nilai-nilai islam dalam tradisi gamelan

6
Nilai-Nilai Islam dalam Tradisi Gamelan

Upload: ariffahnuuruswatunhasanah

Post on 01-Jan-2016

99 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tentang gamelan

TRANSCRIPT

Page 1: Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Gamelan

Nilai-Nilai Islam dalam Tradisi Gamelan

Page 2: Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Gamelan

Anggota...

• Bagus Budi Setiawan• Irwan Agung S.• Ariffah Nuur Uswatun Hasanah

Page 3: Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Gamelan

Gamelan

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya/alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul/menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.

Page 4: Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Gamelan

Nilai keindahan yang ada dalam alunan gamelan jawa tidak lepas dari unsur spiritual itu sendiri. Dalam masa perkembangan Islam di Jawa, gamelan merupakan sarana akulturasi antara nilai yang terkandung dalam pesan budaya dengan nilai Islam. Seni di manfaatkan sebagai media transformasi nilai agama dan pemahaman yang empirik, misalnya pada syair-syairnya. Nilai spiritual yang ada pada gamelan selama ini juga diidentikkan dengan kemistisan yang terkandung dalam perangkat gamelan dan misteri dari setiap alunan nadanya. Nilai spiritual merupakan nilai tertinggi dan bersifat mutlak karena bersumber pada Tuhan Yang Maha Esa

Page 5: Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Gamelan

• Nilai Spiritual/Religius• Nilai spiritual merupakan nilai tertinggi dan bersifat mutlak karena bersumber pada

Tuhan Yang Maha Esa. Segala hal yang berhubungan dengan mistis yang ada pada gamelan misalnya: perlunya membuat sesaji sebelum pementasan, larangan melangkahi perangkat gamelan, ataupun perlunya memandikan gamelan dalam waktu-waktu tertentu tidak hanya membutuhkan rasionalisasi, namun juga normalisasi persepsi.

• Dipergunakannya gamelan sebagai sarana pengiring upacara karena esensinya adalah untuk membimbing pikiran umat ketika sedang mengikuti prosesi agar terkonsentrasi pada kesucian sehingga pada saat persembahyangan pikiran fokus kepada keberadaan Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi). Jadi jelas bahwa dalam konteks tersebut gamelan memiliki nilai religius di mana keberadaan gamelan sebagai pengiring upacara keagamaan di suatu wilayah suci hal tersebut dapat menambah religiusitas sebuah prosesi keagamaan.

• Dalam masa perkembangan Islam di Jawa, gamelan merupakan sarana akulturasi antara nilai yang terkandung dalam pesan budaya dengan nilai Islam. Seni di manfaatkan sebagai media transformasi nilai agama dan pemahaman yang empirik, misalnya pada syair-syairnya.

Page 6: Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Gamelan