notes

13
Makalah LBM 1 BLOK 23 Disusun oleh : SGD 1 Andriyani Panca Kartika Sari (112090052) Armitha Hapsari (112090055) Deni Setyo Kusdiantoro (112090063) Dian martasari (112090066) Dyaswara Tituk (112090068) Eggi Yenniawati (112090070) Hesti Pradini (1120900 Linda Septiana (112090084) Ong Jonathan (112090092) Panji Pratikno (112090093) Rifki Falah (112090096) Fakultas Kedokteran Gigi

Upload: yessi-idha-martha

Post on 24-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

project

TRANSCRIPT

Page 1: notes

Makalah LBM 1 BLOK 23

Disusun oleh :

SGD 1

Andriyani Panca Kartika Sari (112090052)Armitha Hapsari (112090055)

Deni Setyo Kusdiantoro (112090063)Dian martasari (112090066)Dyaswara Tituk (112090068)Eggi Yenniawati (112090070)

Hesti Pradini (1120900Linda Septiana (112090084)Ong Jonathan (112090092)Panji Pratikno (112090093)

Rifki Falah (112090096)

Fakultas Kedokteran Gigi

Unisversitas Islam Sultan Agung Semarang

2012/2013

Page 2: notes

Pendahuluan

Skenario

Direktur pelayanan Medik RSUP Dr Kariadi, Bambang Sudarmanto mengungkapkan, paradigma pelayanan di rumah sakit kini fokus kepada pasien. Pelayanan medis berfokus pada pasien dengan menjamin keselamatan pasien dari masuk hingga keluar rumah sakit. Keselamatan pasien diutamakan mulai dari tempat pendaftaran, rawat jalan, rawat inap maupun Instalasi Gawat Darurat (IGD) (Suara Merdeka, 16 September 2012)

Dalam kondisi persaingan yang semakin dekat seperti ini, setiap rumah sakit dituntut peka menangkap dan menyaring opini yang berkembang di masyarakat. Untuk itu, setiap rumah sakit seharusnya terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya serta tetap mengarahkan orientasi pekayanan kesehatannya kepada pasien/klien sebagai pengguna jasa layanan kesehatan (customer focused services) dan mengedepankan patient safety untuk mencegah terjadinya medical error

Step 1

Medical error : suatu kesalahan atau kekeliuran oleh pelayanan medis terhadap pasien yang merugikan. Pelayanan yang sudah direncanakan tidak sesuai dengan yang diharapkan

Patient savety : keselamatan pasien dimana merupkan system yg ada di RS untuk mewujudkan suatu keamanan bagi pasien. Salah satu unsur dalm keselamtan rumahsakit.

Customer focus service : system yang mengutamakan pelayanan pada pasien/pelanggan/penerima jasa pelayanan

Paradikma : pandangan, cara berfikir

Step 2

1. Hal-hal apa saja yang mendorong paradiga kesehatan?2. Aspek2 apa saja yang termasuk customer focus service?3. Apa saja kesulitan dalam penanganan pelayanan medis yang baik?4. Bagaimana cara yang dilakukan untuk lebih fokus dalam pelayanan medis tehadpa

pasien?

Page 3: notes

5. Bagaimana langkah2 pelaksanaan patient savety?6. Apa tujuan dari patien savety?7. Apa saja standart2 patient savety (RS)?8. Aspek2 hukum patient savety?9. Bagaimana cara RS menangkap informasi dari masyarakat agar dapat meningkatkan

kwlitasnya?10. Menyebab terjadinya medical error?11. Bagaimana solusi dari medical error?12. Macam2 medical error/kejadian yg tidak diharapkan?13. Apa yang sibaiknya dilakukan seorang direktur dalam menanggapi persaingan RS yang

semakin ketat?

Step 3

1. Hal-hal apa saja yang mendorong paradiga kesehatan? Menigkatnya kesadaran masy dalam memelihara kesehatan (jamkesmas) Meningkatnya persaingan RS Meningkatnya biaya kesehatan (kesehatan dan pendidikan)

2. Aspek2 apa saja yang termasuk customer focus service? Patient savety Kelengkapan alat SDM (doter dan perawat)) Environment (sanitasi RS)

3. Apa saja kesulitan dalam penanganan pelayanan medis yang baik? Kurangnya SDM yang ahli.profesional, dalam tahan DX penyakit salah dalam cara

memeriksa Sarana dan prasarana RS Kurangnya kwalitas menejeman RS yang kurang baik Kurang modal RS Masyarakat yang kurang paham’ Birokrasi yang berteletele Kurang memberi informasi dari pemberi pelayanan kesehatan

4. Bagaimana cara yang dilakukan untuk lebih fokus dalam pelayanan medis tehadpa pasien?

Sosialisasi pada pasien Penempatan yang tepat, maksutnya sesuai dengan keahlian Melakukan study banding ke RS yang mutu pelayananny lebih bagus

Page 4: notes

Pelatihan pada petugas medis agar lebih focus dalam pelayanan medis Timbal balik oleh masy ke dokter

5. Bagaimana langkah2 pelaksanaan patient savety? Mengkomunikasikan secara benar saat serah terima pasien dari keluarga ke RS Memastikan identifikasi pasien benar Perhatikan cara pemberian obat, BSO Dibuat sebuah tim untuk focus dalam patient savety

6. Apa tujuan dari patien savety? Agar tidak terjadi medical error Terlaksanya program2 pencegahan sehingga tidak terjadi kejadian yang tidak

diinginkan7. Apa saja standart2 patient savety (RS)?

Keselamatan keperwatan Pelayanan medis sesuai ilmu kedokteran terkini Pelayanan sesuai harapan pasien Membentuk tim dalam RS

8. Aspek2 hukum patient savety? ,,

9. Bagaimana cara RS menangkap informasi dari masyarakat agar dapat meningkatkan kwlitasnya?

Kwesioner untuk masy Melakukan keg sekalian nyari opini Kotak saran

10. Menyebab terjadinya medical error? Kurangnya keprofesionalan tim medis Kebijakanan dan prosedur yang tidak adequate Komunikasi SDM Kegagalan teknis

11. Bagaimana solusi dari medical error? Pendekatan personal : ke orang Pendekatan system : ke menejemn

12. Macam2 medical error/kejadian yg tidak diharapkan? Kejadian tidak diharapkan (KTD) Kejadian nyaris cedera

13. Apa yang sibaiknya dilakukan seorang direktur dalam menanggapi persaingan RS yang semakin ketat?

Page 5: notes

Reorganisasi; untuk mengambul keputusan sehingga didapatkan perbahn metode ato system yang lebih baik

Mengembangkan RS dengan pembenahan secara internal Mengembagkan srtuktur org Menetapkan kwalitas menejemen Total quality menejemen

Step 4

Step 7

Pelayanan RS

Langkah dan standart patient

savety

Mencegah medical error

Customer focus service

Patient savety

Paradigma baru

Perubahan dan peningkatan sistem

pelayanan RS

Peningkatan mutu

Page 6: notes

1. Hal-hal apa saja yang mendorong paradigma kesehatan? Menigkatnya kesadaran masy dalam memelihara kesehatan (jamkesmas) Meningkatnya persaingan RS Meningkatnya biaya kesehatan (kesehatan dan pendidikan) Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan

2. Aspek2 apa saja yang termasuk customer focus service? Patient savety Kelengkapan alat SDM (doter dan perawat)) Environment (sanitasi RS) Manajemen RS termasuk visi dan misi

3. Apa saja kesulitan dalam penanganan pelayanan medis yang baik? Kurangnya SDM yang ahli profesional dan pemerataannya Keterjangkauan akses pelayanan Sarana dan prasarana RS Kurangnya kwalitas menejeman RS yang kurang baik Kurang modal RS Masyarakat yang kurang paham Birokrasi yang berteletele Kurang memberi informasi dari pemberi pelayanan kesehatan

4. Bagaimana cara yang dilakukan untuk lebih fokus dalam pelayanan medis tehadap pasien?

Sosialisasi pada pasien Penempatan yang tepat, maksutnya sesuai dengan keahlian Melakukan study banding ke RS yang mutu pelayananny lebih bagus Pelatihan pada petugas medis agar lebih focus dalam pelayanan medis Timbal balik oleh masy ke dokter Mengembangkan sesuai tuntutan perubahan dan kebutuhan yang spesifik Mendaya guna dan mengambangkan pengetahuan dan kemampuan tenaganya

termasuk tenaga perawatan Membenahan pada pemabgunan RS : susuai dengan kenyamanan pasien Pembenahan budaya medis : peduli terhadap pasien, setiap progra berfokus

pada pasien Pembenahan keuangan

Page 7: notes

5. Bagaimana langkah2 pelaksanaan patient savety? Mengkomunikasikan secara benar saat serah terima pasien dari keluarga ke RS Memastikan identifikasi pasien benar Perhatikan cara pemberian obat, BSO Dibuat sebuah tim untuk focus dalam patient savety : dibuat tim dari dokter,

perawat, dan apoteker6. Selain itu, menurut Hasting G, 2006, ada delapan langkah yang bisa dilakukan untuk

mengembangkan budaya Patient safety ini

1. Put the focus back on safetySetiap staf yang bekerja di RS pasti ingin memberikan yang terbaik dan teraman untuk pasien. Tetapi supaya keselamatan pasien ini bisa dikembangkan dan semua staf merasa mendapatkan dukungan, patient safety ini harus menjadi prioritas strategis dari rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya. Empat CEO RS yang terlibat dalam safer patient initiatives di Inggris mengatakan bahwa tanggung jawab untuk keselamatan pasien tidak bisa didelegasikan dan mereka memegang peran kunci dalam membangun dan mempertahankan fokus patient safety di dalam RS.

2. Think small and make the right thing easy to doMemberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien mungkin membutuhkan langkah-langkah yang agak kompleks. Tetapi dengan memecah kompleksitas ini dan membuat langkah-langkah yang lebih mudah mungkin akan memberikan peningkatan yang lebih nyata.

3. Encourage open reportingBelajar dari pengalaman, meskipun itu sesuatu yang salah adalah pengalaman yang berharga. Koordinator patient safety dan manajer RS harus membuat budaya yang mendorong pelaporan. Mencatat tindakan-tindakan yang membahayakan pasien sama pentingnya dengan mencatat tindakan-tindakan yang menyelamatkan pasien. Diskusi terbuka mengenai insiden-insiden yang terjadi bisa menjadi pembelajaran bagi semua staf.

4. Make data capture a priorityDibutuhkan sistem pencatatan data yang lebih baik untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan kualitas dari waktu ke waktu. Misalnya saja data mortalitas. Dengan perubahan data mortalitas dari tahun ke tahun, klinisi dan manajer bisa melihat bagaimana manfaat dari penerapan patient safety.

5. Use systems-wide approachesKeselamatan pasien tidak bisa menjadi tanggung jawab individual. Pengembangan hanya bisa terjadi jika ada sistem pendukung yang adekuat. Staf juga harus dilatih dan didorong untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan terhadap pasien. Tetapi jika

Page 8: notes

pendekatan patient safety tidak diintegrasikan secara utuh kedalam sistem yang berlaku di RS, maka peningkatan yang terjadi hanya akan bersifat sementara.

6. Build implementation knowledgeStaf juga membutuhkan motivasi dan dukungan untuk mengembangkan metodologi, sistem berfikir, dan implementasi program. Pemimpin sebagai pengarah jalannya program disini memegang peranan kunci. Di Inggris, pengembangan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien sudah dimasukkan ke dalam kurikulum kedokteran dan keperawatan, sehingga diharapkan sesudah lulus kedua hal ini sudah menjadi bagian dalam budaya kerja.

7. Involve patients in safety effortsKeterlibatan pasien dalam pengembangan patient safety terbukti dapat memberikan pengaruh yang positif. Perannya saat ini mungkin masih kecil, tetapi akan terus berkembang. Dimasukkannya perwakilan masyarakat umum dalam komite keselamatan pasien adalah salah satu bentuk kontribusi aktif dari masyarakat (pasien). Secara sederhana pasien bisa diarahkan untuk menjawab ketiga pertanyaan berikut: apa masalahnya? Apa yang bisa kubantu? Apa yang tidak boleh kukerjakan?

8. Develop top-class patient safety leadersPrioritisasi keselamatan pasien, pembangunan sistem untuk pengumpulan data-data berkualitas tinggi, mendorong budaya tidak saling menyalahkan, memotivasi staf, dan melibatkan pasien dalam lingkungan kerja bukanlah sesuatu hal yang bisa tercapai dalam semalam. Diperlukan kepemimpinan yang kuat, tim yang kompak, serta dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk tercapainya tujuan pengembangan budaya patient safety. Seringkali RS harus bekerja dengan konsultan leadership untuk mengembangkan kerjasama tim dan keterampilan komunikasi staf. Dengan kepemimpinan yang baik, masing-masing anggota tim dengan berbagai peran yang berbeda bisa saling melengkapi dengan anggota tim lainnya melalui kolaborasi yang erat

KKPRS 7 langkah

1. Membangun kesadaran akan keselamatan pasien2. Membangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tentang keselamatn pasien3. Integralisasikan aktivitas pengeloloan resiko4. Mengembangkan sisitem pelaporan5. Melibatkan dan berkomunikasi pada pasien6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien7. Mencegah cedera melalui implemantasi sistem keselamatan pasien

7. Apa tujuan dari patient savety? Dapat menurunkan KTD di RS Bisa meningkatkan kepedulian RS terhadap pasien dan masyarakat

Page 9: notes

Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS Meningktanya akuntabilitas (percaya) RS terhadap pasien dan masyarakat Meningkatkan mutu RS : melalui suatu sistem dimana RS trb membuat asuhan

pasien jadi lebih aman8. Apa saja standart-standart patient savety (RS)?

7 standart keselamatan pasien

i. Hak pasienii. Mendidik pasien dan keluarga dengan cara memberikan informasi yang jelas

iii. Keselamatan pasein dan kesinambunga pelayananiv. Penggunakan metoda untuk menigkatka kinerja utuk mengevaluasi dan program

meningkatkan keselamtan pasienv. Peran kepemimpinan dalam menigkatkan keselamatan pasien

vi. Mendidik staff tentang keselamtan pasienvii. Komunikasi yang merupakan bagi kunci untuk kselmatan pasien

Sistem keselamatan pasienI. Kajian resiko

II. Identifikasi dan pengeloloan hal yag berhubungan dengan resiko pasienIII. Pelaporan dan anlisis insidenIV. Kemampuan belajar dari insiden sehingga dapat ditindak lanjuti

9. Aspek-aspek hukum patient savety? Keselamatan pasien sebagai isu hukum : Tanggungjawab hukum RS : RS memberikan pelayanan yang maksimal purna Bukan tanggungjawab RS pasal 45/UU no44/2009 tentang RS : jika pasien

menolak Pasien menerima atau punya hak untuk memperoleh pelayanan Kebijakan yang mendukung keselamatan pasien pasal 43 Uu no 44/2009

10. Bagaimana cara promosi RS ? Tanya jawab kepada masyarakat Dari RS memberikan informasi yang apa ada adanya Tidak menjajinkan sesuatu yang tidak diberikan Tidak boleh meremehkan dan menjelekkan pasien lain

11. Menyebab terjadinya medical error? Kurangnya keprofesionalan tim medis Kebijakanan dan prosedur yang tidak adequate Komunikasi SDM : dibutukan untuk mengoperasikan sarana dan prasarana

Page 10: notes

Sarana dan prasaran RS yang kurang tepat penggunaanya Kegagalan teknis Kegagalan alat Kesalahan dan keterlambatan DX Pemeriksaan yang tidak sesuai Pengobatan yang salah

12. Bagaimana solusi apabila terjadi medical error? Pendekatan personal : ke orang/individu menyalahkan (skrg sudah tidak dipakai) Pendekatan sistem : ke manajemen (dalam organisasi), salah satu ditanggung

bersama

13. Contoh-contoh medical error/kejadian yg tidak diharapkan? Kejadian tidak diharapkan (KTD) : sudah diberi tindakan dan mnimbulkan

kecacatan Kejadian nyaris cedera : tidak diberi tindakan salah yang jadi resiko cedera Kejadian tidak cedera : sudah diberi tindakan tp tidak cedera Kejadian potensial cederah : sudah terjadi cedera tapi bisa langsung ditangani

14. Apa yang sebaiknya dilakukan seorang direktur dalam menanggapi persaingan RS yang semakin ketat?

Reorganisasi; untuk mengambul keputusan sehingga didapatkan perbahn metode ato system yang lebih baik

Mengembangkan RS dengan pembenahan secara internal Mengembagkan srtuktur org Menetapkan kwalitas menejemen Total quality menejemen Akriditasi RS Bench Marking (study banding) Mempunyai SDM yang berkwalitas