muharramah rajat program studi pendidikan seni rupa
TRANSCRIPT
KEMAMPUAN MENGGAMBAR DESAIN MOTIF UNTUK BATIK PADA
SISWA KELAS VII 1 SMP NEGERI 26 MAKASSAR
SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada
Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Muharramah Rajat 105410 0371 10
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
i
Motto
Janganlah menyerah sebelum kamu memulai sesuatu
Janganlah menunda pekerjaan disaat peluang waktu
ada padamu
Katakanlah aku bisa disaat keputusan
menghampirimu
Yakinlah dirimu disaat mutiara do’a kedua orang tua
selalu menyertai setiap langkah hidupmu!
Karya ini kupersembahkan,
untuk Ayah dan Ibu serta saudara dan saudariku
yang senantiasa mengiringi perjalanan hidupku
dalam doa yang tiada henti. Semoga Allah Ridha
dengan apa yang kita perbuat.
ii
ABSTRAK
MUHARRAMAH RAJAT. 105410037110. 2015. “Kemampuan Menggambar
Desain Motif Untuk Batik Pada Siswa Kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar”.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa. Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Di bimbing oleh Drs. Yabu
M.,M,Sn dan Drs. H. Ali Ahmad Muhdy.,M.Pd.
Penelitian ini dapat memberikan gambaran yang jelas, benar, dan lengkap, tentang
kemampuan menggambar desain motif untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP
Negeri 26 Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Penganalisasian data dilakukan dengan cara yaitu hasil
observasi (pengamatan), tes praktik, dokumentasi (foto) dikumpulkan lalu
diadakan kategorisasi data dengan merangkum data-data yang dianggap penting,
kemudian disusun menjadi bagian-bagian untuk diperiksa kebenarannya dan
selanjutnya diadakan deskripsi data-data yang telah diperoleh. Berdasarkan hasil
penelitian tentang Kemampuan Menggambar Desain Motif Untuk Batik pada
Siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar difokuskan pada aspek (1)
harmonisan warna, (2) Finishing, (3) Keseimbangan. Berdasarkan skor hasil akhir
di peroleh nilai tertinggi adalah B (baik) dan nilai terendah adalah C (cukup) dan
skor hasil akhir yang dicapai oleh siswa SMPN 26 Makassar p-ada kelas VII 1
dilihat dari 3 aspek penilaian yaitu: (1) aspek keharmonisan warna adalah 95,45%
siswa mendapat nilai baik, 4,54% siswa yang memperoleh nilai cukup. (2) aspek
kerapian/finishing adalah 90,90% siswa yang memperoleh nilai baik dan 9,10%
siswa yang memperoleh nilai cukup. (3) aspek penguasaan media adalah 86,36%
siswa yang memperoleh nilai baik dan 13,63% siswa yang memperoleh nilai
cukup. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggkat kemampuan
menggambar desain motif untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar ditunjukkandari rata-rata skor hasil akhir dari keseluruhan aspek
penilaian adalah 90,90% siswa yang memperoleh nilai baik dan 9,10% siswa yang
memperoleh nilai cukup.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum, Wr.Wb
Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal yang berjudul “Kemampuan Menggambar Motif Batik dengan
Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar”.
Salawat dan salam juga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga
beliau, para sahabat dan seluruh ummatnya yang tetap istiqamah pada ajaran
Islam.
Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis untuk menyelesaikan
proposal ini dengan sebaik mungkin, namun penulis menyadari sepenuhnya
bahwa proposal ini tidak luput dari berbagai kekurangan sebagai akibat
keterbatasan kemampuan penulis. Olehnya itu, saran dan kritik serta koreksi dari
berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan akan penulis terima dengan
baik.
Keberhasilan penulisan proposal ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan material,
tenaga, dan pikiran sejak persiapan sampai dengan selesainya proposal ini.
Ucapan terimah kasih itu penulis sampaikan kepada:
1. Dr. H. Irwan Akib, M. Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
iv
2. Dr. Andi Syukri Syamsuri, M. Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. A. Baetal Mukaddas, S. Pd, M. Sn. Ketua Program Studi Pendidikan Seni
Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Muhammad Thahir, S. Pd. Sekertaris Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Drs.Yabu, M. Sn. Pembimbing I.
6. Drs. H. Ali Ahmad Muhdy, Pembimbing II.
7. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Seni Rupa Universitas Muhammadiyah
Makassar, yang telah banyak memberikan bantuan dan masukannya, baik
dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian proposal ini.
8. Ruslan, S.Pd.,MM kepala sekolah SMP Negeri 26 Makassar beserta guru-guru,
staf dan adik-adik siswa kelas VII 1 yang telah membantu selama penelitian.
9. Khususnya, kedua orang tua yang dengan tulus dan penuh kasih sayang
mendukung langkah kemajuan ananda, dan saudara saudaraku yang menjadi
inspirasiku dalam beraktivitas.
10. Teman- teman seperjuangan angkatan 2010 Program Studi Pendidikan Seni
Rupa, Mukrimah, Suhariani Ulfah, Miftahera, Harfida, Nurimani, dan yang
tidak sempat saya sebutkan satu persatu terima kasih atas kebersamaannya
serta saran dan sumbangsinya semoga persaudaraan kita tetap terajut untuk
selamanya.
v
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran untuk penyempurnaan proposal ini senantiasa penulis
harapkan. Penulis mengharapkan proposal ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khaerat
Assalamu Alikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, Desember 2015
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN
SURAT PERJANJIAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 4
B. Kerangka Pikir .................................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………..................…………………………. 17
B. Variabel Penelitian .......................................................................... 17
C. Defenisi Operasional Variabel ....................................................... .18
D. Populasi dan Sampel …...................................................................19
E. TeknikPengumpulan Data .................................................................20
F. Teknik Analisis Data ...............................................................................22
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian dan Hail Penelitian..................................................................25
B. Pembahasan.............................................................................................60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 64
B. Saran 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar. 1 Motif Banji 11
Gambar. 2 Motif Ceplok 11
Gambar. 3 ` Motif Ganggong 12
Gambar. 4 Motif Kawung 12
Gambar. 5 Motif Semen 13
Gambar .6 Motif Buketan 13
Gambar. 7 Alat dan Bahan 28
Gambar. 8 Pelaksanaan Tes Menggambar 29
Gambar. 9 Desain Motif Batik Karya Nur Wahyuni 29
Gambar.10 Desain Motif Batik Karya Muh.Fahmi 30
Gambar. 11 Desain Motif Batik Karyab Widya 31
Gambar. 12 Desain Motif Batik Karya Nining 32
Gambar. 13 Desain Mtif Batik Karya Muh.Yusril 33
Gambar. 14 DesainMotif Batik Karya Putriani 34
Gambar. 15 Desain Motif Batik Karya Muh.Danil 35
Gambar. 16 Desain Motif Batik Karya Rya Mirzal 36
Gambar. 17 Desain Motif Batik Karya Nurul Azizah 37
Gambar. 18 Desain Mtif Batik Karya Muh Ismail 38
Gambar. 19 Desain motif Batik Karya Putri Arfiah 39
Gambar. 20 Desain Motif Batik karya Nur Aisyah 40
ix
Gambar. 21 Desain Motif Batik Karya Firman 41
Gambar. 22 Desain Motif Batik Karya Ainun 43
Gambar. 23 Desaian Mtif Batik Karya Jabal Nur 44
Gambar. 24 Desain Motif Batik Karya Rizki Fauziah 45
Gambar. 25 Desain Motif Batik Karya Muh.Aminq 46
Gambar. 26 Desain Motif Batik Karya Alfian 47
Gambar. 27 Desain Mtif Batik Karya Nurhaeni 48
Gambar. 28 Desain Motif Batik Karya Lusiana Mega 49
Gambar. 29 Desain motif Batik Karya Al Adawiah 50
Gambar. 30 aktifitas siswaq saat memulai proses menggambar 69
Gambar. 31 Aktifitas siswa sedang menggambar 69
Gambar. 32 Aktifitas Siswa Sedang Mewarnai 70
Gambar. 33 Aktifitas Siswa sedang mewarnai 70
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Aspek Penilaian........................................................................................15
Tabel 2. Populasa dan Sampel Penelitian..............................................................19
Tabel 3. Kemampuan Menggambar Siswa dari Aspek Keharmonisan
Warna........................................................................................................51
Tabel 4. Kemampuan Menggambar Siswa dari Aspek Kerapian.........................52
Tabel 5. Kemampuan Menggambar Siswa Dari Aspek Penguasaan
Media........................................................................................................53
Tabel 6. Skor Siswa Kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam Menggambar
Desain Motif untuk Batik..........................................................................54
Tabel 7. Validator 1...............................................................................................56
Tabel 8. Validator 2................................................................................................57
Tabel 9. Skor Siswa Kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar Dari dua Orang
Validator dalam Menggambar Desain mtif Batik......................................58
Tabel 10. Kesulitan Menggambar Siswa Dengan Aspek Keharminisan Warna,
Kerapian, dan Penguasaan Media Dari 2 Validator...................................60
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1. Dokumentasi
Lampiran 2. Kartu Kontriol Bimbingan
Lampiran 3. Persuratan
Lampiran 4. Riwayat Hidup.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi antara murid dengan
guru dan lingkungan. Dengan demikian pembelajaran mengandung dua jenis
kegiatan yang tidak terpisahkan, yaitu mengajar dan belajar. Oleh karena itu
interaksi antara murid dengan guru dan lingkungannya disebut pula proses belajar
mengajar (Ismiyanto, 2010:17).
Dalam pembelajaran terdapat sejumlah mata pelajaran yang diajarkan
di sekolah, diantaranya adalah mata pelajaran Seni Budaya yang dibagi menjadi
beberapa sub mata pelajaran, salah satunya adalah seni rupa, pelajaran seni rupa
merupakan suatu bagian dari mata pelajaran Seni Budaya yang diterapkan
di sekolah baik SD, SMP, dan SMA dengan tujuan mengapresiasikan karya seni
rupa dan mengekspresikannya melalui karya-karya yang dihasilkan dari
pengembangan kemampuan dasar dan kreativitas berkesenirupaan.
Pelaksanaan pembelajaran seni rupa di sekolah dapat diprakktikan melalui
program pembelajaran pengalaman kreatif dan apresiatif, salah satu kegiatan
kreatif dalam pembelajaran seni rupa adalah menggambar desain motif untuk
batik. Menggambar desain motif untuk batik merupakan materi yang penting
dalam pembelajaran seni rupa terutama siswa SMA kelas VII, agar kita kita tidak
kehilangan budaya seni, pembelajaran menggambar desain motif untuk batik
sangat perlu diajarkan di sekolah sekolah, supaya karya tersebut tidak hilang
dengan sendirinya serta tidak diakui oleh negara lain, Kalau 1ias, desain motif
1
2
untuk batik harus diajarkan pada sekolah TK sampai perguruan tinggi supaya,
batik bagian dari budaya tidak punah. Maka dipendang perlu setiap siswa harus
dibekali ilmu tentang desain motif untuk batik.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti
dengan guru mata pelajaran Seni Budaya kelas VII SMP Negeri 26 Makassar
berkaitan dengan pembelajaran yang diterapkan pada pelajaran seni rupa
khususnya materi menggambar desain motif untuk batik. Menggambar desain
motif untuk batik disekolah ini kurang mendapat respon yang cukup, sehingga
memotifasi untuk belajar pun sangat kurang bahkan dapat dikatakan minim sekali,
karena guru hanya menerapkan pembelajaran gambar bentuk saja.
Maka, berdasarkan latar belakang diatas, penulis mencoba meneliti
dengan mengambil judul “Kemampuan Menggambar Desain Motif untuk Batik
Pada Siswa Kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar”. Salah satu alasan penulis
mengambil judul tersebut adalah karena masih kurangnya penelitian tentang
menggambar desain motif khususnya desain motif untuk batik.
B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Kemampuan
Menggambar Desain Motif untuk Batik Pada Siswa Kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar” Permasalahan yang lebih rinci dikemukakan sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar
dalam menggambar desain motif untuk batik?
2. Kesulitan apa saja yang dialami siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar dalam menggambar desain motif untuk batik?
3
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengukur kemampuan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar dalam menggambar desain motif untuk batik.
2. Untuk mengetahui kesulitan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar dalam menggambar desain motif untuk batik.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan adanya manfaat yang dapat dipetik
utamanya bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini, sebagai berikut:
1. Bagi guru, sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan siswa,
memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajara, meningkatkan
semangat sehingga timbul gairah untuk melaksanakan proses pembelajaran
di kelas, guru lebih kreatif dalam melakukan proses pembelajaran untuk
mengatasi tingkat kesulitan belajar siswa
2. Bagi sekolah, penelitian ini akan memberikan sumbangan baik pada
sekolah dalam rangka perbaikan hasil dan kemampuan belajar siswa
terkait dengan pembelajaran seni rupa materi menggambar desain motif
untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar.
3. Bagi siswa, memberikan pengalaman belajar, khususnya dalam kegiatan
pembelajaran menggambar desain motif untuk batik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dimaksudkan sebagai landasan dalam melaksanakan
penelitian. Di bawah ini dikemukakan beberapa pengertian dan teori yang
berhubungan dengan kemampuan menggambar desain motif untuk batik pada
siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar.
Pada dasarnya tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran
penelitian secara teoritis, dan pada bagian ini akan diuraikan landasan teoretis
yang dapat menjadi kerangka acuan dalam melakukan penilitian. Landasan yang
dimaksud ialah teori yang merupakan kajian kepustakaan dari berbagai literatur
yang relevan dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis.
1. Kemampuan
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan berusaha dengan diri
sendiri. (Kamus besar bahasa Indonesia, 2007:383).
Kemampuan menjadi 3 klasifikasi yang meliputi kemampuan kognitif,
kemampuan afektif dan kemampuan psikomotorik. (Patriani, 2009:6)
Kemampuan kognitif adalah proses pengenalan dan penafsiran lingkungan
oleh seseorang yang merupakan kegiatan memperoleh pengetahuan atau usaha
mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri.
Kemampuan afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan nilai-nilai
dan sikap murid. Kemampuan yang menuju kearah tumbuhnya batiniah yang
terjadi bila individual menjadi sadar tentang sesuatu kemudian mengambil sikap
5
yang menjadi sadar tentang sesuatu kemudian mengambil sikap yang menjadi
bagian dari dirinya dalam membentuk tingkah lakunya (moralnya).
Kemampuan psikomotorik adalah kemampuan yang berkaitan dengan aktivitas
fisik siswa dalam mencapai proses melalui kemampuan.
2. Menggambar
Dalam bukunya Anatomi Plastis, Meisar Ashari (2014) menjelaskan, bahwa
salah satu cabang bidang keilmuan dalam seni rupa yang mengedepankan
keterampilan dan penguasaan teknik mengggunakan alat dan bahan dalam hal
memindahkan objek pada ruang dan bidang adalah sebagai :
a) Ekspresi pribadi: sebagai upaya untuk mengungkapkan emosional
terdalam yang diwujudkan dalam berbagai simbolis rupa.
b) Aktualisai diri: usaha atau upaya untuk membangun eksistensi pribadi
melalui ungkapan estetis.
c) Rekaman peristiwa: merupakan proses penciptaan karya seni dengan
alasan merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.
d) Alat komunikasi: upaya untuk membangun berbagai gagasan atau
imajinasi pencipta sehingga dapat dipahami oleh masyarakat
penikmatnya.
Seiring dengan paradigma, menggambar saat ini tidak hanya didasari pada apa
yang terlihat oleh mata semata-mata, namun menggambar dapat dijabarkan secara
komprehenshif dan luas. Untuk itu ada berbagai kegiataan menggambar yang
sering kita jumpai dalam dunia seni rupa, berdasarkan tujuan dan sifat
pembelajarannya antara lain seperti: Gambar bentuk, gambar ilustrasi, gambar
6
teknik, gambar imajinasi, gambar ekspresi, gambar model, gambar dekorasi,
gambar poster, gambar antomi.
Hal terpenting dalam menggambar adalah pemahaman kita terhadap azas
menggambar yang baik dengan menerapkan azas atau prinsip menggambar,
diharapkan gambar yang dihasilkan dapat lebih komunikatif, tertib, jelas, dan
indah dibanding dengan menggambar secara bebas dan mengabaikan prinsip-
prinsip menggambar dengan lazim. Kecuali, bila kalian telah mahir akan teknik
dasar menggambar dan mencoba sesuatu yang baru melalui eksperimen azas-azas
menggambar yang baru.
Apriyatno (2004 : 1) berpendapat bahwa menggambar adalah keterampilan
yang bisa dipelajari oleh setiap orang, terutama bagi yang punya minat untuk
belajar. Menggambar adalah sebuah proses kreasi yang harus dilakukan secara
intensif dan terus-menerus. Menggambar merupakan wujud pengeksplorasian
teknis dan gaya penggalian gagasan dan kreativitas, bahkan bisa menjadi sebuah
ekspresi dan aktualisasi diri.
3. Desain Motif Batik
Kata desain menurut pendapat Sachari (2005:3) awalnya merupakan kata
baru peng-Indonesia-an dari kata design (bahasa Inggris), istilah ini melengkapi
kata rancang/rancangan/merancang, yang dinilai kurang mengepresikan keilmuan,
keluasan, dan kewibawaan profesi. Sejalan dengan itu, kalangan insinyur
menggunakan istilah “rancang bangun”, sebagai pengganti istilah desain. Namun
dikalangan keilmuan seni rupa, istilah desain tetap secara konsisten dan formal
dipergunakan.
7
Pengertian desain menurut beberapa kamus dan ensiklopedi yang disusun
oleh ahli bahasa dan kaum profesional (Sachari, 2005:7-8) adalah sebagai berikut:
Desain adalah garis besar, sketsa, rencana, seperti dalam kegiatan seni,
bangunan, gagasan tentang mesin yang akan diwujudkan (The American Collage
Dictionary).
Desain adalah gambar atau garis besar tentang sesuatu yang akan di
kerjakan atau dibuat (Readers Dictionary, Oxford Proggressive English).
Desain adalah dorongan keindahan yang diwujudkan dalam suatu bentuk
komposisi; rencana komposisi; sesuatu yang memiliki kekhasan; atau garis besar
suatu komposisi, misalnya bentuk yang berirama, desain motif, komposisi nasa,
dan lain-lain (Encyclopedia of The Art)
Desain merupakan susunan elemen rupa pada satu pekerjaan seni
(McGraw-Hill Dictionary of Art).
Kata batik, menurut etimologi berasal dari dua kata dan dua arti yang
diambil dari bahasa Jawa, yaitu “amba” yang bermakna menulis” dan “titik” yang
bermakna “titik”. Gabungan darikedua kata tersebut adalah “amba titik”, dan
menjadi batik. Kata batik berarti menulis, melukiska sesuatu yang indah dengan
cara menitiknya, atau menghiasinya dengan seni rupa yang indah dengan
memakai sentuhan titik-titik tinta cair yang sebelumnya btelah dibuat motif
terlebih dahulu agar menghasilkan karya yang baik.
Berdasarka ciri khas tersebut maka banyak ilmuan yang melakukan
penelitian tentang batik, termasuk ilmuan asing. Salah seorang ilmuan asing
tersebut adalah G.P. Rouffaer. Ia mengatakan bahwa pola-pola dalam alur batik
8
yang disebut pola-pola atau motif seni batik gringsingnya yang dibuat nenek
moyang kita ternyata sudah dikenal oleh keluarga kerajaan, bangsawan, dan
masyarakat umum sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Hal tersebut
menunjukkan bahwa motif-motif batik sudah dibuat oleh nenek moyang kita sejak
dulu.
Pada awalnya, motif batik dibuat untuk mengingatkan kita pada kekayaan
dan kecintaan sang pembuat batik pada alam dan lingkungan sekitar. Hal ini
tercermin dalam hasil cipta rasa seni nenek moyang kita yang membuat batik
dengan motif hewan dan motif tumbuhan.
Menurut Sewan Susanto (1980 : 212) motif batik adalah kerangka gambar
yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif untuk batik disebut juga corak
batik atau pola batik. Dalam Katalog Batik Indonesia (1997 : 15) motif batik
merupakan keutuhan dari subyek gambar yang menghiasi kain batik tersebut.
Biasanya motif ini diulang-ulang untuk memenuhi seluruh bidang kain.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motif untuk batik adalah
kerangka gambar yang disebut dengan pola batik yang mana didalamnya terdapat
ornamen utama, ornamen tambahan dan isen-isen.
Batik terdiri dari beberapa susunan motif, ini diperkuat dengan pendapat
Sewan Susanto (1980 :212) motif batik tersusun atas dua bagian utama yaitu:
ornamen motif batik dan isen motif batik. Ornamen motif batik terdiri dari
ornamen utama dan ornamen pengisi bidang atau ornamen tambahan. Ornamen
utama adalah suatu ragam hias yang menentukan motif yang memiliki arti.
ornamen tambahan berfungsi sebagai pengisi bidang yang tidak memiliki arti
9
seperti pada ornamen utama. Isen motif adalah berupa titik-titik, garis-garis,
gabungan titik dan garis, yang berfungsi untuk mengisi ornamen baik ornamen
utama maupun ornamen tambahan.
Motif batik terbentuk atas beberapa pola. menurut Sewan Susanto (1980 :
213) motif batik dibagi menjadi empat golongan yaitu, geometris seperti motif
ceplokan; semen yang terdiri dari motif tumbuhan dan binatang; buketan dimana
penempatan motif titik sama seperti pada batik terang bulan; dan modern yang
mana sudah mendekati lukisan.
Berdasarkan sumber di atas, maka motif batik dilihat dari polanya dibagi
menjadi dua yaitu motif geometris dan motif non geometris. Motif geometris
adalah motif yang mudah dibagi-bagi menjadi beberapa bagian, yang mana bagian
tersebut bila disusun akan menjadi motif yang utuh. Motif geometris dibedakan
menjadi dua macam yaitu 1) geometris yang berbentuk ilmu ukur (persegi dan
lingkaran) seperti pada motif ceplok dan kawung; 2) geometris yang tersusun
dalam garis miring (belah ketupat) seperti pada motif parang dan udan liris. Motif
non geometris adalah motif yang susunannya tidak teratur menurut bidang
geometri, meskipun dalam bidang luas akan terjadi berulang kembali susunan
motifnya. Motif non geometris tersusun dari ornamen-ornamen tumbuhan, meru,
pohon, hayat, candi, binatang, burung, garuda, ular atau naga. Yang termasuk
dalam motif non geometris adalah motif semen dan motif buketan terangbulan.
Menurut Sewan Susanto (1980 : 215) yang termasuk dalam motif
geometris berbentuk ilmu ukur yaitu motif banji, ceplok, ganggong dan kawung.
1) motif banji merupakan motif klasik yang berasal dari daerah Banyumas, motif
10
ini di buat dengan bentuk motif dengan besar, warna coklat dan hitam. 2) motif
ceplok merupakan motif yang didalamnya terdapat gambaran-gambaran berbentuk
lingkaran, roset, binatang tersusun melingkar, binatang dalam lingkaran atau segi
empat. 3) motif ganggong nerupakan motif yang menyerupai motif ceplok namun
bentuk isennya terdiri dari seberkas garis-garis yang panjangnya tidak sama dan
pada ujung garis yang paling panjang berbentuk serupa salip. 4) motif kawung
merupakn motif yang tersusun dari bentuk bundar lonjong atau ellips, susunan
memanjang menurut garis diagonal miring kekiri dan kekanan berselang seling.
Sedangkan yang termasuk motif berbentuk garis miring motif parang dan motif
udan liris.
Motif non geometris menurut Sewan Susanto (1980 : 213) yaitu motif
semen dan motif buketan terangbulan. Motif semen merupakan batik klasik yang
ornamen-ornamennya tersusun secara bebas namun bebas terbatas, karena setelah
suatu jarak tertentu motif atau susunan ornamen itu akan kembali berulang. Motif
buketan terangbulan merupakan motif tumbuhan atau lung-lungan yang panjang
selebar kain. Motif ini terdapat pada kain batik sarung dari pekalongan, Tegal dan
Cirebon.
11
Contoh Motif Geometris
Gambar 1. Motif banji
(http://www.google.co.id/search?q=gambar+motif+batik&clien)
Gambar 2. Motif ceplok
(http://www.google.co.id/search?q=gambar+motif+batik&clien)
12
Gambar 3. Motif ganggong
(http://www.google.co.id/search?q=gambar+motif+batik&clien)
Gambar 4. Motif kawung
(http://www.google.co.id/search?q=gambar+motif+batik&clien)
13
Contoh motif non geometris
Gambar 5. Motif semen
(http://www.google.co.id/search?q=gambar+motif+batik&clien)
Gambar 6. Motif buketan
(http://www.google.co.id/search?q=gambar+motif+batik&clien)
14
a. Alat dan Bahan Menggambar desain motif untuk batik
Tiap jenis alat dan bahan dalam menggambar mempunyai karakteristik
tersendiri. Beberapa alat dan bahan yang perlukan dalam menggambar adalah
sebagai berikut:
1) Kertas Gambar
Menurut Rohman (2010: 7-10) dijelaskan bahwa kertas adalah bahan
yang paling ideal digunakan untuk menggambar. Dalam menggambar
menggunakan pensil agar mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya
menggunakan kertas yang cukup tebal dan permukaannya kasar (tidak licin)
agar goresan yang dihasilkan terkesan artistik.
2) Pensil
Pensil adalah alat tulis dan lukis yang awalnya grafit murni. Penulisan
dilakukan dengan menggoreskan grafit tersebut ke atas media. Namun grafit
tersebut mudah patah, terlalu lembut, memberikan efek kotor saat media
bergesekan dengan tangan dan mengotori tangan saat dipegang. Karena itu
diciptakan campuran grafit dengan tanah liat agar komposisinya lebih keras.
Selanjutnya komposisi campuran ini di bal;ut dengan kertas atau kayu.
3) Penghapus
Menurut Rohman (2010: 7-10) penghapus berguna untuk mengoreksi
gambar, bagian-bagian gambar yang sudah tidak diperlukan dapat dihapus.
15
Untuk mendapat hasil terbaik, pakailah penghapus yang empuk, tidak kasar,
dan bersih.
4) Serutan Pensil
Menurut Rohman (2010: 7-10) serutan pensil berguna untuk
meruncingkan ujung pensil. Dalam menggambar sebaiknya menggunakan
ukuran serutan standar sesuai dengan ukuran pensil yang dipakai.
5) Cat Air
Cat air atau populer juga dengan sebutan Aquarel adalah medium
lukisan yang menggambarkan sifat transparan meskipun medium
permukaannya bisa bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas.
4. Aspek Penilaian
Aspek penilaian menggambar desain motif untuk batik pada siswa kelas
VII 1 SMP Negeri 26 Makassar yakni:
1. Harmonisi warna
Harmonisasi merupakan penataan unsur dengan keselarasan
hubungan berarti penataan unsur yang tidak saling bertentangan dan tidak
saling menenjol atau tenggelam dalam komposisi sehingga saling
mendukung dan saling terikat satu dengan yang lain.
Warna adalah unsur seni rupa yang paling menonjol. Warna dapat
menunjukkan gelap terang, suasana perasaan,jauh dekat dan sift atau watak
benda. Jadi harmonisasi warna merupakan kombinasi atau perpaduan warna
yang tepat.
16
2. Finishing
Finsihing merupakan penyelesaian akhir gambar
3. Keseimbangan
Keseimbangan merupakan menata unsur dengan seimbang antara
bagian yang satu dengan yang lainnnya.
Tabel 1. Aspek Penilaian
No Nama NIS Kriterial Penilaian Keterangan
1 2 3
1 - - - - - -
2 - - - - - -
3 - - - - - -
B. Kerangka Pikir
Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada
kajian pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan
sebagai acuan konsep berfikir tentang kemampuan menggambar desain motif
untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar. Dengan melihat
konsep yang telah disebutkan di atas maka skema kerangka pikir dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut.
17
Skema 1. Kerangka Pikir
Siswa kelas VII 1 SMP
Negeri 26 Makassar
Kemampuan
menggambar desain
motif untuk batik
Hasil
Kesulitan
menggambar desain
motif untuk batik
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, oleh karena itu pendekatan
yang dianggap tepat dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Ciri-
ciri pendekatan kualitatif adalah fokus pada objek secara utuh, melibatkan
manusia sebagai alat pengumpul data secara induktif, menyusun teori,
deskriptif, dan ada kriteria khusus untuk keabsahan data.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kemampuan
menggambar desain motif untuk batik.
Adapun keadaan variabel - variabel sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam
menggambar desain motif untuk batik.
2. Kesulitan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam
menggambar desain motif untuk batik.
19
2. Desain Penelitian
pengumpulan data
tentang kemampuan
siswa dalam
menggambar desain
motif untuk batik
pengumpulan data
tentang kesulitan
siswa dalam
menggambar desain
motif untuk batik
Skema 1. Desain Penelitian
C. Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan variabel diatas maka perlu dilakukan pendefinisian operasional
variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu kesalahan. Serta
memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik. Adapun definisi
operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam
menggambar desain motif untuk batik didefinisikan sebagai hasil
pencapaian belajar maksimal siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar dalam menggambar desain motif untuk batik.
Pengolahan/analisis
data
Deskripsi data
Kesimpulan
20
2. Kesulitan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam
menggambar desain motif untuk batik yang dimaksudkan disini adalah
apa yang menjadi penghambat siswa sehingga sulit dalam
menggambar desain motif untuk.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII 1 SMP
Negeri 26 Makassar yang terdaftar dengan jumlah sebanyak 30 siswa. Namun
pada saat pengambilan data ada beberapa siswa yang tidak memenuhu syarat,
ada 8 siswa yang tidak mengumpulkan hasil gambarnya, karena tidak hadir
disekolah. Sehingga yang terdaftar sebagai sampel adalah 22 siswa. Sampel
tersebut diharapkan dapat mewakili siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar.
Tabel 2. Populasi dan sampel Penelitian
No Nis Nama siswa Jk Keterangan
1 0032614833 Nur Aisyah Syamsul P Hadir
2 0042349620 Muh. Amin L Hadir
3 0033579982 Nur Haeni P Hadir
4 0033879351 Muh. Danil L Hadir
5 0034012991 Muh. Yusril L Hadir
6 0027585139 Rabiatul Al Adawiah P Hadir
7 0035499881 Lusiana Mega Putri P Hadir
8 0034511959 Arianti puspa Anugrah P Hadir
21
9 0033875946 Muh.Ismail L Hadir
10 0034010321 Putriani Lestari Syarif P Hadir
11 0027392153 Firman L Hadir
12 0032614868 Nurul Azizah P Hadir
13 0024532798 Nining Rahma Sari.A P Hadir
14 0017946675 Rya Mirzal Jafar L Hadir
15 0035499847 Jabal Nur L Hadir
16 0033870029 Nur Wahyuni P Hadir
17 0038405229 Rizky Fauziah Nr P Hadir
18 0026916883 Widya P Hadir
19 0039127367 Alfian. Az L Hadir
20 0027869526 A.Muh Fahmi L Hadir
21 003207241 Putri Arfiah As P Hadir
22 0026996157 Ainun Pratiwi P Hadir
23 0034414799 Oktapiani P Tidak hadir
24 0032988699 Putri azisah P Tidak hadir
25 0017435242 Rara Putri Anjani P Tidak hadir
26 0010509659 Ardiansyah L Tidak hadir
27 0020247518 Muh Fadel L Tidak hadir
28 0039909845 Muh Reski L Tidak hadir
29 0026996155 Rendi Airlangga Putra L Tidak hadir
30 0031430788 Muh ismail L Tidak hadir
22
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik penelitian
lapangan. (Field Research). Untuk memperoleh data pada penelitian ini, di mana
peneliti langsung pada tempat atau lokasi penelitian dengan menggunakan
beberapa macam teknik. Adapun teknik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung
terhadap kegiatan belajar siswa dengan mengamati sejauh mana kemampuan
siswa dalam menggambar desain motif untuk batik.
2. Tes (Praktik)
Tes yang dilakukan dengan cara memberikan pola desain motif untuk
batik yang telah disiapkan kemuadian mengarahkan siswa untuk memperbanyak
pola tersebut diatas kertas gambar. pola yang diberikan berupa motif ulang.
Misalnya siswa mengulang pola sebanyak lima kali kesamping dan dua kali
kebawah dengan menggunakan pensil kemudian cat air. Agar lebih mudah
mengerjakannya, setiap pola gambar yang dibuat berukuran 5x5 cm, dan
dikerjakan dikelas namun, apabila belum selesai siswa boleh mengerkerjakannya
dirumah.
Hasil tes siswa akan dikumpulkan kemudian dinilai oleh penilai yang
paham tentang karya siswa. Teknik penilaian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik penilaian statistik sederhana dengan persentase. Data yang disajikan
dalam bentuk tabel lalu dipersentasekan dan dijelaskan berdasarkan data yang
diperoleh untuk mendapatkan hasil persentasi.
23
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
foto-foto, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Seperti telah disebutkan bahwa
sumber data utama penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata dan tindakan,
sumber data tertulis dan foto.
Kata-kata dan tindakan (perilaku) orang yang diamati dan diwawancarai
merupakan sumber data utama yang dicatat dan ditambah catatan dari buku,
dokumen resmi dari sekolah, dokumen pribadi yang diperoleh dari subjek
penelitian tentang pengalaman konkret, keadaan suatu peristiwa, pandangan
hidup, sikap dan lain-lain. Di samping dokumen pribadi dan dokumen resmi,
penggunaan foto untuk melengkapi data.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif
kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan melalui prosedur
sebagai berikut.
1. Menghitung frekuensi data hasil menggambar motif batik.
2. Menentukan data dengan tabel.
3. Menentukan kategori/rentangan nilai data dengan tabel.
4. Menghitung presentasi.
5. Menentukan rata-rata.
Kemudian untuk analisis data kualitatif dilakukan melalui prosedur
sebagai berikut.
24
1. Reduksi Data
Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan pengumpulan
dokumen merupakan cara yang dilakukan guna memperoleh data yang diperlukan.
Dengan reduksi data akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dilakukan dengan menampung semua
data yang ada baru kemudian memilih data yang benar-benar diperlukan dan
berhubungan dengan penelitian tersebut untuk dianalisis lebih lanjut. Dalam
proses reduksi, data-data yang tidak diperlu maupun yang tidak berkenaan dengan
masalah penelitian dapat dihilangkan dan kemudian diganti serta ditambah dengan
data-data baru yang sesuai.
2. Sajian Data
Setelah direduksi tahap berikutnya adalah penyajian data, sebagaimana
halnya dengan proses reduksi data, penciptaan dan penggunaan data tidaklah
terpisah dari analisis. Dalam penyajian ini akan disajikan data secara lengkap,
baik data yang diperoleh dari observasi, dokumentasi, angket maupun wawancara,
kemudian dianalisis antara kategori dari permasalahan yang ada, guna
mendapatkan hasil penyajian yang rapi dan sistematis sehingga data yang
terkumpul tersusun dengan baik.
3. Verifikasi atau Penarikan Simpulan
Verifikasi atau penarikan simpulan merupakan hasil dari perolehan data
yang telah didapatkan atau data yang diperoleh dari penelitian yang kemudian
diolah sehingga dapat ditarik sebuah simpulan yang sesuai dengan rumusan
25
masalah dan tujuan yang ingin dicapai. Dari awal sampai akhir pengumpulan data
yang direduksi dan disajikan kemudian dilihat serta ditinjau kembali melalui
pengujian kebenaran, kecocokkan sehingga sampai pada tingkat validitas yang
diharapkan.
Dari ketiga hal tersebut dapat disimpulkan bahwa antara reduksi data,
sajian data dan penarikan kesimpulan merupakan sesuatu yang saling
berhubungan dan saling menjalin antara satu dengan yang lain baik pada saat
sebelum, selama, dan setelah pengumpulan data
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Hasil Penelitian
Dalam bab ini akan disajikan hasil data yang diperoleh melalui tes, yang
merupakan instrumen dalam mengumpulkan data sekaligus sebagai jawaban
tentang rumusan masalah yang dikemukakan pada bab sebelumnya, yakni
bagaimana kemampuan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam
menggambar desain motif batik, dan bagaimana kesulitan menggambar desain
motif untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat
digambarkan tentang kemampuan menggambar desain motif untuk batik pada
siswak kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dan kesulitan siswa kelas VII 1 SMP
Negeri 26 Makassar dalam menggambar desain motif untuk batik.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah: SMP Negeri 26 Makassar
Mata Pelajaran: Seni Budaya
Kelas/Semester: VII/1
Alokasi Waktu: 2 x 40
Standar Kompetensi: 10. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa
Kompetensi Dasar: Membuat karya senidengan teknik corak seni rupa terapan
nusantara
Indikator: Membuat pola batik pada media gambar dan mewarnai gambar
27
A. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu membuat pola batik pada media gambar
Mewarnai gambar pola batik
B. Materi Ajar
Pengertian batik
Konsep batik
C. Metode Pembelajaran:
pendekatan CTL: Pemberian tugas praktek
D. Lagkah Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan
Menyampaikan informasi kompetensi dasar yang akan dicapai
siswa, motivasi dan apresiasi.
Kegiatan inti
Membaca buku teks tentang karya seni membatik, melihat
demonstrasi teknik membatik, dan praktek membuat pola motof
bati pada media gambar.
Penutup
Menunjukkan karya pola batik buatan siswa yang berhasil baik.
E. Sumber Belajar
Buku teks senu budaya untuk SMP kelas VII Penerbit Erlangga.
F. Penilaian
Teknik: tes unjuk kerja
Bentuk Instrumen: uji prosedur dan produk
28
Instrumen:
1. Buatlah pola batik pada kertas gambar
2. Warnai pola bati yang telah dibuat
Contoh lembar penilaian hasil karya seni rupabatik
Aspek-aspek yang dinilai
Keharmonisan warna, kerapian danpenguasaan media.
1=sangat kurang
2=kurang
3=cukup
4=baik
5=sangat baik
1. Kemampuan menggambar desain motif untuk batik pada siswa kelas VII
1 SMP Negeri 26 Makassar
Kemampuan menggambar desain motif batik peserta didik dapat dilihat
dari indikator penilaian yaitu, harmonisasi warna merupakan kombinasi atau
perpaduan warna yang tepat. Finising merupakan penyelesaian akhir gambar,
Keseimbangan merupakan menata unsur dengan seimbang antara bagian satu
dengan lainnya.
Dari 22 siswa masih ada beberapa orang yang belum mampu memenuhi
aspek penilaian yang diberikan. Terutama keseimbangan, sebagian besar siswa
yang menggambar tidak mempererhatikan gambar yang dihasilkan tidak selaras
dengan media gambarnya. Seperti, hasil gambarnya tidak berada dibagian tengah
kertas gambar yang digunakan. Ada juga beberapa gambar yang belum selesai.
29
Namun keharmonisan warna sebagaian besar sudah dapat dikatakan mampu
karena mereka menggambar dengan perpaduan warna yang tepat.
a. Hasil akhir menggambar desain motif batik siswa kelas VII 1 SMP
Negeri 26 Makassar.
Gambar 9. Desain Motif Batik
Karya Nur Wahyuni
Karya Nur Wahyuni, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun karyanya
belum selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam
menggambar desain motif batik ialah ;
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik karena banyak warna yang di gunakan.
2. finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena hanya
sebagian yang di warnai.
30
3. Keseimbangan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Namun kiri dan kanan sudah terlihat seimbang.
Gambar 10. Desain Motif Batik
Karya A.Muh.Fahmi
Karya A.Muh.Fahmi, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun karyanya
belum selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam
menggambar desain motif batik ialah ;
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain motifnya
warnanya menarik karena banyak warna yang di gunakan.
2. Finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena hanya
sebagian yang di warnai.
3. Keseimbangan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Namun kiri dan kanan juga tidak seimbang.
31
Gambar 11. Desain Motif Batik
Karya Widya
Karya Widya , dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah paham
dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun karyanya belum
selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam menggambar
desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik.
2. Finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena hanya
sebagian yang di warnai
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai, kiri dan juga tidak seimbang seimbang.
32
Gambar 12. Desain Motif Bati
Karya Nining Rahma Sari Ayu
Karya Nining Rahma Sari Ayu, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak
ini sudah paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik. Adapun
aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik
ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik karena menggunakan warna yang cerah
sehingga tampak lebih menonjol..
2. Finishing, sudah rapi, gambar ini telah selesai dikerjakan
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai, kiri kanan juga terlihat tak seimbang.
33
Gambar 13. Desain Motif Batik
Karya Muh. Yusril
Karya Muh.Yusril, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik. Adapun aspek
penilaian yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, penggunaan warna biru dan
coklat terlihat menarik.
2. Finishing, gambar ini telah selesai dikerjakan, terutama pada pewarnaan.
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesua, kiri dan kanan juga terlihat tidak seimbang
34
Gambar 14. Desain Motif Batik
Karya Putriani Lestari Syarif
Karya Putriani Lestari Syarif, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini
sudah paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik. Adapun
aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik
ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, warna yang digunakan kelihatan
indah dan mencolok.
2. Finshing, gambar ini telah selesai dikerjakan terutama dalam pewarnaannya.
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai, kiri dan kanan juga terlihat tidak seimbang
35
Gambar 15. Desain Motif Batik
Karya Muh.Danil
Karya Muh.Danil, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun karyanya
belum selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam
menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, motif yang berwarna biru
dengan aksen-aksen hitam sangat menarik
2. Finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena
hanya sebagian yang di warnai.
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah
tidak sesuai. Kiri kanan juga ttidak seimbang.
36
Gambar 16. Desain Motif Batik
Karya Rya Mirzal
Karya Rya Mirzal, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik. Adapun aspek
penilaian yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik, warna yang digunakan cerah sehingga
terlihat indah.
2. Finishing gambarnya selesai dikerjakan, terutama dalam pewarnaan.
3. Keseimbangan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah
tidak sesuai. Kiri kananan juga tidak seimbang.
37
Gambar 17. Desain Motif Batik
Karya Nurul Azizah
Karya Nurul Azizah, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun karyanya
belum selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam
menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik karena banyak warna yang di gunakan.
2. Finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena hanya
sebagian yang di warnai.
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Kiri kanan juga kelihatan tidak seimbang.
38
Gambar 18. Desain motif Batik
Karya Ariyanti Puspa Anugrah
Karya Ariyanti Puspa Anugrah, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak
ini sudah paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, Adapun
aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik
ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik.
2. Finishing, gambarnya telah selesai dikerjakan terutamadalam pewarnaan.
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan sudah seimbang.
39
Gambar 19. Desain Motif Batik
Karya Muh.Ismail
Karya Muh.Ismail, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun karyanya
belum selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam
menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik karena banyak warna yang di gunakan.
2. Finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena hanya
sebagian yang di warnai.
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. kiri dan kanan juga terlihat tidak seimbang
40
Gambar 20. Desain Motif Batik
Karya Putri Arfiah AS
Karya Widya , dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah paham
dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun karyanya belum
selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam menggambar
desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik karena banyak warna yang di gunakan.
2. Finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena hanya
sebagian yang di warnai.
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Kiri kanan juga tidak seimbang.
41
Gambar 21. Desain Motif Batik
Karya Nur Aisyah Syamsul
Karya Nur Aisyah Syamsul, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini
sudah paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun
karyanya belum selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam
menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik.
2. Finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena hanya
sebagian yang di warnai.
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Kiri kanan juga tidak seimbang.
42
Gambar 22. Desain Motif Batik
Karya Firman
Karya Firman, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah paham
dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, Adapun aspek penilaian
yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik.
2. Finishing, gambar ini telah selesai dikerjakan terutama dalam pewarnaan.
3. Keseimbangan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Kiri kanan juga tidak seimbang.
43
Gambar 23. Desain Motif Batik
Karya Ainun Pratiwi
Karya Ainun Pratiwi, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik. Adapun aspek
penilaian yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik, warna yang digunakan mencolok.
2. Finishing, gambarnya telah selesai dikerjakan teritama dalam pewarnaannya.
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Kiri kanan juga tidak seimbang.
44
Gambar 24. Desain Motif Batik
Karya Jabal Nur
Karya Jabal Nur, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik. Adapun aspek
penilaian yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik. Warna yang digunakan cerah sehingga
kelihatan indah.
2. Finishing, gambarnya telah selesai dikerjakan terutama dalam pewarnaannya.
3. Keseimbangan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Kiri kanan juga tidak seimbang.
45
Gambar 25. Desain Motif Batik
Karya Rizky Fauziah
Karya Widya , dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah paham
dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, Adapun aspek penilaian
yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik.
2. Finishing, gambarnya telah selesai dikerjakan terutama dalam pewarnaan.
3. Keseimbangan, penempatan objek sudah kelihatan seimbang mulai dari kiri
kanan, atas dan bawah.
46
Gambar 26. Desain Motif Batik
Karya Muh. Amin
Karya Widya , dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah paham
dan mengerti tentang menggambar desain motif batik. Adapun aspek penilaian
yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik karena banyak warna yang di gunakan,
warnanya sangat cocok dengan motifnya.
2. Finishing, gambarnya juga telah selesai terutama dalam pewarnaannya.
3. Keseimbangan, penempatan objek sudah kelihatan seimbang, mulai dari kiri
kanan, atas dan bawah.
47
Gambar 27. Desain Motif Batik
Karya Alfian AZ
Kary Alfian AZ, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun karyanya
belum selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam
menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik karena banyak warna yang di gunakan.
2. Finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena hanya
sebagian yang di warnai.
3. Keseimbngan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Kiri kanan juga tidak seimbang.
48
Gambar 28. Desain Motif Batik
Karya Nurhaeni
Karya Nurhaeni, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun karyanya
belum selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam
menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik.
2. Finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena hanya
sebagian yang di warnai.
3. Keseimbangan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Kiri kanan juga tidak seimbang.
49
Gambar 29. Desain Motif Batik
Karya Lusiana Mega Putri
Karya Lusiana Mega Putri, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini
sudah paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, namun
karyanya belum selesai. Adapun aspek penilaian yang harus diperhatikan dalam
menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat tidak harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya berbeda sehingga tidak beraturan
2. Finishing, gambarnya belum selesai, dikatakan belum selesai karena hanya
sebagian yang di warnai.
3. Keseimbangan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Kiri kanan juga tidak seimbang.
50
Gamabar 30. Desain Motif Batik
Karya Al Adawiah
Karya Al Adawiah, dari beberapa aspek penilaian ternyata anak ini sudah
paham dan mengerti tentang menggambar desain motif batik, Adapun aspek
penilaian yang harus diperhatikan dalam menggambar desain motif batik ialah:
1. Harmonisan warna, sudah terlihat harmonis, dari setiap kotak desain
motifnya warnanya menarik.
2. Finishing, gambarnya telah selesai dikerjakan terutama dalam pewarnaannya.
3. Keseimbangan, penempatan objek kelihatan tidak seimbang, atas bawah tidak
sesuai. Kiri kanan juga tidak seimbang.
51
1. Tingkat kemampuan menggambar desain motif untuk batik ditinjau dari aspek
Harmonisan warna
Berdasarkan hasil tes praktik menggambar desain motif untuk batik maka
penilaian tingkat kemampuan siswa dari aspek keharmonisan warna dapat dilihat
pada tabel 3
Tabel 3. Kemampuan menggambar siswa dari aspek harmonisi warna
No Tingkat Kemampuan Bobot Skor Frekuensi Persentase %
1 Sangat baik 85-100 0 0
2 Baik 65-85 21 95,45
3 Cukup 55-67 1 4,54
4 Sedang 35-55 0 0
5 Sangat kurang 0-35 0 0
Jumlah 22 100
Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa kemampuan menggambar
desain motif untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam
aspek keharmonisan warna menunjukkan bahwa 21 siswa (95,45%) yang
memperoleh skor rata-rata antara 65-100 dengan tingkat kemampuan baik, 1 siswa
(4,54%) yang memperoleh skor rata-rata antara 55-67 atau dengan kategori cukup,
tidak ada siswa (0%) yang memperoleh skor rata-rata antara 86-100 dengan
kategori sangat baik, tidak ada siswa (0%) yang memperoleh skor rata-rata antara
52
35-55 dengan kategori sedang, dan tidak ada siswa (0%) yang memperoleh skor
rata-rata antara 0-35 dengan kategori sangat kurang.
Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa kelas VII 1 SMP Negeri
26 Makassar baik dalam aspek keharmonisan warna.
2. Kemampuan menggambar desain motif untuk batik ditinjau dari aspek
Finishing
Berdasarkan hasiltes praktik menggambar desain motif untuk batik maka
penilaian tingkat kemampuan siswa dari aspek Finishing dapat dilihat pada tabel 4
berikut.
Tabel 4. Kemampuan menggambar siswa dari aspek finishing
No Tingkat Kemampuan Bobot Skor Frekuensi Persentase %
1 Sangat baik 85-100 0 0
2 Baik 65-85 20 90,90
3 Cukup 55-67 2 9,10
4 Sedang 35-55 0 0
5 Sangat kurang 0-35 0 0
Jumlah 22 100
Hasil skor siswa pada tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan
menggambar desain motif untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar dalam aspek finishing, dapat dilihat bahwa 20 siswa (90,90%) yang
mendapat skor rata-rata antara antara 65-85 dengan kategori tingkat kemampuan
baik, 2 siswa (9,10%) yang memperoleh skor skor rata-rata antara 55-67 dengan
53
kategori cukup, tidak ada siswa (0%) yang memperoleh skor rata-rata antara85-
100 dengan kategori tingkat kemempuan sangat baik, tidak ada siswa (0%) yang
memperoleh skor rata-rata antara 35-55 dengan kategori tingkat kemampuan
sedang, dan tidak ada siswa (0%) yang memperoleh skor rata-rata antara 0-35
dengan kategori tingkat kemampuan sangat kurang.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menggambar desain motif untuk
batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar sudah baik dalam
penguasan media.
3. Tingkat kemampuan menggambar desain motif untuk batik ditinjau dari aspek
keseimbangan
Berdasarkan hasil tes praktik menggambar desain motif untuk batik maka
penilaian tingkat kemampuan siswa dari aspek Keseimbangan dapat dilihat pada
tabel 5.
Tabel 5. Kemampuan menggambar siswa dari aspek Keseimbangan
No Tingkat Kemampuan Bobot Skor Frekuensi Persentase %
1 Sangat baik 85-100 0 0
2 Baik 65-85 19 86,36
3 Cukup 55-67 3 13,63
4 Sedang 35-55 0 0
5 Sangat kurang 0-35 0 0
Jumlah 22 100
54
Hasil skor siswa pada tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan
menggambar desain motif untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar dalam aspek Keseimbngan, dapat dilihat bahwa 19 siswa (86,36%) yang
memperoleh skor rata-rata 65-85 dengan kategori tingkat kemampuan baik, 3
siswa (13,63%) yang memperoleh skor rata-rata 55-67 dengan kategori cukup,
tidak ada siswa (0%) yang memperoleh skor rata-rata antara 85-100 dengan
kategori tingkat kemempuan sangat baik, tidak ada siswa (0%) yang memperoleh
skor rata-rata antara 35-55 dengan kategori tingkat kemampuan sedang, dan tidak
ada siswa (0%) yang mendapat skor rata-rata antara 0-35 dengan kategori tingkat
kemampuan sangat kurang. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
menggambar desain motif untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar sudah baik dalam aspek keseimbangan.
4. Kemampuan menggambar desain motif untuk batik ditinjau dari keseluruhan
aspek
Berdasarkan hasil tes praktik menggambar desain motif untuk batik maka
penilaian tingkat kemampuan siswa dari keseluruhan aspek dapat dilihat pada
tabel berikut:
Table 6. Skor siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam menggambar
desain motif untuk batik dari keseluruhan aspek
No Hasil Bobot skor Frekuensi Persentase %
1 Sangat baik 85-100 0 0
2 Baik 65-84 20 90,90
3 Cukup 55-64 2 9,10
55
4 Sedang 35-54 0 0
5 Sangat kurang 0-34 0 0
Jumlah 22 100
56
57
58
Tabel 9. Skor siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dari dua orang validator
dalam menggambar desain motif untuk batik dari aspek harmonisan warna,
finishing dan keseimbngan
No Nama Validator 1 Validator 2 Rata-rata
1 2 3 1 2 3
1 Nur Aisyah
Syamsul
70 70 70 75 75 70 71,66
2 Muh. Amin
80 80 80 85 80 80 80,83
3 Nur Haeni
70 70 65 75 70 70 70
4 Muh. Danil
70 70 70 80 75 75 73,33
5 Muh. Yusril
80 80 80 85 85 80 81,66
6 Rabiatul Al
Adawiah
80 75 80 85 80 80 81,66
7 Lusiana Mega
Putri
65 65 65 70 65 65 65,83
8 Arianti puspa
Anugrah
70 70 70 80 80 80 75
9 Muh.Ismail
70 70 70 70 70 70 70
10 Putriani Lestari
Syarif
80 75 75 85 85 80 80
11 Firman
75 75 75 80 75 75 75,83
12 Nurul Azizah
70 65 65 70 65 65 66,66
13 Nining Rahma
Sari.A
80 75 75 85 85 80 80
14 Rya Mirzal Jafar
75 75 75 80 80 80 77,5
15 Jabal Nur
75 75 75 85 80 80 78,33
16 Nur Wahyuni
70 70 70 80 75 75 73,33
17 Rizky Fauziah
Nr
80 80 80 85 85 80 81,66
18 Widya
70 70 70 75 75 75 72,5
19 Alfian. Az
70 70 70 70 70 70 70
20 A.Muh Fahmi
75 70 70 70 70 70 70,83
59
21 Putri Arfiah
75 70 70 75 70 70 71,66
22 Ainun Pratiwi
75 75 75 80 75 75 75,83
Ketterangan:
1= Harmonisi warna
2= Finishing
3= Keseimbangan
4. Kesulitan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam
menggambar desain motif untuk batik
Pada pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa masih ada
beberapa siswa yang belum bisa memenuhi syarat. Hal ini dapat dilihat dari hasil
gambar mereka mayoritas tidak teratur. hal tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya kesulitan siswa dalam membuat pola desainnya, meski telah
diberikan beberapa pola desain yang akan digambar, kesulitannya menguasai
media atau keseimbangan kebanyakan siswa yang menggambar tidak tepat seperti
contoh yang telah diberikan. Masih ada beberapa gambar yang belum selesai
karena tidak memiliki alat menggambar sepert pensil, penggaris dan pewarna,
meski telah diberitahukan sebelumnya untuk membawa alat gambar dari
rumahnya.
Kesulitan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam menggambar
desain motif untuk batik dari aspek harmonisan warna, finishing, dan
keseimbangan dapat dilihat pada tabel berikut
60
Tabel 10. Kesulitan menggambar siswa dengan aspek harmonisan warna,
finishing, dan keseimbngan dari dua validator.
Validator
Kriterial Penilaian
Harmonisasi warna finishing Keseimbangan
1 73,83 72,04 72,72
2 78,40 75,90 74,77
Rata-rata 76,11% 73,97% 73,74%
Data pada tabel 10 di atas menunjukkan bahwa tingkat kesulitan siswa
kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dari aspek harmonisan warna berada pada
skor rata-rata 76,11, finishing memperoleh skor rata-rata 73,97 dan keseimbngan
memperoleh skor rata-rata 73,74. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesulitan
siswa dalam menggambar desain motif untuk batik terutama pada aspek finishing
yang mendapat nilai rata-rata terendah.
B. PEMBAHASAN
1. Kemampuan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam
menggambar desain motif untuk batik
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan
menggambar desain motif untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26
Makassar, pada kriteria penilaian yaitu harmonisan warna, Finishing dan
keseimbangan berdasarkan pada standar penilaian pada kelas VII 1 SMP Negeri
61
26 Makassar yang telah di tentukan,untuk lebih jelasnya maka diuraikan sebagai
berikut berdasarkan variabel tes.
1. Aspek harmonisan warna
Pada aspek harmonisan warna dalam menggambar desain motif
untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dapat di
kategorikan sudah baik. Yakni sebanyak 95,45% dari sampel yang
memperoleh skor rata rata antara 65-85 dengan kategori baik, 4,54% dari
sampel yang memperoleh skor rata-rata 55-67 dengan kategori cukup, 0%
dari sampel yang memperoleh skor rata-rata antara 85-100 dengan kategori
sangat baik, 0% dari sampel yang memperoleh skor rata-rata antara 45-55
dengan kategori sedang, dan 0% dari sampel yang memperoleh skor rata-
rata antara 0-35 dengan kategori sangat kurang.
2. Aspek Finishing
Pada aspek ini tingkat kemampuan menggambar desain motif
untuk batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar pada
umumnya sudah tergolong dalam kategori baik, yakni 90,90% dari sampel
yang memperoleh skor rata-rata antara 65-85 dengan kategori baik, 9,09%
dari sampel yang memperoleh skor rata-rata antara 55-67 dengan kategori
cukup, 0% dari sampel yang memperoleh skor rata-rata antara 85-100 dari
kategori sangat baik, 0% dari sampel yang memperoleh skor rata-rata
antara 35-55 dengan kategori sedang, dan 0% dari sampel yang
memperoleh skor rata-rata antara 0-35 dengan kategori sangat kurang.
62
3. Aspek Keseimbangan
Pada aspek keseimbngan dalam menggambar desain motif untuk
batik pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dapat di
kategorikan bernilai baik. Dapat dilihat bahwa 86,36% dari sampel yang
memperoleh skor rata-rata antara65-85 dengan kategori baik, 13,63% dari
sampel yang memperoleh skor rata-rata antara 55-67 dengan kategori
cukup, 0% dari sampel yang memperoleh skor rata-rata antara 85-100
dengan kategori sangat baik, 0% dari sampel yang memperoleh skor rata-
rata antara 35-55 dengan kategori sedang, dan 0% dari sampel yang
memperoleh skor rata-rata antara 0-35 dengan kategori sangat kurang
2. Kesulitan siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar dalam menggambar
desain motif untuk batik
Berdasarkan hasil penilain menggambar desain motif untuk batik ada
beberapa siswa yang belum bisa memenuhi syarat. Hal ini dapat dilihat dari hasil
gambar mereka mayoritas tidak teratur. hal tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya kesulitan siswa dalam membuat pola desainnya, meski telah
diberikan beberapa pola desain yang akan digambar, kesulitannya menguasai
media, kebanyakan siswa yang menggambar tidak tepat seperti contoh yang telah
diberikan. Masih ada beberapa gambar yang belum selesai karena tidak memiliki
alat menggambar sepert pensil, penggaris dan pewarna, meski telah diberitahukan
sebelumnya untuk membawa alat gambar dari rumahnya.
63
Kesulitan siswa dalam menggambar desain motif untuk batik dari aspek
harmonisi warna berada pada skor rata-rata 76,11 finishing memperoleh skor rata-
rata 73,97 dan keseimbngan memperoleh skor rata-rata 73,74. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kesulitan siswa dalam menggambar desain motif
untuk batik terutama pada aspek kerapian/finishing yang mendapat nilai rata-rata
terendah.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa menggambar desain motif untuk batik dilihat dari
aspek harmonisi warna pada umumnya sudah baik, yakni sebanyak
95,45% yang memperoleh skor rata-rata antara 65-85 (kategori baik).
2. Kemampuan siswa menggambar desain motif untuk batik dilihat dari
aspek finishing pada umumnya sudah baik, yakni sebanyak 90,90% yang
memperoleh skor rata-rata antara 65-85 (kategori baik).
3. Kemampuan siswa menggambar desain motif untuk batik dilihat dari
aspek keseimbangan pada umumnya sudah baik, yakni sebanyak 86,36%
yang memperoleh skor rata-rata antara 65-85 (kategori baik).
4. Kemampuan menggambar desain motif batik siswa kelas VII 1 sudah baik,
tapi ada beberapa siswa yang belum mampu menerapkan aspek ynag
dinilai terutama keseimbngan.
5. Kesulitan siswa dalam menggambar terlihat jelas pada aspek finishing
yaitu hanya mampu mencapai skor rata-rata 72,04.
65
B. Saran
Adapun yang menjadi saran dalam tulisan skripsi ini, yaitu :
1. Hendaknya penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru mata
pelajaran Seni Rupa (seni budaya) untuk mengukur proses siswa
dalam menggambar desainmotif untuk batik
2. Untuk meningkatkan hasil akhir menggambar desain motif untuk
batik maka pihak sekolah dan guru perlu memberikan motivasi
kepada siswa untuk banyak berlatih dalam menggambar motif
batik dan memberikan bimbingan dan latihan khusus kepada siswa
yang berbakat.
3. Kepada siswa kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar. Hendaknya
perlu banyak melatih dalam menggambar, khususnya menggambar
desain motif untuk batik, serta meminta bimbingan dari guru mata
pelajaran agar dapat berkarya lebih baik.
66
DAFTAR PUSTAKA
Apriatno,Veri.2014.Menggambar Motif Batik.Bandung.http://www.wordpres.com
AlwiHasan, dkk, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Ashari Meisar. 2014. Anatomi Plastis. Makassar: UNISMUH
Aziz, 2013. “Buku Praktis Mengenal dan Membuat Batik”. Jogjakarta: Perum
Sartia Nusantara. Maret
Goenadi, 2013. “Batik Indonesia”. Bandung:CV.Teman Belajar.
Ismiyanto, PC. S. 2010. Strategi Model Pembelajaran Seni. Semarang : FBS
Unnes. https//Iib.unnes.ac.id. 2 September 2015
Katalog, 1997. Batik Indonesia, Bandung: CV. Teman Belajar
Koentjaraningrat.1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT
Gramedia.
Kusnadi, dkk. 2015. “Seni Budaya untuk Kelas IX SMP/MTs”. Jakarta:Global
Purnomo Eko, dkk. 2014.” Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII”. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Rohman, I. A. 2010. Panduan Menggambar Manusia Menggunakan Media
Pensil. Yogyakarta : C.V Andi Offset.
Sachari, 2005. http://m.facebook.com/songoDesign/posts
67
Sepbianti, Rangga Patriani. 2009. Kemampuan Siswa Kelas XI SMA Negeri
Makassar dalam Melukis Menggunakan Pensil Warna. skripsi.Makassar :
fakultas seni dan desain UNM.
Soedjono, 1987. “Batik Lukis”. Bandung: CV. Remaja Karya.1989
Susanto, Sewan.1980.Motif Batik.http://senibudayasenirupaa.blogspot.com
http://www.google.co.id/search?q=gambar+motif+batik&clien Di akses tanggal
17 September 2015
68
LAMPIRAN
69
Proses berkarya siswa kelas VII 1
Gambar 31. Aktifitas siswa saat memulai proses menggambar desain motif batik
(Dokumentasi Muharramah Rajat)
70
Gambar 32. Aktifitas siswa sedang menggambar desain motif batik
(Dokumentasi Muharramah Rajat)
Gambar 33. Aktifitas siswa sedang mewarnai gambar desain motif batik
(Dokumentasi MukrimaSh)
71
Gambar 34. Aktifitas siswa sedang mewarnai gambar motif batik
(Dokumentasi Muharramah Rajat)
72
RIWAYAT HIDUP
MUHARRAMAH RAJAT, lahir di Lara pada tanggal 08
Agustus 1992, penulis merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara, anak dari
Ayahanda Rakkani dan Ibu Jati. Penulis menamatkan pendidikan di SDN 045
Lara Utama pada tahun 2004, pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di
SMPN 2 Baebunta dan tamat pada tahun 2007, melanjutkan pendidikan di SMA
Negeri 2 Baebunta tamat pada tahun 2010. Di tahun yang sama melanjutkan
pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Program Studi
Pendidikan Seni Rupa. Berkat lindungan Allah SWT, dan iringan Do’a kedua
orang tua serta saudaraku, juga berkat bimbingan para dosen dan support dari
teman-teman seperjuangan, sehingga dalam mengikuti pendidikan di perguruan
tinggi berhasil menyusun skripsi yang berjudul: “Kemampuan Menggambar
Desain Motif Untuk Batik Pada Siswa Kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar”.
65
Lampiran 1
GLOSARIUM
Apresiasi Menghargai suatu keindahan karya seni.
Arsir Menarik garis-garis kecil sejajar untuk mendapatkan
efek bayangan ketika menggambar atau melukis.
Ekspresi Pengungkapan atau proses menyatakan perasaan.
Estetika Ilmu yang mempelajari tentang keindahan dalam
hubungannya dengan ilmu-ilmu yang lain seperti
filsafat, sosiologi, dan antropologi.
Komposisi Susunan unsur-unsur
Naturalis Bebas, alami, bentuk naturalis berarti bentuk-bentuk
bebas yang terdapat di alam
Prosedur Tahap atau cara kerja
Proporsi Perbandingan antara bagian satu dengan yang lain
dalam suatu benda/susunan.
Sketsa gambar dasar Pola atau rencana dari pembuatan sebuah gambar
Teknik Kepandaian atau cara (membuat suatu benda seni,
kerajinan dan sebagainya)
Tema Pokok pikiran, dasar cerita
66
Lampiran 2
FORMAT WAWANCARA
Wawancara ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan data tentang
kemampuan menggambar ilustrasi dengan menggunakan pensil warna. Karena
data ini sangat penting dan kami butuhkan, maka kami mohon kesediaan anda
untuk menjawab pertanyaan secara obyektif, jujur dan sadar. Adapun rumusan
pertanyaan dasar yang diajukan oleh peneliti, adalah :
Untuk Peserta didik
1. Apa yang dimaksud dengan gambar ilustrasi ?
2. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggambar
ilustrasi ?
3. Mengapa hasil karya anda tidak sesuai dengan indikator penilaian gambar
ilustrasi ?
4. Apa kendala anda dalam menggambar ilustrasi ?
Untuk Pendidik
1. Menurut anda, bagaimana hasil karya peserta didik ?
2. Apa saja kendala yang ada pada peserta didik dalam proses pembelajaran
menggambar ilustrasi sehingga hasilnya tidak sesuai dengan indikator
penilaian ?
3. Apa yang anda lakukan setelah mengetahui kendala peserta didik dalam
proses menggambar ?
67
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Wahyuni, lahir di Siwa pada tanggal 31 Desember 1992, penulis merupakan
anak pertama dari empat bersaudara, anak dari Ayahanda Muh. Tahir dan Ibu
Fatimah.
Penulis menamatkan pendidikan di SDN 193 Labawang pada tahun 2004, pada
tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Keera dan tamat pada tahun
2007, melanjutkan pendidikan di SMA. Neg 1 Pitumpanua tamat pada tahun
2010. Di tahun yang sama melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah
Makassar pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa. Berkat lindungan Allah
SWT, dan iringan Do’a kedua orang tua serta saudaraku, juga berkat bimbingan
para dosen dan support dari teman-teman seperjuangan, sehingga dalam
mengikuti pendidikan di perguruan tinggi berhasil menyusun skripsi yang
berjudul: “Kemampuan Menggambar Ilustrasi pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah Limbung”.
68
Lampiran 4
Foto Proses Pembelajaran Menggambar Ilustrasi
69
Foto Proses Berkarya Siswa Kelas VIII 5
70
71
RIWAYAT HIDUP
Muharramah Rajat, disapa Amma lahir di Lara
(Luwu Utara) pada tanggal, 08 Agustus 1992. Penulis
merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara dari
pasangan Rakkani dan Jati. Penulis memulai jenjang
pendidikan SDN 129 Lara Kecamatan Baebunta Kabupaten
Luwu Uata, selesai pada tahun 2004, ditahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan di SMPN 2 Baebunta dan selesai tahun 2007. Ditahun 2007 penulis
melanjutkan pendidikan di SMAN 2 Baebunta , tamat pada tahun 2010. Ditahun
yang sama pula penulis tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni
Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Makassar. Atas dasar keyakinan yang kuat kepada sang pencipta serta do’a dan
restu ayah dan ibu tercinta bersama saudara, keluarga, dan teman-teman, penulis
dapat berkarya dalam bentuk tulisan yakni: menyusun skripsi yang berjudul
“Kemampuan Menggambar Desain Motif Untuk Batik Pada Siswa Kelas VII 1
SMPN 26 Makassar ”.