8/19/2019 Neoliberalisme Dalam Pembangunan Global Health

1/3

Nama : Diana Astuti

Jurusan : Farmasi

Neoliberalisme dalam Pembangunan Global Health

Membahas neoliberalisme akan menjadi sulit jika tidak menyinggung apa itu

liberalisme. Paham liberalisme berkonoasi luas, dapat mengacu pada paham ekonomi,

politik bahkan dapat juga sebagai gagasan agama. Dalam dunia kesehatn liberalisasi

menuntut agar pelayanan kesehatan diserahkan sepenuhnya pada pasar. Meski

argumen awal liberalisasi adalah untuk menjaga kompetisi dan kualitas

penyediaanlayanan kesehatan, pada akhirnya liberalisasi justru akan menciptakan

kesenjangan akses dankualitas layanan kesehatan. Si miskin tidak akan mampu

mengakses layanan kesehatan dasar danobat-obatan (Kay dan illiam! "##$, %-&&'

eoliberalisme adalah sebuah pola pemikiran politik (ideologi) *arat yang

mengutamakan pertumbuhan ekonomi diatas segala-galanya. Dasar pemikirannya

adalah bahwa yang lemah harus dikorbankan supaya yang kuat bisa berkembang

dengan bebas, agar ekonomi nasional juga ikut berkembang.

Masuknya paham neoliberalisme memunculkan commodification.  +ktiitas

kesehatan bukan lagi pelayanan, melainkan barang dagangan yang memiliki nilai

ekonomis tertentu. ika seorang tidak mampu membayar sesuai nilai ekonomis

tersebut, maka ia tidak berhak/ mendapatkan komoditas kesehatan. Kata kunci kedua

dalam proses neoliberalisme kesehatan adalah proses liberalisme.

 +danya paham neoliberalisme dalam masalah kesehatan global terlihat pada

skema 0lobalPublic-Priate Partnerships (0PPP'. *uce dan alt ("###, 11#'

menyampaikan de2inisi tentang0PPP sebagai sebuah kerja sama lintas batas negara

yang melibatkan sekurang-kurangnya tigapihak. Salah satu pihak dalam kerja sama

tersebut adalah perusahaan, sedangkan satu pihak lainadalah organisasi internasional.

Kerja sama ini untuk mencapai sebuah tujuan kesehatan tertentu,sesuai kesepakatan

bersama dan berdasarkan pada prinsip pembagian kerja

8/19/2019 Neoliberalisme Dalam Pembangunan Global Health

2/3

Kritik terhadap 0PPP muncul dalam beberapa argumen. Pertama, hubungan

antara sektor publik dan priat semacam ini, di mana priat memberikan donasi, dana

untuk penelitian atau kerjasama ekonomi, berpotensi menghancurkan integritas

lembaga publik. Kedua, adanya kerja samaini memungkinkan perusahaan memberikan

3pesan titipan4 pada para pemangku kebijakan.Ketiga, perusahaan 2armasi yang diajak

bekerja sama sebagian besar berada di negara maju. 5nimembuat sumbangan saran

dari perusahaan 2armasi bias, karena tidak (atau kurang' mewakilisuara dari negara

miskin dan berkembang. Kesimpulan dari ketiga argumen ini adalah, program0PPP

sering kali tidak berdasarkan pada kepentingan riil, melainkan pada kepentingan

donor(ohnson! "#&&, &67-&61'. *ahkan, bisa saja 0PPP ini justru merugikan negara

miskin danberkembang karena menyedot sumber daya yang dimilikinya (0arret! "##6'.

 +kibat proyek pesanan donor/ ini, keuntungan perusahaan 2armasi selalu

meningkat dari tahunke tahun (ang! "##$, "1'. Pada tahun "##8, penjualan obat

menggunakan resep meningkat 69di seluruh dunia, mencapai :S; %#" miliar. Pada

tahun tersebut, perusahaan-perusahaan 2armasibesar dunia mendapatkan untung di

atas :S; "# juta. (5MS

8/19/2019 Neoliberalisme Dalam Pembangunan Global Health

3/3

mengkonsumsi &79 dari produksi obat dan aksin dunia.>ebih lagi, C#9 pabrik

produsen obat dan aksin berada di negara-negara maju. Dengandemikian,

keuntungan yang muncul dari ?