NORMA-NORMA YANG BERLAKU DI

MASYARAKAT

OLEH :

NENENG MARLINA, S. PD.

NORMA-NORMA DI MASYARAKAT

MACAM-MACAM NORMA

DI MASYARAKAT

FUNGSI & TUJUANNORMA

PENGERTIAN NORMA

PENGERTIAN NORMA

KAIDAH ATAU KETENTUAN YANG DI JADIKAN

PEDOMAN ATAU PERATURAN HIDUP

SEHINGGA MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU MANUSIA

DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

MANUSIA MERUPAKAN MAKHLUK INDIVIDU, SEKALIGUS MAKHLUK SOSIAL.

SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL, MANUSIA TIDAK DAPAT HIDUP SENDIRI TANPA

BANTUAN ORANG LAIN. HAL INI SESUAI DENGAN PERNYATAAN DARI

ARISTOTELES YANG MENYATAKAN BAHWA MANUSIA ADALAH MAKHLUK

SOSIAL (ZOONPOLITICON).

TANPA NORMA MAKA AKAN BERLAKULAH HUKUM RIMBA YANG KUAT AKAN MENJADI PIHAK YANG BERKUASA

ATAS DIRI ORANG LAIN YANG DIANGGAPNYA LEBIH LEMAH

FUNGSI DAN TUJUAN NORMA

• FUNGSI NORMA : MANUSIA AKAN MENDAPATKAN JAMINAN PERLINDUNGAN ATAS DIRI DAN KEPENTINGANNYA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN MASYARAKAT.

• TUJUAN NORMA : MENCIPTAKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN DALAM HIDUP BERMASYARAKAT

MACAM-MACAM NORMA YANG BERLAKU DI DALAM

MASYARAKAT

1.NORMA AGAMA

2.NORMA KESUSILAAN (MORAL)

3.NORMA KESOPANAN (ADAT)

4.NORMA HUKUM

NORMA AGAMA• PENGERTIAN : PERATURAN HIDUP YANG DITERIMA

SEBAGAI PERINTAH, LARANGAN DAN ANJURAN YANG

BERASAL DARI FIRMAN TUHAN DALAM KITAB SUCI SUATU

AGAMA

• ASAL : TUHAN

• BENTUK : TERTULIS

• SUMBER : KITAB SUCI AGAMA

• SANKSI :BERUPA PAHALA DAN DOSA

• SIFAT : TIDAK TEGAS (KARENA HANYA DAPAT

DIRASAKAN DI AKHIRAT NANTI KETIKA KITA TELAH

MENINGGAL DUNIA

NORMA KESUSILAAN• PENGERTIAN : PERATURAN HIDUP YANG

BERSUMBER DARI HATI NURANI MANUSIA YANG DAPAT MEMBERIKAN PETUNJUK PADA MANUSIA MENGENAI SUATU HAL YANG MERUPAKAN SUATU KEBENARAN

• ASAL : DARI DALAM DIRI MASING-MASING INDIVIDU

•BENTUK : TIDAK TERTULIS

•SUMBER : HATI SANUBARI SETIAP MANUSIA

• SANKSI : RASA MENYESAL, MALU, MERASA BERSALAH

• SIFAT : TIDAK TEGAS (YANG MERASAKAN HANYA INDIVIDU TERSEBUT, SEDANGKAN ORANG LAIN TIDAK DAPAT MENGETAHUI SECARA PASTI APAKAH DIA MENYESAL ATAU TIDAK ATAS PERBUATANNYA)

NORMA KESOPANAN (NORMA ADAT)• PENGERTIAN : PERATURAN HIDUP YANG TIMBUL DARI PERGAULAN SEGOLONGAN MANUSIA DALAM MASYARAKAT SECARA TURUN TEMURUN DARI GENERASI KE GENERASI

• ASAL : MASYARAKAT

• BENTUK : TIDAK TERTULIS

• SUMBER : PERGAULAN SEKELOMPOK MMANUSIA

• SANKSI : TEGURAN DAN CEMOOHAN DARI MASYARAKAT

• SIFAT : TIDAK TEGAS (ADAT YANG BERLAKU DI SUATU DAERAH, BELUM TENTU BERLAKU ATAU DAPAT DI TERAPKAN OLEH DAERAH LAIN)

NORMA HUKUMNORMA HUKUM• PENGERTIAN : SEPERANGKAT PERATURAN YANG DIBUAT OLEH PEJABAT YANG BERWENANG (NEGARA) UNTUK MENGATUR TATA TERTIB DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

• ASAL : NEGARA

• BENTUK : TERTULIS

•SUMBER : PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG DIBUAT NEGARA

•SANKSI : PENJARA ATAU DENDA

• SIFAT : TEGAS DAN MEMAKSA (KARENA DAMPAKNYA DAPAT DIRASAKAN LANGSUNG OLEH SI PELAKU, APA ITU HUKUMAN PENJARA ATAUPUN DENDA)

HAKIKAT DAN ARTI HUKUM BAGI NEGARA

TUJUAN HUKUM

CIRI-CIRI HUKUM

PENGERTIAN HUKUM

SIFAT HUKUM

UNSUR-UNSUR HUKUM

JENIS-JENIS HUKUM

PENGERTIANPENGERTIAN HUKUMHUKUM

PERANGKAT PERATURAN YANG BERISI PERINTAH DAN

LARANGAN YANG DIBUAT OLEH PEJABAT YANG

BERWENANG (NEGARA) UNTUK MENGATUR TATA

TERTIB DALAM SUATU MASYARAKAT

UNSUR-UNSUR HUKUMUNSUR-UNSUR HUKUM

1. PERATURAN MENGENAI TINGKAH LAKU MANUSIA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

2. PERATURAN ITU DIBUAT OLEH PEJABAT YANG BERWENANG (NEGARA)

3. PERATURAN ITU BERSIFAT MEMAKSA

4. SAKSI TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN TERSEBUT TEGAS

CIRI-CIRI HUKUM

1.ADANYA PERINTAH DAN LARANGAN

2.PERINTAH DAN LARANGAN ITU HARUS DIPATUHI OLEH SETIAP ORANG

SIFAT HUKUMSIFAT HUKUM1. MENGATUR : SIFAT HUKUM BERSIFAT

FLEKSIBEL DIMANA DAPAT DIKESAMPINGKAN APABILA ADA SUATU KESEPAKATAN BARU YANG DISETUJUI OLEH KEDUA PIHAK YANG TELAH MEMBUAT KESEPAKATAN (BIASANYA BERLAKU DALAM HUKUM PERDATA / HUKUM YANG MENGATUR TENTANG ORANG PERORANGAN)

2. MEMAKSA : SIFAT HUKUM YANG TEGAS DAN MEMAKSA SETIAP ORANG UNTUK MEMATUHINYA KARENA MEMILIKI SANKSI YANG TEGAS BERUPA PENJARA ATAU DENDA (BIASANYA BERLAKU DALAM HUKUM PIDANA/ HUKUM YANG MENYANGKUT KEPENTINGAN ORANG BANYAK)

TUJUAN HUKUMTUJUAN HUKUM

UNTUK MENJAMIN ADANYA KEPASTIAN HUKUM DALAM MASYARAKAT YANG

BERSENDIKAN KEADILAN

TUJUAN HUKUM NEGARA REPUBLIK INDONESIA : MENGATUR SECARA PASTI HAK-HAK DAN KEWAJIBAN LEMBAGA TINGGI NEGARA, SEMUA PEJABAT NEGARA, DAN SEMUA WARGA NEGARA INDONESIA

JENIS-JENIS HUKUM

MENURUT CARA MEMPERTAHANKANNYA

MENURUT TEMPAT BERLAKUNYA

MENURUT SUMBERNYA

MENURUT WAKTU BERLAKUNYA

MENURUT BENTUKNYA

MENURUT SIFATNYA

MENURUT WUJUDNYA

MENURUT ISINYA

HUKUM MENURUT HUKUM MENURUT SUMBERNYASUMBERNYA

1. UNDANG-UNDANG : HUKUM YANG TERCANTUM DALAM PERATURAN PERUNDANGAN

2. KEBIASAAN/ ADAT ISTIADAT : HUKUM YANG MELEKAT DALAM PERATURAN ADAT/ KEBIASAAN

3. TRAKTAT : HUKUM YANG DITETAPKAN OLEH NEGARA-NEGARA MELALUI PERJANJIAN ANTAR NEGARA

4. YURISPRUDENSI : HUKUM YANG TERBENTUK ATAS KEPUTUSAN HAKIM YANG TERDAHULU DAN MENJADI DASAR BAGI HAKIM BERIKUTNYA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH YANG SERUPA

HUKUM MENURUT HUKUM MENURUT BENTUKNYABENTUKNYA

1.1. HUKUM TERTULISHUKUM TERTULIS : HUKUM YANG DICANTUMKAN : HUKUM YANG DICANTUMKAN DALAM BERBAGAI PERATURAN PERUNDANGAN DALAM BERBAGAI PERATURAN PERUNDANGAN

• DI KODIFIKASIDI KODIFIKASI• TIDAK DIKODIFIKASITIDAK DIKODIFIKASI

(KODIFIKASI : PEMBUKUAN JENIS-JENIS HUKUM(KODIFIKASI : PEMBUKUAN JENIS-JENIS HUKUM

TERTENTU DALAM KITAB UNDANG-UNDANG TERTENTU DALAM KITAB UNDANG-UNDANG

SECARA SISTEMATIS DAN LENGKAP AGAR SECARA SISTEMATIS DAN LENGKAP AGAR

MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM, MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM,

PENYEDERHANAAN HUKUM DAN PENYEDERHANAAN HUKUM DAN

KESATUAN HUKUM)KESATUAN HUKUM)

2.2. HUKUM TIDAK TERTULISHUKUM TIDAK TERTULIS : HUKUM YANG MASIH : HUKUM YANG MASIH HIDUP DALAM KEYAKINAN MASYARAKATHIDUP DALAM KEYAKINAN MASYARAKAT

HUKUM MENURUT HUKUM MENURUT TEMPAT BERLAKUNYATEMPAT BERLAKUNYA

1.1. HUKUM NASIONALHUKUM NASIONAL : HUKUM YANG : HUKUM YANG BERLAKU PADA SUATU NEGARA BERLAKU PADA SUATU NEGARA TERTENTUTERTENTU

2.2. HUKUM INTERNASIONALHUKUM INTERNASIONAL : HUKUM : HUKUM YANG MENGATUR HUBUNGAN HUKUM YANG MENGATUR HUBUNGAN HUKUM DALAM DUNIA INTERNASIONALDALAM DUNIA INTERNASIONAL

3.3. HUKUM ASINGHUKUM ASING : HUKUM YANG : HUKUM YANG BERLAKU PADA NEGARA LAINBERLAKU PADA NEGARA LAIN

4.4. HUKUM GEREJAHUKUM GEREJA : KUMPULAN NORMA- : KUMPULAN NORMA-NORMA YANG DITETAPKAN OLEH NORMA YANG DITETAPKAN OLEH GEREJA PADA PARA ANGGOTANYAGEREJA PADA PARA ANGGOTANYA

HUKUM MENURUT WAKTU BERLAKUNYA

1. IUS CONSTITUTUM/ HUKUM POSITIF : HUKUM YANG BERLAKU SEKARANG/ SAAT INI BAGI SUATU MASYARAKAT TERTENTU

2. IUS CONSTITUENDUM : HUKUM YANG DIHARAPKAN PADA WAKTU YANG AKAN DATANG

3. IUS NATURALE / HUKUM ASASI : HUKUM YANG BERLAKU PADA SEGALA BANGSA DI DUNIA DAN TIDAK MENGENAL BATAS WAKTU / ABADI TERHADAP SIAPAPUN DAN DIMANAPUN

HUKUM MENURUTCARA MEMPERTAHANKANNYA

1. HUKUM MATERIAL/ HUKUM MATERI : HUKUM YANG BERISIKAN PERATURAN-PERATURAN, PERINTAH-PERINTAH DAN LARANGAN-LARANGAN

2. HUKUM FORMAL/ HUKUM PROSES : HUKUMK YANG MEMUAT PERATURAN-PERATURAN YANG MENGATUR CARA MELAKSANAKAN DAN MEMPERTAHANKAN HUKUM MATERIAL.

HUKUM MENURUT HUKUM MENURUT SIFATNYASIFATNYA

1.1. HUKUM YANG MEMAKSAHUKUM YANG MEMAKSA : : HUKUM HUKUM YANG DALAM KEADAAN YANG DALAM KEADAAN BAGAIMANAPUN MEMPUNYAI BAGAIMANAPUN MEMPUNYAI PAKSAAN MUTLAKPAKSAAN MUTLAK

2.2. HUKUM YANG MENGATURHUKUM YANG MENGATUR : : HUKUM HUKUM YANG DAPAT DIKESAMPINGKAN YANG DAPAT DIKESAMPINGKAN APABILA PIHAK-PIHAK YANG APABILA PIHAK-PIHAK YANG BERSANGKUTAN TELAH MEMBUAT BERSANGKUTAN TELAH MEMBUAT KESEPAKATAN SENDIRI DALAM SUATU KESEPAKATAN SENDIRI DALAM SUATU PERJANJIAN PERJANJIAN

HUKUM MENURUT WUJUDNYA

1. HUKUM OBYEKTIF : HUKUM DALAM SUATU NEGARA YANG BERLAKU UMUM DAN TIDAK BERLAKU TERHADAP ORANG ATAU GOLONGAN TERTENTU

2. HUKUM SUBYEKTIF : HUKUM YANG TIMBUL DARI HUKUM OBYEKTIF DAN BERLAKU TERHADAP ORANG ATAU ORANG ATAU GOLONGAN TERTENTU. HUKUM SUBYEKTIF DISEBUT HAK

HUKUM MENURUT ISINYA

1. HUKUM PRIVAT/ HUKUM SIPIL : HUKUM YANG MENGATUR HUBUNGAN HUKUM ANTARA ORANG YANG SATU DENGAN ORANG YANG LAIN DENGAN MENITIK BERATKAN PADA KEPENTINGAN PERSEORANGAN. (HUKUM PERDATA, HUKUM PERNIAGAAN, HUKUM WARIS, HUKUM PERKAWINAN)

2. HUKUM PUBLIK / HUKUM NEGARA : HUKUM YANG MENGATUR HUBUNGAN HUKUM ANTARA NEGARA, PEMERINTAH DENGAN WARGA NEGARA (HUKUM TATA NEGARA, HUKUM ADMINISTRASI NEGARA, HUKUM PIDANA, HUKUM INTERNASIONAL)

TERIMA KASIH