narasi perjuangan jabhatun nushrah - syamina.orgsyamina.org/uploads/reguler agustus...

20
1 Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015 Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah Analisis Video “The Heirs of Glory” Daftar Isi Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah 1 Kebangkitan Kembali Jihad 3 Pusat Jihad yang Siap Meledak 6 Abu Musab As-Suri 8 JN sebagai Front Al Qaeda 9 Lampiran Transkrip Video 11 ____________________________ Tentang Kami Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS merupakan sebuah lembaga kajian independen yang bekerja dalam rangka membantu masyarakat untuk mencegah segala bentuk kezaliman. Publikasi ini didesain untuk dibaca oleh pengambil kebijakan dan dapat diakses oleh semua elemen masyarakat. Laporan yang terbit sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu dari sekian banyak media yang mengajak segenap elemen umat untuk bekerja mencegah kezaliman. Media ini berusaha untuk menjadi corong kebenaran yang ditujukan kepada segenap lapisan dan tokoh masyarakat agar sadar realitas dan peduli terhadap hajat akan keadilan. Isinya mengemukakan gagasan ilmiah dan menitik- beratkan pada metode analisis dengan uraian yang lugas dan tujuan yang legal. Pandangan yang tertuang dalam laporan ini merupakan pendapat yang diekspresikan oleh masing-masing penulis. Untuk komentar atau pertanyaan tentang publikasi kami, kirimkan e-mail ke: [email protected]. Seluruh laporan kami bisa diunduh di website: www.syamina.org

Upload: vonhi

Post on 08-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

1

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah

Analisis Video “The Heirs of Glory”

Daftar Isi

Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah 1

Kebangkitan Kembali Jihad 3

Pusat Jihad yang Siap Meledak 6

Abu Musab As-Suri 8

JN sebagai Front Al Qaeda 9

Lampiran Transkrip Video 11

____________________________

Tentang Kami

Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari

Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS merupakan

sebuah lembaga kajian independen yang bekerja

dalam rangka membantu masyarakat untuk

mencegah segala bentuk kezaliman.

Publikasi ini didesain untuk dibaca oleh

pengambil kebijakan dan dapat diakses oleh

semua elemen masyarakat. Laporan yang terbit

sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu dari

sekian banyak media yang mengajak segenap

elemen umat untuk bekerja mencegah

kezaliman.

Media ini berusaha untuk menjadi corong

kebenaran yang ditujukan kepada segenap

lapisan dan tokoh masyarakat agar sadar realitas

dan peduli terhadap hajat akan keadilan. Isinya

mengemukakan gagasan ilmiah dan menitik-

beratkan pada metode analisis dengan uraian

yang lugas dan tujuan yang legal.

Pandangan yang tertuang dalam laporan ini

merupakan pendapat yang diekspresikan oleh

masing-masing penulis. Untuk komentar atau

pertanyaan tentang publikasi kami, kirimkan

e-mail ke: [email protected].

Seluruh laporan kami bisa diunduh di website:

www.syamina.org

Page 2: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

2

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

“Pada masa lalu, Islam telah mengalami

kemenangan gemilang yang menyeluruh. Islam

telah membuktikan keberadaannya saat

memerangi pasukan Barat: pertama, pada masa

Khulafa Rasyidin, yaitu ketika Suriah dan Mesir

dibebaskan dari kekuasaan Yunani yang telah

membebani mereka selama hampir seribu tahun,

dan kedua pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi dan

Mamalik saat mengusir Pasukan Salib dan Tatar,

yang dikalahkan dan dihinakan…

Sekarang (umat) Islam sedang tidur lelap. Namun,

situasi global dapat membangunkannya untuk

sekali lagi mengambil dominasi…. Semoga, ini tidak

terjadi.”

Arnold Toynbee, Sejarawan Inggris

Kutipan di atas merupakan pembuka dari video

yang dirilis oleh Jabhatun Nushrah (JN), cabang

resmi Al Qaeda (AQ) di Suriah. Video mini-

dokumenter berdurasi 43 menit ini berjudul

Waratsatul Majd (Pewaris Kemuliaan). Video

tersebut juga diberi judul “the Heirs of Glory”

dengan subtitle berbahasa Inggris. Video ini

menceritakan perjalanan sejarah Islam dari sudut

pandang yang tidak biasa secara mainstream. Salah

satu fragmen penting yang ditampilkan adalah

rekaman momen puncak dari Serangan 11

September dan klip audio dari pidato Usamah bin

Laden.1

Dalam video tersebut, JN menyoroti rekaman

Serangan 11 September setelah mengulang

peringatan yang pernah disampaikan oleh Bin

1 Video tersebut disosialisasikan pada tanggal 26 Juni 2015 melalui akun Twitter resmi JN @ManaraMorasel (sekarang @SHMM_9). Lihat: https://justpaste.it/Glory_1

Laden pada tahun 1998. Bin Laden menegaskan

pada waktu itu bahwa gabungan kekuatan “Salibis-

Zionis” bertanggung jawab atas "agresi" terhadap

negeri kaum muslimin. Pendiri Al Qaeda juga

menggambarkan kehadiran tentara AS di Jazirah

Arab, terutama selama Perang Teluk, d sebagai

bagian dari plot yang sukses untuk menguasai Bilad

Al-Haramain (Negeri Dua Tanah Suci), yaitu Mekah

dan Madinah.

"Jadi kami berusaha untuk mendorong umat Islam

sehingga mereka mau bangkit untuk

membebaskan negeri-negeri mereka dan

melakukan jihad di jalan Allah, dan untuk

menegakkan hukum Allah, sehingga Kalimah Allah

menjadi yang tertinggi," demikian yang Bin Laden

sampaikan dalam klip rekaman wawancara dengan

Al Jazeera pada tahun 1998.

Kemudian narator video juga menjelaskan, "Pesan-

pesan dari Syekh Usamah terus tersampaikan ke

Barat, yang meminta mereka agar menghentikan

dukungan kepada orang-orang Yahudi di Palestina.

Dia mengajak mereka berkali-kali untuk

menghentikan penjarahan kekayaan umat Islam

dan agar meninggalkan Jazirah Arab."

Klip video dari serangan terhadap menara kembar

World Trade Center (WTC) muncul dalam video

seiring perkataan narator, "Namun, Amerika

bersikeras dan arogan. Dengan demikian, pilihan

untuk merespons dengan cara yang sama

ditemukan sebagai solusi yang paling efektif.

Dengan demikian, Barat jadi tahu bahwa umat

Page 3: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

3

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Islam tidak akan pernah tinggal diam untuk

kejahatan yang dilakukan terhadap mereka, dan

bahwa mereka akan menolak penindasan dan

tirani."

Video dokumenter JN ini secara tidak langsung juga

menyajikan bantahan atas isu dan spekulasi bahwa

kelompok ini akan memutuskan hubungan dengan

Al-Qaeda. Mengingat peran penting JN dalam

perlawanan rakyat Suriah menentang rezim Bashar

Al-Assad, sebagian kalangan mencoba menutupi

atau menganjurkan JN untuk memutuskan

hubungannya dengan Al Qaeda.

Sejak awal tahun ini, sumber-sumber yang ada di

lingkungan mujahidin Suriah telah mengklaim

bahwa JN akan meninggalkan Al Qaeda. Salah satu

akun bahkan menyatakan bahwa Al Qaeda akan

membubarkan sepenuhnya. Klaim-klaim seputar

isu tersebut tampaknya mengabaikan bukti primer

dari sumber utama yang mengindikasikan tidak

benarnya isu tersebut. Termasuk fakta bahwa

beberapa petinggi JN membantah bahwa

perpisahan JN dan Al Qaeda sedang tertunda. Yang

jelas, kelompok-kelompok jihad global di luar

Suriah secara terbuka menyatakan kesetiaan

kepada Al Qaeda.

Tiga orang petinggi JN tampil dalam video resmi

mereka kali ini, yaitu Abu Sulaiman Al-Muhajir, Abu

Abdillah Asy-Syami, dan Abu Firas As-Suri.

Abu Sulaiman berpindah dari Australia untuk

mengambil bagian dalam upaya mediasi yang gagal

antara kelompok Daulah Islamiyah (the Islamic

State/IS) dan kelompok jihad kompetitornya. Pada

bulan Mei, ia pernah ditanya tentang rumor

perpisahan pada timeline Twitter-nya, yang dengan

segera akunnya (@abusulayman01) diblokir. Abu

Sulaiman membantah langsung bahwa JN akan

meninggalkan Al Qaeda. Ia mengatakan bahwa

kelompok tersebut memiliki baiat (sumpah setia)

untuk Aiman Azh-Zhawahiri dan sumpah ini hanya

dapat dibatalkan dengan seizinnya. Sebuah

screenshot dari salah satu tweet Abu Sulaiman

dapat dilihat di bawah ini.

.

Adapun Abu Firas As-Suri ialah veteran Al Qaeda

yang disalurkan dari Yaman ke Suriah setelah

revolusi meletus. Kemudian ia menjabat sebagai

salah satu juru bicara resmi yang terkemuka di

antara seluruh jajaran JN.

Kebangkitan Kembali Jihad

Sementara sebagian seruan jihad hari ini berfokus

pada keuntungan taktis, atau dalam kasus IS

dengan gambaran yang identik dengan

“kengerian”, JN justru mengambil pendekatan yang

berbeda dalam "The Heirs of Glory". Produksi video

ini tampak dimaksudkan untuk mengaitkan upaya

jihad saat ini di Suriah dengan usaha yang sudah

lama berjalan untuk mengembalikan kegemilangan

masa lalu ketika Khilafah Islamiyah tegak.

Page 4: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

4

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Video dibuka dengan kutipan dari sejarawan

Inggris Arnold Toynbee, yang menulis bahwa

"Islam sedang tidur nyenyak." (“Islam is in a deep

slumber”). Toynbee menyimpulkan bahwa "situasi

global sewaktu-waktu dapat membangunkannya

untuk mendominasi sekali lagi." Kutipan dari

Toynbee juga mengungkapkan, "Mudah-mudahan,

ini tidak akan terjadi." Tapi, Al Qaeda dan umat

berharap itu bakal terjadi, dan mereka terus

bekerja untuk menghidupkan kembali khilafah

meski butuh waktu lama.

“Melalui video ini kami berupaya untuk

menggambarkan bahwa, meskipun masa

keterpurukan kita telah berlangsung selama

hampir dua abad, dahulu kita pernah memipin

dunia ini selama lebih dari dua belas abad,” kata

seorang jubir JN di awal video. “Pihak Barat sangat

bernafsu untuk menyebarkan kekalahan psikologis

di antara pemuda muslimin."

JN berpendapat bahwa "umat Islam telah

mengetahui bahwa umat kita saat ini, terutama

setelah revolusi (Arab Spring), telah mulai

mendefinisikan kembali tonggak kebangkitan

peradaban."

Penggunaan kata "kebangkitan" (inbi’ats) bukanlah

kebetulan semata. Publikasi berbahasa Inggris

terbaru dari As-Sahab, sayap media resmi Al

Qaeda, memberi nama majalahnya yang berbahasa

Inggris dengan nama Resurgence (Kebangkitan

Kembali), yang membawa pesan bahwa Al Qaeda

merupakan motor revolusi Islam global. Produser

video panjang untuk hari ketika kekuasaan khilafah

yang membentang di seluruh wilayah yang luas.

Hal ini dapat dilihat pada screenshot di bawah.

Perbandingan dengan peta wilayah Khilafah Islamiyah

per 750 M. (Wikipedia)

Dalam video tersebut, JN menggambarkan bahwa

para pemimpin Al Qaeda dan anggotanya sebagai

pewaris ideologis dari berbagai kelompok jihadis

lain yang berusaha untuk mengusir pengaruh asing

dari Dunia Islam dan mengembalikan Khilafah

Islamiyah.

Page 5: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

5

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Salah satu tokoh jihadis tersebut adalah Dr.

Abdullah Azzam, sosok pelopor yang

membangkitkan kesadaran jihad sejak tahun 1980-

an. Ia adalah guru sekaligus sahabat dekat Usamah

bin Ladin. Dalam kutipan dari rekaman arsip JN, Dr.

Abdullah Azzam mengatakan, "Tiga abad yang lalu,

mereka berencana dan melakukan upaya sampai

mereka mampu (untuk) menggulingkan khalifah

muslim." (Lihat screenshot di bawah.)

Syekh Azzam mengatakan kepada pendengarnya,

"Akhirnya mereka merasa lega dari ‘hantu’ yang

menakut-nakuti mereka siang dan malam, dan

mengejar mereka ketika tidur dan ketika

terbangun, yang meninggalkan mata mereka saat

tidur serta membuat mereka merinding setiap kali

mereka ingat khilafah. Seluruh dunia sepakat

bahwa khilafah tidak pernah dapat izin untuk

bangkit kembali."

Dr. Abdullah Azzam meninggal pada tahun 1989.

Pembunuhnya sampai hari ini sulit untuk

diidentifikasi secara pasti. Namun, kata-katanya

masih membawa pengaruh besar hari ini, seperti

yang terlihat pada pencantuman dalam video JN

kali ini. Tokoh yang kurang dikenal lainnya juga

dimasukkan dalam mini-dokumenter ini, termasuk

Muhammad bin Abdul Karim Al-Khatthabi (yang

berjuang melawan pasukan Eropa di Maghrib pada

awal 1920-an) dan Umar Al-Mukhtar ("yang

berjihad di jalan Allah terhadap pendudukan Italia

[di Libya] dan menyebabkan mereka menderita

banyak kerugian pada rentang 20 tahun sampai ia

ditangkap setelah terluka").

Selanjutnya, ada Imam Syamil dan cucunya (yang

menentang "pendudukan Tsar Rusia” kemudian

“pendudukan Komunis " di Kaukasus Islam. Juga,

Izzuddin Al-Qassam (yang berjuang menentang

pendudukan Prancis di Suriah, "klien Alawiyah",

serta "pendudukan Inggris dan Yahudi di Palestina

sampai ia meraih syahadah pada tahun 1935.")

Situasi berubah. Namun, sepertinya negara-negara

Barat hanya berkenan menyerahkan kekuasaan

kepada para penguasa lokal. Menurut JN, ini

berarti bahwa Barat kini memerintah secara tidak

langsung. "Pemberontakan melawan pendudukan

muncul di banyak negeri Muslim yang memaksa

pendudukan untuk mengubah cara mereka; dari

pendudukan militer langsung dengan pekerjaan

tidak langsung, politik, dan ekonomi, setelah jalan

dimuluskan untuk tahap pascamiliter," kata narator

video.

"Fase pascamiliter" ini pada pertengahan abad ke-

20 melihat pengenalan konstitusi berdasarkan

prinsip Barat, sebagai lawan hukum syariah. Tetapi,

generasi baru jihadis yang menentang kekuatan-

kekuatan yang didukung Barat, termasuk Sayyid

Quthub, seorang ideolog utama yang berasal dari

Page 6: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

6

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Ikhwanul Muslimin, Mesir. Klip penuntutan Quthub

di Mesir ditayangkan dalam video. (Lihat

screenshot di bawah).

"Di antara para pemimpin kebangkitan yang penuh

berkah, muncullah Sayyid Quthb, yang

mengobarkan perang terhadap konstitusi buatan

manusia, dan melalui tulisan-tulisannya

menyerukan undang-undang syariah dan

memberikan contoh terbesar melalui pengorbanan

dan ketabahan di atas agama sampai ia dihukum

mati dengan cara digantung pada tahun 1966,"

kata narator video.

"Ini setelah ia menolak untuk mencapai

kesepakatan dengan rezim Mesir dalam tawar-

menawar untuk meringankan hukumannya. Dia

menjawab tawaran mereka dengan mengatakan,

'Jari telunjuk yang membuktikan keesaan Allah

dalam shalat tidak akan pernah menulis satu kata

pun ketundukan terhadap aturan thaghut'."

Pujian JN untuk Sayyid Quthb tidaklah

mengherankan. Selama bagian kedua dari

wawancara dengan Al Jazeera, yang disiarkan

sekitar sebulan sebelumnya, Amir JN Abu

Muhammad Al-Jaulani mengatakan bahwa

organisasinya mengajarkan salah satu buku Quthb

di sekolah-sekolah yang mereka kelola di Suriah.

Menurut JN, sosok lain seperti Qutb adalah Syekh

Marwan Hadid, yang "meyakini bahwa ujian seperti

Partai Baath Suriah tidak dapat dihadapi kecuali

melalui jihad." Hadid mendirikan "Thali’ah

Muqatilah" dan "memulai usahanya di jalan jihad”,

tetapi kemudian ditumpas oleh tank-tank Partai

Baath pada tahun 1965. Dia mencoba lagi pada

tahun 1970 hingga tertangkap kemudian digantung

pada tahun 1975. "

Pusat Jihad yang Siap Meledak

JN menjelaskan bahwa pada awal 1980-an,

"gerakan jihadi tampil menantang rezim-rezim itu

dengan kekuatan senjata," tetapi "belum berhasil

mencapai tujuan mereka akibat bentrokan dengan

rezim yang brutal dan tidak seimbang, yang

didukung oleh kekuatan kaum kafir global."

Ini "upaya terutama berakhir pada penangkapan

dan pemenjaraan sampai jihad Afghanistan

melawan Rusia, ketika umat Islam, dari berbagai

lapisan masyarakat, menjawab panggilan Jihad.

Dan tanah Afghanistan menawarkan kesempatan

untuk mengumpulkan para mujahidin dunia.

Rekaman ikonik dari Aiman Azh-Zhawahiri di dalam

sel Mesir ditampilkan untuk menekankan

kegagalan upaya pra-Afghanistan ini. (Lihat

screenshot di bawah.)

Page 7: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

7

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Konsep “pusat jihad” menyatakan bahwa

mujahidin, melalui kekuatan iman mereka sendiri,

mengusir Soviet dari Afghanistan pada 1980-an,

yang menyebabkan runtuhnya kekaisaran Soviet.

Video JN mengulangi penekanan ini, meskipun

banyak faktor lain yang bukan primer bisa

disebutkan.

Abu Firas As-Suri (lihat: foto di atas), veteran Al

Qaeda yang menjadi juru bicara JN itu,

menjelaskan kepada pemirs tentang pentingnya

kekalahan Uni Soviet dari perspektif jihadis.

"Sebenarnya, kemenangan mujahidin melawan

Rusia memiliki banyak efek. Saat itu Rusia dianggap

sebagai negara yang paling kuat kedua di dunia,

bahkan beberapa menganggapnya yang paling

kuat," kata Abu Firas. “Rusia dengan bangga

mengatakan bahwa mereka memiliki senjata nuklir

yang secara teori memiliki potensi untuk

menghancurkan Amerika sebanyak 280 kali,

sementara kita hanya ingin menghancurkannya

sekali.”

“Saudara-saudara kami, para mujahidin suci,

menghancurkan raksasa ini,” kata Abu Firas. “Ini

memberikan harapan dan kehidupan dalam jiwa

muslimin di seluruh penjuru dunia. Para Muslim

sanggup, jika ia berjihad dan bergantung pada

imannya, untuk mencapai banyak hal besar.”

Ikhtiar mujahidin di Afghanistan sebagai kunci

hanyalah satu bagian dari penggambaran dalam

video. Abu Firas menjelaskan bahwa apa yang Al

Qaeda berusaha untuk lakukan adalah

menyebarnya revolusi di seluruh dunia di mana

mayoritas Muslim berada. Hal ini agak berbeda dari

penjelasan sebagian analis Barat, yang sering

menggambarkan Al Qaeda sebagai kelompok yang

“secara dangkal” hanya berfokus pada menyerang

AS dan sekutunya.

Selama beberapa dekade setelah jatuhnya khilafah,

"konsep jihad di Syam absen dari pikiran orang,"

kata Abu Firas. "Tidak ada yang mendengar

tentang kata jihad. Pada kenyataannya, Syam

dianggap sebagai salah satu jantung wilayah yang

paling penting di Dunia Islam karena kedekatannya

dekat dengan Palestina, ke Hijaz (Arab Saudi), dan

berada di pusat dunia Islam. "

Abu Firas kemudian memperkenalkan pemirsa

pada konsep "pusat jihad yang siap meletus,"

bukan hanya di Syam, tapi di tempat lain. Dan ia

menarik pada pemikiran Marxis untuk menjelaskan

apa yang dimaksudkannya."

Page 8: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

8

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Keberadaan pusat jihad terus meletus di Syam

sangat penting sehingga orang terus mendengar

tentang jihad," kata Abu Firas. “Bahkan teoris Barat

seperti Regis Debray dari Prancis, penulis

Revolution in the Revolution mengonfirmasi

perlunya pusat revolusi yang meletus secara

berkelanjutan agar revolusi terus berlangsung.”

Buku Debray adalah buku tentang perang gerilya,

terutama di Amerika Latin, dan menjadi rujukan

pendekatan revolusioner yang digunakan oleh

sayap kiri radikal pada pertengahan abad ke-20.

Abu Firas mengatakan bahwa “jelas dia bukan

teladan kita untuk dicontoh, begitu pula Castro

ataupun Guevara, tapi ini adalah fakta.” Dengan

demikian, penjelasan teori revolusi telah

memberikan banyak pelajaran bagi jihadis. Seperti

yang diketahui dari berbagai sumber—termasuk

Dokumen Abbottabad—bahwa Al Qaeda telah

mempelajari Che Guevara, Mao, dan revolusioner

politik lainnya dalam rangka lebih memahami kunci

keberhasilan dan kegagalan mereka.

"Fakta" tesis Debray "menjadi bukti dari apa yang

disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi

wasallam," kata Abu Firas. “Dalam hadits yang

diriwayatkan oleh Muslim: “Akan terus ada

kelompok dari Umatku yang akan berperang di

jalan Allah, mereka tidak akan disakiti oleh mereka

yang menentang mereka.”

Abu Firas mengatakan ini berarti bahwa "akan

tetap ada kelompok jihadi yang berperang di Dunia

Islam, pusat untuk meletusnya jihad," sehingga

"orang-orang terus mendengar bahwa ada jihad di

Mesir dan Aljazair! Ada jihad di Kashmir dan India!

Ada jihad di Afghanistan!"

"Ide dari jihad secara praktik diterapkan dan terus

meletus serta dilaksanakan," kata Abu Firas.

“Bukan hanya menjadi sesuatu yang kita baca di

buku sejarah, bahwa zaman dahulu nenek moyang

kita biasa berjihad… tidak!”

Abu Musab As-Suri

Saat ini sosok Abu Musab As-Suri diperkirakan

sedang dipenjara di Suriah sejak penangkapannya

di Pakistan pada tahun 2005. Abu Musab

merupakan salah satu pemikir jihad berpengaruh

dalam 25 tahun terakhir dan masih sangat

dihormati di kalangan Al Qaeda. Kutipan panjang

dari Abu Musab dari karya pentingnya, Da’wah Al-

Muqawamah Al-Islamiyyah Al-‘Alamiyyah (“Seruan

Perlawanan Islam Global") juga ditampilkan dalam

video ini. (Lihat screenshot di bawah).

Mengacu pada ungkapan yang sama seperti yang

direferensikan oleh Abu Firas, Abu Musab menulis,

"Karena Allah berfirman untuk melindungi agama-

Nya dan Kitab-Nya dan menjaga kebenaran,

senantiasa ada kelompok dalam umat Islam yang

Page 9: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

9

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

berjuang untuk agama, tidak memberi mudarat

orang-orang yang menghinakan mereka atau

orang-orang [yang] menentang mereka."

Oleh karena itu, menurut Abu Musab, "benih

Kebangkitan Islam dan kebangkitan yang diberkati

telah ditaburkan dari hari pertama setelah

jatuhnya khilafah, di berbagai madrasah

pemikiran." Semua “madrasah ini berupaya

menuju tujuan yang sama, yaitu kembalinya umat

Islam kepada agama, Syariah, dan hukum

Rabbnya."

Kemudian dalam video, JN menampilkan klip dari

Abu Musab menguraikan tema seputar ini dalam

salah satu kuliahnya. "Sekarang Kebangkitan Islam

sedang mencoba untuk menemukan solusi untuk

krisis kita," kata Abu Musab menjelaskan.

Sementara beberapa aktivis Islam berusaha

melakukan perubahan melalui cara lain, Abu

Musab dan Al Qaeda menyimpulkan bahwa ada

persoalan yang solusinya hanya dengan jihad. Abu

Musab mengatakan bahwa dia tidak meragukan

"niat yang baik" dari pihak lain yang berusaha

untuk mengakhiri "krisis" di dunia yang

berpenduduk mayoritas Muslim. Ia menambahkan

bahwa ia "menganggap niat mereka tulus."

Meskipun demikian, ia tidak sepakat. Hanya

jihadlah yang kemungkinan 'bisa berhasil dalam

membangkitkan sebuah daulah islamiyah. "Seperti

orang lain memiliki solusi yang diusulkan untuk

krisis, solusi kami adalah melalui senjata," kata Abu

Musab pendengarnya di rekaman video.

(Screenshot dapat dilihat di bawah).

Abu Musab melanjutkan, "Ini tidak akan selesai

tanpa senjata. Jenis krisis tidak bisa diselesaikan

tanpa senjata, karena ini adalah tentang

kekosongan pemerintahan, konflik dengan orang-

orang murtad, keberadaan tentara salib, yang

berarti keberadaan NATO, yang berarti pasukan

perang, adanya armada. Orang-orang Yahudi

berarti Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yang

berarti Mossad, berarti bencana. Isu-isu ini tidak

diselesaikan melalui reformasi spiritual atau

tarbiyah!"

JN sebagai Front dari Al Qaeda

JN menggunakan ceramah Abu Musab untuk

memperkenalkan Al Qaeda sebagai salah satu

organisasi jihad yang diciptakan untuk mengatasi

"krisis." JN tidak bersembunyi dari warisan al

Qaeda. Kelompok Abu Muhammad Al-Jaulani ini

sepenuhnya mencakup al Qaeda sebagai organisasi

induknya.

"Adapun orang-orang yang memilih untuk

mengangkat tangan, solusi untuk setiap satu dari

mereka adalah untuk tetap teguh pada medan

Page 10: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

10

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

perang mereka, membela kehormatan umat ini

terhadap [musuh], yang [telah] datang bersama-

sama dan sepakat untuk mencegah umat Islam

untuk bangkit kembali," kata narator JN.

"Di antara kelompok-kelompok yang berperang

adalah Al Qaeda, yang menganggap solusi untuk

fokus pada ‘kepala ular’ global, Amerika, dan

membuat langsung, kekuatan memukul mundur

menghadapi penghinaan mereka, sehingga dapat

menghentikan mengenai Muslim menjadi mudah

menangkap, menyerang mereka kapanpun dan di

manapun mereka tolong, tanpa memperhatikan

setidaknya konsekuensi. "

Pada poin ini JN juga memperkenalkan rekaman

arsip Bin Laden dan Azh-Zawahiri pada pra-11

September di Afghanistan. Klip Bin Laden dari

tahun 1998—tahun yang sama ia mendeklarasikan

front untuk menghadapi "Zionis dan Salibis),

adegan-adegan dari serangan 9/11 dan, terakhir

kutipan kata-kata penting dari Bin Laden.

Bagian terakhir dari video ini menunjukkan kutipan

kata-kata Bin Laden yang mengomentari Arab

Spring yang melanda Timur Tengah dan Afrika

Utara sesaat sebelum ia gugur pada Mei 2011.

"Jadi, kepada semua pejuang revolusi di seluruh

dunia, berpegang teguhlah dengan urusan Anda

dan berhati-hatilah dengan 'dialog.' Tidak ada jalan

tengah antara kebenaran dan kepalsuan, sekali-kali

tidak!"

Bin Laden memperingatkan, "Ingatlah bahwa Allah

telah menganugerahkan rahmat-Nya atas Anda

dengan hari ini, setelah itu akan datang yang lebih

baik. Anda adalah ksatria dan pemimpin saat ini. Di

tangan Anda ada kendali; umat telah

mempersiapkan Anda untuk hari yang

menakjubkan ini; melanjutkan perjalanan, dan

tidak takut kesulitan.... Perjalanan telah mulai ke

tujuan. Kebebasan telah berbaris tercantum dalam

[tekad]. Dan ketika memulai perjalanan mereka

dengan ikhlas, mereka tidak akan merasa lelah

atau pengorbanan mereka berhenti!"

JN percaya bahwa Revolusi Arab telah "diberi

hidup sekali lagi" dengan umat Islam. Dan

kelompok ini bangga untuk mewakili Al Qaeda

pada era baru ini. (F. Irawan)

Referensi:

Abu Mush’ab As-Suri, Da’wah Al-Muqawamah Al-

Islamiyyah Al-‘Alamiyyah, Minbar At-Tauhid wa Al-

Jihad, 2003.

Pieter van Ostaeyen, “Al-Manara al-Bayda: New video

by Jabhat an-Nusra: The Heirs of Glory”, 28 Juni 2015.

Thomas Joscelyn, “Al Nusrah Front celebrates 9/11

attacks in new video”, TheLongWarJournal, 29/6/ 2015.

* Link video terjemahan “The Heirs of Glory” dengan

subtitle berbahasa Indonesia bisa dilihat di:

http://www.kiblat.net/2015/08/03/video-edisi-

terjemah-heirs-of-glory-para-pewaris-kemuliaan

Page 11: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

11

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Lampiran: Transkrip Terjemahan Video

The Heirs of Glory (Para Pewaris Kemuliaan)

“Pada masa lalu, Islam telah mengalami

kemenangan gemilang yang menyeluruh. Islam telah

membuktikan keberadaannya saat memerangi

pasukan Barat: pertama, pada masa Khulafa

Rasyidin, yaitu ketika Suriah dan Mesir dibebaskan

dari kekuasaan Yunani yang telah membebani

mereka selama hampir seribu tahun, dan kedua pada

masa Shalahuddin Al-Ayyubi dan Mamalik saat

mengusir Pasukan Salib dan Tatar, yang dikalahkan

dan dihinakan…

Sekarang (umat) Islam sedang tertidur lelap. Namun,

situasi global dapat membangunkannya untuk sekali

lagi mengambil dominasi…. Semoga, ini tidak

terjadi.”

Arnold Toynbee, Sejarawan Inggris

Pihak Barat sangat bernafsu untuk menanamkan

kekalahan psikologis dalam benak pemuda-pemuda

Muslim, untuk mempertahankan negara Islam dalam

kemunduran dan tidak lagi bangkit. Selain itu,

mereka telah berupaya melalui strategi yang disusun

dengan teliti untuk mengakarkan budaya mereka di

dalam komunitas Muslim, serta untuk mengubah dan

menghilangkan sejarah nenek moyang kita. Telah

diketahui bahwa negara kita kini, terutama setelah

revolusi, mulai membangun ulang tonggak

kebangkitan peradaban.

Di sini di Al-Manarah Al-Baidha untuk Media Islam.

Kami yakin akan perlunya menyambungkan masa kini

dengan masa lalu, sehingga kami berharap video

dapat menelaah kembali beberapa buku sejarah yang

mengagumkan untuk melihat sejarah gemilang

hingga saat ini. Melalui video ini kami berupaya untuk

menggambarkan bahwa, meskipun masa

keterpurukan kita telah berlangsung selama hampir

dua abad, dahulu kita pernah memipin dunia ini

selama lebih dari dua belas abad.

Sebelum tiba misi dari penutup para nabi,

Muhammad bin Abdullah (SAW), terdapat dua

kekuatan dunia, yaitu Kekaisaran Romawi dan Persia.

Sementara Jazirah Arab merupakan negara yang jauh

di sana yang penduduknya suku-suku yang saling

berperang, dan yang menyembah berhala. Kaum

yang kuat menindas yang lemah, ketidaksenonohan,

dan korupsi tersebar secara terbuka di antara

mereka.

Mereka menolak untuk meninggalkan apa-apa yang

disembah oleh nenek moyang mereka dan mengikuti

apa yang Allah tunjukkan. Mereka menolak untuk

menganggap apa-apa yang Allah izinkan sebagai yang

diizinkan untuk mereka dan apa-apa yang Allah

larang sebagai yang dilarang untuk mereka.

Begitu juga dengan perkara moral lainnya, seperti

minum alkohol, perjudian, pemalsuan, pembunuhan,

pencurian, penguburan hidup-hidup bayi perempuan,

penggunaan harta anak yatim, penindasan yang

merajalela, serta pelanggaran yang tidak dibenarkan.-

Benar adanya bahwa kaum Quraisy sejak dulu

memuja berhala. Namun, kaum Quraisy, seperti

kaum yang tidak beriman lainnya terbagi menjadi dua

golongan, golongan penguasa dan pemimpin serta

golongan pengikut.

Mereka yang mempertahankan pemujaan berhala

merupakan golongan pengikut karena yang mereka

khawatirkan adalah perkara-perkara konkret.

Sementara untuk golongan pemimpin dan penguasa,

pemujaan berhala penting bagi mereka selama hal

tersebut mengamankan loyalitas dan kepatuhan dari

para pengikut mereka untuk mereka.

Pada kenyataannya, perkara penyembahan berhala

bukan merupakan hal utama yang meresahkan

mereka. tetapi hal utama bagi para pemimpin dan

Page 12: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

12

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

penguasa adalah kekuasaan. Siapa yang memegang

kekuasaan? Siapa yang memegang pemerintahan?

Seperti itulah keadaan Jazirah Arab sampai Allah

mengirim utusan-Nya, mengajak mereka kepada

tauhid, untuk membawa mereka keluar dari

kegelapan menuju cahaya, untuk mengatur hidup

mereka, memperbaiki akhlak mereka,dan

mengangkat mereka ke puncak peradaban dan

kemajuan di bawah syariah Yang Maha Penyayang.

Panggilan kepada tauhid ini menghasilkan generasi

istimewa, yang mana melalui usaha mereka, Allah

mencerahkan hati mereka dan membebaskan negeri

mereka. Mereka memerintah berdasarkan syariah

Allah, menyebarkan keadilan dan mengangkat

penindasan.

Ini merupakan generasi dari sahabat-sahabat yang

mulia, pencetak sejarah, pembangun negara, mereka

yang membangun kejayaan dan kehormatan untuk

negara Islam. Panggilan dari Rasulullah SAW

membesarkan generasi Al-Qur’an yang istimewa.

Perubahan yang fundamental terjadi dalam hati para

sahabat Radhiyalahu ‘anhum. Contoh paling nyata

adalah ‘Umar bin Al-Khattab (RA). Pada zaman

jahiliah, beliau adalah seorang Arab yang kasar dan

keras. Saat Umar (RA) menjadi seorang Muslim, Islam

mengubahnya.

Ajaran dari Rasulullah SAW mengubahnya. Begitu

pula persahabatannya dengan Rasulullah SAW, serta

yang beliau pelajari dari moral-moral Islam dan

kenabian. Umar menjadi contoh dari rahmat dan

kelembutan sampai pada titik beliau sangat takut

kepada Allah SWT.

Beliau juga khawatir tidak sanggup menunaikan hak-

hak muslimin dan juga hak-hak hewan. Beliau

mengatakan dalam salah satu pernyataannya yang

terkenal, “Seandainya ada kambing yang terporosok

di negeri Irak, aku takut Allah SWT akan bertanya

kepadaku kenapa aku tidak memperbaiki jalannya.”

Para sahabat yang mulia membawa misi untuk

menyebarkan agama ini, dan dimulailah penaklukan

Islam selama masa Khulafa Rasyidin. Karena itu,

cahaya dari panggilan Islam menyebar ke seluruh

Jazirah Arab, kemudian ke Negeri Syam dan Mesir,

dan mencapai Tunisia di barat, berlanjut ke Armenia

dan Azerbajian di utara, dan ke timur mencapai Irak,

daerah Sindh, dan Khurasan.

Perkara yang perlu dipertimbangkan mengenai

penaklukan ini adalah bagaimana muslimin penakluk

mampu membawa perubahan kepada masyarakat

dari negara-negara yang ditaklukkannya; sehingga

mereka mencintai dan mengadopsi agama barunya,

sampai menjadi agama yang mereka pertahankan

dan perjuangkan untuk disebarkan ke negara-negara

tetangga.

Dengan berakhirnya masa Khulafa Rasyidin, masalah

demi masalah mulai merayap masuk ke dalam tubuh

Negara Islam. Namun, semuanya cepat terkekang

kembali karena masih dekatnya masa tersebut

dengan masa kenabian.

Penaklukan Islam terus berlanjut selama masa

Khilafah Bani Umayyah dan negeri-negeri

dipersatukan. Para Muslimin mencapai Cina di timur,

Andalusia, Prancis Selatan di barat, dan sampai ke

Tembok Konstantinopel.

Bayangkan jangkauan negara itu; lebih besar dari

kerajaan manapun yang pernah manusia ketahui. Di

dalam jangkauan negara itu, bila Kekaisaran Romawi

dimasukkan, besarnya hanya akan mencapai sekitar

sepertiga atau setengahnya dari negara itu.

Selama Khilafah Umawiyah, para khalifahnya sendiri

ikut pergi berjihad dan mereka akan memerintahkan

putra-putra mereka untuk memimpin pasukannya.

Bukti paling nyata adalah aksi dari Hisyam bin Abdul

Malik bin Marwan, yang menahan gaji dari sanak-

saudaranya jika mereka tidak pergi berjihad melawan

Pasukan Salib Romawi.

Khilafah Bani Umayyah berdiri selama kurang lebih

90 tahun, di mana selama itu para Muslim berhasil

Page 13: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

13

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

meraih penaklukan-penaklukan yang besar, hingga

perintah Allah tiba dan mengakhirkan dinasti mereka,

yang kemudian diwarisi oleh Khilafah Abbasiyah yang

melanjutkan perjalanannya. Selama Khilafah

Abbasiyah, Islam terhormat dan bermartabat.

Diceritakan tentang seorang wanita Muslim yang

ditangkap di Amorium (Kekaisaran Byzantium). Dia

berteriak memanggil Khalifah Abbasiyah Al-

Mu’tashim, “Wahai Mu’tashim!”

Seorang prajurit Romawi menjawabnya (dengan

sarkastis), “Biarkan Al-Mu’tashim datang kepadamu

dengan kuda hitam putih.” Dan saat Al-Mu’tashim

mendengar berita itu, dia memerintahkan untuk

pasukannya disiapkan, termasuk 80 ribu kuda hitam

putih!

Al-Mu’tashim membawa kampanye terkenalnya,

yang diabadikan oleh penyair Abu Tammam dalam

puisinya, di mana ia berkata:

Pedang lebih nyata dalam berita daripada tulisan

manapun, pada ujungnya adalah batasan antara

kesungguhan dan gurauan.

Dan Baghdad menjadi ibukota timur, dan tujuan dari

orang-orang yang datang dari segala penjuru untuk

mencari ilmu.

Pada saat yang sama, Kordoba merupakan ibukota

dari Eropa serta pusat peradaban dan ilmu-

pengetahuan di Barat. Khilafah Umawiyah, jika

dipertimbangkan dengan benar, merupakan masa

penaklukan.

Khilafah Abbasiyah merupakan masa dari keunggulan

dalam perkembangan dan peradaban, terkenal

dengan perkembangan ilmiah di bidang ilmu agama

dan materi. Contohnya pada bidang ilmu agama,

mereka membuat perkembangan dalam ilmu syariah

Islam, dalam ilmu bahasa dan penyebaran dari empat

mazhab ilmu hukum Islam dan lainnya.

Selain itu, terdapat pula perkembangan dalam ilmu

dunia, yaitu ilmu kedokteran dan teknik dan bidang

lainnya. Jadi, dapat dikatakan Khilafah Abbasiyah

adalah masa keilmiahan, pembangunan intelektual,

arsitektur, dan juga seluruh aspek peradaban.

Khilafah Abbasiyah memasuki tingkat-tingkat

terakhirnya dan mulai kehilangan komponen-

komponennya yang jauh, yang menyebabkan

pemisahan dari beberapa emiratnya. Namun, mereka

tidak menghentikan sedikitpun pertarungannya

melawan pasukan Salib, yang berhasil memasuki

beberapa daerah di Syam.

Imaduddin Az-Zinki bangkit melawan mereka dan

bertempur di jalan Allah. Melanjutkan

perjuangannya, putranya, Nuruddin Al-Zinki,

menetapkan peraturan utama untuk jihad melawan

Pasukan Salib di Syam.

Shalahuddin Al-Ayyubi mengikuti jejak para Zinki dan

Ayyubi serta menyatukan Mesir dan Syam di bawah

satu panji, dan karena itu, Jerusalem bebas dari

tangan para Pasukan Salib pada tahun 583 H (1187

M). Dalam Perang Hittin sebagai puncak dari

perjuangan, yang bertahan selama lebih dari 40

tahun.

Percikan muncul di sana-sini, seperti Al-Muzhaffar

Qutuz dan Azh-Zhahir Baibars di Mesir yang bangkit

melawan serangan Tatar yang dipimpin oleh Hulagu,

yang hampir menghancurkan kekuatan Islam di

dunia. Mereka mendorong negara Islam untuk

bangkit dalam kewajiban mereka untuk berjihad dan

mempertahankan Islam sehingga Allah memberikan

mereka kemenangan melawan Kaum Tatar, mengirim

kembali mereka dalam usaha yang sia-sia setelah

pertempuran Ain Jalut.

Yusuf bin Tasyfin yang zuhud bangkit di tanah Al-

Maghreb, dan melaluinya Allah menyatukan Maghrib

Raya dan Andalusia. Demikianlah, beliau

mendapatkan kekuatan militer dan kekaguman dari

pada Muslim di daerah itu, setelah terbagi-bagi

menjadi kelompok dan negara bagian, dimanipulasi

oleh Pasukan Salib selama masa Thawa’if.

Page 14: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

14

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Pada abad ke-10 Hijriah Allah mengizinkan negara

Islam kembali bersatu di bawah satu panji. Khilafah

Utsmaniyah berhasil menyatukan Negara Islam di

bawah Khalifah Utsmaniyah Salim I setelah Pasukan

Salib ditaklukkan. Mereka telah menyerang pesisir

Negara Islam setelah mereka mengalahkan

Kekaisaran Byzantium dan menaklukkan ibukotanya,

Konstantinopel, sehingga kekuatan militer dari para

Muslim diperkuat sekali lagi.

Kaum muslimin bertambah dalam hal kekuatan dan

perluasan selama Dinasti Utsmaniyah, saat tanah

para Muslim dibersihkan dari Pasukan Salib. Mereka

mampu memasuki pedalaman Eropa sampai

mengepung Wina.

Sultan Utsmaniyah mungkin adalah orang yang paling

berkuasa pada abad ke-16 dan 17. Khilafah

Utsmaniyah mampu membentuk pasukan yang

sangat ditakuti Eropa. Masa Sulaiman dapat dilihat

sebagai periode waktu di mana Eropa sangat kagum

dan takut pada Khilafah Utsmaniyyah.

Pada masa Khilafah Utsmaniyah, muslimin memiliki

kehormatan yang tinggi. Pada waktu itu Laut

Mediterania dianggap sebagai Danau Utsmaniyah

(Islam). Juga pada Dinasti Utsmaniyah, Laut Merah

dianggap sebagai Laut Suci karena kedekatannya

dengan kedua Tempat Suci (Mekah dan Madinah),

serta kapal-kapal Pasukan Salib tidak diizinkan

masuk.

Untuk mengetahui seberapa besar kehormatan yang

dicapai para Muslim selama masa ini, Sang Perwira

Sultan Sulaiman Yang Agung biasa menulis awalan

suratnya dengan kutipan dari Al-Quran Al-Karim:

“Sesungguhnya ini adalah dari Sulaiman, dan ini

dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha

Penyayang.”

Ini menandakan tingkat dari kehormatan yang

dinikmati kaum Muslim selama masa itu

Cukup diketahui bahwa ketujuh negara dari daerah

Balkan masuk ke dalam negara Islam pada masa

Khilafah Utsmaniyah.

Bani Utsman terkenal dengan semangatnya yang kuat

untuk agamanya. Selama masa kekuatannya yang

menyebar hingga abad ke-19 Masehi, muslimin

berjalan dengan tegak dan bangga akan

hubungannya dengan negara Islam.

Jika Anda bertanya kepada orang Eropa manapun,

siapa itu orang-orang muslim, mereka akan

menjawab, “Orang-orang Turki,” “Orang-orang

Utsmaniyyah,” “Merekalah yang kami takuti.”

Namun, semakin menjauhnya Utsmaniyyah dari

bahasa Arab dan kecenderungannya terhadap ajaran

Sufi, dan juga penyebaran dari penindasan yang

menyebabkan negara mereka perlahan-lahan

menyimpang dari jalan yang lurus saat muncul faktor-

faktor yang menyebabkan kehancuran internal

negara dan kemudian kejatuhannya.

Terdapat cara-cara kehancuran, siapa yang

mengikutinya akan dihancurkan. Begitu pula ada cara

untuk membentuk pemerintahan, dan siapa yang

mengikutinya dapat memperolehnya.

Imam Ibnu Taimiyyah berkata, “Sesungguhnya Allah

memberikan pemerintahan kepada negara yang adil

meskipun ada orang-orang yang tidak beriman, dan

Dia tidak memberikan pemerintahan kepada negara

yang zalim, meskipun ada orang-orang Islam.” Ini

disebabkan ada cara-cara, dan cara-cara tersebut

datang dari Allah.

Negara Utsmaniyyah memilih jalan kehancuran:

penindasan semakin menyebar, pasukan Janissary,

pembunuhan saudara, hal-hal yang tidak dibenarkan.

Ini dan juga faktor-faktor lain berkontribusi besar

terhadap melemahnya kekhalifahan.

Disertai tambahan kekuatan-kekuatan baru yang

muncul di pertempuran seperti Inggris, Prancis, dan

Rusia. Target dari negara-negara tersebut adalah

menghancurkan Khilafah Utsmaniyah untuk

Page 15: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

15

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

membagikan tanahnya di antara mereka dan

menghancurkan sejarah serta kultur Islam dari benak

generasi masa depan.

Bagian Islam dan bagian Arab belum menemukan

sejarah mereka karena sejarah mereka dihancurkan

dengan sengaja pada masa kolonisasi. Sayangnya,

saat mereka menemukannya, adalah dalam bentuk

kepingan-kepingan sejarah.

Pasukan Salib Barat telah lama menyadari tingkat

kekuatan dan solidaritas dari peradaban Islam. Sejak

kekalahan mereka dalam Perang Salib, mereka

menyibukkan diri mereka dalam studi yang

terorganisir untuk mencari sumber kekuatan para

Muslim.

Mungkin apa yang dilaporkan oleh peneliti Amerika,

David Fromkin—dalam bukunya “Kedamaian untuk

Mengakhiri Seluruh Kedamaian”—memperjelas

beberapa usaha politisi Inggris di awal abad ke-20

untuk mengerti khilafah. Pemisahan antara otoritas

duniawi dan spiritual, yang terjadi pada Eropa abad

pertengahan, tidak terjadi dalam Dunia Islam.

Kitchener (dan lainnya) salah menganggap bahwa

khalifah merupakan pemimpin spiritual saja. Dalam

Islam, seluruh aspek kehidupan, termasuk

pemerintahan dan politik, termasuk ke dalam

pemerintahan Syariah, sehingga di mata muslim

Sunni, seperti Sultan Utsmaniyah dan Amir Makkah,

kekuasaan Khalifah meliputi menegakkan Syariah.

Yang tidak dilihat oleh Kairo Inggris adalah bahwa

khalifah juga merupakan amir: pemerintah dan

pemimpin di pertempuran dan juga imam dalam

ibadah.

Setelah Perang Salib, pihak Barat melihat bahwa

kaum Muslim tidak dapat dikalahkan dengan militer,

sehingga Prancis dan Inggris bersegera mencari

celah-celah dari dalam Kesultanan Utsmaniyyah,

sementara Rusia berusaha untuk memecah

Kesultanan secara militer. Prancis dan Inggris lama

berusaha keras untuk menghancurkan Kesultanan

Utsmaniyah, tetapi mereka menunggu waktu yang

tepat untuk melakukannya.

Prancis dan Inggris sama-sama memiliki rencana

untuk menghancurkan Kesultanan Utsmaniyyah.

Rencana dasar Prancis adalah untuk menjadikan

seorang Arab dari keturunan Rasulullah SAW,

membuatnya sebagai tokoh pemimpin yang penting,

dan menjadikan orang-orang Arab berkumpul

bersamanya untuk memulai revolusi melawan

Kesultanan Utsmaniyah, dengan Prancis sebagai

diktator yang mengatur pemimpin boneka tersebut.

Inggris mengetahui rencana ini, mencurinya dari

Prancis, dan memilih Syarif Husain untuk

menjalankan rencana yang sama. Mereka

meyakinkannya untuk melawan Utsmaniyah bersama

mereka, untuk membentuk Khilafah Arab, di mana

dia akan menjadi khalifah. Mereka memberinya

banyak janji (secara diam-diam) bahwa dia akan

menjadi amir dari Syam bagian Asia,

Perjanjian Sykes-Picot adalah persetujuan antara

Inggris dan Prancis yang dibuat pada sekitar

pertengahan perang mengenai bagaimana Timur

Tengah akan dibagi sesuai keuntungan mereka

masing-masing saat perang berakhir.

Ini adalah perjanjian yang esensial untuk dipegang

menurut Skyes, karena dia telah diberitahu oleh

teman-teman Arabnya di Kairo bahwa sangat penting

bagi Inggris mengetahui apa yang dapat mereka

berikan untuk pemimpin Arab yang diharapkan,

Syarif Hussein. Sebelum mereka tahu apa yang dapat

mereka berikan untuknya, mereka harus tahu apa

yang mereka berikan untuk Prancis.

Perjanjian itu menyatakan bahwa Syam (Suriah,

bukan seluruh Syam) menjadi milik Prancis.

Sebagaimana yang diketahui dalam Deklarasi Balfour

pada tahun 1917. McMahon meyakinkan Syarif

Husain akan perlunya orang-orang Yahudi yang

malang dan tertindas (secara sarkastis) untuk kembali

ke Palestina, dan untuk Palestina menjadi negara

mereka.

Page 16: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

16

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Husain menyetujui semua dari perjanjian itu. Untuk

Palestina menjadi negeri orang-orang Yahudi, untuk

Suriah dan Lebanon menjadi milik Prancis, dan untuk

anaknya Abdullah menjadi raja di Yordania.

Perang Salib yang baru berakhir dengan invasi Inggris

pada Palestina pada tahun 1917 M, di bawah

komando Jendral Allenby yang berkatan saat

memasuki Jerusalem, “Kini Perang Salib telah

berakhir.”

Kaum kafir dunia mengalirkan rantai dari rencana

yang detil dan konspirasi yang diawali dengan

melemahkan Kesultanan Utsmaniyah, khilafahnya,

yang mengawali keruntuhannya. Untuk

memastikannya tidak bangkit dengan cepat, mereka

mengukung Negara Islam dengan dua belenggu yang

kuat:

Pertama adalah perjanjian yang membagi-bagi

negara Islam, terutama perjanjian Sykes-Picot, yang

memisahkan pusat dari negara Islam, yaitu Dunia

Arab.

Kedua adalah Deklarasi Balfour, saat kekuatan kaum

kafir dunia memberikan dan menjanjikan orang-

orang Yahudi tanah air di Palestina.

Tiga abad yang lalu mereka merencanakan dan

menyusun. Akhirnya mereka mampu menjatuhkan

Khalifah Muslim Sultan Abdul Hamid pada tahun

1909 M dan kemudian Khilafah pada 2-2-1924.

Akhirnya, mereka terbebas dari hantu yang biasa

menghantui mereka siang malam. Yang mengejar

mereka saat tidur dan bangun, yang membuat mata

mereka tidak bisa tidur dan membuat mereka takut

setiap kali mereka mengingat kekhalifahan. Seluruh

dunia setuju bahwa khilafah tidak diizinkan untuk

bangkit kembali.

Demikianlah, jatuh kerajaan terakhir yang

menyatukan umat Muslim dan menolak rencana-

rencana orang-orang kafir terhadap mereka.

Meskipun begitu, ruh jihad tidak mati dalam negara

Islam, karena para pencari kemuliaan telah dikirim

untuk melawan pasukan yang menjajah negara yang

diduduki kaum Muslinm dan mengajarkan mereka

pelajaran yang besar yang telah diabadikan dalam

buku-buku sejarah.

Di Maghrib Islam, Amir Muhammad bin Abdul Karim

Al-Khattab muncul, yang berhasil mengalahka

pasukan dari kelima negara Eropa dalam

Pertempuran Annual pada tahun 1921 M, di mana 10

ribu tentara dan lebih dari 100 jenderal ditangkap.

Reputasinya menyebar sebagai ikon dari peperangan

gerilya modern.

Di Libia bangkitlah Singa Padang Pasir, Umar Al-

Mukhtar, yang berjihad di jalah Allah melawan

pendudukan Italia dan menyebabkan banya

kerusakan dalam selang waktu 20 tahun hingga ia

ditangkap setelah terluka. Para penjajah

mengeksekusinya, dengan kalimat terakhirnya, “Kami

tidak menyerah…kami menang atau kami mati.”

Di Kaukasus Islam, cucu dari Imam Syamil

melanjutkan untuk melawan pendudukan Tsar Rusia,

kemudian pendudukan Komunis pada tahun 1934 M,

dalam jihad yang pada saat itu pada abad ke-3nya,

tanpa mundur atau menyerah.

Di Syam, syaikh dari mujahidin muncul, Izzuddin Al-

Qassam, dari Jablah, sebuah kota di Suriah. Ia

berperang melawan pendudukan Prancis dan

kliennya, para Alawi, di penjuru pesisir Suriah.

Jihadnya menyebar hingga ke pendudukan Inggris

dan kumpulan Yahudi di Palestina, hingga ia syahid

pada tahun 1935 di dekat Jenin, dalam pertempuran

yang memberikan jalan untuk pemberontokan besar

pertama di Palestiina pada tahun 1936.

Pemberontakan terhadap pendudukan muncul di

banyak negara Muslim yang memaksa penjajah untuk

mengubah cara mereka dari penjajahan militer

menjadi penjajahan politik dan ekonomi, setelah

diberikan jalan untuk fase pascamiliter.

Syaikh Abu Mush’ab as-Suri menulis dalam bukunya

Seruan Perlawanan Islami Global:

Page 17: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

17

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

“Untuk tahap ini… penjajah Eropa melanjutkan

rencana mereka untuk ghazwul fikri melawan kaum

muslimin dalam rangka mendapatkan dominansi

absolut atas mereka.

Para penjajah membentuk pemerintahan politik dan

elit di bawah supervisi mereka di negara-negara

Muslim, dan menyiapkannya untuk menjadi

representasi mereka di daerah itu untuk mencapai

tujuan mereka, sementara mereka (para penjajah)

bebas dari tanggung jawab untuk konfrontasi dengan

pihak perlawanan.

Karena kepemimpinan nasional ini muncul di depan

masyarakat sebagai simbol kemerdekaan, sehingga

‘kemerdekaan’ itu diumumkan di negara-negara

kami, agar anak-anak kami yang lulus dari sekolah

hukum di universitas Barat membentuk konstitusi,

legislasi, dan hukum yang dibangun pada fondasi

hukum Barat….

Legislator ini, yang mencuri hak dari Yang Mahakuasa

dan legislasi melanjutkan membuat hukum dan

menyusun konstitusi yang berasal dari hukum Prancis

dan Inggris yang kemudian menjadi fondasi tempat

bergantungnya otoritas dan juga kerangka politik di

negara Muslim.

Karena Allah berfirman akan menjaga agama-Nya

dan Kitab-Nya serta menjaga kebenaran abadi,

senantiasa ada kelompok dalam negara Islam yang

bertempur untuk melawan. Tidak merugikan mereka

pihak yang menjatuhkan dan menentang mereka.

Benih dari kebangkitan Islam dan kebangkitan yang

diberkahi disemai sejak hari-hari pertama setelah

keruntuhan kekhalifahan antar berbagai madrasah

pemikiran. Namun, semuanya berjuang menuju

tujuan yang sama, yaitu kembalinya negara Islam

kepada agamanya, syariahnya, dan hukum Rabbnya.

Di antara pemimpin-pemimpin dari kebangkitan yang

diberkahi tersebut adalah Sayyid Quthb, yang

memerangi konstitusi buatan manusia dan melalui

tulisannya meminta legislasi Syariah dan menetapkan

contoh yang paling besar melalui pengorbanan dan

ketegarannya dalam agama hingga ia dihukum

gantung pada tahun 1966.

Demikianlah, setelah ia menolak membuat perjanjian

dengan rezim Mesir sebagai ganti keringanan

hukumannya. Beliau merespons tawaran mereka

dengan berkata, “Jari telunjuk yang bersaksi akan

keesaan Allah saat sholat tidak akan menulis satu

katapun untuk mengakui kekuasaan seorang tiran.”

Di Suriah, Syaikh Marwan Hadid melanjutkan di jalan

yang sama. Beliau yakin bahwa bencana seperti di sisi

Ba’ath Suriah tidak dapat dilawan kecuali dengan

jihad, sehingga beliau membentuk Thali'atul

Muqatilah (Pejuang di Barisan Terdepan) dan

memulai upayanya dalam jihad, yang ditekan oleh

tank-tank pihak Ba’ath pada tahun 1965.

Beliau mengulang usahanya pada tahun 1970, hanya

untuk ditangkap dan digantung pada tahun 1975,

semoga Allah merahmatinya. Setelah itu, revolusi

jihadi modern yang paling lama dimulai melawan

pemerintahan penjajah di dunia Arab, berakhir pada

kejadian di Hama pada tahun 1982, yang

mengungkap kebencian rezim Alawi terhadap

muslimin.

Konsep Jihad di Syam absen dari pikiran

penduduknya. Bahkan tidak ada yang pernah

mendengar kata Jihad sebelumnya. Pada

kenyataannya, Syam dianggap sebagai salah satu

pusat paling penting di Dunia Islam karena jaraknya

yang dekat dengan Palestina, dengan Hijaz dan

menjadi pusat dari dunia Islam.

Adanya jihadi yang meletus secara berkelanjutan

berpusat di Syam adalah kritis agar orang-orang terus

mendengar tentang jihad. Bahkan teoris barat seperti

Regis Debray dari Prancis, penulis ‘Revolusi dalam

Revolusi’ mengonfirmasi diperlukannya pusat

revolusi yang meletus secara berkelanjutan agar

revolusi terus berlangsung.

Jelas, dia bukan teladan kita untuk dicontoh, begitu

pula Castro ataupun Guevara, tapi ini adalah fakta;

fakta yang menjadi bukti dari apa yang disampaikan

Page 18: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

18

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh

Muslim “Akan senantiasa ada kelompok dari umatku

yang akan berperang di jalan Allah. Mereka tidak

akan disakiti oleh pihak yang menentang mereka.”

Ini berarti akan ada kelompok dari umat Nabi yang

akan berperang di jalan Allah sehingga akan terus ada

kelompok jihadi yang berperang di Dunia Islam, pusat

untuk meletusnya jihad, dan orang-orang akan terus

mendengar ada jihad di Mesir dan Aljazair! Ada jihad

di Kashmir dan India! Ada jihad di Afghanistan!

Ide dari jihad secara praktek diaplikasikan dan terus

meletus dan diimplementasikan. Bukan hanya

menjadi sesuatu yang kita baca di buku sejarah,

bahwa zaman dahulu nenek moyang kita biasa

berjihad… tidak!

Di seluruh negeri-negeri Islam, gerakan jihadi tampak

menantang rezim-rezim itu dengan angkatan

bersenjata. Namun, mereka belum berhasil mencapai

tujuan mereka akibat bentrokan dengan rezim yang

kasar dan tidak adil, yang didukung oleh kekuatan

kaum kafir dunia.

Usaha-usaha seperti itu pada umumnya berakhir

dengan penangkapan dan hukuman penjara, sampai

jihad Afghanistan melawan Rusia, saat kaum Muslim

dari berbagai jalan hidup menjawab panggilan jihad,

dan bumi Afghanistan memberikan kesempatan

untuk menyatukan mujahidin-mujahidin di dunia.

Perang Afghanistan berlangsung selama 10 tahun di

mana mujahidin lokal dan asing mencatat banyak

aksi-aksi heroik. Mereka mampu menyebabkan

jatuhnya salah satu kekuatan dunia yang paling besar

saat itu. Mujahidin mampu menjatuhkan Uni Soviet

setelah penyerangan mereka, dan negara Islam

kemudian merasakan kemenangan untuk pertama

kalinya di abad ke-20.

Sebenarnya, kemenangan mujahidin melawan Rusia

memiliki banyak pengaruh. Rusia dianggap sebagai

negara terkuat kedua di dunia, dan beberapa

menganggapnya yang paling kuat. Rusia dengan

bangga mengatakan mereka memiliki senjata nuklir

yang memiliki potensi, dalam teori, untuk

menghancurkan Amerika sebanyak 280 kali,

sementara kita hanya ingin menghancurkannya sekali

saja.

Saudara-saudara kami, para mujahidin suci,

menghancurkan raksasa ini. Ini memberikan harapan

dan kehidupan di jiwa-jiwa para Muslim di penjuru

dunia. Para Muslim sanggup, jika ia berjihad dan

bergantung pada imannya, untuk mencapai banyak

hal-hal besar.

Setelah kejatuhan Uni Soviet, dunia memasuki

tahapan kekuasaan unipolar di seluruh penjuru

dunia, tanpa ada kekuatan yang menyandinginnya,

Amerika menunjuk dirinya sebagai penguasa dunia

dan mengambil alih media global, mempromosikan

dirinya sebagai pelindung kedamaian dan

kemakmuran dan istilah-istilah ‘lembut’ lainnya,

sementara bersembunyi di belakangnya adalah

kebencian para pasukan salib terhadap Islam.

Pada kenyataannya, Amerika bekerja untuk

membangun Yahudi di Palestina, mengirim pasukan

dan sarana militernya ke negeri dua tempat suci dan

mencuri kekayaan dan sumberdaya dar i tanah

orang-orang Muslim. Di balik kenyataan pahit ini,

para elit yang tulus dari putra-putra negara Islam

setuju bahwa keadaan negara-negara Islam sekarang

ini adalah bencana besar dan yakin akan perlunya

pergerakan untuk mengubah kenyataan itu.

Kini kebangkitan Islam sedang mencari solusi untuk

krisis kita, Tabligh sedang berusaha menyelesaikan

krisis kita, dengan beragam madrasah pemikiran

mereka yang berbeda. Salafi sedang berusaha

menyelesaikan krisis kita, Ikhwanul Muslimin sedang

berusaha menyelesaikan krisis kita, Hizbut Tahrir

sedang berusaha menyelesaikan krisis kita, At-Takfir

wal Hijrah sedang berusaha menyelesaikan krisis kita,

semua mengklaim metode untuk menyelesaikan

krisis kita.

Jadi, apa solusinya sekarang? Kita sedang berada

dalam krisis. Kita tidak membicarakan krisis

Page 19: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

19

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

kebangkitan atau krisis mujahidin, melainkan krisis

umat secara keseluruhan. Apa solusinya?

Contohnya Tabligh, mereka melihat solusinya yaitu

melalui perbaikan diri tiap individu. Jika setiap

individu memperbaiki diri, maka masyarakat akan

memperbaiki diri, dan masyarakat yang bersih akan

menghasilkan pemerintahan yang bersih.

Ini dia! Melalui perbaikan individu dan membawa

muslim kembali kepada Allah, dari lingkungan yang

kurang bermoral ke lingkungan yang saleh.

Sufi menganggap solusinya adalah melalui

mengumpulkan orang-orang dan secara spiritual

membersihkan mereka melalui ibadah. Jika jiwa

mereka telah dibersihkan dan sikap mereka menjadi

lurus, mereka akan bertindak lurus.

Saudara-saudara kita, Salafiyun, mengatakan, “Tidak,

tanpa iman yang kuat, tidak akan ada yang kuat.”

Karena itu, mengoreksi iman orang-orang akan

mengarahkan kepada masyarakat dengan iman yang

kuat.

Menyebarkan dakwah salafiyah, tauhid murni, iman

yang murni, dan mengikuti jejak para pendahulu kita

dan tradisi beragama yang murni akan mengarahkan

ke komunitas yang saleh dengan benar. Dan karena

itu, “Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

hingga mereka mengubahnya sendiri.” (Q.S. 8: 53).

Jika mereka mengubah diri mereka sendiri, realitas

mereka akan berubah. Mereka menyimpulkan

solusinya seperti itu. Adapun At-Takfir wal Hijrah

menganggap solusinya adalah untuk melihat massa

Muslim sebagai orang-orang yang tidak beriman dan

berpisah dari mereka sepenuhnya.

Intinya, ada solusi-solusi yang diberikan dan visi-visi

yang ada sangat banyak. Semua memberikan solusi

untuk keluar dari krisis, dengan mengabaikan orang-

orang yang tersesat dan salah arah.

Saya memiliki asumsi yang baik untuk semua solusi

yang disebutkan tadi dan menganggap niat mereka

tulus. Secara umum, para penganut dari semua solusi

yang disebutkan tadi melihat krisis.

Ini adalah bagaimana pikiran dan kontemplasi

mereka menjadikan mereka berpikir. Ini adalah solusi

dari perspektif mereka.

Sebagaimana semua orang memiliki solusi untuk

krisis, solusi kami adalah melalui senjata. Tidak akan

terselesaikan tanpa senjata.

Krisis seperti ini tidak bisa diselesaikan tanpa senjata.

Karena ini adalah tentang kosongnya pemerintahan.

Konflik dengan orang-orang murtad, keberadaan

pasukan Salib, berarti keberadaan dari NATO, berarti

pasukan perang, adanya armada.

Orang-orang Yahudi berarti Pasukan Pertahanan

Israel (IDF), berarti Mossad, berarti bencana. Isu-isu

ini tidak diselesaikan melalui perbaikan spiritual atau

tarbiyah (saja)!

Bagi mereka yang memilih untuk menangkat senjata,

solusi dari tiap-tiap mereka akan untuk berdiri teguh

di medan perang, mempertahankan kehormatan dari

negara ini dengan melawan musuh, yang datang

bersama dan bersepakat untuk mencegah

kebangkitan kembali negara Islam.

Di antara kelompok-kelompok yang berperang ini

adalah Al-Qaidah, yang menganggap solusinya adalah

difokuskan pada pusat dari kekafiran, Amerika, dan

menciptakan kekuatan perlawanan yang cepat untuk

melawan keangkuhan mereka. Harapannya, mereka

(Amerika) berhenti menganggap muslim sebagai

tangkapan mudah dan berhenti menyerang mereka

kapanpun dan di manapun; sesuka hati tanpa

memperhitungkan konsekuensinya.

Namun, Amerika bersikeras dan arogan sehingga

pilihan untuk merespons dengan cara yang sama

dianggap sebagai solusi paling efektif, agar Barat tahu

bahwa kaum muslimin tidak akan tinggal diam

terhadap kejahatan-kejahatan yang dilakukan

terhadap mereka, dan mereka akan terus melawan

penindasan dan kezaliman.

Page 20: Narasi Perjuangan Jabhatun Nushrah - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Reguler Agustus 2015_final.pdf · Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS

20

Laporan Reguler SYAMINA Edisi XX/Agustus 2015

“Kalian bersama kami, atau kalian bersama teroris.”

Setelah Peristiwa 11 September, penguasa Amerika

mengungkap wajah aslinya. Klaim mereka atas

kebebasan terlihat, yang selama ini menggunakan

topeng demokrasi dan hak asasi manusia, yang biasa

mereka gunakan untuk membohongi masyarakat.

Dengan demikian, Perang Salib kembali ke asal mula

mereka. Selama bertahun-tahun, para penjajah

hanya melawan negara-negara Muslim yang mereka

catat melalui negara klien mereka yang ada di daerah

itu.

Generasi ini telah menyadari hakikat dari Amerika

dan para penguasanya. Standar kehidupan dan sosial

mereka memburuk, dan menjadi sangat disulitkan

oleh kezaliman pemimpin-pemimpin dan penindasan

mereka.

Ketegangan umum telah meningkat, menghasilkan

pemberontakan sosial yang besar, mengguncang

tahta para penindas, menggulingkan para penganiaya

di Tunisia, Mesir, Libia, dan Yaman, sementara

revolusi berlanjut melawan tirani Syam.

Negara Muslim telah diberi kehidupan sekali lagi

dengan para penyeru pembaruan. Semoga Allah

memberkahi revolusi ini.

Untuk semua revolusioner di seluruh dunia,

berpegang teguhlah kepada urusanmu dan hati-

hatilah terhadap ‘dialog’. Tidak ada jalan tengah

antara kenyataan dan kedustaan. Sama sekali tidak!

Ingatlah bahwa Allah telah memberikan rahmat-Nya

kepadamu dengan hari-hari ini, di mana setelahnya

akan datang yang lebih baik. Kalian adalah prajurit

dan pemimpin masa kini.

Di tangan kalianlah kekuasaan yang dijaga umat

untukmu untuk hari menakjubkan ini. Teruskanlah

perjuangan dan jangan takut akan kesulitan.

Perjuangan telah dimulai untuk mencapai tujuan.

Orang-orang yang bebas telah maju dengan tekad

kuat, dan saat orang-orang yang bebas memulai

barisan mereka, mereka tidak akan lelah dan tidak

akan berhenti. (Selesai).