naskah publikasi bhs indonesia irma nurhasanah 11160000223

24
PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 1 PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA 1 st Irma Nurhasanah, 2 nd Nursanita Departemen Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta. Indonesia [email protected]; [email protected] AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pengaruh Religiusitas, Pendapatan, Kualitas Pelayanan, dan Transparansi Lembaga Amil Zakat terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengujian hipotesis untuk menguji pengaruh antarvariabel yang dihipotesiskan dengan pendekatan kuantitatif, yang diukur dengan menggunakan metoda berbasis regresi linear berganda dengan IBM SPSS Statistics 23. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh muzakki yang membayar zakat di BAZIS sebanyak 153 muzakki. Sampel ditentukan berdasarkan metode Purposive Sampling yang dihitung menggunakan Rumus Slovin sebanyak 60 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang didistribusikan ke masyarakat secara online melalui Google Forms. Hasil penelitian membuktikan bahwa Religiusitas, Pendapatan, dan Kualitas Pelayanan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta, sedangkan Transparansi Lembaga Amil Zakat secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta; Seluruh variabel secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta. Kata Kunci: religiusitas, pendapatan, kualitas pelayanan, transparansi, lembaga amil zakat, minat, zakat I. PENDAHULUAN Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh negara-negara berkembang sekarang adalah masalah ekonomi. Permasalahan ekonomi seringkali memberikan dampak negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat seperti kemiskinan dan pengangguran yang seringkali menimbulkan tindakan-tindakan kriminal. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya sebuah

Upload: others

Post on 14-Apr-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 1

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI

LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ,

DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

1st Irma Nurhasanah, 2nd Nursanita

Departemen Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Jakarta. Indonesia [email protected]; [email protected]

Abstrak– Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pengaruh Religiusitas, Pendapatan, Kualitas Pelayanan, dan Transparansi Lembaga Amil Zakat terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengujian hipotesis untuk menguji pengaruh antarvariabel yang dihipotesiskan dengan pendekatan kuantitatif, yang diukur dengan menggunakan metoda berbasis regresi linear berganda dengan IBM SPSS Statistics 23. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh muzakki yang membayar zakat di BAZIS sebanyak 153 muzakki. Sampel ditentukan berdasarkan metode Purposive Sampling yang dihitung menggunakan Rumus Slovin sebanyak 60 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang didistribusikan ke masyarakat secara online melalui Google Forms. Hasil penelitian membuktikan bahwa Religiusitas, Pendapatan, dan Kualitas Pelayanan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta, sedangkan Transparansi Lembaga Amil Zakat secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta; Seluruh variabel secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta.

Kata Kunci: religiusitas, pendapatan, kualitas pelayanan, transparansi, lembaga amil zakat, minat, zakat

I. PENDAHULUAN Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh negara-negara berkembang sekarang

adalah masalah ekonomi. Permasalahan ekonomi seringkali memberikan dampak negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat seperti kemiskinan dan pengangguran yang seringkali menimbulkan tindakan-tindakan kriminal. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya sebuah

Page 2: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 2

kebijakan untuk penanggulangan masalah kemiskinan. Dalam Islam terdapat suatu upaya dalam mengatasi kemiskinan, yaitu dengan mengadakan zakat untuk orang yang telah berpenghasilan atau mampu yang ditujukan kepada fakir miskin dan yang membutuhkan.

Zakat merupakan ibadah dan termasuk rukun Islam yang ketiga dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Dari segi bahasa, zakat memiliki kata dasar “zaka” yang berarti berkah, tumbuh, suci, bersih, dan baik. Sedangkan, zakat secara terminologi berarti aktivitas memberikan harta tertentu yang diwajibkan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak.

Zakat memiliki makna tumbuh, berkembang, subur atau bertambah. Beberapa ayat dari beberapa surat dalam Alquran, menyebut tentang zakat, salah satunya yakni Alquran Surat At-Taubah ayat 103 yang berbunyi,

يهم بها وصل عليهم رهم وتزك سميع عليم ◌ ان صلوتك سكن لهم ◌ خذ من اموا لهم صدقة تطه وا

“Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) jiwa ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Lembaga Amil Zakat dapat melakukan pengelolaan zakat agar zakat dapat mencapai perannya sebagai pemerataan pendapatan dalam masyarakat. Terdapat banyak lembaga-lembaga amil zakat yang ada di Indonesia, bahkan lembaga-lembaga amil zakat tersebut tersebar luas kembali ke beberapa daerah. Terdapat beberapa lembaga amil zakat resmi yang telah terdaftar di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Indonesia dan juga sudah tidak asing lagi di masyarakat, yakni Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang merupakan lembaga pemerintah yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional, juga terdapat Lembaga Amil Zakat lainnya seperti Dompet Dhuafa Republika, Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Nahdlatul Ulama (NU CARE LAZISNU), Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah (LAZISMU). Pengelolaan zakat yang baik dapat mempercepat pemerataan ekonomi negara menuju negara yang maju.

DKI Jakarta memiliki penduduk yang sangat banyak, yakni perkiraan jumlah penduduk di tahun 2019 sebanyak 10.500.000 jiwa. Ini berarti DKI Jakarta pun memiliki potensi zakat yang cukup besar jika zakat terhimpun dengan baik ditambah dengan minat muzakki dalam membayar zakat di lembaga amil zakat yang ada di DKI Jakarta. Penduduk muslim di DKI Jakarta sebanyak 85.36% atau 8.200.796 jiwa. Sedangkan, menurut BAZNAS pada tahun 2019, penghimpunan zakat di DKI Jakarta sebanyak Rp60 miliar. Dapat diartikan bahwa minat masyarakat untuk membayar zakat masih rendah.

Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat yang sangat besar. Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Ketua BAZNAS, pada tahun 2019 ada potensi zakat sebesar Rp 252 triliun dan baru bisa masuk ke BAZNAS sebesar Rp 8,1 triliun. Ini berarti potensi zakat harus lebih dioptimalkan karena adanya potensi yang besar.

Akan tetapi, pengumpulan zakat yang dilaksanakan oleh lembaga amil zakat dianggap belum optimal apabila dilihat dari potensi zakat yang ada. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya kesadaran dan keinginan untuk membayar zakat oleh muzakki. Salah satu penyebabnya, yaitu harta dianggap sebagai jerih payah diri sendiri untuk mendapatkannya, sehingga tidak perlu untuk mengeluarkan zakat. Padahal setiap orang yang memperoleh harta pasti terdapat sebagian hak orang lain di dalamnya. Oleh karena itu, setiap pendapatan yang diperoleh oleh muzakki wajib dikeluarkan dengan cara berzakat apabila telah mencapai nishab.

Page 3: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 3

Pada sisi lain, permasalahan yang sering muncul dalam menyalurkan zakat yaitu ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat. Ketidakpercayaan ini muncul bisa jadi karena masyarakat menganggap lembaga tidak amanah dan tidak bertanggung jawab dalam menerima, mengelola serta mendistribusikan zakat. Kesadaran dalam menunaikan kewajiban juga tidak selaras dengan tingkat pemahaman yang memadai tentang kewajiban seseorang muslim tentang zakat. Hal ini sangat penting agar pemahaman serta pengetahuan seseorang menyangkut tentang kaidah dalam ajaran islam dapat dilaksanakan.

Minat orang-orang dalam membayar zakat masih rendah. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pemahaman dan pengetahuan orang-orang terhadap zakat, pendapatan yang masih hanya cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, kesadaran masing-masing individu. Faktor yang dapat mempengaruhi minat muzakki dalam membayar zakat di Lembaga Amil Zakat sangatlah banyak.

Religiusitas seorang muzakki mungkin pada umumnya dapat mempengaruhi minat membayar zakat pada lembaga amil zakat. Karena religiusitas dapat diartikan sebagai pemahaman, keadaan, dan ketaatan seseorang atau individu dalam beragama. Tingkat religiusitas tiap individu memang berbeda. Maka dari itu, religiusitas sangatlah penting bagi setiap muslim termasuk religiusitas terhadap membayar zakat. Agama Islam telah menyatakan dengan tegas, bahwa setiap muslim wajib menunaikan zakatnya, apabila hartanya telah memenuhi kriteria dan syarat tertentu, karena zakat merupakan salah satu rukun dan fardhu dalam kita melaksanakan ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Pendapatan seorang muzakki juga dapat menjadi hal yang dapat mempengaruhi minat muzakki dalam membayar zakat pada lembaga amil zakat. Tingkat pendapatan setiap individu juga berbeda. Islam tidak hanya mewajibkan zakat atas kekayaan namun juga mewajibkan zakat atas pendapatan, seperti zakat atas pendapatan hasil pertanian, hasil barang dagang, dan hasil lain yang diperoleh dari berbagai pekerjaan dan usaha.

Menurut Tjiptono (2014:268) kualitas pelayanan atau jasa merupakan suatu cara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen dan harapan konsumen dapat dipenuhi dengan ketepatan penyampaiannya. Jadi, seorang muzakki dapat menyampaikan dan menilai kualitas pelayanan dari lembaga amil zakat sesuai dengan persepsi masing-masing.

Transparansi Lembaga Amil Zakat sangat dibutuhkan bagi muzakki yang membayar zakat

di Lembaga Amil Zakat tersebut. Lembaga Amil Zakat harus bersifat transparan karena tugasnya dalam mengelola zakat dan berkaitan dengan publik. Transparansi Lembaga Amil Zakat berpengaruh besar terhadap kepercayaan.

Dari uraian yang sudah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Religiusitas, Pendapatan, Kualitas Pelayanan, Transparansi Lembaga Amil Zakat terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta”. Penulis memutuskan untuk melakukan penelitian ini karena penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu pada lembaga amil zakat yang dijadikan penelitian adalah Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta.

II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori

2.1.1. Zakat

Menurut buku yang ditulis oleh Mubarok (2015), secara harfiah zakat berarti yang mensucikan dan yang menumpuk. Zakat adalah poros dan pusat keuangan negara Islami. Zakat

Page 4: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 4

mengandung aspek moral, sosial, dan ekonomi. . Dalam aspek moral, zakat mengikis habis ketamakan dan keserakahan kelompok orang kaya. Dalam aspek sosial, zakat bertindak sebagai alat khas yang diberikan Islam untuk menghapuskan kemiskinan dalam masyarakat dengan menyadarkan kelompok kaya akan tanggung jawab sosial yang mereka miliki. Sementara dalam aspek ekonomi, zakat mencegah penumpukan kekayaan dalam tangan segelintir orang, memungkinkan kekayaan untuk disebarkan sebelum sempat menjadi besar, dan sangat berbahaya di tangan para pemiliknya.

2.1.2. Religiusitas

Religiusitas adalah suatu pemahaman, keyakinan, dan ketaatan masing-masing individu dalam beragama dan individu tersebut akan mewujudkannya ke dalam kewajiban yang harus dijalani seperti ibadah. Terdapat juga aturan dan larangan yang semuanya sudah diatur dalam agama. Menurut Kamil, et al., 2012 pada Salmawati dan Fitri (2018), religiusitas berarti arahan atau pedoman seseorang untuk melaksanakan setiap aktivitas yang pada akhirnya untuk memaksimalkan kewajiban dalam melakukan pembayaran zakat.

2.1.3. Pendapatan

Pendapatan adalah suatu penghasilan yang didapatkan setelah melakukan pekerjaan selama orang tersebut memiliki pekerjaan. Pada umumnya dapat diperoleh setiap hari maupun setiap bulan. Menurut Nur dan Zulfahmi (2018), pendapatan adalah keuntungan yang bersifat materi ataupun non-materi yang diperoleh melalui usaha tertentu. Islam tidak hanya mewajibkan zakat atas kekayaan namun juga mewajibkan zakat atas pendapatan, seperti zakat atas pendapatan hasil pertanian, hasil barang dagangan, dan hasil lain yang diperoleh dari berbagai pekerjaan dan usaha.

2.1.4. Kualitas Pelayanan

Kualitas Pelayanan adalah tingkat baik buruknya suatu pelayanan yang diterima oleh konsumen dan diberikan oleh pelayan. Penilaian dan perbandingan persepsi dari tiap konsumen dapat berpengaruh besar terhadap kualitas pelayanan karena konsumen-lah yang menerima pelayanan. Setiap konsumen menginginkan kualitas pelayanan yang terbaik. Menurut Tjiptono (2014:268) pada Salmawati dan Fitri (2018), kualitas pelayanan atau jasa merupakan suatu cara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen dan harapan konsumen dapat dipenuhi dengan ketepatan penyampaiannya.

2.1.5. Transparansi

Transparansi adalah keterbukaan dalam setiap kegiatan yang dapat diterapkan dalam setiap organisasi. Transparansi juga dapat berarti pengungkapan. Keterbukaan dan pengungkapan organisasi dapat mencakup informasi organisasi, seluruh kegiatan, dan juga laporan keuangan. Menurut KNKG (2006), transparansi merupakan kondisi dimana lembaga menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.

2.1.6. Minat

Minat adalah suatu keinginan dari dalam hati dan pikiran untuk melakukan sesuatu atau keinginan membayar zakat. Menurut Shaleh dalam Salmawati dan Fitri (2018) Kondisi seseorang sangat mempengaruhi dan dapat mengubah minat seseorang, sehingga dapat dikatakan minat mempunyai sifat yang tidak menentu. Secara ringkas minat dapat diartikan sebagai kecenderungan dalam memberikan suatu perhatian serta bertindak terhadap setiap aktivitas dan objek yang disertai dengan perasaan senang.

Page 5: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 5

2.2. Hubungan Antar Variabel Penelitian

2.2.1. Pengaruh Religiusitas terhadap Minat Bayar Zakat

Dorongan beragama merupakan salah satu dorongan yang bekerja dalam diri manusia sebagaimana dorongan-dorongan yang lainnya seperti makan, minum, intelek, dan sebagainya. Sejalan dengan hal itu maka dorongan beragamapun menuntut untuk dipenuhi, sehingga pribadi manusia itu mendapat kepuasan dan ketenangan. Selain itu dorongan beragama juga merupakan kebutuhan insaniah yang timbulnya dari gabungan berbagai faktor penyebab yang bersumber dari rasa keagamaan. (Yazid, 2017)

Religiusitas juga sejalan dengan teori Al Wala’, dengan selalu menjalankan perintah-Nya dan menghindari segala sesuatu yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Bagi seorang muslim, religiusitas dapat dilihat dari sejauh mana pengetahuan, kepercayaan, implementasi, dan apresiasi Islam. Jika seseorang memahami Islam dan mengetahui kewajibannya, ia akan selalu melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa ta’ala, dalam hal zakat profesi, ia akan membayar zakat untuk hasil pekerjaannya. (Jayanto dan Munawaroh, 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh Othman, et al. (2017) menyatakan bahwa Religiusitas memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Minat Muzakki membayar zakat.

2.2.2. Pengaruh Pendapatan terhadap Minat Bayar Zakat

Sumarwan (2004:204) dalam Salmawati dan Fitri (2018) mengemukakan bahwa setiap kekayaan yang didapatkan harus diketahui asal-usul sumbernya dan bersifat tetap. Ajaran Islam telah mewajibkan setiap harta kekayaan yang telah didapatkan wajib untuk dizakatkan. Beberapa contohnya kewajiban zakat antara lain, yaitu pendapatan hasil pertanian, hasil barang tambang, serta pendapatan dari hasil pekerjaan lainnya, seperti gaji/upah, honorarium dan hasil-hasil lain yang didapatkan dari berbagai pekerjaan yang halal dan dari hasil perdagangan. Menurut Karim (2015:161) dalam Salmawati dan Fitri (2018) upaya dalam memaksimalkan setiap keuntungan atau profit berarti pula meningkatkan producer surplus, serta upaya untuk meningkatkan pembayaran zakat. Jadi, dengan adanya pengenaan zakat perniagaan perilaku memaksimalkan profit berjalan sejalan dengan perilaku memaksimalkan zakat.

Penelitian yang dilakukan oleh Salmawati dan Fitri (2018) menyatakan bahwa Pendapatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Muzakki membayar zakat di Baitul Mal Kota Banda Aceh.

2.2.3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Bayar Zakat

Kualitas pelayanan adalah hasil dari suatu proses evaluasi dimana pelanggan membandingkan persepsi mereka terhadap pelayanan dan hasilnya, dengan apa yang mereka harapkan. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas Pelayanan di definisi operasionalkan sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yaitu berupa tingkat mutu atau keunggulan seperti yang diharapkan oleh konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. (Yazid, 2017)

Penelitian yang dilakukan oleh Yazid (2017) menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh yang positif terhadap Minat Muzakki membayar zakat.

Page 6: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 6

2.2.4. Pengaruh Transparansi Lembaga Amil Zakat terhadap Minat Bayar Zakat

Transparansi dalam peraturan perundang-undangan KK SAP merupakan ketersediaan informasi yang bersifat terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan. Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan serta hasil yang dicapai menurut Lalolo, dalam Yuliafitri. (Inayah dan Muanisah, 2018)

Penelitian yang dilakukan oleh Mutmainah (2015) menyatakan bahwa Transparansi memiliki pengaruh yang positif terhadap Minat Muzakki membayar zakat.

2.3. Pengembangan Hipotesis

Secara teknis, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian ini, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

H1 = Religiusitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat Muzakki di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta.

H2 = Pendapatan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat Muzakki di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta.

H3 = Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat Muzakki di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta.

H4 = Transparansi Lembaga Amil Zakat memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat Muzakki di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta.

2.4. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk mengetahui permasalahan yang akan dibahas perlu adanya kerangka konseptual yang merupakan landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan untuk menemukan kebenaran suatu penelitian. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 7: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 7

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

III. METODA PENELITIAN Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan penelitian

studi pengujian hipotesis untuk menguji pengaruh antar variabel yang dihipotesiskan dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh muzakki yang membayar zakat pada Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan berita yang dilansir oleh tirto.id pada 31 Mei 2018, berdasar pada data terbaru yang didapatkan dari BAZIS terdapat sebanyak 153 muzakki yang telah menunaikan zakat. Penelitian ini merupakan penelitian berjenis kuantitatif dengan menggunakan data primer berupa kuesioner yang didistribusikan kepada sebagian masyarakat. Kuesioner didistribusikan secara online dengan menggunakan Google Forms. Cara pengolahan data pada penelitian ini dengan komputer menggunakan software IBM SPSS Statistics Versi 23. Data disajikan dalam bentuk tabel dan gambar agar dapat lebih mudah dibaca dan dipahami. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik Purposive Sampling. Banyaknya sampel dapat dihitung berdasarkan rumus Slovin berikut.

𝑛 = ( )

(1)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

1 = Konstanta

𝑒 = Margin of error (kesalahan maksimum yang bisa ditolerir sebesar 10%)

Perhitungan:

𝑛 = ( %)

= 60.47 (2)

Religiusitas

Pendapatan

Transparansi LAZ

Kualitas Pelayanan

Minat Bayar Zakat di Badan Amil

Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi

DKI Jakarta

Page 8: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 8

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan bahwa jumlah sampel berdasarkan populasi sebanyak 153 muzakki, mendapatkan sampel sebanyak 60.47 atau 60 muzakki (responden).

IV. HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Responden

Sampel atau responden dalam penelitian ini adalah masyarakat umum. Sampel atau responden dalam penelitian ini sebanyak 60 orang. Peneliti menyediakan beberapa pertanyaan untuk responden, sehingga peneliti mendapatkan beberapa informasi responden terkait dengan penelitian. Beberapa pertanyaan yang disediakan oleh peneliti kepada responden, yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendapatan.

Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin. Responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 15 orang atau setara dengan 25%, sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 45 orang atau setara dengan 75%. Hal ini menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan menjadi responden yang paling banyak dan responden berjenis kelamin perempuan juga yang lebih dominan berminat membayar zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

Jumlah responden berdasarkan usia. Responden dengan usia 20 s.d. 30 tahun berjumlah 47 orang atau setara dengan 78.3%, responden dengan usia 30 s.d. 40 tahun berjumlah 4 orang atau setara dengan 6.7%, dan responden dengan usia > 40 tahun berjumlah 9 orang atau setara dengan 15%. Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan usia 20 s.d. 30 tahun lebih dominan berminat membayar zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

Jumlah responden berdasarkan pekerjaan. Responden yang bekerja sebagai Karyawan berjumlah 45 orang atau setara dengan 75%, responden yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara berjumlah 3 orang atau setara dengan 5%, responden yang bekerja sebagai Wirausaha berjumlah 6 orang atau setara dengan 10%, dan responden dengan pekerjaan Lainnya berjumlah 6 orang atau setara dengan 10%. Responden dengan pekerjaan Lainnya meliputi Beautician (Ahli Kecantikan), Buruh Pabrik, Freelance (Pekerja Lepas), Guru, Pilot, dan Seniman. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang bekerja sebagai Karyawan lebih dominan berminat membayar zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

Jumlah responden berdasarkan pendapatan. Responden dengan pendapatan < Rp1.000.000 berjumlah 7 orang atau setara dengan 11.7%, responden dengan pendapatan Rp1.000.000 s.d. Rp5.000.000 sebanyak 38 orang atau setara dengan 63.3%, responden dengan pendapatan Rp6.000.000 s.d. Rp10.000.000 berjumlah 9 orang atau 15%, dan responden dengan pendapatan > Rp10.000.000 berjumlah 6 orang atau setara dengan 10%. Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan pendapatan Rp1.000.000 sampai dengan Rp5.000.000 lebih dominan berminat membayar zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

4.2. Deskripsi Data

Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner secara online menggunakan Google Forms yang dilakukan pada April 2020. Kuesioner yang disebar ini berisi 25 butir pernyataan dengan masing-masing 5 butir pernyataan pada setiap variabel independen dan dependen. Kuesioner ini memiliki 5 alternatif jawaban menggunakan Skala Likert dengan pilihan jawaban Sangat Setuju yang bernilai 5, Setuju yang bernilai 4, Kurang Setuju yang bernilai 3, Tidak Setuju yang bernilai 2, dan Sangat Tidak Setuju yang bernilai 1.

Page 9: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 9

4.3. Hasil Analisis Data

4.3.1. Analisis Statistik Deskriptif

Setiap butir dari indikator penelitian seluruh variabel baik independen maupun dependen, telah dianalisis secara statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS. Fungsi dari statistik deskriptif adalah untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), maksimum, minimum, dan standar deviasi. Berikut hasil analisis dari setiap indikator penelitian seluruh variabel:

Tabel 1. Indikator Variabel Religiusitas (X1)

Indikator N Min Max Mean Std.

Deviation

Indikator 1 60 2 5 4.83 .493

Indikator 2 60 2 5 4.25 .773

Indikator 3 60 3 5 4.77 .465

Indikator 4 60 1 5 4.42 .850

Indikator 5 60 3 5 4.55 .594

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa indikator 1 memiliki rata-rata tertinggi sebesar 4.83, sedangkan indikator 2 memiliki rata-rata terendah sebesar 4.25.

Tabel 2. Indikator Variabel Pendapatan (X2)

Indikator N Min Max Mean Std.

Deviation

Indikator 1 60 1 5 3.53 1.268

Indikator 2 60 1 5 3.20 1.482

Indikator 3 60 1 5 2.32 1.308

Indikator 4 60 1 5 3.52 1.200

Indikator 5 60 1 5 2.93 1.274

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa rata-rata tertinggi terdapat pada indikator 1 sebesar 3.53, sedangkan rata-rata terendah terdapat pada indikator 3 sebesar 2.32.

Page 10: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 10

Tabel 3. Indikator Variabel Kualitas Pelayanan (X3)

Indikator N Min Max Mean Std.

Deviation

Indikator 1 60 3 5 4.22 .691

Indikator 2 60 3 5 4.12 .666

Indikator 3 60 1 5 4.00 .844

Indikator 4 60 1 5 3.77 .945

Indikator 5 60 3 5 4.27 .607

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa indikator 5 memiliki rata-rata tertinggi sebesar 4.27, sedangkan indikator 4 memiliki rata-rata terendah sebesar 3.77.

Tabel 4. Indikator Variabel Transparansi Lembaga Amil Zakat (X4)

Indikator N Min Max Mean Std.

Deviation

Indikator 1 60 3 5 4.17 .668

Indikator 2 60 2 5 3.95 .811

Indikator 3 60 2 5 3.80 .777

Indikator 4 60 2 5 3.93 .733

Indikator 5 60 2 5 3.93 .861

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4, dapat dinyatakan bahwa indikator 1 memiliki tingkat rata-rata tertinggi sebesar 4.17, sedangkan indikator 3 memiliki tingkat rata-rata terendah sebesar 3.80.

Tabel 5. Indikator Variabel Minat (Y)

Indikator N Min Max Mean Std.

Deviation

Indikator 1 60 2 5 3.92 .696

Indikator 2 60 2 5 3.78 .825

Indikator 3 60 2 5 3.95 .746

Indikator 4 60 3 5 4.02 .651

Indikator 5 60 3 5 4.12 .585

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa indikator 5 memiliki tingkat rata-rata tertinggi sebesar 4.12, sedangkan indikator 2 memiliki tingkat rata-rata terendah sebesar 3.78.

Page 11: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 11

4.3.2. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji Validitas berfungsi untuk mengetahui kevalidan kuesioner yang digunakan untuk memperoleh data dari responden. Setiap butir pernyataan kuesioner dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel. Berdasarkan distribusi nilai rtabel signifikansi 5%, nilai rtabel pada uji kualitas data menggunakan taraf signifikan α = 0.05 dan n (Sampel) = 60 sebesar 0.254. Berikut ini merupakan hasil uji validitas dari seluruh variabel:

Tabel 6. Hasil Uji Validitas

Nomor Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Religiusitas (X1)

R1 0.463 0.254 Valid

R2 0.293 0.254 Valid

R3 0.486 0.254 Valid

R4 0.463 0.254 Valid

R5 0.255 0.254 Valid

Pendapatan (X2)

P1 0.532 0.254 Valid

P2 0.602 0.254 Valid

P3 0.582 0.254 Valid

P4 0.650 0.254 Valid

P5 0.635 0.254 Valid

Kualitas Pelayanan (X3)

KP1 0.630 0.254 Valid

KP2 0.641 0.254 Valid

KP3 0.674 0.254 Valid

KP4 0.389 0.254 Valid

KP5 0.564 0.254 Valid

Transparansi LAZ (X4)

T1 0.761 0.254 Valid

T2 0.731 0.254 Valid

T3 0.712 0.254 Valid

Page 12: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 12

T4 0.703 0.254 Valid

T5 0.731 0.254 Valid

Minat (Y)

M1 0.831 0.254 Valid

M2 0.732 0.254 Valid

M3 0.758 0.254 Valid

M4 0.725 0.254 Valid

M5 0.693 0.254 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan pada tabel 6, dapat dinyatakan bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner pada seluruh variabel dinyatakan valid karena rhitung lebih besar daripada rtabel.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas menurut Sugiyono (2017:130) adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pernyataan. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar daripada 0.6. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Religiusitas (X1) 0.614 Reliabel

Pendapatan (X2) 0.810 Reliabel

Kualitas Pelayanan (X3) 0.784 Reliabel

Transparansi LAZ (X4) 0.885 Reliabel

Minat (Y) 0.895 Reliabel

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 7, dapat dinyatakan bahwa seluruh variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0.6 sehingga seluruh variabel dinyatakan reliabel.

4.3.3. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah salah satu uji asumsi klasik. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian yang dilakukan berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikansi di atas 5% atau 0,05 maka data memiliki distribusi normal. Sedangkan jika hasil uji One Sample Kolmogorov Smirnov menghasilkan nilai signifikan

Page 13: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 13

dibawah 5% atau 0,05 maka data tidak memiliki distribusi normal. Berikut adalah hasil uji normalitas pada penelitian ini:

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.59446197

Most Extreme

Differences

Absolute .087

Positive .077

Negative -.087

Test Statistic .087

Asymp. Sig. (2-tailed) .200

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 8, cara mengetahui data berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat pada Asymp. Sig. (2-tailed). Diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.200 yang berarti lebih besar dari 0.05. Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov di atas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis regresi linear berganda. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi gejala multikolinearitas. Jika Nilai Tolerance lebih besar dari 0.10 dan Nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10.00 artinya tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi penelitian, sedangkan apabila Nilai Tolerance lebih kecil dari 0.10 dan Nilai VIF lebih besar dari 10.00 artinya terjadi multikolinearitas dalam model regresi penelitian. Berikut ini hasil uji multikolinearitas penelitian ini:

Tabel 9. Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

X1 .890 1.124

X2 .882 1.134

X3 .452 2.213

X4 .426 2.347

Page 14: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 14

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.22, diketahui Nilai Tolerance Religiusitas (X1) sebesar 0.890 lebih besar dari 0.10, Pendapatan (X2) sebesar 0.882 lebih besar dari 0.10, Kualitas Pelayanan (X3) lebih besar dari 0.10, dan Transparansi Lembaga Amil Zakat (X4) lebih besar dari 0.10. Sedangkan, Nilai VIF Religiusitas (X1) sebesar 1.124 lebih kecil dari 10.00, Pendapatan (X2) sebesar 1.134 lebih kecil dari 10.00, Kualitas Pelayanan (X3) sebesar 2.213 lebih kecil dari 10.00, dan Transparansi Lembaga Amil Zakat (X4) sebesar 2.347 lebih kecil dari 10.00. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi penelitian.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas berfungsi untuk menguji terjadinya perbedaan varians dari nilai residual pada suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. Penelitian ini melakukan uji heteroskedastisitas dengan grafik Scatterplot untuk memprediksi atau mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas karena model penelitian yang baik adalah yang tidak terdapat heteroskedastisitas. Terdapat beberapa ketentuan jika tidak terjadi gejala atau masalah heteroskedastisitas, yakni titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik tidak mengumpul di atas atau di bawah, dan penyebaran titik-titik data tidak berpola. Berikut hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini:

Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan gambar 2, dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar dan tidak teratur serta tidak membentuk pola tertentu seperti ketentuan yang telah dinyatakan di atas yang artinya dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas sehingga model regresi ini baik.

4.3.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah suatu metode analisa hipotesis penelitian untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel satu dengan variabel lain yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi. Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mencari pengaruh dari dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut hasil analisis regresi linear berganda pada penelitian ini:

Page 15: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 15

Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel B

(Constant) 4.485

Religiusitas (X1) -.061

Pendapatan (X2) .029

Kualitas Pelayanan (X3) .130

Transparansi LAZ (X4) .687

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 10, maka dapat dirumuskan model persamaan seperti berikut:

Y = A + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4+ ε (3)

sehingga persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 4.485 – 0.061X1 + 0.029X2 + 0.130X3 + 0.687X4 (4)

Arti dari persamaan regresi linear berganda di atas adalah:

1. Konstanta sebesar 4.485 menyatakan bahwa jika Religiusitas, Pendapatan, Kualitas Pelayanan, dan Transparansi diabaikan atau sama dengan 0, maka Minat sebesar 4.485.

2. Koefisien regresi Religiusitas sebesar –0.061. Hal ini menyatakan bahwa apabila Religiusitas meningkat 1 satuan, maka Minat akan mengalami penurunan sebesar 0.061.

3. Koefisien regresi Pendapatan sebesar 0.029. Hal ini menyatakan bahwa apabila Pendapatan meningkat 1 satuan, maka Minat akan mengalami peningkatan sebesar 0.029.

4. Koefisien regresi Kualitas Pelayanan sebesar 0.130. Hal ini menyatakan bahwa apabila Kualitas Pelayanan meningkat 1 satuan, maka Minat akan mengalami peningkatan sebesar 0.130.

5. Koefisien regresi Transparansi sebesar 0.687. Hal ini menyatakan bahwa apabila Transparansi meningkat 1 satuan, maka Minat akan mengalami peningkatan sebesar 0.687.

4.3.5. Uji Statistik

1. Uji T (Parsial)

Uji T bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara parsial atau individual terhadap variabel dependen. Berdasarkan nilai thitung dengan ttabel, jika thitung lebih besar daripada ttabel maka terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen atau hipotesis diterima, begitu juga sebaliknya. Sedangkan, berdasarkan nilai signifikansinya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen atau hipotesis diterima, begitu juga sebaliknya. Berikut hasil Uji T dalam penelitian ini:

Page 16: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 16

Tabel 11. Hasil Uji T

Variabel t Sig.

(Constant) 1.740 .087

Religiusitas (X1) -.547 .586

Pendapatan (X2) .628 .533

Kualitas Pelayanan (X3) 1.136 .261

Transparansi LAZ (X4) 6.671 .000

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 11, dapat dilihat dari masing-masing penjelasan variabel berikut ini:

1. Pengaruh Religiusitas terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Hasil Uji T pada variabel Religiusitas (X1) sebesar –0.547 dan ttabel sebesar 2.004 yang berarti thitung < ttabel, maka H01 diterima dan Ha1 ditolak sehingga variabel Religiusitas tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan, nilai Sig variabel Religiusitas (X1) sebesar 0.586 yang berarti sig > 0.05, maka H01 diterima dan Ha1

ditolak sehingga variabel Religiusitas tidak signifikan secara parsial terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

2. Pengaruh Pendapatan terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Hasil Uji T pada variabel Pendapatan (X2) sebesar 0.628 dan ttabel sebesar 2.004 yang berarti thitung < ttabel, maka H02 diterima dan Ha2 ditolak sehingga variabel Pendapatan tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan, nilai Sig variabel Pendapatan (X2) sebesar 0.533 yang berarti sig > 0.05, maka H02 diterima dan Ha2

ditolak sehingga variabel Pendapatan tidak signifikan secara parsial terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Hasil Uji T pada variabel Kualitas Pelayanan (X3) sebesar 1.136 dan ttabel sebesar 2.004 yang berarti thitung < ttabel, maka H03 diterima dan Ha3 ditolak sehingga variabel Kualitas Pelayanan tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan, nilai Sig variabel Kualitas Pelayanan (X3) sebesar 0.261 yang berarti sig > 0.05, maka H03 diterima dan Ha3 ditolak sehingga variabel Kualitas Pelayanan tidak signifikan secara parsial terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

4. Pengaruh Transparansi Lembaga Amil Zakat terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Hasil Uji T pada variabel Transparansi Lembaga Amil Zakat (X4) sebesar 6.671 dan ttabel sebesar 2.004 yang berarti thitung > ttabel, maka H04 ditolak dan Ha4 diterima sehingga variabel Transparansi Lembaga Amil Zakat memiliki pengaruh secara parsial terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan, nilai Sig variabel Transparansi Lembaga Amil Zakat sebesar 0.000 yang berarti sig < 0.05, maka H04 ditolak dan Ha4 diterima sehingga variabel Transparansi Lembaga Amil Zakat signifikan secara parsial terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

Page 17: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 17

2. Uji F (Simultan)

Uji F berfungsi untuk mengatahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan atau bersama-sama. Dasar pengambilan keputusan dapat dilihat melalui fhitung beserta ftabel dan juga dari nilai signifikansi < 0.05. Berikut hasil Uji F pada penelitian ini:

Tabel 12. Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 366.187 4 91.547 33.568 .000b

Residual 149.996 55 2.727

Total 516.183 59

a. Dependent Variable: Minat (Y)

b. Predictors: (Constant), Transparansi LAZ (X4), Religiusitas (X1), Pendapatan

(X2), Kualitas Pelayanan (X3) Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel hasil Uji F pada tabel 12, menyatakan bahwa fhitung > ftabel, nilai ftabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 2.77 sehingga 33.568 > 2.77. Sedangkan, nilai signifikansi sebesar 0.000 yang berarti 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Religiusitas, Pendapatan, Kualitas Pelayanan, dan Transparansi Lembaga Amil Zakat memiliki pengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

3. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Uji R Square berfungsi untuk memprediksi dan melihat seberapa besar kontribusi pengaruh yang diberikan variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan Uji R Square ini adalah hasil Uji F bernilai signifikan yang berarti variabel independen memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Berikut hasil Uji R Square pada penelitian ini:

Tabel 13. Hasil Uji R2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .842a .709 .688 1.651

a. Predictors: (Constant), Transparansi LAZ (X4), Religiusitas (X1), Pendapatan

(X2), Kualitas Pelayanan (X3)

b. Dependent Variable: Minat (Y) Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 13, dapat diketahui bahwa nilai R Square atau koefisien determinasi sebesar 0.709 atau 70.9%. Besarnya nilai R Square atau koefisien determinasi tersebut menunjukkan

Page 18: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 18

bahwa pengaruh variabel Religiusitas, Pendapatan, Kualitas Pelayanan, dan Transparansi Lembaga Amil Zakat terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta adalah sebesar 70.9%, sedangkan sisanya sebesar 29.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan pengolahan data penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa Religiusitas, Pendapatan, Kualitas Pelayanan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shaqadah Provinsi DKI Jakarta, sedangkan Transparansi Lembaga Amil Zakat memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shaqadah Provinsi DKI Jakarta. Kemudian, diketahui juga bahwa Religiusitas, Pendapatan, Kualitas Pelayanan, dan Transparansi Lembaga Amil Zakat secara simultan memiliki pengaruh dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta. Berikut penjelasan hipotesis dari masing-masing variabel secara parsial:

1. Religiusitas secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan thitung menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel religiusitas memiliki tanda negatif yaitu -0.547 yang berarti lebih kecil daripada ttabel sebesar 2.004, hasil Uji T menunjukkan nilai signifikansi variabel religiusitas lebih besar daripada 0.05 yaitu 0.586. Dikarenakan thitung < ttabel dan sig > 0.05, maka H1 yang menyatakan bahwa Religiusitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta ditolak secara parsial. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai tidak signifikan tersebut menunjukkan bahwa indikator yang digunakan masih belum menggambarkan variabel religiusitas muzakki tentang zakat. Salah satu penyebab tidak berpengaruhnya variabel ini adalah tingkat religiusitas masing-masing individu berbeda, sehingga minat bayar zakat belum tentu bisa ditentukan oleh religiusitas individu. Dampak dari tidak berpengaruhnya religiusitas terhadap minat bayar zakat ini adalah jumlah muzakki yang membayar zakat pada BAZIS menjadi kurang optimal dikarenakan kurangnya pemahaman pada pentingnya bayar zakat dan konsekuensi yang akan diterima. Penyaluran dana zakat kepada mustahik yang terkumpul oleh BAZIS juga menjadi berkurang akibat dana yang dikumpulkan belum maksimal.

Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Nugroho dan Nurkhin (2019) yang menyatakan bahwa Religiusitas secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Membayar Zakat Profesi Melalui BAZNAS. Hal ini dikarenakan koefisien regresi religiusitas menunjukkan sebesar -0.302 dan nilai signifikansi sebesar 0.075 yang berarti lebih besar dari 0.05.

2. Pendapatan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan thitung menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel pendapatan memiliki tanda positif yaitu 0.628 yang berarti lebih kecil daripada ttabel sebesar 2.004, hasil Uji T menunjukkan nilai signifikansi variabel pendapatan lebih besar daripada 0.05 yaitu 0.533. Dikarenakan thitung < ttabel dan sig > 0.05, maka H2 yang menyatakan bahwa Pendapatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta ditolak secara parsial. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai tidak signifikan tersebut menunjukkan bahwa indikator yang digunakan masih belum menggambarkan variabel pendapatan tentang zakat. Nilai yang tidak signifikan pada pendapatan terhadap minat bayar zakat dapat diakibatkan muzakki telah memiliki pendapatan yang mencukupi

Page 19: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 19

tetapi ada kemungkinan mereka tidak mau membayar zakat ke lembaga amil zakat. Dampak dari tidak berpengaruhnya pendapatan terhadap minat bayar zakat ini adalah muzakki akan semakin berkurang karena pendapatan yang mungkin pendapatannya berkurang atau nominalnya yang tidak menetap yang menyebabkan muzakki tidak lagi termasuk orang yang diwajibkan membayar zakat karena pendapatan yang belum mencapai nishab.

Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nur dan Zulfahmi (2018) yang menyatakan bahwa Pendapatan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Muzakki dalam Membayar Zakat di Baitul Mal Kota Lhokseumawe. Hal ini dikarenakan penelitian tersebut menunjukkan bahwa thitung sebesar 0.234 yang berarti lebih kecil daripada ttabel sebesar 1.666 dan nilai signifikan sebesar 0.816 yang berarti lebih besar daripada 0.05.

3. Kualitas Pelayanan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan thitung menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel kualitas pelayanan memiliki tanda positif yaitu 1.136 yang berarti lebih kecil daripada ttabel sebesar 2.004, hasil Uji T menunjukkan nilai signifikansi variabel kualitas pelayanan lebih besar daripada 0.05 yaitu 0.261. Dikarenakan thitung < ttabel dan sig > 0.05, maka H3 yang menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta ditolak secara parsial. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai tidak signifikan tersebut menunjukkan bahwa indikator yang digunakan masih belum menggambarkan variabel kualitas pelayanan lembaga amil zakat. Nilai tidak signifikan kualitas pelayanan terhadap minat bayar zakat memungkinkan pelayanan yang diberikan oleh lembaga masih belum maksimal. Dampak dari tidak berpengaruhnya kualitas pelayanan terhadap minat bayar zakat adalah muzakki mungkin akan membayar ke masjid yang terdekat atau lembaga amil zakat lainnya.

Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nur’aini dan Ridla (2015) yang menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Muzakki untuk Menyalukan Zakat Profesi. Hal ini dikarenakan penelitian tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0.668 yang berarti lebih besar daripada 0.05.

4. Transparansi Lembaga Amil Zakat memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di BAZIS Provinsi DKI Jakarta secara parsial

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan thitung menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel transparansi lembaga amil zakat memiliki tanda positif yaitu 6.671 yang berarti lebih besar daripada ttabel sebesar 2.004, hasil Uji T menunjukkan nilai signifikansi variabel transparansi lembaga amil zakat lebih kecil daripada 0.05 yaitu 0.000. Dikarenakan thitung > ttabel dan sig < 0.05, maka H4 yang menyatakan bahwa Transparansi Lembaga Amil Zakat memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta diterima secara parsial. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik atau meningkatnya transparansi lembaga amil zakat maka minat bayar zakat akan meningkat dan peningkatan yang dialami signifikan. Dampak dari berpengaruhnya transparansi terhadap minat bayar zakat adalah muzakki sangat percaya atas keterbukaan lembaga dalam memaparkan segala hal sehingga muzakki berminat untuk menyalurkan dana zakat untuk zakat apapun itu.

Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mutmainah (2015) yang menyatakan bahwa Transparansi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat

Page 20: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 20

Muzakki untuk Membayar Zakat. Hal ini dikarenakan penelitian tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0.076 yang berarti lebih besar daripada 0.10.

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Religiusitas secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini disebabkan indikator yang digunakan masih belum menggambarkan variabel religiusitas muzakki tentang zakat.

2. Pendapatan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini disebabkan indikator yang digunakan masih belum menggambarkan variabel pendapatan tentang zakat.

3. Kualitas Pelayanan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini disebabkan indikator yang digunakan masih belum menggambarkan variabel kualitas pelayanan lembaga amil zakat.

4. Transparansi Lembaga Amil Zakat secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat di Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik atau meningkatnya transparansi lembaga amil zakat makan minat bayar zakat akan meningkat dan peningkatan yang dialami signifikan.

5. Religiusitas, Pendapatan, Kualitas Pelayanan, dan Transparansi Lembaga Amil Zakat secara simultan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Bayar Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Saran untuk Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mencari sumber dan referensi yang lebih banyak agar hasil penelitian dapat lebih baik agar ilmu pengetahuan tentang zakat dapat berkembang. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain yang tidak termasuk dari penelitian ini.

2. Saran untuk Muzakki

Muzakki diharapkan dapat memenuhi dan menjalankan kewajiban untuk membayar zakat dalam semua jenis zakat sesuai dengan kondisi masing-masing individu agar dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.

3. Saran untuk Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta

Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta diharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas lembaga dalam segala aspek agar lebih baik dan lebih meningkatkan minat muzakki agar membayar zakat. Selain itu, lembaga dapat mengadakan semacam pertemuan untuk membahas pentingnya membayar zakat kepada muzakki tetap dan masyarakat umum.

Page 21: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 21

5.3. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan Penelitian Selanjutnya

Keterbatasan pada penelitian ini adalah akibat pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19), peneliti tidak sempat menjalankan uji coba distribusi kuesioner kepada responden sebelum benar-benar mendistribusikan kuesioner kepada responden. Kuesioner penelitian ini disebar secara online melalui Google Forms. Penelitian ini masih terdapat beberapa variabel independen yang secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga hal ini dapat dijadikan kesempatan bagi peneliti selanjutnya dalam melaksanakan penelitian dan diharapkan agar dapat mengembangkan ilmu lebih baik lagi.

Page 22: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 22

DAFTAR REFERENSI

Arilia dan Anwar. 2019. Pengaruh Religiusitas dan Demografi Santri Pondok Pesantren Jagad ‘Alimussiry terhadap Minat Membayar Zakat Melalui Lembaga Amil Zakat. Jurnal Ekonomi Islam, 2 (2) 62-71

Asmara, Chandra Gian. 2019. Potensi Zakat Rp 252 T, Masuk Baznas Cuma Rp 8,1 T. Diunduh tanggal 21 Desember 2019, https://www.cnbcindonesia.com/syariah

BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta. 2020. Tentang Kami. Diunduh tanggal 20 April 2020, https://baznasbazisdki.id/

Calon Wisuda. 2014. Uji Regresi Linear, Uji T, Uji F, dan Koefisien Determinansi. Diunduh tanggal 20 April 2020, https://calonwisuda.blogspot.com

Chaniago, Junaidi. 2010. Download Tabel f Lengkap. Diunduh tanggal 18 Mei 2020, https://junaidichaniago.wordpress.com

Chaniago, Junaidi. 2010. Download Tabel t untuk d.f = 1-200. Diunduh tanggal 18 Mei 2020, https://junaidichaniago.wordpress.com

Dinar. 2019. Potensi Zakat DKI Jakarta Capai Rp23 Triliun. Diunduh tanggal 12 Agustus 2020, https://www.google.com/amp/s/m.dream.co.id

Dwi S. 2019. Analisis Pengaruh Pengetahuan Zakat, Religiusitas, dan Motivasi Membayar Zakat terhadap Minat Membayar Zakat Profesi (Studi Kasus ASN di Kabupaten Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN): Salatiga.

Fadly, Muhammad. 2019. Cara Melakukan Uji Kualitas Data (Validitas) dengan SPSS. Diunduh tanggal 19 April 2020, http://spss-test.com

Friana, Hendra. 2018. Anies Baswedan Targetkan Zakat di DKI Jakarta Capai Rp300 Miliar. Diunduh tanggal 17 April 2020, https://tirto.id

Hidayat, Anwar. 2017. Pengertian Uji Asumsi Klasik Regresi Linear dengan SPSS. Diunduh tanggal 20 April 2020, https://www.statistikian.com

Inayah dan Muanisah. 2018. Hubungan Kepercayaan, Transparansi, Dan Akuntabilitas Terhadap Loyalitas Muzakki Pada Badan Amil Zakat (Studi Kasus di Kecamatan Tegalsari Banyuwangi). Activa: Jurnal Ekonomi Syariah, 1 (2) 17-33

Ikhwanda dan Hudayati. 2019. The influence of accountability, transparency, and affective and cognitive trusts on interest in paying zakat. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 23 (1) 39-51

Ivalaili. 2019. Religiusitas dan Pengaruh Faktor Demografi terhadap Kepatuhan dalam Berzakat. Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, 3 (1) 1-12

Jayani, Dwi Hadya. 2019. Jumlah Penduduk DKI Jakarta 2019 Mencapai 10,5 Juta Jiwa. Diunduh tanggal 21 Desember 2019, https://databoks.katadata.co.id

Kamilah, Eka Nur. 2015. Distribusi Nilai rtabel Signifikansi 5% dan 1%. Diunduh tanggal 18 Mei 2020, http://repository.upi.edu/

Karmila, Selly. 2019. SPSS: Hasil Uji Kualitas Data. Diunduh tanggal 19 April 2020, http://sellykarmila.blogspot.com

Page 23: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENDAPATAN, KUALITAS PELAYANAN, TRANSPARANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 23

Kumpulan ArtikelKu. 2016. Pengertian dan Fungsi Skala Pengukuran Menurut Para Ahli. Diunduh tanggal 1 Mei 2020, http://arripple.blogspot.com

Lilianita dan Muchlisin. 2019. Perbandingan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Zakat. Jurnal Syarikah, 5 (1) 82-93

Mubarok, Saefuddin E. 2015. Ekonomi Islam Pengertian, Prinsip dan Fakta. Bogor: In Media

Mohammad F.I. 2018. Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas, Kepercayaan Afektif dan Kognitif terhadap Minat Bayar Zakat Melalui Lembaga Zakat. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta.

Muhammad dan Saad. 2016. The Impact of Public Governance Quality, Accountability, and Effectiveness on Intention to Pay Zakat: Moderating Effect of Trust on Zakat Institution. International Journal of Management Research & Review, 6 (1) 1-8

Muh. Ashari A. 2016. Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Zakat terhadap Minat Muzakki Membayar Zakat (Studi Pada BAZNAS Kota Makassar Ruang Lingkup UPZ Kantor Kementerian Agama Kota Makassar). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Alauddin: Makassar.

Mulyana, Ana, et al. 2018. Pengaruh Pemahaman Dan Religiusitas Serta Kepercayaan Terhadap Minat Membayar Zakat Profesi Oleh Muzakki Pada Lembaga Amil Zakat Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kaltim Kota Balikpapan. Jurnal Ilmu Ekonomi Mulawarman, 3 (4)

Mulyono. 2019. Analisis Uji Asumsi Klasik. Diunduh tanggal 19 April 2020, http://bbs.binus.ac.id

Mutmainah. 2015. The Influence of Accountability, Transparency, and Responsibility of Zakat Institution on Intention to Pay Zakat. Global Review of Islamic Economics and Business, 3 (2) 108-119

Nugroho dan Nurkhin. 2019. Pengaruh Religiusitas, Pendapatan, Pengetahuan Zakat terhadap Minat Membayar Zakat Profesi melalui BAZNAS dengan Faktor Usia sebagai Variabel Moderasi. Economic Education Analysis Journal, 8 (3) 955-966

Nur dan Zulfahmi. 2018. Pengaruh Pengetahuan, Pendapatan, dan Kepercayaan, Terhadap Minat Muzakki dalam Membayar Zakat di Baitul Mal Kota Lhokseumawe. Islamiconomic: Jurnal Ekonomi Islam, 7 (2) 205-218

Nur’aini dan Ridla. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Lembaga dan Religiusitas terhadap Minat Muzakki untuk Menyalurkan Zakat Profesi. Jurnal MD 207-228

Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2013. Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi 3. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Oktaviani. 2019. Pengaruh Akuntabilitas, Religiusitas, Gender, dan Latar Belakang Pendidikan terhadap Kepatuhan Membayar Zakat pada BAZNAS Kabupaten Indragiri Hulu. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau: Pekanbaru.

Olah Data Statistik. 2012. Uji Hipotesis Menggunakan Regresi Berganda, Uji F, Uji T, dan Adjusted R Squared. Diunduh tanggal 20 April 2020, https://dataolah.blogspot.com

Page 24: Naskah Publikasi Bhs Indonesia Irma Nurhasanah 11160000223

Irma Nurhasanah 1, Nursanita 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 24

Othman. 2017. The Influence of Knowledge, Islamic Religiosity and Self-Efficacy on the Intention to Pay Income Zakat among Public Educators in Kedah, Malaysia. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 7 (11) 1117-1127

Othman dan Fisol. 2017. Islamic Religiosity, Attitude and Moral Obligation on Intention of Income Zakat Compliance: Evidence from Public Educators in Kedah. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 7 (2) 726-737

Raharjo, Sahid. 2017. Olah Data Statistik dengan SPSS. Diunduh tanggal 20 Mei 2020, https://www.spssindonesia.com

Reynaldi. 2015. Uji Koefisien Determinasi R Kuadrat (R^2). Diunduh tanggal 20 April 2020. http://rendhart.blogspot.com

Salmawati dan Fitri. 2018. Pengaruh Tingkat Pendapatan, Religiusitas, Akuntabilitas dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Membayar Zakat di Baitul Mal Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), 3 (1) 54-64.

Seputar Pengetahuan. 2020. Validitas adalah: Pengertian dan Realibilitas, Jenis, Prinsip, Cara Menghitungnya. Diunduh tanggal 19 April 2020, https://www.seputarpengetahuan.co.id

Sheila A.E.L. 2017. Pengaruh Kepercayaan, Religiusitas dan Pendapatan terhadap Rendahnya Minat Masyarakat Muslim Berzakat Melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Studi Kasus Masyarakat Desa Sisumut). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara: Medan.

Syahputra, Gst. 2015. Latar Belakang Perlunya Uji Validitas dan Reliabilitas. Diunduh tanggal 20 Mei 2020, https://slideplayer.info

Tika. 2017. Apa yang dimaksud dengan Uji T?. Diunduh tanggal 19 April 2020, https://www.dictio.id

Unpam, Andi. 2014. Al Quran Indonesia. Diunduh tanggal 22 April 2020, http://quran-id.com

Wikipedia. 2018. Islam di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Diunduh tanggal 12 Agustus 2020, https://id.m.wikipedia.org/wiki

Yazid. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Muzakki Dalam Menunaikan Zakat Di Nurul Hayat Cabang Jember. Economic: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, 8 (2) 173-199

Yuliafitri dan Khoiriyah. 2016. Pengaruh Kepuasan Muzakki, Transparansi dan Akuntabilitas pada Lembaga Amil Zakat terhadap Loyalitas Muzakki (Studi Persepsi Pada LAZ Rumah Zakat). Islamiconomic: Jurnal Ekonomi Islam, 7 (2) 205-218