naskah publikasi hubungan antara persepsi...

36
1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA POLRI DENGAN KETERLIBATAN KERJA PADA ANGGOTA POLRI DI POLRES WONOSOBO Oleh : DAHLI FIATRY M. BACHTIAR,.Drs.,MM FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006

Upload: hoangthu

Post on 05-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

1

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA POLRI

DENGAN KETERLIBATAN KERJA PADA ANGGOTA POLRI DI

POLRES WONOSOBO

Oleh :

DAHLI FIATRY

M. BACHTIAR,.Drs.,MM

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2006

Page 2: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

2

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA POLRI

DENGAN KETERLIBATAN KERJA PADA ANGGOTA POLRI DI

POLRES WONOSOBO

Telah disetujui Pada Tanggal

_________________________

Dosen Pembimbing Utama

M. BACHTIAR,.Drs.,MM

Page 3: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

3

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA POLRI

DENGAN KETERLIBATAN KERJA PADA ANGGOTA POLRI DI

POLRES WONOSOBO

Dahli Fiatry M.Bachtiar

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap citra Polri dengan keterlibatan kerja pada anggota polisi. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini ada hubungan antara persepsi terhadap citra Polri dengan keterlibatan kerja pada anggota Polri. Semakin tinggi persepsi terhadap citra Polri, semakin tinggi keterlibatan kerja. Sebaliknya semakin rendah persepsi terhadap citra Polri, semakin rendah keterlibatan kerja.

Responden dalam penelitian ini adalah anggota polisi yang berjumlah 75 orang. Teknik pengambilan menggunakan metode cluster sampling. Adapun skala yang digunakan adalah skala persepsi terhadap citra Polri yang mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Mappiare (Putriana, 2004) dan buku saku perilaku anggota Polri dan skala keterlibatan kerja yang mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Lodahl dan Kejner (Armaliani, 1988).

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 12.0 untuk menguji apakah ada hubungan antara persepsi terhadap citra Polri dengan keterlibatan kerja pada anggota Polri. Korelasi product moment dari Pearson menunjukkan korelasi sebesar r = 0,404 p= 0,000 (p<0,01) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap citra Polri dengan keterlibatan kerja. Jadi hipotesis diterima.

Kata kunci : Persepsi terhadap Citra Polri, Keterlibatan Kerja

Page 4: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

4

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia sekarang ini sedang mengalami perubahan yang sangat

intensif dibandingkan waktu-waktu yang lalu. Keadaan yang demikian itu tentunya

sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi yang dijalankan oleh badan atau lembaga

masyarakat yaitu suatu sikap yang bijaksana apabila badan atau lembaga dalam

masyarakat mau merenungkan kembali fungsinya.

Badan atau lembaga yang ada dalam masyarakat antara lain adalah Kepolisian

Republik Indonesia (Polri) yang merupakan suatu bagian dari birokrasi pemerintahan

yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat. Polisi adalah petugas yang

terus-menerus memberikan perhatian terhadap pemecahan soal-soal kejahatan dan

memberikan pelayanan publik dalam menangani kejahatan (Banurusman, 1995).

Hal itu disebabkan oleh kebutuhan dasar masyarakat akan keamanan dan

ketertiban. Masyarakat tidak akan bisa membangun kehidupannya dengan baik bila

tidak ada suatu tingkat keamanan tertentu, karena begitu dekatnya hubungan antara

polisi dengan masyarakat, maka masyarakat menaruh banyak harapan kepada polisi

sehingga penampilan polisi banyak mendapat perhatian, hasil dari interaksi antara

harapan masyarakat dan penampilan polisi yang membuahkan suatu citra polisi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa anggota polisi, untuk

menjalankan tugas, polisi harus berpegang pada aturan formal yaitu Undang-Undang

Kepolisian Negara Republik Indonesia No.02 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Page 5: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

5

pada Bab III pasal 13 menyatakan bahwa tugas pokok Kepolisian Republik Indonesia

adalah a) memelihara keamananan ketertiban masyarakat, b) menegakkan hukum,

dan c) memberi perlindungan, pengayom dan pelayanan kepada masyarakat. Artinya,

perilaku polisi harus sesuai dengan berbagai aturan yang telah ditetapkan.

Menurut anggota polisi tersebut luasnya tugas polisi terutama di lapangan,

ternyata terbentur pada berbagai keterbatasan mulai dari jumlah personil, Sumber

Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana misalnya kendaraan, alat-alat, fasilitas,

lingkungan juga mempengaruhi tugas polisi seperti masyarakat, politik dan ekonomi..

Berdasarkan buku saku perilaku anggota Polri sebagai pelindung, pengayom

dan pelayan masyarakat yaitu hubungan dengan masyarakat di lingkungan sekitar

tempat tinggal, misalnya mempelopori dilakukannya siskamling atau menampung

keluhan-keluhan masyarakat dalam hal keamanan, kemudian dalam hubungan dengan

masyarakat di lingkungan umum, misalnya bertanggungjawab mengamankan lokasi

tugasnya, tidak melakukan pungli, terakhir dalam hubungannya dengan masyarakat di

markas atau kantor, misalnya berada di tempat kerja, memberikan salam kepada

masyarakat yang datang dan tidak pilih kasih dalam pelayanan. Yang kemudian

disimpulkan menjadi empat aspek citra polisi yaitu dalam dalam lingkungan

masyarakat, pelayanan, lingkungan kerja dan pakaian dan penampilan..

Contoh lain polisi sebagai pengayom dan pembina masyarakat akan terlihat,

dalam sosok Polisi Sahabat Anak atau Polisi di desa-desa sebagai Polisi Bintara

Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Desa (Babinkamtibmas). Dalam figur ini

Page 6: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

6

mereka haruslah polisi yang ramah, murah senyum, disenangi dan dicintai oleh

masyarakat yang berinteraksi dengan dirinya. Tetapi disisi lain polisi haruslah

menjadi sosok yang garang, menakutkan, tidak kompromi terutama bila ia sebagai

reserse pemburu kejahatan, karena hal ini fungsional bagi polisi dan melekat

padanya.

Ditinjau secara psikologis, polisi yang menjaga ketertiban dan keamanan selalu

berinteraksi dengan masyarakat dalam menjalankan tugasnya. Hingga terbentuknya

suatu citra, ada proses psikologis yang kompleks mulai dari interaksi itu sendiri

hingga terbentuknya citra.

Kotler (1984) citra adalah serangkaian pesan kepercayaan yang dimiliki

seseorang atau kelompok terhadap obyek. Dalam citra terdapat unsur informasi,

kesan dan kepercayaan terhadap suatu obyek yang kemudian akan dipersepsikan

sebagai suatu kepribadian. Menurut Assael (Rohmani, 2002) citra adalah persepsi

total terhadap suatu obyek yang merupakan hasil pengolahan informasi yang

didapatkan individu dari berbagai sumber dari waktu ke waktu. Dimana masyarakat

berperan penting dalam menilai perilaku anggota polisi karena tidak lepas dari tugas

polisi sebagai pelayan masyarakat, sehingga keberadaan polisi sangat mudah disoroti

terutama apabila ada kekurangannya. Dengan melihat hal tersebut perkembangan

citra tergantung pada hubungan sosial dan merupakan proses yang panjang dan sering

atau tidak menyenangkan karena terkadang citra yang diproyeksikan tidak selalu

positif.

Page 7: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

7

Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan

proses yang berwujud diterimanya stimulus melalui alat reseptornya sehingga

individu menyadari apa yang dilihat dan didengarnya (Walgito, 1991). Kreck ( Arifin

dkk, 2003) Persepsi sebagai proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh

seseorang, Individu yang berbeda akan melihat hal yang sama dengan cara yang

berbeda. Peran persepsi dipandang penting karena bagaimana ia melihat dirinya

sendiri dalam menjalankan tugas yang dampaknya terhadap perilaku individu di

tempat kerja, apakah dapat menumbuhkan keterlibatan kerja terhadap pekerjaannya.

Walgito (1991) Faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi adalah faktor

internal (perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka acuan dan aspek-

aspek lain yang ada dalam diri individu), faktor eksternal (faktor stimulus itu sendiri

dan lingkungan).

Seorang anggota Polri yang mempunyai keterlibatan kerja adalah seseorang

yang identitas dirinya dipengaruhi oleh pekerjaannya sehingga akan

bertanggungjawab dalam pekerjaannya, akan menjalankan tugas dan fungsinya

sebagai penegak hukum, pelindung dan pengayom masyarakat, sadar betapa

bernilainya pekerjaan sebagai polisi sehingga akan mendorong timbulnya suatu

kebanggaan profesi. Lodahl & Kejner (Kanungo, 1982) faktor-faktor yang

mempengaruhi keterlibatan kerja antara lain faktor pribadi seperti a) usia,

b) pendidikan, c) jenis kelamin, d) sistem nilai, e) tingkat kebutuhan, dan f) status

perkawinan, faktor situasional seperti a) karakteristik, b) level pekerjaan, c) perlakuan

Page 8: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

8

pimpinan, d) partisipasi dalam pengambilan keputusan, faktor hasil kerja seperti

kepuasan kerja.

Dinamika terjadinya keterlibatan kerja yang tinggi pada seorang polisi

ditentukan dengan adanya harapan yang sangat besar terhadap pekerjaannya, yaitu

karena pekerjaannya adalah bagian penting dari hidupnya, sehingga kejadian-

kejadian penting yang terjadi pada pekerjaannya lebih penting baginya.

Hasil penelitian yang dilakukan Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian,

Universitas Gadjah Mada (Litpol, 2006) mengemukakan bahwa penegakkan

keamanan, perlindungan pada masyarakat dan pelayanan kepada masyarakat yang

dilakukan polisi dinilai masih rendah karena kehadiran aparat Polri dinilai dengan

pungutan (resmi atau tidak resmi) dan perlindungan pada praktek amoral dan

masyarakat menilai bahwa pelayanan Polri dirasakan tidak mempermudah, melainkan

mempersulit. Yang terbayang dalam benak masyarakat ketika berurusan dengan

polisi adalah pungutan liar, prosedur yang berbelit-belit, pelayanan yang tidak

transparan, sikap membeda-bedakan dan sambutan yang tidak ramah.. Berdasarkan

hasil penelitian tersebut tampak jelas keterlibatan kerja polisi masih rendah dan jauh

dari harapan masyarakat.

Hasil wawancara dengan angoota polisi tersebut juga menyatakan bahwa

masyarakat selalu berkeinginan memperoleh pelayanan tercepat didalam urusan

apapun walaupun dengan memperoleh resiko. Keinginan ini pun menjadi penyebab

terciptanya kasus uang sogok, pihak kepolisian yang terkena akibatnya karena

Page 9: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

9

kebetulan urusan seperti itu memang wewenang Kepolisian. sampai saat ini yang

berkaitan dengan public service dan perijinan-perijinan masih sangat kurang

memuaskan bagi masyarakat. Namun dalam hal penyelesain masalah seperti

terjadinya pembunuhan, pengeroyokan dan pembunuhan mulai mampu diatasi

dengan baik sehingga fungsinya sebagai pelindung bagi masyarakat sudah dirasakan

oleh masyarakat itu sendiri.

Berdasarkan yang telah diuraikan diatas sangat menarik untuk diteliti karena

diasumsikan bahwa peran persepsi anggota Polri terhadap citra yang diberikan

masyarakat kepada Polri dipandang penting karena berguna untuk mengevaluasi diri

pribadi dan mengembangkan nilai-nilai serta pandangan yang diperoleh dari

lingkungan sosialnya. Maksudnya adalah Polri yang bertugas sebagai penegak

hukum juga dituntut utuk menjalankan fungsi sosial yaitu bagaimana polisi melihat

diri mereka sendiri dalam menunaikan tugas pokoknya atau yang disebut penilaian

diri sendiri yaitu bagaimana anggota Polri memandang pekerjaannya dan

dihubungkan dengan kondisi dirinya dan pandangan masyarakat terhadap dirinya.

Penilaian seseorang atau sikap seseorang di dalam hubungannya dengan pekerjaan

merupakan hal yang mendorong seseorang dalam aktivitas kerjanya. Seseorang yang

bekerja sebagai polisi dan mempunyai persepsi positif terhadap pekerjaannya dapat

mempunyai keterlibatan kerja.

Keterlibatan kerja anggota polisi dipengaruhi oleh persepsi terhadap citra Polri.

Anggota Polri yang terlibat dalam pekerjaan memandang pekerjaan dengan sangat

Page 10: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

10

serius, mempertaruhkan nilai dan identitas dirinya pada pekerjaan sehingga ia mampu

menilai dirinya berdasarkan peranannya dalam bekerja yang didapat dari umpan balik

lingkungannya yaitu masyarakat. Dengan permasalahan diatas peneliti ingin

mengetahui sejahumana hubungan antara persepsi anggota Polri terhadap citra polisi

dengan keterlibatan kerja pada anggota Polri.

DASAR TEORI

1. Pengertian Keterlibatan Kerja

Berbagai istilah digunakan untuk menjelaskan keterlibatan kerja. Beberapa ahli

menggunakan istilah yang berbeda – beda untuk menggambarkan konsep ini.

Rabinowitz dan Hall (1977) mempunyai dua konsep tentang keterlibatan kerja, yaitu

a. Keterlibatan kerja sebagai Performance Self Esteem Contingency yang

didefenisikan sebagai seberapa jauh seseorang dipengaruhi oleh level atau

tingkatan Performance. Bahwa seseorang yang mempunyai keterlibatan kerja

akan menganggap bahwa pekerjaannya merupakan suatu hal yang penting dari

atau bagi kehidupannya dan terlibat secara pribadi dengan situasi kerjanya.

b. Keterlibatan kerja sebagai suatu component of self image menurut Lodahl dan

Kejner (Armaliani, 1988) yaitu identitas seseorang secara psikologis dapat

dikenali dari pekerjaannya atau seberapa penting pekerjaan tersebut bagi self

image.

Page 11: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

11

Kanungo (1979) keterlibatan kerja merupakan konsep kognitif karena

mengandung kepercayaan bahwa pekerjaan itu mempunyai potensi untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya yang penting.

Locke (Adlinsyah, 1992) menyatakan orang yang terlibat dalam pekerjaannya

merupakan orang yang melaksanakan tugasnya dengan serius dan nilai-nilai yang

penting dipertaruhkan pada pekerjaan tersebut. Secara emosional orang yang terlibat

dalam pekerjaan dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman kerja dan secara mental

akan terikat oleh pekerjaannya.

Feinberg (Armaliani, 1988) mengemukakan seseorang yang terlibat dengan

pekerjaannya adalah seseorang yang menganggap pekerjaannya sebagai bagian

penting dalam kehidupannya dan seseorang yang sangat dipengaruhi oleh

keseluruhan situasi kerjanya (seperti : pekerjaan itu sendiri, teman sekerja,

perusahaan), mungkin karena dia merasa bahwa pekerjaannya merupakan tempat

untuk pemuasan kebutuhan-kebutuhan, misalnya akan harga diri.

2. Aspek – Aspek Keterlibatan Kerja

Keberadaan keterlibatan kerja menurut Lodahl dan Kejner (Armaliani, 1988)

ditentukan oleh aspek-aspek sebagai berikut

a. Adanya harapan yang sangat besar tehadap pekerjaannya yaitu pekerja percaya

dengan mengerjakan pekerjaan itu, pekerja akan memperoleh pengakuan juga

memiliki kesempatan untuk mewujudkan kepribadiannya di dalam

Page 12: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

12

pekerjaannya dapat melakukan pekerjaan dengan baik sehingga pekerja

mempunyai perasaan bangga akan pekerjaan tersebut

b. Adanya rasa tanggungjawab yang besar terhadap pekerjaannya yaitu pekerja

merasa dirinya dapat menyelesaikan pekerjaan yang penting dan berguna

c. Adanya keterlibatan emosi terhadap pekerjaannya yaitu pekerja merasa bahwa

dirinya mengerjakan pekerjaan itu karena dirinya sendiri yang ingin

melakukannya bukan karena di perintah agar melakukannya

d. Adanya kebanggaan terhadap pekerjaannya, ambisi umum, dan keinginan untuk

mobilitas ke atas yaitu pekerjaan itu menarik dan memberikan tantangan karena

kesulitan yang terkandung di dalamnya dan apabila pekerjaan itu telah

diselesaikan dengan memuaskan akan timbul rasa bangga karena telah berhasil

melaksanakannya

e. Adanya kesiapan menghadapi tugas yaitu pekerjaan itu sesuai dengan pekerja

yang bersangkutan sehingga pekerja dengan mudah mengerjakan pekerjaan itu.

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keterlibatan Kerja

Penelitian Tining dan Spry (Haryanto, 1993) para pekerja dalam melakukan

pekerjaannya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, tekanan-tekanan dari tempat kerja,

kondisi fisik, relasi sosial ditempat kerja dan karakteristik pekerja itu sendiri juga

cukup menentukan (seperti usia, pengalaman kerja dan riwayat kelurga dan

sebagainya).

Page 13: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

13

Lodahl & Kejner (Armaliani, 1988) keterlibatan kerja dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti

1. Faktor Pribadi seperti

a. Usia

b. Pendidikan,

c. Jenis kelamin

d. Sistem nilai (etika protestan). Menurut Djawa (1993) sistem nilai misalnya

setiap orang memiliki nilai – nilai tersendiri terhadap suatu pekerjaan, ada

yang menilai pekerjaan sebagai sesuatu yang sangat berarti yang

berpengaruh terhadap harga diri dan ada juga yang beranggapan bahwa

pekerjaan adalah kewajiban atau juga yang menganggap sebagai suatu

rahmat sehingga bekerja di rasakan sebagai sesuatu yang mulia. Lodahl

(Djawa, 1993) mengemukakan bahwa determinasi utama dari keterlibatan

kerja adalah orientasi nilai terhadap pekerjaan yang diperoleh dan dipelajari

terlebih dahulu dari proses sosialisasi individu.

e. Tingkat kebutuhan dan

f. Status perkawinan.

2. Faktor Situasional seperti

1) Karakteristik pekerjaan

Page 14: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

14

2) Level pekerjaan

3) Perlakuan pimpinan

4) Partisipasi dalam pengambilan keputusan.

3. Faktor Hasil Kerja seperti

1) Kepuasan kerja

Menurut Rabinowitz dan Hall (1997) ada tiga faktor yang mempengaruhi

keterlibatan kerja, yaitu :

a. Keterlibatan kerja sebagai karakteristik personal yaitu hal-hal yang berkaitan

dengan kepribadian seseorang seperti usia, jenis kelamin, dan pendidikan

b. Keterlibatan kerja sebagai situasi kerja, adanya situasi kerja yang

memungkinkan individu mengontrol dan menyediakan kesempatan untuk

menggunakan kemampuannya akan lebih melibatkan individu di dalam

pekerjaannya dibandingkan dengan pekerjaan yang kurang memiliki

karakteristik tersebut.

b. Keterlibatan kerja sebagai karakteristik hasil kerja.

4. Pengertian Persepsi

Persepsi menurut Walgito (1991) mengatakan persepsi merupakan suatu proses

yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya

stimulus oleh individu melalui alat indera. Namun proses itu tidak berhenti begitu

saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan

Page 15: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

15

proses persepsi. Oleh karena itu proses penginderaan tidak lepas dari proses persepsi,

dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi.

Persepsi merupakan proses dalam diri individu untuk dapat mengenali dirinya

sendiri dan keadaan sekitarnya (Walgito, 1991). Selanjutnya Davidoff (Walgito,

1991) menerangkan bahwa dalam persepsi terjadi proses mengorgaisasikan kemudian

mengiterpretasikan stimulus yang diindera, sehingga individu menyadari, mengerti

tentang apa yang diindera itu. Menurut Gibson (1982) persepsi merupakan suatu

proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang

individu. Kesan yang diterima sangat tergantung pada pengalaman-pengalaman yang

diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta faktor-faktor luar maupun faktor

dalam yang ada pada diri individu.

Menurut kamus lengkap psikologi (Chaplin, 1989) persepsi diartikan sebagai

proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan

indera, kesadaran dari proses-proses organis, satu kelompok penginderaan dengan

penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman dimasa lalu, variabel yang

menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisme dalam

melakukan pembedaan diantara perangsang-perangsang, dan kesadaran intuitif

mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu.

Page 16: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

16

5. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Walgito (1991) faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu :

a. Adanya objek yang dipersepsi. Objek menimbulkan stimulus yang mengenai

alat indera atau reseptor

b. Alat indera atau reseptor, yaitu merupakan alat untuk menerima stimulus yang

merupakan syarat fisiologis

c. Adanya perhatian terhadap objek, yang merupakan syarat psikologis

Selain itu Kech dan Crutchfield (Rahmat, 1996), menyebutkan beberapa faktor

persepsi yang membuat berbeda, yaitu:

a. Faktor Fungsional : faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu

dan hal – hal yang termasuk dalam faktor – faktor personal. Karakteristik

individu yang memberikan respon pada stimulus lebih menentukan persepsi.

b. Faktor Struktural : faktor yang berasal sifat stimulus fisik dan efek – efek

syaraf yang ditimbulkan pada system syaraf individu.

6. Citra

Citra dalam kamus psikologi (Gulo, 1982) merupakan terjemahan dari image

yaitu gambaran yang menyerupai penyajian gambaran orang, tempat atau sesuatu

barang.

Kotler (1984) citra adalah serangkaian kesan kepercayaan yang dimiliki

seseorang atau kelompok terhadap obyek. Dalam citra terdapat unsur informasi,

Page 17: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

17

kesan dan kepercayaan terhadap suatu obyek yang kemudian akan dipersepsikan

sebagai suatu kepribadian.

Assael (Rohmani, 2002) citra adalah persepsi total terhadap suatu obyek yang

merupakan hasil pengolahan informasi yang didapatkan individu dari berbagai

sumber dari waktu ke waktu.

Beberapa unsur yang mempengaruhi terhadap pembentukan citra menurut

Mappiare (Putriana, 2004) yaitu

a. Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap citra dan ada atau

tidaknya penilaian diri yang positif.

b. Pelayanan

c. Lingkungan kerja

d. Pakaian dan penampilan yang standar

7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Citra Polri

Masalah citra individu tidak bisa dipisahkan dengan dirinya sendiri sebab citra

yang terbangun dan tercipta dari individu itu sendiri. Menurut Banurusman (1995)

ada beberapa faktor yang mempengaruhi citra polisi yaitu

a. Sumber Daya Manusia, dimana sistem pendidikan dan latihan yang dsiapkan

hanya dibekali ilmu pengetahuan dan ketrampilan dan kemampuan teknis yang

mendasar. Sedangkan masalah-masalah yang dihadapi polisi di lapangan lebih

banyak.

Page 18: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

18

b. Jumlah Personil, keterbatasan personil polisi sangat dirasakan apabila

dilapangan membutuhkan penjagaan yang sangat ketat oleh anggota kepolisian

misalnya demonstrasi, pemilu dsb

c. Fasilitas, berupa anggaran, peralatan, pendapatan anggota polisi yang sangat

rendah dibanding negara-negara lain. Namun demikan hal ini bukanlah alasan

untuk anggota Polri tidak berprestasi

d. Lingkungan seperti masyarakat, ekonomi dan politik

8. Aspek-Aspek Citra Polri

Menurut Sitompul (1985) pada dasarnya sikap dari anggota kepolisian yang

bertugas dilapangan sangat menentukan dan sebagai cermin bagi Polri dalam

mewujudkan polisi idaman yang disukai oleh masyarakat. Mappiare (Putriana, 2004)

mengemukakan unsur yang mempengaruhi terhadap pembentukan citra dan

berdasarkan buku saku perilaku anggota Polri sebagai pelindung, pengayom dan

pelayan masyarakat maka implementai perilaku tersebut dirumuskan dengan

pendekatan tempat dimana anggota Polri berada atau bertugas, yaitu

a. Lingkungan masyarakat yaitu bagaimana memberikan bantuan kepada

masyarakat seperti :

1) Mengajak masyarakat memelihara ketentraman dan ketertiban

2) Mempelopori dilakukannya siskamling

Page 19: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

19

3) Menampung keluhan masyarakat dalam hal keamanan, bersama-sama

mencari solusi atau dilaporkan secara fungsional

4) Memberikan arahan atau nasihat dalam hal keamanan kepada warga

masyarakat

5) Mengajak masyarakat untuk taat kepada hukum

6) Melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan

7) Mengajak mayarakat untuk tidak main hakim sendiri

8) Jangan melakukan pungli atau pemerasan terhadap masyarakat

9) Berikan petunjuk dan arahan bagi masyarakat yang memerlukan

b. Pelayanan adalah melayani masyarakat dengan kemudahan cepat, simpatik,

seperti :

1) Selalu siap dan bersedia memberikan pertolongan

2) Jangan biarkan masyarakat menunggu

3) Segera respon atas kejadian yang menimpa masyarakat

4) Memberikan salam kepada masyarakat yang datang

5) Jangan pilih kasih dalam pelayanan

6) Dahulukan orang lanjut usia, wanita dan anak-anak

7) Tanyakan keperluan masyarakat

8) Respon atas laporan atau pengaduan untuk melakukan penangkapan dan

penahanan

9) Janjikan untuk memberikan atensi atas laporan masyarkat

Page 20: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

20

c. Lingkungan kerja adalah dalam setiap kiprahnya polisi mengutamakan tindakan

yang bersifat persuasive dan edukatif seperti :

1) Bertanggung jawab mengamankan lokasi tugasnya

2) Berikan perlindungan yang dibutuhkan oleh saksi secara proposional

3) Segera kejar dan tangkap pelaku di tempat

4) Berada ditempat kerja

5) Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kerja

6) Jangan bercanda atau ngobrol dengan teman pada saat bertugas

7) Arahkan penanganan secara professional

d. Pakaian dan penampilan standar yaitu polisi menjunjung tinggi etika berpakaian

dan berkepribadian di dalam lingkungan kerja dan masyarakat seperti :

1) Berpakaian rapih

2) Sikap tampang yang bersih

3) Jangan bersikap angkuh

4) Tak bersikap overacting

5) Berbicara dengan sopan dan bahasa yang santun

6) Bersikap bijaksana dan adil

7) Mengucapkan terimakasih bagi masyarakat yang membantu

8) Tidak membentak atau bersuara keras

Page 21: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

21

9. Pengertian Persepsi terhadap Citra Polisi

Persepsi merupakan proses yang didahului oleh penginderaan berupa stimulus.

Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar diri individu tetapi juga dapat datang

dari dalam diri individu yang bersangkutan (Davidoff, 1981). Bila yang dipersepsi

dirinya sendiri sebagai objek persepsi, maka dalam memersepsi diri sendiri orang

akan melihat bagaimana keadaan dirinya sendiri dan orang dapat mengevaluasi

tentang dirinya sendiri.

Persepsi terhadap citra polisi merupakan proses pengorganisasian dan

penginterpretasikan yang dilakukan oleh polisi terhadap serangkaian kesan

kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat berdasarkan informasi, kesan dan

kepercayaan yang didapatnya.. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan atau pernyataan

polisi terhadap citra yang diberikan masyarakat terhadap polisi.

Persepsi mengenai citra oleh pribadi-pribadi yang berbeda juga akan berbeda,

karena setiap individu menanggapinya berkenaan dengan aspek-aspek situasi tadi

yang mengandung arti khusus sekali bagi dirinya.

10. Hubungan antara Persepsi terhadap Citra dengan Kerterlibatan Kerja

Seseorang dalam menjalankan atau melaksanakan pekerjaannya harus

mengikuti aturan – aturan yang berlaku sehingga tidak menimbulkan masalah –

masalah. Menurut Hurlock (Afiatin, 2001) persepsi seseorang terhadap sikap orang

lain terhadap dirinya adalah lebih penting dari pada sikap orang lain itu sendiri yang

Page 22: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

22

berarti proses dalam diri individu untuk mengenal diri sendiri dan keadaan sekitranya

karena dalam persepsi terjadi proses penginderaan

Persepsi seseorang terhadap citra yang diberikan orang lain perlu diperhatikan

karena menyangkut kepercayaan atau kesan yang diberikan orang lain kepada setiap

perilaku individu yang didengar dan dilihat orang lain. Persepsi mengenai citra oleh

pribadi-pribadi yang berbeda juga akan berbeda, karena setiap individu

menanggapinya berkenaan dengan aspek-aspek situasi tadi yang mengandung arti

khusus sekali bagi dirinya.

Dalam lingkungan organisasi persepsi terhadap pandangan orang lain

mempunyai pengaruh didalam menentukan hasil kerja seseorang. Adanya

pelaksanaan terhadap tugas – tugas yang diberikan untuk orang lain diharapkan

adanya respon dari seseorang terhadap tugas yang disampaikannya yakni pandangan

atau kognisi terhadap tugas yang dilaksanakannya tersebut, seberapa besar tugas itu

berarti tergantung pada pelaksanaan tugas, penerimaan dan apa yang disampaikannya

sehingga apabila tugas yang dilaksanakan berbeda dengan apa yang diharapkan oleh

orang lain maka akan menimbulkan kesan buruk atau ketidakpercayaan terhadap

orang yang melaksanakan tugas tersebut. Persepsi ini sangat berpengaruh terhadap

sikap dan perilaku, bila seseorang yang bekerja dalam situasi yang mendukung dan

menerima pekerjaannya dengan senang hati dan yang akhirnya dia kan terlibat dan

berprestasi dalam pekerjaannya.

Page 23: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

23

Citra suatu lembaga menjadi mudah terbentuk karena banyaknya yang menaruh

harapan terhadap lembaga tersebut, sehingga kinerja lembaga tersebut banyak

mendapat perhatian. Kaitan antara hasil interaksi antara harapan dan kinerja itulah

yang membuahkan citra. Sifat – sifat pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang bisa

menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa ia menjalankan pekerjaan yang bisa

menyenangkan orang lain dan bisa juga tidak menyenangkan bagi orang lain karena

pekerjaan yang dilakukannya selalu mendapat penilaian dari orang lain.

Keterlibatan kerja seseorang dipengaruhi oleh persepsi terhadap citra. Sikap

terhadap pekerjaan mempengaruhi perilaku kerja dengan memandang citra yang

diberikan orang lain kepada seseorang dan bagaimana seseorang memandang

pekerjaannya dan dihubungkan dengan kondisi dirinya dan pandangan orang lain

terhadap seseorang.

HIPOTESIS

Ada hubungan antara persepsi terhadap citra Polri dengan keterlibatan kerja

pada anggota Polri di Polres Wonosobo

Page 24: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

24

METODE PENELITIAN

Identifikasi Penelitian

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah :

1. Variabel Tergantung : Keterlibatan Kerja

2. Variabel Bebas : Persepsi terhadap Citra

Definisi Operasional

Keterlibatan Kerja adalah suatu tingkatan yang menunjukkan sampai seberapa

jauh seseorang mengidentifikasikan diri secara psikologik dengan pekerjaannya akan

sampai seberapa penting kerja bagi keseluruhan citra dirinya atau internalisasi nilai-

nilai tentang sifat baik dan pentingnya pekerjaan. Alat ukur yang digunakan, yaitu:

skala Keterlibatan Kerja dengan skor satu sampai empat. Data yang diperoleh

menunjukkan tinggi rendahnya keterlibatan kerja subyek, semakin tinggi skor yang

diperoleh, semakin tinggi pula keterlibatan kerja subyek dan semakin rendah skor

yang diperoleh, semakin rendah keterlibatan kerja subyek.

Persepsi terhadap citra didefinisikan sebagai proses pengorganisasian dan

penginterpretasikan yang dilakukan oleh seseorang terhadap serangkaian kesan

kepercayaan yang diberikan oleh orang lain berdasarkan informasi, kesan dan

kepercayaan yang didapatnya. Alat ukur yang digunakan, yaitu: skala Persepsi

terhadap Citra dengan skor satu sampai empat. Semakin tinggi skor yang diperoleh

Page 25: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

25

subyek, semakin baik persepsi terhadap citra, semakin rendah pula persepsi terhadap

citra.

Subyek Penelitian

Populasi penelitian ini adalah semua anggota Polri yang berada dibawah

kesatuan Polres Wonosobo, yang berjumlah 227 orang anggota Polri. Sedangkan

sampel penelitian ditetapkan dengan metode cluster sampling sebanyak 75 subyek

yaitu anggota polisi yang bekerja dilapangan dan di kantor yang diambil dari lima

fungsi yaitu samapta, reserse kriminal, satlantas, binamitra dan intelkam.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

keterlibatan kerja, skala persepsi terhadap citra Polri

Metode Analisis Data

Dengan metode penelitian yang memiliki satu variabel tergantung dan satu

variabel bebas dan kedua variabel tersebut merupakan data dengan tipe interval

dimana keduanya memiliki skor. Hipotesis menggunakan teknik korelasi product

moment dengan formula Pearson (Azwar, 1996). Dengan teknik product moment jika

koefisien korelasi yang signifikan, hal ini menunjukkan adanya hubungan antara

variabel bebas dengan variabel tergantung. Sebaliknya jika koefisien korelasi tidak

signifikan maka tidak terdapat hubungan antara variabel bebas denagn variabel

Page 26: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

26

tergantung. Hitungan statistik untuk mengetahui hasil analisis yaitu menggunakan

fasilitas komputer SPSS 12.00 for window

Hasil Penelitian

1. Diskripsi Responden Penelitian

Responden dari penelitian ini adalah anggota polisi Polres Wonosobo Jawa

Tengah sejumlah 75 orang subyek dengan perincian 29 orang samapta, 16 orang

reserse kriminal, 15 orang satlantas, 8 orang binamitra, dan 7 orang intelkam.

2. Diskripsi Data penelitian

Gambaran tentang data penelitian secara umum dapat dilihat pada tabel dskripsi

penelitian dibawah ini, dimana dari data tersebut dapat diketahui fungsi-fungsi

statistik dasar yang dapat dilihat secara lengkap pada tabel 1 berikut :

Tabel 1 :

Deskripsi hasil penelitian

Variabel Skor Yang Dimungkinkan Skor yang Diperoleh

(Hipotetik) (Empirik)

Xmax Xmin µ ? Xmax Xmin µ ?

Keterlibatan 132 33 82,5 16,5 119 74 99,08 8,172

kerja

Persepsi terhadap 156 39 97,5 19,5 155 96 133,03 14,873

citra Polri

Catatan : µ = rerata ; s = standar deviasi

Page 27: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

27

Sebaran hipotetik dalam skala keterlibatan kerja dapat diuraikan untuk

mengetahui keadaan subyek penelitian yang berdasarkan pada kategorisasi standar

deviasi, dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2 :

Kriteria Kategorisasi Data Variabel Keterlibatan Kerja

Kategori Skor Jumlah Persentase

Tinggi 99 < X 31 58,67

Sedang 66 < X < 99 44 41,33

Rendah X < 66 0 0

Skala keterlibatan kerja terdiri dari 33 aitem ynag setiap aitemnya di beri skor

minimum 1 dan skor maksimum 4. Sebaran hipotetik pada skor keterlibatan kerja

diketahui nilai terendah X < 66, nilai tertinggi adalah 99 < X. Luas jarak sebenarnya

adalah 99 (132 – 33 = 99) sehingga setiap satuan standar deviasinya bernilai (132 –

33)/6 = 16,5 dan mean teoritisnya bernilai (132 + 33)/2 = 82,5. Hasil pengolahan

yang ditunjukkan dalam tabel diatas terlihat bahwa keseluruhan jumlah subyek yaitu

75 orang mayoritas skor keterlibatan kerja berada pada tingkat sedang sebesar

58,67%.

Sebaran hipotetik dalam skala persepsi terhadap citra Polri dapat diuraikan

untuk mengetahui keadaan subyek penelitian yang berdasarkan pada kategorisasi

standar deviasi, dapat dilihat pada tabel 3

Page 28: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

28

Tabel 3 :

Kriteria Kategorisasi Data Variabel Persepsi terhadap citra Polri

Kategori Skor Jumlah %

Tinggi 117 < X 59 78,67

Sedang 78 < X < 127 16 21,33

Rendah X < 78 0 0

Skala persepsi terhadap cita Polri terdiri dari 39 aitem yang setiap aitemnya di

beri skor minimum 1 dan skor maximum 4. Sebaran hipotetik pada skor keterlibatan

persepsi terhadap citra Polri diketahui nilai terendah X < 78, nilai tertinggi adalah

117 < X. Luas jarak sebenarnya adalah 117 (156 – 39 = 117) sehingga setiap satuan

standar deviasinya bernilai (156 – 39)/6 = 19,5 dan mean teoritisnya bernilai (156 +

39)/2 = 97,5. Hasil pengolahan yang ditunjukkan dalam tabel diatas terlihat bahwa

keseluruhan jumlah subyek yaitu 75 orang mayoritas skor persepsi terhadap citra

Polri berada pada tingkat tinggi sebesar 78,67 %.

3. Reliabilitas Penelitian

Uji reliabilitas terhadap skala keterlibatan kerja menghasilkan koefisien alpha

sebesar 0,886 dengan koefisien aitem total berkisar antara 0301 sampai 0,672. Uji

reliabilitas terhadap skala persepsi terhadap citra Polri menghasilkan koefisien alpha

sebesar 0,963 dengan koefisien aitem total berkisar antara 0303 sampai 0,787

Page 29: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

29

4. Uji Asumsi

Sebelum dilakukan analisis data penelitian atau uji hipotesis. Uji asumsi

mencakup uji normalitas dan uji linearitas.

a. Uji Normalitas

Tabel 4 : Hasil Uji Asumsi Normalitas Variabel Skor KS-Z P Keterangan

Keterlibatan kerja 0,870 0,436 Normal Persepsi terhadap citra Polri 1,017 0,252 Normal

Syarat agar data memiliki sebaran normal adalah p > 0,05. Hasil uji normalitas

yang tertera pada tabel 9 diketahui bahwa variabel keterlibatan kerja memiliki p =

0,436 (p > 0,05), sehingga variabel keterlibatan kerja memiliki sebaran normal atau

setiap data terdistribusi normal, begitu pula dengan variabel persepsi terhadap citra

Polri memiliki p = 0,252 (p > 0,05) sehingga variabel persepsi terhadap citra Polri

memiliki sebaran normal atau setiap data terdistribusi normal, sehingga dapat

disimpulkan bahwa masing-masing variabel memiliki sebaran data terdistribusi

normal.

b. Uji linieritas

Uji linier dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 12.0 yaitu

untuk statistic compare means. Berdasarkan hasil perhitungan untuk variabel persepsi

terhadap citra Polri dengan keterlibatan kerja diperoleh nilai F linieritas sebesar

Page 30: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

30

20,004 dan p = 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap citra Polri

berpengaruh secara linier terhadap keterlibatan kerja pada anggota polisi.

5. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji apakah persepsi terhadap citra Polri

dengan keterlibatan kerja, peneliti menggunakan alat analisis product moment.

Analisis statistik menggunakan bantuan program SPSS 12.0 for windows. Hasil

analisis r = 0,404 dengan p = 0,000 (p < 0,01), dengan demikian hipotesis yang

berbunyi “ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap citra Polri dengan

keterlibatan kerja pada anggota Polri” diterima.

Berdasarkan uraian di atas, nampak bahwa apabila memiliki persepsi yang

positif terhadap citra Polri maka akan meningkatkan keterlibatan kerjanya.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data yang telah dilakukan menyebutkan

hipotesis penelitian yang berbunyi “Ada hubungan antara persepsi terhadap citra Polri

dengan keterlibatan kerja pada anggota polisi di Polres Wonosobo” diterima, hal ini

ditunjukkan r = 0,404 dengan p = 0,000 (p < 0,01). Pernyataan ini menunjukkan

bahwa ada hubungan dan sangat signifikan antara persepsi terhadap citra Polri

dengan keterlibatan kerja pada anggota Polri di Polres Wonosobo. Berarti semakin

Page 31: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

31

tinggi persepsi terhadap citra polisi yang dimiliki responden maka keterlibatan kerja

yang dimilikinya semakin tinggi pula

B. Saran-saran

1. Bagi responden penelitian

Persepsi terhadap citra Polri sebaiknya perlu terus ditingkatkan, hal ini akan

membantu dalam menumbuhkan keterlibatan kerja individu itu sendiri, terbukti dari

hasil penelitian bahwa individu yang memiliki persepsi terhadap citra Polri yang

tinggi maka keterlibatan kerja yang dimilikinya akan tinggi pula.

2. Bagi Polres Wonosobo

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan Polres Wonosobo dapat melakukan

upaya peningkatan kualitas anggota polisi. Salah satu saran dari penulis adalah untuk

sesering mungkin berinteraksi dengan masyarakat sehingga akan menumbuhkan citra

positif dimata masyarakat.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang juga tertarik dengan bahasan yang sama,

disarankan untuk menggunakan variabel-variabel yang lain yang dapat

mempengaruhi persepsi terhadap citra Polri seperti faktor pribadi, faktor situasional

dan faktor hasil kerja.

Page 32: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

32

DAFTAR PUSTAKA

Adlinsyah. 1992. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Keterlibatan Kerja karyawan Kandatel. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Afiatin, T. 2001. Persepsi Terhadap Diri Dan Lingkungan Pada Remaja

Penyalahguna Napza. Jurnal Psikologika. No. 12 tahun VI 2001 Armaliani, L. 1988. Hubungan Antara Keterlibatann Kerja, Keikatan dan Motif

Prestasi dengan Prestasi Kerja Karyawan pada Barito Pacifik Timber Group Jelapat - Banjarmasin Kalimantan Selatan. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Banurusman, 1995. Polisi, Masyarakat dan Negara. Yogyakarta: Bigraf Publishing Chaplin, J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi ( Penerjemah : Dr. Kartini Kartono ).

Penerbit : PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Djawa, A. 1993. Hubungan antara Persepsi terhadap Konflik Peran dalam

Hubungannya dengan Keterlibatan Kerja pada karyawan PT. Tiga Arga Bandung. Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., Donnely Jr, J. H. 1986. Organisasi & Manajemen

(Terjemahan Djoerban Wahid). Jakarta : Penerbit Erlangga. Gulo, Dali. 1982. Kamus Psychology. Bandung: Penerbit Tonis. Haryanto, H. 1995. Survai tentang K-3 Dan Kondisi Kerja Psikis Serta Hubungannya

Dengan Kepuasan Kerja. Jurnal Anima, Vol. Xl – No. 41, Oktober-Desember 1995.

Page 33: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

33

Kanungo, R.N. 1979. Measurement of Job and Work Involvement. Journal of Applied Psychology. Vol 67, 3. 341-349

Kartono, K.1985. Psikologi Sosial untuk Manajemen Perusahaan dan Industri.

Jakarta : Rajawali Kelana, M. 1984. Hukum Kepolisian. (Ed ketiga, Cetakan keempat) Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol. Kep/32/VII/2003 tanggal

1 Juli 2003 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol. Kep/33/VII/2003 tanggal 1 Juli 2003Tata Cara Sidang Komisi Kode Etik Kepolisan Negara Republik Indonesia

Kunarto. 1997. Etika Kepolisian. Jakarta : PT. Cipta Manunggal

Litpol. 2005. Profesional dan Kinerja Polri. Penelitian. http://www.google.com/2005 Lubis, M. 1988. Citra Polisi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Putriana, Y.A. 2004. Hubungan Citra Diri dengan Kepercayaan Diri pada Remaja

Putri SMU 3 Jambi. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Philip, K.1984. Dasar-dasar pemasaran Jilid 1. Terjemahan : Td. Wilhelmus.W.

Bolowatun. Jakarta: CV Intermedis Rakhmat, J. 2003. Psikologi Komunikasi. Ed Revisi. Cet ke – 19. Bandung: PT.

Remaja Rodakarya Offset

Page 34: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

34

Robbins, P.S. 2001. Perilaku Organisasi (Alih bahasa : Hadayana Pujaatmaka). Jakarta: PT. Prenhallindo

Robinowitz, S and Hall,D.T. 1997. Organizational Research on Job Involvement.

Psychological Bulletin. 84, 265-288 Rahadjo, S dan Tabah, A.1993. Polisi Pelaku dan Pemikir, Jakarta. Gramedia

Pustaka Utama Rohmani, S. 2002. Citra Bank Mandiri dan BCA. Skripsi (Tidak Diterbitkan).

Yogyakarta : Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Sitompul, D.P.M & Syah Perenong, Edward. 1985. Hukum Kepolisian di Indonesia (Suatu bunga Rampai). Bandung. Tarsito

Tabah, A. 1993. Patroli Polisi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Utami, T.L.D. 2004. Hubungan antara Persepsi terhadap Organisasi Pembelajaran

dengan Kepuasan Kerja pada Wartawan Media Cetak di Yogyakarta . Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Walgito, B.1991. Psikologi Sosial (Sutau Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset

Page 35: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

35

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CITRA POLRI

DENGAN KETERLIBATAN KERJA PADA ANGGOTA POLRI DI

POLRES WONOSOBO

Oleh :

DAHLI FIATRY

M. BACHTIAR,.Drs.,MM

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2006

Page 36: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi ... terus-menerus memberikan

36