omsk translate jurnal

Upload: adi-tri

Post on 01-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

omsk

TRANSCRIPT

DiskusiPada CSOM, bakteri mendapatkan akses ke telinga tengah dari nasofaring yang melalui tuba eustachius atau dari liang telinga luar yang kemudian masuk ke telinga tengah melalui membran timpani yang tidak utuh[2]. Infeksi pada mukosa telinga tengah biasanya menghasilkan sekret telinga[1]. Hasil dari penilitian ini menunjukkan P. aeruginosa dan S. aureus adalah bakteri yang sering terdapat pada infeksi CSOM aktif. Hasil ini sejalan dengan hasil dari penelitian yang lainnya[1, 10, 11, 12]. Koagulase negatif Staphyloccoccus spp. merupakan organisme ketiga yang sering terjadi pada infeksi CSOM. Organisme ini merupakan flora normal kulit dan mungkin bukan sebuah pathogen yang sebenarnya.

Pada studi ini bakteri anaerob membentuk 15.6% sebagai bakteri penyebab, dan didapati hasil persetujuan dari observasi sebelumnya yaitu 20%-50% dari seluruh infeksi CSOM terdiri dari bakteri anaerob[4]. Beberapa observasi sebelumnya juga tidak menemukan adanya asosiasi yang signifikan antara bakteri anaerob dengan CSOM[1, 4, 12]. Walaupun bakteri anaerob dianggap memiliki peran pathogenik pada CSOM, terjadinya perbedaan besaran variasi angka isolate pada setiap studi yang ada dapat terjadi karena adanya perbedaan cara pengambilan sediaan, tehnik pemprosesan, lamanya penggunaan antibiotik dan perbedaan pengambilan sediaan pada saat penyakitnya beralngsung.Pada analisa ini, jamur membentuk 9.6% dari seluruh isolate, dengan Aspergillus spp. menjadi yang terbanyak. Walaupun jamur secara rutin dianggap sebagai koloni normal, namun jamur dapat menjadi pathogenik ketika inflamasi pada telinga sedang berlangsung. Pada studi sebelumnya, jamur telah diisolasi dan terdapat hingga 50% pada kasus kasus CSOM[2]. Target pengobatan jamur harus dilakukan pada kasus dengan kultur jamur positif dan khususnya pada daerah yang panas dan lembab.

Gejala kardinal pada CSOM termasuk keluarnya cairan purulen dari telinga dan adanya tuli konduktif yang progresif. Penanganan medis dari CSOM meliputi, mengeliminasi infeksi dan mengkontrol cairan yang keluar dari telinga. Agen ototopikal sangat efektif untuk klinisi yang dapat digunakan sebagai terapi utama untuk otorrhea[3].Agen topikal digunakan pada penatalaksanaan dari penyakit telinga tengah kronik yang dikombinasikan dengan antibiotik, antifungal, antiseptik, solvent dan steroid. Agen antibiotik topikal yang sering dipakai sebagai penatalaksanaan adalah aminoglikosida termasuk gentamicin, framycetin dan neomycin. Neomycin, merupakan agen topikal yang paling bayak diresepkan di tempat kami yang merupakan paling rendah efikasinya dengan hanya 3.5% dari semua isolate yang sensitif terhadap obat ini. Tobramycin dan gentamycin dapat aktif melawan hingga 83.8% dan 78.1 % dari semua isolaste yang telah diuji. Amikacin didapatkan merupakan aminoglikosida yang paling efektif. Walaupun demikian, amikacin tidak tersedia dalam bentuk sediaan topikal yang menyababkan ini tidak dipakai pada sehari hari. Resiko dari ototoksisitas dengan menggunakan aminoglikosida masih menjadi subjek dalam diskusi. Walaupun demikian, meskipun penggunaan aminoglikosida topikal sudah meluas di seluruh dunia, hanyak sedikit kasus ototoksisitas yang terdokumentasi kedalam literatur[13]. Quinolone topikal menjadi sesuatu pilihan yang menjanjikan pada pengobatan CSOM. Penemuan kami menunjukkan 75.6% dari semua isolasi sensitif terhadap ciprofloxacin. Walaupun demikian, otitis eksterna yang disebabkan oleh jamur menjadi perhatian yang besar karena merupakan efek samping dari quinolone topikal[2].

Table 3 Shows the susceptibility pattern of gram positive aerobic bacterial isolates to various antibiotics

Organisms (no.)Antibiotics (% sensitive)

ApAcCfCrFrCiCtErCmGmNeDo

S. aureus (20)55100100100NT45957590855100

CONS (10)90909090NT1001001001001000100

S. pneumoniae (2)1001001001001001001000100NT0100

Total68.896.996.996.910062.596.978.193.8903.1100

CONS Coagulase negative Staphylococcus spp., Ap ampicillin (10 lg), Acamoxicillinclavulanicacid (20/10 lg), Cf cefazolin (30 lg), Cr cefuroxime (30 lg), Fr ceftriaxone (30 lg), Ci ciprooxacin (5 lg), Cttrimethoprim-sulfamethoxazole(23.75/1.25 lg), Er erythromycin (15 lg), Cm clindamycin (2 lg), Gm gentamicin (10 lg), Ne neomycin (30 lg), Do doxycycline (30 lg), NT not tested

Table 4 Shows the susceptibility pattern of gram negative aerobic bacterial isolates to various antibioticsOrganisms (no.)Antibiotics (% sensitive)

ApAcCfCrFrCzPcCiCtAkGmNetToNe

P. aeruginosa (37)NTNTNTNTNT91.297.383.8NT78.4737383.82.7

K. pneumoniae (8)010087.587.5100NTNT75100100100100NT12.5

P. mirabilis (3)66.710066.766.7100NTNT100100100100100NT0

E. coli (2)00000NTNT00100500NT0

Acinetobacter spp. (2)501005050100NTNT100100100100100NT0

P. vulgaris (1)100100100100100NTNT100100100100100NT0

E. aerogenes (1)0100100100100NTNT100100100100100NT0

Total23.588.270.670.688.291.297.381.588.285.279.677.883.83.7

Ap ampicillin (10 lg), Acamoxicillinclavulanicacid (20/10 lg), Cf cefazolin (30 lg), Cr cefuroxime (30 lg), Fr ceftriaxone (30 lg), Cz ceftazidime (30 lg), Pc piperacillin (100 lg), Ci ciprooxacin (5 lg), Cttrimethoprim-sulfamethoxazole(23.75/1.25 lg), Ak amikacin (30 lg), Gm gentamicin (10 lg), Net netilmicin (30 lg), To tobramycin (10 lg), Ne neomycin (30 lg), NT not tested

Antibiotik sistemik berguna pada eksaserbasi akut dari infeksi telinga kronis, pada pasien dengan komplikasi atau infeksi yang invasif atau penyakit sistemik dan pada anak dan remaja yang mempunyai komplikasi terhadap efek samping dari antibiotik ototopikal[3, 5]. Piperacilin atau ceftazidime untuk P. aeruginosa dan amoxicilin-clavulanic acid atau cephalosporins untuk S. aureus ditemukan merupakan antibiotik yang paling efektif pada studi ini.Trimethroprim-sulfamethoxazole bisa digunakan untuk mengobati infeksi campuran antara bakteri gram positif dan gram negatif, tidak termasuk P. aeruginosa. Ciprofloxacin dapat digunakan untuk mengobati infeksi campuran , termasuk P. aeruginosa. Amikcin efektif (100%) terhadap MDR (multi drug resistant), E. coli yang memproduksi ESBL. Kombinasi Beta lactam-beta lactam inhibitor (BL/BLI) termasuk piperacilin/tazobactam atau ticarcilin/clavulanic acid dirasa tepat untuk mengobati infeksi oleh bakteri yang memproduksi ESBL. Walaupun aktifitas bakterisidal dari kombinasi BL/BLI dengan amikacin lebih besar, efek samping ototoksitas oleh penggunaan aminoglikosida sistemik harus tetap diperhatikan.

KesimpulanPada era sekarang ini terjadi peningkatan resisten obat terhadap bakteri, monitoring secara periodik terhadap profil dari mikrobiologi CSOM dengan korelasi klinis sangat penting dilakukan untuk menentukan pilihan antibiotik yang tepat untuk terapi empiris yang tergantung pada peraturan antibiotik yang ada pada suatu daerah, yang diikuti dengan modifikasi pada terapi berdasarkan hasil kultur dan hasil sensitifitas. Sebelum memberikan antibiotik, baik lokal maupun sistemik, kultur dari sekret telinga harus sudah dilakukan pada seluruh pasien CSOM. Neomycin, merupakan antibiotik topikal yang paling sering diresepkan dan ditemukan yang paling kurang efektif .Tobramycin dan gentamicin didapati sangat berguna untuk terapi empiris pada terapi topikal untuk CSOM di tempat kami. Data kerentanan antimikrobial harus digunakan pada saat memformulasikan peraturan pemakaian antibiotik pada berbagai institusi.