laporan penyelenggaraan€¦ · laporan penyelenggaraan rapat virtual badan kerja sama antar...

Laporan Penyelenggaraan Rapat VirtualBadan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) danAsia Pacific Parliamentarian Forum on Global Health (APPFGH)

LAPORAN PENYELENGGARAAN

RAPAT VIRTUAL BADAN KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN (BKSAP) DAN ASIA PACIFIC PARLIAMENTARIAN FORUM

ON GLOBAL HEALTH (APPFGH)

4 MEI 2020

Laporan Penyelenggaraan Rapat VirtualBadan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) dan

Asia Pacific Parliamentarian Forum on Global Health (APPFGH)


DAFTAR ISI

PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Peserta RapatC. Tujuan Pertemuan

AGENDA RAPAT

JALANNYA RAPAT

KESIMPULAN

PENUTUP

1

4

9

10

4


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

A.1. Organisasi Asia Pacific Parliamentarian Forum on Global Health (APPFGH)

Asia-Pacific Parliamentary Forum on Global Health (APPFGH) dibentuk tahun 2015 atas dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization -WHO), merupakan suatu organisasi yang menghimpun para anggota parlemen (parliamentarian) dari 30 negara yang tergabung dalam Member States of the WHO Western Pacific Region dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), untuk saling bertukar pikiran/gagasan/ide, membangun political will, memperkuat kapasitas dan mendorong kolaborasi dalam menjalankan aksi yang berkelanjutan dalam bidang kesehatan. Tujuan dari forum ini adalah untuk memberdayakan anggota parlemen dalam memberikan mandat untuk kesehatan global yang mencerminkan prioritas regional dan domestik serta untuk memastikan implementasi nasional dari komitmen kesehatan internasional.

Negara yang menjadi Member States of the WHO Western Pacific Region dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN),yaitu Australia, Kamboja, Cook Islands, Fiji, Indonesia, Jepang, Kiribati, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Marshall Islands, Mikronesia, Mongolia, Mynamar, Nauru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Nugini, Filipina, Samoa, Solomon Islands, Thailand, Tonga, Tuvalu, Vanuatu, dan Viet Nam.

Presiden APPFGH saat ini adalah Jepang (2017-2021) Professor Keizo Takemi (Member of House of Councillors, National Diet, Jepang) dengan Wakil Presiden Fiji (ex-officio APPFGH 6th Meeting) Ratu Epeli Nailatikau (Speaker, Parliament of Fiji), dan Mongolia (ex-officio, tuan rumah APPFGH 6th Meeting) Gombojavyn Zandanshatar (Chairman, State Great Hural, Mongolia). Pertemuan (assembly) dilaksanakan setiap tahun dengan tujuan meningkatkan peran parlemen dalam area spesifik terkait kesehatan. Beberapa pertemuan yang pernah diadakan adalah:

1



• Global Health Security (Seoul, Korea Selatan, 2015); • Health in the SDGs (Seoul, Korea Selatan, 2016); • Noncommunicable Diseases and Healthy Ageing (Tokyo, Jepang, 2017); • Universal Health Coverage (Manila, Filipina, 2018); • Climate Change and Health (Nadi, Fiji, 2019); • Primary Health Care (Ulanbaatar, Mongolia, 25-27 Agustus 2020) - TBC.

Forum APPFGH merupakan pengejawantahan dari dukungan WHO kepada negara-negara anggota dalam mencapai kesehatan menurut Agenda Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2030 melalui pendekatan pemerintah secara keseluruhan (whole-of-government approach). Dalam forum ini, WHO bertindak selaku secretariat, sehingga para pengurus APPFGH adalah para pejabat yang bekerja di Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization -WHO).

Berdasarkan APPFGH Articles of Association yang diadopsi tahun 2015, tujuan forum ini adalah: • Menyediakan platform bagi anggota APPFGH, dan partner internasional,

untuk betukar ide dan gagasan untuk memprioritaskan agenda kesehatan dan mempromosikan aksi berkelanjutan di level komunitas, nasional, dan global;

• Untuk mempromosikan kesadaran terhadap Forum dan mengadvokasi sektor kesehatan antar anggota parlemen;

• Untuk mendukung mobilisasi sumber daya yang lebih baik untuk kesehatan;• Untuk mengembangkan cakupan wacana dalam Forum mengenai aspek

kesehatan lainnya yang sekiranya pantas untuk dibahas.

A.2. Pentingnya APPFGH bagi Indonesia dan DPR RI

Pada 23 April 2020, Asia Pacific Parliamentarian Forum on Global Health (APPFGH) menyelenggarakan Ad-hoc Virtual Meeting on Covid-19 dengan mengundang lebih dari 20 Parlemen di negara-negara Asia Pasifik. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) diundang untuk mengikuti rapat tersebut, sedangkan DPR RI hanya mendapatkan termbusannya saja.

DPR RI mengajukan keberatan terhadap kebijakan APPFGH tersebut. Hal ini terutama merujuk pada hasil keputusan Ministerial Communiqué Foreign Policy and Global Health (FPGH) Initiative yang ditandatangani pada 24 September 2019 di Markas Besar PBB New York, bahwa Pemerintah Indonesia ditetapkan sebagai Chair of Foreign Policy and Global Health (FPGH) Initiative Tahun 2020. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3, DPR RI diberikan mandat sebagai pelaksana diplomasi parlemen yang harus mendukung

2


kebijakan luar negeri Pemerintah.

Pada tanggal 29 April 2020, APPFGH menanggapi masukan dari DPR RI tersebut dan mengusulkan untuk mengadakan teleconference dengan Pimpinan BKSAP. Kedua belah pihak kemudian menyepakati untuk melakukan virtual meeting pada 4 Mei 2020.

B. PESERTA RAPAT

Peserta Rapat Virtual ini terbatas pada Pimpinan BKSAP dan APPFGH. Sekretariat APPFGH adalah para pejabat yang bekerja di Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization -WHO). Adapun yang “hadir” berpartisipasi dalam rapat tersebut yaitu:

Pimpinan BKSAP1. Dr. H. Fadli Zon, S.S, M.Sc. F-P.Gerindra/A-86 Ketua BKSAP2. Putu Supadma Rudana, MBA F-PD/A-563 Wakil Ketua BKSAP3. Dr. H. Mardani, M.Eng. F-PKS/A-422 Wakil Ketua BKSAP

Pihak APPFGH /WHO Regional Office for the Western Pacific1. Mr. Darryl Barrett Coordinator, Health Law & Ethic Acting Technical Lead WHO Western Pacific 2. Mr. Ki-Hyun Hahm Technical Officer, Health Law & Ethic APPFGH Focal Point3. Ms. Katrina Fajardo Assistant, Health Law & Ethic

Kepala Biro Kerja Sama Antar Parlemen, Endah Retnoastuti, selaku Sekretariat BKSAP turut hadir untuk memfasilitasi kelancaran kegiatan rapat virtual ini.

C. TUJUAN PERTEMUAN

Tujuan diadakannya virtual meeting ini adalah untuk membahas rencana kerjasama strategis antara DPR RI dan APPFGH mengenai tata kelola kesehatan di Asia Pasifik, utamanya dalam rangka menggalang solidaritas parlemen dalam berkolaborasi dan bekerja sama mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

D. AGENDA PERTEMUAN

3



4

JALANNYA RAPAT

Rapat dibuka oleh Ketua Rapat pada pukul 11.00 WIB.

Rapat diawali dengan penjelasan dari Focal Point for APPFGH Mr. Ki-Hyun Hahm, mengenai APPFGH dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama ini sebagai berikut:

1. APPFGH merupakan kerangka kerja yang menghimpun para anggota parlemen untuk saling bertukar pandangan, membangun kemauan politik (political will), memperkuat kompetensi dan mengembangkan kerjasama untuk mendorong tindakan yang berkelanjutan bagi kesehatan.

2. Dibentuk tahun 2015 dengan dukungan teknis dari World Health Organization Western Pacific Regional Office (WHO WPRO), APPFGH terbuka keanggotaannya bagi 30 negara dari negara-negara Anggota WHO Western Pacific Region dan ASEAN, termasuk Indonesia.

Dalam rapat (virtual) yang baru pertama kali ini akan dibahas beberapa topik sebagai berikut:1. Selayang Pandang (overview) APPFGH;2. Laporan hasil APPFGH Ad-hoc Virtual Meeting on Covid-19 pada 23 April 2020 dan

tindakan lanjutnya;3. Berbagi update kegiatan Parlemen terkait tindakan-tindakan penanganan Covid-19;4. Hal-hal yang memungkinkan bagi DPR RI dan APPFGH bekerja sama di masa depan.

AGENDA RAPAT


Mr. Ki-Hyun Hahm,Focal Point for APPFGH,

sedang menjelaskan kegiatan APPFGH kepada Pimpinan BKSAP

5

3. Hasil dari APPFGH Ad-hoc Virtual Meeting on Covid-19 tersebut menjadi dasar bagi WHO WPRO mengusulkan mekanisme untuk memfasilitasi saling berbagi informasi tentang legislasi yang telah disahkan atau diadopsi atau pengajuan RUU tentang Covid-19; mengidentifikasi kecenderungan dan perbedaan mendalam cara negara-negara anggota APPFGH menangani Covid-19 melalui Undang-undang; memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota untuk memperkuat kerangka hukum untuk penangangan Covid-19; dan mengembangkan solidaritas antara anggota parlemen dengan parlemennya dalam kerangka kerja APPFGH dan WHO untuk bersama-sama menangani Covid-19 di tingkat nasional dan regional.

4. Pertemuan APPFGH di tahun 2020 (waktu penyelenggaraan tentative) memfokuskan pembahasan pada Primary Health Care. Selama ini, APPFGH bekerja sama dengan WHO Western Pacific Office untuk mewujudkan tata kelola kesehatan di Asia Pasifik dengan melibatkan peran parlemen di dalamnya. APPFGH mengajak Indonesia untuk kembali bergabung secara aktif dalam forum APPFGH.

Mr. Darryl Barrett, Acting Technical Lead WHO Western Pacific, menjelaskan tujuan awal dibentuknya APPFGH yakni sebagai wadah bagi negara-negara Asia Pasifik, khususnya melalui peran parlemennya, untuk bertukar gagasan dan berkolaborasi dalam mewujudkan sistem kesehatan yang berkelanjutan dan inklusif. APPFGH berkomitmen untuk melakukan komunikasi secara lebih intensif dengan DPR RI, baik untuk berkolaborasi dalam hal penanganan COVID-19 yang saat ini telah menjadi masalah kesehatan internasional maupun dalam program-program APPFGH lainnya yang lebih luas.

Mr. Darryl Barrett, Acting Technical Lead WHO Western Pacific

menjelaskan organisasi APPFGHkepada Pimpinan BKSAP



Selanjutnya, Wakil Ketua BKSAP, Putu Supadma Rudana, MBA menyambut baik ajakan APPFGH untuk Indonesia bergabung kembali secara aktif dalam forum tersebut. Ia juga meminta agar APPFGH melakukan kegiatan-kegiatan yang berdampak luas dalam menghadapi ancaman COVID-19 karena efek yang ditimbulkan tidak hanya di bidang kesehatan, namun ekonomi, pariwisata, dan aspek sosial lainnya.

Ketua BKSAP, Dr. Fadli Zon, SS., M.Si. didampingi Sekretariat BKSAP saat mengikuti pertemuan virtual dengan APPFGH

Wakil Ketua BKSAP, Putu Supadma Rudana, MBA (F-PD/A-563)

saat menyampaikan sambutan dan usulan-nya pada rapat virtual dengan APPFGH

6


Sementara itu, Ketua BKSAP Dr. H. Fadli Zon, SS, M.Sc. menyampaikan terima kasih atas undangan APPFGH untuk mengadakan virtual meeting ini. Secara singkat Ketua BKSAP menjelaskan bahwa Indonesia menerapkan sistem unikameral yang dimana DPR RI bertindak sebagai satu-satunya lembaga legislatif yang memiliki fungsi parlemen yaitu pembuatan undang-undang, penganggaran, dan pengawasan.

Selain itu, Dr. Fadli Zon juga berbagi pengalaman yang dilakukan DPR RI berupa inisiasi Webinar yang membahas tema Peran “Parlemen Dalam Kerja Sama Internasional Untuk Penanggulangan Wabah Covid-19” pada 21 April 2020 lalu dengan mengundang parlemen Korea Selatan dan negara-negara ASEAN seperti Malaysia, dan Vietnam serta perwakilan WHO dan Kementerian Luar Negeri RI. Pertemuan ini merupakan bagian dari diplomasi parlemen yang dilakukan DPR RI dengan menggalang kerjasama antar negara-negara. Hal ini dikarenakan COVID-19 bukanlah masalah nasional saja, namun saat ini telah menjadi masalah internasional yang dimana pendekatan multilateralisme haruslah dikedepankan dengan mengutamakan kerjasama, solidaritas, dan kolaborasi internasional.

7

Ketua BKSAP, Dr. Fadli Zon, SS., M.Si dan Wakil Ketua BKSAP, Dr. H. Mardani, M.Eng

sedang berpartisipasi dalam teleconference dengan APPFGH

Dr. Fadli Zon juga mengusulkan untuk mengadakan Webinar dengan APPFGH seperti yang telah dilakukan sebelumnya, dengan tujuan untuk berbagi ide, pengalaman, pandangan, dan strategi dalam menghadapi COVID-19.



8

Pada akhir pertemuan, BKSAP dan APPFGH menyepakati langkah-langkah depan yang memungkinkan untuk dilaksanakan, yaitu:1. APPFGH melalui WHO WPRO akan berkonsultasi dengan WHO Representative (country

office) di Indonesia tentang usulan webinar, termasuk tanggal, tujuan pertemuan, agenda pertemuan, para peserta, dan hal-hal yang harus ditanggung tuan rumah;

2. APPFGH melalui WHO WPRO akan berkonsultasi dengan WHO Representative (country office) di Indonesia tentang kerja sama lebih jauh terkait usulan mekanisme perundang-undangan Covid-19;

3. APPFGH melalui WHO WPRO akan menjadwalkan lagi teleconference kedua dengan DPR RI pada bulan Juni 2020 untuk mendiskusikan cara-cara kedepan yang dapat segera dilaksanakan.

Wakil Ketua BKSAP, Dr. H. Mardani, M.Eng

(F-PKS/A-422) saat menyampaikan pandangannya pada rapat virtual dengan APPFGH

Sementara itu, Wakil Ketua BKSAP, Dr. H. Mardani, M.Eng menyampaikan bahwa negara-negara di dunia biasanya menghadapi masalah kesehatan nasional di negaranya sendiri, tetapi saat ini kita semua menghadapi masalah internasional yang juga membutuhkan solusi bersama. Menurutnya, COVID-19 bisa jadi merupakan awal dari masalah kesehatan dunia yang mungkin di masa mendatang bisa terjadi masalah kesehatan lain yang lebih serius. Untuk itu, dibutuhkan solidaritas dan aksi global yang dapat secara tepat dan efektif menyelesaikan masalah ini.

Dr. H. Mardani, M.Eng juga mengusulkan agar pembahasan dalam diskusi virtual dalam bentuk Webinar antara DPR RI dengan APPFGH nantinya tidak terbatas hanya pada masalah kesehatan saja, namun pada aspek-aspek yang terdampak COVID-19 lainnya seperti ekonomi dan ketahanan pangan.


1. Rapat virtual antara Pimpinan BKSAP dan Pihak APPFGH merupakan yang pertama kalinya dan telah berjalan dengan lancar

2. Pimpinan BKSAP menyambut baik permintaan APPFGH agar DPR RI kembali bergabung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan APPFGH

3. Pimpinan BKSAP menjelaskan posisi DPR RI sebagai lembaga legislatif unikameral berdasarkan Konstitusi dan peraturan yang berlaku

4. Pimpinan BKSAP dan Pihak APPFGH menyepakati untuk melakukan kerjasama dalam menangani pandemik global Covid-19 antara lain dengan menyelenggarakan webinar dalam waktu dekat

5. Pimpinan BKSAP dan Pihak APPFGH menyepakati penguatan kerjasama strategis antara DPR RI dan APPFGH mengenai tata kelola kesehatan di Asia Pasifik, utamanya dalam rangka menggalang solidaritas parlemen dalam berkolaborasi dan bekerja sama mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

KESIMPULAN

9



Demikian Laporan Penyelenggaraan Rapat Virtual antara BKSAP DPR RI dengan Asia Pacific Parliamentarian Forum On Global Health (APPFGH) ini disusun agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi pustaka sejarah partisipasi DPR RI dalam tata pergaulan dunia melalui pertemuan yang dilaksanakan secara virtual dengan organisasi antar-parlemen di Asia Pasifik, dalam hal ini APPFGH, dan juga bermanfaat sebagai literatur bagi para pengambil kebijakan terkait di tingkat nasional, khususnya disaat kondisi pandemic Covid 19 yang melanda seluruh dunia.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak terkait yang membantu kelancaran pertemuan virtual ini.

PENUTUP

Jakarta, 4 Mei 2020Pimpinan

Badan Kerja Sama Antar ParlemenKetua,

Dr. H. Fadli Zon, SS., M.ScA-86

10



Badan Kerja Sama Antar ParlemenDewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Gedung Nusantara III, Lantai 6, Komplek MPR / DPR /DPD RIJln. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta

Telp.: 021-5715841Faks.: 021-5752132

Email: [email protected]

@bksapdpr

@bksapdprri

BKSAP DPRRI

BKSAP DPRRI

http://ksap.dpr.go.id


Gedung Nusantara III, Lantai 6, Komplek MPR / DPR / DPD RIJln. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta

Telp.: 021-5715841Faks.: 021-5752132



Gedung Nusantara III, Lantai 6, Komplek MPR / DPR /DPD RIJln. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta

Telp.: 021-5715841Faks.: 021-5752132


@bksapdpr

@bksapdprri

BKSAP DPRRI

BKSAP DPRRI


@bksapdpr

@bksapdpr

BKSAP DPR

BKSAP DPR


laporan penyelenggaraan€¦ · laporan penyelenggaraan rapat virtual badan kerja sama antar...

Documents