nyeri kepala tipe tegang

26

Click here to load reader

Upload: muhammad-darussalam-darwis

Post on 28-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

nyeri kepala tipe tegang

TRANSCRIPT

Page 1: nyeri kepala tipe tegang

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERANUNVERSITAS HASANUDDIN

NYERI KEPALA TIPE TEGANG

Oleh:

DIAN WAHYUNI C11109348NURIE SHULFIE SYADZWINI C11109271KHAIRUNNISA C11109012HARDIANTI MAULIDINA HARUN C11109151

Pembimbing:dr. HANDEDI

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

1

Page 2: nyeri kepala tipe tegang

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

I. DEFENISI ......................................................................................................... 1

II. ETIOPATOGENESIS........................................................................................ 1

III. GEJALA KLINIS .............................................................................................. 2

IV. DIAGNOSIS ..................................................................................................... 3

V. DIAGNOSIS BANDING .................................................................................. 4

VI. VIII.DIAGNOSIS BANDING .......................................................................... 5

VII.PENATALAKSANAAN .................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 6

2

Page 3: nyeri kepala tipe tegang

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa:

Nama/NIM : DIAN WAHYUNI C11109348

NURIE SHULFIE SYADZWINI C11109271

KHAIRUNNISA C11109012

HARDIANTI MAULIDINA HARUN C11109151

Judul Referat : Nyeri Kepala Tipe Tegang

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik bagian Ilmu Penyakit saraf Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Makassar, Maret 2013

Mengetahui

Supervisor Pembimbing

dr. Rita Winardi, M.Kes Sp. S dr. Handedi

3

Page 4: nyeri kepala tipe tegang

NYERI KEPALA TIPE TEGANG

A. PENDAHULUAN

Nyeri kepala tipe tegang (NKTT) merupakan salah satu jenis dari nyeri kepala

primer yang sering muncul. Prevalensi NKTT dalam populasi umum pada studi yang

berbeda adalah 30% sampai 78%. Pada saat yang sama, banyak studi yang masih

mempelajari gangguan nyeri kepala primer, meskipun pada kenyataan yang ditemukan

bahwa dampak sosio-ekonomi mempunyai dampak yang besar bagi penderita NKTT10.

B. DEFINISI

Internasional Headache Society (IHS) mendefinisikan NKTT sebagai suatu nyeri

kepala yang bilateral dan memiliki kualitas tekanan atau pengetatan dengan keparahan

ringan sampai sedang.Tidak seperti migrain, nyeri kepala tegang otot tidak diperberat

oleh aktivitas fisik, dan tidak pula terkait dengan muntah.Sensitivitas baik terhadap

cahaya atau suara mungkin ada, tapi tidak kedua-duanya9. Revisi kedua dari International

Headache Society mengklasifikasikan diantara tiga bentuk NKTT utama berdasarkan

frekuensi terjadinya nyeri kepala, yaitu : (1) infrequent episodic NKTT(kurang dari 12

kali nyeri kepala tiap tahun), (2) frequent episodic NKTT(antara 12 dan 180 hari tiap

tahun), dan (3) chronic NKTT(sekurang-kurangnya 180 hari per tahun)3.

C. EPIDEMIOLOGI

Sebuah penelitian di Korea (2011) menunjukkan dari 1.507 peserta sampel, 464

(30,8%) telah mengalami setidaknya 1 kali nyeri kepala tipe tegang dalam kurun waktu

satu tahun. Prevalensi nyeri kepala tipe tegang tidak berbeda secara signifikan antara pria

dan wanita (32,5% vs 29,1%). Meskipun prevalensi nyeri kepala tipe tegang adalah

tertinggi pada kelompok usia 50-59 tahun, itu tidak begitu berbeda dengan jenis kelamin

atau usia. Tingkat pendidikan, ukuran tempat tinggal, dan penghasilan bulanan tidak

mempengaruhi prevalensi nyeri kepala tipe tegang2. Di antara 464 peserta yang

diklasifikasikan terkena nyeri kepala tipe tegang, 366 (78,9%) pasien melaporkan bahwa

nyeri kepala tipe tegang mereka berdampak yang kecil atau tidak ada, 65 (14,0%)

4

Page 5: nyeri kepala tipe tegang

melaporkan hanya terkena beberapa dampak, 18 (3,9%) melaporkan pengaruh yang

cukup besar, dan 15 (3.2%) melaporkan dampak yang parah2.

NKTT berbeda-beda dalam frekuensi dan durasi, mulai dari jarang, episode short-

lasting ke sering, long-lasting, atau bahkan nyeri kepala yang berlangsung terus

menerus.Prevalensi jangka hidup NKTT adalah sebanyak 78% pada populasi yang

dilakukan di Denmark, tapi mayoritas mendapat NKTT tanpa membutuhkan

pengobatankhusus. Namun, 24% hingga 37% terkena NKTT beberapa kali sebulan, 10%

terkena dalam seminggu, dan 2% ke 3% dari populasi terkena NKTT kronik, biasanya

berlangsung selama sebagian dari hidup. Rasio wanita banding pria dari NKTT adalah 5 :

4, yang berarti bahwa tidak seperti migrain, wanita hanya sedikit berpengaruh daripada

pria. Rata-rata umur pada pasien NKTT lebih tinggi daripada migrain, yaitu 25 hingga 30

tahun di suatu studi epidemiologi.Puncak prevalensi antara umur 30 hingga 39 dan agak

menurun dengan usia3.

Berdasarkan hasil penelitian multisenter berbasis rumah sakit pada 5 rumah sakit

di Indonesia, didapatkan prevalensi penderita nyeri kepala sebagai berikut :Episodik

Tension type Headache 31%, Chronic Tension type Headache (CNKTT) 24%, (Sjahrir,

2004).

D. ETIOLOGI DAN FAKTOR PENCETUS1

Identifikasi faktor pencetus sering direkomendasikan sebagai dasar dalam pengobatan

nyeri kepala primer.Faktor pencetus meningkatkan kemungkinan terjadinya nyeri kepala

dalam jangka waktu singkat.Faktor pencetus yang potensial diketahui lebih sering pada

migraine daripada NKTT, tetapi bisa berbeda di kedua jenis nyeri kepala ini.

5

Page 6: nyeri kepala tipe tegang

Tabel 1 : faktor pencetus pada nyeri kepala tipe tegang pada suatu studi (dikutip dari

handbook of clinical neurology vol 97 : triggers of migraine and tension type headache,

2011)

Faktor Pencetus

Nyeri Kepala Tipe Tegang

<10 % 10 – 25 % 26 – 50 % >50%Stress, tension - 1 2 4

Fatigue - 1 2 3Lack of sleep - - - 2Menstruation,

hormone- 1 5 1

Weather1 1 4 1

Bright lights, glare

3 3 3 -

Oral Contraceptive

- - 2 -

Noise 1 - 2 1Lights, Noise - - - 1

Odors, perfume 2 1 1 1Smoke, smoking 4 - 2 1

Sleeping - - - -Phsycal or sexual

activity3 2 2 -

Posture, Particular

1 - - -

Traveling, diving - 1 1 1Reading - 1 1 -

Beberapa faktor pencetus yang sering diantaranya adalah:

1. Stress

Banyak pasien dengan migrain dan NKTT menghubungkan sakit kepala mereka

dengan stress.Pada suatu studi epidemiologi, stress berkontribusi memicu sakit

kepala pada 30-90% pasien.Di studi yang lebih kecil, faktor psikis juga

disertakan. Kecemasan dan sifat mudah marah (irritation) dilaporkan memicu

sakit kepala oleh 50% pasien, perasaan khawatir oleh 44% pasien, dan perasaan

depresi oleh 27% pasien.

2. Kelelahan

Kelelahan berhubungan dengan nyeri kepala pada 21-65% pasien dengan NKTT.

3. Gangguan tidur

6

Page 7: nyeri kepala tipe tegang

Sejumlah pasien melaporkan kebiasaan tidur dan masalah tidur sebagai faktor

pencetus dari NKTT.Nyeri kepala dipicu oleh tidur yang terlalu lama atau bangun

terlambat, telah dilaporkan oleh 71% pasien NKTT.

4. Menstruasi, Hormon

Masih sedikit penelitian yang membahas mengenai hubungan antara menstruasi

dan NKTT.Di dua studi epidemiologi besar dilaporkan nyeri kepala yang

berhubungan dengan menstruasi tidak berbeda antara pasien migrain dan juga

NKTT. Selain menstruasi, sama dengan NKTT, ada penemuan kontroversial yang

mengemukakan efek kontrasepsi oral dalam NKTT.

5. Cuaca

Pada studi mengenai sensitivitas cuaca, nyeri kepala adalah gejala yang paling

umum dilaporkan oleh lebih dari 60% pasien. Di lain studi, banyak pengalaman

pasien dengan nyeri kepala berhubungan dengan cuaca berkisar antara 8% dan

86%.

E. PATOGENESIS4

Patogenesis NKTT sangat kompleks dan multifaktorial, dengan kontribusi dari

faktor sentral dan perifer. Pada masa lalu, dikemukakan berbagai mekanisme termasuk

faktor vaskular, muskular dan faktor psikogenik.Pada saat ini, patogenensis nyeri kepala

yang diyakini adalah disebabkan oleh sintitivitas neuronal yang abnormal dan pain

falicitation, bukan diakibatkan kontraksi otot yang abnormal.

Berbagai bukti menunjukkan, NKTT berkaitan dengan supresi eksteroseptif,

platelet serotonin yang abnormal dan penurunan beta-endorphin dalam cairan

serebrospinal.Pada satu studi, substansi P dari level plasma, neuropeptida Y, dan

intestinal peptide vasoaktif ditemukan normal pada pasien dengan NKTT kronis dan

tidak ada hubungan dengan nyeri kepala.

Mekanisme patofisiologi yang mungkin bertanggung jawab untuk NKTT,

nosiseptif myofascial ekstrakranial adalah salah satunya. Telah di ungkapkan bahwa

7

Page 8: nyeri kepala tipe tegang

sakit kepala tidak berhubungan langsung dengan kontraksi otot, tetapi berhubungan

dengan hipersensitif dari neuron di nukleus kaudalis trigeminal

Bendtsen menjelaskan sensitisasi sentral pada tingkat spinal dorsal horn/nukleus

trigeminus secara terus-menerus ada karena masukan nosiseptif dari jaringan myofascial

perikranium. Perubahan central neuroplastic dapat mempengaruhi mekanisme perifer

dan juga dapat menyebabkan peningkatan aktivitas otot perikranial atau melepaskan

neurotransmitter dalam jaringan myofascial.Sensititasi sentral ini dapat bertahan

walaupun faktor pencetus sudah dinormalkan, sehingga bisa mengakibatkan NKTT

episodik menjadi NKTT kronis.

F. KLASIFIKASI DAN MANIFESTASI KLINIS NKTT10

1. Infrequent Episodic Tension-Type Headache

Deskripsi:

Berlangsung beberapa menit perhari.Tipe nyeri bilateral, seperti tertekan atau tegang

dengan intensitas ringan sampai sedang dan tidak diperburuk oleh aktivitas fisik.Tidak

ada mual, tapi fotofobia dan atau fonofobia mungkin ada.

Kriteria Diagnostik :

A. Setidaknya terjadi kurang dari satu dalam sebulan atau rata-rata kurang dari 12

hari dalam setahun dan memenuhi criteria B-D

B. Sakit kepalaberlangsung selama 30 menit sampai 7 hari

C. Memenuhi paling tidak dua dari karakteristik berikut:

- Bilateral

- Nyeri seperti tertekan atau tegang(tidak berdenyut)

- Intensitas ringan atau sedang

- Tidak diperburuk dengan aktivitas fisik harian sseperti berjalan atau naik

tangga

D. Keduanya mengikuti:

- Tidak ada mual atau muntah

- Harus ada fotofobia atau fonofobia, tapi bukan keduanya.

8

Page 9: nyeri kepala tipe tegang

E. Tidak terkait dengan penyakit lain

1.1 Infrequent episodic tension type headache associated with pericranial

tenderness

Kriteria diagnostik:

- Memenuhi kriteria diatas A-E

- Peningkatan nyeri perikranial pada palpasi manual

1.2 Infrequent episodic tension type headache not associated with pericranial

tenderness

Kriteria diagnostik:

- Memenuhi kriteria diatas A-E

- Tidak ada peningkatan nyeri perikranial pada palpasi manual

2. Frequent Episodic Tension- Type Headache

Deskripsi:

Berlangsung beberapa menit sampai beberapa hari.Nyeri bilateral, rasa tertekan atau

tegang dan intensitas ringan sampai sedang, dan tidak diperburuk oleh diperburuk oleh

aktivitas fisik.Tidak ada mual, tapi fotofobia dan atau fonofobia mungkin ada.Diagnostic

criteria:

A. Setidaknya terjadi 10 kali dalam ≥1 hari tapi <15 hari dalam sebulan atau

setidaknya hingga 3 bulan(≥12 dan <180 hari pertahun) dan memenuhi kriteria B-

D

B. Sakit kepalaberlangsung selama 30 menit sampai 7 hari

C. Memenuhi paling tidak dua dari karakteristik berikut:

- Bilateral

- Nyeri seperti tertekan atau tegang(tidak berdenyut)

- Intensitas ringan atau sedang

- Tidak diperburuk dengan aktivitas fisik harian sseperti berjalan atau naik

tangga

D. Keduanya mengikuti:

- Tidak ada mual atau muntah

- Harus ada fotofobia atau fonofobia, tapi bukan keduanya.

E. Tidak terkait dengan penyakit lain

9

Page 10: nyeri kepala tipe tegang

2.1 frequent episodic tension type headache associated with pericranial

tenderness

criteria diagnostik:

- memenuhi criteria diatas A-E

- peningkatan nyeri pericranial pada palpasi manual

2.2 frequent episodic tension type headache not associated with pericranial

tenderness

criteria diagnostik:

- memenuhi criteria diatas A-E

- tidak ada peningkatan nyeri pericranial pada palpasi manual

3. Chronic Tension-Type Headache

Deskripsi:

Gangguan ini berkembang dari nyeri kepala tipe tegang episodik, dengan nyeri kepala

terjadi setiap hari selama beberapa menit hinggga beberapa hari.Nyeri bilateral, tertekan

atau tegangdan intensitas ringan hingga sedang dan tidak diperburuk dengan aktivitas

fisik.Mungkin ada mual ringan, fotofobia atau fonofobia.

kriteria diagnostik:

A. Setidaknya ≥15hari perbulan rata-rata lebih dari 3 bulan (≥180 hari pertahun) dan

memenuhi kriteria B-D

B. Sakit kepalaberlangsung selama berjam-jam atau mungkin berlanjut

C. Memenuhi paling tidak dua dari karakteristik berikut:

- Bilateral

- Nyeri seperti tertekan atau tegang(tidak berdenyut)

- Intensitas ringan atau sedang

- Tidak diperburuk dengan aktivitas fisik harian sseperti berjalan atau naik

tangga

D. Keduanya mengikuti:

- Tidak ada lebih dari satu gejala, yaitu: fotofobia, fonofobia atau mual ringan.

- Tidak mual sedang atau berat juga muntah.

10

Page 11: nyeri kepala tipe tegang

E. Tidak terkait dengan penyakit lain

3.1 Chronic tension type headache associated with pericranial tenderness

Kriteria diagnostik:

- memenuhi criteria diatas A-E

- peningkatan nyeri perikranial pada palpasi manual

3.2 chronic tension type headache not associated with pericranial tenderness

kriteria diagnostik:

- memenuhi kriteria diatas A-E

- tidak ada peningkatan nyeri pericranial pada palpasi manual

4. Probable T ension-Type Headache

4.1 probable infrequent episodic tension type-headache

kriteria diagnostik:

A. memenuhi semua criteria kecuali satu dari criteria A-D dalam infrequent

episodic tension type-headache.

B. Tidak memnuhi kriteria migraine tanpa aura

C. Tidak termasuk dalam gangguan lain.

4.2 probable frequent episodic tension type-headache

kriteria diagnostik:

A. memenuhi semua criteria kecuali satu dari criteria A-D dalam frequent

episodic tension type-headache.

B. Tidak memenuhi kriteria migraine tanpa aura

C. Tidak termasuk dalam gangguan lain.

4.3 probable chronic episodic tension type-headache

kriteria diagnostik:

A. Setidaknya terjadi ≥15 hari sebulan atau rata-rata >3 bulan (≥180hari

pertahun) dan memenuhi kriteria B-D

B. Sakit kepalaberlangsung selama berjam-jam atau mungkin berlanjut

C. Memenuhi paling tidak dua dari karakteristik berikut:

- Bilateral

- Nyeri seperti tertekan atau tegang(tidak berdenyut)

11

Page 12: nyeri kepala tipe tegang

- Intensitas ringan atau sedang

- Tidak diperburuk dengan aktivitas fisik harian sseperti berjalan atau

naik tangga

D. Keduanya mengikuti:

- Harus ada salah satu dari gejala, fotofobia, fonofobia atau mual ringan.

- Tidak ada mual sedang atau berat dan juga muntah

E. Tidak terkait dengan penyakit lain tapi ada atau muncul gejala selama 2

bulan.

G. TERAPI

Terapi Farmakologi

1. Terapi Fase Akut

Terapi untuk serangan akut mengacu pada pengobatan individual nyeri kepala

pada pasien dengan episodik dan kronik.Kebanyakan nyeri kepala yang dialami pasien

dengan episodik adalah ringan sampai sedang, dan pasien biasanya dapat mengelola

sendiri sakitnya dengan menggunakan analgesik sederhana (parasetamol atau aspirin)

atau NSAID.Efektivitas dari analgesik sederhana cenderung menurun dengan

meningkatnya frekuensi sakit kepala. Pada pasien dengan NKTT kronis, sakit kepala

sering berhubungan dengan stres, kecemasan dan depresi, dan analgesik sederhana

biasanya tidak efektif dan harus digunakan dengan hati-hati karena risiko kelebihan obat

sakit kepala (medication overuse headache) pada asupan rutin analgesik sederhana di atas

14 hari sebulan atau triptans atau kombinasi analgesik diatas 9 hari dalam sebulan.

12

Page 13: nyeri kepala tipe tegang

Tabel 2. Obat –obat yang direkomendasikan untuk terapi NKTT serangan akut ( dikutip

dari jurnal EFNS guideline on the treatment ot tension-type-headache- Report of an

EFNS task force )

Kandungan Dosis Tingkat

Rekomendasi

Efek Samping

Ibuprofen 200- 800ng A Efek pada gastrointestinal, terjadi

perdarahan

Ketoprofen 25mg A Efek samping sama dgn ibuprofen

Aspirin 500-1000mg A Efek samping sama dgn ibuprofen

Naproxen 375-550mg A Efek samping sama dgn ibuprofen

Diclofenac 12,5-100mg A Efek samping sama dgn ibuprofen

Paracetmol 1000mg (oral) A Efek samping pada gastrointestinal

lebih rendah di banding NSAIDs

Caffeine

kombinasi

65-200mg B -

Analgesik sederhana dan NSAID adalah pilihan utama dalam terapi akut

NKTT.Parasetamol 1000 mg kurang efektif dibanding NSAID tetapi memiliki efek

samping yang lebih rendah terhadap lambung.Ibuprofen 400 mg direkomendasikan

sebagai obat pilihan antara NSAID karena efek sampingyang baik pada gastrointestinal

dibandingkan dengan NSAID lainnya. Kombinasi analgesik mengandung kafein lebih

efektif daripada analgesik sederhana atau NSAID saja tetapi dianggap oleh beberapa ahli

lebih cenderung mendorong kelebihan obat sakit kepala. Dokter harus menyadari risiko

kelebihan obat pada sakit kepala sebagai akibat dari seringnya dan berlebihan

menggunakan semua jenis analgesik pada terapi akut5.

2. Terapi Profilaksis

Terapi proilaksis harus dipertimbangkan pada pasien dengan NKTT kronis, dan dapat

dipertimbangkan pada pasien dengan NKTT episodik sangat sering. Pengaruh lain,

misalnya kelebihan berat badan atau depresi, harus diperhitungkan. Selama bertahun-

13

Page 14: nyeri kepala tipe tegang

tahun, yang antidepresan trisiklik amitriptyline telah digunakan.Belakangan ini

antidepresan, NSAID, relaksan otot, antikonvulsan dan toksin botulinum telah diuji pada

NKTT kronik5.

Tabel3.Obat –obat yang direkomendasikan untuk terapi profilaksis dari NKTT ( dilhat

dari jurnal EFNS guideline on the treatment ot tension-type-headache- Report of an

EFNS task force)

Kandungan Dosis Tingkat rekomendasi

Obat pilhan pertama :

Amitriptyline 30-75mg A

Obat pilihan kedua :

Mirtazapine

Venlafaxine

30mg

150mg

B

B

Obat pilihan ketiga :

Clomipramine

Maprotiline

Mianserin

75-150mg

75mg

30-60mg

B

B

B

Amitriptyline memiliki profilaksis klinis yang relevan efek pada pasien dengan

NKTT kronis dan harus menjadi obat pilihan pertama.Sedangkan mirtazapine dan

venlazapine merupakan pilihan kedua.Amitriptyline dimulai pada dosis rendah (10-25 mg

/ hari) dan dititrasi oleh 10-25 mg mingguan sampai pasien memiliki efek terapi yang

baik atau efek samping ditemukan.Penting pasien diberitahu bahwa ini adalah bagian

antidepresan tetapi memiliki efek sendiri terhadap nyeri.Dosis biasanya 30-75 mg per

hari diberikan 1-2 jam sebelum waktu tidur untuk membantu untuk menghindari efek

samping obat penenang.

Efek samping amitriptyline yaitu mulut kering, mengantuk, pusing, sembelit dan

penambahan berat badan.Efek samping utama mirtazapine adalah mengantuk dan

penambahan berat badan, atau venlafaxine, yang efek samping utama adalah muntah,

mual, pusing dan kehilangan libido, harus dipertimbangkan jika amitriptyline tidak

14

Page 15: nyeri kepala tipe tegang

efektif atau tidak dapat ditoleransi.Penghentian harus dicoba setiap 6-12 bulan.Dokter

harus mengingat bahwa keberhasilan terapi obat pencegahan di NKTT sederhana dan

manfaat harus lebih besar daripada efek samping5.

Terapi non farmakolgi

Beberapa terapi nonfarmakologi adalah :

A. Training relaksasi.

Tujuan dari relaksasi ini adalah untuk membantu pasien mengenali dan

mengontrol tekanan yang muncul dalam kegiatan sehari-hari.Selama pelatihan, pasien

mengalami tegangan dan kemudian merelaksasikan otot-otot tertentu secara

bertahap.Pada langkah terakhir, relaksasi di ulangi dan menjaga agar otot tidak

melakukan aktivitas yang berat.

B. EMG-Biofeeback

Tujuan dari EMG-Biofeedback untuk mengenali dan mengontrol tegangan otot

dengan memberikan umpan balik terus menerus tentang aktivitas otot.Sesi biasanya

meliputi fase adaptasi, fase dasar, fase pelatihan dimana umpan balik diberikan dan fase

control diri dimana pasien mampu mempraktekkan untuk mengontrol tegangan otot tanpa

bantuan.

C. Cognitive behavioural therapy

Tujuan dari terapi kognitif-perilaku adalah mengajar pasien untuk

mengidentifikasikan pikiran dan keyakinan yang menghasilkan stress/memperburuk sakit

kepala.Pikiran ini kemudian ditantang dan dianggap sebagai alternatif adaptasi

pengontrolan diri.Berbagai jenis latihan boleh digunakan untuk menantang pikiran dan

keyakinan, termasuk meneliti dengan situasi dari pandangan orang lain, situasi dari

kemungkinan aktif menghasilkan lainnya yang mungkin dilihat dari situasi, dan

merancang suatu perilaku percobaan untuk menguji validitas tertentu.

Meskipun terapi psikologis tampaknya memiliki khasiat yang sama dalam uji

coba terkontrol, ini tidak mungkin menjadi masalah hanya untuk individu pasien.

15

Page 16: nyeri kepala tipe tegang

Perawatan psikologis relatif memakan waktu.terapi kognitif-perilaku akan sangat

bermanfaat bagi pasien masalah psikologis atau tekanan afektif memainkan peran utama,

sementara biofeedback atau relaksasi pelatihan mungkin lebih baik untuk pasien tegang.

H. PENCEGAHAN

Kita dapat mencegah nyeri kepala tipe tegang dengan belajar cara mengelola pikiran

dan stres. Berikut beberapa strateginya7

Buatheadache diary, tandai kapan sakit kepala terjadi dan apa yang kita

lakukan sebelum sakit kepala itu muncul

Belajar untuk mengenali apa yang memicu ketegangan sakit kepala.

Menghindari atau meminimalkan situasi stres.

Sering-sering beristirahat untuk berjalan atau berpindah.

Luangkan waktu untuk melakukan pekerjaan yang menyenangkan.

Pelajari teknik relaksasi seperti bernapas dalam dan berfokus pada sesuatu

yang menyenangkan.

Luangkan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan.

Praktek teknik relaksasi, seperti bernapas dalam dan berfokus pada sesuatu

yang menyenangkan.

Pelajari teknik untuk mengatasi situasi sulit atau stres.

Luangkan waktu untuk teman-teman dan membangun sistem dukungan

yang kuat.

Pergi tidur lebih awal dan mendapatkan tidur malam yang baik.

Berolahraga secara teratur.

I. PROGNOSIS

Nyeri kepala tipe tegang tidak berbahaya dan banyak kasus yang ditemukan

mudah di sembuhkan tetapi dengan perawatan yang tepat.Hal ini tidak berbahaya atau

membahayakan dan umumnya tidak mengganggu kualitas hidup yang normal dan

pekerjaan8.

16

Page 17: nyeri kepala tipe tegang

J. KESIMPULAN

IHS(International Headache society) mengklasifikasikan ada tiga jenis NKTT

yang dibagi atas frekuensi nyeri kepala yang muncul: (1) infrequent episodic

NKTT(berlangsung kurang dari 12 hari nyeri kepala per tahun), (2) frequent episodic

NKTT(berlangsung antara 12-180 hari per tahun), dan (3) chronic NKTT(lebih dari 180

hari per tahun)3.

Faktor pencetus yang paling banyak dijumpai adalah stress, kelelahan, kurang

tidur, cuaca dan hormon4.

Patogenesis TTH sangat kompleks dan multifaktorial, dengan kontribusi dari

faktor sentral dan perifer. Pada pasien nyeri kepala tipe tegang, faktor psikologi biasanya

berhubungan dengan kontraksi yang berlebihan dari otot leher, dahi dan otot dagu6.

Penanganan nyeri kepala tipe tegang dapat dengan medikasi dan non

medikasi.penanganan farmakologi, ada dua yaitu akut dan profilaksis.Sedangkan non

farmakologi, dapat dengan terapi psikologi yaitu training relaksasi, EMG-biofeedback,

terapi kognitif perilaku7.

17

Page 18: nyeri kepala tipe tegang

DAFTAR PUSTAKA

1. Wober C, Cicek W.B.Handbook of Clinical Neurology, Vol 97(3rd series). Triggers of

migraine and tension-type headache. ©2011 Elsevier B.V: 161-170

2. Kim B.K, Min C.K, et all. Prevalence and Impact of Migraine and Tension-Type

Headachein Korea. J Clin Neurol ©2012;8:204-211

3. Bendsten L, Jensen R. Tension Type Headache.Neurol Clin 27(2009): 525-535

4. Singh K. M, Crystal A. H. Muscle Contraction Tension Headache. Updated: Jun 3, 2011.

Available online at http://emedicine.medscape.com/article/1142908-overview

5. Bendsten. L, Evers. S, et all. EFNS guideline on the treatment of tension-type headache-

Report of an EFNS task force.European Journal of Neurology 2010, 17: 1318-1325

6. Bendsten L. Drug and nondrug in tension-type headache. Therapeuthic Advances in

Neurological Disoreders [2009] 2[3]: 155-161.

7. Wood D. Muscle Contraction Headache; Tension type headache in Tension Headache.

Copyright ©2011 EBSCO Publishing: 1-5

8. Pluta M. R, Lynm C, et all. Tension-Type Headache. The Journal of the American

Medical association. JAMA July 27, 2011-Vol 306, No. 4: 1

9. Diamond L. M, Solomon D. G. Diamond and Dalessio’s The Practicing Physician’s

Approach to Headache sixth edition. The Practicing Physician’s Approach to

Headache/edited by Seymour Diamond, Donald J. Dalessio. 5th ed.©1992

10. Olesen J, et all. Cephalalgia an Intenational Journal of Headache. The international

Classification of Headache Disorders, 2nd edition. International Headache Society 2003.

Volume 24 supplement 1 2004. ICHD II:37-43

18