okus moto event langkanya suku ca motor india · lainnya, seperti di jakarta, tegal, semarang,...

1
NAMA Bingky Hendra di ko- munitas pecinta motor gede (moge) sudah tidak asing lagi. Builder dari Bikerstation ini te- lah banyak melahirkan moge custom yang tak kalah dengan karya moge builder luar negeri. Beberapa moge racikannya juga telah menjuarai berbagai kontes modikasi di Tanah Air. Karena tidak puas dengan se gala pencapaiannya itu, Bingky terus berkarya dan menghadirkan sesuatu yang baru pada racikannya. Salah satunya moge custom bertitel Dark Angel. Dengan mengambil kon- sep moge era 1970-an dengan dimensi cukup panjang dan sudut kemiringan shock depan (rake) lebar. Melalui aplikasi itu, bodi motor pun nyaris menyen- tuh aspal. Walaupun terlihat ekstrem, semua itu sudah melalui perhi- tungan tepat dan motor dapat berjalan dengan mulus dan aman. Kesan chopper radikal terlihat dari komponen diaplikasikan, seperti stang hape hanger men- julang, jok bertingkat Queen n King, serta desain ekstrem knalpot melilit yang menjulang tinggi. Sementara itu, aura klasik di- bangkitkan Bingky pada sektor kaki-kaki. Roda Avon dengan White Wall disandingkan de- ngan pelek berjari jari, sedang- kan jantung choppers disokong mesin Shovel Head lansiran 1974. Ornamen tengkorak di- pasang pada beberapa bagian Dark Angel. Menariknya, Dark Angel dike- lir warna mentereng merah dan kuning. Termasuk blok mesin dan setang yang diberi sentuh- an nuansa warna emas. “Block mesin dikrom emas supaya terjadi harmonisasi dengan bodi, kelihatannya gampang, tapi untuk pengekroman ini perlu usaha ekstra keras,” jelas Bingky. Bingky kembali menjelaskan, warna merah dan kuning emas pada Dark Angel terilhami dari warna dasar salah satu klub motor di Amerika. Pecinta roda dua itu mewajib- kan seluruh anggotanya me- makai warna tersebut pada motor. Meski terlihat radikal, Dark Angel cukup menarik se- bagai besutan long chopper. Proses membangun moge ini dilakukan Bingky selama tiga bulan di Bikerstation yang terletak di kawasan Tanah Ku- sir, Bintaro. Ada bagian yang hampir ter- lewatkan, pada tangki model peanut terdapat lukisan cewek dan ular naga. Meski sekilas terlihat belum selesai, lukisan itu menjadi cu- kup menarik, pasal- nya sang builder sendiri yang menorehkannya dengan meng- gunakan pena biasa. Ide liar Bingky ini pun semakin patut diacungi jempol. (Tsr/S-2) Langkanya Suku Ca Motor India Pendatang baru memang selalu menghadapi berbagai tantangan. Motor asal pabrikan India yang mulai menjamur di Indonesia pun mengalami hal itu. A KHIR pekan lalu, seorang pengen- dara sepeda mo- tor pabrikan India bercerita tentang suka duka membesut motornya itu. Per- forma motor berkarakter sport miliknya memang sangat baik. Namun satu hal yang dia ke- luhkan adalah sulitnya men- dapatkan suku cadang saat motornya rusak. Dia bercerita, saat shockbreak- er motornya bermasalah dan harus diservis, pria yang tidak mau disebutkan namanya itu harus menemukan kekecewaan karena tidak tersedianya suku cadang tersebut. “Suntikan buat shockbreaker belakang aja sampai sekarang enggak ada,” keluhnya. Menurutnya, meski telah dicari ke beberapa tempat, ternyata suku cadang tersebut tidak ada. Mekanik pabrikan motor India pun mengakui bahwa meski telah cukup lama dipesan, suku cadang tersebut tidak kunjung datang. Fakta itu juga diamini Kris- na, Wakil Ketua Pulsar Rider Society (Prides). Krisna me- maparkan ketersediaan suku cadang di diler biasanya cepat habis. Itulah menurutnya yang membuat beberapa komponen motor yang digunakan di ko- munitasnya jarang tersedia. “Seminggu bisa saja habis, dan untuk spare part minggu berikutnya belum tentu ada,” ungkapnya. Komponen suku cadang yang pernah dialami Krisna sulit untuk didapat, antara lain body control unit (BCU), noken as, crunck as, bahkan komponen aki. “Biasanya printil-printil se- perti itu yang susah didapat. Saya justru dapat dari seorang teman yang bukan pekerja diler Bajaj,” tutur Krisna lebih lanjut. Apakah hal itu benar? Per- tanyaan itu langsung ditujukan pada M Rizal Tandju, Asisten Manajer Marketing & Public Relation PT Bajaj Auto Indone- sia (BAI). Rizal pun langsung membantah keterangan yang disampaikan salah seorang pe- ngendara motor India itu. “Tidak benar itu. Jika spare part kita tidak sebanding de- ngan populasi produk kita, kita akui itu. Tapi jika langka menunggu hingga berbulan- bulan, itu tidak benar,” tukas- nya, kemarin. Populasi Bajaj di Indonesia, menurut Rizal, telah mencapai 50 ribu sampai dengan tahun lalu. Dengan besarnya populasi tersebut, PT BAI tahun ini akan menambah sekitar 50 diler se- hingga menjadi 130. “Di Jakarta baru ada 18 diler, wilayah-wilayah yang besar permintaan Bajaj di tempat ini. Maka wajar jika ketersediaan spare part tidak sebanding de- ngan permintaan,” tambah Rizal. Lebih murah Untuk suku cadang, pihaknya mengklaim harganya lebih mu- rah ketimbang suku cadang motor Jepang. Bahkan, kualitas- nya lebih unggul karena suku cadang orisinal. Seperti halnya prinsipal Ba- jaj di India, PT BAI juga akan fokus memasarkan model sport di Indonesia. Pun di saat kecen- derungan pasar sepeda motor di Tanah Air terus disesaki mo- 22 KAMIS, 27 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA F OKUS O MOTO EVENT KESIBUKAN akan kegiatan sehari-hari tak membuat para anggota TVS Motor Community (TMC) Chapter Lampung melupakan kopi darat (kopdar) dan touring bersama di sela-sela waktu luang me- reka. Selain bertujuan mempererat tali silaturahim antarpengguna motor TVS, TMC ini juga menyempatkan waktu berkunjung di pabrik TVS Motor yang terletak di Karawang. Pada touring bertema TMC Lampung Nusantara yang dilaksa- nakan di penghujung 2010 lalu, sejak 23 Desember, para pengurus dan anggota TMC Chapter Lampung memulai start dari diler TVS Lampung di Jl Teuku Umar No 16 A, Bandar Lampung, dengan menggunakan tiga unit motor TVS, yaitu dua unit TVS Apache RTR 160 cc dan satu unit TVS Neo 110 cc. Dalam perjalanan melintasi Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, para pengurus dan anggota TMC Chapter Lampung ini menyinggahi beberapa diler TVS Motor selama perjalanan dan bersilaturahim dengan para pengurus dan anggota TVS Motor Community lainnya, seperti di Jakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, dan Bandung. Pada kesempatan itu, keempat bikers tersebut juga melanjutkan tur menyeberang ke Pulau Lombok, sekaligus menjadi ajang pembuktian ketangguhan motor TVS yang mereka tunggangi. Sebelum menempuh perjalanan kembali ke Lampung, anggota touring ini menyempatkan diri berkunjung ke pabrik TVS Motor yang terletak di kawasan industri Suryacipta City Karawang Ti- mur awal Januari lalu. Mereka diterima dan disambut dengan ramah oleh Head of Manufacturing PT TVS Motor Company Indonesia V Prabhakaran, Service Manager Joni Kiswanto, dan Product Trainer Manager Djody Herman. Pada kesempatan tatap muka tersebut, juga di- sampaikan kesan akan ketangguhan motor yang berasal dari India ini selama perjalanan touring keempat bikers tersebut, sehingga selama perjalanan tidak menghadapi kendala yang berarti. Total jarak tempuh perjalanan touring para brotherhood dari TMC Chapter Lampung sepanjang 3,786 km ini membuktikan bahwa dalam 19 hari perjalanan touring dilakukan tanpa kendala yang berarti. Keempat bikers asal Lampung ini pun kembali sampai di Lampung pada 9 Januari 2011. (Tsr/S-2) MOTODIFIKASI Warna Cerah Selimuti Malaikat Kelam MI/ TUTUS ya moge builder luar negeri. erapa moge racikannya juga h menjuarai berbagai kontes dikasi di Tanah Air. Karena tidak puas dengan ala pencapaiannya itu, gky terus berka rya dan nghadirkan sesuatu yang u pada racikannya. Salah unya moge custom bertitel k Angel . Dengan mengambil kon- moge era 1970-an dengan mensi cukup panjang dan ut kemiringan shock depan e ) lebar. Melalui aplikasi itu, i motor pun nyaris menyen- Kesan chopper radikal terlihat dari komponen diaplikasikan, seperti stang hape hanger men- julang, jok bertingkat Queen n King, serta desain ekstrem knalpot melilit yang menjulang tinggi. Sementara itu, aura klasik di- bangkitkan Bingky pada sektor kaki-kaki. Roda Avon dengan White Wall disandingkan de- ngan pelek berjari jari, sedang- kan jantung choppers disokong mesin Shovel Head lansiran 1974. Ornamen tengkorak di- pasang pada beberapa bagian Dark Angel. terjadi harmonisasi dengan bodi, kelihatannya gampang, tapi untuk pengekroman ini perlu usaha ekstra keras,” jelas Bingky. Bingky kembali menjelaskan, warna merah dan kuning emas pada Dark Angel terilhami dari warna dasar salah satu klub motor di Amerika. Pecinta roda dua itu mewajib- kan seluruh anggotanya me- makai warna tersebut pada motor. Meski terlihat radikal, Dark Angel cukup menarik se- bagai besutan long chopper . Proses membangun moge model peanut terdapat lukisan cewek dan ular naga. Meski sekilas terlihat belum selesai, lukisan itu menjadi cu- kup menarik, pasal- Touring Taklukkan Jawa-Lombok KUNJUNGI PABRIK: Para anggota TVS Motor Community (TMC) Chapter Lampung saat berkunjung ke pabrik TVS di Karawang Timur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. MI/ ADAM DP TANTANGAN: Sebagai pendatang baru, produk motor asal India masih harus menjawab tantangan pasar berupa keterbatasan suku cadang. TUTUS SUBRONTO FOTO-FOTO: MI/ TUTUS

Upload: lengoc

Post on 16-Jun-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NAMA Bingky Hendra di ko-munitas pecinta motor gede (moge) sudah tidak asing lagi. Builder dari Bikerstation ini te-lah banyak melahirkan moge custom yang tak kalah dengan karya moge builder luar negeri. Beberapa moge racikannya juga telah menjuarai berbagai kontes modifi kasi di Tanah Air.

Karena tidak puas dengan se gala pencapaiannya itu, Bingky terus berkarya dan meng hadirkan sesuatu yang baru pada racikannya. Salah satunya moge custom bertitel Dark Angel.

Dengan mengambil kon-sep moge era 1970-an dengan dimensi cukup panjang dan sudut kemiringan shock depan (rake) lebar. Melalui apli kasi itu, bodi motor pun nyaris menyen-

tuh aspal. Walaupun terlihat ekstrem,

semua itu sudah melalui perhi-tungan tepat dan motor dapat berjalan dengan mulus dan aman.

Kesan chopper radikal terlihat dari komponen diaplikasikan, seperti stang hape hanger men-julang, jok bertingkat Queen n King, serta desain ekstrem knalpot melilit yang menjulang tinggi.

Sementara itu, aura klasik di-bangkitkan Bingky pada sektor kaki-kaki. Roda Avon dengan White Wall disandingkan de-ngan pelek berjari jari, sedang-kan jantung choppers disokong mesin Shovel Head lansiran 1974. Ornamen tengkorak di-pasang pada beberapa bagian Dark Angel.

Menariknya, Dark Angel dike-lir warna mentereng merah dan kuning. Termasuk blok mesin dan setang yang diberi sentuh-an nuansa warna emas. “Block mesin dikrom emas supaya terjadi harmonisasi dengan bodi, kelihatannya gampang, tapi untuk pengekroman ini perlu usaha ekstra keras,” jelas Bingky.

Bingky kembali menjelaskan, warna merah dan kuning emas pada Dark Angel terilhami dari warna dasar salah satu klub motor di Amerika.

Pecinta roda dua itu mewajib-kan seluruh anggotanya me-makai warna tersebut pada motor. Meski terlihat radikal, Dark Angel cukup menarik se-bagai besutan long chopper.

Proses membangun moge

ini dilakukan Bingky selama tiga bulan di Bikerstation yang terletak di kawasan Tanah Ku-sir, Bintaro.

Ada bagian yang hampir ter-lewatkan, pada tangki model peanut terdapat lukisan cewek dan ular naga.

Meski sekilas terlihat belum selesai, lukisan itu menjadi cu-kup menarik, pasal-

nya sang builder sendiri yang menorehkannya dengan meng-gunakan pena biasa. Ide liar Bingky ini pun semakin patut diacungi jempol. (Tsr/S-2)

Langkanya Suku CaMotor India

Pendatang baru memang selalu menghadapi berbagai tantangan. Motor asal pabrikan India yang mulai menjamur di Indonesia pun mengalami hal itu.

AKHIR pekan lalu, seorang pengen-dara sepeda mo-tor pabrik an India

bercerita tentang suka duka membesut motornya itu. Per-forma motor berkarakter sport miliknya memang sangat baik. Namun satu hal yang dia ke-luhkan adalah sulitnya men-dapatkan suku cadang saat motornya rusak.

Dia bercerita, saat shockbreak-er motornya bermasalah dan ha rus diservis, pria yang tidak mau disebutkan namanya itu harus menemukan kekecewaan karena tidak tersedianya suku cadang tersebut. “Suntikan buat shockbreaker belakang aja sampai sekarang enggak ada,” keluhnya.

Menurutnya, meski telah di cari ke beberapa tempat, ternyata suku cadang tersebut tidak ada. Mekanik pabrikan motor India pun mengakui bahwa meski telah cukup lama dipesan, suku cadang tersebut tidak kunjung datang.

Fakta itu juga diamini Kris-na, Wakil Ketua Pulsar Rider Society (Prides). Krisna me-maparkan ketersediaan suku cadang di diler biasanya cepat

habis. Itulah menurutnya yang membuat beberapa komponen motor yang digunakan di ko-munitasnya jarang tersedia.

“Seminggu bisa saja habis, dan untuk spare part minggu berikutnya belum tentu ada,” ungkapnya.

Komponen suku cadang yang pernah dialami Krisna sulit untuk didapat, antara lain body control unit (BCU), noken as, crunck as, bahkan komponen aki.

“Biasanya printil-printil se-perti itu yang susah didapat.

Saya justru dapat dari seorang teman yang bukan pekerja diler Bajaj,” tutur Krisna lebih lanjut.

Apakah hal itu benar? Per-tanyaan itu langsung ditujukan pada M Rizal Tandju, Asisten Manajer Marketing & Public Relation PT Bajaj Auto Indone-sia (BAI). Rizal pun langsung membantah keterangan yang disampaikan salah seorang pe-ngendara motor India itu.

“Tidak benar itu. Jika spare part kita tidak sebanding de-ngan populasi produk kita,

kita akui itu. Tapi jika langka menunggu hingga berbulan-bulan, itu tidak benar,” tukas-nya, kemarin.

Populasi Bajaj di Indonesia, menurut Rizal, telah mencapai 50 ribu sampai dengan tahun lalu. Dengan besarnya populasi tersebut, PT BAI tahun ini akan menambah sekitar 50 diler se-hingga menjadi 130.

“Di Jakarta baru ada 18 diler, wilayah-wilayah yang besar permintaan Bajaj di tempat ini. Maka wajar jika ketersediaan spare part tidak sebanding de-

ngan permintaan,” tambah Rizal.

Lebih murahUntuk suku cadang, pihaknya

mengklaim harganya lebih mu-rah ketimbang suku cadang motor Jepang. Bahkan, kualitas-nya lebih unggul karena suku cadang orisinal.

Seperti halnya prinsipal Ba-jaj di India, PT BAI juga akan fokus memasarkan model sport di Indonesia. Pun di saat kecen-derungan pasar sepeda motor di Tanah Air terus disesaki mo-

22 KAMIS, 27 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA FOKUS OMOTO EVENT

KESIBUKAN akan kegiatan sehari-hari tak membuat para anggota TVS Motor Community (TMC) Chapter Lampung melupakan kopi darat (kopdar) dan touring bersama di sela-sela waktu luang me-reka. Selain bertujuan mempererat tali silaturahim antarpengguna motor TVS, TMC ini juga menyempatkan waktu berkunjung di pabrik TVS Motor yang terletak di Karawang.

Pada touring bertema TMC Lampung Nusantara yang dilaksa-nakan di penghujung 2010 lalu, sejak 23 Desember, para pengurus dan anggota TMC Chapter Lampung memulai start dari diler TVS Lampung di Jl Teuku Umar No 16 A, Bandar Lampung, dengan menggunakan tiga unit motor TVS, yaitu dua unit TVS Apache RTR 160 cc dan satu unit TVS Neo 110 cc.

Dalam perjalanan melintasi Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, para pengurus dan anggota TMC Chapter Lampung ini menyinggahi beberapa diler TVS Motor selama perjalanan dan bersilaturahim dengan para pengurus dan anggota TVS Motor Community lainnya, seperti di Jakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, dan Bandung.

Pada kesempatan itu, keempat bikers tersebut juga melanjutkan tur menyeberang ke Pulau Lombok, sekaligus menjadi ajang pembuktian ketangguhan motor TVS yang mereka tunggangi. Sebelum menempuh perjalanan kembali ke Lampung, anggota touring ini menyempatkan diri berkunjung ke pabrik TVS Motor yang terletak di kawasan industri Suryacipta City Karawang Ti-mur awal Januari lalu.

Mereka diterima dan disambut dengan ramah oleh Head of Manufacturing PT TVS Motor Company Indonesia V Prabhakaran, Service Manager Joni Kiswanto, dan Product Trainer Manager Djody Herman. Pada kesempatan tatap muka tersebut, juga di-sampaikan kesan akan ketangguhan motor yang berasal dari India ini selama perjalanan touring keempat bikers tersebut, sehingga selama perjalanan tidak menghadapi kendala yang berarti.

Total jarak tempuh perjalanan touring para brotherhood dari TMC Chapter Lampung sepanjang 3,786 km ini membuktikan bahwa dalam 19 hari perjalanan touring dilakukan tanpa kendala yang berarti. Keempat bikers asal Lampung ini pun kembali sampai di Lampung pada 9 Januari 2011. (Tsr/S-2)

MOTODIFIKASI

Warna Cerah Selimuti Malaikat Kelam

MI/ TUTUS

y g gya moge builder luar negeri. erapa moge racikannya juga h menjuarai berbagai kontes difi kasi di Tanah Air.

Karena tidak puas dengan ala pencapaiannya itu, gky terus berkarya dan ng hadirkan sesuatu yang u pada racikannya. Salah unya moge custom bertitel k Angel.

Dengan mengambil kon-moge era 1970-an dengan

mensi cukup panjang dan ut kemiringan shock depan e) lebar. Melalui apli kasi itu, i motor pun nyaris menyen-

Kesan chopper radikal terlihat dari komponen diaplikasikan, seperti stang hape hanger men-julang, jok bertingkat Queen n King, serta desain ekstrem knalpot melilit yang menjulang tinggi.

Sementara itu, aura klasik di-bangkitkan Bingky pada sektor kaki-kaki. Roda Avon dengan White Wall disandingkan de-ngan pelek berjari jari, sedang-kan jantung choppers disokong mesin Shovel Head lansiran 1974. Ornamen tengkorak di-pasang pada beberapa bagian Dark Angel.

p yterjadi harmonisasi dengan bodi, kelihatannya gampang, tapi untuk pengekroman ini perlu usaha ekstra keras,” jelas Bingky.

Bingky kembali menjelaskan, warna merah dan kuning emas pada Dark Angel terilhami dari warna dasar salah satu klub motor di Amerika.

Pecinta roda dua itu mewajib-kan seluruh anggotanya me-makai warna tersebut pada motor. Meski terlihat radikal, Dark Angel cukup menarik se-bagai besutan long chopper.

Proses membangun moge

, p gmodel peanut terdapat lukisan cewek dan ular naga.

Meski sekilas terlihat belum selesai, lukisanitu menjadi cu-kup menarik, pasal-

Touring Taklukkan Jawa-Lombok

KUNJUNGI PABRIK: Para anggota TVS Motor Community (TMC) Chapter Lampung saat berkunjung ke pabrik TVS di Karawang Timur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

MI/ ADAM DP

TANTANGAN: Sebagai pendatang baru, produk motor asal India masih harus menjawab tantangan pasar berupa keterbatasan suku cadang.

TUTUS SUBRONTO

FOTO-FOTO: MI/ TUTUS