naskah publikasi analisis kepemimpinan …eprints.ums.ac.id/27498/13/9rr._naskah_publikasi.pdf1...

14
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG Disusun oleh: Oleh : Sri Hastuti NIM : Q100110171 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2013

Upload: trinhdien

Post on 10-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

1

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN

DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG

Disusun oleh:

Oleh : Sri Hastuti

NIM : Q100110171

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2013

Page 2: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

2

Page 3: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

1

ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG

Sri Hastuti Mahasiswa M.Pd. PPS UMS Email:[email protected]

Bambang Sumardjoko

Dosen M.Pd PPS UMS Email:

Sabar Narimo

Dosen M.Pd PPS UMS Email:

ABSTRACT

Purposes of the research are to know: 1) Characteristics of curricular management of SMP N 1 of Gemolong. 2) Characteristics learning management of SMP N 1 of Gemolong. 3) Characteristics of classroom management of SMP N of Gemolong. The research uses qualitative method in order to reveal and to understand something behind of an unknown phenomenon. The method is used to find insight about just little known something. Qualitative method is also able to provide complex details about a phenomenon that difficult to reveal with quantitative method. Informans of the research are ten individuals, namely, principal, vice principal of curricular field, and 7 teachers of subjects and 1 librarian of the school. Processes and analytical techniques used in this study are both interactive analytics in data collection, data reduction, data presentation, until the conclusion. The research found that SMP Negeri 1 of Gemolong had picture about what is meant about learning leadership implied from the making of curriculum that conducted jointly by the school and local education department and it is called as curriculum of SMP Negeri 1 of Gemolong, Sragen. Learning management on focusing student centre. This learning focus at active learning not only teacher learning. Become student learning using methods such as active learning cooperative learning, and quantum learning had implemented.

Keywords: leadership, learning, classroom, curriculum

PENDAHULUAN Guru harus mampu berperan sebagai desainer (perencana),

implementor (pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan pembelajaran. Guru

merupakan faktor yang paling dominan karena di tangan gurulah keberhasilan

pembelajaran dapat dicapai. Kualitas mengajar guru secara langsung maupun

tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran pada umumnya.

Peran guru sebagai pemimpin di kelas meliputi berbagai aktivitas di

kelas seperti dijelaskan oleh Greenlee (2007):

Page 4: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

2

Kepemimpinan guru telah maju sebagai komponen penting sekolah sukses reformasi dan profesionalisasi guru (Lieberman, Saxl & Miles, 2000). Agar memaksimalkan belajar siswa, guru harus mengambil peran kepemimpinan dan mengambil lebih banyak tanggung jawab Sekolah-berubah (Katzenmeyer & Moller, 2001; Muijs & Harris, 2003). Dengan demikian, kepemimpinan yang bisa dilaksanakan oleh kepala

sekolah juga bisa harus dilakukan oleh guru yaitu seperti pelaksanaan tugas-

tugasnya antara lain menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan,

mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan

pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan,

mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur pembelajaran dan

mengadakan hubungan masyarakat.

Selain itu sebagai pemimpin di dalam kelasnya guru berperan dalam

mengorganisasikan dan memimpin kelas. Seperti mengarahkan siswanya,

memotivasi siswanya, memberikan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran

bagi siswanya. Dengan demikian kesimpulannya adalah guru dalam memimpin

kelas akan mempengaruhi bagaimana kelas yang dipimpinnya. Hasil penelitian

Harris dan Muijs (2009):

“…whilst the quality of teaching strongly influences levels of pupil motivation and achievement, it has been consistently argued that the quality of leadership matters in determining the motivation of teachers and the quality of teaching in the classroom. (….sementara kualitas pengajaran sangat mempengaruhi tingkat motivasi dan prestasi siswa, telah secara konsisten berpendapat bahwa kualitas hal kepemimpinan dalam menentukan motivasi guru dan kualitas pengajaran di kelas.)”

Pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subjek

didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien. Dengan demikian, jika pembelajaran

dipandang sebagai suatu sistem, berarti pembelajaran terdiri atas sejumlah

Page 5: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

3

komponen yang terorganisir antara tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga,

pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran

(misalnya layanan pembelajaran remedial bagi siswa-siswa yang mengalami

kesulitan belajar). Sebaliknya, jika pembelajaran dipandang sebagai suatu proses

maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam

rangka membuat siswa belajar (Sulhan, 2010).

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 pasal 20,

“perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil

belajar.” Dengan demikian, menurut pasal tersebut pada saat melakukan langkah

perencanaan pembelajaran berarti guru menyusun silabus dan rencana

pembelajaran.

1. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau

kelompok mata pelajaran/tema tertentu. Silabus merupakan penjabaran

standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (BP-

PNFI, 2008).

Silabus pada dasarnya menjabarkan tentang tiga hal pokok berikut

ini (BP-PNFI, 2008). a) Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

Kompetensi yang harus dicapai tersebut dirumuskan dalam standar

kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok; b) Cara untuk mencapainya

kompetensi-kompetensi tersebut. Cara pencapaian kompetensi-kompetensi

tersebut dijabarkan dalam pengalaman belajar beserta, alokasi waktu dan

alat serta sumber belajar yang diperlukan; dan d) Cara mengukur tingkat

Page 6: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

4

pencapaian kompetensi. Cara mengukur tingkat pencapaian kompetensi

dilakukan melalui penilaian yang berpatokan pada indikator.

Silabus setiap mata pelajaran disusun untuk setiap tingkat

berdasarkan seluruh standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus

dicapai pada setiap tingkat tersebut.

Silabus memuat sekurang-kurangya komponen-komponen berikut

ini: a) Identifikasi, b) Standar Kompetensi, c) Kompetensi Dasar, d) Materi

Pokok, e) Pengalaman Belajar, f) Indikator, g) Penilaian, h) Alokasi Waktu, i)

Sumber/Bahan/Alat.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada

dasarnya merupakan penjabaran dari silabus. Dalam silabus sendiri sudah

termuat standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman

belajar, indikator, penilaian, alokasi waktu, serta sumber/alat/bahan. Di

dalam RPP, materi, langkah-langkah pembelajaran, serta prosedur dan alat

penilaiannya tersebut lebih diperinci sehingga tergambar secara jelas

langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan (BP-PNFI, 2008).

Lingkup RPP sendiri mencakup satu kompetensi dasar yang dijabarkan

dalam satu atau beberapa indikator. Dengan demikian, satu RPP bisa

diperuntukkan untuk satu kali pertemua ataupun lebih, tergantung dari

keluasan dan kedalaman kompetensi dasarnya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdiri atas komponen-

komponen berikut ini.

a) Identitas;

b) Tujuan pembelajaran;

c) Materi yang akan dipelajari;

Page 7: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

5

d) Metode pembelajaran yang akan digunakan;

e) Langkah-langkah pembelajaran dari awal sampai akhir;

f) Alat/bahan/sumber belajar yang akan digunakan selama pembelajaran;

g) Penilai yang akan dilaksanakan serta instrumen penilaian yang akan

digunakan.

METODE PENELITIAN

Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian

dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gemolong, Kabupaten Sragen yang merupakan

sekolah dengan Standar Sekolah Nasional (SSN).

Teknik pengumpulan data terdiri dari: 1) Secara definitif, pengertian

observasi adalah tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media

pengamatan. 2) Teknik pengumpulan data lain yang sering digunakan oleh para

peneliti di lapangan adalah teknik wawancara, yaitu wawancara antara

pewawancara dan yang diwawancarai.

Teknik analisis data terdiri dari: 1) Reduksi data. Proses analisis data ini

mestinya dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai

sumber. Setelah dikaji langkah berikutnya adalah membuat rangkuman untuk

setiap kontak atau pertemuan dengan responden. 2) Menampilkan data. Pada

langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan, sehingga menjadi

informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu dengan cara

menampilkan dan membuat hubungan antar variabel. 3) Verifikasi data.

Verifikasi atau penarikan kesimpulan. Keabsahan suatu data atau memeriksa

kebenaran data digunakan cara memperpanjang masa penelitian, pengamatan

yang terus-menerus, triangulasi, baik triangulasi sumber data maupun triangulasi

teknik pengumpulan data, menganalisis kasus negatif, mengadakan member

check, serta membicarakan dengan orang lain atau rekan sejawat.

Page 8: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

6

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kurikulum yang ditetapkan di SMP Negeri 1 Gemolong adalah

kurikulum SMP Negeri 1 Gemolong. Dikatakan demikian, karena SMP Negeri 1

Gemolong telah melakukan pengembangan kurikulum yang dilakukan setiap

tahun oleh Kepala Sekolah dalam membuat program tahunan yang disusun

secara sistematis yaitu pedahuluan, visi dan misi sekolah, maksud dan tujuan,

landasan operasional susunan organisasi sekolah beserta uraian tugasnya,

yang dilengkapi dengan RAPBS.

Berdasarkan program tahunan visi dari SMP Negeri 1 Gemolong yaitu:

Prima dalam Pengetahuan dan Keterampilan, Unggul dalam Prestasi,

Berwawasan Global, Berakar pada Budaya Bangsa, Berbudi Pekerti yang Luhur

Berdasarkan Iman dan Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan

misinya adalah: 1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan

secara kontinyu, efektif dan efiesien. 2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran

bagi semua pemeluk agama, sesuai agama masing-masing. 3) Melaksanakan

pembinaan bagi siswa potensial untuk berprestasi dalam lomba di tingkat

kabupaten, regional, propinsi maupun nasional. 4) Melatih siswa dengan

berbudi pekerti yang luhur serta berakhlak mulia dengan berlandaskan

keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa. 5) Menciptakan kondisi yang

kondusif untuk proses pendidikan dan pembelajaran. 6) Melaksanakan

pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. 7) Memenuhi sarana

prasarana yang memadai untuk proses pembelajaran. 8) Melaksanakan

pembinaan kecakapan hidup (life skill) sebagai keterampilan disamping ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Sebagaimana pendapat Brown (2009) dalam artikelnya yang

mengatakan bahwa kurikulum sebaiknya memuat konteks, tujuan pendidikan

secara luas, kurikulum yang spesifik, memuat materi sesuai dengan tuntutan

pekerjaan, transaksi dan lain-lain. Namun tetap melaksanakan pembinaan

kecakapan (life skill) terutama untuk kelas pendidikan teknik (technology).

Page 9: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

7

Penerapan kurikulum yang diberlakukan di sekolah dikondisikan

dengan kemampuan guru, siswa dan masyarakat lingkungannya. Terbukti

pada program semester yang disusun kepala sekolah dikondisikan dengan

kemampuan guru dan siswa serta masyarakat lingkungannya. Buku-buku

siswa dan pegangan guru yang dicatat dalam buku inventaris dan disimpan

secara teratur di almari guru belum mencukupi sesuai jumlah siswa. Untuk

menambah kekurangan yang ada kepala sekolah telah mengupayakan agar

guru merangkum buku pelajaran dan hasilnya difotokopikan kepada para

siswanya. Selain itu guru juga telah mampu mengalokasikan pembagian jam

mengajar. Di samping mendapat tambahan jam pelajaran di luar jam yang

ditetapkan dalam jadwal palajaran umum sekolah.

Pembinaan pengembangan kurikulum baik menyangkut materi, alat

peraga, metode dan evaluasi dibahas tersendiri dalam forum MGMP

(Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang diselenggarakan setiap hari Selasa

mulai pagi pukul 08.00 – 13.00 di Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen. Para

guru membahas berbagai permasalahan yang terjadi di sekolah masing-

masing kemudian dipecahkan secara bersama-sama. Hal lain yang

diselenggarakan di MGMP adalah sosialisasi kebijakan pendidikan.

Hasil penelitian oleh Searby dan Shaddix (2008), menunjukkan bahwa

program kepemimpinan guru yang dikembangkan oleh sekolah Mountain

Brooks diharapkan menjadi kebiasaan para guru dan staff baik itu dalam

pembelajaran maupun pembelajaran di kelas terkait dengan profesionalitasnya

sebagai tenaga pendidik pada sekolah, baik sebagai kepala sekolah atau

seorang pengajar (pendidik). Dari penelitian tersebut tersirat bahwa

kepemimpinan pembelajaran itu tidak hanya fokus pada kepala sekolah,

melainkan juga guru.

Kepala sekolah sebagai pemimpin dari organisasi sekolah sudah

semestinya bertanggung jawab terhadap pengelolaan pembelajaran yang

terjadi pada instansinya. Dengan demikian, maksud dari kepemimpinan

pembelajaran itu sendiri menurut pemahaman penulis adalah pembelajaran

Page 10: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

8

yang dipimpin oleh kepala sekolah yang dilaksanakan oleh guru. Sehingga arti

dari kata kepemimpinan pembelajaran cenderung lebih memfokuskan pada

guru dengan fungsi-fungsi sebagaimana kepala sekolah memimpin organisasi

pembelajaran di sekolah.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Peleg (2012) yang mengatakan

bahwa pemimpin yang efektif itu memiliki pengetahuan pemahaman yang

luas terhadap nilai-nilai pembelajaran dan bagaimana pelaksanaannya sesuai

dengan kondisi sekolah.

Pokok-pokok kepemimpinan pembelajaran itu sendiri meliputi, ciri-ciri

pengelolaan kurikulum, ciri-ciri pengelolaan pembelajaran dan ciri-ciri

pengelolaan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gemolong Sragen dan di

bawah pengawasan kepala sekolah sebagai pemimpin.

Menurut Yamin dan Ansari (2009), pembelajaran adalah kemampuan

dalam mengelola secara operasional dan efisien terhadap komponen–

komponen yang berkaitan dengan pembelajaran, komponen–komponen

tersebut antara lain guru, siswa, pembina sekolah, sarana prasarana dan

proses pembelajaran. Di dalam pembelajaran terjadi proses interaksi antara

pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam hal ini berarti didalam pengelolaan manajemen di sekolah,

bukan hanya tanggungjawab kepala sekolah saja, namun lebih dari itu adalah

kerjasama antara pihak sekolah dan masyarakat pengguna sekolah seperti

dikutip oleh Mulyadi (2011) bahwa di dalam proses belajar mengajar terdapat

dua masalah yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar

mengajar, yaitu masalah pengajaran dan masalah manajemen kelas.

Filsafat pendidikan mengandung nilai-nilai atau cita-cita masyarakat.

Berdasarkan cita-cita tersebut terdapat landasan, mau dibawa kemana

pendidikan anak. Dengan kata lain, filsafat pendidikan merupakan pandangan

hidup masyarakat. Filsafat pendidikan menjadi landasan untuk merancang

Page 11: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

9

tujuan pendidikan, prinsip-prinsip pembelajaran, serta perangkat pengalaman

belajar yang bersifat mendidik. Filsafat pendidikan dipengaruhi oleh dua hal

pokok, yakni (1). Cita-cita masyarakat, dan (2). Kebutuhan peserta didik yang

hidup di masyarakat.

Dalam kepemimpinan pembelajaran tampak dari peranan kepala

sekolah dan guru dalam setiap kegiatan proses pembelajaran seperti

diungkapkan dalam perumusan perencanaan kurikulum, maupun evaluasi

program kurikulum.

Bagi satuan pendidikan yang belum siap mengembangkan kurikulum,

dapat menggunakan model kurikulum yang dikembangkan oleh BNSP.

Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya tetap perlu disesuaikan, dan

diadaptasikan dengan kondisi sekolah, masyarakat, serta perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi yang berkembang

pesat bersamaan dengan era globalisasi (Mulyasa, 2007:11).

Namun, Paulsen dan Faust (2008) mencatat bahwa masih ada

perlawanan dan ragu-ragu dalam pendidikan tinggi untuk mengubah kelas

sekolah tradisional ke dalam lingkungan pembelajaran kooperatif.

Manajemen kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru

dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak

menuju perbaikan suasana kelas yang dinamis. Aspek yang perlu diperhatikan

guru dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas,

situasi kelas, tindakan seleksi dan kreativitas.

Manajemen kelas selain memberi makna penting bagi tercipta dan

terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajemen kelas berfungsi: 1)

memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas misalnya,

membantu kelompok dalam pembagian tugas pembentukan kelompok,

membantu kerjasama dalam menentukan tujuan-tujuan organisasi,

membantu individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas,

membantu prosedur kerja dan mengubah kondisi kelas, 2) memelihara agar

Page 12: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

10

tugas itu dapat berjalan dengan lancar.

Sedangkan tujuan manajemen kelas adalah: 1) mewujudkan situasi

dan kondisi kelas, sebagai lingkungan pembelajaran yang memungkinkan

peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka semaksimal

mungkin, 2) menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi

terwujudnya interaksi pembelajaran, 3) menyediakan dan mengatur fasilitas

serta media pembelajaran yang mendukung dan memungkinkan peserta didik

belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual mereka

dalam kelas, 4) membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar

belakang sosial, ekonomi, budaya, dan sifat-sifat individunya.

Guru merupakan faktor dominan dalam usaha mewujudkan kualitas

pendidikan yang diharapkan. Guru yang baik selalu mempersiapkan mengajar

sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Persiapan tersebut berupa

perencanaan mengajar yang berisi tujuan pembelajaran, materi yang

diajarkan, metode yang digunakan, evaluasi yang dilaksanakan selesainya

kegiatan belajar mengajar dan usaha melakukan perbaikan dan pengayaan.

Menurut Danim (2007:79), ketika model manajemen sekolah

diterapkan, jaminan sepihak dari sekolah yang otonomi dapat berpengaruh

terhadap kinerja guru. Jika tugas guru pada suatu sekolah dapat mereka

identifikasi dengan baik dan tugas kerja mereka menyertakan satu atau lebih

kelompok yang memberi dorongan, produktivitas dan kontrol kualitas dapat

berjalan baik. Kontrol kualitas itu tercipta dari penempatan guru pada

kelompok latihan dan membangun tujuan bersama yang dibentuk pada unit

yang terlibat.

Menurut Mulyadi (2010:11), masalah manajemen kelas dapat

dikelompokkan menjadi dua kategori besar yaitu masalah perorangan dan

masalah kelompok. Disadari bahwa masalah perorangan dan masalah

kelompok sering kali menyatu dan sukar dipisahkan satu sama lainnya.

Page 13: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

11

Di SMP Negeri 1 Gemolong pengelolaan kelas telah terlaksana dengan

baik. Seperti penambahan waktu belajar atas inisiatif guru mapel masing-

masing maupun evaluasi proses pembelajaran yang telah terkoordinasi dan

dilaksanakan sesuai ketentuan yang ada.

KESIMPULAN

Bahwa pengelolaan kurikulum di SMP Negeri 1 Gemolong Sragen telah

terlaksana. Terbukti dengan perencanaan, dan pelaksanaan kurikulum telah

menggunakan kurikulum yang disusun bersama-sama guru dengan kepala

sekolah dan komite serta dinas terkait. Selain itu pengelolaan pembelajaran di

SMP Negeri 1 Gemolong Sragen telah terlaksana dengan adanya pengelolaan

pembelajaran, seharusnya berpusat kepada siswa (student centre).

Pembelajaran ini menekankan pada keaktifan belajar siswa, bukan pada

keaktifan belajar siswa, bukan pada keaktifan mengajar guru. Juga diketahui

bahwa pengelolaan kelas di SMP Negeri 1 Gemolong Sragen, bahwa

pengelolaan kelas di SMP Negeri 1 Gemolong Sragen telah terlaksana dengan

adanya pelaksanaan pengelolaan kelas yang kondusif. Hal tersebut diketahui

dari informasi yang diperoleh penulis dari kepala sekolah maupun guru-guru.

DAFTAR PUSTAKA

Brown Ryan A, 2009, Curriculum Consonance and Dissonance in Technology

Education Classrooms, Journal of Technology Education, Vol. 20 No. 2 Spring, 2009, pp. 8-22.

Danim, Sudarwan, 2007, Visi Baru Manajemen Sekolah, Jakarta: Bumi Aksaran. Danim, Sudarwan, 2011, Pengantar Kependidikan Landasan Teori dan 234

Metafora Pendidikan, Bandung: Alfabeta. Kumaidi. 2008. Sistem Sertifikasi (http://massofa.wordpress.com diakses 10

Januari 2013).

Page 14: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN …eprints.ums.ac.id/27498/13/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG ... media

12

Mulyasa E, 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa E, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis,

Jakarta: Pt. Remaja Rosdakarya. Peleg Sefi, 2012. The Role of Leadership in the education system, Education

Journal, Vol. 1 No. 1, 2012, pp. 5-8. Sagala, Syaiful, 2004. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat (Strategi

Memenangkan Persaingan Mutu), Jakarta: PT. Rakasta Samasta. Samino, 2010. Kepemimpinan Pendidikan, Surakarta: Fairuz Media. Samino, 2010. Manajemen Pendidikan Spirit Keislaman dan Keindonesiaan,

Surakarta: Fairuz Media. Searby Linda, Shaddix Lisa, 2008. Growing Teacher Leaders in a Culture of

Excellence, Journal Spring Volume 32, No. 1, 2008.