notes - july

16
02 JULI 2014 notes

Upload: jevonht

Post on 22-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Majalah Sekolah Kristen Calvin.

TRANSCRIPT

  • 02JULI

    2014notes

  • notesPENANGGUNG JAWAB

    PEMBIMBING

    KETUA

    WAKIL

    JURNALIS

    DESAINER

    Ibu Maya Sianturi

    Bpk. Kelvin Yusuf

    Kezia Imania Pessak

    Stephen Antonius

    Stephen Antonius

    Jevon Hosea Thenadi

    POP CULTURE

    INTIP

    Seringkali kita tidak sadar apa yang sedang terjadi di zaman ini. Hal yang aneh menjadi normal, dan hal yang baik justru menjadi hal yang buruk. Pop Culture memang tidak bisa dicegah. Lalu bagaimana kita menanggapi zaman ini? Bagaimana seharusnya kita meresponi pop culture? Kali ini, NOTES akan membahas tentang pop culture dan bagaimana kita sebagai remaja menyikapinya.

    HUBUNGI KAMI dengan mengirimkan

    email Anda ke [email protected]

    Anda juga dapat mengirimkan kritik dan saran ke alamat email

    tersebut.

    KATA PENGANTAR 2

    LIFE AT CALVIN 3

    BUDAYA POPULAR 4

    SEPAK BOLA: LEBIH DARI SEKAD

    AR

    90 MENIT DI ATAS LAPANGAN 6

    PENDIDIKAN DAN BUDAYA 9

    THE WALMART TRAGEDY 12

    FORREST GUMP 13

  • 3LIFE AT CALVINHalo! Selamat datang bagi adik-adik kelas

    SMA 1 yang baru. Selamat bergabung dalam keluarga besar SMA Kristen Calvin.

    Menjadi murid di SMA Kristen Calvin itu biasanya sulit bagi murid-murid yang tidak berasal dari SMPK Calvin. Eits, bukan menakuti lho ya. Berdasarkan pengalaman Notes selama beberapa tahun, murid yang tidak berasal dari SMPK Calvin umumnya akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Tugas-tugas yang diberikan terasa sangat banyak karena mungkin di sekolah yang terdahulu tugas yang diberikan cukup sedikit. Selain itu, tugas juga terasa sulit karena bentuk tugas yang mungkin belum pernah dijumpai sebelumnya di masa SMP. Namun, biasanya kesulitan ini takkan lama. Setelah beberapa waktu, kalian mulai dapat beradaptasi dan membagi waktu dengan baik. Tugas-tugas masih akan terasa sulit tapi tidak sesulit pada awal masuk sekolah.

    Nah, itu tadi untuk mereka yang berasal dari luar SMPK Calvin. Untuk teman-teman kelas X secara keseluruhan, kalian semua akan menghadapi satu tantangan yang sama dengan tantangan yang juga dihadapi anak-anak di kelas XI dan XII, yaitu untuk menjadi lebih dewasa. Ya betul, kita semua harus bertambah

    dewasa seiring pertambahan umur kita. Terlebih, kalian sekarang sudah memasuki jenjang pendidikan yang baru yaitu SMA.

    Apa itu menjadi dewasa? Menjadi dewasa berarti bertindak segala sesuatu pada tempatnya. Misalnya, sebagai pelajar. Mungkin dulu kita masih harus disuruh-suruh kala belajar. Jika kalian sudah masuk di jenjang SMA, kita harus berinisiatif untuk belajar dengan sendirinya, tanpa disuruh-suruh.

    Mengapa menjadi dewasa itu penting? Karena sebentar lagi kita akan memasuki dunia kuliah dan dunia kerja. Di tempat itu, sudah tidak ada lagi orang yang bisa membantu kita secara intens seperti masa sekolah. Kita harus bertanggung jawab sepenuhnya atas hidup dan tindakan kita. Takkan ada lagi orang yang bisa mengingatkan kita tentang apa saja yang harus kita kerjakan. Maka itu, penting sekali untuk kita mempersiapkan diri mulai sekarang.

    Menjadi dewasa tidak gampang, tapi jangan khawatir. Singkirkanlah kecemasan kalian! Mengapa? Karena para guru di SMAK Calvin adalah guru-guru yang sangat perhatian. Mereka akan menolong kalian menghadapi kesulitan di SMA ini.

    Nah , sekian dulu sharing tentang kehidupan di sekolah ini. Semoga kalian dapat mengikuti proses pembelajaran di sekolah ini dengan baik!

  • 4

    Budaya

    POPULERP O P C U L T U R E

    Apa itu pop culture? Apakah pop cul ture berba-haya dan harus dihindari o rang Kris ten? Mari si mak wawancara Notes de ngan Pak Ivan beri-kut ini.

    MENURUT BAPAK APA ITU POP CULTURE DAN APA OPINI BAPAK TENTANG ITU?

    Pop culture adalah budaya yang populer, mak sudnya paling banyak dianut oleh orang-orang. Masalah dari pop culture adalah yang populer belum tentu berbobot. Dalam ma-syarakat,orang yang memiliki intelek hanya sedikit. Asumsinya, pop culture tidak berbo-bot atau mungkin berbobot, itu semua ter-gantung oleh mekanisme masyarakat. Ketika masyarakat disetir oleh kaum intelektual, tren yang berbobot bisa terbentuk. Produk pop culture yang berbobot misalnya adalah Lords of the Ring, Narnia, dan Alice in Wonderland. Begitu juga dengan musik, bisa berbobot atau tidak tergantung selera pembeli.

    SEMANGAT ATAU FILSAFAT APA YANG ADA DIBALIK POP CUL-TURE DAN BAGAIMANA ITU DIRE-FLEKSIKAN DAL AM BIDANG L AIN SEPERTI FASHION DAN EKONOMI?

    Budaya tidak ada yang netral. Ada ide di balik setiap kebudayaan. Dari sebuah ke-budayaan, fi lsafat apa yang populer/banyak dianut orang bisa dilihat. Setiap tren mere-fl eksikan hal yang berbeda. Misalnya tren zaman Victorian dan sekarang berbeda. Kita bisa melihat panda ngan masyarakat pada fi l-safat tertentu. Misal nya dalam fashion. Fa shion adalah bagaimana kita ingin diperhatikan oleh orang lain. Fa shion bukan sekedar untuk menutup badan. Kebudayaan juga muncul di-belakang fashion. Contohnya adalah blangkon dan jeans. Jeans bersifat praktis, efi sien, dan simple, sedangkan blangkon mau menunjuk-kan strata sosial tertentu. Ada juga yang penuh simbol-simbol dan bisa bicara macam-macam. Zaman sekarang ingin yang praktis dan manu-sia itu yang penting bekerja, makanya ada tren jeans. Untuk ekonomi, saya bicara ekonomi yang berpe ngaruh kepada pembentukkan ke-budayaan masyarakat. Ekonomi sekarang le-bih dipengaruhi Frankfurt yang mengatakan bahwa ekonomi mempengaruhi budaya dan kapitalisme menjadi dalang budaya pada saat ini. Semuanya dibentuk agar mereka bisa ber-jualan. Akhirnya, kebudayaan mendorong ekonomi berubah menjadi seduction econo-mic (ekonomi yang menggoda) karena ma-syarakat yang haus membeli dan haus godaan.

    W A W A N C A R A D E N G A N P A K I V A N

  • 5KITA BERADA DAL AM LING -KUNG AN POP CULTURE , APAKAH HIDUP SEPERTI INI BERES?

    Pop culture tidak selalu buruk. Ada banyak cara untuk mendefi nisikan pop culture. Saya defi nisikan pop culture sebagai kebudayaan yang populer. Yang populer tidak selalu jelek, tapi dalam konteks sekarang masalahnya yang populer itu yang seperti apa? Contohnya musik anak muda dan gaya hidup pop yang membuat anak muda tidak kontemplatif dan bersifat sen-sual yaitu hanya memberikan stimulus keinda-han dan tidak meningkatkan kualitas manusia tersebut.

    BAGAIMANA HIDUP OR ANG KRISTEN YANG SEHARUSNYA DI Z AMAN POP CULTURE INI? DAN BAGAIMANA OR ANG KRISTEN MENGUBAH BUDAYA INI MENJA-DI BERPANDANGAN CREATE FALL REDEEM?

    Orang Kristen harus mengetahui budaya mana yang pop. Apabila menutup diri dari pop culture, maka orang Kristen tidak akan memi-liki kesempatan berdialog dengan orang-orang zaman ini. Orang Kristen dapat berdialog dan menawarkan cara hidup yang berbeda. Mung -kin dari hal yang sederhana saja, misalnya kita bisa berdialog tentang apa makna teknolo-

    gi dari fi lm Iron Man, apa itu teknologi, apa dampak teknologi, dan apakah teknologi ada-lah juruselamat? Kita bisa bicara mengenai ju-ruselamat dari fi lm-fi lm superhero, mengenai kebutuhan manusia akan juruselamat, etika dari Batman. Soal tanggung jawab dari Spider-man, apakah kita benar-benar memiliki tang-gung jawab atas apa yang ada di sekeliling kita? Aneh kalau kita tidak tahu tentang pop culture karena kita bisa memandang semua hal ini dari sudut pandang yang berbeda. Kita juga harus mengembangkan tradisi sendiri, seperti seni dan kebudayaan yang menjadi alternatif (kalau tidak bisa dijadikan pop setidaknya alternatif). Kita juga harus tahu bahwa pop culture sangat dipengaruhi postmodernisme dan postmo-dernisme tidak semuanya buruk. Ada banyak hal yang kita bisa pelajari dari postmoder-nisme, misalnya postmodernisme menga-jarkan pentingnya komunitas, keterbatasan rasio manusia, pentingnya lokalitas manusia, pentingnya ekologi selain teknologi, tanggung jawab terhadap alam, pentingnya menegakkan hak kaum marginal, dan peduli terhadap isu penindasan. Namun kita juga harus berha-ti-hati terhadap hal-hal seperti kemungkinan adanya relativitas kebenaran yang berkedok toleransi, kebebasan gay dan lesbian, dan isu otoritas yang menyatakan bahwa sistem itu ha-nya dapat membuat manusia tertindas serta ti-dak ada otoritas yang lebih tinggi dari diri kita.

    Ada banyak hal yang kita bisa belajar dari postmodernisme, mi salnya postmodernisme mengajarkan pentingnya komunitas, keterbatasan rasio manusia, pentingnya lokalitas manusia, pentingnya ekologi selain teknologi, tanggung jawab terhadap alam, pentingnya menegakkan hak kaum marginal, peduli terhadap isu penindasan.

    Pdt. Ivan Kristiono, S.Sn., M.Div.Koordinator Sekolah Kristen Calvin

  • 6L E B I H D A R I S E K A D A R 9 0 M E N I T D I A T A S

    L A P A N G A N

    Sepak bola tanpa diragukan lagi meru pakan salah satu bagian dari pop culture yang paling populer. Buktinya, Piala Dunia sepak bola adalah kompetisi olahraga yang paling banyak ditonton setelah Olimpiade. FIFA (Fdration Internationale de Football Association) mem-prediksi Final Piala Dunia Jerman 2006 diton-ton oleh 751 juta pasang mata di seluruh dun-ia. Jumlah yang sangat fantastis untuk sebuah pertandi ng an olahraga.

    Sebagai sebuah olahraga, sepak bola melin-tasi batas-batas negara, budaya, dan bahasa. Sepak bola dimainkan di mana saja, termasuk oleh orang-orang dari dua kubu yang ber-tentangan. Baik orang Israel maupun orang Iran, orang Korea Utara maupun Korea Se-latan, orang Amerika Serikat maupun Kuba, semuanya bermain sepak bola. Ditambah lagi, olahraga ini mempunyai peraturan yang mu-dah dipahami dan peralatan yang gampang didapat, jadilah olahraga ini salah satu kegiatan yang paling banyak dilakukan orang-orang di dunia.

    Seperti yang sudah dibahas dalam wa-wancara bersama Pak Ivan, pop culture pada dasar nya tidak selalu bersifat negatif. Per-tanyaannya, budaya seperti apa yang populer? Apakah yang sekadar hura-hura dan bersifat tidak kontemplatif?

    Sebagai bagian dari pop culture, sepak bola dapat dikatakan bersifat positif. Bagi pemain olahraga ini meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antaranggota tim. Selain itu,

    olahraga membuat tubuh para pemain sehat. Bagi para penonton, olahraga ini menyatukan mere ka. Mengapa? Karena ada musuh lain di luar, yaitu tim-tim lain.

    P O L I T I K D A N P E R T E N T A N G A N K E L A S

    Satu hal yang harus kita perhatikan adalah,

    olahraga ini berpotensi untuk ditunggangi oleh kepentingan dan hal-hal yang tidak terlalu ber-hubungan dengan olahraga. Pada zaman dulu, kepentingan yang paling kental adalah politik. Banyak sekali contoh untuk hal ini. Simak saja rivalitas Barcelona dan Real Madrid yang me-rupakan bagian dari perlawanan rakyat Kata-lunya (diwakili Barcelona) melawan Castilla (diwakili Real Madrid). Stadion adalah satu dari sedikit tempat-kalau bukan satu-satu nya-bagi rakyat Katalunya untuk mengutuk dik-taktor Spanyol saat itu, Jenderal Franco. Lihat pula pertandingan Piala Dunia 1998 kala Iran bersua Amerika Serikat. Sebagai akibat dari Re volusi Islam di tahun 1979, Iran menjadi musuh besar bagi AS. Aroma politik sangat kental di pertandingan tersebut. Bahkan, se-habis pertandingan yang dimenangi oleh Iran tersebut, rakyat Iran berpesta seakan-akan mereka memenangi Piala Dunia. Mereka bang-ga bahwa mereka dapat mengalahkan Amerika Serikat yang mereka anggap musyrik. Atau si-mak pula rivalitas Argentina melawan Inggris di Piala Dunia 1986 yang terjadi hanya 4 tahun

  • 7setelah Perang Argentina-Inggris dalam me-perebutkan kedaulatan di Kepulauan Falkland.

    Pertentangan kelas juga kerap kali mem-bumbui persaingan sepak bola dulu. Sebut saja pertentangan antara AC Milan yang sebagian besar pendukungnya adalah kaum buruh me-lawan Inter Milan yang pendukungnya di-dominasi kelas atas. Atau rivalitas Panathiakos dan Olympiakos di Yunani yang juga kental pertentangan antarkelas.

    K A P I T A L I S M E D A N P O S T -M O D E R N I S M E

    Persaingan antar beberapa klub hari ini tetap kental seperti dulu. Real Madrid dan Barcelona masih merupakan musuh bebuyutan. Demiki-an juga Inter Milan dan AC Milan. Namun, sifat politis dan pertentangan antarkelas nam-paknya sudah mulai luntur dari persaingan kedua tim. Kepentingan yang lebih berpe-ngaruh dalam dunia sepak bola hari ini adalah kapitalisme.

    Hari ini, Real Madrid menggelontorkan dana hingga triliunan Rupiah demi mem-beli seorang Cristiano Ronaldo bukan demi mengalahkan pemberontak Katalunya yang diwakili Barcelona. Mereka semata ingin meningkatkan penjualan merchandise klub untuk meningkatkan pendapatan klub. AC Mi-lan juga bukan perwakilan yang baik lagi bagi kaum buruh. Bagaimana tidak, pemilik mereka

    sekarang adalah seorang yang jelas-jelas terma-suk golongan bourgeois (borjuis), seorang bos media bernama Silvio Berlusconi.

    Sepak bola adalah sebuah industri dengan tingkat perputaran uang yang tinggi. Betapa banyak uang yang bisa mengalir dari hadiah kejuaraan, hak siar televisi, dan penjualan pemain. Industri ini telah menjadi industri yang sangat menggiurkan. Para pemain di atas lapang an bukan memang tidak pernah berhen-ti menyuarakan suara/opini para penonton se-perti dalam kasus Barcelona dan Real Madrid, tapi kelihatannya suara tersebut makin tertu-tupi oleh suara uang dan modal.

    Salah satu contoh tentang pengaruh kapi-talisme ke sepak bola adalah bagaimana tur-namen-turnamen diberi nama sesuai sponsor mereka. Contoh yang paling dekat dengan kita adalah Djarum Indonesia Super League. Ka-sus ini agak mirip misalnya dengan penulisan nama perusahaan di bagian depan kaus sebuah tim. Contohnya, Samsung di Chelsea. Tujuan dari Djarum dan Samsung sama, yaitu hendak melakukan branding. Mereka hendak mencip-takan citra bahwa produk mereka adalah pro-duk yang baik. Bagi Samsung, harapan mereka adalah penjualan mereka dapat meningkat. Namun, bagi Djarum, tampaknya ada udang di balik batu. Selain untuk meningkatkan pen-jualan, branding seperti ini memperbaiki citra mereka. Selama ini, perusahaan rokok memili-ki citra yang kurang baik di mata masyarakat.

  • 8

    Kasus Djarum ini mirip dengan kasus Gaz-prom. Gazprom adalah sebuah perusahaan pengeboran gas alam yang berbasis di Ru-sia. Gazprom menjadi sponsor dari berbagai klub seperti Zenit St. Petersburg (Rusia) dam Schalke 04 (Jerman). Sebagai gantinya, nama mereka terpasang di bagian depan kaus kedua klub tersebut. Tujuan dari Gazprom nampak-nya adalah memperbaiki citra mereka. Sela-ma ini, Gazprom lekat dengan kontroversi terkait pengeboran gas. Yang terbaru, mereka melakukan pengeboran di lepas pantai Artik. Tindakan ini memicu protes dari Greenpeace, sebuah organisasi peduli lingkungan. Citra Gazprom yang kurang baik inilah yang nam-paknya hendak mereka perbaiki dengan cara memberi uluran tangan pada klub-klub sepak bola tertentu.

    Bentuk lain kapitalisme yang menggerogoti sepak bola adalah bisnis judi bola. Banyak ban-dar-bandar besar dan petaruh-petaruh besar yang berusaha memenangi uang dalam jumlah besar dengan cara mengatur hasil pertandi ng-an. Kasus pengaturan yang kronis dapat kita lihat di Brazil. Setiap tahun, format liga bisa berubah. Jadwal pun bisa berubah-ubah. Ini semua demi melanggengkan tim-tim tertentu. Ujung-ujungnya, bandar dan petaruh bisa mendapatkan uang dalam jumlah besar.

    Selain dipengaruhi kapitalisme, sebagai ba-gian dari pop culture hari ini, sepak bola juga dipe ngaruhi oleh postmodernisme. Semangat postmodernisme dapat kita lihat dari banyak-nya upaya untuk menghilangkan diskriminasi terhadap kaum LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transexual) di sepak bola. FIFA, sebagai induk organisasi sepak bola, melakukan ba-nyak hal, mulai dari menyatakan sikap hing-ga melakukan penghukuman terhadap pelaku dari diskriminasi. Contoh paling baru adalah upaya FIFA melakukan penyelidikan terhadap suporter Meksiko yang diduga menyanyikan lagu yang berbau diskriminasi terhadap kaum LGBT kala timnas Meksiko bersua timnas Bra-zil dan Kroasia.

    Dukungan terhadap kaum LGBT juga me-ngalir dari berbagai pemain dan klub, khu-susnya pemain dan klub dari Eropa Barat. Manchester United dan Chelsea baru-baru ini

    menyatakan mereka bergabung dalam kam-panye melawan sikap anti-gay di dalam sepak bola. Kapten klub West-Ham United, Kevin Nolan, baru-baru ini juga mengatakan bahwa tidak ada tempat bagi diskriminasi di sepak bola maupun olahraga lainnya.

    Upaya penghilangan diskriminasi ini ten-tu patut kita acungi jempol, tapi, kita harus hati-hati terhadap semangat postmoder-nisme yang berada di balik upaya ini. Se-bagai orang Kristen, kita memang tidak boleh mendiskriminasi kaum LGBT. Namun, kita ti-dak menampik bahwa kaum LGBT melakukan kesalahan. Mereka tidak mau menerima iden-titas diri mereka sebagimana yang diciptakan Allah. Akibatnya, orientasi seksual mereka pun ikut menyimpang. Berbeda dengan kita, orang-orang penganut fi lsafat Postmodernisme mem-bela orang LGBT semata karena mereka men-ganggap tidak ada perbedaan antara mereka yang non-LGBT dengan mereka yang LGBT.

    E N J O Y I T !

    Sebagai kesimpulan, sepak bola adalah ba-gian dari pop culture. Olahraga ini begitu di-gemari di seluruh penjuru dunia. Tak ada salahnya untuk menjadi penikmat sepak bola. Namun, kita harus berhati-hati dengan kepen-tingan dan fi lsafat yang berada di baliknya. Tak jarang atau bahkan terlalu sering sepak bola ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan. Ah, sepak bola memang lebih dari sekadar 90 menit di atas lapangan!

    ANTONIUS

  • 9Ibu Scenda adalah seorang alumnus dari Pensacola University. Sebagai seorang pendidik yang banyak menghabiskan waktu di Amerika Serikat, ia sangat mengerti bagaimana pop culture di Amerika menggerogoti pendidikan di Amerika. Berikut adalah wawancara Notes dengan beliau tentang pendidikan dan bagaimana pop culture memengaruhi dunia pendidikan

    A P A YA N G D I M A K S U D D E -N G A N P E N D I D I K A N ?

    Pendidikan sangat luas. Pendidikan berlang-sung di mana-mana. Kita bisa dididik lewat televisi contohnya. Karena televisi mencoba menanamkan nilai-nilai pada kita, bisa positif dan juga negatif. Misalnya di acara-acara televisi, seks sebelum nikah adalah wajar, itulah pendidikan yang ditawarkan oleh televisi yang dimasukkan dalam pikiran kita. Namun pendidikan yang benar menurut saya itu adalah pendidikan yang kristen, bukan yang seperti tadi. Pendidikan yang Kristen adalah pendidikan yang di mana si edukator mencoba memasukkan nilai-nilai Kristen (biblical, based on the Bible) di dalam hidup seseorang, supaya orang tersebut bisa mengembangkan talentanya untuk bisa melayani Tuhan dan masyarakat.

    J A D I , P E N D I D I K A N I T U A D A L A H M E N A N A M K A N N I L A I D A N T I D A K N E T R A L ?

    Ya, menanamkan nilai dan lebih banyak training. Pendidikan itu sangat tidak netral. Semua orang bisa mendidik, bahkan kamu

    PENDIDIKAN

    PENDIDIKAN

    DAN BUDAYADAN BUDA

    YA

    bisa mendidik orang lain, dan orang lain bisa mendidik orang lain lagi. Pendidikan berlaku setiap saat (timbal balik).

    L A L U B A G A I M A N A T A N T A N G A N P E N D I D I K A N D I E R A P O S T M O D E R N I S M E I N I ?

    Tantangan orang kristen adalah humanisme. Maksud humanisme seperti ini, pada dasarnya manusia adalah baik, dan hanya environment yang mengotori. Manusia hanya kertas kosong yang nanti tinggal ditulis dan digambar. Its really wrong! Contohnya anak bayi. You dont have to teach them anything. Mereka dari awal juga sudah selfi sh. Tidak sedang lapar, tidak sedang buang air, theyre crying. Mereka hanya ingin perhatian kamu. Walaupun kamu sedang mengerjakan suatu hal yang penting, they dont care. Th ey want you and demand you. Jadi manusia tidak pernah benar-benar seperti kertas kosong, karena kita memang manusia yang jatuh dalam dosa. Kita manusia yang benar-benar berdosa yang membutuhkan pendidikan. Di Alkitab juga dikatakan, Amsal 22 : 6, Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tua pun ia tidak menyimpang dari pada jalan itu. Inilah pendidikan. Anak yang terbiasa dengan lingkungan orang-orang yang main ganja, dan narkoba, nanti besarnya yang anak itu tahu hanyalah narkoba dan ganja. Ingin Ia berubah? Sulit. Hanya miracle dari Tuhan yang bisa mengubah dia. Kamu mendidik anak seperti apa, maka dia akan berjalan sesuai didikanmu. Tidak hanya anak-anak tetapi juga orang besar.

    W A W A N C A R A D E N G A N I B U S C E N D A

  • 10

    P E N D I D I K A N K R I S T E N T E R M A S U K P E N D I D I K A N YA N G S T R I C T , D A N K I T A D I A J A R S E P E R T I I T U . B A G A I M A N A M E N U R U T I B U T E N T A N G H A L I N I ? M U N G K I N A D A P E S A N B U A T P E M B A C A , S U P A YA M E R E K A T A H U K E N A P A H A R U S D I D I D I K S T R I C T S E P E R T I I N I .

    Siapa yang Tuhan sayang, Tuhan akan pukul. Justru kalian harus bersyukur karena kalian masih dipukul. Saat kamu tidak dipukul kamu harus takut, karena kamu tidak tahu kapan kamu telah menyeleweng. Saat kamu diberi bebas sebebas-bebasnya, kapan kamu tahu kamu sedang keluar dari garis? Saya bersyukur orangtua saya adalah orangtua yang sangat strict. Waktu ada birthday party, sweet seventeen party, biasanya pulang malam kan? Saya tidak diperbolehkan oleh orang tua saya. Saya tiga bersaudara (kembar), tetapi hanya saya yang tidak boleh pulang malam (jam 10 sudah dijemput). Orangtua saya tahu kalau kedua saudara saya masih bisa take care of themselves, tetapi saya mudah kebawa arus. Saya kesal dan bete. Tetapi waktu sudah besar, saya bersyukur dan saya punya pikiran yang strict seperti itu. Karena saya tahu, kalau saya nanti keluar-keluar, mulai joget-joget, minum-minum, saya tidak mau. Pendidikan salah satunya adalah handing down the values. Tentu, kalau kita Kristen, pendidikan yang kita handing down adalah dari Alkitab. Contohnya, ini panci yang sangat panas. Kamu boleh percaya boleh tidak. Kalau orang humanis, mereka akan mencoba sendiri, tidak perlu bilang mereka bahwa itu panas. Dia sendiri yang akan melihat, panci itu panas apa tidak. Kalau panas pasti ia tidak akan pernah pegang lagi. Tetapi mengapa? Mengapa harus lewat cara itu? Mengapa harus melukai tangan terlebih dahulu baru percaya? Kalau dia dengar kata-kata saya, pasti tangannya tidak akan kena. Save yourself from a lot of troubles. Istilahnya, kenapa harus menjadi orang yang murtad terlebih dahulu baru tahu bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang ajaib?

    KAL AU OR ANG HUMANIS, BEL AJAR LEWAT PENGAL AMAN MEREKA. MEREKA BARU MAU

    PERCAYA JIKA MEREKA SUDAH MEMBUKTIKANNYA. KITA TIDAK SETUJU DENGAN HAL INI TENTUNYA. TETAPI KITA JUGA MELIHAT ADA PENDIDIKAN YANG MURIDNYA HANYA DISURUH UNTUK PERCAYA SAJA. HAL INI JUGA TIDAK BAIK. BAGAIMANA CARANYA KITA MENYEIMBANGKAN KEDUANYA? ANTARA TRUST DAN HARUS MENC OBA?

    Satu-satunya dasar adalah Words of God. Kamu yang harus baca Alkitab sendiri dan kamu yang decide sendiri. Saya tidak mau menyatakan bahwa saya adalah Calvinis atau saya adalah Karismatik. Saya menyatakan bahwa saya adalah orang yang percaya Alkitab. Saya tidak mau dikungkung dengan term. Yang saya mau adalah prinsipnya. Kita jangan juga jadi otorita rian, yang hanya percaya saja, tidak perlu lihat yang lain. Namun di sisi lain, kita juga jangan permisif yang tidak mau mengajari apapun, akhirnya menyuruh anak didiknya yang mencari sendiri. Misalnya, anak kecil. Bagaimana mereka tahu bahwa sesuatu itu baik untuk dia. Contoh, ada air putih sama jus yang isinya pewarna. Namanya anak kecil, pasti mau yang berwarna. Tapi apakah mereka tahu bahwa jus itu bagus apa tidak? Kalau kita tidak memberitahu anak itu, bagaimana dia tahu jus itu bagus apa tidak? Anak itu harus punya dulu basic-nya. Beri tahu dahulu mana yang bagus mana yang tidak. setelah diberi tahu, biarkan dia yang decide mana yang baik mana yang buruk. Misalnya lagi, belajar atau main yang baik? bagaimana caranya dia tahu main seperti apa dan belajar seperti apa. Kita harus introduce dulu. Humanis di Amerika, mereka benar-benar ekstrim. Matematika harus dihitung satu persatu, baru dapat hasilnya. Mereka tidak mau menghafal, mereka mau membuktikan sendiri. Pertanyaannya, mengapa mereka harus melewati proses itu, sedangkan mereka bisa lebih cepat mendapatkan hasilnya dengan menghafal? Dengan menghafal juga bisa save waktu dan juga punya waktu yang lebih banyak untuk belajar hal yang lain. Saat kamu grow up, kamu sudah bisa mengumpulkan fakta-fakta kamu sendiri, dan kamu juga bisa reason sendiri.

  • 11

    PERTANYAAN SEL ANJUTNYA, PENDIDIKAN ITU HARUSNYA DARI OR ANG TUA. NAMUN ADA OR ANG TUA YANG DINIL AI TIDAK MAMPU. MEMANG SECARA IDEALIS , KITA TIDAK BISA MENYERAHKAN PENDIDIKAN KE NEGARA, TETAPI KARENA KONTEKS NEGARA KITA SUDAH AWFUL DAN KELUARGA JUGA SUDAH HANCUR , KAL AU KITA SERAHKAN KE NEGARA DISAAT-SAAT SEPERTI INI MENURUT IBU CARA YANG TEPAT ATAU TIDAK?

    Menurut saya itu total salah. Karena Tuhan sudah memberi mandat untuk orangtua, terutama kepala keluarga. Tetap tidak boleh diubah. Saat keluarga gagal menjalankan misi mereka, negara juga akan hancur. Bagaimana caranya negara mau mendidik anak kamu yang hancur, kalau negaranya sendiri juga sudah hancur. Jelas sekali sudah dikatakan bahwa, Father, teach your kids. Ada satu fi lm, judulnya Courageous. Itu adalah fi lm yang sangat bagus. Inti fi m tersebut adalah semua kepala keluarga harus benar-benar bertobat. It takes a responsibility untuk mendidik anak-anak mereka. karena saat satu keluarga itu dibenahi, masyarakat mulai bisa benar. Saat masyarakat benar, baru negara bisa benar. Negara berasal dari masyarakat. Bagaimana kamu bisa punya masyarakat yang benar kalau dari keluarganya sendiri belum benar. Kamu suruh negara yang tidak benar mendidik anak kamu dengan harapan negara akan menjadikannya lebih benar? Mana mungkin? Logikanya tidak masuk. Jadi menurut saya tetap tidak boleh. Kepala keluarga harus take responsible untuk keluarganya sendiri. Semua mulai dari diri sendiri. Saat kita mulai mengerjakan yang benar, tidak perlu menunggu. Saat kamu mengerjakan yang benar mungkin kamu bisa membantu orang lain untuk melihat itu. Dan mungkin dia juga mengerjakan apa yang kamu kerjakan. Its all about we as a Christian, what we can do for our nation.

    KAL AU ADA DARI KITA YANG INGIN MENDAL AMI PENDIDIKAN DENGAN CARA AMBIL EDUCATION DI LUAR NEGERI , KIRA-KIRA

    APA YANG DIPEL AJARI? J IKA KITA KULIAH DI LUAR NEGERI , MISALKAN DI KULIAH DI AMERIKA. APAKAH CARA MEREKA MENDIDIK BISA DITERAPKAN DI IND ONESIA YANG BUDAYANYA BERBEDA DENGAN AMERIKA?

    Kalo education di Pensacola, might be kind of the same, karena lebih tradisional. Bahkan lebih tradisional dari pada di Indonesia sendiri. Sampai cara memegang pensil pun diajari, tidak boleh sembarangan. Yang pasti, kalau di sana, waktu saya mengajar, dalam 40 menit harus sudah bisa menyanyi 8 sampai 10 lagu dan memory verse (hafal ayat). Anak-anak di sana kalau sedang menghafal, benar-benar satu ayat semua dihafal. Mereka mempunyai sense of urgency, mereka harus cepat karena terlalu banyak materi yang harus diajarkan dan karena terlalu banyak pengetahuan di dunia ini. Di Alkitab sendiri ditulis pursuit knowledge, pursuit understanding, because its more important and valuable than gold, silver, and money. (Proverbs 8:10). Selain menyanyikan lagu, memory , juga ada drill doktrin, misalnya, who is God? Is man a sinner? Ada lagi namanya prayer request, lalu ada bible story (12 menit). Sangat padat, jadi benar-benar tahu waktu dan tidak membiarkan satu waktu untuk jeda. Beda dengan Indonesia yang jedanya lama sekali, membuang waktu kebanyakan. Nah, itu di sekolah saya, yang kristennya benar-benar tradisional. Di Amerika ada dua sekolah, North sama South. Kalau South lebih tradisional dan lebih Bible base (konservatif). Kalau yang North, itu lebih ke arah liberal. Kalau yang South, still try to hold akar-akar Kristen dan masih sangat disiplin. Namun berbeda dengan yang North, tidak boleh memukul anak, anak bisa diambil dari orang tuanya. Itu kasihan. Makanya saya bilang, masih bisa dimarahi itu anugerah dari Tuhan. Lalu apakah bisa didikan dari luar di pakai menjadi cara mendidik di Indonesia? Bisa, tetapi tidak semua. Contohnya yang bisa dipakai di Indonesia adalah yang tadi, sense of urgency. Di Indonesia mungkin memang terlalu santai. Kita bisa lihat dari musimnya. Di Indonesia, musim hanya dua. Musim kemarau dan hujan. Maka itu, saat mengerjakan sesuatu, bisa ditunda-tunda. Oh, besok masih bisa kok, karena musimnya besok masih sama. Namun

  • 12

    berbeda dengan Amerika yang mempunyai empat musim. Mereka tidak bisa menunda-nunda karena mungkin sebentar lagi akan winter, atau akan autumn, mereka punya deadline. Pegaruhnya juga ke pendidikan. Indonesia sekarang ingin menjadi seperti Amerika, padahal Amerika sudah benar-benar fail. Amerika sekarang sudah mulai mencoba kembali seperti east. Sebenarnya kasihan. Saya juga takut, kalau pendidikan di Indonesia dibawa menjadi bisnis.

    TERIMA KASIH BU KARENA TEL AH MELUANGKAN WAKTU IBU UNTUK BERBINCANG-BINCANG DENGAN KAMI. KAMI BERHARAP TEMAN-TEMAN KAMI MENDAPATKAN BANYAK PEL AJARAN DAN BERKAT DARI PERBINCANGAN PADA HARI INI .

    Pendidikan sangat penting. Pendidikan harus dijalankan sesuai dengan Firman Allah. Bila tidak, pendidikan akan merusak dan bukan membangun.

    T H E WA L M A R T T R A G E D Y

    Dalam sebuah tulisannya, Ibu Maya Sian tu ri me nyinggung sebuah topik yang sangat menarik. Dia memulai tulisan tersebut de-ngan sebuah kisah yang sangat mengenaskan yang terjadi di sebuah supermarket bernama Walmart. Pada sebuah hari Th anksgiving di Amerika Serikat, seorang petugas Walmart meninggal karena pengunjung yang sudah tak sabar menunggu untuk berbelanja mendobrak pintu supermarket tersebut. Petugas-petugas lain yang berniat untuk menyelamatkan petu-gas naas itu malah diinjak-injak oleh pembeli yang berbondong-bondong datang. Lebih pa-rahnya lagi, pengunjung menolak untuk ber-henti berbelanja meski pihak Walmart hari itu bermaksud menutup supermarket berhubung kematian yang terjadi.

    Sebagai tanggapan, penulis artikel tersebut mengatakan bahwa hal ini merupakan suatu hal yang tidak aneh alias wajar. Mengapa? Karena kita hidup dalam dunia postmodern yang sangat mengedepankan emosi dan nafsu.

    Budaya kita hari ini sangatlah dipengaruhi semangat zaman. Tak heran, budaya hidup banyak orang hari ini sangat mengedepankan emosi dan nafsu. Banyak sekali orang melaku-kan apa yang diingini oleh dirinya tanpa meng-hiraukan apa kehendak orang lain. Tindakan seperti ini kemudian malah dibenarkan de-ngan kalimat-kalimat seperti Jadilah dirimu sendiri! atau Berhenti menjadi orang lain.

    Orang lain, norma, dan peraturan kemudian dipandang sebagai penghalang dan dicap nega-tif kala kehendak diri berbenturan dengan hal-hal tersebut. Peraturan dan norma kemudian digantikan oleh kehendak diri dalam menen-tukan yang benar dan yang buruk. Akibatnya ialah orang yang sangat egois dan berpusat pada diri.

    Sebagai kesimpulan, berhati-hatilah dengan budaya hari ini yang sangat dipengaruhi oleh semangat postmodern dan mengedepan kan emosi dan nafsu. Kiranya Allah senantiasa mengingatkan kita untuk siapa dan apa kita diciptakan sehingga hidup kita tidak diarahkan oleh emosi dan nafsu semata, melainkan oleh sesuatu yang bersifat lebih mulia dan kekal.ECHAP.S.: Tulisan ini merupakan tanggapan terhadap tulisan di http://cerminbudaya.blogspot.com dengan judul yang sama.

  • 13

    F O R R E S T G U M P

    Mungkin nama Forrest Gump tidak asing bagi Anda, karena memang nama ini cukup terkenal. Forrest Gump adalah judul dari se-buah fi lm yang tayang di layar lebar 20 tahun yang lalu. Forrest Gump merupakan fi lm yang kental dengan pengaruh postmodernisme, karena itulah saya ingin memperkenalkan Anda dengan fi lm ini dan memberikan ana-lisis saya terhadap fi lm ini. Saya harap artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda dan membuat Anda (yang belum menonton fi lm ini) menjadi penasaran akan fi lm ini.

    S I N O P S I S

    Film ini dibuka dengan sebuah bulu putih yang melayang-layang terbawa angin, bulu putih ini terus terbawa angin dan akhirnya mendarat di sepatu Nike-nya Forrest Gump. Gump sedang duduk di kursi taman dengan sebuah kotak cokelat dan sebuah koper, Gump yang sadar akan bulu putih tersebut mengambil dan menaruh bulu tersebut ke dalam buku ke-sayangannya. Gump di sini sedang menunggu bus untuk pergi ke rumah kekasihnya, Jenny. Lalu datanglah seseorang yang kemudian duduk di samping Gump, menunggu bus sam-bil membaca buku. Gump pun mulai menceri-takan tentang hidupnya. Ia mulai cerita dengan kehidupannya waktu masih kecil sampai ia berada di kursi taman tersebut dan menunggu bus. Gump menceritakan bagaimana susah dan menyenangkan hidupnya, bagaimana ia tetap berusaha meskipun ia memiliki kecacatan fi sik dan mental. Gump menceritakan bagaimana ia bertemu dengan Jenny, teman pertamanya. Gump juga menceritakan bagaimana ia masuk sekolah, universitas, ikut perang Vietnam, ikut pertandingan pingpong, membuat perusahan per-udangan (shrimp company).

    Bus yang ditunggu Gump tidak datang-

    datang juga dan Gump terus bercerita tentang hidupnya, meskipun orang yang duduk di sebe-lahnya terus berganti. Akan tetapi Gump pada akhirnya berhenti cerita ketika ia menemukan bahwa rumah kekasihnya itu sangat dekat de-ngan tempat dia duduk, akhirnya dia lari ke ru-mah si Jenny. Di rumah tersebut Gump sangat senang dapat bertemu dengan Jenny, namun juga kaget bahwa Jenny sudah punya anak yang bernama Forrest Gump. Pada akhirnya Gump sadar bahwa ternyata anak tersebut ada-lah anak dia. Gump pun terkejut. Kemudian Jenny bertanya kepada Gump, Do you want to marry me? Gump kemudian menikah dengan Jenny dan tinggal bertiga di rumah lamanya. Tak lama setelah itu, Jenny meninggal. Gump sangat sedih, teman pertamanya, kekasih pertamanya, dan istri pertamanya itu telah meninggalkan dia. Kemudian Gump bertanya di depan kuburan Jenny, I dont know If we each have a destiny, or if were all just fl oating around accidental like on a breeze. But I think, maybe its both. Maybe both get happening at the same time. (terjemahan: Aku tidak tahu, apa-kah setiap dari kita memiliki takdir, atau kita ini hanya seperti melayang-layang secara tidak sengaja terbawa angin. Tetapi aku berpikir, mungkin keduanya benar. Mungkin kedua-nya terjadi secara bersamaan.) Setelah itu, fi lm dilanjutkan dengan Gump mengantarkan anaknya ke bus sekolah, Gump menemukan buku kesa yangannya dalam tas anaknya, dia mengeluarkan buku tersebut mengakibatkan bulu putih yang tersisip jatuh ke tanah. Gump selesai mengantarkan anaknya, kemudian duduk di atas kayu dekat situ. Kemudian bulu putih yang terjatuh terbawa angin kembali, melayang-layang. Ak hirnya fi lm ini selesai.

    R E S E N S I D A N A N A L I S I S F I L M

  • 14

    A N A L I S I S

    Sebenarnya lebih baik jika Anda telah menonton fi lm ini terlebih dahulu agar Anda dapat membandingkan analisis Anda dengan analisis saya. Mari kita mulai analisis dari awal mula fi lm. Ketika fi lm ini dibuka, kita dapat melihat sebuah bulu putih terbang terbawa angin, yang pada akhirnya mendarat di samping sepatu Gump. Gump sedang duduk di kursi taman dengan kotak cokelat. Dua simbol ini, bulu putih dan kotak cokelat, adalah simbol dari pesan yang mau disam-paikan fi lm ini, yaitu mengenai takdir bagaimana peristiwa dalam hidup kita yang tidak bisa kita kontrol itu membentuk diri kita. Namun pesan inti dari fi lm ini sendiri bukan takdir melainkan ajaran yang dikemukakan oleh Kierkegaard, yaitu eksistensialisme.

    Apa itu eksistensialisme? Saya akan memberikan suatu kutipan dan suatu ilustrasi untuk mem-buat Anda lebih mudah mengerti mengenai eksistensialisme.

    Anxiety is the dizziness of freedom. Sren Aabye Kierkegaard (terjemahan: Kecemasan/kekhawatiran adalah kepusingan dari kebebasan.)

    When making decisions, we have absolute freedom of choice.

    We realize that we can choose to do nothing, or anything.

    Our minds reel at the thought of this absolute freedom.

    A feeling of dread or anxiety accompanies the thought.

    Anxiety is the dizziness of freedom.1

    Mari saya jelaskan mengenai ilustrasi ini dengan sebuah contoh, saya meminta Anda membayangkan seseorang yang berdiri di atas sebuah tebing. Pada saat orang ini melihat ke tepi jurang, ia mengalami dua macam ketaku-tan: takut jatuh, dan ketakutan yang disebab-kan oleh dorongan (impuls) untuk melempar dirinya ke tepi jurang. Ketakukan macam yang kedua atau kita dapat sebut sebagai kecemasan (anxiety) ini, muncul dari kesadaran bahwa dia memiliki kebebasan mutlak (absolute freedom) untuk memilih apakah ia akan melompat atau tidak.

    Kierkegaard percaya bahwa hidup kita ini ditentukan oleh tindakan kita masing-ma sing, tindakan kita ditentukan oleh pilihan kita. Jadi pilihan-pilihan ini sangat penting bagi ke-hidupan kita. Karena itu Kierkegaard percaya bahwa keadaan (kondisi) kita ini baik atau buruk tidak menentukan hidup kita ini akan se perti apa, melainkan kita memilih sendiri hidup kita ini akan menjadi seperti apa. Jadi inti dari eksistensialisme terletak pada diri kita masing-masing, kita memiliki kebebasan mu-

    tlak, maka karena itu kita bisa memilih kita mau menjadi apa sesuai dengan kemauan kita.

    Ajaran eksistensialisme ditunjukkan fi lm ini dalam diri Forrest Gump. Gump, seorang yang tidak pintar (memiliki IQ sebesar 75) dan memiliki cacat mental, ditunjukkan dalam fi lm ini sebagai orang yang pantang menyerah dan selalu berhasil dalam setiap pekerjaannya. Gump selalu membuat pilihan yang menentu-kan tindakannya, dan pada akhirnya juga me-nentukan hidupnya. Ajaran eksistensialisme terlihat dengan jelas pada ucapan ibunya di saat ibunya sudah mau meninggal, I happen to believe you make your own destiny. Youve got to do the best with what God gave you.

    Di akhir fi lm Gump membuat sebuah kesim-pulan di depan kuburan Jenny, I dont know If we each have a destiny, or if were all just fl oat-ing around accidental like on a breeze. But I think, maybe its both. Maybe both get happen-ing at the same time. Kalimat ini mengandung motif utama dari fi lm ini, bagaimana hidup kita seperti terbawa-bawa angin yang tidak bisa kontrol arahnya. Namun Forrest Gump

  • 15

    1 Dijelaskan Kierkegaard dalam buku Th e Concept of Anxiety. Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam me-ngenai Kiekergaard, ada beberapa buku yang baik untuk Anda baca: Fear and Trembling, Either/Or, Works of Love, Th e Philosophy Book.

    menunjukkan kepada kita bahwa kita tetap memiliki pilihan-pilihan yang penting, meski-pun kita tidak bisa mengatur takdir, dan pili-han ini memberikan arti dari kehidupan kita masing-masing.

    Film ini selesai dengan cara bagaimana fi lm ini dimulai, dengan sebuah bulu putih yang terbang terbawa angin, meninggalkan penon-ton untuk bertanya-tanya takdir apa yang akan datang pada anaknya si Gump dan bagaimana anak dan ayahnya akan menanggapi kondisi yang akan datang.

    Meskipun ajaran eksistensialisme tidak be-

    nar, akan tetapi kita dapat belajar bagian baik dari eksistensialisme, yaitu kita tidak boleh pantang menyerah meskipun kita mengalami kondisi yang tidak mendukung, namun kita juga harus ingat bahwa kita ini hidup dalam dunia yang diciptakan Tuhan, oleh karena itu kita harus hidup sesuai dengan rencana dan ke-hendak Tuhan. Bukan sesuai dengan keinginan kita sendiri, dan untuk kepentingan diri kita sendiri. Pada saat kita mengalami kondisi yang tidak mendukung kita harus meminta kekua-tan dari Tuhan agar kita dapat tetap mengikuti rencana-Nya. JEVON

    Pop Culture adalah budaya yang dianut sebagian besar orang. Gambar-gambar di samping adalah pro-duk-produk hasil budaya pop culture hari ini.

    Bila kita perhatikan, huruf R pada kata pop cul-ture terbalik. Kalau kita menulis dengan cara seperti itu dulu, mungkin kita akan dicap sebagai orang buta huruf yang tidak tahu menulis dengan benar. Namun sekarang, jika kita menulis dengan benar, justru kita akan dianggap monoton dan tidak kreatif.

    Di gambar tersebut kita dapat menemukan em-pat media sosial yaitu Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube. Keempat media sosial ini disebabkan dan menyebarkan budaya keterbukaan/ingin ek-sis. Banyak orang menggunakan media sosial untuk menceritakan hal-hal yang seharusnya bersifat privat agar ia bisa dikenali oleh banyak orang. Misalnya, baru-baru ini seorang wanita di Amerika Serikat memasukkan video dirinya sebelum, saat, dan se-sudah melakukan aborsi. Aborsi adalah pelanggaran moral dan seharusnya pelaku aborsi malu atas tinda-kannya. Namun, wanita ini bukannya malu dan me-nyimpan hal tersebut untuk dirinya sendiri, ia malah menyebarkan ceritanya melalui Youtube. Singkatnya, apa yang seharusnya bersifat privat, sudah diumbar habis-habisan. Lebih parahnya lagi, seringkali yang diunggah (upload) ke media sosial untuk dicerita-kan telah lebih dahulu melalui proses pengeditan. Hasilnya, citra yang ditampilkan palsu dan tidak lagi orisinal.

    Kita dapat menemukan fi gur dua orang aneh di pojok kanan bawah dan di sisi kiri gambar tersebut. Mereka memakai kacamata yang ukurannya tidak normal dan memiliki gaya rambut yang tidak lazim. Orang-orang seperti ini zaman dahulu sudah diang-gap sebagai pelaku penyimpangan sosial. Namun se-karang, gaya seperti ini justru dianggap keren. Tanpa malu-malu beberapa penyanyi berpenampilan se-perti ini kala mereka tampil di panggung.

    MTV dan Marvel yang gambarnya terletak di pojok kiri atas dan bawah gambar, adalah dua pe-

    rusahaan yang produknya sangat populer hari ini. Namun, harus diingat juga, mengutip Frankfurt, ka-pitalisme membentuk budaya hari ini. Kedua peru-sahaan tersebut mengampanyekan budaya tertentu agar produk mereka terus diminati dan mendatang-kan keuntungan untuk perusahaan mereka.

    Di sebelah gambar Youtube, kita dapat mene-mukan gambar konektivitas Wi-Fi. Sekarang ini, kebutuhan akan konektivitas internet cepat sudah meningkat drastis di kalangan kita. Ketika kita per-gi ke luar misalnya untuk makan di sebuah restoran, salah satu hal yang paling dicari adalah password Wi-Fi di restoran tersebut. Hal ini karena internet yang cepat dibutuhkan untuk menunjang komuni-kasi melalui media sosial dan aplikasi chat lainnya. Uniknya, komunikasi yang semakin intens ini bukan membuat orang semakin akrab, tapi malah semakin terasing. Orang lebih memilih sibuk dengan gadget mereka masing-masing ketimbang berbicara dengan orang lain.

    Budaya hari ini sangat mementingkan penampi-lan. Orang dengan penampilan yang lebih baik di-anggap lebih hebat dibanding mereka yang penampi-lannya biasa saja. Padahal, kualitas seseorang tidak diukur dari penampilan saja. Fashion hari ini, di-kombinasikan dengan gaya hidup konsumeris dan sikap materialistik, juga melihat kepimilikan orang atas benda tertentu sebagai syarat untuk menyebut orang tersebut keren atau cupu. Itulah alasan mengapa penjualan Apple sangat tinggi. Sebagai se-buah brand, Apple memiliki citra eksklusif dan high-class. Kepemilikan Apple memberikan sang empu-nya perasaan lebih keren.

    Sebagai kesimpulan, pop culture hari ini adalah pop culture yang sangat berbeda dari zaman sebe-lumya. Malahan, pada beberapa kasus, terjadi pemu-tarbalikkan sistem nilai. Apa yang dianggap tidak lazim pada masa lampau, sudah dianggap lazim oleh masa kini.

    P E N J E L A S A N G A M B A R D I B E L A K A N G M A J A L A H

  • SMA KRISTEN CALVINJln. Industri Blok B14 Kav - 1 ,Jakarta Pusat 10720 Telp ( 021 ) 65867812 Faks ( 021 ) 65867813

    Artwork by Pavita Kalonica

    /ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict > /JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false /CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 300 /GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true /GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300 /GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2 /GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true /GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true /GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict > /GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict > /JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false /CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200 /MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true /MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200 /MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode /MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None ] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false /PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true /PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXOutputIntentProfile () /PDFXOutputConditionIdentifier () /PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped /False

    /CreateJDFFile false /Description > /Namespace [ (Adobe) (Common) (1.0) ] /OtherNamespaces [ > /FormElements false /GenerateStructure false /IncludeBookmarks false /IncludeHyperlinks false /IncludeInteractive false /IncludeLayers false /IncludeProfiles false /MultimediaHandling /UseObjectSettings /Namespace [ (Adobe) (CreativeSuite) (2.0) ] /PDFXOutputIntentProfileSelector /DocumentCMYK /PreserveEditing true /UntaggedCMYKHandling /LeaveUntagged /UntaggedRGBHandling /UseDocumentProfile /UseDocumentBleed false >> ]>> setdistillerparams> setpagedevice