observasi nanggolan
TRANSCRIPT
Laboratorium Makropaleontologi 2010
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehihidupan masa
lampau, baik itu sisa jejak maupun sisa kehidupan. Secara luas paleontologi
mempelajari asal, proses terbentuknya fosil tersebut. Fosil Discocylina (Orthoph)
oepholus terbentuk karena proses yang dinamakan termineralisasi, sehingga jasad
hewan tersebut dapat teresedimenkan dengan baik karena adanya faktor lingkungan
yang mendukung, seperti mengandung kadar oksigen rendah sehingga tidak terjadi
oksidasi, terbebas dari bakteri pembusuk, dan pengawetan terjadi secara cepat dan
tidak menjadi mangsa organisme lain.
I.2. Maksud dan Tujuan
Pembuatan laporan ini dimaksudkan agar pratikan dapat lebih memahami
fosil Discocylina (Orthoph) oepholus dan dapat mendeskripsikan fosil tersebut
dengan langsung turun ke lapangan. Serta sebagai salah satu syarat mengikuti
Pratikum Paleontologi acara Echinodermata pada semester II tahun ajaran 2009-
2010, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
I.3. Pencapaian Lokasi
Lokasi singkapan ini dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor,
dimana perjalanan dimulai dari burjo pintu timur dengan waktu keberangkatan 06.00
WIB. Awal keberangkatan dimulai dari burjo pintu timur. Kemudian melalui Ring
Road Utara, setelah sampai di perempatan Gejayan terus ke barat hingga melewatii
perempatan Kali Urang, perempatan Jalan Magelang, hingga mencapai perempatan
Godean. Kemudian meneruskan perjalanan ke arah utara. Melewati pasar, SPBU,
beberapa persimpangan, dan persawahan, ketika sampai di jembatan sebelum jalan
menanjak, perjanan dilanjutkan dengan menelusuri jalan di pinggir sungai dan
sawah. Ketika sampai di pintu air, belok kiri, kemudian belok kiri lagi, lalu melewati
jalan mendaki di samping SD Kalisonggo, kemudian menjumpai persawahan dan
singkapan terletak di bawah persawahan. Di daerah obsevasi ini terdapat fosil
Discocylina (Orthoph) Oepholus. Jarak dari kampus UPN “Veteran” Yogyakarta
Nama:Reza febri R 1Nim :111090065Plug :5
Laboratorium Makropaleontologi 2010
(Concat) hingga lokasi pengamatan diperkirakan menempuh jarak 48 km, dimana
dapat ditempuh dalam kurun waktu lebih kurang 45 menit.
LOKASI SINGKAPAN
Singkapan ini terletak di daerah observasi pada Desa Pendowoharjo,
Kelurahan Giri Mulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
DENAH
Gambar 1. Denah lokasi singkapan
Keterangan :
Lok
Nama:Reza febri R 2Nim :111090065Plug :5
Laboratorium Makropaleontologi 2010
Nama:Reza febri R 3Nim :111090065Plug :5
Laboratorium Makropaleontologi 2010
BAB II. PEMBAHASAN
FOTO LAPANGAN
Foto 1. Kondisi singkapan keseluruhan dengan jarak 2,5 meter. Foto by
Nashir
Keterangan :
Arah kamera : N 230° E
Jarak : 2,5 m
Cuaca : Cerah
Parameter
1. Tinggi sebenarnya pengamat : 171 cm
2. tinggi pengamat di foto : 9,2 cm
Skala : Tinggi pada gambar : Tinggi sebenarnya
9,2 cm : 171 cm
1 : 18,58
Jadi, skalanya adalah 1 : 18,58 , yang berarti bahwa 1 cm pada gambar sama dengan
Nama:Reza febri R 4Nim :111090065Plug :5
Laboratorium Makropaleontologi 2010
18,58 cm di lapangan.
FOTO SINGKAPAN
Foto 2. Singkapan fosil Discocylina (Orthoph) Oepholus Foto by Nasir
Keterangan :
Arah kamera : N 210o E
Jarak : 35 cm
Cuaca : Cerah
Parameter
1. Tinggi parameter sebenarnya : 21,6 cm
2. tinggi parameter di foto : 8,5cm
Skala : Tinggi pada gambar : Tinggi
sebenarnya
8,5 cm : 21,6 cm
1 : 2,54
Nama:Reza febri R 5Nim :111090065Plug :5
Laboratorium Makropaleontologi 2010
Jadi, skalanya adalah 1 :2,54, yang berarti bahwa 1 cm pada gambar sama dengan
2,54 cm di lapangan
II.1. DESKRIPSI FOSIL
Pada singkapan yang terletak di daerah Nanggulan terdapat
fosil yang filumnya adalah Protozoa sedangkan untuk kelasnya
termasuk dalam kelas Sarcodina, dan untuk ordonya sendiri
termasuk dalam ordo Foraminifera, sedangkan untuk genusnya
adalah Discocyclina , Sub Genusnya adalah Orthoph dan
speciesnya adalah Discocylina (Orthoph) oepholus. Proses
pemfosilannya adalah proses termineralisasi secara
Permineralisasi. Cara hidup hewan ini adalah dengan berkoloni dan
secara bentonik vagil pada daerah neritik.
Nama:Reza febri R 6Nim :111090065Plug :5
Laboratorium Makropaleontologi 2010
II.2. Proses Pemfosilan
(sketsa 1) (sketsa 2)
(sketsa 3) (sketsa 4)
Nama:Reza febri R 7Nim :111090065Plug :5
Laboratorium Makropaleontologi 2010
Gambar 2. Proses Pemfosilan
Nama:Reza febri R 8Nim :111090065Plug :5
Laboratorium Makropaleontologi 2010
Keterangan :
(sketsa 1) : Organisme ini terdapat di zona neritik(0-200 m)
(sketsa 2) : Kemudian organisme tersebut hidup secara berkoloni tetapi sebagian
Organisme tersebut ada yang hidup secara soliter.
(sketsa 3) : Karena ada proses regresi atau penurunan muka air laut maka
Organisme tersebut muncul ke permukaan dan organisme itupun mati.
(sketsa 4) : Organisme tersebut tersedimentasi secara baik lalu mengalami
pengikisan sehingga singkapan ini muncul atau tersingkap.
Penjelasan proses pemfosilan :
Discocyclina hidup secara koloni dan terdapat dilaut dangkal atau pada zona
neritik dengan kedalaman 0 – 200 meter. Hidupnya secara bentonik vagil. Pada saat
organisme ini mati terendapkan dan tersedimentasi sehingga menjadi fosil. Proses
pemfosilannya adalah Permineralisasi yaitu pengisian oleh mineral – mineral asing
ke dalam tiap pori – pori dalam tubuh organisme tersebut tanpa mengubah material
penyusunannya yang semula. Fosil – fosil ini terendapkan didalam dasar laut dalam
jumlah yang sangat banyak, karena hewan ini cepat berkembangbiak dan
penyebarannya merata. Material yang tertimbun mengalami pelapukan dan
tertransport kemudian terjadi penyemenan secara bersama – sama dengan fosil.
Karena adanya gaya dari dasar laut (endogen) menyebabkan terjadiny penurunan
muka air laut ( Regresi ) sehingga lapisan yang ada organisme mati tadi tersingkap di
permukaan.
Nama:Reza febri R 9Nim :111090065Plug :5
Laboratorium Makropaleontologi 2010
SKETSA LAPANGAN :
Gambar 3. Sketsa kasar lapangan
Keterangan :
Vegetasi
Singkapan
Singkapan ini memiliki lebar lebih kurang 5 m, dan panjang 2
m yang terdiri dari vegetasi tumbuhan.
Nama:Reza febri R 10Nim :111090065Plug :5
FOTO
BENT
Laboratorium Makropaleontologi 2010
Nama:Reza febri R 11Nim :111090065Plug :5
Foto 3. Bentang alam keseluruhan
Laboratorium Makropaleontologi 2010
BAB III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Berdasarkan data observasi yang telah diperoleh, maka :
Lokasi singkapan ini terletak di daerah Nanggulan tepatnya di
Desa Pendowoharjo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Singkapan tersebut dapat ditempuh dengan sepeda motor dalam
waktu kurang lebih 60 menit. Perjalanan dimulai dari burjo timur
UPN pukul 06.00 WIB. Perjalanan dimulai melewati Ring Road Utara
melewati perempatan Gejayan, melewati perempatan kaliurang,
melewati perempatan Magelang hingga mencapai perempatan
Godean, lalu belok kanan. Ikuti jalan tersebut melewati pasar
Godean, lampu merah,dan pada perempatan muntilan lurus lagi
hingga mencapai patung kerbau, lalu belok kanan lalu lurus terus
hingga mencapai pintu air kemudian belok kiri menyusuri jalan di
samping SD hingga mencapai daerah persawahan, disebelah kanan
sawah tersebutlah terdapat singkapan Fosil Discocylina.
Singkapan yang terdapat di daerah ini adalah termasuk ke
dalam filum Protozoa dengan spesienya Discocylina (Orthoph)
Oepholus. Karena pada mulanya hewan ini hidup secara bentonik
Vagil di zona neritik, hewan ini kemudian mati lalu langsung
mengendap. Lalu hewan ini akan tersedimentasikan dan generasi
selanjutnya yang mati dan tersedimentasikan juga akan menutupi
atau menumpuk pada endapan yang lama atau sebelumnya.
Karena adanya gaya dari dasar laut (endogen) menyebabkan
terjadiny penurunan muka air laut ( Regresi ) sehingga lapisan yang
ada organisme mati tadi tersingkap di permukaan. Jadi singkapan
ini termasuk ke dalam filum Protozoa, kelas Sarcodina, dan
spesiesnya Discocylina (Orthoph) Oepholus.
Nama:Reza febri R 12Nim :111090065Plug :5
Laboratorium Makropaleontologi 2010
Nama:Reza febri R 13Nim :111090065Plug :5