naskah publikasi

7
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA UMUR 6-24 BULAN DI POLI ANAK RUMAH SAKIT JIH YOGYAKARTA RELATIONS WITH EXCLUSIVE BREASTFEEDING EVENT NUMBERS ACUTE RESPIRATORY INFECTION IN CHILDREN AGED 6-24 MONTHS IN POLY CHILDREN HOSPITAL JIH YOGYAKARTA Suratmi Haryani 1 , Maria H.Bakri 2 , Ika Hermawati C 3 Oleh: SURATMI HARYANI 13110021 PROGAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNA BANGSA YOGYAKARTA 2015

Upload: multazammansyuraddury

Post on 11-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

NASKAH PUBLIKASI

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN ANGKAKEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

PADA BALITA UMUR 6-24 BULAN DI POLI ANAKRUMAH SAKIT JIH YOGYAKARTA

RELATIONS WITH EXCLUSIVE BREASTFEEDING EVENT NUMBERSACUTE RESPIRATORY INFECTION IN CHILDREN AGED 6-24

MONTHS IN POLY CHILDREN HOSPITAL JIHYOGYAKARTA

Suratmi Haryani1, Maria H.Bakri2, Ika Hermawati C3

Oleh:

SURATMI HARYANI

13110021

PROGAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GUNA BANGSA YOGYAKARTA

2015

Page 2: NASKAH PUBLIKASI

HALAMAN PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Angka Kejadian Infeksi

Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Umur 6-24 Bulan di Poli Anak Rumah

Sakit JIH Yogyakarta

Disusun Oleh:

Suratmi Haryani13110021

Telah Diseminarkan Pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 10 Juli 2015

Penguji I

Wiwin Lismidiati, S.Kep, NS, M.Kep, Sp.Mat (…………………..)NIK. 1120110071

Penguji II

Maria H.Bakri, SKM, M Kes (…………………..)NIP. 195311221979032001

Penguji III

Ika Hermawati C, S.Kep., NS. (…………………..)NIK. 42.070288.02

Mengetahui

Ketua Progam Studi

Widuri, S.Kep.,Ns, M.Med,EdNIK. 42.300383.02

Page 3: NASKAH PUBLIKASI

1

RELATIONS WITH EXCLUSIVE BREASTFEEDING EVENT NUMBERS ACUTERESPIRATORY INFECTION IN CHILDREN AGED 6-24 MONTHS IN POLY

CHILDREN HOSPITAL JIHYOGYAKARTA

Suratmi Haryani1, Maria H.Bakri2, Ika Hermawati C3

ABSTRACT

Background: Exclusive breastfeeding is given during breastfeeding infants aged 0-6 monthswithout the addition of other liquids, such as milk formula, orange, honey, tea water, white waterand extra-dense foods such as banana, papaya, milk porridge, biscuits, rice porridge and teams ,Except drugs, minerals, vitamins and milk squeezed. Exclusive breastfeeding can reduce infantmortality and the incidence of illness in infants such as ARI (Acute Respiratory Infection) anddiarrhea, and can help recovery from illness.

Objective: to know is there a relationship between exclusive breastfeeding with ARI in infantsaged 6-24 months in the hospital JIH Yogyakarta.

Methods: This study used a descriptive analysis method with quantitative approach. The studydesign was cross sectional. The location of research at the Hospital JIH Yogyakarta. The samplingtechnique used purposive sampling technique. The number of samples is defined in this study asmany as 67 respondents. Analysis technique using chi square..

Results: The incidence of ARI in infants aged 6-24 months who were given exclusivebreastfeeding in children RS JIH as much as 4,8%. Of the 20 infants who were ARI + formula,there are 18 children (26.87%) were affected by ISPA. Meanwhile, of the 24 infants who wereARI + Solid Foods there were 21 infants (31.34%) were affected by ISPA There is a relationshipbetween exclusive breastfeeding by the incidence of ARI in infants aged 6-24 in RS JIH (p value<0.05).

Conclusion: There is a relationship between breastfeeding with ARI in infants aged 6-24 monthsin the hospital JIH Yogyakarta.

Keywords: Toddlers, Exclusive Breastfeeding and ARI

1. Students of Nursing Undergraduate Study Program at STIKes Guna Bangsa Yogyakarta (GunaBangsa Academy of Heath Science of Yogyakarta)

2. Lecturer at Poltekes Kemenkes Yogyakarta (Health Polytecnic of Health in Yogyakarta)3. Lecturer of Nursing Undergraduate Study Program at STIKes Guna Bangsa Yogyakarta (Guna

Bangsa Academy of Heath Science of Yogyakarta)

Page 4: NASKAH PUBLIKASI

2

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Air susu ibu adalah satu-satunyamakanan atau minuman yang dianjurkanuntuk bayi baru lahir sampai usia enambulan, hal ini telah ditetapkan dalam UUNo. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.ASI Eksklusif merupakan substansi bahanyang hidup dengan kompleksitas biologisyang luas, mampu memberikan dayaperlindungan, baik secara aktif maupunmelalui pengaturan imunologis. Namunmenciptakan pemberian ASI Eksklusifsejak hari pertama tidak selalu mudahkarena banyak wanita menghadapimasalah dalam melakukannya, keadaanyang sering terjadi yaitu sulitnya ASIEksklusif keluar.1

Masalah di atas membuat ibuberpikir bayi tidak akan mendapat cukupASI Eksklusif, sehingga ibu langsungmengambil langkah berhenti menyusuidan mengganti dengan susu formula, ataumakanan tambahan lain. Pemberianmakanan atau minuman lewat botolkepada bayi akan menjadi ancaman bagikesehatan bayi. Ancaman ini muncul darisuatu zat kimia yang disebut bisphenol A(BPA).2

Penggunaan susu formula diIndonesia semakin meningkat. Menurutlaporan, angka penjualan susu formula didunia meningkat sebesar 37% pada tahun2008-2013. Sedangkan di Indonesiapemberian susu formula sebesar 79,8%yang diberikan pada bayi (Riskesdas,2013). Beralihnya penggunaan ASIEksklusif pada penggunaan susu formulamenurunkan sistem imun pada bayi. Halini yang kemudian dapat menjadi pemicukejadian sakit pada bayi. Di antarapenyakit yang sering diderita bayi usia 6-24 bulan adalah Infeksi SaluranPernafasan Akut (ISPA).3

Data Riset Kesehatan Dasar(Riskedas) tahun 2010 menunjukkanpemberian ASI Eksklusif di Indonesiasangat memprihatinkan. Persentase bayidengan usia 0-6 bulan yang mendapatkanASI Eksklusif hanya 15,3%. Hal inidisebabkan kesadaran masyarakat dalammendorong peningkatan pemberian ASImasih relatif rendah (Depkes,2011).Sedangkan menurut WHO (2004),ASI terutama ASI Eksklusif dapat

menurunkan angka kematian bayi dankejadian sakit pada bayi seperti ISPA dandiare, serta dapat membantu kesembuhandari penyakit.

Berdasarkan studi pendahuluantentang jumlah kunjungan di Poli Anakdari tahun ke tahun meningkat tahun2012, 2013 dan sejak Januari-November2014 di Poli Anak rumah sakit JIHdidapatkan jumlah balita antara umur 6-24 bulan yang menderita penyakit ISPAsebanyak 155 balita (20%) dari 775semua balita yang datang ke poli anak.

B. Rumusan MasalahDidasarkan uraian dalam latar

belakang tersebut, maka rumusan masalahdalam penelitian ini adalah Adakahhubungan pemberian ASI Eksklusifdengan angka kejadian ISPA pada balitaumur 6-24 bulan di poli anak rumah sakitJIH Yogyakarta?

C. Tujuan1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalampenelitian ini adalah untukmengetahui hubungan antarapemberian ASI Eksklusif dengankejadian ISPA pada balita usia 6-24bulan di poli anak rumah sakit JIHYogyakarta.

2. Tujuan KhususTujuan khusus dalam

penelitian ini adalah untuk:a. Mengetahui angka kejadian

ISPA pada balita usia 6-24 bulanyang diberikan ASI Eksklusif dipoli anak rumah sakit JIHYogyakarta.

b. Mengetahui pemberian ASIEksklusif pada balita usia 6-24bulan di poli anak rumah sakitJIH Yogyakarta.

D. Manfaat1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan informasi untukpengembangan ilmu bidangkeperawatan khususnya keperawatanmaternitas yang terkait denganpemberian ASI Eksklusif.

Page 5: NASKAH PUBLIKASI

3

2. Manfaat Praktis

a. STIKES Guna BangsaSebagai tambahan

referensi di perpustakaan, yangharapannya dapat menjadi bahanbacaan bagi mahasiswa dandosen di Stikes Guna Bangsaterkait pemberian ASI Eksklusif.

b. RS JIH1) Sebagai landasan dalam

pengambilan kebijakan padaKIA/KB terkait pemberianASI Eksklusif.

2) Bagi Bidan yang bertugas dipoli anak dan ruangkebidanan, diharapkan dapatmelakukan kegiatanpenyuluhan tentang manfaatASI Eksklusif.

METODE PENELITIANPenelitian ini termasuk penelitian

kuantitatif non eksperimen denganmenggunakan metode deskriptif analitikkorelasi dengan pendekatan cross sectional.Pendekatan cross sectional yaitu pendekatanyang mengobservasi variabel bebas (faktorrisiko) dengan variabel tergantung (efek)hanya sekali pada saat yang sama.4Penelitianini akan mengetahui hubungan antarapemberian ASI Eksklusif dengan angkakejadian ISPA pada balita umur 6-24 bulan dipoli anak RS JIH Yogyakarta.

Penelitian ini dilakukan di Poli anakRumah Sakit JIH Yogyakarta yang berada diJl.Ringroad Utara No.160 Condong CaturSleman Yogyakarta.Adapun pelaksanaanpenelitian dilakukan pada Februari-Maret2015.

Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh balita yang menderita yang menderitasakit ISPA dengan usia 6-24 bulan yangberobat pada bulan Januari-November 2014 dipoli anak Rumah Sakit JIH Yogyakarta yaitusebanyak 155 balita.Metode pengambilansampel yang digunakan adalah purposivesampling. Adapun total sampel yangdigunakan dalam penelitian ini adalahsebanyak 67 responden.

Penelitian ini menggunakan 2 variabel,variabel bebas pemberian ASI Eksklusif danvariabel terikat yaitu kejadianISPA.Instrument dalam penelitian ini adalah

Cheklist yang digunakan untuk mengukurtingkat pemberian ASI Eksklusif dan tingkatkejadian ISPA.

Pengolahan data yang dilakukanmenggunakan tahap editing, coding,transfering, dan tabulating.Analisa data yangdilakukan adalah analisa univariat untukmengetahui distribusi, frekuensi danpersentase, dari masing-masingkarakteristik.Sedangkan untuk mengetahuihubungan antara 2 variabel menggunakananalisa bivariat dengan uji Chi Square.

HASIL1. Analisa Univariat

Distribusi Frekuensi KarakteristikResponden Berdasarkan Pendidikan,Usia, Pekerjaan, Jumlah Anak, UsiaBalita dan Jenis Kelamin Balita di PoliAnak RS “JIH” Yogyakarta (N:67).

Karakteristik n %

1. Pendidikan (Ortu)

a. SMA 13 19,4

b. D1 11 16,4

c. D3 10 14,9

d. D4 2 3,0

e. S1 22 32,8

f. S2 9 13,4

2. Usia Responden (Ortu)

a. 20-25 tahun 3 4,5

b. 26-30 tahun 36 53,7

c. 31-35 tahun 28 41,8

3. Pekerjaan (Ortu)

a. Tidak Bekerja 26 38,8

b. Karyawan Swasta 10 14,9

c. PNS 2 3,0

d. Wiraswasta 22 32,8

e. Guru 7 7

Jumlah Anak (Ortu)

a. 1 anak 19 28,4

b. 2 anak 42 62,7

c. 3 anak 5 7,5

d. 4 anak 1 1,5

4. Usia Balita

a. 6 Bulan 16 23,9

Page 6: NASKAH PUBLIKASI

4

Karakteristik n %

b. 7 Bulan 3 4,5

c. 8 Bulan 8 11,9

d. 9 Bulan 5 7,5

e. 10 Bulan 4 6,0

f. 11 Bulan 4 6,0

g. 12 Bulan 10 14,9

h. 13 Bulan 4 6,0

i. 14 Bulan 2 3,0

j. 15 Bulan 8 11,9

k. 16 Bulan 3 4,5

5. Jenis Kelamin Balita

a. Laki-laki 44 65,7

b. Perempuan 23 34,3

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa:jumlah sampel sebanyak 67 orang responden.Berdasarkan tingkat pendidikan respondenyang berpendidikan S1 terbanyak yaitu 22(32,8%). Dilihat dari usia responden yangberusia 26-30 tahun terbanyak yaitu 36(53,7%). Sedangkan jika dilihat dari pekerjaanresponden responden menjadi Ibu RumahTangga terbanyak yaitu 26 (38,8%).Selanjutnya adalah karakteristik respondenberdasarkan jumlah anak responden denganjumlah anak terbanyak yaitu 2 (62,7%).Sedangkan usia bayi yang berumur 6 bulanyaitu terbanyak yaitu16 (23,9%). Berdasarkanjenis kelamin balita yang menjadi objekpenelitian terbanyak adalah balita dengan jeniskelamin laki-laki yaitu sebanyak 44 balita atausebesar 65,7%.

Distribusi Frekuensi Pemberian ASIPada Bayi 0-6 Bulan di RS JIH Yogyakarta(N:67)

Pemberian ASI n %ASI Eksklusif

ASI + SusuFormula

ASI + SusuFormula + MaduASI + Makanan

Padat

18

20

5

24

26,9

29,9

7,5

38,8Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahuibahwa dalam penelitian ini didominasi olehbayi yang hanya diberi ASI Eksklusif yaitusebanyak 18 balita (26,9%). Sedangkan dari67 balita terdapat 47 balita (70,14%) yangterkena ISPA dan sebanyak 20 balita (29,86%)yang tidak terkena ISPA

.2. Analisis Bivariat

Hasil Crosstab Hubungan AntaraPemberian ASI Pada bayi 0-6 Bulan denganKejadian ISPA Pada Balita Usia 6-24 Bulan dirumah sakit JIH Yogyakarta (N:67)

KejadianISPA

ASIEksklusif

ASI +Susu

Formula

ASI +Susu

Formula+ Madu

ASI +Makan

anPadat

Jumlah

Tidak 15 2 0 3 20Ya 3 18 5 21 47

Total 18 20 5 24 67

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwadari 18 balita yang diberi ASI Eksklusif hanya3 balita (4,48%) yang terkena ISPA.Sementara dari 20 balita yang diberiASI+Susu formula terdapat 18 balita (26,87%)yang terkena ISPA. Sedangkan dari 24 balitayang diberi ASI + Makanan Padat terdapat 21balita (31,34%) yang terkena ISPA

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan umurresponden didominasi oleh responden berumur26-30 tahun yaitu sebanyak 36 (53,7%).Berdasarkan tingkat pendidikan dalampenelitian ini didominasi oleh responden yangberpendidikan S1 sebanyak 22 (32,8%).Berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwaresponden didominasi oleh ibu rumah tanggayaitu sebanyak 26 orang (38,8%).

Berdasarkan hasil analisis univariatdiperoleh hasil bahwa usia bayi yang terkenaISPA dalam penelitian ini didominasi olehbayi yang berumur 6 bulan yaitu sebanyak 16(23,9%).

Berdasarkan jenis kelamin balita yangterkena ISPA dalam penelitian ini didominasioleh balita dengan jenis kelamin laki-laki yaitusebanyak 44 balita atau sebesar 65,7%.

Hubungan variabel pemberian ASIEksklusif diperoleh nilai Sig. (2-tailed)sebesar 0,000 (< 0,05) sehingga dapatdisimpulkan bahwa terdapat hubungan antara

Page 7: NASKAH PUBLIKASI

5

pemberian ASI Eksklusif dengan kejadianISPA. Hasil uji crosstab menunjukkan bahwabahwa dari 18 balita yang diberi ASIEksklusif hanya 3 balita (4,48%) yang terkenaISPA. Sementara dari 20 balita yang diberiASI+Susu formula terdapat 18 balita (26,87%)yang terkena ISPA. Sedangkan dari 24 balitayang diberi ASI + Makanan Padat terdapat 21balita (31,34%) yang terkena ISPA

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasilpenelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2008) diPuskesmas Muara Enim.Hasil penelitiannyamenyimpulkan bahwa kejadian ISPA lebihbesar terjadi pada balita yang diberi ASI tidakeksklusif.Pemberian ASI eksklusif selama 6bulan atau lebih dapat memberikan efekprotektif yang lebih besar berkaitan denganrespon dosis efek protektif terhadap infeksi.Semakin besar dosis ASI Eksklusif yangdiberikan maka semakin besar pula efekprotektif yang dihasilkan.5 Hal ini dapatdijelaskan bahwa ASI Eksklusif sebagaiproteksi pasif berpengaruh terhadap responsistem imun anak melalui berbagai cara yaitumaturasional, anti inflamasi, immunodulatordan antimicrobial. Beberapa efek imun yangbisa ditimbulkan dalam bentuk perpanjananproteksi terhadap ISPA.6

KESIMPULANBerdasarkan hasil analisis data, maka

secara khusus dapat diambil kesimpulkanberikut:1. Angka kejadian ISPA pada balita usia 6-24

bulan yang diberi ASI Eksklusif di Polianak RS JIH sebanyak 4,8%.

2. Dari 18 balita yang diberi ASI Eksklusifsebanyak 15 balita (22,38%) tidak terkenaISPA dan hanya 3 balita (4,48%) yangterkena ISPA.

3. Terdapat hubungan antara pemberian ASIEksklusif dengan angka kejadian ISPApada balita usia 6-24 di RS JIH (p value <0,05).

SARAN1. Bagi Institusi Pendidikan/ STIKes Guna

BangsaHasil penelitian yang diperoleh

bisa menjadi gambaran tentang hubunganantara pemberian ASI Eksklusif denganangka kejadian ISPA pada balita usia 6-24bulan di RS JIH, dengan hasil penelitianini, maka STIKes Guna Bangsa dapatmemanfaatkan untuk sumber referensi bagi

penelitian selanjutnnya. Bagi institusipendidikan khususnya STIKes GunaBangsa agar melakukan penelitian lanjutanberupa faktor-faktor yang berhubungandengan kejadian ISPA pada balita yangdiberi ASI Eksklusif, hal ini dikarenakanhasil penelitian menunjukan bahwa balitayang diberi ASI Eksklusif masih ada yangterkena ISPA walaupun sedikit.

2. Bagi Rumah Sakit ”JIH”.Memberikan informasi kepada

mpengunjung RS JIH mengenaipentingnya pemberian ASI Eksklusif padabalita. Hal ini dikarenakan selain dapatmencukupi asupan gizi, pemberian ASIEksklusif juga dapat mencegah risikoISPA.

3. Bagi Perawat/BidanPerawat/bidan dalam

melaksanakan asuhan keperawatan kepadabalita yang terkena ISPA agar memberikanarahan kepada para ibu tentang pentingnyapemberian ASI Eksklusif pada balita.

.DAFTAR PUSTAKA

1. Varney, dkk. 2007. Buku Ajar AsuhanKebidanan. Jakarta: EGC.

2. US National Library of MedicineNational Institutes of Health. 2007;36 (2):95-101

3. Hasil Rekam Medis Poli Anak RumahSakit JIH Yogyakarta tahun 2014

4. Dahlan. 2006. Statistik untuk Kedokterandan Kesehatan Uji Hipotesis denganMenggunakan SPSS, Edisi 5. Jakarta: PT.Arkans.

5. Fauzi. 2008. “Pengaruh Pemberian ASIEksklusif Terhadap Kejadian ISPA PadaUsia 6-23 Bulan di Puskesmas MuaraEnim”. Tesis. Program PascasarjanaUGM Yogyakarta

6. Widarini dkk. 2010. “HubunganPemberian ASI Eksklusif dengan KejadiaISPA pada Bayi”. Jurnal JIG Vol. 1 NoAgustus 2010