korosi retak tegang
TRANSCRIPT
Korosi retak tegang (SCC) adalah peristiwa pembentukan dan perambatan
retak dalam logam yang terjadi secara simultan antara tegangan tarik yang bekerja
pada bahan tersebut dengan lingkungan korosif. Proses korosi retak tegang (SCC)
dapat terjadi dalam beberapa menit jika berada pada lingkungan korosif atau beberapa
tahun setelah pemakaiannya. Hal ini terjadi karena adanya serangan korosi terhadap
bahan. Korosi retak tegang (SCC) merupakan kerusakan yang paling berbahaya,
karena tidak ada tanda-tanda sebelumnya.
Gambar 1.1 sketsa dari scc
Gambar 1.2 Karekteristik retak yang terlihat dari SEM.
Intergranular atau dalam hal ini menunjukkan kerapuhan disebabkan oleh
perlakuan panas.
Transgranular atau pembelahan timbul akibat beban impak.
Ductile (ulet/cekungan) atau kadang-kadang disebut koalensi microvoid
disebabkan oleh overload (beban yang melebihi batas).
Gambar 1.3 transgranular SCC
Gambar 1.4 intergranular SCC
Mekanisme dari korosi retak tegang (SCC).
Pemutusan anodic (anodic dissolution)
1. Dinding dan ujung retak adalah lapisan pasif.
2. Lapisan pasif pada ujung retak pecah oleh deformasi plastik, dan korosi pun
terjadi.
3. Ujung retak kembali menjadi pasif.
4. Kondisi kembali seperti no 1.
Film-Induced Cleavage (pembelahan yang terjadi pada lapisan film).
1. Dinding dan ujung retak dilindungi oleh lapisan film (baik lapisan film oksida atau
paduan-lapisan de).
2. Lapisan film di ujung retak pecah oleh deformasi plastik.
3. Pecahan di ujung retak berubah menjadi celah.
4. Celah kembali menjadi tumpul oleh deformasi plastik.
Hydrogen Embrittlement (penggetasan yang ditimbulkan oleh hidrogen).
1. Hidrogen yang dihasilkan oleh reaksi katodik.
2. Hidrogen berdifusi ke daerah aksial tegangan tarik di depan retak.
3. Hidrogen menyebabkan patah getas dan terbentuklah celah.
4. Celah kembali menjadi tumpul oleh deformasi plastik dan hidrogen pun
keluar.
Sumber yang menyebabkan terbentuknya hydrogen
pengelasan
elektroplating
kontak dengan gas hidrogen
korosi, terutama di hadapan sulfida
Material yang mempunyai kekuatan yang lebih tinggi rentan terhadap penggetasan
yang ditimbulkan oleh hidrogen ini.
Dari tabel diatas dapat terlihat suatu jenis logam akan mengalami korosi retak
tegang (SCC) hanya pada lingkungan yang spesifik seperti baja tahan karat jenis
austenitic 18-8 yang mengandung Fe 74%, akan mengalami SCC dilingkungan ion
clorida tetapi tidak terjadi SCC didalam lingkungan nitrat, sebaliknya itu terjadi pada
baja karbon.
Karakteristik dari korosi retak tegang (SCC)
Faktor pH tinggi pH netral
Lokasi CS discharges
Tanah basah atau kering
Tanah agresif
Dimana saja
Tanah basah atau kering
Tanah agresif
Temperatur Eksponensial temperatur
impack.
Efek temperatur tidak
begitu jelas.
Elektolit Carbonate - bicarbonate
pH > 9,3
Bicarbonate cair 5,5 > pH
> 7,5 dengan CO2 yang
tinggi
Potensial 600 – 750 mV Potensial bebas
Retak Intergranular Sempit Tidak merusak
Transgranular Lebih luas Mungkin bisa merusak
Gambar 1.4 metalografi SCC pada pH tinggi
Gambar 1.5 metalografi SCC pada pH netral
Cara – cara yang bisa dilakuakan untuk mencegah terjadinya SCC
(korosi retak tegang).
Pada dasarnya SCC terjadi karena adanya kombinasi tegangan, metallurgical
structure, dan kondisi lingkungan yang agresive. Sehingga pencegahannya bisa
dilakukan dengan menghilangkan salah satu atau lebih faktor-faktor tsb, seperti di
bawah ini:
1. Pemilihan material yg tahan/ imun thd SCC. Type austenitic dan high chromium
content ferritic alloys rentan thd SCC.
2. Modifikasi lingkungan. Lingkungan yg aggressive, misal mengandung NaOH atau
NaCl dg konsentrasi tinggi, ditambah adanya oxygen, akan mendorong terjadinya
SCC ini. Penambahan corrosion inhibitor bisa mengurangi potensi ini.
3. Mengurangi tensile stress