internasional okus f 25 - ftp.unpad.ac.id fileasia pasifik. foto obama: seorang pengunjung...

1
25 SELASA, 29 NOVEMBER 2011 TERNASIONAL rensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur, dua pekan lalu. Keputusan AS menempatkan pasukan marinirnya di ‘Negeri Kanguru’ disebut-sebut sebagai upaya menangkal dominasi ‘Negeri Tirai Bambu’ di ka- wasan Asia Tenggara, kendati Obama tidak mau secara eks- plisit mengungkapkan tujuan sebenarnya. China tengah berkonflik de- ngan sejumlah negara Asia Tenggara di kawasan Laut Cina Selatan. Kekuatan militer China yang terus meningkat telah membuat kekhawatiran. Terlebih lagi Kementerian Per- tahanan China mengumumkan militernya siap melakukan lati- han perang secara rutin. Persaingan ‘sang Naga’ dan AS sebagai polisi global tak terbantahkan. Namun, untuk mengetahui lebih jauh kiprah kedua negara, Media Indonesia mewawancarai pengamat mili- ter Salim Said dari Universitas Pertahanan Indonesia. Berikut petikan wawancaranya: Alasan apa yang membuat AS menempatkan pasukan marinirnya di Darwin, Aus- tralia? Kita melihat penempatan tentara Amerika di Darwin. Jelas itu harus dipersoalkan. Saya kira karena ada beberapa hal. Salah satunya bisa me- manfaatkan pasukan Amerika dengan cepat dan tidak perlu didatangkan jauh-jauh dari negaranya. Misalnya, kita dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serius karena ada warga negara Ame- rika terancam. Kita tidak bisa menyelesaikan sendiri. Setiap kepentingan yang menyangkut Amerika, atau modal Amerika terancam, Amerika bisa me- manfaatkan tentaranya yang berada di Darwin. Adakah tujuan lain AS di ba- lik penempatan marinirnya? Tujuannya banyak, seba- gaimana yang saya jelaskan. Tujuan lain agar negara-negara di Asia Tenggara merasa tenang. Alasannya, Amerika berada tidak jauh dan memiliki kepen- tingan di Asia Tenggara. Kepada China, Amerika juga ingin mengatakan bahwa China jangan macam-macam. Ameri- ka memiliki kepentingan di Asia Tenggara. Jadi, meski jumlah pasukannya hanya 2.500 per- sonel, jumlah itu hanya permu- laan dan bisa saja ditambah lagi. Apalagi basis marinir di Darwin mempunyai lapangan terbang. Dengan begitu, Amerika bisa mendatangkan pasukannya le- bih banyak lagi secara mudah. Jadi, jangan dilihat dari jumlah personelnya, tapi lihatlah kesan bahwa Amerika memang ber- ada di situ. Apakah pangkalan militer AS di Australia untuk wilayah Asia Tenggara sebagai peng- ganti pangkalan militer di Fi- lipina yang telah ditutup? Itu tidak penting. Apa sih yang dimaksud pangkalan mi- liter? Kita tahu bahwa Australia sudah memiliki pangkalan mili- ter. Amerika bisa menempatkan kapal induk di mana-mana dan bisa dengan cepat dipindahkan. Lihat saja saat Obama datang ke Bali, kapal induknya datang untuk berjaga-jaga. Apakah penempatan pasu- kannya ke Australia menun- jukkan AS mulai memindah- kan perhatiannya dari semula Timur Tengah pindah ke Asia Tenggara? Amerika itu cukup besar. Ten- tara AS terdapat di mana-mana untuk menjaga kepentingan Amerika. Salah satunya yang Anda ketahui bahwa Amerika mempunyai pangkalan militer di Bahrain untuk menjaga ke- pentingan Amerika di sana. Amerika juga punya tentara di berbagai belahan di dunia, misalnya di Jerman, Inggris, dan Timur Tengah. Jadi, bukan berarti perhatiannya dipindah- kan seluruhnya ke Asia Teng- gara. Kepentingan Amerika itu juga terdapat di banyak kawasan. Tentara Amerika itu tidak ber- patroli di dalam negeri, tetapi diproyeksikan ke berbagai ka- wasan. Berbeda dengan TNI, tentara kita kan diproyeksikan untuk menjaga dalam negeri. Amerika menjaga kepenting- annya di seluruh dunia. Bila dibandingkan dengan AS, bagaimanakah postur ke- kuatan militer China? Kekuatan militer China itu kan baru bangkit, tetapi belum sehebat Amerika. Namun, per- kembangan kekuatan mili- ter China telah mencemaskan negara-negara lain. Apalagi anggaran pertahanan China terus ditingkatkan dan lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Jadi, artinya China mulai jadi bangsa yang ofensif? Belum, China belum ofensif. Tetapi, China memiliki per- anan yang kelihatan berjalan ke arah sana. China bercita- cita seperti Amerika dengan menempatkan tentaranya di berbagai kawasan. Tetapi seka- rang China masih bersikap rendah hati dan berhati-hati. (DK/I-3) Paman Sam Miliki Kepentingan MEMBENTUK FORMASI: Tentara angkatan laut China membentuk formasi dalam upacara penyambutan di Balai Besar Rakyat di Beijing, Rabu (23/11). China menggelar latihan angkatan lautnya sepekan setelah Beijing memperkuat posisinya di Asia Pasifik. FOTO OBAMA: Seorang pengunjung menyaksikan foto Presiden AS Barack Obama berpakaian ala mantan pemimpin China Mao Zedong dalam pameran foto di Beijing. China makin waspada terhadap AS terutama setelah Washington berencana menempatkan militernya di Australia. pada pembangunan ekonomi.” Khusus untuk kapal perang China, Yung meragukan kapal perang itu memiliki kapabilitas untuk me- nyerang. Menurut dia, yang patut dipertanyakan ialah bagaimana dan di mana China akan mengoperasikan kapal tersebut. “Kapal perang sangat rumit dan memiliki peralatan ber- gerak yang sangat banyak.” “Masih butuh waktu lama un- tuk mengoperasikan sayap udara, menyediakan pertahanan udara, permukaan, dan subpermukaan un- tuk kapal tempur, menyuplai kapal induk, serta melatih personel untuk mengoperasikannya. Itu masih bu- tuh bertahun-tahun,” tegasnya. Di sisi lain, China merasa pe- ningkatan militer mereka sah-sah saja mengingat pergerakan militer AS di Asia Pasifik. Apalagi setelah baru- baru ini Washington mengumumkan bakal menempatkan 2.500 personel militernya di Darwin, Australia. Para pejabat militer China telah menyuarakan kemarahan. Mereka menilai AS ingin mengepung China. “AS telah kembali ke Asia dan me- nempatkan kekuatannya di sekitar China. Tujuannya sudah jelas. Ini di- tujukan untuk mengepung China,” tulis Mayor Jenderal Luo Yuan, salah satu jenderal garis keras di tubuh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di www.people.com.cn, situs harian People’s Daily, salah satu surat kabar terkemuka mi- lik Partai Komunis, kemarin. (CNN/ Reuters/I-3) [email protected] Salim Said Pengamat militer WAWANCARA AP/ XINHUA, PU HAIYANG REUTERS/ DAVID GRAY REUTERS/ DAVID GRAY MI/ SUSANTO WASHINGTON siap menempat- kan 2.500 personel marinirnya di Darwin, Australia. Kepastian kehadiran tentara ‘Negeri Paman Sam’ muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard menanda- tangani kesepakatan. Penandatanganan kesepakatan itu dilakukan sebelum Obama dan Gillard datang ke Pulau Dewata untuk menghadiri Konfe-

Upload: ngonguyet

Post on 04-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

25 SelaSa, 29 NOVeMBeR 2011Fokus internasional

rensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur, dua pekan lalu.

Keputusan AS menempatkan pasukan marinirnya di ‘Negeri Kanguru’ disebut-sebut sebagai upaya menangkal dominasi ‘Negeri Tirai Bambu’ di ka-wasan Asia Tenggara, kendati Obama tidak mau secara eks-plisit mengungkapkan tujuan sebenarnya.

China tengah berkonflik de-ngan sejumlah negara Asia Tenggara di kawasan Laut Cina Selatan. Kekuatan militer China yang terus meningkat telah membuat kekhawatiran. Terlebih lagi Kementerian Per-tahanan China mengumumkan militernya siap melakukan lati-han perang secara rutin.

Persaingan ‘sang Naga’ dan AS sebagai polisi global tak terbantahkan. Namun, untuk mengetahui lebih jauh kiprah kedua negara, Media Indonesia

mewawancarai pengamat mili-ter Salim Said dari Universitas Pertahanan Indonesia. Berikut petikan wawancaranya:

Alasan apa yang membuat AS menempatkan pasukan marinirnya di Darwin, Aus-tralia?

Kita melihat penempatan tentara Amerika di Darwin. Jelas itu harus dipersoalkan. Saya kira karena ada beberapa hal. Salah satunya bisa me-manfaatkan pasukan Amerika dengan cepat dan tidak perlu didatangkan jauh-jauh dari negaranya.

Misalnya, kita dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serius karena ada warga negara Ame-rika terancam. Kita tidak bisa menyelesaikan sendiri. Setiap kepentingan yang menyangkut Amerika, atau modal Amerika

terancam, Amerika bisa me-manfaatkan tentaranya yang berada di Darwin.

Adakah tujuan lain AS di ba-lik penempatan marinirnya?

Tujuannya banyak, seba-gaimana yang saya jelaskan. Tujuan lain agar negara-negara di Asia Tenggara merasa tenang. Alasannya, Amerika berada tidak jauh dan memiliki kepen-tingan di Asia Tenggara.

Kepada China, Amerika juga ingin mengatakan bahwa China jangan macam-macam. Ameri-ka memiliki kepentingan di Asia Tenggara. Jadi, meski jumlah pasukannya hanya 2.500 per-sonel, jumlah itu hanya permu-laan dan bisa saja ditambah lagi. Apalagi basis marinir di Darwin mempunyai lapangan terbang. Dengan begitu, Amerika bisa mendatangkan pasukannya le-bih banyak lagi secara mudah.

Jadi, jangan dilihat dari jumlah personelnya, tapi lihatlah kesan bahwa Amerika memang ber-ada di situ.

Apakah pangkalan militer AS di Australia untuk wilayah Asia Tenggara sebagai peng-ganti pangkalan militer di Fi-lipina yang telah ditutup?

Itu tidak penting. Apa sih yang dimaksud pangkalan mi-liter? Kita tahu bahwa Australia sudah memiliki pangkalan mili-ter. Amerika bisa menempatkan kapal induk di mana-mana dan bisa dengan cepat dipindahkan. Lihat saja saat Obama datang ke Bali, kapal induknya datang untuk berjaga-jaga.

Apakah penempatan pasu-kannya ke Australia menun-jukkan AS mulai memindah-kan perhatiannya dari semula Timur Tengah pindah ke Asia

Tenggara?Amerika itu cukup besar. Ten-

tara AS terdapat di mana-mana untuk menjaga kepentingan Amerika. Salah satunya yang Anda ketahui bahwa Amerika mempunyai pangkalan militer di Bahrain untuk menjaga ke-pentingan Amerika di sana.

Amerika juga punya tentara di berbagai belahan di dunia, misalnya di Jerman, Inggris, dan Timur Tengah. Jadi, bukan berarti perhatiannya dipindah-kan seluruhnya ke Asia Teng-gara. Kepentingan Amerika itu juga terdapat di banyak kawasan.

Tentara Amerika itu tidak ber-patroli di dalam negeri, tetapi diproyeksikan ke berbagai ka-wasan. Berbeda dengan TNI, tentara kita kan diproyeksikan untuk menjaga dalam negeri. Amerika menjaga kepenting-annya di seluruh dunia.

Bila dibandingkan dengan AS, bagaimanakah postur ke-kuatan militer China?

Kekuatan militer China itu kan baru bangkit, tetapi belum sehebat Amerika. Namun, per-kembangan kekuatan mili-ter China telah mencemaskan negara-negara lain. Apalagi anggaran pertahanan China terus ditingkatkan dan lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya.

Jadi, artinya China mulai jadi bangsa yang ofensif?

Belum, China belum ofensif. Tetapi, China memiliki per-anan yang kelihatan berjalan ke arah sana. China bercita-cita seperti Amerika dengan menempatkan tentaranya di berbagai kawasan. Tetapi seka-rang China masih bersikap rendah hati dan berhati-hati. (DK/I-3)

Paman Sam Miliki Kepentingan

MEMBENTUK FORMASI: Tentara angkatan laut China membentuk formasi dalam upacara penyambutan di Balai Besar Rakyat di Beijing, Rabu (23/11). China menggelar latihan angkatan lautnya sepekan setelah Beijing memperkuat posisinya di Asia Pasifik.

FOTO OBAMA: Seorang pengunjung menyaksikan foto Presiden AS Barack Obama berpakaian ala mantan pemimpin China Mao Zedong dalam pameran foto di Beijing. China makin waspada terhadap AS terutama setelah Washington berencana menempatkan militernya di Australia.

pada pembangunan ekonomi.”Khusus untuk kapal perang China,

Yung meragukan kapal perang itu memiliki kapabilitas untuk me-nyerang. Menurut dia, yang patut dipertanyakan ialah bagaimana dan di mana China akan mengoperasikan kapal tersebut. “Kapal perang sangat rumit dan memiliki peralatan ber-gerak yang sangat banyak.”

“Masih butuh waktu lama un-tuk mengoperasikan sayap udara, menyediakan pertahanan udara, permukaan, dan subpermukaan un-tuk kapal tempur, menyuplai kapal induk, serta melatih personel untuk mengoperasikannya. Itu masih bu-tuh bertahun-tahun,” tegasnya.

Di sisi lain, China merasa pe-ningkatan militer mereka sah-sah saja mengingat pergerakan militer AS di Asia Pasifik. Apalagi setelah baru-baru ini Washington mengumumkan bakal menempatkan 2.500 personel militernya di Darwin, Australia.

Para pejabat militer China telah menyuarakan kemarahan. Mereka menilai AS ingin mengepung China. “AS telah kembali ke Asia dan me-nempatkan kekuatannya di sekitar China. Tujuannya sudah jelas. Ini di-tujukan untuk mengepung China,” tulis Mayor Jenderal Luo Yuan, salah satu jenderal garis keras di tubuh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di www.people.com.cn, situs harian People’s Daily, salah satu surat kabar terkemuka mi-lik Partai Komunis, kemarin. (CNN/Reuters/I-3)

[email protected]

Salim SaidPengamat militer

WAWANCARA

AP/ XinhuA, Pu hAiyAng REuTERS/ DAviD gRAy

REuTERS/ DAviD gRAy

Mi/ SuSAnTO

WASHINgTON siap menempat-kan 2.500 personel marinir nya di Darwin, Australia. Kepastian kehadiran tentara ‘Negeri Paman Sam’ muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Perdana Menteri Australia Julia gillard menanda-tangani kesepakatan.

Penandatanganan kesepakatan itu dilakukan sebelum Obama dan gillard datang ke Pulau Dewata untuk menghadiri Konfe-