oil and gas accounting
DESCRIPTION
Oil and Gas AccountingTRANSCRIPT
Bandung, 13 Januari 2011
Tri Ayu Astari
OIL AND GAS ACCOUNTING
DISUSUN OLEH:
TRI AYU ASTARI
120110080043
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat mewujudkan amanah-Nya dalam bentuk makalah ini. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW.
Adapun tujuan penulisan makalah berjudul “Oil and Gas Accounting” ini ialah untuk menyelesaikan tugas akhir yang diberikan di kelas oil and gas accounting.
Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Tim
penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan
saran sangat tim penulis butuhkan untuk perbaikan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 2
BAB I MINYAK BUMI DAN GAS ALAM....................................................................... 3
1.1 Proses pembentukan minyak bumi dan gas alam..................................................... 3
1.2 Bagan penyulingan bertingkat................................................................................. 4
1.3 Kualitas bensin......................................................................................................... 4
1.4 Dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan......................................... 5
BAB II AKUNTANSI MINYAK BUMI DAN GAS ALAM............................................ 7
2.1 Kegiatan perusahaan minyak bumi dan gas alam.................................................... 7
2.2 Akuntansi Eksplorasi............................................................................................... 8
2.3 Akuntansi Pengembangan........................................................................................ 9
2.4 Akuntansi Produksi.................................................................................................. 10
2.5 Akuntansi Pengolahan.............................................................................................. 11
2.6 Akuntansi Transportasi............................................................................................ 12
2.7 Akuntansi Pemasaran............................................................................................... 13
3
BAB I
MINYAK BUMI DAN GAS ALAM
1. Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam
Para ahli berpendapat bahwa minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa kehidupan
purba (hewan, tumbuhan, dan jasad-jasad renik) yang terpendam bersama air laut dan masuk
ke dalam batuan pasir, lempung, atau gamping yang terdapat di dalam lapisan kerak bumi
selama berjuta-juta tahun melalui proses fisika dan kimia. Proses terbentuknya minyak bumi
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada zaman purba, di darat dan di dalam lautan hidup beraneka ragam
binatang dan tumbuh-tumbuhan, yang dimana mati atau punah dan akhirnya
tertimbun di bawah endapan lumpur. Endapan lumpur ini kemudian dihanyutkan
oleh arus sungai menuju lautan bersama bahan organik lainnya dari daratan,
b. Selama berjuta-juta tahun, sungai-sungai menghanyutkan pasir dan lumpur ke
dasar laut dan membuat lapisan batuan yang bercampur dengan fosil-fosil
binatang dan tumbuh-tumbuhan.
c. Akibat peristiwa alam, lapisan dan permukaan bumi mengalami perubahan
besar berupa pergeseran-pergeseran sehingga fosil hewan dan tumbuhan yang
terkubur di perut bumi masuk ke celah-celah lapisan bumi yang bersuhu dan
bertekanan tinggi. A kibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan
beban lapisan batuan di atasnya, menyebabkan binatang dan tumbuh-tumbuhan
yang mati tadi mengalami proses penguraian berupa perubahan kimia, berubah
menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak yang berbentuk cairan kental dan
gas. A kibat pengaruh yang sama, maka endapan lumpur ber ubah menjadi
batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang mengandung bintik-
bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau “source rock”.
d. Karena ringan, minyak bumi akan terdorong dan terapung, lalu bergerak
mencari tempat yang lebih baik (berimigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih
rendah) untuk berhenti dan terperangkap dalam batuan sedimen yang kedap atau
kadang-kadang merembes ke luar permukaan bumi. Batuan sedimen tersusun atas
fragmen-fragmen atau butiran mineral dari yang halus sampai yang kasar satu
4
sama lain saling terikat oleh materi yang sangat halus dan berfungsi sebagai
semen, sehingga di antaranya terdapat pori-pori. Pada kondisi tertentu, pori-pori
ini dapat mengandung fluida minyak, gas, atau air. Peristiwa terperangkapnya
minyak bumi dan gas alam dalam batuan sedimen disebut proses “akumulasi”.
2. Bagan Penyulingan Bertingkat
Minyak bumi merupakan campuran senyawa hidrokarbon. Untuk dapat dimanfaatkan
perlu dipisahkan melalui distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan fraksi minyak bumi
berdasarkan eprbedaan titik didihnya pada kolom bertingkat. Komponen utama minyak bumi
dan gas alam adalah alkana.
Gas alam mengandung 80% metana, 7% etana, 6% propana, 4% butana dan isobutana,
sisanya pentana. Untuk dapat dimanfaatkan gas propana dan butana dicairkan yang dikenal
sebagai LNG (Liquid Natural Gas). Karena pembakaran gak alam murni lebih efisien dan
sedikit polutan, maka gas alam banyak digunakan untuk bahan bakar industri dan rumah
tangga. Dalam tabung kecil sering digunakan untuk kemah, barbekyu dan pemantik api. LNG
juga banyak digunakan untuk bahan dasar industri kimia seperti pembuatan metanol dan pupuk.
Senyawa penyusun minyak bumi: alkana, sikloalkana dan senyawa aromatik. Di
samping itu terdapat pengotor berupa senyawa organik yang mengandung S, N, O, dan organo
logam. Dari hasil distilasi bertingkat diperoleh fraksi LNG, LPG, Petroleum eter, Bensin,
Kerosin, Solar, Oli, Lilin dan Aspal.
3. Kualitas Bensin
Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan
junlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan meruapakan ukuran kemampuan bahan bakar
mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang
mengandung senyawa n-heptana dan isooktan. Misalnya, bensin premium yang beredar di
pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung 80%isooktan dan 20%
n-heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktang 98 berarti mengandung 98% isooktan
dan 2% n-heptana. Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu:
1. Premium (80-88)
2. Pertamax (91-92)
5
3. Pertamax plus (95)
Penambahan zat anti ketukan pada bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran
bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain ditambahkan MTBE, Tersier butil
alkohol, benzena atau etanol.
4. Dampak Pembakaran Bahan Bakar terhadap Lingkungan
Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa,
dan tidak merangsang. Hal ini menyebabkan keberadaannya sulit dideteksi. Padahal gas ini
sangat berbahaya bagi kesehatan karena pada kadar rendah dapat menimbulkan sesak napas
dan pucat. Pada kadar yang lebih tinggi dapat menyebabkan pingsan dan pada kadar lebih
dari 1.000 ppm dapat menimbulkan kematian. Gas CO ini berbahaya karena dapat
membentuk senyawa dengan hemoglobin membentuk HbCO, dan ini merupakan racun bagi
darah. Oleh karena yang diedarkan ke seluruh tubuh termasuk ke otak bukannya HbO, tetapi
justru HbCO. Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO memang lebih
kuat ikatannya dibandingkan dengan HbO. Hal ini disebabkan karena afinitas HbCO lebih
kuat 250 kali dibandingkan dengan HbO. A kibatnya Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh
bahkan otak akan mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam darah inilah
yang akan menyebabkan terjadinya sesak napas, pingsan, atau bahkan kematian. Sumber
keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar minyak
bumi. S alah satunya adalah pembakaran bensin, di mana pada pembakaran yang terjadi di
mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran tidak sempurna dengan reaksi sebagai berikut.
Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak sempurna
bensin adalah pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada proses industri, pembakaran
sampah, pembakaran hutan, kapal terbang, dan lain-lain. Namun demikian, penyebab utama
banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran tidak sempurna dari bensin, yang mencapai
59%. S ekarang ini para ahli mencoba mengembangkan alat yang berfungsi untuk
mengurangi banyaknya gas CO, dengan merancang alat yang disebut catalytic converter, yang
berfungsi mengubah gas pencemar udara seperti CO dan NO menjadi gas-gas yang tidak
berbahaya.
Sebagaimana gas CO, maka gas karbon dioksida juga mempunyai sifat tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak merangsang. Gas CO2 merupakan hasil pembakaran
sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara. Dengan semakin banyaknya jumlah
kendaraan bermotor dan semakin banyaknya jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah
6
atau kadar CO2 di udara kita. Keberadaan CO2 yang berlebihan di udara memang tidak
berakibat langsung pada manusia, sebagaimana gas CO2, akan tetapi berlebihnya CO2
menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda-benda di
sekitarnya. Kelebihan sinar inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang
oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Hal
ini menyebabkan suhu di bumi, baik siang maupun malam hari tidak menunjukkan perbedaan
yang berarti atau bahkan dapat dikatakan sama. A kibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya
kadar CO2 di udara ini dikenal sebagai efek rumah kaca atau green house effect. Untuk
mengurangi jumlah CO2 di udara maka perlu dilakukan upaya- upaya, yaitu dengan
penghijauan, menanam pohon, memperbanyak taman kota, serta pengelolaan hutan dengan
baik.
7
BAB II
AKUNTANSI MINYAK BUMI DAN GAS ALAM
2.1 Kegiatan Perusahaan Minyak Bumi dan Gas Alam
Kegiatan sektor minyak dan gas dapat dibagi menjadi kegiatan hulu (upstream) yang meliputi
eksplorasi dan eksploitasi serta kegiatan hilir (downstream) yang meliputi pengolahan, penyulingan,
pemasaran, dan distrubusi. Proses eksplorasi dimulai dengan pencarian wilayah yang mengandung
cadangan minyak dan gas. Pemetaan geologi dan survey geofisika dan seismik dilakukan untuk
mengetahui daerah-daerah mana saja yang mempunyai kandungan minyak dan gas. Berdasarkan letak
sumber minyak dan gas bumi tersebut, kita mengenal 2 jenis pertambangan minyak dan gas bumi
yaitu di darat (on shore) dan di lepas pantai (off shore). Setelah ditemukan daerah yang mempunyai
cadangan minyak maka dimulailah pemasangan fasilitas produksi dan pengeboran/drilling, kemudian
pengangkatan minyak, penyulingan, proses produksi dan distribusi.
Perusahaan dalam industri minyak dan gas bumi dapat berbentuk usaha terpadu
(integrated) dalam arti bahwa perusahaan tersebut mempunyai usaha eksplorasi,
pengembangan, produksi, refinery, tanker dan pemasaran sebagai satu kesatuan usaha, atau
berbentuk usaha-usaha terpisah yang masing-masing berdiri sendiri.
Sifat dan karakteristik industri minyak dan gas bumi berbeda dengan industri lainnya.
Pencarian minyak dan gas bumi merupakan kegiatan untung-untungan, karena meskipun
telah dipersiapkan secara cermat dengan biaya yang besar, tidak ada jaminan bahwa kegiatan
tersebut akan berakhir dengan penemuan cadangan minyal. Berhubung minyak dan gas bumi
merupakan usaha yang memerlukan teknologi tinggi, padat modal dan risiko, maka
diperlukan pengelolaan yang benar-benar professional. Berbeda dengan kegiatan pencarian,
kegiata refinery tidak banyak berbeda dengan kgiatan pengelolaan dengan industri yang lain.
Sedang usaha tanker merupakan bagian khusus dari usaha perkapalan.
Dalam industri perminyakan terbuka kemungkinan untuk menggalang kerja sama
antara beberapa perusahaan untuk mengelola suatu cadangan minyak, baik dalam bentuk
kerja sama permodalan maupun operasi bersama. Kerja sama tersebut yang antara lain dapat
dilakukan melalui kontrak bantuan teknis, join operation agreement, joint operation body,
unitisasi dan secondary recoery dapat menimbulkan kepemilikan bersama.
8
Sebagai akiba dari sifat dan karakteristik dari industi minyak dan gas bumi, maka
terdapat beberapa perlakuan akuntansi khusus untuk industri tersebut yang berbeda dengan
industri lainnya, seperti:
1. Adanya sifat gambling dari usaha explorasi menimbulkan beberapa alternatif dalam
penggunaaan metode pengakuan biaya atas cadangan yang tidak berisi minyak atau
gas (dry hole).
2. Aa pendapat yang menyatakan bahwa pengakuan biaya harus dikaitkan dengan
akitvitas sampai diketemukannya cadangan minyak atau gas di sautu negara, sehingga
semua biaya yang terjadi ditangguhkan dan akan dikapitalisasi sebagai bagian dari
cadangan minyak yang ditemukan di negara tersebut.
3. Pendapat lain menyatakan bahwa biaya yang terjadi untuk pencarian minyak dan gas
harus dikaitkan dengan hasil dari aktivitas pencarian suatu cadangan. Biaya tersebut
akan dikapitalisasi bila cadangan tersebut dalam kenyataan berisi minyak atau gas dan
sebaliknya akan dinyatak sebagai beban kalau cadangan tersbut tidak berisi minyak
atau gas.
2.2 Akuntansi Ekplorasi
Kegiatan ekplorasi atau pencarian adalah setiap usaha dalam rangka mencari dan
menemukan cadangan minyak dan gas bumi di daerah-daerah yang berlum terbukti
mengandung minyak dan gas bumi, yang antara lain meliputi kegiatan-keiatan sebagai
berikut :
1. Mengusahakan izin untuk memulai kegiatan eksplorasi di daerah tertentu
2. Melakukan berbagai kegiatan penyelidikan geologis dan geofisik di lapangan
3. Menginterpretasikan data yang dihasilkan dalam penyelidikan
4. Melakukan pengeboran sumur
5. Memperoleh dan membagun aktiva tetap yang berhubungan dengan kegiatan diatas
6. Menggunakan jasa yang diperlukans ehubungan dengan kegiatan diatas
Kegiatan eksplorasi meliputi penyelidikan topografi, geoloi, geofisika, pemboran
sumur ekplorasi dan pemboran sumur uji stratigrafi. Penyelidikan topografi adalah kegiatan
pengukuran permukaan tanah yang bertujuan untuk membuat peta suatu daerah tertentu dan
mengetahui sifat-sifat tanahnya. Penyeldikan geologi di antaranya terdiri dari penginderaan
jauh foto udara, geologi lapangan dan geokimia. Penyelidikan geofisika meliputi kegiatan
9
penyelidikan gravitasi, magnetik dan seismik. Pemboran sumur eksplorasi terdiri dari
pemboran sumur taruhan dan sumur kajian, bertujuan untuk mengetahu data rinci stratigrafi
dan penentuan ada tidaknya cadangan minyak dan gas bumi dalam arti ekonomis.
Kegiatan eksplorasi meliputi penyelidikan topografi, geologi, geofisika, pemboran
sumur eksplorasi dan sumur uji stratigrafi. Perlakuan biaya eksplorasi dapat menggunakan
baik metode full cost maupun successful efforts. Menurut metode full cost semua biaya
dikapitalisasi sebagai bagian dari asset minyak dan gas bumi di dalam suatu negara sebagai
pusat biaya. Menurut metode successfull efforts, semua biaya-biaya eksplorasi, di luar biaya-
biaya yang dialokasikan ke sumur-sumru eksplorasi yang mempunyai cadangan terbukti atau
diperlakukan sebagai beban kalau cadangan terbukti tersebut tidak ditemukan.
2.3 Akuntansi Pengembangan
Pengembangan merupakan setiap kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mengembangkan cadangan terbukti minyak dan gas bumi sampai siap berproduksi.
Pengembangan cadangan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Penyediaan peralatan dan persediaan
2. Penambangan, pengaliran, pengumpulan dan penyimpanan migas bumi
3. Penyediaan sistem pengurasan yang telah diperbaiki
Biaya pengembangan meliputi biaya penyediaan peralatan dan fasilitas penambangan,
pengaliran, pengumpulan dan penyimpanan minyak dan gas bumi serta penyediaan sistem
pengurasan yang telah diperbaiki. Dilihat dari sifatnya, biaya yang berkaitan dengan
pengembangan sumur minyak dan gas bumi terdiri dari biaya pemboran sumur
pengembangan baik yang tidak berwujud maupun yang berwujud.
Biaya pemboran sumur yang tidak berwujud meliputi pengeluaran untuk membor
sumur pengembangan, seperti gaji operator perangkat pemboran (rig), bahan bakar dan
perbaikan. Pengeluaran tersebut tidak mempunyai nilai sisa dan terjadi di dalam pemboran
sejak persiapan sumur sampai memproduksi minyak atau gas. Selanjutnya biaya yang tidak
berwujud dalam pemboran sumur pengembangan tersebut diklasifiaksikan menurut tahap
penyelesaian, biaya sebelum pemboran, biaya selama pemboran, biaya penyelesaian sumur
dan biaya setelah penyelesaian sumur.
10
Kegiatan pengembangan meliputi penyediaan peralatan dan fasilitas penambangan,
pengaliran, pengumpulan dan penyimpanan minyak dan gas bumi serta penyediaan sistem
pengurasan yang telah diperbaiki.
Menurut model full cost dan successful efforts semua biaya pengembangan
dikapitalisasi sebagai bagian dari aset minyak dan gas bumi yang meliputi aset sumur dan
peralatan sumur.
2.4 Akuntansi Produksi
Produksi adalah semua kegiatan dalam rangka pengangkatan minyak dan gas bumi ke
permukaan bumi dan cadangan terbukti serta pengangkutannya ke stasiun pengumpul yang
antara lain meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Pengangkatan minyak dan gas bumi ke permukaan bumi
2. Proses pemisahan antara minyak, gas bumi dan endapan dasar & air
3. Pengangkutan minyak dan gas dari permukaan bumi ke stasiun pengumpul atau pusat
pengumpul produksi dan selanjutnya ke lokasi distribusi
4. Pengumpulan minyak mentah di tangki penimbun
Kegiatan produksi meliputi pengangkatan minyak dan gas bumi ke permukaan bumi
(lifitng), pemisahan minyak dan gas bumi, pengangkutan serta pengumpulan minyak di
lapangan produksi dan di lokasi distribusi. Proses lifting merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan pengangkatan minyak dan gas dari cadangan terbukti sampai batas
kepala sumur. Kegiata ini dapat dilakukan melalui tiga tahap pengurasan. Proses pemisahan
minyak meliputi pemisahan gas dan caian separator dan pemisahan minyak mentah, endapan
pasar dan air melalui dehydrator. Proses pengangkutan meliputi kegaitan mengangkut minyak
dari permukaan sumur ke tempat penimbinan sementara kemudian ke instalasi pemisahan dan
selanjutkan ke tempat penimbunan di lapangan produksi dan yang akhirnya ke lokasi
distribusi. Proses pengumpulan meliputi pengumpulan sementara minyak dan gas bumi dari
sumur ke tempat penimbun sementara sebelum proses pemisahan minyak dan gas bumi di
instalasi pemisahan, dan juga meliputi pengumpulan minyak dari instalasi pemisahan ke
lokasi stasiun pengumpul dan pusat pengumpul produksi di lapangan. Fungsi produksi pada
umumnya dianggap berakhir pada saat minyak dan gas bumi ke luar melalui katup saluran di
pusat pengumpulan produksi. Dalam keadaan di mana secara fisik atau operasional tidak
sperti biasanya, fungsi produksi berakhir pada saat minyak dan gas bumi untuk pertama kali
dialirkan ke pipa utama, kendaraan pengangkut, pengilangan atau ke terminal laut.
11
Beban produksi meliputi beban lifting, beban pemisahan, beban pengangkutan dan
beban pengumpulan. Kegiatan produksi meliputi pengangkatan minyak dan gas bumi ke
permukaan bumi, pemisahan minyak dan gas bumi, dan pengangkutan minyak di lapangan
produksi serta lokaso distibusi. Semua beban yang menyangkut kegiatan produksi
diperlakukan sebagai beban pada saat terjadinya.
2.5 Akuntansi Pengolahan
Pengolahan minyak dan gas bumi adalah proses pengolahan minyak mentah dan gas
bumi menjadi produk yang terdiri dari BBM dan Non BBM serta pengolahan dari gas dan
Non BBm menjadi petrokimia. Pengolahan meliputi kegiatan menentukan jenis dan
banyaknya minyak mentah yang akan diolah dan produk minyak yang akan dihasilkan
dengan memperhatikan karakteristik dan kapasitas kilang, dan persediaan serta permintaan
produk dan mengilah minyak mentah dan gas bumi yang meliputi proses prngolahan pertama,
proses pengolahan kedua, proses pengolahan lain dan proses treating unit.
Beban pengolahan meliputi beban yang diperlukan dalam rangka mengolah minyak
mentah dan gas bumi hingga menjadi produksi BBM dan Non BBM serta pengolahan dari
gas bumi dan Non BBm menjadi produk petrokimia. Kegiatan pengolahan meliputi semua
kegiatan dalam rangka proses pengolahan minyak mentah dan gas bumi menjadi produk yang
terdiri dari BBM dan Non BBM, serta produk petrokimia. Semua beban yang timbul dalam
unit-unit proses pengolahan pertama, kedua dan lainnya diperlakukan sebagai beban operasi
pengolahan. Semua beban umum yang timbul dalam aktivitas pengolahan baik langsung
maupun yang tidak langsung, diperlakukan sebagai beban operasi pengolahan yang
dialokasikan menurut departemen atau unit kegiatannya masing-masing.
2.6 Akuntansi Transportasi
Transportasi adalah pengangkitan minyak mentah dan produk dengan kapal melalui
laut atau sungai dari pelabuhan muat ke lokasi pelabuhan bongkat secara langsung maupun
melalui sara timbun apung. Transportasi melalui kapal atau alat apung lain meliputi kegiatan
penerimaan, pengangkutan dan penyerahan muatan minyak mentah dan produk dari
pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar dengan menggunakan kapal milik, kapal sewa beli,
maupun kapal charter. Beban transportasi meliputi beban-beban yang timbul dalam rangka
kegiatan penerimaan, pengangkutan dan penyerahan minyak mentah dan produk dengan
kapal atau alat apung lain.
12
Harga perolehan aktiva tetap transportasi pengangkut minyak mentah dan produk
serta penunjuangnya diperoleh dengan cara membangun sendiri dan beli langsung serta sewa
guna modal yang meliputi perolehan kapal tanker dan kapal ringan.
1. Perlakuan akuntansi terhadap jenis beban transportasi dan harga perolehan aktiva
tetap transportasi
a. Terhadap pengoperasian kapal milik, beban yang terjadi diperlakukan sebagai beban
langsung selama periode operasi kapal.
b. Terhadap pengoperasian kapal sewa (charter) sesuai dengan perjanjian dan
kesepakatan sewa menyewa kapal (charter party)
2. Perlakuan akuntansi terhadap harga perolehan aktiva tetap transportasi
a. Kapal tanker atau kapal ringan yang diperoleh dengan cara membangun sendiri atau
membeli langsung dikapitalisasi sebesar harga perolehan yang didasarkan pada satu
kesatauan kapal termasuk perlengkapannya dalam kondisi siap pakai
b. Kapal tanker yang diperoleh dengan cara sewa guna modal dikapitalisasi atas dasar
present value dari sejumlah angsuran yang dilakukan selama masa kontrak.
c. Pengeluaran tambahan untuk memperoleh perlengkapan kapal di luar perlengkapan
semula, dikapitalisasi sebagai kesatuan nilai kapal semula.
d. Pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan perubahan umur ekonomis dan
perubahan kapasitas kapal dikapitalisasi.
7. Akuntansi Pemasaran
Pemasaran adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan penjualan minyak mentah,
gas bumi dan produk kepada pemakai atau penyalur dalam dan di luar negeri. Kegiatan
pemasaran meliputi pembekalan dalam negeri dan ekspor minyak mentah, gas bumi serta
produk lainnya. Kegiatan penyediaan dan penjualan BBM dan Non BBM kepada pemakai
dan penyalir dalam negeri, kegiatan penyediaan dan penjualan minyak mentah dan produk
untuk diekspor dan kegiatan penyediaan dan penjualan gas.
Beban pemasaran menurut jenis produk dan lokasi adalah untuk pemasaran produk
kilang di dalam negeri, beban pemasaran gas di dalam negeri, beban pemasaran minyak
mentah dan produk kilang yang diekspor ke luar negeri meliputi beban umum dalam rangka
peningkatan pemasaran minyak dan produk kilang, penutupan kontrak dan beban admin
lainnya.
13
Aktiva tetap pemasaran merupakan sarana pemasaran dalam negeri. Biaya aktiva tetap
tersebut meliputi harga perolehan :
a. Instalasi, depot, DDPU, SPBU
b. Pipa saluran produk dan gas
c. Sarana angkutan darat
d. Sarana angkutan air
e. Pabrik drum dan pabrik tabung LPG
f. Rumah pompa, kompresor dan booster
g. Stasiun pemanas
h. Telemetring
Perlakuan akuntansi terhadap beban pemasran hasil produksi di dalam dan di luar
negeri serta biaya perolehan akitva tetap adalah sebagai berikut :
a. Semua beban pemasaran produk di dalam negeri diperlakukan sebagai beban operasi
pemasaran, sedang beban fabrikasi dan pengemasan termasuk dalam harga pokok
produk
b. Semua beban pemasaran gas di dalam negeri diperlakukan sebagai beban operasi
pemasaran
c. Semua beban pemasaran minyak mentah dan produk kilang ke luar negeri
diperlakukan sebagai beban operasi pemasaran
d. Semua harga perolehan aktiva tetap dalam kegiatan pemasaran dikapitalisasi dan
disusutkan sebagaimana mestinya.
14