olahraga untuk remaja
DESCRIPTION
olah raga untuk remajaTRANSCRIPT
A. HAKIKAT OLAHRAGA
Pada hakikatnya makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah
gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau
rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980),
olahraga yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan
aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games
di Amerika Serikat). UNESCO juga mendefinisikan olahraga sebagai setiap
aktivfitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur
alam, orang lain atau diri sendiri.
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi
puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas
berdasarkan Pancasila.
Perkataan olahraga mengandung arti akan adanya sesuatu yang
berhubungan dengan peristiwa mengolah yaitu mengolah raga atau mengolah
jasmani. Selaras dengan hal itu, Suherman dalam bukunya Giriwijoyo (2005:30)
mengatakan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan
terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan
fungsionalnya. Selanjutnya Supandi (1990) yang dikutip oleh Suherman (2008)
menyatakan bahwa kata olahraga berasal dari :
1. Disport, yaitu bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
2. Field Sport, kegiatan yang dilakukan oleh para bangsawan yang terdiri dari
kegiatan menembak dan berburu.
3. Desporter, membuang lelah.
4. Sports, pemuasan atau hobi.
5. Olahraga, latihan gerak badan untuk menguatkan badan, seperti berenang, main
bola, agar tumbuh menjadi sehat.
Sedangkan pengertian menurut International Council of Sport and
education yang dikutip oleh Lutan (1992:17) bahwa “Olahraga adalah kegiatan
fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri
atau perjuangan dengan orang lain serta konfrontasi dengan unsur alam”.
Dari berbagai penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang
berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang.
Tujuan Olahraga
Dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari aktivitas sehari-hari, salah
satunya adalah aktivitas fisik yang disebut dengan olahraga. Olahraga
merupakan kegiatan yang bisa dilakukan oleh setiap orang dengan kemampuan,
kesenangan, dan kesempatan. Sebagai mana dijelaskan oleh Ichsan (1991 : 80)
dalam Suherman (2008) bahwa :
“Olahraga pada dasarnya berisi kegiatan yang berorientasi pada gerak,
pelaksanaannya tergantung pada kemampuan dan tujuan yang ingin dicapai
pelakunya”.
Bermacam-macam tujuan olahraga adalah :
a. Memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yang baik.
b. Memperoleh kesenangan dan kegembiraan.
c. Memperoleh kepercayaan diri.
d. Memperoleh latihan secara teratur.
e. Membentuk kebiasan menggunakan waktu untuk aktivitas yang
menyenangkan.
f. Mencegah, mengetahui, dan mengoreksi kelemahan dan cacat jasmani.
Manfaat Olahraga
Aktivitas jasmani atau olahraga yang dilakukan secara teratur bagi
manusia bisa menjadikan manusia seutuhnya, disepanjang kehidupan manusia
selalu berusaha agar hidup lebih nyaman, lebih mudah, dan lebih ringan.
Dorongan itu menyebabkan budaya olahraga menjadi lebih berkembang
dikehidupan masyarakat pada masa sekarang ini. Hal ini dapat dilihat dari
kegiatan manusia seperti berjalan kaki, bersepeda, berolahraga, menulis,
bekerja, pergi ke kantor, untuk menunjang kegiatan tersebut diharapkan
seseorang mengembangkan faktor-faktor fisik yaitu dengan olahraga.
Olahraga pada dasarnya berisi kegiatan yang berorientasi pada gerak,
pelaksanaannya tergantung pada kemampuan dan tujuan apa yang hendak
dicapai oleh pelakunya, seperti yang dijelaskan oleh Giriwijoyo (1992 : 80):
“Melalui aktivitas jasmani akan terjadi perubahan berupa pegaruh positif
terhadap kesehatan. Sebaliknya, akibat yang negatif akan diperoleh jika
olahraga itu dilakukan dengan cara yang salah”. Melalui perkembangan faktor-
faktor fisik dengan kegiatan olahraga secara teratur akan menunjang kehidupan
manusia.
Dari penjelasan mengenai manfaat kegiatan olahraga, maka penulis akan
mengelompokkannya sebagai berikut :
a. Manfaat kegiatan olahraga terhadap jasmani antara lain :
1) Meningkatkan kemampuan dan ketahanan dalam bergerak atau bekerja hal
ini disebabkan oleh :
Persendian dapat bergerak secara luas, sehingga mencegah kekauan pada
sendi-sendi.
Meningkatkan fungsi syaraf yang dapat diwujudkan dalam bentuk reaksi
yang lebih cepat dan kemampuan mengkoordinasikan fungsi otot yang
lebih baik.
2) Mengatasi kekurangan gerak. Melalui olahraga, maka kekurangan gerak
yang dialami oleh seseorang akan teratasi.
3) Berkurangnya resiko untuk mendapatkan penyakit-penyakit non infeksi
khususnya penyakit jantung dan pembuluh darah.
4) Kemampuan gerak akan lebih baik. Melalui olahraga seperti kegiatan dalam
senam kebugaran jasmani dan cabang-cabang olahraga seperti bola basket
dan bola voli, serta sepakbola, dan permainan lainnya, tidak menutup
kemugkinan kemampuan gerak seseorang yang melakukan kegiatan
tersebut akan lebih baik.
b. Manfaat kegiatan olahraga terhadap rohani antara lain :
1) Membina sikap positif terhadap kegiatan olahraga dalam waktu luang.
2) Mendapatkan harga diri. Seseorang yang melakukan olahraga akan
mendapatkan peluang untuk mendapatkan harga diri.
3) Mendapat kegembiraan. Melalui kegiatan olahraga seperti senam kebugaran
jasmani secara massal yang diiringi musik, seseorang akan mendapatkan
kegembiraan bersama-sama dengan orang lain.
4) Dapat menyesuaikan diri terhadap tekanan baik tekanan emosional maupun
mental.
c. Manfaat kegiatan olahraga terhadap sosial antara lain :
1) Membina kerja sama. Olahraga bukan semata-mata kegiatan individu, tetapi
juga kegiatan yang dapat dilakukan secara bersama-sama seperti halnya
kegiatan senam, sepak bola, bola voli, dan sebagainya.
2) Belajar bergaul. Tidak setiap orang dapat bergaul dengan orang lain.
Melalui kegiatan olahraga secara bersama-sama atau melibatkan orang
banyak tidak menutup kemungkinan seseorang akan bergaul dengan orang
lain.
3) Meningkatkan saling pengertian dan hubungan emosional yang lebih baik.
B. JENIS OLAHRAGA
Remaja adalah masa dimana pertumbuhan tulang dan otot berjalan sangat
optimal. Pada masa ini, remaja juga mendapatkan peluang untuk meraih prestasi
dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi pada masa ini remaja juga dihadapkan pada
persoalan kepercayaan diri akan bentuk tubuh mereka. Maka pada masa ini remaja
membutuhkan olahraga yang dapat menunjang pertumbuhan tulang dan otot serta
untuk mengatur bentuk tubuh mereka. Olahraga yang sesuai untuk remaja antara
lain :
1. Senam Aerobik
Dari hasil penelitian, latihan fisik jauh lebih baik menurunkan berat
badan dibandingkan dengan dua intervensi lain. Keuntungan lain dari latihan
fisik terlihat pada senam aerobik selama 50 menit 3 kali seminggu yang dapat
mengendalikan tekanan darah dan lemak darah (Yatim, 2005). Senam aerobik
secara teratur dan terukur dapat membentuk tubuh menjadi lebih proporsional,
indah dipandang dan menimbulkan daya tarik, dimana komposisi tubuh
menunjukkan perbandingan kumpulan otot, tulang, lemak, dan cairan. Senam
aerobik yang dilakukan secara teratur dapat mencegah kegemukan, membentuk
otot dan memperbaiki tonus otot. Senam aerobik juga telah terbukti dapat
memelihara elastisitas dan kesehatan kulit sehingga tidak cepat keriput dan
tampak awet muda (Rahayu, 2001). Aerobik yang dilakukan pada intensitas
rendah sampai sedang dalam waktu 30 menit atau lebih akan membakar lemak.
Aerobik yang dilakukan dalam intensitas yang tinggi dalam waktu singkat atau
kurang dari 30 menit akan membakar gula (Lyne Brick,2001).
2. Olahraga untuk meningkatkan pertumbuhan tulang dan otot (Basket, Bersepeda,
dan Berenang)
Olahraga bagi remaja dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh lebih
optimal, karena masa remaja merupakan masa pertumbuhan. Latihan yang
dilakukan secara rutin pada masa ini akan memberikan dampak yang positif
bagi pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan, otot dan tulang membutuhkan
aktivitas yang tinggi untuk dapat tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu,
olahraga bagi remaja memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan
tubuh yang optimal. Memiliki tulang yang kuat saat remaja, dapat membantu
mengurangi risiko keropos tulang saat dewasa, dan pertumbuhan otot yang baik
akan membuat tubuh terlihat lebih ideal.
3. Olahraga Meningkatkan Koordinasi dan Fleksibilitas Tubuh (yoga, seni bela
diri, tari ataupun senam)
Tubuh yang fleksibel dapat membantu meningkatkan performa saat
berolahraga dan kegiatan lainnya. Olahraga bagi remaja dapat memperkuat otot-
otot, meningkatkan koordinasi dan bahkan memperbaiki postur tubuh. Otot
yang fleksibel dapat membantu mencegah keseleo, kram dan masalah punggung
yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari.
4. Jogging
Jogging merupakan salah satu olahraga yang mudah
dalammelakukannya, dengan melakukan jogging secara teratur
memberikanmanfaat bagus buat kondisi fisik dan kesehatan lainnya.
Selainuntuk meningkatkan kondisi dan daya tahan tubuh jogging juga
memberikan beberapa keuntungan, salah satunya membuat jantung kuat dimana
semakin memperlancar peredaran darah dan pernafasan, mempercepat sistem
pencernaan dan membantu anda menyingkirkan masalah pencernaan,
menetralkan depresi, meningkatkan kapasitas jogging, jogging juga membantu
membakar lemak dan mengatasi kegemukan, jogging juga mengencangkan otot-
otot kaki, paha, perut, punggung, serta membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
C. CARA MELAKUKAN OLAHRAGA
1. Waktu Olahraga
Selama ini anak-anak dan remaja diajarkan untuk selalu aktif
beraktivitas dan melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh mereka.
Namun sebuah penelitian justru menunjukkan bahwa terlalu banyak olahraga
bisa memberikan efek negatif pada remaja. Penelitian yang dilakukan oleh
peneliti dari Swiss dan Kanada menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan
lebih dari 14 jam per minggu bisa merusak kesehatan remaja. Hasil ini
ditemukan setelah mereka melakukan survei terhadap 1.245 remaja berusia 16
tahun – 20 tahun di Swiss.
US Department of Health and Human Service menyarankan agar remaja
berusia enam sampai 17 tahun berolahraga setidaknya tujuh jam per minggu
atau satu jam per hari. Namun peneliti menyarankan agar remaja tidak
berolahraga melebihi 14 jam seminggu. Peneliti menemukan bahwa partisipan
yang terlalu banyak olahraga memiliki skor yang sama dengan partisipan yang
terlalu sedikit olahraga. Sementara partisipan yang berolahraga cukup
menunjukkan efek positif seperti emosi yang stabil, menurunnya tingkat
depresi, stres, dan kecemasan, serta percaya diri yang naik. Mengajarkan anak
dan remaja untuk berolahraga memang baik. Namun sebaiknya ajarkan juga
berapa batas waktu olahraga yang wajar dan bermanfaat pada anak dan remaja.
Jangan biarkan mereka berolahraga terlalu lama, karena juga bisa merugikan
kesehatan mereka sendiri.
Waktu terbaik untuk berolahraga adalah ketika seseorang bisa
melakukannya secara konsisten. Berikut adalah beberapa waktu yang baik untuk
olahraga :
a. Pagi hari
Ini alasan mengapa seseorang khusunya remaja harus bangun pagi untuk
berolahraga, karena dalam sebuah studi kecil di Mollen Clinic, Arizona, AS,
membuktikan bahwa 75% latihan di pagi hari, para pasien di klinik ‘terjebak’
dengan rutinitas yang baik tersebut, dibandingkan yang hanya 25% olahraga
di sore hari. Remaja yang memulai hari dengan pembakaran kalori yang
tinggi, akan mendapatkan energi yang maksimal dari metabolisme tubuh
yang baik dalam membantu meningkatkan energi untuk melakukan aktivitas
seharian.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa olahraga pagi baik bagi tubuh
seseorang, khususnya remaja :
Proses penurunan berat badan menjadi efektif
Beberapa orang menemukan bahwa olahraga pagi membuat keinginan
makan mereka berkurang. Selain itu, olahraga pagi dapat membakar
lemak dan kalori lebih cepat dan efisien. Dengan mengkombinasikan
nutrisi yang tepat, maka proses penurunan berat badan akan menjadi
efektif.
Lebih bertenaga
Olahraga melepaskan senyawa-senyawa yang baik, misalnya endorfin
yang meningkatkan energi dan mood. Efek ini bisa terasa dalam jangka
waktu yang lama, bahkan sepanjang hari jika seseorang berolahraga di
pagi hari.
Melatih konsistensi
Hampir 90% orang yang konsisten berolahraga melakukan olahraga pagi.
Ini menunjukkan bahwa olahraga pagi melatih konsistensi seseorang
dalam melakukan suatu komitmen. Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa lebih banyak orang yang bisa memenuhi komitmen berolahraga di
pagi hari dibanding mereka yang biasa melakukan setelah kerja. Selain
itu, olahraga pagi juga menambah semangat untuk bekerja atau melakukan
aktivitas lainnya.
Baik untuk metabolisme tubuh
Olahraga pagi meningkatkan proses metabolisme tubuh dan menjaga
proses tersebut hingga beberapa jam. Ini artinya dapat membakar lebih
banyak kalori dan lemak, serta sekaligus membuktikan efektivitas
penurunan berat badan.
Melatih otak dan fokus
Pagi hari adalah kondisi dimana tubuh, baik secara fisik dan mental
memiliki kesiapan penuh untuk melakukan serangkaian aktivitas di pagi
hari. Memulai aktivitas lebih awal dan dengan berolahraga akan melatih
pikiran dan fokus pada hal-hal yang penting. Pada saat berolahraga,
seseorang juga cenderung memikirkan rencana atau rangkain aktivitas
yang akan dilakukan setelahnya. Memikirkan sesuatu di pagi hari
memastikan seseorang menggunakan energi otak secara penuh dan jernih.
Menentukan prioritas
Orang yang biasa melakukan olahraga pagi cenderung memiliki keinginan
kuat dalam menentukan prioritas dan memaksa dirinya untuk
berkomitmen dengan prioritasnya. Bangun pagi dan melakukan olahraga
menunjukkan betapa seseorang tersebut memprioritaskan kesehatan dan
kesiapannya untuk menjalankan aktivitaas kehidupan penting lainnya.
Mudah bangun pagi
Orang yang memiliki kebiasaan olahraga pagi sangat mudah bangun pagi
tanpa bantuan atau paksaan apapun. Tubuh, terutama sistem endoktrin,
telah beradaptasi sedemikian rupa dengan pola yang dibangun. Beberapa
jam sebelum bangun pagi, secara otomatis tubuh telah bersiap-siap untuk
bangun dan beraktivitas.
Melatih disiplin
Orang yang berkomitmen untuk berolahraga pagi tidak hanya terlatih
dalam mematuhi komitmen tersebut, tetapi orang tersebut juga mawas
untuk mengatur rencana kegiatan dan memastikannya tereksekusi dengan
baik. Orang yang memiliki keinginan kuat untuk berolahraga pagi dan
tidak ingin melewatkannya akan mengatur jadwal sedemikian rupa mulai
dari jam tidur, jam bangun, berapa lama akan olahraga, dan sebagainya.
Secara langsung maupun tidak langsung, ini akan mempengaruhi berbagai
jadwal kehidupannya dan mengharuskannya untuk mematuhinya.
Meningkatkan ketajaman mental
Penelitian olahraga pagi menunjukkan pengaruh hebatnya dalam
ketajaman mental. Pengaruhnya bisa berlangsung antara 4-10 jam setelah
aktivitas olahraga. Kesehatan mental yang baik akan membuat diri
seseorang lebih kuat menghadapi tekanan atau stress, mampu berpikir
jernih, dan lebih siap mengambil keputusan.
b. Sore hari
Sebuah hasil penelitian mengungkapkan bahwa salah satu waktu yang
tepat untuk olahraga adalah ketika matahari akan terbenam atau di sore hari
sekitar pukul 4 dan 5 sore, dimana suhu tubuh manusia diketahui berada pada
tingkat tertinggi. Pada waktu tersebut seseorang akan mendapatkan latihan
yang maksimal, membuat otot lebih fleksibel sehingga menghasilkan
kekuatan pada tingkat tertinggi dan latihan akan terasa menjadi lebih mudah.
c. Saat haid
Saat haid datang, sebagian wanita remaja memilih mengurangi intensitas
aktivitasnya termasuk mengurangi jadwal olahraga. Hal ini mungkin
disebabkan oleh rasa sakit di perut saat haid. Namun menurut para ahli, zat
endorfin (zat biokimia dalam tubuh) yang dikenal sebagai hormon
kebahagiaan dilepaskan oleh tubuh selama olahraga dapat meningkatkan
mood serta mengurangi rasa sakit ketika haid. Bahkan, Stacy Sims, PhD.,
seorang ahli fisiologi olahraga dari Stanford Prevention Research Center,
mengungkapkan bahwa masa haid mungkin adalah waktu terbaik untuk
meningkatkan intensitas olahraga. Hasil penelitian yang dilakukan Stacy
menunjukan adanya perubahan hormon selama haid yang dapat membuat
seorang wanita remaja merasa lebih kuat dan membantu menghilangkan rasa
sakit lebih cepat.
d. Saat lelah
Menurut Jenn Burke, melakukan olahraga saat merasa lelah setelah
beraktivitas seharian dapat membantu membangkitkan energi yang lebih kuat
daripada yang dihasilkan setelah tidur siang. Burke menyarankan untuk
melakukan beberapa sesi olahraga selama 20 menit seperti jogging di sekitar
rumah atau cardio dance didalam rumah. Hal ini juga bagus untuk jam
biologis seseorang di malam hari sehingga akan mendapatkan kualitas tidur
yang baik.
e. Saat flu
Melakukan olahraga ketika sakit itu memang tidak dianjurkan, tetapi jika
hanya terserang flu ringan, latihan kecil dirumah bisa membantu mengurangi
gejala tersebut. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Thomas G. Weidner,
PhD., dan rekannya dari Ball State University, AS, menemukan bahwa bahan
kimia alami dalam tubuh yang meningkatkan suasana hati akan dilepaskan
oleh tubuh selama berolahraga sehingga dapat membantu mengobati gejala
flu. Namun hindari berolahraga terlalu lama, olahraga bisa dilakukan
setengah dari waktu biasanya seseorang berolahraga dan sebaiknya dilakukan
di dalam rumah karena selain lebih efisien juga menghindari agar kuman
tidak menular ke orang lain. Jessica Matthews menyarankan
melakukan yoga atau berjalan di treadmill selama 20 menit di tambah
dengan stretching.
2. Persiapan Sebelum Olahraga
Olahraga melibatkan pergerakan otot, sendi, dan tulang dalam intensitas
yang cukup besar. Sebaiknya sebelum olahraga, baik anak-anak, remaja,
maupun orang dewasa melakukan pemanasan. Dengan melakukan pemanasan,
maka darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen akan mengalir ke otot sehingga
siap untuk dipacu kerja lebih berat. Sedangkan kegunaan atau manfaat olahraga
itu sendiri adalah untuk menguatkan otot, tulang, jantung, paru-paru, dan
memperlancar peredaran darah.
Pemanasan atau warming up bisa dilakukan tanpa bantuan alat apapun,
misalnya dengan jogging ringan, aerobik ringan, lari-lari kecil di tempat, dan
lain-lain. Pemanasan cukup dilakukan sampai tubuh berkeringat dan terasa
panas. Pemanasan kurang lebih dilakukan selama 5 sampai 15 menit kemudian
bisa dilanjutkan dengan peregangan otot atau stretching selama beberapa menit
agar otot lebih lentur ketika berolahraga. Baik pemanasan maupun peregangan
harus dilakukan dalam kapasitas yang ringan dan jangan terlalu berlebihan. Jika
dilakukan berlebih bisa memicu cedera sendi. Jangan sampai belum olahraga
sudah merasa lelah atau capek berat. Jika sudah dilakukan dengan benar maka
tubuh akan siap untuk melakukan kegiatan olahraga.
Manfaat pemanasan (warming up) dan peregangan (stretching) adalah
sebagai berikut :
Meningkatkan suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya.
Menaikkan aliran darah melalui otot-otot yang aktif.
Meningkatkan detak jantung sehingga akan mempersiapkan bekerjanya
sistem cardiovascular (jantung dan pembuluh darah).
Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal saraf yang memerintahkan
gerakan tubuh.
Memudahkan otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara lebih cepat dan
efisien.
Meningkatkan kapasitas kerja fisik.
Mengurangi adanya ketegangan pada otot.
Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang
(meregang).
Terjadi peningkatan kondisi secara psikologis.
Mengurangi dampak cedera.
Selain pemanasan, hal yang perlu dilakukan sebelum olahraga adalah
makan. Olahraga memiliki banyak manfaat untuk tubuh, diantaranya adalah
mampu membakar lemak yang menumpuk pada tubuh, yang mana penimbunan
lemak tersebut kerap menjadi salah satu penyebab kegemukan hingga obesitas
pada seseorang. Selain itu olahraga juga mampu meningkatkan metabolisme
dalam tubuh. Aktivitas dan pergerakan yang dilakukan selama berolahraga
dipercaya mampu membuat tubuh terasa lebih bugar dan ringan. Namun meski
demikian, asupan energi untuk melakukan gerakan-gerakan yang dilakukan
dalam olahraga tentu tak boleh dilewatkan.
Saat melakukan olahraga, tubuh membutuhkan energi, apalagi saat jenis
olahraga yang dilakukan adalah olahraga yang berat. Dan untuk memenuhi
kebutuhan energi yang optimal seseorang butuh makan sebelumnya. Dengan
makan maka asupan energi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga siap
melakukan olahraga. Namun sebenarnya, energi tak hanya berupa makanan saja.
Tubuh pun memiliki cadangan energi yang disebut dengan glikogen. Saat
dibutuhkan oleh tubuh, zat glikogen ini akan dicerna tubuh menjadi energi.
Untuk itulah, mengapa sebagian orang tetap bisa melakukan olahraga meskipun
tanpa melahap makanan sebelumnya. Makan sebelum melakukan olahraga
adalah sebuah usaha untuk mendapatkan tambahan energi sehingga mampu
berolahraga dengan baik. Akan tetapi, tidak semua makanan baik untuk
dikonsumsi saat hendak melakukan olahraga. Untuk itu, sebaiknya memilih
makanan yang rendah lemak dan tinggi akan protein. Dan menyantap makanan
dua atau tiga jam sebelum melakukan olahraga. Jangan langsung melakukan
olahraga ketika baru saja menyantap makanan, hal seperti ini bisa memicu rasa
sakit pada perut terutama saat anda melakukan olahraga lari. Rasa sakit ini
dipicu karena setelah makan, lambung akan mencerna dan memproses makanan,
proses inilah yang akan menyebabkan rasa sakit.
3. Setelah Olahraga
Setelah berolahraga, tubuh juga perlu diperhatikan, tapi sering kali orang
lupa apa yang harus dilakukan setelah berolahraga. Berikut adalah hal-hal yang
sebaiknya dilakukan setelah berolahraga :
a. Meregangkan otot
Hanya dengan 10 menit meregangkan otot setelah berolahraga, nyeri
pada otot dan sendi akan berkurang. Peregangan otot akan membantu
mempercepat perbaikan otot dan menjaga otot tetap lentur. Kedua hal itu
penting untuk mencegah cedera dan meningkatkan fleksibilitas tubuh. Serta
usahakan luruskan kaki dan betis setelah melakukan olahraga kardio, seperti
lari, joging, marathon, aerobik, dll. Hal ini untuk menghindari varises.
b. Segera mengisi tenaga
Setelah lelah berlari, biasanya orang akan malas untuk makan. Padahal,
makan setelah 45 menit sampai dua jam berolahraga dapat membantu
mengembalikan energi tubuh yang telah terkuras. Tubuh memerlukan energi
baru untuk melakukan aktivitas berikutnya. Namun, perlu memperhatikan
asupan kalori dan jenis lemak yang dikonsumsi. Menurut seorang pakar
nutrisi dan fitness asal Amerika Serikat yakni, JJ Virgin mengungkapkan
bahwa makan setelah olahraga amat penting untuk sebuah proses yang
disebut pemulihan otot pada keadaan yang semula atau sistetis kembali
protein otot. Selain itu, tubuh pun membutuhkan asupan karbohidrat untuk
kembali mengisi energi otot dan protein untuk kembali membangun otot-otot
saat melakukan olahraga. JJ Virgin juga menambahkan bahwa satu jam
pertama sehabis melakukan olahraga adalah periode emas pembentukan otot-
otot, sehingga saat tersebut adalah waktu terbaik untuk mengasup nutrisi
yang dibutuhkan dalam proses pembangunan otot. Namun, meski karohidrat
direkomendasikan, sebaiknya hindari fruktosa sebagai sumber karbohidrat
yang dikonsumsi. Karena fruktosa dapat memperlambat pembakaran lemak
pasca olahraga. Untuk itu, sebaiknya hindari konsumsi jus buah atau
minuman-minuman sirup setelah berolahraga. Sebaliknya, pilihlah
karbohidrat kompleks dengan kombinasi protein, lemak sehat, dan makanan
yang kaya akan serat.
c. Minum air yang cukup
Setelah berolahraga pastikan tubuh selalu terhidrasi. Wajar jika setelah
berolahraga seseorang akan merasa sangat haus. Minumlah air yang cukup
setelah olahraga untuk menghindari pusing, keram anggota tubuh, dan mual.
d. Segera mengganti baju
Keringat setelah berolahraga mengandung banyak bakteri yang bisa
menempel di baju. Kuman tersebut dapat menimbulkan jerawat tubuh, biang
keringat, gatal yang menyebabkan infeksi, bahkan masuk angin karena baju
basah. Sama pentingnya dengan mandi setelah beberapa waktu sehabis
berolahraga, mengganti baju juga bisa membuat tubuh lebih segar dan tidak
bau.
D. HAL-HAL YANG TIDAK DIANJURKAN DALAM OLAHRAGA
1. Bila sedang demam atau sakit.
2. Setelah olahraga lari kecil ataupun jalan, tidak dianjurkan untuk menekuk kaki
karena dapat menyebabkan varises pada kaki.
3. Tidak diperkenankan dehidrasi lanjut (kehilangan banyak cairan tubuh) karena
dapat menyebabkan badan lemas.
4. Tidak dianjurkan berolahraga dengan senjata tajam, karena dapat melukai
tubuh.
5. Tidak dianjurkan olahraga secara berlebihan karena dapat menyebabkan
kehilangan massa tubuh tidak berlemak.
6. Tidak dianjurkan membersamakan remaja dengan postur tubuh yang berbeda
meskipun umur mereka sama.
DAFTAR PUSTAKA
Lyne Brick. 2001. Bugar Dengan Senam Aerobik. Jakarta : PT Raja Gasindo Persada.
Rahayu, Setya. 2001. Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Kesegaran Jasmani. Jurnal
Ilmu Keolahragaan Pascasarjana UNNES.
Slamet, Suherman. 2008. Teori Bermain. (http://file.upi.edu/Direktori/FPOK
/JUR._PEND._OLAHRAGA/197603082005011-SUHERMAN_SLAMET/
modul_bermain_08/bab _6_teori_bermain.pdf). (Online). Diakses tanggal 1
Oktober 2014.
Utomo, Galih Tri.dkk. 2012. Latihan Senam Aerobik untuk Menurunkan Berat Badan,
Lemak, dan Kolesterol. Journal of Sport Sciences and Fitness, (Online), 1 (1) :
7-10, (http://journal.unnes.ac.id), diakses 26 September 2014.
Yatim, Faisal. 2005. 30 Gangguan Masalah Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah.
Jakarta: Pustaka Populer Obor.
OLAHRAGA PADA REMAJA
Makalah
Untuk memenuhi tugas Mata kuliah
Kesehatan dan Penanggulangan Bencana
Yang dibimbing oleh Bapak Agung Witjoro, M. Si
Oleh :
Ayu Ilfiana (120351410913)
Evi Normawati (120351410915)
Mymo Putriani (120351410910)
Yayang Prananda (120351402775)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
Oktober, 2014