nilai kristal herman mauguin dan scoenflish

5
NILAI KRISTAL HERMAN MAUGUIN DAN SCOENFLISH A. Herman Mauguin Dalam pembagian system Kristal, ada 2 simbolisasi yang sering digunakan. Yaitu herman mauguin dan scoenflish, simbolisasi tersebut adalah simbolisasi yang dikenal secara umum ( symbol Internasional ). Simbol Herman Mauguin adalah symbol yang menerangkan ada atau tidaknya bidang simetri dalam suatu Kristal yang tegak lurus terhadap sumbu-sumbu utama dalam Kristal tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mengamati sumbu dan bidang yang ada pada Kristal tersebut. Pemberian symbol Herman Mauguin ini akan berbeda pada masing-masing Kristal. Dan cara penentuannya pun berbeda pada tiap system Kristal. 1. SISTEM ISOMETRIK Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu utama, mungkin bernilai 2 atau 4 Bagian 2 : menerangkan sumbu tambahan pada arah 1 1 1, apakah bernilai 3. Bagian 3 : menerangkan sumbu tambahan bernilai 2 atau tidak bernilai yang memiliki arah 1 1 0 atau arah lainnya yang terletak tepat diantara dua buah sumbu utama. 2. SISTEM TETRAGONAL “Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu c, yang mungkin bernilai 4 “Bagian 2 : menerangkan nilai sumbu utama horizontal “Bagian 3 : menerangkan nilai sumbu tambahan yang terletak tepat diantara dua sumbu lateral. 3. SISTEM HEXAGONAL DAN TRIGONAL

Upload: jumadilbaco

Post on 10-Jul-2016

668 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

kristalografi

TRANSCRIPT

Page 1: Nilai Kristal Herman Mauguin Dan Scoenflish

NILAI KRISTAL HERMAN MAUGUIN DAN SCOENFLISH

A. Herman MauguinDalam pembagian system Kristal, ada 2 simbolisasi yang sering digunakan. Yaitu herman mauguin dan scoenflish, simbolisasi tersebut adalah simbolisasi yang dikenal secara umum ( symbol Internasional ). Simbol Herman Mauguin adalah symbol yang menerangkan ada atau tidaknya bidang simetri dalam suatu Kristal yang tegak lurus terhadap sumbu-sumbu utama dalam Kristal tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mengamati sumbu dan bidang yang ada pada Kristal tersebut.Pemberian symbol Herman Mauguin ini akan berbeda pada masing-masing Kristal. Dan cara penentuannya pun berbeda pada tiap system Kristal.1. SISTEM ISOMETRIK

“Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu utama, mungkin bernilai 2 atau 4“Bagian 2 : menerangkan sumbu tambahan pada arah 1 1 1, apakah bernilai 3.“Bagian 3 : menerangkan sumbu tambahan bernilai 2 atau tidak bernilai yang memiliki arah 1 1 0 atau arah lainnya yang terletak tepat diantara dua buah sumbu utama.

2. SISTEM TETRAGONAL“Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu c, yang mungkin bernilai 4“Bagian 2 : menerangkan nilai sumbu utama horizontal“Bagian 3 : menerangkan nilai sumbu tambahan yang terletak tepat diantara dua sumbu lateral.

3. SISTEM HEXAGONAL DAN TRIGONAL“Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu c, mungkin bernilai 6 atau 3“Bagian 2 : menerangkan nilai sumbu utama horizontal“Bagian 3 : menrangkan ada tidaknya nilai sumbu tambahan yang terletak tepat diantara dua sumbu utama horizontal, berarah 1 0 1 0.

4. SISTEM ORTHOROMBIK“terdiri atas 3 bagian, yaitu dengan menerangkan nilai sumbu-sumbu utama dimulai dari sumbu a, b, dan kemudian c.

5. SISTEM MONOKLINPada system ini hanya terdiri dari satu bagian, yaitu hanya menerangkan nilai sumbu b.

6. SISTEIM TRIKLIN

Page 2: Nilai Kristal Herman Mauguin Dan Scoenflish

Untuk system ini hanya mempunyai dua kelas simetri yang menerangkan keterdapatan pusat simitri Kristal.Keseluruhan bagian tersebut diatas harus diselidiki ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu yang dianalisa. Jika ada, maka penulisan nilai sumbu diikuti dengan huruf “m” ( bidang simetri ) dibawahnya. Kecuali untuk sumbu yang bernilai satu ditulis dengan “m” saja.Berikut ini adalah beberapa contoh penulisan symbol herman-mauguin dalam pendeskripsian Kristal.

“ 6/m : sumbu simetri bernilai 6 dan terhadapnya terdapat bidang simetri yang tegak lurus.“ 6 : sumbu simetri bernilai 6, namun tidak ada bidang simetri yang tegak lurus terhadapnya.“ m : sumbu simetri bernilai 1 atau tidak bernilai dan terhadapnya terdapat bidang simetri yang tegak lurus.

B. SCOENFLISHSimbolisasi Scoenflish digunakan untuk menandai atau memberi symbol pada unsure-unsur simetri suatu Kristal. Seperti sumbu-sumbu dan bidang-bidang simetri. Simbolisasi scoenflish akan menerangkan unsure-unsur tersebut dengan menggunakan huruf-huruf dan angka-angka yang masing-masing akan berbeda pada setiap Kristal.Berbeda dengan Herman Mauguin yang pemberian simbolnya berbeda-beda pada masin-masing sistemnya, pada scoenflish yang berbeda hanya pada system isometriknya. Sedangkan system-sistem yang lainnya sama cara penentuan simbolnya.1. SISTEM ISOMETRIK

Pada system ini, simbolisasi yang dilakukan hanya terdiri dari 2 bagian, yaitu :“Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu c, apakah bernilai 2 atau 4.

“ Bila bernilai 4, maka dinotasikan dengan huruf O (Octaheder)“ Bila bernilai 2, maka dinotasikan dengan huruf T ( Tetraheder )

“Bagian 2 : menerangkan keterdapatan bidang simetri.“ jika mempunyai bidang simetri horizontal, vertical dan diagonal. Maka diberi notasi huruf ( h )“ jika mempunyai bidang simetri horizontal dan vertical. Maka diberi notasi ( h ).

Page 3: Nilai Kristal Herman Mauguin Dan Scoenflish

“ jika mempunyai bidang simetri vertical dan diagonal. Maka dinotasikan dengan huruf ( v )“ jika mempunyai bidang simetri diagonal . maka dinotasikan dengan huruf ( d ).

2. SISTEM TETRAGONAL, HEXAGONAL, TRIGONAL, ORTHOROMBIK, MONOKLIN, DAN TRIKLINPada system-sistem ini, simbolisasi scoenflish dilakukan terdiri dari 3 bagian, yaitu :“Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu lateral atau sumbu tambahan, ada 2 kemungkinan:

“ kalau bernilai 2, maka dinotasikan dengan huruf D ( Diedrish )” kalau tidak bernilai, maka dinotasikan dengan huruf C ( Cyklich )

“Bagian 2 : menerangkan nilai dari sumbu c, penulisan dilakukan dengan menuliskan nilai angka nilai sumbu c tersebut didepan huruf D atau C ( dari bagian 1 ) dan ditulis agak kebawah.“Bagian 3 : menerangkan keterdapatan bidang simetri. Penulisan dilakukan dengan menuliskan huruf yang sesuai sejajar dengan huruf adari bagian 1.

“ jika mempunyai bidang simetri horizontal, vertical, dan diagonal. Maka dinotasikan dengan huruf ( h )“jika mempunyai bidang simetri horizontal dan vertical. Maka dinotasikan dengan ( h )“jika mempunyai bidang simetri vertical dan diagonal. Maka dinotasikan dengan huruf ( v ).“jika mempunyai bidang simetri diagonal. Maka dinotasikan dengan huruf ( d ).

Klas simetri Notasi ( Simbolisasi )Hexotahedral Oh

Ditetragonal Bipyramidal D4hHexagonal Pyramidal D6h

Trigonal Pyramidal C3vRhombik Pyramidal C2v

Rhombik Dipyramidal C2hRhombik Disphenoidal C2

Domatik CvPinacoidal C

Pedial C

Page 4: Nilai Kristal Herman Mauguin Dan Scoenflish