nota_pengantar_lkpj_2011-20_maret_2012_pukul_17

44
Nota Pe ng an tar LKPJ Gub e rnur J aw a Barat Akhir Tahu n Angg ara n 2 0 11 1 NOTA PENGANTAR LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN GUBERNUR JAWA BARAT  AKHIR TAHUN ANGGARAN 2011 Disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat Hari : Jum’at Tanggal : 30 Maret 2012 Bismillahirrahmanirrahim.  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.  Yth. Saudara Pimpinan dan para Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat;  Yth. Para Anggota Forum Ko ordinasi Pimpinan Daerah Provinsi J awa Barat;  Yth. Saudara Pimpinan Organisasi Sosial Politik, Ormas, Tokoh Masyarakat dan Keagamaan serta Insan Pers;

Upload: aan-boddah

Post on 11-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 1

    NOTA PENGANTAR

    LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN

    GUBERNUR JAWA BARAT

    AKHIR TAHUN ANGGARAN 2011

    Disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat

    Hari : Jumat

    Tanggal : 30 Maret 2012

    Bismillahirrahmanirrahim.

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Yth. Saudara Pimpinan dan para Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat;

    Yth. Para Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa

    Barat;

    Yth. Saudara Pimpinan Organisasi Sosial Politik, Ormas, Tokoh

    Masyarakat dan Keagamaan serta Insan Pers;

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 2

    Hadirin dan undangan yang berbahagia,

    Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke

    hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan

    rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita diberikan kesehatan dan

    kekuatan untuk hadir pada acara penyampaian Laporan Keterangan

    Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun

    Anggaran 2011.

    Shalawat dan salam, kita sampaikan kepada Rasulullah SAW

    beserta keluarga dan para sahabatnya, yang selalu menjadi suri

    tauladan yang sempurna bagi segenap umatnya hingga akhir jaman.

    Pada kesempatan ini, perkenankanlah saya beserta Saudara

    Wakil Gubernur menyampaikan laporan kinerja penyelenggaraan

    pemerintahan dan pembangunan Akhir Tahun Anggaran 2011 kepada

    yang terhormat pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat

    Daerah melalui rapat paripurna, sebagaimana yang diamanatkan

    dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan

    Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan

    Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan

    Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.

    Secara khusus, saya sampaikan pula ucapan terima kasih dan

    penghargaan kepada pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat

    atas dukungan dan kerjasamanya yang sangat baik terhadap seluruh

    penyelenggaraan roda pemerintahan daerah selama tahun anggaran

    2011. Demikian pula, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada

    Pemerintah, Pemerintah Kabupaten dan Kota serta seluruh lapisan

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 3

    masyarakat atas dukungan dan partisipasinya, sehingga

    penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di

    Jawa Barat dapat berjalan dengan baik.

    Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,

    Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun

    Anggaran 2011, disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah

    Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 yang merupakan

    penjabaran Tahunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah (RPJMD) Tahun 2008-2013 dengan berpedoman pada

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025.

    Selanjutnya, Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir

    Tahun Anggaran 2011 akan disampaikan dalam empat bagian materi

    pemaparan. Bagian Pertama, tentang Arah Kebijakan Umum

    Pemerintahan Daerah. Bagian Kedua, Gambaran Pengelolaan

    Keuangan Daerah. Bagian Ketiga, mengenai Capaian Kinerja Berbasis

    Misi dan Urusan Pembangunan, serta Bagian Keempat, sekilas tentang

    Pelaksanaan Kegiatan Pemerintahan Berdasarkan Tugas Pembantuan

    dan Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Bersumber dari

    Dana APBN yang ditangani beberapa OPD Provinsi Jawa Barat.

    Hadirin yang saya hormati,

    Bagian pertama Nota Pengantar LKPJ tentang Arah Kebijakan

    Umum Pemerintahan Daerah yang saya sampaikan, merupakan

    kerangka perencanaan kinerja pembangunan daerah dan tidak

    terlepas dari Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu "Tercapainya

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 4

    Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera" serta

    diformulasikan ke dalam 5 (lima) Misi Pembangunan yang tercantum

    dalam RPJMD Tahun 2008-2013, meliputi :

    Pertama, Mewujudkan sumberdaya manusia Jawa Barat yang

    produktif dan berdaya saing; Kedua, Meningkatkan pembangunan

    ekonomi regional berbasis potensi lokal; Ketiga, Meningkatkan

    ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah; Keempat,

    Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk

    pembangunan yang berkelanjutan; serta Kelima, Meningkatkan

    efektivitas pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi.

    Kelima misi tersebut dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai agama

    dan budaya daerah serta dengan prinsip penyelenggaraan

    pemerintahan, yaitu good governance (tata kelola pemerintahan yang

    baik), integrity (integritas), quality and accountability (mutu dan

    akuntabilitas), pemerataan pembangunan yang berkeadilan serta

    penggunaan data dan informasi yang terintegrasi.

    Arah kebijakan umum pembangunan daerah tahun ketiga, yang

    merupakan tahap pemantapan pencapaian Visi Pemerintah Provinsi

    Jawa Barat, dituangkan dalam RKPD Tahun 2011 dengan tema

    Memantapkan sinergi pembangunan yang bermutu dan akuntabel

    bersama pemerintah pusat, kabupaten/kota dan mitra menuju

    masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera.

    Dalam merealisasikan tema pembangunan tersebut,

    pelaksanaan pembangunan diarahkan pada program prioritas dan

    kegiatan tematik berbasis 10 (sepuluh) Common Goals, yaitu

    peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kualitas kesehatan,

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 5

    peningkatan daya beli masyarakat, kemandirian pangan, peningkatan

    kinerja aparatur, pengembangan infrastruktur wilayah, kemandirian

    energi dan kecukupan air baku, penanganan bencana dan

    pengendalian lingkungan hidup, pembangunan perdesaan, serta

    pengembangan budaya lokal dan destinasi wisata.

    Pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif serta

    berorientasi pada pembangunan yang mendorong peningkatan

    pertumbuhan ekonomi (pro growth), pengentasan kemiskinan (pro

    poor), penciptaan lapangan kerja (pro job), serta pembangunan yang

    berwawasan lingkungan (pro environment) merupakan kebijakan

    belanja daerah yang tercantum dalam Kebijakan Umum APBD Tahun

    2011.

    Hadirin yang saya hormati,

    Pada bagian kedua, disampaikan gambaran Pengelolaan

    Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2011, sebagai berikut :

    Volume APBD Tahun Anggaran 2011 setelah perubahan adalah

    sebesar Rp. 11,717 Trilyun, dengan rincian sebagai berikut :

    1. Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2011, target

    Rp. 9,267 Trilyun dengan realisasi sebesar Rp. 11,053 Trilyun

    (119,28%), melebihi target yang telah ditetapkan sebesar

    Rp. 1,786 Trilyun (19,28%), dengan rincian sebagai berikut :

    a. Pendapatan Daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli

    Daerah (PAD) dari target pada APBD 2011, diproyeksikan dari

    sebesar Rp. 7 Trilyun, terealisasi sebesar Rp. 8,502 Trilyun

    (121,46%), melebihi target yang telah ditetapkan sebesar

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 6

    Rp. 1,502 Trilyun (21,46%). Kelebihan diperoleh dari kenaikan

    tarif Pajak Kendaraan Bermotor yang diberlakukan mulai

    Triwulan IV 2011 dan BBNKB yang mengalami peningkatan

    jumlah kendaraan dari jenis BBN I maupun BBN II. Selain itu,

    kelebihan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan kualitas

    pelayanan seperti pemberian kemudahan pelayanan di sentra

    pelayanan dan peluncuran samsat mobile.

    b. Pendapatan Daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan,

    dari target sebesar Rp. 2,246 Trilyun terealisasi sebesar

    Rp. 2,526 Trilyun (112,47%), melebihi target yang telah

    ditetapkan sebesar Rp 280 Milyar (12,47%). Kelebihan tersebut

    berasal dari peningkatan dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak;

    c. Pendapatan Daerah yang bersumber dari Lain-lain Pendapatan

    Daerah yang Sah dari target sebesar Rp. 21,293 Milyar

    terealisasi sebesar Rp. 25,138 Milyar (118,05%), melebihi

    target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 3,845 Milyar

    (18,05%). Kelebihan tersebut berasal dari bantuan keuangan

    dari provinsi/pemerintah daerah lainnya dan dana transfer

    pusat.

    2. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 dialokasikan sebesar

    Rp. 11,313 Trilyun dengan realisasi sebesar Rp. 10,295 Trilyun

    (91%). Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat penyerapan

    dalam batas proporsi yang baik, karena realisasi belanja

    dipengaruhi oleh berbagai hal, baik faktor internal maupun faktor

    eksternal. Disamping itu, terdapat efisiensi penggunaan anggaran

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 7

    dari yang direncanakan, antara lain dari efisiensi hasil pelaksanaan

    pelelangan dengan menggunakan LPSE (e-procurement).

    Dilihat dari komponennya, realisasi belanja daerah terbagi ke

    dalam belanja tidak langsung dan belanja langsung. Untuk belanja

    tidak langsung alokasi anggaran sebesar Rp. 8,159 Trilyun dengan

    realisasi sebesar Rp. 7,606 Trilyun (93,23%), dengan rincian sebagai

    berikut :

    1. Belanja pegawai sebesar Rp. 1,442 Trilyun

    2. Belanja subsidi sebesar Rp. 8,962 Milyar

    3. Belanja hibah sebesar Rp. 814,847 Milyar

    4. Belanja bantuan sosial sebesar Rp. 491,978 Milyar

    5. Belanja bagi hasil kabupaten/kota sebesar Rp. 2,720 Trilyun

    6. Belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa sebesar Rp. 2,127 Trilyun

    7. Belanja tidak terduga sebesar Rp. 1 Milyar

    Belanja tidak langsung tersebut, merupakan belanja untuk

    menunjang pencapaian program yang tertuang dalam RPJMD dan

    RKPD, serta dilaksanakan oleh para penerima baik pemerintah

    kabupaten/kota, pemerintah desa, organisasi sosial kemasyarakatan,

    organisasi politik, kelompok maupun perorangan.

    Selanjutnya, untuk belanja langsung dengan alokasi sebesar

    Rp. 3,154 Trilyun dengan realisasi sebesar Rp. 2,688 Trilyun

    (85,24%), yang terurai dalam 95 program dan 1662 kegiatan. Seluruh

    uraian program dan kegiatan tercantum dalam Bab IV buku besar

    LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 8

    Sedangkan dari sisi Pembiayaan Daerah pada Tahun Anggaran

    2011, dialokasikan sebesar Rp 2,449 Trilyun dengan realisasi sebesar

    Rp. 2,246 Trilyun, yang terdiri dari:

    1. Penerimaan pembiayaan Daerah yang berasal dari Sisa Lebih

    Perhitungan Anggaran Daerah tahun sebelumnya sebesar

    Rp. 2,449 Trilyun.

    2. Pengeluaran pembiayaan Daerah dengan alokasi anggaran sebesar

    Rp. 403,348 Milyar, terealisasikan sebesar Rp. 203,348 Milyar,

    yang terdiri dari dana penyertaan modal pada BUMD/N sebesar Rp.

    38,348 Milyar dan dana bergulir sebesar Rp. 165 Milyar untuk

    mendukung penciptaan lapangan kerja melalui program KUMKM.

    Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,

    Bagian ketiga yang merupakan capaian kinerja Tahun Anggaran

    2011 berbasis misi dan urusan pembangunan, saya sampaikan sebagai

    berikut.

    Sebagaimana dimaklumi, kedudukan Pemerintah Provinsi

    memiliki dua fungsi, yaitu sebagai daerah otonom dan wakil

    pemerintah pusat. Sebagai daerah otonom, berdasarkan Peraturan

    Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

    Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, bertanggung jawab dalam

    penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat lintas

    kabupaten/kota. Sedangkan selaku wakil pemerintah pusat di daerah,

    pemerintah provinsi berkewajiban melakukan pembinaan dan

    pengawasan penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 9

    pembangunan di kabupaten/kota agar sejalan dengan kebijakan

    pembangunan, baik secara nasional maupun regional.

    Selanjutnya, dalam keterpaduan pembangunan antar

    pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,

    masyarakat dan dunia usaha telah ditetapkan Indeks Pembangunan

    Manusia (IPM) sebagai indikator utama pembangunan di Jawa Barat,

    sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

    2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah

    Daerah. Dengan demikian capaian Indeks Pembangunan Manusia

    merupakan capaian kolektif kinerja tingkat pemerintahan serta

    dukungan masyarakat dan dunia usaha.

    Berdasarkan angka yang diperoleh dari BPS Provinsi Jawa

    Barat, pada Tahun 2011 Angka IPM mencapai 72,82 poin meningkat

    sebesar 0,74 poin dibandingkan Tahun 2010, yaitu sebesar 72,08

    poin. Angka capaian IPM tersebut merupakan indikator komposit, yang

    terdiri dari indekss pendidikan sebesar 82,55 poin atau meningkat

    sebesar 0,88 poin dari tahun 2010 sebesar 81,67 poin. Indekss

    kesehatan sebesar 72,34 poin atau meningkat sebesar 0,34 poin dari

    tahun 2010 sebesar 72,00 poin, dan indekss daya beli sebesar 63,57

    poin atau meningkat sebesar 1,00 poin dari tahun 2010 sebesar 62,57

    poin.

    Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,

    Mengenai kinerja pemerintahan daerah, saya akan sampaikan

    dimulai dengan penjelasan mengenai upaya peningkatan kualitas

    sumber daya manusia Jawa Barat, yang merupakan Misi Pertama

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 10

    pembangunan daerah, yaitu Mewujudkan Sumberdaya Manusia

    Jawa Barat yang Produktif dan Berdaya Saing.

    Urusan yang terkait dengan Misi Pertama tersebut adalah

    urusan pendidikan, perpustakaan, kesehatan, pemberdayaan

    perempuan dan perlindungan anak, sosial, kepemudaan dan olahraga,

    ketenagakerjaan, kebudayaan, serta agama. Indikator sebagai hasil

    pembangunan pada masing-masing urusan tersebut, digambarkan

    dengan beberapa indikator, yaitu rata-rata lama sekolah, angka melek

    huruf, serta angka harapan hidup (AHH).

    Sasaran misi pertama adalah penuntasan program

    pemberantasan buta aksara, peningkatan akses dan mutu pendidikan

    terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun

    dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah,

    peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk

    kesehatan ibu dan anak, peningkatan kualitas dan perlindungan

    terhadap tenaga kerja, peningkatan pelayanan sosial dan

    penanggulangan korban bencana, peningkatan kesetaraan gender,

    peningkatan peran pemuda dan prestasi olahraga dalam

    pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat, peningkatan

    kualitas kehidupan beragama, serta revitalisasi nilai-nilai budaya

    daerah dan kearifan lokal.

    Upaya untuk mencapai sasaran urusan pendidikan, selain

    dilaksanakan melalui program pendidikan formal dilakukan juga

    melalui program pendidikan non formal, antara lain penyelenggaraan

    program paket B sebanyak 100 kelompok untuk kelas lanjutan 1, 400

    kelompok untuk kelas lanjutan 2. Sedangkan penyelenggaraan

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 11

    program paket C sebanyak 158 kelompok untuk kelas lanjutan 1 dan

    75 kelompok untuk kelas lanjutan 2.

    Upaya lainnya adalah peningkatan minat baca masyarakat

    dilakukan melalui penyelenggaraan taman bacaan masyarakat

    sejumlah 26 taman bacaan, penyelenggaraan keaksaraan usaha

    mandiri untuk 50 kelompok dan penyelenggaraan kelompok belajar

    usaha mandiri untuk 50 kelompok.

    Angka Melek Huruf (AMH) penduduk Jawa Barat usia 15 tahun

    ke atas mengalami peningkatan sebesar 0,48%, yaitu dari 96,00%

    pada Tahun 2010 menjadi 96,48% pada Tahun 2011. Sedangkan

    capaian angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2011 mencapai 8,20

    tahun meningkat sebesar 0,25 tahun dari 7,95 tahun pada Tahun

    2010.

    Pemerintah daerah juga berupaya mempercepat keberhasilan

    program wajib belajar 9 tahun dan 12 tahun melalui program

    Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi, bagi seluruh

    siswa SD/MI di Jawa Barat sebanyak 5,36 juta siswa dan seluruh

    siswa SMP/MTs sebanyak 2,13 juta siswa dengan alokasi anggaran

    sebesar Rp. 405,6 Milyar, pemberian beasiswa bagi siswa tidak

    mampu bagi 6.250 siswa SMA dan 6.250 siswa SMK di Jawa Barat.

    Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) pada jenjang SMP/MTs,

    SMA/MA dan SMK sebanyak 5.000 ruang kelas.

    Selain itu, diberikan pula dukungan bagi pengembangan

    Sekolah Standar Nasional (SSN) dan sekolah Rintisan Sekolah

    Berstandar Internasional (RSBI) berupa pengadaan alat peraga

    multimedia interaktif geografi, perlengkapan pembelajaran biologi dan

    pengadaan mikroskop.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 12

    Kebijakan tersebut berdampak positif bagi peningkatan Angka

    Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

    Berdasarkan data dari Pusat Statistik Pendidikan Badan Penelitian dan

    Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

    Indonesia, capaian APK SD/MI Tahun 2010/2011 sebesar 119,06%,

    meningkat 1,88% dari Tahun sebelumnya sebesar 117,18%.

    Selanjutnya untuk APK SMP/MTs mencapai 94,03% atau meningkat

    0,06% dari tahun sebelumnya sebesar 93,97%. Sedangkan pada

    jenjang SMA/SMK/MA, APK sebesar 59,56%, meningkat 2,06% dari

    tahun sebelumnya sebesar 57,50%.

    Terkait dengan urusan perpustakaan, maka dalam pengembangan

    budaya baca dan pembinaan perpustakaan, sedang dilaksanakan

    pembangunan gedung perpustakaan bertaraf internasional,

    pembinaan dan pengembangan perpustakaan diseluruh OPD dan 26

    Kabupaten/Kota sampai dengan tingkat desa, pengadaan bahan

    perpustakaan di Perpustakaan Umum berupa 7.200 buku terdiri dari

    901 judul dan 62.000 buku terdiri dari 200 judul untuk perpustakaan

    pondok pesantren di Kabupaten/Kota serta Road Show Gerakan

    Membaca di 6 Kabupaten/Kota.

    Pembangunan sumber daya manusia sangat terkait juga

    dengan urusan kesehatan, capaian kinerja urusan kesehatan saat ini

    dapat ditunjukkan dengan indikator kinerja urusan kesehatan, yaitu

    Angka Harapan Hidup (AHH) yang mengalami peningkatan sebesar

    0,20 tahun, yang semula 68,20 tahun pada Tahun 2010 menjadi 68,40

    tahun pada Tahun 2011.

    Dalam upaya peningkatan kesehatan bagi masyarakat

    berpenghasilan rendah, pemerintah daerah melalui program Jamkesda

    membantu pelayanan kesehatan bagi 5,06 juta orang warga miskin,

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 13

    meningkat sebesar 14,23% dari Tahun 2010 sebanyak 4,34 juta

    orang. Selain itu juga dilaksanakan pembangunan Puskesmas

    Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED), beserta alat

    kesehatan dan tenaga medis, yang hingga Tahun 2011 telah mencapai

    204 unit, meningkat sebanyak 86 unit dari Tahun 2010.

    Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat juga dilaksanakan

    melalui kebijakan pemenuhan tenaga kesehatan dengan perpanjangan

    kontrak kerja terhadap 117 dokter umum dan dokter gigi, 3 dokter

    spesialis, dan 520 bidan. Pemenuhan tenaga kesehatan dilakukan juga

    melalui penempatan 83 dokter PONED dan 300 bidan PONED serta

    penempatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) obstetric

    dan gyneacolog serta kesehatan anak di 6 puskesmas PONED, juga

    penempatan internsip dokter Indonesia di 16 RSUD kelas C dan D

    serta di 47 puskesmas.

    Untuk menambah kebutuhan tenaga kesehatan telah dilakukan

    rekrutmen sebanyak 7 dokter spesialis dan 14 dokter gigi yang

    ditempatkan di RSUD se-Jawa Barat serta pemberian dana insentif

    bagi 31 dokter, 7 dokter gigi, dan 99 bidan PTT Provinsi yang

    ditempatkan di daerah terpencil dan sulit dalam pemenuhan tenaga

    kesehatan. Selain itu, dilakukan pula upaya peningkatan kapasitas

    tenaga kesehatan melalui bantuan beasiswa terhadap 240 bidan di 16

    kabupaten dan 5 kota serta program tugas belajar D1 ke D3

    kebidanan bagi 400 bidan serta program tugas belajar dari SMA ke D3

    kebidanan sebanyak 600 orang.

    Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan

    tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan, terutama untuk

    penyakit kusta, filariasis, malaria, tuberculosis, HIV-AIDS, dan

    penyakit kardiovaskular. Sedangkan upaya penanggulangan kebutaan

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 14

    dilakukan melalui operasi katarak pada 1000 kasus di 15 Kabupaten

    dan 5 Kota.

    Dalam penanggulangan gizi buruk, dilakukan Pemberian

    Makanan Tambahan (PMT) pada 3200 balita gizi buruk di 16

    kabupaten dan 8 kota selama 90 hari secara terus menerus.

    Sedangkan upaya peningkatan perlindungan pada ibu hamil, ibu

    bersalin, ibu nifas, bayi, anak, dan masyarakat resiko tinggi

    dilaksanakan melalui revitalisasi 37.807 posyandu di 22

    Kabupaten/Kota.

    Upaya yang telah dilaksanakan tersebut mendapat apresiasi

    dari pemerintah melalui Kementrian Kesehatan dengan memberikan

    penghargaan Swasti Saba kepada 7 (tujuh) Kabupaten/Kota di Jawa

    Barat, yaitu Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten

    Subang, Kabupaten Cianjur, Kota Cimahi, Kota Sukabumi dan Kota

    Banjar.

    Dalam urusan ketenagakerjaan dapat digambarkan pada tahun

    2011 tercatat penduduk usia kerja sebesar 31,08 juta orang dengan

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah 62,27% menurun

    0,11% dari 62,38% pada Tahun 2010.

    Pemerintah daerah berupaya menciptakan sumberdaya

    manusia Jawa Barat yang produktif dan berdaya saing. Untuk itu,

    dilaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Produktivitas, pengembangan

    produktivitas kewirausahaan, pengukuran produktivitas dan Bimtek

    Training Need Analisys. Melalui kebijakan tersebut diharapkan tersedia

    tenaga kerja yang terampil, berkeahlian, kompeten dan produktif.

    Pada tahun 2011 ada kenaikan penyerapan tenaga kerja

    sebanyak 218.464 orang dengan rincian tenaga kerja AKL sebanyak

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 15

    187.174 orang, tenaga kerja AKAD sebanyak 1.358 orang dan tenaga

    kerja AKAN sebanyak 29.932 orang. Total penyerapan tenaga kerja

    pada Tahun 2011 menjadi 1.281.766 orang.

    Pada tahun 2011 Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah

    meluncurkan Program Jabar Mengembara, yaitu upaya untuk

    mempersiapkan masyarakat Jawa Barat menyebar keluar daerah,

    meninggalkan kampung halamannya menuju pada penghidupan yang

    lebih baik melalui pemberian pelatihan, antara lain peningkatan

    kemampuan bahasa asing, keterampilan komputer, dan pengetahuan

    sosial budaya daerah penempatan, kepada 2.400 calon tenaga kerja.

    Perlindungan tenaga kerja merupakan salah satu program

    penting dan untuk hal ini, telah dilaksanakan kesepakatan bersama

    antara Kepolisian Daerah Jawa Barat dengan Pemerintah Provinsi

    Jawa Barat untuk Perlindungan Calon Tenaga Kerja Indonesia.

    Upaya memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat

    dilaksanakan pula melalui optimalisasi program transmigrasi. Atas

    upaya ini, Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi memberikan

    penghargaan kepada Gubernur Jawa Barat sebagai Pembina

    Transmigrasi Terbaik Tingkat Nasional berupa Transmigration Award

    2011.

    Berkaitan dengan urusan pemberdayaan perempuan dan

    perlindungan anak, dilakukan berbagai upaya, diantaranya penguatan

    jejaring pengarusutamaan gender, sosialisasi dan pelatihan responsif

    gender bagi seluruh aparatur OPD Provinsi Jawa Barat dan Kab/Kota,

    optimalisasi fungsi organisasi Peningkatan Peranan Wanita menuju

    Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) di 26 Kabupaten/Kota untuk

    kategori desa pegunungan, pantai dan perkotaan, pemberdayaan

    perempuan sebagai kepala keluarga, melalui pembentukan 168

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 16

    kelompok, yang mempunyai anggota 3.024 orang tersebar di 112

    desa dan kelurahan, penanganan korban trafficking dengan

    memulangkan 75 orang, memfasilitasi pembentukan 11 Kota Layak

    Anak, serta penyelenggaraan Kongres Anak Nasional kesepuluh yang

    diikuti oleh perwakilan anak dari seluruh Indonesia.

    Upaya-upaya yang dilakukan tersebut mendapat apresiasi dari

    pemerintah berupa penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE)

    dari Presiden RI kepada Gubernur Jawa Barat.

    Pembangunan Kesejahteraan Sosial meliputi penanganan

    masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan

    memperkuat Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang

    tumbuh dari individu dan komunitas masyarakat. Penanganan

    dilakukan melalui pembinaan, pelayanan, rehabilitasi, pemberdayaan,

    pemberian bantuan dan perlindungan sosial dilaksanakan melalui

    sistem pelayanan dalam balai/sub unit maupun di luar balai/sub unit.

    Pada tahun 2011 penanganan tersebut diberikan kepada 3.259 orang

    PMKS di dalam balai/sub unit dan kepada 6.568 orang di luar balai/sub

    unit. Secara keseluruhan penanganan PMKS dan PSKS mengalami

    peningkatan dari sebanyak 5.949 PMKS pada tahun 2010 menjadi

    9.827 PMKS pada tahun 2011, atau meningkat sekitar 65%.

    Sedangkan untuk PSKS, dilaksanakan bimbingan Usaha Kesejahteraan

    Sosial (UKS) antara lain kepada Karang Taruna, Organisasi Sosial

    (ORSOS), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).

    Prestasi yang di capai oleh PSKS Jawa Barat dalam penanganaan

    masalah sosial tingkat nasional, antara lain juara umum Jambore

    Taruna Siaga Bencana (TAGANA) tingkat nasional, katagori 10 besar

    Orsos terbaik, Penyuluh Sosial Masyarakat (PSM) terbaik, Karang

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 17

    Taruna terbaik, serta juara 1 Pendamping KUBE terbaik tingkat

    nasional. Untuk keberhasilan-keberhasilan tersebut Gubernur Jawa

    Barat dianugrahi Satya Lencana Kebaktian Sosial oleh Presiden

    Republik Indonesia.

    Selain itu, upaya penanggulangan kemiskinan terus dilakukan

    dan berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin mencapai

    10,57% dari populasi penduduk Jawa Barat, mengalami penurunan

    sebesar 0,7% dibandingkan Tahun 2010. Angka tersebut

    menunjukkan kinerja yang baik bila dibandingkan target pada KUA

    APBD Perubahan Tahun 2011 sebesar 12 13%.

    Pembinaan dan pengembangan urusan keolahragaan,

    ditunjukkan dengan keberhasilan atlet-atlet Jawa Barat pada SEA

    GAMES tahun 2011 yang memperoleh medali emas sebanyak 44 buah,

    perak 73 buah dan perunggu 58 buah.

    Untuk pembinaan keolahragaan di daerah, dilakukan berbagai

    upaya, khusus di kecamatan dilakukan program pendampingan oleh

    Sarjana Olahraga sebanyak 78 orang di 78 Kecamatan tersebar di

    kabupaten/kota, penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Wilayah

    Daerah (Popwilda) Jawa Barat untuk 17 cabang olah raga, pengiriman

    kontingen Jawa Barat pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)

    tahun 2011 di Riau dengan meraih peringkat ke-2 dalam perolehan

    medali, naik dua tingkat dari POPNAS tahun 2009 yang hanya meraih

    peringkat ke-4.

    Dalam memfasilitasi kehidupan beragama, dilakukan upaya

    bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah untuk meredam

    potensi konflik SARA yang terjadi, sehingga secara umum kondisi

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 18

    terkendali. Beberapa persoalan muncul diselesaikan secara persuasif

    dan menempuh jalur hukum.

    Dalam pengelolaan zakat, Provinsi Jawa Barat mendapat

    penghargaan sebagai Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Provinsi

    terbaik tingkat nasional, sehingga menjadi percontohan untuk BAZDA

    di seluruh Indonesia.

    Dalam rangka memelihara, mengembangkan dan merevitalisasi

    nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, diusulkan Situs Batujaya sebagai

    World Heritage, melaksanakan konservasi Situs Batujaya dan Situs

    Gunung Padang, Revitalisasi Seni Ketuk Tilu, Uyeg, Randu Ketir dan

    Topeng Menor, tayangan Dialog Seni, Budaya, dan Pariwisata dengan

    nama acara Jawa Barat Memikat di TVOne, melaksanakan event

    World Etnic Music Festival, yang menampilkan para musisi Jawa Barat,

    nasional, dan musisi dunia. Kegiatan ini telah diakui menjadi bagian

    dari rangkaian Festival Musik Etnis Internasional, menyelenggarakan

    pergelaran seni Angklung Kolosal Jawa Barat di Washington DC,

    Amerika Serikat dengan mencatat rekor Guiness Book of Record

    sebagai pergelaran angklung kolosal terbesar yang melibatkan 5.182

    peserta dari berbagai bangsa di dunia, Kirab Budaya Zona Budaya

    Cirebon, Zona Budaya Priangan, Zona Budaya Melayu Betawi,

    Pergelaran Angklung Kolosal yang diselenggarakan di Gedung Sentul

    International Convention Center (SICC) Kabupaten Bogor dengan

    melibatkan 10.000 (sepuluh ribu) orang lebih pemain angklung.

    Dalam situasi tanggap darurat bencana, Pemerintah Daerah

    telah melakukan penanganan kebencanaan yang terjadi pada tahun

    2011 yaitu bencana banjir 51 kali kejadian, bencana tanah longsor 146

    kali, bencana kebakaran 288 kali kejadian, bencana angin topan 139

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 19

    kali, bencana gempa bumi 16 kali, bencana gelombang pasang satu

    kali. Sebagai penghargaan dalam penanganan bencana diperoleh 3

    kategori penghargaan dari Pemerintah, yaitu Penghargaan Terbaik

    Nasional Bidang Tanggap Darurat, Terbaik Nasional Bidang

    Penyediaan Logistik dan Terbaik Nasional Bidang Rehabilitasi dan

    Rekonstruksi.

    Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,

    Selanjutnya saya sampaikan capaian kinerja pembangunan

    perekonomian sebagai implementasi pencapaian Misi Kedua, yaitu

    Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis

    Potensi Lokal.

    Urusan yang terkait dengan Misi Kedua, yaitu koperasi dan

    usaha mikro, kecil dan menengah; ketenagakerjaan; ketahanan

    pangan; penanaman modal; pertanian; pariwisata; perdagangan;

    industri; energi dan sumber daya mineral; kelautan dan perikanan;

    serta kehutanan. Dengan indikator yang digunakan adalah laju

    pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, laju pertumbuhan

    investasi, serta angka partisipasi angkatan kerja.

    Secara umum, keberhasilan pembangunan perekonomian Jawa

    Barat, dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan Laju

    Pertumbuhan Ekonomi (LPE) mencapai 6,48% atau meningkat 0,39%

    dibandingkan dengan capaian LPE Tahun 2010 sebesar 6,09%. Laju

    pertumbuhan tersebut sesuai dengan asumsi LPE yang ditetapkan

    pada Kebijakan Umum (KU)-APBD Perubahan Tahun 2011 sebesar 6,0

    6,5%. Kenaikan LPE tersebut seiring dengan meningkatnya nilai

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 20

    PDRB Tahun 2011 atas dasar harga konstan 2000 menjadi Rp. 343,11

    Trilyun dari Rp. 321,87 Trilyun pada tahun 2010. Perekonomian Jawa

    Barat didominasi oleh peranan industri pengolahan sebesar 41,97%,

    sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 22,08% serta sektor

    pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan sebesar

    12,27%.

    Inflasi tahunan Jawa Barat untuk tahun 2011 sebesar 3,10%

    lebih rendah dibandingkan dengan target KUA-PPAS perubahan 2011,

    yaitu sebesar 4,9-6,0% dan juga jauh lebih rendah dibandingkan

    inflasi 2010 sebesar 6,46%. Adapun sebagi rujukan standar inflasi

    tahun 2011, telah dilakukan survey pada 7 (tujuh) kota yaitu Kota

    Bogor 2,85%, Sukabumi 4,26%, Bandung 2,75%, Cirebon 3,20%,

    Bekasi 3,45%, Depok 2,95% dan Tasikmalaya 4,17%.

    Selanjutnya, mengenai perkembangan investasi, dapat

    ditunjukkan dengan realisasi investasi PMA dan PMDN tahun 2011

    yang mengalami peningkatan dari Rp. 46,60 Trilyun di tahun 2010

    menjadi Rp. 48,75 trilyun. Hal ini seiring dengan semakin

    meningkatnya iklim investasi yang kondusif disertai dengan

    peningkatan pananganan permasalahan yang dihadapi PMA/PMDN

    oleh tim Task Force, dan dukungan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu

    Pintu dengan menggunakan Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan

    Investasi Secara Elekteronik (SPIPISE) serta penyelenggaraan promosi

    investasi terpadu dengan seluruh Stakeholder.

    Bila melihat perkembangan investasi berdasarkan Nilai

    Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku,

    maka laju pertumbuhan investasi tahun 2011 mencapai 14,43% lebih

    tinggi dari target yang ditetapkan pada KU-APBD Perubahan, yaitu

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 21

    sebesar 10,77% dari Rp. 136,62 Trilyun pada tahun 2010 menjadi

    Rp. 156,34 Trilyun pada tahun 2011.

    Peningkatan pertumbuhan ekonomi regional yang didukung

    oleh peningkatan nilai investasi, cukup berpengaruh terhadap

    kenaikan angka partisipasi angkatan kerja pada tahun 2011, sebesar

    62,27%. Berdasarkan hasil perhitungan BPS Provinsi Jawa Barat

    jumlah pengangguran mengalami penurunan 0,5%, dari 10,33% pada

    tahun 2010 menjadi 9,83% pada tahun 2011, angka tersebut sesuai

    dengan asumsi tahun 2011, yaitu 9-10%.

    Peningkatan kinerja dalam pembangunan ekonomi lainnya,

    dapat ditunjukkan dengan kinerja pembangunan sektoral yang

    difokuskan pada lingkup pertanian, perindustrian dan perdagangan,

    KUMKM dan pariwisata. Pembangunan di bidang pertanian difokuskan

    pada peningkatan ketahanan pangan, melalui peningkatan

    ketersediaan pangan, peningkatan cadangan pangan pemerintah

    daerah dan cadangan pangan masyarakat, pengendalian distribusi dan

    harga pangan, peningkatan keanekaragaman konsumsi serta

    penanganan keamanan pangan.

    Dalam upaya menangani daerah rawan pangan, telah dilakukan

    berbagai upaya penanganan antara lain melalui Program Desa Mandiri

    Pangan, Penyediaan dan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah

    Daerah, Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat, Pembinaan

    Usaha Ekonomi Produktif, serta Fasilitasi Keluarga Sadar Gizi dan

    Lingkungan Bebas Rawan Pangan.

    Untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap

    konsumsi beras, telah dilaksanakan Gerakan Percepatan

    Penganekaragaman Konsumsi Pangan. Tingkat konsumsi beras tahun

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 22

    2009 yang dipublikasikan BPS tahun 2010 sebesar 105,85

    kg/kapita/tahun, menurun 10,88% menjadi 94,33 kg/kapita/tahun

    pada tahun 2010 dan dipublikasikan BPS tahun 2011.

    Jawa Barat masih tetap menjadi produsen padi terbesar tingkat

    nasional dengan rata-rata kontribusi sebesar 17,76%. Untuk produksi

    padi pada tahun 2011 sebesar 11,633 juta ton gabah kering giling

    (GKG) atau meningkat 0,01% dibanding sasaran tahun 2011 sebesar

    11.632 juta ton GKG. Apabila dibandingkan dengan tahun 2010

    terjadi penurunan sebesar 0,88%. Hal tersebut disebabkan oleh

    penurunan luas tanam yang diakibatkan terjadinya perubahan iklim.

    Namun demikian, tingkat produktivitas padi mengalami peningkatan

    sebesar 59,22 kuintal per hektar (Ku/Ha) atau meningkat sebesar

    2,8% dibanding tahun 2010 sebesar 57,60 Ku/Ha.

    Sedangkan, untuk produksi palawija mencapai 3.538.133 ton

    atau mengalami penurunan sebesar 0,02% bila dibanding tahun 2010

    sebesar 3.538.868 ton.

    Untuk memenuhi kekurangan tenaga penyuluh pertanian sebagai

    akibat banyaknya tenaga penyuluh pertanian yang pensiun, pada tahun

    2011 diangkat sebanyak 1.732 Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu

    Penyuluh Pertanian (THL TB PP) oleh Kementerian Pertanian dan

    diberikan bantuan keuangan dari APBD Provinsi sebesar Rp. 1,826 Milyar

    kepada THL TB PP 26 kabupaten/kota untuk biaya transportasi selama

    10 bulan.

    Upaya yang dilaksanakan pada urusan pertanian, ketahanan

    pangan dan agribisnis telah menghasilkan penghargaan Adhikarya

    Pangan Nusantara dari Presiden kepada kelompok tani Jawa Barat dan

    penghargaan dari Kementerian Pertanian diberikan kepada Petani

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 23

    Berprestasi, Penyuluh Berprestasi, Gapoktan Berprestasi, Juara I

    Nasional Website lingkup pertanian serta Citra Pelayanan Prima UPTD

    Balai Pengembangan Benih Kentang dari Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Negara.

    Produksi protein hewani pada tahun 2011 menunjukkan hasil

    produksi daging sebesar 604.326 ton atau meningkat sebesar 9,73%

    dari tahun 2010. Produksi telur 186.253 ton, atau meningkat 0,81%,

    produksi susu sebesar 304.602 ton atau meningkat 16,18%.

    Untuk mendukung peningkatan produksi protein hewani

    tersebut dilakukan melalui kegiatan peningkatan produksi ternak sapi

    potong menunjang swasembada protein hewani asal ternak,

    pengembangan produksi ternak sapi perah, pengembangan usaha

    peternakan, pengembangan pasca penen dan pemasaran hasil

    peternakan serta pelatihan inseminasi buatan dan tekhnis peternakan.

    Adapun program pencapaian satu juta sapi tahun 2013, pada

    tahun 2011 telah menunjukkan angka populasi sebesar 693.116 ekor.

    Angka tersebut diperoleh dari kegiatan sensus ternak melalui

    pendataan sapi potong, sapi perah dan kerbau (PSPK) tahun 2011.

    Penghargaan yang diperoleh dibidang peternakan adalah,

    penghargaan unit kerja pelayanan unit kerja berprestasi dalam

    adibakti tani, sumber daya genetik terbaik ke satu tingkat nasional

    dan juara satu penerapan jaminan mutu hasil pertanian tingkat

    nasional.

    Produksi perikanan dan kelautan tahun 2011 sebesar 908.351

    ton atau meningkat 12,81% dibandingkan produksi pada tahun 2010.

    Produksi sebesar 908.351 ton tersebut dicapai dari produksi hasil

    budidaya sebesar 714.007 ton atau meningkat 16,12%, dan produksi

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 24

    hasil penangkapan sebesar 194.344 ton atau meningkat 1,86%.

    Ketersediaan ikan untuk dikonsumsi per kapita sebesar 27,50

    kg/kap/tahun atau naik 2,50% dari tahun 2010. Volume ekspor hasil

    perikanan adalah 21.921.923,44 Kg naik 31,28% dibandingkan dengan

    tahun 2010, dan nilai ekspor sebesar US$ 67.733.587,96, naik

    21,89%.

    Peningkatan produksi perikanan dan kelautan dilakukan melalui

    kegiatan Pengembangan UPTD Pembenihan Perikanan sebagai Pusat

    Pengembangan Teknologi Benih Berkualitas, Peningkatan Produksi

    Budidaya Perikanan Air Tawar, Peningkatan Pengolahan dan

    Pemasaran Produk Ikan, Revitalisasi Budidaya Tambak Pantai Utara

    Berwawasan Lingkungan (GAPURA UTARA), dan Fasilitasi Peningkatan

    Sarana dan Prasarana Teknologi perikanan Tangkap. Selain itu, telah

    disalurkan bantuan keuangan sebesar Rp.358,2 juta untuk 199

    Penyuluh Perikanan di 18 kabupaten.

    Pada urusan perikanan dan kelautan, kelompok usaha

    perikanan Jawa Barat telah menerima Penghargaan Adibakti Mina

    Bahari dari Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditujukan kepada

    seluruh masyarakat Jawa Barat.

    Untuk pengembangan KUMKM telah dialokasikan dana sebesar

    Rp. 200 Miliar yang diarahkan kepada pembinaan dan bantuan

    sebesar Rp. 35 Miliar, untuk membantu permodalan bagi pelaku

    usaha kecil dan menengah disalurkan dana sebesar Rp. 165 Miliar

    melalui program Kredit Cinta Rakyat (KCR) kerjasama dengan Bank

    Jabar Banten (BJB). Kredit tersebut diberikan kepada pelaku usaha

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 25

    perorangan mikro dan kecil dalam sektor ekonomi produktif dengan

    tingkat suku bunga 9,3% efektif per tahun atau 5,4% flat per tahun.

    Pembinaan yang dilakukan dalam pengembangan

    kewirausahaan khususnya untuk skala kecil dan menengah, mendapat

    apresiasi berupa penghargaan Presiden kepada Gubernur Jawa Barat

    sebagai Kepala Daerah terbaik dalam Pengembangan Kewirausahaan

    Nasional.

    Dalam urusan kehutanan, telah dilakukan pengembangan

    pemanfaatan hasil hutan, pembinaan dan pengendalian tertib

    peredaran hasil hutan, pengembangan obyek wisata alam,

    pengembangan obyek daya tarik wisata dan peningkatan serapan

    tenaga kerja pada kelompok usaha serta pemanfaatan aneka hasil

    hutan seperti jamur kayu, lebah madu dan hutan rakyat.

    Produksi hasil hutan, meliputi kayu hutan Negara 265.520 m3,

    kayu rakyat 2,138 juta m3, jamur kayu 2,788 juta ton, lebah madu

    41,56 ton, sutra alam 9,41 ton,dan bambu 41,056 juta batang.

    Dalam urusan perkebunan, telah dilakukan berbagai upaya dan

    menghasilkan produksi tanaman perkebunan, yaitu teh 97,037 ton,

    tebu 84.196 ton, karet 32.252 ton, kopi 13.981 ton, kakao 1.999 ton,

    tembakau 7.743 ton, cengkeh 5.177 ton, kemiri sunan 32.850 pohon,

    kelapa 85.625 ton, aren 10.494 ton, nilam dan lada 7.853.361 benih.

    Upaya tersebut meningkatkan pangsa pasar produk perkebunan baik

    dalam negeri maupun luar negeri sebesar 85% serta meningkatkan

    harga jual komoditi perkebunan sampai 50%.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 26

    Keberhasilan dalam pengembangan perkebunan tersebut

    mendapat penghargaan dari Presiden Republik Indonesia bagi para

    pengusaha teladan bidang kemitraan teh dan UKM teladan

    perkebunan.

    Dalam pelaksanaan urusan perindustrian, dilakukan upaya

    pengembangan dan pembinaan terhadap usaha industri, baik industri

    kecil dan menengah serta industri besar sejumlah 231.458 unit.

    Jumlah unit usaha meningkat 13,98% dibandingkan tahun 2010

    sebesar 203.060 unit usaha. Upaya lain yang dilaksanakan adalah

    penumbuhan dan pengembangan industri berbasis kreativitas, yaitu

    pengembangan komunitas kreatif, industri kreatif berbasis Teknologi

    Informasi dan Komunikasi (TIK), industri kreatif berbasis fashion (batik

    dan bordir), pengembangan industri alas kaki, pengembangan

    diversifikasi produk pangan serta industri manufaktur berbasis

    komponen otomotif.

    Dalam penyelenggaraan urusan perdagangan, telah dilakukan

    upaya perlindungan terhadap keberadaan pasar tradisional melalui

    Gerakan Pengembangan dan Perlindungan Pasar Tradisional

    (GEMPITA), dengan melakukan revitalisasi terhadap 6 (enam) unit

    pasar tradisional di Pasar Wanayasa Kabupaten Purwakarta, Pasar

    Karangampel Kabupaten Indramayu, Pasar Margahayu Kabupaten

    Bandung, Pasar Sindangkasih Kabupaten Majalengka, Pasar Manis

    Kabupaten Ciamis , dan Pasar Subuh Kabupaten Cianjur, disertai

    pembinaan aspek teknis bagi para pedagang dan aspek manajemen

    bagi pengelola pasar, dan untuk meringankan kebutuhan pokok

    masyarakat dilakukan subsidi Operasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok

    Masyarakat (OPM KEPOKMAS).

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 27

    Gambaran perdagangan luar negeri selama tahun 2011, dapat

    dilihat dari nilai ekspor yang meningkat 0,7%, dari sebesar USD

    23,241 juta pada tahun 2010 menjadi USD 23,405 juta pada tahun

    2011. Untuk nilai impor meningkat 8,10%, dari USD 10,576 juta pada

    tahun 2010 menjadi USD 11,433 juta pada tahun 2011.

    Upaya yang dilakukan dalam urusan perindustrian dan

    perdagangan telah mendapatkan Penghargaan bagi para Pelaku Usaha

    yang mendapatkan penghargaan Upakarti bidang kerajinan,

    penghargaan Indonesia Good Design Selection (IGDS) kategori Special

    Craftmanship Award, Special craftmanship award for lighting, Special

    craftmanship award for educational equipment, Special craftmanship

    award for furniture, Special craftmanship award for creative, Jasa

    Kepeloporan, Rintisan Teknologi Industri dengan kategori

    Perekayasaan dan Inovasi Teknologi serta Primaniyarta dalam upaya

    program pengembangan dan peningkatan ekspor Jawa Barat.

    Dalam penyelenggaraan urusan pariwisata, dilakukan berbagai

    upaya dan hasilnya menunjukkan kenaikan jumlah wisatawan

    mancanegara yang berkunjung sebanyak 1,34 juta orang atau

    meningkat 9,17%, serta wisatawan nusantara sebanyak 35,37 juta

    orang, atau meningkat 5,49% dibandingkan tahun lalu.

    Selain itu, untuk meningkatkan aktivitas pariwisata

    diselenggarakan berbagai event, yaitu kaulinan urang lembur

    Alimpaido, Pasanggiri Mojang-Jajaka, Pangandaran Kite Festival, dan

    West Java International Surfing Championship. Untuk promosi

    pariwisata dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri melalui

    event promosi pariwisata di Malaysia dan Thailand, keikutsertaan

    dalam event Pacific Asia Travel Association (PATA) Travel Mart di New

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 28

    Delhi India, menyelenggarakan event West Java Travel Exchange,

    serta mengoptimalkan fungsi Anjungan Jawa Barat di Taman Mini

    Indonesia Indah (TMII).

    Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,

    Dalam rangka pembangunan infrastruktur dilakukan berbagai

    upaya untuk pencapaian Misi Ketiga, yaitu Meningkatkan

    Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah. Adapun

    urusan yang terkait dengan Misi Ketiga ini adalah pekerjaan umum,

    perhubungan, perumahan, energi dan sumber daya mineral, serta

    lingkungan hidup. Indikator yang digunakan, yaitu tingkat kemantapan

    jalan, intensitas tanam padi yang ditopang kondisi jaringan irigasi,

    rasio elektrifikasi, cakupan pelayanan air bersih, air limbah dan

    persampahan perkotaan.

    Melalui pengelolaan Jalan Provinsi sepanjang 2.191,29 km,

    telah tercapai peningkatan kemantapan jalan dari 92,08% tahun 2010

    menjadi 95,03%. Dengan capaian tersebut, maka peningkatan

    kemantapan jalan sudah melebihi target midterm tahun 2011,

    sebesar 9192%.

    Selain itu, untuk memperlancar pergerakan penumpang dan

    barang ke wilayah selatan Jawa Barat, dilakukan penanganan jalan

    dengan metode kontrak tahun jamak, dimulai tahun 2011 dan

    ditargetkan berakhir pada akhir tahun 2012. Sampai dengan akhir

    tahun 2011 telah dilaksanakan peningkatan jalan Lingkar Selatan

    Sukabumi sepanjang 2,76 km dari target keseluruhan 6,9 km serta

    peningkatan jalan Cikajang-Pameungpeuk sepanjang 6,2 km dari total

    target 24,9 km. Untuk ruas jalan Cukul-Cisewu dalam proses tender.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 29

    Dalam rangka percepatan pembangunan jalan tol di wilayah

    Jawa Barat, dilakukan kerjasama dengan PT. Jasa Sarana dalam

    proses pembebasan lahan sesuai dengan Nota Kesepahaman (MoU)

    antara Kementerian Pekerjaan Umum dengan Pemerintah Provinsi

    Jawa Barat tentang pendanaan pengadaan lahan, untuk jalan tol

    dalam kota Bandung (Bandung Intra Urban Toll Road), jalan tol

    Soreang-Pasirkoja (SOROJA), serta jalan tol Cileunyi-Sumedang-

    Dawuan (CISUMDAWU) sebagai akses menuju Bandara Internasional

    Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Khusus untuk jalan tol Cisumdawu,

    sampai akhir tahun, telah dilakukan pengerjaan konstruksi pada seksi

    II, yaitu ruas Rancakalong Sumedang serta Interchange

    Rancakalong. Selain itu, telah dimulai pembangunan jalan tol Cikopo

    Palimanan (CIKAPALI) yang merupakan jalan strategis di lintas utara

    Jawa.

    Untuk berbagai upaya dalam pembangunan infrastruktur

    tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapat penghargaan dari

    Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, khususnya

    pembangunan jalan Lingkar Nagreg untuk mengatasi kemacetan lalu

    lintas pada koridor tengah Jawa.

    Selanjutnya, disampaikan perkembangan pembangunan

    Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebagai infrastruktur

    strategis pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

    Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Sampai akhir tahun, telah

    dibebaskan lahan seluas 566 ha yang merupakan bagian dari

    kebutuhan lahan phase I seluas 970 ha.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 30

    Dalam rangka peningkatan intensitas tanam padi, dilakukan

    perbaikan kondisi jaringan irigasi dari kondisi baik 61,72% pada tahun

    2010 menjadi 63,67%, serta penurunan kerusakan jaringan irigasi,

    untuk kondisi rusak ringan dari 24,82% pada tahun 2010 menjadi

    23,06% dan kondisi rusak berat dari 13,46% menjadi 13,27%.

    Upaya yang dilakukan, berdampak terhadap peningkatan

    intensitas tanam padi, dari 196% pada tahun 2010 menjadi 198%.

    Selain itu, dilakukan peningkatan jaringan irigasi, pembangunan

    Bendung Suplesi Leuwikadu di Kabupaten Sukabumi dan Bendung

    Waru di Kabupaten Karawang dengan metode kontrak tahun jamak

    dimulai tahun 2011, serta optimalisasi fungsi situ, waduk dan embung

    untuk penampungan air baku sekaligus sebagai pengendali banjir.

    Perkembangan pembangunan Waduk Jatigede sampai dengan

    akhir tahun telah dicapai 68%, untuk penyelesaian aspek sosial dan

    lingkungan, disusun rancangan kesepakatan antara Pemerintah Pusat

    dan Pemerintah Daerah. Diharapkan Waduk Jatigede dapat digenangi

    pada awal tahun 2014.

    Untuk Program Jabar Caang, telah terealisasi desa berlistrik

    100%, dan tercapainya target rasio elektrifikasi rumah tangga sebesar

    71,71%, melebihi target midterm RPJMD sebesar 67 69%. Upaya ini

    dilakukan melalui perluasan jaringan listrik PLN dan pengembangan

    energi baru dan terbarukan.

    Dalam penyelenggaraan urusan perumahan dan permukiman,

    capaian persentase cakupan pelayanan persampahan meningkat dari

    56% tahun 2010 menjadi sebesar 61,8%. Untuk memberikan

    pelayanan persampahan bagi Metropolitan Bandung digunakan TPPAS

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 31

    Regional Sarimukti yang telah dilengkapi dengan fasilitas pengolahan

    kompos. Untuk selanjutnya sedang dibangun 2 (dua) TPPAS Regional,

    yaitu TPPAS Legoknangka di Kabupaten Bandung dan TPPAS Nambo

    di Kabupaten Bogor.

    Dalam upaya pelayanan air minum, ditunjukan dengan

    peningkatan cakupan pelayanan air minum perkotaan dari 35,05%

    pada tahun 2010 menjadi sebesar 49,66%. Pencapaian ini

    menunjukan terjadinya sinkronisasi program dan anggaran antara

    pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, swasta dan masyarakat.

    Upaya tersebut dilanjutkan dengan pembangunan Sistem Penyediaan

    Air Minum (SPAM) di kawasan rawan air di Pantai Utara (Pantura) dan

    dibiayai melalui kontrak Tahun Jamak. Untuk kawasan perdesaan

    dilakukan pembangunan SPAM perdesaan dan pendampingan

    Penyedian Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

    yang merupakan program pemerintah pusat.

    Dalam rangka mendukung derajat kesehatan masyarakat,

    pembangunan sarana air limbah menjadi bagian penting. Capaian

    cakupan pelayanan air limbah meningkat dari 52% pada tahun 2010

    menjadi 60,2% pada tahun 2011.

    Dalam penyelenggaraan urusan perumahan, dilakukan

    pembinaan kepada kabupaten/kota untuk pengembangan dan

    penyelenggaraan perumahan skala kota menengah dan kecil. Upaya

    tersebut, membuahkan penghargaan Adiupaya Puritama dari

    Kementerian Perumahan Rakyat kepada Gubernur Jawa Barat.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 32

    Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,

    Selanjutnya saya akan sampaikan kinerja pembangunan terkait

    dengan aspek lingkungan sebagai kinerja Misi Keempat, yaitu

    Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan

    Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.

    Urusan yang terkait dengan Misi Keempat , yaitu kependudukan

    dan catatan sipil, penataan ruang, lingkungan hidup, energi dan

    sumber daya mineral serta kehutanan. Indikator yang digunakan

    adalah laju pertumbuhan penduduk, tingkat status mutu sungai utama

    dan waduk besar, jumlah hari dengan kualitas udara perkotaan

    kategori baik; capaian luas kawasan lindung, dan jumlah penerapan

    energi baru dan terbarukan.

    Sementara itu, untuk mewujudkan keseimbangan lingkungan

    dan keberlanjutan pembangunan, dilaksanakan pengendalian

    pertumbuhan dan persebaran jumlah penduduk. Laju pertumbuhan

    penduduk (LPP) Jawa Barat pada tahun 2011 sebesar 1,90% atau

    mengalami peningkatan 0,01% dibandingkan dengan tahun

    sebelumnya sebesar 1,89%.

    Untuk mengurangi tingkat pencemaran dan kerusakan

    lingkungan dilakukan upaya peningkatan fungsi kawasan lindung,

    penataan ruang yang berkelanjutan, serta peningkatan ketersediaan

    energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan.

    Dalam rangka mengurangi tingkat kerusakan lingkungan,

    dilakukan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui

    penyusunan rencana pengelolaan DAS terpadu, perbaikan fungsi

    waduk, rehabilitasi dan konservasi hulu DAS Citarum serta rehabilitasi

    hutan dan lahan kritis.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 33

    Berdasarkan pengukuran dengan metoda indekss pencemaran

    pada 7 DAS utama di Jawa Barat, yaitu Citarum, Cimanuk, Cisadane,

    Cileungsi/Kali Bekasi, Ciliwung, Citanduy, dan Cilamaya, kualitas air

    berstatus cemar berat sebesar 62%, cemar sedang 11%, cemar

    ringan 23% dan memenuhi baku mutu 4%.

    Selain permasalahan air, polusi atau pencemaran udara

    merupakan potensi permasalahan lingkungan di Jawa Barat.

    Berdasarkan pemantauan kualitas udara yang dilakukan pada tahun

    2011 di 11 kabupaten/kota terdapat 50 hari kategori baik dan 135 hari

    kategori sedang.

    Dalam upaya pengendalian pencemaran dan perusakan

    lingkungan, dilakukan uji emisi kendaraan bermotor dan industri,

    pengawasan pemanfaatan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta

    pembuangan limbah B3. Selain itu, bagi industri telah diterapkan

    sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih dan teknologi

    berwawasan lingkungan. Upaya dalam pengendalian pencemaran

    udara tersebut mendapat penghargaan MURI sebagai penyelenggara

    pengujian emisi kendaraan bermotor 1.187 unit selama 6 jam, dengan

    94 % kategori lulus uji emisi.

    Dalam mewujudkan West Java Green Province dilakukan

    pembangunan budaya baru (new culture) bagi seluruh masyarakat

    dan institusi untuk melaksanakan pembangunan berwawasan

    lingkungan dengan menerapkan prinsip efisiensi energi dan

    pembangunan rendah emisi karbon sejalan dengan upaya

    menurunkan emisi gas rumah kaca.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 34

    Dalam rangka peningkatan fungsi kawasan lindung, dilakukan

    pengukuhan kawasan hutan, peningkatan pengelolaan Taman Hutan

    Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, penanganan lahan kritis melalui

    Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) seluas 10.800 ha, rehabilitasi

    dan konservasi hulu DAS Citarum seluas 1.050 ha, rehabilitasi hulu

    DAS Cimanuk, Ciliwung, dan Citanduy seluas 550 ha, rehabilitasi pada

    hutan mangrove dengan pola insentif seluas 100 ha dan pemeliharaan

    hutan pantai seluas 150 ha.

    Dalam penanganan lahan kritis tersebut, partisipasi masyarakat

    dan dunia usaha juga terus didorong, melalui gerakan penanaman 11

    juta pohon secara serentak di 26 Kabupaten/Kota, 626 Kecamatan,

    5.923 desa/kelurahan yang dicanangkan di Kabupaten Sukabumi, dan

    memecahkan rekor MURI sebagai Pemrakarsa Penanaman Pohon

    Serentak Di Tempat Terbanyak.

    Dalam mewujudkan tata ruang yang efisien, berkelanjutan dan

    berdaya saing sesuai dengan tujuan penataaan ruang wilayah, telah

    dilaksanakan upaya percepatan proses penyusunan rancangan

    peraturan daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

    kabupaten/kota, dan sebanyak 12 raperda RTRW kabupaten/Kota

    telah ditetapan menjadi Peraturan Daerah dan sisanya dalam proses

    penyelesaian.

    Selain itu, mulai tahun 2011 diperkenalkan program

    Metropolitan Development Management, meliputi Metropolitan Bogor-

    Depok-Bekasi Karawang-Purwakarta (Bodebek-Karpur), Metropolitan

    Bandung Raya dan Metropolitan Cirebon Raya.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 35

    Berkaitan dengan pengembangan energi baru dan terbarukan,

    telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di 3

    (tiga) kabupaten, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut dan

    Kabupaten Cianjur. Khusus untuk daerah-daerah yang tidak memiliki

    potensi air dan tidak dapat dijangkau oleh jaringan PLN, telah

    dipasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebanyak 270 unit

    yang terdiri dari 250 unit Solar Home System (SHS), di Kabupaten

    Cianjur, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Garut, serta 20 unit

    Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) pada jalan menuju

    TPPAS Regional Sarimukti. Selain itu, dilakukan pengembangan biogas

    dari kotoran ternak sebanyak 10 unit di Desa Suntenjaya Kabupaten

    Bandung Barat.

    Sumber daya alam lainnya adalah panas bumi, dengan potensi

    setara 6.101 Megawatt Elektrikal (MWe). Pemanfaatan energi

    tersebut, baru mencapai 1.075 Megawatt (MW) tersebar di PLTP

    Gunung Salak 377 MW, PLTP Wayang Windu 227 MW, PLTP Kamojang

    200 MW, dan PLTP Darajat 271 MW. Selain itu, sedang dilakukan

    eksplorasi di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Gunung Tangkuban

    Parahu dengan potensi 100 MWe, Gunung Tampomas 50 MWe dan

    Cisolok Cisukarame 50 MWe. Selain WKP tersebut, terdapat WKP

    Gunung Ciremai dengan potensi 110 MWe dalam proses pelelangan.

    Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,

    Selanjutnya saya sampaikan capaian kinerja terkait dengan

    Misi Kelima, yaitu Meningkatkan Efektivitas Pemerintahan

    Daerah dan Kualitas Demokrasi, meliputi urusan perencanaan

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 36

    pembangunan; komunikasi dan informatika; pertanahan; otonomi

    daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,

    perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; statistik; kearsipan;

    pemberdayaan masyarakat desa; serta kesatuan bangsa dan politik

    dalam negeri. Indikator yang digunakan adalah skala kepuasan

    masyarakat, skala komunikasi, jumlah angka kriminalitas, jumlah

    kasus korupsi dan tingkat partisipasi pemilih.

    Dalam penyelenggaraan misi tersebut, dapat digambarkan

    dengan capaian keberhasilan kinerja bidang pemerintahan yang

    meliputi peningkatan kinerja aparatur, pembentukan regulasi daerah,

    perbaikan tata kelola pemerintahan daerah, peningkatan komunikasi

    organisasi dan pemberdayaan pemerintahan desa.

    Dalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan

    daerah, dilakukan fasilitasi penyusunan RTRW kabupaten/kota;

    penyusunan pelaporan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan

    Pengendalian Pembangunan (UKP4); membentuk Komite

    Pengembangan Ekonomi Kreatif; menyusun Rencana Aksi Daerah

    (RAD), meliputi Rencana Aksi Daerah Pengentasan Kemiskinan atau

    RAD MDGs dan Rencana Aksi Daerah Pangan Gizi; menyusun Rencana

    Induk Satu Data dan Membangun Sistem Informasi Pengelolaan Data

    Kemiskinan.

    Dalam meningkatkan tahapan perbaikan kualitas perencanaan

    tahunan dilakukan Musrenbang kewilayahan, sebagai pra musrenbang

    tingkat provinsi; menetapkan fokus pendanaan kepada kegiatan

    monumental sesuai dengan kebutuhan dan prioritas RPJMD 2008-

    2013; mewajibkan seluruh OPD/Biro untuk menyusun perencanaan

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 37

    tahunan berbasis kepada SMART Planning dan menyusun Kurva-S

    sebagai dasar dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi;

    memadukan kegiatan yang bersumber dari APBN, meliputi dana

    dekonsentrasi, tugas pembantuan dan dana alokasi khusus.

    Upaya tersebut, mendapat apresiasi dari Pemerintah berupa

    penghargaan peringkat ketiga Pangripta Nusantara dari Menteri

    Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.

    Dalam rangka program legislasi pada tahun 2011 terdapat 35

    rancangan peraturan daerah yang sudah mendapatkan persetujuan

    bersama dengan DPRD untuk ditetapkan menjadi peraturan daerah.

    Dari sejumlah rancangan peraturan daerah tersebut telah ditetapkan

    sebanyak 25 peraturan daerah, sedangkan pembahasan 10 rancangan

    peraturan daerah dilanjutkan pada tahun berikutnya. Selain itu, telah

    ditetapkan pula sebanyak 67 peraturan gubernur dan 1.771 keputusan

    gubernur.

    Dari 25 peraturan daerah yang telah ditetapkan tersebut

    diuraikan sesuai dengan misi pembangunan, sebagai berikut, terkait

    dengan misi pertama sebanyak 1 perda, terkait dengan misi kedua

    sebanyak 8 perda, terkait dengan misi ketiga sebanyak 2 perda,

    terkait dengan misi keempat sebanyak 1 perda, serta terkait dengan

    misi kelima sebanyak 13 perda.

    Dari perda tersebut terdapat perda yang direspon sangat positif

    oleh masyarakat sebagai peraturan daerah yang menunjukkan itikad

    untuk menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik, yaitu

    Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Transparansi,

    Partisipasi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 38

    Daerah. Perda ini merupakan inisiatif DPRD dan merupakan perda

    pertama di Indonesia.

    Untuk berbagai keberhasilan penyusunan peraturan daerah

    tersebut, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pihak

    legislatif, semoga peraturan daerah yang telah ditetapkan dapat

    meningkatkan kualitas layanan pemerintahan daerah dalam

    mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

    Dalam rangka pembinaan dan pengembangan Daerah Otonom

    Baru (DOB) telah dilakukan upaya pembinaan kepada Kabupaten

    Bandung Barat, menyangkut tata kelola keuangan daerah, pemekaran

    kecamatan, penataan kelembagaan dan personil serta bantuan

    pembangunan. Sejalan dengan moratorium pembentukan daerah

    otonom baru, usulan daerah otonom baru dari Jawa Barat meliputi

    Bogor Barat, Sukabumi Utara, Pangandaran dan Garut Selatan, belum

    menunjukkan progres yang signifikan. Berkaitan dengan hal ini,

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyampaikan permohonan

    proses selanjutnya untuk usulan Pembentukan Daerah Otonom Baru

    tersebut.

    Dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih serta perbaikan

    opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah

    (LKPD) Provinsi Jawa Barat sebagai upaya untuk memperoleh predikat

    Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dilakukan optimalisasi fungsi Tim

    Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPK RI sesuai dengan

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun

    2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD

    terhadap tindaklanjut BPK RI serta melakukan pembinaan terhadap 58

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 39

    OPD dalam penyusunan laporan stock opname sebagai early warning

    system. Selanjutnya, dilakukan review laporan keuangan sesuai

    Standar Akuntansi Pemerintahan dan kegiatan konsultasi bagi OPD

    sebelum pelaksanaan operasional sebagai wujud peran pengawasan

    dalam system pengendalian internal pemerintah melalui kegiatan Desk

    Akuntabilitas.

    Untuk meningkatkan profesionalisme aparatur, dilakukan

    berbagai program peningkatan kompetensi, pengukuran kinerja,

    rasionalisasi pegawai, dan pembentukan Assesment Center. Upaya

    tersebut mendapat apresiasi dari Badan Kepegawaian Negara, berupa

    penghargaan sebagai Pengelola Manajemen Kepegawaian Terbaik

    Tahun 2011 dan sertifikasi ISO 9001:2008 untuk mekanisme kenaikan

    pangkat regular bagi PNSD.

    Selanjutnya, dalam meningkatkan mutu pendidikan dan

    pelatihan aparatur dilakukan berbagai upaya sehingga memperoleh

    Sertifikasi ISO 9001:2000 yang pertama di Indonesia, dan Sertifikasi

    ISO-9001:2008/SNI ISO-9001:2008. Peningkatan kualitas pelayanan

    pendidikan dan pelatihan yang didapat menghasilkan diberikannya

    kewenangan untuk menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan Tingkat II

    (Diklat PIM II) secara mandiri, sekaligus meningkatkan status sebagai

    Lembaga Diklat Terakreditasi A dari Lembaga Administrasi Negara

    Republik Indonesia. Selanjutnya dalam mewujudkan pencapaian

    status Opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), maka pada tahun

    2011 Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat

    telah berhasil meraih Akreditasi Diklat Pengadaan Barang/ Jasa dari

    LKPP dengan Nomor Sertifikat AKR007-02.11 Akreditasi tersebut

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 40

    berimplikasi pada kewenangan untuk menyelenggarakan Diklat

    Pengadaan Barang/Jasa bagi Aparatur secara mandiri.

    Pada bidang teknologi informasi dan komunikasi, Layanan

    Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Jawa Barat telah

    memfasilitasi lelang sebanyak 3.592 paket dengan pagu anggaran

    sebesar Rp. 4,821 trilyun dengan efisiensi anggaran sebesar 13,57 %

    dari pagu anggaran. Upaya pelelangan melalui LPSE mendapatkan

    penghargaan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP)

    selama 2 (dua) tahun berturut-turut. Selain itu, LPSE telah

    menerapkan ISO 9001:2008 pada Layanan Registrasi dan Verifikasi

    Penyedia.

    Untuk pelayanan publik dibidang perizinan terpadu selama

    Tahun 2011 menerbitkan 9.013 buah izin dan non izin dengan durasi

    rata-rata proses penyelesaian pelayanan mencapai 10 hari serta

    tingkat kepuasan konsumen melalui hasil survey Indeks Kepuasan

    masyarakat (IKM) adalah 77,18 point, menunjukkan telah mencapai

    target dalam RPMJD 2008-2013.

    Dalam rangka peningkatan layanan internal manajemen

    pemerintahan daerah guna mendukung pelaksanaan paperless office

    di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui peningkatan

    skala komunikasi organisasi, telah dilakukan soft-launching e-office.

    Dalam penyelenggaraan teknologi informasi dan komunikasi

    tersebut telah didapatkan berbagai penghargaan, yaitu Badan Publik

    Terbaik peringkat ketiga se Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara

    dalam penyediaan, pengelolalaan dan pelayanan informasi publik;

    peringkat pertama dalam Pemeringkatan e-Government Indonesia

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 41

    (PeGI), pengguna pertama dalam pengembangan dan implementasi

    sistem informasi dan komunikasi berbasis cloud computing untuk

    mendukung implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

    Daerah (SIPKD) dari PT.Telkom, juara umum Anugerah Media Humas

    Tahun 2011; Terbaik ICT Pura dan USO Award Tahun 2011.

    Dalam meningkatkan kualitas demokrasi, dilakukan upaya

    peningkatan kesadaran politik masyarakat melalui berbagai

    pembinaan. Peningkatan tersebut, ditunjukan dengan tingkat

    partisipasi pemilih yang mencapai 66,44 % untuk pemilukada di

    Kabupaten Tasikmalaya dan 60,51 % di Kabupaten Cianjur.

    Dalam rangka menunjang kinerja pemerintahan desa dan

    kelurahan di 26 Kabupaten/Kota, diberikan kendaraan roda dua

    sebanyak 5.905 unit. Selain itu, untuk mempercepat pembangunan

    desa, dilakukan perbaikan infrastruktur desa dan pengembangan

    usaha ekonomi produktif di 100 Desa melalui Program Desa Mandiri

    dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

    Terkait dengan urusan kearsipan, telah dilaksanakan

    pembinaan dan pengembangan SDM pengelola dan lembaga

    kearsipan di pemerintahan desa dan kelurahan, yaitu terhadap para

    sekretaris desa dan kelurahan di 26 kabupaten/kota, serta pemberian

    sarana pojok informasi pembangunan Jawa Barat bagi 1.100 desa.

    Selain itu, dilakukan pembinaan dan penyelamatan arsip di seluruh

    OPD. Berkaitan dengan upaya ini, diperoleh penghargaan juara ke III

    pada lomba Lembaga Kearsipan Teladan Tingkat Nasional.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 42

    Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,

    Berikut ini saya sampaikan bagian keempat sebagai bagian

    akhir paparan Nota Pengantar LKPJ, yakni mengenai pendanaan

    pembangunan bersumber dari pendanaan Non APBD di Jawa Barat.

    Pada tahun 2011, volume APBN yang berada di Jawa Barat

    sebesar Rp. 54,684 Triliyun, yang terdiri dari Kelompok APBN untuk

    Jenis Belanja Pusat di Daerah sebesar Rp. 26,042 Triliyun, dan

    Kelompok APBN untuk Jenis Belanja Daerah (Dana Tranfer ke Daerah)

    sebesar Rp. 28,642 Triliyun. Dari volume tersebut, alokasi APBN untuk

    Jenis Belanja Pusat di Daerah yang dibelanjakan melalui pelaksanaan

    Program dan Kegiatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di

    Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 1,917

    Triliyun, yaitu terdiri dari Kegiatan Dekonsentrasi tersebar di 24 OPD

    sebesar Rp. 1,556 Triliyun, dengan realisasi keuangan sebesar 95,69%

    dan realisasi fisik sebesar 96,36%, serta melalui kegiatan Tugas

    Pembantuan tersebar di 10 OPD sebesar Rp. 303,545 Milyar, dengan

    realisasi keuangan sebesar Rp. 283,654 Milyar (93,45%) dan realisasi

    fisik sebesar 93,45%.

    Alokasi belanja dana Dekonsentrasi sebagian besar

    dilaksanakan pada sektor pendidikan untuk subsidi tunjangan guru,

    sektor pertanian untuk belanja tenaga penyuluh pertanian, sektor

    pemberdayaan desa untuk fasilitasi PNPM mandiri dan sektor sosial

    untuk program perlindungan dan pelayanan sosial orang sakit dan

    cacat. Adapun dana Tugas Pembantuan, sebagian besar dialokasikan

    untuk pekerjaan infrastruktur jalan, irigasi, pembangunan rumah sakit

    jiwa, dan sektor peternakan untuk peningkatan kualitas serta kuantitas

    benih dan bibit.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 43

    Selain itu, pendanaan Non APBD yang secara khusus

    dikembangkan adalah sinergitas program Corporate Social

    Responsibility (CSR) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

    (PKBL) Dunia Usaha dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    Fokus dari program tersebut adalah untuk pengembangan misi

    Kemanusiaan dan Lingkungan (CSR Jabar for Humanity and

    Environment). Selanjutnya melalui upaya Gerakan 50/1.000, yakni

    mengembangkan 50 puskesmas dan 1.000 Ruang Kelas Baru (RKB),

    sampai dengan akhir tahun, telah dicapai pembangunan 173 RKB dan

    9 puskesmas. Selain dua fokus kegiatan tersebut, telah dilakukan

    berbagai kegiatan lainnya di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,

    infrastruktur dan lingkungan. Terdapat 45 perusahaan yang sudah

    bersinergi, dengan nilai program bersifat langsung sebesar Rp.137

    milyar, dan yang bersifat tidak langsung sebesar Rp.429 milyar,

    sehingga nilai total CSR-PKBL pada tahun 2011 sebesar Rp.566 milyar.

    Berdasarkan upaya tersebut, Gubernur Jawa Barat menerima

    penghargaan CSR For Indonesia Sustainability Award dari Majalah

    Bisnis dan CSR serta La Tofi School of CSR.

    Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,

    Demikian, nota pengantar ini saya sampaikan, sebagai

    ringkasan dari dokumen LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun

    Anggaran 2011, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari buku

    LKPJ yang telah disampaikan dan akan dibahas bersama.

  • Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 44

    Terimakasih atas segala perhatiannya, semoga Allah SWT

    senantiasa melimpahkan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita

    semua, khususnya dalam upaya meningkatkan kemandirian dan

    kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Aamiin.

    Billahi Taufik Wal Hidayah.

    Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    GUBERNUR JAWA BARAT,

    AHMAD HERYAWAN