novel

1
Hanya Carlysto yang bersedia mengantarkan ku ke bandara. Tak ada tangisan perpisahan, pelukan erat, kecupan di dahi, ataupun panjatan doa dari Ibu ku untuk melepaskan keberangkatan anak tunggalnya ini. Aku memutuskan untuk mengisi liburan semester ku ini untuk mengunjungi ayah ku di Milan. Ayah dan ibu ku telah lama bercerai ketika usia ku 6 tahun, ayah ku merasa ia tidak pantas menjadi suami yang hanya dapat menghidupi keluarganya dari penghasilan yang tidak menetu sebagai seorang pelukis, tentunya pelukis yang tidak terkenal. Sedangkan Ibu ku adalah seorang model terkenal yang selalu tidak mempunyai waktu untuk ku. “Selamat jalan Tuan Muda, semoga liburan anda kali ini menyenangkan” Carlysto memelukku untuk yang tarakhir kalinya, lalu aku berjalan menuju pesawat, dan sesuatu yang bergetar mengejutkanku “Ya, Ma?” “Kamu sudah di pesawat, Nak?”suara di seberang sana “Sudah, ada apa Mama menelpon ku?” “Tidak Mama cuma mau bilang kamu baik-baik di sana, maaf Mama tidak bisa mengantarmu ke bandara, aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan ku” “Bukannya memang selalu begitu ?” “Sudah lah jangan memulai,,sampaikan salam ku untuk Dimitri” “Okay, akan ku sampaikan” “Love you honey” “Love you too.”Tit. sambungan pun terputus.

Upload: ami-williams

Post on 19-Feb-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

novel

TRANSCRIPT

Page 1: Novel

Hanya Carlysto yang bersedia mengantarkan ku ke bandara. Tak ada tangisan perpisahan, pelukan erat, kecupan di dahi, ataupun panjatan doa dari Ibu ku untuk melepaskan keberangkatan anak tunggalnya ini. Aku memutuskan untuk mengisi liburan semester ku ini untuk mengunjungi ayah ku di Milan. Ayah dan ibu ku telah lama bercerai ketika usia ku 6 tahun, ayah ku merasa ia tidak pantas menjadi suami yang hanya dapat menghidupi keluarganya dari penghasilan yang tidak menetu sebagai seorang pelukis, tentunya pelukis yang tidak terkenal. Sedangkan Ibu ku adalah seorang model terkenal yang selalu tidak mempunyai waktu untuk ku. “Selamat jalan Tuan Muda, semoga liburan anda kali ini menyenangkan” Carlysto memelukku untuk yang tarakhir kalinya, lalu aku berjalan menuju pesawat, dan sesuatu yang bergetar mengejutkanku “Ya, Ma?”“Kamu sudah di pesawat, Nak?”suara di seberang sana“Sudah, ada apa Mama menelpon ku?”“Tidak Mama cuma mau bilang kamu baik-baik di sana, maaf Mama tidak bisa mengantarmu ke bandara, aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan ku”“Bukannya memang selalu begitu ?”“Sudah lah jangan memulai,,sampaikan salam ku untuk Dimitri”“Okay, akan ku sampaikan”“Love you honey”“Love you too.”Tit. sambungan pun terputus.