oleh: drs. s. kuspriyomurdono, m. si

45
Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2013 file : Arah Pengembangan dan Isu Aktual Dalam Pelaksanaan Manajemen PNS –KKP-Bandung-15-05-2013 ARAH PENGEMBANGAN DAN ISU AKTUAL DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN PNS

Upload: mave

Post on 24-Feb-2016

183 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ARAH PENGEMBANGAN DAN ISU AKTUAL DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN PNS. Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si . Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2013. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

Oleh:Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan

Badan Kepegawaian NegaraJakarta, 2013file : Arah Pengembangan dan Isu Aktual Dalam Pelaksanaan Manajemen PNS –KKP-Bandung-15-05-2013

ARAH PENGEMBANGAN DAN ISU AKTUAL DALAM

PELAKSANAAN MANAJEMEN PNS

Page 2: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN PNS

2

• RUU ASN

• Penataan Sistem Rekrutmen Pegawai• Penyusunan Standar Kompetensi

Jabatan• Assessmen Individu berdasarkan Kompetensi

• Penguatan Jabatan Fungsional Tertentu• Pengembangan Sistem Informasi

Kepegawaian

• Penerapan Sistem Penilaian Kinerja PNS

• Pendidikan dan Pelatihan• Disiplin

2

• Peningkatan Pelayanan PNS• Remunerasi dan Kesejahteraan PNS

• Penataan Sistem Perencanaan Pegawai

Page 3: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

I.RUU ASN

1. RUU inisiatif DPR2. Mengatur PNS dan PTT3. Tidak ada dikotomi PNS Pusat dan Daerah, yang ada PNS

NKRI4. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) adalah pejabat karier

tertinggi di instansinya5. Dibentuk Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), yang antara

lain bertugas :a. Mengawasi Rekrutmen pengangkatan Jabatan Eksekutif

Senior b. Mengawasi dan membina etika dan profesi PNS

3

Page 4: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

4

6. Manajemen PNS:a. Perencanaan Kepegawaian, dalam penyusunan formasi

didasarkan pada:1) Analisis Jabatan2) Peta Jabatan3) Analisis Kebutuhan4) Analisis Beban Kerja5) Prediksi Pegawai 5 (lima) tahun kedepan6) Mendapat pertimbangan dan persetujuan Menteri

Keuangan dan BKN7) Ditetapkan oleh Menteri PAN dan RB

Page 5: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

5

b. Rekrutmen PNS:1) Berdasarkan merit system 2) Berbasis kompetensi3) Open system4) Three steps selection (seleksi Administrasi, Test

Kompetensi Dasar dan Test Kompetensi Bidang) 5) Menggunakan metode :

a) Konsorsium Perguruan Tinggi Negerib) Computer Assisted Test (CAT)c) Assessment Center/Quasi Assessment

c. Placement (Penempatan) PNS, didasarkan sesuai dengan lowongan jabatan

Page 6: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

6

d. Pengangkatan Jabatan:1) Jenis jabatan kedepan:

a) Jabatan Eksekutif Senior/Jabatan Pimpinan Tinggi :• Utama• Madya• Pratama

b) Jabatan Fungsional :• Ahli Pertama, Muda, Madya, Utama• Terampil Pemula, Pelaksana, Mahir

c) Jabatan Administratif :• Pelaksana• Pengawas• Administrator

2) Pengangkatan Jabatana) Berbasis Kompetensi Jabatan menyusun Standar

Kompetensi Jabatanb) Open Career Lintas Instansi Pusat dan Daerahc) Kompetensi terbukad) Assessment Centere) Penguatan Jabatan Fungsional Tertentu

Page 7: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

7

e. Penggajian1) Untuk jabatan tertentu dibebankan pada APBN2) Gaji berbasis jabatan (skala tunggal)3) Tunjangan tidak boleh lebih besar daripada gaji pokok

f. Pendidikan dan Pelatihan1) Didasarkan pada analisis kebutuhan diklat2) Latihan prajabatan direncanakan selama 1 (satu) tahun3) Menetapkan indeks mengikuti diklat bagi setiap PNS

(10% waktu kerja pertahun untuk pengembangan diri)4) Evaluasi pasca diklat

g. Reward and Punishment1) Reward (Penghargaan), tanda jasa yang diberikan

dikaitkan dengan pembinaan karier2) Punishment, meliputi:

a) Sanksi administrasib) Sanksi perdatac) Sanksi pidana

Page 8: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

8

h. Pensiun1) Pensiun PNS dan pensiun janda/duda PNS diberikan

sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas pengabdian PNS.

2) Berubah dari system Pay As You Go menjadi Fully Funded

3) Sumber pembiayaan pensiun berasal dari iuran PNS yang bersangkutan dan pemerintah selaku pemberi kerja dengan perbandingan 1:2 (satu banding dua).

Page 9: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

II. PENATAAN SISTEM PERENCANAAN PEGAWAI

Asesmen Individu berdsr.kan KompetensiPenerapan Sis. Penilaian Kinerja Individu

oAnalisis Jabatano Informasi Jabatan/ Uraian Jabatan

o Analisis Beban Kerjao Peta Jabatan

9

Page 10: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

PROFIL PNS

1. Jumlah PNS tahun 2003 lebih kurang 3,7 juta menjadi 4.467.982, keadaan tanggal 1 Januari 2013

2. Prosentase jumlah PNS terhadap jumlah penduduk adalah 4.467.982 : 237.556.363 = 1 : 1,88 %

3. PNS yang menduduki jabatan terdiri dari :Jabatan Struktural (eselon I s.d V) : 238.462 ( 5,34%)Jabatan Fungsional Umum (staf) : 1.977.430 (44,26%)Jabatan Fungsional Tertentu (keahlian) : 2.252.090 (50,40%)

Terdiri dari : Tenaga Guru : 1.757.458 Tenaga Dosen/Guru Besar : 78.618 Tenaga Kesehatan : 285.844 Tenaga Fungsional Lainnya : 130.170

10

Page 11: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

4. Komposisi menurut usia 51 Tahun keatas

5. PNS yang akan mencapai usia pensiun 2013-2014 sejumlah 256.901 dengan rincian:

tahun 2013 : 123.167tahun 2014 : 133.734

No Kelompok Usia Jumlah Prosentase (%)1 51 – 55 768.261 76,852 56 – 60 216.736 21,683 61 – 65 14.045 1,414 65 + 614 0,06

Jumlah 999.656 100

11

Page 12: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

Rasio PNS terhadap penduduk Indonesia adalah 1,88 % masih cukup moderat.Sebagai perbandingan beberapa negara ASEAN:

No Negara Prosentase (%)1 Indonesia 1,882 Malaysia 3,73 Filipina 2,94 Thailand 1,95 Kamboja 1,26 Laos 1,87 Vietnam 2,18 Brunai Darussalam 11,49 Myanmar 0,7

RASIO PNS TERHADAP PENDUDUK

12

Page 13: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

RASIO BELANJA PEGAWAI TERHADAP BELANJA PUBLIK PADA PEMERINTAH DAERAH

Kelom-pok

% Belanja Pegawai dgn

APBD

Jumlah instansi

Prosentase( %)

Kebijakan yg dapat dilakukan

I ≤ 30 52 9,92 Growth (pro growth, pro poor, & pro job)

II 31 s.d. 40 76 14,50 Zero growthIII 41 s.d. 50 105 20,23 Minus growthIV 51 s.d .60 145 27,67 MoratoriumV 61 s.d. 76 145 27,68 Moratorium

Sumber data : Kementerian Keuangan

13

Page 14: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

14

1. Rasio belanja pegawai dengan APBN/APBD masih dibawah 50%

2. Analisis Jabatan3. Analisis Beban Kerja4. Prediksi Pegawai selama 5 tahun5. Redistribusi Pegawai

HAL YANG HARUS DILAKUKAN DALAM PERENCANAAN KEPEGAWAIAN DAN FORMASI

PNS:

14

Page 15: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

III. PENATAAN SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI

Evaluasi JabatanPenyusunan Standar Kompetensi JabatanAsesmen Individu berdsr.kan KompetensiPenerapan Sis. Penilaian Kinerja Individu

Terbangunnya sistem rekrutmen yang:o Terbukao Akuntabel

o Berbasis kompetensi

15

Page 16: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

REKRUTMEN PNS

a. Penyusunan formasi berbasis kompetensi

• Penyusunan formasi PNS sebagai bagian dari perencanaan SDM PNS, didasarkan pada analisis kebutuhan riil organisasi yang meliputi jenis pekerjaan, sifat pekerjaan, analisis beban kerja dan tuntutan kinerja organisasi, prinsip pelaksanaan pekerjaan dan peralatan yang tersedia

b. Rekrutment berdasarkan merit system• Berdasar Analisis Kebutuhan Pegawai• Berbasis Kompetensi• Open System• Three Step Selection (utk Test Komp Dasar melalui Computer Assisted Test)• Quasi Assessment Center• Penempatan PNS sesuai dengan Lowongan Jabatan

c. Materi Tes terdiri

• Tes Kompetensi Dasar• Tes Kompetensi Bidang (Substantif)

d. Pengembangan rekrutmen & seleksi CPNS dgn Computer Asissted Test (CAT)

e. Penyelenggaraan Test dengan menyempurnakan metode instrument Assessment Center

16

Page 17: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

PP NO 56 TAHUN 2012 joPERKA BKN NO 9 TAHUN 2012TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN CPNS

1.T.HONORER K-12.T.HONORER K-23.PELAMAR UMUM4.DOKTER5.TENAGA AHLI

TERTENTU/KHUSUS PENGANGKATAN

SEBAGAI CPNS

EVALUASI

MEKANISME

WASDAL

PENGADAAN CPNS

PERSYARATAN

PEMBENTUKAN TIM (TIMLAKNAS & INST.)

UJIAN SELEKSI (TKD & TKB) KHUSUS TH. K-2 DAN UMUM

PENETAPAN NIP

PENEMPATAN/PENUGASAN

Page 18: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

T E N A G A H O N O R E R K - 1

VERIFIKASI & VALIDASI

(BKN & BPKP)

KEPALA BKN MENGUMUMKAN DAFTAR NAMA T.H. YANG MK

KEPALA BKN MENYAMPAI-KAN DAFTAR

NAMA T.H. YANG MK

KEPADA PPK

PPK MELAKUKAN PENELITIAN

TERHADAP T.H. YANG MK

APABILA ADA PENGADUAN

PPK MENGUMUMKAN

T.H. YANG MK SELAMA 14 HARI

KALENDER

MENPAN MENETAPKAN

FORMASI DAN

MENYAMPAIKAN KEPADA

PPKPPK MENGUSULKAN PENETAPAN NIP

KEPADA KEPALA BKN/ KAKANREG

KEPALA BKN MENETAPKAN NIP

T.H. YANG MEMENUHI SYARAT (MS)

PPK MENETAPKAN KEPUTUSAN

PENGANGKATAN CPNS PALING

LAMBAT 25 HARI KERJA

PPK MENEMPATKAN/ MENUGASKAN

T.H. SESUAI FORMASI YANG

DITETAPKAN

TIDAK ADA MASALAH PPK MELAPORKAN

& MENANDATANGANI

HASIL YG MK KEMUDIAN

MENYAMPAIKAN KPD BKN &

TEMBUSAN KE MENPAN

PPK MEMANGGIL T.H. YANG MK

UTK MELENGKAPI

SYARAT ADMINSTRATIF

BKN /KANREG MEMERIKSA

PERSYARATAN ADMINISTRASI

(PEMBERKASAN)

APABILA TERDAPAT MASALAH

BKN MENETAPKAN

PERTEK FORMASI DAN MENYAMPAI-

KAN KE MENPAN

AUDIT UNTUK TUJUAN

TERTENTU MENPAN/BPKP

QUALITY ASSURANCE BPKP

Page 19: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

T E N A G A H O N O R E R K - 2 PPK

MENYAMPAI-KAN DAFTAR

T.H K-2 KE BKN

KEPALA BKN MENGUMUM-KAN DAFTAR T.H. K-2

PPK MENGUMUMKAN (UJI PUBLIK) DAFTAR T.H. K-2 SELAMA 21 HARI

KALENDER

KEPALA BKN MENYAMPAI-KAN DAFTAR

T.H. K-2 KEPADA PPK

PPK MENYAMPAIKAN HASIL

PEMERIKSAAN & TANGGAPAN

KEPADA BKN PALING LAMBAT 45 HARI

KALENDER

MENPAN & RB DAN KEPALA BKN

MENYELESAIKAN & MEMUTUSKAN

ATAS PENGADUAN TERHADAP T.H.

KEPALA BKN MENYAMPAIKAN

LISTING T.H. YANG SUDAH

DISELESAIKAN & DIPUTUSKAN KEPADA PPK

MENPAN & RB MENETAPKAN

DAN MENGUMUMKAN KELULUSAN TKD

PPK MELAKUKAN PENELITIAN & PEMERIKSAAN TERHADAP T.H.

YANG MEMENUHI SYARAT APABILA ADA PENGADUAN

KONSORSIUM PTN MENYUSUN MATERI TKD

MENPAN & RB MENENTUKAN

JADWAL PELAKSANAAN

TKD

T.H. YANG LULUS TKD MENGIKUTI

TKB

T.H. YANG TERCANTUM

DALAM LISTING BERHAK

MENGIKUTI SELEKSI

(TKD)

PPK MELAKSANAKAN

TKD

KONSORSIUM PTN MENGOLAH

HASIL TKD

PPK MELAKSAKAN TKB/WAWANCARA/

PRAKTEK PPK MENETAPKAN KELULUSAN TKB/

WAWANCARA/ PRAKTEK

PPK MENGOLAH HASIL TKB/WAWANCARA/

PRAKTEK

PPK MENGUSULKAN PENETAPAN NIP KE BKN/KANREG

7 hr kal

T.H. YANG TIDAK ADA

PENGADUAN

T.H. YANG MASIH ADA

PENGADUAN

PPK MENETAPKAN DAN MENGUMUMKAN

T.H. YG MEMENUHI SYARAT DIANGKAT

CPNS

INST. PEMB. JFT MENYUSUN MATERI TKB

Page 20: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

P E L A M A R U M U M

PPK MENGAJUKAN TAMBAHAN FORMASI KE

MENPAN & RB TEMBUSAN

KEPALA BKN

KEPALA BKN MENYAMPAIKAN PERTIMBANGAN TEKNIS KEPADA MENPAN & RB

KEPALA BKN MENETAPKAN

PERTIMBANG

AN TEKNIS TAMBAHAN FORMASI

MENPAN & RB MENETAPKAN DAN

MENGUMUMKAN KELULUSAN TKD

MENPAN & RB MEMBERI PERSETUJUAN TAMBAHAN

FORMASI INSTANSI DAERAH

KONSORSIUM PTN MENYUSUN

MATERI TKDMENPAN & RB MENENTUKAN

JADUAL PELAKSANAAN

TKD

Pelamar yang lulus TKD mengikuti TKB

PPK MELAKSA-

NAKAN TKD

KONSORSIUM PTN

MENGOLAH HASIL TKD

PPK MELAKSANAKAN

TKB/WAWANCARA/ PRAKTEK

PPK MENETAPKAN KELULUSAN

TKB/WAWANCARA/ PRAKTEK

PPK MENGOLAH HASIL TKB/

WAWANCARA/ PRAKTEK

PPK MENGUSULKAN PENETAPAN NIP

KEPADA BKN/KANREG

MENPAN & RB MENETAPKAN TAMBAHAN FORMASI

INSTANSI PUSAT

MENPAN & RB MENYERAHKAN PENETAPAN DAN

PERSETUJUAN FORMASI KEPADA PPKPPK

MENGUMUMKAN PELAKSANAAN

TKD

PPK MENENTUKAN JADUAL TKB/ WAWANCARA/

PRAKTEK (INST. PEMB. JFT

MENYUSUN MATERI TKB)

PPK MENGUMUM-

KAN KEMBALI KELULUSAN

TKD

BKN/KANREG MEMERIKSA

PERSYARATAN ADMINISTRASI

(PEMBERKASAN)

KEPALA BKN MENETAPKAN

NIP YANG MEMENUHI

SYARAT (MS)

PPK MENETAPKAN KEPUTUSAN

PENGANGKATAN CPNS PALING

LAMBAT 25 HARI KERJA

PPK MENEMPATKAN/M

ENUGASKAN SESUAI FORMASI

YANG DITETAPKAN

PPK MENETAPKAN DAN MENGUMUMKAN

PELAMAR YG MEMENUHI SYARAT

DIANGKAT CPNS

Page 21: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

DokumenStandar Kompetensi Jabatan:

Hard-competency

Soft-competency

IV. PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN

Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan

21

PERATURAN KEPALA BKN NO. 13 TAHUN 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan

Page 22: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

Peta Profil Kompetensi Individu:

Hard-competency

Soft-competency

Assessmen Individu berdasarkan Kompetensi

V. ASSESSMEN INDIVIDU BERDASARKAN KOMPETENSI

22

PERATURAN KEPALA BKN NO. 23 TAHUN 2011 tentang Pedoman Penilaian Kompetensi PNS

Page 23: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

Penerapan Sistem Penilaian Kinerja PNS

Sasaran Kerja Pegawai (SKP)+

Perilaku Kerja

PP NOMOR 46 TAHUN 2011

VI. PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PNS

23

PERKA BKN NOMOR 1 TAHUN 2013

Page 24: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

SKEMATIS PENILAIAN PRESTASI KERJA

• PEMBINAAN

• PUNISHMENT

REKOMEN- DASI

KINERJA PNS

POTENSI PNS

PRESTASI KERJA

PNS

PERILAKU KERJA

PNS

MINAT BAKAT PNS

PSIKOTES

ASSESSMENT CENTER

SKP

• OBYEKTIF• TERUKUR•

AKUNTABEL

• PARTISIPASI

• TRANSPARAN

ASPEK:• KUANTITAS• KUALITAS• WAKTU• BIAYA

ASPEK:• ORIENTASI PELAYANAN • INTEGRITAS• KOMITMEN• DISIPLIN• KERJASAMA• KEPEMIMPINAN

BOBOT40 %

BOBOT60 %KONTRAK

KINERJA

PENG-AMAT-

AN

REWARD

BAIK

FEEDBACK HASIL

PENILAIAN

BURUK

ASS-CENPSI-TEST

REKOMENDASI

REKOMENDASI

ASS-CENPSI-TEST

TINDAK LANJUT HASIL

PENILAIAN

HASIL PENILAIAN

24

Page 25: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

25

a. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.

b. Apabila nilai-nilai tersebut telah menyatu dalam dirinya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bila tidak berbuat seperti nilai-nilai yang telah lazim dilakukan.

c. Terdapat empat faktor yang perlu diperhatikan dalam menumbuhkan disiplin dikalangan PNS yaitu :1) Faktor kesadaran2) Faktor keteladanan3) Faktor motivasi4) Faktor penegakan peraturan

d. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peningkatan disiplin PNS didasarkan kepada reward and punishment

VII. DISIPLIN PNS

Page 26: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

26

a. butir-butir kewajiban dari 26 butir menjadi 17 butir, sedangkan butir larangan dari 18 butir menjadi 15 butir (Pasal 3 dan 4)

b. penambahan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sbg kewajiban dan sanksi hukumnya. (Pasal 3 angka 12, pasal 9 angka 12)

c. butir larangan dalam mendukung capres/ cawapres dan anggota legislatif (DPR, DPD, dan DPRD) (Pasal 4 angka 12, 13 dan 14)

d. butir larangan dalam mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah (Psl 4 angka 15)

e. Untuk tingkat hukuman sedang, terdapat perubahan jenis hukuman penurunan pangkat 1 (satu) tingkat untuk selama 1 (satu) tahun, yang selama ini sebagai tingkat hukuman berat. (Pasal 7 ayat (3) huruf c)

f. Untuk tingkat hukuman berat terdapat perubahan jenis hukuman berupa penurunan pangkat 1 (satu) tingkat untuk paling lama 1 (satu) tahun menjadi selama 3 (tiga) tahun. (Pasal 7 ayat (4) huruf a)

PP No 53 Tahun 2010 tentang DISIPLIN PNS

Page 27: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

27

g. Untuk tingkat hukuman berat terdapat penambahan jenis hukuman berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan dalam jabatan setingkat lebih rendah. (Pasal 7 ayat (4) huruf b)

h. Menambah ketentuan mengenai kewajiban untuk masuk kerja, terlambat atau pulang sebelum waktunya dan sanksi hukumnya, yang dirumuskan secara rinci dan dihitung secara kumulatif. (Pasal 3 angka 11, Pasal 8 angka 9, Pasal 9 angka 11, Pasal 10 angka 9)

i. Pengaturan mengenai pejabat yang berwenang menghukum secara lebih tegas dan rinci untuk menghindari ketidakpastian (Pasal 15-20)

j. Mempertegas pendelegasian kewenangan secara berjenjang kepada setiap pejabat struktural untuk dapat menjatuhkan hukuman disiplin terhadap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. (Pasal 15-20)

Page 28: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

k. Ketentuan yang mengatur mengenai Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan HD kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin (Pasal 21)

l. Pemanggilan kpd PNS yg diduga melakukan pelanggaran disiplin dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal pemeriksaan. Apabila 2 (dua) kali dipanggil dengan tenggang waktu 7 hari kerja, ybs tidak hadir, maka dapat langsung dijatuhi HD. (Pasal 23)

m. Sebelum PNS dijatuhi HD setiap atasan langsung wajib memeriksa terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan hasilnya dituangkan dalam bentuk BAP. (Pasal 24)

n. PNS yg diduga melakukan pelanggaran disiplin & kemungkinan akan dijatuhi HD tingkat berat, dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh atasan langsung sejak ybs diperiksa (Pasal 27)

28

Page 29: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

o. Khusus utk pelanggaran disiplin yg ancaman hukumannya sedang dan berat dapat dibentuk Tim Pemeriksa oleh PPK atau pejabat lain yang ditunjuk. Tim pemeriksa terdiri atas atasan langsung, unsur pengawasan dan unsur kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk. (Pasal 25)

p. Penyampaian keputusan HD dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak keputusan ditetapkan. (Pasal 31 ayat (3))

q. PNS yang melakukan beberapa pelanggaran disiplin, hanya dijatuhi satu jenis HD yg terberat . PNS yg pernah dijatuhi HD kemudian melakukan pelanggaran disiplin yg sifatnya sama, kepadanya dijatuhi jenis HD yg lebih berat. (Pasal 30)

29

Page 30: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

r. Keberatan terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan (Pasal 34-37) : 1) Keberatan diajukan secara tertulis pada atasan pejabat yg

berwenang menghukum (APYBM) yg tembusannya disampaikan kpd pejabat yg berwenang menghukum (PYBM)

2) Diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung mulai tanggal ybs menerima keputusan hukuman disiplin.

3) PYBM harus memberi tanggapan secara tertulis kepada APYBM dalam jangka waktu 6 (enam) hari kerja terhitung mulai tanggal ybs menerima tembusan surat keberatan.

4) APYBM wajib mengambil keputusan atas keberatan yang diajukan oleh PNS dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja terhitung mulai tanggal ybs menerima surat keberatan.

5) Keputusan APYBM, dapat berupa penguatan, peringanan, pemberatan, atau pembatalan hukuman disiplin serta bersifat final dan mengikat.

6) Apabila dalam waktu lebih dari 21 (dua puluh satu) hari kerja, APYBM tidak mengambil keputusan atas keberatan maka keputusan PYBM batal demi hukum. Dan kepada APYBM tersebut dikenakan hukuman.

30

Page 31: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

s. HD yang dapat diajukan banding administratif ke BAPEK (Pasal 34 ayat (2)) adalah untuk jenis hukuman tingkat berat berupa:

1) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri; 2)Pemberhentian tidak dengan hormat.t. PNS yang sedang mengajukan banding administratif gajinya tetap

dibayarkan sepanjang PNS ybs tetap masuk kerja dan melaksanakan tugas. PNS ybs harus mengajukan permohonan izin kepada PPK. (Pasal 39)

u. Apabila tidak mengajukan banding administratif, maka gajinya dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya sejak hari ke 15 (lima belas) keputusan hukuman disiplin diterima. (Pasal 39 ayat (1) huruf b)

v. PNS yang mengajukan banding administratif kepada BAPEK tidak diberikan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan pindah instansi sampai dengan ditetapkannya keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. (Pasal 41)

31

Page 32: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

w. PNS yg mencapai BUP atau meninggal dunia pada saat menjalani HD:1) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun;3) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu)

tahun; 4) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun,

dianggap telah selesai menjalani HD dan diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

x. PNS yg meninggal dunia sebelum ada keputusan atas upaya administratif diberhentikan dengan hormat sebagai PNS (Pasal 40)

32

Page 33: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

Diklat Berbasis Kompetensi

Syarat Jabatan

Kompetensi

PegawaiGAP

VIII. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

33

Page 34: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

34

TINGKAT KEBUTUHAN

DIKLAT

PERTANYAAN INTI YG HARUS

DIJAWABREKOMENDASI PROSES

Organisasi(Organization) Inventarisasi usulan kebutuhan diklat dari masing-masing unit kerja

Di unit kerja mana diklat dibutuhkan

1.Kebutuhan yg mendesak di unit kerja....

2.Pejabat Pengganti harus dilatih dahulu

Identifikasi Kebutuhan Pelatihan

Jabatan(Occupation)

Kompetensi apa yang dibutuhkan dalam jabatan tsb.

Jabatan tsb harus memiliki persyaratan kompetensi, yakni …

Susun Analisis Jabatan dan Standar Kompetensi Jabatan

Perorangan(Individu)

Siapa yang memerlukan diklat

1.Si A butuh Diklat..2.Si B butuh Diklat..

Pemetaan dan Spesifikasikan Orangnya

ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

Page 35: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

Core Bussiness Organisasi

Penguatan Jabatan Fungsional Tertentu

IX. PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

35

Jabatan Fungsional Tertentu

Page 36: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

4.467.982 orang

Jumlah Pejabat Fungsional Umum = 1.977.430 (44,26%)dengan tingkat pendidikan mulai dari SD s/d Pasca Sarjana

• Struktural • Fungsional Tertentu• Fungsional Umum

= 238.462 ( 5,34%)= 2.252.090 (50,40%)= 1.977.430 (44,26%)

Jumlah Pejabat Fungsional Umum = 1.798.551 (40,25%) dengan tingkat pendidikan mulai dari SLTA s/d Pasca Sarjana

yang dapat diangkat dalam jabatan Fungsional Tertentu

1. JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL (kondisi 1 Jan 2013)

36

Page 37: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

2.PNS YANG MENDUDUKI JFU UNTUK DAPAT DIANGKAT KE DALAM JFT

SLTA Diploma Sarjana

Pasca Sarjana

37

Page 38: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

Pengembangan e-government

X. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

Pengembangan Database

Kepegawaian

38

Page 39: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

a. Database PNS Nasional yang akurat dan mutakhirb. Akurasi Database Pensiunc. Akurasi Database Pejabat Negarad. MIS Kepegawaian Nasional secara bertahape. Sistem Informasi yang terintegrasi secara On line System

melalui Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) :• BKN Pusat dengan seluruh Kanreg• BKN dgn Instansi Pusat & Daerah• BKD Prop dengan BKD Kab/Kota

f. Penetapan NIP Baru secara Nasionalg. Kartu Pegawai Elektronik (KPE)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

39

Page 40: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

XI. PENINGKATAN PELAYANAN PNS

40

a. Standar Mutu Pelayanan berbasis ISO 9001:2000 Cepat, Murah, Zero Deffect , dan Empati K5 (Kecepatan, Keakurasian, Kepastian, Keramahan dan Kenyamanan)

b. Pelayanan Prima meliputi :1) Pengangkatan CPNS;2) Penetapan karpeg, karis/karsu;3) Kenaikan pangkat PNS;4) Pensiun PNS;5) Pensiun pejabat negara;6) Penyelesaian permasalahan kepegawaian

c. Menetapkan Standar Operatin Procedure (SOP)d. Peningkatan kemampuan teknis kepegawaian pejabat pengelola

kepegawaian di setiap instansie. Right Seizing secara bertahap

Page 41: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

41

XII.REMUNERASI DAN KESEJAHTERAAN PNSa. Sistem remunerasi yang adil dan layak :

1) Perbaikan struktur gaji PNS didasarkan pada beban kerja2) Perbaikan rasionalitas kesenjangan gaji terendah dan tertinggi

(rasio kondisi sekarang adalah 1 : 3,78)

BESARAN KENAIKAN GAJI POKOK PNS 2013

No Gol

GAJI POKOKKenaikan

PP No. 15 Th 2012 PP No. 22 Th 2013

Terendah Tertinggi Terendah TertinggiTerendah Tertinggi

Rp % Rp %

1 I 1.260.000 2.122.700 1.323.000 2.277.200 63.000 5.00% 154.500 7.28%

2 II 1.624.700 2.989.600 1.714.100 3.238.000 89.400 5.50% 248.400 8.31%

3 III 2.064.100 3.742.300 2.186.400 4.066.100 122.300 5.93% 323.800 8.65%

4 IV 2.436.100 4.603.700 2.580.500 5.002.000 144.400 5.93% 398.300 8.65%

Page 42: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

Tunjangan Jabatan Struktural ESELON PANGKAT Kepres 3 Th 2006

(1-1-2006)Perpres 26 Th 2007

(1-1-2007)I - a IV/e Rp 4.500.000 Rp 5.500.000

I - b IV/d - IV/e Rp 3.500.000 Rp 4.375.000

II - a IV/c - IV/d Rp 2.500.000 Rp 3.250.000

II - b IV/b - IV/c Rp 1.500.000 Rp 2.025.000

III - a IV/a - IV/b Rp 900.000 Rp 1.260.000

III - b III/d - IV/a Rp 675.000 Rp 980.000

IV - a III/c - III/d Rp 360.000 Rp 540.000

IV - b III/b - III/c Rp 315.000 Rp 490.000

V - a III/a - III/b Rp 225.000 Rp 360.000

3) Penataan Tunjangan : Jabatan Prestasi Kemahalan Kinerja, berdasarkan evaluasi jabatan

Page 43: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

43

b. Peningkatan manfaat/benefit : 1) Asuransi kesehatan2) Tabungan hari tua3) Taperum

Asuransi Kesehatan Asuransi Kesehatan (Askes) sebesar 2 % x gaji pokok Pemerintah memberikan subsidi 2 % untuk Askes

berdasarkan PP No. 28 Tahun 2003

Bapertarum Tabungan Perumahan dirinci sebagai berikut : Golongan I : Rp. 3.000,- Golongan II : Rp. 5.000,- Golongan III : Rp. 7.000,- Golongan IV : Rp. 10.000,-

Page 44: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

44

c. Perbaikan sistem pensiund. Perbaikan sistem pendanaan pensiune. Ketrampilan pada masa MPP dan modal kerjanya

THT dan Pensiun Tabungan Hari Tua (THT) sebesar 3,25 % x gaji pokok Iuran Pensiun sebesar 4,75 % x gaji pokok

No Jenis Pensiun

Pensiun Pokok Lama(PP No. 18/ 2012 Tgl 6 Peb 2012)

Pensiun Pokok Baru(PP No. 25/ 2013 Tgl 11 Apr 2013

Kenaikan

(Rp)

Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi

a. Pegawai 1.260.000 3.475.800 1.323.000 3.751.500 63.000 275.700

b. Janda/duda 945.000 1.657.000 992.250 1.800.800 47.250 143.800

c. Janda/duda tewas 1.260.000 3.314.700 1.323.000 3.601.500 63.000 286.800

d. Orang tua 252.000 662.940 264.600 720.300 12.600 57.360

BESARAN KENAIKAN PENSIUN POKOK PNS

Page 45: Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si

45