natrium sakarin

17
NATRIUM SAKARIN SODIUM SACCHARIN 1. N a m a. (1) 1.1. Golongan. Senyawa sulfur, heterosiklik. 1.2. Sinonim / Nama Dagang. 1,2-benzisothiazol-3(2H)-one,1,1- garam natrium; 1,2 benzisothiazolin-3-one, 1, 1-dioxide; natrium-o- benzosulfimida; soluble saccharin; natrium sakarinat; kristallose; RCRA U202. 1.3. Nomor Identifikasi. Nomor OHS : 20285 Nomor CAS : 128 – 44 - 9 Nomor EINECS/ELINCS (EC) : 204 – 886 – 1 Nomor RTECS : DE 4550000 2. Sifat Fisika Kimia. (1, 2, 3) 2.1. Nama bahan Natrium sakarin 2.2. Deskripsi Berbentuk padat, serbuk, atau kristal serbuk, berwarna putih dan tidak berbau, rasa sangat manis; berat molekul 205,17; titik lebur >392ºF (>200ºC) terdekomposisi; kelarutan: sangat mudah larut dalam air, larut dalam alkohol. 2.3. Frasa resiko, Frasa keamanan dan Tingkat bahaya Peringkat NFPA ( Skala 0-4 ) : Kesehatan 1 = tingkat keparahan rendah Kebakaran 1 = dapat terbakar

Upload: tri-ade-sularso

Post on 14-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

Page 1: Natrium Sakarin

NATRIUM SAKARIN

SODIUM SACCHARIN

1. N a m a. (1)

1.1. Golongan.Senyawa sulfur, heterosiklik.

1.2. Sinonim / Nama Dagang.1,2-benzisothiazol-3(2H)-one,1,1-dioxide; garam natrium; 1,2-benzisothiazolin-3-one, 1, 1-dioxide; natrium-o-benzosulfimida; solublesaccharin; natrium sakarinat; kristallose; RCRA U202.

1.3. Nomor Identifikasi.Nomor OHS : 20285

Nomor CAS : 128 – 44 - 9

Nomor EINECS/ELINCS (EC) : 204 – 886 – 1

Nomor RTECS : DE 4550000

2. Sifat Fisika Kimia. (1, 2, 3)

2.1. Nama bahanNatrium sakarin

2.2. DeskripsiBerbentuk padat, serbuk, atau kristal serbuk, berwarna putih dan tidak berbau, rasa sangat manis; berat molekul 205,17; titik lebur >392ºF (>200ºC) terdekomposisi; kelarutan: sangat mudah larut dalam air, larut dalam alkohol.

2.3. Frasa resiko, Frasa keamanan dan Tingkat bahayaPeringkat NFPA ( Skala 0-4 ) :Kesehatan 1 = tingkat keparahan rendahKebakaran 1 = dapat terbakarReaktivitas 0 = tidak reaktif

Klasifikasi EC:Xn = berbahayaR 22 = berbahaya jika tertelan

S 2 = jauhkan dari jangkauan anak-anakS 13 = jauhkan dari makanan, minuman, dan pakan hewan

Page 2: Natrium Sakarin

S 24 = hindari kontak dengan kulitS 36 = pakai/kenakan pakaian pelindung yang tepatS 46 = jika tertelan, cari segera pertolongan medis dan

perlihatkan wadah ini atau label

3. Penggunaan.Pemanis tambahan, bahan pelapis obat (coating agent).

4. Identifikasi Bahaya. (1)

4.1. Risiko utama dan sasaran organ.Dapat menyebabkan iritasi. Pada hewan diduga menyebabkan kanker. Debu bahan atau campuran udara dapat menyebabkan ledakan atau kebakaran.

Organ sasaran : tidak ada.

4.2. Rute paparan.4.2.1. Paparan jangka pendek.

Terhirup.

Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan.

Kontak dengan kulit.

Dapat menyebabkan iritasi.

Kontak dengan mata.

Dapat menyebabkan iritasi.

Tertelan

Mual, muntah, diare, ruam, sakit kepala, napas berbunyi.

4.2.2. Paparan jangka panjang.

Terhirup.

Tidak tersedia informasi.

Kontak dengan kulit.

Tidak tersedia informasi.

Kontak dengan mata

Tidak tersedia informasi.

Page 3: Natrium Sakarin

Tertelan (2) :

Dapat menyebabkan kanker. Beberapa penelitian yang dilakukan pada tikus dan mencit telah diduga bahwa bahan menyebabkan tumor kandung kemih, namun mekanisme yang menginduksi kanker pada hewan-hewan tersebut tidak terjadi pada manusia.

5. Stabilitas dan Reaktivitas. (1)

Kestabilan : stabil pada suhu dan tekanan normal.

Kondisi yang harus dihindari : hindari panas, nyala api, dan sumberapi lain. Hindari kontak dengan bahan inkompatibel.

Bahan tak tercampurkan : Sodium saccharin dengan

Oksidator kuat : bahaya kebakaran dan ledakan.

Produk Dekomposisi

Jika kontak dengan asam : hidrogen sulfida.

Produk dekomposisi termal : oksida nitrogen, oksida sulfur, oksida natrium.

Polimerisasi : tidak terpolimerisasi.

6. Penyimpanan. (1)

Simpan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar yang berlaku.

Simpan di tempat yang sejuk dan kering dengan ventilasi baik. Simpan di wadah yang tertutup rapat. Jauhkan dari bahan yang inkompatibel,

7. Toksikologi. (1)

7.1. ToksisitasData pada binatang :

LD50 oral-tikus 1280 mg/kg; LD50 intraperitonial-tikus 7100 mg/kg; LD50 oral-mencit 17500 mg/kg; LD50 intraperitonial-mencit 6gm/kg; LDLo subkutan-mencit 7 gm/kg; LDLo oral-kelinci 4 gm/kg; TDLo oral-tikus kontinu 756 gm/kg/36 minggu; TDLo oral-tikus kontinu 32400 mg/kg/54 hari.

Page 4: Natrium Sakarin

7.2. Data KarsinogenisitasStatus karsinogen:NTP : antisipasi karsinogen pada manusia (Anticipated Human

Carcinogen)IARC : tidak cukup bukti pada manusia (Human Inadequate

Evidence), cukup bukti pada hewan uji (Animal Sufficient Evidence), Grup 2B; Kategori 2.

7.3. Data TumorigenikTDLo oral-tikus 1092 gm/kg/1 tahun kontinu; TDLo implan-mencit176mg/kg; TDLo oral-tikus 112 gm/kg-8 minggu kontinu; TD oral-tikus 224gm/kg/8 minggu kontinu; TD oral-tikus 1330 gm/kg/95 minggu kontinu; TDoral-tikus 2660 gm/kg/95minggu kontinu; TD oral-tikus 1428 gm/kg/2 tahun kontinu; TD oral-tikus 1190 gm/kg/85 minggu kontinu; TD oral-tikus1827 gm/kg/87 minggu kontinu.

7.4. Data MutagenikMutasi pada mikroorganisme:Salmonella typhimurium 62 mmol/L (+S9); kehilangan kromosom seks dan non disjungsi – Drosophila melanogaster parenteral 5 mmol/L; kehilangan kromosom seks dan non disjungsi – Drosophila melanogaster oral 5 pph; mutasi pada mikroorganisme – Saccharomyes cerevisae 2 gm/L (-S9); konversi gen dan rekombinasi miotik – Saccharomyes cerevisae 2 gm/L; inhibisi DNA – fibroblast manusia 100 mmol/L; analisis sitogenetik – leukosit manusia 500 mg/L; sister chomatid exchange – leukosit manusia 20 umol/L; mutasi pada mikroorganisme – limfosit mencit 11 gm/L (+S9) 4 jam; kerusakan DNA – intraperitonial mencit 50 mg/kg; analisis sitogenetik – intraperitonial mencit 1gm/kg 60 jam – berselang; uji letal dominan (dominant lethal test) – oral mencit 6 gm/kg30 hari; sperma – intraperitonial mencit 1 gm/kg 60 jam; analisis sitogenetik – fibroblast hamster 8 gm/L 48 jam; analisis sitogenetik – paru-paru hamster 1 gm/L.Mutasi pada sel somatik mamalia:Embrio manusia 10 gm/L; sintesis DNA yang tidak terjadwal– oral-tikus441 gm/kg/21 minggu terus-menerus; sintesis DNA yang tidak terjadwal –hati tikus 1 mg/L.

7.5. Data ReproduksiTDLo oral-tikus 15 gm/kg-15-21 hari setelah kehamilan (post pregnancy) kontinu; TDLo oral-tikus 325 gm/kg-4 minggu jantan sebelum kehamilan (pre pregnancy)/4 minggu setelah kehamilan/4 hari kontinu; TDLo oral- mencit 103 gm/kg-30 hari; TDLo oral-mencit 2 gm/kg multigenerasi; TDLo intraperitonial-mencit jantan 2 gm/kg-1 hari.

7.6. Informasi EkologiData ekotoksisitas :Toksisitas pada ikan : LC50/96 hari (angka kematian) Fathead minnow(Pimephales promelas) 18300000 ug/L.

Page 5: Natrium Sakarin

8. Efek Klinis. (1)

8.1. Keracunan akut.TerhirupDebu bahan dapat menyebabkan iritasi dan batuk serta bersin.

Kontak dengan kulit

Menyebabkan iritasi pada kulit.

Kontak dengan mata

Dapat menyebabkan iritasi mata.

Tertelan

Jika tertelan dalam jumlah sedikit maupun banyak, pada individu yang hipersensitif, dapat menyebabkan sakit kepala, diuresis, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, kram perut disertai nyeri, diare, myalgia akut dengan fibrilasi muskular dan kejang, delirium dan halusinasi khususnya auditori. Pada individu yang hipersensitif, dapat menyebabkan reaksi alergi seperti mengi, urtikaria, pruritus dan edematous papules. Dan menelan bahan dalam jumlah yang banyak menyebabkan mulut berbusa, spasme otot, konvulsi, dan pingsan.

8.2. Keracunan kronik.Terhirup.

Tidak tersedia informasi.

Kontak dengan kulit.

Tidak tersedia informasi.

Kontak dengan mata

Tidak tersedia informasi.

Tertelan

Dosis harian 5-25 gram sakarin telah dilaporkan menyebabkan gangguan pencernaan, anoreksia, mual, muntah, hiperasiditas lambung, dan diare. Natrium sakarin berpengaruh pada hati dan ginjal serta menyebabkan hematopoiesis ekstramedular pada tikus. Tumor tiroid terjadi pada mencit dan meningkatnya insiden tumor kandung kemih terjadi pada tikus jantan.

Page 6: Natrium Sakarin

9. Pertolongan pertama. (1)

9.1. Terhirup.Segera pindahkan ke tempat berudara segar. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan napas buatan. Segera hubungi bantuan medis.

9.2. Kontak dengan kulit.Segera lepaskan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau deterjen ringan dan air yang banyak sampai tidak ada kontaminan yang tersisa, kurang lebih 15-20 menit. Segera hubungi bantuan medis jika diperlukan.

9.3. Kontak dengan mata.Segera bilas mata pasien dengan air atau larutan garam fisiologis sekurang kurangnya satu liter air tiap mata, sekali kali buka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai tidak ada lagi bahan kimia yang tersisa. Segera bawa korban ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

9.4. Tertelan.Jika terjadi muntah, posisikan kepala lebih rendah dari panggul untuk membantu mencegah aspirasi. Jika pasien pingsan, balikkan kepala ke samping. Segera hubungi bantuan medis.

10. Penatalaksanaan. (1)

10.1. Stabilisasia. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk

menjamin pertukaran udara.b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan, yaitu memperbaiki fungsi

ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida, Bila terinhalasi disarankan berikan oksigen

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

10.2. Dekontaminasia. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit :- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan

miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan

sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit.

Page 7: Natrium Sakarin

- Hindari bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera kirim/konsul

ke dokter mata.b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.- Cuci segera bagian kulit yamg terkena dengan air mengalir air

dingin atau hangat dan sabun minimal 10 menit.- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain

atau kertas secara lembut. Jangan digosok.- Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi atau

muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan

menggunakan sarung tangan, masker hidung dan apron. Hati- hati untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi gastro intestinal.

Bila tertelan, pertimbangkan kumbah lambung, pencahar dan pemberian oksigen.

11. Batas paparan dan alat pelindung diri. (1)

Batas paparan.Tidak ada batas paparan di tempat kerja.Ventilasi : Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Ventilasi harus tahan ledakan jika terjadi konsentrasi bahan yang akan meledak. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah ditentukan.Perlindungan mata : Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.Pakaian : Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

Sarung tangan : Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

Respirator : Pada keadaan sering digunakan atau paparan berat mungkin diperlukan proteksi pernafasan. Proteksi pernafasan disusun peringkatnya dari urutan minimum ke maksimum. Pertimbangkan peringatan (warning properties) sebelum digunakan.

Setiap respirator pemasok udara dengan masker seluruh wajah yang dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau positif.

Setiap alat pernafasan serba lengkap yang memiliki masker seluruh wajah dan dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau positif lainnya.

Page 8: Natrium Sakarin

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan : Setiap respirator pemasok udara dengan masker seluruh wajah dan dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau tekanan positif lain digabungkan dengan pasokan pelepas terpisah (separate escape supply).

Setiap alat pernafasan serba lengkap dilengkapi dengan masker seluruh wajah.

12. Manajemen pemadam kebakaran. (1)

Bahaya ledakan dan kebakaran : sedikit menimbulkan bahaya kebakaran. Debu/campuran udara dapat memicu nyala api atau ledakan.Media pemadaman : bahan kimia kering biasa, karbon dioksida, air, busa biasa.Kebakaran besar : gunakan busa biasa atau semprot dengan semprotan air.

Pemadaman api : pindahkan wadah dari daerah api, bila hal ini mungkin dilakukan tanpa resiko. Jangan menyebarkan tumpahan bahan dengan menyemprotkan aliran air bertekanan tinggi. Bendung untuk pembuangan selanjutnya. Gunakan alat pemadam kebakaran yang tepat untuk memadamkan api. Hindari menghirup bahan atau produk hasil pembakaran. Bertahan di tempat yang melawan arah angin dan keluar dari daerah yang rendah.

13. Manajemen tumpahan. (1)

Tumpahan pada sumber air :Berdasarkan California Safe Drinking Water and Toxic Enforcement Act 1986(Proporsi 65). Jauhkan dari sumber air dan selokan.

Tumpahan di tempat kerja :Kumpulkan tumpahan bahan, tempatkan pada wadah yang tepat untuk dimusnahkan. Jauhkan dari sumber air dan selokan. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Isolasi daerah yang berbahaya dan dilarang masuk

Page 9: Natrium Sakarin

14. Daftar Pustaka.

1. “ OHS “ MDL Information System, INC, 19972. h t tp : / / f sc i ma g e . f is h e rsc i .c om / m s d s / 8 8 56 5 . h t m 3. h t tp : / / w w w .cl p c hem ica l s.c om / m s d s/ S o d i u m % 20 S a c c ha r i n % 20 M S D S% 20 C

L P% 2 0 Ch e m icals. pd f 4. h t tp : / / w w w . ana c h e m ia . c om / m s d s / e n g l i s h / 8 0 7 6 . p d f 5. h t tp : / / w w w .j m lo v e r i dge .c om / c o s h / S a c c ha r i n % 20 S o d i u m . pd f 6. h ttp :// www.p rodu cto sad itivo s.com /p rodu cto s/a rchivo_en _9 .p df

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Disusun oleh:Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012-----------------------------------------------------------------------------------------------------------