no slide title sawah pasang surut no varietas umur (hr) prod (t/ha) 1 lematang 125-130 5-6 2 sei...

41
PRODUKSI PANGAN

Upload: lethuy

Post on 01-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PRODUKSI PANGAN

2

TANAMAN

TANAMANPERKEBUNAN

TANAMANHORTI

TANAMANPANGAN

TANAMANHIAS

TANAMANOBAT

KACANGAN

SEREALIA

UMBI

PADI

JAGUNG

SORGUM

GANDUM

PENGELOMPOKAN TANAMAN

3

IKLIM TANAH

CURAH HUJAN FISIK

LERENG

KESUBURAN

JUMLAH

SEBARAN

TEKNOLOGIPRODUKSI

VARIETAS WAKTUTANAM

POLATANAM

TEKNIKBUDIDAYA

KETERKAITAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI

4

KENDALA PRODUKSI

• Kesuburan tanah• Curah hujan (jumlah dan distribusi)• Suhu udara • Ketersediaan benih • Gangguan hama dan penyakit• Kultur teknik lainnya (pengolahan tanah,

populasi, pemeliharaan)

5

PROGRAMEKSTENSIFIKASIDIVERSIFIKASIINTENSIFIKASI-PANCAUSAHA -IP300-INSUS -GEMAPALAGUNG-SUPRAINSUS

6

KONDISI IKLIMKondisi iklim ini bisanya mempengaruhi tingkat produktivitas tanaman pangan di bagian timur lebih tinggi dibandingkan di bagian baratDi Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali mempunyai intensitas radiasi lebih tinggi dibandingkan bagian lebih barat seperti Jawa Barat dan Bengkulu

7

PENGELOLAAN TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH BERIRIGASI

Pola tanam :-Padi-padi-bera-Padi-padi-padi-Padi-padi-palawija :

*Padi-padi-kedelai*Padi-padi-kacang hijau*Padi-padi-kacang panjang*Padi-padi-semangka

8

PENGELOLAAN IP300Pemilihan varietas yang tepat (berproduksi tinggi, berumur pendek)Ketersediaan saprodi (benih, pupuk, dan obat-obatan)Penentuan waktu tan am (Nov, Maret, Akhir Juni/Awal Juli)Penentuan teknik pengolahan lahanPola : Padi (MH)-padi (MKI)-kedelai MKII)Pengolahan Lahan : OTS-OTR-TOT Penanganan pasca panen

9

KETERSEDIAAN BENIHPola tanam :padi-padi-kedelaiKetersediaan benih kedelai dalam jumlah besar sering bermasalahKarena kedelai sering daya kecambahnya cepat menurun sedangkan teknologi penyimpanan benih di lapang kurang baikUntuk memenuhinya sering di lapang dilakukan dengan sistem “Jabal” (Jalur benih antar lapang)

10

PENGADAAN BENIH KEDELAI SISTEM “JABAL” - Jalinan. Arus Benih Antar Lapang

Bulan11-2

(Lokasi I)Bulan

3-5(Lokasi II)

Bulan6-8

(Lokasi III)

Bulan9-11

(Lokasi IV)

11

KEBUTUHAN BENIH DAN PUPUK TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH

PER HA

Pupuk Padi Jagung KedelaiBenih 25-30 kg 20 kg 40 kgUrea 300 kg 300 kg -SP36 150 kg 100 kg 100 kgKCl 100 kg 50 kg 50 kgPPC 0.5 l - -Inokulan

- - 100 g

12

PERMASALAHAN LAHAN RAWA

Drainase jelekKadar pirit tinggipH rendahPerlu tata air yang baik, untuk sirkulasi udara

13

PENGELOLAAN LAHAN RAWAPasang Surut, LebakTipe A : terus menerus tergenang

(padi sepanjang tahun)Tipe B : kadang tergenang dan terkadang tidak

(padi-palawija)Tipe C : tinggi muka air tanah sekitar 50 cm di bawah permukaan tanah

(padi-palawija)Teknologi Budidaya : Sistem SurjanIntensitas tan am umumnya rendah

14

SISTEM SURJAN

Palawija PalawijaPadi Padi

15

PERMASALAHAN LAHAN KERING

Kurang airStruktur tanah jelekpH rendahKadar hara N,P,K rendahErosi tinggiMemerlukan input yang lebih tinggi dibandingkan lahan sawahUntuk tanaman kedelai dan jagung perlu pengapuran dan bahan organikPerlu terasering untuk mencegah erosi

16

PENGELOLAAN TANAMAN PANGAN DI LAHAN KERINGPola TanamMonokultur Tumpangsari : -Padi + Jagung

-Kedelai + JagungTanaman Sela:-Padi Gogo+Karet(0-3th)

-Padi Gogo+K.Sawit(0-3th)-Kedelai+Karet (0-3th)-Kedelai+K.Sawit (0-3th)

17

KEBUTUHAN BENIH DAN PUPUK TANAMAN PANGAN DI LAHAN KERING PER HA

Pupuk Padi Gogo Jagung KedelaiBenih 30-35 kg 20 kg 40 kgUrea 200 kg 300 kg -SP36 150 kg 200 kg 200 kgKCl 75 kg 100 kg 100 kgPupuk kandang

- 2000 kg 2000 kg

Kapur - 2000 kg 2000 kgInokulan - - 100 g

18

BEBERAPA VARIETAS PADI UNTUK LAHAN SAWAH

No Varietas Umur (Hr) Prod (t/ha)1 Barumon 125-130 5-62 Atomita 110-120 5-73 Cenranae 110-115 4.5-5.54 Lariang 110-115 4.5-5.55 Membramo 115-120 6.56 Cibodas 117-126 6.97 Batang Anai 115 6.48 Digul 115-125 5-7

19

BEBERAPA VARIETAS PADI UNTUK LAHAN SAWAH

No Varietas Umur (Hr) Prod (t/ha)9 Maros 115 6.510 Cilamaya

Muncul126-130 5-6

11 Cilosari 110-120 5-6.512 Way Apo

Buru115-125 5-8.0

13 IR 74 125-130 5.014 IR 68 125 5-615 IR 64 115 5.0

20

BEBERAPA VARIETAS PADI UNTUK LAHAN SAWAH PASANG SURUT

No Varietas Umur (Hr) Prod (t/ha)1 Lematang 125-130 5-62 Sei Lilin 115-125 5-63 Lalan 118-125 5-64 Banyuasin 120 4-6

21

BEBERAPA VARIETAS UNTUK PADI GOGO

No Varietas Umur (Hr) Prod (t/ha)1 Danau

Tempe115-135 3.0

2 Situ Gintung 115-140 2.5-3.53 Jati Luhur 110-115 2.5-3.54 Gajah

Mungkur90-95 2.5

5 Way Rarem 100-110 3-46 Kalimutu 90-95 2.57 Cirata 115-125 3-5

22

BEBERAPA VARIETAS UNTUK KEDELAI

No Varietas Umur (Hr) Prod (t/ha)1 Wilis 88 1.62 Lokon 68-75 1.43 Galunggung 80-90 1.54 Merbabu 85 1.65 Rinjani 86-90 1.76 Tambora 85-87 1.57 Nakorn

Sawan65-70 1.2

23

BEBERAPA VARIETAS UNTUK JAGUNG

No Varietas Umur (Hr)

Prod (t/ha)

1 Hibrida C1 95-100 5.82 Hibrida C2 92 6.43 Hibrida Pioner 1 100 5.64 Hibrida Pioner2 100-105 6.35 Hibrida CPI 1 97 6.26 Kalingga 96 5.47 Arjuna 85-90 5.0

24

PEMANTAUANKetersediaan Saprodi di Lapang (Benih, Pupuk dan Obat-obatan)Ketersediaan Peralatan (Alsintan)Luas Areal Tan amTingkat serangan Hama dan PenyakitProduktivitas Produksi Suatu DaerahKebutuhan Pangan DaerahPersediaan Pangan Daerah

25

PERUBAHAN PARADIGMA

Sistem produksi suatu jenis tanaman bukan hanya sekedar kemampuan untuk “menghasilkan sebanyak-banyaknya” atau sekedar pencapaian suatu targetPilihan tanaman yang akan diusahakan harus memperhatikan daya dukung sumber daya alam, keserasian dan kelestarian harus diuatamakanPrinsip dalam produksi adalah “tanamlah apa yang dapat dijual”

26

Paradigma Pembangunan Pertanian Masa Depan

pembangunan pertanian berkelanjutan yang berbudaya industri, berdaya saing global, dan berpendekatan ekosistem"Karakteristik pembangunan pertanian masa depan:• bertumpukan dukungan ilmu dan pengetahuan serta

sumberdaya alam dan manusia, serta faktor pendukung lainnya yang tersedia.

• berwawasan agribisnis dengan sektor pertanian tidak lagi sebagai pendukung, melainkan sebagai penggerak utama ekonomi nasional.

• berpendekatan technofarming dan ecofarming

27

Pangan = kebutuhan pokok manusia

Perlu tersediaDi tempat yang memerlukanJumlah yang cukupMutu yang layakAman dikonsumsiHarga terjangkau

28

Konsumsi/kapita/tahun Indonesia

Beras 133 kgIkan 12.5 kgAyam 3.8 khBuah-buahan40.06Gula 15.6 kgKedelai 6.01 kgSayuran 37.94 kg

29

Pertambahan penduduk Indonesia1990 → 40 juta1930 → 60 juta1960 → 95 juta1990 → 180 juta2000 → 210 juta2035 → 400 juta

Dalam waktu 35 tahun penduduk Indonesia berlipat 2, merupakan pasar yang besarPasar dalam negeri yang besar → diincar produsen luar negeri

30

Impor Pangan

Beras ± 2 juta tonGula 1.6 juta tonKedelai 1.3 juta tonGandum 4.5 juta tonJagung 1 juta tonTernak sapi 450.000 ekorGaram 1 juta ton

31

Produksi, Impor dan Rasio Ketergantungan Impor Beras

Keterangan 95 – 97 98 – 2001

Produksi (1000 ton) 32.252 31.739

Impor (1000 ton) 1.503 3.268

Ratio Ketegantungan Impor 4.3 9.1

Volume Perdagangan Dunia (1000 ton)

19.259 24.461

Ratio impor thd volume perdagangan dunia

3.8 12.8

32

Pertumbuhan Produksi Komoditi Pangan

Komoditas 97-2001 (per th) Kontribusi P. Jawa

Padi 0.82% 56%

Jagung 0.22% 60%Kedelai -10.77% 70%

Tebu -5.42% 67%

Daging sapi -0.97 62%

Daging ayam 5.46% 70%

Telur ayam 5.97% 50%

Susu 6.33% 90%

33

DATA IMPOR BERAS(Sumber : The Rice Trader)

1998 6.007 juta ton1999 4.183 juta ton2000 1.513 juta ton2001 1.384 juta ton2002 3.707 juta ton

34

APA KESIMPULANNYA ?

Kemampuan pertanian menurunIndonesia dapat menjadi negara rawan panganPasar pangan Indonesia diincar produsen luar negeriProdusen luar negeri tak ingin Indonesia mandiri di bidang pangan

35

HARUS DIWASPADAI !!Negara maju produsen pangan tidak merelakan Indonesia mandiri di bidang panganIndonesia dengan jumlah penduduk besar merupakan pasar pangan yang sangat besar dan diincar negara produsenLembaga-lembaga internasional dalam membantu negara berkembang sangat diwarnai oleh kepentingan mereka

36

MEMBANGUN KEMANDIRIAN DI BIDANG PANGAN

IntensifikasiPerluasan arealRekayasa genetikDiversifikasi pangan

37

PARADIGMA BARU PANGANPangan berbasis tepungBerbasis komoditas lokal

JagungSaguSorgumGarutSukun

Tanaman penghasil protein

38

Krisis Moneter versus Pembangkitan Ekonomi NasionalKrisis moneter 1997 yang diikuti krisis ekonomi disebabkan oleh fondasi ekonomi negara yang rapuhKetergantungan ekonomi nasional pada kekuatan ekonomi luar negeriKetergantungan sektor pertanian pada produk imporKeunggulan sektor pertanian dibanding sektor lain di masa krisisPembangkitan ekonomi nasional berbasis sumberdaya domestik

39

PEMILIHAN TEKNIK BUDIDAYA

TUJUAN PENGUSAHAAN : BIJI, BENIH, VEGETATIF, KOLEKSI, KEINDAHAN, DSB.KONDISI LINGKUNGAN (FISIK DAN SOSIAL)PERALATAN YANG TERSEDIADANA YANG ADAPERTIMBANGAN LAIN YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN BUDIDAYA

40

TEKNIK BUDIDAYA BERWAWASAN LINGKUNGAN

PENERAPAN LEISA (LOW EXTERNAL INPUT SUISTENABLE AGRICULTURE) → MEMAN-FAATKAN SEBANYAK MUNGKIN SUMBER DAYA YANG ADA DI LOKASI, BUKAN MEMASUKKAN INPUT DARI LUAR SISTEMEFISIENSI BAHAN ORGANIK YANG ADA DAN SALING TERKAIT (MISALNYA ORGANIK FARMING DAN MIXED FARMING)MENGUSAHAKAN TANAMAN YANG MEMILIKI ADAPTASI DENGAN DAERAH SETEMPAT

41

TERIMA KASIH