naskah publikasi
TRANSCRIPT
PERSEPSI PASIEN POST OPERASI KANKER PAYUDARA
(MASTEKTOMI) TENTANG GAMBARAN DIRI
DI KECAMATAN GOMBONG
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S1 Keperawatan
Diajukan oleh
Putra Agina Widyaswara Suwaryo
A1. 0800464
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2012
S1 NURSING STUDY PROGRAM MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE
INSTITUTE OF GOMBONG
Research, June, 2012
Putra Agina Widyaswara Suwaryo 1)
, Handoyo, MN 2)
, Hendri Tamara Yuda, S.
Kep., Ns 3)
BODY IMAGE PERCEPTION OF PATIENTS WHO HAVE
PERFORMING BREAST CANCER SURGERY (MASTECTOMY)
IN DISTRICT OF GOMBONG
xv + 63 pages + 1 picture + 3 tables + 1 scheme + 7 appendices
ABSTRACT
Background body image is an individual perception about body, either
consciously or unconsciously include: appearance, potential of body, function of
body, as well as the perceptions and feelings about size and shape of body.
Objective to exploring body image perception of patients who have performing
breast cancer surgery (mastectomy) in district of gombong.
Methods the research method is a method of qualitative descriptive with
phenomenology approach. Participants in the study were selected using purposive
sampling method. The authors use data collection is in-depth interviews. Data
presented in descriptive form to five patients post breast cancer surgery
(mastectomy) as participants.
Results perceptions of patient post breast cancer surgery (mastectomy) about self-
image in the district of gombong that’s the patient is a negative body image,
which consists of embarrassed and inferior appearance, function and role of the
husband she felt awkward and sad, embarrassed, surprised even frustasted with
her physical condition. five participants in this study suggests it has a negative
body image after breast cancer surgery (mastectomy).
Conclusion patient who have performing breast cancer surgery (mastectomy)
have a negative body image.
Keywords: patient who have performing breast cancer surgery (mastectomy),
body image perception
Bibliography: 28 (2002-2011)
PENDAHULUAN
Kanker merupakan suatu
kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami
pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali, serta
mengancam nyawa individu
penderitanya (Baradero, 2007).
Kanker payudara merupakan
penyakit yang dapat mempengaruhi
setiap aspek kehidupan manusia.
Setiap jenis pengobatan terhadap
penyakit ini dapat menimbulkan
masalah-masalah fisiologis,
psikologis dan sosial pada klien.
Perubahan gambaran diri akibat
perubahan fisik yang menyertai
pengobatan telah ditemukan menjadi
respon psikologis serta sosial yang
amat menekan bagi penderita kanker
payudara (Chris, 2008).
Perubahan psikologi dan
sosial akan tampak nyata setelah 2
sampai 6 bulan setelah mastektomi
dan 75% dari mereka
mengintegrasikan perubahan
psikologi dan sosial dalam dirinya 1
tahun setelah mastektomi. Perubahan
psikologi sangat erat hubungannya
dengan depresi, kesulitan berinteraksi
interpersonal, menarik diri dari
interaksi sosial dan rendahnya
kualitas kehidupan secara
menyeluruh. Dilaporkan, sebelum
mastektomi dan 2 bulan pertama
dimastektomi, perhatian pasien lebih
terpusat pada fisik terkait dengan
penyelamatan kehidupannya sehingga
perubahan psikologi belum begitu
nyata (Hawari, 2004).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengunakan
desain penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Penelitian
kualitatif sebagai penelitian yang
bermaksud memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian, misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-
lain secara holistic dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode
alamiah (Moleong, 2011).
Pada penelitian ini, partisipan
yang dipilih sebanyak 5 orang untuk
menjadi sumber data dan mengetahui
masalah secara mendalam dengan
wawancara kepada orang-orang yang
menderita kanker payudara untuk
mengetahui gambaran diri setelah
dilakukan tindakan pembedahan atau
mastektomi di Kecamatan Gombong.
Adapun tahapan proses analisa
data menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Peneliti memulai
mengorganisasikan semua data
atau gambaran menyeluruh tentang
fenomena pengalaman yang telah
dikumpulkan.
2. Membaca data secara keseluruhan
dan membuat catatan lapangan
(field note) mengenai data yang
dianggap penting.
3. Membaca transkip untuk
memperoleh ide yang dimaksud
partisipan yaitu berupa kata kunci
dari setiap pernyataan partisipan,
yang kemudian diberi garis bawah
pada pernyataan yang penting agar
bisa dikelompokkan.
4. Melakukan pengelompokkan data
kedalam berbagai kategori untuk
selanjutnya dipahami secara utuh
dan disesuaikan dengan tema yang
muncul.
5. Peneliti mengintegrasikan hasil
secara keseluruhan kedalam
bentuk deskripsi naratif mendalam
tentang gambaran diri pasien post
operasi kanker payudara.
6. Peneliti kembali ke partisipan
untuk klarifikasi data hasil
wawancara berupa transkip yang
telah dibuat kepada partisipan,
untuk memberikan kesempatan
kepada partisipan menambahkan
informasi yang belum diberikan
saat wawancara pertama atau ada
informasi yang tidak ingin
dipublikasikan dalam penelitian.
7. Data baru yang diperoleh saat
dilakukan validasi kepada
partisipan digabungkan ke dalam
transkip yang telah disusun peneliti
berdasarkan persepsi partisipan
(Sugiyono, 2010).
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1 Karakteristik pasien post
operasi kanker payudara
yang menjadi partisipan di
Kecamatan Gombong No Nama Inisial Umur (tahun) Pendidikan
1. Ny. W 44 Sarjana
2. Ny. S 48 SMP
3. Ny. I 52 Sarjana
4. Ny. Sh 35 SMP
5. Nn. N 22 SMA
Sumber: Wawancara mendalam di Kecamatan
Gombong, 2012.
Penelitian ini fokus terhadap
satu tema yaitu tentang gambaran diri.
Dari tema tersebut peneliti
memaparkan 4 kategori yang terdiri
dari penampilan, potensi tubuh,
fungsi atau peran diri dan ukuran
serta bentuk tubuh.
1. Penampilan
Persepsi pasien post
operasi kanker payudara
(mastektomi) tentang penampilan
menurut 4 partisipan dari 5
partisipan yaitu merasa malu dan
minder, seperti kutipan hasil
wawancara mendalam berikut ini:
Partisipan 1
“gih ngraose wonten sing benten,
menawi badhe tindakan radi isin
kalih minder, napa melih menawi
kepanggih tiyang sing ngertos
utawi kenal akrab kalih kulo”
Terjemahan dalam bahasa
Indonesia: ya merasa ada yang
beda, ketika mau bepergian agak
malu dan minder, apalagi ketika
bertemu dengan orang yang tahu
atau akrab dengan saya.
Partisipan 2
“ya ngerasa malu mas, kalo mau
keluar pergi ngerasa ada yang
beda”
Partisipan 3
“dengan kondisi yang saya
alami, malu dan minder jelas ada
mas, tapi sebisa mungkin saya
kendalikan. Dan itu kadang bisa,
kadang tidak”
Partisipan 5
“dari segi penampilan ngga
begitu, tapi kalo mungkin ketemu
sama tetangga ngerasa sedikit
malu, sempet minder juga”
Ada salah satu partisipan
yang menyampaikan bahwa
dirinya merasa biasa, seperti
kutipan hasil wawancara berikut
ini:
Partisipan 4
“rasane biasa bae mas. Anu aku
wonge cuek sih dadi ngerasa
biasa, ora sing kepriwe lah”
Terjemahan dalam bahasa
Indonesia: rasanya biasa saja
mas. Saya orangnya cuek jadi
merasa biasa, tidak yang seperti
apa lah.
2. Potensi Tubuh
Persepsi pasien post
operasi kanker payudara
(mastektomi) tentang potensi
tubuh yaitu melakukan aktifitas
seperti biasa sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki,
seperti kutipan hasil wawancara
mendalam berikut ini:
Partisipan 1
“menawi kegiatan kulo sebagai
ibu rumah tangga tah biasa,
masak, beres-beres umah, nyapu,
ngepel lan liyane biasa.”
Terjemahan dalam bahasa
Indonesia: kegiatan saya sebagai
ibu rumah tangga biasa, seperti
masak, membereskan rumah,
menyapu, mengepel dan lainnya
biasa.
Partisipan 2
“kegiatan sehari-hari saya
lakukan sebagaimana biasa
mas.”
Partisipan 3
“ketika setelah operasi ± 1
bulan, pekerjaan sehari-hari
saya dibantu oleh keluarga,
karena masih dalam proses
perawatan. Tapi setelah itu,
pekerjaan sehari-hari rumah
tangga saya lakukan seperti
biasa”
Partisipan 4
“Alhamdulillah ya biasa mas,
nyambet gawe lunga-lunga meng
ngendi lah. Aku wonge jarang
nang umah”
Terjemahan dalam bahasa
Indonesia: Alhamdulillah biasa
mas, bekerja dan bepergian
kemana lah. Saya orangnya
jarang dirumah.
Partisipan 5
“ngga ada mas, biasa. saya
melakukan aktifitas sehari-hari
seperti biasa”
3. Fungsi/ Peran Diri
Persepsi pasien post
operasi kanker payudara
(mastektomi) tentang fungsi/
peran diri yaitu, merasa canggung
kepada suaminya ketika
melaksanakan peran sebagai istri
dan mampu berinteraksi sosial
dengan masyarakat seperti biasa
seperti kutipan hasil wawancara
mendalam berikut ini:
Partisipan 1
“………… nanging radi ngraos
canggung menawi kalih bojo
kulo, mas gih ngertos piyambek
pripun lah. gih niku wau radi
canggung mawon, anu dereng
terbiasa napa gih. Hmmmm,
menawi wonten arisan napa
kegiatan RT kulo gih nderek
kados biasa mas”
Terjemahan dalam bahasa
Indonesia: ………….. tapi agak
merasa canggung ketika dengan
suami saya, mas ya tahu sendiri
lah. Ya itu tadi agak canggung
saja, belum terbiasa apa ya.
Hmmmm, ketika ada arisan atau
kegiatan RT saya ya ikut seperti
biasa mas.
Partisipan 3
“kewajiban sebagai seorang istri
saya jalankan sebagaimana
mestinya, namun saya sendiri
yang membatasi. Ketika sedang
melakukan hubungan, saya
menutupi area bekas operasi,
jadi sebisa mungkin jangan
sampai terlihat, disamping saya
malu, saya juga khawatir akan
merubah suasana. Alhamdulillah
sampai sekarang suami saya
tidak pernah menyinggung atau
protes dengan sikap saya. Ada
kegiatan arisan dan kumpulan
ibu PKK. Saya sih ikut seperti
biasa”
Partisipan 4
“sempet ngerasa minder sih,
Alhamdulillah aku bersyukur mas
duwe bojo sing gelem aweh
semangat aring aku kawit urung
operasi tekan siki, tapi mungkin
kuwe juga salah sijine sing gawe
aku ngerasa biasa. Nek srawung
karo tanggane ya biasa”
Terjemahan dalam bahasa
Indonesia: sempat merasa minder
sih, Alhamdulillah aku bersyukur
mas punya suami yang selalu
memberi semangat dari sebelum
operasi sampai sekarang, tapi
mungkin itu juga salah satu yang
membuat saya merasa biasa.
Ketika ketemu dengan tetangga
ya biasa.
Ada satu partisipan yang
belum berkeluarga, dan
menyampaikan merasa minder
kepada pasangannya atau sering
disebut dengan pacar dan merasa
malu juga kepada tetangga
dilingkungan masyarakat seperti
kutipan wawancara berikut:
Partisipan 5
“oh kalo sama mamas saya,
terutama pacar yah saya sempet
mandan minder sih. Soale mbok
dia nya kecewa atau gimana, tapi
daripada ngenteni besok-besok
ya saya jujur dari awal. Sama
tetangga sempet ada rasa malu,
tapi lama-lama terbiasa”
Sedangkan partisipan lain
ada yang tidak terkaji mengenai
fungsi atau peran dirinya sebagai
istri, dikarenakan sudah cerai dan
tidak tinggal bersama suami.
Interaksi dilingkungan
masyarakat juga kurang, seperti
kutipan wawancara berikut:
Partisipan 2
“saya dirumah sendiri mas,
sudah lama berpisah dengan
suami ± 12 tahun. Dan anak-
anak saya juga ikut suami saya.
Saya dirumah dengan keponakan
saya. Paling ya itu mas kegiatan
posyandu, tapi saya jarang
datang, saya lebih seneng
dirumah.kecuali ada yang ngajak
saya ikut posyandu.”
4. Ukuran dan Bentuk Tubuh
Persepsi pasien post
operasi kanker payudara
(mastektomi) tentang ukuran dan
bentuk tubuh yaitu semua
partisipan merasa sedih, malu,
kaget bahkan sampai frustasi
(drop) dengan keadaan fisik yang
dirasakan tidak sempurna lagi
dan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkannya, seperti kutipan
hasil wawancara mendalam
berikut ini :
Partisipan 1
“operasi ne kulo kan diangkat
tapi namung setunggal be mboten
sedanten, menawi mirsani
piyambek gih sing setunggal
wonten bekas operasine, kulo
kadang sempet nelangsa
piyambek”
Terjemahan dalam bahasa
Indonesia: operasinya saya
diangkat tapi hanya satu, itu juga
tidak semua, ketika melihat
sendiri yang satu ada bekas
operasinya, terkadang saya
sempat sedih sendiri.
Partisipan 2
“ya sedih mas, walaupun
ketutup dan ga keliatan dari
luar”
Partisipan 3
“saya malu mas, jangankan
suami saya wong saya sendiri
kalo ganti baju juga ga berani
bercermin, rasanya beda”
Partisipan 4
“sempet mandan kaget sih mas,
dadi ana bekase. Tapi bare ya
biasa. Kaya sing aku ngomong
mau, aku wonge cuek mas”
Terjemahan dalam bahasa
Indonesia: sempat agak kaget sih
mas, jadi ada bekasnya. Tapi
setelahnya ya biasa. Seperti yang
saya bilang tadi, saya orangnya
cuek mas.
Partisipan 5
“kalo saya yang diangkat
sebelah kanan. Sempet drop,
mandan kaget setelahnya mas”
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
dan analisa data yang telah dilakukan
maka dapat diambil kesimpulan untuk
penelitian yang berjudul persepsi
pasien post operasi kanker payudara
(mastektomi) tentang gambaran diri
di Kecamatan Gombong yaitu
penderita menilai gambaran dirinya
secara negatif, yang terdiri dari
penampilan merasa malu dan minder,
fungsi dan peran dirinya merasa
canggung terhadap suami dan merasa
sedih, malu, kaget bahkan frustasi
dengan keadaan fisiknya.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian
yang berjudul persepsi pasien post
operasi kanker payudara (mastektomi)
tentang gambaran diri, maka peneliti
memberikan saran kepada:
1. Bagi Penderita
Bersikap positif, optimis dan selalu
bersyukur dengan apa yang ada
dan sudah terjadi. Anggaplah
tindakan operasi kanker payudara
yang dilakukan adalah salah satu
pengobatan dan itu untuk kebaikan
penderita, walaupun ada dampak
negatif yang ditimbulkan yaitu dari
segi psikologis.
2. Bagi Keluarga
Memberikan dukungan kepada
istri, anak atau saudara yang
menderita kanker payudara
terutama dari segi psikologis. Hal
ini akan membuat penderita
merasa tidak dibedakan dan lebih
dianggap oleh keluarganya,
sehingga tetap dapat menjalani
kehidupan dengan baik tanpa
memandang dirinya yang merasa
fisiknya tidak sempurna.
3. Bagi Akademik
Operasi kanker payudara
memberikan dampak terhadap
penderitanya, baik dari segi fisik
maupun psikologis. Bidang
keperawatan perlu memberikan
pendidikan terhadap calon perawat
untuk merawat pasien nantinya,
tidak hanya dari fisik tetapi juga
psikologisnya.
4. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini hanya meneliti
persepsi pasien post operasi kanker
payudara (mastektomi) tentang
gambaran diri, sehingga perlu
dilakukan pengembangan
penelitian lebih lanjut tentang
komponen konsep diri yang lain
meliputi ideal diri, harga diri,
peran dan identitas diri bahkan
interaksi sosialnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ananto, S.MARS.2003.For Never
Ending Wars Against
Cancer.Dikutip jumat, 7
oktober 2011 pukul 20.30
WIB
http://www/.detak.org/article
s.php?id=14
Arikunto, S.2006.Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik
(Rev Ed).Jakarta: Rineka
cipta.
Baradero, M.Dkk.2007.Seri Asuhan
Keperawatan Pada Klien
Kanker.Jakarta: EGC.
Brunner &
Suddart.2002.Keperawatan
Medical Bedah (3rd
ed).Jakarta: EGC.
Chris, N.S.2008.Gambaran Konsep
Diri Wanita Penderita
Kanker Payudara Pasca
Tindakan Operatif.Jurnal
keperawatan.Dikutip pada
rabu, 10 oktober 2011 pukul
19.20 WIB dari
http://library.gunadarma.ac.i
d/index.
php?appid=penulisan&sub=d
etail&npm=10501208&jenis
=d3filkom
Danim, S.2002.Menjadi Peneliti
Kualitatif.Bandung: CV
Pustaka Setia.
Hartati, A.2008.Skripsi: Konsep Diri
Dan Kecemasan Wanita
Penderita Kanker Payudara
Di Poli Bedah Onkologi
Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik
Medan.Medan : Fakultas
Kedokteran Universitas
Sumatra Utara.
Hartono, S.2007.Citra Diri Sukses.
Dikutip pada sabtu, 08
oktober 2011 pukul 17.10
WIB dari
http://www.andriewongso.co
m/awartikel-43-
Artikel_Anda_Citra_Diri_Su
kses
Hawari, D.H.2004.Psikiater Kanker
Payudara, Dimensi
Psikoreligi.Jakarta: balai
penerbit FKUI.
Luwina, N.S.2006.Stress
Meningkatkan Resiko
Timbulnya Kanker
Payudara. Dikutip pada
jumat, 07 oktober 2011
pukul 20.30 WIB dari
http://www.kalbe.co.id/index
.php?mn=news&tipe=detail
&detail=19759
Mardiana, L.2008.Kanker Pada
Wanita; Pencegahan Dan
Pengobatan Dengan
Tanaman Obat (5th
ed).Jakarta: Panebar
Swadaya.
Moleong, Lexy J.2011.Metodologi
Penelitian Kualitatif (Rev
Ed).Bandung: Remaja
rosdakarya.
Notoatmodjo.2003.Dalam Indonesian
Nursing. Dikutip pada jumat,
07 oktober 2011 pukul
20.50 WIB dari http://keluargabahagia.epajak.org/managemen/pentingnya-citra-
diri-positif-pada-remaja-316
Nursalam.2003.Konsep Dan
Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu
Keperawatan.Jakarta:
Salemba Medika.
Poerwandari, E.K.2005.Pendekatan
Kualitatif untuk Penelitian
Perilaku Manusia (3rd
ed).Jakarta: Perfecta.
Potter, P.2006.Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,
Konsep Dan Praktek (4th
ed).Jakarta: EGC.
Rakhmat, J.2007.Psikologi
komunikasi.Cetakan ke-
16.Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ramli, M. et all.2005.Deteksi Dini
Kanker.Jakarta: FKUI.
Rohmawati, D.2011.Skripsi :
Hubungan Faktor Risiko
Riwayat Keluarga Dengan
Kejadian Kanker Payudara
Pada Wanita Di Rsud Dr.
Moewardi Surakarta.
Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Saputro, S.2007.Sosiologi
Masyarakat.Jakarta: Citra
Remaja.
Saryono.2010.Metodologi penelitian
kualitatif dalam bidang
kesehatan. Jogjakarta: Nuha
medika.
Sidohutomo.2008.Kanker Payudara.
Dikutip pada jumat,
07 oktober 2011 pukul
20.30 WIB dari
http://bima.ipb.ac.id/wanita/k
ankerpayudara.html
Siswanto.2007.Kesehatan Mental:
Konsep, Cakupan Dan
Perkembangan. Jakarta:
ANDI Yogyakarta.
Sunaryo.2002.Psikologi Untuk
Keperawatan.Jakarta: EGC
Sugiyono.2010.Memahami Penelitian
Kualitatif.Bandung:
Alfabeta.
Suliswati, et all.2005.Konsep Dasar
Keperawatan Kesehatan
Jiwa.Jakarta: EGC
Tadabbur.2008.Konsep Diri dalam
Pendidikan.Jakarta: Arcan
Tarwoto &
Wartonah.2003.Kebutuhan
Dasar Manusia & Proses
Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Willet, dkk.2005.Faktor Resiko Yang
Menyebabkan Kanker
Payudara. Bandung:
Penerbit Tarsito.
Zaenuri, A.2007.Psikologi
Keperawatan.Kebumen:
LP3M STIKes
Muhammadiyah Gombong.