neneng komariah jurusan sejarah dan peradaban...
TRANSCRIPT
PERAN YUSRIL IHZA MAHENDRA DALAM PARTAI BULAN BINTANG
DI INDONESIA PADA TAHUN 1998-2009
Neneng Komariah
106022000915
JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
i
ABSTRAK
NENENG KOMARIAH
Peran Yusril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan Bintang di Indonesia pada
Tahun 1998-2009
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, lahir di Manggar pada 5 Februari 1956, merupakan seorang Politisi di Indonesia, dan Yusril pun merupakan seorang sosok elit Islam Modernis yang memiliki potensi untuk melanjutkan pokok pemikiran Mohammad Natsir. Yusril yang sudah aktif berorganisasi sejak sekolah menengah pertama sampai menjadi mahasiswa, tidak dapat dipungkiri lagi jiwa kepemimpinannya memang sudah ada sejak dini.
Peran Yusril Ihza Mahendra dalam memajukan Partai Bulan Bintang sangatlah terlihat pada Pemilu tahun 1999 dan juga pada tahun 2004, dimana pada 2 kali Pemilu ini banyak para Tokoh Partai Bulan Bintang yang menduduki kursi Parlementer, dan ini merupakan bukti dari peran Yusril Ihza Mahendra.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana kiprah dan peran Yusril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan Bintang, terhitung sejak tahun 1998-2009, kemajuan apa yang sudah dicapai Partai Bulan Bintang sejak era kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT seru sekalian alam dengan segala
rahmatNya. Shalawat serta salam tak lupa juga penulis sampaikan kepada Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membawa seluruh umatnya kepada
pengetahuan serta semangat untuk mencari luasnya ilmu di Dunia ini, beserta
seluruh keluarga, sahabat, dan para tabiinnya.
Skripsi yang berjudul Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam Partai Bulan
Bintang di Indonesia Pada Tahun 1998-2009, Alhamdulillah telah mampu
penulis rampungkan, banyak harapan penulis dalam skripsi ini agar bermanfaat
bagi banyak orang yang membacanya.
Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan beberapa pihak baik
secara moril maupun materil, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak sekali membantu, dan ucapan
terima kasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Dr. H. Abd Wahid Hasyim M.Ag selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. H. M. Ma’ruf Misbah MA, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan
Peradaban Islam dan Shalikatus Sa’diyah, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan
Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Drs. Saidun Derani, MA, selaku dosen pembimbing yang tak pernah lelah
membimbing dan memberikan saran, nasehat, bahkan selalu mengingatkan
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini, terima kasih banyak pak.
iii
4. Untuk kedua orang tuaku, yang selalu mendoakan penulis dalam setiap
aktifitas akademisi, yang selalu meberikan dukungan baik moril maupun
materil, Ayahanda ( Jayusman, S.Sos ) yang selalu sabar menanti
kelulusan anak keduanya ini, Ibunda ( Nining ) yang selalu menasehati
penulis, Ayah Bunda terima kasih banyak, atas jerih payah kalian
berdualah, penulis dapat menyelesaikan kuliah ini. Penulispun tak lupa
mengucapkan terima kasih pada kakak dan adik-adik penulis H. M.
Harun, Lc, Susilawati, Siti Nur Aida, dan juga Putri Khoitunnisa, mereka
telah memberikan semangat kepada penulis.
5. Untuk yang terhormat Bapak Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH yang
telah meluangkan waktunya untuk wawancara di kantornya, terima kasih
atas jawaban yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis
mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Terima kasih penulis ucapkan kepada DR. Ahmad Sumargono, SE, MM,
yang telah meluangkan waktunya untuk wawancara di rumah
kediamannya, terima kasih atas jawaban-jawabannya yang diberikan
kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
7. Terima kasih penulis ucapkan kepada H. M. Syarifien Maloko, SH., M.Si,
yang telah meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh penulis.
8. Terima kasih penulis ucapkan kepada Drs. Jurhum Lantong yang telah
meluangkan waktunya untuk mengatur pertemuan penulis dengan nara
iv
sumber utama, sehingga penulis bertemu dan berhasil mewawancarai nara
sumber.
9. Penulis ucapkan terima kasih kepada KMS. ANdi Mardiansyah, S.Hi, dan
Rahmat Muslim, S.Hi, ka miming, ka liyus, ka sigit, ka guswin, yang
telah membantu penulis dalam penulisan skripsi.
10. Seluruh pegawai Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Perpustakaan Pasca Sarjana UIN Syari Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, dan kepada pengurus Partai
Bulan Bintang dalam pengumpulan dokumen untuk skripsi.
Ciputat, 06 Agustus 2011
Neneng Komariah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam merupakan Agama yang paling banyak dianut di Indonesia, dan
apabila kita membicarakan politik di Indonesia dengan mengkaitkan Islam maka
memang benar bahwasanya politik di Indonesia tidak lepas dari Islam, karena
Islam merupakan Agama dominan di Indonesia, dan Islam pun merupakan unsur
terpenting dalam politik, dan dalam kebudayaan Indonesia pun, Islam
mempengaruhinya.1
Politik Islam kembali secara besar-besaran sejak Soeharto meletakan
jabatannya sebagai Presiden ke dua Republik Indonesia. Hampir setengah dari 48
partai yang di umumkan memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pemilihan
umum tahun 1999 dapat disebut sebagai partai yang bercorak Islam. Bukan hanya
jatuhnya Soeharto atau lengsernya masa Orde Baru dari kekukasaannya sebagai
Presiden pada bulan mei 1998, menyusulnya krisis keuangan dan krisis ekonomi
di Indonesia mengantar suatu tahapan baru dalam sejarah Indonesia. Tahapan baru
ini tidak saja ditandai oleh pergantian kekuasaan dari Soeharto ke BJ.Habibie,
wakil presidennya, tetapi lebih penting lagi ditandai oleh jumlah perubahan
penting yang terjadi setelah pelantikan Habibie sebagai Presiden.
Salah satu dari perubahan yang paling jelas adalah munculnya berbagai
partai Islam setelah Habibie dengan resmi memutuskan untuk menghapus sistem
tiga partai yang di paksakan oleh Soeharto. Pembentukan partai-partai Islam
1 M. Din Syamsuddin, Islam dan Politik Era Orde Baru, (PT Logos Wacana Ilmu,
Ciputat), 2001. h 21-23
2
bertambah momentumnya dengan penghapusan Undang-Undang Organisasi Masa
tahun 1985 yang mewajibkan semua organisasi untuk menjadikan Pancasila
sebagai satu-satunya dasar ideologi organisasinya. Tanpa kewajiban hukum
seperti itu masuk akal bila banyak orang muslim ingin menjadi Islam kembali
sebagai dasar partai politik mereka.2
Perubahan-perubahan ini membuat 141 partai, termasuk sekitar 40 partai-
partai Islam, resmi mendaftar ke Departemen Kehakiman untuk mengikuti
pemilihan umum bulan juni 1999. Setelah diseleksi oleh Tim11, yaitu panitia
yang dipercayai untuk menyeleksi partai-partai politik yang akan ikut bertanding
dalam pemilihan umum, 48 partai-di mana sekitar 20 adalah partai Islamdi
nyatakan memenuhi syarat untuk ikut ambil bagian, dan jumlah ini jauh lebih
besar dari 10 partai Islam yag ikut berpatisipasi dalam pemilihan umum tahun
1955.
Akan tetapi di sini kita harus menggaris bawahi tentang partai Islam, Partai
Islam di sini ialah paling tidak ada Dua unsur yang menjadi tanda apakah sebuah
partai dapat disebut Islam, pertama dalam dokumentasi mereka. Banyak hal
partai seperti itu secara resmi memakai Islam sebagai dasar ideologi mereka.
Contohnya seperti partai PPP, PKB, PBB. Kedua dalam kasus tertentu partai-
partai Islam tetap memakai Pancasila sebagai dasar ideologinya tetapi pada saat
yang sama juga menggunakan simbol-simbol lain yang berhubungan dengan
Islam.
Seiring Soeharto turun dari kepemimpinan Presiden, dan digantikan oleh
2 Chris Manning dan peter van Diermen. Indonesia Di Tengah Transisi’’Aspek-aspek Sosial dari Reformasi dan Krisis’ LKIS 2000
3
BJ Habibie dengan berganti kepada Era Reformasi yang di gembor-gemborkan.
Perubahan pun semakin jelas ketika gerakan Reformasi pemerintahan BJ Habibie
memberikan sebuah peluang kebebasan terhadap Islam dan hal inilah yang
memacu banyaknya partai Islam bermunculan dan secara tidak langsung ada
alasan lain lagi, kenapa partai Islam bisa timbul dengan begitu banyak setelah
runtuhnya orde baru.
Sejak BJ Habibie naik menjadi Presiden ada beberapa poin penting, yang
mana berhubungan dengan perubahan di antaranya perubahan di bidang politik,
dengan disahkannya beberapa Undang-Undang tentang partai dan inilah bagian
dari perubahan perundang-undangan:
1. UU Nomor 2 tahun 1999 tentang partai Islam.
2. UU Nomor 3tahun 1999 tentang pemilihan umum.
3. UU Nomor 4tahun 1999 tentang MPR dan DPR
Itulah sebabnya setelah setahun Reformasi berjalan, pemilihan umum
dilaksanakan. Para pesertanya tidak lagi tiga kontestan{PPP,PDI,GORKAR}
seperti masa Orde Baru, akan tetapi itu semua menjadikan membengkaknya
partai-partai termasuk Islam menjadi banyak yang ikut dalam bursa pemilu dan
tidak kurang dari 100 partai politik yang tumbuh yang mana didalamnnya sudah
ada partai Islam yang mendirikan sebagai partai peserta pemilu.3
Akan tetapi ini merupakan sebuah momentum dalam perkembangan
politik di Indonesia setelah timbulnya Era Reformasi yang pada akhirnya
bermunculanya partai-partai baru menghapuskan sistim tiga partai politik yang
3 Drs.H.inu kencana syafiie,M.si.sistem politik Indonesia. Refika aditama bandumg 2005
4
sudah bercokol selama hampir kurang tiga puluh tahun lamanya di Indonesia.
Sekalipun ini sebagai sejarah berjalannya perjalanan politik partai Islam dengan
naiknya Gusdur menjadi Presiden pada tahun 1999 yang pada waktu itu
kenaikannya masih mengalami pro dan kontra setidaknya menjadi angin segar
terhadap umat Islam setelah berganti masa kepemimpinan.
Sedangkan pada pemilihan umum tahun 2004 partai-partai politik yang
mengikuti pemilu semakin bertambah tidak kurang lebih berjumlah 225 partai
yang terdaftar. Mungkin hal ini di sebabkan dengan adanya undang-undang partai
yang di rubah pada masa BJ Habibie sehingga partai yang ikut menjadi banyak,
akan tetapi dengan adanya jumlah partai yang jumlahnya demikian banyak ini
salah satunya disebabkan banyaknya partai yang terpecah menjadi beberapa kubu,
seperi halnya yang di alami partai persatuan pembangunan{PPP} salah satu
tokohnya KH. Zainuddin MZ hengkang dari kepengurusan lama dan mendirikan
kubu baru dengan nama Partai Bulan Reformasi{PBR}. Hal itu juga demikian
terjadi dalam Partai Kebangkitan Bangsa{PKB}, yang mana salah satu tokohya
Matori Abdul jalil membentuk kubu tersendiri dalam partai tersebut, dan juga
selanjutnya hal yang sama terjadi dalam tubuh beberapa partai lainnya, yang mana
memisahkan diri dari partai awalnya dan mendirikan partai tandingan atau partai
baru sekalipun ideologinya masih sama.4
Terlepas dari memenuhi syarat atau tidaknya karena harus mewakili 50
persen propinsi di Indonesia, namun yang jelas dengan tumbuhnya partai-partai
baru tampak kenyataan bahwa ini mencoba berpartisipasi dalam politik
4 Ibid, Inu kencanasyafii’sistem politik indonesia’ hal104
5
pemerintahan terlepas dari sebagai pendapat yang mengatakan bahwa hal tersebut
sekedar untuk mengambil uang, kekuasaan dan juga apakah karna pergeseran Era
Reformasi dengan berlandasan kepada Undang-Undang yang baru di ubah
tentang partai politik atau juga mungkin karna sudah saatnya Indonesia
menghapuskannya dan jangan hanya berkutat kepada tiga partai saja sama sepeti
waktu Soeharto.
Menurut Kuntowijoyo, seorang intelektual muslim tidak sepakat apabila
berdirinya partai Islam di Indonesia, karena menurutnya tumbuhnya partai Islam
akan menyebabkan Reformasi yang berarti kebebasan, demokrasi, dan transparasi,
berubah menjadi ketertutupan, eklusivisme, dan otoritarian. Dan pendapat
kuntowijoyo dibantah oleh Yusril Ihza Mahendra,5 bahwa partai Islam tidak akan
menyebabkan eklusivisme, sebab menurutnya yang akan dibangun adalah suatu
system perpolitikan baru yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, yang universal.
Dan Yusril pun mengatakan bahwasanya beliau adalah orang yang menerima
berdirinya partai Islam dalam usaha memperjuangkan aspirasi umat dan rakyat
Indonesia, serta memperjuangkan demokrasi demi tumbuhnya masyarakat madani
di Indonesia.6
Pengaruh dari Era Reformasi pada tahun 1998, telah banyak melahirkan
atau menjadikan bermunculannya partai politik yang berlabelkan Agama ataupun
non Agama. dan partai yang berasaskan Islam lebih dari satu, dan salah satu dari
sekian banyaknya partai politik yang berasaskan Islam adalah Partai Bulan
Bintang yang didirikan oleh Yusril Ihza Mahendra pada saat Era Reformasi
5 Yusril ihza mahendra adalah pendiri partai bulan bintang di indonesia 6AM, Fatwa pengantar Azyumardi Azra, Satu Islam Multipartai, Mizan, Bandung, 2000.
h 98
6
terjadi, yakni pada tahun 1998. Yusril yang merupakan seorang penulis pidato
mantan Presiden Soeharto dan seorang murid kesayangan dari M. Natsir yang
dahulu pun seorang penulis pidato mantan Presiden Soekarno.7
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra (lahir di Belitung pada 5 Februari 1956)
adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah Menteri Sekretaris Negara Indonesia
pada periode 20 Oktober 2004-8 Mei 2007. Di bidang politik, dari tahun 1998
hingga 2005 ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Beliau telah
tiga kali menempati jabatan sebagai seorang menteri dalam kabinet pemerintahan
Indonesia, yaitu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (26 Agustus 2000 -
7 Februari 2001), Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong
Royong (Agustus 2001-2004) dan terakhir Menteri Sekretaris Negara Kabinet
Indonesia Bersatu (20 Oktober 2004-2007).
Dalam bidang pendidikannya, Yusril Ihza Mahendra, menyelesaikan
Pendidikan S-1 jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI diselesaikan
pada 1983 dan jurusan Filsafat Fakultas Sastra UI (1982). Sedangkan, pendidikan
S2-nya dari Graduate School of Humanities and Social Science, Universitas
Punjab (India) pada 1984. Sementara, S-3 diperoleh dari Institute of Post Graduate
Studies, Universitas Sains Malaysia (1993)
Yusril Ihza Mahendra yang merupakan Ketua Majelis Syuro Partai Bulan
Bintang (PBB) ini, Yusril Ihza Mahendra lebih memilih membesarkan partai
daripada menjadi Hakim Konstitusi sekalipun ditawari jabatan ketua Mahkamah
Konstitusi (MK). Beliau mengatakan, jika dirinya menerima tawaran menjadi
7 Firdaus Syam, Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra dipentas politik indonesia modern, khairul bayan, 2003, h 250
7
Hakim Konstitusi, tentu harus keluar dari PBB karena Hakim Konstitusi dilarang
menjadi anggota atau pengurus partai politik. "Sebagai salah seorang pendiri dan
dua periode memimpin PBB, berat bagi Yusril untuk meninggalkan partai," kata
mantan Menteri Sekretaris Negara tersebut.8
Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai politik Indonesia yang
berasaskan Islam dan menganggap dirinya sebagai partai penerus Masyumi yang
pernah jaya di masa Orde Lama. Partai Bulan Bintang didirikan pada 17
Juli19989. Menurut sejarahnya memang ada kaitan erat antara Partai Bulan
Bintang dan Partai Masyumi, terlihat dari tokoh Masyumi dahulu yaitu
Mohammad Natsir yang mewariskan peniti emas yang diberikan kepada Yusril
Ihza Mahendra pada saat mukernas I di Jakarta, dimana saat pemberian peniti
emas itu diwakili oleh putrinya Mohammad Natsir yaitu Hj. Ida Natsir. Dari
sanalah symbol bahwasanya Partai Bulan Bintang adalah sebagai penerus
Masyumi.10
Dari uraian serta analisis yang penulis uraikan di atas menjadi menarik
tentunya untuk mengatahui berdirinya Partai Islam yang di usung oleh Yusril Ihza
Mahendra, yang ketika itu beliau diusungkan untuk menjadi hakim konstitusi
bahkan ditawari pula untuk menjadi ketua Mahkama Konstitusi, dan beliau justru
lebih menginginkan untuk membesarkan Partai Bulan Bintang, dan dari sinilah
penulis merasa menarik untuk menulis “Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam
Partai Bulan Bintang Di Indonesia Pada Tahun 1998-2009 “
8http://nasional.kompas.com/read/2008/03/01/16485213/Yusril.Pilih.Besarkan.Partai,
diakses, kamis 31 maret 2011 9http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Bulan_Bintang, diakses kamis, 31 maret 2011 10 Yudi pramoko, yusril ihza mahendra sang bintang cemerlang perjuangan menegakkan
system dan akhlak berpolitik, putera berdikari bangsa, Jakarta, 2000, h 65-67
8
B. Rumusan dan pembatasan masalah
Permasalahan yang akan di bahas pada penulisan skripsi ini ialah
bagaimana peranan Yusril Ihza Mahendra dalam terbentuknya Partai Bulan
Bintang di Indonesia pada tahun 1998 dimana pada tahun inilah Partai Bulan
Bintang berdiri, dan untuk mengkaji permasalahan tersebut ada beberapa hal yang
akan penulis batasi agar penelitian serta penulisan skripsi ini tidak melebar, maka
penulis akan membatasi permasalahan skripsi ini sebagai berikut.
1. Yusril ketika menjadi Tokoh Partai Bulan Bintang
Dari sanalah, maka dibuat rumusan masalah dengan pertayaan sebagai berikut
:
1. Mengapa Partai Islam yang didirikan oleh Yusril Ihza Mahendra
2. Bagaimana peran Yusril ketika mendirikan Partai Bulan Bintang dimasa
reformasi
3. Kemajuan apa saja yang sudah dicapai Partai Bulan Bintang sejak
berdirinya dari tahun 1998-2009
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar peranan Yusril pada Partai Bulan
Bintang
2. Untuk mengetahui kiprah Partai Bulan Bintang dikancah perpolitikan
Indonesia
3. Untuk mengetahui kebijakan apa saja yang telah diberikan Yusril terhadap
Partai Bulan Bintang dalam pengkaderisasiannya
Sedangkan manfaat penelitian ini:
9
1. Memberikan gambaran bagaimana konsistenya Yusril terhadap Partai
Bulan Bintang
2. Menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah perpolitikan Yusril Ihza
Mahendra saat beliau menjabat ketua Partai Bulan Bintang di Indonesia
3. Sebagai sumbangsih sebuah karya tulis kepada Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Fakultas Adab Dan Humaniora dan
khususnya pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam.
D. Metode penelitian
1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif, karena peneliti itu sendiri yang harus menjadi instrument utama dalam
pengumpulan data dengan cara mengobservasi langsung objek yang ditelitinya.11
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong menyebutkan metode kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati12
Metode penulisan skripsi yang akan dipakai penulis adalah menggunakan
metode penelitian sejarah Menurut pandangan Louis Gottschalk, metode
penulisan ini menggunakan beberapa cara, yaitu (1). Pengumpulan objek data
yang relevan baik secara tercetak dan tertulis ; (2). Pengolahan dan klasifikasi data
dengan menyingkirkan bahan-bahan bagian yang dianggap tidak; (3).
11 Prasetya Irawan, Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (
copyrights departemen ilmu administrasi FISIF UI, 2006), h 4 12 Lexi J. Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1994 ) h 3
10
Pengumpulan kesaksian yang dapat dipercaya; dan (4). Penyusunan kesaksian
yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah untuk pengkajian yang berarti.13
Terkait empat kegiatan dalam metode sejarah tersebut, maka penelitian
dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan dengan tahap-tahap berikut ini.
1. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data pertama penulis akan melakukan pencarian data
baik sumber primer maupun sumber sekunder, proses dalam pencarian data baik
primer ataupun sekunder dilakukan dengan menggunakan library research,
dengan cara mendatangi beberapa perpustakaan, perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan
Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Depok, Perpustakaan Freedom Institute
jakarta dan kemudian setelah data terkumpul dan diseleksi untuk dijadikan acuan
utama dalam penulisan skripsi.
2. Pengolahan dan Klasifikasi Data
Selanjutnya adalah penghimpunan data, dimana setelah data ataupun
sumber-sumber telah didapat kemudian dilakukan pengklasifikasian, semua
itupun dilakukan setelah terlebih dahulu data-data yang terkumpul dibaca dahulu,
baik buku, koran, maupun artikel, kemudian dari data-data tersebut dimasukkan
kedalam tema yang penulis angkat.
3. Analisa Triangulasi Data
Triangulasi ini dilakukan dengan maksud untuk mengecek kebenaran data
13 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2006), h 23-24
11
tertentu dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain.
Triangulasi dilakukan dengan dua cara yaitu dengan data dan sumber data.
Kemudian kritik sumber dilakukan setelah pengklasifikasian data dilakukan,
dengan cara pembacaan data yang kritis yang kemudian dilakukan interpretasi
terhadap data tersebut, adapun analisa data dilakukan secara deskriptif historis,
metode inipun merupakan suatu proses untuk fakta-fakta tentang apa, siapa,
kapan, bagaimana, dan dalam metode analisis data berfungsi untuk mendapatkan
implikasi peranan yang menjadi objek bahan kajian, dan dalam prosesi yaitu
memerlukan teori dan juga konsep ilmu sosial sebagai alat analisisnya.14
4. Interview
Dalam penulisan skripsi inipun penulis melakukan interview dan
wawancara langsung terhadap sumber primer, wawancara adalah usaha yang
langsung digunakan untuk menghimpun beberapa informasi dengan cara
mengajukan pertanyaan secara lisan terhadap nara sumber untuk dijawab secara
lisan pula. Dan dalam wawancara inipun memiliki beberapa fungsi dalam
penelitian penulis.
• Berfungsi sebagai alat primer apabila data tidak lebih relevan dihimpun
dengan alat lain.
• Merupakan alat pelengkap data dari informasi apabila data yang telah
didapat kurang informasinya.
• Dan juga sebagai alat pembanding, yaitu untuk menguji atau pun
14 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Social dalam Metodelogi Sejarah ( Jakarta: Gramedia,
1993), h 5
12
membandingkan dengan data yang diperoleh melalui informasi sumbernya
langsung.15
Adapun tokoh yang berhasil diwawancarai adalah:
a. Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH, sebagai Ketua Umum Partai Bulan
Bintang, periode 1998, dan periode 2000-2005.
b. Dr. Ahmad Sumargono, SE, MM, sebagai mantan tokoh Partai Bulan
Bintang
c. H.M Syarifien Maloko SH., MSi., MM, sebagai Ketua Bidang Pengaderan
5. Tahap Penulisan
Dan apabila telah melakukan semua pengumpulan data selesai, maka tahap
akhirnya adalah penulisan skripsi sesuai dengan tema.
E. Tinjauan pustaka
Dari hasil survey kepustakaan yang dilakukan penulis, untuk mencari
buku-buku yang tepat dalam penulisan judul Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam
Partai Bulan Bintang Pada Tahun 1998-2009, setidaknya ada beberapa buku
sumber yang dapat dijadikan pegangan dalam penulisan skripsi ini, walaupun
judul buku-buku yang tepat itu tidaklah terlalu banyak. Tetapi ada beberapa buku
yang dapat dijadikan pegangan utama sebagai penulisdalam penelitian dan
penulisan skripsi diantara lain adalah:
� Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, dalam bukunya yang Berjudul
15 Perpustakaan Nasional, Metodologi Penelitian Sejarah Pendekatan Teori dan Praktik,
(Jakarta: Restu Agung, 2006), h 60-61
13
Modernisme Dan Fundamentalisme Dalam Politik Islam ( Perbandingan
Partai Masyumi Indonesia Dan Partai Jama’at Islami Pakistan ), buku ini
merupakan naskah disertasi untuk memperoleh Doctor of Philosophy di
Universitas Sains Malaysia, dimana teks aslinya menggunakan bahasa
Melayu, buku ini diterbitkan oleh Paramadina. Dalam buku ini
menceritakan perbandingan partai Masyumi yang ada di Indonesia dengan
partai Jamaat Islami yang ada di Pakistan. Dalam buku ini Yusril hanya
menceritakan dan menitik beratkan hanya pada satu partai modernis
Masyumi di Indonesia dengan pimpinan M. Natsir dan juga partai
fundamentalis Jama’at i-Islami di Pakistan, dan para tokoh yang mewakili
pemikiran modernis yaitu M.Natsir dan juga pemikiran fundamentalisme
yaitu Abu al-a’la al-Maududi, kedua tokoh ini merupakakn orang yang
sama-sama hidup satu angkatan pada masanya. Buku ini pun
membandingkan pandangan mereka terhadap Islam dan Negara.
� Yudi Pramuko dalam bukunya yang berjudul Yusril Ihza Mahendra Sang
Bintang Cemerlang Perjuangan Menegakkan System Dan Akhlak
Berpolitik, dalam buku ini menceritakan kisah kehidupann Yusril Ihza
Mahendra dari kanak-kanak sampai beliau menamatkan pendidikannya,
dan sampai beliau menjadi Mentri Sekretaris Negara di dalam buku ini pun
khususnya dalam bab V ( mengayuh partai bulan bintang ), dalam bab ini
menceritakan bagaimana yusril dalam pembentukan Partai Bulan Bintang
sampai berdirinya Partai Bulan Bintang yang diusungkan oleh Yusril Ihza
Mahendra.
14
� Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran. dan
Tindakan Politik, dalam buku ini membahas tentang kiprah perjalanan
Yusril dalam bidang politik dan pemikiran-pemikiran politik Yusril dan
juga gerakan Modernis yang dianut olehnya dari para tokoh-tokoh
sebelumnya. Kisah-kisah Yusril dalam mendirukan partainya yaitu partai
Islam Partai Bulan Bintang, yang berdiri sejak runtuhnya pemerintahan
orde baru. Petjalanan politik Yusril Ihza Mahendra dalam partainya dan
juga dalam buku ini membahas elit politik Islam di Indonesia dalam era
baru yang lebih dikenal dengan sebutan era reformasi. Dan Yusril
merupakan tokoh modernis itu yang juga merupakan ketua Partai Bulan
Bintang.
� Hamid Basyaib dan Hamid Abidin, Mengapa Partai Islam Kalah, dalam
bab partai Islam yang Rasional, hasil wawancara Yusril, dalam bab ini
Yusril menceritakan bagaimana beliau mendirikan partai Islamnya, yaitu
Partai Bulan Bintang, menceritakan tujuan dari perjuangan Partai Bulan
Bintang di partai politik. Hikmah adanya begitu banyak partai Islam yang
berdiri.
� Artikel Kebijakan Orde Baru, Masyumi Dan Islam, yang ditulis oleh
Yusril Ihza Mahendra dalam blog pribadinya
� Buku Hasil Muktamar II Partai Bulan Bintang, diterbitkan oleh DPP PBB,
pada tahun 2005, Jakarta
Adapun sumber sekunder yang penulis pakai dalam penulisan ini adalah
beberapa buku dan artikel, yaitu seperti.keputusan mukernas tahun 2010-2011,
15
DPP PBB, Jakarta.Ijtihad politik poros tengah dan dinamika partai amanat
nasional, A. Syafii Ma’arif, serambi tahun 2000 jakarta. Artikel yang
berjudulpartai islam oleh DR Muqoddam cholil, M.A.
Dr.Lance Castles, dalam bukunya yang berjudul Perkenalan Prediksi
Harapan Pemilu 1999 Tujuh Mesin Pendulang Suara, dalam buku ini
menceritakan tujuh partai yang mendulang suara besar dalam pemilu tahun 1999,
dalam buku ini menceritakan awala dari berdirinya ketujuh partai itu yaitu, PAN,
PBB, PDI-P, GOLKAR, PARTAI KEADILAN, PKB, dan PPP. Dalam babII (
partai bulan bintang ), dalam bab ini menceritakan bagaimana partai bulan bintang
dalam menghadapi isu-isu yang ingin menjatuhkan yusril ihza mahendra dan
partainya partai bulan bintang, dan bagaimana pengkaderisasian dalam partai ini,
yang dilakukan oleh Yusril Ihza Mahendra dalam mukernas yang dilakukan
bertempat di Taman Mini Indonesia Indah, dan banyak menghasilkan program-
program dalm Partai Bulan Bintang.
Firdaus Syam, dalam bukunya yang berjudul Amien Rais dan Yusril Ihza
Mahendra di pentas Politik Indonesia Moderen, dalam buku ini menceritakan dua
tokoh modernis Islam yaitu Prof. Dr. Amien Rais dan Prof.Dr. Yusril Ihza
Mahendra, kedua tokoh ini merupakan para pemimpin sebuah partai yaitu Partai
Amanat Nasional dan juga Partai Bulan Bintang, dan pada bagian 7 dengan tema
Yusril Ihza Mahendra pemikiran dan aksi politiknya, dalam bab ini menceritakan
pemikiran Yusril dalam berpolitik, dan juga pendapatnya dalam arti Islam dan
juga umat Islam, didalam buku ini pun dimuat beberapa isi dari pidato mantan
Presiden RI ke 2 yaitu Soeharto yang ditulis oleh Yusril Ihza Mahendra yang
16
sebagai penulis pidato Presiden pada masa orde baru.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini penulisan mebagi pada lima BAB
yaitu:
BAB I, dalam bab ini beisikan pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang
masalah Perumusan, dan Pembatasan Masalah,Tujuan Penelitian dan manfaat
penelitian, Metode penelitian, Tinjauan pustaka dan terakhir Sistematika
penulisan.
BAB II, membahas bagaimana Gagasan Politik Yusril Ihza Mahendra, yang
terdiri dari Latar Belakang Pemikiran Yusril Ihza Mahendra, Mengapa Partai
Islam?, dan yang terakhir Hubungan Yusril Ihza Mahendra Dan Masyumi.
BAB III, membahas Sejarah Partai Bulan Bintang, yang terdiri dari Berdirinya
Partai Bulan Bintang, visi dan misi partai bulan bintang, anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga partai bulan bintang, program-program partai bulan
bintang, strategi perjuangan partai bulan bintang dan yang terakhir adalah
karakteristik partai bulan bintang.
BAB IV, akan membahas Peranan Yusril Pada Partai Bulan Bintang yang terdiri
dari, Yusril Sebagai Inisiator Dan Pendiri ( Penggagas Berdirinya ) Partai Bulan
Bintang, dan yang selanjutnya adalah kemajuan Partai Bulan Bintang Masa
Kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra, dengan beberapa poin a. Pemilu, b. Tokoh
Partai Bulan Bintang yang menduduki Kursi Parlementer, dan c. calon legislative
tahun 2009 d. Pembinaan Program yang sudah dicapai.
17
BAB V, dalam bab ini merupakan akhir dari penulisan skripsi yang berupa
kesimpulan, yang berisikan seluruh pembahasan skripsiyang ditulis penulis
18
18
BAB II
GAGASAN POLITiK YUSRIL IHZA MAHENDRA
A. Pengenalan Yusril Terhadap Masyumi
a) Aspek Geneologis / Keturunan
Yusril yang lahir di kampung Lalang, Manggar pada 5 februari 1956,
merupakan anak yang pendiam, Yusril merupakan anak dari ibunya yang
bernama Nursiha Sandon1 ayahnya yang bernama Idris2, yang adalah seorang
penghulu dan juga kepala kantor urusan agama di daerahnya yaitu di bangka.
Yusril banyak mengenal ilmu agama dari ayahnya, beliau sudah dibiasakan untuk
melakukan sholat berjama’ah sejak kecil, dan selalu mengaji setelah melakukan
ibadah sholat.
Dalam etika, akhlak merupakan hal penting yang harus ditaati oleh Yusril
juga saudara-saudaranya, dimana abah dan uma sebutan untuk ayah dan ibu dari
Yusril, yang selalu menanamkan akhlak untuk berpegang kepada agama serta
tatakrama. Ayah Yusril yang juga merupakan seorang pendakwah di Belitung,
selalu mengajak Yusril untuk menemaninya keluar masuk penjara untuk
menyiarkan agama dan memberikan maslahat kepada para penghuni penjara, dari
sekian banyaknya saudara Yusril, hanya Yusril seoranglah yang selalu diajak
untuk menemani ayahnya berdakwah. Hal yang membedakan Yusril dengan
saudara-saudaranya yang lain adalah, terlihat dari semangat belajarnya yang
1Ibu hajah Nursiha Sandon lahir pada 14 juli 1929 di daerah Gantung, pada saat masih
jayanya Partai Masyumi, ibunda Yusril ini aktif diperkumpulan partai bidang perempuan yang tergabung dalam perkumpulan muslimat yang merupakan anak dari Partai Masyumi.
2Idris H Zainal lahir di desa Manggar pada 20 juli 1917, ini tidak aktif di Muhammadiyah tetapi aktif di PARTAI masyumi, dan sangat intens menceritakan sejarah Masyumi.
19
tinggi, dan juga belajar agama yang sangat disiplin. Yusril yang mengenal Partai
Masyumi dari ayahnya sendiri yang merupakan tokoh Masyumi di daerah
kelahirannya, didalam keluarganya proses sosialisasi politik telah berjalan karena
ayah dan ibunya selain taat beragama juga merupakan orang-orang yang aktif di
Partai Masyumi.3
b) Aspek Sosial
Yusril Ihza Mahendra setelah menamatkan sekolah menengah atasnya,
beliau melanjutkan studinya di jakarta di Universitas Indonesia, dalam kuliahnya
ini Yusril aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, beliau menjabat sebagai
ketua Majelis Perwakilan Mahasiwa ( MPM ) di UI pada tahun 1978-1979, beliau
pun aktif di Himpunan Mahasiswa Islam yang dikenal dengan HMI, dalam
aktivitas organisasinya Yusril banyak belajar dari tokoh-tokoh Masyumi seperti
Mohammad Natsir.
Dahulu ketika beliau masih dikampungnya, sering sekali mendengarkan
cerita tentang Masyumi dari ayahnya, dan sekarang setelah Yusril dewasa beliau
langsung ingin mengarungi dunia yang nyata, bertemu dan bersentuhan pikiran,
Intelektualitas dan pengalaman dengan mereka tokoh Masyumi serta meraup
prinsip yang sejati yang dimilikinya.
Pertama kali Yusril menjalin hubungan baik dengan tokoh Masyumi yaitu
dengan Prof. DR. Usman Raliby, Yusril mengenal baik Profesor Usman, sejak
pertama kali beliau masuk Universitas Indonesia pada tahun 1976, Yusril sering
diajak untuk berceramah agama, dan juga membantu aktivitas lainnya, dan dari
3Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra perjalanan Hidup, Pemikiran, dan Tindakan
Politik, h26
20
Prof Usman lah Yusril diperkenalkan dengan tokoh Masyumi lainnya yaitu
Mohammad Natsir dan yang lainnya.
Setelah perkenalan dengan para tokoh Masyumi itulah, Yusril mulai aktif
pada sebuah perkumpulan Lembaga Bantuan Hukum serta organisasi Nirlaba
Dewan Dakwah Islamiah Indonesia ( DDII ) yang dipimpin oleh tokoh Masyumi,
beliaupun diajak dan dilibatkan ketika DDII mendirikan lembaga LIPPM sebagai
peneliti, dan salah satu penelitiannya berhubungan dengan Pancasila, dan
kedekatan ini menumbuhkan pada diri Yusril kepada proses transformasi gaya pak
Natsir, baik pemikiran maupun gaya kepemimpinannya.
Dari aktivitas berkecimpung di berbagai organisasi inilah Yusril lebih
mengenal langsung pada Masyumi melalui tokoh-tokohnya langsung, sehingga
pada tahun 1980 beliau diperintahkan oleh Mohammmad Natsir untuk menulis
sejarah Masyumi, dan Yusril pun sangat berminat, cerdas dan menguasai apa yang
dimaksud dengan Modernis Islam itu, Mohammmad Natsir adalah guru dalam
politik dan Prof. Usman Raliby guru dalam persoalan pengetahuan Agama Islam.4
Masyumi ( Majelis Syuro Muslimin Indonesia ), merupakan sebuah
himpunan dari berbagi Ormas dan Partai-partai Islam yang menonjol di masa
pendudukan Jepang ( 1942-1945 ), yaitu antara lain Nahdalatul Ulama,
Muhammadiyah, Laskar Hizbullah, Laskar Hizbul Wathon, Partai Syarikat Islam
Indonesia, dan lain-lain. Pendirian Masyumi dideklarasikan pada 11 november
1945, setelah 3 bulan Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI,
sejak berdirinya Partai Masyumi ini, para pendirinya dari tokoh Masyumi sudah
4Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran dan Tindakan Politik,
h 30-34
21
memiliki pendirian bahwasanya Masyumi berjuang untuk keagungan Islam dan
kaum muslimin.5
Masyumi pada awalnya didirikan 24 oktober 1943 sebagai pengganti
MIAI ( majelis islam a’la indoneia ) adalah Badan Federasi bagi Ormas Isam
dibentuk dari hasil pertemuan 18-21 september 1937. KH HasyimAsy’ari
merupakan pencetus badan kerjasama ini sehingga menarik hati kalanganm
modernis.
MIAI mengoordinasikan berbagai kegiatan dan menyatukan umat Islam
menghadapi politik Belanda seperti menolak undang-undang perkawinan dan
wajib militer bagi umat Islam. KH Hasyim Asy'ari menjadi ketua badan legislatif
dengan 13 organisasi tergabung dalam MIAI. Setelah Jepang datang, MIAI
dibubarkan dan digantikan dengan Masyumi.
Karena Jepang memerlukan suatu badan untuk menggalang dukungan
masyarakat Indonesia melalui lembaga agama Islam. Meskipun demikian, Jepang
tidak terlalu tertarik dengan partai-partai Islam yang telah ada di zaman Belanda
yang kebanyakan berlokasi di perkotaan dan berpola pikir modern, sehingga pada
minggu-minggu pertama, Jepang telah melarang Partai Sarekat Islam
Indonesia (PSII) dan Partai Islam Indonesia (PII). Selain itu Jepang juga berusaha
memisahkan golongan cendekiawan Islam di perkotaan dengan para Kyai di
pedesaan. Para Kyai di pedesaan memainkan peranan lebih penting bagi Jepang
karena dapat menggerakkan masyarakat mendukung Perang Pasifik, sebagai
buruh atau tentara. Setelah gagal mendapatkan dukungan dari kalangan nasionalis
5Drs Firdaus Syam, M.A dan Drs. Ahmad Suhelmi, M.A, Ahmad Sumargono Dai dan Aktivis Pergerakan Islam yang Mengakar di Hati Umat ( jakarta: millenium publisher, 2004 ), h 74-75
22
di dalam Putera, Jepang mendirikan Masyumi.
Masyumi pada zaman pendudukan jepang belum menjadi partai namun
merupakan federasi dari empat organisasi Islam yang di izinkaan pada masa itu,
yaitu Nahdalatul Ulama, Muhamadiyah. Persatuan Umat Islam, dan Persatuan
Umat Islam Indonesia, setelah menjadi Partai Masyumi mendirikan surat kabar
harian abadi pada 1947.
Di antara tokoh-tokoh Masyumi yang cukup dikenal adalah:
� KH Hasyim Asy'arie
� KH Wahid Hasjim, yang juga adalah putra dari KH Hasyim Asy'arie.
� Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka), menjadi wakil Masyumi
dalam Konstituante
� Muhammad Natsir,Menteri Penerangan di Kabinet Presidentil masa
revolusi ,Perdana Menteri Pertama NKRI, terkenal dengan Mosi Integral
Natsir yang mengubah Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan
Republik Indonesia
� Syafrudin Prawiranegara,Menteri Kemakmuran di Kabinet Presidentil
masa revolusi,Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia,Gubernur Bank
Indonesia Pertama, terkenal dengan kebijakanGunting Sjafrudin
� Mr. Mohammad Roem, Diplomat ulung yang dikenal lewat inisiatifnya
dalam perundingan yang kemudian dikenal sebagai Perundingan Roem -
Royen
� KH. Dr. Isa Anshari,Ketua Partai Masyumi di Parlemen yang dikenal
lantang dan tegas dalam memegang teguh prinsip perjuangan termasuk saat
23
polemik dasar negara berlansung di majelis konstituante sebelum akhirnya
dibubarkan oleh sebuah Dekrit Presiden tertanggal 5 Juli 1959
� Kasman Singodimedjo,Daidan PETA daerah Jakarta, tanpa jaminan
keamanan dari Daidan PETA Jakarta tidak akan ada rapat umum
IKADA & Proklamasi Kemerdekaan NKRI
� Dr. Anwar Harjono, Merupakan Juru Bicara terakhir partai masyumi yang
dibekukan oleh pemerintah orde lama sehingga lahirlah Keluarga Besar Bulan
Bintang yang di masa orde baru mendirikan Organisasi Dakwah yakni Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan di masa orde baru menjadi inspirator
bagi lahirnya kekuatan politik baru penerus perjuangan Masyumi yakni Partai
Bulan Bintang (PBB)6
Satu hal lain lagi yang memang merupakan kedekatan hubungan antara
Yusril Ihza Mahendra dengan Masyumi yaitu pemberian peniti emas yang
dimiliki oleh M. Natsir yang diberikan padanya sebagai symbol estapet
perjuangan Islam, dengan partainya yaitu Partai Bulan Bintang.
Anwar Haryono tokoh Masyumi mengharapkan agar Partai Bulan Bintang
yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra yang dipimpin oleh yang kaum muda,
di support oleh kaum muda dan direstui oleh kaum tua di tengah-tengah
masyarakat ini.Keberadaanya sangat diharapkan oleh keluuarga besar Partai Bulan
Bintang untuk bisa mewujudkan kembali wajah politik yang sejuk dan bermanfaat
bagi rakyat serta diharapkan mampu tampil sebagai kekuatan yang diharapkan
bisa menjadi penerus Masyumi.
6http://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Syuro_Muslimin_Indonesia
24
Ketika deklarasi PBB dipersiapkan, sebenarnya Yusril disiapkan menjadi
sekretaris jenderal partai, dan Amin Rais sebagai ketua umum, namun menjelang
deklarasi Amin Rais menolak menjadi ketua umum, sehingga sejarahpun berubah.
Akhirnya yusril lah yang dipilih menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang.7
“ Saya sendiri sejak awal tidak berminat menjadi Ketua Umum Partai. Saya
merasa saya lebih sebagai seorang aktivis dan akademisi, daripada seorang
politisi. Memang saya adalah salah seorang yang paling aktif membangun idea
pembentukan partai ini dan melakukan sosialisasi ke mana-mana.Namun saya
tidak berminat jadi Ketua. Saya akhirnya terpaksa menerima jabatan ketua itu
setelah tidak ada alternative lain, karena Amin Rais yang mula-mula mengatakan
sudah 90 persen OK menjadi Ketua partai ini, tiba-tiba menyatakan tidak
bersedia dan akan mendirikan partai lain yang lebih pluratistis, tidak spesifik
partai Islam. Anwar Harjono dan Abdul Qadir Jailani yang mendesak saya agar
mau menerima jabatan Ketua Partai yang baru ini.“Kalau ente tidak mau, ya
sudah bubar saja, gak usah bikin partai” kata Qadir. Anwar Harjono
mengatakan bahwa “Saudara adalah generasi muda yang paling dekat dengan
Pak Natsir dan mengerti pikiran-pikiran beliau, serta mengerti sejarah dan
ideology Masyumi. Karena itu, saya minta agar Saudara yang memimpin partai
ini. Amin Rais, tidak jadi, walau sebelumnya sudah mengatakan 90 persen setuju
memimpin partai baru ini”.8
Pernyataan Yusril Ihza Mahendra pun dibenarkaan oleh Syarifien Maloko,
bahwasanya “ Yusril Ihza Mahendra yang memang dimata para tokoh Masyumi
saat itu tidak punya pilihan lain kecuali dia, pertama usia muda, dibanding
7www.kompas.com 8Hasil wawancara di kantor bapak Yusril Ihza Mahendra, Ihza & Ihza Law Firm, selasa
26 juli 2011, jam 17.30 WIB.
25
dengan yang lain, dan dia memiliki kualifikasi sebagai seorang akademisi,
professor cerdas dan khususnya kepakarannya di bidang hukum tata Negara “.9
Menurut DR. Ahmad Sumargono “ terpilihnya Yusril sebagai pemimpin partai itu
karena Yusril merupakan sosok tokoh yang memiliki suatu keberanian dalam
pernyataan-pernyataanya, dan juga pakar dalam bidang hukum Tata Negara,
selain itu beliaupun merupakan tokoh muda yang penampilannya cukup tampan,
tetapi beliau pintar dan pandai dalam hukum Tata Negara.10
Dapat dilihat betapa kuat hubungan Masyumi dan Yusril dan juga
partainya yaitu Partai Bulan Bintang yang sudah melekat sejak awal berdirinya
dan selain juga mewarisi kebesaran Masyumi dengan seluruh tradisi yang
melingkupinya, Partai Bulan Bintang juga didirikan sebagaimana Masyumi
pertama kali dahulu berdiri yang didukung oleh puluhan ormas.11
B. Pengaruh yang Melatar belakangi Pemikiran Yusril Ihza Mahendra
Pemikiran merupakan sebuah proses atau pun sebuah cara dari seseorang
yang akan menghasilkan sebuah karya, atau sebuah hasil bentuk pemikiran12.
Yusril Ihza Mahendra merupakan seorang pemikir gerakan modernis Islam, dalam
gerakan modernis Islam ada dua hal yang terkandung dalam gerakan modernisme
yang berhubungan dengan Islam yaitu, yang pertama memberikan suatu pesan
atau isarat seajarah bahwa adanya suatu tuntutan kekuatan dari para pemikir
anggota maupun tokoh Islam di masa lalu untuk mengembalikan Ajaran Islam
9 Hasil wawancara dengan H.M. Syarifien Maloko, SH., M.Si, selasa, 08 November
2011, jam 15:00 WIB, di DPP PBB 10 Hasil wawancara dengan DR. Ahmad Sumargono, SE, MM di rumah DR. Ahmad
Sumargono, 12 Desember 2011, jam 10:00 WIB 11http://bulanbintang.wordpress.com , diakses 13 april 2011 12http://www.artikata.com/arti-374036-pemikiran.html, dikutip hari rabu 18 mei 2011
26
yang sampai kini telah menyebar sampai ke pelosok- pelosok. Dan yang kedua
adalah suatu gerakan faham atau metode yang memberikan pencerahan bagi umat
Islam mengenai hubungan erat antara ruh ajaran Agama dengan kemajuan atau
perubahan peradaban Manusia.
Dalam gerakan Modernisme Islamini merupakan suatu fenomena
pembaruan keagamaan, sosial, budaya dan politik, namun penyesuain dalam
pemikiran dan penerapan selalu memadukan antara al Qur’an dan Hadis dengan
kekuatan intelektualitas13 manusia secara harmonis. Gerakan modernismeIslam
merupakan mereka yang mempunyai organisasi yang lebih teratur yaitu
kepemimpinan yang tidak bersifat personal dan diperoleh melalui seleksi yang
lebih lugas.14
Dalam pemikiran gerakan modernis Islam, Yusril dalam pemikirannya
dipengaruhi oleh seorang tokoh gerakan modernis Islam yaitu Mohammad
Natsir15, yang merupakan seorang tokoh Masyumi. Gerakan modernis Islam di
Indonesia bermunculan pada dekade kedua dan ketiga abad ke 20 dengan lahirnya
Muhamadiyah, persatuan Islam, dan al irsyad yang merupakan gerakan sosial
keagamaan serta sarekat Islam yang merupakan gerakan politik, al-Qur’an dan
sunnah meruapakan sarana kontrol dalam pemikiran modernis Islam.16
13 Intelektualitas adalah tingkat kecerdasan 14 Firdaus Syam, Yusril Ihza Maahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran Dan Tindakan
Politik, ( Jakarta: pt dyatama milenia, 2004 ), h 55-59 15Mohammmad Natsir, lahir 17 juli 1908, dikampung jembatan berukir, kota Alahan
Panjang Sumatera Barat, Idris Sutan Saripado Ayahnya, dan Ibunya Khadijah, pada 1923 beliau mengenyam pendidikan sistem sekolah eropa ( his ), sekolah islam diniyah di Minangkabau, dan penyelesaian pendidikan MULO, di padang dan pada 1927 beliau masuk AMS di Bandung, pada 6 februari 1993 beliau wafat di jakarta.
16Prof. Dr. Moh Mahfud MD, S.H, S.U, Dasar Dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia,( jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001 ), h 16-17
27
Yusril Ihza Mahendra dalam pemikiran poltiknya yaitu etika17Islam
dalam perpolitikan di Indonesia, beliau mengemukakan bahwasanya sumbangan
terbesar dalam pembangunan politik di Indonesia yaitu dibidang etika, dan juga
konsepsi dasar dibidang politik, yang merupakan dalam bentuk keadilan,
demokrasi dan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia. Menurut pandangan Yusril
Islam tidak dapat dipisahkan dari politik, karena menurutnya sejarah awal
kebangkitan Ajaran Islam yang telah dibawa oleh Rasulullah di Jazirah Arab telah
membuktikannya, betapa memang Islam tidak bisa dipisahkan dari politik.Norma-
norma etika harus hidup di dalam hati-sanubari setiap orang. Dia harus tumbuh
sebagai kesadaran. Dasar dari segala norma etika adalah keadilan.18
Hasil pemikiran Yusril ini menjadikan Partai Bulan Bintang yang
menginginkan sekali bahwasanya memasukkan 7 kata kedalam batang tubuh
Undang-undang 1945. Yaitu dengan kewajiban menjalan Syriat Islam bagi
pemeluknya.
Madinah yang dahulu sebelumnya bernama Yatsrib, setelah Nabi
Muhammad hijrah berganti menjadi Madinah yang merupakan kata yang berasal
dari kata dien yang berarti ajaran dan berasal dari Tuhan, dari dien lah tercipta
masyarakat terdapat norma-norma yang perlu ditegakkan dan diperlukan
kekuasaan, dan kekuasaan memiliki arti Mudun, Madain yang juga berasal dari
dien tercipta kotaYatsrib yaitu Madinah dan akhirnya terbentuk masyarakat
17 Etika adalah pengkajian soal moralitas atau terhadap nilai tindakan moral 18 Artikel etika intelektualisme dan propaganda Yusril Ihza Mahendra dalam blog
pribadinya
28
berperadaban yaitu Tamadhun, dari konsep etimologi19 inilah sukar untuk
melepaskan Islam dan politik.
Demikian yang melandasi awal pemikiran Yusril dalam politik, dengan
mengungkapkan pandangannya melalui Nabi Muhammad yang hijrah ke
Madinah, dan di Indonesia pun ternyata Islam sudah bertransformasi20 sesuai
dengan keadaan zamannya. Dalam hal ini Yusril mengungkapkan pandangannnya
dalam Islam dengan kenegaraan dan pembukaan UUD 45, Menurutnya Islam
memberikan nilai-nilai terutama dibidang etika yang dapat ditransformasikan
kedalam struktur sebuah Negara, dan tidak perlu Negara tersebut disebut Negara
Islam, menurutnya yang terpenting adalah substansinya, sehingga walaupun tidak
eksplisit ( gamblang ) disebut Islam tetapi rumusannya menampung intisari
ajaran-ajaran Islam dibidang kenegaraan. Dan menurutnya yang terpenting
sekarang adalah generasi muda Islam selain Intelektualisme21, Spiritualisme
keagamaan, juga yang terpenting adalah membangun etika bangsa yang diwarnai
nilai-nilai Islam.22
Pemikiran politik lainnya dari Yusril Ihza Mahendra adalah Perjuangan
Syariat Islam Dalam Amandemen ( Usul Perubahan ) Konstitusi. Dalam hal ini
Yusril mengemukakan bahwasanya penerapan syariat Islam sudah ada sejak
jaman Kolonial Belanda, dan sudah diberlakukannya Syariat Islam walaupun
hanya sebatas pada masalah ibadah dan hukum perdata saja, artinya masih
19 Etimologi adalah penyelidikan mengenai asal usul kata atau istilah serta
pembatasannya dan pembahsannya 20 Transformasi adalah pengubahan atau perubahan bentuk 21 Intelektualisme adalah faham pengenalan melalui kecerdasan 22 Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra, Perjalanan Hidup, Pemikiran, Dan Tindakan
Politik, h 246-248
29
terbatas pada bagian tertentu saja tetapi intinya sudah ada pengakuan mengenai
keberadaan hukum Islam dalam Masyarakat Indonesia. Dan setelah itulah Yusril
Ihza Mahendra mengajukan gagasan menjadikan syariat Islam sebagai sumber
hukum.
Menurutnya syariat Islam merupakan sumber hukum tertinggi dalam
sebuah Negara, syariah sebagai sumber hukum dan syariah sebagai hukum
menurutnya berbeda karena apabila syariah sebagai sumber hukum syariah
menjadi rujukan dalam membentuk hukum nasional, karena telah diketahui
bahwasanya syariah dalam bidang muamalat yang detail hanya terbatas dalam
hukum perkawinan daan warisan, dan diluaar dua bidang itu hanya merupakan
prinsip-prinsip dan dapat ditransform menjadi hukum nasional.
Dari hasil pemikiran inilah Yusril dan partainya yaitu Partai Bulan
Bintang yang merupakan partai paling gigih dalam memperjuangkan masuknya
tujuh kata yang dikenal dengan “ dengan kewajiban menjalankan kewajiban
syariat Islam bagi pemeluknya “ kedalam batang tubuh UUD 1945. Yusril Ihza
Mahendra dan Partai Bulan Bintang berkeyakinan bahwasanya syariat Islam
adalah merupakan hukum yang sangat dekat dengan perasaan hukum mayoritas
penduduk Indonesia, dan hukum itu tidak dapat ditegakkan dengan baik apabila
tanpa adanya keterlibatan Negara yang memiliki kekuasaan, untuk menegakkan
aturan hukum syariat tersebut.
Namun demikian Yusril pun menghimbau bahwasanya untuk
Mentransformasikan syariat Islam menjadi kaidah hukum positif di Indonesia
30
memerlukan proses politik yang Konstitusional23 dan Demokratis. Dalam hal ini
Partai Bulan Bintang yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra tidak ingin
memaksakan penerapan syariat Islam dengan cara pemaksaan dan kekerasaan.24
C. Pertimbangan Mendirikan Partai Islam
a) Ideologi25
Partai Islam di Indonesia bukan sesuatu yang asing lagi karena bangsa ini
sudah mengenal istilah partai Islam sejak tahun 1905 dengan berdirinya Partai
Syarikat Islam, dan partai Islam ini tambah semarak pada waktu pemerintahan
orde lama dengan tumbuhnya partai-partai yang berbasis Islam yang ikut
berkiprah pada pemilu 1955, dan tidak dapat dipungkiri lagi sejak jatuhnya Orde
Baru banyaknya bermunculan Partai Islam.
“ Bagi saya Islam bukan sekedar agama dalam arti sempit, tetapi suatu way of life
yang juga memberikan inspirasi bagi pemikiran dan tindakan. Adanya kekuatan
politik Islam bagi saya adalah suatu keharusan untuk mewujudkan tujuan-tujuan
Islam dalam kehidupan nyata umatnya yang hidup pada suatu zaman dan tempat
tertentu.”26
Partai menurut istilah artinya adalah satu kelompok masyarakat yang
23 Konstitusional adalah berdasarkan undang-undang dasar 24 Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra, Perjalanan Hidup, Pemikiran, Dan Tindakan
Politik, h 308-311 25Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan.Kata ideologi sendiri diciptakan oleh
Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik.Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
26Hasil wawancara di kantor bapak Yusril Ihza Mahendra, Ihza & Ihza Law Firm, selasa 26 juli 2011, jam 17.30 WIB.
31
disatukan oleh arah sasaran tujuan yang sama, dan Partai Islam adalah partai
politik yang berdasarkan ajaran-ajaran Islam dalam seluruh aspek kegiatan-
kegiatanya mulai dari pengambilan Nama, Asa, Visi, Misi, dan Tujuannya.
Artinya adalah apabila sebuah partai yang berbasis Islam tetapi program-program
dan tujuannya tidak sesuai dengan asas Islam maka tidak layak atau tidak dapat
dikatakan Partai Islam.27
Menurut Yusril Ihza Mahendra dalam mendirikan partai Islam yaitu
menurutnya partai keagamaan itu sah dan Konstitusional, asal dasar dan tujuannya
tidak bertentangan dengan dasar Negara, serta tidak memusuhi Demokrasi, fobia
terhadap partai keagamaan yang dikait-kaitkan dengan disintegrasi Bangsa,
merupakan konsep warisan Orde Baru. Dari sejarah tidak ada bukti bahwa sebuah
partai semacam itu pernah menampilkan apalagi melakukan, pemberontakan
untuk disintegrasi.Pada pemilu 1955 tak terjadi bentrokan.Dalam sebuah
kampanye PNI dan Masyumi bisa berbagi satu lapangan bola, di jaman Orde Baru
ketika semua partai memiliki asas tunggal malah berkelahi terus. Yusril
mengungkapkan bahwasanya Islam membangun dan menghargai hak-hak orang
lain, kalau ada yang merusak gereja umat Islam wajib membela dan mencegah
perusakan itu, hal ini termuat dalam Piagam Madinah.
Yusril Ihza Mahendra sebagai pemimpin partai Islam yaitu Partai Bulan
Bintang, partai yang memperjuangkan umat Islam dan Bangsaa Indonesia, sebab
mendirikan partai politik disebuah Negara untuk menyelesaikan masalah-masalah
Bangsa, dan dengan mendirikan partai ini Insya Allah termasuk kedalam
27 Artikel Partai Islam oleh DR Muqoddam cholil, M.A di akses hari sabtu 21 mei 2011
32
perjuangan kekuasaan politik dan dengan kekuasaan politik inilah akan
memperbaiki persoalan-persoalan yang sedang dihadapi bangsa, dalam
perjuangan ini tidak hanya didataran moral akademis, sebab strategi untuk
melakukan perubahan atau perbaikan memerlukan kekuatan politik, makadari
itulah partai Islam ini didirikan.
“Partai ini dimaksudkan untuk membangun kembali kekuatan politik Islam
modern di Indonesia. Nama Bulan Bintang menggambarkan bahwa partai ini bermaksud
untuk menghimpun kembali kekuatan para pendukung eks Masyumi yang dibubarkan
Soekarno di tahun 1960. Partai memang menimba inspirasi dan pengalaman dari Partai
Masyumi di masa lalu, dengan tentu memperhatikan sungguh-sungguh situasi yang sudah
berubah”.28
Dalam politik Islam tidak memerlukan wadah tunggal, wadah tunggal itu
adalah hasil dari masa Orde Baru dan tidak Demokratis, Yusril pernah
menganjurkan umat Islam sebagai kekuatan politik Islam yang bisa saja
merupakan aliansi berbagai kelompok, dan mungkin saja ada beberapa kelompok
dan itu tidak perlu untuk dihalang-halangi lagi.
28Hasil wawancara di kantor bapak Yusril Ihza Mahendra, Ihza & Ihza Law Firm, selasa
26 juli 2011, jam 17.30 WIB
33
BAB III
PROFIL PARTAI BULAN BINTANG
A. Berdirinya Partai Bulan Bintang
Partai Bulan Bintang adalah salah satu partai Islam yang berada di
Indonesia, Sebagai Partai Islam, Partai Bulan Bintang melandaskan
perjuangannya pada ajaran-ajaran Islam yang berlaku Universal dan bersifat
“Rahmat Bagi Sekalian Alam” sebagaimana dikatakan Al-Qur’an. Universalisme
ajaran Islam, terutama tentang asas keadilan, kejujuran, kebenaran, pemihakan
kepada kaum yang lemah dan tertindas, penghormatan terhadap harkat dan
martabat manusia apapun Agama yang mereka peluk.1
Maka dari itu sejak berdirinya Partai Bulan Bintang pada 17 juli 1998,
banyak menarik simpatisan baik dari golongan muslim maupun non muslim, yang
menurut mereka bahwasanya Partai Bulan Bintang ini merupakan partai Islam
yang sejuk dan tenang dan tidak menampilkan kesan perbedaan dan kesan
menakutkan mereka kaum non muslim. Sikap simpatinya kaum non muslim pun
ditunjukkan dengan menghadiri kampanye Partai Bulan Bintang.
Sebenarnya tidak heran kalau mereka kaum non muslim memiliki rasa
simpati terhadap partai Islam karena pada masa silam disaat jayanya Partai
Masyumi yang merupakan partai Islam masa orde lama, sudah terjalin baik antara
tokoh-tokoh non muslim dan tokoh-tokoh muslim, seperti Muhammad Natsir,
Prawoto Mangkusasmito, Mohammad Roem, dan masih banyak lagi lainnya, dan
1http://yusril.ihzamahendra.com/2008/07/10/hanya-ada-satu-kata-
maju/,diakses senin 11 april 2011
34
tokoh dari Nasrani yaitu seperti A.J. Kasimo, inilah bukti yang otentik
bahwasanya perbedaan agama dan perbedaan ideology politik tidak menghambat
rasa persatuan dan saling memiliki selayaknya saudara yang bahu membahu guna
membangun Indonesia yang bermartabat.Partai Bulan Bintang yang didirikan oleh
Yusril Ihza Mahendra dimasa reformasi ini, merupakan partai penerus Masyumi
yang pernah jaya dimasa dahulu.
Dikatakan bahwasanya Partai Bulan Bintang merupakan partai penerus
Masyumi karena pada tahun 1989 keluarga besar Partai Bulan Bintang
membentuk forum Ukhuwah Islamiyah, forum ini berfungsi sebagai wadah
silaturahmi tokoh Islam. Pada masa ini yaitu masa Orde Baru dimana penguasa
Orde Baru yang cenderung anti politik Islam, maka dari itu keinginan untuk
mendirikan partai Islam pun dipendam, dan ketika berhembusnya angin reformasi
maka semakin kuat FUI untuk mendirika partai Islam.
Untuk mendirikan sebuah partai Islam maka tokoh-tokoh dari FUI ini pun
merangkul ormas Islam yang bertaraf nasional guna mencapai tujuan yang lebih
besar secara bersama-sama. Setelah itu kerjasama ini melahirkan Badan
Koordinasi Umat Islam, pada tanggal 12 mei 1998. Ormas Islam yang masuk
kedalam BKUI ada 40 ormas, tetapi yang resmi bergabung dengan BKUI ada 22
ormas Islam, dan dari BKUI inilah keinginan dari FUI untuk mendirikan partai
Islam terealisasikan, dan partai Islam yang akan didirikan merupakan partai yang
berlandaskan Izzul Islam Walmuslimin2. Setelah beberapa kali melakukan
pertemuan tim partai ataupun komisi politik BKUI menyepakati masalah prinsip
2 Yudi Pramuko, Yusril Ihza Mahendra Sang Bintang Cemerlang Perjuangan
Menegakkan System Dan Akhlak Berpolitik ( Jakarta: putera berdikari bangsa, 2000 ), h 67
35
yang akan di ajukan dalam anggaran dasar yaitu nama Partai Bulan Bintang,dan
kesepakatan inipun langsung dilakukan ikrar penanda tanganan berdirinya Partai
Bulan Bintang. Rapat yang diselenggarakan dikediaman Dr. Anwar Harjono, tim
partai menyepakati Prof. Dr Yusril Ihza Mahendra sebagai pemimpin Partai Bulan
Bintang, dan pada tanggal 26 juli 1998 di halaman Masjid Al Azhar, Partai Bulan
Bintang pun dideklarasikan.3
Tujuan dari didirikannya Partai Bulan Bintang adalah “ untuk membangun
bangsa dan Negara bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia, tanpa membedakan
asal usul keturunan, agama, maupun golongan sesuai prinsip Islam sebagai
Rahmatan lil’alamin “.4
Sebagai partai Islam yang lahir setelah Era Reformasi Partai Bulan
Bintang tidak pernah sedikitpun menyurutkan langkah Perjuangan Penegakan
Syariat Islam melalui Jalur yang Konstitusional melalui perjuangan politik yang
Islami, berkemajuan dan bermartabat. Sesungguhnya agenda perjuangan Partai
Bulan Bintang melingkupi keseluruhan aspek dalam dimensi pembangunan
bangsa namun tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai partai Islam yang berkemajuan
perjuangan Syariah tetap menjadi ruh dan landasan bagi perjuangan partai.5
Dalam hal ini memang benar bahwasanya Partai Bulan Bintang terus
berjuang agar hukum yang dipakai di Indonesia ini adalah hukum Islam, tetapi
tidak harus Negara ini berubah dari republic menjadi Negara Islam, karena sekali
lagi diketahui bahwasanya di Indonesia ini memiliki 5 agama, walaupun
3 Dr. Laurance Castles, Perkenalan Prediksi Harapan Pemilu 1999 Tujuh Mesin
Pendulang Suara, (Yogyakarta:LKIS, 1999 ), h 58 4 Yudi Pramuko, Yusril Ihza Mahendra Sang Bintang Cemerlang Perjuangan
Menegakkan System Dan Akhlak Berpolitik ( Jakarta: putera berdikari bangsa, 2000 ), h 68-70 5 Hasil muktamar II PBB, Khittah Perjuangan Partai Bulan Bintang
36
mayoritasnya beragamakan Islam.
B. Visi dan Misi Partai Bulan Bintang
Visi dari Partai Bulan Bintang adalah mewujudkan masyarakat Indonesia
yang Islami.Sedangkan misi dari Partai Bulan Bintang adalah membangun
masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, mandiri, berkpribadian tinggi,
cerdas, berkeadilan, demokratis, dan turut menciptakan perdamaian dunia
berdasarkan nilai-nilai Islam.6
Sebuah visi dan misi akan tercapai dengan sebuah kekuasaan yang berarti,
karena bahwasanya organisasi hanya alat, dan partai juga hanya alat, dan dengan
kekuasaanlah prinsip-prinsip Islam dalam dunia ini akan hidup, sebab bahwasanya
tanpa kekuasaan kita hanya bisa mengikuti saja hukum yang ada.7
Benar bahwasanya sebuah kekuasaan itu akan bisa mempengaruhi visi dan
misi dari sebuah partai, dan apa bila sebuah paartai yang sudah memiliki visi dan
misi tetapi ternyata tidak memiliki kekuasaan, hanya mampu mengikuti keadaan
hokum yang berlaku saja, dan tidak dapat dipungkiri bahwasanya kekuasaan
memiliki arti penting dalam sebuah organisasi.
C. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Bulan Bintang
Partai Bulan Bintang yang berasaskan Islam, yaitu berpedoman
sepenuhnya terhadap ajaraan Islam, sebuah sistem panduan hidup yang pokok-
pokok ajarannya meliputiAkidah, Syariah, dan juga Akhlak. Maka dari itu
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan khittah( garis ) perjuangan partai
6 Hasil Muktamar II Partai Bulan Bintang, Khittah Perjuangan Partai Bulan Bintang, (
Jakarta: DPP PBB, 2005 ), h.118 7 Hasil wawancara dengan H.M. Syarifien Maloko, SH., M.Si, selasa 08 November 2011
WIB, di DPP PBB
37
berpedoman pada pokok-pokok ajaran islam tersebut. maka dari itulah seluruh
aspek perjuangan dengan sikap, ucapan, dan prilaku segenap fungsionaris dan
pengkaderisasian partai harus berlandaskan dan berpedoman pada Islamyang
prinsip-prinsip ajarannya cukup jelas, baik al Qur’an maupun Hadist.8
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Bulan Bintang adalah
yang merupakan aturan dasar berjalannya sebuah organisasi yang terdiri dari asas,
tujuan, lambang, serta aturan lainnya, yang mengatur tentang partai
tersebut.AD/ART partai dibuat dan disepakati dalam forum tertinggi yaitu
muktamar yang melibatkan seluruh anggota atau utusan dari jumlah anggota
diseluruh Indonesia.
Untuk penjelasan tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Partai Bulan Bintang, akan dicantumkan sebagai lampiran dalam penulisan ini,
karena banyaknya bagian yang ada pada AD/ART partai tersebut.
D. Program-program Partai Bulan Bintang
Program adalah merupakan suatu rencana kerja sebuah partai yang
menjadi sebuah kesepakatan kepengurusan partai, untuk dilaksanakan dalam satu
periode ( lima tahun ), dari setiap masa jabatan kepengurusan sehingga tujuan dari
partai akan tercapai dengan terencana dan sistematis. Maka dari itu untuk
menjadikan sebuah partai yang besar dan diterima masyarakat banyak, maka
program-program yang disusun harus lebih bisa menyentuh kepada kepentingan
masyarakat Indonesia secara nyata dan jelas.
Menurut Syarifien Maloko “Islam itu juga kan memperjuangkan aspirasi
8 Hasil Muktamar II, Tafsir Asas Partai Bulan Bintang, ( Jakarta: DPP PBB, 2005 ), h. 76
38
Politik, bahwa dengan kekuasaan banyak program, system atau banyak cita-cita
Islam yang bisa diterapkan, dan kekuasaan itu bisa diraih dengan pemilihan
umum, dalam arti kita memiliki wakil di DPR, intinya bahwa seperti hal layak
tau, PBB didirikan sebagai sebagai pelanjut cita-cita Masyumi, Masyumi ingin
bicara dalam pentas Politik begitu juga dengan PBB, tidak ada dihotomikan
antara Politik dengan Agama, atau antara Agama dengan Negara, justru Negara
itu juga alat untuk bagaimana mewujudkan cita-cita Tuhan cita-cita Rosul dalam
kehidupan, dan dalam Al Quran pun diajarkan dan itu yang menjadi icon Partai
ini izzul Islam wal Muslimin. Tetapi sejarah membuktikan bahwasanya
kemenangan masih tertunda terlihat dari hasil pemilu pun hanya 11 orang yang
mewakili untuk Partai ini, dan justru di pemilu terakhir kemarin tidak ada, jadi
memang kita kekuasaan itu menjadi penting untuk menggolkan cita-cita. Dalam
bidang hukum Yusril mampu memasukkan prinsip-prinsip Islam itu dalam menata
hukum di Indonesia ini, dan terakhir ini adalah draf rancangan Kitab Undang-
undang hokum pidana ( KUHP ), dan sudah disampaikan ke DPR masa beliau
masih menjadi Menteri.9
Benar bahwasanya sebuah program partai akan terealisasikan apabila,
partai memiliki kekuasaan, karena dengan kekuasaanlah sebuah program akan
terealisasikan.
Adapun program kerja dari Partai Bulan Bintang sebagai berikut:
Program Internal Partai
Program kerja internal adalah rencana kerja kedalam, yakni dimana
9 Hasil wawancara dengan Syarifien Maloko,selasa 08 november 2011, di DPP PBB,
jam 15:00 WIB
39
program-prgram tersebut dilakukan untuk kemajuan dan keutuhan partai dalam
menghadapi kesiapan partai dalam menghadapi persaingan dengan partai politik
yang ada.
a. Pemberdayaan Organisasi dan Kaderisasi
• Melaksanakan reorientasi terhadap visi dan misi partai dalam keanggotaan
keluarga besar partai bulan bintang secara nasional, dengan melakukan
orientasi kepengurusan partai.
• Melaksanakan konsolidasi organisasi sampai pada tingkat yang paling
bawah
• Reformulasi struktur organisasi partai yang efektif dan efisien
• Melakukan kajian ulang pada konsep system dan juga melakukan
kaderisasi partai secara nasional
• Membentuk dan juga meningkatkan pemberdayaan badan-badan non
structural partai untuk memperluas basis massa dan dukungan paa partai,
dengan cara membentuk LSM
• Merumuskan dan juga mewujudkan system dan juga mekanisme
komunikasi dan silaturahmi yang efektif pada lingkungan partai secara
nasional
b. Dakwah dan Pembinaan Akhlakul Karimah
• Melakukan kajian keislaman disetiap kepengurusan partai
• Menyusun konsep dan metode daakwah yang efektif dan
melaksanakannya secara sistematis
40
• Memelihara dan mengembangkan Ukhuwah Islamiyah
• Melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan lembaga dakwah lainnya
agar terjadinya atau terciptanya syiar agama
• Membangun silaturahmi dengan ormas islam guna memperkuat basis
partai
• Membangun dan mengembangkan jaringan dakwah melalui masjid, dan
tempat ibadah lainnya
c. Pemberdayaan Ekonomi Anggota
• Memberikan peluang terhadap semua kader partai untuk mengakses
pengembangan usaha
• Membangun networking pengusaha bagi kepentingan kader partai secara
nasional
• Membangun pusat informasi dan komunikasi usaha bagi pengusaha kader
partai
• Mendorong lembaga permodalan bagi pengembangan usaha kader partai
• Menciptakan lapangan kerja dan usaha produltif
d. Pemberdayaan Generasi Muda
• Mendukung sepenuhnya usaha pemuda bulan bintang dan juga
memberdayakan generasi muda dan juga memperluas dukungan partai
melalui kaum muda
• Memberikan kesempatan lebih luas lagi kepada kaum muda untuk
41
memimpin partai
• Regenerasi kepemimpinan partai secara konsisten dan terus menerus
• Mengadakan pelatihan keterampilan berbasis teknologi informasi
e. Pemberdayaan Perempuan
• Pembinaan dan pengembangan potensi perempuan secara maksimaldalam
wadah khusus
• Memberikan kesempatan bagi kader perempuan untuk berperan lebih
besar lagi dalam kiprah partai sesuai dengan syariat Islam
• Meningkatkan advokasi dan hak-hak kaum perempuan yang bekerja baik
didalam maupun di Luar Negeri
f. Pembinaan dan Pengembangan Profesi
• Melakukan upgrading dan juga pelatihan terhadap kader partai yang
mengemban amanah sebagai pejabat publik
• Melakukan rekrutmen terhadap para akademisi dan professional untuk
berkiprah dalam partai
• Menyusun dan mendorong tegaknya kode etik baik bagi anggota
fungsionaris partai maupun anggota Legislatif dan pejabat publik yang di
fasilitasi partai
• Menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga profesi dalam bentuk forum
kajian.
Program Eksternal Partai
Program eksternal Partai Bulan Bintang sebagai berikut:
Pertahanan Luar Negeri dan Informasi
42
• Memperjuangkan tersusunnya undang-undang tentang wilayah Negara
kesatuan republik Indonesia serta penyempurnaan undang-undang tentang
pertahanan dan keamanan
• Merumuskan konsep system pertahanan dan keamanan
• Mendorong pemingkatan kualitas profesionalitas tentara nasional
Indonesia dan kepolisian republik Indonesia
• Memperjuangkan peningkatan sarana, prasarana dan teknologi pertahanan
keamanan serta kesejahteraan tentara nasioanl Indonesia dan kepolisian
republik Indonesia
Pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur Negara
• Memperjuangkan terselenggaranya pemerintahan yang berwibawa kuat,
bersih dan terhindar dari KKN
• Memperjuangkan berkembangnya budaya politik yang sehat dan
demokratis dengan melakukan tansformasi nilai-nilai Islam
• Memperjuangkan terlaksananya sayriat Islam dalam skala lokal yang
diakomodir dalam bentuk Perda
• Memperjuangkan kemudahan sertifikasi tanah khususnya tanah wakaf dan
hibah
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan
• Memperjuangkan program pembangunan pertanian, perkebunan,
perhutanan, kelautan dan perikanan sebagai basis strategi pengembangan
ekonomi nasional
• Mendorong dan memantafkan pola ekonomi nasional yang berlandaskan
43
nilai-nilai Islam
• Memperjuangkan peningkatan standar hidup dan kesejahteraan petani dan
nelayan
• Meningkatkan optimalisasi sumber daya alam serta teknologi tepat guna
untuk mengembangkan produktifitas ekonomi nasional
Hukum dan Perundang-undangan, HAM, dan Keamanan
• Memperjuangkan transformasi nilai-nilai Islam dalam peraturan
perundang-undangan
• Meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya sebuah
keamanan nasioanl melalui minat bela Negara, semangat nasionalisme dan
wawasan nusantara
Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat
• Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
perhubungan sebagai salah satu urat nadi kehidupan masyarakat
• Memperjuangkan fasilitas perumahan bagi rakyat kecil dan menata
pemukiman kumujh dengan pendekatan persuasif
• Mendorong peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap perkembangan
teknologi informasi daan komunikasi global
Pendidikan, Pemuda, Olah Raga, Pariwisata, Seni dan Budaya
• Mendorong peningkatan kualitas lembaga pendidikan Islam dan pesantren
terutama dalam mengembangkan model pendidikan terpadu yang
berwawasan imtak dan juga imtek
• Ikut serta dalam mengembangkan pariwisata, seni dan budaya yang
44
bernafaskan Islam
• Melakuka pembinaan generasi muda dengan model pendidikan dan
pelatihan di berbagai profesi
Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM,dan BUMN
• Mendorong terciptanya kerjasama internasional yang saling
menguntungkan dalam bidang perdagangan
• Memperjuangkan iklim investasi yang kondusif
• Mendorong pengelolaan BUMN berdasarkan prinsip-prinsip good
corporate governance
Energy, Sumber Daya Mineral., Riset Teknologi dan Lingkungan Hidup
• Memperjuangkan pengelolaan dan pemanfaatan energy dan sumber daya
mineral dengan basis pelestarian lingkungan hidup
• Memacu pertumbuhan lembaga-lembaga riset, khususnya dunia
pemdidikan dan umumnya organisasi kemasyarakatan
• Menciptakan dan membangun lingkungan hidup yang harmoni, teratur,
tertib, sehat dan bersih
Agama, Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan
• Membendung faham-faham keagamaan yang berkembang di masyarakat
serta bertentangan dengan tuntunan rosulullah
• Memperjuangkan suatu system jaminan social nasioanl bagi fakir miskin,
anak-anak terlantar dan para jompo
• Mendorong penguatan peranan perempuan di bidang politik, ekonomi,
social, budaya yang dilandasi dengan nilai-nilai Islam
45
Kependudukan, Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
• Mendorong peningkatan program-program kependudukanyang terencana
untuk menciptakan keluarga sakinah mawaddah warohmah
• Memperjuangkan jaminan nasioanl perlindungan kesehatan masyarakat
khususnya fakir miskin
• Memberikan kemudahan pelayanan dan proses administrasi dan perizinan
bagi tenaga kerja Indonesia
• Penyempurnaan program transmigrasi berbasisi ekonomi yang
berkesinambungan
Keuangan, Perbankan, dan Lembaga Keuangan bukan Bank
• Memperjuangkan penyusunan peraturan perundang-undangan perbankan
syariah dan lembaga keuangan bukan bank yang berdasarkan prinsip
syariah
• Memperjuangkan penggunaan mata uang emas dan perak sebagai salah
satu alat tukar dalam perdagangan dalam negeri.10
Partai yang merupakan suatu organisasi harus mampu mengembangkan
kemampuan organisasi supaya selalu bisa adaptasi dengan perubahan suatu
lingkungan dan juga masyarakat. Kemampuan beradaptasi ini diwujudkan dalam
kemampuan untuk selalu terus-menerus memproduksi isu politik dan juga
program kerja partai, sejalan dengan perkembangan yang terdapat dalam
masyarakat. Selain itu pula kemampuan untuk mengumpulkan dan mengolah data
informasi yang didapat dari lingkungan luar menjadi penting supaya atau agar
10 Hasil muktamar II PBB, Khittah Perjuangan Partai Nbulan Bintang, h 119-128
46
dapat terus menerus memperbaharui program kerja partai.11
Program-program kerja yang telah disepakati tidak terlepas dari idiologi
Partai Bulan Bintang itu sendiri yang merupakan cerminan dari visi dan juga misi
partai sebagaimana yang tercantum daalam bentuk rencana kerja. Guna
mempermudah dalam merealisasikan program-program tersebut perlu kerja sama
yang baik dan juga terarah dengan fungsionaris partai dan organisasi
kemasyarakatan lainnya.
E. Strategi Perjuangan Partai Bulan Bintang
1. Meningkatkan konsolidasi dan pemberdayaan partai sampai pada tingkat
paling bawah, yaitu anak ranting
2. Melakukan pembinaan dan pengembangan spirit ukhuwah Islamiyah
dengan menghormati pluralitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Membangun citra partai sebagai partai Islam yang dicintai
4. Melaksanakan aktifitas yang menyentuh kepentingan umat
5. Pemberdayaan generasi muda dan perempuan
Dalam strategi diatas dapat diharapkan bisa mengakomodir kepentingan
keluarga Partai Bulan Bintang secara menasional dan menjunjung pluralitas
masyarakat Indonesia, dan yang pentingnya adalah seluruh masyarakat Indonesia
secara luas dengan mempertimbangkan kapasitas kemampuan sumber daya
manusia yang ada serta kepentingan misi partai untuk mencapai tujuan
11 Firmanzah, Mengelola Partai Politik ( Jakarta: yayasan obor Indonesia, 2008 ) h 380
47
keberadaanya di tengah masyarakat dan bangsa.12
F. Karakteristik Partai Bulan Bintang
Symbol Partai Bulan Bintang yaitu Bulan dan Bintang yang merupakan
gambaran kesinambungan historis perjuangan Islam sejak berabad-abad lampau,
dimana simbol ini pun pernah digunakan oleh Partai Masyumi, karena itulah
Partai Bulan Bintang memiliki kaitan erat dengan Partai Masyumi.13
Asas Islam bagi Partai Bulan Bintang yaitu meyakini sepenuhnya pada
ajaran Islam yaitu Rahmat bagi seluruh alam. al Quran adalah sebagai petunjuk
secara menyeluruh bagi umat manusia, yang merupakan sebagai penjelas dan
pembeda antara kebenaran dan juga kesalahan, karena itulah partai meyakini Al
quran dan Al hadist terdapat petunjuk-petunjuk yang menyeluruh atau universal
tentang persoalan yang dihadapi manusia.
Partai pun memegang penuh Akidah Islamiyah dan berpolitik berdasarkan
prinsip Akhlak Islamiyah, dan bagi Partai Bulan Bintang politik bukanlah
menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan tetapi politik harus didasarkan
pada akhlak yang baik. Penegakkan syariat Islam yang utuh dalam kehidupan
masyarakat bangsa dan negara memerlukan posisi dan juga peran politik yang
kuat. Maka dari itu perjuangan politik umat Islam yang dilaksanakan Partai Bulan
Bintang merupakan sebuah kewajiban syar’i dalam upaya melaksanakan
kewajiban mengikuti sunnah atau tauladan Rosulullah SWT.14
12 Hasil muktamar II Partai Bulan Bintang, Khittah Perjuangan Partai Bulan Bintang, h.
119 13 http://ulwani .tripod.com/partai_politik_dalam_islam.htm, diakses senin 11 april 2011 14 Musa Kazhim dan Alfian Hamzah, 5 Partai dalam Timbangan,( Bandung: Pustaka
Hidayah, 1999 ), h. 107
48
BAB IV
PERAN YUSRIL TERHADAP PARTAI BULAN BINTANG
A. Yusril Sebagai Penggagas Berdirinya Partai Bulan Bintang
Yusril Ihza Mahendra dilahirkan di Pulau Belitung, Provinsi Bangka
Belitung, Indonesia, pada tanggal 5 Februari 1956.Beliau menempuh pendidikan
di tempat kelahirannya itu, sampai tamat SMA.Setelah itu melanjutkan
pendidikan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dengan spesialisasi
Hukum Tata Negara.Beliau dalam menempuh pendidikan di Fakultas Sastra
Universitas Indonesia dengan spesialisasi di bidang Filsafat. Setelah beliau
mendapatkan gelar sarjana, beliaupun melanjutkan melanjutkan pendidikan lagi
ke jenjang Strata 2, sampai memperoleh gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu
Politik, dengan spesialisasi Perbandingan Politik Masyarakat-Masyarakat Muslim,
di University Sains Malaysia. Sekembalinya dari Malaysia setelah mendapatkan
gelar Doctor of Philosophy beliau kembali mengajar, sampai diangkat menjadi
Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia. Beliau ditugasi untuk mengajar
Hukum Tata Negara, TeoriIlmu Hukum dan Filsafat Hukum pada program
Pascasarjana.
Sejak kecil Yusril Ihza Mahendra sudah aktif dalam organisasi, di sekolah
menengah pertama beliau menjadi ketua OSIS, di sekolah menengah atas pun
beliau menjadi ketua OSIS. Ketika kuliah di universitas Indonesia Yusril
mengikuti organisasi dan juga menjadi ketua majelis permusyawaratan
mahasiswa, selagi beliau muda pernah menjadi anggota pemuda muslimin, sebuah
49
organisasi yang berafiliasi kepada partai syarikat islam Indonesia, beliau pun
bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ), dan juga Badan
Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia ( BKPMI ), banyak sekali organisasi yang
pernah diikuti oleh Yusril Ihza Mahendra, beliau pun pernah ada didalam
kepengurusan muhammadiyah, pernah pula berada dalam naungan Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia ( DDII ), dan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia
( ICMI ). Di era reformasi tepatnya setelah terjadinya keruntuhan masa orde baru
beliau didaulat menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang yang berdiri pada 17
juli 1998.1 Pada saat rapat yang dilakukan dirumah Dr. Anwar Haryono 23 juli
1998 akhirnya tim partai menyepakati Prof.Dr Yusril Ihza Mahendra sebagai
pemimpin partai. Dan pada tanggal 26 juli 1998 bertepatan di halaman masjid
agung al-azhar Partai Bulan Bintangpun mendeklarasikan berdirinya partai.Seperti
itulah awal mulanya jiwa kepemimpinan seorang Yusril Ihza Mahendra yang
memang sudah ada sejak beliau masih muda.
Hasil muktamar I Partai Bulan Bintang ( PBB ), berakhir dengan
terpilihnya kembali Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum partai periode
2000-2005. Dalam pemilihan ini Yusril meraih keunggulan suara dari para
pesaingnya, dengan 305 suara yang diperoleh Yusril, sedangkan Eggi Sudjana
meraih 11 suara, Ahmad Soemargono 12 suara, Hartono Mardjono 14 suara, Fadli
Zon, Ahmad Ansori, serta Kafrawi masing-masing meraih 1 suara. Pemilihan
ketua umum Partai Bulan Bintang berlangsung minggu malam 30 april 2000 di
Aula Asrama haji pondok gede Jakarta timur.
1 Artikel yang ditulis Yusril Ihza Mahendra Dengan Judul Pembuka Kata Dalam Blog
Pribadinya, di www.yusrilihzamahendra.com
50
Dalam pidatonya setelah terpilih kembali menjadi ketua umum Partai
Bulan Bintang, Yusril mengimbau agar setiap perbedaan pendapat dikalangan
elite politik Partai Bulan Bintang dapat diselesaikan secara baik.
“marilah kita selesaikan masalah yang ada pada kita secara bersama
tanpa perlu mempertajam dan menyebarkan isu pada masyarakat
Beliaupun menyatakan dengan hati terbuka siap dikoreksi dan dikritik
dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua umum partai, dan yusril pun meminta
pada kelompok-kelompok yang tidak puas selama muktamar berlangsung untuk
dapat belajar menerima kekalahan dan menerima kemenangan dengan cara yang
sehat.
"Saya berharap elite di partai dapat menerima keputusan muktamar, karena
muktamar pertama ini dihasilkan dengan cara demokratis dan terbuka, tanpa
rekayasa," ujar Yusril.
Sementara itu pemilihan untuk ketua majelis syuro Partai Bulan Bintang
berakhir dengan terpilihnya Muhammad Sulaiman yang mengantongi 211 suara
sedangkan untuk KH Syahrozi Bisri terpilih sebagai wakil ketua, dan keduanya
sekaligus menjadi anggota formatur, dan anggota formatur lainnya yaitu MS
Kaban, KH Maksum Nawawi, Sahar L Hasan, Zubair Bachri, Zaihar Bahaudin
dan Ahmad Sumargono, dan tugas tim formatur yang diketuai Yusril Ihza
Mahendra adalah dalam waktu 30 hari untuk menyusun kepengurusan DPP PBB
51
periode 2000-2005.2
Namun dalam hasil muktamar yang pertama ini mengalami pro dan kontra
dalam tubuh Partai Bulan Bintang, Hartono Mardjono dan Abdul Qadir Djaelani,
dan juga 14 fungsionaris Partai Bulan Bintang, menolak pertanggung jawaban
Yusril, karena bahwasanya tidak pernah dibicarakan dengan pengurus pusat lain,
dan mereka pun tidak keberatan kalau dilakukan islah, asalkan dihilangkan dahulu
para provokator yang ada dalam arena muktamar. Yusril pun mengakui memang
ada konplik internal dalam pengurus pusat partai, dahulu awal-awal terbentuknya
Partai Bulan Bintang ini siapapun yang ingin bergabung dengan Partai Bulan
Bintang diterima, dan sebaiknya konflik internal partai sudah semestinya
diselesaikan melalui muktamar, bukan melalui selebaran.3
Syarifin Maloko pun membenarkan bahwasanya dahulu memanglah ada
pro dan kontra, beliau menjelaskan “ bahwasanya sebuah partai ada pro dan
kontra itu mungkinlah suatu proses pendewasaan dalam berpolitik, dan orang
yang kontra itu dinamakan tim 16 oleh media, dan sekarang sudah tidak ada lagi
kontra dalam tubuh partai bulan bintang” 4
Kalau masa kepemimpinannya yang pertama Yusril Ihza Mahendra dipilih
oleh badan ormas, dan organisasi intelektualisme Muslim, dan dipilih oleh mantan
tokoh partai Masyumi, sedangkan pada pemilihan di tahun 2000-2005 ini Yusril
Ihza Mahendra dipilih oleh para anggota DPP PBB sendiri dengan mengusungkan
beberapa para kandidat calon pemimpin Partai Bulan Bintang.
Pada hasil Muktamar II periode 2005-2010 yang dilakukan pada 01 mei
2http://www.kompas.com/kompas 3 Kompas, minggu, 30 april 2000 4 Hasil wawancara dengan Syarifien Maloko di DPP PBB, 08 November 2011
52
2005 ( 22 rabiul awwal 1426 ), mengesahkan bahwasanya Prof.Dr. Yusril Ihza
Mahendra, SH sebagai Ketua Majelis Syura.Dan ketua umum Dewan Pimpinan
Partai Bulan Bintang dijabat oleh H. MS. Kaban, SE, MSi.5
Sesuai dengan keinginan dari Yusril Ihza Mahendra yang menginginkan
dirinya hanya dua periode saja menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang
periode 2000-2005 adalah yang terakhir.Jabatan yang beliau raihpun merupakan
sebuah amanat partai yang harus ia jaga dan Yusril pun mengakuinya cukup berat
bebannya.
Sebenarnya adanya keterlibatan Yusril Ihza Mahendra dalam partai
bukanlah semata-mata karena hasrat ataupun keinginan dari diri pribadinya untuk
tampil dalam politik menggunakan partai sebagai alat perjuangan, dan sebenarnya
lebih didasarkan pada amanah dari dukungan banyak orang. Termasuk salah
satunya adalah dari kalangan masyumi..
Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan bahwasanya menjadi seorang
pemimpin partai bukan suatu kenikmatan melainkan suatu beban tanggung jawab,
memimpin partai itu sungguh sangat berat, fitnahnya banyak, intriknya banyak,
sehingga haruslah banyak bersabar. Beliau pun mengungkapkan bahwasanya
janganlah partai itu dijadikan alat kepentingan pribadi, Yusril pun memiliki
prinsip janganlah seseorang itu lama-lama dalam pucuk kepmimpinan sebuah
partai kaena akan menimbulkan sebuah ekses yakni kedudukan itu seperti menjadi
identik dengan pribadinya maka dari itulah beliau tidak mau berlama-lama
menjadi pemimpin partai, sebagai partai yang demokratis tentu saja siapa pun
5 Hasil muktamar II PBB, h 155-157
53
boleh mencalonkan diri dalam menduduki jabatan dalam partai.
Dalam kepemimpinannya Yusril Ihza Mahendra sangatlah konsisten dalam
memperjuangkan syariat Islam agar masuk kedalam konstitusi Negara Republik
Indonesia melalui perjuangan amandemen UUD 1945, dan ini telah dibuktikan
salam sidang tahunan dari sejak sidang MPR tahun 1999 sampai berakhirnya
pembahsan amandemen UUD 1945, sebagai sebuah konstitusi baru di tahun 2002,
bersama dengan partai Islam lainnya PPP.6
Maka dari itulah Partai Bulan Bintang menawarkan platform perjuangan
yang mengkombinasikan dan mengintegrasikan antara keislaman dan
keindonesiaan, dimana ini adalah upaya untuk membumikan ajaran Islam dalam
konteks kehidupan dalam pengertian luas, yang diwujudkan dengan upaya politik
yang demikian gigih untuk memperjuangkan syariat Islam didalam Amandemen
Konstitusi.7
DR. Ahmad Sumargono pun mengemukakan bahwasanya “ yusril itu
,masih memperjuangkan syariat Islam sebagai hukum beliau masih konsisten
untuk itu, dan bahkan beliau sudah membuat konspirasi hukum-hukum pidana
kedalam Undang-Undang yang aspiratif, jadi bahwasanya tidak perlu harus
Negara Islam, tetapi hukum-hukumnya saja yang menggunakan syariat Islam.8
Yang dimaksud dengan gigih untuk memperjuangkan syariat Islam masuk
kedalam amandemen konstitusi, bukan berarti partai ini ingin menjadikan Negara
yang Islam melainkan menginginkan agar hukumnya menggunakan hukum Islam.
6 Kompas, sabtu, 12 agustus 2000 7Drs. Firdaus Syam, MA, Yusril Ihza Mahendra Perjalanan Hidup Pemikiran Dan
Tindakan Politik, h 47-53 8 Hasil wawancara dengan DR. Ahmad Sumargono, SE, MM, di rumah Ahmad
Sumargono, 12 desember 2011 jam 10:00 WIB
54
B. Kemajuan yang dicapai Partai Bulan Bintang masa kepemimpinan
Yusril Ihza Mahendra
1) Pemilu
Pemilihan Umum ( pemilu ) merupakan salah satu mekanisme Demokratis
untuk melakukan pergantian Pemimpin, sudah sembilan ( 1955, 1971, 1977, 1982,
1992, 1997,dan 1999, 2004, 2009 ) kali bangsa Indonesia menyelenggarakan pesta
rakyat yaitu pemilu. Pemilu di Indonesia awalnya ditujukan untuk memilih
anggota lembaga perwakilan yaitu DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten.
Dan setelah amandemen keempat UUD 1945 pada tahun 2002 pemilihan Presiden
yang semula di lakukan oleh MPR, dan disepakati untuk dilakukan pemilihan
langsung oleh rakyat sehingga pemilihan presiden pun dimasukkan kedalam rezim
pemilu, dan pemilu dilakukan 5 tahun sekali.
Pemilu pertama yang dilakukan setelah runtuhnya Orde Baru yang
dilangsungkan pada tahun 1999 tepatnya pada tanggal 7 juni 1999, dibawah
pemerintahan Presiden BJ Habibie yang terdaftar 48 partai politik sudah termasuk
partai Politik Islam. Partai Bulan Bintang mendapatkan No urut 22 dari 48 partai
yang ada.9 Partai bulan bintang mengikuti pemilu 1999 dan 2004, sehingga
menempatkan anggotanya di DPR RI sebanyak 13 orang dan pada pemilu tahun
2004 PBB menempatkan kadernya di DPR RI sebanyak 11 orang.10
Partai Bulan Bintang yang merupakan partai politik Islam yang baru saja
berdiri mampu menduduki peritungan suara ke 6 walau pun tidak masuk 5 besar,
10Keputusan mukernas tahun 2010-2011, DPP PARTAI BULAN BINTANG, 2010-2015, h 1
55
tetapi ini merupakan suatu awal kemajuan dari semenjak berdirinya partai pada
tahun 1998.Partai Bulan Bintang dalam pemilu ini meraih suara 2.050.000 sekitar
2%, dan meraih 13 kursi DPR RI.
Keputusan KPU11 atas hasil pemilu 1999, 417 kursi DPR atau 90,26%,
dari 462 kursi yang diperebutkan. Dan menghantarkan PDIP menjadi pemenang
dalam pemilu 1999 dengan suara 35.689.073, dengan memperoleh 153 kursi, dan
partai Golkar dengan hasil suara 23.741.749 dengan perolehan 120 kursi, PPP (
Partai Persatuan Pembangunan ) dengan meraih suara 11.329.905 dengan
perolehan 58 kursi, PKB dengan perolehan suara 13.336.982 dengan perolehan 51
kursi dan 5 besar yang lainnya adalah Partai Amanat Nasional ( PAN ) dengan
perolehan 7.528.956 dengan 34 kursi yang diperoleh.
Ternyata dari banyaknya hasil pemilih suara yang terbanyak dari NTB,
Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain,
sehingga Syarifien Maloko menyatakan bahwasnya setidaknya dari jumlah hasil
suara terbanyak yang didapat dari Parrtai Bulan Bintang dari daerah tersebut,
walaupun tidak menyatakan bahwasanya Basis PBB dari daerah yang memiliki
jumlah suara yang terbanyak, karena tidak bisa menetapkan satu kabupaten atau
tempat untuk menjadikan suatu tempat sebagai basic Partai Bulan Bintang, karena
penyebarannnya secara merata.12
11 Sumber dari KPU
12
56
Berikut adalah tabel hasil perolehan suara pemilu 1999
No Nama Partai Suara DPR Kursi Tanpa SA Kursi
Dengan SA
1 PDIP 35.689.073 153 154
2 GOLKAR 23.741.749 120 120
3 PPP 11.329.905 58 59
4 PKB 13.336.982 51 51
5 PAN 7.528.956 34 35
6 PBB 2.049.708 13 13
7 PARTAI
KEADILAN
1.436.565 7 6
8 PKP 1.065.686 4 6
9 PNU 679.179 5 3
10 PDKB 550.846 5 3
11 PBI 364.291 1 3
12 PDI 345.720 2 2
13 PP 655.052 1 1
14 PDR 427.854 1 1
15 PSII 375.920 1 1
16 PNI FRONT
MARHAENIS
365.174 1 1
57
17 PNI MASSA
MARHAEN
345.629 1 1
18 IPKI 328.654 1 1
19 PKU 300.064 1 1
20 MASYUMI 456.718 1 -
21 PKD 216.675 1 -
22 PNI SUPENI 377.137 - -
23 KRISNA 369.719 - -
24 PARTAI KAMI 289.489 - -
25 PUI 269.309 - -
26 PAY 213.979 - -
27 PARTAI REPUBLIK 328.564 - -
28 PARTAI MKGR 204.204 - -
29 PIB 192.712 - -
30 PARTAI SUNI 180.167 - -
31 PCD 168.087 - -
32 PSII 1905 152.820 - -
33 MASYUMI BARU 152.589 - -
34 PNBI 149.136 - -
35 PUDI 140.980 - -
36 PBN 140.980 - -
37 PKN 104.385 - -
58
38 PND 96.985 - -
39 PADI 85.838 - -
40 PRD 78.730 - -
41 PPI 63.934 - -
42 PID 62.901 - -
43 MURBA 62.006 - -
44 SPSI 61.105 - -
45 PUMI 49.839 - -
46 PSP 49.807 - -
47 PARI 54.790 - -
48 PILAR 40.517 - -
JUMLAH 105.786.661 462 462
Partai Bulan Bintang yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra
memperoleh 2.049.708 dengan perolehan 13 kursi di Anggota Parlemen, sehingga
menghantar para kader dari Partai Bulan Bintang menduduki kursi Parlemen.
Pada pemilu1999 yang dimenangkan oleh PDI-P mengungguli partai
lainnya, namun pada saat pemilihan untuk Presiden RI yang di pilih oleh anggota
legislatif, tidak menjadikan wakil PDI-P yang mencalonkan Megawati sebagai
Presiden RI menang dalam pencalonnanya justru kalah oleh Poros Tengah yang
merupakan gabungan dari partai Islam lainnya, poros tengah yang mencalonkan
Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI sehingga wakil dari Poros Tengah yaitu
Abdurrahman Wahid terpilih menjadi Presiden RI. Dan dari hasil pemilu 1999
59
pun menghantarkanYusril Ihza Mahendra menjadi Menteri Hukum dan
Perundang-Undangan, disaat beliau memangku jabatan sebagai Menteri Hukum
dan Perundang-Undangan, beliau ingin membangun system bernegara yang kuat,
dalam hal ini Negara bukan tunduk kepada orang melainkan terhadap system. Dan
gagasan yang ingin diperjuangkan oleh Yusril Ihza Mahendra dan juga partainya
yaitu Partai Bulan Bintang, mengusulkan untuki dilakukan amandemen sejumlahh
pasal yang ada didalam Undang-undang Dasar 1945 ini, demikian pula usulannya
agar mengubah system pemerintahan dari Presidential menjadi Parlementer. Dan
untuk pemilihan Presiden, Yusril Ihza Mahendra menginginkan agar Presiden
Republic Indonesia dimasa yang akan datang tidaklah dipilih oleh anggota
parlemen melainkan dipilih langsung oleh rakyat Indonesia, dan gagasannya
inipun yang termasuk diagendakan Partai Bulan Bintang untuk diperjuangkan
dalam Amandemen Konstitusi.13
Pada pemilu 2004, dimana adanya perubahan dalam pemilihan, didasari
atas sidang umum MPR tahun 2002 yang menambahkan14 Amandemen pada
Undang-Undang Dasar 1945 di antaranya mengenai perubahan dalam badan
Legislatif yang dimulai pada pemilu 2004. Yang mana MPR akan terdiri dari
Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ), Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ), yang
mana MPR akan dipilih secara langsung oleh Dewan perwakilan, dan Militer
dihilangkan dari Dewan Perwakilan. Dan pemilihan Presiden dipilih langsung
oleh masyarakat Indonesia.
13 Drs. Firdaus Syam, M.A, yusril ihza mahendra perjalanan hidup pemikiran dan
tindakan politik, h 302-305
60
Hanya Partai yang memperoleh lima persen atau tiga persen kursi di DPR
saja yang dapat mencalonkan kandidatnya untuk pemilu Presiden 2004.
Sedangkan, untuk partai yang tidak memenuhi kreteria tersebut harus bergabung
dengan partai yang memenuhi persyaratan untuk maju ke pemilu Presiden 2004.
Berikut tabel hasil pemilu tahun 200414
No
. Partai Jumlah suara persentase
Jumlah
Kursi Persentase Keterangan
1. Partai Golongan
Karya
24.480.757 21,58% 128 23,27% Lolos
2.
Partai Demokrasi
Indonesia
Perjuangan
21.026.629 18,53% 109 19,82% Lolos
3. Partai Kebangkitan
Bangsa
11.989.564 10,57% 52 9,45% Lolos
4. Partai Persatuan
Pembangunan
9.248.764 8,15% 58 10,55% Lolos
5. Partai Demokrat 8.455.225 7,45% (55) 10,00% Lolos
6. Partai Keadilan
Sejahtera 8.325.020 7,34% 45 8,18% Lolos
14http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_Umum_Anggota_DPR,_DPD,_dan_DPRD_Ind
onesia_2004
61
7. Partai Amanat
Nasional
7.303.324 6,44% (53) 9,64% Lolos
8. Partai Bulan
Bintang
2.970.487 2,62% 11 2,00% Lolos
9. Partai Bintang
Reformasi
2.764.998 2,44% (14) 2,55% Lolos
10. Partai Damai
Sejahtera 2.414.254 2,13% (13) 2,36% Lolos
11. Partai Karya Peduli
Bangsa
2.399.290 2,11% 2 0,36% Lolos
12. Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia
1.424.240 1,26% 1 0,18% Lolos
13.
Partai Persatuan
Demokrasi
Kebangsaan
1.313.654 1,16% (4) 0,73% Lolos
14.
Partai Nasional
Banteng
Kemerdekaan
1.230.455 1,08% (0) 0,00% Tidak lolos
15. Partai Patriot
Pancasila 1.073.139 0,95% 0 0,00%
Tidak
Lolos
16. Partai Nasional 923.159 0,81% 1 0,18% Lolos
62
Indonesia
Marhaenisme
17.
Partai Persatuan
Nahdlatul Ummah
Indonesia
895.610 0,79% 0 0,00% Tidak
Lolos
18. Partai Pelopor 878.932 0,77% (3) 0,55% Lolos
19.
Partai Penegak
Demokrasi
Indonesia
855.811 0,75% 1 0,18% Lolos
20. Partai Merdeka 842.541 0,74% 0 0,00% Tidak
Lolos
21. Partai Sarikat
Indonesia
679.296 0,60% 0 0,00% Tidak
Lolos
22. Partai Perhimpunan
Indonesia Baru 672.952 0,59% 0 0,00%
Tidak
Lolos
23. Partai Persatuan
Daerah
657.916 0,58% 0 0,00% Tidak
Lolos
24. Partai Buruh Sosial
Demokrat 636.397 0,56% 0 0,00%
Tidak
Lolos
Jumlah 113.462.414 100,00% 550 100,00%
63
Pada pemilu 2004 perolehan suara Partai Bulan Bintang mengalami
penurunan dibandingkan dengan pemilu 1999 yang menempatkan Partai Bulan
Bintang diperingkat ke 6. Sedangkan pada 2004 ini Partai Bulan Bintang hanya
mampu menempati peringkat ke 8. Akan tetapi pada pemilu 2004 partai Bulan
Bintang masih mengutus dua Tokoh mereka menjadi menteri di kabinet Indonesia
bersatu jilid I yaitu Prof.Dr.Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Sekretaris
Negara sedangkan M.S. Kaban SE, Msi sebagai Menteri Kehutanan.15
Meskipun Partai Bulan Bintang dapat mengutus Tokoh mereka menduduki
jabatan Menteri pada kabinet Indonesia bersatu jilid I. Akan tetapi Partai ini
mengalami penurunan dalam perolehan kursi untuk Parlemen. Dimana pada tahun
1999 Partai Bulan Bintang memperoleh 13 kursi untuk Parlemen, sedangkan pada
2004 hanya memperoleh 11 kursi.
Beberapa ilmuwan mengatakan, sebuah partai dapat dibilang sukses
ataupun maju apabila partai tersebut dapat berakar pada masyarakat lokal,
melakukan kegiatan secara terus menerus, berusahamemperoleh dan
mempertahankan kekuasaan dalam pemerintah, dan ikut serta dalam pemilihan
umum.16
Melihat dari pernyataan diatas, Partai Bulan Bintang dapat dibilang salah
satu partai yang maju atau sukses dalam kanca perpolitikan pada pemilu 1999 dan
2004.Hal ini terjadi, tak lepas dari andil Yusril sebagai Ketua Umum Partai Bulan
Bintang untuk membesarkan partai tersebut.pada pemilu 1999 Partai Bulan
Bintang menjadi pelopor terbentuknya gabungan partai-partai Islam yang dikenal
15 Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas 16http://partalearning.blogspot.com/2011/05/kelompok-kepentingan-dan-partai-
politik.html
64
dengan sebutan Poros tengah. Dari gabungan partai-partai inilah yang akhirnya
mengutus Abdurrahman Wahid sebagai calon Presiden, dan sebagai peraih suara
terbanyak pada pemilu 1999 tersebut.maka Abdurrahman wahid berhak menjadi
presiden RI.Dan menjadikan Yusril sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia.17
Pada pemilu 2004, Partai Bulan Bintang menjadi salah satu kekuatan
politik, dengan terbentuknya Koalisi Kebangsaan yang merupakan gabungan
partai politik untuk menyalonkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden
RI, dan dari hasil koalisi kebangsaan inipun mebuahkan hasil yang memuaskan
dengan terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden RI. Karena
keberhasilan koalisi kebangsan yang mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono
sebagai Presiden, maka dari itu Partai Bulan Bintang yang merupakan salah satu
dari koalisi kebangsaan pun menjadikan Yusril Ihza Mahendra dan MS Kaban
sebagai menteri di cabinet Indonesia bersatu jilid I18.
Pada pemilu terakhir tahun 2009, Partai Bulan Bintang yang pada saat itu
dipimpin oleh MS. Kaban, mengalami penurunan dalam jumlah hasil akhir
penghitungan suara pemilih, sehingga akhirnya, Partai Bulan Bintang benar-benar
tidak menghantarkan satupun tokohnya duduk dikursi Parlementer. Karena tidak
memenuhi standar yang sudah ditetapkan, Partai Bulan Bintang hanya mampu
mendapatkan suara 1,79 %.19
Syarifien Maloko mengatakan bahwasanya ketidak berhasilan Partai Bulan
Bintang di Pemilu terakhir 2009 “ bahwasanya kesadaran berpolitik masyarakat
17http://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Persatuan_Nasional 18http://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Indonesia_Bersatu 19 Sumber KPU
65
islam kurang, dan ternyata umat Islam lebih banyak memilih Partai yang bukan
PBB itu fakta, tidak perlu lagi pakai survey, di Indonesia ini mayoritas umat
Islam, umat Islam masih dibebani pemikiran bahwa perlukah umat Islam itu
berpolitik, atau politik harus di pisahkan dari Agama, sehingga pada saat pemilu
itu tidak siap, artinya seperti jangan membawa-bawa Agama dalam politik, jadi
bahwasanya masyarakat Islam beranggapan urusan politik dia tidak campuri
dengan Agama”20
Pada pemilu 2009 perolehan suara Partai Bulan Bintang memanglah
sangat menurun dan tidak bisa melampaui ambang batas 2,5%, sehingga tidak
dapat menempatkan wakil-wakilnya di DPR. DPP PBB melalui lembaga survey
independent dari universitas Indonesia telah melakukan survey untuk mengetahui
penyebabnya, dang menghasilkan 5 faktor yang menyebabkan Partai Bulan
Bintang ini kalah dalam pemilu 2009.
1) Figure caleg tidak dikenal atau kurang populer
2) Pengurus partai kurang dikenal dan tidak dekat dengan masyarakat
3) Program dan isu tidak sesuai dengan aspirasi rakyat
4) Citra pimpinan dan pengurrus jarang diliput oleh media massa
5) Kinerja anggota legislative dan kepala daerah yang berasal dari PBB tidak
aspiratif dan kurang terpublikasi.21
Ironis memang dengan mayoritas muslim di Indonesia, tetapi justru partai
Islam mengalami kekalahan, banyak yang menyatakan bahwasanya partai Islam
20 Hasil wawancara dengan H.M. Syarifien Maloko, SH., M. Si, selasa 08 November
2011, jam 15:00 WIB, di DPP PBB 21 Hasil muktamar III, Langkah-Langkah Untuk Masa Depan Partai Bulan Bintang , hal
129
66
itu lebih tertutup kesannya, dan belum adanya kemauan dalam masyarakat
Indonesia yang menggabungkan agama dengan politik.
Menurut Efa Ainul Falah kekalahan partai Islam dalam pemilu itu ia
menilai bahwasanya kekalahan parpol Islam selain kelemahan internal parpol
Islam itu sendiri seperti kematangan konsep pemikiran partai, dan juga karena
factor dominasi ideologi asing dan juga karena minimnya pemahaman tentang
parpol Islam.
Selain itu juga kekalahan partai politik Islam itu juga karena satu pendirian
partai yang tidak memperhatikan pola strategi politik, karena bahwasanya
kebanyakan parpol Islam yang dibuat asal jadi dan tidak memikirkan peluang
politik yang bisa dicapai. Kedua parpol Islam tidak mendapatkan momentum yang
baik bahkan sebaliknya, banyak partai Islam muncul disaat adanya ketegangan
antara perbedaan Agama, atau bisa bilang disharmonisasi antara satu kelompok
dengan kelompok lain. Ketiga partai politik Islam menggunakan symbol dalam
partainya, yang justru kadang symbol dan atribut keagamaan yang terkadang
bernada provokasi ketimbang citra Islam itu sendiri yang rahmatan lila’alamin,
padahal dengan memposisikan diri inklusif boleh jadi didukung bukan hanya umat
Islam saja tetapi masyarakat lebih luas. Keempat Figure yang kharismatik pada
partai itu sendiri, banyaknya masyarakat yang justru lebih memilih partainya itu
karena melihat figure dari partai itu sendiri.22
DR. Ahmad Sumargono mengemukakan “ kalau untuk simbolnya Partai
Bulan Bintang itu partai terbuka, walaupun dalam kepengurusannnya memang
22 Hamid Basyaif dan Hamid Abidin, Mengapa Partai Islam Kalah ( Alvabet, Jakarta,
1999 ) h 163-168
67
harus orang Islam, karena kita kan partai Islam, Yusril merupakan tokoh elit
yang kurang turun kebawah kurang integrasi tidak seperti M. Natsir yang
langsung turun kebawah”.23
Kalau melihat hasil survey yang telah dilakukan oleh DPP PBB dan juga
membaca pandangan dari Efa Ainul Falah ada beberapa kemiripan yang
menyebabkan Partai Bulan Bintang mengalami kekalahan, dilihat dari simbolnya
yang bulan bintang yang dipakai pada partai, dan juga kekurang tahuan
masyarakkat pada seorang figure partai itu sendiri. Kalau melihat ke masyarakat
luas memang banyak masyarakat yang belum tahu siapa saja tokoh dari Partai
Bulan Bintang itu. Maka dari itulah sebaiknya dari para tokoh partai bulan
bintang lebih mendekatkan diri pada masyarakat, karena bahwasanya
masyarakatlah nanti yang akan memilih partai dan juga pemimpin Negara ini.
9 Partai Politik yang Berhasil Lolos dari Parliamentary Threshold dan
Perolehan Kursi dalam DPR Pemilu Legislatif 2009
No Partai Politik
Perolehan
Suara
Kursi Parlemen
Perhitungan I Revisi
Demokrat 20,85% 148 150
Golkar 14,45% 108 107
PDIP 14,03% 93 95
23 Hasil wawancara dengan DR. Ahmad Sumargono, di rumah Ahmad Sumargono, 12
Desember 2011, jam 10:00 WIB
68
PKS 7,88% 59 57
PAN 6,01% 42 43
PPP 5,32% 39 37
PKB 4,94% 26 27
Gerindra 4,46% 30 26
Hanura 3,77% 15 18
Jumlah 100% 560 560
Sumber : KPU tgl 9 Mei 2009
Keterangan: Perhitungan perolehan kursi Parlemen / DPR bagi 9 Parpol yang lolos dari
Parliamentary Threshold tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan ketetapan dalam Bab XIII Pasal
204 -212, UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD.
Hasil Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Nasional
Pemilu Legislatif 2009
No Partai Politik (No Pemilu) Jumlah Suara Persentase
Demokrat (31) 21.703.137 20,85%
Golkar (23) 15.037.757 14,45%
PDIP (28) 14.600.091 14,03%
PKS (8) 8.206.955 7,88%
PAN (9) 6.254.580 6,01%
69
PPP (24) 5.533.214 5,32%
PKB (13) 5.146.122 4,94%
Gerindra (5) 4.646.406 4,46%
Hanura (1) 3.922.870 3,77%
PBB (27) 1.864.752 1,79%
PDS (25) 1.541.592 1,48%
PKNU (34) 1.527.593 1,47%
PKPB (2) 1.461.182 1,40%
PBR (29) 1.264.333 1,21%
PPRN (4) 1.260.794 1,21%
PKPI (7) 934.892 0,90%
PDP (16) 896.660 0,86%
Barnas (6) 761.086 0,73%
PPPI (3) 745.625 0,72%
PDK (20) 671.244 0,64%
RepublikaNusantara (21) 630.780 0,61%
PPD (12) 550.581 0,53%
70
Patriot (30) 547.351 0,53%
PNBK (26) 468.696 0,45%
Kedaulatan (11) 437.121 0,42%
PMB (18) 414.750 0,40%
PPI (14) 414.043 0,40%
Pakar Pangan (17) 351.440 0,34%
Pelopor (22) 342.914 0,33%
PKDI (32) 324.553 0,31%
PIS (33) 320.665 0,31%
PNI Marhaenisme (15) 316.752 0,30%
Partai Buruh (44) 265.203 0,25%
PPIB (10) 197.371 0,19%
PPNUI (42) 146.779 0,14%
PSI (43) 140.551 0,14%
PPDI (19) 137.727 0,13%
Merdeka (41) 111.623 0,11%
Jumlah 104.099.785 100%
71
2) Tokoh Partai Bulan Bintang yang Menduduki Kursi Parlementer
a. Periode 1999-2004
1. Mawardi Abdullah (Kab Aceh Utara)
2. Nur Balqis (Kodya Tebing Tinggi)
3. MS. Kaban (Kodya Bukit Tinggi)
4. Darmansyah Husein (Kab Belitung)
5. Yusril Ihza Mahendra (Kab Bekasi)
6. Hartono Mardjono (Kab Cirebon)
7. Ahmad Sumargono ( DKI Jakarta )
8. Amanullah (Kodya Salatiga)
9. Nadjih Ahjad (Kab Gresik)
10. M Qasthalani (Kab Tapin)
11. Zoubair Bakry (Kab Selayar)
12. Hamdan Zoelva, SH (Kab Lombok Barat)
13. Abdul Qadir Dzaelani
b. Periode 2004-2009
1. Muhammad fauzi ( NAD I )
2. Ali Mochtar Ngabalin ( Sulsel 2 )
3. H. Nur Syamsi Nurlan ( Sumbar I )
4. Nizar Dahlan ( Sumbar 2 )
5. Muhammad Tonas ( Riau )
6. H. Hamdan Ainie ( Sumsel )
72
7. Yusron Ihza ( Bangka )
8. Anwar Shaleh ( Jabar )
9. Hilman Indra ( Jabar )
10. Eddy Wahyudin ( Banten )
11. Jamaludin Karim ( Kalsel )
12. Ryaas Rasyid ( Sulsel )
13. Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Sekretaris Negara
14. MS. Kaban sebagai Menteri Kehutanan
c. Calon legislative tahun 2009
NAD I 1.NOOR MUHAMMAD, SE
2.Ir. IMRON M. SYAM
3.MUSTAFA HARUN
4.TEUKU RINO AZHAN NYAK ARI
5. HANAFI SOFYAN GUCIANO
NAD II 1.SYAMSUDDIN A. JALIL, SH
2.H. MAWARDI ABDULLAH, SE, MM
3.KA'BAH DERITA YANTI
4.AGAM YUSRIZAL THOLIB
SUMUT I 1.Dr. Ir. MASRI SITANGGANG, Mp
2.ZAINUL BAHAR NOOR, SE
3.SALAMAH, SP
4.Ir. SUDINO
5.Ir. ASMAWATI EFFAT, M.Sc
73
6.MUHAMMAD RUM
7.RAHMI BADRIAH
8.MHD HUSNI NASUTION
9.MULKAN HARIADI SIREGAR, SH
10.SITI AMINAH
11.RAHNIZ FAURY HAWARI LUBIS
12.H. SABAR SITANGGANG, ST, M.Si
SUMUT II 1.Drs. OBERLIN CHARLES CH TAMBUNAN
2.BANVARAN RITONGA
3.DIAN NOVITA POHAN
4.M. DARWIS LUBIS
5.AHMAD HUSEIN PASARIBU
6.NURLEILA PAKPAHAN
7.Ir. SOUVIA FARIDA HAFNI
8.KOKO HENDRI LUBIS, SE
SUMUT III 1.Ir. IRWANSYAH TANJUNG
2.NURDIANA, S.Sos
3.Drs. H. M. KHOLIS NASUTION
SUMBAR I 1.JANZI SOFYAN
2.H. YANUAR AMNUR, S.Sos
3.ARNI DASRIANTI
4.Drs. H. M. SABRAN CASIO, M.Si
5.IRWANSYAH MADJID
6.Dra. ERNA SURYANI
74
7.ADIL ABDUL LATIF MUIN
8.DESLIANA NUR, S.Pd
SUMBAR II 1.Ir. M. NIZAR DAHLAN, M.Si
2.Dra. ELLYA YUNUS, M.Si
3.H. NURSYAMSI NURLAN, SH
4.Drs. H. INU KENCANA SYAFI'IE, M.Si
5.ASRUL
6.SASTRI HANDAYANI, ST
7.FADHIA TURRAHMAH, S.Pt
RIAU I 1.ZULKIFLI, S.Si, M.Si
2.MOHAMMAD NOCH DJUREMI
3.Dra. DJAMILLAH
4.SAMSUDIN, SH
5.SANDI PERWIRA, S.Sos
6.SYAFRINAWATI, SS
RIAU II 1.M. TONAS
2.DR. KH. TOTO ASMARA
3.DERU SAMUDARA RISA, SE
KEPRI 1.Ir. RINNI ABDI, MM
2.DINA FITRIA SARI MOECHLIS
3.Ir. REZA VIETNA PUTRA, MM
BABEL 1.DR. YUSRON IHZA, LL.M
2.Ir. H. DJUNAIDI MUSTAR, MM
3.NURYANA ASMARA
75
4.Drs. H. ABDUL RANI RASYID, AK, MM
SUMSEL I 1.DWIANTO ANANIAS, S.IP
2.MINARNI, S.Si, M.Si
3.DEWI HARTATI, SE
4.Drs. H. M. THAHIR, MM
5.ANNISA DWI SALFARITZI
6.ESTI, A.Md
7.DEWI MASYITOH, SP
8.KA. SYUKRI ICUK
9.AHMAD DJUNAEDI, SE
SUMSEL II 1.Drs. H. JUNIAL KOMAR, MM, M.Si
2.Drs. H. HAMDAN AINIE
3.LISNAWATI, S.Ip
4.SUPRIADI SERIN
5.LEO FERNANDO
6.SUPRIYATIN, S.Pd
7.DESWAN AGFAN, SE
8.AHMAD ISMATUN ILYAS Lc, MA
JAMBI 1.NASRULLAH HAMKA, SE
2.IMLAHYUDIN, SE
3.SRI FATMAWATI
4.MAMON ANDO
5.AHMAD SEHU IBRAHIM, SE
6.SOFIANA, S.Sos
76
BENGKULU 1.RATNA JUITA YAKOEB, S.Ag
2.ARNALDI SIKUMBANG, SH, SPNH
3.OTMAN BACHRIZAL, SE
4.FRANS P, SH, MH
5.Hj. YULINDA, S.Sos
LAMPUNG I 1.NUR AIDAH, SH, M.Si
2.Hj. DARTI INDRIYANI
3.RATU NURUL BADRIAH
4.YUYU DAMAYANTI
5.YUREINI DEWI YANA
6.SITI NURAENI
LAMPUNG II 1.Ir. H. HILMAN INDRA, MBA
2.NETI YULIANTI, SH
3.Dra. ENITA IDRUS
DKI I 1.H. AHMAD SUMARGONO, SE, MM
2.NOVEL USMAN
3.ETI YULIATI, S.Pd.I
4.EUIS JULAEHA, S.Pd
5.H. SYAFARUDDIN NASUTION, SE
DKI II 1.Ir. AFRIANSYAH NOOR
2.M. NURCHANIAGO
3.Dra. Hj. ROSNONI SAHAR
4.AMRIZAL, S.Sos
5.MUHAMMAD ASSEGAF
77
6.WIEN IRMAWATI FALAH
7.RM TALIB PUSPOKUSUMO, SH
8.AMRU HASYIM SAYYIDU ISMAIL
DKI III 1.DR. TARMIZI TAHER
2.IKHWAN, SH
3.Dra. SRI SULEHA
4.Drs. H. M.N. DARMAWAN, M.Si
5.ERNI RASYID, SH
6.Hj. RA. KUSUMAWATI YUDHANINGRUM, SE
7.INDARA GUNAWAN WINDIAZ
8.SUTAN SALAHUDIM
9.Drs. PAN SUPAMANTO, BA
JABAR I 1.Drs. H. ANWARUDDIN
2.H. MUHAMMAD DAUD GUNAWAN
3.Dra. SANTI SUWARTIYATI
4.AHMAD SAELAN
5.NANANG SUBAKTI, ST, MM
6.SUBEKTI IRWANSYAH, SH
7.LAELA MILYANA
JABAR II 1.ANWAR SHALEH
2.Prof. Dr. MAMAN ABDURRAHMAN
3.RATNA DJATNIKA, SH, M.KN
4.THORIQ AKBAR KARTAWIJAYA
JABAR III 1.EDDY WAHYUDIN, MBA
78
2.Ir. H. WASIDI SUASTOMO, M.Si
3.SYAMSUDE LANDE
4.Drg. H. Rg. H. MOESTAR MOESLIM TAHER
5.ERNA AGUSTIN
6.Drs. H. FAHRUDIN SUKARNO, M. HI
7.A. SUPRIYADI, SH
8.H. Z. Ed. SONNY ACHMAD HENDARMIN
JABAR IV 1.Ir. Hj. RAHMU HIDAYATI
2.Drs. D. ABIDIN SASTRAWIDJAYA, MM
3.WAHYU SETIAWAN, S.Sos I
4.ZAENUL ULA
5.ANI HANIFAH
6.DEDDY WIJAYA, MM
7.LILI HERU KHUTHAMI
JABAR V 1.Dra. KH. TUBAGUS RAHMATULLAH AZIZ
2.AHMAD RUSDI, SE
3.A.M. GHAZALI MUSTAFA
4.SAADA SYAM
5.CHAERUDIN, SH, MH
6.AHMAD SUBAGJA
7.TAUFIK HERNOWO, SE
8.RATIH SARI MAINDRATI, SH
JABAR VI 1.AMRULLOH ANDI HAMID, SE
2.YAYAN YANUARI, SE, MM
3.MASYKUR LOAMENA, SH, S.Ag, M.Ag,
79
4.RATNAWATI SOFIA M LUBIS, SH
5.BAMBANG SETIAWAN
6.KH. SACHROJI BISRI
JABAR VII 1.Drs. H. M. SALEH MANAF
2.Dra. NOORJANAH SHOMAD, M.Si
3.Drs. ODIH JUANDA
4.ALIMUDIN, ST
5.SRI SUYATNI
6.WILDAN
7.UYUN WAHYUDIN
8.HABLUL MAWADI, SH
JABAR VIII 1.ABDUL KADIR KAMANELE
2.M. TAUFIK RAHMAN
3.ENI ROMIATI
4.ZAUN FADHIN, SE
5.SITI MARIYANI FARIYAN
6.AIDA MUTI
JABAR IX 1.EMI KLANAWIJAYA
2.Drs. YUSUF DJ HASANI, MS
3.RIEKE PURNAMA DEWI, SH
4.H. S. YAYAT RAHYATULLOH, S.Pd
JABAR X 1.DENI DURIYATUL ROMDONAH, SH
2.KH. R. IDRIS TAMAMI
3.SAPTYANINGSIH, ST
80
4.SULAEMAN
5.M. YUNUS S.Ip, M.Si
JABAR XI 1.DACHLAN ABDUL HAMIED, SE, MM
2.HAERUDIN, S.Ag, MH
3.ENUNG SAHIDAWATI, SH., M.Si
4.Drs. H. AMIN BUNYAMIN
5.ABDURRAHMAN TARJDJO, SH
6.Hj. R. OPON ROHANAH TAMAMI
7.Dra. IIS YENI SURYANI
BANTEN I 1.MOH. SYARIFIN MALOKO
2.EDI SUHAEDI, SH, MH
3.NIRMA FATHITHAL MISQI, SE, MM
4.CHAIRI INAJAH
5.IBRAHIM, S.Pd I
6.MAS M SHAUMA RAMADHAN
7.Dra. CICI KOMSASIH
BANTEN II 1.Dr. M. WASAL FALAH, SH
2.Hj. SITI AISYAH MARGARETH ROSE SOEKARNO PUTRI
3.AHMAD SUKATMAJA
4.Drs. H. UDJA DHIANDA
5.Dr. FACHRY ABRAM
6.Hj. UMI HANI, S.Pd
7.LINDA FAUZIAH
BANTEN III 1.Drs. A. BURTI NAZIR
81
2.Cap. H. M. RENDY S. AW, S.Pd
3.QURRATUL AIO
4.Ir. AGUS S. SOERONO, M.Pd
5.HERDY ASWARDI
6.Prof. DR. M. TAHIR AZHARY, SH
7.DR. SUPRANI, M.Pd
8.MUKSIN MK
9.M. MUSLICH, MS
10.IRIWANSYAH, SH
11.SAMSUL MA'RIF
12.MAWATUN HASANAH
JAWA TENGAH Ir. H. M. WIRADADI SOEPRAYOSIO
AGUSTINA HENY KURNIAWAN
HETTY HERAWATI, SH, MM
ARWANI, SH
ABDUL AZHIM, S.Ip
Drs. MASRUR ANHAR
MIFTAH ROYANI
FACHRURROZI ASNAWI
SETYA BUDHI, SE
DANANG WIDYANTORO
SUKMO HARSONO, SE
ERNA WIDIASARY
TRI HARYONO, SH
82
BENY MARWOTO WIBOWO
LILIK GUNAWAN, SE
Ir. EFFENDY SYARIEF
Drs. CHANIFAH RAYONO MDL,MS
Ir. DJONI SUPARDI, MT
RAVI SAMAPTANINCITYAS
EDY ABRAHAM, SE
DR. MUHAMMAD JUANG SAPUTRA
KADARINI SUSILOWATI
WUSTHO
Dra. SRI WINARTI, MH
Drs. H. MARKHABAN FAKKIH
SYAIFUL BAHRI, SE
Drs. SIDIK PRAYITNO, M.Pd
GIYARTI
AGUS YULIANTO
H. SUGITO
KUSRIYATI
Drs. M. YASIN NOORHIDAYAT
Ir. UDIN JAHURDIN
NENENG FIFTIN YULIA, Amd
M. THOFIK NOERRACHMAN
MASHURI S.M
EDDY PRAMONO
83
K.H. Drs. Lc. SUWITO SUPRAYOIN
SHOLIHIN PURE
DIAN PUSPASARI
DIY 1.Hj. RAY SINTORESMI PRABUNINGRAT
2.Drs. R.M. SOEPARNO PERMADI, MBA, Pha
3.SITI MUNADLIRAH, SE
4.ISMAWATI, SH
5.MUHAMMAD ZARQANI
6.ADRI SYAHRIZAL
7.MOCH DIMAS
8.Dra. Hj. ZUBAEDAH N. HALINI, MA
JAWA TIMUR Dr. FUAD AMSYARI
FATHUR RAHMAN, S.Ag
AMINAH HARYATI, SH
WIDARTO
H. HAMID USMAN MUGARA
Drs. MEINDRO WASKITO, MM
MOH. HARKAT, SH
MUHAMMAD RUSLI
NINIS ERWATI
Drs. H. IMAM MOERDJANI, MM
HERMANSYAH
MUFIDAH SAID BAWAZIR, SE
RUKMAN, SE
84
Drs. ABDUL MUN'IM, SH
Ir. H. JUNIAWAN WICAKSONO, MBA
Drs. H. ACHMAD BUSYARI
MUHAMMAD YUNANI H
Ir. IQBAL DARMAWAN
WIDYANINGSIH
H. EDI SUDIRMAN MADJID, SH, M.HUM
NURHASAN YAZID
H. M. SYAIFURROHMAN, S.Pd.I
HANIZAH ANSHORI
MUHAMMAD KARIM AMRULLAH, Amd
USOMAH CHOLID, SH
NUR ROHMAH
H. ABDUL RASYID1H.
MINARDI, SH
ACHMAD MUSTAIN SYAFII
ABDUL SAMI
H. YAYAN SAPTYAWAN
ERLIN MIS'IDIATI
SYAIFULLAH, S.Ag
SUPARNO
Drs. ACHMAD URIPO
ROBBY HAFIDZ
ACHMAD YUNUS MANSUR
85
AGUS DWIWARSONO, SH, MH
Drs. MOH. RAMLI
HARTINI, S.Ag
Dra. Hj. SURYANSINI ADIART
BALI HENDRY NIZMUL FALLAH
NTB 1.HAMDAN ZOELVA, SH, MH
2.Drs. H. SAHAR L HASSAN
3.ASYIAH, SE
4.MAHRIR, SE
5.RAHMAN ARIF
6.GHAZALI AMALA NORA, S.IP, M.Si
7.Dra. Hj. BAIQ SUKIRAN
8.LALU SAHABUDIN
9.Hj. YANI WOGE SULISTYOWATI
10.ROSLWATI
NTT ROSLWATI1SULAIMAN PETE
FITHRI KAMALIYAH EL HASSAN
MUKTAR ISMAIL
M. TAMRIN MANU
KALBAR 1.RAMLAN MARDJONED
2.Prof. DR. KH. HAMBALI
3.FARAH SURAYA
4.GUSTI M. FAISAL
5.FERDEN FIRDAUS
86
KALTENG 1.USMAN IMRAN
2DR. H. ASEP R. DJAYANEGARA
KALSEL 1.JAMALUDDIN KARIM, SH
2.H. CHAIRUDIN ZARRIQLI
3.Hj. SUSWININGSIH
4.Dra. ANDI NURUL JANNAH, Lc
5.INDHARTO, SP
6.ANDI FATIMAH, S.Pd
KALTIM 1.B. M. WIBOWO
2.NURUL FAUZIAH AZIZAH
3.ABD. MADJUD MAHMUD, SH, MM
SULUT 1.JURHAM LANTONG
2.PUSPITAWATI MAHUNE
3.Ir. AFRIANDIE
4.ALIA SALINA MAMONTOH, Dra
GORONTALO 1.SARINANDHE Dj, SH
2.SRI NUR ANGRIANI
SULTENG 1.Drs. H. ANDI MANSUR PASANDE, MM
2.M. ALI HUSEN HABSY, S.Ag
3.RINA RAFLINA
4.Drs. H. MOH. NAJIB UMAR5AKSAN, SH
SULSEL M. YASIN ARDHY, SH
H. ABDUL HAFID NUR, SE
AFRIDA, SE
87
JUNAWATI MANGUN, SH
MUH. ISLAMUDIN, B.Sc
Hj. DWI ANDRIANI
UMAR USMAN, SE, MM
SURATMAN MALIK
Dra. MUSDAWATI, SP
H. M. ZUBAIR BAKRY
MOCH. SYUKRI, S. SOS
BAHRIA, SH
ANDI SYAHRIR, SH
Drs. SYAHRUDDIN, MM
Drs. ALI MOCHTAR NGABALIN, M.Si
QAHIRUDDIN MUH. QASIM
AZANIL KELANA
Ir. NASRUDDIN DAWANG, M.Si
SULTRA 1.WA ODE MASRA MANARFA
2.Drs. JUMADIN BONNA
3.H. FASIUN, SH
4.RIDWAN IDRIS, SH
5.RASASTI OKTAVIA, SE
SULBAR 1.ARUCHUL THAHIR
2.HAMSA
MALUKU 1.DJAFAR HATALA, BA
2.KH. ALI FAUZI
88
3.Dra. SITTI MADINA TJALLENG
4.A. WAHID TUHULELU
5.ABDUL MUTHALIB TJIU
MALUT 1.HUSNI JUMAT
2.MARDILIAH SOLEIMAN
PAPUA 1.SITI AISYAH
2.ISMAN ASSO
PAPUA BARAT 1.Dra. NURSIAH SALIM
2.FATIMAH SOLEIMAN
3) Pembinaan Program yang Sudah Dicapai
Partai Bulan Bintang merupakan partai yang paling gigih memperjuangkan
masuknya “Tujuh Kata” yang dikenal dengan “Dengan Kewajiban Menjalankan
Kewajiban Syariat Islam Bagi Pemeluknya” kedalam batang tubuh UUd 1945,
walaupun program ini belum terealisasikan oleh Negara, tetapi perjuangannya
masih ada. Seperti yang telah dikemukakan datas bahwasanya Partai Bulan
Bintang dan Yusril Ihza Mahendra menginginkan agar pemilihian Presiden
RepublikIndonesia nanti dipilih oleh langsung oleh rakyat Indonesia, bukan oleh
Parlemen lagi, ini merupakan satu program Partai Bulan Bintang yang
diperjuangkan dalam amandemen konstitusi.
Menurut Yusril Ihza Mahendra dan begitu juga Partai yang dipimpinnnya,
bahwasanya ABRI ( TNI-POLRI ), yaitu melakukan pemisahan fungsi kerja
secara tegas, dan usulan ini ternyata diterima oleh anggota Dewan Perwakilan
89
Rakyat ( DPR ), dan pada tahun 2000 dengan disahkannya perundangan yang
memang memisahkan peranan TNI dengan POLRI.
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejak dibukanya keran Reformasi pada tahun 1998 lalu, bak jamur di
musim hujan, banyak partai baru yang didirikan.Salah satunya adalah Partai Bulan
Bintang (PBB) yang berdiri pada tanggal 17 Juli 1998.PBB merupakan partai
yang melandaskan perjuangannya pada ajaran-ajaran Islam yang universal
“Rahmat bagi sekalian alam” sebagaimana yang terkandung dalam al-Qur’an.
Salah satu tokoh yang mempunyai andil besar sejak dari pembentukan
hingga berjalannya kegiatan Partai Bulan Bintang hingga saat ini adalah Prof. Dr.
Yusril Ihza Mahendra yang merupakan seorang tokoh muslim moderat dan
seorang ahli Hukum Tata Negara juga seorang tokoh yang visioner.
Alasan Yusril mendirikan partai yang berideologikan Islam dikarenakan ia
menilai bahwasanya Islam bukan hanya sekedar agama dalam artian yang sempit.
Tapi meurut Yusril, Islam merupakan suatu Way of Life sehingga dapat
memberikan inspirasi dalam pemikiran dan tindakan.Selain itu, menurut Yusril,
adanya kekuatan politik Islam merupakan suatu keharusan untuk mewujudan
tujuan-tujuan Islam dalam kehidupan nyata yang menurutnya hanya mampu
dicapai melalui jalur politik.
Peran besar Yusril dalam PBB sudah terlihat sejak partai tersebut baru
dibentuk. Pada deklarasi Partai Bulan Bintang yang dilakukan pada tanggal 26
Juli 1998 di halaman Manjid Agung Al- Azhar Yusril dipercaya menjadi ketua
umum pertama PBB.Yusril kembali terpilih menjadi ketua umum PBB pada
91
Muktamar I PBB pada tahun 2000 dan memimpin PBB untuk lima tahun kedepan,
dann peran penting lain Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum partai adalah
usahanya dalam memperjuangkan syariat Islam dalam hukum, dengan tidak
menjadikan Negara harus berbentuk Negara Islam.
Salah satu indicator keberhasilan partai politik adalah hasil yang dicapai
dalam pemilihan umum. Pada pemilu 1999, Yusril sukses membawa PBB menjadi
urutan ke-enam pengumpul suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak
2.049.708 atau 2% dari total suara yang ada sehingga berhasil memperoleh 13
kursi di DPR.
Sedangkan dalam pemilu 2004, perolehan suara PBB sedikit mengalami
penurunan. Kalau pada pemilu 1999 PBB berhasil menempatkan 13 kadernya di
kursi legislatif, pada pemilu 2004 PBB hanya mampu mengirimkan 11 kadernya
ke Senayan dengan perolehan suara 2.970.487 atau 2,62%. Penting sekali Yusril
Ihza Mahendra sebagai ketua umum partai untuk sebaiknya turun langsung ke
masyarakat.
Mengingat PBB merupakan partai baru dan beridiologikan Islam, hasil
dalam dua pemilu tersebut menunjukan bahwa PBB dibawah kepemimpinan
Yusril cukup terbilang sukses.Selain itu, hasil yang dicapai PBB juga membuat
Yusril ditunjuk menjadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan
(Menkumdang) pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)yang kemudian
berubah menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) pada era
Presiden Megawati. Dan di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono menjadi
Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg ) sampai tahun 2007 sebelum periode
92
kabinet Indonesia bersatu jilid satu berakhir dan digantikan oleh Hatta Rajasa.
62
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Basyaib, Hamid dan Abidin Hamid, Mengapa Partai Islam Kalah, Alvabet, Jakarta: 1999.
Fatwa, AM , Satu Islam Multipartai, Pengantar: Azyumardi Azra, Mizan, Bandung, 2000.
Gottschalk, Louis, Mengerti Sejarah,Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.
JA, Denny, Visi Indonesia Baru Setelah Reformasi 1998, LKIS, Yogyakarta, 2006.
--------------,Jalan Panjang Reformasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2006.
Kencana, Inu Syafi’ie, Sistem Politik Indonesia, Refika Aditama, Bandung, 2005.
Khaeruman, Islam dan Demokrasi Menguak Fenomena Golput, PT. Nimas Multima, 2004.
Lance, Castle, Perkenalan Prediksi Harapan Pemilu 1999 Tujuh Mesin Pendulang Suara, Yogyakarta, LKIS, 1999.
Mahendra, Yusril Ihza, Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam (Perbandingan Partai Masyumi Indonesia dan Partai Jama’at al-Islami), Paramadina, Jakarta: 1999.
Manning, Chris dan Van Diermen, Peter, Indonesia di Tengah Transisi Aspek- Aspek Sosial dari Reformasi dan Krisis, LKIS, Yogyakarta, 2000
Perpustakaan Nasional, Metodologi Penelitian Sejarah Pendekatan Teori dan Praktik, Restu Agung, Jakarta, 2006.
Pramuko, Yudi, Yusril Ihza Mahendra Sang Bintang Cemerlang Perjuangan Menegakkan Sistem dan Akhlak Berpolitik, Putera Berdikari Bangsa, Jakarta Pusat, 2000.
Riclefs, M.C ,Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, PT. Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2007.
Riswandha, Imawan, Membedah Politik Orde Baru, Pustaka Pelajar, 1997.
Sjahrir, Transisi Menuju Indonesia Baru, Buku Obor, Jakarta, 2004.
Syam, Firdaus, Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra di Pentas Politik Indonesia Modern, Khairul Bayan, Jakarta, 2003.
63
------------------, Yusril Ihza Mahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran dan Tindakan Politik, PT. Dyatama, Jakarta: 2004.
Syamsudin, Din, Islam dan Politik Era Orde Baru, Logos, Jakarta, 2001.
Tirtosudarmo, Riwanto, Mencari Indonesia Demografi Politik Pasca Soeharto, LIPI, Jakarta, 2007.
Artikel
Artikel “Partai Islam” oleh DR Muqoddam Cholil, M.A
Artikel yang ditulis Yusril Ihza Mahendra dengan judul “Pembuka Kata” dalam blog pribadinya.
Dokumen
HasilMuktamar II Partai Bulan Bintang, Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang Periode 1426-1431/2005-2010 M.
Tabel Hasil Pemilu dari Komisi Pemilihan Umum.
Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Bulan_Bintang
http://nasional.kompas.com/read/2008/03/01/16485213/Yusril.Pilih.Besarkan.Partai
http://Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopediabebas
http://partalearning.blogspot.com/2011/05/kelompok-kepentingan-dan-partai-politik.html www.yusrilihzamahendra.com
www.pbb.info.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_Umum_Anggota_DPR,_DPD,_dan_DPRD_Indonesia_2004
http://www.kompas.com/kompas
HASIL WAWANCARA SKRIPSI
Peran Yusril Ihza Mahendra dalam Parati Bulan Bintang di Indonesia pada
Tahun 1998-2009.
Nama responden : Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra,SH., M.Sc
Jabatan : Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang
Tanggal : 26 Juli 2011
Waktu : 17.00-18.00
Tempat : Kantor Ihza & Ihza Law Firm, Graha Citra.
1. Mengapa Bapak memilih partai Islam pasca Reformasi?
Jawab : Bagi saya Islam bukan sekedar agama dalam arti sempit, tetapi suatu way
of life yang juga memberikan inspirasi bagi pemikiran dan tindakan. Adanya
kekuatan politik Islam bagi saya adalah suatu keharusan untuk mewujudkan
tujuan-tujuan Islam dalam kehidupan nyata umatnya yang hidup pada suatu
zaman dan tempat tertentu.
2. Dari mendirikan partai Islam ini, apa yang melatar belakangi Bapak dalam
pembentukan Partai Bulan Bintang yang Bapak pimpin?
Jawab : Partai ini dimaksudkan untuk membangun kembali kekuatan politik
Islam modern di Indonesia. Nama Bulan Bintang menggambarkan bahwa partai
ini bermaksud untuk menghimpun kembali kekuatan para pendukung eks
Masyumi yang dibubarkan Soekarno di tahun 1960. Partai memang menimba
inspirasi dan pengalaman dari Partai Masyumi di masa lalu, dengan tentu
memperhatikan sungguh-sungguh situasi yang sudah berubah.
3. Selain Bapak siapa saja kandidat yang dicalonkan menjadi Ketua Umum
Partai Bulan Bintang yang pertama?
Jawab : Yang dicalonkan menjadi Ketua adalah Amin Rais, bukan saya.
4. Apa alasan Bapak menerima untuk dijadikan Ketua Umum Partai?
Jawab : Saya sendiri sejak awal tidak berminat menjadi Ketua Umum Partai.
Saya merasa saya lebih sebagai seorang aktivis dan akademisi, daripada seorang
politisi. Memang saya adalah salah seorang yang paling aktif membangun idea
pembentukan partai ini dan melakukan sosialisasi ke mana-mana.
Namun saya tidak berminat jadi Ketua. Saya akhirnya terpaksa menerima
jabatan ketua itu setelah tidak ada alternative lain, karena Amin Rais yang mula-
mula mengatakan sudah 90 persen OK menjadi Ketua partai ini, tiba-tiba
menyatakan tidak bersedia dan akan mendirikan partai lain yang lebih pluratistis,
tidak spesifik partai Islam.
Anwar Harjono dan Abdul Qadir Jailani yang mendesak saya agar mau
menerima jabatan Ketua Partai yang baru ini. “Kalau ente tidak mau, ya sudah
bubar saja, gak usah bikin partai” kata Qadir. Anwar Harjono mengatakan bahwa
“Saudara adalah generasi muda yang paling dekat dengan Pak Natsir dan mengerti
pikiran-pikiran beliau, serta mengerti sejarah dan ideologi Masyumi. Karena itu,
saya minta agar Saudara yang memimpin partai ini. Amin Rais, tidak jadi, walau
sebelumnya sudah mengatakan 90 persen setuju memimpin partai baru ini”.
Jakarta, 26 Juli 2011
Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang Periode 2010-2015
HASIL WAWANCARA SKRIPSI
Peran Ysuril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan Bintang di Indonesia Pada
Tahun 1998-2009.
Nama Responden : DR. H. Ahmad Sumargono, SE, MM.
Jabatan : Ketua Umum GPMI ( Gerakan Persaudaraan Muslim
Indonesia )
Tanggal : Senin, 12 Desember 2011
waktu : 10:00 WIB
Tempat : Rumah DR. H. Ahmad sumargono, SE, MM
Jl. H. Baping no. 12 Ciracas Jakarta Timur
1. Bagaimana sejarah berdirinya Partai Bulan Bintang, dan terpilihnya Yusril
Ihza Mahendra sebagai ketua umum ?
Jawab : awalnya kepemimpinan pak Yusril itu karena merupakan partai baru, dan
merupakan dari kesepakatan dari berbagai ormas Islam, yang waktu itu
diprakarsai oleh alm. Anwar Harjono dan kawan-kawan, juga termasuk saya
disitu. Artinya adalah Partai Bulan Bintang ini secara tidak resmi adalah
merupakan aspirasi dari partai Masyumi, maka dari itu menggunakan symbol
bulan bintang, yang tak lain adalah sebutan dari keluarga besar bulan bintang yang
didalamnya adalah para tokoh Masyumi. Setelah itu yusril ditunjuk sebagai ketua
umum Partai Bulan Bintang, karena Yusril merupakan sosok tokoh yang memiliki
suatu keberanian dalam pernyataan-pernyataanya, dan juga pakar dalam bidang
hokum tata Negara, selain itu beliaupun merupakan tokoh muda yang
penampilannya cukup tampan, tetapi beliau pintar dan pandai dalam hukum Tata
Negara.
2. Adakah perbedaan pendapat antara tokoh Partai Bulan Bintang dengan
Yusril Ihza Mahendra?
Jawab : ya ada, menjelang tahun 2004 saya memiliki perbedaan pendapat untuk
masalah pencalonan Presiden, yaitu bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut
saya SBY ini sebagai tokoh yang tidak berorientasi terhadap Islam, dan juga
gemar terhadap paranormal dan perdukunan. Sebab itulah saya tidak
merekomendasi partai ini mendukung SBY sebagai calon Presiden. Kemudian
karena kedekatan pak Yusril sebagai menterinya pak SBY pada masa-masa itu
dan Yusuf Kalla juga, rupanya ada semacam kesepakatan yang dinamakan koalisi
tokoh, dengan mencalonkan SBY sebagai Presiden, dan saya satu-satunya orang
yang menentang itu, dan saya tidak menentang dari belakang melainkan didepan
SBY sendiri, saya bilang “ saya hanya berpegang pada keputusan muktamar kalau
calon Presiden dan wakil Presiden bukan dari PBB kita tidak wajib mendukung,
oleh sebab itu jangan dipaksakan. Tetapi pak yusril tetap saja mendukung. Jadi
itulah perbedaan pendapat antara saya dan pak yusril.
3. Mengapa disetiap pemilu Partai Bulan Bintang selalu mengalami
kemerosotan dalam suara dalam pemilu? Apakah karena symbolnya yang
bulan bintang sehingga mengesankan partai tertutup ? atau kurangnya
Yusril Ihza Mahendra yang terjun langsunh ke masyarakat?
Jawab : saya rasa kalau untuk simbolnya Partai Bulan Bintang itu partai terbuka,
walaupun dalam kepengurusannnya memang harus orang Islam, karena kita kan
partai Islam, Yusril merupakan tokoh elit yang kurang turun kebawah kurang
integrasi tidak seperti M. Natsir yang langsung turun kebawah.
4. Bagaimana hubungan antara Yusril Ihza Mahendra dengan tokoh Partai
Bulan Bintang yang lain?
Jawab : Yusril itu bagus kerja samanya, Cuma memang gayanya yang terlihat
sombong padahal aslinya dia itu baik.
5. Mengapa anda mengundurkan diri dari Partai Bulan Bintang?
Jawab : sperti yang saya bilang tadi adanya perbedaan pendapat antara saya dan
Yusril disaat pencalonan Presiden yang bukan dari Partai Bulan Bintang, tetapi
akhirnya saya kembali lagi karena banyak permintaan yang menginginkan saya
bergabung kembali, tetapi akhirnya saya keluar lagi dari PBB karena karena
banyak kebijakan-kebijakan yang berbeda. Dan saya sekarang bergabung dengan
PPP, yang penting partai Islam, dan sekarang saya lebih fokus di bidang dakwah.
6. Menurut bapak bagaimana peran Yusril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan
Bintang ?
Jawab : beliau berperan itu pasti karena beliau itukan ketua umum partai, dan
sebagai ketua umum beliau berperan berusaha untuk memperjuangkan syariat
Islam, beliau masih konsisten untuk itu, dan bahkan beliau sudah membuat
konspirasi hukum-hukum pidana kedalam Undang-Undang yang aspiratif, jadi
bahwasanya tidak perlu harus Negara Islam, tetapi hukum-hukumnya saja yang
menggunakan syariat Islam.
HASIL WAWANCARA SKRIPSI
Peran Yusril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan Bintang di Indonesia pada
Tahun 1998-2009.
Nama Responden : H. M. Syarifien Maloko, SH., M.Si
Jabatan : Ketua Bidang Pengaderan
Tanggal : 08 November 2011
Waktu : 15:00 WIB
Tempat : Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang
Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18 No. 1B Jakarta Selatan
1. Bagaimana awal terbentuknya Partai Bulan Bintang?
Jawab : Pasca Reformasi, seperti diketahui bahwasanya Reformasi itu seperti
membuka keran Politik tadinya orang ragu-ragu atau tidak berani berpolitik,
mendirikan Partai, direformasi lain. Pada waktu itu ada ratusan dan hanya 48 yang
ikut pemilu, pertama memanfaatkan kesempatan suasana politik yang cukup
memberi angin segar bagi masyarakat, lalu eksponen Masyumi, ketika itu pak
Natsir masih ada kemudian Anwar Haryono, mereka berkumpul dalam wadah
FUI, bagaimana umat Islam meresponi kebebasan berpolitik lalu forum itu
memutuskan bahwa umat Islam perlu membuat wadah politik sebagai kelanjutan
apa yang pernah dirintis partai oleh masyumi, tidak kurang dari 22 ormas islam
sebagai cikal bakai pendiri partai bulan bintang ini, maka terdeklarasilah Partai
Bulan Bintang ini pada 17 juli 1998,di Al azhar dan sebagai ketua pertama yaitu
pak Yusril Ihza Mahendra, dan pak Ms Kaban sebagai sekjen Partai Bulan
Bintang.
2. Adakah Peran penting Yusril Ihza Mahendra saat terbentuknya Partai
Bulan Bintang
Jawab : iya ada, ia merupakan salah satu tokoh muda pada saat itu, yang memang
para orang tua tidak punya pilihan lain kecuali dia, pertama usia muda, dibanding
dengan yang lain, dan dia memiliki kualifikasi sebagai seorang akademisi,
Professor cerdas dan khususnya kepakarannya di bidang hukum Tata Negara,
kedua seorang Yusril itu tidak bisa dicatat oleh sejarah Reformasi, dialah yang
menurut Nurcholis Madjid ketika itu bangsa Indonesia harus berterima kasih
kepada Yusril karena dialah yang mendisain alih kepemimpinan Nasional tanpa
adanya pertumbahan darah di Indonesia dari pak Harto ke pak Habiebi, ketika
MPR DPR dikepung oleh masyarakat, dan oleh mahasiswa, MPR dan DPR tidak
bisa bersidang, sehingga di istanalah pak Harto, memandatkan kepresidenannya
ke pak Habiebi. Dengan kepiawaian seorang Yusril bisa membuat alih
kepemimpinan Nasional itu menjadi damai, dan secara yuridis sah diterima dunia,
itu dasar Nurcholis Madjid mengatakan bahwasanya Bangsa Indonesia harus
berterima kasih kepada Yusril, karena kepiawaian dialah proses pengalihan
kepemimpinan Nasional damai. Tanpa adanya pertumpahan darah, sejarah itulah
yang menghantarkan seorang Yusril menjadi seorang tokoh Reformasi, karena
beliau berperan menghantarkan pak Harto mengalihkan kepemimpinan Soeharto
kepada Habiebi, tidak banyak orang pintar, ahli Tata Negara yang mampu tampil
di depan dan kebetulan ketika itu Yusril merupakan seorang penulis pidato
Soeharto, dalam waktu 3 tahun terakhir kepemimpinan Soeharto. Hal ini juga
menjadikan pertimbangan dari para orang tua dan eksponen Masyumi kenapa
harus Yusril yang dipilih menjadi ketua partai, Yusril pun tidak semerta merta
mau karena merasa masih terlalu muda, dan masih banyak yang lebih senior-
senior.
3. Sejak berdirinya Partai, 17 juli 1998, sudah berapa banyak cabang yang
ada di Indoesia untuk Partai Bulan Bintang?untuk DPW dan DPD sudah
berapa banyak cabang yang ada di Indonesia?
Jawab : memang sebagai Partai baru pro dan kontra umat Islam perlu tidaknya
partai Islam, trauma terhadap Partai Masyumi, yang disebut Partai terlarang
dahulu. jadi memang tidak mudah wilayah dan cabang terbentuk, dengan mulus
tetapi butuh waktu, dalam tempo 8 bulan, setelah berdirinya, justru PBB lolos
masuk ke pemilu, ternyata bahwa respon masyarakat juga cukup tinggi.
4. Basis PBB dari mana dan dimana tempatnya?
Jawab : untuk basis memang tidak bisa secara saklak, itu tidak bisa menetapkan
satu Kabupaten atau tempat untuk menjadikan suatu tempat sebagai basic Partai
Bulan Bintang, karena penyebarannnya secara merata, tetapi suara yang banyak
pada pemilu itu dari NTB, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan
beberapa Daerah lain, tapi tidak mutlak, melainkan karena banyaknya hasil suara
pemilu dari sana. Tetapi tidak mutlak dinyatakan basic. Melainkan karena hasil
suara perolehan lebih banyak pada yang Daerah tadi itu.
5. Sejak berdirinya Partai program kerja apa saja yang sudah berjalan dan
berkembang sampai sekarang?
Jawab : Islam itu juga kan memperjuangkan aspirasi Politik, bahwa dengan
kekuasaan banyak program, system atau banyak cita-cita Islam yang bisa
diterapkan, dan kekuasaan itu bisa diraih dengan pemilihan umum, dalam arti kita
memiliki wakil di DPR, intinya bahwa seperti hal layak tau, PBB didirikan
sebagai sebagai pelanjut cita-cita Masyumi, Masyumi ingin bicara dalam pentas
Politik begitu juga dengan PBB, tidak ada dihotomikan antara Politik dengan
Agama, atau antara Agama dengan Negara, justru Negara itu juga alat untuk
bagaimana mewujudkan cita-cita Tuhan cita-cita Rosul dalam kehidupan, dan
dalam Al Quran pun diajarkan dan itu yang menjadi icon Partai ini izzul Islam
wal Muslimin. Tetapi sejarah membuktikan bahwasanya kemenangan masih
tertunda terlihat dari hasil pemilu pun hanya 11 orang yang mewakili untuk Partai
ini, dan justru di pemilu terakhir kemarin tidak ada, jadi memang kita kekuasaan
itu menjadi penting untuk menggolkan cita-cita. Dalam bidang hukum Yusril
mampu memasukkan prinsip-prinsip Islam itu dalam menata hukum di Indonesia
ini, dan terakhir ini adalah draf rancangan Kitab Undang-undang hokum pidana (
KUHP ), dan sudah disampaikan ke DPR masa beliau masih menjadi Menteri.
6. Apa yang melatar belakangi pemikiran Yusril Ihza Mahendra, untuk tetap
menginginkan ,masuknya 7 kata kedalam batang tubuh Undang-undang
45?
Jawab : sama seperti Masyumi dahulu, dengan Kewajiban Menjalankan Syariat
Islam bagi pemeluknya, kalimat itu sejarahnya adalah Negara mempunyai
kewajiban, itu adalah maknanya, Negara harus mempunyai kewajiban untuk
memperlakukan hukum Islam bagi umat Islam tidak menyatakan Indonesia
sebagai Negara Islam, tetapi bagaimana Negara berkewajiban untuk melindungi
umat Islam dengan menegakkan syariat Islam bagi pemeluknya, perjuangan
inipun merupakan hutang sejarah Bangsa ini, kita lihat bahwa dekrit Presiden,
bahwa Piagam Jakarta tetap menjiwa Undang-undang Dasar 45. Bahwa walaupun
secara tertulis tidak ada tetapi substansinya itu tetap menjiwai, yang selama ini
Negara belum memenuhi itu, tidak mungkin Islam itu bisa tunduk pada syariat
Islam, hukum pada umumnya dia butuh alat untuk memaksa baru berlaku, KUHP
UUD 45 tidak berlaku kalau tidak ada Negara, tidak ada kekuatan, tidak ada
kuasa, karena ada kekuasaan dia bisa bisa memaksa, karena hukum itu sifatnya
memaksa, begitu juga Islam dalam perspektif syariat tidak mungkin berlaku
hukum Islam dalam Al Quran atau dalam Hadist kalau tidak ada kekuasaan,
kekuasaan seperti ini yang diminta oleh 7 kata tadi, jadi sah-sah saja kalau orang
Islam memperjuangkan hukum Islam menjadi sumber hukum Nasional.
7. Kesuksesan apa saja saja yang sudah dicapai Partai Bulan Bintang selama
dipimpin dua periode oleh Yusril Ihza Mahendra?
Jawab : sebuah gambaran barang kali yang umum diketahui bahwa, Yusril itu
idientik dengan Pbb dan begitu juga Pbb, dia sudah mengangkat Pbb ini ke pentas
politik nasional bahkan Dunia.
8. Mengapa disetiap pemilu Partai Bulan Bintang selalu mengalami
kemerosotan hasil pemilhan suara?
Jawab : itu menurut saya tidak lepas dari kesadaran berpolitik masyarakat Islam,
umat Islam ternyata lebih banyak memilih partai yang bukan Pbb itu fakta, tidak
perlu lagi pakai survey, kan di Indonesia ini mayoritas umat Islam, umat Islam
masih dibebani pemikiran bahwa perlukah umat Islam itu berpolitik, atau politik
harus di pisahkan dari Agama, sehingga pada saat pemilu itu tidak siap, artinya
seperti jangan membawa-bawa Agama dalam politik, kesan yang saya dapat Islam
itu adalah ritual, Islam itu Rahmat Bagi Alam Semesta, berbicara dalam semua
aspek jadi bahwasanya masyarakat Islam urusan politik, dia tidak mencampuri
dengan Agama.
9. Kebijakan apa saja yang diberikan Yusril terhadap kader Partai Bulan
Bintang, selama kepemimpinannya?
Jawab : beliau membangun System, tidak ingin dikultuskan, dengan System yang
benar, siapapun yang menjadi pimpinan, maka partai akan tetap berjalan, dan
itulah jasa besar beliau yang ada adalah sistim yang diperjuangkan.
10. Adakah pro dan kontra dalam Partai Bulan Bintang dimasa kepemimpinan
Yusril Ihza Mahendra Partai Bulan Bintang?
Jawab : Sunatullah, dinamika itu mungkin disemua partai ada pro dan kontra, dan
ketika yang kontra dinamakan kelompok 16, yang dinamakan oleh media, lalu
mereka sendiri pecah menjadi dua. Jadi saya pikir itu ada proses pendewasaan
dalam berpolitik, dulu sempat ada tapi sekarang sudah tidak ada lagi perpecahan
lagi.
11. apa yang melatar belakangi sampai tercetuskannya visi misi dari Partai
Bulan Bintang ?
Jawab : Organisasi hanya alat, dan partai juga hanya alat, sebab dengan kekuasaan
prinsip-prinsip Islam dalam dunia ini akan hidup, sebab tanpa kekuasaan kita
hanya bisa ngaji saja, dan mengikuti saja hukum yang ada.
ANGGARAN DASAR PARTAI BULAN BINTANG
ANGGARAN DASAR
PARTAI BULAN BINTANG
MUQADDIMAH
“ Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang “.
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdikepada-Ku “(QS. 1:56).
“ Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-
Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepada Ibrahim, Musa dan
Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.
Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru merekan kepadanya.
Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada)-Nya “. (QS. 42:13).
Bahwa sesungguhnya, kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan karunia Allah,
sekaligus amanah yang wajib disyukuri dan diisi secara maksimal untuk mengabdi
kepada Allah dengan menegakkan agama-Nya sebagai upaya mewujudkan
kebenaran, menegakkan keadilan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, bangsa
dan negara.
Bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan manuasi untuk
saling tolong-menolong dalam kebenaran, keadilan dan kebijakan serta melarang
tolong-menolong dalam kebathilan, kezaliman dan kemungkaran.
Bahwa musyawarah adalah esensi dalam mewujudkan kehendak bersama demi
kebenaran, keadilan dan kemakmuran yang dilaksanakan secara berkelanjutan
dengan semangat Tajdid dan ijtihad menurut tuntunan Islam.
Bahwa untuk mencapai maksud tersebut di atas, dengan senantiasa memohon
ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kami membentuk Partai Politik dengan
Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB I
NAMA, TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 1
N a m a
Partai Politik ini bernama PARTAI BULAN BINTANG disingkat PBB
Pasal 2
Tempat dan Waktu
Partai Politik ini didirikan di Jakarta pada hari Jum’at, tanggal 23 Rabi’ul Awwal
1419 Hiriyah bertepatan dengan tanggal 17 Juli 1998 Miladiyah
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 3
Asas
Partai ini berasaskan Islam.
Pasal 4
Tujuan
(1) Tujuan umum didirikannya Partai ini adalah terwujudnya cita-cita nasional
bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 dan
berkembangnya kehidupan demokrasi dengan menghormati kedaulatan rakyat
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan prinsip-prinsip ajaran
Islam.
(2) Tujuan khusus didirikannya Partai ini adalah mewujudkan masyarakat yang
beriman. Adil dan makmur yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
BAB III
SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 5
Sifat
Partai Politik ini bersifat mandiri dan aktif melaksanakan Al-Amru bi ‘l-ma’ruf wan
nahyu ani ‘l-munkar.
Pasal 6
Fungsi
Partai ini berfungsi sebagai sarana pendidikan dan perjuangan politik bagi anggota dan
masyarakat.
BAB IV
USAHA
Pasal 7
Usaha
Untuk mencapai tujuannya, Partai menjalankan aktivitas dan perjuangan di bidang
politik dan kemasyarakatan pada umumnya, antara lain :
a) Meningkatkan kesadaran dan menginsyafkan umat tentang hak-hak dan
tanggungjawab politiknya sebagai salah satu perwujudan ibadah kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala.
b) Meningkatkan keadaran pimpinan/tokoh umat tentang pentingnya keteladanan
dalam perjuangan.
c) Mengikuti dan turut aktif dalam Pemilihan Umum.
d) Menghimpun dan menyalurkan aspirasi anggota dan masyarakat untuk dijadikan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan oleh para pihak yang
berwenang bagi kemaslahatan rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
e) Meningkatkan kualitas anggota dan mencerdaskan kehidupan masyarakat dan
bangsa.
f) Mengembangkan kerjasama kelembagaan dengan organisasi lain yang memiliki
visi, misi dan kepentingan yang sama.
g) Mengembangkan informasi dan komunikasi tentang partai.
h) Menyelenggarakan berbagai aktivitas untuk membangun karakter dan
meningkatkan kualitas hidup rakyat.
i) Aktivitas halal dan baik lainnya bagi kemaslahatan umat.
BAB V
KANGGOTAAN
Pasal 8
1) Anggota Partai ini terdiri dari :
a. Anggota Biasa.
b. Anggota Kader.
c. Anggota Teras.
d. Anggota Khusus
e. Anggota Istimewa.
f. Anggota Kehormatan.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai keanggotaan, kewajiban dan haknya, ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
KEDUDUKAN, KEDAULATAN, SUSUNAN
DAN PIMPINAN PARTAI
Pasal 9
Kedudukan
Partai Politik ini berkedudukan di ibukota Negara dan keberadaannya meliputi seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta di luar negeri bilamana dipandang
perlu.
Pasal 10
Kadaulatan
Kedaulatan tertinggi Partai berada di tangan anggota yang dilaksanakan melalui
Muktamar.
Pasal 11
Susunan Partai
1) Susunan Partai terdiri dari
a. Dewan Pimpinan Pusat (DPP), yaitu Majelis Syura, Pimpinan Pusat, dan Badan
Kehormatan Pusat.
b. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), yaitu Majelis Pertimbangan Wilayah,
Pimpinan Wilayah, dan Badan Kehormatan Wilayah.
c. Dewan Pimpinan Cabang (DPC), yaitu Majelis Pertimbangan Cabang, Pimpinan
Cabang, dan Badan Kehormatan Cabang.
d. Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC), yaitu Majelis Pertimbangan Anak
Cabang dan Pimpinan Anak Cabang.
e. Dewan Pimpinan Ranting (DPRt), yaitu Majelis Pertimbangan Ranting dan
Pimpinan Ranting.
2) Pelaksanaan tugas ekternal dari DPP, DPW, DPC, DPAC, DPRt secara berturut-turut
dijalankan oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Pimpinan
Anak Cabang, Pimpinan Ranting.
Pasal 12
Majelis Syura dan Majelis Pertimbangan
1) Pada tingkat Pusat dibentuk Majelis Syura, pada tingkat Wilayah/Cabang/Anak
Cabang/Ranting dibentuk Majelis Pertimbangan.
2) Ketentuan lebih lanjut tentang Majelis Syura dan Majelis Pertimbangan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 13
Pimpinan Partai
Pimpinan Partai terdiri dari :
a. Pimpinan Pusat di Tingkat Nasional
b. Pimpinan Wilayah di Tingkat Propinsi
c. Pimpinan Cabang di Tingkat Kabupaten/Kota
d. Pimpinan Anak Cabang di Tingkat Kecamatan
e. Pimpinan Ranting di Tingkat Kelurahan/Desa
Pasal 14
Badan Kehormatan
1) Pada tingkat Pusat dibentuk Badan Kehormatan Pusat pada tingkat Wilayah
dibentuk Badan Kehormatan Wilayah dan pada tingkat Cabang dibentuk Badan
Kehormatan Cabang.
2) Ketentuan lebih lanjut tentang Badan Kehormatan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
Pasal 15
Kelengkapan Pimpinan Partai
Untuk membantu kelancaran tugas Pimpinan Partai, dibentuk :
a. Departemen di Tingkat Pusat
b. Biro di Tingkat Wilayah
c. Bagian di Tingkat Cabang
d. Seksi di Tingkat Anak Cabang
e. Urusan di Tingkat Ranting
Pasal 16
Badan Otonom dan Badan Khusu
1) Pimpinan Pusat Partai dapat membentuk dan mengesahkan pendirian Badan
Otonom.
2) Pimpinan Partai dapat membentuk Badan Khusus yang bertanggung jawab pada
Pimpinan Partai.
BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 17
Pengambilan Keputusan
1) Pengambilan keputusan dalam partai melalui forum muktamar, musyawarah dan
rapat pimpinan partai.
2) Wewenang dan mekanisme pengambilan keputusan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 18
Keuangan
Keuangan Partai diperoleh dari :
a) Uang pangkal anggotaUang infaq dan iuran bulanan
b) Zakat, infak, hibah, shadaqah dan wakaf.
c) Usaha lain yang halal dan tidak mengikat.
BAB IX
LAMBANG
Pasal 19
Lambang
Partai ini berlambang “ Bulan Bintang “ berwarna emas di atas dasar warna hijau dan di
bawahnya dibubuhi tulisan berbunyi “ PARTAI BULAN BINTANG “
BAB X
PERSELISIHAN
Pasal 20
Pasal 20
Perselisihan
1) Apabila terjadi perselisihan antara anggota Partai dengan Partai atau sesame
anggota Partai yang berkaitan dengan Partai, maka penyelesaiannya akan
dilakukan dengan musyawarah.
2) Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka
penyelesaiannya dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku di
dalam Partai.
BAB XI
PEMBUBARAN
Pasal 21
Pembubaran
1) Pembubaran Partai hanya dapat dilakukan oleh Muktamar Partai yang khusus
diselenggarakan untuk itu yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per
tiga) peserta Muktamar yang berhak hadir dan disetujui oleh sekurang-kurangnya
2/3 (dua per tiga) hak suara dari yang hadir dalam Muktamar yang bersangkutan.
2) Dalam hal Partai dibubarkan, maka seluruh kekayaan Partai yang ada dihibahkan
kepada Perserikatan atau Badan Hukum yang lain yang mempunyai satu tujuan
dengan Partai dan bila harta yang bersangkutan berupa wakaf, maka kedudukan
Partai selaku Nadzir dilimpahkan kepada Nadzir yang lain yang mempunyai satu
tujuan dengan Partai.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Ketentuan Penutup
1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
2) Anggaran Dasar ini merupakan Anggaran Dasar Partai periode awal 17 juli 1998
sampai dengan April 2000 yang disahkan dalam Muktamar I, dan yang diubah
dalam Muktamar II PARTAI BULAN BINTANG.
3) Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI BULAN BINTANG
ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI BULAN BINTANG
BAB I
KEANGGOTAAN Pasal 1
Persyaratan Keanggotaan
1. Anggota Biasa adalah :
a. Warga Negara Republik Indonesia yang telah berusia 17 tahun atau telah
pernah nikah dan tidak menjadi anggota Partai Politik lain.
b. Menyetujui Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan-
ketetapan yang telah dikeluarkan oleh Partai.
c. Mendapat rekomendasi sekurang-kurangnya dari 2 (dua) orang anggota
biasa Partai.
d. Mengajukan permohonan dan menyatakan secara tertulis kesediaan
keanggotaannya.
2. Anggota Kader adalah anggota biasa yang telah mengikuti pelatihan Partai.
3. Anggota Teras adalah anggota biasa yang telah mencukupi syarat-syarat khusus
yaitu :
a. Fungsionaris Partai yang telah mengikuti kegiatan kepartaian setidaknya
selama lima tahun secara aktif dan sungguh-sungguh.
b. Paham dan taat kepada isi pokok Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga,
Tafsir Asas, Program Umum Perjuangan Partai dan peraturan lain yang
ditetapkan oleh partai; atau
c. Anggota terpilih sebagai Pejabat Publik.
d. Tokoh masyarakat/tokoh nasional/profesi yang direkomendasikan oleh
Pimpinan Partai sesuai tingkatannya.
4. Anggota Khusus adalah anggota yang pengangkatannya mendapatkan
pengesahan dari Dewan Pimpinan Pusat atas rekomendasi Dewan Pimpinan
Cabang/Dewan Pimpinan Wilayah.
5. Anggota Kehormatan adalah anggota yang telah berjasa terhadap partai yang
pengangkatannya dikukuhkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
6. Anggota Istimewa adalah organisasi atau perhimpunan yang bukan partai politik
dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Mempunyai jaringan Organisasi yang teratur dan tujuannya searah dengan
partai.
b. Mengakui Partai Bulan Bintang sebagai satu-satunya tempat perjuangan
politik.
c. Mendapat pengukuhan dari Pimpinan Pusat.
Pasal 2
Kewajiban Anggota
1) Anggota Biasa mempunyai kewajiban :
a. Partisipasi aktif dalam setiap kegiatan.
b. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik partai.
2) Anggota Kader mempunyai kewajiban :
a. Partisipasi aktif dalam setiap kegiatan partai.
b. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik partai.
c. Membayar uang infaq dan iuran anggota partai.
3) Anggota Teras mempunyai kewajiban :
a. Partisipasi aktif dalam setiap kegiatan partai.
b. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik partai.
c. Membayar uang infaq dan iuran anggota partai.
d. Menguasai dan atau setidaknya memahami esensi Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Tafsir asas, Program Umum Perjuangan Partai dan peraturan
lainnya.
4) Anggota Khusus, Anggota Istimewa dan Anggota Kehormatan mempunyai
kewajiban yang ditetapkan secara khusus oleh Dewan Pimpinan Pusat.
Pasal 3
Hak Anggota
1) Anggota Biasa mempunyai hak :
a. Menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan.
b. Mengikuti kegiatan partai.
2) Anggota Kader mempunyai hak :
a. Menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan.
b. Mengikuti kegiatan partai.
c. Memilih dan dipilih sebagai Pimpinan Partai setinggi-tingginya pimpinan
tingkat Dewan Pimpinan Cabang.
3) Anggota Teras mempunyai hak :
a. Menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan.
b. Mengikuti kegiatan partai.
c. Memilih dan dipilih untuk semua jabatan Pimpinan Partai.
4) Anggota Khusus, Anggota Istimewa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak
sebagaimana diatur dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
Pasal 4
Berakhirnya Keanggotan
Keanggotan Partai berakhir apabila :
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis
c. Sudah tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai.
d. Diberhentikan oleh Partai karena suatu pelanggaran terhadap ketentuan
Partai.
Pasal 5
Sanksi
1) Setiap anggota dapat diberikan sanksi, karena melakukan tindakan indisipliner
dalam bentuk perbuatan baik lisan maupun tulisan, pencemaran dan/atau
tindakan yang merugikan partai, dan/atau pelanggaran ketentuan/kebijakan
partai dan/atau kode etik partai.
2) Sanksi terhadap anggota dapat berupa :
a. Teguran lisan mupun tulisan.
b. Skorsing dan/atau pemberhentian sementara dari kepengurusan partai.
c. Pemberhentian dari kepengurusan partai.
d. Pemberhentian dari keanggotaan partai.
3) Tata cara dan mekanisme pemberian sanksi diatur lebih dalam Kode Etik Partai.
BAB II SUSUNAN PARTAI
Pasal 6
Susunan Partai
1. Dewan Pimpinan Anak Ranting dapat dibentuk berdasarkan usulan Pimpinan
Ranting dengan rekomendasi Pimpinan Anak Cabang, yang disahkan oleh
Pimpinan Cabang.
2. Dewan Pimpinan Anak Ranting yang dibentuk merupakan susunan partai
yang terdiri atas Majelis Pertimbangan Anak Ranting dan Pimpinan Anak
Ranting.
BAB III
MAJELIS SYURA/MAJELIS PERTIMBANGAN
Pasal 7
Majelis Syura
1) Majelis Syura berwenang dan berfungsi :
a. Memberikan dan mengeluarkan fatwa tentang suatu hal yang bersifat
mendasar dan strategis menurut pandangan syari’ah mengenai kebijakan
partai baik diminta maupun tidak diminta.
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pimpinan Partai.
c. Melakukan koordinasi fungsional dengan seluruh Majelis Pertimbangan
Wilayah dan Majelis Pertimbangan Cabang
2) Susunan Majelis Syura, yaitu
a. Pimpinan yang terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang
Sekretaris.
b. Para anggota sebanyak-banyaknyan 14 orang.
3) Fatwa Majelis Syura bersifat mengikat bagi seluruh pimpinan dan anggota
partai.
4) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Syura berasal dari usulan
ormas-ormas pendukung berdirinya partai, Pimpinan Pusat dan dapat ditambah
dari usulan Pimpinan Wilayah.
5) Ketua Majelis Syura dipilih dan ditetapkan oleh Muktamar.
6) Majelis Syura dapat membentuk komisi-komisi sesuai bidang yang dibutuhkan.
7) Pimpinan dan Anggota Majelis Syura adalah para ulama yang tafaqquh fiddien
dan/atau tokoh ummat yang dikenal memiliki integritas akhlak yang baik.
8) Pimpinan dan anggota Majelis Syura adalah anggota partai.
9) Masa Jabatan pimpinan dan anggota Majelis Syura adalah lima tahun.
10) Mekanisme dan tata cara pemilihan Ketua Majelis Syura diatur dalam tata tertib
Muktamar. Tata cara Pencalonan dan Pemilihan Dewan Pimpinan Pusat Partai
Bulan Bintang
11) Ketua Majelis Syura bertanggung jawab kepada Muktamar.
12) Majelis Syura menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan.
Pasal 8
Majelis Pertimbangan
1) Majelis Pertimbangan berwenang dan berfungsi :
a. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pimpinan Partai.
b. Melakukan koordinasi fungsional dengan seluruh Majelis Pertimbangan
Cabang bagi Majelis Pertimbangan.
c. Dapat mengusulkan pokok masalah yang harus dibahas oleh Majelis Syura.
2) Susunan Majelis Pertimbangan, yaitu
a. Pimpinan Majelis Pertimbangan yang terdiri dari seorang Ketua, seorang
Wakil Ketua, seorang Sekretaris.
b. Anggota Majelis Pertimbangan sebanyak-banyaknyan 6 (enam) orang.
3) Ketua Majelis Pertimbangan dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah
Wilayah/Musyawarah Cabang/Musyawarah Anak Cabang/Musyawarah
Ranting/Musyawarah Anak Ranting sesuai tingkatannya.
4) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Pertimbangan Wilayah
berasal dari usulan ormas-ormas pendukung berdirinya Partai, Pimpinan
Wilayah, dan dapat ditambah usulan Pimpinan Cabang.
5) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Pertimbangan Cabang
berasal dari usulan ormas-ormas pendukung Partai, Pimpinan Cabang, dan dapat
ditambah dari usulan Pimpinan Anak Cabang.
6) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Pertimbangan Anak Cabang
berasal dari usulan ormas-ormas pendukung Partai, Pimpinan Anak Cabang, dan
dapat ditambah dari usulan Pimpinan Ranting.
7) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Pertimbangan Ranting
berasal dari usulan ormas-ormas pendukung Partai, Pimpinan Ranting, dan
dapat ditambah dari usulan Pimpinan Anak Ranting.
8) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Pertimbangan Anak Ranting
berasal dari usulan ormas-ormas pendukung Partai dan Pimpinan Anak Ranting.
9) Majelis Pertimbangan dapat membentuk komisi-komisi sesuai bidang yang
dibutuhkan.
10) Pimpinan dan Anggota Majelis Pertimbangan adalah para ulama yang tafaqquh
fiddien dan tokoh ummat yang dikenal memiliki integritas akhlak yang baik.
11) Pimpinan dan anggota Majelis Pertimbangan adalah anggota partai.
12) Masa Jabatan pimpinan dan anggota Majelis Pertimbangan adalah 5 (lima)
tahun.
13) Mekanisme dan tata cara pemilihan Ketua Majelis Pertimbangan diatur dalam
tata tertib Musyawarah Wilayah/Musyawarah Cabang/Musyawarah Anak
Cabang, Musyawarah Ranting/Musyawarah Anak Ranting sesuai tingkatannya
14) Ketua Majelis Pertimbangan bertanggung jawab kepada Musyawarah
Wilayah/Musyawarah Cabang/Musyawarah Anak Cabang, Musyawarah
Ranting/Musyawarah Anak Ranting sesuai tingkatannya.
15) Majelis Pertimbangan menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan.
Pasal 9
Pergantian dan Tambahan
a. Pergantian dan tambahan anggota Majelis Syura/Majelis Pertimbangan
Wilayah ditetapkan oleh Sidang Majelis Syura/Majelis Pertimbangan
Wilayah dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
b. Pergantian dan tambahan anggota Majelis Pertimbangan Cabang ditetapkan
oleh Sidang Majelis Pertimbangan Cabang dan disahkan oleh Dewan
Pimpinan Wilayah.
c. Pergantian dan Tambahan anggota Majelis Pertimbangan Anak Cabang
ditetapkan oleh Sidang Majelis Pertimbangan Anak Cabang dan disahkan
oleh Dewan Pimpinan cabang.
d. Pergantian dan tambahan anggota Majelis Pertimbangan Ranting ditetapkan
oleh Sidang Majelis Pertimbangan Ranting dan disahkan oleh Dewan
Pimpinan Cabang.
e. Pergantian dan tambahan anggota Majelis Pertimbangan Anak Ranting
ditetapkan oleh Sidang Majelis Pertimbangan Anak Ranting dan disahkan
oleh Dewan Pimpinan Cabang.