non gonorea

Upload: cindyputri1294

Post on 13-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jjj

TRANSCRIPT

Bakterial Vaginosis

Bakterial VaginosisDefinisiBakterial Vaginosis adalah sindrom klinik akibat pergantian lactobacillus spp pengahasil hidrogen peroksida (H2O2) yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi. ContohBacteroides SppMobilincus SppGardnerella VaginalisMycoplasma HominisisJadi bakterial Vaginosis timbul akibat perubahan kimiawi dan pertumbuhan berlebih dari bakteri yang berkolonisasi di vagina

Faktor PredisposisiPENATALAKSANAANURETRITIS GONORE DAN NON GONOREPenatalaksanaan pada uretritis bertujuan mencegah morbiditas dan mengurangi transmisi penyakit kepada orang lainnya dengan membunuh mikroorganisme penyebab infeksi. Pengobatan terhadap pasangan kontak pasien dapat mencegah terjadinya reinfeksi pada pasien itu sendiri.Penatalaksanaan Uretritis GonorePenisilin- Penisilin G prokain akua, dosis 4,8 juta unit + 1 gram probenesidAmpisilin 3,5 g + 1 gram probenesidAmoksilin 3 g + 1 gr probenesidSefalosporin - Seftriakson 250 mg intramuskular- Sefoperazon 0,5-1 g intramuskular- Sefiksim 400 mg per oral dosis tunggal

Penatalaksanaan menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention)1. Penisilin. -Farmakodinamik : menginaktifkan protein yang berada dalam membran sel bakteri yang penting untuk sintesis dinding sel sehingga bakteri menjadi lisis/untuk menghambat laju pertumbuhan bakteri-Probenesid diberikan untuk memperlambat ekskresi obat melalui ginjal dan mempertahankan obat di dalam plasma-Penisilin kontraindikasinya adalah alergi penisilinEfek sampingnya diare2. ampisilin dan amoksilin kontraindikasinya adalah alergi penisilin. Dosis amoksilin sehari dapat diberikan lebih kecil daripada ampisilin karena absorpsinya lebih baik daripada ampisilin3.efek samping seftriakson adalah reaksi alergi, diarePenatalaksanaan Uretritis GonoreKanamisin 2 g intramuskulerTiamfenikol 3,5 g secara oralKuinolon- Ofloksasin 400 mg- Siprofloksasin 250-500 mg- Norfloksasin 800 mg secara oral- Levofloksasin 250 mg per oral dosis tunggal1.Kanamisin (gol aminoglikosida) baik bagi yang alergi penisilin2.Tiamfenikol (gol amfenikol) tidak dianjurkan pada kehamilan. Obat ini diserap dengan baik pada pemberian per oral. Obat ini sebagian besar diekskresi utuh dalam urin sehingga dosis dikurangi pada pasien payah ginjal.3.Levofloksasin lebih dianjurkan. Obat golongan kuinolon bersifat bakterisidal (membunuh bakteri)Penatalaksanaan Uretritis Non GonoreAzitromisin (golongan makrolid) 1 g per oral dosis tunggalDoksisiklin (golongan tetrasiklin) 100 mg per oral 2x/hari selama 7 hariEritromisin (golongan makrolid) 500 mg 2x/hariOfloksasin (golongan kuinolon) - 200 mg 2x/hari atau 400 mg 1x/hari selama 7 hari- bekerja menghambat DNA gyrase sehingga sintesis DNA kuman tergangguMetronidazol 2 g per oral dosis tunggalPengobatan harus diberikan segera setelah diagnosis uretritis non gonore ditegakkan1. Azitromisin lebih aktif terhadap kuman gram negatif, azitromisin dan doksisiklin memiliki efektifitas tinggi terhadap uretritis karena infeksi chlamydia. Efek sampingnya diare, mual, nyeri perut2. Doksisiklin cara kerjanya menghambat sintesis protein dan pertumbuhan bakteri3. Apabila azitromisin dan doksisiklin tidak ada, maka dapat menggunakan eritromisin4. Metronidazol (gol amubisid) memiliki aktivitas baik terhadap infeksi trichomonas vaginalisEDUKASIMenghindari hubungan seksual terhadap banyak pasangan atau dengan pasangan yang beresiko

Penggunaan kondom pada pria, jika digunakan secara konsisten dan benar dapat mengurangi infeksi menular seksual

Pendidikan moral, agama dan seks perlu diperhatikan

Bersihkan dengan air bersih ketika selesai BAK

ReferensiPrince, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2 Edisi 6. Jakarta: EGCGunawan, S.G. 2012. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI. Jakarta