oleh : fitria diah sari yopin parlin
DESCRIPTION
MENGELOLA DAMPAK STRES PADA MASYARAKAT STUDI KASUS: PENINGKATAN JUMLAH KASUS BUNUH DIRI DI JEPANG. Oleh : Fitria Diah Sari Yopin Parlin. LATAR BELAKANG. Kehidupan dengan segala aktivitasnya , terutama di kota-kota besar menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap jiwa - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
MENGELOLA DAMPAK STRES PADA MASYARAKAT
STUDI KASUS: PENINGKATAN JUMLAH KASUS BUNUH DIRI DI
JEPANG
Oleh:Fitria Diah Sari
Yopin Parlin
LATAR BELAKANG Kehidupan dengan segala aktivitasnya,
terutama di kota-kota besar menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap jiwa
Tekanan kehidupan yang begitu dominan tersebut akan berimbas kepada tinggi rendahnya stres seseorang
Jepang juga merupakan salah salah satu negara yang memilki kota-kota metropolitan yang sibuk dan menjadi pusat perekonomian
Laporan angka bunuh diri yang dikeluarkan Badan Kepolisian Nasional Jepang menunjukkan:Tahun 2003 = 34.427 jiwa
Tahun 2007 = 33.093 jiwaTahun 2009 = 32.753 jiwa
Jepang merupakan negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia
RUMUSAN MASALAH Apakah penyebab tingginya angka
bunuh diri di Jepang? Apakah tindakan yang dilakukan
pemerintah Jepang dalam menangani kasus bunuh diri yang tinggi di Jepang?
Tujuan Penulisan Mengetahui penyebab tingginya angka
bunuh diri di Jepang. Mengetahui tindakan yang dilakukan
pemerintah Jepang dalam menangani kasus bunuh diri yang tinggi di Jepang.
KERANGKA TEORI Stephen P. Robbins mendefinisikan stres
sebagai suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan stres menjadi ada 2 definisi yaitu: (1) Gangguan atau kekacauan mental dan emosional. (2) Tekanan.
Faktor Penyebab Stres
1. Faktor lingkungan
2. Faktor organisasi
3. Faktor individu
Dua Pendekatan Pengelolaan Stres Pendekatan Individual
Seseorang dapat berusaha sendiri untuk mengurangi level stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial.
Pendekatan OrganisasionalStrategi yang digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional, dan program kesejahteraan.
GAMBARAN UMUM JEPANG
Kondisi geografis
Jumlah penduduk
Bentuk pemerintahan
Kondisi demografi
Penyebab Tingginya Angka Bunuh Diri di Jepang
Fenomena bunuh diri di Jepang (Seppuku) erat kaitannya dengan budaya malu orang Jepang. Masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi kesempurnaan. Mereka akan sangat malu jika dianggap tidak siap dan prima dalam melakukan pekerjaan.
Masyarakat Jepang bukanlah masyarakat yang mempunyai toleransi sangat tinggi dalam menerima kekhilafan dan kesalahan orang lain
Penyebab Tingginya Angka Bunuh Diri di Jepang
Pelaku tindakan bunuh diri di Jepang mayoritas dilakukan oleh laki-laki dan berada pada usia angkatan kerja yaitu dari umur 25 tahun sampai umur 55 tahun.
Lebih dari 10 juta orang yang hidup dengan penghasilan kurang dari standar normalnya Jepang yaitu ¥ 1.600.000 per tahun atau sekitar 155 juta rupiah
Lebih dari 10 juta orang ini yang dapat dikatakan sebagai salary man
Lanjutan Di Jepang, salary man yang bekerja
terlalu keras sering disebut sebagai karoshi. Secara bahasa, karoshi dapat diartikan sebagai “mati di tempat kerja” atau kematian karena stres akan pekerjaan.
Kasus karoshi yang terkenal adalah kasus kematian Kenichi Uchino pada tahun 2002
Lanjutan
Masyarakat Jepang berusia diatas 70 tahun melakukan tindakan bunuh diri karena telah frustasi dengan penyakit yang telah lama diidap.
Masyarakat Jepang yang berusia remaja atau di bawah 20 tahun mengakhiri hidup mereka dikarenakan alasan-alasan yang naif, seperti karena masalah dengan orang tua, rasa takut yang dalam atas perlakuan yang diberikan oleh senior mereka di sekolah, atau perasaan sedih atas meninggalnya artis yang diidolakan.
Modus Bunuh Diri Masyarakat Jepang
Bunuh diri dengan menusukkan sejenis pedang ke perut atau sering disebut harakiri
Terjun dari gedung tinggi
Menabrakkan diri ke kereta yang berjalan
Menembak diri Meminum sejenis
racun.
Tindakan Pemerintah Jepang Untuk kasus Salary Man, pemerintah Jepang
melakukan tindakan sebagai berikut:1. Menyediakan nomor telepon darurat untuk dapat menerima keluh-kesah para salary man2. Buku petunjuk untuk mengurangi stress yang dibagikan kepada masyarakat Jepang terutama yang bekerja dalam suatu organisasi3. Membuat undang-undang yang memberikan sejumlah uang atau asuransi ke para janda dan anak-anak yang ditinggal mati karena karoshi
Lanjutan
Pemerintah Jepang memberi bantuan kepada masyarakat Jepang yang dilanda masalah hutang berkepanjangan atau untuk masyarakat yang telah kehilangan pekerjaan
Lanjutan
Untuk mencegah terjadinya tindakan bunuh diri di tempat umum, pemerintah Jepang memasang detektor pencegah bunuh diri di tempat-tempat yang sering digunakan untuk bunuh diri seperti stasiun kereta dan gedung-gedung tinggi
Pada tahun 2010, Pemerintah Jepang meluncurkan kampanye Anti Bunuh Diri
KESIMPULAN Penyebab utama tingginya kasus bunuh diri di
Jepang dikarenakan mayoritas masyarakat Jepang yang berusia produktif memiliki kegelisahan yang tinggi terhadap pengharapan kondisi ekonomi di masa yang akan datang sehingga mereka bekerja terlalu keras. Penyebab yang lainnya adalah karena masalah keluarga, keputusasaan akan penyakit yang menahun, ketakutan akan kekerasan yang dialami di sekolah, dan kekecewaan atas meninggalnya orang lain.
KESIMPULAN Tindakan pengelolaan stres secara
organisasional oleh pemerintah yaitu melakukan kampanye Anti Bunuh Diri, menyiapkan saluran telpon dalam menghadapi keluh kesah pegawai, membagikan buku untuk mengurangi stres, dan memberikan dana kesejahteraan bagi masyarakat yang membutuhkan.
SELESAI