o ada apa century. - universitas padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/se...jika...

2
EPUTAR INDONESIA o Se/asa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 20 21 22 23 24 25 @ 27 28 29 30 31 o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov Des Ada Apa Century. ROMLI ATMASASMITA Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad), Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Sesungguhnya sinergi di atas sangat penting untuk membuktikan solidaritas elite. politikdan birokrasi serta lembaga penegak hukum kepada rakyat Indonesia untuk rnembangun masa depan Indonesia yang lebih cerah. asus Century sebenar- nya suatu kasus atau suatu kebijakan atau suatu kebijakan dikasuskan, sebuah pertanyaanyang belum ada jawaban pasti baik dari aspek hukum maupun politik. Tampaknya dari aspek ekono- mi "meyakinkan" bahwa bail- out Bank Century adalah ke- bijakan ekonomi untuk meng- atasi dampak sistemik ter- hadapperbankandiIndonesia; sudah final dan tidak ada masalah. Pembentukan tim peng- awasDPRRI untuk bailoutada- lah langkah politik, bukan langkah hukum, tetapi ber- dampak terhadap hukum. Tidak pelak lagi ada hubungan erat antara hukum dan politik (kekuasaan) karena keduanya tidak dapat berjalan sendiri- sendiri. Jika berjalan sendiri- sendiri, hukum sendirianha- nya angan-angan dan kekuasa- an sendiri adalah anarki. Jika adagium hukum dan kekuasaan seperti itu, langkah politikpembentukanTimPeng- awas Century harus dijalankan berdasarkan hukum (undang- undang) yang berlaku, yaitu seluruh perundang-undangan yang berkaitan dengan ke- bijakan bailout. Ternyata tam- paknya itu hanya bentuk ke- .putusan presiden mengenai pembentukan KKSK saja dan belum dilandaskan pada Undang-Undang Jaring Peng- aman Sistem Keuangan khusus untuk mencegah dan meng- atasi krisis keuangan dan per- bankan. Kebijakan bailout itu sen- diri sudah seharusnya me- miliki bentuk payung hukum tersebut. Jika tidak, landasan kebijakan bailout menjadi lemah karena sistem hukum Indonesia menganut sistem hierarki perundang- undangan ala Kelsenian dengan teori "stufenbau". Diskresi harus di- landaskan pada undang- undang betapapun situasi mendesak dan memerlukan. Kllplng Rumaa Onpad 2011

Upload: others

Post on 14-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: o Ada Apa Century. - Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/se...Jika adagium hukum dan kekuasaan seperti itu,langkah politikpembentukanTimPeng-awasCentury

EPUTAR INDONESIAo Se/asa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1620 21 22 23 24 25 @ 27 28 29 30 31

oMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov • Des

Ada Apa Century.ROMLIATMASASMITA

Guru Besar Universitas Padjadjaran(Unpad), Anggota Dewan PakarPartai NasDem

Sesungguhnyasinergi di atas

sangat pentinguntuk

membuktikansolidaritas elite.

politikdanbirokrasi serta

lembaga penegakhukum kepada

rakyat Indonesiauntuk

rnembangun masadepan Indonesiayang lebih cerah.

asus Century sebenar-nya suatu kasus atausuatu kebijakan atau

suatu kebijakan dikasuskan,sebuah pertanyaanyang belumada jawaban pasti baik dariaspek hukum maupun politik.Tampaknya dari aspek ekono-mi "meyakinkan" bahwa bail-out Bank Century adalah ke-bijakan ekonomi untuk meng-atasi dampak sistemik ter-hadapperbankandiIndonesia;sudah final dan tidak adamasalah.

Pembentukan tim peng-awasDPRRI untuk bailoutada-lah langkah politik, bukanlangkah hukum, tetapi ber-dampak terhadap hukum.Tidak pelak lagi ada hubunganerat antara hukum dan politik(kekuasaan) karena keduanyatidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Jika berjalan sendiri-sendiri, hukum sendirianha-nya angan-angan dan kekuasa-an sendiri adalah anarki.

Jika adagium hukum dankekuasaan seperti itu, langkahpolitikpembentukanTimPeng-awas Century harus dijalankanberdasarkan hukum (undang-undang) yang berlaku, yaituseluruh perundang-undanganyang berkaitan dengan ke-bijakan bailout. Ternyata tam-paknya itu hanya bentuk ke-

. putusan presiden mengenaipembentukan KKSK saja danbelum dilandaskan padaUndang-Undang Jaring Peng-aman Sistem Keuangan khususuntuk mencegah dan meng-atasi krisis keuangan dan per-bankan.

Kebijakan bailout itu sen-diri sudah seharusnya me-miliki bentuk payung hukumtersebut. Jika tidak, landasankebijakan bailout menjadilemah karena sistem hukumIndonesia menganut sistemhierarki perundang- undanganala Kelsenian dengan teori"stufenbau". Diskresi harus di-landaskan pada undang-undang betapapun situasimendesak dan memerlukan.

Kllplng Rumaa Onpad 2011

Page 2: o Ada Apa Century. - Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/se...Jika adagium hukum dan kekuasaan seperti itu,langkah politikpembentukanTimPeng-awasCentury

tindakan pemerintah yangamat segera. Oleh karena itupayung hukum yang tepat bagi .bailout Bank Century adalahperaturan pemerintah peng-ganti undang-undang (perppu)jika memang sejatinya masa-lah mendesak dan memerlu-kan tindakan segera.

Sudah tentu bentuk perppuharus dipertanggungjawabkanke DPR RI setelah masa resesdan DPR RI hanyadapat menerimaatau menolakperppu tersebut.Jika langkah hu-kum ini dilakukansejak awalmasalahBank Century, tidakada keperluan lagiDPR RI membentukrim peneari fakta ataurimpengawas.

Solidaritas padaRakyat

Bagaimana peran pe-negak hukum, khususnyaKPK, yang sejak awal telahproaktif meminta hasil pe-meriksaan BPK RI? Bagai-mana pula setelah BPK RImenemukan kejanggalan-kejanggalan dalam prosesbailout Bank Century sertaaliran dana bailout? Bagai-mana pula dengan keteranganRobert Tantular di mediamassa yang berbeda denganketerangan pemerintah me-ngenai nilai bailout yang di-kueurkan dan diterima BankCentury? Apa pula makna tigasurat mantan Menteri Ke-uanganketikaitu,SriMulyani,kepada Presiden RI?

Teka-teki bailout Bank Cen-tury seharusnya dapat dijawabdengan langkah KPK yang me-rupakan lembaga superbodidalam pemberantasan korupsidibandingkan dengan kepolisi-an dan kejaksaan. Dengan alir-an dana bailout Bank Centurysenilai Rp6,7 triliun, bukanlangkah yang sulit bagi PPATKun tuk melaksanakan follow themoney yang sangat signifikan

dibandingkan dengan nilaiproyek-proyek yang jauh lebihkeeil. Misalnya dalam kasusNazaruddin nilainya relatiflebih keeil, tetapi PPATK de-ngan sigap telah membuktikankepiawaiannya berhasil de-ngan benar menelusuri alirandana kasus WismaAtlet, dll.

Masyarakat kini menunggukiprah pemerintah, DPR RIdan KPK, BPK RI serta PPATKuntuk bersinergi menjelaskanseeara luas dan terbuka. ltu ha-rus dilakukan jika masih inginmempertahankan prinsip ma-najemen yang bebas KKN se-suaidenganTAPMPRRITahun2000, perundang-undanganyang berlaku, dan KonvensiPBB Antikorupsi 2003 yangtelah diratifikasi pada 2006.

Sesungguhnya sinergi diatas sangat penting untukmembuktikan solidaritas elitepolitik dan birokrasi serta lem-baga penegak hukum kepadarakyat Indonesia untuk mern-bangun masa depan Indonesia

, yang lebih eerah dan tidak di-

bayangi oleh "dusta di antaraelemen bangsa" seeara telan-jang di hadapan rakyat yangjuga tidak semakin sejahterasejak era Reformasi sampaisaatini.

Sikap negarawan pimpinanlembaga-lembaga tersebut ada-lah jawaban yang sempurnaterhadap teka teki bailout BankCentury bukanmasalahhukumdan penegakan hukum an sich.Bukan juga pembentukan rim-

\ • timpenelitiataupengawasolehDPR RI dan bukan juga denganmempertontonkan sikappemerintah yang defensifmenghadapikritik-kritik danpendapat masyarakat.

Integritas dan ke-jujuran dilandas-kan pada amanat

yang telah di-tetapkan dalam UUD1945 merupakan katakunei untuk mem-buka "kotak pan-. dora" bailout Bank

Century. KarenaJ hanya dengan eara

tersebut diharapkandapat didorong pola pikir

bahwa penentuan masa depanbangsa ini adalah terletak padakebijakan politikmasakini.Dandengan itu pula dapat dieegahpola pikir bahwa kemajuanbangsa hanya sebatas masa ker-ja kabinet saja atau ditentukanoleh kebijakan-kebijakan reak-tif dalam meneegah dan meng-atasi masalah nasional.

Dalam konteks bailout BankCentury, mungkin saja KPKdiperlukan atau mungkin jugatidak diperlukan, tergantungdari hasil temuan BPK RI danPPATK yang sejujurnya dandibuka luas kepada publik.Namun, KPK telah "telanjur"menjadi lembaga penegak hu-kumtumpuanrakyatIndonesia,bahkan pemerintah, dalampeneegahan dan pemberantas-ankorupsisehinggakelima pim-pinanKPK tidak bolehragu danbimbang dalam mengembanamanah rakyat Indonesia danUUD serta UU KPK..

,.