gaya kepemimpinan kepala madrasahmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/m-musthafa... · 2018....

83
1 GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH (Penelitian di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Bandung) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Disusun Oleh: MUHAMMAD MUSTHAFA KAMAL NIM. 1211201052 BANDUNG 2015 M/1436 H

Upload: others

Post on 19-Dec-2020

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

1

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH

(Penelitian di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Disusun Oleh:

MUHAMMAD MUSTHAFA KAMAL

NIM. 1211201052

BANDUNG

2015 M/1436 H

Page 2: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

UUSPN No. 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai

pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek-objek tertentu dan

spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu

mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.

Mutu pendidikan akan tercapai apabila komponen yang terdapat dalam

meningkatkan mutu pendidikan memenuhi syarat tertentu. Komponen yang berperan

dalam peningkatan mutu pendidikan salah satunya adalah tenaga pendidik yang

bermutu yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan cepat dan

bertanggung jawab. Tenaga pendidik mempunyai peran yang sangat strategis dalam

pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik, karena itu tenaga

pendidik yang profesional akan melaksanakan tugasnya secara profesional sehingga

menghasilkan siswa yang lebih bermutu.

Page 3: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

3

Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki prilaku berbeda terhadap anggotanya,

pemimpin juga diartikan sebagai orang yang memiliki kemampuan mempengaruhi

orang lain untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu yang menjadi harapan dan tujuan

sang pemimpin. (Hikmat 2009: 247).

Mutu pendidikan akan tercapai apabila komponen yang terdapat dalam

meningkatkan mutu pendidikan memenuhi syarat tertentu. Komponen yang berperan

dalam peningkatan mutu pendidikan salah satunya adalah tenaga pendidik yang

bermutu yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan cepat dan

bertanggung jawab. Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas mengajar guru,

banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah kepemimpinan kepala

sekolah, karena kepala sekolah merupakan orang yang berperan penting dalam

mengatur aktivitas proses belajar mengajar.

Sesuai di dalam Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dimana kepala

sekolah harus mempunyai tujuh fungsi kepemimpinan sebagai educator, manager,

administrator, supervisi leader, inovator dan motivator. ( Ssudarwan Danim dan Khairil

2013:79)

Peran kepala sekolah cukup besar dalam mengembangkan mutu sekolah, hal ini

karena kepala sekolah tugas dalam tumbuh kembang semangat kerja para guru,

dan karyawan. Menurut Covey yang dikutip oleh Vetzal Rivail, dalam Jaja Jahari

Page 4: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

4

dan Amirulloh Syarbini (2013:102) membagi peran kepemimpinan menjadi tiga

bagian, yaitu:

1) Path finding (pencairan alur): peran untuk menentukan visi dan misi yang

pasti.

2) Aligning (penyelarasan): peran untuk memastikan bahwa struktur, sistem

dan proses operasional organisasi memberikan dukungan pada pencapaian

visi dan misi.

3) Empowering (pemerdaya): peran untuk menggerakan semangat dalam diri

orang-orang dalam mengungkapkan bakat, kecerdikan dan kreativitas laten

untuk mampu mengerjakan apapun dan konsisten dengan prinsip-prinsip

yang disepakati.

Menurut Sergiovanni, 1987 yang dikutip Abd Kadim Masong & Arfan 2011:161

keberhasilan sekolah tergantung dari kemampuan pemimpinannya dalam

melaksanakan fungsi pokok kepemimpinan baik sebagai leader maupun manager.

Berdasarkan hasil studi sementara di MA Muhammadiyah Kota Bandung tanggal

30 maret 2014, penulis mendapatkan gambaran dan ingin mempelajari tentang gaya

kepemimpinan dikarnakan baik buruknya proses pendidikan di suatu sekolah banyak

ditentukan oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah, sebab kepala sekolah adalah orang

yang paling bertanggung jawab atas segala sesuatunya yang sudah, sedang dan yang

akan terjadi di sekolah tersebut. Program adalah salah satu untuk meningkatkan mutu,

menurutnya hasil wawancara pada wakamad kurikulum salah satu program

Page 5: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

5

unggulannya adalah hifdzul qur’an tetapi masih belum mencapai target dalam

menghapal juz 28, 29 dan 30 mempunyai target 20 sampei 30% tetapi dari hasil dari

lulusan 2014-2015 hanya mencapat target 10%, Komponen yang berperan dalam

peningkatan mutu pendidikan salah satunya adalah tenaga pendidik dan kepala sekolah

mempunyai pengendalian dan pengawwasan terhadap guru-guru dan program yang

bersangkutan dan Peranan kepala sekolah dalam rangka mutu pendidikan sangat

penting karena dapat mempengaruhi berhasil dan tidaknya mutu pendidikan itu sendiri.

Kepala sekolah sebagai tulang punggung mutu pendidikan dituntut untuk bertindak

menurut fungsinya sebagai edukator, manager, administrator, supervisi, leader,

inovator dan juga motivator.

Atas dari dasar fenomena seperti diatas dasar pentingnya masalah tersebut untuk

diteliti, maka masalahnya yang akan di teliti dalam bentuk penelitian deskriftif dengan

judul “GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH ” (Penelitian di MA

Muhammadiyah Tegalega Kota Bandung)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar alamiah MA Muhammadiyah Kota Bandung ?

2. Bagaimana gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi kepala madrasah di

MA Muhammadiyah Kota Bandung ?

3. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat dalam gaya kepemimpinan di

MA Muhammadiyah Kota Bandung ?

Page 6: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

6

4. Bagaimana kebutuhan madrasah terhadap gaya kepemimpinan di MA

Muhammadiyah Kota Bandung ?

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

a. Tujuan Pendidikan

Tujuan penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah yaitu :

1. Untuk mengetahui latar alamiah MA Muhammadiyah Kota Bandung

2. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi kepala

madrasah di MA Muhammadiyah Kota Bandung

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam gaya

Kepemimpinan di MA Muhammadiyah Kota Bandung

4. Untuk mengetahui kebutuhan madrasah terhadap gaya kepemimpinan di

MA Muhammadiyah Kota Bandung

b. Kegunaan Penelitian

Sedangkan kegunaan penelitian yang diharapkan dengan penelitian ini

adalah:

1. Dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pendidikan Agama Islam,

Memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai gaya-gaya

kepemimpinan di sebuah lembaga pendidikan.

2. Diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan peran dan fungsi

gaya kepemimpinan di suatu lembaga khususnya dalam pengembangan

dalam gaya kepemimpinan di MA Muhammadiyah Kota Bandung.

Page 7: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

7

D. Kerangka Pemikiran

Salah satu indikator utama dalam penelitian kualitatif adalah memahami latar

belakang suatu objek secara utuh dan menyeluruh dan latar budaya dengan keadaan

sebenarnya. Menurut Lexi Moleong (2000:8), salah satu ciri penelitian kualitatif adalah

latar alamiah. Dalam hal ini memahami latar belakan madrasah MA Muhammadiyah

dimulai berdirinya sampai sekarang.

1. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan dalam arti luas terkandung dalam setiap pengalaman

belajar, tidak ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan tidak hanya pertumbuhan,

dan tidak terbatas. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup. Dalam arti

sempit tujuan pendidikan terbatas pada pengembangan kemampuan-kemampuan

tertentu. Karena itu tujuan pendidikan bertujuan memenuhi seperangkat hasil

pendidikan yang dapat dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya

kegiatan pendidikan (Syaiful Sagala, 2011:7).

Tujuan pendidikan sesuai yang tertulis pada Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia (PPRI) Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional pendidikan pasal

26 ayat 1 disebutkan pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar:

1) Kecerdasan

2) Pengetahuan

3) Kepribadian

4) Akhlak mulia

5) Keterampilan untuk hidup mandiri

6) Mengikuti pendidikan lebih lanjut. Di kutip dari (Made Pidana 2007:12)

Page 8: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

8

Tujuan pendidikan nasional yang hendak dicapai dalam sistem pendidikan

yang berskala nasional. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) oleh Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan

bahwa pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang

demokratis serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Syaiful

Sagala, 2011:7).

2. Kepala Madrasah

Kepala sekolah adalah seorang guru yang diangkat dan memiliki tugas

tambahan untuk memimpin salah satu sekolah, tugas kepalaa sekolah lebih

mempunyai tanggung jawab atas proses belaja menggajar yang terjadi di dalam

sekolah tersebut. (Karna Sobahi, dkk 2010:209)

Dalam peraturan mentri pendiddikan nasional (permendiknas) Nomor 13 tahun

2007 tentang standar kepala Sekolah/Madrasah tertanggal 17 April 2007, dalam

pasal 1 ayat (1) PerMendiknas tersebut ditetapkan bahwa untuk diangkat sebagai

kepala sekolah (termasu madrasah), seseorang wajib memenuhi standar kepala

sekolah, yaitu kopetensi kepala sekolah yang terdiri atas lima kopetensi, yaitu

kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervise, dan social. (Karna Sobahi, dkk

2010:210).

Page 9: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

9

Untuk meningkatkan kepala sekolah yang berkualitas diharapkan memiliki

standar mutu, menurut Sujak (2006), standar mutu sekolah terdiri dari: 1, nilai-

nilai dan misi; 2, tata laksana ddan kepemimpinan; 3, kurikulum; 4, pengajaran; 5,

penilaian dan evaluasi; sumber daya; 7, layanan pendukung pembelajaran; 8,

komunikasi jalinan hubungan dengan pemangku kepentingan; 9, kemasyarakatan;

dan 10, peningkatan mutu yang berkelanjutan. (Karna Sobahi, Dkk 2010:221)

3. Kepemimpinan

Intinya kepemimpinan secara bahasa berasal dari bahasa inggris berasal dari

kata leadership asal kata leader artinya pemimpin atau memimpin, menurut Sarros

dan Butchatsky kepemimpinan dapat di definisikan sebagai prilaku dengan tujuan

untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan

bersama yang dirancang memberikan manfaat individu dan organisasi, (Karna

Sobahi, dkk 2010:183)

Engkoswara dan Aan Komariah (2012:178) kepemimpinan adalah suatu proses

mempengaruhi, dan menggerakan prilaku orang lain serta melakukan suatu

perubahan ke arah lebih positif dalam mengupayakan keberhasilan pendidikan.

Karna Sobari, dkk (2010:184) kepemimpinan memiliki beberapa impikasi 1.

Kepemimpinan melibatkan orang atau pihak lain, yaitu karyawan atau bawahan

(followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemampuan untuk

menerima arahan dari pemimpin. 2. Seorang pemimpin yang efektit adalah

Page 10: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

10

seorang yang dengan kekuasaannya mampu menggugah pengikutnya untuk

mencapai kinerja yang memuaskan. Dan ke 3. Kepemimpinan harus memiliki

kejujuran terhadap diri sendiri (Integritas), sikap bertanggung jawab yang tulus

(compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai keyakinann

(commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidance) dan

kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun

organisasi.

3. Gaya Kepemipinan

Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya

kepemimpinan. Menurut Miftah Toha gaya kepemimpinan merupakan norma

prilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba

mempengaruhi prilaku orng lain. (Karna Sobahi Dkk, 2010:189)

Gaya kepemimpinan terdapat delapan gaya kepemimpinan yaitu :

a. Kepemimpinan otokratis adalah kepemimpinan yang mendasarkan pada suatu

kekuasaan atau kekuatan yang melekat pada dirinya

b. Kepemimpinan demokrasi berasumsi bahwa pendapat orang lain lebih baik

dari pendapatnya sendiri dan adanya partisipasi akan menimbulkan tanggung

jawab bagi pelaksananya.

c. Kepemimpinan Laissez Faire adalah gaya kepemimpinan yang lebih banyak

menekankan pada keputusan kelompok.

Page 11: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

11

d. Kepemimpinan Partisipatif kepemimpinan ini hanya sedikit memegang

kendali dalam proses pengambilan keputusan.

e. Kepemimpinan paternalistic adalah gaya kepemimpinan yang bersifat

kebapaan, pemimpin selalu memberikan perlindungan kepada bawahannya

dalam batas-batas kewajaran.

f. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan kepemimpinan ini diharapkan

anggota timnya berfokus pada tujuan agar mencapai hasil atau sasaran.

g. Kepemimpinan militeristik perbedaan dengan kepemimpinan lain – dalam

komunikasi lebih banyak mempergunakan saluran formal, - dalam

menggerakan bawahannya dengan system komando/perintah, baik tulisan

atau lisan, - segala sesuatu bersifat formal, - disiplin tinggi, kadang-kadang

bersifat kaku, - komunikasi berlangsung satu arah, - pemimpin menghendaki

bawahan patuh terhadap semua perintah yang di berikan.

h. Kepemimpinan sitasional asumsinya adalah tidak ada satupun gaya

kepemimpinan yang tepat bagi setiap manajer dalam satu kondisi. (Karna

Sobahi Dkk, 2010 189:191)

Terdapat emapat gaya kepemimpinan yaitu :

1. Otoriter ; adalah gaya kepemimpinan yang menekankan pada kekuasaan dan

kepatuhan anggota secara mutlak.

2. Demokratis ; adalah gaya kepemimpinan yang menekankan pada hubungan

interpersonal yang baik.

Page 12: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

12

3. Pseudo Demokratis ; adalah gaya kepemimpinan yang menekankan pada

penciptaan situasi yang memberi kesan demokratis padahal pemimpin sangat

pandai mengiring pikiran/ide anggota untuk mengikuti kehendaknya.

4. Laissez Fair; adalah gaya kepemimpinan yang tidak menunjukan kemempuan

memimpin karena ia memberikan organisasi dan anggotanya melaksanakan

kagiatannya masing-masing tanpa dalam satu arah kebijakan yang jelas dari

pemimpin. ( Engkoswara, dkk, 2012:181 )

Dari beberapa referensi hampir sama dalam penjelasan tentang gaya

kepemimpinan rata-rata 4 gaya kepemimpinan yang terdapat di dalam buku acuan,

yaitu : tipe otoriter, tipe Laissez fair, tipe demokratis dan tipe paseudo demokratis.

Yang banyak di ambil di dalam buku-buku, begitu banyak tipe kepemimpinan

yang terdapat dan setiap orang mempunyai ciri khasnya sendiri untuk cara

memimpin organisasi.

Kepemimpinan merupakan salah satu konsep yang tidak pernah luput dalam

system kehidupan manusia, jauh sebelum manusia itu dilahirkan ke muka bumi,

Allah SWT mengenalkan konsep kepemimpinan dengan mendeklarisan diriNYA

sebagai rabb (pendidik dan pengatur manusia). Jaja Jahari, (2013:115). Miftah

Toha mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan untuk

mempengaruhi prilaku orng lain, atau seni mempengaruhi prilaku manusia baik

perorangan maupun kelompok, (Jaja jahari Dkk, 2013:100).

Page 13: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

13

Menurut Goestch dan davis kepemimpinan merupakan kemampuan untuk

membangkitkan semangat orng lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab

total terhadap usaha mencapai atau melampaui tujuan organisasi Karna Sobahi,

Dkk (2010:185). Pada intinya kepemimpinan adalah usaha untuk mempengaruhi

kelompok agar tercapainya visi misi organisasi yang telah di sepakati.

Page 14: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

14

GAMBAR BAGAN 1:

KERANGKA PEMIKIRAN

GAYA KEPEMIMPINAN DI MA MUHAMMADIYAH

DI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH KOTA BANDUNG

Latar Alamiah

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Bandung

Bagaimana Gaya Kepemimpinan dalam melaksanakan fungsi

kepal madrasah di MA Muhammadiyah Kota Bandung

Gaya Kepemimpinan di MA

Muhammadiyah Kota Bandung ;

1. Bagaimana gaya kepemimpinan

dalam pelaksanaan fungsi kepala

sekolah

2. Peran dalam pelaksanaan gaya

kepemimpinan

Faktor

penunjang Faktor

penghambat

Page 15: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

15

E. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitianyang dilakukan dalam penelitian di MA

Muhammadiyah Tegallega Bandung sebagai berikut:

1. Menentukan jenis data

Jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data kualitatif, yakni data deskriptif

berupa kata-kata tertulis, lisan dari orang-orang, atau perilaku yang dapat diamati.

Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa

yang sudah diteliti (Lexy J. Moleong, 2005:11).

2. Menentukan sumber data

Sumber data dalam penelitian iniakan dibahas dalam dua sumber, yaitu: (a)

lokasi dan (b) sumber data utama (key informan). Adapun sumber data penelitian

ini sebagai berikut:

a. Lokasi Penelitian

Sumber data adalah Madrasah Aliyah Muhammadiyah beralamat di Jalan

Otto Iskandardinata 77b/95 Tegalega, Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan

Astanaanyar, Kota Bandung. Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan,

lembaga ini merupakan lembaga yang populer di kecamatan tersebut.

Lokasinya dapat dijangkau oleh peneliti. Selain itu, madrasah tersebut sudah

memberi izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di madrasah

tersebut, mudah memberi data kepada peneliti.

Page 16: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

16

b. Sumber data utama

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.Lexi Moleong

(2012:157) menyatakan kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau

diwawancarai yang dicatat melalui catatan tertulis atau rekaman dalam

penelitian merupakan sumber data utama, dengan menggunakan teknik

triangulasi, yaitu dengan cara mewawancarai kepala madrasah sebagai key

informan, yang dapat memberikan keterangan pertama tentang gaya

kepemimpinannya, kemudian di ikuti snow ball process dengan mewawancarai

pihak lain berdasarkan rekomendasi Kepala Madrasah MA Muhammadiyah,

wakasek (wakil kepala sekolah kurikulum) guru-guru tertentu, ataupun pihak

lain yang ada sangkut pautnya dengan gaya kepemimpinan, dan dihentikan bila

terjadi pengulangan informasi.

Selain itu, dalam penelitian ini menggunakan data tambahan berupa

dokumen, arsip, buku-buku referensi, dan sumber data lainnya yang dapat

menunjang terhadap sumber data penelitian tentang gaya kepemimpinan di MA

Muhammadiyah.

3. Menentukan metode dan teknik pengumpulan data

Page 17: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

17

Dalam menentukan metode dan teknik pengumpulan data terdapat dua poin,

yaitu, (a) menentukan metode dan (b) teknik pengumpulan data. Untuk penjelasan

poin tersebut, maka dijelaskan sebagai beikut:

a. Menentukan metode

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yakni dengan cara

mengumpulkan, mempelajari, menganalisa serta menafsirkan data-data yang

ada kaitannya dengan objek kajian.

b. Teknik pengumpulan data

Dalam buku Pedoman Penyususnan Skripsi (2012:24) teknik pengumpulan

data adalah uraian mengenai teknik pengumpul data pokok yang digunakan

sesuai dengan jenis penelitian, sumber data, variabel yang diteliti, dan metode

yang digunakan. Untuk mempermudah pengumpulan data yang diperlukan

dalam penelitian ini, dilakukan dengan carayaitu, (1) observasi partisipasi, (2)

wawancara dan (3) menyalin dokumen. Untuk penjelasannya sebagai berikut:

1) Teknik observasi partisipasi (pengamatan terlibat)

Observasi yang dilakukan, yaitu observasi partisipasi. Hal ini dilakukan

dengan cara ikut serta dalam gaya kepemimpinan yang terjadi di madrasah,

Selain itu juga, mengamati data tertulis yang diarsipkan yang ada di lokasi

penelitian, selanjutnya akan diteliti lebih lanjut secara objektif.

Page 18: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

18

2) Teknik wawancara

Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara secara langsung antara

peneliti dengan narasumber yang berkompeten di lokasi penelitian baik

kepala madrasah maupun dari pihak guru-guru yang terkait di madrasah,

juga baik dari pihak orang tua peserta didik baru, yaitu dengan mangajukan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan di MA

Muhammadiyah.

Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin

atau wawancara tidak terstruktur, yaitu susunan pertanyaan dan susunan

kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara dan

disesuaikan dengan kebutuhan pada saat kondisi wawancara.

3) Teknik dokumentasi atau menyalin

Teknik ini digunakan sebagai pelengkap hasil observasi dan wawancara.

Peneliti melakukan teknik dokumentasi atau menyalin berbagai dokumen

atau arsip.

4. Analisa data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 19: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

19

a. Unitisasi, yaitu pemprosesan satuan. Dalam unitisasi ini, terdapat langkah-

langkah yang dilakukan yaitu :

1) Mereduksi data, maksudnya yaitu memilih data dari berbagai sumber

yang relevan dengan data yang diinginkan.

2) Memberi kode, maksudnya memberi Kartu Indeks yang berisi satuan-

satuan, kode-kode dapat berupa penandaan sumber asal satuan seperti

catatan lapangan, penandaan lokasi, dan penandaan cara pengumpulan

data.

b. Kategorisasi data: dalam kategorisasi ini ada beberapa hal yang akan

dilakukan diantaranya.

1) Mereduksi data, yaitu mengelompokan kartu-kartu yang dibuat ke

dalam bagian-bagian isi secara jelas berkaitan.

2) Membuat koding (pengkodean), yaitu memberinama pada satuan yang

telah mewakili entri pertama dan kategori.

3) Menelaah kembali seluruh kategorisasi.

4) Melengkapi data-data yang telah tekumpul, kemudian ditelaah dan

dianalisis.

5) Kategori yang masih memerlukan data lainnya disistematisasikan dan

dilengkapi.

6) Menelaah kembali seluruh kategori untuk memastikan tidak ada data

yang terlewat atau kurang lengkap.

Page 20: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

20

c. Penafsiran data

Penafsiran ini dilakukan dengan cara memberi penafsiran-penafsiran yang

logis dan empiris berdasarkan data-data yang sudah dikategorikan. Dengan

tujuan penafsiran adalah deskripsi semata-mata, dengan menggunakan teori

tentang manajemen rekruitmen peserta didik sebagai alat mencari peserta didik

baru.

5. Uji Keabsahan data

Uji keabsahan data yaitu dengan mengadakan pemeriksaan terhadap keabsahan

data-data yang telah terkumpul dengan menggunakan teknik pemeriksaan

keabsahan data yang didasarkan atas kriteria.Kriteria keabsahan data yaitu

credibility (derajat kepercayaan), transferability (keteralihan), dependability

(kebergantungan), dan confirmability (kepastian).

Uraian teknik pemeriksaan uji keabsahan data yang akan dilakukan adalah

sebagai berikut:

a. Perpanjangan ikut serta. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan keterasingan

peneliti dan membangun kepercayaan para subjek kepada peneliti selama

dilokasi penelitian, lebih banyak mempelajari banyak hal, sehingga

mendapatkan data yang absah, dan untuk menghilangkan distorsi. Cara yang

dilakukan ialah terlibat langsung dalam setiap pertemuan di lokasi penelitian

Page 21: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

21

sebagai pengamat pemeranserta. Penelitian ini akan dilakukan selama tiga

bulan, dari bulan juni sampai bulan agustus.

b. Triangulasi, yaitu dengan pengecekan hasil wawancara dan pengamatan

kepada sumber yang berbeda serta membandingkan data hasil penelitian

dokumen dengan pengamatan serta dengan melalui wawancara. Hal ini

dilakukan agar tidak terjadi kesalahan informasi dalam melakukan penelitian

ini.

c. Auditing untuk Kriteria Kepastian. Proses auditing ini dilakukan dengan cara

berkonsultasi dengan auditor (pembimbing) untuk menentukan apakah

penelitian ini diteruskan, diperbaiki, atau dihentikan sesuai dengan lengkap

tidaknya data yang terkumpul.

d. Auditing untuk Kriteria Kepastian. Proses ini dilakukan dengan cara

memeriksakan data atau mengadakan klarifikasi data yang terkumpul kepada

subjek penelitian yaitu kepada kepala madrasah MA Muhammadiyah Kota

Bandung. Setelah itu, hasil dari pemeriksaan data tersebut dibuktikan dengan

surat persetujuan atau pernyataan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan

sebenarnya.

Page 22: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

22

6. Kajian Pustaka dan Hasil Penelitian yang Relevan

Telah dikaji beberapa pustaka yang mendukung dan relevan dengan penelitian

yang akan dilaksanakan, yaitu:

a. Buku “Menjadi Kepala Sekolah Profesional” ; Karangan Dr. E. Mulyasa

2006. Buku ini berisi tentang kepemimpinan Kepala sekolah, fungsi sebagai

kepala sekolah.

b. Buku “Kepemimpinan Berbasis Multiple Intelligence” ; Karangan Kadim

Prof. Dr. Abd. Masaong M.Pd dan Drs. Arfan A. Tilome, M.H.I, Buku ini

berisi tentang pengertian gaya kepemimpinan pendidikan hingga macam-

macam gaya kepemimpinan

c. Buku Adminustrasi Pendidikan; karangan Engkoswara, Dkk buku ini berisi

tentang gaya-gaya kepemimpinan.

Page 23: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

23

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH

Untuk memahmi lebih lanjut tentang kepemimpinan kepala madrasah tentu kita

harus memahami terlebih dahulu pengertian kepemimpinan hingga kepemimpinan

kepala madrasah, sehingga dapat tercapai makna yang di maksud, kepemimpinan di

suatu lembaga pendidikan disebut dengan kepala sekolah/ madrasah.

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata leadership berasal dari kata leader artinya

pemimpin atau to lead arinya memimpin. Kepemimpinan dapat di devinisikan

berdasarkan penerapannya pada bidang militer, olahraga, bisnis, pendidikan,

industri dan bidang lainnya. (Karna Sobahi, Dkk 2010:183)

Menurut Miftah Toha (2003: 49) dalam Karna Sobahi, Dkk (2010:189) gaya

kepemimpinan merupakan norma prilaku yang digunakan oleh seorang pada saat

orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.

Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki prilaku berbeda terhadap anggotanya,

pemimpin juga diartikan sebagai orang yang memiliki kemampuan mempengaruhi

orang lain untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu yang menjadi harapan dan

tujuan sang pemimpin, pemimpin adalah subjek atau pelaku dari unsur-unsur yang

terdapat dalam kepemimpinan, yaitu adanya kekuasaan, pengaruh, kekuatan, dan

Page 24: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

24

pemegang tanggung jawab utama bagi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh

bawahannya. (Hikmat 2009: 247)

Pengertian kepemimpinan menurut para ahli

Menurut Bass (1990) dikutip oleh Engkoswara dan Aan Komariah (2012: 177),

kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelompok

sehingga pemimpin merupakan agen pembaharu, agen perubahan, orang yang

perilakunya akan lebih mempengaruhi orang lain daripada perilaku orang lain

yang mempengaruhi mereka, dan kepemimpinan itu sendiri timbul ketika suatu

anggota kelompok mengubah motivasi kepentingan anggota lainnya dalam

kelompok.

Menurut G.R. Terry (2008:152) dalam Badrudin (2013:163), kepemimpinan

merupakan kemampuan mengarahkan pengikut-pengikutnya untuk bekerja sama

dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh

pemimpin mereka.

Pendapat Hadari Nawawi (1983:19) kepemimpinan adalah proses

mengarahkan, membimbing, mempengaruhi atau mengawasi fikiran, perasaan

atau tindakan dan tingkah laku orang lain, selain itu, Ngalim Purwanto (1995:86)

menyatakan kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan

sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan

sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan

Page 25: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

25

dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela dan

penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. (Heri

Gunawan 2012: 145).

Menurut pendapat Tead (2003:196) kepemimpinan adalah suatu kegiatan

mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama guna mencapai tujuan tertentu yang

diinginkan, pendapat lainnya Slamet Santosa (2004:44) mendefinisikan

kepemimpinan sebagai usaha untuk mempengaruhi anggota kelompok agar

mereka bersedia menyumbangkan kemampuannya lebih banyak dalam mencapai

tujuan kelompok yang disepakati, (Karna Sobahi, Dkk 2010: 185).

Pendapat lain Jacobs dan Jacques (1990: 281) mengatakan kepemimpinan

adalah sebuah proses memberi arti (pengarahkan berarti) terhadap usaha kolektif,

dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang di inginkan

untuk mencapai sasaran. (Engkoswara dan Aan Komariah 2012:177).

Kepemimpinan merupakan salah satu konsep yang tidak pernah luput dalam

sistem kehidupan manusia, jauh sebelum manusia itu dilahirkan ke muka bumi,

Allah SWT mengenalkan konsep kepemimpinan dengan mendeklarisan diriNYA

sebagai rabb(pendidik dan pengatur manusia). Jaja Jahari, (2013:115). Miftah

Toha mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan untuk

mempengaruhi prilaku orng lain, atau seni mempengaruhi prilaku manusia baik

perorangan maupun kelompok, (Jaja jahari Dkk, 2013:100).

Page 26: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

26

Dapat dikatakan manajemen yang baik harus diaplikasikan oleh seorang

pemimpin yang baik, dan pemimpin yang baik membutuhkan manajemen yang

baik. Dua hal ini saling melengkapi secara sinegis, tidak bisa dipisah-pisahkan (

Jamal Ma’mur Asmani 2009:67)

Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi

anggotanya agar dapat mencapai tujuan yang akan dicapainya, kepemimpinan

sangalah penting di dalam organisasi, karna menurut beberapa pendapat maju

mundurnya suatu organisasi tergantung dari pemimpinnya.

2. Pengertian Kepala Madrasah

Kata kepala sekolah/ madrasah tersusun dari dua kalimat yaitu kepala yang

dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau lembaga, dan

sekolah/ madrasah yaitu suatu lembaga di mana menjadi tempat menerima dan

memberi pelajaran, Karna Sobahi, Dkk (2010:209). Jadi dapat di artikan kepala

sekolah / madrasah adalah pemimpin dari suatu lembaga pendidikan.

Kepala sekolah/ madrasah merupakan personel sekolah yang bertanggung

jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah, kepala sekolah/ madrasah

mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh terhadap penyelanggaraan

seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkunngan sekolah yang dipimpinnya.

(Daryanto 2008: 80).

Page 27: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

27

Kepala sekolah/madrasah berperan penuh terhadap kemajuan dan kemunduran

sebuah organisasi yang bernama sekolah, kopetensi, visi yang kuat, tujuan yang

jelas, komitmen dan tanggap terhadap perubahan, menjadi syarat mutlak yang

harus dimiliki para kepala sekolah. Kutipan dari Imam Musbikin (2013:1)

Sama halnya dengan pemimpin ataupun kepala sokolah sebutan pemimpin di

dalam lembaga pendidikan, yang mempunyai peran penuh terhadap maju

mundurnya suatu organisasi, karna menurut Hardi Nawami (1983:19) menyatakan

bahwa kepemimpinan adalah proses menggarahkan, membimbing, mempengaruhi

atau mengawasi fikiran, perasaan atau tindakan dan tingkah laku orang lain. Dalam

Heri Gunawan (2012 :141).

Dapat disimpulkan pemimpin ataupun kepala sekolah/madrasah mempunyai

peran mempengaruhi bawahannya, dimana mereka terpengaruhi atau tidaknya

tergantung dari kepal sekolah/ madrasah tersebut. Kepala sekolah sebagai

pemimpin di suatu lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab yang lebih

dari tenaga pendidik yang lain, kepala sekolah haruslah mempunyai ke ahlian

seperti di dalam permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi

Kepala Sekolah, dimana ditetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi yaitu:

Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. (Heri Gunawan

2012:175).

B. Peran dan Fungsi kepemimpinan

Page 28: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

28

1. Peran Kepemimpinan

kepala sekolah atau madrasah mempunyai peran yang cukup besar untuk

pengembangan mutu pendidikan di lembaga sekolah, tumbuh kembangnya kinerja

guru tergantung dari dorongan kepala madrasah dari hal komunikasi dengan

bawahannya, serta kemampuan memimpin kepala madrasah tersebut. (Jaja Jahari

dan Amirulloh Syarbini 2013: 101).

Menurut Davis (1981:127) yang dikutip oleh Engkoswara dan Aan Komariah

(2010:178) membagi peran kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu:

4) Technical skill; diperlukan pemimpin agar ia mampu mengawasi dan

menilai pekerjaan sesuai dengan keahlian yang digelutinya. Contohnya

pemimpin pendidikan perlu menguasai cara-cara menyusun renstra,

membuat silabus, memahami kgiatan belajar mengajar, menguasai teknik

penilaian, dan sebagainya.

5) Human skill; kemampuan dalam membangun relasi dan dapat bekerja sama

dengan orang lain adalah kualifikasi yang dipersyaratkan seorang

pemimpin baik dalam situasi formal maupun informal.

6) Conceptual skill; pemimpin yang disegani adalah pemimpin yang mampu

memberi solusi yang tepat yang timbul dari pemikirannya yang cerdas

tentang suatu persoalan.

Dapat disimpulkan kepala sekolah atau pemimpin mempunyai peran yang

berpengaruh untuk memajukan lembaga pendidikan yang sedang di pimpinnya,

Page 29: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

29

peran untuk mendorong kinerja guru agar terlaksananya visi dan misi yang telah

di tetapkannya, komunikasi kepada tenaga pendidik dan lingkungan dari lembaga

tersebut, beran untuk mengontrol agar organisasi tersebut berjalan sesuai mestinya.

2. Fungsi Kepemimpinan dan Kepala Madrasah

Kepemimpinan atau kepala madrasah tidaklah mempunyai perbedaan yang

sangat jauh, karna fungsi kepemimpinan adalah fungsi kepala madrasah di dalam

lingkup lembaga pendidikan, hanya saja kepemimpinan mempunyai pengertian

yang lebih luas di dalam organisasi.

1) Fungsi Kepemimpinan

Fungsi utama pemimpin adalah menjalankan kepemimpinannya dengan baik

dan benar, artinya berdasarkan aturan main yang telah disepakati dan ditetapkan

oleh organisasi. Fungsi-fungsi utama yang dimaksudkan adalah:

a) Pengelola organisasi atau pengendali utama manajemen berorganisasi,

pemimpin yang menjalankan fungsi utama adalah konseptor utama yang

merumuskan visi dan misi serta tujuan organisasi sehingga mulai

perencanaan sehingga pertanggungjawaban diarahkan pada tujuan yang

telah ditetapkan. Hikmat (2009:252), bila menurut Jaja Jahari dan

Amirulloh Syarbini (2013:108) kepala sekolah memberikan pembagian

kerja yang jelas terjadap guru-guru, tata usaha dan karyawan lainnya

Page 30: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

30

sesuai susunan organisasi yang telah dibuat, agar memungkinkan

kegiatan sekolah berjalan dengan lancar.

b) Motivator, yaitu orang yang mendorong dan memberikan dukungan

penuh kepada bawahannya untuk bekerja dengan optimal. Hikmat

(2009:252) bila menurut Jaja Jahari dan Amirulloh Syarbini (2013: 107)

karna para pemimpin tidak mencapai visi mereka sendiri dan harus

bersama-sama agar visi tersebut tercapai maka mereka kepala sekolah/

madrasah harus memotivasi orang lain juga untuk meraih visi itu

bersama, para pegawai adalah aset yang paling berharga agar organisasi

itu meraih sasaran-sasarannya, para pemimpin harus terus memotivasi

para karyawan mereka untuk terus maju.

c) Pembuat keputusan yang akan mempengaruhi perkembangan dan

kemajuan organisasi serta kesejahteraan para anggotanya.

d) Penilaian kinerja karyawan yang akan memberikan penghargaan bagi

seluruh peserta kerja bawahannya.

e) Dinamisator dan katalisator organisasi, yaitu orang yang memajukan

organisasi dan mengendalikan situasi dan kondisi yang akan berpengaruh

terhadap kemajuan atau kemunduran organisasi.

f) Stabilisator , yaitu orang yang mempunyai kapabilitas terkuat dalam

mempertahankan eksitensi organisasi.

Page 31: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

31

g) Supervisior, yaitu yang membina, melatih, mendidik, mengawasi,

menilai, dan memberikan contoh kerja baik bagi seluruh anggota

organisasi yang dipimpinnya. (Hikmat 2009: 252).

Kepemimpinan akan berjalan secara efektif apabila pemimpin dapat

menjalankan dua fungsi utama yaitu (1) yang berkaitan dengan tugas (task-

related) atau fungsi pemecahan masalah, dan (2) berkaitan dengan pembinaan

kelompok atau fungsi sosial (grup maintenance), fungsi utama memudahkan

dan mengkoordinasikan usaha kelompok dan memilih, mendefinisikan dan

memecahkan masalah bersama. Fungsi sosial membantu kelompok berjalan

lebih lancar, mempengaruhi perbedaan pendapat, meredak konflik, dan dapat

memancarkan perasaan hangat dan empathik kepada anggota, dengan begitu

fungsi kepemimpinan akan berjalan dengan efektif. (Ekoswara dan Aan

Komariah 2012: 180).

Bila di kutip dari Jaja Jahari dan Amirulloh Syarbini (2013:106) dan

Daryanto (2008: 82) terdapat 5 fungsi kepala sekolah/ madrasah yaitu:

a) Perencanaan atau merencanakan

Kepala sekolah atau madrasah harus mempu merencanakan/ membuat

perencanaan yang baik, merencanakan dapat dirumuskan sebagai

keseluruhan proses memikirkan dalam memutuskan secara matang terhadap

hal-hal yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditentukan, dalam membuat perencanaan kepala sekolah dapat menempuh

Page 32: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

32

beberapa tahap, yaitu: (1) identifikasi masalah, (2) perumusan masalah, (3)

penetapan tujuan. (Jaja Jahari dan Amirulloh Syarbini 2013:106).

Perancanaan pada dasarnya menjawab pertanyaan apa yang harus di

jawab oleh kepala sekolah seperti apa yang dilakukan, bagaimana

melakukannya, di mana melakukannya, oleh siapa dan kapan dilakukan

kegiatan-kegiatan yang mencakup dalam lembaga sekolah tersebut, yang

hars direncanakan oleh kepala sekolah tersebut, hasilnya berupa rencana

tahunan sekolah dan lain-lain. (Daryanto 2008: 82).

b) Pengorganisasian

Menurut Jaja Jahari dan Amirulloh Syarbini (2013:106) kepala sekolah

memberikan pembagian kerja yang jelas terjadap guru-guru, tata usaha dan

karyawan lainnya sesuat susunan organisasi yang telah dibuat, agar

memungkinkan kegiatan sekolah berjalan dengan lancar.

Dengan pembagian kerja yang baik, pelimpahan wewenang dqan

tangguhng jawab yang tepat serta mengingat prinsip-prinsip

pengorganisasian kiranya kegiatan sekolah akan berjalan lancar dan tujuan

dapat tercapai. (Daryanto 2008:83).

c) Pengarahan

Menurut Jaja Jahari dan Amirulloh Syarbini (2013:107) Pengarahan

adalah kegiatan membimbinng karyawan dengan jalan memberi perintah

Page 33: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

33

(komando), memberi petunjuk, mendorong semangat kerja, menegakan

disiplin, memberikan usaha lainnya agar mereka dapat melakukan pekerjaan

mengikuti arah yang telah ditentukan dalam petunjuk, peraturan atau

pedoman yang telah ditetapkan.

Pengarahan adalah kegiatan membimbing anak buah dengan jalan

memberi perintah (komando), memberi petunjuk, mendorong semangat

kerja, menegakan disiplin, memberikan berbagai usaha lainnya agar mereka

dalam melakukan pekerjaan mengikuti arah yang ditetapkan dalam petunjuk.

(Daryanto 2008: 83).

d) Pengkoordinasian

Pengkoordinasian adalah kegiatan menghubungkan orang-orang dan

tugas-tugas sehingga terjalin kesatuan dan keseluruhan keputusan,

kebijaksanaan, tindakan, langkah, sikap serta tercegah dari timbulnya

pertentangan, kekacauan, kekembaran (duplikasi) dan kekosongan tindakan.

e) Pengawasan

Pengawasan adalah tindakan atau kegiatan usaha agar pelaksanaan

pekerjaan serta hasil kerja sesuai dengan rencana, perintah, petunjuk atau

ketentuan-ketentuan lainnya yang telah ditetapkan. (Daryanto 2008: 83).

Page 34: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

34

Kegiatan mengawasi dapat berbentuk memeriksa, mengecek serta usaha

mencegah terhadap kesalahan yang mungkin terjadi, sehingga bila terjadi

penyelewengan atau penyimpangan dapat ditempuh usaha-usaha perbaikan,

maka dari itu harus ada partisipasi dari personel sekolah lainnya seperti guru,

konselor, supervisior, perwakilan orang tua siswa dan sebagainya. (Jaja

Jahari dan Amirulloh Syarbini 2013: 109).

Dapat di ambil kesimpulan kepemimpinan mempunyai fungsi dalam

keberlangsungan organisasi yang sedang di pimpinnya, mulai dari

keberlangsungan anggota untuk mengawasi, membuat perencanaan, memantau

anggotanya agar tidak keluar dati tujuan, mengarahkan anggotanya ke tujuan

yang telah di tetapkan organisasi, pembuat keputusan yang tidak sedang terjadi

walau dengan mengadakan rapat tetapi tetap keputusan berada di tangan

pemimpin, hingga tugasnya memajukan organisasi yang sedang di pimpinnya.

2) Fungsi kepala Sekolah/ Madrasah

Pemimpin dalam sekolah adalah kepala sekolah, maka tidak jarang

keberhasilan sekolah adalah keberhasian kepala sekolah. Kepala sekolah yang

berhasil adalah kepala sekolah yang mampu memahami organisasi sekolah

organisasi yang kompleks, unik dan khas, serta mampu melaksanakan peran

dan fungsinya sebagai kepala sekolah, sebagai yang diberi tanggung jawab

memimpin sekolah. Heri Gunawan (2012:144). Menurut Mulyasa (2007:98)

kepala sekolah mempunya fungsinya sebagai penanggung jawab di sekolah, ada

Page 35: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

35

7 fungsi kepemimpinan yang harus dimiliki kepala sekolah agar terciptanya

lembaga pendidikan yang berkualitas.

a) Fungsi Edukator

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin sebagai educator

(pendidik). Pendidik adalah orang yang mendidik. Sedang mendidik

diartikan memberikan latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan

kecerdasan pikiran. Maka fungsi kepemimpinan kepala sekolah sebagai

pendidik, harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan (para guru dan yang lainnya) di

sekolah. Serta mampu menciptakan iklim yang kondusif, memberikan

nasehat kepada setiap warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh

tenaga kepandidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang

menarik, dan mengadakan program akselerasi bagi para peserta didik yang

memiliki kecerdasan di atas normal. ( Mulyasa 2006: 99).

Seperti yang dikatakan diatas kepala sekolah mempunyai fungsi

meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, hingga menciptakan

menciptakan iklim yang kondusif, kepala sekolah harus mampu

membimbing tenaga kependidikan, membingmbing dan mencontokan dalam

hal mengajar, membimbing peserta didik, mengembangkan kemampuan

tenaga kependidikan kemampuan mengikuti perkembangan ilmu

Page 36: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

36

pengetahuan hingga memberi contoh dan model pembelajaran, rangkuman

(Heri Gunawan 2012:147).

b) Fungsi Manajer

Manajemen pada hakikatnya merupakan suatu proses merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin, dan mengendalikan usaha

anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber-sumber daya

organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Mulyasa

2006: 108).

Berkaitan dengan devinisi tersebut, maka ada tiga hal penting yang perlu

diperhatikan, yaitu proses, pendayagunaan seluruh sumber organisasi dan

pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dikatakan suatu proses,

karena semua manejer dengan ketangkasan dan keterampilan yang

dimilikinya mengusahakan dan mendayagunakan berbagai kegiatan yang

saling berkaitan untuk mencapai tujuan.

Menurut Mulyasa (2006: 104) dalam rangka melakukan tugas dan

fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki starategi yang

tepat untuk memperdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama

memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan

profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga pendidikan.

Page 37: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

37

Kepala sekolah harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas-

tugas kepemimpinannya dengan baik, yang diwujudkan dalam kemampuan

menyusun program sekolah, organisasi personalia, memberdayakan tenaga

kependidikan, dan mendayagunakan sumber daya sekolah secara optimal.

c) Fungsi Administrator

Kepala sekolah mempunyai fungsi sebagai administrator. Sebagai

administrator menurut Mulyasa kepala sekolah memiliki hubungan yang

sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat

pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah.

Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola

kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola admistrasi

personalia, mengelola administrasi sarana dan prasarana, mengelola

administrasi kearsipan dan mengelola administrasi keuangan. Kegiatan

tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien agar dapat menunjang

produktivitas sekolah. (Heri Gunawan 2012: 152).

Menurut Daryanto (2008:181) Kepala sekolah harus berusaha agar semua

potensi yang ada di sekolahnya, baik potensi yang ada pada unsur manusia

maupun yang ada pada alat, perlengkapan, keuangan dan sebagainya

dimanfaatkan sebaik-baiknya, agar tujuan sekolah dapat tercapai dengan

baik pula, karna kepala sekolah bertanggung jawab sebagai administrator

dalam pendidikan.

Page 38: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

38

d) Fungsi Supervisor

Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan

tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas

organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas

pembelajaran. Olehh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah

sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh

tenaga kependidikan. (Mulyasa, 2006: 109)

Secara etimologi istilah supervise berasal dari kata super dan visi yang

sering dimaknai dengan melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan

menilai dari atas, yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas,

kreativitas dan kinerja bawahan. (Heri Gunawan 2012: 154)

Pengertian supervise secara terminology seperti yang diungkapkan

Carter Good’s Dictionary of Education yang dikutip oleh Mulyasa sebagai

berikut, segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga

kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran termasuk

menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-

gruru, menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran

dan metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran. (Heri Gunawan

2012: 156)

Page 39: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

39

Supervisi salah satu fungsi dan tanggung jawab sebagai pemimpin

lembaga pendidikan atau kepala madrasah, mengawasi administrasi, tenaga

pendidik agar melaksanakan tugasnya dengan baik dan sepenuh hati, dan

kepala madrasah sebagai supervisi mempunyai penilaian tersendiri terhadap

tenaga pendidik yang sedang menjalankan tugasnya.

Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang

berperan sebagai supervisor, tetapi dalam system organisasi pendidikan

modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat

meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya.

(Heri Gunawan 2012: 156)

Supervisi adalah mengawasi untuk mengumpulkan berbagai data, dan

kemudian data-data itu dipergunakan sebagai bahan pengolahan untuk

menemukan masalah-masalah, dan kesulitan-kesulitan yang dapat dipakai

sebagai dasar untuk mencari jalan ke arah perbaikan dan peningkatan.

(Daryanto 2008:181).

Jika supervise dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu

melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan

kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan

control agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah

ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan

Page 40: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

40

prefentif untuk mencegah agar tenaga kependidikan tidak melakukan

penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.

(Heri Gunawan 2012: 156).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perkembanga pada setiap guru

oleh kepala sekolah sebagai supervisior kepribadian guru, peningkatan

profesi secara kontinue, proses pembelajaran, penguasaan materi

pembelajaran, keragaman kemampuan guru, keragaman daerah, dan

kemampuan guru dalam bekerja sama dengan masyarakat. (Imam Musbikin

2013: 30).

e) Fungsi Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan

pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka

komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. (Mulyasa 2006: 144)

Kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang

mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan

profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. Kemampuan

yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagi leader dapat dianalisis dari

kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi

sekolah, kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan

berkomunikasi. (Heri Gunawan 2012:160).

Page 41: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

41

f) Fungsi Inovator

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai inovator, kepala

sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang

harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan

setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di

sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran inovatif.

Kepala sekolah sebagai inovator menurut Mulyasa akan tercermin dari

cara dia melakukan pekerjaannya secara konstruktif, keratif, delegatif,

integrative, rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin serta

adaptable dan fleksibel. (Heri Gunawan 2012:161)

g) Fungsi Motivator

Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat

untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam

melakukan berbagai tugas dan fungsinya. (Heri Gunawan 2012:162).

Menurut Mulyasa (2006:120) motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui

pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan,

penghargaan secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui

pengembangan pusat sumber belajar.

C. Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah

1. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Page 42: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

42

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan oleh pemimpin dalam

mempengaruhi para pengikutnya. Selanjutnya dalam pengertian sederhana, menurut

Mulyasa dalam Heri Gunawan (2012:164) gaya kepemimpinan adalah suatu norma

perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi

perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola

perilaku seseorang pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi yang dipimpinnya,

apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin untuk bertindak

dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.

Gaya kepemimpinan itu berbeda-beda dan setiap yang memimpin mempunyai

gayanya sendiri dalam memimpin, gaya kepemimpinan sangatlah banyak tetapi secara

umum menyebutkan 4 gaya kepemimpinan, menurut Sodang P. Siagian, ada empat

gaya kepemimpinan yaitu: a. Gaya kepemimpinan otokratis; b. Gaya kepemimpinan

militerisitis; c. Gaya kepemimpinan paternalistis; d. Gaya kepemimpinan demokratis,

dikutip dari (Hikmat 2009: 254).

Gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas ingin pekerjaan selesai dengan

memuaskan, tepat waktu, dan sempurna sehingga ia betul-betul mengendalikan

pegawai agar konsisten dan serius dalam pekrjaannya, kadang-kadang pemimpin tidak

mau tahu dengan urusan-urusan pribadi karyawannya, gaya kepemimpinan yang

beroriantasi pada pegawai/anggota organisasi melaksanakan kepemimpinanya dengan

berupaya memberikan dorongan semangat, membimbing dan mengarahkan secara

Page 43: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

43

empirik dan memberikan kepercayaan kepada anggota untuk melaksanakan suatu

pekerjaan dengan karyanya sendiri, (Engkoswara dan Aan Komariah 2012: 180).

Setiap pemimpin pasti mempunyai gaya kepemimpinan yang berdeda-beda karna

pada hakikatnya manusia adalah unik, memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda

begitu pula perannya sebagai kepala madrasah mempunyai gayanya masing-masing

brbeda dalam melakukan tugasnya tersebut.

2. Macam-macam Gaya Kepemimpinan

a. Kepemimpinan Otokrasi

Otoriter atau otokrat berasal dari kata autos, yang berarti sendiri dan kratos yang

berarti kekuasaan atau kekuatan. Maka secara etimologi otoriter atau otokrat berat

penguasa absolute. Gaya kepemimpinan seperti ini identik dengan seorang

dictator, bahwa memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok.

Penafsirannya, sebagai pemimpin tidak lain adalah menunjukkan dan memberi

perintah sehingga ada kesan bawahan atau anggota-anggotanya hanya mengikuti

dan menjalankannya, tidak boleh membantah dan mengajukan saran. (Heri

Gunawan 2012:166).

Kepemimpinan otokrasi disebut juga kepemimpinan diktator atau direktif,

orang yang menganut pendekatan ini mengambil keputusan tanpa berkonsultasi

dengan para karyawan yang harus melaksanakannya atau karyawan yang

dipengaruhi keputusan tersebut (Tjiptono dan Diana, 2000: 161) dikutip

Page 44: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

44

(Engkoswara dan Aan Komariah 2012:189) dan menurut Wursanto (2003:201),

kepemimpinan otokrasi adalah kepemimpinan yangg mendasarkan pada suatu

kekuasaan atau kekuatan yang melekat pada dirinya, dikutip dari (Engkoswara dan

Aan Komariah 2012:189).

Pendapat berikut di utarakan oleh Engkoswara dan Aan Komariah 2012:181

Otoriter adalah gaya kepemimpinan yang menekankan pada kekuasaan dan

kepatuhan anggota secara mutlak, pemimpin menjadi penguasa absolut yang

selalu mendikte anggota untuk melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginannya,

ia tidak senang di debat, tidak suka meminta pendapat anggota, yang ia sukai

adalah anggota melaksanakan tugas-tugas berdasarkan anggota, yang ia sukai

adalah anggota melaksanakan tugas, tugas berdasarkan perintahnya secara patuh

tanpa banyak protes.

Kepemimpinan otokratis dapat dilihat dari ciri-cirinya antara lain:

a) Mengandalkan kekuatan atau kekuasaan yang melekat pada dirinya.

b) Menganggap dirinya paling berkuasa.

c) Menganggap dirinya paling mengetahui segala persoalan dan orang lain

dianggap tidak tahu.

d) Keputusan-keputusan yang diambil secara sepihak, tidak mengenal

kompromi, sehingga ia tidak mau menerima saran dari bawahan, bahkan ia

tidak memberi kesempatan kepada bawahan untuk memberikan saran,

pendapat, atau ide.

e) Keras dalam menghadapi prinsip.

f) Jauh dari bawahan.

g) Lebih menyukai bawahan yang bersikap ABS (Asal Bapak Senang).

h) Perintah-perintah diberikan secara paksa.

i) Pengawasan dilakukan secara ketat agar perintah benar-benar dilaksanakan.

(Bandrudin 2013: 175).

Page 45: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

45

Menurut Hikmat 2009:255 ciri-ciri pemimpin otokratis adalah :

a) Menjadikan organisasi sebagai milik sendiri;

b) Menempatkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi;

c) Memandang bawahan sebagai alat yang tidak berdaya;

d) Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat;

e) Bergantung pada kekuasaan formal yang dimilikinya;

f) Memimpin dengan cara paksa.

Gaya otokrasi dimiliki sepenuhnya oleh pemimpin yang diktatoristik dan

absolut, yang merendahkan arti musyawarah dan menolak partisipasi anak

buahnya dalam pengambilan keputusan.

Dapat disimpulkan gaya otokratis ini sangatlah ingin menguasai organisasi

yang sedang di pimpinnya, tidak memberi peluang untuk anggotanya berkembang

karena menurutnya kebenaran terdapat ditangannya.

b. Kepemimpinan Demokrasi

Menurut asal kata demokratis berarti “rakyat berkuasa” berasal dari kata yunani

yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos/ kratein yang berarti kekuasaan/

berkuasa, jadi demokrasi dapat diartikan sebagai rakyat yang berkuasa (Mariam

Budiardjo 2000:50).

Menurut Indrawijaya (1983) dikutip di Karna Sobahi, Dkk, (2010:190), gaya

kepemimpinan demokrasi pada umumnya berasumsi bahwa pendapat orang

banyak lebih baik daripada pendapat dirinya sendiri dan adanya partisipasi akan

menimbulkan tanggung jawab bagi pelaksananya, asumsi lain bahwa partisipasi

Page 46: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

46

akan memberikan kesempatan kepada para anggota untuk mengembangkan diri

mereka.

Gaya kepemimpinan demokratis ini adalah gaya kepemimpinan yang paling

ideal. Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang kooperatif dan tidak

dictator. Dia selalu menstimulasi anggota-anggota kelompoknya dan selalu

mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya. (Heri

Gunawan 2012:169)

Dalam pelaksanaan kepemimpinan, semua anggota diajak berpartisipasi

menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk mencapai tujuan organisasi. Gaya

demokratis adalah kebalikan dari gaya otokratis. (Hikmat 2009:258).

Gaya kepemimpinan demokrasi adalah gaya kepemimpinan yang menekankan

pada hubungan interpersonal yang baik, ia mengharapkan para anggota organisasi

berkembang sesuai potensi. Untuk itu pemimpin berupaya membimbing,

mengembangkan, dalam mempartisipasikan dalam kegiatan dan mengakui karya

mereka secara proporsional. (Engkoswara dan Aan Komariah 2012: 181).

Orang yang menganut pendekatan ini melibatkan para karyawan yang

melaksanakan keputusan dalam proses pembuatannya, walaupun yang membuat

keputusan akhir adalah pemimpin, setelah menerima masukan dan rekomendasi

dari anggota timnya, gaya demokratis dalam membuat kebijakan dan keputusan

selalu melibatkan kelompok, dalam melaksanakan tugas, tampak pemimpin lebih

Page 47: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

47

banyak memberi bimbingan dan bujukan dalam merangsang partisipasi bawahan.

(Badrudin 2013: 170.)

Menurut Purwanto pemimpin yang demokratis memiliki beberapa ciri antara

dari kepemimpinan antara lain sebagai berikut:

a) Dalam menggerakkan bawahan bertitik tolak dari pendapat manusia

makhluk termulia di dunia;

b) Selalu berusaha untuk menyingkronkan dan tujuan organisasi dengan tujuan

pribadi;

c) Senang menerima saran, pendapat dan kritik dari bawahan;

d) Mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan;

e) Memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan dan

membimbingnya;

f) Mengusahakan agar bawahan lebih sukses daripada dirinya’ dan

g) Selalu mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Menurut pendapat Soerjono Soekarno (2009:257) Pemimpin demokratis

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Secara musyawarah dan mufakat pemimpin mengajak warga atau angggota

kelompok ikut serta merumuskan tujuan-tujuan yang harus dicapai

kelompok, serta cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

b) Pemimpin secara aktif memberikan saran dan petunjuk-petunjuk.

c) Ada kritik positif, baik dari pemimpin maupun dari anggota.

d) Pemimpin secara aktif ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan

kelompok.

Dikutip dari Hikmat (2009:258) ciri-ciri pemimpin demokratis sebagai berikut :

a) Pengembangan sumber daya dan kreatifitas karyawan;

b) Pengembangan partisipatif karyawan;

c) Musyawarah dan mufakat;

d) Kaderisasi yang sitematis;

e) Pendelegasian normatif yang konstruktif;

f) Regenerasi kepemimpinan.

Page 48: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

48

c. Kepemimpinan Laissez faire

Gaya kepemimpinan bebas atau laissez faire ini diartikan membiarkan orang-

orang berbuat sekehendaknya. Gaya kepemimpinan seperti ini sang pemimpin

praktis tidak memimpin. Pemimpin seperti ini sama sekali tidak memberikan

kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan para bawahan atau anggotanya. (Heri

Gunawan 2012:168).

Kepemimpinan Laissez Faire adalah gaya kepemimpinan yang lebih banyak

menekankan pada keputusan kelompok, Karna Sobahi, Dkk (2010:190), Laissez

Fair; adalah gaya kepemimpinan yang tidak menunjukan kemempuan memimpin

karena ia memberikan organisasi dan anggotanya melaksanakan kagiatannya

masing-masing tanpa dalam satu arah kebijakan yang jelas dari pemimpin. (

Engkoswara, dkk, 2012:181 ).

Gaya ini seolah-olah tidak mengenal struktur, tidak ada atasan dan bawahan,

pembagian tugas yang kabur, dan tidak terjadi proses fungsional maupun struktur.

Hikmat (2009:257).

Pendapat yang dikemukakan Wusanto (2003) dari Badrudin (2013:177) Pada

umumnya tipe laissez faire dijalankan oleh pemimpin yang tidak mempunyai

keahlian teknis, laissez faire mempunyai ciri-ciri antara lain 1) memberikan

kebebasan sepenuhnya kepada bawahan untuk melakukan tindakan yang dianggap

perlu sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing; 2) Pimpinan tidak ikut

Page 49: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

49

berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok; 3) Semua pekerjaan dan tanggung

jawab dilimpahkan kepada bawahan; 4) Tidak mampu melakukan kordinasi dan

pengawasan yang baik; 5) tidak mempunyai wibawa sehingga ia tidak diikuti

apalagi disegani bawahannya; 6) secara praktis pemimpin tidak menjalankan

kepemimpinan, ia hanya merupakan simbol bekas.

d. Gaya Kepemimpinan Pseudo-Demokratis

Istilah pseudo berarti palsu. Maka pseudo demokratis berati bukan atau tidak

demokratis. Gaya kepemimpinan seperti ini sebenarnya otokratis, tetapi dalam

kepemimpinannya ia member kesan demokratis. Seorang pemimpin yang bersifst

pseudo-demokratis sering memakai “topeng”. Ia pura-pura memperlihatkan sifat

demokratis di dalam kepemimpinannya. Ia member hak dan kuasa kepada guru-

guru untuk menetapkan dan memutuskan sesuatu, tetapi sesungguhnya ia bekerja

dengan perhitungan. Ia mengatur siasat agar kemauannya terwujud kelak. (Heri

Gunawan 2012: 167)

Menurut Engkoswara dan Aan Komariah (2012:181) pseudo demokratis adalah

gaya kepemimpinan yang melakukan pada penciptaan situasi yang memberi kesan

demokratis padahal pemimpin sangat pandai mengiring pikiran/ ide anggota untuk

mengikuti kehendaknya. Sering kali pemimpin mengadakan rapat, diskusi untuk

meminta pendapat anggota padahal ia sudah memiliki pendapat sendiri yang akan

dipakai dalam kebijakannya.

Page 50: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

50

e. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan transaksional menurut Komariah dan Triatna di kutip oleh Abd

Kadim Masaong dan Arfan A Tilome (2011:175) adalah kepemimpinan yang

menekankan pada tugas yang di emban bawahan, pemimpin adalah seorang yang

mendesain pekerjaan beserta mekanismenya, dan staf adalah seorang yang

melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian.

Menurut Abd Kadim Masaong dan Arfan A Tilome (2011:177) kepemimpinan

transaksionan juga dipandang sebagai contingent reinforcement atau dorongan

kontingen dalam bentuk rewed dan punishment yang telah disepakati bersama

dalam kontrak kerja, yaitu manakala para staf menunjukan keberhasilan atau

kemajuan dalam pencapaian sasaran target yang diharapkan, mereka mendapatkan

kontigen positif berupa imbalan, dan sebaliknya bila gagal dan berbagai kesalahan,

yang didapat kontigen negative berupa hukuman yang telah disepakati.

f. Gaya Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional menurut Abd Kadim Masaong dan Arfan A

Tilome (2011:177) melalui kepemimpinan transformasional, para pengikut

merasakan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan penghormatan terhadap

pemimpin, dan mereka termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya

diharapkan dari mereka.

g. Gaya Kepemimpinan Visoner

Page 51: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

51

Gaya kepemimpinan visioner menurut Goleman, dkk dikutip oleh Abd Kadim

Masaong dan Arfan A Tilome (2011:185) kepela sekolah dengan gaya

kepeimpinan visioner mengartikulasikan arah staf terfokus, memberi kebebasan

staf berinovasi, bereksperimen, dan menghadapi resiko yang sudah

diperhitungkan.

h. Gaya Kepemimpinan Pembimbing

Kepala sekolah yang menganut gaya kepemimpinan pembimbing akan

berusaha melakukan perbincangan mendalam dengan seorang pegawai,

membahas hal-hal yang lebih dari sekedar persoalan tugas sehari-hari dan

menjelajahi kehidupan staf, termasuk impian-impiannya, tujuan hidupnya, dan

harapan kinerjanya. Abd Kadim Masaong dan Arfan A Tilome (2011:186)

i. Gaya Kepemimpinan Afiliatif

Gaya kepemimpinan afiliatif menurut Goleman, dkk dikutif oleh Abd Kadim

Masaong dan Arfan A Tilome (2011:187) saling membagi emosi secara terbuka

merupakan salah satu ciri gaya afiliatif, kepala sekolah dengan gaya ini

mengahargai perasaan stafnya, tidak terlalu menekankan pencapaian hasil dan

tujuan, tetapi lebih menekankan kebutuhan emosi pada staf, mereka berusaha

membuat staf senang, menciptakan harmoni untuk membangun resonasi tim.

j. Gaya Kepemimpinan Penentu Kecepatan

Page 52: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

52

Menurut Abd Kadim Masaong dan Arfan A Tilome (2011:189) kepela sekolah

dengan gaya kepemimpinan penentu kecepatan bersikap (1) memegang teguh

dalam melaksanakan standar kinerja yang tinggi, (2) bersikap obsesif bahwa

segala sesuatu bisa dilakukan dengan lebih baik, lebih cepat sehingga meminta hal

yang sama pada semua stafnya, (3) lebih cepat sehingga meminta hal yang sama

pada semua staf, (4) jika staf tidak melakukannya dia sendiri yang akan melakukan

pekerjaan itu.

k. Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Menurut Hikmat (2009:258) gaya kepemimpinan karismatik dibagi menjadi

dua macam yaitu: (1) kewibawaan alamiah, yaitu kewibawaan yang telah ada pada

diri pemimpin, (2) kewibawaan buatan, yaitu kewibawaab yang diciptakan oleh

jabatan dan kekuasaan.

Page 53: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

53

BAB III

KAJIAN EMPIRIK GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH

A. Latar Alamiyah Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Bandung

1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Madrasah Aliyah Muhammadiyah adalah lembaga yang didirikan bareng

dengan Pondok Pesantren Muhammadiyah, yang didirikan pada tahun 1969. Pada

mulanya berdirinya Madrasah Aliyah Muhammadiyah ini berbarengan dengan

pondok pasantren muhammadiyah, berawal dari dorongan ketua pimpinan

Muhammadiyah periode 1962-1968, KH Ahmad Badawi dan beberapa pihak

pimpinan Muhammadiyah daerah Bandung, dan didirikanlah pasantren

muhammadiyah yang di ketuai oleh H. Umar Ahmad G. (alm),Yang pada waktu

itu ingin memenuhi tuntunan agar memperoleh Ijazah dan selain itu juga mendapat

dorongan dari pemerintah maka didirikan pula sekolah Madrasah Aliyah

Muhammadiyah.

Dengan adanya lembaga-lembaga pendidikan formal yang menyatu dibawah

naungan yayasan pondok pesantren Muhammadiyah, perkembangan Madrasah

Aliyah Muhammadiyah ini setiap tahunnya mengalami peningkatan dan

penurunan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya (wawancara dengan kepala

madrasah MA Muhammadiyah tannggal 11 Agustus 2015).

Page 54: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

54

2. Letak geografis

Madrasah Aliyah Muhammadiyah adalah salah satu madrasah yang ada dikota

bandung yang berperan memberikan pengajaran dan pendidikan umum dan

keagamaan secara seimbang yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai agama

didaerah tegalega kota bandung. Madrasah Aliyah Muhammadiyah dibangun

diatas tanah seluas 1815 m2, yang terletak di jalan Jl. Oto Iskandardinata 77B/95

Tegallega Barat Kelurahan Pelindung Hewan Kecamatan Astana anyar Kota

Bandung Provinsi Jawa Barat, didirikan pada tahun 1966. sesuai dengan akta

notaris Gouvernement Besluit Tgl. 22 – 8 -1914 No. 81, 16-8-1920 No. 40, Tgl.

2-9-1921 No. 36 Surat Dep. Kehakiman Tgl. 8-9-1971 No. J A 4 / 160 / 4. Surat

Dep. Dalam Negeri Tgl. 10-2-1971 No. Sk 14/ Dda/ 1972 Dan Surat Dep P & K.

Tgl. 24-7-1974 No. 23628/ Mpk / 74 (Dokumen Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Kota Bandung).

3. Visi dan Msi Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Madrasah Aliyah Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan menengah atas

berbasis islam dari mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid dan

masyarakat dalam merumuskan visi madrasahnya. Madrasah Aliyah

Muhammadiyah juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa

depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. Madrasah Aliyah

Muhammadiyah ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi tersebut:

Page 55: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

55

a. Visi Madrasah

”Visi Madrasah merupakan pandangan atau wawasan ke depan yang

ditetapkan Madrasah dalam penyelenggaraan pendidikannya” Visi MA.

Muhammadiyah adalah : “Terwujudnya Siswa Yang Berakhlak Mulia, Cerdas,

Terampil dalam menghadapi kehidupan”.

b. Misi Madrasah

Untuk merealisasikan misi di atas, misi MA Muhammadiyah Kecamatan

Astanaanyar menetapkan misi sebagai berikut:

1) Melaksanakan ibadah dengan tertib dan benar berdasarkan Al-Quran

dan Sunnah

2) Dapat membaca dan menulis al-Quran dengan Fasih dan Tartil

3) Berwawasan Keilmuan yang luas sesuai dengan tuntunan zaman

(Dokumen Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Bandung).

4. Tujuan Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Tujuan pendidikan di MA. Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

a. Mengantarkan anak didik/siswa menjadi muslim sesuai dengan tujuan

Pendidikan Dasar dan Menengah Atas Muhammadiyah

b. Membentuk kader bangsa yang berkarakter keimanan dan ketakwaan serta

berwawasan ilmu pengetahuan.

Page 56: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

56

c. Menghasilkan kader-kader dakwah yang tangguh (hanifiyah) dan murah

hati (samhah)

d. Prioritas dan sekaligus ciri khas MA. Muhammadiyah, agar siswa dapat

membaca dan memahami Al-quran serta berakhlak mulia. (Dokumen

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Bandung).

5. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Dalam pengelolaannya, Madrasah tsanawiyah Muhammadiyah memiliki

susunan organisasi sebagai berikut ini:

Page 57: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

57

Tabel 3.1

Organigram Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Bandung

Sumber: Organigram MA Muhammadiyah

Dikdasmen Pdm

Kepala Pesantren

Wakamad Kurikulum Wakamad Kesiswaan

Perpustakaan Laboratorium BP/BK Ekskul

Guru/Karyawan

Siswa

IPM

: Garis Komando

: Garis Koordinasi

Kepala Madrasah

Majlis Madrasah Tata Usaha

Page 58: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

58

6. Keadaan Tenaga Pendidik dan siswa di Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan bagian tata usaha

Madrasah Aliyah Muhammadiyah, sebagai lembaga pendidikan Islam. Tentunya

harus memenuhi syarat dalam standar pendidikan nasional. Salah satu diantaranya

terpenuhinya tenaga pendidik dan kependidikan.

a) Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan

Tenaga pendidik dan kependidikan mempunyai peranan sangat penting.

dalam proses kegiatan belajar mengajar. jumlah tenaga pendidik dan

kependidikan dari mulai kepala madrasah beserta jajaran yang ikut terlibat

dalam pelaksanaan proses pendidikan yang diselenggarakan di Madrasah

Aliyah Muhammadiyah seluruhnya berjumlah 29.

Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat dari daftar tenaga pendidik dan

kependidikan Madrasah Aliyah Muhammadiyah yang terhimpun dibawah ini:

Page 59: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

59

Tabel 3.2

Daftar Tenaga pengajar Madrasah Aliyah Muhammadiyah

NO Nama Guru Mapel Jabatan

1 Drs Musa Muhammad Ahmad Quran Hadis, Faoid Kepala MA

Muhammadiyah 2 Dikdik Sutiadi S.Pd.I Fiqih, B. Sunda Wakamad Kurikulum

3 Daniel Ahmad, S.I.Kom TIK Wakamad kesiswaan

4 Dadang Jakaria S.E Ekonomi, Sejarah Wali kelas XII

5 Drs. Udin Jamaludin Nahwu Sharaf Guru

6 Ai Karwati, S.Si. Matimatika Guru

7 Drs, Mu’min Bahasa Indonesia Guru

8 Agus Fahrudin, S.Ag Al-Hadits Guru

9 Drs. Fakhry Fakhruddin Akidah Akhlak,

Kemuhammadiyahan

Kepala perpustakaan

10 Hj. Ratna Indriasari, A Md, S.Pd.I Kimia Guru

11 Ahmad, S.Ag B. Arab, Qiraatul Kutub,

Imla/khat

Guru

12 Rini Kartika Dewi, S.Pd Fisika Guru

13 Drs Fauzi Gharib Ahmad Qiraatul Kutub, ushul Fiqih Kepala perpustakaan

arab 14 Soleh Prihadi, S.Pd Biologi, PLH Guru

15 Drs. H. Ma’mur BP/BK Guru

16 Ine Noviyanti, S.Pd Geografi Guru

17 Maisaroh, S.Pd. B. Inggris Wali kelass XI

18 Irfan Rahman Hakim TIK Guru/Tu

19 Utari Fitria Dewi, S.Pd Sosiologi Guru

20 Rofi Ovy Haefulloh Mulok Tapak Suci Guru

21 Yepi Oktapiani, S.Pd SKI, PKN Guru

22 Riyatun Jauhariyatul Asyiroh, S.Pd B. Indonesia Guru

23 Dadan Supardi Tahsin/Tahfidz, Prakarya Guru

24 Usis Muhammad Ahmad, S.Pd Seni Budaya Guru

25 Yuda Tresna Kusumah, S.Pd. Penjaskes Guru

Page 60: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

60

26 Dedi Sukmadi Permana TU TU

27 Lia Dillyati TU/Perpus TU/perpus

28 Imam Syafari Rasyid, S.E TU/Keuangan Tu keuangan

29 Ahmad Sidik Ismail Pesuruh Pesuruh

Sumber: Dokumen Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Bandung

Jumlah pendidik dan tenaga pendidik yang terdapat di MA Muhammadiyah

kota bandung terdapat 29 guru beserta pesuruh.

b) Latar belakang pendidikan

Tenaga pengajar di Madrasah Aliyah Muhammadiyah terdiri dari lulus UIN

Bandung, UPI dan lain-lain.

c) Jumlah Peserta Didik dan Kelas

Komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan adalah adanya

peserta didik. Peserta didik merupakan objek juga subjek dalam pendidikan.

oleh karena itu, begitu penting, maka kegiatan belajar mengajar tidak dapat

berjalan, karena dalam kegiatan pembelajaran harus ada objek dan subjeknya.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam lembaga pendidikan formal

tentunya dilaksanakan pada kelas-kelasnya masing-masing sesuai dengan

tingkatan dan ketentuan yang dibuat oleh lembaga pendidikan tersebut. Maka

perlu kita ketahui kondisi peserta didik serta kelas agar dapat mempermudah

dalam proses penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan.

Page 61: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

61

Untuk lebih jelasnya lagi, dapat dilihat dari daftar Jumlah peserta didik

Madrasah Aliyah Muhammadiyah yang terhimpun di bawah ini:

Tabel 3.3

Daftar Jumlah Siswa dan Rombel tiga tahun terakhir Madrasah Aliyah

Muhammadiyah

Sumber: Data siswa MA Muahammadiyah

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2013/2014

berjumlah 70 murid, dan pada tahun pelajaran 2014/2015 berjumlah

73 siswa, itupun mengalami peningkatan jumlah siswa pada kelas X

yang dari 15 siswa menjadi 29 murid, dan pada tahun ajaran

2015/2016 siswa berjumlah 71 murid.

KELAS

TAHUN AJARAN

2013/2014 2014/2015 2015/2016

L/P Siswa

Rombel

L/P Siswa

Rombel

L/P Siswa

Rombel

X 15 1 29 1 26 1

XI 29 1 15 1 32 1

XII 26 1 29 1 13 1

JUMLAH 70 3 73 3 71 3

Page 62: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

62

7. Kondisi Sosial Masyarakat Sekitar

Kondisi sosial masyarakat di sekitar menjalin hubungan dengan Madrasah

Aliyah Muhammadiyah dengan berbagai aktifitas, seperti majlis ta’lim, khotbah

jum’at, Idul fitri, dulul adha, itu adalah salah satu cara madrasah menjalin

hubungan sosial dengan masyarakat sekitar walaupun terkadang masih ada

masyarakat yang kurang peduli terhadap Madrasah Aliyah Muhammadiyah.

Karena menurutnya, madrasah ini berada di tengah kota dan masyarakat

menganggap madrasah ini berbeda dengan sekolah pada umumnya karena hal itu

menyebabkan masih banyak orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di

sekolah umum. Walaupun madrasah ini berada ditengah kota tetapi madrasah ini

tidak kalah bersaing dengan sekolah umum yang ada disekitarnya madrasah ini

punya kelebihan antara lain yaitu mata pelajaran agama banyak , selain itu mata

pelajaran umum juga banyak . (wawancara dengan kepala madrasah tanggal 8

Agustus 2015)

8. Kondisi Sarana Prasarana

Sebagai lembaga pendidikan Islam Formal yang diakui oleh pemerintah, maka

tentulah identitas lembaga pendidikan sangat penting untuk diketahui, maka

dengan itu perlu mengetahui terhadap identitas dari Madrasah Aliyah

Muhammadiyah tersebut.

Page 63: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

63

Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah merupakan lembaga pendidikan yang

bercirikan Islam, madrasah ini berstatus sekolah swasta yang bernaung dibawah

yaysana yang bernama yayasan pondok Pesantren Muhammadiyah.

Adapun Identitas Madrasah Aliyah Muhammadiyah, yaitu:

IDENTITAS MADRASAH

PROFIL MADRASAH

1. Nama Madrasah : MA. Muhammadiyah Kota Bandung

2. No. Statistik Madrasah : 131232730009

3. Status Akreditasi : Terakreditasi “B”

4. Alamat Madrasah : Jl. Oto Iskandardinata 77B/95 Tegalleg

Barat Kelurahan Pelindung Hewan

Kecamatan Astanaanyar

Kota Bandung Provinsi Jawa Barat

5. NPWP Madrasah : 01-691-779-1-422-002

6. Nama Kepala : Drs. Musa Muhammad

7. Telpon : (022) 5204826

8. Nama Yayasan : Muhammadiyah

9. Alamat Yayasan : Jl. Cik Ditiro No. 23 Yogyakarta 55262

Kelurahan Terban

Kecamatan Gondokusuman –Yogyakarta

Page 64: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

64

10. No. Telpon Yayasan : 622+ 743 553132

11. No. Akte Pendirian Yayasan :

12. Kepemilikan Tanah : Hibah

a. Surat Kepemilikan Tanah : Hibah, sertifikat No. 28/1986,

no. 3829/1985, no. 9286/1992

b. Luas Tanah : 1815 m2

13. Status Bangunan :MILIKYAYASAN/

PERSYARIKATAN

MUHAMMADIYAH

a. Surat Izin Bangunan Nomor : No.503.642.3/SI/19443-Dpb Tahun 1993

b. Luas Bangunan : 802 m2

Sumber : observasi Dokumen Madrasah Aliyah Muhammadiyah

GOUVERNEMENT BESLUIT TGL. 22 – 8 -1914 NO.

81, 16-8-1920 NO. 40, Tgl. 2-9-1921 No. 36 SURAT

DEP. KEHAKIMAN TGL. 8-9-1971 NO. J A 4 / 160 /

4.

SURAT DEP. DALAM NEGERI TGL. 10-2-1971 NO.

SK 14/ DDA/ 1972 DAN SURAT DEP P & K. TGL. 24-

7-1974 NO. 23628/ MPK / 74

Page 65: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

65

Sarana prasarana yang ada di Madrasah Muhammadiyah Kota Bandungpada

umumnya terbagi kedalam dua bagian, ada sarana yang berebtuk bangunan dan

berbentuk barang.

Adapun daftar Sarana Prasarana di Madrasah Aliyah Muhammadiyah seperti

data tabel di bawah ini:

Page 66: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

66

Tabel 3.4

Daftar Sarana Prasarana Berupa Bangunan/Gedung

1.1.1 N

o

Jenis Bangunan

Jumlah

Ruang

Jumlah

ruang

kondisi

baik

Jumlah

ruang

kondisi

rusak

Kategori Kerusakan

Rusak

Sedang

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1 Ruang Kelas 3 - - - -

2 Perpustakaan 1

3 R. Lab. IPA - -

4 R. Lab. Biologi - -

5 R. Lab. Fisika - -

6 R. Lab. Kimia - -

7 R. Lab. Komputer 1

8 R. Lab. Bahasa - -

9 R. Pimpinan 1

10 R. Guru 1

11 R. Tata Usaha 1

Page 67: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

67

12 R. Konseling 1

13 Tempat beribadah 1

14 R. UKS/Poskestren 1

15 Jamban 12

16 Gudang 1

17 R.Sirkulasi 1

18 Tempat Olahraga 1

19

R.Organisasi

Kesiswaan

1

20 R. Koperasi 1

21

R. Pramuka/

Sanggar

1

22 R. Osis/IPM 1

Sumber: Data Inventaris Sarana Prasarana Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Bandung.

Untuk sarana prasarana di MA Muhammadiyah sudah mendukung kegiatan belajar

mengajar agar nyaman, dengan keadaan baik dan sudah mengikuti setandar yang ada,

Page 68: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

68

dikarnakan di MA Muhammadiyah hanya ada jurusan IPS untuk sarana prasarana yang

mendukung kegiatan IPA ditiadakan.

B. Gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi kepala madrasah di MA

Muhammadiyah

Setiap pemimpin mempunyai gaya ataupun style tersendiri dalam

kepemimpinannya, begitu pula kepala MA Muhammadiyah yang mempunyai gaya

kepemimpinan dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala madrasah, di dapat dari

hasil wawancara kebeberapa guru yang terlibat di dalam lingungan MA

Muhammadiyah tersebut mempunyai pandangan tersendiri terhadap gaya

kepemimpinan kepala madrasah tersebut.

Kepala sekolah sebagai tulang punggung mutu pendidikan dituntut untuk

bertindak sebagai pembangkit semangat, mendorong, merintis mempunyai fungsi

sebagai edukator, manager, administrator, supervisi, leader, inovator dan juga

motivator.

1) Gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi sebagai edukator

Kepala madrasah dalam melaksanakan tugasnya sebagai edukator atau dalam

mendidik guru menggunakan gaya kepemimpinan demokratis di lihat dari

caranya memberi bimbingan dengan cara interaksi satu lawan satu, dan

mendukung guru-guru untuk meningkatkan profesionalannya, walau masih

sebatas dukungan dan motivasi. Sebagai kepala sekolah sebagai educator

Page 69: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

69

memiliki tugas untuk meningkatkan mutu pengajar, salah satunya mengikuti

program-program yang diadakan pemerintah maupun yayasan, menurut Musa

Muhammad meningkatkan mutu guru sudah terencana dalam program kurikulum

2015-2016. (hasil wawancara dengan kepada madrasah Drs Musa Muhammad

Ahmad pada tanggal 26 agustus 2015 dan di dukung dengan data program

kurikulum 2015/2016 )

Tabel 3.5

PROGRAM KURIKULUM MA MUHAMMADIYAH

KOTA BANDUNG TP 2015/2016

NO PROGRAM

KEGIATAN

SASARAN YANG

INGIN DICAPAI

TARGET KEGIATAN YANG

AKAN DILAKSANAKAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pengadaan kalender

pendidikan.

Pembagian tugas.

Pembuatan jadwal

pelajaran.

Peningkatan mutu

pengajar.

Menyusun KTSP

Kegiatan belajar

mengajar (KBM)

Penyusunan program

dapat terlaksana dengan

baik dan terjadwal.

Semua guru dapat

melaksanakan tugasnya

sesuai dengan bidangnya.

Terlaksananya KBM

dengan lancer.

Semua guru dapat

memahami dan

mengmbangkan, model

metode dan cara mengajar.

Semua guru memahami

konsep KTSP.

Seluruh siswa dapat

menentukan seluruh

kopetensi dasar.

Agar setiap program

kegiatan dapat terencana

dengan baik sesuai

dengan kalender

pendidikan yang ada.

KMB apat berjalan

sesuai dengan kurikulum

yang digunakan (10,11

dan 12) kurikulum 2006.

Awal tahun pelajaran

sudah tersusun jadwal

pelajaran.

Tenaga pengajar lebih

professional.

KBM lebih terencana,

terarah dan terukur.

Tercapainya ketuntasan

belajar sesuai dengan

Penyusunan kalender

pendidikan tahun

2015/2016

-Menginventarisir tenaga

pengajar.

-membagi tugas mengajar

dan tugas lainnya.

Menyusun jadwal pelajaran

tahun 2015/2016.

Mengikuti penataan dan

aktif di MGMP, pelatihan

pelatihan.

Pembuatan KTSP

Melaksanakan KBM sesuai

dengan jadwal pelajaran

yang telah tersusun.

Page 70: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

70

7.

8.

9.

10,

11.

12.

13.

14.

Supervisi.

Peningkatan

penguasaan bahasa

asing.

Peningkatan iman

dan taqwa.

Peningkatan nilai

(evaluasi)

Pengisian rapot

semester 1 dan 2.

Ujuan Nasional

-persiapan akademis

-persiapan teknis

Semua guru mata

pelajaran dapa terbina

dalam hal KBM Maupun

dalam administrasi

Semua siswa yang

meningkatkan wawasan

kemampuan berbahasa

asing lebih baik dan

lancer.

Terciptanya siswa

berahlaqul karimah.

Setiap kopetensi dasar

(KD) dapat terukur

ketuntaannya.

Siswa mengetahui hasil

belajarnya yang telah

dicapai.

Seluruh lulusan dengan

nilai yang memuaskan.

Mempesiapkan siswa

menghadapi ujian

nasional.

kurikulum yang

digunakan.

Pelaksanaan KBM di

kelas lebih terkontrol,

terarah dan terukur.

Kemempuan berbahasa

asing siswa lebih

berkembang dan

memperluas wawasan.

Siswa menjadi cager,

bager, pinter, singer tur

bener dan bisa

terlealisasi pada tahun

pelakaran 2015/2016.

Untuk mengetahui

tingkat keberhasilan

pelaksanaan KBM.

Sebagai sarana motifasi

bagi siswa untuk

meningkatkan prestasi

belajarnya.

Mempertahankan

kelulusan, meningkatkan

nilai rata-rata, NTT,

NTR, dan menaikan

peringkat madrasah.

Tercipta hasil yang

optimal.

Terlaksananya ujian

dengan lancer dan

sukses.

Lebih banyak siswa

yang bisa diterima

sekolah paporit, PTN,

PTK, PTS.

-Menyusun jadwal

Supervisi

-Membuat format supervisi.

-Melaksanakan supervisi.

Mengadakan pisikotes da

mangadakan bimbingan

secara rutin.

-Mengadakan pesat

(pasantren kilat)

-mengadakan PHBI.

-Ulangan harian.

-UTS

-UAS

-Pengayaan/ remedial.

Mengadakan buku Rapot.

Melaksanakan ujian

madrasah/Nasional.

-mengadakan program

pemantapan

-melaksanakan latihan-

latihan soal.

-mengadakan TO.

Mengadakan bimbingan

dan konserling serta

motifasi yang intensif bagi

seluruh siswa.

-menyusun panitia UN

-menyusun UAS

Page 71: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

71

15.

16.

17.

Peningkatan mutu

lulusan.

Pengembangan diri.

Studi tour/Studi

Luar Madrasah

Agar pelaksanaan Ujian

Nasional sesuai dengan

ketentuan.

Siswa kelas XII

melanjutkan keperguruan

tinggi.

Seluruh siwa.

Siswa bertambah

wawasan.

Potensi setiap siswa

dapat dikembangkan,

baik dalam bidang seni,

olah raga, bahasa

maupun dalam mata

pelajaran.

Dapat mencontoh dan

menerapkan hasil studi

tour.

-menyusun program kerja

-membuat format ujian

-sosialisasi ujian

-menyusun jadwal ujian

-menyusun pengawas ujian

-menyusun pemeriksaan

ujian

-melaksanakan ujian

-mengumumkan hasil

Membuat laporan.

-info perguruan tinggi

-mengarahkan siswa

-memotifasi dan memberi

bimbingan.

-sosialisasi program

-inventarisir kegiatan

-inventarisir tenaga kerja

-membuat jadwal

pelaksanaan.

-melaksanakan

pengembangan diri.

-melaksanakan studi

banding.

-penelitian ilmiah

-mengunjungi tempat-

tempat yang berhubungan

dengan IPTEK.

Sumber: Program kurikulum 2014/2015 Madrasah Aliyah Muhammadiyah kota Bandung

Page 72: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

72

2) Gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi manajer

Kepala madrasah dalam melaksanakan tugasnya sebagai manajer

menggunakan gaya demokratis di lihat dalam melaksanakan penyusunan

program lebih di berikan kepada ahlinya dan mengedepankan musyawarah untuk

penyusunan program, baik kepada bidang ahlinya yang bersangkutan maupun

bersama ketua yayasan dapat dilihat di program kerja tahunan kepala rapat rutin

bersama guru dan wakamad salah satunya untuk menyusun program kerja

kurikulum tahunan, dengan memposisikan sebagai manajer kepala madrasah

lebih mengatur agar dapat bekerja kelompok dan dapat bekerja sama dalam

melaksanakan tugasnya, contoh karena keadaan sekarang sedang menghadapai

akreditasi selalu mengedepankan kordinasi agar semua berjalan lebih mudah

dengan bersama (hasil wawancara dari Drs Musa Muhammad Ahmad dan hasil

tinjauan tanggal 26 agustus 2015)

3) Gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi administrator

Kepala madrasah dalam melaksanakan tugasnya sebagai administrator

sangatlah penting dikarnakan salah satu tugas kepala sekolah merancang

program-program untuk meningkatkan mutu pendidikan, seperti program kerja

tahunan, dan sebagian mengikuti program yang sudah di tetapkan pemerintahan,

membantu mengelola administrasi keuangan, adminstrasi sarana dan prasarana

Page 73: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

73

hingga mengelola administrasi peserta didik ( hasil ketika wawancara dengan Drs

Musa Muhammad Ahmad tanggal 26 Agustus 2015)

4) Gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi supervisi

Kepala madrasah dalam melaksanakan fungsinya sebagai supervisi atau

sebagai pengawas melakukan pengawasan kedalam kelas, ketika kondisi

memungkinkan, misalnya bila guru yang bersangkutan belun masuk kedalam

kelas, mengarahkan ketika ada guru terlalu sering terlambat, mengarahkan dan

secara tidak langsung membimbing guru dengan menggunakan interaksi ketika

menegur sapa agar kegiatan KBM terlaksana dengan baik, dikarnakan menjadi

supervise sudah menjadi salah satu kegiatan maupun kewajiban untuk

mengawasi agar kegiatan belajar mengajar berjalan sesuai tujuan yang telah

direncanakan. (wawancara tanggal 26 agustus 2015 dengan Kepada Madrasah

Drs Musa Muhammad Ahmad dan data di dalam program kurikulum)

5) Gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi leader

Kepala madrasah dalam pelaksanaan fungsinya sebagai pemimpin sangatlah

baik di lihat dari caranya berkomunikasi yang baik dengan guru-guru tidak hanya

ketika rapat tetapi ketika ada kesempatan di mulai dari tegur sapa, beribincang

antar individu tidak suasana seperti keadaan formal, membuat nyaman untuk

melaksanakan tugasnya sebagai guru tidak melakukan pemaksaan tetap selalu

melakukan dorongan agar melakukan tanggung jawabnya dengan perbincangan

individu, berjiwa sosial peka terhadap lingkungannya, memberikan arahan tugas

Page 74: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

74

yang cukup jelas seperti selalu menjelaskan tujuan visi dan misinya ketika rapat.

(Observasi dan hasil wawancara kepada Ibu Yepi tanggal 12 agustus 2015 dan

kepada Drs Musa Muhammad Ahmad tanggal 26 agustus 2015)

6) Gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi inovator

Kepala madrasah dalam pelaksanaan fungsinya sebagai inovator melakukan

gebrakan-gebrakan salah satunya dari program unggulan pada tahun 2014/ 2015

dan 2015/2016 melakukan inovasi yang menarik dalam inovasinya di bidang

program unggulan.

Tahun 2014/2015 2015/2016

Program Unggulan Tahsin Wa Tahfizhul

Qur’an

Bahasa Arab dan

Inggris

Qiratul Kutub

Tahsin Wa Tahfizhul

Qur’an

Qrotul Kutub

Muhadastah

Conversation

Muhadhoroh

Hifdzul Quran (juz

‘Amma

Nahwu sharaf

Faroid/ Mawaris

Sumber : dokumen menyalin MA Muhammadiyah

Tetapi salah satunya program hifdul qur’an yang tidak mencapai targat 20%

sampai 30% hanya sampai target yang terlaksana pada lulusan 2014-2015 hanya

sampai 10%, dan tidak menargetkan kepada peserta didik untuk hapal 3 juz tetapi

dikembalikan lagi kemampuan peserta didik. (hasil wawancara dengan Dikdik

Sutiadi S.Pd.I wakamad kurikulum 11 agustus 2015, dan wawancara dengan

kepala Madrasah Drs Musa Muhammad Ahmad 26 agustus 2015)

Page 75: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

75

7) Gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi motivator

Kepala madrasah dalam memberikan komunikasinya sangatlah baik bisa di

sebut menggunakan demokratis di lihat dari caranya memberi komunikasi

melalui obrolan atau berbicara satu lawan satu, memberikan hubungan yang

harmonis dengan komunikasi dan pendekatan secara emosional kepada guru-

guru, dengan menghargai pendapat orang lain dapat memberikan kesan bahwa

kita memang peduli dan akan meningkatkan kinerjanya, mengadakan pasantren

kilat untuk peserta didik agar memotivasi dalam iman dan taqwanya, sesuai

dengan program kurikulum yang telah di rancang, sering mambemberi arahan

dengan baik meminta kerjasamanya, tidak selalu memaksakan kepada bukan

ahlinya. (di tinjau dengan observasi dan dilihat dari program kurikulum dan hasil

wawancara dengan kepala sekolah Drs Musa Muhammad Ahmad pada tanggal

11 dan 26 Agustus 2015)

C. Faktor pendukung dan penghambat dalam gaya kepemimpinan kepala

madrasah

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin pastilah ada pendukung dan

penghambat dalam melakukan kepemimpinannya di MA Muhammadiyah, dalam

kepemimpinannya yang menjadi faktor pendukung adalah guru-guru yang mampu

bekerja sama dengan sepenuhnya agar menciptakan kegiatan belajar mengajar dengan

sebaiknya, lingkungan yang mendukung keberlangsungan MA Muhammadiyah, guru-

Page 76: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

76

guru yang mampu sedikit banyaknya mampu bekerja sama dengan mitra kerja, dapat

diberikan arahan dan masukkan.

Terus bekerja sama dan menjalin komunikasi yang baik agar pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan lancar, bekerja sama dengan yayasan Muhammadiyah,

bekerja sama dengan pengawas Muhammadiyah kota Bandung, hingga bekerja sama

dan menjalankan komunikasi yang baik dengan pusat, berkomunikasi dan

berkoordinasi dengan pendidik dan tenaga pendidik dengan baik agar proses kegiatan

proses pembelajaran berjalan dengan baik pula.

Faktor penghambatnya delam kepemimpinannya masih belum mencapai mutu

pendidikan yang di harapkan, keberlangsungan sekolah yang di tengah kota yang

bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan, keberadaan lokasi yang di dalam gang,

ketika rapat berlangsung kurangnya keterbukaan dalam gagasan, keterbukaan ketika

evaluasi, dan dikarnakan dilihat salah satu tujuan Muahammadiyah peserta didiknya

menjadi qur’ani mengadakan program pendidikan salah satunya program hifdul qur’an

akan tetapi belum mencapai hasil yangmaksimal mencapai targat 20% sampai 30%

hanya sampai target yang terlaksana pada lulusan 2014-2015 hanya sampai 10%, dan

tidak memaksakan kepada peserta didik untuk hapal 3 juz semuanya dikembalikan lagi

kepada kemampuan peserta didik, dan tidak ada tekanan dan pemaksaan hanya

memberikan dorongan kembali kepada peserta didik yang menjalankannya.

(wawancara dengan Drs. Musa Muhammad Ahmad selaku Kepala Madrasah pada

tanggal 26 agustus 2015)

Page 77: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

77

D. Kebutuhan Madrasah terhadap gaya kepemimpinan

Kepala sekolah / madrasah mempunyai gayanya tersendiri dalam melaksanakan

peran utama dan menjadi penanggung jawab atas semua yang terjadi di dalam

lingkungan madrasah, madrasah menjadi pusat yang di unggulkan dalam mencetak

sumber daya manusia, kepala madrasah adalah orang yang paling bertanggung jawab

mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyelaraskan semua sumber daya

(resources) madrasah. Kepemimpinan kepala madrasah merupakan faktor pendorong

untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran madrasah yang dipimpinnya menuju

madrasah yang bermutu.

Madrasah menjadi prioritas utama dalam memajukannya, dan begitu pula kepala

madrasah yang menjadi penanggung jawab atas maju mundurnya suatu lembaga

pendidikan, dapat disimpulkan kepala sekolah atau suatu pemimpin mempunyai

gayanya tersendiri dalam melaksanakan perannya dalam hal memajukan suatu lembaga

pendidikan.

Peran kepala madrasah sangatlah besar untuk meningkatkan mutu madrasah,

tanpa adanya kepemimpinan di suatu lembaga atau organisasi takan pernah berjalan

suatu lembaga tersebut, sebesar itu pula kebutuhan suatu lembaga pendidikan terhadap

kepemimpinan, semuanya saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya,

hanyasaja pemimpin menjadi pendorong agar terlaksana dengan baik visi, misi yang

Page 78: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

78

telah di rencanakan. (wawancara dengan kepala madrasah Drs musa Muhammad

Ahman tanggal 26 agustus 2015)

Page 79: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

79

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah mengadakan penelitian, penganalisaan dan pengelolaan data melalui

wawancara, observasi, studi dokumen tentang masalah yang diteliti, maka dapat di

simpulkan sebagai berikut :

1. Latar alamiah Madrasah Aliyah Muhammadiyah adalah lembaga yang

didirikan bareng dengan Pondok Pesantren Muhammadiyah, yang didirikan

pada tahun 1969. Pada mulanya berdirinya Madrasah Aliyah Muhammadiyah

ini berbarengan dengan pondok pasantren muhammadiyah, berawal dari

dorongan ketua pimpinan Muhammadiyah periode 1962-1968, KH Ahmad

Badawi dan beberapa pihak pimpinan Muhammadiyah daerah Bandung, dan

didirikanlah pasantren muhammadiyah yang di ketuai oleh H. Umar Ahmad G.

(alm), Yang pada waktu itu ingin memenuhi tuntunan agar memperoleh Ijazah

dan selain itu juga mendapat dorongan dari pemerintah maka didirikan pula

sekolah Madrasah Aliyah Muhammadiyah.

2. Gaya kepemimpinannya dalam melaksanakan 7 fungsi yang dalam proses

pelaksana Kepala sekolah sebagai tulang punggung mutu pendidikan dituntut

untuk bertindak, mempunyai fungsi sebagai edukator, manager, administrator,

supervisi, leader, inovator dan juga motivator, dalam proses pelasanaan

Page 80: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

80

gayanya memberikan kewenangan dan juga membuka sangat besar kepada

gurunya agar berkembang sesuai dengan perannya, walaupun belum maksimal

dalam melakukan gaya kepemimpinannya sebagai pengawasan terhadap guru-

guru mupun terhadap programnya, dalam melakukan fungsinya sebagai kepala

sekolah dapat disimpulkan lebih sering memakan dua gaya kepemimpinan yaitu

gaya kepemimpinan demokratis dan gaya kepemimpinan afiliatif dengan

indicator-indikator seorang pemimpin lebih mengedepankan kerjasama atau

kolaboratif, memiliki pendekatan yang lebih dengan komunikasinya,

memberikan kepercayaan untuk dalam hal bidang ahlinya, lebih sering

melakukan musyawarah dengan guru-guru atau dengan yayasan.

3. Faktor penunjang dan penghambatnya sebagai kepala sekolah pastilah ada

mulai dari faktor pendukung dari yayasan, komunikasi yang baik dengan

pendidik dan tenaga pendidik menjadi kelebihan dari faktor penunjang, begitu

pula faktor penghambatnya yang terjadi di dalam peningkatan mutu pendidikan

dan program yang belum maksimal atau belum menyampai target yang telah di

tetapkan.

4. Kebutuhan madrasah terhadap gaya kepemimpin, atau sebagai kepala sekolah

sangatlah besar pengaruhnya dikarnakan baik buruknya suatu lembaga

pendidikan tergantung dari pemimpinya, dikarnakan seorang pemimpin

mempunyai gayanya tersendiri dalam melaksanakan kepemimpinannya, oleh

karena itu seorang pemimpin harus paham kepada tujuan pendidikan agar

tercapainya mutu pendidikan yang di inginkannya dengan ciri khas gayanya

Page 81: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

81

dalam melaksanakan tusanya sebagai pemimpin, menjadi motivator untuk

meningkatkan semangat kinerja guru-guru, menguasai atau bekerja sama

dengan baik, komunikasi dengan baik dengan pendidik maupun tenaga

pendidik, memiliki sosial yang baik dengan bawahannya, agar dapat terciptanya

suasana kerja yang nyaman dengan penih tanggung jawab.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan peneliti ditemukan beberapa implikasi

yang terkandung dari hasil penelitian tersebut diantaranya pemimpin proses pendidikan

di suatu sekolah banyak ditentukan oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah, sebab

kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab atas segala sesuatunya

yang sudah, sedang dan yang akan terjadi di sekolah tersebut maupun guru-guru dan

programnya adalah baggian dari tanggung jawabnya, atau baik buruknya madrasah

salah satu faktornya di sebabkan oleh gaya kepemimpinannya.

Menurut penulis diharapkan dalam melaksanakan gaya kepemimpinan dalam

pelaksanaan fungsinya maupun perannya melakukannya secara maksimal atau secara

menyeluruh, ditingkatkan lagi fungsi kepemimpinannya untuk mencapai hasil yang di

inginkan, agar dapat melakukan programnya sampai mendapat hasil yang telah di

targetkan, meningkatkan lagi ke 7 fungsinya dengan gaya kepemimpinannya dengan

maksimal agar dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan bantuan peran guru yang

berkulitas, oleh karena itu tingkatkan kualitas guru dengan di bimbing, melakukan

pembinaan agar guru dapat berkembang sesuai kemampuannya.

Page 82: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

82

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto (2008), Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka

Engkoswara (2012), Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, CV

Imam Musbikin (2013) Menjadi Kepala Sekolah yang Hebat Zanapa publishing.

Heri Gunawan (2012) Pendidikan Karakter, Bandung: Alfabeta.

Hikmat (2009) Manajemen Pendidikan Bbandung: Pustaka Setia.

Muhaimin, dkk (2009), Manajemen Pendidikan, Kencana

Jaja jahari dan Amirullah Syarbini, manajemen madrasah, Bandung Alfabeta, 2013

Jamal Ma’mur Asmani (2009) Manajemen pengelolaan dan kepemimpinan pendidikan

professional Jogjakarta: DIVA Press

Jaja Jahari. (2013). Pengelolaan Pendidikan (suatu pendekatan teori dan praktik).

Bandung: Fajar Media

Kadim Masaong dan Arfan A. Tilome (2011) Kepemimpinan Berbasis Multiple

Intelligence Gorontalo: Alfabeta.

Karna Sobahi, dkk (2010) ,Manajemen Pendidikan, Bandung : Cakra

Lexi Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif (rev ed). Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Made Pidana (2007) Landasan Kependidikan Jakarta : Rineka

Page 83: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHmpi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2018/06/M-Musthafa... · 2018. 6. 9. · Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

83

Marian Budiardjo, (2000) Dasar-dasar ilmu politik Jakarta: PT Gramedia pustaka

utama

Muhaimin, dkk (2009), Manajemen Pendidikan, Kencana

Mujamil Qomar (2007) Manajemen Pendidikan Islam Malang: Erlangga.

Mulyasa (2007) Menjadi Kepala Sekolah Profesional Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar kompetensi kepala sekolah.

Soerrjono Soekanto, (2009) Sosiologi Jakarta: Rajawali Pers

Sudarwan Danim dan Khairil (2013) Profesi Kependidikan Bandung: Alfabeta

Syaiful Sagala (2012) Manajemen strategi dalam peningkatan mutu pendidikan,

Alfabet.

Uin Sunan Gunung Djati Bandung, (2012), Pedoman Penulisan Skripsi, Bandung:

Sunan Gunung Djati Press.