oleh : leona pantamareta (091434016) · kualitatif dan semi kuantitatif sebagai parameter kualitas...

123
ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pogram Studi Pendidikan Biologi Oleh : Leona Pantamareta (091434016) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vothuy

Post on 13-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

i

ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI

Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF

SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR

WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI,

KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Pogram Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Leona Pantamareta (091434016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

i

ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI

Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF

SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR

WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI,

KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Pogram Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Leona Pantamareta (091434016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

ii

SKRIPSI

Skripsi dengan Judul :

ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI

Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF

SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR

WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI,

KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

Oleh :

Leona Pantamareta

NIM : 091434016

Telah disetujui oleh

Pembimbing I

(Lucia Wiwid Wijayanti S.Si. M.Si ) Tanggal, 23 November 2013

Pembimbing II

(Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo M.Pd) Tanggal, 23 November 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

iii

SKRIPSI

ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI

Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF

SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR

WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI,

KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Leona Pantamareta

NIM : 091434016

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji

Pada tanggal 19 Desember 2013

Dan telah dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Drs. Aufridus. Atmadi, M.Si. ………………

Sekretaris : Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. ………………

Anggota : Drs. Sutardhi Sumartoatmodjo, M.Pd. ………………

Anggota : Lucia Wiwid Wijayanti, S.Si. M.Si. ………………

Anggota : Dr. Ir. P. Wiryono Proyotamtama, SJ ………………

Yogyakarta, 19 Desember 2013

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Rohandi, Ph.D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Suatu saat nanti ketika aku menjadi orang besar, bukan sekedar janji yang akan

aku utarakan. Namun lihatlah sahabat-sahabatku, ketika kalian datang kepadaku,

pintuku selalu ada dan terbuka untukmu. (Leon, 2010)

Kupersembahkan Karyaku Ini Untuk :

1. Ayah Bunda tercinta, yang tulus ikhlas, tiada henti-hentinya mencurahkan

kasih sayang, doa, dukungan, serta semangat agar aku mampu melangkah lebih

baik dalam menjalani kehidupan ini.

2. Untuk semua sahabat-sahabatku

3. Keluarga Besar Pendidikan Biologi Sanata Dharma Angkatan 2009

4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

dan rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisa Pencemaran Fisik, Kimia Dan Biologis (Bakteri Escherichia Coli) Secara

Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air

Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Srandakan, Kabupaten Bantul”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu

persyaratan akademik untuk menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Biologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya kepada beberapa pihak atas bantuan dan dukungannya, sehingga penulisan

skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya, khususnya kepada:

1. Rektor Universitas Sanata Dharma, Rm. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J.

yang juga dosen Pendidikan Biologi.

2. Ibu Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si selaku dosen pembimbing I, yang telah

membimbing dengan kritik dan sarannya dengan penuh kesabaran, seperti seorang

ibu yang selalu memberi semangat untuk tak pernah menyerah.

3. Bapak Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang

telah membimbing dengan kesabaran, yang berjuang dari Semarang untuk tetap

meluangkan waktu dalam memberikan kritik dan saran.

4. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku dosen penguji yang mampu

memberikan kritik dan saran untu membangun untuk menyempurnakan skripsi ini,

dengan kebijakannya.

5. Bapak Mujiman selaku ketua RT warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa

Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

vi

6. Seluruh warga Dasa Wisma Rt 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Srandakan, Kabupaten Bantul yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian dan menerima kehadiran peneliti dengan tangan terbuka.

7. Ibu Catharina Retno, M.Biotech, Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc dan

seluruh dosen Pendidikan Biologi yang memberi dukungan moril dan sumber

pustaka untuk skripsi ini.

8. Penjaga perpustakaan Unversitas Gajah Mada Yogyakarta yang membantu

melancarkan penyelesaian skripsi ini, dengan menunjukan letak buku-buku sumber

pustaka.

9. Ibu Darwani selaku Kepala Laboratorium Balai Kesehatan, Mas Andi dan Bapak

Sumadi yang turut membimbing dan menuntun dalam kinerja di Laboratorium.

10. Bapak Petrus Silam dan Ibu Yustina Rini selaku orang tua yang memberikan

dukungan dalam bentuk apapun, terlebih doa yang tak pernah ada henti.

11. Leoni Afikawati, Leonanda Nilam Putranti, Leonita Senwa Mayla selaku saudara

tercinta yang selalu memberikan semangat dengan tawa canda.

12. Fransiska Apriyani, sebagai orang spesial dalam hidup. Tempat berkeluh kesah,

atas doa, dukungan dan kesabarannya. “You are everything”

13. Widi Candra Bahtera, Haris Witantyo, Arvi Mahendra dan Mike selaku sahabat

sekaligus keluarga baru yang memberikan dukugan dengan motivasi serta

keyakinan yang mampu mewarnai semangat dalam hidup.

14. Wisnu, Shodiq, Yuni, Yani, Ina, Wiwik, Rio, Adit, Fajar, Edo, Ius, Nerman,

Mario, Lia, serta teman-teman Biologi 2009 yang telah menaruh kerinduan yang

mewarnai semangat hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

vii

15. Bang Andro, Budin, Frater Jimmy, Ricca, Thomas, Fani, Wayan, Ancis, Ian, Yudi,

Bayu, Jhon, Widi Angkringan, Neva Angkringan, Priyo, Komeng Burjo yang telah

memberikan canda tawa penuh semangat.

16. Seluruh rekan-rekan di luar kampus atas kerjasama dan bantuannya serta semua

pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik

dan saran sangat diharapkan agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak.

Penulis

Leona Pantamareta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis

tidak memuat hasil karya atau bagian karya orang lain, sebagaimana yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Desember 2013

Penulis,

Leona Pantamareta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

ix

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Leona Pantamareta

Nomor Mahasiswa : 091434016

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Unversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI

Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF

SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR

WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI,

KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Univeristas Sanata

Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang telah saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 19 Desember 2013

Yang Menyatakan,

Leona Pantamareta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

x

ABSTRAK

Sumber air minum yang memenuhi syarat baku mutu air minum yang didapat

dari sumur jumlahnya makin lama makin berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya pencemaran fisik, pencemaran kimia dan pencemaran

biologis bakteri Escherichia coli pada kasus air sumur warga Dasa Wisma RT 2,

Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.

Pengambilan 8 sampel dilakukan secara aseptis dengan metode stratified random

sampling, yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2013. Setelah dilakukan

pengamatan dan pengukuran berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologis,

diperoleh hasil bahwa terjadi pencemaran pada air sumur warga Dasa Wisma RT 2,

Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Hasil

pengamatan dan pengukuran parameter fisik pada semua sampel menunjukan bahwa

air sumur masih berbau, berasa dan berwarna serta mempunyai tingkat kekeruhan

yang melebihi batas baku mutu air minum. Hasil pengukuran parameter kimia pada

semua sampel menunjukan bahwa air sumur mempunyai kandungan besi (Fe) yang

sangat tinggi dengan nilai 1-3 mg/l. Nilai ini melebihi batas baku mutu air minum.

Hasil pengamatan dan pengukuran parameter biologis dengan metode MPN (Most

Probable Number) menunjukan bahwa terdapat dua sampel air sumur mengandung

cemaran bakteri Escherichia coli. Berdasarkan analisa dari hasil yang diteliti, dapat

disimpulkan bahwa air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa

Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul belum layak untuk dikonsumsi

sebagai air minum menurut persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan No.

492/Menkes/Per/IV/2010 tentang baku mutu air minum.

Kata Kunci : pencemaran, air sumur, parameter, air minum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

xi

ABSTRACT

Water source which fulfills the requirements as the quality standard of

drinking water is found from the wells which are decreasing day by day. The purpose

of the research is to find out whether there are physical, chemical and biological

pollutions which are caused by Escherichia coli at the well-water of the members of

Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan,

Kabupaten Bantul or not. The taking over eight samples aseptically used stratified

random sampling method, which was conducted on 20 August 2013. After doing

observation and measurement based on physical, chemical and biological parameter,

it is found that there is water pollution of the members’ wells. Based on the

observation and the measurement of physical parameter to all samples, it shows that

the water is still stinky, tasty, has color and turbidity level which surpasses the limit of

the drinking water quality standard. The result of chemical parameter to all samples

shows that the well-water has high-level of Ferum (Fe) with score 1-3 mg/l which

surpasses the limit of the drinking water genuine quality. The result of the research

and measurement of biological parameter using MPN (Most Probable Number)

method shows two samples water contains pollutant of Escherichia coli. Based on

analysis of the observed result, it can be concluded that the well-water of Dasa

Wisma’s members is not well-consumed as drinking water, according to the

requirements of Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 about the

drinking water quality standard.

Key words: pollution, well-water, parameter, drinking water.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. ix

ABSTRAK ............................................................................................................ x

ABSTRACT .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 6

A. Pencemaran Air ......................................................................... ............... 6

1. Faktor Alami......................................................................... ................ 6

2. Faktor Buatan......................................................................... ............... 7

B. Kualitas Air Minum .................................................................................. 7

1. Parameter Fisika.................................................................................... 8

2. Parameter Kimia......................................................................... .......... 8

3. Parameter Biologis......................................................................... ....... 8

C. Perubahan Kualitas Air ............................................................................. 9

1. Suhu......................................................................... ............................. 9

2. Kekeruhan/ Turbiditas......................................................................... . 10

3. Warna, Bau dan Rasa ......................................................................... .. 10

4. Alkalinitas......................................................................... .................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

xiii

5. pH......................................................................... ................................. 11

6. Dissolved Oksigen/ Oksigen Terlarut.................................................. . 12

7. Unsur N......................................................................... ........................ 12

8. Kesadahan......................................................................... .................... 13

9. Besi (Fe) ......................................................................... ...................... 14

10. Mikrobiologis ......................................................................... ............ 15

D. Bakteri Escherichia coli......................................................................... ... 17

E. Uji Bakteriologis Air Minum..................................................................... 18

1. Uji Pendugaan......................................................................... .............. 19

2. Uji Penegasan........................................................................................ 19

3. Uji Pelengkap......................................................................... ............... 19

F. Persyaratan Kualitas Air Minum............................................................... 20

G. Kerangka Berpikir......................................................................... ............ 21

H. Hipotesis......................................................................... .......................... 22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 23

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 23

B. Sampel Penelitian ..................................................................................... 23

C. Waktu dan Tempat Penelitian. .................................................................. 24

D. Alat dan Bahan Penelitian.... ..................................................................... 24

E. Prosedur Kerja. ......................................................................................... 25

1. Penelitian Pendahuluan ......................................................................... 25

2. Sampling......................................................................... ...................... 25

3. Pengukuran Parameter Fisik dan Kimia................................................. 25

4. Pembuatan Media ................................................................................. 29

5. Uji Parameter Biologis ......................................................................... 29

F. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 32

G. Analisis Data. ............................................................................................ 32

H. Instrumen Penelitian . ............................................................................... 33

I. Agenda Penelitian ..................................................................................... 35

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 36

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 36

B. Pembahasan............................................................................................... 39

1. Bau......................................................................... ............................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

xiv

2. Rasa......................................................................... .............................. 39

3. Warna......................................................................... ........................... 40

4. Kekeruhan......................................................................... .................... 41

5. Suhu......................................................................... ............................. 42

6. Besi (Fe) ......................................................................... ...................... 43

7. Kesadahan......................................................................... .................... 47

8. DO (Dissolved Oxygen) ....................................................................... 48

9. Alkalinitas ............................................................................................. 49

10. pH ........................................................................................................ 50

11. Amonia ................................................................................................ 52

12. Nitrit (NO2) ........................................................................................ 53

13. Nitrat (NO3) ....................................................................................... 55

14. Bakteri Escherichia coli ...................................................................... 56

C. Aplikasi Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi...................... 59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 61

A. Kesimpulan ............................................................................................... 61

B. Saran ......................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63

LAMPIRAN.. ........................................................................................................ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Derajat Kesadahan Air Berdasarkan Kandungan CaCO3. .................. 14

Tabel 2.2. Parameter Persyaratan Wajib ............................................................... 20

Tabel 3.1. Data Pengukuran Parameter Uji Air Sumur ........................................ 34

Tabel 3.2. Agenda Penelitian ................................................................................ 35

Tabel 4.1. Hasil Uji Parameter Fisik ..................................................................... 36

Tabel 4.2. Hasil Uji Parameter Kimia ................................................................... 37

Tabel 4.3. Hasil Uji Parameter Biologis ............................................................... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bakteri Escherichia coli ................................................................ 17

Gambar 4.1.4. Diagram Tingkat Kekeruhan ........................................................ 41

Gambar 4.1.5. Diagram Suhu ............................................................................... 43

Gambar 4.2.1. Diagram Besi (Fe) ......................................................................... 44

Gambar 4.2.2. Diagram Kesadahan ...................................................................... 47

Gambar 4.2.5. Diagram pH .................................................................................. 51

Gambar 4.2.7. Diagram Nitrit(NO2) ..................................................................... 53

Gambar 4.1.8. Diagram Nitrat (NO3) ................................................................... 55

Gambar 4.3.2. Uji Pendugaan ............................................................................... 56

Gambar 4.3.3. Uji Penegasan ............................................................................... 57

Gambar 4.3.4. Sampel D dan Sampel F ................................................................ 57

Gambar 4.3.5. Uji Pelengkap ............................................................................... 58

Gambar 4.3.6. Gambar E.coli (sampel D dan Sampel F) ..................................... 58

Gambar 4.3.1. Diagram Escherichia coli ............................................................. 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Uji Parameter Fisika ......................................................... 67

Lampiran 2 Hasil Uji Parameter Kimia ......................................................... 68

Lampiran 3 Hasil Uji Parameter Biologis ..................................................... 69

Lampiran 4 Warna Air Sumur ....................................................................... 70

Lampiran 5 Pengukuran Kekeruhan pada Sampel Air .................................. 71

Lampiran 6 Pengukuran Kadar Besi (Fe) pada Sampel Air .......................... 72

Lampiran 7 Pengukuran Kesadahan pada Sampel Air .................................. 73

Lampiran 8 Pengukuran Oksigen Terlarut pada Sampel Air ........................ 74

Lampiran 9 Pengukuran Alkalinitas pada Sampel Air .................................. 75

Lampiran 10 Pengukuran pH pada Sampel Air ............................................. 76

Lampiran 11 Pengukuran Amonia pada Sampel Air ..................................... 77

Lampiran 12 SILABUS ................................................................................. 78

Lampiran 13 RPP .......................................................................................... 80

Lampiran 14 LKS .......................................................................................... 94

Lampiran 15 Lembar Pengamatan Diskusi dan Penilaian Laporan ............. 96

Lampiran 16 Kisi-Kisi Soal Evaluasi dan Soal Evaluasi .............................. 98

Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian ........................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Air sebagai materi esensial dalam kehidupan sangat tampak dari

kebutuhan sehari-hari. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin

meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlah penduduk di dunia setiap

hari bertambah, sehingga mengakibatkan semakin meningkat jumlah kebutuhan

air. Ketersediaan air bersih untuk kebutuhan air minum mempunyai peranan yang

sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dan masyarakat. Selain

itu, ketersediaan air bersih juga berperan dalam meningkatkan standar atau

kualitas hidup masyarakat.

Masalah air bersih dan sanitasi tampaknya merupakan masalah klasik bagi

Negara Indonesia. Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air

minum. Menurut ilmu kesehatan, setiap orang dapat hidup 2-3 minggu tanpa

makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002). Data

dari Kementerian Kesehatan yang dimuat dalam Harian KOMPAS tanggal 23

November 2011 menyatakan bahwa 60% sungai di Indonesia tercemar, mulai dari

bahan organik sampai bakteri–bakteri penyebab penyakit. Air sungai yang

seharusnya bisa menjadi sumber kehidupan warga sekitar, justru malah tercemar

dan berubah warnanya menjadi hitam pekat, sehingga tidak layak menjadi air

minum, mandi, serta mencuci. Kondisi ini tentunya menyebabkan pencemaran

lingkungan dan berimbas pada buruknya kesehatan pada warga.

Hasil dari penelitian sebuah lembaga MDGs (Millenium Development

Goals) Asia Pasifik atau yang sering dengan sebutan Tujuan Pembangunan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

2

Millenium, menyatakan bahwa capaian Indonesia dalam penyediaan air bersih dan

untuk sektor sanitasi rata-rata mencapai 80%. Hal ini berarti telah melampaui

target dari ketentuan MDGs yang hanya 74%. Namun, prosentase capaian

Indonesia tersebut baru sebatas kuantitas bukan kualitas. Hal itu dibuktikan

melalui hasil penelitian dari Jim Woodcock, seorang konsultan masalah air dan

sanitasi dari bank dunia, yang hasilnya adalah 100.000 bayi di Indonesia

meninggal dunia setiap tahunnya akibat penyakit diare, penyakit yang mematikan

nomor dua setelah infeksi saluran pernapasan akut (dalam Harian KOMPAS 14

Januari 2013).

Beberapa penyebab utama penyakit diare di Indonesia adalah sanitasi yang

buruk, pembuangan limbah rumah tangga yang tidak tepat, serta seringnya warga

membuang sampah sembarangan yang menyebabkan semakin berkurangnya debit

air bersih. Data terbaru yang dilansir MDGs menunjukkan bahwa hanya sekitar

51,02% keluarga di Indonesia yang memiliki akses sanitasi yang memadai.

Padahal sesuai hasil kesepakatan Kepala Negara dan perwakilan 189 Negara

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Deklarasi Millenium ditargetkan untuk tahun

2015, akses sanitasi dapat naik hingga mencapai angka 60% hingga 70%.

Sanitasi yang buruk merupakan hal utama penyebab tingkat pencemaran

air yang tinggi. Pencemaran inilah yang dapat menambah banyaknya populasi

bakteri dalam air dan tanah, sehingga kualitas air di daerah tersebut semakin

rendah dan mampu memunculkan bau yang tidak sedap. Upaya yang dilakukan

oleh warga dalam pemenuhan kebutuhan air, yang sering dilakukan adalah

mengambil air dari dalam tanah. Air tanah diyakini mempunyai kualitas yang

lebih baik karena pencemaran yang relatif kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

3

Banyak air tanah yang digunakan tidak selalu sesuai dengan syarat

kesehatan. Hal ini disebabkan seringkali ditemui air yang mengandung bibit

penyakit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan sakit pada orang yang

mengkonsumsinya. Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai baku mutu

air minum yang didapat dari sumur jumlahnya makin lama makin berkurang

(Razif, 2001).

Salah satu keprihatinan yang layak untuk diperhatikan adalah kasus air

sumur yang diduga tercemar yang terdapat di beberapa rumah warga Dasa Wisma

RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.

Berdasarkan hasil wawancara dengan warga setempat, air yang digunakan masih

berbau dan berwarna, dan pengelolaan air untuk ketersediaan air bersih untuk

minum tidak berhasil. Apabila dikaitkan dengan baku mutu air minum menurut

persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010, air sumur

warga belum layak untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh air sumur yang

belum memenuhi persyaratan wajib dari parameter fisik yang ditentukan.

Persyaratan tersebut yaitu air tidak berbau dan tidak berwarna. Selain persyaratan

fisika, air sumur juga harus memenuhi persyaratan kimia dan biologis.

Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan warga Dasa Wisma

RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul,

maka perlu dilakukan pengukuran dan pengamatan untuk mengetahui kualitas air

yang bisa digunakan untuk kebutuhan air minum tanpa menyebabkan akibat yang

buruk berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologis. Kebutuhan air bagi setiap

warga harus terpenuhi, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

Penelitian terhadap air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak,

Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul merupakan bagian dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

4

sebuah proyek penelitian yang akan diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian

Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini difokuskan pada parameter biologis

dalam menganalisa ada tidaknya bakteri Escherichia coli dan menghitung jumlah

bakteri dalam skala yang ditentukan. Bakteri Escherichia coli ini, digunakan

sebagai parameter pencemaran biologis. Untuk meperoleh hasil maksimal dalam

menganalisa parameter biologis, maka disertakan analisa parameter fisik dan

kimia dalam uji kualitas air minum sesuai dengan persyaratan Peraturan Menteri

Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010.

B. RUMUSAN MASALAH

Beberapa permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari,

Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul memenuhi persyaratan kualitas air

minum ditinjau dari parameter fisik, kimia dan biologis?

2. Apakah air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari,

Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul mengandung cemaran biologis

Escherichia coli?

C. TUJUAN PENELITIAN

Ada beberapa tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini. Tujuan-

tujuan tersebut sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kualitas air minum pada air sumur warga Dasa Wisma RT

2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul

ditinjau dari parameter fisika, kimia dan biologis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

5

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pencemaran biologis bakteri Escherichia coli

pada air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari,

Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul sebagai salah satu parameter

kualitas air minum.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini mempunyai beberapa manfaat. Manfaat tersebut

dapat digunakan oleh pihak-pihak yang bersangkutan yaitu sebagai berikut.

1. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat digunakan masyarakat untuk memperoleh informasi

tentang pencemaran yang terdapat pada air sumur.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk mengaplikasikan dan

mengembangkan ilmu Biologi, terutama dalam menganalisa pencemaran yang

terjadi pada air sumur.

3. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini dapat digunakan pemerintah untuk memperoleh informasi

wilayah yang layak untuk diperhatikan dalam penyediaan air minum.

4. Bagi Guru Biologi

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran yang

berkaitan dengan pencemaran lingkungan.

5. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan sumber belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pencemaran Air

Pencemaran air diartikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat, energi dan komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air

oleh kegiatan manusia atau oleh proses alami sehingga kualitas air turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat

berfungsi lagi sesuai dengan kegunaannya (Mahida, 1984). Pencemaran air sangat

tergantung pada :

1. faktor alami

2. faktor buatan

1. Faktor Alami

Faktor alami yang dimaksudkan, seperti banyaknya populasi bakteri pada

air, yang secara alami dihasilkan oleh kondisi lingkungan yang kemudian

mempengaruhi kualitas air. Contohnya, seperti kondisi vegetasi, batuan dan tanah

yang buruk.

Faktor alami dari pencemaran air dapat berlaku sebagai pembawa

mikrobia patogen. Mikrobia patogen yang paling sering ditemukan pada air

adalah mikrobia yang menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. Salah satu

organisme ini adalah Escherichia coli. Beberapa penyakit pada saluran

pencernaan adalah demam typhoid, paratyphoid, disentri dan kolera. Organisme

penyebab penyakit ini terdapat dalam tinja atau air seni orang yang menderita

infeksi (Pelezar & Chan, 1988).

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

7

2. Faktor Buatan

Faktor buatan yang dimaksudkan, seperti banyaknya sampah yang dibuang

sembarangan, banyaknya limbah-limbah yang tidak diolah dari sentra industri,

maupun sistem irigasi yang buruk. Aliran dari pembuangan limbah rumah tangga,

industri dan pertanian dapat menyebabkan perubahan secara fisik, kimia dan

biologi terhadap kualitas air. Air yang terkontaminasi dan tidak higienis dapat

menyebabkan berkembangbiaknya vektor dan bakteri yang potensial untuk

menyebarkan wabah penyakit (Jeannin et al., 2005).

B. Kualitas Air Minum

Standar mutu air minum untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan

berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Standar baku

air minum tersebut disesuaikan dengan Standar Internasional yang dikeluarkan

oleh WHO.

Adanya standar mutu kualitas air minum dapat dinilai kelayakan

pendistribusian sumber air untuk keperluan rumah tangga yang bertujuan untuk

memelihara, melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat,

terutama dalam pengelolaan air atau kegiatan usaha mengolah dan

mendistribusikan air minum untuk masyarakat umum (Kusnaedi, 2010).

Persyaratan air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010, dapat ditinjau dari :

1. parameter fisika

2. parameter kimia

3. parameter biologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

8

1. Parameter Fisika

Parameter fisika menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 492/Menkes/Per/IV/2010 umumnya meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu,

warna dan jumlah zat padat terlarut (TDS). Parameter ini dapat diidentifikasi dari

kondisi fisik air. Alat ukur yang digunakan adalah Spektrofotometer. Air yang

baik idealnya tidak berbau, tidak berwarna, tidak memiliki rasa/tawar dan suhu

untuk air minum idealnya ± 30 C. Padatan terlarut total (TDS) dengan bahan

terlarut diameter < 10 -6 dan koloid (diameter 10 -6 - 10 -3 mm) yang berupa

senyawa kimia dan bahan-bahan lain (Effendi, 2003).

2. Parameter Kimia

Parameter kimia menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 dikelompokkan menjadi kimia anorganik

dan kimia organik. Alat ukur yang digunakan adalah Spektrofotometer,

Turbidimeter dan Test-KIT. Air yang baik idealnya tidak mengandung zat kimia

anorganik yang berupa logam, zat-zat reaktif, zat-zat berbahaya dan beracun.

Sumber logam dalam air dapat berasal dari industri, pertambangan ataupun proses

pelapukan secara alamiah. Korosi dari pipa penyalur air minum dapat juga sebagai

penyebab kehadiran logam dalam air (Mulia, 2005). Air yang baik idealnya juga

tidak mengandung zat kimia organik yang berupa insektisida dan herbisida.

3. Parameter Biologis

Parameter biologis menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 umumnya menggunakan mikrobiologi

seperti bakteri Coliform dan E. coli sebagai organisme petunjuk. Air yang baik

idealnya tidak mengandung bakteri Coliform dan E. coli. Dalam laboratorium,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

9

istilah total Coliform dan E. coli menunjukkan jumlah bakteri Coliform dan E. coli

yang berasal dari tinja manusia atau hewan berdarah panas (Mulia, 2005).

C. Perubahan Kualitas Air

Dix (1981) menyatakan bahwa air alami tidak dapat didefinisikan, tetapi

dapat ditentukan keadaannya dari segi fisik, kimia dan keberadaan kondisi

biologisnya. Parameter yang perlu diperhatikan untuk menentukan kualitas

perairan antara lain :

1. suhu

2. kekeruhan/turbiditas

3. warna, bau dan rasa

4. alkalinitas

5. pH

6. dissolved oxygen (Oksigen Terlarut)

7. unsur nitrogen (N)

8. kesadahan

9. besi (Fe)

10. mikrobiologis

1. Suhu

Suhu merupakan besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu zat.

Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Pada termometer, zat yang paling

banyak digunakan adalah alkohol dan raksa. Pengukuran suhu diperlukan karena

suhu mempengaruhi reaksi kimia perairan dan juga kelarutan beberapa zat di

dalam air serta perkembangan mikroorganisme. Adanya suhu menunjukkan

kecenderungan aktivitas-aktivitas kimiawi dan biologis, pengentalan, tekanan uap,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

10

tegangan permukaan dan nilai-nilai penjenuhan dari benda-benda padat dan gas.

Menurut Odum (1971) dalam Sundra (1997), fluktuasi suhu perairan diakibatkan

oleh komposisi substrat, kekeruhan, curah hujan, angin dan reaksi-reaksi kimia

dari penguraian sampah di dalam air.

2. Kekeruhan/Turbiditas

Kekeruhan air atau sering disebut turbiditas adalah salah satu parameter

uji fisik dalam analisis air. Tingkat kekeruhan air umumnya akan diketahui

dengan besaran NTU (nephelometer turbidity unit) setelah dilakukan uji aplikasi

menggunakan alat turbidimeter. Besaran kekeruhan air minum yang memenuhi

syarat kesehatan berdasarkan acuan yang berlaku adalah tidak lebih dari 5 NTU,

secara visual kekeruhan air ini tidak akan terlihat oleh mata. Atas dasar

pengalaman bahwa setelah melebihi dari 10 NTU kekeruhan air akan nampak

secara visual. Kekeruhan terjadi disebabkan oleh kehadiran zat organik yang

terurai secara halus, jasad-jasad renik, lumpur, tanah liat dan zat koloid atau benda

terapung yang tidak mengendap dengan segera. (Yusup, 2012). Semakin jernih air

maka akan menghambat perkembangbiakan bakteri yang mungkin ada dalam air.

Selain itu dalam air yang keruh akan sulit dilakukan desinfeksi karena mikroba

akan terlindungi zat tersuspensi tersebut (Slamet, 1996).

3. Warna, Bau dan Rasa

Warna, bau dan rasa adalah beberapa parameter uji fisik dalam analisis air

yang dapat diketahui menggunakan panca indra manusia. Air minum sebaiknya

tidak berwarna untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun

mikroorganisme yang berwarna. Air yang layak untuk diminum biasanya tidak

memberikan rasa. Air yang berasa dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

11

yang dapat membahayakan kesehatan (Slamet, 1996). Adanya bau dan rasa pada

air minum akan mengurangi daya tarik masyarakat untuk mengkonsumsi air

tersebut. Bau dan rasa biasanya terjadi bersama-sama dan disebabkan oleh adanya

bahan-bahan organik yang membusuk.

4. Alkalinitas

Alkalinitas merupakan penyangga (buffer) perubahan pH air dan indikasi

kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat. Alkalinitas adalah kapasitas

air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan (Alaerts

& Ir. S. Sumetri. S, 1987).

Alkalinitas mampu menetralisir keasaman di dalam air. Alkalinitas optimal

pada nilai 90-150 ppm. Alkalinitas rendah diatasi dengan pengapuran dosis 5

ppm. Secara khusus alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan

kapasitas pembufferan dari ion bikarbonat, ion karbonat dan hidroksida dalam air.

Ketiga ion tersebut dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga

menurunkan keasaman dan menaikkan pH.

5. pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat

keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Air minum sebaiknya

netral, tidak asam atau basa. Hal ini untuk mencegah terjadinya pelarutan logam

berat. Air adalah bahan pelarut yang baik. Jika dibantu dengan pH yang tidak

netral maka dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang ada di dalam air

(Slamet, 1996). Nilai pH suatu perairan mencirikan keseimbangan antara asam

dan basa dalam air, serta mencirikan suatu pengukuran konsentrasi ion hidrogen

dalam larutan. Adanya karbonat, hidroksida dan bikarbonat akan menaikkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

12

kebasaan air, sementara adanya asam-asam mineral bebas dan asam karbonat akan

menaikkan asam (Purnama, 1997).

6. Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut)

Oksigen terlarut atau DO merupakan salah satu parameter penting dalam

analisis kualitas air. Nilai DO biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi yang

menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam air. Semakin besar nilai DO

pada air, mengindikasikan bahwa air memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya

jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air telah tercemar. Oksigen terlarut

akan menentukan apakah perubahan biologi berlangsung secara aerob atau

anaerob (Purnama, 1997).

DO juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan pencemaran

limbah baik domestik maupun industri. Jika ditinjau dari segi air minum, kadar

DO rendah tidak menimbulkan masalah, namun berdampak pada aktivitas bakteri

pengurai bahan organik. Aktivitas bakteri dengan tingginya oksigen terlarut dapat

berperan dalam menguraikan bahan-bahan organik menjadi komponen yang lebih

sederhana sehingga menjadi senyawa yang tidak berbahaya lagi. Namun apabila

oksigen terlarut rendah, maka bakteri tidak dapat bekerja dalam menguraikan

bahan-bahan organik (Purnama, 1997).

7. Unsur (N)

Nitrogen adalah nutrien penting dalam kehidupan mahluk hidup. Proporsi

unsur nitrogen di dalam air yang tercemar dapat berupa nitrogen organik dan

nitrogen ammonia. Senyawa nitrogen organik dapat ditransformasi menjadi

nitrogen ammonia dan dioksidasi menjadi nitrogen nitrit dan nitrat dalam sistem

biologis (Saeni, 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

13

Amonia (NH3), nitrit (NO2-) dan nitrat (NO3-) merupakan senyawa-

senyawa yang mengandung unsur nitrogen (N). Unsur N sebagai salah satu unsur

makro yang penting dibutuhkan untuk petumbuhan suatu organisme. Di dalam

perairan, kebanyakan senyawa-senyawa nitrogen dijumpai dalam bentuk organik

dan anorganik (Mahida, 1997).

8. Kesadahan

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,

umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat.

Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi,

sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah.

Air yang mempunyai tingkat kesadahan terlalu tinggi sangat merugikan

karena dapat menimbulkan karatan (korosi) pada peralatan yang terbuat dari besi,

sabun kurang membusa dan menimbulkan endapan atau kerak dalam wadah

pengolah.

Berdasarkan jenisnya, tingkat kesadahan air dapat dibedakan menjadi 2

macam, yaitu :

a. kesadahan sementara (temporer)

b. kesadahan tetap (permanen)

a. Kesadahan Sementara

Kesadahan sementara disebabkan oleh garam-garam karbonat ( CO3+

) dan

bikarbonat (HCO3-

) dari Ca dan Mg. Garam karbonat merupakan garam yang

tidak larut, sedangkan garam bikarbonat merupakan garam yang dapat larut.

Garam karbonat dengan adanya air dan karbondioksida di udara membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

14

garam bikarbonat yang dapat dapat larut dalam air. Semakin tinggi kadar CO2 di

udara maka semakin tinggi pula kelarutannya sehingga air semakin sadah.

b. Kesadahan Tetap

Kesadahan tetap disebabkan oleh adanya garam-garam klorida (Cl-) dan

sulfat (SO42-

) dari Ca dan Mg. Kesadahan yang disebabkan oleh garam-garam

tersebut bersifat tetap dan sangat sulit dihilangkan. Berdasarkan sifat

kesadahannya, air dapat dibedakan menjadi 4 golongan pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Derajat kesadahan air berdasarkan kandungan CaCO3 (Masudah, 2003)

No Derajat Kesadahan Kandungan CaCO3 (mg/L)

1 Lunak 0-75

2 Agak Sadah 76-150

3 Sadah 151-300

4 Sangat Sadah > 300

9. Besi (Fe)

Besi (Fe) adalah elemen yang banyak di batuan dan merupakan salah satu

elemen kimia yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua

lapisan geologi dan semua badan air (Toth, 1984 dalam Kodoatie, 1996).

Penampilan fisik yang buruk pada air mampu menggambarkan kualitas kimia

maupun biologi yang tidak memenuhi standar. Contohnya pada air dengan

kandungan besi (Fe) yang tinggi.

Kandungan besi yang tinggi ini dapat diketahui dari bau “amis” yang

sangat khas dan warna air yang kekuningan (World Poultry, Vol 25 No. 3, 2009).

Perubahan kondisi air yang semula jernih menjadi keruh dan beberapa saat

dibiarkan akan menjadi kekuning-kuningan merupakan tanda bahwa air tersebut

mengandung besi (Fe) dengan konsentrasi yang tinggi (Said, 2002). Reaksi antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

15

udara yang mengandung oksigen dengan air yang mengandung konsentrasi besi

(Fe) tinggi akan menghasilkan endapan berwarna kekuning-kuningan

(Degreemont, 1991).

Kadar besi (Fe) dalam air yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri

Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang baku mutu air minum sebesar 0,3

mg/l. Air yang mengandung kadar besi yang cukup tinggi dapat menyebabkan air

tersebut tercemar sehingga dapat menimbulkan keracunan pada tubuh. Air yang

mengandung zat besi melebihi batas toleransi akan menunjukkan warna merah

kecoklatan, berbau dan rasa yang tidak normal.

10. Mikrobiologis

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang

berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan indera penglihatan

secara langsung melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat

kecil ini disebut sebagai mikroorganisme. Mikroorganisme sangat erat kaitannya

dengan kehidupan sehari-hari, contohnya adalah mikroorganisme yang hidup

dalam air.

Air mengandung bermacam-macam mikroorganisme yang berasal dari

berbagai sumber. Sumber-sumber yang dimaksud antara lain dari udara, tanah,

sampah, lumpur, tanaman atau hewan yang mati, kotoran manusia atau hewan

maupun dari bahan organik lainnya (Imamuddin, 1999). Menurut Pelezer dan

Chan (1988), mikroorganisme indikator dalam analisis air mengacu pada sejenis

mikroorganisme yang kehadirannya merupakan bukti bahwa air tersebut tercemar

oleh bahan tinja atau kotoran hewan berdarah panas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

16

Beberapa ciri penting suatu mikroorganisme atau bakteri sebagai indikator

yang baik adalah terdapat dalam air yang tercemar dan tidak ditemukan dalam air

yang tidak tercemar, terdapat di dalam air yang ada bakteri patogennya, jumlah

mikroorganisme indikator berkorelasi dengan kadar pencemar, mempunyai

kemampuan bertahan hidup lebih lama daripada bakteri yang patogen,

mempunyai sifat yang seragam, tidak berbahaya bagi manusia dan hewan,

terdapat dalam jumlah yang lebih banyak daripada bakteri yang patogen, mudah

didieteksi dengan teknik-teknik laboratorium yang sederhana. Ada beberapa jenis

mikroorganisme indikator dalam air yang dikategorikan dalam mikrorganisme

indikator primer.

Mikroorganisme yang sering digunakan sebagai indikator primer adalah

bakteri golongan Coliform, Streptococci, Enterococci dan Staphylococci. Bakteri

Coliform bersifat aerobik dan fakultatif anaerobik, gram negatif, tidak membentuk

spora, berbentuk batang dan mampu memfermentasikan laktosa dengan

menghasilkan gas dan asam pada 350 C dalam waktu 24 – 48 jam. Bakteri

Coliform termasuk Familia Enterobacteriaceae yang terdiri dari Genus

Enterobacter, Klebsiella dan Citrobacter (Toranzos, 2002).

Thermatolerant Coliform (koliform fekal) adalah semua bakteri yang

termasuk dalam total koliform tetapi mampu tumbuh dan memfermentasikan

laktosa dengan menghasilkan gas dan asam pada 44,5 ± 0,2oC. Kelompok fekal

koliform mempunyai karakteristik biokimiawi yaitu, tidak menggunakan sitrat

sebagai sumber karbon, mempunyai enzim triptofan, kurang mampu

menghidrolisis urea, negatif untuk uji Voges-Proskauer dan positif untuk uji

metil-red. Bakteri yang termasuk dalam koliform termotoleran adalah anggota

Genus Klebsiella dan Coli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

17

D. Bakteri Escherichi coli

Bakteri Escherichia coli adalah bakteri gram negatif berbentuk batang

yang tidak membentuk spora yang merupakan flora normal di usus. Beberapa

jenis Escherichia coli dapat bersifat patogen. yaitu serotipe-serotipe yang masuk

dalam golongan Escherichia coli Enteropatogenik, Escherichia coli Enteroinvasif,

Escherichia coli Enterotoksigenik dan Escherichia coli Enterohemoragik. Jadi

adanya Escherichia coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum tersebut

pernah terkontaminasi kotoran manusia. Klasifikasi Escherichia coli menurut

Songer dan Post (2005) :

Kingdom : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gamma Proteobacteria

O rdo : Enterobacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia Gambar 2.1. Escherichia coli

Spesies: Escherichia coli www.bacteriairphotos.com

Bakteri Escherichia coli digunakan secara efektif sebagai indikator

kualitas air selama beberapa tahun di Eropa dan terakhir dalam peraturan air

minum di Amerika sebagai indikator spesifik dalam kontaminasi fekal (Toranzos,

2002). Pelezar (1958) menyatakan bakteri Escherichia coli dan kelompok bakteri

coli lainnya hampir memenuhi persyaratan sebagai indikator pencemaran tinja

yang dapat diandalkan. Menurut Imamuddin (1999), apabila densitas Escherichia

coli dalam suatu perairan relatif banyak, maka peluang keberadaan organisme

patogen dan pencemar di perairan tersebut juga tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

18

Kelompok bakteri coli adalah bakteri pencemar yang hidup pada air

kotordan dan digunakan sebagai jasad indikator di dalam substrat air yang banyak

mempunyai persamaan sifat. Escherichia coli dapat dijadikan indikator adanya

jasad patogen di dalam air (Suriawiria 1993). Bakteri E.coli juga paling banyak

digunakan sebagai indikator sanitasi. Bakteri ini bersifat patogen karena dapat

menyebabkan infeksi pada usus manusia dan hewan. Tingginya kandungan

bakteri E.coli pada sumur terjadi karena jarak sumur dan septic tank berdekatan

dengan jarak kurang dari 10 meter (Trisnawulan, 2007).

E. Uji Bakteriologis Air Minum

Uji bakteriologis Escherichia coli dalam sampel air digunakan metode

tabung fermentasi MPN (Most Probable Number) yang meliputi tes pendugaan

(presumptive test), tes penegasan (comfirmed test) dan tes pelengkap (completed

test). MPN merupakan modifikasi dari metode presence absece.

Jika pada presence absence hanya digunakan satu sampel, maka pada

MPN digunakan pada berbagai tabung dengan jumlah sampel yang diencerkan.

Hasil positif dan negatif dari tiap tabung dapat digunakan untuk menghitung

jumlah koloni mikroorganisme. Perhitungannya dapat digunakan tabel yang bisa

didapatkan pada metode standard (Pelczar dan Chan, 2006). Selain itu dilakukan

serangkaian uji identifikasi bakteri Escherichia coli menurut karakteristiknya. Uji

identifikasi dilakukan dengan menggunakan beberapa reagen dan media khusus.

Uji bakteri dalam perairan dilakukan dengan tahap-tahap uji bakteriologis, yakni :

1. uji pendugaan

2. uji penegasan

3. uji pelengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

19

1. Uji Pendugaan

Pada tahap uji pendugaan, dilakukan untuk menduga ada tidaknya bakteri

dengan menggunakan tabung yang dapat menghasilkan gas dalam masa inkubasi.

Uji dinyatakan positif bila terlihat gas dalam tabung Durham. Tabung yang

memperlihatkan gas diuji lebih lanjut dengan uji penegasan. Uji pendugaan ini

merupakan uji biokimia untuk menemukan bakteri dengan medium spesifik.

Medium ini dapat membuktikan reaksi positif dalam bentuk gas apabila ada spora

Escherichia coli berdasarkan kontrol positif ATCC E.coli 25922 (Hansen, 1984).

2. Uji Penegasan

Pada uji penegasan dilakukan untuk menegaskan bahwa hasil dari uji

pendugaan terbentuk disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan bukan

disebabkan oleh kerja sama beberapa spesies sehingga menghasilkan gas. Uji

penegasan menggunakan media spesifik yang diinokulasikan dengan teknik pour

plate dari setiap tabung pengenceran. Media ini dapat membuktikan reaksi positif

apabila ditemukan koloni Escherichia coli dalam bentuk koloni yang berwarna

hijau berdasarkan kontrol positif ATCC E.coli 25922 (Taylor, 1961).

3. Uji Pelengkap

Uji pelengkap dilakukan untuk membuktikan koloni yang menunjukkan

ciri-ciri morfologi sebagai kelompok bakteri Escherichia coli. Hasil dari uji

penegasan setelah diinkubasikan pada suhu 350 C selama 48 jam, kemudian

diinokulasikan pada gelas benda dan dilakukan pengecatan gram, lalu diamati

dibawah mikroskop. Untuk menentukan koloni bakteri Escherichia coli dengan

menyatakan kebenaran hasil harus disesuaikan dengan kontrol positif ATCC

E.coli 25922 (Taylor, 1961).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

20

F. Persyaratan Kualitas Air Minum

Persyaratan kualitas air minum yang layak menurut Peraturan Menteri

Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 Tanggal 19 April 2010.

Tabel 2.2. Parameter Persyaratan Wajib

No. Jenis Parameter Satuan Kadar

maksimum

1

Jenis parameter yang berhubungan

langsung dengan kesehatan

a) Parameter Mikrobiologi

1) Escherichia coli /100 ml sampel 0

2) Bakteri Coliform /100 ml sampel 0

b) Kimia An-Organik

1) Arsen mg/l 0,01

2) Fluorida mg/l 1,5

3) Total Kromium mg/l 0,05

4) Kadmium mg/l 0,003

5) Nitrit (sebagai NO2-) mg/l 3

6) Nitrat (sebagai NO3-) mg/l 50

7) Sianida mg/l 0,07

8) Selenium mg/l 0,01

2 Parameter yang tidak langsung

berhubungan dengan kesehatan

a) Parameter Fisik

1) Bau tidak berbau

2) Warna TCU 15

3) TDS mg/l 500

4) Kekeruhan NTU 5

5) Rasa tidak berasa

6) Suhu oC suhu udara ± 30

b) Parameter Kimiawi

1) Alumunium mg/l 0,2

2) Besi mg/l 0,3

3) Kesadahan mg/l 500

4) Khlorida mg/l 250

5) Mangan mg/l 0,4

6) pH 6,5 – 8,5

7) Seng mg/l 3

8) Sulfat mg/l 250

9) Tembaga mg/l 2

10) Amonia mg/l 1,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

21

G. Kerangka Berpikir

Pencemaran dalam suatu lingkungan dapat terjadi akibat kondisi

lingkungan yang buruk, misalnya dari aktivitas manusia di lingkungan tersebut.

Bentuk aktivitas yang sering dijumpai yaitu seperti MCK (mandi, cuci dan kakus),

mencuci baju, mencuci piring. Kegiatan semacam ini akan menghasilkan limbah

yang sebagian besar bercampur dengan air tanah. Sehingga air tanah akan dapat

dipengaruhi oleh sifat-sifat biologi, kimia dan fisika yang akan menyebabkan

tingginya zat-zat pencemar.

Tingginya zat-zat pencemar dapat mengindikasi hadirnya bakteri

pencemar yang hidup pada air yang kotor, misalnya bakteri golongan coli.

Golongan bakteri coli dapat digunakan sebagai jasad indikator di dalam substrat

air. Menurut Suriawiria (1993), menyatakan bahwa Escherichia coli dapat

dijadikan indikator adanya jasad patogen di dalam air. Sifat-sifat bakteri golongan

coli antara lain bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora dan

mampu memfermentasikan kaldu laktosa pada temperature 37◦C dengan

membentuk asam dan gas di dalam waktu 48 jam.

Banyak sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari,

Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul berwarna kuning dan menimbulkan bau

khas yang “amis”. Hal ini diduga mengandung cemaran kimia berupa besi (Fe).

Beberapa sumur warga juga berdekatan dengan septick tank dengan jarak rata-rata

7 meter sampai 10 meter. Dengan jarak yang dekat seperti itu, diduga air sumur

mengandung pencemaran biologis bakteri Escherichia coli.

Kehadiran bakteri Escherichia coli dalam air sumur dapat disebabkan

adanya cemaran dari tinja kotoran manusia ataupun hewan berdarah panas yang

masuk ke dalam air sumur melalui resapan air tanah. Apabila pada air sumur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

22

warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Srandakan, Kabupaten Bantul ditemukan bakteri ini, maka bakteri Escherichia

coli dapat dijadikan sebagai indikator adanya jasad-jasad patogen. Dasar

pernyataan ini sesuai dengan Pelezar (1958) yang menyatakan, bahwa bakteri

Escherichia coli dan kelompok bakteri coli lainnya hampir memenuhi persyaratan

sebagai indikator pencemaran tinja yang dapat diandalkan.

H. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir yang dikaitkan dengan landasan teori

penelitian, air sumur warga Dusun Ngentak, Dasa Wisma RT 2, Desa Poncosari,

Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul dapat dihipotesiskan sebagai berikut.

1. Air sumur yang berwarna kekuningan dan bau khas yang “amis” menunjukan

adanya bahaya pencemaran kimia yang berupa besi (Fe).

2. Letak beberapa sumur yang berdekatan dengan septic tank, dapat diduga

menyebabkan pencemaran biologis bakteri Escherichia coli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian terdiri dari kata “methodolgy” yang berarti ilmu tentang

jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya (Hatimah, 2007: 83). Beberapa aspek yang terdapat di

dalamnya meliputi jenis penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, sampel

penelitian, teknik pengolahan data serta analisis data. Jenis penelitian ini adalah

jenis penelitian studi kasus.

B. Sampel Penelitian

Sampel yang diambil berupa air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun

Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Sampel air

sumur diambil secara stratified random sampling. Metode pengambilan sampel ini

memperhatikan strata (tingkatan) dalam populasi dan memberikan pada tiap-tiap

sampel punya peluang sama untuk diambil secara acak pada tiap kuadran,

sehingga dapat terpilih sebagai sampel. Setelah mendapatkan jumlah total sampel

sumur, kemudian memberikan penomoran pada masing-masing sumur di setiap

kuadran. Teknisnya membuat lintingan kertas yang berisi nomor-nomor yang

berjumlah sama dengan jumlah total nomor yang ditempel pada masing-masing

kuadran. Setelah itu secara acak diambil lintingan kertasnya. Nomor kertas yang

terambil merupakan nomor sampel dari tiap kuadran.

Pengambilan air sampel dilakukan secara aseptis. Alat-alat seperti botol

gelap, penutup botol, tali dan pemberat yang digunakan untuk mengambil sampel

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

24

air harus disterilkan terlebih dahulu. Pada saat pengambilan sampel, dengan

membasahi alkohol 96 % terlebih dahulu di sekeliling mulut botol, lalu tutup botol

dibuka, kemudian botol dimasukkan ke dalam sumur. Setelah itu, secepat

mungkin botol kembali ditutup untuk mencegah kontaminasi dari luar.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2013 hingga 20

September 2013. Tempat penelitian in situ akan dilaksanakan di wilayah Dasa

Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten

Bantul. Penelitian pemeriksaan laboratorium akan dilaksanakan di Laboratorium

Kesehatan Gading dan di Laboratorium Biologi, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Sleman.

D. Alat dan Bahan Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa peralatan untuk memperoleh data.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :

1. cawan petri 10. test-KIT

2. bunsen 11. pH meter

3. pipet ukur 12. spektrofotometer

4. tabung reaksi 13. turbidimeter

5. gelas benda 14. termometer

6. autoklaf 15. erlenmeyer

7. jarum ose 16. botol gelap

8. beker glass 17. mikroskop cahaya

9. ember 18. photometer wastewater

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

25

Penelitian ini menggunakan beberapa bahan untuk memperoleh data.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :

1. TBX (Trypton Bile-X Glucuronide) 6. cat gram B lugol’s iodine

2. aquades 7. cat garm C aceton-alkohol

3. alkohol 96% 8. cat gram D safranin

4. ECB (Escherichia coli Broth)

5. cat gram A Hucker’s cristal violet

E. Prosedur Kerja

1. Penelitian Pendahuluan

Observasi objek dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sumur-

sumur yang akan diambil sampel airnya dan keadaan lingkungan sekitar sumur.

2. Sampling

Pengambilan sampel air yang akan diteliti diambil dari 8 sumur. Jumlah

sampel yang diambil dari jumlah total populasi sumur warga Dasa Wisma RT 2,

Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.

3. Pengukuran Parameter Fisik dan Kimia

a. Suhu

Pengukuran suhu udara dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur suhu

sebagai berikut.

1. Gantungkan termometer di udara selama 5 menit

2. Ambil 1 ember air sumur

3. Benamkan termometer ke dalam air selama ± 5 menit

4. Amati skala Termometer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

26

b. Kekeruhan

Pengukuran kekeruhan berdasarkan pada prinsip persebaran sinar. Cara

kerja untuk mengukur kekeruhan sebagai berikut.

1. Standarkan turbidimeter

2. Siapkan satu buah botol sampel air

3. Masukan tabung kuvet yang berisi 25 ml air sampel

4. Amati skala dalam turbidimeternya

c. Bau, Rasa dan Warna

Untuk pengukuran bau, rasa dan warna dilakukan in situ. Dilakukan

dengan pengambilan sampel dan pengukuran dilakukan secara fisiologis.

d. Pengukuran pH

Pengukuran pH dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur derajat pH

sebagai berikut.

1. Ambil 1 ember air sumur

2. Celupkan alat pH meter elektrik ke dalam sampel air sumur

3. Biarkan selama ± 5 menit dan amati skala pH meternya

e. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/ DO)

Pengukuran DO dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur Oksigen

Terlarut sebagai berikut.

1. Ambil 1 ember air sumur

2. Celupkan alat DO meter ke dalam sampel air sumur

3. Biarkan selama ± 5 menit

4. Amati skala DO meternya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

27

f. Ammonia

Pengukuran amonia dilakukan di Laboratorium Biologi. Cara kerja untuk

mengukur amonia sebagai berikut.

1. Ambil 10 ml sampel

2. Masukkan ke dalam tabung reaksi Photometer Wastewater

3. Biarkan selama ± 5 menit dan amati skalanya

g. Nitrit (NO2)

Pengukuran nitrit dilakukan di Laboratorium Balai Kesehatan Gading.

Cara kerja untuk mengukur nitrit sebagai berikut.

1. Ambil 50 ml sampel

2. Masukan ke dalam Erlenmeyer 100 ml

3. Tambahkan 2 ml reagen warna

4. Tunggu paling lama 10 menit dan tidak lebih dari 2 jam

5. Masukkan ke dalam kuvet pada spektrofotometer

6. Ukur serapannya pada panjang gelombang spektrum

h. Nitrat (NO3)

Pengukuran nitrat dilakukan di Laboratorium Balai Kesehatan Gading.

Cara kerja untuk mengukur nitrat sebagai berikut.

1. Ambil 10 ml sampel dan masukan ke dalam gelas piala 100 ml

2. Tambahkan 2 ml NaCl 30% dan 10 ml H2SO4 95%

3. Dikocok hingga homogen

4. Tambahkan 0,5 larutan Brusin-Asam Sulfanilat

5. Rendam dalam air sampai temperatur kamar

6. Masukkan ke dalam kuvet pada Spektrofotometer

7. Ukur serapannya pada panjang gelombang spectrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

28

i. Alkalinitas

Pengukuran alkalinitas dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur

alkalinitas sebagai berikut.

1. Ambil sampel sebanyak 5ml

2. Tetesi phnolftelein sebanyak 1 tetes

3. Campur perlahan sampai larutan berubah menjadi warna pink/merah

4. Suntikkan HI 3811-0 secara perlahan

5. Kocok sampai warna larutan menjadi pudar

6. Amati skala pada suntikan lalu hasil dikali 300

j. Iron (Fe)

Pengukuran iron dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur Iron (Fe)

sebagai berikut.

1. Ambil 10 ml sampel

2. Beri HI 3834 kemudian dikocok

3. Masukkan dalam komprator selama 4 menit dan amati skalanya

k. Hardness (Kesadahan)

Pengukuran hardness dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur

kesadahan sebagai berikut.

1. Ambil 5 ml sampel dan tetesi buffer sebanyak 5 tetes

2. Campurkan perlahan dan tetesi calmagite indicator sebanyak 1 tetes

hingga berwarna merah keunguan

3. Suntikkan HI 3812 secara perlahan sambil dikocok hingga berwarna

biru

4. Amati skala yang ada pada suntikan kemudian hasil dikali 300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

29

4. Pembuatan Media

Pembuatan media tanam untuk bakteri dilakukan di laboratorium Balai

Kesehatan Gading. Pembuatan media dilakukan dengan cara aseptis. Media-media

yang dibuat adalah :

a. Escherichia coli Broth (ECB). Cara pembuatannya sebagai berikut.

1. Masukkan sebanyak 40 g ECB dalam 1 liter aquadest

2. Larutkan tanpa pemanas

3. Masukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 10 ml yang dilengkapi

tabung Durham

4. Sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 100ºC selama 30 menit

5. Dinginkan segera sampai suhu 25 oC

b. TBX (Trypton Bile-X Glucuronide). Cara pembuatannya sebagai berikut.

1. Sebanyak 1 g TBX, masukkan dalam 1 liter aquadest

2. Larutkan dengan pemanas

3. Dinginkan segera sampai suhu 37 oC.

4. Siapkan cawan petri untuk teknik spread plate dan pour plate

5. Uji Parameter Biologis

Dalam pemeriksaan bakteri Escherichia coli ini menggunakan metode

MPN (Most Probable Number). Tahapan-tahapan uji bakteriologis ini sebagai

berikut, yakni :

a. uji pendugaan

b. uji penegasan

c. uji pelengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

30

a. Uji Pendugaan

Beberapa teknik dalam uji pendugaan dengan kontrol positif E.coli 25922

dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut, yakni :

1. Inokulasikan 1 ml sampel air ke dalam medium fermentasi laktosa

Escherichia coli Broth dengan pengenceran cair 10x secara aseptis

2. Inkubasikan pada temperatur 44o C selama 48 jam

3. Hasil positif adanya E.coli ditandai dengan kekeruhan pada medium

pengenceran dan terbentuknya gas

b. Uji Penegasan

Cara mengetahui morfologi koloni bakteri pada cawan petri menggunakan

teknik Streak Plate dengan kontrol positif ATCC E.coli 25922, dilakukan dengan

tahap-tahap sebagai berikut.

1. Inokulasikan sampel pada cawan petri berisi medium TBX (Trypton

Bile-X Glucuronide)

2. Inokulasi dengan teknik streak plate menggunakan jarum ose

3. Inkubasikan pada suhu 44oC selama 24 jam

4. Hasil positif ditandai dengan munculnya koloni hijau

Cara mengetahui morfologi koloni bakteri pada cawan petri menggunakan

teknik Pour Plate, dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.

1. Masukan 1 ml sampel ke dalam cawan petri steril

2. Tuangkan medium TBX (Trypton Bile-XGlucuronide) pada cawan petri

3. Inokulasi dengan teknik poor plate

4. Inkubasikan pada suhu 44oC selama 24 jam

5. Hasil positif ditandai dengan munculnya koloni berwarna hijau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

31

c. Uji Pelengkap

Teknik dalam uji pelengkap pada pengecatan gram dengan kontrol positif

E.coli 25922, dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.

1. Siapkan gelas benda

2. Bersihkan dengan alkohol

3. Lewatkan di atas nyala lampu spritus

4. Ambil secara aseptik satu ose suspensi isolat bakteri

5. Letakkan pada gelas benda lalu dikering-anginkan

6. Isolat difiksasi dengan melewatkannya di atas nyala api lampu spritus

7. Tetesi dengan cat Gram A (Hucker’s crystal violet)

8. Diamkan selama 1 menit

9. Cuci preparat dengan air mengalir dan dikering-anginkan,

10. Tetesi preparat dengan larutan mordan Gram B (lugol’s iodine)

11. Diamkan selama 1 menit

12. Cuci preparat dengan air mengalir dan dikering-anginkan

13. Tetesi larutan peluntur Gram C (aceton-alcohol)

14. Diamkan 30 detik

15. Cuci preparat dengan air mengalir dan

16. Preparat dikering-anginkan

17. Beri cat penutup Gram D (safranin) selama 2 menit.

18. Cuci preparat dengan air mengalir dan dikering-anginkan.

19. Amati dengan mikroskop cahaya

20. Hasil positif bakteri gram negatif akan berwarna merah sedangkan

bakteri gram positif akan tampak berwarna violet-biru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

32

d. Bagan Teknik Isolasi Bakteri Escherichia coli

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

observasi. Observasi ini berupa wawancara secara langsung dengan pemilik objek

penelitian dan melihat secara langsung kondisi lingkungan. Kemudian dalam

mendapatkan validitas data dilanjutkan pada uji kualitas air secara fisik, kimia

dan biologi. Uji kualitas air ini berupa pengukuran dan pengamatan berdasarkan

tabel parameter kualitas air minum.

G. Analisis Data

Dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan 2 metode yang

berbeda. Metode-metode yang digunakan sebagai berikut.

1. Analisis data untuk parameter biologis dengan metode MPN (Most Probable

Number. Tujuan metode ini adalah untuk mengetahui jumlah bakteri yang

terdapat dalam sampel uji.

2. Analisis data pada uji parameter fisika dan parameter kimia dengan

menggunakan metode pendekatan induktif dari hasil pengukuran dan

pengamatan. Tujuan dari metode ini adalah mengambil kesimpulan dari data-

SAMPEL A

SAMPEL B

PENGENCERAN 10x

UJI PENDUGAAN

UJI PENEGASAN

UJI PELENGKAP

SAMPEL C

SAMPEL D

SAMPEL E

SAMPEL F

SAMPEL G

SAMPEL H

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

33

data yang bersifat khusus, yang diperoleh dari fakta atau peristiwa yang

konkrit (Sutrisno, 1986).

Data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran dibuat dalam bentuk

diagram batang kemudian dibandingkan dengan baku mutu air minum sesuai

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 serta dikaitkan dengan

teori-teori, jurnal dan penemuan yang nyata yang disajikan secara dekriptif.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian studi kasus ini yaitu

Test-KIT, Photometer Wastewater, Turbidimeter, Spektrofotometer, Termometer

air, Mikroskop Cahaya, pH meter, DO meter dan table data.

Instrument penelitian yang digunakan memiliki ketentuan sebagai berikut.

1. Test-KIT dengan merk HANNA INSTRUMENT type HI3817

2. Photometer Wastewater dengan merk HANNA INSTRUMENT type HI83214

3. Turbidimeter dengan merk HACH type 2100N

4. Spektrofotometer dengan merk ZIMADZU type 1700

5. Termometer air type 1 per 1 oC

6. pH meter dengan merk HANNA INSTRUMENT type HI98107

7. DO meter dengan merk HANNA INSTRUMENT type HI9142

Tabel data yang digunakan sebagai acuan untuk mendata hasil uji dari

setiap parameter yang diukur. Tabel data disesuaikan dengan pedoman Peraturan

Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

34

Tabel 3.1. Data Pengukuran Parameter Uji Air Sumur

Jenis Parameter Satuan Kadar

a) Parameter Fisik

1) Bau

2) Warna

3) Kekeruhan NTU

4) Rasa

5) Suhu oC

b) Parameter Kimiawi

1) Besi mg/l

2) Kesadahan mg/l

3) pH

4) Amonia mg/l

5) Nitrat (sebagai NO3-) mg/l

6) Nitrit (sebagai NO2-) mg/l

c) Parameter Biologis

1) E.coli / 100 ml sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

35

I. Tabel 3.2 Agenda Pelaksanaan Penelitian

BULAN

1 2 3

MINGGU MINGGU MINGGU

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penelitian pendahuluan

Uji Parameter Fisik Dan Parameter

Kimia

Pembuatan Media Agar

Uji Parameter Biologis

Pembuatan Tabel Parameter dan

Pengambilan Data

Analisis Data

Penyusunan Naskah Skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

36

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan pengukuran parameter fisik, kimia dan biologis dari sampel

air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Srandakan, Kabupaten Bantul, diperoleh hasil pada tabel-tabel berikut.

Tabel 4.1. Hasil uji parameter fisik (lampiran 1)

NO Parameter

Fisika

Sampel

A B C D E F G H

1 Bau + + + + + + + +

2 Rasa + + + + + + + +

3 Warna

ku-

ning

be-

ning

ku-

ning

ke-

ruh

ku-

ning

be-

ning

ku-

ning

ke-

ruh

ku-

ning

ke-

ruh

ku-

ning

be-

ning

ku-

ning

be-

ning

ku-

ning

be-

ning

4 Kekeruhan

(NTU) 32,0 20,0 12,7 18,6 14,2 15,6 10,0 6,4

5 Suhu 29oC

28,5o

C 29

oC 28

oC 28

oC 29

oC

28,5o

C 29

oC

Keterangan : Tanda (+) pada bau menunjukan bahwa air tersebut memiliki bau,

seperti bau amis. Tanda (+) pada rasa menunjukan bahwa air tersebut memiliki

rasa. Tanda (-) menunjukan bahwa sampel tidak memiliki bau dan rasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

37

Tabel 4.2. Hasil uji parameter kimia (lampiran 2)

No Parameter

Kimia

Sampel

A B C D E F G H

1 Besi (mg/L) 2 1 3 3 2 1 1 1

2 Kesadahan

(mg/L) 180 270 960 120 150 360 180 60

3 DO (mg/L) 7 6 9 8 7 8 8 12

4 Alkalinitas

(mg/L) 300 900 600 450 300 600 600 150

5 pH 8,0 7,9 7,8 8,0 7,8 7,9 8,0 7,9

6 Amonia

(mg/L) - - - - - - - -

7 Nitrit(NO2)

(mg/L) 0,003 0,302 0,003 0,106 0,084 0,020 0,018 0,003

8 Nitrat(NO3 )

(mg/L) 1,418 3,380 0,022 3,444 1,285 0,084 0,138 1,368

Keterangan : Tanda (-) pada amonia menunjukan bahwa air tersebut tidak

mengandung amonia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

38

Tabel 4.3. Hasil pengukuran uji parameter biologis (lampiran 3)

No Parameter

Biologi

Jumlah bakteri Escherichia coli per 100ml sampel

A B C D E F G H

1 Replikasi 1 0 0 0 2 0 2 0 0

2 Replikasi 2 0 0 0 2 0 2 0 0

3 Replikasi 3 0 0 0 2 0 2 0 0

Rata-rata 0 ± 0 0 ± 0 0 ± 0 2 ± 0 0 ± 0 2 ± 0 0 ± 0 0 ± 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

39

B. Pembahasan

Pengukuran parameter fisik, kimia dan biologis dari sampel A, sampel B,

sampel C, sampel D, sampel E, sampel F, sampel G dan sampel H menunjukkan

hasil dengan angka yang bervariasi. Hasil penelitian dapat dianalisa lebih lanjut

secara deskriptif dengan mengacu pada baku mutu air minum Peraturan Menteri

Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010.

1. Bau

Bau merupakan parameter penting dalam kualitas air minum. Secara fisik,

bau pada air dapat dirasakan dengan indera pembau. Dari hasil pengujian sampel

air pada sumur A, sumur B, sumur C, sumur D, sumur E, sumur F, sumur G dan

sumur H dapat dinyatakan bahwa air dari setiap sumur mempunyai bau yang khas

seperti terlihat pada tabel 4.1 yang menunjukan tanda positif. Bau yang timbul

dapat terjadi karena kadar besi (Fe) yang tinggi di dalam air sumur sehingga

menimbulkan bau.

Hasil analisis secara langsung (in situ ) terhadap semua lokasi secara

kualitatif berbau amis. Hasil analisis tersebut memperlihatkan bahwa pada setiap

sumur, mempunyai bau yang tidak memenuhi persyaratan baku mutu air minum

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010.

2. Rasa

Pada rasa dan bau mempunyai keterkaitan yang erat. Rasa dan bau pada air

biasanya terjadi bersama-sama. Hal ini terjadi karena adanya rasa dan bau dapat

disebabkan oleh beberapa bahan organik yang membusuk, tipe-tipe mikrobia

tertentu, organisme mikroskopik, persenyawaan kimia berupa zat aktif. Namun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

40

intensitas bau dan rasa tergantung pada lingkungan, sehingga hasil yang diperoleh

tidak mutlak (Sutrisno, 1991)

Secara fisik, air dapat dirasakan oleh lidah. Rasa pada air menandakan

terjadinya percemaran tertentu dalam air, meski tidak ada satuan pengukurnya.

Dari hasil pengujian sampel air pada sumur A, sumur B, sumur C, sumur D,

sumur E, sumur F, sumur G dan sumur H diperoleh hasil positif, karena air sumur

mempunyai rasa seperti yang ditunjukan dalam tabel 4.1.

Menurut ketentuan tentang baku mutu air minum dari Peraturan Menteri

Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010, air sumur yang diteliti mempunyai rasa.

Jadi, hal ini tidak memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan.

.

3. Warna

Air sumur yang berwarna kuning bening maupun berwarna kuning keruh

dapat sebagai petunjuk, bahwa air sumur tersebut mengandung bahan-bahan yang

berbahaya bagi kesehatan yang sekaligus mempengaruhi nilai estetika pada air.

Warna pada air biasanya dipengaruhi oleh masuknya zat terlarut yang datang dari

asal sumber air baku seperti unsur kimia organik dan anorganik. Unsur kimia

tersebut dapat diakibatkan oleh kadar besi (Fe) yang tinggi dalam air sumur,

sehingga air dapat berwarna kuning (World Poultry, Vol 25 No. 3, 2009)

Dari hasil pengamatan secara in situ, seperti (pada tabel 4.1), semua

sampel uji berwarna kuning (lampiran 4). Dapat terlihat bahwa pada air sumur A

berwarna kuning bening, pada air sumur B berwarna kuning keruh, pada air sumur

C berwarna kuning bening, pada air sumur D berwarna kuning keruh, pada air

sumur E berwarna kuning keruh, pada air sumur F berwarna kuning bening, pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

41

air sumur G berwarna kuning bening, dan pada air sumur H berwarna kuning

keruh.

Hasil pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa warna pada air sumur

diakibatkan oleh kadar besi yang tinggi dari lahan di sekitar sumur maupun dalam

sumur. Sehingga ketika ada resapan air yang masuk ke dalam sumur, unsur besi

(Fe) dapat ikut masuk dan bercampur dengan air yang ada di sumur. Dari data

yang diperoleh, air pada sumur-sumur yang diteliti tidak memenuhi persyaratan

baku mutu air minum yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No.

492/Menkes/Per/IV/2010 karena mempunyai warna.

4. Kekeruhan

Kekeruhan pada air sumur menunjukkan bahwa air mempunyai kandungan

partikel dan bahan tersuspensi yang tinggi, sehingga memberikan warna atau rupa

air yang kotor (APHA, 1976; Davis dan Cornwell, 1991 dalam Effendi 2003).

Hasil pengukuran menggunakan alat turbidimeter di laboratorium

(lampiran 5), menunjukan tingkat kekeruhan sampel A sebanyak 32,0 NTU,

sampel B sebanyak 20,0 NTU, sampel C sebanyak 12,7 NTU, sampel D sebanyak

18,6 NTU, sampel E sebanyak 14,2 NTU, sampel F sebanyak 15,6 NTU sampel G

sebanyak 10,0 NTU, dan sampel H sebanyak 6,4 NTU (lihat diagram 4.1.4).

Menurut Yusup (2012), kekeruhan dapat terjadi akibat kehadiran zat

organik yang terurai secara halus, jasad-jasad renik, lumpur, tanah liat dan zat

koloid. Menurut Slamet (1996), banyaknya zat padat tersuspensi akan mendukung

perkembangbiakan bakteri. Semakin jernih air maka akan menghambat

perkembangbiakan bakteri yang mungkin ada dalam air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

42

Berdasarkan hasil yang ditunjukan diagram 4.1.4 semua sampel yang diuji

mempunyai tingkat kekeruhan tidak memenuhi baku mutu air minum dari

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 karena melebihi batas

persyaratan yang hanya 5 NTU. Hal ini disebabkan oleh sumbangan dari berbagai

senyawa organik seperti bakteri dalam air sumur tersebut serta senyawa anorganik

yang berasal dari pelapukan dan logam di dalam air sumur yang bercampur

dengan air dan menyebabkan kepadatan partikel-partikel di dalam sumur semakin

rapat.

5. Suhu

Menurut Odum (1971) dalam Sundra (1997), fluktuasi suhu perairan

diakibatkan oleh komposisi substrat, kekeruhan, curah hujan, angin dan reaksi-

reaksi kimia dari penguraian sampah di dalam air.

Hasil pengukuran suhu secara langsung di lapangan (in situ) menggunakan

termometer, untuk semua sampel air tidak didapatkan hasil dengan perbedaan

fluktasi suhu yang sangat mencolok dengan rentan perbedaan 0,5 oC – 1

oC seperti

yang ditunjukan pada diagram 4.1.5. Suhu pada sampel A sebesar 29oC, sampel B

32

20

12.7

18.6

14.2 15.6

10

6.4 5

0

5

10

15

20

25

30

35 N

TU

Jenis Sampel

Diagram 4.1.4. Tingkat Kekeruhan

sampel A

sampel B

sampel C

sampel D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

43

sebesar 28,5oC, sampel C sebesar 29

oC, sampel D sebesar 28

oC, sampel E sebesar

28oC, sampel F sebesar 29

oC, sampel G sebesar 28,5

oC, sampel H sebesar 29

oC.

Dari delapan sampel air sumur, didapatkan rata-rata suhu sebesar 28,6 oC.

Menurut persyaratan baku mutu air minum sesuai Peraturan Menteri

Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010, derajat maksimun untuk suhu berkisar

antara 26 o

C - 30 oC. Jadi suhu dari setiap masing-masing sampel air sumur serta

rata-rata suhunya dapat dikatakan sudah memenuhi persyaratan baku mutu air

minum karena suhu tidak di bawah maupun di atas standar. Hal ini dapat

disebabkan oleh musim, curah hujan dan iklim yang masih normal, sehingga tidak

terjadi peningkatan maupun penurunan suhu yang signifikan.

6. Besi (Fe)

Besi (Fe) merupakan elemen yang banyak terdapat di batuan dan

merupakan salah satu elemen kimia yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat

di bumi, pada semua lapisan geologi dan semua badan air (Toth, 1984 dalam

Kodoatie, 1996).

29

28.5

29

28 28

29

28.5

29

30

27

27.5

28

28.5

29

29.5

30

30.5

Der

aja

t C

elci

us

Jenis Sampel

Diagram 4.1.5. Suhu

sampel A

sampel B

sampel C

sampel D

sampel E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

44

Hasil pemeriksaan in situ terhadap kandungan kadar besi (Fe)

menggunakan test-KIT (iron test), pada air sumur di Dasa Wisma RT 2, Dusun

Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul (lampiran 6)

menunjukkan kandungan besi (Fe) yang masih tinggi. Kadar besi (Fe) air sumur

pada sampel A sebanyak 2 mg/l, kadar besi sampel B sebanyak 1 mg/l, kadar besi

sampel C sebanyak 3 mg/l, kadar besi sampel D sebanyak 3 mg/l, kadar besi

sampel E sebanyak 2 mg/l, kadar besi sampel F sebanyak 1 mg/l, kadar besi

sampel G sebanyak 1 mg/l, kadar besi sampel H sebanyak 1 mg/l. (lihat diagram

4.2.1)

Tingginya kadar besi (Fe) yang larut dalam air sumur ini menimbulkan

permasalahan seperti timbulnya noda pada pakaian putih. Pakaian yang berwarna

putih akan mudah menjadi kekuning-kuningan apabila sering dicuci menggunakan

air sumur tersebut. Kondisi ini terjadi karena pakaian yang telah dicuci yang

kemudian di jemur masih memiliki kandungan air sumur yang masih menetes,

sehingga konsentrasi besi (Fe) dari air tersebut akan mengalami kontak dengan

udara sekitar. Menurut Degreemont (1991), menyatakan bahwa reaksi udara yang

mengandung oksigen dengan air yang mengandung konsentrasi Fe tinggi akan

2

1

3 3

2

1 1 1

0.3

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

mg/l

Jenis Sampel

Diagram 4.2.1. Besi (Fe)

sampel A

sampel B

sampel C

sampel D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

45

menghasilkan endapan berwarna kekuning-kuningan. Rumus kimia dari reaksi

tersebut, yaitu 4 Fe2+

+ O2 + 8 OH- + 2 H2O → 4 Fe (OH)3. Reaksi ini

menunjukkan permasalahan hingga menimbulkan noda kuning pada pakaian. Hal

ini dapat diantisipasi dan diminimalkan dengan cara memeras pakaian hingga

benar-benar tidak ada sisa-sisa air yang menetes sebelum dijemur. Sehingga tidak

ada kesempatan terjadinya kontak antara udara dengan air saat dijemur.

Perubahan pada air sumur yang mengandung kadar besi (Fe) yang tinggi

dan menjadi berwarna kuning bening maupun kuning keruh disebabkan oleh

adanya kontak antara (Fe2+

) dalam air dengan udara sekitar lingkungan. Hal ini

sependapat dengan Said (2002), yang menyatakan bahwa perubahan kondisi air

yang semula jernih menjadi keruh dan beberapa saat dibiarkan akan menjadi

kekuning-kuningan merupakan pertanda bahwa air tanah mengandung besi (Fe)

dengan konsentrasi yang tinggi. Pendapat ini diperkuat dari hasil pelatihan yang

dikeluarkan oleh Akademi Teknik Thirta Wiyata (2003), yang menyatakan bahwa

air tanah umumnya mempunyai konsentrasi karbondioksida yang tinggi yang

dapat menyebabkan kondisi anaerobik sehingga menyebabkan konsentrasi besi

dalam bentuk tidak larut akan tereduksi menjadi besi (Fe2+

) yang larut dalam air.

Hal ini menyebabkan kandungan besi (Fe) dalam air sumur menjadi tinggi.

Apabila air diambil keluar dan terkena udara, lama-kelamaan akan bereaksi lalu

menghasilkan endapan berwarna kuning.

Hal lain yang dapat menyebabkan air berwarna kuning adalah kehadiran

bakteri besi yang menyukai air dengan kandungan kadar Fe2+

yang tinggi. Bakteri

besi ini dapat memanfaatkan Fe2+

sebagai energi untuk pertumbuhannya sehingga

menyebabkan endapan berwarna kekuning-kuningan pada air. Timbulnya endapan

pada air sumur warga di Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

46

Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, baik di sekeliling sumur dekat pipa

serta pada saringan-saringan air dapat disebabkan oleh kumpulan bakteri besi

jenis Crenotrix dan Galionella. Sehingga penurunan kualitas air yang meliputi

bau, rasa dan warna pada air sumur juga dapat disebabkan oleh bakteri besi ini.

Kondisi ini sesuai dengan hasil pelatihan yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan

Tirta Dharma (2002), yang menyatakan bahwa timbulnya endapan kuning di

dalam pipa disebabkan oleh kumpulan bakteri besi yang hidup di dalam pipa,

sehingga mengurangi kualitas air pada bau dan rasa.

Permasalahan lain yang juga dijumpai adalah dalam pemenuhan kebutuhan

air bersih untuk minum. Berdasarkan diagram 4.2.1, diketahui bahwa kadar besi

yang terkandung dalam sampel air sumur melebihi batas persyaratan Peraturan

Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang baku mutu air minum

yang hanya 0,3 mg/l. Masyarakat setempat yang menggunakan sumber air sumur

untuk memenuhi kebutuhannya sering mengeluh dengan kondisi airnya, yakni air

sumur yang ada apabila baru saja dipompa sangat jernih, tetapi setelah dibiarkan

beberapa waktu akan berubah menjadi kuning keruh.

Adapun yang dilihat secara fisik kondisi airnya berwarna kuning dari

sumurnya. Air sumur ini dimanfaatkan oleh beberapa warga yang kurang mampu

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi dan memasak.

Namun, air sumur yang dikonsumsi dengan kandungan besi yang tinggi dan

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan minum,

belum dirasa memberikan dampak buruk bagi kesehatan warga Dasa Wisma RT

2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.

Hal ini diduga karena pengaruh tingginya kadar besi (Fe) yang masuk ke dalam

tubuh tidak dapat dirasakan secara langsung melainkan pengaruhnya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

47

dirasakan ketika terjadi akumulasi kandungan besi dalam tubuh. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Slamet (1996) dalam bukunya yang berjudul Kesehatan

Lingkungan yang menyebutkan bahwa meskipun kadar besi (Fe) diperlukan bagi

tubuh dengan dosis yang tinggi lalu terakumulasi di dalam tubuh dapat merusak

dinding usus dan dinding kapiler darah yang dapat menyebabkan kematian.

7. Kesadahan

Kesadahan air disebabkan oleh adanya Kalsium (Ca) dan Magnesium

(Mg) dari dalam air tersebut. Air yang mempunyai tingkat kesadahan tinggi

sangat merugikan karena dapat menimbulkan korosi pada alat yang terbuat dari

besi. Pada pengukuran kesadahan menggunakan test-KIT (hardness test).

Pengukuran pada air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa

Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul (lampiran 7) mempunyai

tingkat kesadahan yang bervareasi. Pada sampel A sebesar 180 mg/l, pada sampel

B sebesar 270 mg/l, pada sampel C sebesar 960 mg/l, pada sampel D sebesar 120

mg/l, pada sampel E sebesar 150 mg/l, pada sampel F sebesar 360 mg/l, pada

sampel G sebesar 180 mg/l, pada sampel H sebesar 60 mg/l(lihat diagram 4.2.2).

180 270

960

120 150

360

180

60

500

0

200

400

600

800

1000

1200

mg/l

Jenis Sampel

Diagram 4.2.2. Kesadahan

sampel A

sampel B

sampel C

sampel D

sampel E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

48

Pada diagram 4.2.2 menunjukkan tingkat kesadahan pada sampel C

mempunyai nilai yang tertinggi dari semua sampel air sumur yaitu dengan angka

960 mg/l. Nilai kesadahan ini melampaui syarat baku mutu air minum yang

ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 yang

kadar maksimumnya hanya 500 mg/l. Nilai kesadahan yang bervareasi ini diduga

diakibatkan oleh kontak air dengan tanah dan pembentukan batuan kapur

akibatnya sabun yang digunakan sulit berbusa. Hal ini disesuaikan dengan

pernyataan Brown (1987) dalam Effendi (2003), yakni bahwa kesadahan air

berkaitan erat dengan kemampuan air membentuk busa. Semakin besar kesadahan

air, semakin sulit bagi sabun untuk membentuk busa karena terjadi presipitasi.

Busa tak dapat terbentuk sebelum semua kation pembentuk kesadahan dapat

mengendap. Endapan yang terbentuk dapat menyebabkan pewarnaan pada bahan

yang dicuci. Pada kondisi ini, air dapat mengalami pelunakan atau penurunan

kesadahan yang disebabkan oleh sabun. Apabila dipanaskan dapat menimbulkan

endapan atau kerak pada alat pemanas.

8. DO (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut atau DO merupakan salah satu parameter penting dalam

analisis kualitas air. Nilai DO biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi yang

menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam air. Berdasarkan hasil

pengukuran dan pengamatan secara in situ menggunakan alat DO meter pada

sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Srandakan, Kabupaten Bantul (lampiran 8) menunjukkan kadar oksigen terlarut

yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara 6 – 12 mg/l (lihat tabel 4.2.3). Pada

sampel A sebesar 7 mg/l, pada sampel B sebesar 6 mg/l, pada sampel C sebesar 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

49

mg/l, pada sampel D sebesar 8 mg/l, pada sampel E sebesar 7 mg/l, pada sampel F

sebesar 8 mg/l, pada sampel G sebesar 8 mg/l, pada sampel H sebesar 12 mg/l.

Tingginya oksigen terlarut pada air sumur warga ini dipengaruhi oleh

tekanan, iklim, ketinggian tempat dan suhu, karena wilayah dari sumur warga ini

tidak jauh dari pantai. Kedekatan dengan pantai menyebabkan daerah tersebut

kaya akan oksigen di udara bebas, sehingga ketika suhu turun dan tekanan naik

maka semakin banyak oksigen yang larut di dalam air sumur tersebut. Kejadian

ini dapat disesuaikan dengan pustaka Fardiaz (1992), yang menyatakan bahwa

semua gas di atmosfir larut dalam air, tetapi oksigen dikelompokkan sebagai gas

yang mempunyai tingkat kelarutan rendah, karena secara kimia tidak bereaksi

dengan air dan kelarutannya sebanding dengan tekanan parsial.

Rata-rata kandungan oksigen terlarut untuk semua sampel sumur yang

diteliti adalah 7,5 mg/l. Sebagai air sumur, nilai ini sudah dikategorikan lebih baik

dibandingkan air permukaan meskipun tidak ada dalam persyaratan baku mutu air

minum yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.

492/Menkes/Per/IV/2010. Hal ini disesuaikan dengan pustaka Purnama (1997)

yang menyatakan bahwa semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan

bahwa air memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat

diketahui bahwa air telah tercemar. Pernyataan ini didukung, berdasarkan kriteria

mutu air PP RI Nomor 82 Tahun 2001, persyaratan untuk air permukaan

dianjurkan ≥ 4 mg/l.

9. Alkalinitas

Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukan

jumlah ion karbonat dan bikarbonat yang mengikat logam golongan alkali tanah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

50

pada perairan tawar. Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan

asam tanpa penurunan nilai pH larutan (Alaerts & Ir. S. Sumetri. S).

Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan secara in situ di Dasa

Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten

Bantul (lampiran 9) menunjukkan tingkat alkalinitas yang cukup mencolok dari

tiap-tiap sampel (lihat tabel 4.2.3). Pada sampel A sebesar 300 mg/l, pada sampel

B sebesar 900 mg/l, pada sampel C sebesar 600 mg/l, pada sampel D sebesar 450

mg/l, pada sampel E sebesar 300 mg/l, pada sampel F sebesar 600 mg/l, pada

sampel G sebesar 600 mg/l, pada sampel H sebesar 150 mg/l. (lihat tabel 4.2.4).

Kadar dari sampel B, sampel C, sampel F dan sampel G menunjukkan nilai

yang tinggi dan melebihi nilai alkalinitas alami yang baik untuk air minum yaitu

melebihi 500 mg/l CaCO3 dan melebihi nilai alkalinitas optimal pada nilai 90-150

ppm. Kadar untuk alkalinitas dengan nilai alami dan nilai optimal ini tidak

tercantum dalam persyaratan baku mutu air minum yang telah ditetapkan dalam

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Tingginya alkalinitas

ini diduga disebabkan oleh kandungan logam dalam air.

10. pH

pH merupakan parameter yang menyatakan intensitas kemasaman atau

alkalinitas dari suatu cairan yang encer, dan mewakili konsentrasi hidrogen

ionnya. pH juga merupakan parameter penting dalam analisis kualitas air karena

pengaruhnya terhadap proses-proses biologis dan kimia di dalamnya (Chapman,

2000). Derajat keasaman air minum harus netral, tidak boleh bersifat asam

maupun basa. Air murni memiliki pH normal 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

51

Hasil pengukuran menggunakan pH meter (lampiran 10), dapat dilihat

pada tabel 4.2.5 untuk nilai pH pada masing-masing sampel uji. Pada sampel A

dengan nilai 8, pada sampel B dengan nilai 7,9, pada sampel C dengan nilai 7,8,

pada sampel D dengan nilai 8, pada sampel E dengan nilai 7,8, pada sampel F

dengan nilai 7,9, pada sampel G dengan nilai 8, pada sampel H dengan nilai 7,9.

Air yang memiliki pH lebih rendah dari pH normal akan bersifat asam

sedangkan air yang memiliki pH lebih besar dari pH normal akan bersifat basa.

Air dengan pH tinggi (basa) mengakibatkan daya bunuh klor terhadap mikroba

berkurang, dan sebaliknya air dengan pH rendah (asam) cenderung meningkatkan

korosi (Yani et al., 1994).

Dari hasil pengukuran dan pengamatan secara in situ, didapatkan rata-rata

pH dengan nilai 7,9. Jadi, apabila pH digolongkan akan lebih cenderung ke pH

yang bersifat basa yang rendah. Sehingga sangat baik untuk pertumbuhan bakteri.

Namun, apabila dibandingkan dengan persyaratan baku mutu air minum sesuai

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010, dapat disimpulkan

bahwa dari setiap masing-masing sampel sudah mempunyai kadar pH yang layak

sebagai air minum. Berdasarkan persyaratan yang ditetapkan ini, pH air minum

8 7.9

7.8

8

7.8 7.9

8 7.9

8.5

7.4

7.6

7.8

8

8.2

8.4

8.6

mg/l

Jenis Sampel

Diagram 4.2.5. pH

sampel A

sampel B

sampel C

sampel D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

52

pada masing-masing air sumur warga di Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa

Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul masih tergolong netral

karena berkisar 6,5-8,5. Hal ini diduga dapat disebabkan oleh kandungan mineral

yang cukup tinggi dalam air.

11. Amonia

Unsur N sebagai salah satu unsur makro yang penting dibutuhkan untuk

petumbuhan suatu organisme. Di dalam perairan, kebanyakan senyawa-senyawa

nitrogen dijumpai dalam bentuk senyawa organik dan anorganik (Mahida, 1997).

Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan kandungan amonia dari air

sumur warga di Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Srandakan, Kabupaten Bantul yang dilakukan di laboratorium menggunakan

Photometer Wastewater (lampiran 11), semua sampel nilainya 0 mg/l.

Namun,hasil tersebut bukan berarti di dalam air sumur sama sekali tidak terdapat

kandungan ammonia.

Kandungan amonia diukur dengan hasil 0 mg/l ini diduga dapat terjadi

karena proporsi senyawa-senyawa organik di dalam air sumur sangat sedikit,

sehingga pada proses penguraian oleh bakteri pada senyawa-senyawa tersebut

tidak membutuhkan waktu yang lama untuk teroksidasi menjadi nitrit dan nitrat.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Saeni (1989) yang menyatakan bahwa nitrogen

dalam air akan berupa nitrogen organik dan nitrogen amonia di mana proporsinya

tergantung degradasi bahan organik yang berlangsung. Senyawa nitrogen organik

dapat ditransformasi menjadi nitrogen amonia dan dioksidasi menjadi nitrogen

nitrit dan nitrat dalam sistem biologis mahluk hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

53

Setiap masing-masing sampel sudah mempunyai kadar amonia yang layak

sebagai air minum. Hal ini karena ammonia pada semua sampel dapat

dikategorikan mempunyai nilai dibawah kadar yang ditentukan. Sehingga sesuai

dengan persyaratan baku mutu air minum yang telah ditetapkan dalam Peraturan

Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 yang mana kadar maksimum

yang diperbolehkaan untuk amonia sebesar 1,5 mg/l.

12. Nitrit (NO2)

Kadar nitrit pada perairan relatif kecil karena segera dioksidasi menjadi

nitrat. Menurut, Eilbeck, WJ dan Mattock (1992), nitrit merupakan turunan dari

amonia. Dari amonia ini, oleh bantuan bakteri Nitrosomonas sp, diubah menjadi

nitrit. Nitrit biasanya tidak bertahan lama dan biasanya merupakan keadaan

sementara dari proses oksidasi antara amonia dan nitrat. Keadaan nitrit

menggambarkan berlangsungnya proses biologis dari perombakan bahan organik

dengan kadar oksigen terlarut yang sangat rendah.

Hasil pengukuran kandungan nitrit menggunakan alat spektrofotometer di

laboratorium, dapat dilihat pada diagaram 4.2.7. Pada sampel A sebanyak 0,003

mg/l, pada sampel B sebanyak 0,302 mg/l, pada sampel C sebanyak 0,003 mg/l,

pada sampel D sebanyak 0,106 mg/l, pada sampel E sebanyak 0,084 mg/l, pada

sampel F sebanyak 0,02 mg/l, pada sampel G sebanyak 0,018 mg/l, pada sampel

H sebanyak 0,003 mg/l. Nilai-nilai ini sesuai dengan kandungan amonianya,

karena hampir mendekati 0 mg/l.

Berdasarkan pernyataan Melanby (1972) di dalam Sundra (1997), bahwa

senyawa nitrit dalam jumlah tertentu ( < 1 mg/l ), sangat berguna untuk

pertumbuhan tubuh, terutama untuk mahluk nabati perairan. Akan tetapi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

54

kandungan nitrit dalam jumlah berlebihan, maka di dalam tubuh dapat sebagai

racun yang dapat membentuk methemoglobin (hemoglobin yang tidak mampu

mengikat oksigen), sehingga hemoglobin di dalam darah tak dapat mengedarkan

oksigen yang diperlukan oleh tubuh. Pembentukan methemoglobin dapat

mengakibatkan methemoglobinemia. Apabila methemoglobin ini terjadi pada

bayi, maka akan tampak tubuhnya yang berwarna biru, yang dikenal dengan

penyakit sebagai blue baby disease.

Kadar nitrit (NO2) dari semua sampel air sumur warga di Dasa Wisma RT

2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul ini

tidak melampaui kadar batas maksimum yang diperbolehkan menurut persyaratan

baku mutu air minum yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan

No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Kadar yang diperoleh dari tiap-tiap sumur tidak

lebih dari 3 mg/l. Jadi kadar nitrit dalam setiap sampel air sumur yang diteliti

dianggap tidak membuat pencemaran. Sehingga tidak dikawatirkan akan

memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terutama penyakit blue baby disease.

0.003 0.302

0.003 0.106 0.084 0.02 0.018 0.003

3

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

mg/l

Jenis Sampel

Diagram 4.2.7. Nitrit (NO2)

sampel A

sampel B

sampel C

sampel D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

55

13. Nitrat

Senyawa nitrat (NO3) merupakan produk akhir hasil oksidasi zat

bernitrogen. Nitrat dibutuhkan dalam jumlah lebih besar dari nitrit untuk

keperluan biologis dan nutrien tubuh (Dahuri et al., 1993). Berdasarkan hasil

pengukuran nitrat (NO3) menggunakan spektrofotometer di laboratorium tidak

menunjukkan adanya perbedaan yang mencolok dari setiap sampel (lihat tabel

4.2.8).

Berdasarkan tabel 4.2.8, menunjukkan nilai untuk kandungan nitrat (NO3)

pada setiap sampel. Pada sampel A sebanyak 1,418 mg/l, pada sampel B sebanyak

3,380 mg/l, pada sampel C sebanyak 0,022 mg/l, pada sampel D sebanyak 3.444

mg/l, pada sampel E sebanyak 1,285 mg/l, pada sampel F sebanyak 0,084 mg/l,

pada sampel G sebanyak 0,138 mg/l, pada sampel H sebanyak 1,368 mg/l.

Kandungan nitrat (NO3) pada setiap sampel menunjukkan nilai yang tergolong

masih rendah, dan tidak melebihi standar baku mutu air minum sesuai yang

ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010

dengan kadar maksimum 50 mg/l. Jadi, pada setiap sampel tidak melebihi kadar

1.418 3.38 0.022

3.444 1.285 0.084 0.138 1.368

50

0

10

20

30

40

50

60

mg/l

Jenis Sampel

Diagram 4.2.8. Nitrat (NO3)

sampel A

sampel B

sampel C

sampel D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

56

tersebut dan kandungan ini tidak dikawatirkan akan menimbulkan dampak buruk

bagi kesehatan

14. Bakteri Escherichia coli

Apabila densitas E.coli dalam suatu perairan relatif banyak, maka peluang

keberadaan organisme patogen dan pencemar di perairan tersebut juga tinggi

(Imamuddin, 1999). Escherichia coli dapat dijadikan indikator adanya jasad

patogen di dalam air (Suriawiria 1993). Bakteri ini bersifat patogen karena dapat

menyebabkan infeksi pada usus manusia dan hewan. Escherichia coli yang hidup

di dalam air dapat dianalisis keberadaannya.

Pada uji pendugaan (gambar 4.3.2) digunakan ECB. ECB merupakan uji

biokimia yang mampu menumbuhkan bakteri E.coli. Bakteri ini memanfaatkan

laktosa yang ada dalam media sebagai sumber nutrisi. Hasil positif yang

ditunjukan dalam media ECB ini adalah terbentuknya gelembung gas pada tabung

Durham terbalik.

Gambar 4.3.2. Uji pendugaan

Hasil pengamtan dari inokulasi pada medium ECB ini ada 2 tabung

(tabung D dan F) yang menunjukan terbentuknya gelembung gas pada tabung

Durham terbalik. Hal ini diduga ada bakteri E.coli pada tabung D dan tabung F.

Kontrol positif yang digunakan adalah ATCC E.coli 25922.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

57

Untuk membuktikan bahwa hasil uji pendugaan bukan dari hubungan

antara dua organisme yang dapat menghasilkan gas pada tabung Durham, maka

dilakukan isolasi kembali pada medium isolasi yang lebih spesifik yaitu TBX, dari

setiap tabung pengenceran. Pada medium ini mengandung senyawa kromogenik

X-glucuronide (5-bromo-4-chloro-3-indolyl-beta-D-glucuronide). Glucuronidase,

yang merupakan enzim spesifik intraseluler Escherichia coli, sehingga dapat

memisahkan ikatan antara kromofor dan glucuronide. Kromofor yang terlepas

akan memberikan warna hijau atau biru yang menunjukan cirri morfologi

Escherichia coli. Kromofor ini bersifat tidak larut sehingga tidak dapat keluar dari

dalam sel. Uji ini sebagai uji penegasan.

Gambar 4.3.3. Uji penegasan Gambar 4.3.4 sampel D dan sampel F

Pada uji penegasan (gambar 4.3.3) digunakan medium TBX. Hasil analisis

dari isolasi pada sampel A,B,C,E,G,H tidak menunjukan hasil positif karena tidak

ditandai tumbuhnya koloni berwarna hijau. Sedangkan isolat dari sampel D dan F

yang ditunjukan pada (gambar 4.3.4) ditandai tumbuhnya koloni bakteri berwarna

hijau. Hasil uji penegasan ini memperkuat hasil uji pendugaaan. Kontrol positif

yang digunakan adalah ATCC E.coli 25922. Setelah dilakukan uji penegasan,

maka dilanjutkan dengan uji pelengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

58

Pada uji pelengkap dilakukan pengecatan gram seperti pada (gambar

4.3.5.) Hasil pengecatan gram pada isolat sampel D dan F menunjukan bahwa

keduanya memiliki sifat gram negatif dan selnya berbentuk batang. Hasil ini

ditunjukan (gambar 4.3.6). Jika dibandingkan dengan kontrol positif ATCC E.coli

25922 diperoleh sifat gram dan bentuk yang sama.

Gambar 4.3.5. Uji pelengkap Gambar 4.3.6 Gambar E.coli (D dan F)

Pengamatan bakteri dengan uji MPN Escherichia coli di atas dapat dilihat

pada diagram 4.3.1 Pada sampel air sumur A,B,C,E,G,H tidak mengandung

bakteri Escherichia coli, sedangkan pada sampel D dan F memiliki kandungan

bakteri Escherichia coli sebanyak 2 koloni /100 ml sampel. Adanya bakteri ini

mengindikasi bahwa sumur D dan F tercemar bakteri pathogen.

Analisa mikrobiologi dilakukan berdasarkan organisme petunjuk

(indicator organism) terhadap pencemaran air. Dalam hal ini yang sering

digunakan adalah bakteri. Jika dalam air minum ditemukan adanya bakteri, hal ini

mengindikasikan bahwa air tersebut tercemar oleh bakteri Escherichia coli atau

kemungkinan mengandung bakteri patogen (Alaerts dan Santika, 1987).

Berdasarkan diagram 4.3.1. ditunjukan bahwa ada 2 air sumur yang

terkontaminasi bakteri Escherchia coli. Sehingga pada 2 sumur D dan F tidak

memenuhi persyaratan standar baku mutu air minum yang ditetapkan dalam

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Syaratnya standar

baku mutu air minum yang ditetapkan per 100 ml sampel untuk air yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

59

diminum adalah tidak mengandung bakteri Escherichia coli. Sedangkan sumur

lain sudah memenuhi syarat untuk uji parameter biologis.

Pencemaran bakteri Escherichia coli pada sumur D dan F dapat

diakibatkan jarak sumur dengan septick tank berdekatan dan mempunyai struktur

tanah yang buruk, sehingga memudahkan bakteri Escherichia coli masuk ke

dalam air sumur. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ririn Prajawati (2008) yang

menyatakan bahwa adanya hubungan antara letak sumur dan sumber pembuangan

yang menyebabkan kualitas air menurun. Apabila warga tidak menderita penyakit

diare, berarti air yang dikonsumsi bukan dari sumur yang mengandung

Escherichia coli.

C. Aplikasi Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi

Berbagai aspek mengenai pencemaran lingkungan merupakan salah satu

bentuk materi yang layak untuk diperhatikan dalam bidang pendidikan. Hasil dari

penelitian ini dapat digunakan secara maksimal sebagai bentuk upaya untuk

meningkatkan pengetahuan. Salah satu cara untuk menyajikan hasil penelitian ini

yaitu sebagai bahan dalam pembelajaran biologi SMA terutama dalam materi

pencemaran lingkungan. Penyajian materi dalam meningkatkan pengetahuan

0 0 0

2

0

2

0 0 0 0

0.5

1

1.5

2

2.5

/100 m

l

Jenis Sampel

Diagram 4.3.1. Escherichia coli

sampel A

sampel B

sampel C

sampel D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

60

mengenai pencemaran lingkungan dilakukan dengan menyusun suatu sub materi

khusus pada Standar Kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen

ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam

keseimbangan ekosistem di SMA kelas X semester II (Silabus Pembelajaran

terlampir dilampiran 12).

Tujuan kegiatan pembelajaran dengan pemberian materi khusus yaitu

siswa diharapkan memperoleh materi pembelajaran yang bersifat kontekstual.

Pendalaman materi tersebut dapat diaplikasikan dengan metode praktikum pada

Kompetensi Dasar 4.1 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia

dengan masalah kerusakan/ pencemaran lingkungan dan pelestarian

lingkungan (RPP terlampir dilampiran 13). Banyak SMA di Yogyakarta yang

mempunyai alat dan bahan yang memadai dalam menguji kualitas air. Pengujian

kualitas air, khususnya pada air sumur dapat dikerjakan dengan mengacu pada

lembar kerja siswa (LKS terlapir dilampiran 14).

Pengaplikasian metode praktikum untuk SMA kelas X khususnya di

wilayah Yogyakarta dapat diterapkan dengan model pendekatan Discovery.

Pendekatan dengan metode Discovery ini akan lebih memudahkan guru dalam

mengajak siswa untuk memahami setiap acara praktikum. Pada metode Discovery

ini, guru cukup menuntun siswa untuk menemukan permasalahan-permasalahan

pencemaran lingkungan, lalu dituntun untuk menganalisa penyebab masalah

tersebut dapat terjadi sehingga siswa dapat menarik hipotesis, dengan demikian

siswa dapat menemukan solusi untuk menjawab hipotesis (Lembar Pengamatan

Diskusi dan Penilaian Laporan terlampir dilampiran 15). Proses belajar seperti ini

lebih memudahkan siswa memahami materi pencemaran lingkungan dalam

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut.

1. Seluruh kualitas air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak,

Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul masih

buruk sebagai air minum. Hal ini disebabkan oleh pencemaran fisika

pada bau, warna, rasa dan kekeruhan serta pencemaran kimia pada

kandungan besi (Fe) yang tinggi.

2. Berdasarkan nilai MPN (Most Probable Number) dari 8 sampel air

sumur terdapat 2 sampel yaitu pada air sumur D dan air sumur F

warga Dusun Ngentak, Dasa Wisma RT 2, Desa Poncosari,

Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul mengandung pencemaran

biologis bakteri Escherichia coli dalam 100 ml sampel.

3. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.

492/Menkes/Per/IV/2010 tentang baku mutu air minum, dapat

dikatakan bahwa air sumur warga di Dusun Ngentak, Dasa Wisma RT

2, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul tidak

layak untuk di konsumsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

62

66

B. Saran

Adapun saran-saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan ini. Saran-

saran tersebut sebagai berikut.

1. Dianjurkan kepada warga untuk mengupayakan tindak lanjut dalam

memperbaiki kondisi lingkungan yang masih buruk. Sebagai contoh

pengadaaan sistem resapan air yang baik, untuk mencegah resapan

berbagai macam zat pencemar yang masuk dalam air sumur dan

membuat jarak yang jauh antara sumur dengan septick tank.

2. Perlunya dilakukan pengolahan air pada sumur dengan pembuatan

saringan air menggunakan pasir dan jenis batuan yang berguna untuk

mengurangi tingginya kadar besi (Fe).

3. Pengetahuan mengenai pencemaran lingkungan, diharapkan dapat

disusun sebagai materi khusus dalam pembelajaran di sekolah,

khususnya di SMA mengenai jenis-jenis pencemaran di sekitar

lingkungan hidup sehingga dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai

materi pembelajaran yang bersifat kontekstual karena pencemaran

lingkungan tidak jarang ditemui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

63

DAFTAR PUSTAKA

Akademi Teknik Tirta Wiyata, 2003. Pelatihan Kualitas Air. Magelang.

Alaerts, G. dan Sumetri, S., (1987). Metode Penelitian Air. Surabaya : Usaha Nasional.

America Public Health Association (APHA). 1995. Standard Methods for the Examination of

Water and Wastewater. Washington, D.C.

Arikunto dan Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Ke 3.

Jakarta : Rineke Cipta.

Budiana, I N. 1997. Analisis Kualitas Air Sumur Dalam di Wilayah Kelurahan Kuta, Kabupaten

Badung. Jurusan Biologi, Fak. MIPA-UNUD, Denpasar.

Dahuri et al., 1993. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Dan Lautan Secara Terpadu,

Cetakan kedua. Jakarta : Penerbit Pradnya Paramita.

Degreemont. 1991. Water Treatment Handbook. Sixth Edition, Volume 1. Paris : Lavoisier

Publishing.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.

Cetakan Kelima. Yogyakarta : Kanisius.

Eilbeck, W. J. & Mattock, G. 1992. Chemical Processess in Wastewater Treatment. Chicester :

Ellis Howard Ltd.

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hansen, 1984. Microbiology: A Laboratory Manual. Proc Natl Acad Sci USA 93:14978–14983.

Hatimah, 2007. Strategi dan Metode Pembelajaran. Hal 83. Bandung : Andira.

Imamuddin, A. 1999. Sikkim Manipal University of Health, Medical and Technological Sciences.

Qatar : Department in Gas Operating Company Ltd.

Jeannin, A., et al. (2005). Advances In Experimental Medicine And Biology. Philadelphia :

University of Penssylvania.

Kodoatie, J. 1996. Pengantar Hidrologi. Edisi 1, Cet. 1. ANDI Yogyakarta : Yogyakarta

Kompas 23 November 2011. Menanggulangi Masalah Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi di

Indonesia. Kementrian Kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

64

Kusnaidi. 2010. Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. Jakarta : Penebar Swadaya

Lay BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT Raja Orafindo Persada.

Mahida, U. N. 1997. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Mahida, U.N., 1984, Pencemaran air dan Pemanfaatan Limbah Industri, Kata Pengantar Otto

Soemarwoto. Jakarta : Penerbit CV. Radjawali.

Mahida. 1981. Water Pollution and Disspossal of Waste Water on Land. Publishing Company

Limited.

Masudah, H. 2003. Electrification of An Elastic Sphere by Repeated Impacts on A Metal Plate.

Journal of Physics D., Applied Physics.

Mulia, R.M. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Graha

Ilmu

Odum, E. P. 1971. Fundamental Of Ecology Third Edition. Philadelphia : Toronto W.B. Sounder

Company.

Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Tj. Samigan. [Penerjemah]; Srigandono [Editor].

Terjemahan dari: Fundamental of Ecology. Yogyakarta : Gajah Mada Press.

Pelezar, M. dan Chan. (1988). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor No. 492/Menkes/Per/IV/2010, Tentang

Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

PP RI Nomor 82 Tahun 2001. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Presiden Republik Indonesia

Prajawati, R. 2008. Hubungan Konstruksi Bangunan di Lingkungan. Jakarta : Penebar Swadaya.

Purnama, H. 1997. Reduction Technologies for Ex-situ. University of Engineering and

Technology Lahore

Razif. 2001. Pengolahan Air Minum. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Saeni, M.S 1991. Dampak Pada Kualitas Air. Bogor : PPLH Lembaga Penelitian IPB.

Saeni, M.S. 1989. Kimia Lingkungan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bogor : Ditjen

Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati Institut Pertanian Bogor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

65

Said, N. I. 1999. Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Peningkatan Kualitas Air. Jakarta :

Direktorat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Said, N. I. 2002. Kualitas Air Minum dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. cet. pertama. Jakarta

: Pusat Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Lingkungan.

Slamet, J. S. 1996. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Surabaya.

Sundra, I K. 1977. Pengaruh Pengelolaan Sampah Terhadap Kualitas Air Sumur Gali di Sekitar

TPA Sampah Suwung. Denpasar Bali : Sunu, P. 2000.

Sundra, I.K, 2006. Kualitas Air Tanah di Wilayah PESISIR Kabupaten Badung. Jurnal Ilmu

Lingkungan, Ecotrophic., ISSN 1907-5626.

Suriawiria, U. 1993. Mikrobiologi Air dan Dasar-Dasar Pengolahan Buangan Secara Biologis.

Bandung : Penerbit Alummni

Suripin. (2002). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Sutrisno, H. 1986. “Metodologi Research 1. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM.

Sutrisno, H. 1986. Metode Reserch. Jilid 3. Yogyakarta : Andi Offset.

Taylor, 1961. Issouri Department of Natural Resources. E. coli Monitoring at The Lake of The

Ozarks. Jefferson city : Missouri Department of Natural Resources.

Trisnawulan, 2007. Analisis Kualitas Air Sumur Gali di Kawasan Pariwisata Sanur. Jur.

Ecotrophic, Vol. 2: 1-9. Bali : Universitas Udayana.

Toranzo, A. 2005. A review of the main bacterial fish diseases in marineculture systems. J Aqua

246: 37-61.

Toth, J. 1984. The Role of Regional Gravity Flow in the Chemical and Thermal Evolution of

Ground Water. America: American Conference on Hydrogeology.

Woodcock, J.2013. Air Untuk Kehidupan. Dalam harian KOMPAS 14 Januari 2013

Yayasan Pendidikan Tirta Dharma, 2002. Pelatihan Operator IPA Penghilangan Besi dan

Mangan. Modul IPA 009. Yogyakarta.

Yuniar, M. 1997. Penurunan Kandungan Besi (Fe) Air Sumur dengan Multiple Tray Aerator.

Skripsi. STTL Yogyakarta.

Yusup, B. 2012. Petroleum Engineering Technology at College of the North Atlantic. Canada :

Company Website

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 14 Lembar Kerja Siswa 66

66

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 1 Hasil Uji Parameter Fisika 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 2 Hasil Uji Parameter Kimia 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 3 Hasil Uji Parameter Biologi 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 4 Warna Air Sumur 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 5 Pengukuran Kekeruhan pada Sampel Air 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 6 Pengukuran Kadar Besi (Fe) pada Sampel Air 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 7 Pengukuran Kesadahan pada Sampel Air 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 8 Pengukuran Oksigen Terlarut dalam Sampel Air 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 9 Pengukuran Alkalinitas pada Sampel Air 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 10 Pengukuran pH pada Sampel Air 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 11 Pengukuran Amonia pada Sampel Air 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 12 Silabus Kegiatan Pembelajaran

78

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

KELAS/SEMESTER : X (SEPULUH)/II

STANDAR KOMPETENSI : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta

peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem

ALOKASI WAKTU : 6 45 menit

Kompetensi Dasar

Kompetensi

Sebagai Hasil

Belajar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

4.2 Menjelaskan

keterkaitan

antara kegiatan

manusia dengan

masalah

kerusakan/

pencemaran

lingkungan dan

pelestarian

lingkungan

Mengidentifikasi

tujuan berbagai

aktivitas manusia

Mengidentifikasi

dampak berbagai

aktivitas manusia

Keseimbangan

lingkungan

Aktivitas

manusia dan

dampaknya

terhadap

lingkungan

Dikusi

pengaruh

aktivitas

manusia

terhadap

lingkungan

Diskusi

tentang

pencemaran

lingkungan,

sebab,

dampaknya

Menjelaskan

penyebab

pencemaran

lingkungan

Menyebutkan

berbagai macam

pencemaran di

lingkungan

Laporan

hasil

eksperimen

Uji

kompetensi

tertulis

4 45

menit

Buku kerja

Biologi IB,

Igm,

Kristiyono.

P.S, Esis

Buku teks

biologi X,

Dyah

Aryulina

dkk, Esis,

BAB XI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 12 Silabus Kegiatan Pembelajaran

79

Meneliti pengaruh

zat pencemar

terhadap

organisme

Mengidentifikasi

dampak berbagai

zat pencemar

terhadap

lingkungan

Beberapa bahan

pencemar dan

dampaknya

Upaya

pencegahan

pencemaran

lingkungan

Melakukan

eksperimen

tentang

pencemaran

Mengidentifikasi

berbagai tujuan

aktivitas yang

dilakukan

manusia

Mengidentifikasi

berbagai dampak

akibat aktivitas

manusia

Meneliti

pengaruh bahan

pencemar

terhadap

lingkungan

Menjelaskan

dampak berbagai

bahan pencemar

terhadap

lingkungan

Mendeskripsikan

upaya

pencegahan

pencemaran

lingkungan

Instrumen

Penilaian:

1. Lembar

penilaian

laporan

praktikum

2. Soal uji

kompeten-

si tertulis

Beberapa

aktivitas

manusia

Buku serta

jurnal yang

terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 80

RPP

(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

SIKLUS 1

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X (Sepuluh)/ 2

Pertemuan : -

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta

peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem

B. Kompetensi Dasar

4.2. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah kerusakan/

pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Kognitif

a. Kognitif Produk

Menyebutkan berbagai macam aktivitas yang dilakukan manusia

Menjelaskan berbagai macam pencemaran di lingkungan

Menjelaskan hubungan antara berbagai macam aspek pencemaran lingkungan

Menjelaskan dampak berbagai bahan pencemar terhadap lingkungan

Menjelaskan penyebab pencemaran pada air sumur

Menggambarkan pengaruh air sumur yang tercemar terhadap kehidupan

Mendeskripsikan upaya pencegahan pencemaran air sumur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 81

b. Kognitif Proses

Mengamati aktivitas yang dilakukan manusia

Mengidentifikasi berbagai tujuan aktivitas yang dilakukan manusia

Mengidentifikasi berbagai dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia

Mengamati pencemaran yang terjadi di lingkungan

Mendiskusikan berbagai penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air sumur

Mendiskusikan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran

pada air sumur

2. Psikomotor

Mencocokan gambar pencemaran lingkungan dengan faktor pencemarnya

Mengisi tabel identifikasi penyakit yang terjadi akibat pencemaran air

3. Afektif

a. Afektif Karakter

Melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan LKS

Disiplin dalam pengumpulan LKS

Mengisi tabel identifikasi berbagai macam pencemaran pada air

Afektif Sosial

Bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok

Percaya diri dalam mengemukakan pendapat

Memiliki toleransi tinggi terhadap pendapat teman

Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi

Dapat bertanya akan hal-hal yang belum dipahami

Memotivasi teman yang kurang aktif dalam berdiskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 82

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

a. Kognitif Produk

Secara mandiri siswa mampu meyebutkan berbagai macam aktivitas yang

dilakukan manusia

Dengan membaca buku siswa dapat menjelaskan berbagai macam pencemaran di

lingkungan

Dengan melihat gambar dan video, siswa dapat menjelaskan hubungan antara

berbagai macam aspek pencemaran lingkungan

Melalui praktikum dan diskusi, siswa dapat menyebutkan berbagai macam

pencemaran yang terjadi di lingkungan

Melalui pengamatan dan pengukuran, siswa dapat menjelaskan penyebab

pencemaran pada air sumur

Dengan melihat gambar dan video, siswa dapat menyebutkan berbagai penyakit

yang disebabkan oleh pencemaran air sumur

Dengan membaca buku dan diskusi, siswa dapat menjelaskan upaya pencegahan

pencemaran pada air sumur

b. Kognitif Proses

Dengan observasi dan LKS, siswa dapat menyebutkan berbagai aktivitas yang

dilakukan manusia

Dengan wawancara dan LKS, siswa dapat menjelaskan berbagai macam tujuan

aktivitas yang dilakukan oleh manusia.

Dengan gambar, video dan LKS, siswa dapat menjelaskan berbagai dampak dari

aktivitas yang dilakukan oleh manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 83

Dengan pengamatan, siswa dapat menyebutkan pencemaran yang terjadi di

lingkungan

Dengan adanya praktikum dan diskusi, siswa dapat menyebutkan berbagai

penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air sumur

Dengan LKS, siswa dapat menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

mencegah pencemaran pada air sumur

2. Psikomotor

Siswa dapat mencocokan gambar pencemaran lingkungan sesuai dengan faktor

pencemarnya

Siswa dapat mengisi tabel identifikasi penyakit yang terjadi akibat pencemaran

air dengan memberikan alasanya.

3. Afektif

a. Afektif Karakter

Siswa mampu melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan

LKS

Siswa disiplin dalam mengumpulkan LKS

Siswa serius dalam mengisi tabel identifikasi berbagai macam pencemaran pada

air

b. Afektif Sosial

Siswa mampu bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok

Siswa dapat percaya diri dalam mengemukakan pendapat

Siswa mampu memiliki toleransi tinggi terhadap pendapat teman

Siswa dapat bersikap sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 84

Siswa dapat bertanya akan hal-hal yang belum dipahami

Siswa mampu memotivasi teman yang kurang aktif dalam berdiskusi

E. Materi Ajar

1. Pencemaran lingkungan dan jenis – jenis pencemaran lingkungan

2. Aktivitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan

3. Pencemaran pada air sumur

4. Berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh air sumur yang tercemar

5. Upaya pencegahan pencemaran pada air sumur

F. Model dan Metode Pembelajaran

a. Model Pembelajaran : pembelajaran kontekstual

b. Metode Pembelajaran : diskusi, presentasi, pengamatan, praktikum, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 45 menit)

Kegiatan ( waktu ) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

( 10 menit )

Melakukan apersepsi,

menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1. Guru mengajukan pertanyaan dan

meminta siswa menuliskan jawaban di

papan tulis : “apa yang terlintas

dipikiran kalian apabila mendengar

kata pencemaran?”

2. Guru mengilustrasikan aktivitas

manusia dengan berbagai kondisi

lingkungannya.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 85

Inti

( 65 menit )

Menyampaikan masalah 4. Guru menunjukan fenomena aktivitas

manusia yang mengakibatkan

pencemaran lingkungan lewat video.

5. Guru bertanya : “Mengapa apabila kita

minum, biasanya memperhatikan

warna airnya terlebih dahulu?”

6. Siswa memberikan tanggapan atas

fenomena dan pertanyan yang telah

dimunculkan guru.

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok

7. Guru meminta siswa membentuk

kelompok dan dari masing – masing

kelompok mengambil jenis-jenis air

yang sudah disediakan guru serta

lembar LKS yang ada.

Penyampaian Materi 8. Siswa mengamati secara fisik air yang

ada

9. Siswa mendemonstrasikan hasil

kelompok dalam kelompok.

10. Siswa mempresentasikan hasil di kelas

dan kelompok lain menanggapi.

Evaluasi 11. Guru meminta beberapa siswa tunjuk

jari untuk mengutarakan kesimpulan

dari hasil presentasi.

12. Guru melengkapi jawaban yang

diutarakan oleh siswa

Penutup

( 15 menit )

Penghargaan 13. Guru memberikan penghargaan kepada

setiap siswa yang aktif.

14. Guru mengajak siswa merangkum butir

– butir pembelajaran dan mengajak

siswa berefleksi atas hasil belajarnya.

15. Guru memberi tugas membaca buku,

dan jurnal yang berhubungan dengan

pencemaran pada air sumur

16. Guru membagi siswa dalam kelompok

untuk melakukan praktikum di

pertemuan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 86

H. Alat / Bahan/ Sumber

1. Buku Kerja Biologi, Esis

2. Buku Biologi SMA kelas X, Esis, Bab VIII

3. Jurnal Pencemaran Lingkungan Pada Air

I. Penilaian

1. Uji kompetensi tertulis

2. Tugas membuat artikel tentang pencemaran lingkungan

Mengetahui,

Kepala SMA ……………………

(_________________________)

NIP/NIK : ....................................

………………,…………………20…

Guru Mata Pelajaran Biologi

(_________________________)

NIP/NIK : ....................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 87

RPP

(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

SIKLUS II

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X (Sepuluh)/ 2

Pertemuan : -

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta

peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem

B. Kompetensi Dasar

4.2. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah kerusakan/

pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Kognitif

a. Kognitif Produk

Menyebutkan berbagai macam aktivitas yang dilakukan manusia

Menjelaskan berbagai macam pencemaran di lingkungan

Menjelaskan hubungan antara berbagai macam aspek pencemaran lingkungan

Menjelaskan dampak berbagai bahan pencemar terhadap lingkungan

Menjelaskan penyebab pencemaran pada air sumur

Menggambarkan pengaruh air sumur yang tercemar terhadap kehidupan

Mendeskripsikan upaya pencegahan pencemaran air sumur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 88

b. Kognitif Proses

Mengamati aktivitas yang dilakukan manusia

Mengidentifikasi berbagai tujuan aktivitas yang dilakukan manusia

Mengidentifikasi berbagai dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia

Mengamati pencemaran yang terjadi di lingkungan

Mendiskusikan berbagai penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air sumur

Mendiskusikan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran

pada air sumur

2. Psikomotor

Mencocokan gambar pencemaran lingkungan dengan faktor pencemarnya

Mengisi tabel identifikasi penyakit yang terjadi akibat pencemaran air

3. Afektif

a. Afektif Karakter

Melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan LKS

Disiplin dalam pengumpulan LKS

Mengisi tabel identifikasi berbagai macam pencemaran pada air

b. Afektif Sosial

Bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok

Percaya diri dalam mengemukakan pendapat

Memiliki toleransi tinggi terhadap pendapat teman

Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi

Dapat bertanya akan hal-hal yang belum dipahami

Memotivasi teman yang kurang aktif dalam berdiskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 89

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

a. Kognitif Produk

Secara mandiri siswa mampu meyebutkan berbagai macam aktivitas yang

dilakukan manusia

Dengan membaca buku siswa dapat menjelaskan berbagai macam pencemaran di

lingkungan

Dengan melihat gambar dan video, siswa dapat menjelaskan hubungan antara

berbagai macam aspek pencemaran lingkungan

Melalui praktikum dan diskusi, siswa dapat menyebutkan berbagai macam

pencemaran yang terjadi di lingkungan

Melalui pengamatan dan pengukuran, siswa dapat menjelaskan penyebab

pencemaran pada air sumur

Dengan melihat gambar dan video, siswa dapat menyebutkan berbagai penyakit

yang disebabkan oleh pencemaran air sumur

Dengan membaca buku dan diskusi, siswa dapat menjelaskan upaya pencegahan

pencemaran pada air sumur

b. Kognitif Proses

Dengan observasi dan LKS, siswa dapat menyebutkan berbagai aktivitas yang

dilakukan manusia

Dengan wawancara dan LKS, siswa dapat menjelaskan berbagai macam tujuan

aktivitas yang dilakukan oleh manusia.

Dengan gambar, video dan LKS, siswa dapat menjelaskan berbagai dampak dari

aktivitas yang dilakukan oleh manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 90

Dengan pengamatan, siswa dapat menyebutkan pencemaran yang terjadi di

lingkungan

Dengan adanya praktikum dan diskusi, siswa dapat menyebutkan berbagai

penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air sumur

Dengan LKS, siswa dapat menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

mencegah pencemaran pada air sumur

2. Psikomotor

Siswa dapat mencocokan gambar pencemaran lingkungan sesuai dengan faktor

pencemarnya

Siswa dapat mengisi tabel identifikasi penyakit yang terjadi akibat pencemaran

air dengan memberikan alasanya.

3. Afektif

a. Afektif Karakter

Siswa mampu melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan

LKS

Siswa disiplin dalam mengumpulkan LKS

Siswa serius dalam mengisi tabel identifikasi berbagai macam pencemaran pada

air

b. Afektif Sosial

Siswa mampu bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok

Siswa dapat percaya diri dalam mengemukakan pendapat

Siswa mampu memiliki toleransi tinggi terhadap pendapat teman

Siswa dapat bersikap sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 91

Siswa dapat bertanya akan hal-hal yang belum dipahami

Siswa mampu memotivasi teman yang kurang aktif dalam berdiskusi

E. Materi Ajar

1. Pencemaran lingkungan dan jenis – jenis pencemaran lingkungan

2. Aktivitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan

3. Pencemaran pada air sumur

4. Berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh air sumur yang tercemar

5. Upaya pencegahan pencemaran pada air sumur

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : pembelajaran kontekstual

Metode Pembelajaran : diskusi, presentasi, pengamatan, praktikum, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan II (4 x 45 menit)

Kegiatan ( waktu ) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

( 10 menit )

Melakukan apersepsi,

menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1. Guru mengajukan pertanyaan dan

meminta siswa menuliskan jawaban di

papan tulis : “apa yang terlintas

dipikiran kalian apabila mendengar

kata diare?”

2. Guru menunjukan video orang-orang

yang terkena penyakit diare

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 92

Inti

( 150 menit )

Menyampaikan masalah 4. Guru memunculkan fenomena atau

fakta orang yang terkena penyakit

akibat pencemaran yang terjadi di air.

5. Guru bertanya : “Apakah benar air

yang berwarna kuning itu dapat

dikategorikan air yang tercemar?”

6. Siswa memberikan tanggapan atas

fenomena dan pertanyan yang telah

dimunculkan guru.

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok

7. Guru membagikan Lembar kerja

Praktikum kepada siswa untuk

memulai acara praktikum dalam

menguji kualitas air sumur di

dusun/kompleks rumah sekitar sekolah.

Penyampaian Materi 8. Siswa melakukan pengamatan dan

pengukuran terhadap kualitas air

dengan alat-alat yang dibutuhkan

sesuai ide-ide yang muncul.

9. Siswa mendemonstrasikan hasil

praktikum dalam kelompok.

10. Guru meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil praktikum di

kelas dan kelompok lain menanggapi.

Evaluasi 11. Guru meminta beberapa siswa tunjuk

jari untuk mengutarakan kesimpulan

dari hasil presentasi.

12. Guru melengkapi jawaban yang

diutarakan oleh siswa

Penutup

( 20 menit )

Penghargaan 13. Guru memberikan penghargaan kepada

setiap siswa yang aktif.

14. Guru mengajak siswa merangkum butir

– butir pembelajaran dan mengajak

siswa berefleksi atas hasil belajarnya.

15. Guru memberi tugas siswa untuk

membuat jurnal dari praktikum yang

sudah dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 93

H. Alat / Bahan/ Sumber

1. Buku Kerja Biologi, Esis

2. Buku Biologi SMA kelas X, Esis, Bab VIII

3. Jurnal Pencemaran Lingkungan Pada Air

I. Penilaian

1. Uji kompetensi tertulis

Mengetahui,

Kepala SMA ……………………

(_________________________)

NIP/NIK : ....................................

………………,…………………20…

Guru Mata Pelajaran Biologi

(_________________________)

NIP/NIK : ....................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 14 Lembar Kerja Siswa 94

66

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I

A. Judul :

Pencemaran Lingkungan

B. Tujuan :

Mengetahui berbagai macam pencemaran lingkungan, aktivitas manusia dan

kondisi lingkungan sekitar

C. Bahan :

Beberapa jenis air dengan sifat fisik yang berbeda

D. Cara Kerja :

1. Perhatikan video yang ditayangkan.

2. Sebutkan pengaruh apa saja yang terjadi akibat aktivitas manusia.

3. Diskusikan dengan kelompok, mana sajakah aktivitas yang dapat

membawa dampak buruk bagi kesehatan dan merusak lingkungan.

4. Presentasikan hasilnya.

E. Hasil Pengamatan :

1. Berbagai macam pencemaran, antara lain.....

2. Pengaruh aktivitas manusia yaitu……..dapat menyebabkan…….

3. Pencemaran lingkungan adalah……….....

F. Kesimpulan

............................................................................................................................

.............

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 14 Lembar Kerja Siswa 95

66

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II

A. Judul :

Pencemaran pada Air Sumur

B. Tujuan :

Mengetahui pencemaran pada air sumur dan berbagai macam penyakit yang

mungkin terjadi serta upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran

C. Alat dan Bahan :

Alat-alatnyanya meliputi cawan petri, test-KIT, bunsen, pH meter, pipet ukur,

spektrofotometer, tabung reaksi, turbidimeter, gelas benda, thermometer,

autoklaf, erlenmeyer, jarum ose, botol gelap, beker glass, mikroskop cahaya,

ember, photometer wastewater. Bahan-bahannya meliputi air sumur, TBX

(Trypton Bile-X Glucuronide), cat gram A Hucker’s cristal violet, cat gram B

lugol’s iodine, aquades, cat garm C aceton-alkohol, alkohol 96%, cat gram D

safranin, ECB (Escherichia coli Broth).

D. Cara Kerja :

1. Perhatikan lembar kerja praktikum yang akan dilakukan.

2. Analisis minimal 3 parameter dari setiap jenis pencemaran yang meliputi

pencemaran fisik, kimia dan biologis.

3. Diskusikan dengan kelompok.

4. Presentasikan hasilnya.

E. Hasil Pengamatan :

1. Berbagai macam pencemaran pada air sumur, antara lain.....

F. Pembahasan

.............................................................................................................................

..............

G. Kesimpulan

.......................................................................................................................

.................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 15 Lembar Pengamatan Diskusi dan Penilaian Hasil Laporan 96

LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN DISKUSI

NO NAMA

SISWA

ASPEK YANG DINILAI RATA-RATA

Inisiatif Kebenaran Kerjasama Menghargai

teman

*) Diisi dengan angka dengan rentang 1-5

1. sangat kurang

2. kurang

3. cukup

4. baik

5. baik sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 15 Lembar Pengamatan Diskusi dan Penilaian Hasil Laporan 97

LEMBAR PENILAIAN HASIL LAPORAN

KELOMPOK PRESENTASE SKOR

1

2

3

4

5

*) Presentase skor dihitung dengan menggunakan rumus

Presentse skor =

x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 16 Kisi-Kisi Soal Evaluasi dan Soal Evaluasi 98

KISI-KISI SOAL EVALUASI

Indikator

Aspek

(C1)

Pengetahuan

(C2)

Pemahaman

(C3)

Penerapan

(C4)

Analisis

(C5)

Sintesis

(C6)

Penilaian

Menjelaskan penyebab pencemaran

lingkungan

B1 A1,B4

Menyebutkan berbagai macam

pencemaran di lingkungan

A2 B3

Mengidentifikasi berbagai tujuan

aktivitas yang dilakukan manusia

B8

Mengidentifikasi berbagai dampak akibat

aktivitas manusia

B9

Meneliti pengaruh bahan pencemar

terhadap lingkungan

A4 B5 A5

Menjelaskan dampak berbagai bahan

pencemar terhadap lingkungan

A3 B1,B10

Mendeskripsikan upaya pencegahan

pencemaran lingkungan

B6,B7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 17 Kisi-Kisi Soal Evaluasi dan Soal Evaluasi 99

SOAL EVALUASI

A. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?

2. Sebutkan 3 parameter kualitas air dan contoh indikator pencemarannya!

3. Jelaskan pengaruh pencemaran air sumur terhadap kualitas hidup manusia!

4. Berikan contoh penyakit yang timbul karena bakteri patogen akibat polusi air!

5. Apa akibatnya jika kandungan besi (Fe) lebih dari kadar yang diperbolehkan?

B. Pilihalah satu jawaban yang paling tepat!

1. Perhatika pernyataan di bawah ini :

i. Perubahan pH

ii. Perubahan warna, bau dan rasa

iii. Adanya endapan bahan-bahan kimia

iv. Adanya bakteri Escherichia coli dalam air

Pernyataan yang benar tentang ciri-ciri air tercemar adalah…

A. i dan iv

B. ii dan iv

C. iii dan iv

D. i dan iii

E. semua benar

2. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran biologis...

A. Pencemaran air raksa di teluk minamata jepang

B. Pencemaran mikroba yang menimbulkan penyakit.

C. Pencemaran udara oleh gas buangan dari kendaraan bermotor.

D. Pencemaran gas logam berat panas dari limbah pabrik

E. Pencemaran kandungan Fe yang tinggi

3. Pencemaran air dapat dilihat dari ciri-cirinya baik secara fisika, biologi dan

kimia. Ciri-ciri tersebut bila dilihat secara fisika antara lain.....

A. Adanya perubahan pH

B. Adanya perubahan suhu

C. Adanya mikroorganisme di dalam air

D. Adanya bahan kimia yang terlarut dalam air

E. Adanya kandungan nitrat yang tinggi dalam air

4. Pengertian pencemaran air yang paling tepat adalah...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 17 Kisi-Kisi Soal Evaluasi dan Soal Evaluasi 100

A. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi yang berasal dari kegiatan manusia

ke perairan

B. Masuknya zat dan komponen lain ke perairan yang berasal dari industri

sehingga tidak dapat digunakan

C. Masuknya zat, energi dan makhluk hidup ke perairan yang menyebabkan

berubahnya tatanan perairan akibat kegiatan manusia atau proses alam

D. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi serta komponen lainnya ke

perairan sehingga tidak dapat digunakan

E. Masuknya polutan cair ke dalam tanah

5. Besaran pH untuk air yang layak konsumsi adalah....

A. 0

B. < 7

C. >7

D. 7

E. 14

6. Pengelolaan air harus memenuhi syarat dari parameter kimia yaitu...

A. Air bening dan tidak berasa dan suhunya berada di bawah suhu di luarnya

B. Air bebas dari segala bakteri terutama bakteri phatogen

C. Air minum harus menggunakan zat tertentu dalam jumlah tertentu.

D. pH air harus dalam kondisi normal

E. Kandungan Fe harus tinggi

7. Pengelolaan air harus memenuhi syarat fisik yaitu…

A. Air bening dan tidak berasa dan suhunnya berada di bawah suhu di luarnya

B. Air bebas dari segala bakteri terutama bakteri phatogen

C. Air minum harus menggunakan zat tertentu dalam jumlah tertentu.

D. pH air harus dalam kondisi normal

E. Kandungan Fe harus tinggi

8. Manakah dari kegiatan berikut, yang merupakan kegiatan manusia yang dapat

menimbulkan pencemaran air sumur…

A. membuang sampah ataupun limbah di sungai

B. mengurangi pemakaian bahan bakar fosil

C. membakar sampah yang sudah menumpuk

D. memakai bahan-bahan kimia untuk menjaga kebersihan air

E. membuat septic tank dengan jarak yang jauh dari sumur

9. Penyebab munculnya penyakit diare pada penduduk adalah…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 17 Kisi-Kisi Soal Evaluasi dan Soal Evaluasi 101

A. Terbatasnya udara bersih

B. Terbatasnya air bersih

C. Terbatasnya persediaan makanan

D. Terbatasnya tempat tinggal

E. Terbatasnya air minum

10. Perhatikan pernyataan dibawah ini.

i. Ganguan kesehatan

ii. Menimbulkan keindahan lingkungan

iii. Penurunan kualitas lingkungan

iv. Meningkatnya daya tahan tubuh

Dari pernyataan diatas, manakah yang merupakan dampak buruk dari air yang

tercemar…

A. i dan ii

B. ii dan iv

C. i dan iii

D. iii dan iv

E. semua benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 17 Kisi-Kisi Soal Evaluasi dan Soal Evaluasi 102

JAWABAN SOAL EVALUASI

A. Kunci Jawaban

1. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,

zat, energi dan komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air oleh

kegiatan manusia atau oleh proses alami sehingga kualitas air turun sampai ke

tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi

lagi sesuai dengan kegunaannya.

2. Pengaruh pencemaran air sumur terhadap kualitas hidup manusia adalah

masalah kesehatan. Air sumur yang tercemar dapat membawa dampak buruk bagi

kesehatan manusia. Apabila air sumur dikonsumsi secara terus menerus dan tidak

memenuhi persyaratan, dapat dimungkunkan akan menimbulkan penyakit yang

dapat menyebabkan kematian.

3. Parameter fisika : bau, rasa, warna, suhu, kekeruhan. Parameter kimia : pH,

nitrat, nitrit, ammonia, besi, alkalinitas. Parameter biologis : Escherichia coli,

Entamoeba coli, Salmonella thyposa.

4. Beberapa penyakit yang timbul karena bakteri patogen dalam air yaitu Bakteri

Vibrio cholerae dapat menyebabkan penyakit kolera. Bakteri Escherichia coli dapat

menyebabkan penyakit diare/ disentri. Bakteri Salmonella typhi dapat menyebabkan

penyakit thypus abdominale. Bakteri Salmonella paratyphi dapat menyebabkan

penyakit parathypus. Bakteri Shigella dysenteriae dapat menyebabkan penyakit

disentri.

5. Pengaruh tingginya kadar besi (Fe) yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat

dirasakan secara langsung melainkan pengaruhnya dapat dirasakan ketika terjadi

akumulasi kandungan besi dalam tubuh. Akibatnya di dalam tubuh dapat merusak

dinding usus dan dinding kapiler darah yang dapat menyebabkan kematian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 17 Kisi-Kisi Soal Evaluasi dan Soal Evaluasi 103

B. Kunci Jawaban

1. E

2. B

3. B

4. C

5. D

6. D

7. A

8. E

9. B

10. C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: Oleh : Leona Pantamareta (091434016) · Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan

Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI