nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka ... · nilai konservasi ragam usaha...

35
NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA CAHYA WIRATAMA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: dangquynh

Post on 10-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI

PULAU PRAMUKA KABUPATEN ADMINISTRASI

KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA

CAHYA WIRATAMA

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Nilai Konservasi

Ragam Usaha Wisata Alam di Pulau Pramuka Kabupaten Administrasi Kepulauan

Seribu DKI Jakarta adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Cahya Wiratama

NIM E34070062

Page 3: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

ABSTRAK

CAHYA WIRATAMA. Nilai Konservasi Ragam Usaha Wisata Alam di Pulau

Pramuka Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Dibimbing oleh

EVA RACHMAWATI dan ARZYANA SUNKAR.

Pulau Pramuka merupakan pulau kecil dengan sumber daya alam yang

terbatas namun berperan sebagai daerah penyangga Taman Nasional Kepulauan

Seribu (TNKpS). Pulau Pramuka adalah pulau permukiman yang juga merupakan

persinggahan wisatawan ke TNKpS. Meningkatnya kegiatan wisata telah

berdampak pada perkembangan usaha wisata di pulau ini yang juga

memanfaatkan sumberdaya alam TNKpS. Oleh karena itu, diperlukan kajian

terhadap nilai konservasi usaha wisata di Pulau Pramuka. Kegiatan yang

dilakukan dalam pengumpulan data meliputi wawancara, observasi partisipatif

serta studi pustaka. Studi ini menunjukkan bahwa jenis usaha penyewaan perahu

mendominasi usaha jasa wisata sementara untuk perkembangan usaha sarana,

didominasi usaha penyedia penginapan, yang merupakan usaha wisata yang

banyak berkembang di pulau. Sumber daya alam yang utama digunakan oleh

usaha wisata adalah terumbu karang. Secara keseluruhan, usaha yang

berhubungan dengan wisata yang telah mendukung ekologi Pulau Pramuka serta

memiliki nilai-nilai konservasi adalah: usaha perjalanan wisata, pemandu wisata,

souvenir, penyedia jasa transplantasi terumbu karang dan penjual bibit mangrove.

Usaha wisata ini sangat bergantung pada sumber daya TNKpS.

Kata kunci: daerah penyangga, nilai konservasi, Pulau Pramuka, usaha wisata

ABSTRACT

CAHYA WIRATAMA. Conservation Value of Nature Tourism Businesses at

Pramuka Island of Thousand Islands District Administration Jakarta. Supervised

by EVA RACHMAWATI and ARZYANA SUNKAR.

Pramuka Island is a small island that has limited natural resources and act as

a buffer area of Thousand Islands National Park (TNKpS). Any tourist activity has

had an impact on developments in the business of tourism. Therefore, in such

case, it is necessary to have conservation added value for tourism business in

small islands with limited resources to support natural resources sustainability.

Data collection was performed through interviews, participant observation as well

as literature studies. This study showed that the type of services within the tourism

business that were mainly developed was boat rental business while for growth of

infrastructures, was dominated by lodgings, which actually is the fast growing

tourism business within the island. Natural resources that are mostly utilized by

these businesses were coral reefs. As a whole, tourism-related businesses that

supports the ecology of Pramuka Island, hence has conservation values attached to

them were: travel services, tour guides, souvenirs, transplantation of coral reefs

and mangrove seedlings. These tourism business rely heavily on the resources of

the TNKpS

Key word : buffer zone, conservation value, Pramuka Island, tourism business.

Page 4: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata

NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI

PULAU PRAMUKA KABUPATEN ADMINISTRASI

KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA

CAHYA WIRATAMA

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 5: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

Judul Skripsi : Nilai Konservasi Ragam Usaha Wisata Alam di Pulau Pramuka

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta

Nama : Cahya Wiratama

NIM : E34070062

Disetujui oleh

Eva Rachmawati, SHut, MSi

Pembimbing I

Dr Ir Arzyana Sunkar, MSc

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Sambas Basuni, MS

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 6: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2012 ini ialah wisata

alam bahari, dengan judul Nilai Konservasi Ragam Usaha Wisata Alam di Pulau

Pramuka Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eva Rachmawati, SHut, MSi

dan Ibu Dr Ir Arzyana Sunkar, MSc selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan masukan, motivasi, & bimbingan untuk penyempurnaan penulisan

skripsi. Penulis juga sampaikan penghargaan kepada seluruh staf Balai Taman

Nasional Kepulauan Seribu khususnya wilayah SPTN III Pulau Pramuka dan Staf

Kelurahan Pulau Panggang serta masyarakat Pulau Pramuka yang membantu

dalam pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah,

ibu, serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya sertas keluarga

besar Himakova yang terus memberi semangat.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Cahya Wiratama

Page 7: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

METODE

Lokasi dan Waktu 2

Alat 3

Batasan Pengertian 4

Jenis Data 4

Metode Pengumpulan Data 5

Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ragam Usaha Wisata Alam di Pulau Pramuka 8

Jenis Sumber Daya Alam Pada Tiap Jenis Usaha Wisata 12

Nilai Konservasi Usaha Wisata Alam Pulau Pramuka 14

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 18

Saran 18

DAFTAR PUSTAKA 19

LAMPIRAN 22

Page 8: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

DAFTAR TABEL

1 Jenis data yang dikumpulkan 4

2 Sebaran usaha pendukung pariwisata di Pulau Pramuka 8

3 Ragam dan jumlah jenis usaha wisata alam di Pulau Pramuka 10

4 Penggunaan sumber daya alam pada usaha wisata Pulau Pramuka 12

5 Nilai konservasi usaha wisata alam di Pulau Pramuka 15

6 Daya dukung wilayah berdasarkan potensi ekologis pengunjung (K)

dan luas area kegiatan (Lt) 17

DAFTAR GAMBAR

1 Letak Pulau Pramuka terhadap kawasan TNKpS 3

2 Penentuan responden pemilik usaha wisata 5

3 Jumlah wisatawan pada kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu 9

4 Tujuan kunjungan wisatawan di Pulau Pramuka 9

5 Usaha penginapan yang ada di Pulau Pramuka 11

6 Lama kunjungan wisatawan di Pulau Pramuka 11

7 Pengaturan perjalanan wisatawan Pulau Pramuka 11

8 Frekuensi kunjungan wisatawan ke Pulau Pramuka 12

9 (a) Keindahan terumbu karang untuk kegiatan wisata, (b) Karang mati

untuk pondasi bangunan 13

10 Penggunaan lahan pulau, (a) untuk penginapan (b) rumah makan 13

11 Papan petunjuk snorkeling dan diving ramah lingkungan 18

Page 9: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagai satu-satunya taman nasional di ibukota negara, Taman Nasional

Kepulauan Seribu (TNKpS) memiliki fungsi konservasi keanekaragaman hayati

dengan keragaman ekosistemnya terutama mangrove dan terumbu karang sebagai

habitat berbagai jenis burung dan biota air. Sebesar 99,96% wilayah TNKpS

adalah perairan dan secara keseluruhan menjadi bagian dari Kepulauan Seribu

yang merupakan daerah tujuan wisata Provinsi DKI Jakarta. Kemudahan akses

dan daya tarik wisatanya yang berbeda dengan daerah wisata lain di wilayah

Jakarta dan sekitarnya (Setiyanti 2011), meningkatkan peluang pengembangan

wisata di wilayah ini. Sebaliknya, pengembangan pariwisata dapat juga

meningkatkan tekanan terhadap keberlanjutan fungsi ekosistem (Mujiyanti et. al.

2002).

Salah satu tekanan terhadap sumber daya alam TNKpS adalah rusaknya

ekosistem hutan mangrove di sekitar Pulau Pramuka yang sangat penting dalam

menjaga keutuhan ekosistem pantai dan terumbu karang TNKpS. Letak Pulau

Pramuka yang berbatasan dengan perairan TNKpS, menjadikannya bukan bagian

dari kawasan konservasi namun perannya sebagai zona penyangga sangat penting

dalam menjaga kelestarian TNKpS. Pulau Pramuka merupakan tempat

persinggahan wisatawan ke TNKpS sehingga pembangunan di wilayah ini cukup

signifikan. Selama tahun 2005 - 2011, setiap tahunnya berdiri sekitar sembilan

penginapan (Setiyanti 2011). Selain itu, keberadaan wisatawan yang

membutuhkan kegiatan pelayanan wisata turut mempengaruhi berkembangannya

usaha wisata lainnya di pulau ini.

Suatu usaha wisata alam tentunya membutuhkan sumber daya alam dalam

pelaksanaannya sehingga akan meningkatkan tekanan terhadap pemanfaatannya

(Afadlal et. al. 2011). Ife dan Tesoriero (2008) menyatakan bahwa usaha wisata

alam dapat dilakukan melalui berbagai strategi pemanfaatan sumber daya alam

dan mengandalkan pada kemampuan lokal sehingga berdampak pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat lokal dan dapat dimanfaatkan untuk mendorong upaya

konservasi. Wisata alam adalah kegiatan yang memadukan pembangunan

ekonomi masyarakat dengan konservasi (Sherman dan Dixon 1991).

Sebagai penyangga kawasan konservasi, maka Pulau Pramuka selayaknya

mampu menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dan ekologi. Nilai

ekonomi pengembangan wisata alam di Pulau Pramuka telah banyak dikaji,

sebagai contoh oleh Triutami (2009) dan Prasetio (2011), namun kajian terhadap

nilai ekologis usaha wisata alam di Pulau Pramuka belum pernah dilakukan. Oleh

karena itu kajian terhadap nilai – nilai konservasi dalam usaha wisata alam di

Pulau Pramuka perlu dilakukan. Nilai konservasi suatu usaha wisata adalah nilai

manfaat usaha wisata tersebut untuk kepentingan konservasi yang berdampak bagi

kelestarian lingkungan. Hal ini dapat dilakukan melalui kajian mengenai: 1) jenis

usaha wisata alam; 2) sumber daya alam yang digunakan; serta 3) nilai

perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang berkelanjutan yang dimiliki oleh

setiap usaha.

Page 10: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

2

Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai konservasi

berbagai jenis usaha wisata alam di Pulau Pramuka melalui:

1. Identifikasi jenis usaha wisata alam.

2. Identifikasi jenis sumber daya alam yang digunakan dalam setiap jenis usaha

wisata alam.

3. Identifikasi nilai perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan sumber daya

alam yang berkelanjutan dari setiap usaha wisata alam.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan

usaha wisata alam yang berbasis konservasi serta meningkatkan upaya kerjasama

antara pengelola kawasan konservasi dengan masyarakat setempat sehingga

meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam konservasi kawasan.

METODE

Lokasi dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang,

Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu,

DKI Jakarta (Gambar 1). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei -Juni 2012 dan

24 - 30 Juni 2013.

Pulau Pramuka merupakan pulau permukiman yang berperan sebagai

daerah penyangga TNKpS dengan luas daratan sebesar 16 ha. Luasan tersebut

menurut Delinom (2007) dikategorikan sebagai pulau sangat kecil.

Pulau Pramuka terdiri dari ekosistem pantai, bakau, lamun, dan terumbu

karang. Untuk jenis tumbuhan, Pulau Pramuka ditumbuhi jenis lamun (seagrass)

seperti thalasia dan enhalus, dan ganggang laut/ algae/rumput laut (seaweed)

seperti Halimeda, Sargassum dan Caulerpa. Jenis-jenis tumbuhan darat yang

banyak ditemukan antara lain adalah Mengkudu (Morinda citrifolia), Ketapang

(Terminalia catappa), Butun (Baringtonia asiatica), Sukun (Artocarpus atilis),

Pandan Laut (Pandanus tectorius), Sentigi (Pemphis acidula), dan Cemara Laut

(Casuarina equisetifolia). Selain itu, terdiri dari ekosistem mangrove yang di

dominasi oleh jenis-jenis Bakau (Rhizophora sp.), Api-api (Avicenia sp.),

Tancang (Bruguiera sp.), Temu dan Prepat (Sonneratia sp.).

Terumbu karang di kawasan perairan ini membentuk ekosistem khas

daerah tropik, pulau-pulaunya dikelilingi terumbu karang tepian (fringing reef)

dengan kedalaman 1-20 meter. Jenis ikan hias yang banyak ditemukan

diantaranya adalah jenis-jenis yang termasuk dalam famili Chaetodontidae,

Apogonidaen dan Pomancanthidae, sedangkan jenis ikan untuk tujuan konsumsi

yang bernilai ekonomis tinggi antara lain adalah baronang (Family Siganidae),

ekor kuning (Family Caesiodiae), kerapu (Family Serranidae) dan tongkol

(Eutynus sp.).

Page 11: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

3

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kamera, dan

panduan wawancara (Lampiran 1).

Gambar 1 Letak Pulau Pramuka terhadap kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Pulau

Pramuka

Page 12: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

4

Batasan Pengertian

Pengertian tentang jenis usaha wisata mengacu pada Permenhut

No.4/Menhhut-II/2012 tentang Perubahan Atas Permenhut No. 48/Menhut-

II/2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman

Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.

Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan (Tabel 1) meliputi jenis dan jumlah usaha

wisata, jenis penggunaan sumber daya alam oleh usaha wisata, kegiatan

konservasi yang dilakukan usaha wisata, aktivitas wisatawan, dan lokasi

penelitian.

Tabel 1 Jenis data yang dikumpulkan

No.

Parameter

Variabel

Metode

pengumpulan

data

1. Jenis usaha Jumlah usaha penyedia jasa wisata alam :

- usaha penyedia makanan dan minuman

- usaha transportasi

- usaha pramuwisata

- usaha perjalanan wisata

- usaha cinderamata

Jumlah usaha sarana wisata alam :

- usaha penginapan

- usaha wisata tirta

- usaha sarana transportasi

Studi pustaka

Wawancara

2. Jenis

penggunaan

sumber daya

alam pada

usaha wisata

Jenis sumber daya alam yang digunakan

Lokasi memperoleh sumber daya alam

Bentuk pemanfaatan langsung/tidak langsung

sumber daya alam di TNKpS

Lokasi wisata bahari di TNKpS

Wawancara

dan observasi

partisipatif

3. Kegiatan

konservasi

pada usaha

wisata

Adanya kegiatan usaha wisata alam dalam

mendukung upaya konservasi :

- kegiatan melindungi obyek daya tarik wisata

- kegiatan memelihara sumber daya air

- kegiatan kerjasama antar usaha

- pembatasan waktu pada kegiatan wisata

- kegiatan pengelolaan limbah

- kegiatan perkembangbiakan biota laut

- kegiatan pendidikan konservasi dalam wisata

- kegiatan rehabilitasi terumbu karang

- kegiatan rehabilitasi mangrove

- penggunaan area snorkeling dan diving

- program karang asuh

- pembatasan wisatawan pada obyek wisata

- kegiatan jual-beli biota laut atau produk

turunannya

Wawancara,

observasi

partisipatif dan

Studi pustaka

4. Wisatawan - Kegiatan yang dilakukan

- Lama kunjungan

- Persepsi pada daya tarik wisata

Kuisioner

5. Lokasi studi Letak dan luas kawasan Studi pustaka

Page 13: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

5

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data meliputi studi pustaka, wawancara, serta

observasi (termasuk observasi partisipatif).

A. Studi pustaka

Data diperoleh dari berbagai sumber yaitu laporan, dokumen, buku, buletin,

website, jurnal ilmiah, skripsi atau tesis yang menunjang berkaitan dengan

penelitian.

B. Wawancara

Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh data dan informasi dari

pihak pengelola dan usaha wisata di Pulau Pramuka. Pemilihan narasumber

dilakukan sebagai berikut :

1) Wawancara dengan pemerintah kabupaten dan pengelola Balai TNKpS.

Narasumber yang diwawancarai adalah :

a. Kepala seksi perekonomian Kelurahan Pulau Panggang, yang

bertanggungjawab terhadap pengurusan seluruh kegiatan usaha masyarakat

di Kelurahan Pulau Panggang;

b. Kepala Sudin Pariwisata Kab. Kepulauan Seribu, yang bertanggungjawab

terhadap pengurusan kegiatan wisata dan usaha wisata yang dikelola oleh

masyarakat di Kep. Seribu khususnya di Pulau Pramuka; dan

c. Pengelola TNKpS yaitu Kepala SPTN III Pulau Pramuka, yang wilayah

pengelolaannya dimanfaatkan untuk aktivitas wisata.

2) Wawancara dengan pemilik usaha wisata & pengunjung

Pemilik usaha wisata alam Pulau Pramuka dilaksanakan secara individu dan

kelompok. Usaha yang bersifat individu tidak banyak berkembang, untuk setiap

jenisnya hanya dimiliki satu orang. Jika kepemilikan usaha yang bersifat

kelompok telah memiliki kesepakatan dalam bentuk peraturan bersama yaitu :

kesetaraan dalam penawaran harga, bentuk pelayanan kegiatan usaha, dan

penggunaan sumber daya alam, sehingga dilakukan sensus dengan jumlah satu

orang dari setiap jenis usaha wisata yang bersifat kelompok (Gambar 3).

Gambar 2 Penentuan responden pemilik usaha wisata

Pelaku

usaha wisata

Jasa

wisata alam

Sarana

wisata alam

Individu Kelompok

Sarana

transportasi

Sarana

penginapan Jasa

makanan /

minuman

Jasa

pramuwisata

Jasa

cinderamata

Sarana

wisata

tirta

Jasa

perjalanan

wisata

Jasa

transportasi

Kesamaan

penawaran harga

Pelayanan

kegiatan usaha

Penggunaan

sumber daya alam

Ketentuan yang

disepakati bersama

Jumlah tiap usaha

wisata heterogen

Homogen

Stratified

random sampling

Page 14: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

6

Wawancara juga dilakukan dengan wisatawan Pulau Pramuka menggunakan

kuisioner. Jumlah responden yang diambil sebanyak 30 orang yang merupakan

wisatawan yang datang sendiri atau rombongan. Responden yang berasal dari

rombongan adalah ketua rombongan atau orang yang ditunjuk oleh rombongan

untuk mewakili.

C. Observasi

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi secara

langsung mengenai lokasi obyek wisata bahari di TNKpS dan kegiatan konservasi

yang dilakukan serta penggunaan sumber daya alam pada tiap usaha wisata.

Observasi partisipatif dilakukan dengan mengikuti kegiatan usaha wisata jasa

transportasi, pramuwisata, wisata tirta, dan perjalanan wisata yang dilakukan pada

hari libur/saat musim kunjungan dan usaha sarana penginapan, transportasi,

cinderamata yang dilakukan pada hari biasa/bukan hari libur.

Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan deskriptif.

Data dan informasi yang telah dikumpulkan diringkas dalam bentuk tabel dan

presentasi grafis untuk mengidentifikasi nilai konservasi pada setiap usaha wisata.

Keragaman jenis usaha wisata

Data dan informasi usaha wisata di Pulau Pramuka disajikan dalam bentuk

tabulasi kemudian di analisis secara deskriptif berdasarkan usaha sarana dan jasa

wisata serta jumlah tiap usaha wisata, penggunaan sumber daya alam pada usaha

wisata dilihat dari lokasi dalam memperoleh sumber daya dan adanya partisipasi

dari usaha wisata pada kegiatan konservasi.

Preferensi wisatawan Pulau Pramuka

Aktivitas wisatawan dianalisis dengan analisis secara deskriptif kualitatif

dengan melihat pada kegiatan yang dilakukan, lama berkunjung, persepsi pada

kondisi daya tarik wisata. Hasil dari analisis ini digunakan sebagai mendukung

adanya keragaman usaha wisata di Pulau Pramuka.

Nilai konsevasi pada usaha wisata

Nilai konservasi pada usaha wisata disajikan dalam bentuk tabulasi yang

kemudian di analisis secara deskriptif kualitatif berdasarkan kegiatan usaha

wisata yang berpengaruh pada kawasan TNKpS, upaya usaha wisata dalam

melestarikan kawasan TNKpS, tempat dalam melakukan usaha wisata, pihak lain

yang terlibat dalam melakukan konservasi.

Kegiatan yang meliputi konservasi sumber daya alam mengacu pada UU

No. 5 / 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan

PP No. 28 / 2011 tentang pengelolaan kawasan suaka alam & kawasan pelestarian

alam, yaitu:

A. Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan

1. Terjaminnya proses ekologis yang menunjang kelangsungan hidup dari

flora, fauna, dan ekosistemnya;

2. Menjaga, mencegah, dan membatasi kegiatan yang dapat mengakibatkan

perubahan keutuhan potensi dan kawasan serta perubahan fungsi kawasan,

baik yang disebabkan oleh manusia, ternak, kebakaran, alam, spesies

invasif, hama, dan penyakit;

Page 15: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

7

3. Menjaga hak negara, masyarakat, dan perorangan atas potensi, kawasan,

ekosistem, investasi, dan perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan

taman nasional;

4. Menjamin keutuhan potensi, kawasan, dan fungsi kawasan

B. Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan Satwa beserta Ekosistem

1. Pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa beserta habitatnya

a) Pemantauan

b) Pembinaan habitat dan populasi

c) Penyelamatan jenis

d) Penelitian dan pengembangan.

2. Pemulihan ekosistem

a) Mekanisme alam yang dilakukan dengan menjaga dan melindungi

ekosistem agar proses pemulihan ekosistem dapat berlangsung secara

alami.

b) Rehabilitasi yang dilakukan melalui kegiatan penanaman atau

pengkayaan jenis dengan jenis flora/fauna asli atau pernah tumbuh

secara alami

c) Restorasi yang dilakukan melalui kegiatan pemeliharaan, perlindungan,

penanaman, pengkayaan jenis tumbuhan dan satwa liar, atau

pelepasliaran satwa liar hasil penangkaran atau relokasi satwa liar dari

lokasi lain.

3. Penetapan koridor hidupan liar

a) Mencegah terjadinya konflik kepentingan antara manusia dan hidupan

liar

b) Melakukan kerjasama para unit pengelola kawasan atau para pihak

pemangku kawasan/wilayah yang dihubungkan oleh koridor hidupan

liar.

c) Menentukan wilayah/jalur tumbuhan dilindungi dan satwa liar

4. Penutupan kawasan

Melakukan penghentian kegiatan tertentu dan/atau menutup kawasan

sebagian atau seluruhnya untuk jangka waktu tertentu.

C. Pemanfaatan Secara Lestari Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

1. Pemanfaatan kondisi lingkungan

2. Pendidikan dan peningkatan penyadartahuan tentang konservasi alam

3. Pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar

4. Pemanfaatan hasil laut dan budidaya tradisional

Page 16: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

8

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ragam Usaha Wisata Alam di Pulau Pramuka

Sejalan dengan potensi wisata di kawasan TNKpS, usaha wisata di Pulau

Pramuka tumbuh dan berkembang (Tabel 2) dilatarbelakangi oleh adanya potensi

Pulau Pramuka dalam wisata bahari berupa kegiatan memancing dan menyelam,

sebagaimana pernyataan salah satu narasumber bahwa :

“Sebelum tahun 2004 kegiatan wisata hanya melingkupi kegiatan selam dan

memancing yang dilakukan hanya pada kalangan terbatas (terkait masalah

sarana wisata). Selain itu, dalam hal sarana wisata hanya ada penginapan milik

TNKpS dan VDM”. (Mky, pemilik biro perjalanan, komunikasi pribadi 10 Mei

2012).

Hal ini sesuai dengan pendapat Kusrini et. al. (2013) bahwa kegiatan wisata

berupa olahraga air (menyelam/snorkeling) dan memancing merupakan kegiatan

yang banyak berkembang dalam wisata bahari. Adanya kegiatan wisata tersebut

akan mempengaruhi berkembangnya jenis usaha wisata lainnya, sebagainya

terjadi di Pulau Pramuka. Perkembangan usaha wisata alam di Pulau Pramuka

diawali dengan hadirnya tour operator “Elang Ekowisata”, yang dalam

pelaksanaannya menawarkan paket wisata bahari dan bekerjasama dengan pihak

Balai TNKpS selaku pengelola kawasan perairan laut di sekitar Pulau Pramuka

dalam penyewaan alat selam dan snorkeling (masyarakat belum memiliki modal

untuk membeli alat). Paket ini memberikan agenda kegiatan berwisata bahari

selama satu malam sehingga memunculkan jenis usaha pendukung berupa sarana

penginapan yang berkembang pesat (Tabel 2). Tabel 2 juga menunjukkan sebaran

usaha pendukung pariwisata di Pulau Pramuka.

Pengembangan usaha wisata tidak terlepas dari keberadaan wisatawan

(Gambar 3). Waskito (2013) menyatakan bahwa ragam usaha wisata juga

didorong oleh peningkatan jumlah wisatawan. Informasi mengenai preferensi

wisatawan sebagai pengguna dari produk dan jasa wisata sangat diperlukan

sebagai tolak ukur jenis usaha yang dapat dikembangkan. PUSPAR UGM (2000)

dalam Fandeli (2001), preferensi wisatawan dapat dipergunakan sebagai bahan

dalam menentukan arah pengembangan seluruh komponen wisata baik produk

maupun pasar wisata.

Tabel 2 Sebaran usaha pendukung pariwisata di Pulau Pramuka

Jenis Usaha 2004 2010

Warung makan 5 10

Pedagang souvenir - 4

Jasa transportasi laut 8 15

Jasa penginapan - 40

Penyewaan alat snorkeling & selam - 5

Pemanduan (guide) 4 12

Penjual makanan khas - 3

Budidaya perikanan - 20 Sumber: Profil Kelurahan Pulau Panggang 2010 dan dalam Prasetio (2011)

Page 17: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

9

Gambar 3 dan 4 dapat menegaskan adanya korelasi antara ragam usaha

wisata dengan jumlah wisatawan dan tujuan utama kunjungan yang akan

mempengaruhi pelayanan wisata Gambar 4 menunjukkan bahwa tujuan

kunjungan wisatawan terbesar ke Pulau Pramuka adalah ingin menikmati

keindahan bawah laut (snorkeling dan diving) sehingga wajar jika usaha wisata

yang paling cepat berkembang terkait dengan snorkeling.

Keberhasilan suatu kegiatan pariwisata sangat ditentukan oleh tingkat

kualitas pelayanan yang diberikan kepada wisatawan, karena kualitas pelayanan

berbanding lurus dengan kepuasan wisatawan. Jika kepuasan wisatawan terpenuhi

diharapkan apresiasi dalam upaya memperbaiki tata cara pelayanan dapat menjadi

lebih baik (Budiono 2004). Peningkatan pelayanan kepada wisatawan dilakukan

melalui pembangunan berbagai fasilitas wisata seperti pelayanan transportasi,

penginapan, makanan, hiburan, dan pelayanan lainnnya.

Sumber : Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (2012)

Gambar 3 Jumlah wisatawan pada kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu

Gambar 4 Tujuan kunjungan wisatawan di Pulau Pramuka.

0% 10% 20% 30% 40%

Menikmati keindahan bawah laut (diving,

snorkeling)

Menikmati keindahan alam (pulau, pantai,

laut)

Pengambilan gambar/photo/film/video

Pendidikan

Penelitian

Bisnis

36%

32%

20%

13%

4%

0%

Presentase

Tu

jua

n k

un

jun

ga

n

Page 18: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

10

Permenhut No. 48/2010 pasal 5 membagi pelayanan usaha wisata alam

dibagi menjadi penyedia jasa dan sarana wisata alam. Usaha penyedian jasa

wisata alam meliputi : a) jasa makanan dan minuman; b) jasa pramuwisata; c) jasa

transportasi; d) jasa perjalanan wisata; e) jasa cinderamata dan usaha penyediaan

sarana wisata alam dapat meliputi : a) wisata tirta; b) penginapan; c) sarana

transportasi. Tabel 3 mentabulasikan kategori usaha wisata yang ada di Pulau

Pramuka.

Tabel 3 Ragam dan jumlah jenis usaha wisata alam di Pulau Pramuka

No. Jenis usaha wisata Jumlah tiap

usaha wisata

Persentase

tiap usaha

wisata

(%)

Total

dari usaha

wisata di

P. Pramuka

(%)

Penyediaan Jasa Wisata Alam

a. Jasa penjual makan dan

minuman

- Rumah makan

- Jasa Boga (Catering)

19

20

49

51

7

7,4

Jumlah 39(1) (2) (3)

100 `14,4

b. Jasa transportasi

- Kapal ojek

Muara Angke

- Kapal ojek antar pulau

- Kapal rental

13(1) (3)

11(1) (3)

40(2)

20

17

63

4,8

4

14,7

Jumlah 64 100 15,8

c. Jasa perjalanan wisata 18(1) (2)

100 6,6

d. Jasa pramuwisata

- Tour Guide

- Usaha pembudidaya

terumbu karang

- Penjual bibit mangrove

38(1) (2)

3(4)

1(3)

90

7

3

14

1,1

0,4

Jumlah 42 100 15,9

e. Jasa Cinderamata

- Makanan khas pulau

- Souvenir

3(2)

5(2) (3)

38

62

1,1

1,8

Jumlah 8 100 2,9

Penyediaan Sarana Wisata Alam

a. Usaha wisata tirta

- Rental alat selam

- Rental alat snorkeling

- Rental Kano

- Banana Boat

6(2) (3)

18(2)

2(2) (3)

2(2) (3)

21

64

7

7

2,2

6,6

0,7

0,7

Jumlah 28 100 8,8

b. Usaha penginapan 70(1) (3)

100 25,7

c. Sarana transportasi

- Rental sepeda

3(2) (3)

100

1,1

Jumlah Total 272 100 Sumber :

(1)Sudin Pariwisata Kab. Kepulauan Seribu (2012),

(2)Seksi Perekonomian Kel. P.

Panggang (2010) dan (3)

Observasi lapang, (4)

BTNKpS (2012).

Page 19: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

11

Kemampuan masyarakat untuk mengisi sejumlah pekerjaan yang diperlukan

dalam menunjang kegiatan wisata bahari di Pulau Pramuka ditunjukkan oleh

beragamnya jenis usaha wisata di Pulau Pramuka. Tabel 3 menunjukkan bahwa

kategori usaha jasa transportasi yang paling dominan adalah usaha kapal rental

(63%); kategori usaha wisata tirta didominasi usaha rental alat snorkeling (64%)

dan usaha penjualan makanan dan minuman didominasi oleh usaha jasa boga

(catering) (51%). Secara keseluruhan, usaha wisata alam yang paling banyak

dijumpai di Pulau Pramuka adalah usaha penginapan sebesar yaitu 25,7% karena

jenis usaha ini tidak membutuhkan banyak persiapan. Pemilik hanya membangun

di lahannya (Gambar 5) dan menunggu wisatawan. Usaha ini memberikan

keuntungan antara Rp 350.000 – Rp 500.000 per malam setiap penyewaan.

Perkembangan usaha penginapan dan jasa boga dan penginapan di Pulau

Pramuka sejalan dengan lama kunjungan sebagian besar wisatawan ke Pulau

Pramuka yaitu 2 hari 1 malam (Gambar 6) dan perkembangan jenis usaha wisata

yang ada di Pulau Pramuka.

Perkembangan usaha wisata lainnya yaitu tour operator dipengaruhi oleh

kedatangan wisatawan ke Pulau Pramuka. Wisatawan yang datang ke Pulau

Pramuka lebih mempercayakan perjalanan wisatanya kepada biro perjalanan

(Gambar 7) karena 54% wisatawan yang berkunjung termasuk first-time (baru

pertama kali melakukan kunjungan) (Gambar 8). Wisatawan biasanya datang dan

ingin menerima pelayanan tanpa harus mengurus lagi hal-hal terkait wisata seperti

mencari penginapan, tempat makan dan kapal wisata.

Gambar 6 Lama kunjungan wisatawan di Pulau Pramuka

0% 20% 40% 60% 80%

2 hari 1 malam

3 hari 2 malam

lebih dari 3 hari 2 malam

1 hari

63%

23%

7%

3%

Persentase

Wa

ktu

Gambar 7 Pengaturan perjalanan wisatawan Pulau Pramuka

0% 20% 40% 60% 80%

Tour operator

Sendiri

Keluarga

73%

23%

3%

Persentase

Pen

gat

ura

n

kunju

ngan

Gambar 5 Usaha penginapan yang ada di Pulau Pramuka

Page 20: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

12

Jenis Sumber Daya Alam Pada Tiap Jenis Usaha Wisata

Sumber daya alam dan masyarakat adalah bagian yang tidak terpisahkan

dari wisata alam. Terlebih lagi daerah penyangga kawasan konservasi harus

mampu meningkatkan potensi manfaat jasa lingkungan dan nilai ekonomi yang

masih bergantung pada keberadaan potensi sumber daya taman nasional (Bismark

dan Sawitri 2007). Sesuai dengan pernyataan Zuhriana et. al. (2013), usaha wisata

disarankan untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada di daerahnya, baik

potensi sumber daya alam maupun potensi pengetahuan dan keterampilan

masyarakatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha wisata alam di Pulau

Pramuka dalam pelaksanaannya sangat bergantung kepada sumber daya alam

hayati yang ada di dalam kawasan TNKpS. Usaha wisata alam di Pulau Pramuka

sangat mengandalkan eksotisme terumbu karang, beserta panorama laut dan

pantai, serta kuliner laut seperti ikan, cumi-cumi, dan udang yang semuanya

berasal dari perairan TNKpS (Tabel 4) maupun perairan sekitarnya (Gambar 9).

Gambar 8 Frekuensi kunjungan wisatawan ke Pulau Pramuka

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

Pertama kali

Lebih tiga kali

Kedua kali

Ketiga kali

54%

20%

13%

13%

Persentase

Kunju

ngan

ke-

Tabel 4 Penggunaan sumber daya alam pada usaha wisata Pulau Pramuka

No. Jenis usaha wisata Jenis

sumber daya alam

Ket.

TNKpS Diluar

TNKpS

Penyediaan Jasa Wisata Alam

a. Jasa makan dan minuman

Rumah makan Ikan, udang, cumi-cumi, lahan

dan air tanah pulau, bahan

sayur mayur

V V Catering

b. Jasa transportasi

- Kapal ojek

- Kapal antar pulau

- Kapal rental

Perairan kepulauan seribu V

c. Jasa perjalanan wisata Lahan dan terumbu karang V V

d. Jasa Pramuwisata

Tour Guide Terumbu karang V

Usaha pembudidaya

terumbu karang Terumbu karang dan air laut V

Penjual bibit mangrove Lahan pulau, pasir laut, bibit

mangrove V

e. Jasa Cinderamata

Makanan khas pulau Ikan, udang, cumi-cumi,

rumput laut, sukun V V

Souvenir Lahan, pasir laut dan cangkang

kerang-kerangan V V

Page 21: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

13

Penggunaan sumber daya alam (Gambar 10) oleh usaha wisata di kawasan

TNKpS pada dasarnya dibatasi oleh daya dukung sumber daya alam untuk

memenuhi kebutuhan usaha tersebut. Berdasarkan penelitian Azizy (2009), lahan

perikanan (sumber ekosistem terumbu karang dan perairan Pulau Pramuka dan

Gosong Pramuka) mempunyai daya dukung sebesar 2929 orang. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa ketersediaan lahan perairan yang masih memungkinkan bisa

memproduksi hasil perikanan tanpa harus merusak lingkungan dan ekosistem

pesisir dan laut, masih mampu mensubsidi sebanyak 2929 orang dengan ikan

sebagai bahan pangan utamanya.

Gambar 10 Hasil laut tangkapan nelayan

Tabel 4 Penggunaan sumber daya alam pada usaha wisata Pulau Pramuka (lanjutan)

No. Jenis usaha wisata Jenis

sumber daya alam

Ket.

TNKp

S

Diluar

TNKpS

Penyediaan Sarana Wisata Alam

f. Usaha wisata tirta

Rental alat selam Terumbu karang,

keanekaragaman jenis ikan

V

Rental alat snorkeling V

Rental Kano Permukaan air laut sekitar

Pulau Pramuka V

Banana Boat Perairan sekitar Pulau

Pramuka V

g. Penginapan Pasir laut dan lahan V V

h. Rental Sepeda Lahan V

(a) (b)

Gambar 9 (a) Keindahan terumbu karang untuk kegiatan wisata;

(b) Keindahan pemandangan pantai dan laut

Page 22: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

14

Usaha wisata yang ada di Pulau Pramuka memiliki tujuan untuk

meningkatkan pemanfaatan keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang

terdapat di TNKpS. Sejalan dengan hal tersebut menurut Wahyudin (2004a) dan

Biggs et. al. (2012), adanya kegiatan wisata bahari sangat terkait erat dengan

ketersediaan sumber daya alam sebagai bagian terpenting yang harus dipelihara

keberlanjutannya sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa usaha dalam wisata

alam yang memanfaatkan wilayah pesisir dan laut merupakan salah satu kegiatan

yang dapat saling berkaitan dan berkorelasi positif dengan upaya konservasi

sumber daya pesisir dan laut.

Nilai Konservasi Usaha Wisata Alam Pulau Pramuka

Undang – Undang No. 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Pulau-pulau Kecil menyebutkan bahwa wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

merupakan sumber daya alam yang perlu dijaga kelestariaannya dan dimanfaatkan

untuk kemakmuran rakyat. Wahyudin (2004b), Friliyantin (2009), Sproule (1996)

diacu dalam Zuhriana et. al. (2013) dan Kusrini et. al. (2013) menyimpulkan

bahwa usaha wisata bahari akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan

memberikan dampak pada peningkatan ekonomi masyarakat lokal seiring dengan

pelestarian lingkungan pulau kecil dan sekitarnya. Berbagai kasus keberhasilan

wisata yang mampu memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal

sehingga turut melestarikan kawasan konservasi terjadi dikawasan Taman Wisata

Perairan Padaido, dimana masyarakat di kawasan ini memiliki kesadaran untuk

menjaga kelestarian terumbu karang karena sumber daya alam ini mampu

memberikan manfaat ekonomi yang besar baik bagi masyarakat lokal dan

ekonomi wilayah dilihat dari pola pemanfaatan perikanan berkelanjutan dan

wisata berbasis konservasi (Syariah 2011, Panos 1995 dalam Sugiarti 2000).

Kegiatan usaha wisata alam di Pulau Pramuka yang memanfaatkan sumber

daya alam sekitar akan mempengaruhi kelestarian sumber daya alam yang

dimanfaatkan. Pemanfaatan sumber daya alam tersebut akan memiliki setidaknya

1 dari 3 nilai konservasi sebagaimana dijelaskan pada Tabel 5. Nilai konservasi

tersebut yaitu perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan

keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya dan

pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Page 23: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

15

Tabel 5 Nilai konservasi usaha wisata alam di Pulau Pramuka

No. Jenis Usaha Wisata Alam

Perlindungan

sistem

penyangga

kehidupan

Pengawetan

keanekaragaman

jenis tumbuhan

dan satwa

beserta

ekosistemnya

Pemanfaatan

secara lestari

sumber daya

alam hayati

dan

ekosistemnya

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

a. Jasa penjual makan dan minuman

Rumah makan

V

Jasa Boga (Catering)

V

V

b. Jasa transportasi

Kapal ojek muara angke

V

Kapal ojek antar pulau

V V

V

V

Kapal rental

V

V

c. Jasa perjalanan wisata

Biro perjalanan

V V

V

V V

d. Jasa pramuwisata

Tour Guide

V V

V

V V

Usaha pembudidaya terumbu

karang V V

V

V V

Penyediaan bibit mangrove V V V

V

V

e. Jasa cinderamata

Makanan khas pulau

V

Souvenir

V

V

V

f. Usaha wisata tirta

Rental alat selam

V

V

Rental alat snorkeling

V

V

Rental kano

V

Banana boat

V

g. Penginapan

V

h. Usaha transportasi

Rental sepeda

V

A. Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan

1. Terjaminnya proses ekologis yang menunjang kelangsungan hidup dari flora, fauna, dan

ekosistemnya;

2. Menjaga hak negara, masyarakat, dan perorangan atas potensi, kawasan, ekosistem, investasi, dan

perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan taman nasional;

3. Menjaga, mencegah, dan membatasi kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan keutuhan

potensi dan kawasan serta perubahan fungsi kawasan, baik yang disebabkan oleh manusia, alam,

spesies invasif, hama, dan penyakit;

4. Menjamin keutuhan potensi, kawasan, dan fungsi kawasan

B. Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan Satwa beserta Ekosistem

1. Pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa beserta habitatnya

2. Pemulihan ekosistem

3. Penetapan koridor hidupan liar

4. Penutupan kawasan

C. Pemanfaatan Secara Lestari Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

1. Pemanfaatan kondisi lingkungan

2. Pendidikan dan peningkatan penyadartahuan tentang konservasi alam

3. Pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar

4. Pemanfaatan hasil laut dan budidaya tradisional

Page 24: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

16

Tabel 5 menunjukkan bahwa usaha wisata alam di Pulau Pramuka yang

memiliki nilai perlindungan sistem penyangga kehidupan didominasi oleh

menjaga hak negara, masyarakat, dan perorangan atas potensi, kawasan,

ekosistem, investasi, dan perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan taman

nasional yang dilakukan dengan adanya kerjasama antar pemilik usaha wisata

dengan pengelola kawasan TNKpS. Kegiatan ini dilakukan melalui paket – paket

wisata terkait kegiatan konservasi di TNKpS serta dipengaruhi oleh keingintahuan

wisatawan mengenai biota laut yang dilindungi seperti penyu sisik dan menanam

mangrove. Paket - paket wisata yang ditawarkan secara langsung mengajak

wisatawan untuk ikut melestarikan alam TNKpS. Kegiatan kerjasama antar pelaku

usaha wisata dengan pengelola kawasan konservasi menjadi sangat penting karena

berdasarkan hasil penelitian Fauziah (2010) dan Biggs et. al. (2012), solusi yang

menjadi prioritas utama untuk menjawab permasalahan pelestarian kawasan

konservasi adalah membangun dan memperbaiki jejaring sosial. Sebagai contoh,

pencapaian keberhasilan pengembangan pengelolaan Taman Nasional Gede

Pangrango (TNGP) didukung dengan keterpaduan dan atau kesinergian antara

masyarakat, pemerintah, dan pengusaha pariwisata (Syahadat 2013).

Kemitraan usaha wisata alam di Pulau Pramuka dilakukan oleh hampir

semua usaha wisata alam kecuali jasa cinderamata dan rumah makan sehingga

turut menjaga, mencegah, dan membatasi kegiatan yang dapat mengakibatkan

perubahan keutuhan potensi dan kawasan serta perubahan fungsi kawasan, baik

yang disebabkan oleh manusia, spesies invasif, hama, dan penyakit. Sedangkan

usaha penyediaan dan penjualan bibit mangrove memiliki kegiatan yang turut

memelihara dan mempertahankan sumber daya air sehingga terjaminnya proses

ekologis yang menunjang kelangsungan hidup dari flora, fauna, dan

ekosistemnya. Usaha penjualan souvenir yang menggunakan metode daur ulang

untuk mengurangi kuota sampah juga dapat menjamin keutuhan potensi, kawasan,

dan fungsi kawasan.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh usaha wisata alam yang termasuk

pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya

adalah kegiatan pemeliharaan, perlindungan, penanaman, pengkayaan jenis

tumbuhan dan satwa liar, atau pelepasliaran satwa liar hasil penangkaran atau

relokasi satwa liar dari lokasi lain yang dilakukan dengan kegiatan pemulihan

ekosistem pada usaha wisata alam jasa perjalanan wisata, pemandu wisata, jasa

penyediaan bibit karang, serta penyediaan dan penjual bibit mangrove. Selain itu,

adanya pembatasan kunjungan wisatawan berdasarkan waktu dan lokasi wisata

yang telah disepakati bersama seperti dalam usaha wisata alam kapal ojek antar

pulau, kapal rental, pemandu wisata, dan perjalanan wisata dapat membantu

menjaga dan melindungi ekosistem agar proses pemulihan ekosistem dapat

berlangsung secara alami.

Nilai pengawetan keanekaragaman hayati didominasi oleh kegiatan usaha

wisata yang turut memperhatikan daya dukung pada obyek daya tarik wisata.

Kegiatan tersebut berupa pembatasan kunjungan wisatawan berdasarkan waktu

dan lokasi wisata yang sudah disepakati antar usaha wisata dan pihak TNKpS.

Sejalan dengan kegiatan wisata berupa snorkeling, daya dukung dilakukan dengan

berpedoman pada area obyek wisata atau lama waktu berkegiatan dengan

membatasi serta mengurangi penumpukan wisatawan pada suatu obyek wisata

(Tabel 6).

Page 25: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

17

Usaha wisata yang berperan terhadap pemanfaatan secara lestari sumber

daya alam hayati yang ada di TNKpS, yang pertama adalah usaha penjual jasa

makanan dan minuman. Jasa penjual makanan dan minuman serta penjual

makanan khas pulau dan souvenir, pada pelaksanaannya melakukan perdagangan

beberapa jenis biota laut dan produk turunannya yang berasal dari perairan

TNKpS. Usaha tersebut dapat dikategorikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam secara lestari karena memanfaatkan hasil laut dan budidaya tradisional

tangkapan nelayan atau hasil budidaya jaring apung. Kedua adalah rental alat

snorkeling dan diving yang memanfaatkan kawasan TNKpS untuk menikmati

panorama alam. Ketiga adalah usaha-usaha yang melakukan kegiatan pendidikan

dan peningkatan penyadartahuan tentang konservasi alam dan kelestarian

lingkungan baik secara langsung atau tidak langsung seperti kapal ojek antar

pulau, jasa perjalanan wisata, pemandu wisata, jasa penyediaan bibit karang, dan

penyediaan dan penjual bibit mangrove serta souvenir.

Kegiatan pendidikan konservasi yang dilakukan baik di Pulau Pramuka dan

kawasan TNKpS adalah yang paling dominan dalam kategori pemanfaatan

sumber daya alam secara lestari. Hasil ini sesuai dengan prinsip pelaksanaan

wisata alam bahwa pendidikan konservasi berpotensi untuk mendidik wisatawan

dan masyarakat setempat untuk peduli dan mendukung kegiatan konservasi. Hal

ini juga didukung oleh hasil penelitian Kurniawan (2008), WWF-Indonesia

(2009) dan Biggs et. al. (2012) bahwa usaha wisata yang berperan aktif dalam

kegiatan penyadartahuan dalam bentuk pendidikan konservasi dapat

berkontribusi pada konservasi dengan meningkatkan kepedulian dan dukungan

terhadap perlindungan alam yang memiliki nilai biologis, ekologis dan nilai

sejarah yang tinggi. Salah satu contoh pendidikan konservasi ditujukan pada

kegiatan snorkeling dan diving yang menggunakan media ramah lingkungan

(Gambar 11) yang terpasang di areal dekat darmaga.

Tabel 6 Daya dukung wilayah berdasarkan potensi ekologis pengunjung (K)

dan luas area kegiatan (Lt)

No. Jenis

Kegiatan

Pengunjung

Unit

Area

(Lt)

Keterangan

1. Selam 2 2000 m2

Setiap 2 org dalam 200 m x 10 m

2. Snorkling 1 500 m2

Setiap 1 org dalam 100 m x 5 m

3. Wisata

Lamun 1 500 m

2

Setiap 1 org dalam 100 m x 5 m

4. Wisata

Mangrove 1 50 m

Dihitung panjang track, setiap 1

org sepanjang 50 m

5. Rekreasi

Pantai 1 50 m 1 org setiap 50 m panjang pantai

6 Wisata

Olah Raga 1 50 m 1 org setiap 50 m panjang pantai

Sumber : Yulianda (2007)

Page 26: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

18

Secara keseluruhan, usaha-usaha wisata alam di Pulau Pramuka yang

memiliki kegiatan yang bernilai konservasi dalam arti memiliki kegiatan yang

mendukung ketiga pilar konservasi adalah usaha jasa kapal ojek antar pulau, jasa

perjalanan wisata, jasa pemanduan wisata, penjual souvenir, jasa penyediaan

bibit karang, dan penyediaan dan penjual bibit mangrove. Usaha – usaha wisata

alam yang memiliki ketiga pilar konservasi tersebut pada kegiatannya melakukan

kerjasama dengan usaha lain dan pihak TNKpS serta pada usaha souvenir

memanfaatkan sampah yang di daur ulang dijadikan hiasan rumah dan tas plastik

serta lukisan di media kaos (T-shirt) mengenai biota laut yang dilindungi.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Jenis usaha jasa wisata alam yang banyak berkembang adalah jenis usaha jasa

transportasi berupa rental perahu wisata dan jenis usaha sarana wisata alam

yang banyak berkembang adalah penyediaan penginapan yang merupakan jenis

usaha wisata yang dominan di Pulau Pramuka.

2. Sumber daya alam yang paling banyak dimanfaatkan dalam kegiatan usaha

wisata alam di Pulau Pramuka adalah terumbu karang.

3. Nilai konservasi usaha wisata yang paling dominan adalah perlindungan

terhadap sistem penyangga kehidupan melalui kegiatan kemitraan baik antar

pemilik usaha wisata dan pengelola kawasan TNKpS.

4. Usaha wisata alam di Pulau Pramuka yang memiliki nilai konservasi yaitu

perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis

tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya dan pemanfaatan secara lestari

sumber daya alam hayati dan ekosistemnya adalah : jasa kapal ojek antar

pulau, jasa perjalanan wisata, jasa pemanduan wisata, penjual souvenir, jasa

penyediaan bibit karang, dan penyediaan dan penjual bibit mangrove.

Saran

Usaha - usaha jasa wisata dan sarana wisata alam yang telah memiliki

kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan perlindungan dan pemanfaatan dapat

menambahkan kegiatan yang berkaitan dengan pengawetan jenis tumbuhan dan

Gambar 11 Papan petunjuk snorkeling dan diving ramah lingkungan

Page 27: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

19

satwa beserta ekosistemnya seperti melakukan pemulihan ekosistem dengan cara

memeperhatikan daya dukung obyek wisata TNKpS. Selai itu, perlu

dikembangkan kegiatan pendataan terhadap wisatawan dan penentuan dana

konservasi yang disepakati bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Afadlal, Wijonarko S, Meifina, Septi A, Ongkosongo AE, Ongkosongo OSR.

2011. Kondisi Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya di Pulau Pramuka.

Jakarta (ID) : Pusat Penelitian Oseanografi, Balai Dinamika Laut. LIPI.

Azizy A. 2009. Analisis Keterkaitan Daya Dukung Ekosistem Terumbu Karang

Dengan Tingkat Kesejahteraan Nelayan Tradisional (Studi Kasus Kelurahan

Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI

Jakarta)[Tesis]. Bogor (ID) : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

[BTNKpS]. 2012. Laporan Tahunan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu.

2012. Jakarta : Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Biggs D, Ban N. C., Hall C. M. 2012. Lifestyle values, resilience, and nature

based tourism's contribution to conservation on Australia's Great Barrier

Reef. Environmental Conservation : hal 1-10.

Bismark M, Sawitri R. 2007. Pengembangan dan pengelolaan daerah penyangga

kawasan konservasi. Makalah utama pada ekspose hasil-hasil penelitian.

Bogor (ID) : Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan.

Budiono, GL. 2004. Kepuasan Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Obyek

Wisata Gunung Bromo. Jurnal Model Manajemen (2) 1 : hal 60-64.

[BTNKpS]. 2009. Data Statistik Taman Nasional Kepulauan Seribu. Taman

Nasional Kepulauan Seribu. Departemen Kehutanan.

Delinom RM. 2007. Sumber Daya Air di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau

Kecil di Indonesia. Bandung (ID) : LIPI Press.

Fandeli C. 2001. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta (ID) : PT.

Perhutani Persero dan Fakultas Kehutanan UGM.

Fauziah S. 2010. Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Destinasi Ekowisata

Kepulauan Seribu Dengan Pendekatan Analisis Konjoin (Studi Kasus

Pulau Pramuka)[skripsi]. Jakarta (ID) : Management Departement School

Of Business Management. Universitas Bina Nusantara.

Friliyantin T. 2009. Strategi Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Sektor Wisata

Bahari di Pulau Kecil (Studi Kasus Pulau Bunaken, Kota Manado, Sulawesi

Utara)[Tesis]. Bogor (ID) : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Ife J, Tesoriero F. 2008. Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi,

Community Development. Jakarta (ID) : Pustaka Pelajar

Kusrini MD, Wardiatno Y, Yulianda F. 2013. Pengembangan Ekosistem Perairan

sebagai Daerah Tujuan Ekowisata. In Avenzora R (ed) : Ecotourism and

Sustainable Tourism Development. Bogor (ID) :

Seksi Perekonomian Kelurahan Pulau Panggang. 2010. Laporan Tahunan

Kelurahan Pulau Panggang. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu :

DKI Jakarta.

Page 28: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

20

Mujiyanti, Deny H, Laksmi R, Toni S, Gutomo B, Rusli C. 2002. Pengelolaan

Pulau-Pulau Kecil Partisipasi Masyarakat di Kepulauan Seribu. Jakarta

(ID): PPK-LIPI.

Prasetio B. 2011. Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari Terhadap

Masyarakat Di Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu [skripsi].

Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Setiyanti, DW. 2011. Dampak Pariwisata Terhadap Peluang Usaha dan Kerja

Luar Pertanian di Daerah Pesisir (Studi Kasus Pulau Pramuka, Kelurahan

Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta) [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Sherman PB, Dixon JA. 1991. The Economics of Nature Tourism : Determining if

it pays. In T. Whelan, (ed). Nature Tourism : Managing for the

Environment. Washington, D.C. (AS) : Island Press.

Sugiarti R. 2000. Ekowisata, Pemberdayaan Masyarakat, dan Pelestarian

Lingkungan dipresentasikan dalam Prosiding Semiloka Nasional :

Konservasi Biodiversitas untuk Perlindungan dan Penyelamatan Plasma

Nutfah di Pulau Jawa. Surakarta (ID) : Panitia Konservasi Biodiversitas

Flora dan Fauna di Gunung Lawu, Jurusan Biologi FMIPA, Universitas

Sebelas Maret.

Syahadat E. 2013. Analisa Strategi Pengelolaan Taman Nasional Gede Pangrango

(TNGP) Untuk Pengembangan Pariwisata Alam Di Kawasan Hutan.

www.fordamof.org/index.php/content/download/jurnal/650+perkembangan

+wisata+pada+pelestarian+alam [Jumat, 17 Januari 2013 02.30].

Syariah N, Rukmana D, Darma R. 2011. Valuasi Ekonomi Ekosistem Terumbu

Karang di Taman Wisata Perairan Padaido Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar.

Triutami, HW. 2009. Keterlibatan Warga Pulau Pramuka Dalam Usaha Ekowisata

di Kepulauan Seribu [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Undang-Undang No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaaan Wilayah Pesisir dan

Pulau - Pulau Kecil.

Wahyudin Y. 2004(a). Bisnis Pariwisata Berbasis Konservasi Sumber Daya

Alam. Artikel pada Kolom Pesisir dan Lautan WARTA Pesisir dan Laut

Edisi No. 01/Th.V/2004, ISSN 1410 -9514.

http://komitmenku.wordpress.com/2008/05/13/bisnis-pariwisata-berbasis-

konservasi-sumber daya-alam/ [di unduh tanggal 19 Nov 2013; 10:38].

__________. 2004(b). Konservasi dan Bisnis. Artikel pada Kolom Teras Edisi

Nomor 01/Th.V/2004, ISSN 1410-9514.

http://komitmenku.wordpress.com/2008/05/13/konservasi-dan-bisnis/.

[di unduh tanggal 19 Nov 2013; 10:40).

Waskito A. 2013. Dampak Investasi Asing Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi

Masyarakat Di Kepulauan Derawan. ejournal Ilmu Hubungan Internasional

1 (1): hal 15-24.

[WWF] World Wide Fund-Indonesia. 2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata

Berbasis Masyarakat. Kerjasama Direktorat Produk Pariwisata, Direktorat

Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan

Pariwisata dan WWF-Indonesia.

Page 29: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

21

Yulianda F. 2007. Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya

pesisir berbasis konservasi. Bogor. Seminar Sains Departemen Manajemen

Sumberdaya Perairan-FPIK IPB.

Zuhriana D, Alikodra HS, Adiwibowo S, Hartrisari H. 2012. Peningkatan Peluang

Kerja bagi Masyarakat Lokal Melalui Pengembangan Ekowisata di Taman

Nasional Gunung Ciremai. Media Konservasi 18 (1) : hal 28-39.

Page 30: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

22

Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk wawancara dengan pengelola.

Panduan Pertanyaan Untuk Narasumber dari Pihak Pengelola

1. Objek wisata alam apa yang sudah dan sedang dikembangkan di Kawasan

TNKpS ?

2. Obyek wisata alam apa yang belum dikembangkan?, mengapa belum

dikembangkan ?, apakah objek tersebut memiliki potensi wisata untuk

dikembangkan ?

3. Aktivitas dan program–program apa saja yang ditawarkan kepada wisatawan

?, Bagaimana deskripsi kegiatannya ?, Target sasarannya untuk siapa saja ?

4. Apa rencana pengelola dalam mengembangkan wisata dan produk wisata di

TNKpS ?

5. Produk dan pelayanan wisata apa saja yang akan diberikan kepada wisatawan

?

6. Bagaimana kerjasama dengan LSM atau Instansi lain dalam mengembangkan

produk wisata di P. Pramuka ?

7. Bagaimana bentuk kerjasama pengelola dengan masyarakat dalam

mengembangkan produk wisata ?

8. Bentuk promosi apa yang telah dilakukan pengelola ? Medianya apa saja ?

Intensitas dan frekuensinya seperti apa ? Serta bentuk promosi yang seperti

apa yang seharusnya dilakukan ?

9. Bentuk fasilitas apa yang tersedia dan yang akan dikembangkan di dalam

kawasan untuk mendukung pengembangan produk wisata alam di TNKpS ?

10. Apakah tujuan dari penataan kawasan wisata di Pulau Pramuka ?

11. Bagaimana upaya untuk mencapai tujuan tersebut ? mengapa ?

12. Apakah tujuan tersebut sudah terpenuhi ? jika sudah, apa bentuknya. Jika

belum, berapa persentasenya?

13. Apakah pihak pengelola menyampaikan rencana program wisata kepada

masayarakat? mengapa dan bagaimana caranya ?

14. Apa pekerjaan yang ditawarkan dari pihak pengelola kepada warga desa ?

15. Bagaimana pengelolaan kawasan wisata dilakukan ?

16. Bagaimana warga desa menanggapi cara pengelolaan kawasan ?

17. Bagaimana tanggapan pihak pengelola jika terdapat keberatan-keberatan atau

usulan yang ditunjukkan warga desa ? mengapa ?

18. Siapa saja yang diikutsertakan dalam menyelesaikan keberatan dari warga

desa? Mengapa ?

19. Bentuk dan jenis usaha kelompok masyarakat yang terlibat wisata ?

20. Sejak kapan pembentukannya ?

21. Pelaksanaan kegiatan usaha dilakukan kapan saja ?

22. Program/kegiatan apa saja yang sudah dilakukan dan akan dilakukan bersama

kelompok usaha ?

23. Apa yang menjadi kendala dalam melaksanakan kegiatan ?

Page 31: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

23

24. Tujuan dan fungsi dengan adanya partisipasi kelompok usaha dalam wisata ?

25. Adanya forum antara pengelola dan kelompok masyarakat yang terlibat

wisata ?

26. Adakah kegiatan pendampingan pada kelompok usaha wisata ?

27. Akses kelompok dalam mengelola dan tanggung jawab terhadap program

wisata ?

28. Bagaimana keterlibatan kelompok usaha wisata dalam perencanaan,

pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi terhadap wisata ?

Lampiran 2. Daftar pertanyaan untuk wawancara dengan masyarakat P. Pramuka.

Panduan Pertanyaan Untuk Narasumber dari Masyarakat

1. Bagaimana muncul dan berkembangnya wisata di desa ini ?

2. Bagaimana rencana pengelolaan program wisata disusun ? siapa saja yang

terlibat ?

3. Bagaimana rencana tersebut disampaikan kepada warga desa ? media/alat apa

yang digunakan ? siapa yang terlibat? pendekatan apa yang digunakan ?

4. Apakah pihak pengelola memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk

berpartisipasi dalam penataan kawasan wisata ? Apakah ada kesempatan untuk

menyampaikan pendapat ? Berupa apa ?

5. Bagaimana kehidupan warga sebelum dan sesudah penataan kawasan wisata ?

6. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan kawasan wisata yang dilakukan oleh

pihak pengelola ? apa tanggapan anda ?

7. Pernahkah warga masyarakat merasa keberatan terhadap pengelolaan tersebut ?

siapa saja ? kenapa ?

8. Bagaimana tanggapan pihak pengelola ?

9. Siapa saja yang dilibatkan dalam penyelesaian masalah-masalah program

wisata ?

10. Menurut anda, bagaimana seharusnya pengelolaan program wisata yang baik ?

Page 32: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

24

Lampiran 3. Panduan Wawancara Kelompok Usaha Wisata

1. Apakah anda terlibat dalam kegiatan wisata ?

2. Siapakah yang menginisiasi gagasan wisata ?

3. Apakah pengelola wisata mengkomunikasikan gagasannya kepada

masyarakat?

4. Bagaimana cara pengelola menyampaikan gagasan kegiatan ini ?

5. Bagaimana awal prosesnya pengembangan gagasannya ?

6. Terdiri dari berapa tahap ? Kegiatan apa saja yang dilakukan pada awalnya ?

7. Apakah dibentuk forum tersendiri untuk menyebarkan kegiatan ini? dalam

bentuk apa ?

8. Apakah anda tahu tujuan dari pengembangan wisata tersebut ?

9. Apakah anda diperkenankan menyampaikan pendapat atau tanggapan ? (3)

10. Apakah ada kesempatan untuk menyampaikan ide/usulan ?

11. Apakah pengelola melaksanakan ide2 tersebut ? (4)

12. Jika terjadi perbedaan pendapat, apakah ada upaya negosiasi yang dilakukan

oleh pengelola ? (5)

13. Apakah anda terlibat dalam hal perencanaan, pelaksanaan maupun monitoring

dan evaluasi ? (6)

14. Siapa sajakah pihak yang terlibat didalamnya ?

15. Adakah pihak yang mendominasi pengambilan keputusan ? siapa ?

16. Apakah masyarakat memiliki akses untuk mengelola dan bertanggung jawab

terhadap program wisata yang telah ada ? (7)

17. Apakah sampai sekarang kegiatan ekowsiata, dimana anda terlibat, masih ada

campur tangan dari pengelola?dalam bentuk apa ? (8)

18. Apakah tujuan kegiatan wisata yanga ada sekarang sudah sesuai dengan

kepentingan dan kebutuhan masyarakat ?

19. Apakah manfaat ekonomi yang didapat ?

20. Apakah manfaat ekologi yantg didapat ?

21. Adakah kendala yang dihadapi ? Berupa apa?

22. Upaya apakah yang ditempuh untuk menyelesaikannya ? Oleh siapa ?

23. Bagaimana tanggapan pihak pengelola ?

Page 33: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

25

Lampiran 4. Daftar pertanyaan untuk wawancara dengan anggota kelompok

usaha.

Panduan Wawancara Kelompok Usaha Masyarakat

1. Nama :

2. Jenis kelamin : L / P

3. Umur : ………………..tahun

4. Status perkawinan : menikah / belum menikah

5. Pendidikan terakhir : SD / SMP / SMA / PT/Lainnya :..............................

6. Asal/tempat tinggal :

a. Asli Pulau Pramuka

b. Luar Pulau Pramuka, sebutkan...............................................................

7. Apa jenis usaha terkait wisata di P. Pramuka ? Sejak tahun :…..

8. Mengapa saudara memilih pekerjaan ini ?

9. Berapakah jumlah pendapatan per bulan dari usaha terkait wisata ini ?

10. Dimanakah alamat tempat tinggal dan dimana tempat usaha berada serta

pola kegiatan usaha ?

11. Apakah sudah memiliki kelompok usaha dan beranggotakan berapa orang ?

12. Bagaimana proses dalam pembentukan kelompok usaha tersebut ?

13. Apakah terdapat struktur keanggotaan dalam kelompok serta

kesepakatan/peraturan antar anggota kelompok ?

14. Bagaimana mekanisme bila ingin terlibat dalam kelompok dan apa yang

menjadi tujuan keterlibatan dalam wisata di P. Pramuka ?

15. Apa tujuan dan fungsi berpartisipasi dalam wisata ?

16. Bagaimana sistem pembagian peran dalam kelompok usaha ?

17. Kegiatan yang sudah dan akan dilakukan ?

18. Adakah kendala yang dihadapi? berupa apa ?

19. Upaya apakah yang ditempuh untuk menyelesaikannya ? oleh siapa ?

20. Bagaimana cara penyampaian informasi dalam kelompok ?

21. Bagaimana cara memasarkan produk usaha wisata ?

22. Bagaimana hubungan antar kelompok usaha wisata P. Pramuka ?

23. Bagaimana hubungan kelompok usaha wisata dengan pihak pengelola ?

24. Bagaimana intensitas interaksi yang terjadi antar kelompok atau kelompok

dengan pengelola ?

25. Apakah ada kegiatan yang dilakukan antar kelompok usaha ?

26. Apakah ada tindak lanjut hubungan sosial yang ada ?

27. Faktor apa saja yang mempengaruhi interaksi ?

28. Bagaimana bentuk-bentuk interaksi yang terjadi ?

29. Bagaimana hubungan masyarakat dengan TNKpS ?

30. Bagaimana tanggapan pihak pengelola mengenai kelompok usaha ?

31. Apa bentuk kerjasama TNKpS dengan masyarakat sekitar ?

32. Bagaimana keterlibatan dalam mengembangkan produk wisata ?

Page 34: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

26

33. Bagaimana pengaruh pengembangan produk wisata terhadap

perekonomian masyarakat ?

34. Apakah masyarakat diberikan izin untuk memanfaatkan daerah wisata ?

Membuka usaha ? Melestarikan terumbu karang ? (akses dan kewenangan

untuk mengelola dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kegiatan

wisata yang telah ada?

35. Apakah sampai sekarang kegiatan wisata, dimana anda terlibat, masih ada

campur tangan dari pengelola ? Jika masih ada, dalam bentuk apa ?

36. Apakah tujuan kegiatan wisata yanga ada sekarang sudah sesuai dengan

kepentingan dan kebutuhan masyarakat ?

37. Media sarana apa saja yang digunakan oleh pengelola untuk

menyebarluasan program wisata kepada masyarakat ?

38. Pendekatan apakah yang digunakan oleh pengelola untuk

menyebarluaskan program wisata kepada masyarakat ?

Page 35: NILAI KONSERVASI RAGAM USAHA WISATA ALAM DI PULAU PRAMUKA ... · nilai konservasi ragam usaha wisata alam di pulau pramuka kabupaten administrasi kepulauan seribu dki jakarta cahya

27

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 30 Mei 1989, sebagai anak

pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sujaeni dan Ibu Tiktik

Rochayati. Penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Cilegon pada

tahun 2004 dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 juga penulis diterima

di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI)

pada Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Fakultas

Kehutanan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum pada

mata kuliah Rekreasi Alam dan Ekowisata. Penulis aktif dalam Himpunan

Profesi Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata dan tergabung

dalam Kelompok Pemerhati Gua (KPG) “Hira”. Selain itu, penulis merupakan

anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Kehutanan IPB.

Pada tahun 2009, penulis mengikuti Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan

(PPEH) di Cagar Alam Gunung Burangrang, Purwakarta dan KPH Cikiong,

Karawang serta mengikuti kegiatan ekspedisi ilmiah seperti RAFFLESIA

(Eksplorasi Fauna Flora dan Ekowisata Indonesia) di Cagar Alam Rawa

Danau, Banten dan Studi Konservasi Lingkungan (SURILI) di Taman Nasional

Manupeu Tanadaru, Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2010, penulis mengikuti

mengikuti Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan Pendidikan Gunung

Walat (HPGW) dan kegiatan RAFLESSIA (Eksplorasi Fauna Flora dan

Ekowisata Indonesia) di Cagar Alam Gunung Burangrang dan Studi Konservasi

Lingkungan (SURILI) di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah. Pada

tahun 2011, penulis mengikuti Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) di Taman

Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.