nomor : 036/dpd-al-kha/clg/iv/2021 - cilegon
TRANSCRIPT
Cilegon, 16 April 2021
Nomor : 036/DPD-AL-KHA/CLG/IV/2021
Lamp : 1 Berkas
Perihal : PERMOHONAN DANA HIBAH
Kepada Yang Terhormat:
Walikota Cilegon
Bapak H. Helldy Agustian, SE,.SH,.MH
Di- Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb
Teriring salam dan do’a semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufiq dan
hidayah-Nya kepada kita dalam menjalankan aktifitas keseharian. Amin Ya
Robbal Alamin.
Sehubungan dengan Pelaksanaan Program kerja Ormas Islam DPD Al-Khairiyah
Kota Cilegon. Selanjutnya kami Pengurus Daerah Al-Khairiyah Kota Cilegon
memohon kepada WALIKOTA CILEGON, BAPAK H. HELLDY AGUSTIAN,
SE,.SH,.MH. Agar dapat memberikan dana hibah untuk terealisasinya
pelaksanaan Program Kerja Ormas Islam DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon dalam
anggaran APBD Tahun 2021 dari Pemerintah Kota Cilegon.
Demikian Surat Permohonan dana hibah ini kami sampaikan, besar harapan
kami semoga permohonan ini dapat di kabulkan. Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
DEWAN PENGURUS DAERAH AL-KHAIRIYAH
KOTA CILEGON
Ketua
SAYUTI ZAKARIA, M.Pd.I
Sekretaris
AHMAD MUNJI, M.Pd
PROPOSAL
PERMOHONAN DANA HIBAH
PROGRAM KERJA ORMAS ISLAM
DPD AL-KHAIRIYAH KOTA CILEGON
TAHUN ANGGARAN 2021
I. MUQADIMAH
BRIGJEND. KH. SYAM,UN, adalah pendiri AL-KHAIRIYAH, beliau merupakan sosok
Kyai/Ulama di Banten yang memiliki peran dan eksistensi penting terhadap berbagai
aspek social contruction bagi suatu peradaban bangsa Indonesia, terutama dengan
eksistensinya bagi masyarakat Banten, dalam kerangka nasional. Peran dan
pengabdian KH. Syam’un antara lain meliputi bidang agama, kepemimpinan
pergerakan perjuangan kemerdekaan, dalam dunia militer dan dibidang perubahan
besar Sumber Daya Manusia (SDM), human resources sejak tahun 1925, sampai
dengan saat ini. KH. Syam’un lahir pada tanggal, 5 April 1894 merupakan putra dari
pasangan KH. Alwiyan dan Hj. Siti Hajar, dan merupakan keturunan (cucu) dari KH.
Wasyid, seorang tokoh Kyai/ulama pelopor dan pemimpin pejuang dalam sejarah
perjuangan perlawanan masyarakat Banten terhadap penjajah belanda pada
peristiwa “GEGER CILEGON 1988” di Banten.
Peran kepemimpinan KH. Syam,un dalam kepemimpinan perjuangan perlawanan
terhadap penjajah telah tercatat dalam tinta sejarah, melalui tiga fase perlawanan
dan perjuangan di negeri ini, yaitu pertama ; Pada fase penjajahan belanda, Kedua ;
fase penjajahan jepang dan Ketiga ; Pada fase revolusi kemerdekaan Republik
Indonesia 1945, dan pasca Revolusi dalam mempertahankan keutuhan NKRI.
Dalam kepemimpinan perjuangan tersebut Brigjen. KH. Syam’un juga memiliki peran
penting dalam sejarah militer bangsa ini, berawal dari memimpin tentara Pembela
Tanah Air (PETA), membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan memimpin
komandemen Divisi I Jawa Barat dengan nama DIVISI 1000/1 Siliwangi, yang juga
merupakan bagian embrio bagi lahirnya Tentara Nasional Indonesia TNI.
Kepemimpinan KH. Syam’un dalam dunia militer juga telah diperkuat oleh terbitnya
maklumat pemerintah Republik Indonesia tanggal 5, Oktober 1945, sehingga
kemudian Brigjen. KH. Syam’un diangkat menjadi Bupati pertama Kabupaten Serang.
Atas jasa-jasanya, Brigjend. KH. Syam’un telah mendapatkan penghargaan tanda jasa
BINTANG MAHA PUTRA UTAMA, dari Presiden Republik Indonesia, KH.
Abdurahman Wahid (Gusdur), dan diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Banten untuk
dianugrahi sebagai PAHLAWAN NASIONAL. Dalam dedikasi dan pengabdiannya
Brigjen. KH. Syam’un membawa 3 (tiga) visi besar gagasan antara lain, Pertama ;
Misi pondasi keagamaan sebagai landasan aqidah dan akhlaq, Kedua; Misi
Perjuangan Kebangsaan, (Patriotisme dan Nasionalisme), Ketiga; Misi Perubahan
Sumber Daya Manusia melalui pendidikan, (kaderisasi umat), dengan mendirikan
PERGURUAN ISLAM AL-KHAIRIYAH.
PERGURUAN ISLAM AL-KHAIRIYAH, di dirikan sejak tahun 1925 dan sampai
dengan saat ini telah melahirkan banyak kader-kader cendikiawan, ulama,
akademisi, teknokrat, politisi, ekonom, para professional, dan para pemimpin
(khalifah fil ardi). Aktifitas pendidikan Al-Khairiyah hingga saat ini juga telah
tersebar sedikitnya berada di 8, Provinsi seluruh Indonesia, dengan jumlah 476
Cabang Al-Khairiyah yang berbentuk unit sekolah, madrasah termasuk pondok
pesantren modern dan beberapa beberapa perguruan tinggi terkemuka.
PERGURUAN ISLAM AL-KHAIRIYAH, merupakan identitas sebuah karya besar dari
perjuangan panjang yang lahir dari gagasan KH. Syam’un yang dibangun sebagai
media “Perubahan” Sumber Daya Manusia. Nama “ Al Khairiyah”, di ambil dari nama
salah satu “bendungan di sungai Nil” di mesir yang memiliki filosofi “bendungan
tersebut mencurahkan aliran air yang dapat memberikan manfaat bagi banyak
kehidupan, dan diharapkan dapat terus menerus mengalir sehingga dapat dinikmati
bagi kehidupan setiap mahluk dimuka bumi ini”.
PONDOK PESANTREN TARUNA ISLAM AL-KHAIRIYAH didirikan oleh KH. Syam’un
pada tanggal 5 Mei 1925 Sistem pendidikan di Al Khairiyah semula menggunakan
system tradisional shalafi , hingga kemudian telah dikembangkan menjadi sistem
pendidikan modern. Seiring dengan berbagai dinamika dan berbagai perkembangan
waktu, Al-Khairiyah terus berbenah maju dan berkembang dan diharapkan dapat
terus menerus menjadi pelopor perubahan bagi generasi Sumber Daya Manusia
(SDM) bangsa Indonesia.
Eksistensi Al Khairiyah saat ini selain sebagai lembaga pendidikan sekolah umum,
madrasah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi, juga telah menjadi organisasi
social keagamaan dan kemasyarakatan (PB. AL-KHAIRIYAH), yang senantiasa terus
melakukan upaya-upaya program pembinaan umat, baik dalam bidang keagamaan,
sosial budaya, ekonomi, politik dan demokrasi, serta berbagai aktivitas pembinaan
umat.
PERGURUAN ISLAM AL-KHAIRIYAH yang didirikan oleh BRIGJEND.KH. SYAM’UN
bukan saja memiliki peran dalam perjuangan kemerdekaan, dunia militer, perubahan
Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembinaan umat dibidang bidang keagamaan,
social budaya , politik dan demokrasi di negeri ini, tetapi Al Khairiyah juga memiliki
andil dalam pertumbuhan industri, investasi dan perekonomian bangsa Indonesia.
PUSAT PERGURUAN ISLAM AL-KHAIRIYAH sampai dengan tahun 1977, yang
semula objeknya berada di “Kampung Citangkil Lama” rela dipindahkan/direlokasi
oleh pemerintah sehubungan dengan program nasional pemerintah di Kota Cilegon
dalam industri baja nasional PT. Krakatau Steel, sebagai tonggak pelopor berdirinya
industri pertama di Kota Cilegon yang berkembang besar diikuti oleh berdirinya
industri dan investasi lainnya sampai dengan saat ini. Dengan pendahuluan tersebut
di atas, maka kami bermaksud mengajukan permohonan Rumah Susun untuk Santri
Pondok Pesantren Taruna Islam Al-Khairiyah ke Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan. Pondok Pesantren
Al-Khairiyah Citangkil didirikan di atas tanah wakaf seluas 10 h dan No. Sertifikat
176/30 dan seluas 2960 m². Itulah awal Pondok Pesantren Taruna Islam Al-
Khairiyah Citangkil berperan sebagai lembaga pendidikan pesantren.
II. ORGANISASI AL-KHAIRIYAH
Organisasi Al-Khairiyah berdiri pada tanggal 21 Juni 1931 didirikan suatu
organisasi dengan nama “Djamiyah Nahdlotusy Syubanil Muslimin” (Perkumpulan
kebangkitan pemuda Islam) bertempat di Citangkil. Dalam statute dan Hoishoudelijk
dan Djam’iah Nahdlotusy Syubanil Muslimin pasal 2 ayat (3), maksud organisasi ini
yaitu “akan menguatkan dan memajukan agama Islam ahlussunah waljamaah
dengan cara memperbanyak madrasah, 2) mendirikan perpustakaan Islam, 3)
mendirikan rumah yatim dan miskin, 4) membantu sesaman muslim yang tertimpa
musibah berat.
Dalam pengkaderan siswa/siswi lulusan al-Khairiyah Citangkil kelas VII,
merupakan kader-kader penerus dan pengembang al-Khairiyah yang jumlahnya
cukup banyak, dan mereka itu sebahagian menjadi guru bantu di al-Khairiyah Pusat
Citangkil, sedang yang lainnya mendirikan madrasah-madrasah di daerahnya
masing-masing sebagai madrasah cabang. Pada tahun 1933 jumlah madrasah
cabang al-Khairiyah telah mencapai angka 15 madrasah cabang, yang kesemuanya
itu di bawah pengelolaan/naungan organisasi Nahdlotusy Syubanil Muslimin. Untuk
mempersiapkan kader-kader yang berpendidikan Akademis, maka pada tahun
1933 K.H. Syam’un berangkat ke Mesir mengantarkan 2 orang pemuda lulusan al-
Khairiyah Citangkil untuk melanjutkan pendidikan di al-Azhar University yaitu:
Abdul Fatah Hasan dan M. Syadeli Hasan. Kedua-duanya adalah kakak beradik dari
desa dan kecamatan Bojonegoro Kabupaten Serang.
Pada tahun 1951 Djamiyah Nahdlotusy Syubanil Muslimin berubah nama menjadi
Perguruan Islam al-Khairiyah yang berpusat di Citangkil. Hal ini dilakukan karena
sebagian besar pengurus jami’ah tersebut banyak yang telah meninggal dunia,
sebagian yang lain lagi menjadi pejabat pemerintahan, ada yang diketentaraan,
pamongpraja dan lain-lain.
Periode pertama pengurus Perguruan Islam al-Khairiyah tersebut terdiri dari :
Ketua : Ustd. Masria, Guru al-Khairiyah Citangkil. Wakil Ketua: Abdullah Ahmad,
guru al-Khairiyah Citangkil. Sekretaris: S. Misbach, Guru Al-Khairiyah Citangkil.
Sekretaris: Muslih sakim, Guru SD Kereceng Pulo Merak. Bendahara: Muhamad Isa,
Guru al-Khairiyah Citangkil. Pembantu : 1) Ustd Muslim, Guru al-Khairiyah
Citangkil, 2) Moh Sidik, Guru al-Khairiyah Citangkil. Bagian Pendidikan: 1) Ustd
Sibromelisi, Guru Al-Khairiyah Citangkil, 2) Ustd Abu Bakar, Guru Al-Khairiyah
Citangkil. Sekretaris Pendidikan : Sayuni, siswa Al-Khairiyah Citangkil. Sie
Pendidikan: Ustd. Sahim, Guru al-Khairiyah Citangkil. Bagian Pembagunan: Sarmidi,
tokoh masyarakat Citangkil. Sekretaris Bangunan : Moh. Sadeli, Tokoh Masyarakat
Citangkil. Bendahara Bangunan: H. Siraj, siswa al-Khairiyah Citangkil. Pembantu:
Abdul Gani, siswa al-Khairiyah Citangkil. Penasehat: 1) K.H. Ali Jaya, Wedana Anyer
Serang, 2) K.H. Sohari, Kepala Jawatan Agama Kabupaten Serang. 3) K.H. Syanwani,
Ulama terkemuka di Kewadanaan Pontang kabupaen Serang.
III. PERKEMBANGAN ORGANISASI AL-KHAIRIYAH TAHUN 1955-1975
Pada tahun 1955 diadakan Muktamar Perguruan Islam Al-Khairiyah bertempat di
Citangkil yang dhadiri oleh pengurus perguruan Islam al-Khairiyah Pusat dan
pengurus Cabang. Muktamar yang dilaksanakan oleh Perguruan Islam Al-Khaeriyah
merupakan hal yang sangat penting untuk di laksanakan setiap lima tahun sekali.
Pada waktu Muktamar pertama dilaksanakan, madrasah cabang yang pada waktu
itu telah mencapai sebanyak 121 madrasah/cabang. Dalam muktamar tersebut
telah diputuskan antara lain:
1. Semua Madrasah Cabang harus menggunakan nama seragam, yaitu
madrasah al-Khairiyah. Sebelum muktamar tersebut madrasah-madrasah
cabang memakai nama menurut seleranya masing-masing.
2. Mata pelajaran diseragamkan menurut kurikulum yang ditetapkan oleh
Perguruan Islam al-Khairiyah pusat.
3. Disahkannya adanya ADART bagi Perguruan tersebut.
4. Disusun pengurus Besar Islam al-Khairiyah.
Pengurus besar Perguruan Islam al-Khairiyah yang terdiri dari: Ketua Umum: Ustd
M. Syadeli Hasan. Ketua I : Ustd. Masria. Ketua II : Ustd Abdul Kohar Hasan.
Sekretaris Umum: Ustd. Rahmatullah Syam’un. Sekretaris I : Ustd S. Misbach.
Sekretaris II: Ustd M Tohuri Salam. Pembantu: Ustd. Syibromelisi Awi, Ustd. M. Isa,
Ustd. Abu Bakar, Ustd. Syahim, Ustd Abdul Kohar Rahim, Ny. Hasunah. Seksi
Pendidikan: Ketua: Ustd Sybromelisi Awi. Sekretaris: M. Tohuri Salam. Pembantu:
Ny. Hasunah, Ustd. Rahmatullah Syam’un, Ustd Sahim. Bendahara: Ketua: Ustd
Abdullah. Sekretaris: Ustd S. Misbach. Pembatu: Ustd M. Sidik. Penerangan : Ketua :
Ustd Abu Bakar. Sekretaris: Ustd. M. Misbach. Pembantu: Ustd M. Sidik. Dewan
Pertimbangan Fatwa: Ketua: K.H. Ali Jaya. Sekretaris: Ustd. Abdul Latif. Anggota:
K.H. Suhari. Anggota: K. Arifuddin dan Ustd. M. Tohir Hanafi. Panitia Kecil
Pendidikan : Ketua: Ustd Sibromelisi Awi. Sekretaris: Muslih Sakim. Anggota: Ustd.
Abu Bakar, Ny Hasunah, M. Tohuri Salam, Ustd. M. Syadeli Hasan dan Ketua-ketua
komisariat al-Khairiyah.
Pada tahun 1959 pemerintah RI memberikan sumbangan uang kepada lembaga-
lembaga Pendidikan Islam, baik yang berupa pesantren maupun madrasah dengan
syarat antara lain: 1) lembaga tersebut telah berstatus Badan hukum, 2) Bernaung
di bawah organisasi pendidikan yang telah berbadan hukum. 3) Lembaga itu
dikelola oleh organisasi yang berbadan hukum seperti yayasan-yayasan dan lain-
lain. Perguruan Islam Al-Khairiyah yang memang belum berstatus badan hukum,
pada waktu itu memilih alternatif yang ketiga, yaitu dengan membuat yayasan
tersendiri dengan nama Yayasan Perguruan Islam al- Khairiyah yang telah disahkan
dengan akte Notaris No. 700/Jsn/1959 tanggal 14 Desember 1959. Dengan
terbentuknya yayasan tersebut, maka dengan sendirinya Organisasi Perguruan
Islam dan diganti dengan Yayasan dimana Aggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah
Tangga (ART), juga pengurusnya tidak banyak berubah dari pengurus besar
organisasi tersebut.
Namun pada tahun 1960 yayasan tersebut berubah kembali menjadi Organisasi
Perguruan Islam al-Khairiyah di singkat OPI yang berkedudukan di Citangkil, juga
diadakan beberapa tambahan dalam pasal-pasal AD dan ART nya. Perubahan ini
dikukuhkan dengan Akte Notaris No. 28/1960 tanggal 28 April 1960. Pada tahun ini
pula OPI mendirikan Madrasah Aliyah dengan lama belajar 3 tahun. Sedangkan
Madrasah Mualimin yang telah berdiri sejak 1934, dihapuskan.
Pada tahun 1964 Pengurus Besar Perguruan Islam Al-Khairiyah untuk pertama
kalinya mengadakan rapat kerja dengan pengurus-pengurus madrasah cabangnya.
Yang pada waktu itu telah mencapai sebanyak 246 madrasah cabang yang tersebar
di daerah Banten, Jakarta, Karawang, dan Sumatera. Raker ini diadakan sebagai
pengganti dari muktamar yang pada waktu itu situasi dan kondisinya belum
memungkinkan untuk mengadakan muktamar.
Pada tanggal 10 April 1968, Pengurus Besar Islam Al-Khairiyah mengadakan rapat
pleno yang antara lain memutuskan : 1) membentuk atau menjadikan daerah
Citangkil sebagai daerah istimewa Perguruan Islam al-Khairiyah. 2) madrasah-
madrasah yang ada di dalamnya dari tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah
secara resmi dijadikan madrasah-madrasah pusat/induk bagi seluruh madrasah-
madrasah cabang dari perguruan Islam Al-Khairiyah tesebut pada waktu itu
mencapai sebanyak 305 madrasah cabang.. 3) Mengangkat pengurus daerah
istimewa tersebut yang khusus mengelola madrasah-madrasah istimewa tersebut
dan bertanggung jawab langsung kepada pengurus besar. Untuk ini pengurus besar
mengeluarkan surat keputusan No. 131/26/A 9/ PB/68 tanggal 10 April 1968
dengan susunan pengurus sebagai berikut :
1. KH. Ali Jaya : Ketua
2. Fuad Halimi : Sekretaris
3. Abdullah : Bendahara
4. Abdul Kahar : Pembantu
5. Para ketua PB : Penasehat
Pada tanggal 18 April 1968 Pengurus Besar kembali mengadakan Rapat Pleno-nya
untuk membahas adanya kekosongan-kekosongan pengurus disebabkan beberapa
pejabat inti telah meninggal dunia yaitu :
1. Ustad Masria sebagai ketua I
2. Ustad Sibromelisi, sebagai Ketua Seksi pendidikan.
3. Ustad H. Abu Bakar, sebagai Ketua Seksi Penerangan.
Dalam Rapat Pleno tersebut akhirnya rapat menunjuk dan mengangkat
penggantinya sebagai berikut:
1. M. Tohir Hanafi, Sebagai Ketua I
2. A. Wahab Afif, MA, sebagai Ketua Seksi Pendidikan
3. Qurtubi Jannah, sebagai Ketua Seksi Penerangan. Pengangkatan tersebut
diperkuat dengan surat keputusan PB. No. 134/25/A-9/PB/68 tanggal 26
April 1968.
Pada tanggal 4 Desember 1968 Pengurus Besar Islam al-Khairiyah mengadakan
Musyawarah Kerja (Muker) dengan cabang-cabangnya yang telah berjumlah 305
madrasah dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana yang diatur dalam AD dan
ART untuk menyelenggarakan Muktamar. Dalam musyawarah tersebut dibahas; 1)
pertanggungjawaban Pengurus Besar mengenai kebijaksanaannya dari tahun 1964
s/d 1968 tentang keuangan. 2) pengirman 3 orang siswanya ke Madinah Saudi
Arabia. 3) pengisian lowongan beberapa formasi dikarenakan beberapa pejabatnya
meninggal dunia. 4) penyeragaman kurikulum yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi pada waktu itu. 5) perubahan status cabang, dari setiap pengurus Madrasah
cabang, yakni ; a) pengurus madrasah ada tersendiri tidak merangkap sebagai
pengurus cabang, b) pengurus cabang diadakan dalam suatu wilayah (seperti
kecamatan) yang mencakup antara 10 buah madrasah sampai dengan 20 buah
madrasah.
Di samping itu diadakan pula pengurus daerah yang meliputi/mengelola beberapa
cabang, juga diadakan perwakilan pengurus Besar untuk daerah Jakarta dan
sekitarnya, dan untuk daerah Sumatera. Keputusan musyawarah dengan suara
bulat/aklamasi menerima dan mengesahkan atas segala kebijaksanaan pengurus
besar tersebut.
Tahun 1972 Organisasi Perguruan Islam kembali diadakan perubahan yaitu: 1) OPI
al-Khairiyah kembali menjadi yayasan Organisasi Perguruan Islam al-Khairiyah
yang singkatannya tetap OPI. 2) dalam dasar dan asas dicantumkan falsafah
Pancasila sesuai dengan anjuran pemerintah pada waktu itu. Perubahan ini
disahkan dengan akte notaris no 164/1972 tanggal 12 Oktober 1972. Nama baru
tersebut bertahan sampai sekarang
Pada tauhn 1972 mulai adanya perluasan areal Krakatau Steel, perluasan ini
bertujuan untuk areal pabrik baja Krakatau Steel Cilegon dengan areal l.k. 3.000 Ha,
yang dalam pembatasan tanahnya akan meliputi beberapa desa sekitar pabrik baja
tersebut. Termasuk di dalamnya Desa Warnasari terletak di dalamnya daerah
istimewa Perguruan Islam al-Khairyah Citangkil. Pengurus Besar menyadari akan
pentingnya rencana tersebut. Oleh karena itu Pengurus Besar turut membantu
kelancaran pembebasan tanah tersebut. Untuk ini beberapa kali Pengurus Besar
mengadakan musyawarah baik dengan pihak Krakatau Steel sendiri, dengan
pemerintah daerah tingkat II Kabupaten Serang, maupun dengan Gubernur Jawa
Barat. Terutama mengenai bangunan-bangunan dari Madrasah al-Khairiyah pusat
yang terletak di Citangkil.
Khususnya untuk penggantian gedung-gedung al-Khairiyah pusat tersebut pada
tanggal 26 September 1974/10 Ramadhan 1394 H bertempat di kantor
Resetlement Cilegon telah dicapai kata sepakat antara pengurus besar dengan pihak
Krakatau Steel yang disaksikan oleh utusan dari Pemda Kabupaten Serang dan
instansi-instansi lain bahwa bangunan pesantren al-Khairiyah tersebut akan diberi
ganti dengan suatu kampus al-Khairiyah di atas tanah seluas 21 Ha yang terdiri dari
bangunan-bangunan madrasah secukupnya, aula, kantor-kantor, masjid, asrama,
pertokoan dan lain-lain seluas 8 Ha, dan untuk praktikum seluas 13 Ha.
Di samping itu, akibat alih lokasi tersebut menimbulkan kesalahpahaman antara
pengurus dengan putra pendiri al-Khairiyah setelah pulang dari Timur Tengah.
Tepatnya pada tanggal 23 Januari 1974, H. Rahmatullah Syam’un tiba ke tanah air.
Kedatangannya menimbulkan kontroversial. Pada satu sisi H. Rahmatullah Syam’un
menuntut diadakannya muktamar, sedangkan Pengurus Besar al-Khairiyah
menolak. Penolakan tersebut berbuntut panjang, karena H. Rahmatullah Syam’un
mempengaruhi saudara-saudaranya dan cabang al-Khairiyah mengadakan
muktamar di luar persetujuan pengurus besar.
Pada tanggal 9-10 April 1975 H. Rahmatullah Syam’un beserta para pendukungnya
memaksakan diri (di luar restu pesetujuan pengurus besar ) mengadakan
muktamar bertempat dicitangkil. Dari muktamar itu dihasilkan:
Ketua umu : H. Rahmatullah Syam’un
Ketua I : H.M. Jasura Kamasan
Ketua II : H. Abdulhalim, Lampung
Ketua III : H. Nabani pontang.
Sekretaris Umum : Fatullah Syam’un
Sekretaris I : H. Mansyur Muhyidin, Bojo Negara
Sekretaris II : Khaerudin Aesyad Kerenceng
Bendahara umum : H. Ahmad Gandi, Serang
Bendahara I : Hasbullah Rasid
Dewan Pertimbangan dan fatwa:
Ketua : Abdulatif, Serang
Sekretaris : H. Abdul Karim Syam’un
Anggota-anggota : Ada 19 orang yang tidak disebutkan satu persatu.
Akibatnya ada dualisme kepemimpinan, sebagian konsisten terhadap hasil
muktamar, tetapi sebagian lain mengikuti H. Rahmatullah Syam’un. Kekisruhan ini
jelas berpengaruh terhadap pembinaan lembaga pendidikan al-Khairiyah.
Perkembangan berikutnya, di tanggal 12 April 1975 Pengurus Besar Perguruan Islam
yang dipimpin K.H. Syadeli Hasan kembali mengadakan rapat plenonya untuk
membahas kelancaran jalannya organisasi, dan penyempurnaan susunan pengurus
disesuaikan dengan kebutuhannya. Maka di dalam rapat pleno tersebut diputuskan
antara lain penyempurnaan susunan Pengurus Besar dengan menunjuk dan
mengangkat beberapa orang dalam jabatan-jabatan sebagaimana tersebut di bawah
ini:
1. H.A. Suhaeli Syibromelisi untuk jabatan Ketua III.
2. A. Syatibi Ali, untuk jabatan Sekretaris I.
3. Ya’kub Hasan, untuk jabatan Sekretaris III.
4. M. Hilman Ismail, untuk jabatan Bendahara II.
5. A. Zubaidi Achyani, untuk jabatan sebagai Bendahara III.
6. Muhlasin, BA, untuk jabatan sebagai Anggota Sie Pendidikan.
7. Syatibi, BA, untuk jabatan Pendidikan.
8. Alawi AS untuk jabatan anggota Sie Pendidikan.
9. Drs. Sumanta untuk jabatan Sie Pendidikan.
10. Mawardi untuk jabatan Sie Pendidikan.
11. H. Moh Syarbini untuk jabatan Anggota Dewan Pertimbabngan.
12. Moh Ali untuk jabatan Anggota Dewan Pertimbangan
13. Nawawi untuk jabatan anggota Panitia Kecil Pendidikan
14. Subki Isa untuk jabatan anggota Panitia Kecil Pendidikan.
15. Syanwani Afif, BA untuk jabatan anggota Panitia Kecil Pendidikan.
16. Sa’adun Sy. Bc.Hk untuk jabatan anggota Panitia Kecil Pendidikan.
17. Sanwani Anasi, BA untuk jabatan anggota Panitia Kecil Pendidikan.
18. Masduki untuk jabatan anggota Panitia Kecil Pendidikan.
19. Hasanudin Hambali, BA untuk jabatan anggota Panitia Kecil Pendidikan.
Dengan keputusan Rapat Pleno Pengurus Besar tersebut, maka susunan Pengurus
Besar yang disempurnakan tersebut terjadilah sebagaimana yang dikukuhkan PB No.
130/114/A9/PB/1975 tanggal 13 April 1975.
IV. PERKEMBANGAN AL-KHAIRIYAH TAHUN 1975-1985
Pada tanggal 25 April 1975 demi kelancaran jalannya organisasi, maka dipandang
perlu memindahkan Sekretariat PB Al-Khairiyah agar berdekatan tempatnya ketua
umum yakni dari Delingseng ke Serang, dengan alamat : Jl. Jend. A Yani No.110
Serang Banten. Perpindahan tersebut diumumkan oleh pengurus besar dengan
suratnya No.141/125/A.2/PB/1975, tanggal 1 April 1975, surat tersebut
dikirimkan kepada segenap cabang komisariat, perwakilan al-Khairiyah dan
instansi-instansi pemerintah yang dianggap perlu.
Demi untuk kelancaran Perguruan Islam al-Khairiyah, maka pada tanggal 22 Mei
1980 perguruan besar al-Khairiyah telah mengadakan rapat pleno bertempat di
Kampus Al-Kairiyah Delingseng, Pulo Merak. Sambil menunggu dapat
diselenggarakannya muktamar, rapat telah mengambil beberapa keputusan
diantaranya:
1. Komplek Madrasah al-Khairiyah Delingseng dijadikan daerah istimewa
Perguruan Islam al-Khairiyah dan sebagai pusat/induk bagi segenap madrasah
/cabang al-Khairiyah, menggantikan daerah istimewa Citangkil yang kini telah
menjadi areal pabrik Baja Kratau Steel Cilegon.
2. Meresmikan madrasah al-Khairiyah Delingseng tersebut sebagai madrasah
pusat/ induk bagi semua madrasah/ cabang al-Khairiyah.
3. Mengangkat yang nama-namanya tersebut di bawah dalam kedudukan/ jabatan
baru dalam PB Al-Khairiyah, yaitu: 1) K.H. Ali Jaya sebagai ketua Umum
menggantikan Ustdz H. Syadeli Hasan (almarhum). 2) Muslih Sakim sebagai
bendahara menggantikan Ustdz H. Abdullah yang diangkat menjadi ketua
daerah istimewa. 3) Ustd Sahim sebagai ketua Dewan pertimbangan dan fatwa,
menggantikan K.H. Ali Jaya yang diangkat menjadi ketua umum Pengurus Besar.
4. Mengembalikan status cabang pada status semula sebagaimana yang tercantum
pada Anggaran Dasar yayasan pasal 2a ayat a dan b yaitu: 1) madrasah-
madrasah yang tenaga gurunya semua atau sebagian dari al-Khairiyah, 2)
madrasah-madrasah yang mengajukan permintaan sebagai cabang.
Pada tanggal 28-29 Juni 1980 Pengurus Besar mengadakan rapat kerja (raker)
dengan cabang-cabangnya bertempat di daerah istimewa al-Khairiyah Delingseng
sebagai pengganti muktamar. Dalam raker tersebut diputuskan aklamasi antara lain:
1) menerima dengan baik segala kebijakan pengurus besar selama ini (sejak tahun
1968 s/d 1980), 2) mengesahkan beberapa keputusan yang diambil oleh pengurus
besar dalam rapat pleno tanggal 22 Mei 1980 sebagaimana tersebut di atas.
Tahun 1982 tepatnya pada tanggal 14 Oktober 1982, K.H. Ali Jaya sebagai ketua
umum meninggal dunia. Untuk mengisi kekosongan-kekosongan jabatan dalam
pengurus Besar dikarenakan meninggalnya beberapa pejabat inti dalam pengurus
besar tersebut, maka pada tanggal 28 Nopember 1982 pengurus besar telah
mengadakan Rapat pleno, dan dalam rapat pleno tersebut sambil adanya muktamar,
dalam situasi kondisinya telah memungkinkan, telah mengambil kebijaksanaan
untuk merubah dan menyempurnakan susunan pengurus besar, baik komposisi
maupun personalianya. Adapun Personalianya sebagai berikut:
Ketua Umum: Ustd. H.M. Tohir Hanafi,
Ketua I: Ustd. H.A Wahab Afif, MA,
Ketua II : Ustd. H. Zarkoni,
Ketua III : Muslih Sakim,
Ketua IV: Drs. H. Ataullah Ahmad,
Sekretaris Umum : Ustd. H.A. Suhaeli Syibromelisi,
Sekretaris I : Drs. M.A. Tihami,
Sekretaris II: Drs. Musthafa Abduh,
Sekretaris III : Ya’kub Hasan,
Bendahara Umum : Drs Sutomo AF. Hasan,
Bendahara I : Ustd. Hilman Ismail,
Bendahara II : Sanwani Syanasi BA,
Bendahara III: H. Harubi.
Pada tahun 1985 diadakan muktamar Pengurus Besar Perguruan Islam Al-Khairiyah.
Muktamar tersebut diberi nama muktamar persatuan yang diadakan di kampus
Citangkil. Dalam muktamar tersebut ada dua calon yang di usungkan yakni K.H.
Fatullah Syam’un dan K.H. Wahab Afif, MA. Dan yang terpilih menjadi ketua umum
adalah K.H. Fatullah Syam’un oleh formatur.
V. PERKEMBANGAN AL-KHAIRIYAH TAHUN 1985 - 2016
A. K.H. Fatullah Sjam’un, LML, lahir di Serang tanggal 5 Desember 1940, putra dari
K.H. Syam'un dan Hj. Fauzah. Pendidikan SR di Cilegon tahun 1952, SMP
Muhammadiyah di Cilegon tahun 1955, Madrasah Aliyah di Al-Khairiyah Cilegon
tahun 1959. Tahun 1960 beliau melanjutkan S1 di Islamic University Madinah
Saaudi ARABIA tahun 1967. Setelah lulus mengabdikan diri Pesantren Al-
Khairiyah sebagai guru. Pada tanggal 2 Desember 1970 K.H. Fatullah Sjam’un
menikah dengan Hj. Embay Fathonah dan dikaruniai 4 orang anak yaitu : 1)
Munafatmah, M.Kes, 2) Ahmad Amal, S.T, 3) dr. Ahmad Yasin, 4) Alilah, S.T.
B. Nama Lengkap Abdul Wahab Afif, ia lahir di Majasem, Ciruas, Serang, Banten
pada 12 September 1936. Ia anak keenam dari Sembilan bersaudara dari
pasangan Haji Afif dan Hj. Sofiah. Abdul Wahab Afif menempuh pendidikan
sekolah rakyat (SR) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Khairiyah di Pipitann
Ciruas, lulus tahun 1950. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke Madarasah
Tsanawiyah Al-Khairiyah Citangkil 1950-1953. Dua tahun berikutnya dia
mengajar di madrasah sambil belajar di pesantren.
Pada tahun 1956 ia berangkat ke Mesir untuk kuliah di Universitas Al-Azhar. Di
Mesir dia diberi beasiswa oleh al-Azhar. Wahab Afif di Al-Azhar belajar pada
Fakultas Syariah dan di Liga Arab belajar hukum. Tahun 1965 ia pulang ke
Indonesia, dan memilih mengajar di Fakultas Syari’ah IAIN Bandung di Serang
ada mengajar juga di Al-Khairiyah. Wahab Afif menikah dengan Sri Anisa Sadeli
Hasan (Putri dari Prof . K.H. Sadeli Hasan). Dari pernikahannya dikaruniai 7
anak, yakni: Drs. H. Ahmad Izudin; Eva Sofia, SH; fulan meninggal saat bayi; Drs.
Muhamad Arif Iqbal, MA; Drs Ahmad Syaukani, MA; Ahmad Afifi, SH, MA; dan
Umi Hani Fitriani.
C. Prof. Dr. H. M. A. Tihami, MA.,MM., lahir di Serang pada tanggal 15 Agustus 1951.
Ayahnya bernama K.H. Mas Sulaiman dan ibunya bernama Hj. Zainab. Setelah
lulus dari SD Pontang II, Pontang, pada tahun 1965 ia melanjutkan ke Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Al-Khairiyah Citangkil. Lulus tahun 1969, kemudia melanjutkan
ke MTs Al-Khairiyah Citangkil tahun 1972. Ia menempuh kuliah S1 di Fakultas
Syariah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung (1979), S2 Ilmu Antropologi
Universitas Indonesia (1992), S2 Manajemen Univ. Budi Luhur Jakarta (2004),
dan S3 Studi Islam IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1998).
Selain itu, beberapa kursus dan pelatihan juga pernah diikutinya, yaitu: Kursus
Dasar Demografi (3-30 Juli 1981), Pelatihan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial; PLPIIS,
LIPI, dan UNHAS Ujung Pandang (1 Agustus 1983-30 Juli 1984), Instruktur
Penelitian (1992) Tarpadnas Depag XVI (1998). Ia adalah guru besar bidang
Fikih Sosial di IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten. Ia pernah menjabat
ketua STAIN “SMH” Banten (2000-2004), Rektor IAIN “SMH” Banten (2005-
2010), dan Direktor Paskasarjana IAIN “SMH” Banten (2011).
D. Drs. K.H. Hikmatullah Syam’un, M.Si lahir di Citangkil, Serang, pada tanggal 1
Maret 1952. Ia adalah anak dari K.H. Ahmad Atoellah Syam’un dan Hj. Mutiah.
Hikmatullah Syam’un menempuh pendidikan di SD Krenceng II (1959-1965),
MTs Al-Khairiyah (1965-1968), Madrasah Aliyah Al-Khairiyah (1968-1970),
kemudian melanjutkan studinya ke IAIN Yogyakarta untuk tingkat sarjana Muda
(1970-1973). Di kampus ini ia menempuh pendidikan Hadits. Kemudian
melanjutkan ke sarjana di IAIN Syaraif Hidayatullah Jakarta (1973-1980) pada
jurusan Muamalat. Selama belajar di IAIN Jakarta, ia mengabdikan dirinya
mengajar di Al-Khairiyah Citangkil. Selanjutnya pada tahun 1993-1996, ia
E. mengambil pendidikan Ilmu Penyuluhan pembangunan pertanian di IPB untuk
tingkat S2.
F. H. Ali Mujahidin, SH.I, lahir di Serang 1 Januari 1977. Ia anak dari K.H. Abdul
Karim Sjam’un dengan Hj.Uce Latifah. Ia merupakan cucu K.H. Sjam’un dari
pernikahannya dengan Hj. Mahdiah. Pendidikan sekolah dasar tahun 1984 di
SDN Impres Simpang III Cilegon, kemudian tahun 1989 melanjutkan ke SMP
Madinatul Hadid – Cilegon, tahun 1992 melanjutkan ke MA AL-Khiriyah Citangkil
– Cilegon. Tahun 1995 beliau melanjutkan ke S1 di Universitas Matlaul Anwar
(MA) Pandeglang (S1). Alamat rumah sekarang di jalan Anggrek Nomor 79
RT.01 RW.04 Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Provinsi
Banten.
Riwayat organisasi dan kelembagaan yang ia pegang diantaranya yaitu: tahun
2000-2005 menjadi Ketua Umum ARKINDO Kota Cilegon, tahun 2009-2014
menjadi Ketua DPD Himpunan Pemuda Al-Khairiyah - Provinsi Banten, Anggota
DPRD Provinsi Banten, Wakil Ketua Umum KADIN Provinsi Banten, Ketua Umum
KADIN Kota Cilegon. Wakil Ketua Umum PPP Provinsi Banten, Wakil Ketua
Umum PB Al-Khairiyah, Ketua Umun PB Al- Khairiyah tahun 2016 sampai 2021,
Dewan Penasihat MUI Provinsi Banten, Ketua Yayasan Pusat Perguruan Islam Al-
Khairiyah Citangkil. Sedangkan pengalaman diklat dan seminar yang pernah
diikutinya yaitu: pendidikan lemhanas (pelatihan kepemimpinan kader bangsa),
Diklat manajemen Koperasi (penyelenggara PB al-Khairiyah), Dialog Kepatuhan
AMDAL dengan Investasi Nasional Krakatau Posco (Penyelenggara - KADIN Kota
Cilegon), Seminar Save PT. Krakatau Steel (Penyelenggara – HPA, BEM STIE,
STIT, STIKOM AK).
VI. DEWAN PENGURUS DAERAH AL-KHAIRIYAH KOTA CILEGON
Dewan Pengurus Daerah Al-Khairiyah Kota Cilegon, merupakan Organisasi Al-
Khairiyah dengan skala tingkat Kota/ Kab di setiap Provinsi.
Dewan Pengurus Daerah Al-Khairiyah Kota Cilegon menaungi 118 Cabang Al-
Khairiyah yang tersebar di 7 Kecamatan yang ada di kota Cilegon.
Dewan Pengurus Cabang Al-Khairiyah Kota Cilegon, memiliki tugas dan tanggung
jawab dalam melaksanakan pembinaan kepada seluruh Cabang yang ada di Kota
Cilegon.
VII. Azas dan Tujuan Organisasi DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon
Dalam AD/ART Ormas Islam Al-Khairiyah dijelaskan bahwa DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon adalah organisasi kemayarakatan yang bersifat keagamaan, sosial yang bergerak dalam pendidikan dan dakwah Organisasi ini berasaskan Islam Organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan pendidikan dan dakwah Islamiyah dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, cerdas, terampil dan kompetitif menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits.
VIII. Maksud dan Tujuan
1. Pengajuan program kerja Ormas Islam DPD Al-Khairiyah Tahun 2021
2. Pengajuan rencana anggaran biaya Ormas Islam DPD Al-Khairiyah Kota
Cilegon Tahun 2021
1. Mempunyai Program kerja kegiatan Ormas Islam DPD Al-Khairiyah Kota
Cilegon Tahun 2021 merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan
2. Mempunyai anggaran khusus untuk kegiatan-kegiatan Ormas Islam DPD Al-
Khairiyah Kota Cilegon dan Cabang Al-Khairiyah Se-Kota Cilegon Tahun 2021
IX. Kegiatan Kegiatan yang akan dilaksankan berdasarkan hasil musyawarah dan
mufakat DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon Tahun 2020, dengan berdasarkan
kepada Ijtihad pemikiran pengurus yang insya Allah dapat kita laksanakan pada
Tahun 2021.
X. Rencana Program Kerja dan Anggaran Biaya
a. Rencana Anggran Biaya :
Terlampir
XI. Sumber Dana
1. APBD kota Cilegon Tahun 2021
2. Iuran Pengurus dan anggota
3. Bantuan dari berbagai pihak yang tidak mengikat
XII. LAMPIRAN
1. Anggaran Biaya Pembinaan Organisasi Al-Khairiyah
2. Akta Organisasi Al-Khairiyah
3. Struktur Pengurus Organisasi DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon
4. Daftar Cabang Al-Khairiyah di Kota Cilegon
XIII. PENUTUP
Alhamdulillah, mudah mudahan semua kegiatan yang mulia ini dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi warga Al-Khairiyah dan Masyarakat Kota Cilegon.
Cilegon, 16 April 2021
DEWAN PENGURUS DAERAH AL-KHAIRIYAH KOTA CILEGON
Ketua
SAYUTI ZAKARIA, M.Pd.I
Sekretaris
AHMAD MUNJI, M.Pd
BIODATA PENGURUS DPD AL-KHAIRIYAH
1. Identitas ketua umum
Nama lengkap SAYUTI M.Pd.i Tempat tanggal lahir SERANG, 04-05-
1983 Agama ISLAM Jabatan Ketua Alamat rumah LINK SONDOL,
RT\RW 003\002 Kel, TAMAN BARU, Kec,CITANGKIL.
Pekerjaan Dosen Instansi UNIVERSITAS
AL-KHAIRIYAH
2. Identitas sekertaris umum Nama lengkap AHMAD MUNJI,
M.Pd
Tempat tanggal lahir LAMPUNG, 08-02-1986
Agma ISLAM Jabatan Sekertaris umum Alamat rumah KOMP, TAMAN
WARNASARI NO .09 RT/RW 002/006 Kel, WARNASARI Kec,CITANGKIL
Pekerjaan Dosen Instansi UNIVERSITAS
AL-KHAIRIYAH
3. Identitas bendahara umum
Nama lengkap ABDUL KHAFI MADANI,
S.Pd
Tempat tanggal
lahir
PPANDEGLANG,
10-12-1998
Agma ISLAM
Jabatan Bendahara umum
Alamat rumah LINK, JOMBANG
TANGSI, RT/RW
001/002, Kel,
JOMBANG WETAN
Kec, JOMBANG
Pekerjaan Wirasuasta
Instansi
PROFIL LEMBAGA
1 NAMA ORGANISASI DPD AL- KHAIRIYAH KOTA
CILEGON
2 BIDANG KEGIATAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH
3 RUANG LINGKUP KOTA CILEGON
4 ALAMAT KANTOR/SEKERTARIAT JL.H.Enggus Arja No.1 kel/kec.
Citangkil, kota cilegon.
5 TEMPAT DAN WAKTU PENDIRIAN CILEGON, 1925
6 AZAS ORGANISASI ISLAM
7 TUJUAN ORGANISASI mengembangkan pendidikan dan dakwah Islamiyah
8 NAMA PENDIRI BRIGJEND.KH.SYAM’UN
9 NAMA PENGURUS
a. Ketua SAYUTI M.PD.i
b. Sekertaris AHMAD MUNJI M.Pd
c. bendahara ABDUL KHAFI MADANI
13 MASA BAKTI KEPENGURUSAN 2018-1014
14 KEPUTUSAN TERTINGGI ORGANISASI MUSDA
15 UNIT/SATUAN/SAYAP/OTONOM
ORGANISASI
CABANG PER MADRASAH
16 USAHA ORGANISASI PENDIDIKAN DAN DAKWAH
17 SUMBER KEUANGAN KOPRASI DAN IURAN ANGGOTA
18 LAMBANG/LOGO ORGANISASI
19 BENDERA ORGANISASI
PROFIL LEMBAGA
1 NAMA ORGANISASI DPD AL- KHAIRIYAH KOTA CILEGON
2 ALAMAT LENGKAP JL.H.Enggus Arja No.1 kel/kec. Citangkil, kota
cilegon.
3 NO TELEPON 087743190015/081806443234
4 NAMA KETUA SAYUTI,M.PD.I
5 NO HP 087888860515
6 EMAIL
7 SKEP MENKUMHAM RI AHU-0010077.AH.0107.TAHUN 2018
8 AKTA NOTARIS PENI INGRIANI,SH PPAT Kota cilegon no 05,
( 16-07-2018 )
9 NPWP PUSAT 90.122.448.5-417.000 AL KHAIRIYAH
10 NAMA BANK BJB CABANG CILEGON
11 NO REKENING 0115137174100
12 ATAS NAMA DPD AL KHAIRIYAH KOTA CILEGON
13 NPWP 90.122.448.5-417.001 AL KHAIRIYAH
14 SK PW AL KHAIRIYAH PROV.
BANTEN
NO.195/ PB Al-KHA/IV/ 2017
15 PRIODE 2017-2022
16 DOMISILI 503/005/TANTRIB/2021
17 SK PB AL KHAIRIYAH 01/PB AL KHA/X/2016
18 SKT PB AL KHAIRIYAH 220/1171/POLPUM
19 SKT DPD AL KHAIRIYAH CILEGON, 01 APRIL 2021 Badan kesatuan bangsa
dan politik kota cilegon
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
DPD AL-KHAIRIYAH KOTA CILEGON
PERIODE 2018 - 2024
I. VISI, MISI, KHITTAH DAN BUDAYA PENGABDIAN
A. Visi
Visi Dewan Pengurus Daerah Al-Khairiyah Kota Cilegon adalah membangun
semangat kolektifitas, pengabdian dan profesionalisme, menuju terwujudnya
Ormas Islam DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon yang besar, tangguh dan maslahat
bagi ummat.
B. MISI
A. Meningkatkan kebersamaan, kemitraan dan partisipasi anggota, Dewan
Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan Alumni Al-Khairiyah.
B. Meningkatkan peran Ormas Islam DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon dalam
Bidang Pendidikan, Da’wah dan kesejahteraan sosial.
C. Menciptakan system pengelolaan Organisasi yang modern dan mandiri, serta
secara bertahap melengkapi sarana prasarana dasar Organisasi.
D. Membangun jaringan kerjasama yang sinergis dengan stakeholder lainnya.
E. Mempromosikan Ormas Islam DPD Al-Khairiyah Kota Cilegon pada Event
Nasional dan Internasional.
C. KHITTAH PERJUANGAN DPD AL-KHAIRIYAH KOTA CILEGON
1. Menyelenggarakan pendidikan dengan menggunakan metode sesuai dengan
perkembangan Zaman.
2. Mengusahakan tumbuhnya ekonomi kerakyatan.
3. Melaksanakan pergerakan keummatan dan keIndonesiaan.
4. Membangun karakter kerahmatan yang didasarkan keimanan, ketakwaan dan
amal shaleh.
5. Berkemampuan mengatasi setiap masalah dengan didasarkan semangat
persatuan, persaudaraan, saling memberi kekuatan, yang di dasarkan pada
ketakwaan, ma’unah dan taufiq Allah SWT.
D. PEMBAGIAN KERJA
A. KETUA
1. Bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap kinerja dan jalannya
organisasi.
2. Mewakili Organisasi dalam hal tindakan hukum, baik internal atau
eksternal.
3. Mengambil tindakan yang strategis dalam kondisi kemandegan
organisasi.
4. Melaksanakan teknis administratif untuk kepentingan organisasi.
B. WAKIL KETUA
1. Membantu menangani bidang yang tidak jalan atas permintaan Ketua.
2. Bidang Organisasi, ideologi dan kaderisasi dibawah tanggung jawab:
Rizmi Samsul Rizal, MM.
3. Bidang Pendidikan dan keagamaan dibawah tanggung Jawab: Faizudin,
M.Pd.
4. Bidang Politik dan Pemerintahan dibawah tanggung jawab : Taufiq,
M.Pd.
5. Bidang Hukum dan Advokasi dibawah tanggung jawab: Rino Istarno,
M.I.Kom.
6. Bidang LITBANG dibawah tanggung jawab: Asifudin, S.Kom.
7. Bidang Kebudayaan dibawah tanggung jawab : Reni Ristia, S.Pd.I.
8. Bidang Ekonomi, UMKM dan Koperasi dibawah tanggung jawab :
Hidayat Kusuma, SM.
9. Bidang Lingkungan Hidup dibawah tanggung jawab: Fajrin ST.
10. Bidang Pendayagunaan Alumni, Cabang dan Badan Otonom dibawah
tanggung jawab : Ismatulah, M.Pd.
11. Bidang Ketenaga kerjaan dibawahtanggung jawab : Sururul Murtadlo,
M.Pd.
12. Bidang Kesehatan dibawahtanggung jawab : Syaihul Ihsan, ST.
13. Bidang Pengembangan dan Perlindungan Perempuan dibawahtanggung
jawab: Lista Faizah, MM.
14. Bidang Penanggulangan Masalah Narkoba dibawahtanggung jawab :
Firman Mutakin, SE.
C. PROGRAM KERJA BIDANG
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program organisasi
dan kelembagaan.
2. Mengelola Administrasi Bidang Organisasi dan kelembagaan.
3. Konsolidasi organisasi dan perkuatan kelembagaan.
4. Membangun hubungan kerjasama dengan para pihak.
5. Melaksanakan tugas lain atas permintaan Ketua.
1. BIDANG ORGANISASI, IDEOLOGI DAN KADERISASI
a. Merencanakan, melaksanakan program Kerja Bidang Organisasi,
Ideologi dan Kaderisasi.
b. Mengelola Administrasi Bidang Organisasi, Ideologi dan Kaderisasi.
c. Konsolidasi Organisasi dan perkuatan Ideologi dan kaderisasi.
d. Membangun hubungan kerjasama dengan para pihak.
e. Melaksanakan tugas lain atas permintaan Ketua.
2. BIDANG PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
a. Mengadakan penelitian dan pengembangan potensi Al-Khairiyah di Kota
Cilegon
b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam Bidang Pendidikan.
c. Membina dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran di Al-
Khairiyah Kota Cilegon yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berbudi luhur,
berkepribadian, mandiri, cerdas, dan trampil serta menjunjung tingggi
nilai-nilaike-islam-an dan bertanggungjawab, sehat jasmani dan rohani
d. Pendidikan dan pengajaran di Al-Khairiyah Kota Cilegon diarahkan untuk
menumbuh kembangkan semangat mendalami ilmu-ilmu keIslaman dan
teknologi, meningkatkan keIslaman dan kebangsaan, persaudaraan dan
kesetia kawanan sosial, serta beroreantasi ke masa depan demi
terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
e. Pendidikan dan pengajaran yang dikembangkan di Al-Khairiyah Kota
Cilegon adalah sesuai dengan undang-undang nomor: 20 Tahun 2003
tentang System pendidikan nasional yang tidak membeda-bedakan
antara Madrasah dengan Sekolah umum dan memberikan semangat
demokrasi dan otonomisasi pendidikan.
f. Baik Madrasah maupun Sekolah umum di semua tingkatan perlu disusun
kurikulum dan silabus local yang bercirikhas Al-Khairiyah yang
diarahkan untuk mencetak kader-kader ulama, ustdz dan cendikiawan
Muslim di masa yang akan datang.
g. Untuk lebih meningkatkan kemampuan guru-guru dan tenaga
kependidikan di Al-Khairiyah Kota Cilegon serta demi keberhasilan
pendidikan dan pengajaran, maka perlu diupayakan peningkatan
kualitas guru dan tenaga kependidikan melalui diklat-diklat, kursus-
kursus, Up-grading dan Oreantasi, secara profesional.
h. Untuk menunjang kegiatan pendidikan dan pengajaran, perlu
diupayakan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan disemua
tingkatan.
i. Mengusahakan Al-Khairiyah Kota Cilegon dalam memantapkan jati
dirinya sebagai Ormas yang konsen dalam perannya Dakwah dan
pendidikan yang berwibawa.
j. Berperan aktif terhadap program pemerintah dan program
pembangunan nasional, dengan usaha meningkatkan dan memperluas
pendidikan baik umum maupun keagamaan.
k. Memperbaiki dan memantapkan System Pendidikan Al-Khairiyah dalam
rangka mewujudkan Visi Misi Ormas Islam DPD Al-Khairiyah Kota
Cilegon.
l. Mengusahakan dan mengembangkan Madrasah dan Sekolah
sertakejuruan yang berorientasi kepada kebutuhan lapangan kerja
masyarakat.
3. BIDANG POLITIK DAN PEMERINTAHAN
1. Bidang Politik, mempunyai tugas pokok merencanakan kebijakan,
mengkoor-dinasikan kegiatan, menganalisa atas pelaksanaan kegiatan
dibidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik
pemerintahan, dan Organisasi
2. Merumuskan kebijakan teknis Organisasi dalam bidang pemerintahan
dan politik untuk kemajuan organisasi
4. BIDANG HUKUM DAN ADVOKASI
1. Perumusan kebijakan Organisasi di Bidang advokasi hukum.
2. Penanganan advokasi hukum di pengadilan;
3. Penanganan advokasi hukum di luar pengadilan;
4. Penanganan perjanjian.
5. Penanganan analisis dan penyuluhan hukum; dan.
6. Pengelolaan ketata usahaan dan kerumah tanggaan Bidang.
5. BIDANG LITBANG
1. Bidang Penyusunan Program, Penelitian dan Pengembangan Organisasi.
2. Mempunyai Tugas Pokok Menyiapkan Perumusan Kebijakan,
Mengoordinasikan, Membina dan Mengendalikan Perencanaan Pengurus
Daerah Serta Penelitian dan Pengembangan Al-Khairiyah Kota Cilegon.
3. Menyelenggarakan kegiatan proyek percontohan.
4. Melaksanakan kajian dan publikasi.
5. Melaksankan tugas lain atas permintaan Ketua
6. BIDANG KEBUDAYAAN
1. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan kebudayaan Al-
Khairiyah.
2. Pelaksanaan koordinasi kebudayaan dengan stakeholder kebudayaan
pada pihak terkait.
3. Pelaksanaan koordinasi atas kegiatan tugas Kegiatan kebudayaan Al-
Khairiyah skala Kota.
4. Pelaksanaan koordinasi atas pengelolaan kegiatan kesenian Al-Khairiyah
yang bernafaskan Islam.
7. BIDANG EKONOMI, UMKM DAN KOPERASI
1. Meningkatkan SDM, khususnya bagi warga Al-Khairiyah Kota Cilegon
dalam upaya terwujudnya SDM yang berkualitas dalam rangkan
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang trampil dan professional.
2. Mengadakan dan menjadikan balai-balai diklat ketenagakerjaan,
terutama dilingkungan Al-Khairiyah.
3. Mengembangkan lembaga-lembaga Koperasi dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga Al-Khairiyah.
4. Mengembangkan kewirausahaan baik kecil maupun menengah.
5. Mengadakan penelitian dan mengembangkan dalam bidang social
ekonomi.
8. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
1. Perumusan kebijakan Organisasi dibidang lingkungan hidup.
2. Pelaksanaan kebijakan Organisasi dibidang lingkungan hidup.
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang lingkungan hidup kepada
pihak terkait.
4. Pelaksanaan administrasi di Bidang Lingkungan Hidup.
5. Pembinaan terhadap Pengurus Cabang Al-Khairiyah terkait pendidikan
Lingkungan Hidup.
9. BIDANG PENDAYAGUNAAN ALUMNI, CABANG DAN BADAN OTONOM
1. Mendata Alumni Al-Khairiyah Kota Cilegon.
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program Alumni dan
Kaderisasi.
3. Mengkelola Administrasi Alumni & Kaderisasi.
4. Mendorong para Alumni dalam memperkuat Al-Khairiyah
5. Menyelenggarakan kegiatan kaderisasi.
6. Melaksankan tugas lain atas permintaan Ketua
10. BIDANG KETENAGA KERJAAN
1. Meningkatkan kepedulian terhadap kondisi kerja tenaga kerja Kota
Cilegon
2. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja wanita di Kota Cilegon
3. Bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dalam meningkatkan
kemampuan tenaga kerja
4. Bersinergi dengan Pemerintah terkait tenaga kerja
5. Memberikan solusi untuk mengentaskan pengangguran dengan
bersinergi dengan Pihak Industri
11. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT 1. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan, serta pelaksanaan administrasi kesehatan
2. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan, serta pelaksanaan administrasi promosi dan pemberdayaan
kesehatan
3. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan, serta pelaksanaan administrasi kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga
4. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengembangan pelayanan
kesehatan keluarga dan perbaikan gizi masyarakat
5. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data pelayanan kesehatan
keluarga serta pelayanan perbaikan gizi masyarakat
12. BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi Bidang Pemberdayaan
Perempuan.
2. Memberikan perkuatan, konsolidasi dan pengembangan Badan Otonom
Wanita Al-Khairiyah (HAWA).
3. Mendorong partisipasi kaum perempuan dalam berbagai bidang
pengabdian.
4. Mengikutsertakan HAWA dalam event Organisasi kewanitaan.
5. Melaksanakan tugas lain atas permintaan Ketua.
6. Meningkatkan kualitas peran perempuan Al-Khairiyah dalam gerakan
kemasyarakatan.
7. Berpartisipasi aktif dalam setiap event perempuan.
8. Melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya perempuan Al-
Khairiyah secara kesnambungan.
13. BIDANG PENANGGULANGAN NARKOBA
1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan Organisasi mengenai
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika
2. Mengadakan seminar P4GN untuk kalangan pelajar dan mahasiswa Al-Khairiyah.
3. Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba Sinergi dengan BNN Kota Cilegon
Cilegon, 16 April 2021
DEWAN PENGURUS DAERAH AL-KHAIRIYAH KOTA CILEGON
Ketua
SAYUTI ZAKARIA, M.Pd.I
Sekretaris
AHMAD MUNJI, M.Pd