muskoloskeletal pbl
DESCRIPTION
muskoloskeletal pbl, Mekanisme Kontraksi Otot Tangan berserta Strukturnyailmu preklinik fkTRANSCRIPT
Tinjauan Pustaka
Mekanisme Kontraksi Otot Tangan berserta Strukturnya
Oleh:Devi Eliani Chandra
102010111 – B3
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
JAKARTA2011
Mekanisme Kontraksi Otot Tangan berserta
Stukturnya
Devi Eliani Chandra
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Pendahuluan
Ekstremitas superior ditandai secara khas oleh kebebasan gerak yang amat luas dan
disesuaikan untuk memegang dan melakukan berbagai pekerjaan dengan tangan. Ektremitas
superior terdiri dari lima bagian yaitu bahu, lengan atas, lengan bawah, pergelagan tangan dan
tangan. Ekstremitas superior terbagi atas dua macam yaitu secara makroskopis dan
mikroskopis. Secara makroskopis terdiri dari tulang, otot, dan kulit.
Dan secara mikroskopis terdapat jaringan otot. Jaringan otot secara umum dibagi atas
tiga jenis yaitu, otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka merupakan massa yang
besar menyusun jaringan otot somatik. Gambaran garis lintang sangat jelas, tidak berkontraksi
tanpa adanya ransangan dari saraf, tidak ada hubungan anatomik dan fungsional antara sel-
selnya, dan secara umum dikendalikan oleh kehendak (volunter). Otot jantung juga berpola
garis lintang, tetapi membentuk fungsional. Dapat berkontraksi ritmis walaupun tanpa
persarafan eksternal, karena adanya sel-sel picu di miokardium yang mencetuskan impuls
spontan. Otot polos tidak melibatkan gambaran garis lintang. Jenis seperti ini, ditemukan
hampir semua alat visera yang berongga, membentuk sinsitum fungsional dan memiliki sel-
sel picu yang melepaskan impuls tidak teratur.
Alamat Korespondensi :
Devi Eliani Chandra
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara no. 6, Jakarta
Email : [email protected]
Pergelagan tangan dan tangan
Pergelagan tangan dengan carpus sebagai intinya menghubungkan lengan bawah pada
tangan. Sedangkan tangan adalah dengan metacarpus dan phalanx sebagai intinya. Pada
carpus/ pergelagan tangan terdapat delapan ossa carpi yang terbentuk dan kerangka tangan
teratur menjadi dua baris. Pertama dari lateral ke medial ada tiga tulang besar pada baris
proksimal, ialah os scpahoideum, os lunatum, dan os triquetrum yang menyerupai limas; os
pisiforme yang kecil dan menyarupai kacang polong, terletak pada permukaan palmar os
triquetrum. Pada baris distal, yaitu dari lateral ke medial terdapat os trapezium, os
trapezoideum, os capitatum, dan os hamatum yang menyarupai seperti palu.
Kelima ossa metacarpi yang membentuk metacarpus dan kerangka tangan sejati,
menghubungkan carpus dengan phalanx jari-jari tangan. Masing-masing os metacarpale
terdiri dari sebuah badan (tangkai) dan dua buah ujung. Ujung distal atau caput metacarpale
bersendi dengan ujung proksimal atau basis metacarpalis bersendi dengan ossa carpi.
Masing-masing jari tangan memiliki tiga phalanx yaitu os phalanx proksimal, os
phalanx medial dan os phalanx distal, kecuali pollex [digitus primus (I)] yang hanya terdiri
dari phalanx yakni os phalanx proksimal dan os phalanx distal.1 Lihat gambar 1.
Gambar 1. Tulang tangan.2
Otot pada pergelagan tangan dan tangan
Otot-otot intrinsik tangan dapat dibagi menjadi empat kelompok,
Otot-otot thenar dalam kompartemen thenar
Musculus adductor pollicis dalam kompartemen aduktor
Otot-otot hypothenar dalam kompartemen hypothenar
Otot-otot tangan pendek (musculi lumbricales dalam kompratemen tengah dan
musculi interossei antara ossa metacarpi).1
Otot-otot thenar terdiri dari musculus abductor pollicis brevis, musculus flexor pollicis
brevis, dan musculus ooponens pollicis terutama berfungsi untuk mengadakan oposisi pollex
[digitus primus (1)].
Musculus adductor pollicis yang terletak dalam, mempunyai dua caput yang terpisah oleh
anteria radialis pada tempat masuk arteri ini ke dalam telapak tangan untuk membentuk arcus
palmaris profundus. Perlekatan distal kedua caput musculus adductor pollicis ialah pada aspek
medial basis phalangis proximalis. Dalam tendo insersi terdapat sebuah os sesamoidea.
Otot hypothenar terdiri musculus abductor digiti minimi, musculus flexor digiti minimi
brevis, dan musculus opponens digiti minimi yang membentuk tonjol hypothenar dan
menggerakkan digitus minimus [quintus (V)].
Dalam kelompok otot-otot tangan pendek termasuk musculi lumbacales dan musculi
interossei. Musculi lumbricales mempengaruhi keempat jari medial; musculi interossei yang
terdapat antara ossa metarcarpi, teratur menjadi dua lapis: tiga otot sebelah palmar dan empat
otot disebelah dorsal. Musculus interosseus palmaris mengaduksi jari-jari, dan musculus
interosseus palmaris mengaduksinya.1 Lihat gambar 2.
Gambar 2. Otot tangan.3
Kulit tangan
Pada permukaan kulit tangan terlihat adanya alur-alur atau garis-garis halus yang
membentuk pola yang berbeda di berbagai daerah tubuh serta bersifat khas bagi setiap orang,
seperti yang ada pada jari-jari tangan dan telapak tangan atau dikenal dengan pola sidik jari
(dermatoglifi). Di kulit tangan terdapat kelenjar keringat.
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran
semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua
bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu
badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. 4
Jenis-jenis otot
1. Otot rangka
Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit penyusun
(‘building bloks’) sistem otot dalam arti yang sama dengan neuron yang merupakan
unit penyusun sistem saraf. Otot rangka terdiri atas serat-serat otot, berkas-berkas sel
sangat panjang (sampai 30 cm), silindris, terdapat garis melintang dan berinti banyak
dengan garis tengah 10-100μm. Inti yang banyak itu terjadi akibat perleburan mioblas
mononukleus embrional. Inti lonjong umumnya terletak pada tepi sel bawah membran
sel. Lokasi inti yang khas ini membantu dalam membedakan otot rangka dari otot
jantung dan otot polos, yang keduanya memiliki inti ditengah.5
2. Otot jantung
Mempunyai ciri morphologi yang hampir serupa dengan otot rangka.
Perbezaan yang ketara ialah dari segi bentuk selnya dan kedudukan nukleus. Sel-sel
otot jantung mempunyai cabang dan bercantum dengan sel-sel lain. Nukleus otot
jantung terletak dibahagian tengah sarkolemma. Otot jantung bergerak secara
involuntary dan berterusan. Maka ia kaya dengan mitokondrion dan glikogen.
Terdapat hanya pada jantung.5
3. Otot polos
Tidak terdapat jalur pada otot ini. Bentuk meruncing dan mempunyai satu
nukleus ditengah-tengah. Banyak terdapat dalam trakus sistem pencernaan, sistem
pernafasan, sistem pembiakan dan sistem kencing. Pensarafan adalah dari serat yang
bersifat simpatetik dan sistem saraf autonomik. Otot polos umumnya terdapat di dalam
organ berlumen, yaitu pemburu darah , usus, saluran urine dan saluran pernafasan.5
Gambar 3. Otot rangka, jantung, dan polos. 6
Mekanisme kontraksi
Asetilkolin yang dikeluarkan dari ujung terminal neuron motorik mengawali potensial
aksi di sel otot yang merambat ke seluruh permukaan membran. Aktivitas listrik permukaan
dibawa ke bagian tengah (sentral) serat otot oleh tubulus T. Penyebaran potensial aksi ke
tubulus T mencetuskan pelepasan simpanan Ca++ dari kantung-kantung lateral retikulum
sarkoplasma di dekat tubulus. Ca++ yang dilepaskan berikatan dengan troponin dan mengubah
bentuknya, sehingga kompleks troponin-tropomiosin secara fisik tergeser ke samping,
membuka tempat pengikatan jembatan saling aktin. Bagian aktin yang telah terpajan tersebut
berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sebelumnya telah mendapat energi dari
penguraian ATP menjadi ADP + Pi + energi oleh ATPase miosin di jembatan silang.
Pengikatan aktin dan miosin di jembatan silang menyebabkan jembatan silang menekuk,
menghasilkan suatu gerakan mengayun kuat yang menarik filamen tipis ke arah dalam.
Pergeseran ke arah dalam dari semua filamen tipis yang mengilingi filamen tebal
memperpendek sarkomer yaitu kontraksi otot.
Selama gerakan mengayun yang kuat tersebut, ADP dan Pi dibebaskan dari jembatan
silang. Perlekatan sebuah molekul ATP baru memungkinkan terlepasnya jembatan silang,
yang mengembalikan bentuknya ke konformsi semula. Penguraian molekul ATP baru oleh
ATPase miosin kembali memberikan energi bagi jembatan silang. Apabila Ca++ masih ada
sehingga kompleks troponin-tropomiosin tetap bergeser kesamping, jembatan silang kembali
menjalani siklus pengikatan dan penekukan, menarik filamen tipis selanjutnya. Apabila tidak
lagi terdapat potensial aksi lokal dan Ca++ secara aktif telah kembali ke tempat
penyimpanannya di kantung lateral retikulum sarkoplasma, kompleks troponin-tropomiosin
tetap bergeser kembali ke posisi menutupi tempat pengikatan jembatan silang aktin, sehingga
aktin dan miosin tidak lagi berikatan di jembatan silang, dan filamen tipis bergeser kembali ke
posisi istirahat seiring dengan terjadinya proses relaksasi.7
Mekanisme kimia kontraksi
Sarkomer
Miofilamen yang berkelompok bersama kedalam suatu pola berulang. Setiap sarkomer
mengandung filamen tebal dan tipis. Filamen tebal terletak didaerah central sarkomer yang
terdiri dari ratusan salinan protein kontraktil miosin. Filamen tipis melekat pada bagian tepi
sarkomer yang terdiri atas tropomiosin, troponin, dan aktin.
Daerah sarkomer yang hanya terdiri filamen tebal disebut zona H, bila hanya terdapat
filamen tipis disebut zone I. pita A adalah tempat filamen tebal dan tipis saling tumpang
tindih. Sedangkan garis Z adalah tepi sarkomer tempat aktin melekat. Setiap sarkomer
terentang dari garis Z kegaris Z lainnya. 8
Jembatan-Silang (Cross Bridge)
Jembatan silang adalah kepala miosin yang membentuk tonjolan-tonjolan kecil yang
terbentang dari filamen miosin. Satu molekul miosin terdiri dari enam rantai. Dua rantai berat
berpilin bersama untuk membentuk sebuah ekor panjang dengan dua kepala globular. Empat
rantai ringan bergabung, pada setiap dua rantai membentuk satu kepala, dengan sebuah kepala
miosin, kepala-kepala tersebut membentuk tonjolan-tonjolan kecil yang terbentang dari
filamen miosin. 9
Kontraksi Otot
Terjadi apabila jembatan
silang miosin berikatan
dengan tempat-tempat spesifik
diprotein aktin. Bila pengikatan ini
terjadi maka sebuah molekul ATP
yang terdapat dikepala miosin akan
terurai oleh enzim miosin
ATPase dan terjadi pembebasan energi. Energi tersebut digunakan untuk mengayunkan
jembatan silang sehingga filamen aktin dan miosin bergeser satu sama lain yang
menyebabkan pemendekan otot (kontraksi). Selama kontraksi, panjang filamen aktin da
miosin tidak berubah, tetapi pita I dan Zona H memendek. Setiap kontraksi otot melibatkan
siklus berulang pergeseran filamen dan menimbulkan tegangan pada otot untuk bekerja.8,9
Gambar 4. Kontraksi otot.10
Penggabungan Eksitasi-Kontraksi
Penyampaian potensial aksi oleh neuron motorik ke serat otot rangka yang
menyebabkan neuron melepaskan asetilkolin (Ach) ke taut neuromuskular kemudian Ach
berdifusi ke end plate dan berikatan dengan receptor. Pengikatan ini menyebabkan channel
Na terbuka sehingga ion-ion Na masuk kedalam sel dan menimbulkan depolarisasi lalu terjadi
potensial aksi kemudian disalurkan keserat otot sehingga terjadi depolarisasi serat otot
kemudian menyebar keserat via tubulus transversus yg berjalan antara pita A da I.
Bila bagian dalam sel positif maka ion-ion kalsium dibebaskan dari kompartemen
intrasel (retikulum sarkoplasma) sehingga kadar kalsium intra sel meningkat yang
menyebabkan terjadinya kontraksi otot.9
Peran Kalsium Intrasel Pada Iniasi Kontraksi Otot
Sewaktu serat otot rangka berada dalam keadaan istirahat maka kepala miosin
dihambat untuk berikatan dengan filamen aktin. Tanpa mengikat aktin, ATP miosin tdk dapat
diuraikan dan otot tidak berkontraksi. Kepala miosin dihambat untuk berikatan dengan
molekul aktin karena adanya dua protein lain yang membentuk filamen tipis : tropomiosin
dan troponin. Tropomiosin diperkirakan terletak diatas molekul aktin pada keadaan istirahat
dan menghambat pengikatan jembatan silang miosin suatu tempat diaktin. Troponin melekat
kemolekul aktin dan tropomiosin serta troponin juga memilki tempat ikatan untuk kalsium.
Bila konsentrasi kalsium intrasel meningkat maka akan berikatan dengan troponin
sehingga terjadi pergesaran posisi troponin pada molekul tropomiosin yang menyebabkan
pergeseran posisi tropomiosin terhadap aktin. Hal ini menyebabkan terbukanya tempat aktif
untuk mengikat miosin sehingga terjadi pengikatan miosin dengan tempat aktif aktin dan
ATPase miosin diaktifkan dan ATP diuraikan untuk menghasilkan energi sehingga jembatan
silang terayun. Spsbils jembatan silang terayun maka filamen-filamen bergeser satu sama lain
yang menyebabkan otot berkontraksi
Semakin banyak jumlah jembatan silang yang berhubungan dan terayun pada suatu
saat maka semakin besar tegangan yang dihasilkan oleh otot. Setelah setiap ayunan jembatan
silang maka molukel ADP dibebaskan dari miosin yang memungkinkan molukel ATP kedua
berikatan dengan miosin. Sewaktu ATP baru terikat maka jembatan silang dibebaskan dari
aktin. Apabila kalsium intrasel masih tetap tinggi maka ATP baru akan diuraikan dan
jembatan silang kembali terayun. Penggabungan eksitasi-kontraksi terjadi apabila konsentrasi
kalsium intrasel meningkat dari konsentrasi molar istirahat sebesar kurang dari 10-7 menjadi
10-5. Selama potensial aksi yang lazim, konsentrasi kalsium adalah sekitar 2 x 10-4 molar,
sekitar 10 kali kadar yang diperlukan untuk kontraksi maksimun otot.9
Mekanisme pembengkakan
Terjadinya luka memar atau bengkak biasanya diawali oleh adanya suatu
benturan / kekerasan dengan energi yang cukup untuk mengganggu permeabilitas sel-
sel pembuluh darah sehingga terjadi pembengkakan di sekitar daerah tubuh yang terkena
benturan.
Pembengkakan ini ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel- sel sirkulasi darah ke
jaringan-jaringan interstsial. Mula-mula pembengkakan timbul warna merah kebiruan lalu
warnanya berubah menjadi biru kehitaman pada hari ke-1 sampai hari ke-3. Setelah
itu warnanya berubah menjadi biru kehijauan kemudian coklat. Warna menghilang pada
minggu pertama sampai minggu ke-4.11
Kesimpulan
Tangan secara umum terbagi dua macam yaitu secara makroskopis dan mikroskopis.
Makrroskopis terdiri dari tulang, otot, dan kulit. Sedangkan mikroskopis terdiri dari jaringan
otot skelet yang berfungsi untuk pergerakan. Selain itu mekanisme kontraksi pada tangan
diperlukan enzim miosin ATPase untuk membebaskan energi sehingga kontraksi dapat
terjadi. Dan mekanisme pembengkakan terjadi karena adanya benturan sehingga
mengakibatkan sel pembuluh darah terganggu.
Daftar Pustaka
1. Moore. KT, Agur AR. Anatomi klinis dasar. Edisi ke-1. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2002.h.325-30.
2. The Human Hand. Diunduh dari :
http://www.donitaellison.com/DE_ArtEd_Art&ScienceConf.html, 28 maret 2011.
3. Ilmuan Muda. Carpal bone. Diunduh dari:
http://grandmall10.wordpress.com/2010/02/03/carpal-bones/, 28 maret 2011.
4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Edisi ke-1. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;2004.h.84.
5. Junqueira LC, Carneiro J, Kelley RO. Histologi dasar. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2007.h.187-200.
6. Otot. Diunduh dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Otot, 28 maret 2011.
7. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2001.h.213-24.
8. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2006.h.583-90.
9. Corwin EJ. Patofisiologi. Edisi ke-1. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001.h.280-84.
10. Putaran Pena. Otot. Diunduh dari:
http://sayaeganingrum.wordpress.com/2010/11/14/otot-otot/, 28 maret 2011.
11. Biomol memar. Diunduh dari: http://sibermedik.files.wordpress.com/2008/10/ biomol -
memar / , 27 maret 2011.