neraca

29
NERACA Definisi neraca Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva kewajiban dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun tiap saaat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Manfaat neraca Manfaat neraca adalah aspek likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

Upload: endah-nur-m

Post on 04-Jul-2015

362 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Neraca

NERACA

• Definisi neracaLaporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva kewajiban dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun tiap saaat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.

• Manfaat neracaManfaat neraca adalah aspek likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

Page 2: Neraca

Aspek Likuiditas

Suatu alat ukur untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menunaikan utang-utangnya tepat pada waktu yang telah disepakati

Page 3: Neraca

Aspek Fleksibilitas

Suatu alat ukur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mendapatkan sumber dana

Page 4: Neraca

Penyusunan Neraca

Hal yang harus selalu diperhatikan adalah

bahwa jumlah aktiva harus sama dengan

kewajiban dan modal. Keseimbangan ini

biasanya digambarkan sebagai suatu persamaan

dasar akuntansi, yaitu suatu persamaan yang

menunjukkan bahwa jumlah semua harta yang

tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari

kreditur dan pemilik.

Page 5: Neraca

Hubungan ini dapat dinyatakan dalam bentuk

persamaan sederhana sebagai berikut.

Aktiva = Kewajiban + Modal(Harta

perusahaan)

=(kewajiban pada kreditur)+

(sumber dana dari pemilik)

Page 6: Neraca

ASSETS Definisi Asset

Aktiva (Asset) adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan.

• MenurutAccounting Principal Board (APB) Statement (1970:132) : “kekayaan ekonomi perusahaan termasuk didalam pembebanan yang ditunda yang dinilai dan diakui sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.”

• MenurutFinancial Accounting Standard Board (FASB) (1985) : “asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai dimasa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang lalu.”

Page 7: Neraca

Asset Lancar Definisi asset lancar

Asset lancar didefinisikan sebagai kas dan aktiva atau sumberdaya lain yang biasa diidentifikasikan sebagai aktiva yang wajar diharapkan akan direalisasi menjadi kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus operasi normal perusahaan.

Klasifikasi asset lancar terdiri atas : Kas dan bank SKas urat-surat berharga yang dapat diperdagangkan Piutang usaha Persediaan Panjar biaya

Klasifikasi aset lancar di dalam neraca disusun menurut tingkat likuiditasnya, mulai dari yang paling likuid hingga yang tidak likuid.

Page 8: Neraca

Utang

PengertianKewajiban atau utang adalah kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari kewajiban saat ini.

Kriteria Kewajiban jangka pendek (Current liabilities) Kewajiban jangka panjang (long-term liabilities)

Page 9: Neraca

Aktiva Moneter dan Non Moneter

AktivaMoneterDefinisi

Aktiva moneter adalah klaim untuk menerima sejumlah rupiah di masa depan tanpa memperhatikan perubahan daya beli uang.

Aktiva Non MoneterDefinisi

Aktiva non moneter adalah aktiva yang mengandung jumlah unit rupiah yang berubah dengan berjalannya waktu.

Page 10: Neraca

Utang Moneter dan Non Moneter

UtangMoneterKewajiban moneter adalah kewajiban yang pengorbanan sumber ekonomik masa datangnya berupa kas dengan jumlah rupiah dan saat yang pasti (baik jumlah tunggal maupun beberapa pembayaran secara berkala), dan juga merupakan kewajiban yang dinyatakan dalam satuan nominal.

Utang Non MoneterKewajiban Non moneter adalah keharusan untuk menyediakan barang dan jasa dengan jumlah dan saat yang cukup pasti yang biasanya timbul karena timbul karena penerimaan pembayaran di muka untuk barang dan jasa tersebut.

Page 11: Neraca

Pengukuran Utang Kewajiban jangka panjang

Pengukuran yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan sepakatan (measured considerations) dalam transaksi-transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa datang.

• Kewajiban jangka pendekKos penundaan dianggap tidak cukup material sehingga jumlah rupiah kewajiban yang diakui akan sama dengan jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik (kas) masa datang.

Page 12: Neraca

Definisi Investasi Jangka Panjang dan Pengukurannya

• Definisi investasi jangka panjangDalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 13) Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Page 13: Neraca

Definisi Investasi Jangka Panjang dan Pengukurannya (lanjutan)

• Pengukuran investasi jangka panjang Dilihat dari segi waktu (lamanya), investasi dapat

diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu :○ Investasi Lancar

Investasi lancar yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang

○ Investasi Jangka PanjangInvestasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar.Perusahaan melakukan investasi dengan alasan yang berbeda-beda.

Page 14: Neraca

Bentuk Neraca

Neraca, memiliki dua bentuk penyajian : Rekening (Skontro)

Pada bentuk ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)

Laporan (Stafel)Pada bentuk ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.

Page 15: Neraca

Bentuk Rekening (Skontro)

Page 16: Neraca

Bentuk Laporan (Stafel)

Page 17: Neraca

PSAK 9 Penyajian Aktiva Lancar Dan Kewajiban Jangka Pendek (Presentation of Current Assets and Current Liabilities)

19. Perusahaan wajib menyajikan aktiva dan kewajibannya berdasarkan klasifikasi lancar dan tidak lancar pada waktu menyusun laporan keuangan, kecuali pengklasifikasian lancar dan tidak lancar untuk aktiva dan kewajiban biasanya tidak dipandang tepat untuk laporan keuangan dari perusahaan yang periode siklus operasi normalnya tidak dapat ditentukan atau sangat panjang dan yang diatur secara khusus untuk jenis industri tertentu. Paragraf 20-25 dari Pernyataan ini diterapkan apabila perusahaan memilih melakukan pengklasifikasian tersebut.

Page 18: Neraca

Penerapan Klasifikasi Lancar dan Tidak Lancar

Aktiva Lancar

20. Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama, antara lain meliputi:

(a) Kas dan bank.(b) Surat-surat berharga yang mudah dijual dan tidak dimaksudkan untuk ditahan.

(c) Deposito jangka pendek.(d) Wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

Page 19: Neraca

(e) Piutang usaha.Piutang usaha dapat seluruhnya dimasukkan sebagai aktiva lancar, bila jumlah yang jangka waktu penagihannya lebih dari satu tahun atau siklus usaha normal diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.(f) Piutang lain-lain yang diharapkan akan direalisasikan dalam waktu satu tahun(g) Persediaan.(h) Pembayaran uang muka pembelian aktiva lancar.(i) pembayaran pajak di muka.(j) Biaya dibayar di muka yang akan menjadi beban dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca

Page 20: Neraca

Kewajiban Jangka Pendek

21. Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama, antara lain meliputi:

(a) Pinjaman bank dan pinjaman lainnya.Jika suatu pinjaman dilunasi sesuai dengan jadual yang disetujui oleh kreditor, maka pinjaman tersebut diklasifikasikan sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan mengabaikan hak kreditor untuk meminta pembayaran sewaktu waktu.(b) Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca, dengan pengecualian seperti tersebut pada paragraf 22.

Page 21: Neraca

(c) Hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.(d) Uang muka penjualan.(e) Hutang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank dan rupa-rupa hutang lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun.(f) Penyisihan kewajiban pajak.(g) Hutang dividen.(h) Pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari pelanggan.(i) Kewajiban kontinjen (sehubungan dengan PSAK No. 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca).

Page 22: Neraca

22. Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca dapat tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika perusahaan bermaksud untuk membiayai kembali (refinance) kewajiban tersebut dengan pendanaan jangka panjang dan terdapat jaminan bahwa perusahaan akan mampu melakukannya. Kemampuan perusahaan tersebut ditunjukkan dengan adanya:

(a)penerbitan modal saham atau kewajiban (obligation) jangka panjang baru setelah tanggal neraca; atau(b) perjanjian pendanaan yang tidak dapat dibatalkan dan tidak akan jatuh tempo dalam satu tahun setelah tanggal neraca serta kreditor atau investor yang bersangkutan mempunyai kemampuan keuangan untuk memenuhi perjanjian tersebut.

23. Jika bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek sehubungan dengan paragraf 22, maka jumlah kewajiban tersebut dan persyaratan pendanaan kembali harus diungkapkan.

Page 23: Neraca

Penyajian Dalam Laporan Keuangan

24. Jumlah aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat saling menghapus (offset), kecuali dimungkinkan menurut hukum.

25. Jumlah aktiva lancar yang dijaminkan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

Page 24: Neraca

PSAK 13 Akuntansi untuk Investasi (Accounting for Investments)

Nilai Tercatat dari Investasi

35. Sebuah perusahaan yang membedakan antara aktiva lancar dan tak lancar dalam laporan keuangannya harus menyajikan investasi lancar sebagai aktiva lancar dan investasi jangka panjang sebagai aktiva tak lancar.

36. Perusahaan yang tidak membedakan antara investasi lancar dan jangka panjang dalam neracanya harus membuat suatu perbedaan untuk tujuan pengurukuran dan menentukan nilai tercatat untuk investasi sesuai dengan paragraf 38-39.

Investasi Properti

37. Investasi berupa properti dapat merupakan investasi lancar untuk investasi jangka panjang. Perlakuan akuntansinya harus sesuai dengan hakekat investasi tersebut.

Page 25: Neraca

Nilai Tercatat dari Investasi

38 Investasi yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar harus dicatat dalam neraca pada nilai terendah antara biaya dan nilai pasar:

Biaya (cost) dapat ditentukan berdasarkan FIFO, rata-rata tertimbang atau LIFO. Nilai pasar dapat ditentukan berdasarkan portofolio agregat, dalam total atau menurut kategori investasi, atau pada dasar investasi individual, yang ditetapkan secara konsisten .

39 Investasi yang diklasifikasikan sebagai aktiva tak lancar harus dicatat dalam neraca berdasarkan biaya perolehan, kecuali jika harga pasar investasi jangka panjang menunjukkan penurunan nilai di bawah biaya perolehan secara signifikan dan permanen, perlu dilakukan penyesuaian atas nilai investasi tersebut. Penilaian dalam hal ini dilakukan untuk masing-masing investasi secara individual.

Page 26: Neraca

Pelepasan Investasi

40 Pada pelepasan suatu investasi perbedaan antara hasil pelepasan bersih dengan nilai tercatatnya harus dibebankan atau dikreditkan kepada penghasilan. Jika investasi tersebut merupakan aktiva lancar yang ditangani secara agregat dengan metode yang terendah antara biaya atau nilai pasar, laba rugi penjualan masing-masing investasi ditentukan atas dasar biaya perolehannya .

Pemindahan Investasl

41 Untuk investasi jangka panjang yang direklasifikasi sebagai investasi lancar, pemindahan harus dilakukan berdasarkan nilai tercatat

42 Investasi yang direklasifikasi dari lancar ke jangka panjang masing-masing harus dipindahkan pada metode terendah antara biaya dan nilai pasar, atau pada nilai pasar jika investasi tersebut sebelumnya dinyatakan pada nilai tersebut.

Page 27: Neraca

Laporan Laba Rugi

43. Hal-hal berikut ini harus masuk dalam penghasilan:(a) penghasilan investasi berupa:(i) bunga, royalti, dividen dan sewa pada investasi lancar dan jangka panjang,(ii) laba dan rugi pada pelepasan investasi lancar,(iii) penurunan nilai pasar dan pemulihan penurunan tersebut disyaratkan untuk menyatakan investasi lancar pada yang lebih rendah biaya dan nilai pasar;(b) penurunan secara signifikan dan permanen nilai tercatat investasi jangka panjang, dan pemulihannya; dan(c) laba dan rugi pelepasan investasi jangka panjang, dihitung sesuai dengan paragraf 40.

Page 28: Neraca

Pengungkapan

44 Pengungkapan berikut adalah tepat:(a) kebijakan akuntansi untuk:(i) penentuan nilai tercatat dari investasi.(ii) perlakuan perubahan dalam nilai pasar investasi lancar yang dicatat pada nilai pasar, dan(b) jumlah signifikan yang dilaporkan sebagai penghasilan investasi untuk :

(i) bunga, royalti, dividen dan sewa pada investasi jangka panjang dan lancar, dan(ii) laba dan rugi pada pelepasan investasi lancar dan perubahan dalam nilai investasi tersebut;

(c) nilai pasar dari investasi yang dapat dipasarkan jika tidak dicatat dalam nilai pasar;(d) nilai wajar dari investasi properti jika dipertanggung jawabkan sebagai investasi jangka panjang dan tidak dicatat pada nilai wajar;

Page 29: Neraca

(e) pembatasan yang signifikan pada kemampuan realisasi investasi atau pengiriman uang dari penghasilan dan hasil pelepasan;(f) untuk investasi jangka panjang yang dinyatakan pada jumlah yang dinilai kembali:(i) kebijakan untuk kekerapan revaluasi,(ii) tanggal revaluasi yang terakhir,(g) untuk perusahaan yang bisnis utamanya adalah mengelola investasi analisa portofolio investasi.