obesitas dan menstruasi

15
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Konsumsi Makanan Pola makan adalah cara seseorang untuk memeilih dan mengonsumsi makanan sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi, budaya dan social. Hal yang mempengaruhi pola makan seperti memilih makanan, cara memperoleh, menyimpan, beberapa factor yang mempengaruhi kebutuhan makanan manusia yaitu factor intrinsic dan factor ekstrinsik(Geissler&Powers, 2005). B. Status Gizi

Upload: cicyulianasari

Post on 17-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hubungan status izi dan asupan lemak terhadap siklus menstruasi

TRANSCRIPT

Page 1: obesitas dan menstruasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pola Konsumsi Makanan

Pola makan adalah cara seseorang untuk memeilih dan mengonsumsi

makanan sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi,

budaya dan social. Hal yang mempengaruhi pola makan seperti memilih

makanan, cara memperoleh, menyimpan, beberapa factor yang

mempengaruhi kebutuhan makanan manusia yaitu factor intrinsic dan

factor ekstrinsik(Geissler&Powers, 2005).

B. Status Gizi

Status Gizi adalah suatu tingkat kesehatan seseorang karena konsumsi,

penyerapan (absorbsi) dan penggunaan (utilization) zat gizi makanan.

Status gizi dapat digunakan untuk mengetahui keadaan gizi atau kelompok

baik atau buruk (Novita, 2007).

Page 2: obesitas dan menstruasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang adalah :

1) Produk pangan

2) Pembagian makanan atau pangan

3) Akseptabilitas (daya terima)

4) Prasangka buruk pada bahan makanan tertentu

5) Pantangan pada makanan tertentu

6) Kesukaan terhadap jenis makanan tertentu

7) Keterbatasan ekonomi

8) Kebiasaan makan

9) Selera makan

10) Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan)

11) Pengetahuan gizi

(Krisno,2004)

1. Penilaian Status Gizi

Penialaian status gizi dapat diukur dengan dua cara yaitu dengan cara

langsung dan tidak langsung. Yang termasuk dalam penialian status

gizi secara langsung adalah, antopometri, klinis, biokimia, dan

biofisik. Sedangkan pengukuran status gizi secara tidak langsung dapat

Page 3: obesitas dan menstruasi

dibagi menjadi tiga yaitu, survey konsumsi makanan, statistic vital,

dan faktor ekologi.

1.1 Antopometri

Antopometri terdiri dari dua kata yaitu antropos dan metros.

antropos yang berarti tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi

antopometri merupakan ukuran dari tubuh(Isdaryanti, 2007).

Tujuan yang ingin dicapai dari pengukuran antopometri adalah

besarnya komposisi tubuh yang dapat dijadikan isyarat dini

perubahan status gizi (Arisman,2010).

Antopometri bisa diukur dengan berbagai cara diantaranya berat

badan, tinggi badan dan lingkar lengan atas, yang dapat

dikombinasikan untuk membentuk indicator-indikator nilai gizi,

diantaranya adalah kombinasi berat badan terhadap umur (BB/U),

kombinasi tinggi badan menurut umur (TB/U) dan kombinasi berat

badan terhadap tinggi badan (BB/TB) (Novita, 2007).

Dari indikato-indikator antopometri yang dijelaskan diatas

mempunyai kekurangan dan kelebihan pada tiap indicator,

diantaranya:

Tabel 1. Kelebihan dan kekurangan masing-masing indicator

antopometri

Indikator Kelebihan Kekurangan

BB/U Lebih mudah dan lebih Dapat mengakibatkan

Page 4: obesitas dan menstruasi

cepat dimengerti oleh

masyarakat umum

Baik untuk mengukur

status gizi akut atau

kronis

Sangat sensitive

terhadap perubahan-

perubahan kecil

kesalahan dalam intepretasi

satus gizi bila terdapat

edema maupun asites.

Memerlukan data umur yang

akurat.

TB/U Baik untuk menilai

status gizi di masa

lampau

Ukuran panjang dapat

dibuat sendiri, murah

dan mudah dibawa

Tinggi badan tidak cepat

naik bahkan tidak mungkin

turun.

Pengukuran relative sulit

Ketepatan umur sulit

didapat.

BB/ TB Tidak memerlukan data

umur

Dapat membedakan

proporsi badan (gemuk,

normal, kurus)

Butuh dua macam alat ukur

Tidak dapat memberikan

gambaran apakah pendek,

cukup tinggi badan atau

kelebihan tinggi badan

menurut umurnya karena

umur tidak dipertimbangkan.

LLA/U

(Lingkar

lengan

atas/umur)

Baik untuk KEP berat

Alat murah,ringan dan

dapat dibuat sendiri

Hanya dapat indentifikasi

anak KEP berat

Sulit menentukan ambang

batas.

IMT/U Alat yang sederhana untuk

memantau status gizi,

yang berkaitan dengan

kekurangan dan

kelebihan berat badan

Tidak dapat digunakan pada

ibu hamil, bayi, dan

olahragawan.

Tidak dapat diterapkan pada

keadaan khusus (penyakit)

seperti edema, asites.

Page 5: obesitas dan menstruasi

IMT( Indeks Massa Tubuh)

Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur

diatas 18 tahun. Tidak dapat digunakan untuk bayi, anak, remaja,

ibu hamil dan olahragawan. Adapun rumus dari IMT adalah:

IMT : Ber at Badan(Kg)Tinggi badan (m )2

(Arisman, 2004).

Tabel 2: Klasifikasi Internasional dewasa kurus, kelebihan berat

badan dan obesitas menurut BMI

Page 6: obesitas dan menstruasi

1.2 Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan klinis merupakan pemeriksaan fisik secara

menyeluruh, termasuk riwayat kesehatan. Bagian tubuh yang

harus lebih diperhatikan adalah kulit, gigi, gusi, lidah, mata dan

(khusus lelaki) alat kelamin.

Beberapa tanda fisik bersifat patognomonis untuk defisiensi zat

gizi tertentu, sementara yang lain tidak. Memang, banyak tanda

malnutrisi yang mewakili kekurangan zat gizi tertentu, misalnya

stomatitis angularis, bukan hanya tanda kekurangan riboflavin,

tapi mungkin juga diakibatkan oleh sekresi air liur yang

berlebihan. Pemeriksaan klinis harus ditopang dengn pemeriksaan

antopometris yang tepat, disamping uji biokimiawi serta survey

terhadap asupan makanan (Arisman, 2008).

1.3 Pemeriksaan Biokimia

Ada dua jenis protein, yaitu visceral dan somatic yang layak

dijadikan parameter penentu status gizi. Parameter protein

visceral ialah serum albumin, prealbimin, transferin, hitung

jumlah limfosit, dan uji antigen pada kulit. Sementara cadangan

protein somatic bukan hanya dinilai secara biokimiawi, tapi juga

Page 7: obesitas dan menstruasi

dengan mengukur besarnya lingkaran pertengahan lengan atas

(mid-arm circumference/MAC) (Arisman, 2008).

1.4 Pemeriksaan Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah penentuan status gizi

dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan

melihat perubahan struktur dari jaringan.

Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian

buta senja epidemik (epidemic of night blindness). Cara yang

digunakan adalah tes adaptasi gelap.

C. Menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus

disertai pelepasan endometrium(sarwono, 2012). Tahun-tahun reproduksi

normal wanita ditandai dengan perubahan ritmis bulanan kecepatan sekresi

hormone-hormion wanita dan juga perubahan fisik pada ovarium serta

organ-organ seksual lainnya. Pola ritmis ini disebut siklus menstruasi

(guyton,2008).

1.1 Siklus Menstruasi

Page 8: obesitas dan menstruasi

Durasi siklus rata-rata 28 hari. Terdapat dua hasil yang bermakna dari

siklus seksual wanita. Pertama, hanya satu ovum mata yang

normalnya dikeluarkan dari ovarium satiap bulan. Kedua,

endometrium uterus dipersiapkan terlebih dahulu untuk implantasi

ovum yang telah dibuahi pada saat tertentu dalam bulan tersebut.

Produksi berulang dari estrogen dan progesterone oleh ovarium

mempunyai kaitan dengan siklus endometrium pada lapisan uterus

yang bekerja melalui tahapan berikut ini :

1. Fase proliferasi (fase estrogen)

Pada permulaan setiap siklus bulanan, sebgaian besar

endometrium telah berdeskuamasi akibat menstruasi. Sesudah

menstruasi, hanya selapis sel stroma endometrium yang tertinggal,

dan sel-sel epitel yang tertinggal adalah sel yang terletak dibagian

lebih dalam dari kelenjar yang tersisa serta pada kripta

endometrium. Di bawah pengaruh estrogen, yang disekresikan

dalam jumlah lebih banyak oleh ovarium selama bagian pertama

siklus ovarium. Permukaan endometrium akan mengalami

epitelisasi kembali dalam waktu 4 sampai 7 hari setelah

menstruasi.

Selama satu minggu berikutnya, yaitu sebelum terjadi ovulasi,

ketebalan endometrium sangat meningkat karena jumlah sel stoma

bertambah banyak dank arena kelenjar endometrium serta

pembuluh darah baru yang progresif ke dalam endometrium.

Page 9: obesitas dan menstruasi

2. Fase sekretorik (fase progestasional)

Selama sebagian besar separuh akhir siklus bulanan, setelah

ovulasi terjadi, progesterone dan estrogen bersama-sama

disekresikan dalam jumlah yang besar oleh korpus luteum.

Estrogen menyebabkan sedikit proliferasi sel tambahan pada

endometrium selama fase siklus ini, sedangkan progesterone

menyebabkan pembengkakan yang nyata dan perkembangan

sekretorik dari endometrium. Pada puncak fase sekretorik, sekitar

1 minggu setelah ovulasi, ketebalam endometrium sudah menjadi

5-6mm.

Pada fase ini bertujuan untuk membentuk dinding endometrium

yang sangat sekretorik yang mengandung sejumlah besar cairan

nutrien untuk memebentuk kondisi yang cocok untuk implantasi

ovum yang telah dibuahi selama separuh akhir siklus bulanan.

3. Fase menstruasi

Jika ovum tidak dibuahi, kira-kira 2 hari sebelum akhir siklus

bulanan, korpus luteum di ovarium tiba-tiba berinvolusi, dan

hormon-hormin ovarium(estrogen dan progesteron) menurun

dengan tajam sampai kadar sekresi yang rendah.

Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya estrogen dan

progesterone pad akhir siklus bulanan. Selama menstruasi normal,

kira-kira 40 mililiter darah dan tambahan 35ml cairan serosa

dikeluarkan. Cairan menstruasi ini normalnya tidak membentuk

Page 10: obesitas dan menstruasi

bekuan, karena fibrinolisin dilepaskan bersam bahan nekrotik

endometrium. Pada waktu 4-7 hari sesudah dimulainya

menstruasi, pengeluaran darah akan berhenti, danendometrium

mengalami epitelisasi kembali (Guyton, 2008).

Gambar 1. Hormon Saat Menstruasi