multibeam echosounder paper.docx
TRANSCRIPT
8/10/2019 MULTIBEAM ECHOSOUNDER paper.docx
http://slidepdf.com/reader/full/multibeam-echosounder-paperdocx 1/4
8/10/2019 MULTIBEAM ECHOSOUNDER paper.docx
http://slidepdf.com/reader/full/multibeam-echosounder-paperdocx 2/4
38177 | Febrian Catur Wahyu Saputra
Gambar 1. Mutibeam Echosounder
Multibeam echosounder adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur banyak titikkedalaman secara bersamaan yang didapat dari suatu susunan transduser. Berbeda dengansidescan sonar, pola pancaran yang dimiliki multibeam echosounder melebar dan melintangterhadap badan kapal. Perbedaan lainnya, multibeam echosounder dari alat lain adalah jumlah
beam yang dipancarkan lebih dari satu pancaran. Setiap beam memancarkan satu pulsa suara danmemiliki penerimanya masing-masing.
Hasil sudut pancaran beam terluar sering kali mengalami kesalahan karena lintasangelombang akustik yang lebih panjang jaraknya, sehingga memperbesar kesalahan refraksi sudut.Tiap-tiap stave pada multibeam echosounder akan memancarkan sinyal pulsa akustik dengankode tertentu sehingga kode sinyal antara stave yang satu dengan stave yang lain berbeda
walaupun menggunakan frekuensi yang sama.
Menurut Sasmita (2008), pada prinsipnya multibeam echosounder menggunakan pengukuran selisih fase pulsa untuk teknik pengukuran yang digunakan. Selisih fase pulsa inimerupakan fungsi dari selisih pulsa waktu pemancaran dan penerimaan pulsa akustik serta sudutdatang dari sinyal tiap-tipa transduser.
8/10/2019 MULTIBEAM ECHOSOUNDER paper.docx
http://slidepdf.com/reader/full/multibeam-echosounder-paperdocx 3/4
38177 | Febrian Catur Wahyu Saputra
Gambar 2. Penentuan Posisi pada Survei Batimetri
Survey batimetri adalah bagian dari kegiatan survey hidrografi yang bertujuan untukmenentukan kedalaman laut dan bahaya pelayaran bagi kepentingan navigasi. Survey batimetrimerupakan kegiatan penentuan kedalaman dan konfigurasi dasar laut berdasarkan analisis profilkedalaman. Profil kedalaman adalah hasil pemeruman dari sounding. Berdasarkan profilkedalaman dapat dibuat garis kontur kedalaman sehingga variasi morfologi dasar laut dapatditampilkan terdiri atas titik-titik kedalaman peta yang menampilkan variasi morfologikedalaman dasar laut yang selanjutnya disebut peta batimetri.
Gambar 3. Data Hasil Rekaman Multibeam Echosounder
Pengukuran kedalaman dilakukan pada titik-titik yang dipilih untuk mewakilikeseluruhan daerah yang akan dipetakan. Pada titik-titik tersebut juga dilakukan pengukuranuntuk penentuan posisi. Titik-titik tempat dilakukannya pengukuran untuk penentuan posisi dankedalaman disebut juga sebagai titik sounding. Pada setiap titik sounding harus juga dilakukan
pencatatan waktu (saat) pengukuran untuk dikoreksi terhadap pengaruh naik turunnya air lautkarena pasang surut.
8/10/2019 MULTIBEAM ECHOSOUNDER paper.docx
http://slidepdf.com/reader/full/multibeam-echosounder-paperdocx 4/4
38177 | Febrian Catur Wahyu Saputra