omar 0 jalur undangan da sistem ele~i...

2
I KORAN~1EMRO o Senin o Rabu o Minggu Se/asa o Kamis 0 Jumat o Sa~tu 23 17 18 19 45 20 21 67 22 ONov ODes OJan .Peb o Mar OApr Jalur Undangan da Sistem ele~ i Masuk 8 9 10 11 23 24 25 26 OMei OJun OJu/ 0 Ags 12 13 27 28 14 15 29 30 31 OSep OOId Dannaningtyas, PENULlS BUKU KEB/JAKAN MANIPULATlF PENDIOIKAN da berita aneh dari dunia pendi- A dikan tinggi kita. Perguruan tinggi negeri (PTN) mulai mempertim- bangkan penerimaan mahasiswa hanya melalui jalur undangan, tan- pa ujian tertulis. Hal itu dikemukakan oleh Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia seka- ligus Rektor Universitas Hasanuddin, Idrus Paturusi. Mereka ragu akan hasil ujian ter- tulis seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri, apalagi masih ada praktek joki, nepotisme, dan menyontek (Kompas, 2lJanuari 2012). Bagi saya, usulan ini terasa aneh sekali karena tes tertulis untuk masuk PTN itu sudah berlangsung lebih dari 30 tahun se- jak masa Sekretariat Kerja Sama Antara Lima Universitas (SKALU), 1979,yang berganti menjadi Proyek Perintis (I-IV), sistem penerimaan mahasiswa baru (Si- penmaru), ujian masuk perguruan tinggi negeri (UMPTN), sistem penerimaan ma- asiswa baru (SPMB), dan kemudian ber- ganti nama lagi menjadi seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang sampai sekarang hasilnya tidak per- nah diragukan. Tidak pemah ada gugatan terhadap kredibilitas tes tertulis masuk PTN, tapi mengapa tiba-tiba dipersoalkan? Kredibilitas Berdasarkan pengalaman di lapangan, tes tertulis masuk PTN merupakan instru- men yang paling obyektif dan sudah ter- bukti kredibel selama lebih dari 30 tahun. Betul bahwa ada praktek joki, tapi itu si- fatnya kasuistik, tidak sistemik, hanya ter- "[adi di beberapa PTN dan tidak selalu ada setiap tahun. Artinya, keberadaan joki ti- dak dapat dijadikan argumen untuk mem- batalkan tes tertulis tersebut. Tidak pemah mUncul kasus seseorang yang diterima di PTN melalui sistem tes tertulis digugat ke- . mampuannya. Justru yang sering muncul gugatan terhadap sistem perielusuran mi- nat dan kemampuan (PMDK) pada masa lalu, atau istilah sekarang Jalur Undangan, karena ditengarai ada manipulasi nilai ra- por oleh pihak sekolah, sampai akhirnya pemah adasebuah sekolah menengah atas swasta di-hlacklist oleh beberapa PTN ter- kemuka lantaran.muridnya banyak yang diterima melalui jalur PMDK, tapi prestasi mereka ~etelah menjadi mahasiswa ren- dah. Adapun jalur undangan saat ini digugat karena temyata yang banyak dite~. a adalah anak-anak golongan mam u saja, sehingga jalur undangan dicurigai sebagai mekanisme PTN untuk merekrut alon mahasiswa dari golongan mampu, bukan semata karena prestasi akademikriya. Se- mentara itu, untuk golongan miskin, mes- kipun bernilai bagus, mereka belum tentu diterima. Jalur undangan juga diskrimina- tif karena hanya menerima siswa dari se- kolah yang sudah terakreditasi. P<tdahal, karena suatu hal, banyak anak pirjtar ber- sekolah di sekolah yang tidak terafrredita- si, sehingga mereka kehilangan peluang untuk disaring melalui jalur undangan. Jalur undangan saat ini dinilai kurang trans- paran karena memang sulit dikontrol oleh pub- lik, tidak ada mekanisme untuk mengontrolnya, se- hingga yang tahu hanya pihak PTN yang ber- sangkutan dan sekolah asal calon mahasiswa tersebut. Penulis terma- suk salah seorang yang menganjurkan agar kuo- ta jalur undangan terse- but dikurangi, bukan jus- tru dijadikan instrumen tunggal. Penulis lebih percaya pada sistem tes tertulis, ~arena terkontrol oleh publik, minimal oleh para peserta yang begitu banyak. um~1 ya pe- serta tes tertulis dapat menakar .. ya sendiri apakah akan diterima ata tidak berdasarkan pengalaman mengerjakan so- al tes masuk PTN. Takaran mereka itulah yang dapat disebut sebagai kontrol dari masyarakat. Sampai sekarang tidak per- nah muncul protes dari masyarakat yang tidak diterima di PTN terhadap mereka yang diterima. Itu membuktikan bahwa sistem seleksi tertulis secara bersama sela- ma ini, selain kredibel, transparan, karena memang selalu diumumkan melalui media massa. Bagi penulis, suatu kebijakan publik yang sudah terbukti kredibel dan transpa- ran tidak perlu dipersoalkan lagi.Yang di- butuhkan hanyalah perbaikan, ,sepemi

Upload: lenhu

Post on 29-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: oMar 0 Jalur Undangan da Sistem ele~i Masukpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/korantempo-20120207... · Lima Universitas (SKALU),1979,yang berganti menjadi ProyekPerintis

I

KORAN~1EMROo Senin oRabu o Minggu• Se/asa o Kamis 0 Jumat o Sa~tu2 3

17 18 194 520 21

6 722

ONov ODesOJan .Peb oMar OApr

Jalur Undangan daSistem ele~ i

Masuk

8 9 10 1123 24 25 26

OMei OJun OJu/ 0 Ags

12 1327 28

14 1529 30 31

OSep OOId

Dannaningtyas, PENULlS BUKU KEB/JAKAN MANIPULATlF PENDIOIKAN

da berita aneh dari dunia pendi-

A dikan tinggi kita. Perguruan tingginegeri (PTN) mulai mempertim-bangkan penerimaan mahasiswahanya melalui jalur undangan, tan-

pa ujian tertulis. Hal itu dikemukakan olehKetua Majelis Rektor PTN Indonesia seka-ligus Rektor Universitas Hasanuddin, IdrusPaturusi. Mereka ragu akan hasil ujian ter-tulis seleksi nasional masuk perguruantinggi negeri, apalagi masih ada praktekjoki, nepotisme, dan menyontek (Kompas,2lJanuari 2012).Bagi saya, usulan ini terasa aneh sekali

karena tes tertulis untuk masuk PTN itusudah berlangsung lebih dari 30 tahun se-jak masa Sekretariat Kerja Sama AntaraLima Universitas (SKALU), 1979,yangberganti menjadi Proyek Perintis (I-IV),sistem penerimaan mahasiswa baru (Si-penmaru), ujian masuk perguruan tingginegeri (UMPTN), sistem penerimaan ma-asiswa baru (SPMB), dan kemudian ber-

ganti nama lagi menjadi seleksi nasionalmasuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN)yang sampai sekarang hasilnya tidak per-nah diragukan. Tidak pemah ada gugatanterhadap kredibilitas tes tertulis masukPTN, tapi mengapa tiba-tiba dipersoalkan?

KredibilitasBerdasarkan pengalaman di lapangan,

tes tertulis masuk PTN merupakan instru-men yang paling obyektif dan sudah ter-bukti kredibel selama lebih dari 30 tahun.Betul bahwa ada praktek joki, tapi itu si-fatnya kasuistik, tidak sistemik, hanya ter-"[adi di beberapa PTN dan tidak selalu adasetiap tahun. Artinya, keberadaan joki ti-dak dapat dijadikan argumen untuk mem-batalkan tes tertulis tersebut. Tidak pemahmUncul kasus seseorang yang diterima diPTN melalui sistem tes tertulis digugat ke- .mampuannya. Justru yang sering munculgugatan terhadap sistem perielusuran mi-nat dan kemampuan (PMDK) pada masalalu, atau istilah sekarang Jalur Undangan,karena ditengarai ada manipulasi nilai ra-por oleh pihak sekolah, sampai akhirnyapemah adasebuah sekolah menengah atasswasta di-hlacklist oleh beberapa PTN ter-kemuka lantaran.muridnya banyak yangditerima melalui jalur PMDK, tapi prestasimereka ~etelah menjadi mahasiswa ren-

dah.Adapun jalur undangan saat ini digugat

karena temyata yang banyak dite~. aadalah anak-anak golongan mam u saja,sehingga jalur undangan dicurigai sebagaimekanisme PTN untuk merekrut alonmahasiswa dari golongan mampu, bukansemata karena prestasi akademikriya. Se-mentara itu, untuk golongan miskin, mes-kipun bernilai bagus, mereka belum tentuditerima. Jalur undangan juga diskrimina-tif karena hanya menerima siswa dari se-kolah yang sudah terakreditasi. P<tdahal,karena suatu hal, banyak anak pirjtar ber-sekolah di sekolah yang tidak terafrredita-si, sehingga mereka kehilangan peluanguntuk disaring melalui jalur undangan.Jalur undangan saat

ini dinilai kurang trans-paran karena memangsulit dikontrol oleh pub-lik, tidak ada mekanismeuntuk mengontrolnya, se-hingga yang tahu hanyapihak PTN yang ber-sangkutan dan sekolahasal calon mahasiswatersebut. Penulis terma-suk salah seorang yangmenganjurkan agar kuo-ta jalur undangan terse-but dikurangi, bukan jus-tru dijadikan instrumentunggal. Penulis lebihpercaya pada sistem tes tertulis, ~arenaterkontrol oleh publik, minimal oleh parapeserta yang begitu banyak. um~1 ya pe-serta tes tertulis dapat menakar .. yasendiri apakah akan diterima ata tidakberdasarkan pengalaman mengerjakan so-al tes masuk PTN. Takaran mereka itulahyang dapat disebut sebagai kontrol darimasyarakat. Sampai sekarang tidak per-nah muncul protes dari masyarakat yangtidak diterima di PTN terhadap merekayang diterima. Itu membuktikan bahwasistem seleksi tertulis secara bersama sela-ma ini, selain kredibel, transparan, karenamemang selalu diumumkan melalui mediamassa.Bagi penulis, suatu kebijakan publik

yang sudah terbukti kredibel dan transpa-ran tidak perlu dipersoalkan lagi.Yang di-butuhkan hanyalah perbaikan, ,sepemi

Page 2: oMar 0 Jalur Undangan da Sistem ele~i Masukpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/korantempo-20120207... · Lima Universitas (SKALU),1979,yang berganti menjadi ProyekPerintis

menghilangkan joki sama sekali atau me-naikkan tingkat kesulitan soal untuk men-dapatkan bibit yang lebih baik. Tapi kon-sep tes tertulis bersamanya tidak perlu di-persoalkan lagi.Gagasan menghapuskan ujian tertulis

masuk PTN bertentangan dengan Peratur-an Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 ten-tang Pengelolaan dan PenyelenggaraanPendidikan. Bunyi pasal 53B: (1) Satuanpendidikan tinggi yang diselenggarakanoleh pemerintah wajib menjaring pesertadidik baru program sarjana melalui polapenerimaan secara nasional paling sedikit60 persen dari jumlah peserta didik baruyang diterima untuk setiap program studipada program pendidikan sarjana. Ayat 2:

Pola penerimaan secaranasional sebagaimana di-maksud pada ayat 1 tidaktermasuk penerimaanmahasiswa melalui pene-lusuran minat dan ke-mampuan atau bentuklam yang sejenis.Amanat Pasal 53B pp

Nomor 66 Tahun 2010 itujelas mengacu pada ujiantertulis secara serentakbagi seluruh PTN, atausekarang dikenal dengannama SNMPTN. Ironissekali bila tidak ada pre-.seden buruk apa pun, ti-

ba-tiba semangat untuk membuka aksesyang lebih luas bagi semua warga itu akanditutup begitu saja melalui penghapusanujian tertulis secara bersama-sama dan di-gan 1kan dengan jalur undangan.

Ak~s masyarakat_ Usulan sejumlah pemimpin PTN meng-hapuskan SNMPTN itu tidak lepas dariperjuangan Menteri Pendidikan (sejakBambang Sudibyo) yang menghendakiadanya integrasi ujian nasional (UN). de-ngan seleksi masuk PTN. Usulan itu per-nah disampaikan kepada publik tapi dito-lak oleh para pemimpin PTN terkemuka,kare~ mereka ragu akan kredibilitas UN.Di sisi lain, persoalan fungsi UN digugatterus oleh masyarakat. Menteri Pendidikan ,dan Kebudayaan Mohammad Nuh inginmel1gakhiri polemik dengan mengintegra-