ompk nila 1

12
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peranan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak. Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan / asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan Manajement adalah suatu proses, yang terdiri dari kegiatan pengaturan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoorganisasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisadiaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bias dipecah- pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien Dengan demikian Konsep Manajemen kebidanan memiliki peran yang penting dalam menunjang kinerja seorang bidan agar bidan dapat melakukan pelayanan dengan baik kepada kliennya. Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini dengan judul “KONSEP MANAJEMEN “ selain sebagai tugas kelompok juga dapat dijadikan referensi bagi pembaca. B. TUJUAN PENULISAN Tujuan disusunnya makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kebidanan (OMPK) dan C. MANFAAT PENULISAN Agar mahasiswa mampu memahami, mengetahui, melaksanakan konsep manajemen dalam pelayanan kebidanan. D. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?

Upload: nilaw39

Post on 10-Feb-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ompk bidan

TRANSCRIPT

Page 1: OMPK NILA 1

BAB IPENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANGBidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peranan penting dalam menurunkan

angka kematian ibu dan anak. Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan / asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan

Manajement adalah suatu proses, yang terdiri dari kegiatan pengaturan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoorganisasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisadiaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bias dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien

Dengan demikian Konsep Manajemen kebidanan memiliki peran yang penting dalam menunjang kinerja seorang bidan agar bidan dapat melakukan pelayanan dengan baik kepada kliennya. Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini dengan judul “KONSEP MANAJEMEN “ selain sebagai tugas kelompok juga dapat dijadikan  referensi bagi pembaca.

B.     TUJUAN PENULISANTujuan disusunnya makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kebidanan (OMPK) dan

C.     MANFAAT PENULISAN Agar mahasiswa mampu memahami, mengetahui, melaksanakan konsep manajemen

dalam pelayanan kebidanan.

D.    RUMUSAN MASALAH1.      Apa yang dimaksud dengan manajemen?2.      Apa yang dimaksud dengan prinsip manajemen ?3.      Apa yang dimaksud dengan manajemen pelayanan kebidanan?4.      Bagaimana prinsip manajemen pelayanan kebidanan?5.      Langkah apa saja dalam pelayanan kebidanan?

E.     SISTEMATIKA PENULISANBAB I Pendahuluan : terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Manfaat, Rumusan Masalah,  Sistematika PenulisanBAB II Pembasan : Pengertian dan Prinsip Manajemen, Manajemen dalam pelayanan Kebidanan

Page 2: OMPK NILA 1

BAB III ISI : Penutup : KesimpulanDAFTAR PUSTAKA

BAB IITINJAUAN TEORI

A.    PENGERTIAN DAN PRINSIP MANAJEMEN1.      PENGERTIAN KONSEP MANAJEMEN

Menurut Muninjaya 1999, Manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetepkan sebelumnya.

Menurut Mary Parker Follet, Mendifinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Hani.Handoko, 8).  Pengertian ini mengandung arti bahwa manajer dalam mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain yang tergabung dalam organisasi. Pengaturan  orang lain yang dilakukan manajer satu dan manajer  lain tentunya berbeda, dan perbedaan pengaturan ini  membutuhkan kemampuan dan ketrampilan tersendiri.yang  merupakan seni manajemen.

Menurut Harold Koontz dan Cyriil O’ donnel, Mendifinisikan manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, penggorganisasian, penggerakan dan pengendalian. (Amirullah, h 7)

Menurut R Terry, Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan uituk menentukan  serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

2.      PRINSIP MANAJEMENPrinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan

sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis,

prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:1.      Pembagian kerja (division of work)2.      Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)3.      Disiplin (discipline)4.      Kesatuan perintah (unity of command)5.      Kesatuan pengarahan (unity of direction)6.      Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of

individual interests to the general interests)7.      Pembayaran upah yang adil (remuneration)8.      Pemusatan (centralisation)9.      Hirarki (hierarchy)10.  Tata tertib (order)11.  Keadilan (equity)12.  Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)13.  Inisiatif (Inisiative)

Page 3: OMPK NILA 1

14.  Semangat kesatuan (esprits de corps)Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak

boleh diabaikan oleh setiap manajer atau pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :

1.      Pembagian kerja yang berimbang.Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.

2.      Pemberian kewenanganPemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara langsung.

3.   DisiplinDisiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.4.   Kesatuan perintahSetiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.5. Kesatuan arahKegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).

B.     MANAJEMEN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN1.      Pengertian Manajemen Kebidanan

Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.

2.      Prinsip Proses Manajemen KebidananMenurut American College of Nurse Midwife (ANCM) tahun 1999:

1.  Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik

2.    Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah dan

merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien4.   Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan tanggung

jawab terhadap kesehatannya5.    Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien6.    Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual

Page 4: OMPK NILA 1

7. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanankan manajemen dengan berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya

8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal

9.  Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan

Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bias dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan atau manajemen kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

Definisi operasional :1.      Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SMAK) sebagai pedoman dalam memberikan

pelayanan kebidanan.2.      Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan medik.3.      Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.4.       Ada diagnosa kebidanan.5.      Ada rencana asuhan kebidanan.6.      Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidnan.7.      Ada catatan perkembangn klien dalam asuhan kebidanan.8.      Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.9.      Ada dokumentasi utuk kegiatan manajemen kebidanan.

Manajemen pelayanan kebidanan mengambil sistem manajemen pada umumnya. Dalam pelayanannya juga melaksanakan aktifitas manajemen yaitu perencanaan,pengorganisasian,pengarahan ,kordinasi ,dan pengawasan (supervisi dan evaluasi). Langkah Langkah dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan  diantaranya sebagai berikut:Langkah I Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan, menilai keadaan klien secara keseluruhanLangkah II Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa/masalahLangkah III Mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial dan mengantisipasi penangannyaLangkah IV Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta berdasarkan kondisi klienLangkah V Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah yang selanjutnyaLangkah VI Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan amanLangkah VII Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang kembali manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif

Page 5: OMPK NILA 1

1.      Langkah I :Yaitu Pengumpulan Data Dasar, Pada langkah ini dilakukan pegumpulan informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara :

a.       AnamnesaMendapatkan data secara subjektif dari pasien dianranya Biodata, Riwayat Menstruasi, Riwayat Kesehatan, Riwayat Kehamilan, Persalinan & Nifas, Biopsikospiritual dan Pengetahuan Klien

b.      Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vitalc.       Pemeriksaan Khusus yaitu Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi.d.      Pemeriksaan penunjang

Test Laboratoriume.       Catatan terbaru dan sebelumnya

Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data dasar awal yang lengkap.. Pada keadaan tertentu dapat terjadi langkah pertama akan overlap dengan langkah 5 dan 6 (atau menjadi bagian dari langkah-langkah tersebut) karena data yang diperlukan diambil dari hasil pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik yang lain. Kadang-kadang bidan perlu memulai manajemen dari langkah 4 untuk mendapatkan data dasar awal yang perlu disampaikan kepada dokter.

2.      Langkah IIInterpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik.

a.       Diagnosa KebidananDiagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan.

b.      Standar nomenklatur diagnosa kebidanan:1)      Diakui dan telah disyahkan oleh profesi2)      Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan

3)      Memiliki ciri khs kebidanan4)      Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan5)      Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan

Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah adalah hal-hal berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami oleh wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai

Page 6: OMPK NILA 1

diagnosa. Selain masalah yang tetap membutuhkan penanganan, klien juga memiliki kebutuhan. Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data.

3.      Langkah IIIIdentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi. Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.Contoh masalah potensial :Seorang ibu hamil datang dengan pembesaran uterus yang berlebihan (pembesaran perut tidak sesuai dengan umur kehamilan). Bidan harus mempertimbangkan kemungkinan penyebab pembesaran uterus yang berlebihan tersebut, misalnya:·         Ibu hamil dengan diabetes mellitus (DM)·         Kehamilan molahidatidosa·         Kehamilan kembar

Kemudian bidan harus mengantisipasi, melakukan perencanaan untuk mengatasinya dan bersiap-siap terhadap kemungkinan tiba-tiba terjadi perdarahan postpartum yang disebabkan oleh atonia uteri karena pembesaran uterus yang berlebihan. Pada persalinan dengan bayi besar, bidan sebaiknya mengantisipasi dan bersiap-siap terhadap kemungkinan terjadinya distosia bahu dan juga kebutuhan untuk resusitasi. Bidan juga sebaiknya waspada terhadap kemungkinan wanita menderita infeksi saluran kencing yang menyebabkan tingginya kemungkinan terjadinya peningkatan partus prematur atau bayi kecil. Persiapan yang sederhana adalah dengan bertanya dan mengkaji riwayat kehamilan pada setiap kunjungan ulang, pemeriksaan laboratorium terhadap simptomatik bakteri dan segera memberi pengobatan jika infeksi saluran kencing terjadi.

4.      Langkah IV Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan Segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan, terus-menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut dalam persalinan. Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah lahir, distosia bahu, atau nilai APGAR yang rendah).

Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu intervensi dari seorang dokter, misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainnya bisa saja tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.Demikian juga bila ditemukan tanda-

Page 7: OMPK NILA 1

tanda awal dari pre-eklampsia, kelainan panggul, adanya penyakit jantung, diabetes atau masalah medik yang serius, bidan perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.

Dalam kondisi tertentu seorang ibu mungkin juga akan memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya seperti pekerja sosial, ahli gizi, atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam manajemen asuhan klien.

5.      Langkah VMerencanakan Asuhan Secara Menyeluruh (Intervensi)

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap ibu tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial,ekonomi, kultural atau masalah psikologis.

Dengan kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien, agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien merupakan bagian dari pelaksanaan rencana tersebut. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana bersama klien, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.

Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan yang menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan klien. Rasional berarti tidak berdasarkan asumsi, tetapi sesuai dengan keadaan klien dan pengetahuan teori yang benar dan memadai atau berdasarkan suatu data dasar yang lengkap, dan bisa dianggap valid sehingga menghasilkan asuhan klien yang lengkap dan tidak berbahaya.

6.      Langkah VIMelaksanakan Perencanaan (Implementasi)

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain.

Jika bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. (misalnya: memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh

Page 8: OMPK NILA 1

tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.

7.      Langkah VIIEvaluasi

Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaanya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif.

Mengingat bahwa proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kontinum, maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan tersebut.

Langkah-langkah proses manajemen pada umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis. Karena proses manajemen tersebut berlangsung di dalam situasi klinik dan dua langkah yang terakhir tergantung pada klien dan situasi klinik, maka tidak mungkin proses manajemen ini dievaluasi dalam tulisan saja.

Langkah ini sebagai pengecekan apakah rencana asuhan tersebut efektif. Dalam pendokumentasian/catatan asuhan kebidanan diterapkan dalam bentuk SOAP.

Data Subjektif (S), adalah data pasien yang didapat dari anamnesa.Data Objektif (O), adalah data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik serta diagnostik dan penunjang juga catatan medis lainnya.Assasment (A), adalah anlisa dan interpretasi data yang terkumpul dan dibuat kesimpulan. Yang terdiri dari:a.       Diagnosab.      Antisipasi diagnosa / masalah potensialc.       Perlunya tindakan segera / kolaborasiPlanning/Perencanaan (P), adalah merupakan gambaran pendokumentasian dari tindakan. Evaluasi didalamnya termasuk:a.       Asuhan mandirib.      Kolaborasic.       Tes diagnostik/labd.      Konselinge.       Follow up

BAB IIIPENUTUP

Page 9: OMPK NILA 1

A.    KESIMPULANDalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian

pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.

Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memang harus melewati beberapa tahap. Seperti dikemukakan Hellen Varney ada 7 langkah yaitu diantaranya:

1.      Pengumpulan Data Dasar2.      Interpretasi Data Dasar3.      Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial4.      Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan Segera5.      Merencanakan Asuhan Secara Menyeluruh (Intervensi)6.      Melaksanakan Perencanaan (Implementasi)7.      Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

http://yuniochyrosiati.blogspot.com/2011/11/manajemen-dalam-pelayanan-kebidanan.htmlSaifuddin,Abdul Bari.dkk.2006.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Simatupang,Erna Juliana. 2008.Manajemen Pelayanan Kebidanan.Jakarta;EGC.Soepardan ,Suryani. 2007.Konsep Kebidanan. Jakarta;http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/12/16/makalah-kebidanan-konsep-manajemen-kebidanan/

Posted 1st October 2013 by bidan3astikesmi