muntazor pengamatan antropologi.docx

9
TUGAS PENGAMATAN ANTROPOLOGI Disusun Oleh : Muntazor 1301010104 [email protected] Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negara SEMESTER I UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG Jl. Maulana Yusuf Kota Tangerang Telp. (021) 5527063,5527061 Fax : (021) 5581068 @2013 1

Upload: mel291012

Post on 16-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS PENGAMATAN ANTROPOLOGI

Disusun Oleh :Muntazor [email protected]

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikJurusan Administrasi NegaraSEMESTER I

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANGJl. Maulana Yusuf Kota Tangerang Telp. (021) 5527063,5527061 Fax : (021) 5581068@2013

DebusDebusmerupakan kesenian bela diri dariBantenyang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lain. Kesenian ini berawal pada abad ke-16, pada masa pemerintahanSultan Maulana Hasanuddin(1532-1570). Pada zamanSultan Ageng Tirtayasa(16511692) Debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawanpenjajah Belandapada masa itu. Kesenian Debus saat ini merupakan kombinasi antaraseni taridansuara. Kesenian Debus yang sering dipertontonkan di antaranya: Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka. Mengiris bagian anggota tubuh dengan pisau atau golok. Memakan api. Menusukkan jarum kawat ke lidah, kulit pipi atau anggota tubuh lainnya hingga tebus tanpa mengeluarkan darah. Menyiram tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulit tetap utuh. Menggoreng telur di atas kepala. Membakar tubuh dengan api. Menaiki atau menduduki susunan golok tajam. Bergulingan di atas serpihan kaca atau beling. Debus dalambahasa Arabberarti tongkat besi dengan ujung runcing berhulu bundar. Bagi sebagian masyarakat awam kesenian Debus memang terbilang sangat ekstrim. Pada masa sekarang Debus sebagai seni beladiri yang banyak dipertontonkan untuk acara kebudayaan ataupun upacara adat.

SejarahDebus lebih dikenal sebagai kesenian asli masyarakat Banten, yang mungkin berkembang sejak abad ke-18. Menurut sebagian banyak sumber sejarah, kesenian debusBantenbermula pada abad 16 masa pemerintahanSultan Maulana Hasanuddin(1532-1570) Debus mulai dikenal pada masyarakatBantensebagai salah satu cara penyebaran agama Islam. Namun ada juga yang menyebutkan Debus berasal dari daerah Timur Tengah bernama Al-Madad yang diperkenalkan ke daerah Banten ini sebagai salah satu cara penyebaran Islam pada waktu itu. Yang lainnya menyebutkan bahwa debus berasal dari tarekat RifaiyahNuruddin al-Raniriyang masuk ke Banten oleh para pengawalCut Nyak Dien(18481908).

Pada hari sabtu tanggal 12 oktober 2013, saya melakukan pengamatan dimana saya mengamati kesenian debus yang dipertunjukan di Puri Jaya Kec. Pasarkemis Tangerang, yang memang dimana lokasi ini selalu ramai pada hari-hari libur,karena lokasi ini sering digunakan sebagai tempat hiburan masyarakat disekitar lokasi itu dan tempat para penjual menjajahkan dagangannya. Ditempat ini pula sering sekali diadakan pertunjukan Debus.

Tepat jam 5 sore saya selesai bekerjaan bergegas pulang dan arah saya pulang melewati puri jaya , sampai disana pertunjukan demus telah berlangsung, hal yang pertama kali saya lihat adalah manusia yg dibungkus dengan kain kafan lengkap dengan tali pocong dimasukan kedalam peti khusus,saya sebut saja dalang dalam pemimpin ritual pertunjukan debus tersebut,sebari mengucapkan mantra dan meyakinkan penonton bahwa ini semua tanpa rekayasa ,peti tersebut ditutup kain hitam atau keranda hitam, aroma mistis dalam pertunjukan ini sangat kental sekali, sang dalang memasukan air putih dalam keranda hitam untuk memohon ijin kepada gurunya agar acara kali ini berjalan dengan baik, dia mengatakan apabila air dalam gelas berubah jadi darah maka acara debus akan dihentikan, dan apabila air dalam gelas habis maka pertunjukan akan berlangsung sampai selesai, dengan mengucap mantra khusus sang dalang melakukan ritual pemanggilan jasad halus gurunya, selesai mengucap mantra khusus sang dalang menyuruh rekannya untuk membantunya membuka keranda yang didalamnya berisi segelas air, dibukalah keranda tersebut dan ternyata air dalam gelas habis pertanda pertunjukan akan dilangsungkan sampai selesai .

Dalang kemudian melangsungkan pertunjukan, dia memasukan salah seorang rekannya duduk diatas peti yang berisi manusia yang telat dikafani didalamnya dan kemudian ditutup keranda hitam, dalang membaca mantra dengan sekilas keranda hitam dibuka dan rekannya yang duduk diatas peti hilang entah kemana,kemudian ditutup lagi kerandanya, dalang kembali membaca mantra kemudian rekannya membuka keranda alhasil rekan yang tadi hilang ada kembali lagi sambil membawa bungkusan kain hitam ditangan kanannya, sang dalang berkata bahwa kain hitam yang dibawa rekannya didalamnya berisi doa-doa amalan yg diberi gurunya untuk diamalkan bagi penonton yang memang bersedia mengamalkannya, kemudian rekannya membagikan kertas putih yang dibawa oleh rekannya kepada penonton yang bersedia mengamalkannya tanpa dipungut biaya, dan seandainya mau memberi uang sang dalang tidak menolak sebari dia menekankan bahwa ini semua tanpa embel-embel uang.Kembali kepertunjuk utama, sang dalang memasukan manusia yg sudah dibungkus kain kafan bertujuan merubah bentuk manusia tersebut, dengan khusu kembali sang dalang membaca mantra, yang saya perhatikan disini bunyi dari mantra tersebut campuran dari ayat alquran, bahasa sunda, dan jawa yang saya simpulkan disini adalah kejawen, kerandapun dibuka dan manusia yang dalam peti itu ada diatas peti tanpa terlepas gembok yang mengunci peti tersebut, ukuran manusia tersebut berubah kira-kira panjangnya berkisar 30cm dan masih terbaluk kain coklat yang dikafankan lengkap dengan tali pocong yang kemudian diletakan kembali diatas peti yang ditutup keranda hitam, kembali dengan khusu sang dalang mengucap mantra, selesai mengucap mantra dalang menyuruh rekannya membuka keranda, alhasil manusia yang kain kafankan duduk diatas peti hitam, sang dalang menyadarkan manusia yg duduk diatas peti karna belum sadar, setelah sadar pertunjukan pun selesai.

KESIMPULAN

Debus adalah kesenian bela diri yang berasal dari provinsi Banten, debus dahulu digunakan sebagai alat pemopa semangat juang masyarakat banten untuk melawan penjajah belanda. Kesenian debus syarat dengan mistis atau ghaib. Dimana sekarang pertunjukan debus kombinasi antara seni tari dan seuara, dan ternyata masyarakat khususnya banten masih memegang kepercayaannya akan sesuatu yang bersifat mistis atau ghaib, kita tahu bahwa banten adalah tanah para-para jawara atau para pendekar tanding yang kesaktiannya tak lepas dari proses-proses mistis atau ghaib, terlepas dari itu semua Debus adalah salah satunya. Debus kombinasi antara kepercayaan animisme, dinamisme yang dibalut oleh khasanah atau aturan-aturan islam, dan itu semua adalah salah satu bukti kekayaan kesenian masyarakat Banten yang memang harus dibanggakan dan dilestarikan.1