npb non spesifik

9
NPB non – spesifik : Pekerjaan fisik berat yang banyak menggerakkan batang badan membutuhkan energi atau kekuatan fisik yang lebih besar, menghasilkan beban stress kompresi pada otot, ligamentum, saraf, pembuluh darah, tulang dan sendi-sendi terutama di regio lumbalis. Beban stress kompresi ini akan menimbulkan kelelahan dan merupakan mikrotrauma berulang-ulang dari bangunan-bangunan anatomi tersebut. Otot-otot, akar saraf, duramater, ligamentum longitudinalis posterior, sendi faset, kapsula sendi, periosteum, vertebrae, serabut annulus fibrosus bagian luar mempunyai persarafan somato-sensorik sehingga peka terhadap rangsang rasa nyeri Terangsangnya saraf sensorik penghantar rasa nyeri yang ada ditempat tersebut akan mencetuskan timbulnya rasa nyeri di daerah pinggang. Tetapi beberapa bangunan anatomi ditempat ini seperti serabut annulus fibrosus lapisan dalam, nucleus pulposus dan ligamentum flavum resisten terhadap rangsang rasa nyeri. Biomekanika faktor resiko MMH dan gerak-gerak fleksi, ekstesi dan rotasi batang badan Pada orang yang berdiri tegak, beban massa tubuh akan dipikul oleh kelima vertebrae lumbalis terutama dipusatkan di diskus intervertebtralis L5-S1. Walaupun tanpa membawa beban gaya kompresi dari beban massa tubuh akan mengakibatkan terjadinya momen gaya kemuka, karena lokasi pusat massa tubuh terletak sedikit disebelah muka dari lokasi diskus intervertebtralis L5-S1. Dengan demikian untuk mempertahankan sikap tegak tubuh, otot-otot erektor batang badan (m. kuadratus lumborum, mm.longissimus dorsi, m.multifidus ) serta otot- otot fleksor ekstremitas bawah (mm. glutealis dan otot-otot hamstring)

Upload: anastasia-widha-sylviani

Post on 27-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nbp

TRANSCRIPT

Page 1: NPB Non Spesifik

NPB non – spesifik :

Pekerjaan fisik berat yang banyak menggerakkan batang badan membutuhkan energi atau

kekuatan fisik yang lebih besar, menghasilkan beban stress kompresi pada otot, ligamentum, saraf,

pembuluh darah, tulang dan sendi-sendi terutama di regio lumbalis. Beban stress kompresi ini akan

menimbulkan kelelahan dan merupakan mikrotrauma berulang-ulang dari bangunan-bangunan anatomi

tersebut. Otot-otot, akar saraf, duramater, ligamentum longitudinalis posterior, sendi faset, kapsula

sendi, periosteum, vertebrae, serabut annulus fibrosus bagian luar mempunyai persarafan somato-

sensorik sehingga peka terhadap rangsang rasa nyeri Terangsangnya saraf sensorik penghantar rasa

nyeri yang ada ditempat tersebut akan mencetuskan timbulnya rasa nyeri di daerah pinggang. Tetapi

beberapa bangunan anatomi ditempat ini seperti serabut annulus fibrosus lapisan dalam, nucleus

pulposus dan ligamentum flavum resisten terhadap rangsang rasa nyeri.

Biomekanika faktor resiko MMH dan gerak-gerak fleksi, ekstesi dan rotasi batang badan

Pada orang yang berdiri tegak, beban massa tubuh akan dipikul oleh kelima vertebrae lumbalis

terutama dipusatkan di diskus intervertebtralis L5-S1. Walaupun tanpa membawa beban gaya kompresi

dari beban massa tubuh akan mengakibatkan terjadinya momen gaya kemuka, karena lokasi pusat

massa tubuh terletak sedikit disebelah muka dari lokasi diskus intervertebtralis L5-S1. Dengan demikian

untuk mempertahankan sikap tegak tubuh, otot-otot erektor batang badan (m. kuadratus lumborum,

mm.longissimus dorsi, m.multifidus ) serta otot-otot fleksor ekstremitas bawah (mm. glutealis dan otot-

otot hamstring) harus berkontraksi, yang akibatnya akan menghasilkan gaya-gaya tarikan dan putaran

pada seluruh processus spinosi vertebrae lumbalis, terutama disekitar discus intervertebralis L5-S1.

Oleh karenanya pada saat mengangkat beban yang berat, diskus intervertebtralis L5-S1 akan

menerima gaya kompresi yang lebih besar, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan robeknya anulus

fibrosus dan memungkinkan terjadinya prolapsus dari nucleus pulposus yang disebut hernia nucleus

pulposus dengan timbulnya nyeri radikuler didaerah pinggang yang hebat akibat tertekannya radix nn.

Spinalis ditempat ini. Walaupun kasus-kasus hernia nucleus pulposus yang dapat mencetuskan

timbulnya neurogenik pain / nyeri neurologis sangat jarang, tetapi kasus-kasus ringan sebelum terjadi

kelainan ini cukup sering terjadi. Sekedar peregangan atau robeknya lapisan bagian luar annulus fibrosus

atau terjadinya prolap parsial nucleus pulposus yang menekan ligamentum longitudinalis posterior, atau

akibat dari proses degenerasi permukaan sendi intervertebralis, dapat mengakibatkan terjadinya

Page 2: NPB Non Spesifik

perangsangan serabut halus saraf sensoris tanpa myelin yang terdapat di tempat-tempat tersebut,

menimbulnya keluhan rasa nyeri pinggang, yang disebut nyeri mekanik / discogenic pain.

Gerak-gerak fleksi, ekstensi dan rotasi batang badan pada saat bekerja merupakan gerakan

kumulatif keseluruhan kolumna vertebralis, tetapi sesungguhnya gerak-gerak tersebut 80-90% dilakukan

oleh vertebrae lumbalis. Diskus intervertebralis vertebrae lumbalis yang berperan sebagai sendi

synarthrosis, inti cakram antar ruas berfungsi sebagai pusat putaran vertebrae pada saat gerak rotasi,

fleksio, ekstensio, pembengkokkan ke lateral serta gerak tarikan dan dorongan.

Rotasi vertebra menciptakan stress gesekan yang memutar bagian luar cakram antar ruas, berarti

gesekan terbesar terjadi di bagian luar annulus fibrosus. Gerak fleksio, ekstensio, pembengkokkan ke

lateral mencetuskan stres-stres kompresi dan peregangan annulus fibrosus di bagian-bagian yang saling

berhadapan. Berbagai komponen gaya sejajar pada cakram antar ruas seperti gerak-gerak mendorong

dan menarik beban, menciptakan stres gesekan yang mengakibatkan slip sesuai dengan arah gaya.

Pada saat mengangkat beban vertebra lumbalis digunakan sebagai pengungkit, maka kontraksi

otot-otot punggung dan bokong tersebut juga menciptakan stress kompresi dan stres putaran pada

cakram antar ruas. Kombinasi angkat beban dan gerakan-gerakan pada batang badan ini akan

menimbulkan stres intradiskal L5-S1 yang lebih besar dibandingkan dengan gerakan tunggal angkat

beban

Ligamentum berfungsi sebagai fiksasi persendian untuk membatasi gerakan, maka pada saat

fleksi, regangan paling besar terletak di ligamentum interspinosum dan supraspinosum, diikuti oleh

ligamentum intraskapular dan ligamentum flavum. Sedangkan saat ekstensi, ligamentum longitudinalis

anterior mengalami regangan paling besar. Jika membengkokkan badan ke samping terjadi regangan

paling besar di ligamentum kolateralis kontralateral dari arah sisi yang dibengkokkan. Bila melakukan

rotasi akan menyebabkan ligamentum kapsularis memiliki regangan paling besar.10

Regangan-regangan ligamentum ini menambah rasa nyeri yang diakibatkan oleh stres kompresi

dan stres putaran pada cakram antar ruas.

Jenis nyeri pinggang nonspesifik

Page 3: NPB Non Spesifik

Atas dasar kelainan organis yang melatar belakangi kasus-kasus ini, serta guna keentinganklinik,

maka nyeri pinggang nonspesifik dapat dibedakan menjadi beberapa diagnosis penyakit seperti; Low

Back strain, Sindroma piriformis, Sindroma iliolumbale, Discogenic pain, Facet joint syndrome serta

Sacroiliac syndrome ;

Low Back strain / Nyeri Torakolumbal menahun

Otot yang mengalami stress fisik berkepanjangan, akibat dari kontraksi dan teregang terlalu lama

pada keadaan statis, gerakan berulang-ulang yang terlalu cepat , atau dipaksa kontraksi terlalu kuat,

sesudahnya dapat berkontraksi sendiri tanpa perangsangan saraf. Kontraksi ini dapat berlangsung lama,

yang dapat dibuktikan dengan pemeriksaan EMG. Pada keadaan-keadaan seperti ini serabut-serabut

otot akan mengalami perlukaan, peradangan, pasokan darah yang terganggu dll. Cedera otot ini dapat

beregenerasi bila kerusakannya ringan dan stress fisik dihentikan, bila kerusakannya lebih berat atau

stress fisik berlangsung terus otot tersebut akan berdegenerasi digantikan dengan jaringan ikat dan

terjadilah fibrosis. Tempat-tempat ini dapat menjadi titik pemicu rasa nyeri, yang disebut sebagai nyeri

myofacial. Situasi seperti ini Nyeri Torakolumbal menahun(Low Back strain), yaitu rasa nyeri mendadak

atau mulai dengan nyeri pinggang ringan yang berangsur-angsur menjadi berat, biasanya menetap pada

salah satu sisi pinggang, Nyeri tekan yang jelas sekali di regio glutea dan/atau paralumbal, Tes Patrick +.

Sindroma piriformis

Perjalanan M. Piriformis dari fasies pevina os sacrum menuju trokanter mayor of femur, akan

membagi foramen iskhiadika mayor menjadi foramen supra dan infrapiriformis. Foramen infrapiriformis

digunakan oleh N iskhiadikus untuk keluar dari rongga panggul menuju tungkai bawah.

Pada saat seseorang jatuh terduduk, terjadi perdarahan dan hematoma pada/ di sekeliling

m.piriformis, sehingga terjadi penekanan n.iskhiadikus. walaupun hematoma regresi, tetapi selanjutnya

akan terjadi spasme dan kekakuan m.piriformis bahkan kadang-kadang terjadi fibrosis, sehingga tetap

terjadi iritasi n.iskhiadikus.

Timbul rasa nyeri, ketegangan otot, atau rasa kaku di daerah pinggang yang disertai penjalaran

rasa nyeri ke daerah tungkai. Biasanya terjadi pada satu sisi, tetapi kadang-kadang bisa keduanya. Jarang

Page 4: NPB Non Spesifik

disertai sensasi kesemutan dan rasa baal. Sulit dibedakan dengan iskhialgia akibat hernia nukleus

pulposus.

Sindroma iliolumbale

Merupakan penyebab NP tersering, rasa nyeri timbulnya mendadak dicetuskan setelah

melaksanakan gerakan yang salah atau terjadi setelah trauma tumpul. Nyeri terasa di bagian belakang

krista iliaka, pasien biasanya dapat menunjukkan letak rasa nyeri dengan tepat. Rasa nyeri bertambah

berat bila menggerakan batang badang kelateral. Biasanya seringkali terjadi pada individu yang kerjanya

banyak berdiri lama atau duduk lama. Nyeri tekan yang jelas sekali di daerah yang terasa, Tes LRS +, tes

Patrick +.

Discogenic pain

Stress kompresi dan stres putaran pada cakram antar ruas, terutama disekitar discus

intervertebralis L5-S1 berulang-ulang akan mengakibatkan degenerasi annulus fibrosus sehingga terjadi

robekan multiple atau robekan tunggal annulus fibrosus. Robekan dapat marginal, tangensial atau

radial, tetapi untungnya biasanya dapat mereparasi diri. Pada nucleus pulposus proses degenerasi

dimanifestasikan sebagai dehidrasi dan frakmentasi menjadi skwestrum, dimana konsistensinya berubah

dari seperti daging kepiting menjadi lunak bercampur gas. Robekan annulus fibrosus, terutama jenis

radial akan memudahkan terjadinya prolaps skwestrum nucleus pulposus. Sudut posterolateral

merupakan daerah annulus fibrosus yang paling tipis dan paling lemah, sehingga tonjolan cakram antar

ruas akibat prolaps nucleus pulposus akan menekan ligamentum longitudinalis posterior,

mengakibatkan terjadinya perangsangan serabut halus saraf sensoris tanpa myelin yang terdapat di

tempat-tempat tersebut, menimbulnya keluhan rasa nyeri pinggang, yang disebut nyeri mekanik /

discogenic pain.yang pada akhirnya dapat mengakibatkan robeknya anulus fibrosus, dengan manifestasi

hernia nucleus pulposus sampai akhirnya akan menekan radiks N. spinalis.

Page 5: NPB Non Spesifik

Sacroilliac syndrome

Kalau dilihat dari belakang, posisi os sacrum tampaknya sangat strategis sebagai tulang pengunci

lengkung panggul, dimana beban dari atas akan di salurkan ke linea inominata sampai ke kaput femoris

Tetapi kalau dilihat dari atas, ternyata posisi os sacrum yang berbentuk seperti trapezium yang

membuka kebelakang, bukanlah bentuk tulang pengunci yang baik. Untuk menahan beban dari atas,

mempunyai kecenderungan terdorong kemuka, keluar lepas dari lengkung panggul. Pada sindroma

Sakroiliaka, pergeseran os sacrum kemuka mengakibatkan regangan ligamentum-ligamentum pengikat

os sacrum, yaitu lig. sakroiskhiadikum dan lig.sakrotuberosum. menimbulkan rasa nyeri yang menyebar

dari art.sakroiliaka ke pinggang dan paha bagian belakang secara mendadak.

Berbeda dengan discogenic pain rasa nyeri tidak pernah sentral, biasanya selalu satu sisi. Timbul

rasa nyeri bila berdiri pada satu kaki, terbatasnya gerak-gerak di art.sakroiliaka, nyeri tekan pada sendi

tersebut, Tes Patrick +.

Facet joint syndrome

Proses degenerasi cakram antar ruas memudahkan timbulnya osteoartris pada sendi tersebut

yang menghasilkan rasa nyeri di pinggang.

Umumnya nyeri pinggang nonspesifik disebabkan oleh masalah pekerjaan-pekerjaan berat yang

berubungan dengan manual material handling seperti mengangkat, menurunkan , mendorong dan

menarik beban yang berat, juga berkaitan dengan sering atau lamanya membengkokkan badan,

membungkuk, duduk dan berdiri lama atau postur batang badan lainnya yang tidak natural. Walaupun

sulit untuk menjelaskan kelainan organis dari nyeri pinggang nonspesifik, tetapi diyakini bahwa stres

biomekanik vertebra lumbal akibat perubahan titik berat badan dengan kompensasi perubahan posisi

tubuh akan menimbulkan rasa nyeri. Ketegangan dan keregangan atau cedera otot, ligamentum,

permukaan sendi tulang belakan, tulang panggul, medula spinalis dan akar saraf merupakan salah satu

penyebab timbulnya keluhan ini.

Atas dasar patofisiologinya dan kepentingan kliniknya, maka nyeri pinggang nonspesifik dapat

dibedakan menjadi beberapa diagnosis penyakit.

Page 6: NPB Non Spesifik

Perlu dilaksanakan analisis aktifitas fisik sehari-hari, serta pelatihan untuk memperbaiki perubahan

perilaku dalam sikap/posisi tubuh pada saat melaukana aktifitas, dengan demikian diharapkan adanya

pengurangan risiko timbulnya gejala nyeri pingggang yang berulang’

Jenis kelamin : LBP perawat 13 Dalam keadaan normal ada perbedaan karakteristik anatomis laki-laki

dan perempuan yang bisa menjadi alasan mengapa NP lebih sering terjadi pada wanita. Lekuk sendi

panggul perempuan terletak sedikit lebih kemuka dari garis tegak lurus yang melalui posisi tegak lurus

tulang belakang, akan mengakibatkan stres fisik akibat angkat beban pada perempuan 15 % lebih besar

dibandingkan laki-laki. Selain itu tungkai laki-laki relatif lebih panjang daripada tungkai wanita bila

dibandingkan dengan batang badannya. Bila beban diangkat dengan cara meletakkan dimuka lutut

(stoop lifting), stres fisik akibat angkat beban pada perempuan lebih besar.

Kriteria eksklusi

a. Pekerja yang menolak mengisi informed consent