nspk penghapusan bmn - ditjen...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI
NSPK PENGHAPUSAN BMN

i
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NONFORMAL, DAN INFORMAL
Dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan pasal 115 huruf c, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan anak usia dini,
pendidikan nonformal, dan pendidikan informal, serta pasal 115 huruf e, pelaksanaan administrasi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal sebagai penguatan
sistem manajemen dan dukungan teknis pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal yang
meliputi tata kelola dan akuntabilitas.
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) ini dibuat sejalan dengan reformasi dibidang
penatausahaan Barang Milik Negara, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, dengan harapan dapat terciptanya sistem penatausahan
Barang Milik Negara yang lebih efektif dan efisien.
Salah satu bagian terpenting dari penatausahaan Barang Milik Negara adalah efetifitas dan
akuntabilitas dalam penyusunan laporan Barang Milik Negara. Hal-hal yang diatur dalam NSPK
ini mencakup proses, tahapan dan keluaran yang dapat digunakan dalam penyusunan laporan
Barang Milik Negara. Penyesuaian dan pengembangan lebih lanjut oleh masing-masing satuan
kerja dilingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
sangat dimungkinkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Hal lain yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah adalah penghapusan Barang Milik Negara, yang mana disebutkan
dalam Bab I pasal 1 angka 14 dan Bab IX pasal 41 sampai dengan pasal 44 bahwa tindakan

ii
menghapus Barang Milik Negara/daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan
dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna Barang
dan/atau Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang ada
dalam penguasaannya. Hal itu tentunya mempertimbangkan bahwa penghapusan dilakukan
dengan alasan ekonomis karena biaya operasional dan pemeliharaan barang dikeluarkan lebih
besar dari pada manfaat yang diperoleh. Hal-hal yang diatur dalam NSPK ini mencakup proses,
tahapan dan keluaran yang dapat digunakan dalam proses penghapusan barang milik negara.
Saya berharap seluruh entitas yang terlibat secara langsung atau yang tidak secara langsung dapat
menjalankan tugas sesuai dengan aturan dan dapat menaati segala peraturan yang telah disepakati
sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan.
Pada akhirnya Saya selaku Direktur Jenderal mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan sumbangan pikiran dan tenaga dalam penyusunan Norma, Standar, Prosedur
Dan Kriteria Penyusunan Laporan Barang Milik Negara dan Penghapusan Barang Milik Negara
ini.
Jakarta,
Direktur Jenderal,
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi. Psikolog
NIP 19570322 198211 2 001

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Penyusunan Norma, Standar, Prosedur
Dan Kriteria Penyusunan Laporan Barang Milik Negara dan Penghapusan Barang Milik Negara
yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya.
Penyusunan laporan Barang Milik Negara dan penghapusan Barang Milik Negara merupakan
salah kegiatan administrasi yang penting dalam pengelolaan Barang Milik Negara, hal ini sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.
Hal-hal yang diatur dalam NSPK ini mencakup proses, tahapan dan keluaran yang dapat digunakan
dalam proses penyusunan laporan barang milik negara dan penghapusan barang milik negara dan
diharapkan semua pihak yang berkepentingan baik internal dan eksternal dapat mengetahui: 1)
ketentuan yang mengatur pelaksanaan penyusunan laporan barang milik negara dan penghapusan
barang milik negara; 2) standar yang harus dilakukan dan standar output yang dihasilkan; dan 3)
batasan waktu yang harus diselesaikan. Selain dari itu dengan adanya NSPK ini diharapkan
menjadi indicator kinerja pengelolaan Barang Milik Negara di lingkungan Ditjen PAUDNI.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan NSPK ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita. Amin
Jakarta,
Sekretaris,
Dr. Gutama,
NIP 19530818 197903 1 001

iv
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL ........ I KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... III DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... IV BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................................1 A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................................1 B. TUJUAN ........................................................................................................................................3 C. RUANG LINGKUP .............................................................................................................................3 D. DASAR HUKUM ..............................................................................................................................3 BAB II KEWENANGAN DALAM PERMOHONAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA .....................5 A. KEWENANGAN DALAM MENGAJUKAN PERMOHONAN PENGHAPUSAN BMN .................................................5 B. KEWENANGAN MENERBITKAN PERSETUJUAN PENGHAPUSAN BMN ............................................................5 BAB III TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BMN .....................................................................7 A. KETENTUAN DALAM PELAKSANAAN PENGHAPUSAN .................................................................................7 B. PERSYARATAN PENGHAPUSAN ............................................................................................................9 C. TATA CARA PENGHAPUSAN ATAS BARANG MILIK NEGARA YANG BERADA PADA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL ........................................................................................... 10 BAB IV DOKUMEN TEKNIS PENGHAPUSAN ........................................................................................ 18 A. DAFTAR UMUM DOKUMEN USULAN PENGHAPUSAN ............................................................................. 18 B. DOKUMEN PENDUKUNG USULAN PENGHAPUSAN ALAT ANGKUT KENDARAAN DARAT BERMOTOR ................... 19 C. DOKUMEN PENDUKUNG USULAN PENGHAPUSAN ALAT ANGKUT APUNG BERMOTOR .................................... 20 D. DOKUMEN PENDUKUNG USULAN PENGHAPUSAN GEDUNG DAN BANGUNAN .............................................. 20 E. DOKUMEN PENDUKUNG USULAN PENGHAPUSAN PERALATAN KANTOR ...................................................... 22 BAB V PENUTUP ............................................................................................................................... 23 LAMPIRAN I SURAT PERMOHONAN ................................................................................................... V LAMPIRAN II KEPUTUSAN PEMBENTUKAN PANITIA .......................................................................... VI LAMPIRAN III BERITA ACARA PENELITIAN ......................................................................................... IX LAMPIRAN IV SURAT PERNYATAAN TIDAK MENGADAKAN KENDARAAN DINAS BARU ........................ X LAMPIRAN V SURAT PERNYATAAN TIDAK MENGGANGGU OPERASIONAL ......................................... XI

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menjamin terlaksananya tujuan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)
yaitu Tertib administrasi, Tertib Hukum dan Tertib Fisik, diterbitkan Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D)
sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2008.
PP Nomor 6 Tahun 2006 pada dasarnya merupakan penyatuan peraturan-peraturan
mengenai Pengelola BMN yang telah ada sebelumnya, mengatur hal-hal yang b elum
tertampung dalam peraturan-peraturan yang ada sebelumnya, dan memberikan landasan
hukum yang lebih kuat agar tertib administrasi dan tertib pengelolaan BMN/D dimaksud
dapat diwujudkan. Oleh karena itu, dengan adanya PP Nomor 6 Tahun 2006 diharapkan
Pengelolaan BMN/D semakin tertib baik dalam hal pengadministrasiannya maupun
pengelolaannya, sehingga dimasa mendatang dapat lebih efektif dan efisien.
Adapun pengertian Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) sesuai dengan pasal 1 angka 10
dan 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 adalah semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban APBN/D atau berasal dari perolehan lain yang sah. Selanjutnya, dalam
pasal 2 ayat (2) PP Nomor 6 Tahun 2006, dari pengertian BMN/D yang berasal dari
perolehan lain yang sah dimaksud dirinci dalam 4 bagian, yaitu :
(a) Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan/sejenisnya,
(b) Diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/ kontrak,
(c) Diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang, dan
(d) Diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap.

2
Dalam PP Nomor 6 Tahun 2006 diatur pejabat yang melakukan pengelolaan barang milik
negara/daerah termasuk kewenangannya. Untuk pengelolaan BMN, Menteri Keuangan
adalah Pengelola Barang, Menteri/pimpinan lembaga adalah Pengguna Barang, dan Kepala
Kantor Satuan Kerja adalah Kuasa Pengguna Barang.
Ruang lingkup pengelolaan BMN/D dalam PP Nomor 6 Tahun 2006 seperti tertuang dalam
pasal 3 ayat 2 adalah meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan BMN/D terdiri dari:
a. perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
b. pengadaan;
c. penggunaan;
d. pemanfaatan (meliputi sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, dan bangun guna
serah/bangun serah guna);
e. pengamanan (meliputi administrasi, fisik dan hukum) dan pemeliharaan;
f. penilaian;
g. penghapusan;
h. pemindahtanganan (meliputi penjualan, tukar menukar, hibah, dan Penyertaan Modal
Pemerintah);
i. Penatausahaan (meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan);
j. pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
Terkait dengan Penghapusan BMN dari daftar BMN Pengelola Barang dan Pengguna
Barang dan atau Kuasa Pengguna Barang, oleh Kementerian Keuangan telah di
keluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik
Negara.

3
Penghapusan Barang Milik Negara adalah tindakan menghapus Barang Milik Negara dari
daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk
membebaskan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang dan/atau Pengelola
Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik barang yang berada dalam
penguasaannya.
B. Tujuan
Prosedur Penghapusan BMN ini bertujuan untuk memberikan petunjuk umum bagi
pengelola BMN yang berada di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka
mewujudkan tertib administrasi, hukum dan fisik/pengelolaan BMN Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal.
C. Ruang Lingkup
Prosedur Operasi Standar ini berlaku untuk seluruh pelaksanaan penghapusan BMN di
lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
D. Dasar Hukum
1. Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
2. PP nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah;
3. PP nomor 38 tahun 2008 ttg perubahan atas peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2006
tentang pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
4. PMK Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan,
Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BArang Milik Negara.
5. KMK nomor 218/KM.6/2013 tentang Pelimpahan sebagian wewenang Menteri
Keuangan Yang Telah dilimpahkan kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara kepada
Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara untuk dan atas nama
Menteri Keuangan menandatangani surat dan/atau Keputusan Menteri Keuangan.
6. PMK Nomor 93/PMK.06/2010 tentang petunjuk pelaksanaan lelang.

4
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan &
Kodefikasi BMN;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 02/PMK.06/2008 tentang Penilaian Barang Milik
Negara.

5
BAB II
KEWENANGAN DALAM PERMOHONAN
PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA
A. Kewenangan dalam Mengajukan Permohonan Penghapusan BMN
Pada dasarnya yang berhak dan berwenang mengajukan permohonan/ usul penghapusan
Barang Milik Negara adalah pengguna barang. Pengguna Barang adalah Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.
Pengguna Barang dalam menjalankan kewenangan dan tanggung jawabnya, secara
fungsional dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Namun demikian mengacu kepada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
045/P/2012 Tentang Pemberian Kuasa kepada pejabat tertentu untuk menandatangani surat
permohonan persetuuan usul pemanfaatan, penghapusan, dan pemindahtanganan BMN di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (revisi terakhir 2013 dalam proses),
kuasa pengguna barang di lingungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat
mengajukan usul pemanfaatan, penghapusan, dan pemindahtanganan BMN kepada
pengelola barang yaitu KPKNL dan Kanwil DJKN.
B. Kewenangan Menerbitkan Persetujuan Penghapusan BMN
Pada dasarnya yang berwenang menerbitkan persetujuan Penghapusan BMN adalah
Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang. Namun kewenangan tersebut telah
didelegasikan/dilimpahkan sebagaimana diatur dalam KMK nomor 218/KM.6/2013, yaitu:
1. Kantor Pusat DJKN
a. Penghapusan BMN yang tidak ditindaklanjuti dengan pemindahtanganan
(dimusnahkan)
Tanah dan/atau bangunan dengan nilai buku BMN per paket usulan lebih dari
Rp. 2.500.000.000,00

6
Selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai buku BMN per paket usulan
lebih dari Rp. 1.000.000.000,00
b. Yang ditindaklanjuti dengan pemindahtanganan (al..dijual, ruilslag)
2. Kantor Wilayah DJKN
a. Penghapusan BMN yang tidak ditindaklanjuti dengan pemindahtanganan
(dimusnahkan)
Tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau
DPR dengan nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP lebih dari Rp.
1.000.000.000,00 sampai dengan Rp. 2.500.000.000,00
Selain Tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan
Presiden atau DPR dengan perolehan BMN per paket usulan lebih dari Rp.
500.000.000,00 sampai dengan Rp. 1.000.000.000,00
b. Yang ditindaklanjuti dengan pemindahtanganan (al..dijual, ruilslag)
3. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Ditindaklanjuti dengan pemindahtanganan (misal: dijual, ruilslag):
Tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau DPR
dengan nilai tanah berdasarkan Surat Keterangan NJOP sampai dengan Rp.
1.000.000.000,00
Selain Tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Presiden atau
DPR dengan perolehan BMN per paket usulan lebih dari Rp. 500.000.000,00
sampai dengan Rp. 500.000.000,00

7
BAB III
TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BMN
A. Ketentuan dalam Pelaksanaan Penghapusan
1. Penghapusan Barang Milik Negara dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar
Barang Kuasa Pengguna dilakukan dalam hal Barang Milik Negara dimaksud sudah
tidak berada dalam penguasaan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang
karena salah satu hal di bawah ini:
a. Penyerahan Barang Milik Negara kepada Pengelola Barang;
b. Pengalihan status penggunaan Barang Milik Negara selain tanah dan/atau
bangunan kepada Pengguna Barang lain;
c. Pemindahtanganan Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan kepada
pihak lain;
d. Putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah tidak
ada upaya hukum lainnya, atau menjalankan ketentuan undang-undang;
e. Pemusnahan;
f. Sebab-sebab lain yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab
penghapusan, antara lain hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair,
terkena bencana alam, kadaluwarsa, dan mati/cacat berat/tidak produktif untuk
tanaman/hewan/ternak, serta terkena dampak dari terjadinya force majeure.
2. Penghapusan dilakukan setelah surat keputusan penghapusan diterbitkan oleh pejabat
yang berwenang, yaitu:
a. Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari Pengelola Barang, untuk
penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa
Pengguna.
3. Pengguna Barang wajib menyampaikan laporan pelaksanaan penghapusan kepada
Pengelola Barang dengan dilampiri keputusan penghapusan, berita acara penghapusan,
dan/atau bukti setor, risalah lelang, dan dokumen lainnya, paling lambat 1 (satu) bulan
setelah dokumen diterima.

8
4. Kendaraan bermotor dinas operasional hanya dapat dihapuskan apabila telah berusia
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun:
a. Terhitung mulai tanggal, bulan, tahun perolehannya, untuk perolehan dalam
kondisi baru;
b. Terhitung mulai tanggal, bulan, tahun pembuatannya, untuk perolehan selain
tersebut pada huruf a; sebagaimana tercatat sebagai Barang Milik Negara dan tidak
akan mengganggu penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kementerian/lembaga
yang bersangkutan.
5. Penghapusan kendaraan bermotor selain tersebut angka 4 dapat dilakukan apabila
kendaraan bermotor tersebut hilang, atau rusak berat akibat kecelakaan atau force
majeure dengan kondisi paling tinggi 30% (tiga puluh persen) berdasarkan keterangan
instansi yang kompeten.
6. Pemusnahan dapat dilakukan dalam hal:
a. Tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapat
dipindahtangankan;
b. Alasan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Pemusnahan dilakukan dengan cara:
a. Dibakar;
b. Dihancurkan;
c. Ditimbun;
d. Ditenggelamkan dalam laut; atau
e. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

9
B. Persyaratan Penghapusan
1. Persyaratan penghapusan Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan adalah
sebagai berikut:
a. Memenuhi persyaratan teknis:
1) secara fisik barang tidak dapat digunakan karena rusak, dan tidak ekonomis
apabila diperbaiki;
2) secara teknis barang tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi;
3) barang telah melampaui batas waktu kegunaannya/kadaluarsa;
4) barang mengalami perubahan dalam spesifikasi karena penggunaan, seperti
terkikis, aus, dan lain-lain sejenisnya; atau
5) berkurangnya barang dalam timbangan/ukuran disebabkan penggunaan/
susut dalam penyimpanan/pengangkutan.
b. Memenuhi persyaratan ekonomis, yaitu lebih menguntungkan bagi negara
apabila barang dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaan barang lebih
besar daripada manfaat yang diperoleh; atau
c. Barang hilang, atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan atau kerugian
karena kematian hewan atau tanaman.
2. Persyaratan penghapusan Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan
adalah sebagai berikut :
a. barang dalam kondisi rusak berat karena bencana alam atau karena sebab lain di
luar kemampuan manusia (force majeure);
b. lokasi barang menjadi tidak sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR)
karena adanya perubahan tata ruang kota;
c. sudah tidak memenuhi kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas;
d. penyatuan lokasi barang dengan barang lain milik negara dalam rangka efisiensi;
atau
e. pertimbangan dalam rangka pelaksanaan rencana strategis pertahanan.

10
C. Tata Cara Penghapusan atas Barang Milik Negara yang Berada pada Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
1. Pembentukan Panitia Penghapusan
a. Panitia penghapusan yang dibentuk oleh Pejabat yang berwenang dalam hal ini
adalah kepala Satker (Kuasa Pengguna Barang).
2. Tugas Panitia Penghapusan
a. Meneliti dan Memeriksa barang yang akan dihapuskan, meliputi :
1) Menginventarisir dan meneliti barang yang akan dihapus.
2) Menilai kondisi fisik barang yang akan dihapus.
3) Menetapkan perkiraan nilai limit terendah penjualan barang yang akan
dihapus.
4) Membuat berita acara penilaian / pemeriksaan.
b. Menyelesaikan kelengkapan administrasi usul penghapusan.
c. Menyiapkan usulan penghapusan BMN.
d. Mengkoordinasikan dengan KPKNL untuk pelaksanaan penghapusan.
e. Menyusun laporan pelaksanaan penghapusan.
3. Penghapusan karena penyerahan Barang Milik Negara kepada Pengelola
Barang
a. Tahap pelaksanaan penghapusan
1) Pengguna Barang memperoleh keputusan penetapan penyerahan Barang Milik
Negara dengan tata cara sebagaimana diatur dalam Lampiran I PMK Nomor
96/PMK/2007 tentang Tata Cara Penggunaan;
2) Berdasarkan keputusan penetapan penyerahan Barang Milik Negara dari
Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang
melakukan penghapusan barang dimaksud dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna dengan menerbitkan keputusan
penghapusan barang paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal penetapan
penyerahan barang ditandatangani;

11
3) Tembusan keputusan penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau
Daftar Barang Kuasa Pengguna tersebut disampaikan kepada Pengelola
Barang;
4) Berdasarkan keputusan penghapusan, Pengguna Barang dan/atau Kuasa
Pengguna Barang menyerahkan Barang Milik Negara dimaksud kepada
Pengelola Barang yang dituangkan dalam berita acara serah terima Barang
Milik Negara.
b. Tahap pelaporan pelaksanaan penghapusan
Perubahan Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna
sebagai akibat dari penghapusan harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran
dan Laporan Tahunan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang.
4. Penghapusan karena pengalihan status penggunaan Barang Milik Negara kepada
Pengguna Barang lain
a. Tahap pelaksanaan penghapusan
1) Berdasarkan persetujuan pengalihan status penggunaan Barang Milik Negara
dari Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang
melakukan penghapusan barang dimaksud dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna dengan menerbitkan keputusan
penghapusan barang paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal persetujuan
pengalihan status penggunaan barang ditandatangani;
2) Tembusan keputusan penghapusan barang dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna tersebut disampaikan kepada
Pengelola Barang;
3) Berdasarkan keputusan penghapusan, Pengguna Barang dan/atau Kuasa
Pengguna Barang menyerahkan Barang Milik Negara kepada Pengguna
Barang lain yang dituangkan dalam berita acara serah terima Barang Milik
Negara.
b. Tahap pelaporan pelaksanaan penghapusan
1) Perubahan Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna
sebagai akibat dari penghapusan dicantumkan dalam Laporan Semesteran dan

12
Laporan Tahunan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang;
2) Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang yang menerima
pengalihan Barang Milik Negara dari Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna
Barang lain harus mencatat barang dimaksud dalam Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna serta harus mencantumkan barang
tersebut dalam Laporan Semesteran dan Laporan Tahunan Pengguna Barang
atau Kuasa Pengguna Barang.
5. Penghapusan karena pemindahtanganan Barang Milik Negara
a. Tahap pelaksanaan penghapusan
1) Berdasarkan persetujuan pemindahtanganan Barang Milik Negara dari
Pengelola Barang, Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang melakukan
penghapusan barang dimaksud dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar
Barang Kuasa Pengguna dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang
paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal persetujuan pemindahtanganan Barang
Milik Negara ditandatangani;
2) Berdasarkan keputusan penghapusan barang dimaksud, Pengguna Barang
dan/atau Kuasa Pengguna Barang menghapus Barang Milik Negara tersebut
dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna dan
memindahtangankan Barang Milik Negara kepada pihak yang telah disetujui
Pengelola Barang sebagaimana tersebut dalam butir 1);
3) Pemindahtanganan Barang Milik Negara tersebut dalam butir 2) harus
dituangkan dalam berita acara serah terima Barang Milik Negara;
4) Tembusan keputusan penghapusan barang dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna berikut berita acara serah terima
barang dimaksud disampaikan kepada Pengelola Barang paling lama 1 (satu)
bulan sejak serah terima;
5) Atas dasar dokumen tersebut dalam butir 4), Pengelola Barang menghapuskan
barang dimaksud dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang apabila
barang tersebut ada dalam Daftar Barang Milik Negara.

13
b. Tahap pelaporan pelaksanaan penghapusan
Perubahan Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna
sebagai akibat dari pemindahtanganan harus dicantumkan dalam Laporan
Semesteran dan Laporan Tahunan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna
Barang.
6. Penghapusan karena hal-hal tersebut dalam butir A. 6 yang mengharuskan
dilakukannya pemusnahan
a. Tahap persiapan penghapusan
1) Pejabat yang mengurus dan menyimpan Barang Milik Negara menyampaikan
usul penghapusan Barang Milik Negara yang berada dalam pengurusannya
kepada Kuasa Pengguna Barang, dengan dilengkapi data pendukung sebagai
berikut:
a) Alasan penghapusan, yang mencerminkan dipenuhinya
persyaratan penghapusan dengan tindak lanjut untuk dimusnahkan
yang didukung dengan surat pernyataan dari pejabat yang mengurus
barang dan/atau surat keterangan dari pejabat yang berwenang;
b) Data Barang Milik Negara yang diusulkan untuk dihapuskan, termasuk
keterangan tentang kondisi, lokasi, harga perolehan/perkiraan nilai
barang, fotokopi dokumen kepemilikan disertai asli/fotokopi surat
keputusan penetapan status penggunaan (untuk bangunan), kartu
identitas barang, serta foto/gambar atas Barang Milik Negara dimaksud.
2) Kuasa Pengguna Barang mengajukan usul penghapusan kepada Pengguna
Barang disertai dengan penjelasan tindak lanjut penghapusan berupa
pemusnahan.
3) Pengguna Barang menyampaikan usul penghapusan barang kepada Pengelola
Barang dengan tindak lanjut pemusnahan.
b. Tahap pelaksanaan penghapusan dengan tindak lanjut pemusnahan
1) Pengelola melakukan penelitian usul penghapusan untuk menyetujui atau
tidaknya usul penghapusan barang dari Pengguna Barang;

14
2) Dalam hal usul penghapusan tidak disetujui, Pengelola Barang
memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai dengan alasannya;
3) Dalam hal usul penghapusan disetujui, Pengelola Barang menerbitkan surat
persetujuan penghapusan dengan tindak lanjut pemusnahan;
4) Berdasarkan persetujuan dari Pengelola Barang, Pengguna Barang
menerbitkan keputusan penghapusan barang paling lama 1 (satu) bulan sejak
tanggal persetujuan penghapusan ditandatangani;
5) Berdasarkan keputusan penghapusan, Pengguna Barang dan/atau Kuasa
Pengguna Barang menghapus Barang Milik Negara tersebut dari Daftar
Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna dan melakukan
pemusnahan atas Barang Milik Negara yang dituangkan dalam berita acara
pemusnahan;
6) Tembusan keputusan penghapusan barang dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna dan berita acara pemusnahan
disampaikan kepada Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan setelah
pemusnahan;
7) Atas dasar dokumen tersebut dalam butir 6), Pengelola Barang menghapuskan
barang dimaksud dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang apabila
barang tersebut ada dalam Daftar Barang Milik Negara.
c. Tahap pelaporan pelaksanaan penghapusan
Perubahan Daftar Barang Pengguna atau Kuasa Pengguna Barang sebagai akibat
dari penghapusan dengan tindak lanjut pemusnahan harus dicantumkan dalam
Laporan Semesteran dan Laporan Tahunan Pengguna Barang atau Kuasa
Pengguna Barang.

15
7. Penghapusan karena adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya atau
penghapusan untuk menjalankan ketentuan undang-undang
a. Tahap persiapan penghapusan
1) Pejabat yang mengurus dan menyimpan Barang Milik Negara menyampaikan
usul penghapusan barang yang berada dalam pengurusannya kepada Kuasa
Pengguna Barang dengan dilengkapi data :
a) Salinan/fotokopi putusan pengadilan, yang telah dilegalisir oleh
pejabat berwenang;
b) Identitas dan kondisi barang;
c) Tempat/lokasi barang; dan
d) Harga perolehan barang bersangkutan.
2) Kuasa Pengguna Barang mengajukan usul penghapusan kepada Pengguna
Barang dengan disertai sebab-sebab/penjelasan penghapusan;
3) Pengguna Barang menyampaikan usul penghapusan barang kepada Pengelola
Barang dengan disertai sebab-sebab/penjelasan usulan penghapusan.
b. Tahap pelaksanaan penghapusan
1) Berdasarkan usulan Pengguna Barang, Pengelola Barang melakukan penelitian
untuk menyetujui usulan penghapusan barang dengan memperhatikan batas
kewenangan pemberian persetujuan penghapusan;
2) Berdasarkan persetujuan Pengelola Barang, Pengguna Barang menerbitkan
surat keputusan penghapusan barang paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal
persetujuan penghapusan Barang Milik Negara ditandatangani;
3) Berdasarkan surat keputusan penghapusan, Pengguna Barang dan/atau Kuasa
Pengguna Barang menghapus Barang Milik Negara tersebut dari Daftar Barang
Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna dan melakukan pemusnahan yang
dituangkan dalam berita acara penghapusan Barang Milik Negara;
4) Tembusan keputusan penghapusan barang dan berita acara penghapusan
Barang Milik Negara tersebut disampaikan kepada Pengelola Barang paling
lama 1 (satu) bulan setelah dilakukan pemusnahan;

16
5) Atas dasar dokumen tersebut dalam butir 5), Pengelola Barang menghapuskan
barang dimaksud dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang apabila
barang tersebut ada dalam Daftar Barang Milik Negara.
c. Tahap pelaporan pelaksanaan penghapusan
Perubahan Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna sebagai akibat dari
penghapusan harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran dan Laporan Tahunan
Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang.
8. Penghapusan karena sebab-sebab lain
a. Tahap persiapan penghapusan
1) Pejabat yang mengurus dan menyimpan Barang Milik Negara menyampaikan
usul penghapusan barang yang berada dalam pengurusannya kepada Kuasa
Pengguna Barang dengan dilengkapi data :
a) Surat keterangan dari kepolisian/instansi berwenang/hasil audit,
sesuai dengan penyebab dari usulan penghapusan;
b) Identitas dan kondisi barang;
c) Tempat/lokasi barang; dan
d) Harga perolehan/perkiraan nilai barang bersangkutan.
2) Kuasa Pengguna Barang mengajukan usul penghapusan kepada
Pengguna Barang dengan disertai sebab-sebab/penjelasan usulan
penghapusan;
3) Pengguna Barang menyampaikan usul penghapusan barang kepada
Pengelola Barang dengan disertai sebab-sebab/penjelasan usulan
penghapusan.
b. Tahap pelaksanaan penghapusan
1) Pengelola Barang melakukan penelitian untuk menyetujui atau tidak usulan
penghapusan barang dari Pengguna Barang terhadap persyaratan/ketentuan
dalam butir II.1., butir IV.1.f., dan butir IV.5. Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 96/PMK.06/2007;

17
2) Dalam hal usulan penghapusan tidak disetujui, Pengelola Barang
memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai dengan alasannya;
3) Dalam hal usulan penghapusan disetujui, Pengelola Barang menerbitkan
keputusan persetujuan penghapusan dengan tindak lanjut pemusnahan;
4) Berdasarkan persetujuan Pengelola Barang, Pengguna Barang menerbitkan
keputusan penghapusan barang paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal
persetujuan penghapusan Barang Milik Negara ditandatangani;
5) Berdasarkan keputusan penghapusan barang dimaksud, Pengguna Barang
dan/atau Kuasa Pengguna Barang menghapus Barang Milik Negara tersebut
dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna dan membuat berita
acara sesuai alasan penghapusan;
6) Tembusan keputusan penghapusan barang dan berita acara tersebut
disampaikan kepada Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan setelah
penghapusan;
7) Atas dasar dokumen tersebut dalam butir 6), Pengelola Barang menghapuskan
barang dimaksud dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang apabila
barang tersebut ada dalam Daftar Barang Milik Negara.
c. Tahap pelaporan hasil pelaksanaan penghapusan
Perubahan Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna Barang sebagai
akibat dari penghapusan harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran dan
Laporan Tahunan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang.

18
BAB IV
DOKUMEN TEKNIS PENGHAPUSAN
Usulan penghapusan Barang Milik Negara yang disampaikan harus melampirkan hasil penelitian
dan penilaian Panitia Penghapusan yang dituangkan dalam Berita Acara dan ditandatangani oleh
seluruh Panitia Penghapusan serta diketahui oleh Pimpinan Satker.
A. Daftar Umum Dokumen Usulan Penghapusan
Adapun daftar lampiran dokumen usulan penghapusan secara umum, meliputi :
a. Nama Barang Milik Negara.
Yang dimaksudkan dengan nama Barang Milik Negara adalah nama barang yang
tercatat dalam Daftar SIMAK BMN Kuasa Pengguna Barang yang sudah terlapor;
b. Penggolongan dan Kodefikasi BMN.
Yang dimaksudkan dengan Penggolongan dan Kodefikasi BMN adalah penggolongan
dan kodefikasi BMN berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara;
c. Nomor Urut Pendaftaran (NUP)
Yang dimaksud dengan NUP adalah nomor urut pendaftaran yang tercatat dalam
SIMAK BMN;
d. Tahun Pembuatan dan Tahun Perolehan BMN.
Yang dimaksudkan dengan Tahun Pembuatan dan Tahun Pembuatan adalah Tahun
dimana BMN tersebut di buat dan atau diperoleh dan sesuai dengan data BMN pada
laporan SIMAK BMN Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan
Informal;
e. Nilai Perolehan BMN.
Yang dimaksudkan dengan nilai perolehan BMN adalah yang perolehannya tercatat
pada laporan SIMAK BMN;
f. Nilai Buku.
Yang dimaksud nilai buku adalah nilai yang tercatat dalam daftar pengguna/ kuasa
pengguna atau laporan barang pengguna/ kuasa pengguna;

19
g. Nilai Limit
Yang dimaksud nilai limit adalah harga minimal barang yang akan dilelang dan
ditetapkan oleh penjual/ pemilik barang.
h. Kondisi BMN
Yang dimaksudkan dengan Kondisi BMN adalah Kondisi BMN yang akan dihapuskan
berdasarkan Laporan hasil Inventarisasi BMN dan Laporan Kondisi BMN pada
SIMAK BMN Kuasa Pengguna Barang.
i. Alasan penghapusan
Yang dimaksudkan dengan alasan penghapusan adalah data tentang alasan BMN
dihapus karena rusak berat atau sebab-sebab lain yang memenuhi persyaratan
penghapusan yang bersifat krusial sehingga BMN tersebut tidak bisa dipertahankan
dan tidak lagi mendukung tugas dan fungsi.
B. Dokumen Pendukung Usulan Penghapusan Alat Angkut Kendaraan Darat Bermotor
a. Surat usulan Penghapusan disertai penjelasan, alasan dan tindak lanjut;
b. SK Panitia Penghapusan;
c. Berita Acara Penelitian Barang berisi lampiran berupa daftar barang yang dilengkapi
identifikasi (Nama barang, Kode barang, NUP, Merk/Type, nomor mesin, nomor
rangka, tahun perolehan, nilai perolehan, nilai buku, nilai limit, kondisi barang);
d. Surat Pernyataan tidak mengganggu pelaksanaan tugas fungsi kedinasan;
e. Surat Pernyataan tanggung jawab atas besaran nilai limit:
f. Fotokopi Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB);
g. Fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK);
h. Kartu Identitas Barang (KIB);
i. Foto Kendaraan bermotor yang diusulkan berwarna dari 4 (empat) sisi;
j. Fotocopy laporan tahunan BMN yang memuat BMN yang akan dihapuskan;
k. Keterangan penelitian teknis kendaraan dari Dinas Perhubungan setempat, yang
memuat antara lain kondisi fisik, dan perkiraan harga jual minimum alat angkutan
darat bermotor apabila dijual.

20
C. Dokumen Pendukung Usulan Penghapusan Alat Angkut Apung Bermotor
a. Surat usulan Penghapusan disertai penjelasan, alasan dan tindak lanjut;
b. SK Panitia Penghapusan;
c. Berita Acara Penelitian Barang berisi lampiran berupa daftar barang yang dilengkapi
identifikasi (Nama barang, Kode barang, NUP, Merk/Type, nomor mesin, nomor
rangka, tahun perolehan, nilai perolehan, nilai buku, nilai limit, kondisi barang);
d. Surat Pernyataan tidak mengganggu pelaksanaan tugas fungsi kedinasan;
e. Surat Pernyataan tanggung jawab atas besaran nilai limit:
f. Fotokopi Bukti kepemilikan;
g. Kartu Identitas Barang (KIB);
h. Foto alat angkut apung bermotor yang diusulkan berwarna dari 4 (empat) sisi;
i. Fotocopy laporan tahunan BMN yang memuat BMN yang akan dihapuskan;
j. Keterangan penelitian teknis kendaraan dari instansi terkait, yang memuat antara lain
kondisi fisik, dan perkiraan harga jual minimum alat angkutan darat bermotor apabila
dijual.
D. Dokumen Pendukung Usulan Penghapusan Gedung dan Bangunan
a. Dihapus Karena Akan Direkonstruksi
1) Surat usulan Penghapusan disertai penjelasan, alasan dan tindak lanjut;
2) SK Panitia Penghapusan;
3) Berita Acara Penelitian Barang berisi lampiran berupa daftar barang yang
dilengkapi identifikasi (Nama barang, Kode barang, NUP, Konstruksi, luas
bangunan, tahun dibangun, nilai perolehan, nilai buku, nilai limit, kondisi
barang);
4) Surat Pernyataan tidak mengganggu pelaksanaan tugas fungsi kedinasan;
5) Surat Pernyataan tanggung jawab atas besaran nilai limit;
6) Kartu Identitas Barang (KIB);
7) Foto bangunan yang akan dihapuskan;
8) Fotocopy laporan tahunan BMN yang memuat BMN yang akan dihapuskan;

21
9) Keterangan penelitian teknis dari Dinas Pekerjaan Umum setempat, yang
memuat antara lain kondisi fisik, dan perkiraan harga jual minimum bangunan
gedung apabila dijual;
10) Fotokopi Dokumen Penganggaran (DIPA).
b. Dihapus Karena Terkena Planalogi Kota.
1) Surat usulan Penghapusan disertai penjelasan, alasan dan tindak lanjut;
2) SK Panitia Penghapusan;
3) Berita Acara Penelitian Barang berisi lampiran berupa daftar barang yang
dilengkapi identifikasi (Nama barang, Kode barang, NUP, Konstruksi, luas
bangunan, tahun dibangun, nilai perolehan, nilai buku, nilai limit, kondisi
barang);
4) Surat Pernyataan tidak mengganggu pelaksanaan tugas fungsi kedinasan;
5) Surat Pernyataan tanggung jawab atas besaran nilai limit;
6) Kartu Identitas Barang (KIB);
7) Foto bangunan yang akan dihapuskan;
8) Fotocopy laporan tahunan BMN yang memuat BMN yang akan dihapuskan;
9) Keterangan penelitian teknis dari Dinas Pekerjaan Umum setempat, yang
memuat antara lain kondisi fisik, dan perkiraan harga jual minimum bangunan
gedung apabila dijual.
10) Fotokopi Peraturan Daerah tentang tata ruang wilayah dan penataan kota.

22
E. Dokumen Pendukung Usulan Penghapusan Peralatan Kantor
a. Surat usulan Penghapusan disertai penjelasan, alasan dan tindak lanjut;
b. SK Panitia Penghapusan;
c. Berita Acara Penelitian Barang berisi lampiran berupa daftar barang yang dilengkapi
identifikasi (Nama barang, Kode barang, NUP, Merk/Type, tahun perolehan, nilai
perolehan, nilai buku, nilai limit, kondisi barang);
d. Surat Pernyataan tidak mengganggu pelaksanaan tugas fungsi kedinasan;
e. Surat Pernyataan tanggung jawab atas besaran nilai limit:
f. Foto barang yang diusulkan berwarna;
g. Fotocopy laporan tahunan BMN yang memuat BMN yang akan dihapuskan;

23
BAB V
PENUTUP
1. Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Penghapusan BMN berlaku terhitung mulai
tanggal ditetapkan;
2. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam NSPK ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya;
3. NSPK ini akan disesuaikan apabila terdapat perubahan peraturan yang mengatur tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
4. Bagian Umum Ditjen PAUDNI akan melakukan pembinaan dan koordinasi sesuai dengan
perkembangan dan perubahan peraturan dalam urusan pengadaan kepada semua satuan kerja
di lingkungan Ditjen PAUDNI.
Ditetapkan di Jakarta
Direktur Jenderal,
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi. Psikolog
NIP 19570322 198211 2 001

v
LAMPIRAN I
SURAT PERMOHONAN
KOP
Nomor : ………………………..
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Permohonan Rekomendasi
Kepada Yth :
Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Jakarta I
di,- Jakarta
Sehubungan dengan adanya beberapa barang inventaris Barang Milik Negara yang disebabkan umur maupun kondisi
barang tidak layak dipakai (rusak berat) yang masih terdaftar/tercatat dalam laporan Sistem Informasi Manajemen
Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK.BMN) pada unit kerja ………………… Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Bersama ini kami sampaikan kelengkapan dokumen sebagai berikut :
1. Surat usulan penghapusan dari Pengguna barang
2. Surat Keputusan Pembentukan Panitia Penghapusan
3. Berita Acara Penelitian / Penilaian Barang Inventaris yang ditanda tangani semua anggota panitia dan
diketahui Kepala kantor
4. Daftar Barang yang diusulkan akan dihapus
5. Laporan BMN semester terakhir
6. Surat Pernyataan Bertanggung jawab atas Nilai Limit
7. Laporan Kondisi Barang BMN yang dihapuskan dalam hal usulan penghapusan terhadap BMN berupa
kendaraa bermotor terlampir pula : -Foto copy STNK, Foto copy KIB
8. Foto Kendaraan yang diusulkan penghapusan
9. Surat pengujian kendaraan bermotor dari Dinas Pengujian Kendaraan bermotor Dinas Perhubungan
Makassar.
Untuk itu kami Mengusulkan kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I untuk
menerbitkan Rekomendasi Penghapusan Barang Milik Negara pada Satker Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Demikian permohonan kami, atas perhatian dan bantuan Bapak ucapkan terima kasih.
Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Kemdikbud
Satuan Kerjan………
……………………………..
NIP………………………….

vi
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN PEMBENTUKAN PANITIA
KOP
SURAT KEPUTUSAN
SEKRETARIS DITJEN PAUDNI……………….. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Nomor …………………………………………………….
TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA
DI LINGKUNGAN ……………. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Menimbang : a. Bahwa barang-barang Milik Negara pada ....................................... Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang telah rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi berdasarkan pertimbangan tehnis
maupun ekonomis maka perlu dihapus dari daftar inventaris.
b. Bahwa untuk keperluan tersebut perlu di bentuk Panitia Penghapusan Barang Milik Negara di
Lingkungan ....................................... Kementerian Pendidikan Nasional.
c. Bahwa untuk keperluan tersebut di atas, maka perlu dikeluarkan Surat Keputusan Inspektur Jenderal
Kementerian Pendidikan Nasional.
Mengingat : a. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtangan
Barang Milik Negara
c. KMK nomor 31/KM.6/2008 ttg Pelimpahan sebagian wewenang Pengelolaan Barang Milik Negara
Kepada Kepala Kanwil dan Kepala KPKNL Di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
dan Lelang untuk dan atas nama Menteri Keuangan menandatangani surat dan/atau Keputusan
Menteri Keuangan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
PERTAMA : Membentuk Panitia Penghapusan Barang- Barang Milik Negara Di Lingkungan .......................................
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KEDUA: Menunjuk dan mengangkat Pejabat yang namanya tercatum dalam kolom 2 lampiran keputusan ini
masing-masing dalam kedudukanya sebagai panitia Penghapusan Barang Milik Negara sebagaimana
tersebut dalam kolom 4 dalam kolom yang sama sebagai berikut :
Keputusan ini masing-masing dalam kedudukannya sebagai Panitia Penghapusan Barang Milik Negara

vii
KETIGA: Panitia Penghapusan bertugas untuk Meneliti / memeriksa, menginventarisasi; menilai kondisi fisik dan
menetapkan perkiraan nilai barang dan melaksanakan pelelangan dengan Kantor Pelayanan Lelang dan
Kekayaan Negara terhadap barang- barang yang akan dihapuskan serta membuat berita acara
penilaian/Pemeriksaan
KEEMPAT: Biaya yang akan timbul akibat pembentukan Panitia Penghapusan
dibebankan pada DIPA ....................................... Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun
Anggaran 2011
KELIMA: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggai ditetapkan, dengan keputusan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam Keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya
Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Kemdikbud
2. Pertinggal
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal ……………………………
.......................................,
…………………………………………
NIP.

viii
Lampiran Surat Keputusan
Nomor : …………………………….
Tanggal :…………………
SUSUNAN PANITIA PENGHAPUSAN BARANG MILK NEGARA
PADA …………………………… KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
No Nama / NIP Jabatan Keterangan
Struktural/Fungsional Panitia/Tim 1 2 3 4 5
1 ……………………………
NIP.………………………
……………………………. Koordinator
2 ……………………………
NIP.………………………
……………………………. Ketua
3 ……………………………
NIP.………………………
…………………………… Sekertaris
4 ……………………………
NIP.………………………
…….…………………….. Anggota
5 ……………………………
NIP.………………………
…….…………………….. Anggota

ix
LAMPIRAN III
BERITA ACARA PENELITIAN
KOP
BERITA ACARA PENELITIAN, PENILAIAN, DAN PEMERIKSAAN BARANG
INVENTARIS DI LINGKUNGAN ...............................
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Nomor : ………………………………
Pada hari ini, ……………….. tanggal …………………….., kami yang bertanda tangan di bawah ini :
No. Nama Jabatan dalam dinas Jabatan dalam panitia
1. ……………………… Koordinator
2. ……………………… Ketua
3. ……………………… Sekertaris
4. ……………………… Anggota
5. ……………………… Anggota
Memenuhi perintah yang diberikan oleh ……………………… Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan
berdasarkan Surat Keputusan tanggal Nomor ………………………………. Tanggal
…………………………………….. dan disaksikan oleh …………………………. Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan telah meneliti dan memeriksa barang-barang inventaris yang akan diusulkan untuk dihapus yang berada di
Lingkungan ............................... untuk dihapus dari daftra barang milik Negara kuasa pengguna barang
............................... Kemdikbud;
Mengetahui/Menyaksikan Panitia Penghapusan Barang Inventaris
………………………… 1. Koordinator : …………
2. Ketua : …………
3. Sekretaris : …………
4. Anggota : …………
………………………… 5. Anggota : …………
NIP………………………

x
LAMPIRAN IV
SURAT PERNYATAAN TIDAK MENGADAKAN KENDARAAN DINAS BARU
KOP
Nomor : ………………………..
Lampiran :
Perihal : Surat Pernyataan
Kepada Yth :
Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Jakarta I
di,- Jakarta
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ………………………..
NIP : ………………………..
Pangkat/Gol : ………………………..
Jabatan : ………………………..
Dengan ini menyatakan bahwa :
Selama dalam proses penghapusan Barang Milik Negara pada ……………………. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan tidak mengadakan pengadaan Kendaraan Operasional berupa kendaraan roda 4 (empat) baru
atas beban APBN.
Demikian pemyataan ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, ……………………
Panitia Penghapusan Barang Inventaris
1. Koordinator : …………
2. Ketua : …………
3. Sekretaris : …………
4. Anggota : …………
5. Anggota : …………

xi
LAMPIRAN V
SURAT PERNYATAAN TIDAK MENGGANGGU OPERASIONAL
KOP
SURAT PERNYATAAN Nomor: …………………
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ………………………..
NIP : ………………………..
Pangkat/Gol : ………………………..
Jabatan : ………………………..
Dengan ini menyatakan bahwa dengan dilakukannya penghapusan kendaraan dinas yang sudah nisak berat
tidak akan mengganggu kegiatan operasional pada …………………………… Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Jakarta, ……………………
Panitia Penghapusan Barang Inventaris
1. Koordinator : …………
2. Ketua : …………
3. Sekretaris : …………
4. Anggota : …………
5. Anggota : …………