nutrisi sapi

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Kebutuhan zat-zat makanan untuk produksi air susu ternak adalah salah satu kebutuhan yang termasuk tinggi dalam usaha peternakan. Hal ini karena metabolisme dalam tubuh induk yang menyusui sangat tinggi selama periode laktasi, terutama pada saat puncaknya. Secara kualitatif komposisi air susu dari berbagai spesies hewan adalah hampir sama. Namun, apabila diteliti akan terdapat perbedaan pada komponen- komponennya. Misalnya protein dan lemak dari spesies yang satu akan berbeda dengan spesies yang lain. Komposisi air susu dari beberapa spesies konstituen terbanyak dari air susu semua spesies adalah air, yang berkisar dari 80.1% sampai 87.5%. Juga terdapat kisaran yang tinggi dari mineral dan komponen lain seperti asam amino, kreatin, urea, albumin yang larut dalam air. Laktose, enzim-enzim, vitamin-vitamin yang larut dalam air. Kesemuanya terdapat dalam keadaan suspensi koloidal dalam komponen-komponen air dari kalsium dan fosfor, kasein protein dan globula lemak. Lemak mengandung gliserida, fosfolipida, kolesterol, vitamin- vitamin yang larut dalam lemak, bermacam-macam pigmen, protein, serta logam-logam berat tertentu. Nilai yang sebenarnya dari air susu adalah terletak pada kandungan 1

Upload: roronenew

Post on 25-Oct-2015

173 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ilmu pakan ternak

TRANSCRIPT

Page 1: Nutrisi Sapi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan zat-zat makanan untuk produksi air susu ternak adalah salah

satu kebutuhan yang termasuk tinggi dalam usaha peternakan. Hal ini karena

metabolisme dalam tubuh induk yang menyusui sangat tinggi selama periode

laktasi, terutama pada saat puncaknya.

Secara kualitatif komposisi air susu dari berbagai spesies hewan adalah

hampir sama. Namun, apabila diteliti akan terdapat perbedaan pada komponen-

komponennya. Misalnya protein dan lemak dari spesies yang satu akan berbeda

dengan spesies yang lain. Komposisi air susu dari beberapa spesies konstituen

terbanyak dari air susu semua spesies adalah air, yang berkisar dari 80.1% sampai

87.5%. Juga terdapat kisaran yang tinggi dari mineral dan komponen lain seperti

asam amino, kreatin, urea, albumin yang larut dalam air. Laktose, enzim-enzim,

vitamin-vitamin yang larut dalam air. Kesemuanya terdapat dalam keadaan

suspensi koloidal dalam komponen-komponen air dari kalsium dan fosfor, kasein

protein dan globula lemak. Lemak mengandung gliserida, fosfolipida, kolesterol,

vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, bermacam-macam pigmen, protein, serta

logam-logam berat tertentu. Nilai yang sebenarnya dari air susu adalah terletak

pada kandungan bahan padat tak mengandug lemak (solids not fat) atau SNF,

yaitu bahan kering yang tertinggal setelah lemak air susu dihilangkan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan laktasi dan sebutkan jenis – jenis sapi perah?

b. Zat apa saja yang terkandung dalam susu?

c. Apasaja kebutuhan nutrisi untuk laktasi pada sapi?

d. Sebutkan pengaruh kekurangan – kekurangan zat makanan dalam diet pada

produksi air susu?

1

Page 2: Nutrisi Sapi

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian laktasi, jenis – jenis sapi perah, komposisi air

susu, standar makanan untuk laktasi dan pengaruh kekurangan – kekurangan

zat makanan dalam diet pada produksi air susu.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan paper ini bersumber dari kepustakaan dan internet.

2

Page 3: Nutrisi Sapi

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Pengertian Laktasi dan Jenis – Jenis Sapi Perah

Laktasi adalah karakteristik yang spesifik bagi ternak mamalia. Susu adalah

produk yang dihasilkan oleh glandula mamae dan merupakan nutrisi bagi anaknya

untuk mendapatkan imunitas pasif.

Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua,

yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang

berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos

primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos

Taurus. Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi

Shorthorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Jersey (dari selat

Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish

(dari Denmark) dan Drought master (dari Australia)

2.2 Komposisi Air Susu

Susu mempunyai susunan kimia yang kompleks. Konstituen utamanya

adalah air yaitu sebesar 46 – 90 %, tergantung spesies ternaknya. Komposisi susu

juga bervariasi tergantung spesies. Komponen utama lainnya adalah protein, lemak

dan laktosa. Susu juga merupakan sumber berbagai mineral seperti Ca, Mg dan P

serta berbagai vitamin. Air susu yang pertama keluar setelah proses kelahiran

mengandung maternal immunoglobulin atau antibody yang dapat bertindak

sebagai imunitas terhadap penyakit, disebut kolostrum.

Tabel 1: Persentase komposisi air susu dari berbagai spesies hewan

Spesies Air Protein LemakLaktos

e Abu Kalsium Fosfor Energi% % % % % % % Kkal/l

Sapi 87,2 3,5 3,7 4,9 0,71 0,121 0,095 73Kambing 86,5 3,6 4,0 5,1 0,80 0,131 0,104 79Kuda 89,0 2,7 1,6 6,1 0,51 0,100 0,060 54Domba 80,1 5,8 8,2 4,8 0,92 0,250 0,166 127Kerbau 83,0 3,8 7,4 4,9 0,78 0,180 0,120 109Babi 80,4 5,4 8,3 5,0 0,85 0,252 0,151 126

3

Page 4: Nutrisi Sapi

Wanita 87,5 1,0 4,4 7,0 0,21 0,035 0,13 70Protein dan lemak merupakan komposisi penting pada susu. Protein dalam susu disebut

casein. Lemak mengandung gliserida, fosfolipida, kolesterol,vitamin – vitamin yang

larut dalam lemak, bermacam – macam pigmen, protein serta logamberat tertentu.

Tabel 2 : Komposisi susu dari berbagai breed sapi perah

BreedLemak Protein Laktosa Abu Total

SNF% % % % Solid %

Ayrshire 4,1 3,6 4,7 0,7 13,1 8,52Brown Swiss 4,0 3,6 5,0 0,7 13,3 8,99Guernsey 5,0 3,8 4,9 0,7 14,4 9,01Holstein 3,7 3,1 4,9 0,7 12,4 8,45Jersey 5,1 3,9 4,9 0,7 14,6 9,21

Sekresi Air Susu dan Sumber dari Zat – Zat Penyusunnyaa

Sebagian besar zat – zat penting yang ada dalam air susu disentesa dalam

kelenjar susu dari ikatan zat – zat yang diserap dari darah. Kelenjar susu menyerap

protein, mineral, dan vitamin tertentu dari darah dan kemudian zat ini langsung

dipindahkan ke dalam air susu.

Tabel 3: Komposisi darah dan air susu dari sapi

Plasma Darah Air SusuKonstituen % Konstituen %

Air 91,0 Air 87,00

Glukosa 0,05 Laktosa  4,90Kasein 0,00 Kasein  2,90Albumin 3,20 Albumin  0,52Globulin 4,40 Globulin  0,20Lemak 0,06 Lemak  3,70Fosfolipida 0,24 Fosfolipida  0,10

Kalsium0,009 Kalsium  0,05

Fosfor0,011 Fosfor  0,10

Natrium 0,34 Natrium  0,05Kalium 0,03 Kalium  0,15Klor 0,35 Klor  0,11

4

Page 5: Nutrisi Sapi

Protein air susu mengandung 95%nitrogen air susu.Casein adalah protein

terbanyak yang terdapat dalam air susu yaitu menyusun 78% dari nitrogen air susu.

Bagian kecil dari albumin da globulin – globulin diserap langsung dari darah ke dalam

air susu.

Laktosa air susu kenanyakan di sintesis dari glukosa darah. Laktose merupakan

suatu disakarida mengandung glukosa dan galaktosa namun besar kadarnya dalam air

susu tergantung dari spesies hewan.

Lemak air susu adalah suatu campuran trigliserida yang mengandung

asamlemak jenuh dan tak jenuh. Pada umumnya lemak air susu sapi mengandung

proporsi asam lemak jenuh bermolekul rendah lebih tinggi terutaka asam butirat. Pada

sapi asam asetat dan asam beta – hidroksi butirat darah digunakan untuk mensintesa

asam lemak.

Mineral diserap langsung masuk ke dalam air susu tetapi kelenjar susu selektif

dalam penyerapan mineral tertentu. Seperti selenium dan fluor tidak diserap sehingga

tidak terkandung dalam air susu.

Vitamin pada air susu tidak disentesis dalam kelenjar susu melaikan langsung

diserap dari darah. Sumber metabolit darah adalah makanan, dan dalam hal ini sapi

makanannya di tunjang oleh sintesa mikrobial dalam saluran pencernaannya.

2.3 Kebutuhan Nutrisi Bagi Sapi Perah

Kebutuhan zat makanan bagi sapi perah tergantung kebutuhan untuk hidup

pokok ditambah jumlah zat – zat makanan yang terdapat dalam air susu yang

disekresikan, yang terkandung dari jumlah air susu dan komposisi zat – zatnya.

Kebutuhan ternak perah akan zat makanan terdiri atas 2 bagian. Pertama, kebutuhan

hidup pokok (maintainance repoirements), yaitu kebutuhan untuk memelihara keutuhan

organ dan fungsi tubuh, dalam arti kata kebutuhan untuk mempertahankan bobot hidup

dan perawatan tubuhnya. Kedua, yaitu kebutuhan produksi (pertumbuhan,

penggemukan, reproduksi serta laktasi).

Sekresi air susu dan komposisi air susu, keduanya bergantung dari bangsa sapi,

umur sapi, stadium dalam siklus laktasi, status gizi dan beberapa faktor lainnya. Sapi –

5

Page 6: Nutrisi Sapi

sapi Friesian adalah penghasil tertinggi susu, diikuti oleh sapi Ayrs hires, shorthorn,

guernsey,dan jersey.

Periode laktasi normal sapi- sapi normal sapi – sapi yang dikawinkan dan

mengandung tiap 12 bulan adalah kira – kira 44 minggu atau 350 hari. Perkawinan

yang lebih lambat dalam periode laktasi akan memungkinkan periode laktasi lebih

panjang. Umur sapi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi produksi air susu dan

pada umumnya, produksi pada laktasi pertama adalah yang terendah dan akan

meningkat pada periode – periode berikutnya. Namun faktor – faktor lain seperti

makanan, kesehatan, frekuensi pemerahan, dapat berpengaruh terhadap produksi air

susu dibanding faktor umur sapi.

45

30

15 A →

B →

0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 Minggu

Kurve laktasi normal sapi friesian

A. Dikawinkan lagi dan mengandung tiap 12 bulan

B. Dikawinkan lagi dan mengandung tiap 15 bulan

C. Tidakmengandung lagi.

Umumnya, kadar protein dan lemak air susu sapi friesian lebih rendah

dibanding kadar protein dan lemak air susu sapi jersey, bila umur sapi bertambah

kualitas air susu sapi menjadi kurang terutama kadar bahan padatnya. Juga stadium

laktasi mempunyai pengaruh terhadap komposisi air susu. Umumnya kualitas terendah

air susu didapat pada saat produksi air susu tertinggi, kemudian kualitas akan

bertambah baik secara teratur seiring dengan menurunnya produksi.

6

C

Page 7: Nutrisi Sapi

Kebutuhan akan Hijauan

Pada umumnya jumlah hijauan yang diberikan pada ternak tersebut adalah 10 %

dari berat hidup, sedangkan makanan penguat misalnya konsentrat hanya diberikan 1 %

saja dari berat hidup.

Kebutuhan akan Bahan Kering (BK)

Dalam memberi makan, kita perlu mempunyai perkiraan berapa jumlah

makanan yang layak diberikan kepada ternak. Pemberian makanan yang terlalu sedikit

atau terlalu banyak jelas akan merugikan. Jumlah pemberian ransum (hijauan +

konsentrat) dapat diperkirakan dari kebutuhan akan bahan kering (BK).

Kebutuhan Energi

Kebutuhan energi bagi sapi laktasi berasal dari hasil penelitian cara faktorial

dan akan mengikutsertakan kadar energi dalam air susu ditambah kebutuhan hidup

pokok sapi setelah keduanya dikoreksi terhadap hilangnya energi dalam metabolisme.

Standar pemberian makanan NRC sap perah mencantumkan kebutuhan energi Netto

(NE) laktasi untuk tiap kg air susu untukmemproduksi lemak yang berkisar antara 2,5%

- 6,0%. Misalnya: kebutuhan NEI untuk produksi 1 liter air susu dengan 2,5% le mak

adalah 0,59M kal, sedangkan untuk 6,0% lemak adalah 0,86 Mkal. Keutuhan untuk

hidup pokok sapi perah merupakan fungsi dari berat sapi dan aktivitasnya dan dalam

kebutuhan dalam NRC menggunakan rumus:

Kebutuhan hidup pokok sapi laktasi = 0,085 NEIWkg0,75

Jangung merupakan konsentrat sumber energi yang berdegradasi lambat dan dapat

meningkatkan produksi susu. Pada sapi laktasi, kekurangan energi akan menurunkan

produksi dan bobot hidup. Defisiensi yang parah dapat mengganggu reproduksi.

7

Page 8: Nutrisi Sapi

Tabel 4: Pengaruh kadar lemak yang berbeda terhadap komposisi air susu

Lembaga penelitian pertanian inggris menggunakan sistem Starch Equivalent

SE dan prosedurnya kembali pada masa kellner yang menemukan bahwa 1kg SE

mengandung kira – kira 2.95 kkal NE untuk memproduksi air susu, sehingga untuk 1

kg air susu dengan kadar lemak 4% . Kegunaan energi dari sapi laktasi dapat ditentukan

dengan percobaan makanan dan prosedurnya. Umumnya takaran energi yang berbeda

diberikan pada ternak yang dicatat kebutuhannya yang memberikan hasil yang tertinggi

selama beberapa waktu dan energi tersebut juga cukup untuk memenuhi hidup pokok

ternak. Kegunaan dari percobaan makanan dalam menentukan kebutuhan energi sapi –

sapi laktasi. Terbatas mengingat kemampuan sapi untuk mengganti lemak yang dipakai

dengan air selama laktasi puncaknya. Karena air lebih berat dibanding lemak maka

berat sapi bertambah meskipun sebenarnya dalam keaadaan imbangan energi yang

negatif. Pelaksanaan praktek pemberian makanan dengan kadar energi tinggi, berupa

konsentrat selama 60 – 90hari pertamamasa laktasi. Menghasilkan puncak kurve yang

lebih tinggi.

Sapi – sapi yang berkemampuan menghasilkan air susu yang tinggi

membutuhkan energi yang lebih besar tiap unit air susu yang disekresikan dibanding

sapi – sapi berproduksi rendah. Perbedaan yang menyolok disebabkan karena

berkurangnya daya cerna makanan sebab konsumsi makanan yang lebih tinggi.

Sapi-sapi yang berkemampuan menghasilkan air susu yang tinggi

membutuhkan energi lebih besar, tiap unit air susu yang disekresikan dibanding sapi-

sapi berproduksi rendah. Perbedaan yang menyolok disebabkan karena berkurangnya

daya cerna makanan sebab konsumsi makanan yang lebih tinggi. Namun ada penyebab

8

Lemak protein energi bahan padat total% % kkal/100g %3.0 62 2.7 11.33.5 68 2.9 12.04.0 73 3.7 12.74.5 79 3.3 13.45.0 85 3.5 14.15.5 91 3.7 14.86.0 96 3.9 15.5

Page 9: Nutrisi Sapi

lain, seperti kemampuan genetik sapi, status gizi pada waktu laktasi, dan juga gambaran

makanan yang diterima pada saat pertumbuhannya.

Tabel 5: Pengaruh berbagai makanan selama masa pertumbuhan terhadap laktasi – laktasi

berikutnya .

Macam Makanan

Laktasi

62% (a) 100% (a) 146% (a)FCM Efisiensi FCM Efisiensi FCM Efisiensi

kg (b) kg (b) kg (b) % % %

1 4010 53 4110 50 4185 482 4672 53 4767 53 4424 473 4981 53 5088 55 4882 504 5288 54 5127 52 4852 495 5631 55 5700 58 4875 476 5626 55 5180 52 5114 49

Kebutuhan akan Protein

Kebutuhan protein untuk laktasi juga diperkirakan dengan metode yang sama

dengan yang dipakai pada kebutuhan energi. Metode faktorial mencakup kebutuhan

untuk hidup pokok, ditambah jumlah protein yang dikeluarkan dalam air susu, dan

kebutuhan neto yang didapat dari penjumlahan nilai ini harus dikoreksi dengan yang

hilang dalam metabolisme. Nilai biologi (biological value =BV) dari protein makanan

adalah angka yang biasanya diterima, yang menunjukan efisiensi penggunaan protein

dan kenyataannya mempunyai nilai tetap yakni kira – kira 70 untuk laktasi. Percobaan

– percobaan makanan juga digunakan untuk menentukan kebutuhan protein bagi sapi.

Seperti halnya pada percobaan-percobaan penentu kebutuhan, konsumsi protein

minimum yang cukup untuk produksi maksimum dapat ditentukan. Percobaan makanan

harus dilakukan selama periode yang lama karena sapi mungkin menggunakan

jaringannya sendiri untuk produksi air susu dalam waktu pendek. Rumen Degraded

Protein (RDP) adalah sebagai protein asal pakan yang berdegradasi di dalam rumen.

Sintesis protein mikroba sangat dipengaruhi oleh ketersediaannya prekursor N dan

ketersediaannya energi hasil fermentasi.

Kebutuhan akan Mineral

9

Page 10: Nutrisi Sapi

Kebutuhan mineral untuk laktasi termasuk NaCl, Ca, dan P. Kebanyakan

mineral terdapat cukup jumlahnya dalam makanan yang berasal dari alam, sehingga

hanya garam, kapur dan fosfor yang diberikan dalam pemberian makanan secara

langsung. Air susu yang mengandung 4% lemak juga mengandung kira-kira 1.23 g

kalsium dan kira-kira1,0 g fosfor tiap liter sehingga sapi yang menghasilkan 40 kg air

susu tiap hari akan mengeluarkan49.2 g kalsium dan 40 g fosfor tiap hari. Seekor sapi

mungkin ada dalam keadaan imbangan Ca negatif pada sebagian besar masa laktasinya.

Namun, bila disediakan Ca makanan cukup, sapi mungkin kembali ke dalam imbangan

positif pada masa akhir laktasi dan mungkin mampu mengganti cadangan yang hilang

dalam tulang.

Tabel 6 : Kebutuhan akan mineral – mineral esensial lain dibicarakan dalam

penerbitan-penerbitan standar makanan, beberapa diantaranya sebagai berikut :

Mineral Bagian dalam bahan kering

Natrium Na 0,18%NaCl NaCl 0,45%Kalium K 0,50% sampai 0,80%Magnesium Mg 0,20%Yodium Y 1,2mg/kgKobalt Co 0,10 mg/kgTembaga Cu 10,0 mg/kgBesi Fe 30,0 mg/kgMangan Mn 20 mg/kgSeng Zn 40 mg/kgBelerang S 0,20%Selenium Se 0,1 mg/kg

Kebutuhan akan Vitamin

Kebutuhan akan vitamin bagi sapi laktasi tidak spesifik untuk proses laktasinya,

tetapi vitamin adalah bagian dari air susu dan memegang peranan umum dalam fungsi

fisiologik jalannya metabolisme hewan untuk menghasilkan air susu. Hasil dari banyak

percobaan menunjukan bahwa apabila kebutuhan akan vitamin untuk hidup pokok,

reproduksi dan pertumbuhan badan telah terpenuhi, maka tidak diperlukan tambahan

vitamin lagi kecuali untuk mengganti vitamin yang hilang melalui sekresi air susu dan

juga yang hilang dalam proses metabolisme. Vitamin B-kompleks tidak menimbulkan

persoalan dalam pemberian makanan pada ternak ruminansia karena sistese mikrobial

10

Page 11: Nutrisi Sapi

dalam rumen dapat menyediakan vitamin yang cukup. Standar pemberian makanan

untuk sapi mencamtumkan kebutuhan akan vitamin A dan D, dan ini didasarkan dari

hasil percobaan dasar mengenai kebutuhan akan vitamin yang kemudian

dicantumkanlah daftar kebutuhannya guna keamanan status gizi tinggi ternak. Dalam

hijauan segar banyak terdapat zat karotinoid, terutama beta-karotin yang merupakan

provitamin A yang aktif. Dalam tubuh, beta-karotin tersebut dapat diubah menjadi

vitamin A aktif.

Tabel 7: Kebutuhan – Kebutuhan Zat Gizi Harian untuk Sapi Perah

Berat Makana

n Protein

TDN Ca PVitami

n ABadan Harian 1000

Kg kg g kg   Mcal   g g I.U.Hidup Pokok Sapi Betina Dewasa

400 5,5 373 3,15 13,86 11,9 7,16 15 13 30500 6,5 432 3,72 16,39 14,06 8,46 18 15 38600 7,5 489 4,27 18,79 16,12 9,70 21 17 46700 8,5 542 4,79 21,09 18,10 10,89 24 19 53800 9,5 592 5,29 23,32 20,01 12,03 27 21 61

Hidup pokok dan kebuntingan (akhir kebuntingan)400 7,2 702 4,10 17,98 15,47 9,30 26 18 30500 8,6 821 4,84 21,25 18,29 11,0 31 22 38600 10,0 931 5,55 24,37 20,97 12,61 37 26 46700 11,3 1035 6,23 27,35 23,54 14,15 42 30 53800 12,6 1136 6,89 30,24 26,02 15,64 47 34 61

Lemak Zat - zat gizi per kg air susu 3% - 77 0,282 1,24 1,07 0,64 2,5 1,7 -4% - 87 0,326 1,44 1,24 0,746 2,7 1,8 -5% - 98 0,365 1,61 1,39 0,83 2,9 1,9 -6% - 108 0,41 1,81 1,56 0,93 3,1 2 -

    Perubahan berat badan selama laktasiKehilangan -320  -2,17  -9,55  -8,25  -4,92 - - -

Pertambahan 500 2,6 9,96 8,55 5,12 - - -

2.4 Pengaruh Kekurangan – Kekurangan Zat Makanan dalam Diet pada

Produksi Air Susu.

Bila sapi perah tidak diberi makan, produksi air susu akan turun dengan cepat

dan akan berhenti sama sekali dalam 4 sampai 5 hari. Pembatasan energi lebih menberi

11

DE M NE

Page 12: Nutrisi Sapi

pengaruh kepada hasil total dibanding protein. Kadar lemak air susu ruminansia sangat

peka terhadap faktor-faktor yang mampengaruhi produksi asam asetat dalam rumen.

Diketahui bahwa rumput muda yang mengandung serat kasar sedikit menyebabkan

kadar lemak air susu turun. Juga pemberian makan rumput kering atau jerami yang

digiling dan energi makanan konsentrat akan menyebabkan penurunan kadar lemak air

susu yang menyolok. Imbangan asam asetat dan asam propionat yang dihasilkan rumen

kelihatannya menentukan kadar lemak air susu. Semua faktor-faktor tersebut apabila

diberlakukan pada sapi perah, akan menyebabkan pengurangan asam asetat, dan

sebaliknya terdapat kenaikan asam propionat. Penambahan minyak kelapa dan palm ke

dalam makanan yang rendah lemaknya menyebabkan penurunan presentasi lemak air

susu.

Takaran rendah dari vitamin A dan D dalam makanan sapi perah juga akan

menyebabkan penurunan vitamin-vitamin ini dalam air susu, dan bila kurangnya sangat

menyolok, maka akan menyebabkan gangguan fisiologik hewan.

12

Page 13: Nutrisi Sapi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laktasi adalah karakteristik yang spesifik bagi ternak mamalia. Susu adalah

produk yang dihasilkan oleh glandula mamae dan merupakan nutrisi bagi anaknya

untuk mendapatkan imunitas pasif.

Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi

Shorthorn, Friesian Holstein, Jersey,Brown Swiss, Red Danish dan Drought

master. Komposisi air susu terdiri dari air, protein, lemak,laktose, abu,kalsium, dan

fosfor.

Kebutuhan zat makanan bagi sapi perah yaitu kebutuhan akan hijauan,

bahan kering, energi, protein, mineral dan vitamin.

13

Page 14: Nutrisi Sapi

Daftar Pustaka

Adriani, Lovita; Mushawir, Andi. 2009. Kadar Glukosa Darah, Laktosa dan Produksi

Susu Sapi Perah pada Berbagai Tingkat Suplementasi Mineral Makro.

http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/12/kadar_glukosa_darah_la

ktosa_dan_produksi_susu_sapi_perah.pdf. [08 – 10 – 2011]

Arif Rokhayati, Umbang. 2010. Pengaruh Suplementasi Energi dan Undegrated Protein

Terhadap Produksi Susu Sapi Perah Friesian Holstein.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/7110825835.pdf. [05 – 10 – 2011]

Christiyanto, M ;dkk. 2005. Konsumsi dan Kecernaan Nutrien Ransum yang Berbeda

Prekursor Protein – Energi Dengan Pakan Basal Rumput Raja pada Sapi

Perah.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/37924/jurnal%20vol.

%2030%20no.%204_konsumsi%20dan%20kecernaan_christiyanto.pdf?

sequence=1. [06 – 10 - 2011]

Lestari, Tita Damayanti. 2006. Laktasi pada Sapi Perah Sebagai Lanjutan Proses

Reproduksi.

http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/09/laktasi_pada_sapi_perah.

pdf . [09 – 10 – 2011 ]

Manalu, Wasmen. 1995. Pengantar Ilmu Nutrisi Hewan. Institut Pertanian Bogor Press.

Bogor.

Nursiam, Intan. 2010. Kebutuhan Hijauan dan Konsentrat Bagi Ternak Perah.

http://intannursiam.wordpress.com/2010/09/20/kebutuhan-hijauan-dan-

konsentrat-bagi-ternak-perah/#more-223. [20 – 09 – 2011]

Sumardi. 2008. Jumlah Mikroba dan pH Rumen Serta Efisiensi produksi Susu Sapi

Friesian Holstein Akibat penambahan Tepung Daun Katu (Sauropus

androgynus, L. Merr) dalam Ransum.

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/261082737.pdf. [09 – 10 – 2011]

14

Page 15: Nutrisi Sapi

15