naskah publikasi

17
UJI KEKONTAKAN SCREEN DENGAN FILM PADA KASET SINAR X DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD GUNUNG JATI CIREBON Naskah Publikasi Disusun Oleh : SUKMA AYU PERMATASARI NIM. P17430311035 PROGRAM STUDI DIPLOMA III

Upload: matthew-anendawibowo-renaisanze

Post on 21-Nov-2015

238 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

naskah publikasi

TRANSCRIPT

UJI KEKONTAKAN SCREEN DENGAN FILM PADA KASET SINAR X DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD GUNUNG JATI CIREBON

Naskah Publikasi

Disusun Oleh :SUKMA AYU PERMATASARINIM. P17430311035

PROGRAM STUDI DIPLOMA IIITEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG2014Naskah PublikasiUJI KEKONTAKAN SCREEN DENGAN FILM PADA KASET SINAR X DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD GUNUNG JATI CIREBON

THE TESTING SCREEN FILM CONTACT ON X RAY CASSETTES AT INSTALLATION RADIOLOGY RSUD GUNUNG JATI CIREBON

Disusun Oleh :1.Sukma Ayu Permatasari2. Lujeng Agus Setiarso, S.ST

Purwokerto, Juli 2014

Disahkan Oleh :

Ketua JurusanKetua Program StudiDIII TRR Purwokerto

RINI INDRATI, S.Si, M.KesDARTINI, SKM, M.KesNIP. 19690719 199203 2 001NIP. 19700603 199303 2 002

ABSTRACT

UJI KEKONTAKAN SCREEN DENGAN FILM PADA KASET SINAR X DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD GUNUNG JATI CIREBON

THE TESTING SCREEN FILM CONTACT ON X RAY CASSETTES AT INSTALLATION RADIOLOGY RSUD GUNUNG JATI CIREBON

Sukma Ayu Permatasari1) Lujeng Agus Setiarso, S.ST2)

Intensifying screen (IS) is the part of x ray cassette make from resemble flexible sheets of plastic or cardboard. If screen film noncontact in a wire mesh image appear blurred. When author did practical work at Installation Radiology RSUD Gunung Jati Cirebon was found the radiograph of abdomen there are blurred and artifact in cassette size 30 x 40 cm. The purpose of testing screen film contact was to determine screen film contact at installation radiology RSUD Gunung Jati Cirebon.This type of research is quantitative where as it is approached with observative. The testing screen film contact used by wire mesh put on cassette. After that, film process in dark room by automatic processing. The processing data was done with the result of radiograph view by viewing box, then take measurement by densitometer three times in all points. Analisys data when areas of poor screen film contact appear blurred.The result showed that from sixteen cassettes was done testing screen film contact there are fourteen cassettes still has screen film contact were good, its saw of wire mesh image was continuous (distinct and not blurred). Two another cassettes there are cassettes number one and four size 35 x 35 cm contained a little blurry image of wire mesh. The number one cassette size 35 x 35 cm was contained low density at the three quatrain, and image of wire mesh was discontinuous (contained blurry) because the locking cassette was a little stretch. While the number four cassette size 35 x 35 cm was contained low density at the four quatrain, and image of wire mesh was discontinous (contained blurry) because there was a little slack of hinges. But screen film contact number one and four size 35 x 35 cm was good and can to used for neccessity an examination.

Key words : screen film contact, blurred

1) Students Radiodiagnostic and Radiotherapy Health Polytechnic Semarang2) Lecturer Radiodiagnostic and Radiotherapy Health Polytechnic Semarang

A. PENGANTAR

Intensifying Screen (IS) merupakan bagian dari kaset sinar x yang terbuat dari plastik yang lentur atau karton. Intensifying screen berfungsi mengubah sinar x menjadi cahaya tampak setelah film tersebut terekspos. Cahaya tampak akan berinteraksi dengan film radiografi untuk membentuk bayangan laten. Secara umum, film yang terkena ekspos sinar X yang menggunakan screen akan menghasilkan gambar 95% dari cahaya dan 5% dari sinar X, meskipun hal ini jelas tergantung pada teknik yang di gunakan. Dalam tahap pemeriksaan, sangat mungkin bahwa sejumlah film dapat mengalami reject (penolakan) karena terdapat artefak dan kekaburan pada screen (Gunn, 2002).Salah satu upaya untuk mengetahui ketidaktajaman gambar akibat tidak kontaknya antara intensifying screen dengan film dapat dilakukan melalui uji kontak screen dengan film. Pengertian ketajaman sendiri adalah kemampuan memperlihatkan batas yang tegas antara dua daerah yang memiliki densitas yang berbeda (Bushong, 2001). Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi pengujian kontak screen film dengan cara radiograf yang telah dihasilkan dengan pengujian diterawang pada viewing box, apabila terdapat kekaburan maka kontak screen film tersebut kurang baik sehingga harus memperbaiki kontak screen film (Papp, 2006). Jika film dan intensifying screen tidak membuat kontak yang baik, cahaya akan menyebar, sehingga menimbulkan gambar yang buram. Hal ini dinamakan fotographic unsharpness. Fenomena ini menyebabkan kualitas gambar, dalam hal ini akan berkurang. Gambar yang tidak tajam akan mengakibatkan ketidakjelasan dalam menentukan batas batas objek dalam fotografi. Jika hal ini terjadi maka kemungkinan pengulangan pemeriksaan akan sangat besar.Selama melaksanakan praktek kerja lapangan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon, penulis menjumpai adanya artefak dan kekaburan yang terdapat pada film 30 x 40 cm pada saat penulis melakukan foto abdomen. Artefak yang terdapat pada film 30 x 40 cm berupa bintik bintik putih pada gambaran anatomi abdomen dan kekaburannya adanya peningkatan densitas dibagian atas dan bawah film, sehingga dilakukan pemotretan ulang dengan menggunakan kaset lain untuk mendapatkan hasil radiograf yang baik. Selain itu di Instalasi Radiologi RSUD Gunung Jati Cirebon belum pernah dilakukan pengujian kontak screen film.Padahal pengujian kontak screen film dilakukan minimal satu tahun sekali (Papp, 2006).Atas alasan itulah, maka penulis tertarik untuk menguji kontak screen film yang terdapat di Instalasi Radiologi RSUD Gunung Jati Cirebon. Penulis ingin mengkaji lebih dalam dan menyusunnya dalam Karya Tulis Ilmiah dengan judul UJI KEKONTAKAN SCREEN DENGAN FILM PADA KASET SINAR X DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD GUNUNG JATI CIREBONPenelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kondisi kekontakan screen dengan film pada kaset sinar x di Instalasi Radiologi RSUD Gunung Jati Cirebon.

B. METODE PENELITIANJenis penelitian pada Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan observatif. Cara pengumpulan data dengan pengamatan dan penilaian terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

C HASIL DAN PEMBAHASANBerikut merupakan hasil radiograf dari pengujian kontak screen dengan film pada kaset sinar x :

Gambar 4.3 Radiograf pengujianGambar 4.4 Radiograf pengujiankaset satu ukuran 30x40 cmKaset dua ukuran 30x40 cm

Gambar 4.5 Radiograf pengujianGambar 4.6 Radiograf pengujiankaset tiga ukuran 30 x 40 cmkaset empat ukuran 30x40 cm

Gambar 4.7 Radiograf pengujianGambar 4.8 Radiograf pengujian Kaset lima ukuran 30x40 cmkaset satu ukuran 35x35 cm

Gambar 4.9 Radiograf pengujianGambar 4.10 Radiograf pengujianKaset dua ukuran 35x35 cmkaset tiga ukuran 35x35 cm

Gambar 4.11 Radiograf pengujianGambar 4.12 Radiograf pengujianKaset empat ukuran 35x35 cmkaset lima ukuran 35x35 cm

Gambar 4.13 Radiograf pengujianGambar 4.14 Radiograf pengujiankaset satu ukuran 24 x 30 cmkaset dua ukuran 24x30 cm

Gambar 4.15 Radiograf pengujianGambar 4.16 Radiograf pengujiankaset tiga ukuran 24 x 30 cmkaset satu ukuran 18x24 cm

Gambar 4.17 Radiograf pengujianGambar 4.18 Radiograf pengujianKaset dua ukuran 18x24 cmkaset tiga ukuran 18x24 cm

Berdasarkan uji kekontakan screen dengan film pada kaset sinar x di Instalasi Radiologi RSUD Gunung Jati Cirebon dari 16 kaset yang diuji menjelaskan bahwa pada kaset ukuran 30x40 cm nilai rata-rata+SD pada setiap kaset menunjukan adanya penyimpangan yang besar terhadap nilai densitas opasitas. Walaupun memiliki penyimpangan yang besar terhadap nilai DO tetapi gambaran wire mesh kontinyu (tegas tidak terdapat kekaburan) pada setiap kuadran. Rentang rata-rata+SD dari ke 5 kaset setiap kuadran memiliki nilai rata-rata+SD hampir sama menunjukan bahwa setiap kuadran mempunyai homogenitas densitas stabil. Dari kesimpulan tersebut dapat dijelaskan bahwa semua kaset ukuran 30x40 cm masih memiliki kontak screen film baik. Kaset ukuran 35x35 cm pada kaset tiga dan empat terdapat penyimpangan yang besar dengan nilai DO, hal tersebut karena pada kuadran 3 dan 4 yaitu kaset nomor satu dan empat terdapat penurunan densitas. Sehingga pada kaset nomor satu dan empat gambaran wire mesh diskontinyu (terdapat kekaburan). Penulis menduga terjadinya kekaburan pada kaset satu ukuran 35x35 cm karena pengunci kaset yang sedikit meregang, sedangkan kaset nomor empat ukuran 35x35 cm terjadi karena engsel kaset yang sedikit kendur. Rentang rata-rata+SD dari ke 5 kaset ukuran 35x35 cm terlihat dari tabel 4.2 bahwa setiap kuadran nilai rata-rata+SD memiliki selisih yang besar sehingga densitas tidak homogen. Dari kesimpulan tersebut dapat dijelaskan bahwa yang masih memiliki kontak screen film baik terdapat pada kaset dua, tiga, lima. Untuk kaset satu dan empat memiliki kontak screen kurang baik, tetapi kedua kaset tersebut masih bisa digunakan untuk pemeriksaan karena tidak mengganggu gambaran. Kaset ukuran 24x30 cm nilai rata-rata+SD pada setiap kaset menunjukan adanya penyimpangan yang besar terhadap nilai densitas opasitas. Walaupun memiliki penyimpangan yang besar terhadap nilai DO tetapi gambaran wire mesh kontinyu (tegas tidak terdapat kekaburan) pada setiap kuadran. Rentang rata-rata+SD dari ke 5 kaset setiap kuadran memiliki nilai rata-rata+SD hampir sama menunjukan bahwa setiap kuadran mempunyai homogenitas densitas stabil. Dari kesimpulan tersebut dapat dijelaskan bahwa semua kaset ukuran 24x30 cm masih memiliki kontak screen film baik. Kaset ukuran 18x24 cm nilai rata-rata+SD pada setiap kaset menunjukan penyimpangan yang kecil karena mendekati angka 1. Gambaran wire mesh kontinyu (tegas tidak terdapat kekaburan) pada setiap kuadran. Rentang rata-rata+SD dari ke 5 kaset dengan nilai DO mendekati angka 1 sehingga gamabaran wire mesh kehitaman dan memiliki homogenitas densitas stabil.

D, KESIMPULANBerdasarkan hasil uji kekontakan screen dengan film pada kaset sinar x di Instalasi Radiologi RSUD Gunung Jati Cirebon dari 16 kaset yang diuji, terdapat 14 kaset yang masih memiliki kontak screen film baik, terlihat gambaran wire mesh kontinyu (terlihat tegas dan tidak terdapat kekaburan). Dua kaset lainnya yaitu kaset nomor satu dan empat ukuran 35 x 35 cm terdapat sedikit kekaburan gambaran wire mesh. Pada kaset satu ukuran 35 x 35 cm terdapat penurunan densitas pada kuadran 3, gambaran wire mesh diskontinyu (terdapat kekaburan), hal tersebut terjadi karena pengunci kaset sedikit meregang. Tetapi walau terdapat kekaburan kaset satu ukuran 35 x 35 cm masih dapat digunakan untuk pemeriksaan. Dan kaset empat ukuran 35 x 35 cm terdapat penurunan densitas pada kuadran 4, gambaran wire mesh diskontinyu (terdapat kekaburan), hal itu terjadi karena engsel kaset sedikit kendur. Tetapi walau terdapat kekaburan kaset empat ukuran 35 x 35 cm masih dapat digunakan untuk pemeriksaan.

E. SARAN1. Sebaiknya pembersihan intensifying screen dilakukan sebulan sekali atau lebih sering.2. Sebaiknya pengujian kontak screen film dilakukan minimal satu tahun sekali.

F. DAFTAR PUSTAKA

Bushong, S.C. 2006. Radiologic Science for Technologist Physic, Biology Protection Seventh Edition. Mosby Inc : USA

Chesney, D. Noreen & Muriel O. 1981. Radiographic Imaging Fourth Edition. Blackwell Scientific Publication : London

Gunn, Chris. 2002. Radiographic Imaging A Practical Approach Third Edition. Churchil Livingston : London

Jeffrey, Papp. 2006. Quallity Management in The Imaging Science. Mosby Inc : USA

Jenkins, David. 1980. Radiographic Photography and Imaging Prosesses. Kluwer Academic Publishers : London

Saia, D.A. 2003. Radiography Prep Third Edition. The McGraw-Hill Companies Inc : United States