laporan penelitian · haticu1. dan 11 harapan11 ll'i1tuk mengantarkan masyarakat pendu~...

88
LAPORAN PENELITIAN KONSEP KEPEMIMPIN.AN DALAM SISTEM BUDAYA JAWA UGM Nomor 7 OLEH: R. PARMONO DILAK.SANAKAN ATAS BIAYA C Dana Penunjana Pendiditan Uninnitas Gadjab Mada Dcnalln Perjanjian Pelakaaoaao Penelitian : No. UGM/401/M/08/04 Tao"al 11 Jaoaari 1983 TAS Fll SA FAT UNIVERSITAS GADJAH MADA DEPAr.TEMEi\1 PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1 9 8 8

Upload: others

Post on 05-Mar-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

LAPORAN PENELITIAN

KONSEP KEPEMIMPIN.AN DALAM SISTEM BUDAYA JAWA

UGM

Nomor 7

OLEH:

R. PARMONO

DILAK.SANAKAN ATAS BIAYA C

Dana Penunjana Pendiditan Uninnitas Gadjab Mada Dcnalln ~urat Perjanjian Pelakaaoaao Penelitian : No. UGM/401/M/08/04 Tao"al 11 Jaoaari 1983

F~KUL TAS Fll SA FAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

DEPAr.TEMEi\1 PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1 9 8 8

Page 2: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

------

... LA PO RAN PENELITIAN

t . .

)-- j.:' I

l c;~ '~ Pa :"

c ·I

KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM Sl&TEM BUDAY.A JAWA

Nomor 7

. ... I

f

OLEH:

R. PARMONO

DILAK.SANAKAN ATAS BIAYA :

Dana Penunjang Pendidikan Univsrsitas Gadjah Mada Den&an Surat Perjanjian Pclaksanaan Pcnelitian : No. tJGM/401/M/08/04 Tanggal 11 Jaauari 1988

FAKUL TAS FILSAFAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

DEPA RTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1 9 8 8

Page 3: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

JUDUL PENELITIA.N

NAlVIA PENELITI

FAKULTAS

JUH.US.AN

BIDANG ILMU

J U D U L

KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM SIS­

TBM BUDAYA JAWA

DRS . R. P ARMONO

FILSAFAT

UNIVBRSITAS GADJAH MADA

FIL3AB,A'r TilVIUR

FILSAFAT NILAI

- i -

Page 4: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

:PR.AKATA

Penelitiru1 ini dilaksanakan dalrun rangka menggali dan

mengu.mpulkan konsep-konsep ~epemimpinan yang ada dalrun sis

tern budaya bangsa Indonesia , khususnya yang terdapat di da

lam masyarakA.t Jawa.

Pada studi pendahuluan , peneli ti bermaksud untuk meng

gali konsep-k9nsep kepemimpinan yang ada di dalam masyara­

kat Indonesia ., yang turnbuh subur , dipelihara dan dikembang

kan oleh masyarakat pendukungnya. Misalnya di dalam masya­

rakat Batak. (Swnatera Utara) , masyarakat Minangkabau (Suma

tera Barat) masyarakat Bugis (Sulawesi Selatan dan seki -

tarnya). Konsep-konsep kepemimpinan tersebut sangat rele­

van dikembangkan dalrun rangka Kepem:j,mpinan Nasional. Namun

karena beberapa pertimbangan teknis . pada kesempatan ini

peneliti mulai meneliti konsep kepemimpinan yang terdapat . di dalam masyarakat Jawa sebagai langkah awal.

Pada kesempatan ini pada tempatnya peneliti mengucap­kan banyak terima kasih kepada :

l. Rektor Universitas Gadjah Mada lewat Lembaga Penelitian

Universitas Gadjah Mada atas ijin dBn kesempatan peng -gunc.an Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Ma­

da.

2. Pimpinan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada be -~

serta staf . atas ijin dan kesempatan yang telah diberi-

kan untuk menyelesaikan penelitian ini.

3. Kepala Perpustakaan Radya Pustaka Surakarta , Perpustru{a

an Pusat Universitas Gadjah Mada, Perpustakaan Fakultas

Filsafat Universitas Gadjah Mada atas ijin menggunakan fasilitas pustaka.

4. Kepada semua fihak yang tidak dapat disebutkan satu-pe_E satu yang telah membantu diselesaikan penelitian ini.

Kepada Tuhan Yro1g Maha Esa peneli ti mengucap syukur dan ke

- ii -

Page 5: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

padaNya jua peneliti mohon pctunjuk dan bimbinganl:\Va.

Semoga langkah awal i~i bermanfaat bagi pengembengan i1mu

pengetahuan khus~snya - bangsa dan negara pada umwnnya. D~

ngen pemi.h. ha r ap - di1ain kesempatan dapat di1anjutkan 1a­

gi.

Yogyakarta- ,3.0 .'· ... J.w'li.. 1983

NIP 130354382

- iii -

Page 6: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

DAFTAR IS.I

JUDUL i

PHAKA'l'A ii

DAFTAH ISI iv

I NT ISAHI

BAB I

B.AB II

PENGANTAR A. La t a r Be1akang Permas a1ahan ••• •. •.•••• B. Tinj auan Pustaka •••••.•••••••.•••.•• B. Hipotesis ••••....••••.••.••••

D. Rencana Pene1itian • • • 0 • • 0 0 c • • • • Q • • • • • •

CARA PENELITIAN

v

1

1

2

7

7

9

A. Bahan dan al a t PenelitiBn •••········• 9

B. J alannya Penelitian •·········•·····•• 9 C. Cara Analisis ••••.••••••.•••• • • 10

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHA.SAN 11

A. Pengertian Kepemimpinan dan Tugas Pe-rnimpin •...•... o () o • • • • • • • 11

B. Kepemimpinan dalam Sistem Budaya Bangs a 20 C. Konsep Kepemimpinan da1am Serat Pustak.§

r a j a . • • • • • • 0 • • 0 • • • • • • • • 43 D. Konsep Kepemimpinan c1alam Serat Wita-

r adya. •••oo•••••• o •····· 63 E. Beberapa Implementasi Kepemimpinan

BEmgsa Indonesia.

BAB IV K E S I lV1 P U 1 A N

DAFTAR PUSTAKA

- iv -

• • • • • • • • • • • • • • • • 0 • 65

76

79

Page 7: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

INTISARI -------~- -----.-a

Dal am setiap usaha bersa~a " masalah kepemimpinan mem

punyai peranan yang sanga t menentuken. Mas a lall i tu selalu

aktual dalam setiap komuni tas a t au persekutuc.:m hidup dari

waktu ke 'Na~tu. Mulai dari kepemi mpinan keluarga . masyar_§

kat . buc-:.aya, negar a s ar.o.pai pacl?L masalah kepemi mpinan aga­

ma. Munculnya seorctXlg pemimpin. selalu menjadi pusat per­

haticu1. dan 11 harapan 11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~

kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanus iaannya

se l a r as dengan nila i-nilai dan norma-norma hidup yang di­

y akininya .

Demikian pula di dalam sistem masyarakat Jawa telah ada

dan dipelihara dengan baik konsep-konsep kepemimpinan ma­

syarakat.

Konsep-konsep k epemimpinan ters ebut perlu digali dan di­

kembangkan da:).a~n rangka lcepemimpinan Nasional.

Di pihak lain " dalam pelbaga i hal di negara Indonesia . ba

nyak digt.nlakan -eara-cara dan teori-teori kepemimpinan yang

berasal dari pemil::iran Barat.

Dal am praktek pelaksanaannya sering terj adi hal-hal yang

tidak diinginkan . karena cara-cara dan teori-teori kepe -

mimpinan tersebut tidak berakar / bersrunber kuat pada si..§.

tem budaya bangsa.

Penelitian diawali dengan mengUt'npulkan pustaka yan{f,

berka i tan dengan judul peneli tian. Bahan y~.;ng terk1..ur1pul .

kemudian diklasifikasikan sesua i dengan u_11.sur-unsurnya te,r

ut ama yang berkaitan dengan konsep-konsep kepemimpinan.

Konsep-konsep kepemimpinan yang tersimpul di,dalamnya di­

analisa dengan memahami maknanya yang haltlUci " kemudian d_:h

k aitkan dengan relevansinya untuk mas a sekarang (intepre­

t as i data . pemahaman kontekstual dan perwujuQ.armya) •

. v -

Page 8: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

Sebelum dilakukan penulisan akhir. bahan-bahan ters_El

but dibawakan di dals.m seminar yang dihadiri para dosen

di Frucultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Di dalum s~

minar itu peneli ti mendapatlcan koreksi dan masul-cm1.-masuk­

an yang berharga untuk menyempurnakru1. laporan ini.

Dengan mempelajari beberapa teori kepemimpina11. yang

ada dalEW.n pembahasan diketahui makna dan fungsi kepemimpi,

nan pada umumnya .

Dist:unping i tn diketahui juga munculnya kepemimpinan dan

peranannya di dalam sistem budaya bangs a . Ternyata di da­

lam sistem budaya Jawa banyak terdapat ajaran kepemimpin­

a11. yang dipelihara dru1. dijalru1.kan oleh masyarakat pendu -

kungnya.

Di dalam l s.ngkah avval ini pustaka Jawa yang m?njad:}.. obye k

materia masih terbatas pada dua macam serat (buku) .. yai tu

Serat _Pustakaraj a dan Serat Witaradya.

Konsep kepemimpins.n di dalam masyarakat Jawa pada umumnya

menempatkan ~eselarasan hubungan antara m~usia dengan s~

sama manusia - manusia dengan alam semesta . serta manusia

dengan Tuhan Ysmg II"'aha Esa. Dalam setiap usaha bersama

"Sang Pemimpin 11 senantiasa menempatkan diri sebagai "pe -

ngemban amanat rakyat 1' demi tercapainya kebahagiaan ber -

sa.ma. ( 1::1.emangun Irtarta r:-~artani )

vi-

Page 9: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

BAB I

PENGANTAR

masalah ke pemimpinan merupakan faktor yang san&;at me­

nentukan keberhasilan dalam setiap kegiatan bersarna . sepe,r

ti kegiatan pembe..11.gunan bangsa Indonesia yang sedang diga-•

lakkan da lam segala bidang kehid1,1.pan. Keterbatasan dana , k_£

terbatasan kemam:puru1/ketrampilan .. laju pertambahan pendu -

duk <;lisatu pihak- dan tercapainya tujutm .. Nasional dipihak

l ain - ya i tu memb8l1.@;m m8l1.usia Indo:o.esia seutuhnya dan mem

bru1.gun seluruh masyara..kat Indonesia . menuntut figur pemim­

pin dan kepemimpin8l1.nya untuk dapat memru1faatkan sarana dan

prasarana yang terbatas itu agar dapat meningkatkan ting -

kat kese jahterac.m hidup sebesar-besarnya.

Pembangunan Nasional bertujuan mengangkat harkat mart,g

ba t mapusia In~onesia. Pembangunan Nasional dilaksanakan : 11 dari 1

' . 11 oleh1

' , , 11 untuk~' dan 11 menggunakan cara" yang berl8:!!

daskan serr.angat , norma . nilai-nilai luhur bangsa Indonesia

sendiri. Sementara itu di dalam pelbagai hal (khususnya,d,g ·

lam pengelolaan pembangunan) banyak digunakan cara-cara ,

teori kepemimpinan dari luar/Barat.,Disamping itu cara/ca­

ra/teori-teori tersebut ada bailmya , namun tidak dapat di­

ungkiri dalam prru{tek/pelaksanaannya terdapat hal-hal yang tidak diinginkan , karena cara-cara/teori,tersebut tidak ber

akar kuat padt:'.. sistom budaya bongsa.

Oleh sebab itu menjadi sangat perlu bahkan mendesak,

untuk menggali cara-cara/teori kepemimpinan yang berakar /

bersumber dari sistem budaya bangsa - agar dalam pelaksana

an pembangw1an benar-benar dapat meningkatkan partisipasi

selQruh l apisan masyarakat berswnber dan menggunaksn cara

cara/pedoman yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Pada

kesempatan ini sistem budaya Jawa dipilih menjadi obyek ma­

teri dalam penelitian ini.

Di dalam studi pendahuluan - peneliti menemukan pustaka

1

Page 10: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

2

pus t aka J awa yang mengandung ajaran kepemimpinan masyara -

kat pada umumnya . Pus t aka-pus t aka budaya J awa yang membaha s kepemimpinan an­

t a r a lain:

- Landas an diplomas i be rsumbe r dari ajaran Panji Sosrokar­

tonoo

Landasan kepemimpinan bersumber dari ajaran Mangkunegoro I

- LandasruL pengabdian bers umber dari aj a ran Mangkunegoro IV - LruLdas an kebij akan borsumber dari aj aran Sri Palcu Buwono

-- Sastra J <ilwa Kuna : da:ri Prof.Dr. Ng. Poerbotj a roko se perti

Rrunayana, Bag awatgita, Hastabrat a dan lain-lainnya .

- Sera t Wulangseh 1 a j a ran Sri SuaW1unun l?o.kubuv;ono.

- Sera t Wedha t ama . aj aran Sri Mangkunegoro IV - Sera t Cemporet . aj aran Ronggowarsito

- Ser a t Pustaka Raj a karya Ronggowarsito. Serat Witaradya. juga l a innya karya Ronggowarsito puj ang­g a Kraton Surakarta.

Di dal run penelitian ini dua pustaka yang terakhir yang

disebutkan di atas (Serat Pustalca Raja dan Ser?.t Wi taradya)

menj adi obyek penelitian ini. Dikandung moksud .. pada kesem­

patan l ain akan dilanjutkan pus taka lainnya.

B • Tin j n.uo.n Pus taka

Kepemimpinan muncul bersama adruLya peradaban manusia.

ya i tu sejalc nenek moyang manusia berkumpul bersama. bekerja bers ama ,untulc mempertahankan eksistensi hidupnya (Kartini

Kartono . 1983) Se c a r a sosiologis kep emimpinan s eseorang itu senantiasa me­

miliki landasan masyarakat pendukungnya (socia l basic) ? se­

dangkan kekuatan kepemimpinan di tentukan oleh l apanga:n ke-·

hidupan mas yar akat yang pada sua tu saat .mendapat perhatian

khusus. Hal itu l a zim disebut deng~u1 11 cultural focus". Cul­tural focus dapat be rpindah- pindah . pada sua tu waktu pad~

lapangan ekonomi . lain waktu pada l apangan politik - hukum .

kebudayaan dan sebagainya . Setiap pemimpin yang berdaya g~

Page 11: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

3

na harus mempe rhitungkan social bas ic - apabila menghcndaki

tidak adcmya ketegangan scrta mendapat dukungan l c:mc a rnya

kegi a t an . Jadi m0syarakat tradisiona l y c:mg homogen namp~k

ciri 11 paguyuban1' . di dalam masyarakat y ang demikian i tu ,

hubungan antara y ru1.g memimpin dan dipimpin mas ih sangat

pribadi. Kepemimpinannya dil akscwakan se c ara b ersama-sama

Berbeda dengan masysrakat,modern . ciri yang S8.ngat menon­

j ol a d a l ah "patembayatcil111 ~ ke:pemimpinan dilakulcc:m dal am

s u asana hub1.mg an ke rj a formal . kepemi mpintm berujud cl.alam

b entuk '1k educ1ul-can" . Kepemi mp inan mcrupakan kompleks dari

hak-hak d8l'l kewajiban yang dimiliki, oleh seseor2 ng dala.m

suatu hubu...~gan kerjasarna. ( Wardoyo . 1986 )

Sejalan dengan itu fungsi pimpinan hnruo ~clnlu bcr­

kait cm dengan kelompok mas y a r akat p<;:ndukungnya . dal run a r ­

ti ekonomi . sosiologi maupw.1 budaya. gl.IDa meningkat kan ke

se j ahte r aan bers~~a.

Kepemi mpinan sepert i i tu h arus mcnunj1).kka..~ kemampuan ant g r a

l a in seby,gai p emegang lcemudi ];$:elompok - b e rpero.n sebagai in

t egrator - seb aga i katalisator. berperan sebagai bapak ~an

memainkan peranan sebagai pendidik. (Sondang P .Siagian 9

1983)

Di dal ffin kehidupan mc:musi a berada dalam hubungan an 7

t a r - merupakc.:m s u a tu sistem y:::..ng rumi t (mul tidimensiQna l)?

y a itu y ang berhubungan dengan aspek lingkungcm fisik . yang

berhubungan dengan aspek individu. Se j a l an dengan itu ker­

j a sama dalam k a langan uma t manusia merupakan tuntutan ko -

dratnya sendiri. Keberad.aa.t'l manus i a menjadi semakin terasa

dalam kebersa'Tiaan dengan orang lain.

Di tinj au d a ri akar swnbe rnya y a i tu kodrat manusia , ma

k a y ang membu a t ind ividu menjadi sosial adalah memanusia

k an dirinya dan mem<:musiakan orcmg l a in. (Pa rmono- 198 5)

Kes a darcm t ent ang 11 c:..ku.1' me rupakan essensi munculnya

kebudayaan 1.mtuk d apat melestarikan dirinya b agaimru1a i a

bers ama-s ama dapat mencukupi kebutuhan hidup~ Seca r a ter -

Page 12: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

4

inci dimulai dari pemonuhan kebutuhru1. hidup . untuk i tu pe_r

lu diciptakan kondisi buatan yr;:ng minimwn m0menuhi kebutug

annya yW-g selalu direproduksi. dipc::lihara c1cm dilola de -

ngan standart atau no:nna-norma kehiclupan.

Dctlam rengkaie:m manusia meneruskan penga laman - pengetahu­

e:umya nilai dan norma kopTda generasi bcrikut dengan bentu.k

tradisi. Pencrusan ide cl.ru1. norma terse but mc:J_alui mekanis­

me pcndidikan dala111 arti yang sc::luas~luesnya- sehingga da­

lam m2syarakat mnnusia timbul suatu porady,ban/kelembagaan.

Demikian manusia mengc:.tur hidup berlembaga, mcmo:rlul\:an pe­

laku y ang dapat borfw.1.gsi sebagai penyelengga r a ketertiban

dru1. kcsejal1.teraan b~,gi kelompoknya. yaitu pemimpin.

( Astrid S. Susanto " 1985 )

Adapun wujud dnri kcbudayaan :j_tu secaro. nya t a terinci

da l sJil kompleks nilai/gagasan ideal , komplel-cs aktivi t9-s/ko­

gi£1tan dru1. kompleks karya manusia. (Koent j araningrat. 198 5) '

Sebagaimcma dijelaskan oleh Suthorlc:m<;1 yang dikutip oleh

Ralp Linton dalam Tho Free of Culture . bahwa kobudayaa11.

terbentuk apabila sesuatu telah di t erirria sebagai, nonna· di

terima :;;obagai milik bersama yang meliputi bonda - porasaan.

pikiran , keyakinan dan tindakan. (Astrid S.Susru1.to 1985) '

Hal itu sejalan dengan apa y£1Dg dikemukakan Alfian ,

b al1.wo. kebudayaan merupakan suatu kompleks y ang s umber uta­

manya berasal dari sistom tata nilai y eng dihayati oleh S3_

seor8Xlg atau masyarnlcat y c:tng sol£mjut:o.ya membontuk sikap

mental atau pola berfikirnya . (Alfian , 1980)

S0bagai obyek materia Filsafat Indonesia , kajian .ten­

tang hal-hal tersebut di atas banyru{ dijwnpai dalsE kebud§

yaa.n daerah- y e.;ng oleh Pomorint e:m Negara Rep. Indonesia te.r

tu811.g da.larn landasan Konsti tusi sebagai Kebudayaan Nasio

n al .

Bt:.-tga.imana m2:nusia (Indones ia) monga tur keselarasan hidvp

dengan yc.mg Maha Kuasa , dongan a.lam dan sesa.ina manusia , pe

ranro1. pomimpin masyarakat sangat monentukro1..

Page 13: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

I

5

Sumber aj ar2~ tentsng kepemimpinan bangs a d a p a t ditemukan

d a l wn wa+isan budaya antara l a in: dale~ Sera t Pustaka RQ

ja Purvm - k a rya Rongg owa rsi to.~ wat ak pcmimpin y 211.g akan

diduk ung oleh masyo,rak9-tnya h a rus menyesu~ikan d~ngan,~

tak __ dq_;L~ ___ Uf!.:-'?_~I etl2!!! - yakni: waj:; a k bwni ? watak , air " W§.

t ak api, wat ak ang in . wa t a k surya . watak rembulan " watak

bintang . wat ak mendung.

De l a pam a j a r c:!ll wat ak i tu mo rupak an wat ak ut ama/luhur . s~

rine disc but -sebut Asthabraj;a. ( delapan aj a rru1. luhur) •

Sedru1.g d a lam Se r a t Wita radys . Ranggawa rsit a men e rang kan

tent E;,ng sifa t-sifa t pemimpin yan{J, b a ik yakni: mulat, ( mvas ?

h a ti-hati) " amilaJ_a (memeliha ra) . ainilat a (membela i)- mil.§:

d a :cma (kebajik811.) - p a rimnrmo (bolas 1-casihcm). ( Ka rkono

P o_rtokus wna- 1985 )

Nila i kepemimpin8ll bc:mgs a yang divvariskan olch p a ra

pujangga di mas a lalu merupakan invest asi spiritual dimana

diutamakan keikhla san berkorban don mongabdi demi · kcpenti­

ngon ~wn (bersama)- Di kalangan ABRI telah dirumuskan so­

bola s (11) azas kepemimpine.n yang digali dari nila i-nila i

kepemimpinan bangsa Indonesia. Dari sebelas azas itu a da

tiga azas y ang sang at ditonjolkru1. oleh Ki Hadjar De wantara.

yang dij adikon p::·insip utama kepemimpinan Pcmco..sila.

Kesebelas az a s itu:

- Ing ngarsa sung tulada

- Ing c a dya mang~ k a rs a

-~ Tut WU+i handayani

Heneng - hening - holing awas lan wa spada

( Taqwa k e pada T1-lhan Yang Maha Es a )

Waspada purba wisesa

Ambeg parama arta

Prasaja

Sa tya

Gomi nastiti (hemat)

Blak a ( torbuka )

- Legawa .

( Lemhannas " 1985 )

Page 14: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

6

Disamping it u pada tingkat j enjang serta di bideng apapun ,

seorang pemimpin harus mempunyai l 2,ndasan pokok kepemimpin

an $8perti yru~g diwariskm~ oleh nenek moyang bangsa Indone

sia" antara l a in:

Land~~-~~~§§i bersTh~ber pada ajaran R. Panji Sooro­kartono:

Sue;ih tanpa bcmda

Nglurug tanpa ba l a

II/Iennng tanpa ngas ora1{:e

Weweh tanpa kelangan

LanQ._asan kepemiiY':£~_pc:m :

sifat r a tu bij aksana , adil

sifat pandita membelakangi kemevv8.h.an dunia dapat meli­

hat j~uh ke depao. sifat petani sifat guru

jujur . sedorhana , tokun.~ - ulet o blaka

memberi t aul adan yang baik

Land0san pengaQ~ian (Sri Mangkunegoro I) Rwnongso ru~derbeni

Wajib melu c:mgrungkebi

Mulet sarira hal;lgsara warii

( Kartini Kartono, 1983 )

Bagi masyarakat Minangkabau ajaran sejenis itu ada juga,

terw.~gkap dal am : .

- Yang menyangkut hubungaJ;J. antar: nan tuo dimuliakan . n c:m mudo dikas ihi , samo gacl.rulg ·

hormat menghonnati.

(Ycmg tua dimuliakan- yang muda dikasihi , sruna be

sar saling menghonnati)

Pimpinan masyarakat

Aga r seseore,ng sempurna dalam tugas penghidupannya~

maka seorang pemimpin yang baik harus ada 1'tungku

tiga sejaringan''

rajo ibadu re_jo adat rajo akrun (ahli agruna/ibadat.ahli adat . ahli ilmu penget§ huan)

Page 15: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

7

Adat Minangkabau menentuk2111 kehidup::m masyarakat i tu sela­

ras dengan ketata -,adat - agruna:

- Syara' mangato. ade,mamakai

- Ade', basandi syara' o syara' basandi ki t abullah.

( Nasroen. 1971 )

Di dalam peneliti~~l ini diajukan hipotesis:

1. Di dalmn khasanah budo.ya Jawa telah ada dan dipelihara de­

ngan baik konse ·p-lconsep kepemimpincm masyarakat. Konsep

konsep t ersebut perlu dipelajari dan dikembangkan dalam

rangka Kepemimpinan Nasional.

2. Konsep-konsep kepemimpinan masyarakat Jawa pada umumnya hl!

bungru~ ~ntara manusia dengan manusia. manusin dengru~ alam

semesta. manusia dengan Tuhan Yang Maha Es a .

3. Seorang pemimpin mcndudukkan diri sebagai 11 pcngemban amcmat

rakyat~' untuk mengantark8ll tercapainyn t a tanan kehidupan

ycm.g sejahtera l ahir drul batin (memangun marta martani)

D. Rencana Penelitian ~~~~--~· ---

Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian

pustaka. Oleh sebab itu langkah awal dari penelitian ini ada­

lah mengwnpulkan pustaks. yang berkai tan dengan judul. Semula

peneliti bermaksud rmtuk menelit;i. konsep-konsep kepemimpinan

ysng ada~alrun sistem budaya,bangs a Indonesia. Tetapi karena

beberapa pertimbangru~ teknis. ru.ang lingkllp dibatasi (dulu)

dal2~ sistem hidup Jawa.

Ternyata sesudah beberapa pustaka dikumpulkan dan dibaca. b.§:

nyak dukungan pustaka Jawa yang mengandung ajaran kepemimpig

an masyarakat.

Ajaran itu tersimpul dalam banyru~ ·1.1raian yang bercampur de

ngan pokok masalah lain; baik dalam bent~ - gancaran lagu

(tembang ) atau cerit~ra-ceritera wayang. Sistematikanya ·belum

tersusrm secara rapi .. sebagaimana ki ta mempelaj ari teori-teori

kepemimpinan dari Barat. Oleh sebEib itu penelitian judul ini

Page 16: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

8

memerlukan waktu yE)llg cu.kup lama. lVIengingat keterbatasan

dalrun boberapa hal , maka penelitiGill ini baru menitik bera1

k::m pacla dua pustaka pokok dan beberapa implementasi kon -

sep kopemimpinc-tll budaya bangsa.

Hasil pembacacm pusi;aka dimasukk8.n (disusw1)dengan

menggunakc:m sistem kart·VL ,, dengan maksud untuk memudahkan

klasifikasi dan analisa" yang pada gilirannya akan momper­

jelas makna yang sedang diteliti.

Dengru~ menggm~akan pemahaman dan intepretasi kritis " pene­

liti menemukan pokok masalah yang diteliti.

Page 17: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

-

BAB II CARA PBNELITIAN

A. Bahan dan Ala t Pene litian - . - - - - -=- ......

Penelitiru~ ini t e rmasuk j enis ponelitian pustaka .

Ol oh sobab itu bahan yang di:porgunakan dalam peneliti an

ini y.dal ah buku-buku pustaka . baik pustaka kepemimpiJ.?.<m

W i1um o pus t aka kebudayaan maupun pustaka-pustaka J awa, s~

pert i y o.ng t e l ah dijelaskan dal a.m Bab I. La t ar Belakang

Permasal <Jh zm.

Sodangkan a l a t peneli tian yang c1ipergunakan di sesuail-::an

dengal). ca r a pengumpul o.n da t a yang dipakai dengan sistem

lmrtu . ya i tu kartu-kartu data.

B. J al annxa Penelitian

Setel ah usulan ponelitian disetujui. l angkah pert§:

rna yang dil akukan adal ah membuat kerangka penolftian.

Bordasar kerangka itu kemudian dikumpulkan pust~ka yang

bersangku tan. Bebe r apa pe rpustaka<:m dikunjungi . an tara

l a in:

Perpustakaan Raclya Pustaka - Suraka rta.

Pcrpust al{aan Pusa t Universit as Gad jah IVIada Yogyakart a .

dan Perpustakaan Fak~ltas Filsa f a t Universitas Gad j s~

Mada Yogyakart a .

Dari swnber-swnber terse but peneli ti mengwnpulkan ba.han .

Pembaca an pustaka dilakukan sekitar tiga bulan. Bahan-ba

hru~ di kumpul kan dengan menggunakru~ sist em kartu.

Hal t e rs ebut dilakuk c.m untuk mempermuc1ah klas ifikasi dan

analisa dat a .

Sebelwn penuli$an awal , pene liti me l akwcan konsultasi d~

ngan pa r a ahli , dengan maks ud. memperoleh masukka...11.-masuk­

kan.

Tahap penuli san awal dapat dilalDQkan sesuai dengan ren­

cana . Bahan tersebut kemudian dibawakan dalam seminar.

9

Page 18: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

10

Dari seminar ym~g disclenggarakan di F~kultas Filsafat Uni

vcrsitas y<:mg dihadiri oloh para Doscn" penelti memperoleh

banyak masukan dan kritikon yane; kesemuanya itu dimaksud -

kan untuk penyempur naan pembuatru~ l aporan.

Bahan y<..mg sudah dimasukkan dalam kartu-kartu data ,

cl.ikl::lSifikasi menurut unsur-unsurnya .

Cara mcne;a11.alisis data ( tentang k<;mscp-kons~p kcpcmimpin­

an) d i pergunakc.n mctode deskripsi , analisis, sintcsa dan

intepre t as i kritis.

Dari data ym~g t~rkwnpul banyak di temu.kan istilah-istilah

khns b ahasa J awa. schingga memerlukru~ bantuan kamus untuk

dapat memahami rnaknanya.

llfiotode komparasi dipcrgunakan d2.larn rongka. mcmperjelas P.£

mahrunan.

Di dalam monguraika.11. ossensi a j a ran kopemimpinan Ja­

Wrt. kerapkali c1ijurnpai ura ian yrm.g sifatnya "tmut olog is"

( pengulangan) •

Untuk sementara hal itu , tidak dipcrmasalahkan . karena P.§:

d2 Ctkhirnya dengan interprctasi kritis y2.ng torus mcnerus

dilakukru~ . akhirnya pcneli ti menemul{an essonsi ajarcm ke­

pemimpinao J awa . Walaupun tidak sela lu,dijelaskan secara

eksplisit . peneliti dapat menyimpulkan. b ahwa a jarnn (kog

sep) ~kepemimpinan dale.m sistem budaya Jawa i tu solalu me­

ncmpatkan ke$elarasan hubungruL ant a r a manusia dengan so -

s c.una mct.nusia" manu, sia dengan alam semesta serta manusia

dengan Penciptal\fya o sesuai dcmgan hipotosis yang diajukan.

Page 19: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

BAB III

HA<H L PENELIT I.A.N DAN PEMB.AHA~AN

A. Pengertian Kepemimpinan dan Tugas Pemimpin

"Kepemimpinan 11 merupakan faktor yang menentukan di dalam mencapai keberhasilan kegiatan bersama. ~eorang pe -mimpin yang baik, mempunyai kesempatan yang paling banyak untuk merubah "lahan kritis menjadi emas hijau" dalam bi­dang po~tantan. <iebaliknya seorang pemimpin yang buruk, da pat merubah tumpukan uang menjadi abu". Di dalam segala bi dang kehidupan, tidak riapat diungkiri bahwa kuali tas se orang pemimpin sangat menentukan berhasil tidaknya suatu usaha bersama. Pemimpin dan kepemimpinannya memainkan per~ nan penting, bahkan dapa t dikatakan sanga t menentukan da -lam usaha pencapaian tujuan yang telah di tetapkan sebelum­nya.

Di dalam kehidupan bermasyarakat, figur pemtmpin me -rupakan unsur penting dalam menjaga, memelihara dan mengem bangkan interaksi sosial. Di kalangan pemuda misalnya, ·da­lam kegiatan olah raga atau kesenian, selalu~ muncul sese­orang yang menonj ol diantara mereka, sehingga ia berperan­an sebagai pemimpin kelompoknya. "Pengangka tannya" untuk menj adi pemimpin tidak s elalu ha -rus dilakukan secara formal, melainkan dapat d~lakukan seQ

cara informal. Ia muncul "di permukaan" dengan segala ke -lebihannya dan kelompoknya mengakui ia sebagai pemimpin. Di lingkungan kampus, sering juga muncul: "tokoh mahasiswa" dengan latar belakang kelebihan intelektual dan kemampuan­

nya berorganisas l . Ia"'menjadi idola, panutan bagi ternan temannya. ~ecara sosi ologis, kepemimpinan seseorang senantiasa memi­liki landasan masyarakat pendukungnya (sJcial basic). 8e­cara terperinci dapa t dij elaskan s ebagai beriku t: - Kepemimpinan erat hubungannya dengan susunan masyarakat

pendu kun gnya ; - Kekuatan kepemimpinan ditentukan oleh suatu lapangan ke-

11

Page 20: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

12

hidupan masyarakat yang pada suatu saat mendapat perhatian

khusus. Hal itu lazim disebut dengan cultural focus;

- Cultural focus dapa t berpindah-pindah, misalnya pada lapa­

ngan politik, lain waktu pada lapangan hukum, ekonomi, ke­

bur'Jayaan dan sebagainya ;

- ~etiap pemimpin yang berdaya guna, harus memperhi tungkan • social basic, apabila menghendaki tidak adanya ketegangan

serta mendapat dukungan lancarnya kegiatan;

- Kepemimpinan dalam masyarakat tradisional yang homogin, m~

nampo.kkan ciri "gemeLnschaflich"nya. Dalam masyarakat yang

nemikian i tu hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin rna

sih sangat pribadi. Hubungan pribadi sangat dihargai;

- Kepemimpinan dalam masyarakat tradisional pada umumnya di­

laksanakan secara bersama-sama.

~eorang pemimpin adat misalnya tinak akan ia ber:tindak se!:!_

diri sebelum merundingkan sesuatu masalah dalam satu rapat/

musyawarah. Maka keputusan-keputusan pemimpin tersebut s~­

kaligus merupakan pula rasa keadilan masyarakat yang ber -

sangkutan. (Wardoyo dkk, 1985)

c:ecara garis besar dapat dikatakan bahwa ''kepemimpinan"

itu merupakan kemampuan dari seorang (pemimpin) untuk mempe­

ngaruhi orang lain, sehingga orang lain berbuat atau bersi -

kap sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut. ~

Dalam kepemimpinan dapat dibedakan antara Kepemimpinan

s eba ga i "kedudukan" dan Kepemimpinan s ebagai "Pr•ses so~ial!_

sasi".

Kepemimpinan sebagai kedudukan, merupakan kompleks dari

hak-hak dan kewajiban-kewajiban, yang dapat dimiliki oleh

s es eo rang a tau sua tu badan.

Kepemimpinan sebagai proses sosialisasi, meliputi segala

tin 4akan yang dilakukan seseorang a tau 9esua tu badan yang

mervebabkan gera k/kegia tan da ri anggeta ma.syarakn t.

Page 21: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

13

Kepemimpinan muncul dari basil hubungan kerja sama dari kelompok atau basil dinamika s osi al. Munculnya seorang pemi~ pin merup2kan has i l da ri sua tu proses yang dinamis yang se -laras dengan kebutuhan kelompok yang ~ersangkutan.

Untuk memenuhi makna kepemimpinan dalam kepri bad ian bang sa terlebih dahulu akan diuraikan masalah-masalah pokok ke -pemimpinan sebagai mana diuraikan dalam berikut ini.

1 • Kepemimpinan

~ebelum mempela jari pola kepemimpinan dalam sist~m Bu -

daya I n donesia, terlebih dahulu akan di jelaskan, pengertian "Kepemimpinan" itu sendiri, Bimo Walgito , mengajukan pendapat Andrews yang dikutip oleh

Fiedler sebagai berikut:

- Leadership is the exe~ise of authority and the making of desisions ( Dubi n, 1951 )

- Leadership is the process of influencing group activities

towards goal setting and goal achievement. (qtopill,1950)

- The leader is one who succeds in getting others to follow him (Cowley, 1954)

The Leader is one who creates the most effective change in

group performence. (Cattel 1 1953)

- The ~eader is tha t person identified and accepted as such by his f ollower."'1. ( .'lanford, 1949)

( Bimo Walgito , 1986 )

Da r i contoh tersebut di atas memberikan gambaran ber -variasinya para ahli dalam memberikan pengertian mengenai

pemimpin dan kepemimpinan itu. Namun demikian, dalam mendes

kripsikan ini senant~asa terdapat variasi-variasi

a . Adanya seor ang pemimpin (posisi) b. Kelompok yang dipimpin (obyek)

Page 22: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

I

14

c. Tujuan atau sasaran yang akan dicapai (goal) d. Adanya akti vi tas (action) e. Adanya interaksi, f. Adanya kekuatan/otoritas (power)

Pengertian kepemimpinan ini merupakan suatu deskripsi tentang kegia tan seseorang yang dinilai sebagai pemimpin; dan terdapa t as pek-as pek:

a. Posisinya sebagai pusat dari lingkungan, b. Peranannya sebagai pemberi arab, c. ~ebagai penggerak atau stimulator dari aktivitas kelom

poknya,

d. Memberikan bentuk yang diharapkan dalam kegiatan secara terarah dan jelas•

Pengertian kepemimpinan ini lebih di ti tik-bera·tkan P§. da segi fungsi dari pada struktur. Berkaitan dengan hal ters ebu t, pengertian kepemimpinan dapa t diberi kan makna:

a. Kepemimpinan merupakan ciri~ciri aktivitas sese ~

orang yang dapa t mempengaruhi pengikutnya ~ b. Kepemimpinan merupakan sua tu ins trumen un tuk dapa t

melancarkan suatu kegiatan dalam mencapai sesuatu tujuan.

The Liang Gie dBlam, Admini~tras_ i Perkantoran Modern men_jelaskan rangkaian perbuatan "menejemen" (~ebuah isti -lah yang mirip dengan kepemimpinan) di perinci lebih lan ;;.;

jut dalam aktivitas:

- Perencanaan: P~"'~la perbua tan menggambarkan keadaan di muka (yang akan datang) hal~hal

yang menguntungkan, hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakan.

- Pembuatan keputusan: Pola pe-rbuatan melakukan pem_h lihan diantara pelbagai kemungkinan untuk menyelesaikan soal-soal yang ter j adi.

Page 23: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

- Pembimbingan: Pola perbuatan mendorong semahgat ker­

ja, mengarahkan anggota lebih bergai rah melaksanakan tugas demi tercapai -

nya tujuan yang telah disepakati ber -

sama.

- Pengordinasian: Pola perbuatan menghubung-hubungkan

dan menyelaraskan anggota-anggota ber­ikut tugas dan partisipasinya satu sa­

ma lain.

- Pengontrolan: Pola perbuatan memeriksa dan mencocok­kan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana dan hasil Yang telah ditentukan.

- Penyempurnaan Pola perbuatan memperbaiki tata~rang

ka dan tata kerja dari usaha ~erjasama

yang bersangkutan. ( The Liang Gie, 1978 )

Berdasarkan uraian tugas ters ebu t dapa t dis impulkan, bahwa seorang pemimpin harus memahami: Sistem kerjasama k~

lompok orang yang bekerjasama dan proses pembagian kerja. Taylor, qeorang t okoh yang sering disebut "Bapak Ilmu Mene­

j emen", menyinggung inti dari Pada kepemimpinan yakni meng­

gerakkan orang-orang bawahannya untuk bersama-sama beker.ja

menuju tujuan yang diingini oleh semua.

~eorang pemimpin harus menyadari sepenunya bahwa yang dihadapi adalah manus~a-manusia dengan segala tingkah-laku­nya , si f a t-sifa tnya yang baik maupun yang kurang baik. ciapakah yang dapat menjadi pemimpin yang baik?, atau sifat

pemimpin yang bagaimana yang dapat menggerakkan orang- orang bekerja sama dengannya?

Terry, menyebutkan beberaPa sifat yang penting, yang harus

dimiliki seorang pemimpin. Prof. Dr. J.Panglaykim, dkk., m~ ngutip pendapat Terry dalam buku: Principles of Management

Page 24: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

16

s ebaga i beri ku t:

- Penuh energi, baik rohani maupun jasmani dan dapat giat terus menerus.

- Mempunyai stabilitas dalam emosi dan perasaan, arti­

nya: qeorang pemimpin tidak boleh berpras angka, ber­

pikiran a pri ori jelek tentang orang-orang bawahan -nya; ia ti~ak boleh lekas naik pitam, sebaiknya : ke­

percayaan pada diri sendiri harus cukup ada.

- Mempunyai pengetahuan yang luas ten tang hubungan: rna nusia. Oleh karena pekerjaan yang utama erat ber sang kutan dengan manusia, maka ia harus mengetahui ba

nyak tentang manusia dan hubungan antar manusia.

- Keinginan untuk menjadi peminpin harus menjadi daya

pendcrong yang muncul dari dalam dan tidak didesak -kan dari luar. Ia harus mengungkapkan dan ~elancarkan anthusiasme dalam bekerja.

- Mempunya i kemahi ran dalam mengadakan "communica ti.c-n" (secara lis an maupun tulisan)

- Mempunyai kecakapan mengajar, ka rena seorang pemimpin

tulen harus pula memberi semangat pada orang-orang -

nya , ia harus pula dapat mengembangkan lain orang dan memajukannya.

- Mempunyai kemahiran di bidang s osial supaya terjamin

kepercayaan dan kesetiaan dari pada o£ang-orangnya. Ia ha rus bersifat suka menolong, senang jika orang -orangnya bersifat peramah dan dapa t menghargai p·en -dirian orang lain.

- Mempunyai kecakapan-kecakapan teknis untuk merencan§_

kan, menyusun organisasinya, mendelegasikan, mengam­bil keputusan, mengawasi dan meneliti dan seterusnya.

( Panglaykim, 1984 )

Page 25: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

17

Yang tidak disebut oleh Terry, tetapi pasti terang ju­

ga dimaksudkannya adalah kecakapan seorang pemimpin untuk

berfikir, baik secara terang, maupun secara dinamis dan ak­tif.

2. Tugas Pemimpin

Berkaitan dengan hal tersebut, Gerun gan (1966) yang m~

ngutip pendapat F. Ruch, adanya tiga tugas utama dari pemim pin yai tu:

.l?ertama : qP.orang pemimpin bertugas memberikan s truktur yang

j ela s da ri s i tuas i-s i tuas L yang rumi t yang dihad§_

pi oleh kelompoknya. ( c:truc turing of situation).

Kedua

Ketiga

~ qeorang pemimpin bertugas mengawasi dan menyalur­

kan perilaku kelompok yang dipimpinnya.

(Controlling group behavior)

Int juga berarti bahwa s eo rang pemimpin bertugas

"mengendalikan" perilaku anggota kelompok dan ke­

lompok itu sendiri, atau pengendalian ini diglina­

nakan sistem pengha rgaan dan hukum (rewards and

punishments)

c:eorang pemimpin bertugas sebagai juru bic a ra ke­

l ompok yang dipimpinnya (qpokesmean of the group).

qeorang pemimpin harus dapat merasakan dan mene -

r angkan kebutuhan-kebutuhan kelompok yang dipim -

pimnya ke dunia luar, baik mengenai sikap kelom -

pok, tujuan yang diha rapkan ataupun sebab-sebab

timbulnya kekhawatiran dari kelompok .

Di s amping apa yang dikemukakan oleh Gerungan tersebut,

Krech dan Crutchfield (1948) mengemukakan pendapatnya bahwa

ada beberapa fungsi dari pemimpin, yai tu:

1). The leader as exeo"'.ltive: ~eornng p·emimpin sebagai_ ekse­

kutip ikut berkiprah dalam mencapai tujuc:m dari kelompok

dan juga bertanggungjawab atas pelaks anaan hal-hal yang

telah digariskan dalam kelompok yang dipimpinnya .

Page 26: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

18

2). The leader as planner. 8eorang pemLmpin bertugas: mem­

buat perencanaan kegiatan yang dipimpinnya.

3). The leader a~olicy maker. Tugas seorang pemimpin,

adalah menentukan kebijaksanaan kelompok yang dipimpin­

nya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tentu -

kan.

4). The leader as expert. Disamping seorang pemimpin seba­

gai pembuat kebijaksanaan, perencanaan dan juga sebagai

sumber informasi dari anggota kelompok yang dipimpinnya.

Ka renanya diha r apkan seorang pemimpin adalah seseorang

yang ahli ~alam bidang yang dipimpinnya .

5). The leader as external group repre .sentative. Tugas se­

orang pemimpin ialah mewakili kelompok ke dunia luar k~

l ompoknya• Pemimpin sebagai cerminan sifa t ataupurt ke ~

pribadian dari kelompok yang dipirnpinnya di hadapan ke~

lompok atau o rang lain.

6). The leader as controller of 1nternal. relationship. qe­

orang pemimpin mempunya i tugas untuk mengontrol atau u~

tuk mengawasi apa yang terjadi rlalam kelompoknya, baga.i

mana hubu:bgan anggota satu dengan yang lain a taupun ke­

adaan kelompok s ecara umum. Re~"'~rang pemimpin ka renanya

harus peka terhadap situasi di dalam kelompok.

7). The leader as pervevor of rewards and punishments. 8e­

orapg pemimpin dalam keadoan yang diperlukan perlu mem­

berikan hukuman ataupun hadiah. Berkai tan dengan ha l te.r

sebut sudah barang tEmtu dalam kelompok adanya aturan -

aturan yang perlu difahami oleh anggota kelompoknya de­

ngan baik.

8). The leader as arbritrator and mediator. 8eorang pemim­

pin bertugas sebagai penengah atau sebagai wasit bila da

l am kelompoknya terdap:l.t perselisiha):'l dinntara para ang

gota, dan seorang pemimpin juga mempunyai tugas untuk me

mul i hkan kembali hubungan yang kurang baik tersebut.

Page 27: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

19

9). The leader as exemplar. ~eorang pemimpin hurus mampu menjadi panutan, menjadi teladan, baik dalam ucapan rna£ pun dalam tindakannyn. Hal tersebut menyangkut kewibawa an seorang pemimpin.

10).The leade r as surrog2te for individu al responsibility. qeorang pemimpin juga harus mengambil alih tanggungj a -

wab atas tinrlakan anggotanya. Disadari atau tidak se ornhg pemimpin ikut memikul tanggungjawab, segala tin -

dakan para anggotanya.

11)~The leaoer as simbol of the group• ~eorang pemimpin a­kan merupakan l ambang dari kelompoknyn.

12).1he leader as ideologist. qeorang pemimpin harus bena r

benar dapat memahami id~ologi kelompoknya, sehingga da­

lam memimpin akan sesuai dengan aspirasi, yang ~da dalam kelompoknya. Ae,..rang pemimpin ha rus mempunyai ideologi

a tau pendi rian yang kua t, agar tidak mudah terom -~ang-ambing oleh pengaruh dari luar kelom~oknya.

13).The leader as fathQr figure. Aeorang pemimpin juga se­

bagai "bapak" atau "sesepuh" dari para a1.1ggotu kelompok nya , sebagai tempat identifikas i, tempat pencurahan isi hati dalt para anggota yang dipimrinnya .

14).Th& leader as scapegoat. qeorang pemimpin harus berse­dia menjadi "kambing hitam". Keadaan ini terutama akan

terj ad i bila kelompok yang dipimpinnya membua t kes alah­an, menghadapi persoalan-pers oal an yang sulit dan hal tersebut biasanya dilemparkan kepada pemimpinnya.

( Bimo Walgito , 1966 )

Page 28: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

20

B. Kepemimpinan Dal am qistem Budaya Bangsa

1. Munculhya kebudayaan

Kepemimpinan muncul bersama-s ama adanya peradaban ma ­nusi a , yakni mereka merasakan kebutuhan bersama agar supa­ya dapat mempertahankan hidupnya (su~ive). <iecara alami hal itu merupakan dorongan utama meraka ber -kumpul dan bekerja sama mengatasi taJ!tangan alam dan tan'tqng ~:n r binatang buas serta menyediakan bahan makan bagi ke -lua rga kelompoknya.

Sejak itu terjadi kerja sama antar manusia dan muncuJ:_

l ah "yang kua t" menjadi pimpinannya. Yang kua t dalam arti yang pal i ng berani menga tasi t antangaD; yang paling teram­pil melaksanakan tugas. Usaha mempertahankan hidup pada h~ kekatriya merupakan awal terbentuknya kebudayaan . ~ec a ra teri nci Malinoswki di dalam : A ~cientific Theory of Cul­ture and other Essay, menjelaskan terbentuknya kebudayaan:

- Unsur pertama dalnm pembentukan kebudayaan ialah un sur memenuhi kebutn,lhan minimum.

- Kemudi an demi pertahanan kondisi (yang diangga p ~u­dah lebih baik dan menguntungkan) manusia membuat kondisi buatan lebih lanjut. K~ndisi bua t an ini menurut Malinowski merupakan ke­budayaan dalam bentuk sederhana serta essensi, ya -itu karena kebud ayaan berpangkal pada usaha manusi a

mempertahankan kondisi yang menguntun gkan baginya .

- Untuk itu dilakukan dengan pengadaan sua tu kondisi buatan ba ru yang diusahakan kelanjutannya dengan p~ ngadaan kembali (reproduks i ) pemeliha raan (maintai ­nance) serta pengelolaan (management).

- Pengadaan unsur-unsur ini sekal lgus mengadakan stan dard kehidupan kebudayaan kelompok atau masyarakat

yang bersangkutan.

Page 29: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

21

- Untuk mempertahankan eksistensi kelompok dalam ling­

kungan alamiah, biologik dan fisik, manusia menerus­

kan pemikiran serta pengalaman kepada generasi ber -

ikut, sehingga terbentuk tradisi.

- Penerusan idea-idea serta pengalaman (nilai dan nor­

ma) generasi satu ke~generasi berikutnya dijalankan

menurut metoda-metoda serta mekanisme pendidikan ter

1entu, sehingga terbentuk lembaga (institutions) dan

pelembagaan.

- Akhirnya terbentuklah ketertiban serta hukum demi ke

lanjutan eksistensi kelompok.

(Astrid <"'. 0 usanto, 1985)

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa pokok pangkal

terbentuknya kebudayaan adalah setiap individu mempunyai tg_ gas untuk hidup dan mengadakan pengelolaan lingkungan hidup

se8Uai dengan kepentingan pribadi m8Upun kelompoknyaL Maka kes i_mpulannya ialah asal usul kebudayaan adalah:

economic organization (Pengorganisasian kebu~~han).

qehubungan dengan itu memaksa manusia berkelompok bekerja -

sama atau berorganisasi; terbentuklah konsensus tentang ni­

lai dan norma secara turun temurun. Jelaslah bahwa: Kebuda­

yaan tidak lepas dari kehidupan berkelompok, yaitu pengorg£

nisasi an antar individu dan membentuk :nenjadi satu kelompok.

8utherland, yang dikutip oleh Ralph Linton dalam: The . Free of Culture, menjelaskan bahwa kebudayaan dapat terben-

tuk apabila:

- qesuatu telah dLterima sebagai norma (dalam bentuk

penggunaan obyek materi atau pikiran).

- Hal yang di terima sudah harus merupakan "milik ber -

sama" kelompok.

- Apa yang disebut kebudayaan tidak saj a meliputi: beg

da, tetapi juga perasaan, fikiran dan tindakan, hal

mana dinilai sebagai norma untuk kelompok yang ber -

Page 30: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

22

s a ngkuta n. (Astrid 8.8Usanto, 1985)

2. Refleksi Nilai Dalam Fenometw Kebudayaan

Kebuda yaa n pada hakekatnya merupakan t o talitas hubunE

an hidup be r dasa rka n nila i-nilai dan no rma-norma . Hubungan

an t a r yan g mend asa r ka n a t ns nila i dan norma tersebut meng­

an t a rkan manusi o. pada tingkat kesempurna annya sebagai man~

sia.

Mempela jari kebudayaan ditinjau dari dimensi wujudnya

mempunyai pa ling sediki t tiga wujud, ya i tu ~

- Wujudnya sebaga i kompleks cita -cita, ga gasan ideal

kehidupbn, komplek nila i kehidupan.

- Wujudnya seoo gai s a tu kompleks nktivi t as .

- vJujuonya s eba ga i kompleks ka rya yang mengm s ilkan

benda -benda.

(Koen tj a rahingra t, 1985)

~ebagai suatu kompleks gagasan ideal atau komplek ni­

l a i, kebudayaa n mempunyai sifat abstrak. Pa:ra ah1i ah tro:PQ

logi dan s osi ologi menyebut wujud yang pertama ini sebaga i

"sis tern budaya " (cultural system).

Gagasan tenta ng nilai yang ada pada alam pikira n manusia

itu memang tidak berupa kepingan-kepingan terlepas satu S£ rna l a in, mel a inka n saling berkaita n berdasarkan: azas-azas

yan g saling ada hubungannya menj ad i suatu sistem yang rela

t i f montap da n kontinu.

sebagai sua tu kompleks aktivita~ manusia yang s a ling

berinteraksi kebudayaan itu bersifat lebih konkrit dan ·da­

pat diama ti. Para ahli a.ntropologi dan sosiologi menyebut

kebudayaan da l am wujud kedua ini sebagai: "sis tern s osial".

( c:ocial sys tern).

Aktivitas manusia berinteraksi s a tu sama lain, pada

umumnya mempunyai pol a yang teratur atau berdasarkan atas

n o rma-norma tertentu. Norma-norma itu pada hakekatnya me -

rupakan penjabaran konsep nilai dalam bentuk yang lebih kon

Page 31: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

23

krit (operasiona l)~ Norma -norma didas a rkan oleh nilai-nilai ideal yang menjadi pa r adigmanya.

Disampi:r1g i tu aktivi tas manusia berinteraksi den:;an m§_

nusia lainnya dalam kehidupan masyarakat banyak menggunakan benda -benda yang mempunyai fungsi praktis, maupun simbolis,

seperti s i stem peralatan, sistem komunikasi maupun bangunan bangunan ritual. Aktivitas ka rya manusia itu memang menghasilkan banyak sis­

tern peralatan yang menunjang keperluan hidup. Kebudayaan d§. l am wujud f i sik itu sifa tnya paling konkrit, sering disebut

kebudayaan fisik (physical cultural) dari benda-benda yang paling se derhana sampai sistem teknologi yang rumit/canggih

seperti kcmpt.ite:r. Detnikian puia benda -benda sebagai ha~il

karya manusia yang bersifat simbnlis, pada hakekatnya meru­pakan upaya manusia untuk mengekspresik&n nila i seperti ba ­ngunan Candi, Ma~jid, seni kaligrafi, patung Budna, Area ~i

wa Mahadewa dan sebagainya .

Candi Borobudur sebagai contoh, sec.a r a obyektif merup§_

kan kumpulan bongkahan ba tu yang disusun seca r a teratur ra­

pi, dengan pahatan relief indah, memiliki a rti simbolis yang dalam maknanya. Bangunan itu sebagai perwujudan kc rya manu­si a merupaka n bangunan budaya. Da r ;_ bangunan budaya i tu ki ta dapa t memmgkap konsep nila i­

nilai . JU:f.i an, menerangkan pengertian Kebudayaan-·sebqg~~ · b~£ ikut:

"Kebudayaan adal ah s al ah satu kompleks yang sumber uta ­manya herasal dari sistem tata nilai yang dihayati ·a t au dianut seseor ang atau ma sya~akat yang selanjutnya mem -bentuk sikap mental atau pola berfikir .........• ".

( Alfian, 1980)

Tidak s al~h l a gi jika kita meliha t bangunan budaya itu kita dapat menangkap konsep nilai. Bangunan budaya merupakan s alah sa tu perwujudan nila L Dari

urai&n di atas ki ta dapat mengetahui betaPa eratnya hubungan antara nilai dan kebudayaan.

Page 32: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

24

~ebaga Lmaria dikemukakan oleh Langeveld ·: 't

"HU.bungah ahtara nilai dan kebudayaan merupakan inti -s a ri difinisi kebudayaan. Kebudayaan merupakan per wujudan 8 ktif dan dari nilai dan produknya 11 •

( qidi Gazalba, 1978 )

qemenjak orang lahir, adat kebudayaan menanamkan kep~

danya ide-ide nilai melalui orang tua , kakak, anggota ke -raba t dan sebaga inya. Penannman itu dalam alam perasaan d.!_ sebut pendidikan. Melalui sosialisasi dan. kulturasi orang mewa riskan tata nilni masyarakat. Kebudayaan dikendalikan oleh tata nilai yang hidup di dalam masyarakat. Karena tata nila i telah dimiliki oleh sifat atau telah menjadi tabiat, maka di dalam berbuat tanpa di­sada ri atau dengan sendirinya, orang Gigerakkan mengarah

kepada ta tn nilai. Maka yang rnembentuk pola H:ebtidayaah ada

lah tata nilai.

.<iesuai dengan hal tersebut di atas, Prof. Harsojo megj jelaskan pengertian kebudayaan sebagai berikut:

"Kebudayaa n adalah kes eluruhan kompleks ~ilai, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, k~ seni an, moral hukum, adat istiauat dan kemampuan lain serta kebiasaan yang didc:Jpat oleh manusia sebagai ang_ gota masyarakat".

( Harsojo, 1977 )

Nilai terwujud dalam kebudayaan dengan pelbagai ben -

tuk. Nilai s i f a tnya dbstrak, manusia dengan budaya, mewu -

judkannya dalc:Jm kebudayaan, secara puitis dapat dikataka~: "Nilai itu iba ra t ma ta air, melalui alur sungai akhirnya menuju muara ". Ada pun muara nilai i tu tidak lain dari pada

t a ta kehidupan masyaraka t yang melembaga dalam kebudayaan. Kebudayaan merupakan perwujudan aktif daripadn tata nilai. Nilai seolah-olah mengisi kenyatnan, sehingga menjadi sifat kenya taan i tu.

Tidak dapat disangkal l agi, bahwa fenomena kebud ayaan

Page 33: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

25

merupakan yang khas manusiawi. Kebudayaan menyinggung daya

ci_pta beb~s yang serba kompleks dari manusHt di dalam- hidu£

nya. Manusia pelaku kebudayaan, ia menjalaninya dalam ke

gitan hidup untuk mencapai sesuatu yang bernilai bagi hidu£ nya. Mel alui kegiatan kebudayban, sesuatu yang semula meru­

pakah a ~gah~angn n, gagasan-gagasan nilai abstrak memanife~~ tasikan nila i dalam hidupnya, manusia membud ayakan nilai-hi

lG i dalam alam.

Jv.M Bakker 'iJ.' menj elaskan ten tang us aha manusi3 mem:.... _Qudayakan nil9i di dalam l)idupQ.Y£_secara terperinci sebagai beri ku t;

- Eksteriorisasi: Manusio yang inelaksanakan daya budi

untuk menettibkan alam ~enyeba bka n adanya hasil di­lua rnya , sebuah produk yang berdiri sendiri sebagai

hal, peristiwa, benda fi~ik.

- Komunikasi: Hal daya budi perorangan ters€dia untuk

dipergunakan orang lain~ Dipergunakan dalam kesatuan antar subyek secara dialog dengan saling menyumb.ang

dan bertukar pikiran, agar hasil itu semakin sempur na dan berfaedah.

Kontinui ta~ ~ Karya kebudayaan berlangsung terus, dan merupakan ti tik tolak untuk perkembangan lebih lan -

jut. Dnlam evolusi kebudayaan subyek-subyek pada gi­l i rannya berfutig~i sebagai ahli waris dbn pewaris.

Yang di terima dari angka tan dahulu di teruskan kep~tda yang datang. Ti rlak perlu diciptakan berulang kali, meskipun perlu·. · us aha untuk menerimanya secara ak­tif seba gai nilai. Kebudayaan berj alan secara kumula tif. Unsur yang sekali direnggut dari khasanah alani anomin dan ditambGhkan kepada alam insani persediaan terus..;_menerus.

Kebudayaan berupa ti tipan saCar kepada umat manusia, _dipa kai juga secara sada r dan bebas, bukan sebagai nasib. Pe

Page 34: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

26

nertiban alam melingkupi t.ingkat-tingknt bernilai tiga ju-

ga:

Kepribadian manusia~ Yang oleh realisasi wajar,haE

monis dan hirarkhis dari budi dan bakat insani men­ca pn L kemo.nus iaan s empurna; lengkap, u tuh dan otentik. 0,egalo. fungsinya bekerja seho.rusnya~ Oleh perbuatan secara bijo.ksana, alam insani direalisasi menurut ke cakapan yang terpendam di dalamnya.

- Alam fisik~ Diketahui oleh ilmu, diatur menurut hu­kum alam, disempurnakan bagi simbiose dengan manusia

oleh teknik, integrasi sebagai nilai.

- Lingkungan sosial: Hubungan antara manusia di tertib kan untuk menca pai s olida ri tas, kerj a samn, saling

menghargai dan cinca kasi}-1. Itu terjadi oleh peneli­

tian ilmu-ilmu sosial, dan karya gosi al me~garah pe­

nyatuan keluarga bangsa-bang~a.

( J\vM Bakker .c1J., 1984 )

Dari kebudayaan diharapkan kemanusiaan sej ati Ycmg me!!!

buang khaynlan palsu dan meniadaknn fru.stasi, pelaksanaan hak dan wajib ynng mengganti kesewenangan dan egoisme, ke­sadaran mengganti isolasi dan individualisme kemakmuran mengganti kemiskinan, kebenaran, keinrlahan, keadilan meng -gantL ~ segala-galanya yang semu, kejam, jelek, akhirnya semua kebaikan itu dalam keselarasnn dan kesatuan. Kebudayaan pro ses mengejar nilai-nilai tertinggi ~an bersifat idealistis.

Usaha membina kebucayaan tidak kunjung selesai, ia membum -

bung terus ke atas, ke puncak yang selalu tambah tinggi,tag pa mengabaikan wnjib-wajib asnsi yang memprasyaratkannya.

A~pek moral dari kebudayaan terletak dalam karya budi

ya ng mentranformesikan datn, fnkta, situasi dan kejadian a­lam yang dihadapinya itu men.iadi niJ-ai bagi manusia. Peni -

Page 35: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

27

laian a tau evaluas i i tu tersembunyi dalam keyakina n dan pe­

nge tian, tampak dalam efek-efek sebagai rumah, oba t, s astra, pesawat, demokrasi adil makmur dan sebagainya . Martabat kebu 0ayaa n ditentukan: ~leh nilai-nilainya, kare­

na t anpa nilai terr' apat kemungkinan belaka a t alL.]2erwu.iuda n

kemungk ~-nan yang menyeleweng ._ Bahwa kebudayaan merupakan k~ majuan terhadap data dan fakta alam mentah diakui baik oleh

sarjana maupun oleh rakya t.

Hak eka t yang tidak dapa t digal i dalnm seumur hidup yang

dengan ti dak berkeputusan dapa t disempurnakan.

Prof. c::.T. Alisyahbana menarik kesLmpular da ri sebuah ura La n panjang lebar sebagai berikut: 11 \o/e thus arrive at t

the very simple definition of culture as realization of /

values, of a system of values as anevaluating pr ocess". ·

( Mereka s ampai dapat kesimpulan yang sederhana untuk: men­dLfinisikan secara umum tentamg "Kebudayaan sebag'a i reali -,s_asi nila L-nila L" atau sistim nilai-nilai atau sebagai pro­

ses penilaian).

Dengan menegaskan nilai sebaga i sifa t formal intrinsik da -

l am kebudayaan itu, maka ditolak pendeka tan s oal kebudayaan s eba ga i_ " a way of life';, dengan a bs traks i da ri nilai dan penyempu rna an.

Keburlaya?n singkatnya adalah penciptaan, penertiban nan pengolahan nilai-nilai insanL. Terli ngkup di dalamnya

usaha memanusiakan bahan alam rnentah serta hasilnya. Dnlam bahan alam, alarn diri dan alarn l i ngkungannya , baik £isik rna~ pun s osial, nila i -nila i diidentifikasikan dan diperkembang­

kan sehingga sempurna. Membudayakan alam memanusiakan hidup,

menyempurnakan hubungan keinsani an merupakan kesatuan ti -dak terpisahkan.

Page 36: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

( 28

Itula h inti dan batas kebudayar-m. Di lua r batas itu,

ya t tu merohani kan manusi a, sudah tie da kebudayaan, I tulah

agoma, dtmona kebudayaan menyediakan kesempatan. Dalam

a gama manu.sia menerimn rakhma t yang menga tasinya , dan me,_

nyempurnakannya dalam dimensi ilahi.

Kebud~y::wn adalah dimensi mrmusia sendiri sebagai pencipta

d i dUnL a.

3. Kebuda;zaan ba ngs a

Da lam ura :_a n ini dibo t asi Kebudaya nn Bangsa Indonesia

sebagai mana tercermin dalam un~ang~Undang Dasar 1945 pa ~

sal 3 2 ~

"Pemerintah memajub:m kebu da yaa n Nasional Indonesia".

Yeterttuan ini menunjukkon bahw a masala h "kebuda yaan" me ~

rupaktm sesua tu ya ng penting dalam kehidupan berb,angsa' dan

bernegara • Qua tu bangsa yang tidak tnempunyai kebudayaan s~

r i ng rli sebut sebagai bangsa yang miskin. Bangsa Indonesia,

Kebudayaan Na.c;ihonal i tu terda pa t sebagai puncak-puncak ke­

budAyaan daera h di s eluruh Inr~ onesi a s eba ga imana yang di ~

jelCJ~kan r4alam penjelasan Undang•Un .- 'ang Das a r 1945. Kebud§_j

yaan Bangs a adalah kebudaya<m yan g tirnbul s ebagai buah u~a

ha budi r akya t In r" onesia seluruhnya ~

Kebudayaan l ama dnn a;li terna pa t s ebagai puncak- pun -

cak ko-eburlayaan di daerah-daerah di s eluruh Indonesia, ter­

h i tung sebagai kebudayaan bangs a' Us aha kebudayaan ha rus

rnenuju ke arah kemajuan adab , buda ya dan persatuan, de~gan

t i da k menolak ba ha n--ba han ba ru dari kebudaya an asing ya ng

dapat mernperkembangkan atau memperkaya kebudayaan b<mgsa

sendirL, serta mempertinggi derajat kema nusiaa n Bangsa In­

dones i_ a.

Di dalam Goris-Ga ri s Bes a r Ha luan Negarc; 1988, TAP

MPR No. II/MPR/88 Pola Umum Pembangunan J angka Panjang bi

dang Agama dan Kepercayann terhada p Tuhan Yang Mah8 Esa,

Page 37: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

29

makfl kebir'lupan mnnusia dan Jv1asyarakat Indonesia barus benar benar selaras dalam bubungannya dengan Tuban Yang Maba Esa,

r engan sesama dan alam sekitarnya serta memiliki kemantapan

keseimbangan dalam kebidupan l abiriab rl an ba tiniab serta mem punya L jiwa yang dinamis dan semanga t gotong royong yang be£ kembang, seb i ngga sanggup serta marnpu untuk melanjutkan pe£ juangan Bangsa dalam mencapai tujuan nasional dengan meman­faa tkan landasan elwnomi yang s eimbang".

"Bentuk- ben tuk kebu rlnyaan s eba ga i pengej awantaban Pri bad i MQ. nusi a In nonesi a baruq bena r-benar menunjukkan nilai bidup da n maknn kesusilaan yang dijiwai Pancasila. ~edangkan keb~ rlayaan i tu sendiri barus merupakan pengbnyatan nilai-nilai

yang lubur sebingga ti~ak dipisabkan d1ri Manusia Budaya In done~ La s ebaga L pen riukungnya".

~edangkan dalam Arab dan Kebijaksanaan Pembangunan Bi­ra ng Kebudayaan di jelaskan sebagai berikut:

a . NilaL Bu~aya Indonesia yang mencerminkan nilai lu ~

bur bangsa, narus dlbina dan dikembangkan guna mem­

perkua t penghayatan dan pengamalan Pancasila, mem -perkuat kepribadian Bangsa, mempertebal rasn harga diri nan kebangsaan na8ional, serta memperkokoh ji­wa kesat;uan.

b. Kebu ·'ayaan nasional terus dibina dan diarabkan pada penerapan nilai-nilai kepribadian Bangsa yang ber -l andaskan Pancasila.

c. Dengnn tumbuhnya kebudayaan bangsa yang berkepriba­dtcm nan berkesadaran nasional, maka sekaligus dapat c1 i_ cegab nilai-nilai sosi.:d burlaya yang bersifat feQ da l clan ke rl aeraban yang sempit serta ditanggulangi pengarub kebudayaan asing yang negatif, sedang rl i lain f i bak ditumbubkan kemampuan masyarakat untuk menjaring nan menyerap nilaL-nilai dari luar yang posit i. f dan yang memang d i perlukan bagi pembaharuan

Page 38: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

30

dalam pro~ es pembnngunan.

Penj elasan- penj elasan ters ebu t menunjtikkan kebij aksa..­naan pembangunan kebudayaan (di Indonesia). ~ebagai penge­jawantahan pribadi manusia (Indone~ia) yang harus benar benar menunjukkan nilai hidup dan makna nilai kesusilaan yang dijiwai Panca ~ila. C::edangkan kebudayaan itu sendiri harus merupakan penghayatan nilai-nilai luhur, sehingga ti dak dipisahkan dari butiaya: bangsa (Innonesia) serta manu sia (Inrlones i. a) sebagai pendukungnya. Untuk itu difinisi -kerj a tentang kebudayaan yang digunakan secara resmi oleh pemerLntah, nalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebucia­yaan.

Dikatakan bahwa kebudayaan adalah sistem nilai, dan gaga~an vttRl. Dart segi BangsCJ In c' onesia Kebudayaan Indone sL a adalah s Lstem nilai dan gagasan vital y~ng dihayati oleh Bnngs a Inrlones t a. Nila i. itu sendiri bers angkutan rlengan dua hal yaitu:

pertama : Dengan asas atau ukuran yang dipegang dalarn men t lai segala sesuatu dalam kehidupan se­ha ri-hari. Dalam hal ini kebudayaan bers t fat normatif atau perspektip.

kedua Dengan benda atau hal yang bernilai itu sendirl. Jadi, segala yang kita anggap pu­

nya nila i adalah kebuoayann, baik benda yang berbentuk material maupun yang bersi­fa t/berbentuk ima terial. Untuk yang berbentuk benda sudah jelas~se­dang untuk yang bersifat imeterial dapat disebutkan antara lain adalah ketakwaan, bud !. pekerti, disipl i n, ilmu pengetahuan Pancasila, dan sebagainya yang sifatnya l~ bib kompleks dan abstrak.

NilaL-nilai ter~ebut selalu mengandung gagasan, ter­tentu yang khusu~ dan yang membedakan bangsa yang satu de-

Page 39: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

31

ngan yang lain, sehi.ngga memberikan identi tas ters endi ri k~ kepa"Ja bangsa tersebut. Katn vital sendiri menganr'lung arti panting untuk kehi rlupan dan kelangsungan hidup Bangsa. ~i -

nang s t stem nila i bersumber dari tiga hal. ~umber pertama arlalah pi_kiran, yung menelorkan logika . Kedua adalah kemau­

an, yang membuahkan etika , dan yang ketiga adalah perasaan ynng meberikan e!'ltetika. Demikian antara lain Ceramah Ment~ r ;_ Pendioikan dan Kebudayaan pac'la Kursus Reguler angkatan YJ!

Lemhannas, 19 JulL 1982.

C:istem nilai dan gagasan vital atau kebudayaan, member! kan kepri bad ian dan identi tas kepada Bangs a yang bersangku~_

an. C:edangkan untuk menjamin kelangsungan eksistensi kepri­badian dan identitas Bangsa dan untuk mengembangkannya da ~

l am mencapai tujuan dan cita-cita nasional itu diperlukan ketahanan nasional• Oleh karena itu dalam hal ini kebUdaya~ an merupakan obyek yang harus dikembahgkan dan dibina serta diamankan~

Dalam hal siste~ nilai yang berhubungan dengan tolak u­kur yang beraifat normatif preskriptif, maka kebudayaan akan berfungsi sebagai a~as-asas yang mempunyai tempat sesuai d~ ngan stratifikasinyal ML~alnya: Jika kitti l')ubungkan d~ngan Pancasila, tnaka kebu­dayaan akan berkrd\,tdukan sebagai asas dasar, sedahgkan jika kita berbicara tentang disiplin nasional, maka kita akan berada dalnm lingkUp asas pelaksana • .. ( ~ topo Yuwono, 1985' )

~. Munculnya kepemimpinan dalam sistem Budaya Bangsa

Berdasarkan uraian di atas munculnya seorang Pemimpin dalam ~istem 'budaya Bangsn pada mulanya tidak dibuat atau d i. persiapkan, akan tetapi lahir menjadi pemimpin oleh bakat baka t yang luar biasa sejak lahir. Ia menjadi pemimpin bukan karena aspek rormal, tetapi justru

Page 40: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

32

oleh a~pek material, yakni seberapa jauh komitmennya ter­

hadap kelompok untuk bersama-sama ber~erlia atau berada P~ l Lng d ~pan dalam mencukupi kebutuhan terutama kebutuhan

I '

kelompoknya ~

Di samping i tu juga, komi tn.ennya terhadap nilei ke­

rnahusi aan yang dianggap baik oleh kelompoknya . Pemimpi n Kharismati k ) Humahfsme~ merUpakan type yang pa­l i ng tepa t untuk memberi contoh munculnya kepemimpinan,

0alam sistem bu0aya Bangsa. Type semacam itu lebih mementingkan:

- Hubung~ n kemanusiaan. - Orientasi pada tugas I kewajiban. - Hubungan kerja dilandasi nilai dan norma kelompok.

- Has Ll kerj a untuk kepenti ngan umum. I a menjad L pemimpin bukan tujuan, melainkan panggU

an tugas untuk i'memayu hayuning bawana 11 •

' Ia merasakan dirinya sebaga i bagian da ri keselurun an, nan masya raka t mengangkatnya.

- Keha rmonisan, kesela ras a n 0alam tindakannya, men· ­j auhi konflik dan persaingan.

- Kesej ahteraan bers ama (bonum-comune), partisipasi nan mu.c::yawarah.

~o~ang ?. ~i a gian menjelaskan pernimpin yang mampu m~

n i ngkatkan kesej ahteraan bngi kelompoknya ha rus menunjuk­

kan k.emampuan antara lain:

- ~eba gai pemegang kemudi kelompoknya , ke arah pen­

ca pa ian nila i -nilai dan tujuan 'ang telah ditet~p­kan sebelumnya tanpa mengalami penyimpangan.

Nila i i tu sekaligus sebagai inspirasi, pengarah,

serta semangat kejiwaaan dalam upaya pencapaiannya.

- Berperan ~ebagai integrator. Peran ini panting s~ kalt teru tama bagi budaya masya·raka t yang heterogan,

dimana di dalamnya banyak bagian a_tau komponen-kom ponen,apalagi bagian-bagian i tu melakukan kagiatan

Page 41: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

33

sendiri-sendiri yang sifatnya specialistis, sehingga seolah

olah berdiri sendiri-sendiri. Dalam keadaan demi kLan akan timbul kefilend~rungan un tuk ber­

fiki r oan berbua t "berkotak-kotak''. Untuk mencegah timbul -

nya hal itu, peranan pemimpinan sebagai tlintegrator" sangat

penting.

- qebagai katalisator, yang mampu meningkatkan laju gerak m2_

syarakat I bangs<mya, sehingga pad a gili rannya nnggota mam­

pu "self supporting" dan mcmdiri tinak selalu tergantung pg_ da pimpinan.

- Berperan sebagai "bapakll. Kepemimpinan dalam sistem budaya

bangsa tak ubahnya seperti 11 Keluarga besar", dengan anggap­

an bahwa di ~alamnya terdapat perbedaan~perbedann aspira~i,

sumbangan dan pa rtis ipas i. Natnuh seorang peminipin layakhia

sepetti seorang bapak dalam keluarga dapat menerima kenyat£

an i tu, s erta rnembimbingnya bagn imana tiap kelompok i tu da­

pat meningkatkan partisipasi dapat tumbuh dan berkembang 118ence of belonging" para anggota. Dengan demikian pimpinan

dalam sistem budaya Bangsa perperan sebagai bapak yang· oleh

angg.,ta-anggotanya dipandang tidak semata-mata selaku atasan,

melainkan selaku pengayom, pelindung dan dapat dija dikan tempa t be rtanya •

- Memainkan peranan sebagai pendidik, nalam arti luas.

Kehi nupan berbudaya merupakan proses pendidikan dalam arti

lua3~ dimana dikembangkan potensi manusia serta diwariskan -

nya nilai-oorma kepada generasi berikutnyn. qang pemimpin

pada hak21tatnya merupakan salah satu "sumber" ~ekaligus

"Person trilai" yang dapat menjelaskan dan memberi contoh bagi anggota-anggotanya.

( qon~ang P. ~iagian, 1983 )

Dimana ~etak kepemimpinan dalam sistam budaya bart&sa untuk d2 pat memlihirkan peranan tersebut di ata~·?

Page 42: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

~eba~aL•ana dijelaskan dalam banyak tulisan oleh Koentjar£ ningrat bahwa unsur-unsur kebudayaan itu sifntnya univer -sal, maka kepemimpinan budaya sudah barang tentu terdapat di dnlam unsur-\msur tersebut.

Ada21n unsur-unsur kebudayaan i tu adalah:

- Bahasa. - ~i8tem peralatan hidup dan teknologi - ~istem akonomi/sistem mata pencaharian hidup - Orga.nisasi sosial - .ttis tam pengetahuan - Ke.senian - 8il!;tem religi ( Koentjaraningrat, 1985' )

Karena unsur-unsur kebudayaan itu bersifat univar!al, maka dapa t diperkirakan bahwa 11 Kepemimpinan budaya" terwu­juo dalam aktivita~ adat istiadat, pranata-pranata sosial serta benda kebudayaan yang dapat digolongkan ke dalam tu­

juh unsur universal tadi. Batcsan antara unsur-un.sur tersebut secara teoritik dapa.t difahami denga~ kritis, namun dalam pengalaman hidup sQ -

hari·hari menampakkan kesulitan ( ketidak jelasan ). ~e -bagai contoh kepemimpinan dalam adat istiadat maupun org~ ~isasi sosial I kemasyatakatan.

~ehubungan depgan itu Ko~ntjnraningrat mengutip pen­dapc:rt-penr, apat rekannya !eorartg gurt1 besar Antro:pologi di Yall'f University U8.A; L. Pospisil, Di dalam disertasinya: The Kapauku Pawans apd Th§ir Law. ( 1966 ) , teori te~tang 'bata~ antara adat ~an hukum adat dalam 4 macam atribut di bawah illi :

~ Hukum adalah suatu aktivitas di dalam rangka suatu kebunayaan yang mempunyai fungsi pengawasan sosial. Untuk membedakan suatu aktivitas itu dari aktivitas akti vi tas kel;>udayaan, seorang peneli ti ha rus men

Page 43: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

cari akan adanya empat ciri dari hukum, atau Atri­bu te8 of law.

- Attribute yang terutama disebut attribute o! author rity (sampai di sini teori Pospisil tidak berbeda dengan teori TerHaar). Attribut oboriter menetukan

bahwa aktivitas kebudayaan yang disebut hukum itu adalah keputusan-keputusan rnelalui suatu mekanisme yang diberi kuasa dan pengaruh dalam masyarakat. Keputusan-keputusan i tu memberi pemecahan terhadap

ketegangan sosial yang disebabkan karena ada misal­nya: (i). 8erangan-serangan terhadap diri individu (ii)~ 8erangan-serangan terhadap hak orahg; ( i ti ). ~erangan-serangah terhadap pihak yang berk!! asa; (iv). Aerangan-serangan terhadap kearnanan umum.

- Attribute yang kedua disebut Attribute of intention of univers al application. Atribut ini menentukan bahwa keputusan-keputus an dari pihak yang berkuasa itu harus dimaksudkan sebagai keputusan-keputusan yang mempunyai jangka waktu panjang dan yang harus dianggap be rlaku juga terhadap peristiwa-peristiwa yang serupa dalam masa yang akan datang.

- Attribute yang ketiga disebut; Attribute otobli{ gation. Attribut ini menentukan bahwa keputusan-k~ putusan dari pemegang kuasa itu harus mengandung perurnusan dari kewajiban pihak ke satu terhadap pi­hak ke dua, tetapi juga hak dari pihak kedua yang ha rus dipenuhi oleh pihak kesatu. Di dalam hal ·ini pihak kesatu dan pihak kedua h~rus terdiri dari in diviou-individu yang hidup. Kalau keputusan tidak mengandung perumusan dari kewajiban maupun dari hak tadi, maka keputusan tak akan ada akibatnya dan ka­rena itu keputusan tidak akan merupakan keputusan hukum. Kalau pihak kedua itu ndal9h misalnya nenek-

Page 44: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

36

moyang sudah meninggal, maka keputusan yang menent~ kan kewajiban pihak kesatu terhadap pihak kedua itu bukan keJ:Utusah htikum' tetapi hanya suatu kep.ttusan yang merumuskan suatu kewaj iban keagamaan.

- Attribut yang keempat disebut Attibute of sanction, dan menentukan bahwa keputusan-keputusan dari pihak berkuasa harus dikuatkan dengan sangsi dalam arti tujuan seluas-luasnya. ~angsi itu dapat berupa sang si jasmaniah berupa hukuman tubuh dan depriviasi d~ ri milik (yang misalnya amat dipentingkan dalam si~ tem-sistem hukum bangsa-bangsa Eropa), tetapi juga berupa sangsi rohani seperti misalnya: menimbulkan rasa takut, rasa malu, rasa benci dan sebagainya.

( ·· toatltj araningra t, 1983 )

Dalam rangka penyiapan kader-kader pemirnpin bangsa di masa mendatang, kita dapat mempelajari teori-teori kepemim_ pinan dari mana:r:un datangnya, namun dalam penerapannya ha­rus selalu dalam kaitan dengan budaya bangsa. Dalam rangka kernajuan bangsa janganlah hendaknya seperti "layang-layang putus talinya". Kepemimpinan bangsa harus berakar pada kebudayaan/kepriba~ dian bangsa sendiri. ~eperti yang telah diuraikan di muka, kepemimpinan dalam sistem budaya bangsa, attribut-attribut tersebut turut menentukan kegiatan bangs a. Berd~sarkan nilai-nilai luhur bangsa, mekanisme kepemimpig an bangsa dengan attribut-attribut tersebut ~edikit, a-cau banya k turu t mempenga ruhi gerak masyaraka t pendukungnya.

Aiapakah yang "bertanggungjawab" dalam kelompok? A.ng­gota, pemimpin atau kedua~duanya? Pacta hakekatnya tanggungjawab atas kelangsungan hidup ke -lompok dalam rangka mencapai tujuan (kesejahteraan) itu ada pada keseluruhan anggota serta orang, atau lembaga yang di beri mnndat untuk memimpin.

Page 45: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

37

Namun secara efektif tugas itu lazim dijalankan: eleh pemim­pin. ~emua warga, masing~masing mempunyai hak dan kewajiban. :Q.~ng~-~ ka_ta; la,~.t:l 11kekuasaan"- -i tu be rasa pada seluruhnya. Me~ reka bersama-gama baik seaara pribadi maupun kelompok bertang gungjawab atas terciptanya keadilan, keteraturan, keselaras­an, keselamatan dan kesejahteraan~

Di dblam praktek, tidak seluruh anggota dapat menjalan­kan tugas itu secara runtut, karena aspek kepentinga~ ' ,p,ribadi ~angat menonjol, Di samping itu dalam melaksanakan tugas ke­pemi mpinan effektivitasnya tidak sebaik ape yang dilakukan oleh orpng/lembaga, yang professional. Keseluruhan anggota mel impahkan: 11manda tnya" berupa harapan-hara pan, tujuan- tu­

juan1 norma-nonna atau secara singkat disebut nilai kepada~ mimpin, sehingga kepemimpinan itu dapat dijalankan.

Prof, ~~edjito, dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa:

- Effektif ~ efisien x nilai. '

Dengan melimpahkan ~ebagian haknya kepada pemimpinnya diharapkan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab itu akan lan-car. Disamping itu di dalam 1Uatu kelompok 1 pembagian fungsi mut­lak diperlukanf sehing«a pengaturannya/koordinasinya akan 1~ bih tnUdah dijalankan. Pemimpin (yang menjalankan fungsi) meg j~bat ata~ nama keseluruhan anggo~.

~dapun fung8i utamanya adalah mengarahkan, mengatur; k~ s eluruhan anggdta dari terea }:1! inya./ terci ptanya keseja hta1'aan (hon.um comune), Walaup.1n ia sebagai ''pengatur umat"t tetapi

ia sendiri sebagai pribadi tetap masih merupakan bagian dari keseluruhan, bukan merupakan unsur yang terpisah dari kese -luruhan.

a. f~ngangka tan pemimpin

Pengangka tannya menj adi pemimpin dapa t dilakukan secara i .... Kharismatik

ii .. - YUridi8

Page 46: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

iiii - Melalui perebutan kekuasaan/perang

iv. - Humaniter.

Keterangatl :

38

ad. i• Pehgangka tan secara khnrismatik sebeharhya tidak di­angka t secara explisit. I a muricul ke permut<a an seba ­ga.i pemimpih ka rena kel ebihannya (kemam plian sebaga i pemt mpin profis ionalnya , integri t as moralnya maupun loyalitasnya kepad a kelompok). Tidak ada pemilikan, tidak ada sura t pengangka t nn dan tidnk ada upac a ra pelantikan. Tanpa melalui pemilihan formal ia muncul dengan sendirinya sebaga i pemimpin, ks rena j a sanya, baka tnya dan seba gainya; ia diakui oleh anggota- ang gotanya . Kesimpulan kha risma ti k i tu lebih rnenekan -kan kepada "pribadinya ". I a tidak terlalu banyak

"pida t o", i a tidak perlu rnemusingkan banyaknya pengi kut, tetapi i a lebih rnenekankan "berbua t baik"/kua .;..

litas diri dalam pelaksanaannya. Ka r ena i a KOnsis -.. ten mel:1, _sanakan; yakni kepada diri sendiri, waJau i i a sedikit berbua t, namun perbuatannya itu akan di­tiru, diikuti oleh anggot anya/kelornpoknya . Pemimpin kharismatik l azimnya bersemboyan: ya.ng baik itu banyak (bukan sebaliknyn : yang banyak itu baik). ~ekaligus i a lebih mementingkan kualita s diri da ri pa da kuanti t as.

ad.iL. ~ Berbeda dengan corak kepemimpinan kha ris~ tik, pe­ngangka t an kepemimpinan seca ra yuridis, lebih ber­sifat eksplisit atau legal dalam suatu pemilihan. Dasar-dasar pertimbangan rational dikemukakan dalam pengangkatannyn . Di sini i a dituntut untuk menunju~ kan konsepsinyn secara terbuka untuk dikaji oleh c~ l on pengikutnya. Melalui ideanya atau lebih tepat

program-programnya, dapat ia ditentukan pantas/tidak pantas menjadi pernimpin. Corak ini lazim terd~pa t -

Page 47: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

39

dalom kepemimpinan modern. Dal am pemilihan formal, jumlah pendukung ·s anga t berpenga ruh. Kotak perhi­tungan sua r a dan jumlahnya s anga t menentukan. 8e­gi obyektivitasnya ada l ah dalam me nj al ankan kepe­

mimpina n ia mendas 2rknn di ri a tas peraturan,hukum

yan g t elah dis epaka ti bers ama .

ad.iii. Dalam pen gangka t an seseo~a~ g menj ad i pemimpin ini ilumat" men.gG.l ::- h 1-:::~~en r.: ka}_2..h pe r~ ng ~ kalah kuasa~

a tnu kal oh kua t. Actunl dn l am sej a r ah perebuta n kekuas n.an itu ncb "!Ja ilc dengnrt kekua tan sehj a t a a ....

t au perebutan kekuas aa n t anpa kekerasan. I a men -' j alankan kepemimpinan koren.:1 kekuatan dan kekuas§:_

annya . Yang menentang harus "di singkirkan" lazim pemimpin ini disebut dikta t or.

ad. iv. Kepemimpinan humaniter s angat bersifat kemanusia­

an. Redikit banyak i a muncul secara kha rismatik . seba gai seorang penunjuk jalan "bagi uma tnya ~~ se-perti Nabi, Wali. Disamping as pek pribad inya yang

luhur, aspek r eligius berperan di dalamnya. Ia

muncul sebagai pemimpin karena sifat-sifat keman£

si aannya dan sudah ba r ang tentu ori en t as i pada di mensi trancendent. I a menyadari benar bahwa manu­sia seba gai 11makhluk Tuhan 11 itu mempunyai kesempa t

an yang s ama untuk menjadi ba i k .

Penghargaan, a t as hak-hak azas i manusia merupakan

ciri khasnya . Dala m praktek model-model terse bu t secara terpis ah-pisah sulit dijumpai . Laz imnya mQ

del-model tersebu t suda h s aling be rkai t an serta : ~

menj adi: 11 norma" ke pemimpinan.

Cara-cara pengangka t an t e rs ebut, bias anya sudah berkorelasi s a tu de ngan ca r a l ainnya . Crang Japat

s a j a muncul secara kharismatik, punya leade rship, dipilih secara legal (yuridisY dan sedikit pere ....

butan. Entah itu berupa anc aman senj a t a , a t aupun

doktrin-doktrin politik yang dipe rgunaka n.

Page 48: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

Y-o ~

b. Tugas pemimpin (haru_s ada dalam sosialitas manusia)

- Ia hElrus menjamin kesejahteraan umum dan pribadi dari semuCl orang. Dengan demikian ia harus bersedia: mela­yani/mengabdi demi kese j ahteraan umum. Tentu saja ia jUga harus menjamin kepentingan pribadinyEl sendiri, tetapi tidaklah lepas d2ri yang umum. Kepentingan pr,i badinya, termasuk/ dnlc:m r angka kepen tingan umum, di -mana ia juga masih m0 rup~k2~ b2gi an da ri keseluruhan.

- Dengan demikian, kalau i a ttdak melayani kepentihgan umum, maka i3 bersifat amora l/mel awan moral (esgensi sosialitas manusia).

~ Pemimpih itu harus mempertahankan keteratutah~ antara ;Lain berupa : Ia bersama anggota~

- Membuat/menyusun peraturan/n~rma - Mengetrapkan peraturan/norma

- Menghakimi, mengadili pelanggaran-pelc;nggaran - Memu tuskan hukum/aturan.

Dalam suatu negara yang modern, masing-masing fung&i tersebut dilaksanakan oleh badan sendiri-sendiri. De­ngan demikian pemimpin tidak mesti harus seorang diri, tetapi juga dapat berupa dewan atau badan pimpinan, menurut konstitusi yang berlaku.

- Pemimpin mempunya i Hewenang un tuk memu tuskan suatu ... aturan. A.pabila terjadi pelanggaran terhadap aturan/ hukum, ia mempunyai hak untuk menghukum a tau membert­

kan sanksi. Dengan demikian ia berwenang memaksa, se­jauh i.tu merupakan tujuan kelompok (aspek formasinya) dan tidak melanggar hak kemanusiaan anggota. Wewenang nya itu dimaksudkan untuk menjamin tercapainya kese­jahteraan umum.

Hal itu juga untuk menjaga agar tidak terjadi main -hakim sendiri. Terlebih-lebih dalam keadaan darurat seseorang pemimpin mempunyai wewenang atau hak yang

Page 49: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

41

- Lebih besar untuk mengamanka n keadaan tersebut~

- Pemimpin sendiri ~u gc:; bera da di bawah hukum, j ·adi

denga n sendirinya ta teta p an ggota group dan wakil

urna t ~ Dal am merumJ..Jl~a n hukum i o hEli'llS jugo mencari

k6h~ensus d enga ~ k e inginan uma t,

Walaupun serin g terj a di. bo. hwa sectang pemimpin di da­

lam badan hukum i tu memi l L ci pen gkhusus an tentang dirinya

dalarn kepemimpinu.n ~ 'Ietr-pi .s ec a r a prinsip pimpinart tetap

rrtempunya i kewajibon y .-:mg .sc::ma seperti anggota. Misalnya S£.

orang pimpinCl n nega ra, i a teta p mempunyai pajak, pimpinan

sepak bola ia tetap membaya r iuran. Adapun pelaksanaan te}i

nisnya dar;et diatur.

c. Sikap anggota terha dGP pimpina n

- DCJri pihak ang go t 2 ha rus a da loyali tas, yni tu kesedi§;

an untuk menertma kebijaksan<J.an pimpinan.

- Dari segi lain anggota mempunyai hak/bertugas menga­

dakan kontrol terhadap pemimpin (social control)

- Selanjutnya pimpinan harus mengindahkan kebutuhan, ke

inginan dari anggo ta, dengan demikian fungsi dari se­

orang pemimpin adalah betul-betul sebagai penjabat

yang m~wakili: anggo ta, sebagai pelayan bagi kesejah­

teraan anggota . Ini dinamakan prinsip demokratis, ya­

Ltu mengindahka n s~~ra a~ggota. Tentu saja pemimpin

mempunyai jugo. suara h a ti untuk meyakinkan pendapat

dari anggota, denga n demikian juga mempunyai hak un -

tuk berinisiatif.

- Kalau seorang pemimpin tidnk memuaskan anggota, kese­

luruhan ia dapnt diganti.

Pemimpin yang baik ialah seorang ynng mempunyai lea -

dership, tidak diktator, juga tidak mengikuti saja pen

·1al'\'l t. Angguta melulu. Jaci ia mempunyai kewibawaan d.[

lam melaksanakan tugasny3.

Page 50: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

I

42

d. Kekuasann sifa t khns persekutuan I kel0mp6k

- Dalam persekutuan harus ada pengaturan anggota, supa­ya tujuan bersama dapa t tercapai. Padahal, penga turan itu menurut prinsip yang efisien (jadi yang dengan k~ harusan moral), ada l ah meniadakan semua ketidak-tentg_ an dari anggotc tentang: tujuan dari groupnya.

Dengan kata l a in: prinsip yan g menyebabkan bahwa pe~

sekutuan itu da pa t ruijalankan kepada tujuan; sebab:

~ Cara/j al an itu berbeda dengan baik.

- Pikiran masing-masing anggot a berbeda dan semua orang/ anggota titlak semua mengerti sifat""sifat yang obyek/per1u bagi persekutuan.

- Kadang-kadang orang malas den tidak mau bertin -dak.

Da ri hal-hal tersebut di atas ada hak mewajibkan ang­gota, supaya dengan perbua tan-perbua tan bersama dnpa t men­capai tujuan persekutunn . Jani ha rus ada kekuasaan/author! tas untuk mencopai tujuan.

- Kekuasaan ha rus memimpin anggote, menurut pers a tuan

orde untuk mencapai tujuan (fungsi aspek formal pe£ s eku tuan).

- Keku~s aan bukan unsur intrinsik f ormal persekutuan. Tetapi mengalir d0ri essensi persekutuan dan berakar

dalam essensi itu juga. Jadi dari segala anggota. I ndividu yang ekstrim ti dak menerima kekuasaan se -ca r a sungguh-sungguh. Mereka mengatakan bahwa hal itu akibat dari perjanjian yan g bebas dan praktis.

- Anggota harus t aa t pad a yang memegang kekuasaan (pimpinan). Namun demikian ia tidak dapat menyuruh

dengan sewenang-wenang, melainkan kekuasaannya itu

harus menurut tuntunan yang obyektif, dengan kata -lain "ukuran kekuasaan", "kepentingan umum". -

Page 51: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

43

Hukum k•drat s eba ga i das a r dari hukum pos i tif I minimum .,

progr a m da ri persekutuan, dan buka n merupakan ba gian yang

terpis a h, j ad i hukum posi tip merupa kan pengkhusus a n dari

hukum kodra t.

;3e r n.t Pu s t a lc c'.. r n j c;,, mcrupnk an s a 1 nh s a tu k nrya Puj cw.1.g

gCt. Kr o.t on Su r ak a rt u. Rc.:.den Ne;c:,be i Rcmg&o..wars i t .J. y m?-e; h i d up

t ciliun 1802-18 7 3. D[:,r i s i1s ila lmy.J. dapCt.t d i kc t <-1.huL b ah vva

dnrah k cpuj o.ngg no.nny CL mon e;c,1ir, d nri ny nh d nn k nk elmya y an g

j u e;n Pu j 211.gga Kra t on SuroJc:::.r t a. y a itu Rm1en Nga be i Yosod.?.:,

pu r o I d cm R2-dcn Nga b e i Yosodi puro II ( RCLdon Tilinen ggung

Sa s trcma g a ra).

Babon c c ri t o. Se r a t Pus t alcnrr~ j c:.. d i t u1is d a 1 arn huruf J o.wa

dan bru1~s a J awa . Ceri t a y ang t e r d c:1.pa t d i d a 1 rulllly a ama t

pan j ang" t e r diri da r i 341 a j a r an . Ka r en a dcmi k i an panj ang

n y a i tu maka Raden Mc:w Tu.meng[;ung Rcmgg awar s i t a d i tugas k c.m

un t uk mene1iti se rt n mcn gumpulkan a j a r an dCU1. s eg a 1 a ma c am

s uri t au1adan y anG t c r d CLpa t da1 am So r CLt Pus t a k a r a j a . Kum­

pu1 Cll1. CL j a ran i t u d i keno.1 c).cngcm :oamn So r a t Par amnyoga ~ug

tCLkara j ~ . ( ~ qrruna = ut ~na. a gung, 1uhur; yog CL = sema d i .

t opekur . mc r enung ). P a r arnayoga b c r a rti r em.me;an ut anm a t a u

r enung an 1uhur.

Aj a r an yang t e rmu a t d i d n1 am Se r a t P a r amay og n Pus t akara ~ a

momClllg mcme rlukan r onungcm y c_m g mon da1 am untuk memci.hami

i s i nya .

Se 1 nn jt,.tnya Se r o. t P a r amay og a Pus t a kiitr a j a y ang s emula

ditulis d a 1 am b ahas a J awa d an huruf J nwn, k emu c1i on d itu1is

kemb a li d engan menggunnkc:,n b ahas a J awa hu ruf La tin o1 eh

Rnn asuba y a abdi d nl om J n j a r Nirbaya d e:m t e 1 nh c1ipe riks a

ol eh Ac1 i p a ti Sa s r nd ining r a t. Akhir penu1iscm itu t e rj acl i

Page 52: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

44 '

tahun 1841 (tahttn uawa) atau 1909 tahLtn lVlasehi. Hal tcrs!but dapa~ diketahui pada akhir tulisart 1ahg ber~ bunyit

"Rrunpungi~g pcmyerat ing dinten Rebo :Kliwon . tahggal

kaping 10 wulan Sawal , angka 1841 1~~

Wus dak pariksa t amat t I:rlgkang nyer at o.bdi c1a1em Jajaf Nirbaya " Keparak-te ~ hgert, Kapethil wonten ing Kantor Radya Pustaka

(Adipati Sasradining~ r at)

(Ptu1 Ranasubaya )

Kemudian pada 1Hiliun 1981 . Departerrien Pendic1ilcari dan Kebu­dayaan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Dae r ah ment.igaskan kepada Moeiyono Sastranaryatmo U:rltUk menga1ih bahasakan dari bahasa J awa ke bahasa Indonesia dan menga­lih aksara dari hurui Lat:ln ke huru:f cctak/gedrik• TugGts aiih bahasa c1ah aiih aksara itu c1i1aktikan di Surakarta. berakh~r tahun l982" Hasiinya tcrsusun dalam sebuah huku ber~udu1 usera t Kalem paking Piwtilang PCJ:ramayoga Pustakaraja11 , terdiri ;at as 631 haia.mart~ Haiamari i s/c1 394 merupakan aiih bahasa. seda.ng­kan ha1aman 39§ s/d 631 merupakan alih aksara. Buku ini .... iah yang mertipakan saiah satu bahart atau sumber pene1iti~

Adapun ajaran "kepemimpihan" yang terkandung di dalamnya antara lain:

~ Oatur Prakara Kramaning Ra janiti - Hastha Brata Pustakaraja. - Nistha Madya Utamaning Nata. - ~ri Prakara Karemani:rlg Prabu Brahffianataja • - Tri Jantra G~baninG; Bathara. 1

(Ranggawarsita - 1978. hal. 63l; alih bahasa Mo0lyono Sastranaryatma) 4

Dalam,kesempatan ini hanya dibahas 3 ~tiga) aja:ran kepemig! pinan . yaitu: Oatur Prakara Karamaning Rajaniti . Has-tha Brata dan Nistha Madya Utamaning Nata•

Page 53: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

45 a. Ca tur Prakara Kraman~. RE.Jj_~

Sebac;'"limana telah disebutkan di muka , ceri ta yc-mg di t~

liskan di dalam,Serat Pustakaraja itu ama t panjang . terdiri

atas 341 ajaran . sedangkan ajaran '1kepemimpinan 11 merupakan

s a l a h Sqttunya yang akan diura i kan di b a wah ini. Da l am ceri­

teranya , ajarcu1. kepemimpinan i tu diberikan oioh Prabu Kt;..su­

ma wici tra kepad a Prabu CanQ.akusuma dan Pra bu J a yakllsw11a . be,t:

ada di d a lam urutan ke 292 . b e rbentuk puisi ( tembane; J ·awa )

pupuh Pang kur 11 p a d a .

Ada pun pokok isinya ajaran itu seb agai berikut:

Seorang raj$. (pemimpin negara) akan disebut "ratu utama 11

(ra j a bijaksana) . apabila menerapkan sifat 4 macam yang di -·

sebut: n catur prakara kramaning raj ani ti 11 yang berarti empa t

h a l (sifa t) yang menj adi k e priba dian r a ja. Ada pun penge trap­

kcu~ empat macam sifat tersebut h a rus senantiasa disesuaikan~

deng;;m si tv.asi dan tempa tnya. Emp'1.t sifat i tu adalah: 1'sama ,

beda - dana . dan dhendha 11 •

1). ''sama 1' a rtinya tidak pilih kasih.

Seorang pemimpin (raja) dalc;un memberilce.n h a k dan kevvaj]:

ban kepada bawahru1. (wadya bala)- hendaknya tidak pilih-pi­

lih kepada perorangcu1. atau sebagian saja - mela inkan h a rus

merata semua mendapat bagian sesuai dengan proporsinya.

Ha l itu dilakukan agar semua angg ota mempunyai rasa tanggung

jawab dan ra~a memiliki serta menghindarkan rasa iri h a ti se

sama bp.wahanlanggot~.

Dengan sifat "sama". seorang pemimpiJ?. terhindar dari rasa Pi lih kasih ( emban ciJ?.de emban siladan . Jawa) • Tersebutlah di

dalrun pupuh Pangkur . pada 4:

II Kudu n g angg9 pangkat-pangkat o den~ empaning sama

yon apariJ?.g , aneng pasamuan agung . kang,kawruhan

ing wadya. }laywa kongsi pilih-pilih iku - den sa1na

rata warata . mangkono traping ~ekasih II

Sifat "sama11 seorang pemimpin terhadap yang dipimpin -(raja

terhadap kawula) diibaratkan sikap orang tua terhadap anal{-

Page 54: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

cmalmya. Orru1.g tua membagi r a t?- hak dan ke wa jiban kepada a­

anak-anaknyq tanpa pilih kasih, sesuai dengan ke~ru~puannya .

Anak-ano,k diberi kesempatan yang sama untuk mengembangkan ke

mrutipuan . anak-anak di bcri tugas yang merata sesua i dengan

us i anya . (B:::mdingkan cl. ene;an keadilan distributif)

2 ) • "beda 1; artinya pilah-pilah a t au tidak me nyamar atakan.

Seorang raja ( pemi mpin) dal am memberi kan tugas t e rha

dap plli"lggawa ( b awahan) h arus d i s esua ikan dengcm kemam­

puru1. dan keahlicm:o.ya . Kepada bawahan yang mempunyai vvat ak

keras dan pe r kasa . sebai knya diberi tugas menjadi prajurit

di me<)_an perang . Sedangkan kepada bawahan yang be rperangai

halus . sebai k:o.ya diberi tugas yang membutuhkan ketenangan

dan k ehalusan. misalnya perawat a t au bidang keruhanian ata~

pun bidang kesenianlkerawitan. Hnl t e r sebut dimaksudkan agar

t e rhindar dari adanya salah urus a t au salah tugas . Penempa!

anlpcmberian tugas h endaknya sesu a i dengan kemarnpunn dan k.~

ahliannya (the right man on the right, pl ace). Bila yang be_t:

pe r angai h alus diberi pekerjaan kasar - dan sebalil~ya jus -

tru akan menghB~bat kerj a so rta tidak mencapai has il sep~rti

yang d iharapka..n.

Ters ebut dalam pupuh Pangkur , pa~a 6 :

I I Kang al~bda kang alembat - haywa sinung k arya agal

sayektL apuwa r a salah surup . t~mah wurung dandanan ,

pr~yogane pat ahen pakaryan a lus - ruwit aning karawi!

an, dadi tan mindo gaweni II

Pemberian tugas kasar dan halus tidak holeh dis ru~a-rataka'1. ,

harus dipilah-pilahkan. Diiba r a tkan sepe r-Gi a l a t - maka ha -

rus dibedakan antara "wadung 11 ( al a t pembelah kayu) dan "pa­

cul11, ( c angkul). "Wadunt:; 1' adal ah a l a t pemotong dan pembelah

kayu , sedangkan 1'pacul" al a t untuk mencangkul t anah . Walau­

pun,11 wadunt:;11 dapat juga untuk mencangkl).l tanah dan se'Jalik~

nya . 11 p acul 11 dapat untuk membelah kayu .· n amun j e las h <:ts ilnya

tidak S3perti yang diharapkan.

Seorang pemimp:in yang baik dan bij aksana dalrun memberi tu -

Page 55: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

e;as lcepada bawal1.annya harus memahami sifat "beda" , supaya

dapat menc etpai hasil yang menguntungkuno

47

( Bandingkan sifat "beda11 ini dengan 11 kebij aksanaan kepemim

pinan Minanglcabau dalam memberi tuga s ) :

yang but a penghembus lesUJ;J.g

yang lwnpuh penj aga rumall. .

- yang pekak ( tculi) penyuJ_ut merit:un o

yang kuat pembawa beb an -

y ang bine ung untuk disuruh-

yang ce:rdik d:j.bawa mufakato

( Nasroen . 1971 . h al. 169 )

3) o 11 dana 11 artinya mmnberi hadi ah- penghargaan yane sesuai

( revvard) •

Seorang pemimpin h endaknya senantiasa meneliti dan me -

nge tahui a~a yang dikerjakan oleh baw~hannya. Kepada mereka

y ang rajin . t aat menjalankc:m tugasnya. pantas i a rr:endapatkan

pengh a r gaan. Pe~ghargaan itu tidak h a rus bersifat m~terial

(uaug misalnya) . tetapi dapat juga berupa pe rha tian . senyu­

man, t epukan tangan a t au pengharga an ruhal).iah l a innya .

Denga1 memberi perhatian atau penghargaan. s eorang b awahan

akan lebih meningkatkan pr~stasi kerja. Seandainya ada pe~

selisihan diantara bawahan. maka dengan memberi penghargaan

dapat dipakai sebagai sarana untuk melerai dan m~mpe rsatukan

Pemimpin h a rus dapa t mendamaikan y~ng b ers elisih . dalam arti

memberi penjelasan mana yang benar. mana y ang s a l ah . KE;pada

yang benar diberikan penghar gaan (dinya t akan bena:rnya ) , se­

dangkan kepada yang salah harus diberi pengertian . sehingga

i a menyadari kes al all.annya .

Tersebut da l 'i..ffi pupuh Pangkl;.r . pada 9:

I I Dene 81J1paning dana. ing sabaraJ;Lg prakara kang den

k a'bvruh . kang t a b eri karyanipun. miwah k~g k abene,r

an " wruhing w~jih. pangkaten ganjaraning~ yen ana

padudon karsa . dan a ~inarya anyapih II Pemberi an penghargaanlhadiah ~ dis amping dapat dipakai seba~

gai sarana meningkatkan motivasi dan prestasi kerj a bagi

Page 56: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

48 yang bersangkutan juga dapat dipakai sebagai saranu pendlidJ:

kanlpcrcon~QhE.m bagi bawahahlanggo t a lainnya . (kona kanggo

tepa palupi - J awa) . Memporoloh ponghargaan ka r ona prest2.s i

kerja morupakan kepuasan ruhaniah ters endiri bag i se-biap

orang.,Dengan domiki an- pemimpin yang memperhatikan sifat

udana 11 ~ sekaligu.s akan m~nwnhuhkan r asa hormat . loyal - si

leap posi tif (nyengkuyung. J awa ) dari bawah e:m kcpada pimpi

nan.

4). "dhendha 1i artinya menght,lkum dengru1. adil (punishment)

Dal run praktek pekerjaan - tidak semua yang sudah diatur

itu dilaksanakan sosuai dengan aturannya.,Dengan demikian

seo rune pemimpin harus selalu awaslteliti- apakru1. ada pe ~

nyimpanganlpenyelewengan yang dilakukan oleh bawahan dalam

melaksanakan tugas. Jika tornyata terdapat penyimpanganlpe­

nyelewengan y E.mg dila~ukan oleh bav;-vahan . so orang pemimpin

harus mengctrapkan sifat 11 dhendha"- artinya denean togas

rnembcrikan hukuman yang setimpal. Sudah ba rang t entu pada

awalnya diberi peringatan dan dit~liti betul kesalahannya.

Bila hal torsebut sudah dilakukan. d2~ ten1.ya ta masih saja

melanc;gar. maka penerapan hukUJ.ilcU'l haru.s dilaksanakan ke pada

siapapun tanpa memandang siapakah orangnya yang melaku._"kan

pelanggaranlpcnyimpangru'l. Apakah i a masih kelua r e;a atau 9-

rc:uJ.g ~ain - apakru1. i a masih ada hubungru1. ~erabat (s ent ana "

J awa ) . siapapun yang bers alah h arus dihukwn (didenda ) se­

suai dengan kcs al ahannya berQ.asar peraturru1. yang berlaku. ~

Terscbut dalam pupuh Pan gkur - pada 11; '

II Denc,ta empaning dhendha - yen amatrapken ing hukum

adil - tanpa nganggo sigan-sigun - nadyan sentana ·wa,r

ga . l runun uwis tibaning hukum puniku - pinidana ing

wi sesa ing wuri-vvuri I I

Sifat 11 dhendha" menjaclikan ocornnc pomimpin b e rwatak adil

berani karena benar. Terhadap siapaptul yang melanggar - ha­

rus dikenalcan S8.nksilhulcuman. Bila pelanggaran i tu dibiar-

Page 57: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

49

kan saja oleh pel}limpin . buk c:m. saj a vvibawa pemimpin dan pc,r

a turan itu turun . tetapi kcse luruhan warga a t au organisasi

akan me rug i. Kcberani an pemi mpin UJ;J.tuk menerapkan s ifa t '1

"dhendha' 1 mcmpunyai d.ampak pos i tif . antara l a i:o.:

menghukwn yang salah ( paring pengadilan . J awa )

- menegakkc;m. k eben a ran dan kc a dilan (j ejcging bcbener

l ru1. adil . J awa )

- mend i d i k ane;go t a l a innya menj auhi pelanggar an , me -

ngurangilmenghilangkan kesempatan untuk me l anggar.

- mcnjaga , ketcraturan d an k e t e rtiban ( mrih tw1mt a l an

permati J mva ) .

- mcnc::;embangkan s ifa t hati-ha ti (ora l e lemeran- J awa).

Empat sifat terse but ( sama. beda, dana dan c1hcndha ) , d i , -

r angkum dalam lm limat 11 c a tur prakara Kramaning r a j c::miti 11•

a rtinya empat h a l ( s ifa t) yang scbaiknya menj ad i k epribad_:h

an r a j a ( pemimpin) dal run mempe rlakukan bawahan. Dong an, me ­

l al{s anakan secara kons ckuen cmpat mac am s:Lfat terse but . ma

ka masyarakat a t au organi sas i akan b e runtung .

Disamping a j a ran kepemimpinan y ang t ersebut da l am 11 Ca tur Prakara Kram.~.ning Ra j ani ti II sebagai mana yang diurai~

kan s ingkat di a t a s . Prabu Kusumawicitra juga memberikan n _9;

sehat ( ~a j aran) yang harus dimiliki oleh seorang raja (pemi[!!

p in), yang c1is ebut 11 arnb eg wollmg prakar a 11 • ( Wat ak delapan

h a l) , y an g t e rken a l dengcm penyebutan e;Ha 9tha Bra t a 11•

Sebagaiman a dijc l askan dal am pupuh Giris a . pada ke 21:

II J

Prabu Kusumawicitra. angla j engaken ¥vas ita,

man6kona ngandik<;Lnira , ing menglw kawik~m1a. ana

manch k an g do,dya , darsana kot amcng n a t a. saye1di k]J

du n g2.nggowa o fJdiL~ wolunl.L..P._r~ara . I I Adapun &llbeg a t au sifat dE;lapan t e rsebut: ambeg prat~la.

ambeg tirt0 - ambe g dahan~ . ambeg ma rut a . amb cg surya . am­

beg c andra . runbeg sudama. runbeg mendung.

Page 58: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

50

l ) • .§:!ll b G _g_p_ JZ_E:_L!_g)_ a

.Ambeg prat a l 2 a t a u se ring juga d i sebut ambeg k i sma a d a ­

l ah s ifa tnya bumi a t a u t an a l;l.. B-wni a t a u t anah i tu mcmp~

nyai s ifa t se l a l u rp.omberi ( danC1 , J mva ). BW11i se l a lu member1:_

km1. kepadn manus i a . se l a l u berderma demi kebahagi aru1. manu ,­

sia . Sebagai bukti: d a ri bmni s emu a t-wnbuhan mc nghas ilkan .

denc:;cm sukar e l a d i lJe rgunakan. d i sedi akan bagi umat mru1.us i a

b c:Chkan juga makhluk h iclup .

Tidak h e.nya twnbuh-t·wnpuhan y a ng ¢\.isediak811 - t erma suk juga

tubulu1.ya d iinj ak-inj ak , d ic$Xlgkul ., d. i gali d ic ari, b a rcmg t am

b ang soperti emas 1 b 2tubara . b es i dan sebaga i nya. tid a k pe r

n ah bu.mi men ge lu.h - mondendrun .

I a so l a lu membo ri dan monyediakan . memberi da11. menghas ilkan

untuk kepent ingan orang,la in (manu s i a ian makhluk hidup).

Demikian pula h ondaknya, seorang pemi mpin bersedi a b erko r

b an , menye cl i akan d iri ru1.tuk mongabd i kepacla k epentingan ber

sama .

Tersebut d a l am pu puh Giris a, pada 3:

II ~

• • • • , 0 • • 0 0 ~ sawiji cuT1beg pr~tala . iku tansaha U.e---· ,

dana . k a r em ambebungah j a JC!ffia . wah an aning d :ctn a dri ya.

kang t wnu vTill1. ing a nggcilly a. suka lila den ambila II

2 ) • am 12.£g~i.=!-.Ft a

Tirt a. bera rti a ir r a ir mempunya i sifat tenana- - s egar dm

menye jukkan. Da l am lc~i tan dengan cunbe.g tirt a . a ir di a rii.

kan sebagai sifa t pemaaf, buka n pendendam . memberikan daya

hidup k epada m~usia dan semua makhluk hic;J.up. Air y ang da -

t a r dan t enane;. wal aupun ditimba (diciduk - J awa ),tidak ter­

lihat bekasnya . Den g2..n a ir semua twnbuh-twnbuhcuJ.. bina t cmg

dan manus i a J a pat me r asakan kesegaran hidup.

Denge.n s ifa t a ir , s e orcu1.g pemimpin h endaJ.tl ah juga mempunya i

s ifa t membe ri kes egar an hidup ( semangat ) ~ memberi kesempat­

an b awahan mengembangkan :potensinya. Demi-k i an pul~ se orang

pemi mpin wal aupun dikeca111, dikri tik dan dikoreksi - s ~harus­

nya tidak menimbull-c.an kese.n menolak (tidal{ berbekas). tidak

Page 59: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

51

mendendam, tidak sakit hati. ~ekiranya kecamnn, kritikan i tu tidak bena r, mElka balas dendnm yang dimunculkan, teta pi sifat pemaaf yang tulu~.

Tersebut di dalnm pupuh Girisa, padn 5: II .......... , kang kapindo ambeging tirta, angglar­

ken sedina-dina, pangapura paramarta, angyomi rna­r ang j ::mma I I

3). ambeg dahana.

"Dahana" artinya api, dengan sifat dapnt menghacurkan memusnahkan segenap rintangan dan penghalang.

~eorang pemimpin dengan ambeg dahana, tenang pendiam, bi­j aksan<J , melindungi, membangkitkan semangat bawahan, padn suatu W8 ktu dibu tuhk8n 8 tau ada bnhaya ia akan tampil me­nyelesaikan masalah dengan baik~ segala rintangan yang men& hadang akan dapat diatasi, s egal a kesulitan yang ada akan d.Lpecahkan~

Tersebut di dalam pUputl Gi~iS a f pada 6:

II Katri ambeging dahana, amisesa ing kalena, angrlik regeding baNana, si:rna s a gung dura tmaka I I

4). "ambeg maruta 11 :

Maruta berarti angin. Angin itu sifatnyn "luwes", da­pat berada (menyusup) dimana saj a , di tempat yang sem

pit maupun yang luas, dalam keadaan bagaimanapun juga, ia ~

selalu dapat mengambil tempat. qeorang pemimpin dengan sifat angin bera rti senantias a d~ pat bergaul menempatkan diri diantara bawahannya (bisa _

manj ing ajur aj er, mane ala pu tre1 mane ala pu tri, J awa). D~ ngan nmbeg maruta, seorang pemimpin dapat menempatkan di­ri dengan situasi bawahan. Tersebut di dalam pupuh Girisa, pada 8:

II "Kapa t ambeging maruta, tan pegnt titi pariksa, anggung maminta anuksma, ing solah bawaning j anma, bisa mor ing paramaran, agal alit kalimputnn, l£ kune t anpn wangenan, pamrihe tanpa tengeran I I

Page 60: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

52 5). "am beg surya 11 :

~rya, artinya matahari. Ia bertugas menyinari bumi d~ ngan segala ketaatan dan ketekunan. yang luar biasa.

Ia tir]ak terlalu cepat, dan tidak pula terlalu lambnt. D~ ngan sinarnya, ditembuslah awan dan mendung menjadi air huj an yang membasahi bumi menumbuhkan tanaman dan pepohog an yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Dengan ambeg surya seorang pemimpin hendaklah mengetrap -kan sifat-sifat yang baik tadi.

Tugas dilaks anakan dengan tekun, setia tanpa menuntut ser. ta pamrih-pamrih tertentu~ Ia bertugas tidak untuk perse2 rangan atau golongan, tetapi untuk semuanya, tanpa pilih

kasih. Tersebut di dalam pupuh Girisa, pada 9 dan 10: II .......... , kelima ambegihg surya, asareh sabarang

karsc:, rereh ri rib ing pangernh, tan daya-daya an

tuka II II Upama singa pinaya, ketaman panasing surya, tan age

ginaringana, saking pangati-atinya , ngarah-arah ln kunira , ngirih-irih pa trnpira , amrih aywa rekasa, denira ngreh amisesa II

6). "ambeg candrau : "Candra " artinye bulan dengen sifat terang menerangi bumi dari kegelapan di waktu malam hari, menyambu t m£

lam hari pada waktu matahari masuk ke peraduannya. Demikian seorang pemimpin hendaknya da pat mencontoh sifat bulan, dengan tulus dapa t membuat bahagia terhndap sesama, berbudi luhur, r amah t amah, sopan santun, dengan rasa ka­

sih sayang dapat menciptakan suasana damai, kerukunan dan kebahagia an uma t manusia. Ia lebih mengutamak ketentraman dari pada persa ingan. Kesej ahteraan bers ama yang lebih d.:h t ekankan. Ters ebut di dalam pupuh Giris a , pada 11:

I I Keping n em ambeging candra, bisa nuraga mot prana, asareh sumeh ing netya , alusing budi jatmika, prana. nga rsepi bawana, karawatan paramnrta, nawurken ra­

r as rum sumya r, suma r am bah ing dumadya. /I

Page 61: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

53

7) • "ambeg sudama 11 :

~nama artinya bintang; ambeg sudama sering, juga di -sebut deng .:m ambeg kartika, yang mempunyai si.fat tegak,

teguh, tidak mudah goyah atau pantang menyerah. Demik Lan pula seorang pemimpin, hendaklah mempunyai sifat seperti bint<mg; teguh pendiriannyn , tidak mudah goya.hlte_r goyah hal-hal y;:mg keliha tannya menyennngkan, namun jus tru sebaliknya. Memiliki rasa percaya kepada diri sendiri, ti­dak pernah ingkar janji. Tersebut di dalam pupuh Girisn, papa 12 :

II "Kasapta ambeging sudama, lana susila santosa, pengkuh tan kengguhan driya, nora leres ing ubaya, datan lu~e ran ing karso, pitayan tan samudana, setya tuhu ing wacana, asring amusung sasmita II

8). "ambeg mendung 11 i

Mendung berarti mega a tau a wan yang mempunyai "s if a t-si fat adil. Ia senantiasa tieftihdak memberi ha diah dengan

mengubah dirinya menjadi hujan rnenyirami tanarnan dan pep2 honan. ~ebaliknya mendung dapat juga mengubah dirinya men­di hukuman berupa p8tirlguntur yang siap menghancurkan.se­

orang pemimpin yang baik hendaklah bersifat seperti itu, yaitu bersifat adil dalam rne11erapkan hukum (dana wesi asat,

Jawa). Pemimpin harus senantiasa memantau keadaan bawuhan, kepada mereka pemimpin memberi hadiah/penghargaan. ~edangkan

t erhaaap bawahan yang secara jelas melakukan pelanggaran, m2ka pernimpin tidak segan-seg<m melaksanakan hukuman yang .CJetimpal dengan kesolahan yang diperbuat (wesi asat, JaY/a). Ters ebu t dalam pupuh Gi risa, pad a 13 dan 14:

II "astha mbeging mendu.ng tan lyan, nrapken dana wesi asat, angempakken pengadilan, tan anyangga pepilih­an, danane yen kebeneran, sayekti asung ganjaran, sarane nurunken u dan, anyirami tetuwuhan //

II Wesi as"'.te yen ana, kang keluputan sakala, dhinendha lan pinidana, ing guntur datanpa sesa, adile langkung mariksa, ala beciking manungsa, gebyaring cleret ikB, kang sangka titi pariksa II

Page 62: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

54-

Demikianlah ajnran tentang "ambeg wolung prakara 1' (si

fat delapan) yang menyerupai sifat ... sifat alElm 'yang hendak­

nya dimiliki oleh setiap pemimpin. Bilamana ajaran-ajaran

ters ebu t dilnksanakan dengnn kons ekuen, diharapkan dapa t

menggerakkan bawahan dengan baik.

AjarEm delapan sifat tadi disebut Hnstha Bratn sebagaimana

dinyatakan dalam pupuh Girisa, pada 16 : II",., .•..... mahgkana kang Hastha Breta, anggoni den

kasarira, prabu kekalih atur sembah, sedyn nges token

samya I I

Mengenai ajoran kepemimpinan Jawa yang disebut ''Hastha

Bratn" salam ,~ierat Makutaratna tulisan Ki ~iswoharsoyo,

1982, dijelaskan bahwa ajaran itu diberikan oleh Bega.wan

Kesawasidhi kepada Arjuha pada lakon wayang "Wahyu MakutQ.

rama" sebagai berikut:

"··········· pangembating praja miwah momonge k~wula dasih .~ri Ramawijaya tansah ngesti pambegan wolung

perka ra kang den a rani Has tha Brata, wej ange mangkene:

kang sepisan ambeging kisma, kapindo ambeging warih,

katelu ambeging samirana, kaping papat ambeging jaladri

kaping lima ambeging candra, kaping nem ambeging ba~

kara, kaping pitu ambeging dahana, kaping wolu ambeg­

ing ka rti ka 11 •

( Ki 8iswoharsoyo, 1982, hal. 107 ) .

Walaupun dalam tata urutan dan istilah agak sedikit

be rbe da, te ta pi rna te ri nya s a rna • Demi k ian pula penj elas an

DR.A. 8eno C:astraamidjojo, dalam buku 11Renungan Tentang ,

Pertunjukan Wayang Kuli t 11 ( 1964-) menerangkan bahwa "Has tha

Brata" itu merupakon inti dari wejangan Prabu Romawijajm

kepada Gunawan Wibisono ketika akan menduduki tahta kera­

jaE!TI Alengkadiraj a serupa dengan wejanga n Begawan Kesawa­

sidhi kepada Arjuno di da! am lakon WahyU Makuta rama.

( c:eno 8as traamidj oj o, 1964-, hal. 105 )

Di bawah ini perbandtngan "ajaran Hastha Brata" dari

beberapa penulis (da l am sebuah skema):

Page 63: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

55

=~=======================~===~==~==~=================~=======~= No Rang gawars ita! Ki niswoha r- DR.A. ,~ eno qas C:Una r di DH

Pus taka raj a ' soyo. traamidj oj o Wej an gan Pr. Ur ! Wahyu Makuta Wej 2n gan Pr. Roma .

r 2m2 Ramn

1 pra. t a l a kisma kisma Ba t a r a Ind r a

2 t i rtCJ tirta tirta Ba t a r a 8Urya

3 daha na s amirono s amodra Ba t a r a Bayu

4 rna ru ta=s ami ro! s o.modra sam d) reno Ba t a r a Kuwara

5 surya no, c andra candra Ba t a r a Ba runa

6 can d r a baska r a=surya! surya Ba t a r a Yama

7 sudamn=kartika dahana dahana Batara Candra

8 mendung k a rtika ka rtika Ba t a r a Brama

--------------------------------------------------------------------------------------------~---------------------------------

Ta t a uruta n dan t a t a isti lah ada yan g sedikit be rbeda , n a

mun mempunyai makna yang serupa , yakni wato.k pemimpin

yang baik.

Isti l a h "s amod r a 11 (lautan) mempunya i a rti serupa denga n

mendung ( a wan). Air l autan yan g t e rkena sina r ma t aha r i

menj ad i uap, kumpula n uap menja di awan, aw a n yang banyak

menj a d i mendun g , mendung terkena hawa dingin menjadi hujan.

Dalnm ka i tan ura i a n ini, istilah-is tila h mempunya i makna

serupa .

qenangkan Ka rkono Pa rtokusumo men e r an gka n Astha Br a t a da­

lam ~era t Pus t aka raj a karnngan Ro. n ggawa rsi ta i tu melukis-~

kan wa t ak del a pan menggunaka n baha s a Ind onesia da ri n omor

1 s a mpni 8 be rturut-turut: watak bumi , wa t a k n tr, wa t ak

a pi, wa t a k angin , wa t ak ma t a ha ri, wa t ak bulan, wa t a k bin­

t ang, watak mendung , sebagaimana pengertiannya telah d i -

urni kan d i mukn.

( Ka rkono Pa rtokusumo , 1985, hal. 23-24 )

Di ba wah i n i a j a r an "Astha brata " (wa t ak_ del a pan dewa ) di­

a j a rkan dari qri Rama k e pada Wibisono setela h menj adi ·ra­

j a Alengk a mengganti ka n Das amuka . Astha bra -t a ini be r a s al

da r i "Rama ya na Kakawin" yang dite rj emahkan k e dalam bahasa

I ndones ia ol eh Ki J .Parlma puspi t a s e bagai be rtkut:

Page 64: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

56

1) Dernikian ini tingkah lnku Rang Hyang Indra, yang baik dan pantas kau arnbil sebagai contoh. Ia rnenyebabkan adanya huj an yang rnernbikin kesenangnn dan kepuasan dl!,.

nia, hendakl ah kau contoh tingkah laku Dewa Indra,s~ galo pernberiannya d;:m Elhuge rabnya yang u tarna yang kau jadikan hujanmu bend aknya itu kau curahkan di atas d£ nia i.ni.

2) Ada pun tingkah laku q,cmg Hynn.g Yarna ialah: menghukurn segala tingkah laku yang jo.hnt. Dia rnernukul peno~ri­pencuri dan rnernbuhuhnya, hend aknyalah kau o~ntoh itu, hukurnlah rnereka yang berbuat kejahatan nan siapa saja yang rnengganggu sernua rakyat dan berniat bunuh mern -bunuh.

3) Dewa matahari itulah senantiasa mengLsap air, caranya tak dilakukan dengan kasar, tetapi perlahan-lahan.

4) Tingkah laku Dewa BUlan ialnh: menyenangkan semua rat yat, hendaknya kau bertingkah laku rnanis rnenarik bnti, l tulah yang harus kamu perlihatkan, ketawamu harus m~ na rik hati, seakan-akan air hidup.

~) Henctakfuyalah seperti angin, jika engkau melakukan pe­ngintaian, untuk dap.'Jt nengetahui budi dan seluruh rakyat, hendaklah engkau menampakkan tingkah laku yang susila.

6) Ka rnu diperkenankan rnenikmati makanan dan kenikrnatan

hidup, j anganlab kamu makan dan minurn pada waktu yang bukan so. atnyn , kenakanlah segala pakaian dan hiasan.

7) Dewa Barunn itu mementang senjata, sangat berbisa dan nabsya t, i ale h berupa ular penj era t, hendaklah kamu tiru tingkah laku rnenjerat itu.

8) qenantiasa menghanguskan seteru, i tulah tingkah laku Dewa Api, galok terhadap musuh, hendaklah itu karnu lakukan, siapa s a ja yang kamu serang, harus hancur dan lenyap .

( Karkono Partokusumo, 1985, hal. 21-22 · )

r<aduran "Asthabrata" di dalam serat Rama, Yasadipura I dan di dalam Rerat Nitisruti ti nak bnnyak berbeoa dengan asli-

Page 65: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

nya tersebut. Hanya saj a di dal am ~erat Rama ada sedikit s a j a tambahan s eba ga i pemanis untuk memenuhi persyara t an t embang Macapa t (guru lagu dan guru wilangan).

57

Demi k i an pula istilBh "Asthabra ta" sering juga ditulis de­ngan "Hasta Bra t a ", kiranya tidak merupakan perbedaan yang menyolok. Hnnya s a j a ura ian (intepret asi dan penjelas an) s erta t a t a urutan, sebaga imaha seba gian telah disusun dal am skema menunjukkan sedikit perbedaan.

Oleh ka t ena beg itu populer dan t e rkenalnya a jaran Astha -bra t a di kal ang.:m masyaraka t J awa , khususny8 amat digema ri ol eh masya rakat Yogya karta dan ~k'akartn, ajaran tersebut digubah a t au dijelaskan dalam bebe rapa bentuk, seperti l£ kon Haku t a r ama (Hahyu Maku tarama) sebagaimana di tulis da­l am buku pedhalangan.

c. "Nis tha Madya Utamaning Nata 11

~elain ajaran kepemimpinan yang tertuang di 0al am "C~

tur Prakara Kramnning Rajaniti" serta "Hastha Bra t a ", ter­da pa t pule aj a ran t entang sifat .... sifat raj a dalam rangka ke .... pemimpinannya , yan g tertuang dalam aj n r an 11Nistha Madya U t ananing Nata ".

Nistha : sifa t a tau watak yang tidak terouji.

Madya sifat a tau watak yang sedang, tidak buruk t e t a pi juga kurang baik

Utama sifa t a tau watak yang baik, luhur a t au rnulia

Ada pun perinciannya terda pat dalam pupuh Girisn, pada 16 sampai dengan pada 29, seba ga i berikut:

1) Nisthaning Na ta ~ eorang r a j a (pimpinan) akan disebut nistha antara lain jika i a bersifat s e r akah, be rhasra t untuk merniliki se­

suatu yang disenangi, walaupun itu milik orang lain. ~ ifa t s e rakah, sifa t ingin memiliki ha rta orang l ain me~ pakan sifa t yang hina yang tidak l ayak menja rl i wa tak se -or ang pemimpin. s eorang pemimpin yang baik, lebih baik mem be r i da ripada meminta .

Page 66: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

58

Tersebut dnlam pupuh Girisn, pad o. 16 oan 17:

I I .......... , lire kang dadya nis thCJ, lamun meli kan arta, myang raj e darbeking wadya, kang sinisihan pin!

lala // II t:::anadya upaminira, katuku binaten rega, utawa ingue'!:!,

rupnna, kang ngluwihi aj in ira, yen nora pc:da sumbaga, panuju sukoning driya , haywa sira paripeks a , temah dadya tyasing wadya //

2) Madyaning Nata ~eorang pemimpin disebut "madya", apabila mempunyai sifat se0ang, tengah-tenge.h, tidak terlalu nistha teta.pi jugo ti dak terlalu uta.ma . Misalnya dalam hal "memberi", se -seorahg pemimpin yang baik dalam memberi onngnn terlalu royal, tetapi jugn jangan terlalu kikir.

Tersebut dalam pupuh Girisa, pad 2 21 d~n 22:

II Dene madynning narendra, ton nkumet nora lorna, lire lamun ada wadya, anenuwun sib wilasn, paringana saw~ tara , kira-kira kewala, yen wus keh peparingira,

wenang anulak paminta // II Lawan wajib midanaa, wadya kang luput ing knrya, rna

trapana snpudhendha, roaring wadya ingkang desa, le­ka~ing akarya ma nya, sabnrnng kang dadya karaa, anganggowa kira-kira, deduga lawan prayoga //

3) Utamaning Nata Adapun seorang pemimpin (raja), nkc:Jn disebut utama ka lau mempunyai sifat-sifat sebagai berikut ~

(a) berbudi: 11 ber'1 dalnm bahasa Jnw.:J. berarti suka 1nemberi kepada orang lain dengan tidak mengharapkan imbalan ap.Q_ pun (tanpa pamrih, Jawa ). ~ifat berbudi hendaknya dim1:_1 liki oleh setiap pemimpin senantiasa rela mengorbanltan apa yang dimiliki untuk kepentingan · orang lain atau

kepentingan bersama. Tersebut dalnm pupuh Girisa, pada 23 : I I , , , , , , lire berbudi mangkana, lila lega\o{a ing driya,

agung nggennya paring dana, anngeganjar saben dina//

Page 67: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

59

(b) bawa leksann : melaksnnakan a pa yan g su rl ah dikatakan a t au dijanjikan. ~eorang pemimpin yang utamalbaik ada­l nh seorcmg yc:mg ti rJ ak pe rnah ingkar j anji, apal ag i jag ji ters ebut be rkaitan denga n hal-hal yang okan mengha­s i lkon kes e j ahte r aa n li an kebahagi aan bers ama . qeorang pemi mpin 11 Pcmtang mena rik j anji 11 , a pa yang sudah dik£ t 3lm n hendaknya dilaks anakan (s a bd a pandita ratu, da t an kena wola -wali, J awa ). Te rsebut dalam pupuh Girisn, pa rln 24:

II ••••··~··4~ lire kang bawa laks ana , nne tepi pa ­ngandika , kang wus kawij il s .:1 daya , t an a rs a an go!}_ ca t an, linakonan sanaliko , kang tumiba ing utamall

(c) s nntos a : artinya t eguh pen~irian, tidak mu nah goyah ka rena pengaruh orang lain. Kri ti k yang pedas maupun sanjungan yang manis, ancaman yan g ke ras maupun ha r a pan ynng memabokkan, semuanya itu ditangani dengan ·wa j a r. Pemimpin yang demiki an i tu mempunyni pend irian a t au pri!:!_ sip.

Tersebut dal am pupuh Girisa, pada 25:

II lire kan g a ti santos a , tan ars a ka pasukana, ba r ang atur dora cara , wewaduling wadya bala , yen ana kun tul upama, kaswarakaken dhandhang ika, acanana basa krama II

(d) sue ibya : bera rti pandai atau mumpuni, mempunyai pe rm~

~ alaha n, istilahnya yang t e rkenal: mempunya i penge tah~

an yang profes i onal. Namun demikian i a ti oak o~mgkak. ~ifa t yang demikian i tu yang dDlam bDhas a Jawa dis ebu t sifa t "amigunn in g aguna ". qifat pemimpin yang demikian itulah yang bermanfaa t bag i kehidupan. I a di am t e ta.pi bukan diam besi b.erka rat, t e t a pi diam umbi be risi. Tersebut dal am pupuh Girisa, pau a 2?:

II Lire kang budi sudibya , bis a anora ga bas a , ami­guna in g aguna, datan kawistereng naya , menawa ana sujana , naya~i wahyaning krama , waspadeng dadi wadinya , tangga ping cipta sasmi t a II

Page 68: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

( e ) pa ramarta : be r a rti s i f a t pemaof, s ::1 ba r dan mempunyni

"tepa s al i r an .

60

~eorang pemimpin deneu n sifat paramartn hen~aknya dalam menghadnpi b.:nvah<m yan g melakukan kesalahan a tau ha rus

mengambil s a tu kepu tus an y2n g tidak menyenangkan (hukum an) henrlaknyo. memi ki rkan kemungk inan- kemungkimm yang l ebih j auh. Hernpe rlakukan b.::twrthc:m sebego:Jimana me~pe rlg_'

kukan deng2n semena - mena , ti dak membua t susah bagi yang bersangku t ::m.

Tersebut pnda pupuh Girisa, pada 27:

II Lira ambeg parama r ta , amartan i scbuwana , lumuh ~

p::mg gawe rus iy2. , r em en aka rysa r as i ka, nga ks am eng

luputin g wadya , s abar makluman wel asan , ing nga~ rip t epo-tepo, ing dumadi s ama-sama II

(f) ana t a 2 berarti mengatur, menatn . ~eorang pemimpin hen­~akhya mengatu~ baw.ahan s edemikian rupa ~ehingga s esuai . r'l engan kem~1Jil puan mas ing-mas ing dan mengembangkan kemam

puannya demi kes e j ah t e r aan be rs ama . Masing - masing ba -

waban diberi hak dnn kewajiban. Dengan demikian dapa t rlihinda rkan tind<1k sewenang-wenang, s al ah urus, perbua.:t_

an tidak bertanggungj awab . Ha l ini dapa t menghindarkan kerusuhan, iri ha ti yan g dapa t mengacaukan kepemimpinan

nya .

Tersebut dal am pupuh Girisa, pada 27:

j / .......... , ingkang scwiji ana t~ , pranata pangreh ing praja, lakune yudha nega r a , pangkating negara

k1·ama , tina t a ad ina - dina , haywa rusuh ing karya//

( g ) aniti: be r a rti meneliti. ~eorang pemimpin wajib mene­

litt bawahan yang dibebani tugas peke rj aa n, apakah mereka

melaksanakan itu dengan ba i k atau setengah-tengah a t au ti dak s ama sekali. Demikian pula melakukan fun gs i "meneliti" kiranya da­pat dicegah kemungkinan tindakan bawahan yan g membah~ya

lmn masya.rakat dan a tau merugikan kehidupan be rs ama .

Page 69: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

61

Ters ebut dalam pupuh Girisa, pada 28 : I I ...... ani ti warlya kang kapasrahan rumeksa,myang

kabutuhan karya, titinen ing tyas kewula, saba­

rang tur kang prayoga, haywa ngetang sapangarsa,

dadi tembun g nglangi mega, bisa anjaring marutall

(h) Am0~ik~_§..: priksa (Jawa) berarti t ahu a tau mengetahui Amerikso. herarti us ahu untuk mengetahui. Dalam hal ini

seorm:g l:nr;2irn:9j ~. berkewaj ibe1 n untuk mengetahu i keadaan

yang dipimpin, tidak saja pada saat ia melaksanaknn tu gas, tetapi sa a t kehidupan sehari-hari, apakah anak buah mengalami kesusahanlkesuiitan hidup. Apabila meng hadapi keadaan seperti itu pemimpin wajib turut men~P s ahnkan hal-hal yang dapat meringankan bebannya. Terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi bawahan, pemimpin wajib memberikan jalan keluar pemecahannya .

Tersebut dalnm pupuh Girisa, pada 29 sampai 30:

II ....... periksa marang saisining praj a , yen ana

kang sungkawa, pinisuka sawa tara , anglilsadani wong kang lara, anyipt&ni wong kang ina, ang­

ganjarken wong kang papa, mulyaken wong kang

nistha II II Eebasane iku ana, lelabuhan kang utama, sung

baksana upapa, kawudan sinung busana, tundhuh

rna rgen g luma ks a nc:J , sung te ken kalunyon i ka,

weh kudung panas ing surya, kawarsan sinung

us aha II

(i) amisesa: berart i menghukum dengan tegas. Seorang P~ mimpin berkewajiban melaksanaka keputusan hukum de­ngan tegas. Kepada yang benar-benar telah terbukti bersalah dan telah ditetapkan keputusan hukum yang berlaku, maka pemimpin berkewajiban melaksanakan tanpa pandang bulu., yang dihukum adalah kesalahan­

nya , bukan orangny2, sehingga dalam mengetrapkan h£ kuman akibat negatif dari kesalahan ini yang menjadi

pertimbangan utama, kepada penjabat yang benar-benar

Page 70: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

62

membahayaka.n ketentraman mnsyarakat, maka kepadanya di terapi hukuman tanpa ampun, agar jera dan masyara ­kat ti~ak terganggu lagi (winisesa ta.npa sesa,Jawn )

Tersebut dal am pupuh Girisa, pada 31: II ..... amises a kalesaning j agad raya , kang dadya

waweri s amya , pinidana ing wises a, sarupaning dura tmaka , ingkang kaloka durj a. na , dursila mya.ng durlaks ana, winisesa t anpa ses a I I

Demikia nlah anta r a l nin sifat-sifat keutamann se orang r a ­j a (pemimpin) di da l nm melaks annkan kepemimpinannya . De -ngan mengetrapkan sifat-sifat tersebut, tiharapkan masya­raka t akan sej ahtera , bawahan melaksanakan apa yang men -jadi kewajibannya dengan baik, menjauhi ape yang menj adi l a rongan negara , sehingga masya rakat a tau nega r a akan aman dan tehteram.

Page 71: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

D. Yonsep Kepemimpinan dalam qerat Wi taradya

Konsep kepemimpinan yang lain yang dikenal di dalam m~ syarakat Jawa tertuang dalam "~erat Witaradya" karangan Ra den Ngabei Ranggawarsita.

~era t Wi t a r adya Jilid II karangan Raden Ngabei Ranggawarsi

t a d La l i.h aks a r a oleh brs. ~dibya Z.H., diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penelitian Buku

Bacann dan qastr~ Indonesia dan Dae rah, Jakarta, 1979. Karkono Partokusumo mengalih bahasaka n ke dalam baha s a Indo nes i a (1985). Aj a r an kepemimpinan itu di bagi dalam dua hal:

pertama s Nasehat Rri Begawan Aj ipamasa kepada pu teranya

Prabu Citrasoma di sebut Panca Pratama (lim~ hal

terbai k)

kedua amana t Sri Begawan Ajipama s a kepada Patih qukarta . d L r angkum dalam Panca Guna (lima faedah)

1 . Pane a Pra tama

Ajaran ini berC'lsal dari naseha t ~ri Begawan Ajipramasa

kepada pu teranya Prabu Ci trasoma ten tang Kepemimpinan Ne -g2r a , yakni:

a . Mulat (awas, hati-hati)

qeorang pemimpinC'ln (raja) hendaknya memerinci dengan t~

li t L tugas kepad CJ bawahan/punggawa . Yang senang kepada pekerjaan halus jangan diberi pekerjaan kasar, demikian

pula sebaliknya . Wa~padalah terhadap punggawa yang b~ik

da n buruk.

b. Amilala (memelihara, memanjakan)

~eorang pemimpin hendaknya mengha rga i, memberi ha diah I penghargaan misalnya dengan menaikkan pangkat punggawa

yang baik dan tepa t pekerjaannya .

c. Amilata (membujuk, membelai) ~evrang pemimpin hendaknya suka mendekatkan bawahan de-

Page 72: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

ngan ka t a-kata yang menyenangkan, membangkitkan kecintQ

an kepada pemimpin dan organisasi (negara) dengan kese­ti aannya.

d . Milada rma (menghendaki keba jikan) 0.eor ang pemimpin hendaknya gemar menga j a rkan hal-hal yan g menuju kes el ama t an di lingkungan masing-masing me­nuju kesejahteraan batin.

e. Pa rima rma (belas kas i han) 0eorang pemimpin hend aknya bersifa t pemaaf, belas kasih

an terhada p bawahan, menyayangi bawahan. Dengan demiki­an maka akan terjagalah negara.

2. Panca Guna

~ elanjutnya kepada Pa tih qukarta , 8ri Begawan berama~ na t mengenai "kewa jiban bawahan/pegawai", terangkum dalam l l.ma hal yang disebut "Panca Guna 1' (lima faedah) ,' yakni :

a . Rumeks a (menj aga ) Aga r setiap bawahan/ pegawaL menj aga nega r a seisinya se­~agai milik sendiri, terutnma bila terjadi bahaya di wi l ayahnya, j anganlah menunggu perintah, supaya s egera bertindak hingga t e rj aga keselama t an nega r a .

b. Rumagang (menj aga diri ) dal am hal:

- "Ila t" ( lidah) da ri perka taan kej i; berka talah dengan ~ s opa n, s antun ~ menuju hati, itu menj adikan selamat p~ nga bdiannya .

- "Ula t " (air ma t a ) da r i air multa c emberut, aga r dapa t menyampa ikan dengan tempa t dan s aa t. Hal itu akan men da t angkan kebaha giaan.

- "Ul ah" (ti ngkah l aku) t irl ak senonoh , aga r dapa t mem -bawa diri hingga memperoleh kasih s ayan g r a j a . Ting -

kah l akunya j an gan r agu-ragu.

c. Rumasuk (meresap) Aga r penj agaan kepada nega r a dengan seia seka t a . Hancu_r

Page 73: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

nya negara karena satu dan lain menteri tidak seia se -

ka t a , tidak sesuoi pendapat.

d. Bumesep (menyenangkan) Agar Lokti kepada nego I'o, bokti kepada raja, tidak reng gang seujung rambutpun. Dan janganlah hehti mengasuh

(mendidik) pegawai rendahan.

e. BUmasa (merasa) Aga r meras a sebaga i abdi negarq (raja), j anganlah sekali

k~1i s ombong dan ti dak mau kalah.

( Ka rkono Partokusumo , 1985)

Dalam hal memahami ajaran-ajar<J.n kepemimpinan Jawa p_g_

da umumnya , khususnya yang tersimpul jalam ~erat Witaradya

tersebut, memerluk<J.n pemahanian yahg mendalnm, tidak hanya yang tersurat sajn, melaihkan juga a pa yang tersi~at. Di­s 8mping itu sistematisasi penuturannya perlu menda patkan

perhatian.

Fontekstual ajaran itu diberikan, termasuk hal perlu

men~apat perhatian bagi kita~ sehingga kita dapat memper­oleh prinsip-prinsip ajaran yang sifatnya universal • . qe -perti wejangan .<:lri Begawan Ajipamasa kepada puterany<J. ini,

tidak snja kit<J. pandang seba gai ajaran yang "terbatas", n9_ mun kita mencoba menangkapnya sebagai satu ajaran yang ber skala ~ lebih luas I umum •

.<:lebagaimana telah dijelaskan di muka, bahwa munculnya seorang pemimpin itu selalu dalam kontak/lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial dalam rangka tuj!:!_

an luhur. ~ecara singkat telah di jelaskan pula, bahwa int~ r aksi manusia di dalam kelompok dalam rangka tujuan hldup

yang lebih baik i tu merupakan rincian pokok munculnya kebu

dayaan.

Page 74: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

66

Dari urai nn itu dapat ditangkap suatu rnakna, bahwa

rnunculnya seorang pernirnpin rnerupnkan tuntutan yang wajar da ri suntu kelompok (masyarakat, bnngs a/negara) sebagai pem

bawa aspirasi da ri ujung tombak kegia tan bersama . Dengan d~ mikian seor ang pemimpin yang baik ( dal am a rti diterima dan

d ic'lukung ol eh masya r aka t) i a l ah seorang pemimpin yang ber­tumpu pa ~ a kepentingan dan aspirasi masyaraka t. Hal i tu ti dak berarti i a harus "memalingkan muka ", dengan

t de-ide pembaha ruan, i c: seor<mg inova tor, ia seo rang krea ­t or yang t a ngga p t e rhadap kema juan dan pengembangan ide­

i de ba ru. Na mun hendaknya i a tetap berfungsi seba ga i wakil da r i kelompoknya (representa tive of group), i a ti dak boleh

lepas da ri "tali " masya raka t.

Dengan ka ta lain ia ha rus tetap berkepriba dian. Bagi c al on-c alon pemimpin bangs a In ~o~esia di rnasa mendatang. ~eba ga irnana sifa t-sifa t pemimpin yang berkepriba di a n Indo­n0si a itu? ~eca ra singka t diurai kan beber a pa prinsip seba­g a i be ri ku t :

- Kepemimpinan pada umumnya memerlukan sifat kelebihan da­r l yang memimpin t e rha dap yang dipimpin dalam kemampuan operasionalnya , integritas moralnya maupun l oyalitasnya ke pada kelompok. Bebera pa kelebihan itu antara l a in: pe~

nuh inis ia tif, bersika p adil, suka melindungi, penuh daya

t a r i k, penuh keperc ayaan pada diri sendiri.

- Mempunya i_ kemampuan yang tinggi dal am mengad a ptasi nila. i nila i positif da ri kemajuan zaman (modernisasi).

- Mempunya i k emampuan yang baik dalam merefleks i kan warisan

bu naya luhur nenek moyang berupa nila i-nila i dan nerma­norma hi dup, baik yang ditulis/ diajarkan oleh pa r a raja, puj angga -puj angga Kera t on, pa r a "sesepuh" ( ahli ke~iwaan)

pa r a pemimpin bangs a mas a k:'Jn1. maupun_ mas a l a in.

- Mempunya i k emampuan dal am "menterjemahkan" nilai-niiai lu

hur bang~ a yang berakar pada pand angan hidup bangsa/ke -

Page 75: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

pribadian bangsa da l am r angka tujuan hidup bangsn di

mas a mendatang .

Di bawa h ini dikutip tulisan Ka rtini Kartono di dalam Pimpinan dan Kepemimpinan, 1983 yan g menurut hema t penulis merupakan sajinn yang baik, dalam arti inisiatif dan sist~ ma tik dal am k er angko ke pemimpinan yang bersumber pa da ke -pribadi an bangs a .

1. Rebelas a zas kepemimpinan bangsa

Nilai-nilai dan norma kepemimpinan yang diwa riskan oleh para puj angga di mas a lalu i a mertipakan inventlaris sp_i

ritual• dalam mana diuta makan uhsur: keikhlasan Lerkorban rlan mertga bdi demi kepentingan o rang ban~ak, ~ekaligus mem­

berika n ketauladnnan yang baik. Di kalangan ABRI telah dirumu~kan sebelas azas kepemimpinan yan g telah digali dari nilai -nila i kepemimpinan di bumi I~ donesia. Remua azns itu dapat ditera pkan pada tuga s -tugas kepemimpinan pad a s emu a s ektor dan es elon, mulo i dari guru

r'l an lurah di desa, sampa i pej abat-pejabat l okal; regional,

dan pus a t pemerintahan. Yang paling penting dari kesebelas a zas ters ebut ialah tiga azas pertama yang sanga t ditonj ol kan oleh Ki Had jar Dewantara, dan pada akhirnya dijadikan prinsip utama kepemimpinan Panc asila . Kesebelas azas ters~ but i al ah:

- ... Taqwa kepada Tuhan Yang Maha EsB - Ing Nga rso sung tulada, - Ing madya mangun ka rs a ,

Tut wuri handayani,

- Ha s pada purbawisesa,

~ Ambeg pa rama- a rta , - Prasaja - Ratya

- Gemi nastiti

- Blaka, - Legawa ~

Page 76: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

68

Berikut ini penj el as an tentang sebelns azas, kepemim­pinan yang be rsumber pada kepribadian bangsa yang digaii da n nilai-nilai bumi Indonesi a .

1). Ta qwa kepada Tuhan Yan g Maha Es a

Pemimpin I ndonesi a dituntut a ga r memiliki ke~akinan be r agama dan iman dan t a qwa yang t eguh terhada p Tuhan Yang

Ma ha Es a . Kes ada r an s ed emik ian ini menimbulkan pengertian bahwa s e ti a p ins an Indonesi a i tu mempunya i kedudukan yang

s am0 tingginya di hnda pan Ttihan ~ Kes ada,r an tersebu t men gig

s 3fkah seor ang pemi mpin, bahwa dirinya bukan s eo r ang yan g maha super~ bukan sumbet kewenan gan yan g mutlak dal am me -n entukan permas al ahan clan ke c'ludukan or ang lain, t e rutama

bawaha n da n pengikut-pengikutnya . Kes ada r an bera gama dan

keimanan, akan menj adikan ses eorang tidak meras a lebih tmg gi da r i orang lain, sehingga di a memiliki peras aan kasih -s ayang t e rhada p s es ame dan semanga t pers audara an t~ rhad a p

bawahannya yan g ha rus dibimbing dan dikembangkan.

Ka rena itu keimanan kepa rl a Tuhan akan membawa ses e -o r ang untuk s el alu berbua t a dil, bena r, jujur, saba r, t e -kun da n rend ah ha ti (tidak s ombong). Kepercaya an k epada Tuhan akan membuat kalbu ha ti menja di bersih dan suci l ahir ba tinnya , dan membuat orang jadi he­

ni ng, heneng, heling dan waspad a . 11 Heneng 11 dalam bahas a Indonesi anya a rtinya : diam, teduh,t.§. nang. Bal am hal ini pemimpin itu diha r apkan memiliki ba tin

yang telah mengendap,~hingga di a s el a lu imbang tenang, ti

dak pe rnah genta r, tidak mudah menj adi gugup khususnya pa -d a s aa t-saa t gawat. Dal am menghadapi cobaan hidup dan bahaya

yan g mengan~am jiwanya di a ha rus tetap tenang dan tidak meg

j a dL panik. Aeba b apa bila dia menjadi t akut da n panik,maka pa r a pengikutnya menj ad i kacau, dan organisasi menda pa t k.§.

rug ian. "Heneng '' t enang, namun penuh keta bahan menghada pi

segal a tugas pekerj aan, serta t e rus berupaya mencari j al an

kelua r ( dari jalan buntu), dan tidak pernah kehabis an akal menyelesaikan setiap pe rmasalahan yang ha.rus ditangani.

Page 77: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

"Hening" itu artinya: bening, bersih, suci, sejati, ce

ri a , jernih, murni. Pemimpin itu ha rus memiliki keheningan

ba tin, ya itu ke tulusan dan keikhlasan. Dia sela.lu bersikap

jujur t e rha oap diri sendiri dan terhadap para pengikutnya,

tanpa memiliki pamrih kecuali mengabdi sebagai seorang pe@

mimpin. Dalam keheningan rasa dan ciptanya dia s elalu tekun

memikirkan kemajuan organisasi dan kesej ahtera an anak buah

nya yang dibina dan dibimbingnya . Hendaknya organisasi itu

ti oak dijarlikan alat untuk menda patkan kedudukan pangkat

rla n kekayaan bagi diri s endi ri; dan bukannya kepentingan g: mimpin (prtbadi) itu yang dijadikan "tujuan organisasi".

Akan tetapi hendaknya organisasi itu dijadikan sarana un -

tuk bersama-sama mencapai satu tujuan yang dapat memberi -

kan kesej ahteraan dan kebahagiaan bagi sesama manusia•

' 1Heling" itu a rtinya : inga t, sadar dah ihsyaf. Yaitu

menyadari akan hakekat alam dehgan hukum-hukumnya, juga s~

lalu ingat pada peri~aku alam dengan yang luhur, bafk dan

jujur. Dengan demikian, akan terhindar segala kesulitan,b~

haya , rr1ara , kesedihan, kemelaratan, kesengsaraan dan pen­

der~taan. Ingat pula bahwa keserakahan hati, kemunafikan

da n kejahatan itu selalu akan menyebarkan malapetaka dan

kesedihan, baik pada diri sendiri maupun bagi rakyat banyak.

"Awas" artinya melihat: yaitu dapat melihat gejala

yang ada di dunia, dengan jalan mengua~kan tabir penyelu -

bung. c:-ehingga setiap peris tiwa i tu t ampak j ela~ oan ter -

buka, ~"rang tidak pe rlu meras a r a gu- ra gu, taku, "wa rananing

ngauril'>"(segala tabir yang meliputi kehidupan), akan ter -

s .ngkapkan sega l a rahasi a . Orang tidak menjadi takut, bah­

kan justru dapat membuat macam-mac am rencana untuk masa d~

pan. ~emua kesulitan dan hambatan dapat diatasi, sehingga

perencanaan dan pelaksanaan kerja dapa.t diselesaikan menurut jadwal semula .

Awas itu juga mengandung pengertian waspada, dan bijat

sana . Waspada itu tajam penglihatan, bahkan mampu menembus

Page 78: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

penglj_hg t an ke de pan. .~edang bij aksana i tu mengandung

pengertian: pandai, cakap, mahir, ahli, berpengalaman, cerdik dan banyak akal, sehingga pribadi yang bersang kutan memiliki kewibawaan untuk memimpin.

2). Ring nga rs a sung tulada. Pemimpin yang ba ik adalah seorang yang be rani "berj a­l cm di de pan"? be rani menghadapi rintangcm dan bahaya dalam merintis segala macam us aha.

Dengan tikad besar dan keberanian yang membara dia h~ rus sanggup bekerja paling berat, sambil menegakkan disiplin diri sendiri, maupun disiplin para pengikut­nya . Dia bukan hanya pandai memberi perintah saj a ,akan tetapi _juga bijaksana , dalam memberikan petunjuk-pe -tunjuk, naseha t-nasehat dan pertimbangan-pertimbangan.

Di depan i a ha rus menjatii "ujung tombak" bagi setiap us aha dan perjuangan . .c:ebagai pemimpin yang harus be_r diri di depan dia harus memiliki sifat teguh, ~angguh dan tangoh.

Tanggung, artinya berani bertanggungjawab, walauv~n mengalami bc:myak kesuli tan, untuk menambah pengalaman. nyn mencapai sasaran yc:mg ingin dicapai.

3). Ring Mndya Mangun Karsa

Pemimpin yn.ng baik adalah pemimpin yang mau terjun di tengah~tengah anak buahnya, meras ~ senasib dan sepe -na~ggungan, s anggup menggugah dan membangkitkan gairah kerja, semanga t tempur/juang dan etik kerja ycmg tin_g gi.

Pemimpin yang demikian itu s elalu memiliki kesentaus~ saan batin. Dia menghaya ti kesulitan anak buahnya ,dan ikut merasakan peristiwa-peristiwa yang gawat bersama­sama para pengikutnya. Pada akhirnya dia dapat bersi -fat sabar, dan berlebar dada untuk ~enerima segala ke­

lemahan serta kesalahan anak buahnya, tanpa perasaan kecewa dan menggeru tu. .C:eba b kecewa dah geru tu i tu mem buktikan adanya kelemahan hati dan tidak-mampuan diri

Page 79: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

71

untuk rnemikul segala uj i an, t ant<mgan hidup dan "pens_l l angs an" ( kepriha tinnn).

4). Tut Wuri Handayani Pada saat-saa t t e rtentu pernimpin juga harus sanggup be rdiri di belakang anak buahnya . Ha l ini bukan berarti bahwa dengan kecut hati pernimpin itu dapat "bers ernbunyi 11

di bel akang pengikutnya dan rnengekor di balik kekuatan anak buahnya ~ Akan tetapi harus di a rtikan seba ga i: rnau mem be rika n ~orong~n dan kebebas an, agar bawahannya mau berpraka rsa~ be rihi~i a tif' dBn rnerniliki kepercaya an diri Uhtuk b e rka~ya dan ti dak seialu bergantung pad a peri~ ta h a ta san s a j a. •

c;ecara ringkas ke tiga karakteristik yai tu: "ing ngarsa sung tulada , ing rnadya rnangun karsa, tut wuri handayani", secara implisi t rnengandung peng ertian se­bagai berikut: pemimpin - Pancasila itu dimanapun ju­ga harus fungsional , yaitu:

- Mampu dalam situasi dan kondisi yang baga imanapun juga , di de pan be rfungsi s ebagai "front leader", di belakang sebagai "rear leader", dan di tengah seba­gai "secialia leader".

- Lambang pemimpin itu adalah sebatang pohon dengan

daunnya di atas, dia memberikan ke teduhan/pangayoman aka rnya ( duduk di bawah) i a menyajikan tempat duduk, se da ng ba t angnya (duduk ditengah) dia memberiknn s an da ran pacta pun ggung yang lelah.

- Peka t erhadap tantangan dan tuntutan dan perubahan­perubahan s os i al dalnm masyn raka t, yang menj adi s e­

makin kompleks s eba gai akibat da ri proses rnoderni -sasi dan urbanisasi, dia mampu menj adi thermorstnt human yang baik.

5). Hn spada Purba Hasesa Was pada itu mem punyai keta jarnan penglihatan dan mampu men embus pengliha tan ke depan, mampu mengada kan "for­casting" a tau me ramal bagi mas a menda tan g . ~e dan g purba

Page 80: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

72

atau "murbat' itu artinyR mampu menciptakan atau mampu . l

meng end alikan/mengu asai, "wises a" i alah kesungguhan,

kelebihan, k ekuasClan berdas a rkan kewibo..waan atau kewi­

bC!WEla n yang disertai kekuasa an. Jadi 11 purba wasesa" i9_

l ah: mampu menciptakan dan mengendalikan semua kelebih

a n/keunggul an dan kekun~ aan.

Oleh sifa t-sifa t unggul i tu pemimpin l alu mampu

mengurusi setiap persoalan yan g berkembang dalams orgQ_

nisasi, juga mampu memegang tampuk pimpinan secara bi­

j aksana.

6) • .Ambeg Parama Arta

Ambeg itu artinyas mempunyai sifat-sifat 11 Paramarta 11 •

Maka ambeg paramarta i tu artinya: murah, karim, derma­

wa n, rnulia, rrturni, baik hati. Biasanya "parao~..rnarta rt

selalu riisertai dengan: "adil" jadi ambeg adil parama _r

t a i tu berarti: be rs ilmp ad il, rnampu membedakan ya n g

penting dan yang tidak penting, sehingga mendahulukan

hal-hal yang perlu dan penting, dan menomor duakan pe­

ristiwa -peristiwa ya.ng remeh dan tidak penting. J c..d i

pemimpin i tu skala priori t 8 s harus cakap menyusun sis­

tern hirarkhi, agar selalu dapat memeriks a serta membaca

dan menata segala us aha dan perilaku.

Ambeg pa ra marta. i tu dapat "martani" semua anak

bua h. "Martani" artinya: rnemberi penga jaran, memberikan

j ampi dan obat, memberikan kebahagia.an kesegaran dan

kenyamanan hidup, ringkasnya memberikan "kehidupan rr.

Dia tid ak bersikap munafik dan tidak rnenyimpan rahasia ,

tidak mempunya i agenda-agenda yang bersembunyi terhadap

bawahan.

Orang yang mempunyai ambeg paramarta itu dalam hi

dupnya selalu "atepa-tepa" d<m tepa salira , yaitu se­

gala peristiwa. itu dipikirkan dan diperhitungkan, di -

bayan gkan berlangsung pada diri sendiri.

Misalnya: Betapa sengsaranya menjadi orang yang miskin

dan sakit.

Page 81: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

73

7). Prasaja

Amb eg prasa j a paQ.a diri pemi~1pin i tu bera ri;i . dia be_r

sifat: s ede rhan~- bert 0l a r an " ,terus t~rang blak-blak

an - "blaka-suta~' tulus ~ lurus . ik~las , ben a r dan mus-­

t ak:j_m. Si~::: c.t.pnya persaha j a/tunggal . tidak plinta t -plig

tut , l"t;tgu - be r es. tuh.ts t e rbuka ¢l.an 11 blaka1' (= t orus

terang . berta l a r s;n . hati t e rbuko. - tcu.1pa berputar~pu -

t 8T t anpa bumbu--bumbu dan tru1.pa , bunga-hu.nga ). Hidup -

nya juga tidak berlebih--lebihan . t e t a p soderhana d c.:m

tidak tamak.

8 ). S2.tya

Ambeg s a t ya itu i a l ah bersifa t setia monepati janji

dan selalu momcnuhi sogal a uc a:pannya . Pemi mpin sedemi

kian :j_ni holeJ;J./dapat dipGrc8ya. jujur-lurus-tulus dan

setia - cermat . tepat 11 pu.nktlich"~ dan selalu loyal terhadap kelompo);mya. Dia sonc.ntia s a beru.sahq.. agar hid.upnya berguna . dan se:}_alu d. apat membuat s cnang s e.!:

t a bahagianya orang lain . terut~na bawahan a t au anak

buahnya.

Lagi p1,tla hatinya tulus/tuhu dan borsu.ngguh-sungguh

(temon . tumomen). Sebena rnynlah pemimpin sedemikian

ini s~lalu bersu.ngguh--sungguh melakukan tugas kewaji_B

annya , yaitu,memborikan pengayoman dan tu.ntunan kopada

anak buobnya. lagi pula sru1ga t memperhatikan masalah

k~se lru~atan dan kesejahteraan para pcngi~utnya. Ring­

k asnya. dia bersikap loya l kepada a t a s an . bawahan dan

sesruna ternan sej awat yang sedera j at.

9) • Hemat a t au Gemi

Pemimpin yang ba ik itu sifatnya hemat . cenna t dan be_E

h ati-he.ti . tidak boros. Hemat ka rena mampu mel~ksana-­

kan a emua peke rj arul dengan efoktif dan efi9ien. hemat

pula dalaw mengelola,sQmbor t enaga m8nusia " material

dan hart a pcrmodalan , dan menyingkiri_ sernua tinglcah

l a ku yang tidak membori manfaat.

Page 82: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

74

Cerma t itu da l m11 baha s a J awanyg i a lah 1'no.stiti 11, y a

i tu men e li ti dengaYJ. sanga t h a ti-hnti dalam scga la

karya . Sed c-:w.Jg b erhati- h a ti i tu artinye_ : dal a.m h a ti

pemimpin itu selalu c e r mat d an t uliti. Sola lu mong­

gunake:m 11 duga prf!.yoga 1', y a i tu pm1da i menduga-d.uga

a paka h y e;mg paling prayog:::L b o.i k pa da s u a tu s c.at , lQ

lu monghinda ri h al--ha l y 2n g dapat menda t e..ngk8.11 mara

b ahaya dan keseng saraan. Dia sada r dan mc:unpu memba­

t as i pengsurlRc"n d cm pengclur.ran; segal 2 .. sesuntu un­

tuk keperluan y an g b on a r-bcn a r penting s a j a .

10). Blaka

Pemimpi:o. yang b a ik itu h a rus b~rsifat terbuka komu­

nikatif , tida k picik panda.:ngan . bcrsedia memberika n

kesempatan kepada b 2.woJ;u::m dan or'iillg--orang lain untu..lc

mengemukakan usul-usul , penda pat ., kritik y qng kons -

truktif dan koreksi.

Dia tidc.k akan morase. torlalu bodoh - a tau malu h a ti

untuk bolc. j a r da:ri lingkungan d c-,.n bmvahmmy2. scndiri

seka lipun. Se b ab. dari pongalamru1 ore-~ l a in itu me

rupa kan pemerkayam'l pribadiny<J. .

Pemimpin yang b nik nd a l ah orang y ang meny2.dar~

b ah wa tidak ad~ seorang manusiapun y2.ng serba-bisa.

dan mah a supe r , jug2. kebera d a annyc.. di dunia ini ti­

.dak ako.n kekal $elama-lrunanya. Oleh k a ronc. i tu - pe_E

ting k 2.tkan diri - 111elnkukan trans endensi diri. La lu

b e rs oQ.i a menuntun " me ngcmbcmgkan dan membinn b awah­

nnnyn, agar me rekc, sewaktu-wo.ktu siap menggantikan

d irinya . Dan s aatnya dia a k an ildlla s rela mengoper­

k8ll +.ugas-tuga s kews jiban dan t angv.mg j a wa b y ang dl-,

pikulnya kepa da gencrasi penerus yang telah disiapF­

kannya. Lagi pula dia ikhlas dan _bero.ni mepertang

gung j awab semu a tindakannya.

11). Legawa

Legawn a rtinya rele.. dan tulus ikhla.s - d an setiap

Page 83: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

75

s aat bersedia untulc memb~rikan pene;orbo.nan. Sifa t orang­

nya p emurah (mura h h a b.) . lmrim don d er n1awan. DL:::. mudah

me r0s 2. senang dru1. baha gi r:. d ongm1. kosukaon y ang k ecil- k e-­

cil " d an tic1cJ{ ma buk olch k e suka an yang b c s a r-be s a r. Ji-·

k a t or j a di kekocevmru1 d21;1 k og ag a lClll - nw.ke. dia d ap a t 11mu­

pus11 a t a v. mcnghibur diri - dan pasrah--menyerah deng2111 h a ­

ti tulus - untuk: kemudian b ru1gki t kemb a LL membangw.1

(mbangun) k a rs :c, untuk torus berka ryn l agi.

Dia da p o.t men e rimc' EiCgal a k ek a l c::t.:hcm d21'1 kQkec ewaan

d engrol h a ti ponuh t 2,vmkal. Jika dia lwhilc:mgc:m " ll1aka ha ....

tinyrL tidak t e r amat k e c ewa (norD., gcge tun). Apnbi:)..a dia

tid alr dis:uka i d cm difi tnnh oranc:> a t au s os c:une.:pyCl . maka

dia mcn e ri1pa s egal a uji coba i tu dcngc-w.1. s abar ~ me r a s a 11 n a l o.ngs a n ~ penuh k opriha tinan. Namun d i t::c. a k sn t e tap t~

rus b orjuang t anp a p e:-u-11rih mo l a l{S<:m alcnn. tugas dan dhar mn--

nys sebsgai 11 satrin" don pemi mpin . !_ tida k

Borsifat s a t ric. i tu b e rbudi lu.hur dCU1 terp1J.j i mrunpu

mengendalikan diri cL:mL:mongut runakru1., k epentingan s endiri,

Sa tria itu b or s ifa t t on ang. pondiam. ,tidak t e r ge s a-gesa9

h a lus pokerti . n runun ampuh " d i c;d o.y a 11, mcmiliki k eporkasg

an dan kokuatan y 2cng 'ticlak di tonj olke..Yl a t al) tersembunyi.

Sika pnya ,sopan SEmtun " manis tegus s npcu'lya~ ramah t e rbu.kn

wa j ahny.:::., do.n susila d a l a.m segen a p tint:;k ah l a kunye. .

Kc"t a-k a t anya serb a h a lus dru1 menyenang k an h a tj_ oran g

l a in. Suka b e r pu a s a dan bcrta r a k bra t a l ahir batin , untul{

menslJ,cik an h a ti dan memurnj_1c&1. tiJ;J.gk ah ly,ku. Jug<-t selalu

mesu diri ngar dia tra.mpil. c akap " mnhir , pc:mda i d.cw.J. f a­

h am dal am h a l k anu.ragan / j asmaniah ~ p~nalaran dan p9ra s.§:

an. H~tinya sel a :)..u "prawir¥ (pe rwi:r::t ) 11, y a iJ;u: Ut c_una 1 s em.

purna. meng u c:;.s a i , momeJ1.ami , b e rani o tangk a s ~ perkRs a? g.§:

gah dan penuh k e pahlawanan. Dengan d emikian dia s e l a lu

me l ak s ana kan tugas-tugas k esatria annya d engan s epenuh h a ti

dan s e l a lu men opa ti janji.

Page 84: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

BAB IV KESIMPULAN

Dari pembnhas ru1 y ang diur~iken di &t ns dapat disim

pulk;::--.n hnl-hal sobngai bcrikut:

l. Kcpomimpinan muncul dari h cw il hubtUlC811. kerj a SDma ko­

lompok atau dinamika masyaraknt. MunoulnyCl. s oorang pc­

mimpin mcrupo.knn h as il d o.ri sua tu proses y 2.ng clintunis

y Lmg scla r as cl. ongEm kebutuhan keloi:lpok masya r aka t y e:mg

b e rscmgkut an o

Masalah kepcmimpinan seia lu alctuQJ_ d c.:,lam persekuturm

hidup manusia de.ri waktu ke waktu. sejalcm deng<:m per­

adabc:m manusia. 'rida k ada satu ma sya r aknt y ang t anpa

sistem nilo.i- serta tidak ada s a tu masyarakat y cu1g ti­

dalc tcrka i t d eneo.n masalah kcpcmimpintm.

2 . Munculnya seoro.ng pemi mpin cl a l am sistem buc"'.. ayQ. bru1.gs a.

p2.da mulcmye. tic1ak dipersiapkc:m soca r a for:.:w.l - tet o.p i

l ahir oleh b akat yang dibawa sejak lahir. Kemudl. c.m tUfn

huh c1c:.m bcrkcmbcmg selarc.,s d engc..n c.inamik2. m<:~syarak2t­

nya c1ibentuk don dijiwai olch nila i-nila i Gl;:m norma ·­

normt:t y::mg diru1ut don diyakini oleh masy~:;_rnkn.t ponclu

kungny<:~.

Kepomimpinan d a l arn sistcm budo.yn merupak&"1. proses alami

clan proses sosialisasi. Soorc.mg pemimpin pada h akekat­

nya merupakan 11 pers on nila i 11 yo...ng mcngnrahkan dan mo -

nyemangnti war::sanya pada satu tujuc:n tertcntu yo.ng di­

angg[J.p luhur.

3. Kepemimpinc:1Xl d a l run sistcm buday a Jc:.wa sobagaimr.ma yang

tercermin dalam Sera t Pustakaraj a dijolas kan dal 8f1l Ca­tur Pra.~ura Kramaning Rajaniti - a rtinyo. seorcmg pemim­

pin yru1g ,bij ak9 an a senantiasa momiliki kepribadic~/si­

f a t s ama- beda . dcma de:m dhcnda - artinya adil 1'tepat

guna mene;hargai bawahru1 scrta toliti dalam setiap lan~

k e;ili 11 •

76

Page 85: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

77 I

4. Se:dangkan k~pemimpinan yang tersebut dalwn Hastha Brata PustakarajQ.. adal ah kepemi mpinan yEmg mendas arkD.n pada de l ap~m sif2.t 1.,tt c:.ma yc.ng dilambangke.n dengcm sifat";"'si -f at/vvat ak al cun, yakr:ti: wa t ak bumi ( selal'l.,t mcmberi) . wa~­

t o.k air (tenang _memberi kescgar~ hidup) " watak api (s2

mangat drn t ak ~enal putus asa ) - wa t ak angin (da~at mc­

ner.rpatkn.-"1 diri) . , wat :::tk mat cJ.hari ( t:Jat d~1. t ekun) - wa t ak bulan ( t cnt e r rui.1) . W<?,t ak bin t ang ( t eguh) . dan -vvatak awan

(me lindungi dcm adil).

Kec1elapan wat ak 1,1t 2.ma i tu soring juga cl.isebt,:tt dengan wg;

t ak dela:pfm dowa. yakni: wai;ak Bat ar a Endra- watok Bat a-­r a Surya. wat;;tk Batarn Bayu . wat~k Bata.~.~a Kuwe ra . wa-GSJ.k

Ba t ara Banma. wat ak Bat ar n Yama. wato.k Batara Candra,

dan wo.t ak Bo.targ Bra.ma.

5. Dis amping 2- j a ran kepemimpinan J o.wa yang t ertuong d~1.lam

11 Catur Praka r a Kramaning Ra j ani ti dan Hns tha Bra t <;t- te_r dapat pula a j a ran yang menjelaskan sifat pomimpi h. se­

bagaimana tortuang d. G.lam "Niste. rlfo.dya Utamaning Nat a ".

Nista a rtinya watak tide~ terpuji, Madya a rtinya watak tengah-tengah , tidak buruk tetapi

kure.ng baik sert a Ut runa a rtinya watak yang luhur/mulia .

6. Sedangkan a jaran kcpomimpinan yang terdapat dalam So -

r a t Witaradya- dibagi dalam dua hal:

pertama tersebut dalam Pane~ Pratama (lima hal~ter­

baik) bagi pemimpin - mulat (hati-hati) ,ami­l a l a (memoJ_iha ra) . amilata (membangkitkan

k ccintnan), miladarma (menghondaki kcbajik~

paripanaa (belas kas ihan)

k ec1u a t ersebut dal am P rulC G!. Guna (lima f nedah) cyak

ni seorang po$impin ha rus bersikap ba ik to~ hadap b aWahaJ;l. rumeksa (menjaga ) , rurnagane (memelihara ) ~ rumasuk (mere~np). rumesep (m2_ nyenangko.n) , rumas a (morasa ).

7. Dal wn mempel a j ari ajarnn-ajaran kop emimpinan Jawa umum nya, khususnya yang t ersimpul dala~ Sera t Pus~akaraj a

Page 86: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

7G dan S e ra~ Wi t a r a dy a t e r se but meme rlukan pemah a.man , y2~g

men d a l run. tidak h any a yang t e r sebut t e rsura t s aj a ~ te­

t api jug a yLUlg t or s irat. ;

8 . Da l mn ske1l a Na s i on e1l , a j o.r an kepe1ni mpi nan y ru1.g d i wa ri.§.

k c.n oloh par a puj angg a mas a l a lu ( dal am. si s t em buc1aya

J awa ) merupakan invo9tasi spiri ·tua l y o..ng mengut ~IJnake"n

k e ikhlasan b erkurban - 1ncn g ab¢l. i kepentingan umum . dan

meni tile b e r a t ko..n lce t e l adanan . s cbaga i mana s eb c l a s a zas

lcepomi mpinc:m b c:mgsa yang t e l a h dia j a rkan ( c1iimplcmon­

t a s i kan el i k o.l nngan Anglw.t an BG r sonj a t 8. Republik Ind o­

n e s i o.. ) i a l a l'i:

"Ta qwa , ko pad a Tt.tb.<:m Y2ng Maha ~s a . Ing ngar sn s"Lmg.

tula d o., ing mady a m~gun k a rs a . tut vm+i hcu1.day~i .

wo..spaQ. o. purbawi s esa , a.mb eg . pal"am2. a rt a . pra s a j a,

s a tya. g emi-nastiti . bla k a 9 l egawa.

Page 87: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

/

DAFT AR PUS T .AKA

1. Alfi o.n, Kohqs_gy~_Sl§.l..!~f~2.~~JJ:l..l!l:.Sl<?..llE?.E:.h~· Grrunedia J akart 2. 1 98 5 o

2 . As trid S .Susm1to (DR) - P eng_gp:t<!:r.&..~-9.i3....:h9J.oJLt. d?E.. _ __Pe_Dl:;:

Bina cipta . J akart a. 1 985 .

3. Gi11ete . John M . - ]?rob~ern __ 9f..J2.fto.n...z_i~17-1LE~<?SJ._~L.Qrc!§.U

.AE10 ric a.J?. Book Compm1.y- 197 4 o

~- . Ho tmc.11. M. S i ah aan . ~e r s e ku tusn j\....z.s.m._c::.._g.c:cp_l)uQ._cyjl, O:r.ill)._g

Bc0'. t @i___':t:"l.bu 9 9.n1am Pri smo.. - J cckccrta . 1975.

5 . Karlwno Pc.rt okusurno H. 9 iLj a r E.m _J c~"::.<::': ..... :f.~l.."t~ _ KE)~mirn.:: .I?_inap_Ma~~'}.t ...Slflll.Ji.~..&'E.Cl!. Javru1.o1 oe; i ­

Yoe;yak<:i.rt a - 1~8 5. 6. Knrtini Ko.rtono (:Ore:.. ). . P?Ij}~!lpin *drul Ke.J2.~im_pj.nan.

Hajawa1L J akart c.- ~983.

7. Kocntj a r cmi ng r a t (Prof.Dr.), K~u~~-~~1~~1i~as

C\xrm _Pernl?.::Jdl£W.'lal}• Grmncc1i a- J o.};:art o... 1983.

8. 1Yio.J:];U~i g. c1Egl___K9_buc1 o.;yuan dj._~_I!lcl9!l~E ·'

J~urrbat cm, J o.karta, 1975.

9 . ____ ,, Ke_Q_cmirn_pinnn Nasion<=;;l1_I_ndono~i e,, J aka~

t ;;t~ 1984.

10. ~---~· 9

G:ramcdia- J akr:.:.rt a. 1975.

11. ~·, Pcnp,cx];_~~- Aksar n B,g

ru . J akart a . 1985.

12. Lys on. A (DR)~ Indivi_!-1U dan M~:p.kat- Swnur Ban -

chme;- 1967;,

13. Mattulada (Prof.DR)?

j;orhadru;?._ Ant:~J,rQ.Po1op;_i _ Po1i tik Ora}g__j3_\1h_iS_ •

F2,ku1 t et$ Snb tra Univorsi t a s Hasanuddin ~ Ujilllg

Pa1.d c-illg" 1976.

14. N as ro en M. (fro f .Mr) ? p o.s a r, lt~1_f[!h r.A9:_.:~t_ MillSl:P...&fca

bau , ,Bu1 c:.:n Bintang . J ako.rt a, 1977. ,

15. P E.1.ku BuwaYla IV , Sernt_. W~ro1~ " Ci ~rajaya , Sura-

bo..ya, 1982.

79

Page 88: LAPORAN PENELITIAN · haticu1. dan 11 harapan11 LL'I1tuk mengantarkan masyarakat pendu~ kungnya pac1a peningkatan harkat martabat kemanusiaannya sel ar as dengan nilai-nilai dan norma-norma

80

• 16. P cm~1 o.ykim J. (Pnf> f .DR)" ffi.:: njemen ~~a~ Pe~J].tat•

Gh~1i o. Indone$ i a. 1984.

17. Pa rmono . H. (Drs.) . Iy.[cnG_gJJJ:.i Vl~..:.9:..~-Ufl.§~~r F_i,_1S_glf §..t_l=~ll

dog_~_?J.~':l · And i Offset .. Yogyak a rt rr. 1985. l f:) .

UGivl , 198 7.

1 S . Poerba tj a roko . R.Ng • . Niti S astra . Ba 1 a i Pus t aka "

J nk c:rt; a. 1972.

20 .

1952.

21. S eno S 2os traarrii d j o j o A (DB.) f )lcn1@~€~Lji_2p.t~£__j)_~

iul~an v~~~&-~lit. PT. Kita. v rrkarta. 1 964 .

22. S:i.<.li Gnz21bo. (Drs.), §j..~s~emClti1f.ElJ!'J_1?..f~fat!. Bulan

Bintang . J c;tkart 2.." 1978.

23. Siswoha rsoyo. B.:i . ~~ReJIJ.c::t .. Toke Buku "S .G 11• Yo

gynkart ct. 1982.

24 . S1a.me t 1Vioo1yono (Prof .DR) , Neg_a~ta.£._ama c1ruJ. __ t a_f_ . sir sojarahn_;y:_a . Bhrat~ra - J ak a rt a. ,1979

25. Sondctng P .Siagian (Prof .DR) ~ Or__ganj.J3_asj._;_J~...£J2..E?...Illim_pi_

nan dct!l, Pori1Cl,lf_~ Adl}lini~trasi. Gunung Agunt; .

J akart a. 1 98 3 .

26. Sutrisno PH (Drs.) . Fi1safa t ~idu£Pancasi1a 9~ba­

G;'J,iman9- . ':p_2_f.CCI]!_i,_~-~!l_~~'1~'}fl~Jl.~dup _ Or~g__­

<[?.wa, PruJ.dawa . Yogynkarta ? 1977.

27. Suna rdi Dm . ~2JfiaJ[ann. Ba 1 a i P~staka . Jakart a -1979

28. Sut j ipto Wirj osupar.to (Prof. DR) • lli]_'l2brai!Cl:_J3nclcm ,

K9nt ak P c tj_t_,nt a Kebuclay2..o.n Indonesia, J alcnrta,

:J-964,

29. Tanojo . R •. Wirid Higayit_t_Jati. Kary c" Ranggawarsita

Trimurti, Surnp aya . 1954.

- ',0. The Liru1g Gie (Drs.), Adm:j_nistrasi Perkantoran IVIo­

,c.1ern. Ka rya Kencann.. Yogyakart2.. " 1978.

31. Titus . Hnro1c1 H., Living l§suQ_$ i!l,J;?_hiloso.J?111L• Ame­

ric ru'l , Book. New York . 1955.

32. Wa rdoyo dkk- Sosiolo_g_i dan Anthrono1o,gj... Bina I1mu

Semarang, 1986. ' • 33. Yay. Mt.>.ngoo-eg Surakarta . terj. Wedha truna'kc.'l..rya KGPAA

M8l'lt;kunegoro IV . P 2..r <c1IDi ta - Jakart a . 1979. ·