muhammad darwisy (nama kecil kyai haji ahmad · web viewpuncaknya dalam gerakan pembaharuan...

44
Ade Johar Maturidi, 0808036005 MASA KECIL MUHAMMAD DARWIS Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad Dahlan) dilahirkan dari kedua orang tuanya, yaitu KH. Abu Bakar (seorang ulama dan Khatib terkemuka di Mesjid Besar Kesultanan Yogyakarta) dan Nyai Abu Bakar (puteri dari H. Ibrahim yang menjabat sebagai penghulu kesultanan juga). Ia merupakan anak ke-empat dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhanya saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Dalam silsilah ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, seorang wali besar dan seorang yang terkemuka diantara Wali Songo, yang merupakan pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan Islam di Tanah Jawa (Kutojo dan Safwan, 1991). Adapun silsilahnya ialah Muhammad Darwisy (Ahmad Dahlan) bin KH. Abu Bakar bin KH. Muhammad Sulaiman bin Kiyai Murtadla bin Kiyai Ilyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom) bin Maulana Muhammad Fadlul'llah (Prapen) bin Maulana 'Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim (Yunus Salam, 1968: 6). Muhammad Darwisy dididik dalam lingkungan pesantren sejak kecil yang mengajarinya pengetahuan agama dan bahasa Arab. Ia menunaikan ibadah haji ketika berusia 15 tahun (1883), lalu dilanjutkan dengan menuntut ilmu agama dan bahasa arab di Makkah selama lima tahun. Di sinilah ia 1

Upload: vancong

Post on 16-Mar-2018

223 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

MASA KECIL MUHAMMAD DARWIS

Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad Dahlan)  dilahirkan dari

kedua orang tuanya, yaitu KH. Abu Bakar (seorang ulama dan Khatib terkemuka di

Mesjid Besar Kesultanan Yogyakarta) dan Nyai Abu Bakar (puteri dari H. Ibrahim yang

menjabat sebagai penghulu kesultanan juga). Ia merupakan anak ke-empat dari tujuh

orang bersaudara yang keseluruhanya saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya.

Dalam silsilah ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim,

seorang wali besar dan seorang yang terkemuka diantara Wali Songo, yang merupakan

pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan Islam di Tanah Jawa (Kutojo dan

Safwan, 1991). Adapun silsilahnya ialah Muhammad Darwisy (Ahmad Dahlan) bin KH.

Abu Bakar bin KH. Muhammad Sulaiman bin Kiyai Murtadla bin Kiyai Ilyas bin

Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Maulana

Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom) bin Maulana Muhammad Fadlul'llah (Prapen) bin

Maulana 'Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim (Yunus Salam,

1968: 6).

Muhammad Darwisy dididik dalam lingkungan pesantren sejak kecil yang

mengajarinya pengetahuan agama dan bahasa Arab. Ia menunaikan ibadah haji ketika

berusia 15 tahun (1883), lalu dilanjutkan dengan menuntut ilmu agama dan bahasa arab

di Makkah selama lima tahun. Di sinilah ia berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran

pembaharu dalam dunia Islam, seperti Muhammad Abduh, al-Afghani, Rasyid Ridha, dan

ibn Taimiyah. Buah pemikiran tokoh-tokoh Islam ini mempunyai pengaruh yang besar

pada Darwisy. Jiwa dan pemikirannya penuh disemangati oleh aliran pembaharuan ini

yang kelak kemudian hari menampilkan corak keagamaan yang sama, yaitu melalui

Muhammadiyah, yang bertujuan untuk memperbaharui pemahaman keagamaan (ke-

Islaman) di sebagian besar dunia Islam saat itu yang masih bersifat ortodoks (kolot).

Ortodoksi ini dipandang menimbulkan kebekuan ajaran Islam, serta stagnasi dan

dekadensi (keterbelakangan) ummat Islam. Oleh karena itu, pemahaman keagamaan yang

statis ini harus dirubah dan diperbaharui, dengan gerakan purifikasi atau pemurnian

ajaran Islam dengan kembali kepada al-Qur'an dan al-Hadits.

1

Page 2: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

Pada usia 20 tahun (1888), ia kembali ke kampungnya, dan berganti nama Ahmad

Dahlan. Sepulangnya dari Makkah ini, iapun diangkat menjadi khatib amin di lingkungan

Kesultanan Yogyakarta. Pada tahun 1902-1904, ia menunaikan ibadah haji untuk kedua

kalinya yang dilanjutkan dengan memperdalam ilmu agama kepada beberapa guru di

Makkah.

Sepulang dari Makkah, ia menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri, anak Kyai

Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang

Pahlawanan Nasional dan pendiri Aisyiyah. Dari perkawinannya dengan Siti Walidah,

KH. Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti

Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, Siti Zaharah (Kutojo dan Safwan, 1991). Di samping

itu, KH. Ahmad Dahlan pernah pula menikahi Nyai Abdullah, janda H. Abdullah. Ia juga

pernah menikahi Nyai Rum, adik Kyai Munawwir Krapyak. KH. Ahmad Dahlan juga

mempunyai putera dari perkawinannya dengan Ibu Nyai Aisyah (adik Adjengan

Penghulu) Cianjur yang bernama Dandanah. Beliau pernah pula menikah dengan Nyai

Yasin Pakualaman Yogyakarta (Yunus Salam, 1968: 9).

Sebagai seorang yang sangat hati-hati dalam kehidupan sehari-harinya, ada sebuah

nasehat yang ditulisnya dalam bahasa Arab untuk dirinya sendiri, yaitu :

"Wahai Dahlan, sungguh di depanmu ada bahaya besar dan peristiwa-peristiwa yang

akan mengejutkan engkau, yang pasti harus engkau lewati. Mungkin engkau mampu

melewatinya dengan selamat, tetapi mungkin juga engkau akan binasa karenanya. Wahai

Dahlan, coba engkau bayangkan seolah-olah engkau berada seorang diri bersama Allah,

sedangkan engkau menghadapi kematian, pengadilan, hisab, surga, dan neraka. Dan dari

sekalian yang engkau hadapi itu, renungkanlah yang terdekat kepadamu, dan

tinggalkanlah lainnya (diterjemahkan oleh Djarnawi Hadikusumo).

2

Page 3: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

Dari pesan itu tersirat sebuah semangat yang besar tentang kehidupan akhirat. Dan untuk

mencapai kehidupan akhirat yang baik, maka Dahlan berpikir bahwa setiap orang harus

mencari bekal untuk kehidupan akhirat itu dengan memperbanyak ibadah, amal saleh,

menyiarkan dan membela agama Allah, serta memimpin ummat ke jalan yang benar dan

membimbing mereka pada amal dan perjuangan menegakkan kalimah Allah. Dengan

demikian, untuk mencari bekal mencapai kehidupan akhirat yang baik harus mempunyai

kesadaran kolektif, artinya bahwa upaya-upaya tersebut harus diserukan (dakwah) kepada

seluruh ummat manusia melalui upaya-upaya yang sistematis dan kolektif.

Kesadaran seperti itulah yang menyebabkan Dahlan sangat merasakan kemunduran

ummat islam di tanah air. Hal ini merisaukan hatinya. Ia merasa bertanggung jawab

untuk membangunkan, menggerakkan dan memajukan mereka. Dahlan sadar bahwa

kewajiban itu tidak mungkin dilaksanakan seorang diri, tetapi harus dilaksanakan oleh

beberapa orang yang diatur secara seksama. Kerjasama antara beberapa orang itu tidak

mungkin tanpa organisasi.

Untuk membangun upaya dakwah (seruan kepada ummat manusia) tersebut, maka

Dahlan gigih membina angkatan muda untuk turut bersama-sama melaksanakan upaya

dakwah tersebut, dan juga untuk meneruskan dan melangsungkan cita-citanya

membangun dan memajukan bangsa ini dengan membangkitkan kesadaran akan

ketertindasan dan ketertinggalan ummat Islam di Indonesia. Strategi yang dipilihnya

untuk mempercepat dan memperluas gagasannya tentang gerakan dakwah

Muhammadiyah ialah dengan mendidik para calon pamongpraja (calon pejabat) yang

belajar di OSVIA Magelang dan para calon guru yang belajar di Kweekschool Jetis

Yogyakarta, karena ia sendiri diizinkan oleh pemerintah kolonial untuk mengajarkan

agama Islam di kedua sekolah tersebut. Dengan mendidik para calon pamongpraja

tersebut diharapkan akan dengan segera memperluas gagasannya tersebut, karena mereka

akan menjadi orang yang mempunyai pengaruh luas di tengah masyarakat. Demikian

juga dengan mendidik para calon guru yang diharapkan akan segera mempercepat proses

transformasi ide tentang gerakan dakwah Muhammadiyah, karena mereka akan

mempunyai murid yang banyak. Oleh karena itu, Dahlan juga mendirikan sekolah guru

yang kemudian dikenal dengan Madrasah Mu'allimin (Kweekschool Muhammadiyah)

3

Page 4: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

dan Madrasah Mu'allimat (Kweekschool Istri Muhammadiyah). Dahlan mengajarkan

agama Islam dan tidak lupa menyebarkan cita-cita pembaharuannya.

PENGALAAN ORGANISASI

Di samping aktif dalam menggulirkan gagasannya tentang gerakan dakwah

Muhammadiyah, ia juga tidak lupa akan tugasnya sebagai pribadi yang mempunyai

tanggung jawab pada keluarganya. Ia dikenal sebagai salah seorang keturunan bangsawan

yang menduduki jabatan sebagai Khatib Masjid Besar Yogyakarta yang mempunyai

penghasilan yang cukup tinggi. Di samping itu, ia juga dikenal sebagai seorang

wirausahawan yang cukup berhasil dengan berdagang batik yang saat itu merupakan

profesi entrepreneurship yang cukup menggejala di masyarakat.

Sebagai seorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan-

gagasan cemerlang, Dahlan juga dengan mudah diterima dan dihormati di tengah

kalangan masyarakat, sehingga ia juga dengan cepat mendapatkan tempat di organisasi

Jam'iyatul Khair, Budi Utomo, Syarikat Islam, dan Comite Pembela Kanjeng Nabi

Muhammad saw.

Pada tahun 1912, Ahmad Dahlan pun mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk

melaksanakan cita-cita pembaharuan Islam di bumi nusantara. Ahmad Dahlan ingin

mengadakan suatu pembaharuan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan

agama Islam. Ia ingin mengajak ummat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut

tuntunan al-Qur'an dan al-Hadits. Perkumpulan ini berdiri bertepatan pada tanggal 18

Nopember 1912. Dan sejak awal Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan

organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.

Gagasan pendirian Muhammadiyah oleh Ahmad Dahlan ini juga mendapatkan resistensi,

baik dari keluarga maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai fitnahan, tuduhan dan

4

Page 5: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

hasutan datang bertubi-tubi kepadanya. Ia dituduh hendak mendirikan agama baru yang

menyalahi agama Islam. Ada yang menuduhnya kiai palsu, karena sudah meniru-niru

bangsa Belanda yang Kristen dan macam-macam tuduhan lain. Bahkan ada pula orang

yang hendak membunuhnya. Namun rintangan-rintangan tersebut dihadapinya dengan

sabar. Keteguhan hatinya untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaharuan Islam

di tanah air bisa mengatasi semua rintangan tersebut.

Pada tanggal 20 Desember 1912, Ahmad Dahlan mengajukan permohonan kepada

Pemerintah Hindia Belanda untuk mendapatkan badan hukum. Permohonan itu baru

dikabulkan pada tahun 1914, dengan Surat Ketetapan Pemerintah No. 81 tanggal 22

Agustus 1914. Izin itu hanya berlaku untuk daerah Yogyakarta dan organisasi ini hanya

boleh bergerak di daerah Yogyakarta. Dari Pemerintah Hindia Belanda timbul

kekhawatiran akan perkembangan organisasi ini. Itulah sebabnya kegiatannya dibatasi.

Walaupun Muhammadiyah dibatasi, tetapi di daerah lain seperti Srandakan, Wonosari,

dan Imogiri dan lain-lain tempat telah berdiri cabang Muhammadiyah. Hal ini jelas

bertentangan dengan dengan keinginan pemerintah Hindia Belanda. Untuk mengatasinya,

maka KH. Ahmad Dahlan mensiasatinya dengan menganjurkan agar cabang

Muhammadiyah di luar Yogyakarta memakai nama lain. Misalnya Nurul Islam di

Pekalongan, Ujung Pandang dengan nama Al-Munir, di Garut dengan nama Ahmadiyah.

Sedangkan di Solo berdiri perkumpulan Sidiq Amanah Tabligh Fathonah (SATF) yang

mendapat pimpinan dari cabang Muhammadiyah. Bahkan dalam kota Yogyakarta sendiri

ia menganjurkan adanya jama'ah dan perkumpulan untuk mengadakan pengajian dan

menjalankan kepentingan Islam. Perkumpulan-perkumpulan dan Jama'ah-jama'ah ini

mendapat bimbingan dari Muhammadiyah, yang di antaranya ialah Ikhwanul Muslimin,

Taqwimuddin, Cahaya Muda, Hambudi-Suci, Khayatul Qulub, Priya Utama, Dewan

Islam, Thaharatul Qulub, Thaharatul-Aba, Ta'awanu alal birri, Ta'ruf bima kan,u wal-

Fajri, Wal-Ashri, Jamiyatul Muslimin, Syahratul Mubtadi (Kutojo dan Safwan, 1991:

33).

5

Page 6: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

Gagasan pembaharuan Muhammadiyah disebarluaskan oleh Ahmad Dahlan dengan

mengadakan tabligh ke berbagai kota, di samping juga melalui relasi-relasi dagang yang

dimilikinya. Gagasan ini ternyata mendapatkan sambutan yang besar dari masyarakat di

berbagai kota di Indonesia. Ulama-ulama dari berbagai daerah lain berdatangan

kepadanya untuk menyatakan dukungan terhadap Muhammadiyah. Muhammadiyah

makin lama makin berkembang hampir di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, pada

tanggal 7 Mei 1921 Dahlan mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda

untuk mendirikan cabang-cabang Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Permohonan ini

dikabulkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 2 September 1921.

Dalam bulan Oktober 1922, Ahmad Dahlan memimpin delegasi Muhammadiyah dalam

kongres Al-Islam di Cirebon. Kongres ini diselenggarakan oleh Sarikat Islam (SI) guna

mencari aksi baru untuk konsolidasi persatuan ummat Islam. Dalam kongres tersebut,

Muhammadiyah dan Al-Irsyad (perkumpulan golongan Arab yang berhaluan maju di

bawah pimpinan Syeikh Ahmad Syurkati) terlibat perdebatan yang tajam dengan kaum

Islam ortodoks dari Surabaya dan Kudus. Muhammadiyah dipersalahkan menyerang

aliran yang telah mapan (tradisionalis-konservatif) dan dianggap membangun mazhab

baru di luar mazhab empat yang telah ada dan mapan. Muhammadiyah juga dituduh

hendak mengadakan tafsir Qur'an baru, yang menurut kaum ortodoks-tradisional

merupakan perbuatan terlarang. Menanggapi serangan tersebut, Ahmad Dahlan

menjawabnya dengan perkataan, "Muhammadiyah berusaha bercita-cita mengangkat

agama Islam dari keadaan terbekelakang. Banyak penganut Islam yang menjunjung

tinggi tafsir para ulama dari pada Qur'an dan Hadits. Umat Islam harus kembali kepada

Qur'an dan Hadits. Harus mempelajari langsung dari sumbernya, dan tidak hanya melalui

kitab-kitab tafsir".

Sebagai seorang yang demokratis dalam melaksanakan aktivitas gerakan dakwah

Muhammadiyah, Dahlan juga memfasilitasi para anggota Muhammadiyah untuk proses

evaluasi kerja dan pemilihan pemimpin dalam Muhammadiyah. Selama hidupnya dalam

6

Page 7: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, telah diselenggarakan duabelas kali

pertemuan anggota (sekali dalam setahun), yang saat itu dipakai istilah Algemeene

Vergadering (persidangan umum).

MENJADI PAHLAWAN NASIONAL

Atas jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa ini

melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia

menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Keputusan Presiden no. 657

tahun 1961. Dasar-dasar penetapan itu ialah sebagai berikut :

1. KH. Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk menyadari

nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat.

2. Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak memberikan

ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan,

kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan ummat, dengan dasar iman dan Islam.

3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan

pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa

ajaran Islam.

4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah mempelopori

kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan.

PEMIKIRAN AHMAD DAHLAN

7

Page 8: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

Abdul Munir Mulkhan dalam beberapa kajiannya tentang geneologi intelektualitas

Ahmad Dahlan mencatat adanya korelasi ideologis dalam beberapa pemikiran pendiri

gerakan Muhammadiyah ini dengan pemikiran Ibn Taimiyah. Pokok-pokok pandangan

Ibn Taimiyah yang dinilai mempunyai pengaruh besar terhadap dinamika gerakan

pembaharuan di dunia Islam, dan Ahmad Dahlan pada khususnya ialah:

1. Satu–satunya kunci untuk memahami Islam adalah al Quran dan Sunnah Rasul.

2. Ijtihad sebagai upaya memahami Islam dari sumber primer (al Quran dan sunnah)

merupakan proses tidak pernah selesai.

3. Ummat Islam tidak harus dipimpin oleh hanya seorang khalifah.

4. Usaha yang dilakukan oleh manusia dengan mempergunakan kemampuan akal

dan kecerdasan berpikirnya semata–mata untuk menemukan dan mencapai

kebenaran mutlak, adalah suatu usaha yang mustahil.

5. Untuk memperoleh pemahaman yang tepat terhadap al Quran dan sunnah, perlu

mempergunakan pendekatan dan contoh yang dilakukan oleh golongan salaf yang

merupakan generasi pertama ummat Islam.[1]

Pasca kebangkitan simbolik Ibn Taimiyah, bermunculan sarjana-sarjana Muslim yang

konsisten memperjuangkan ketinggalan dunia Islam dari dunia Barat. Gerakan reformasi

Islam dalam dunia Arab modern dimulai dan disemai oleh para pemikir-pemikir Muslim

rasionalis semenjak Rifa'at Tahtawi dan al-Tunisi. Puncaknya dalam gerakan

pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang

ada sekarang ini. Hanya, kecenderungan dikotomis untuk menjadi "kiri" atau "kanan"

dalam madzhab 'Abduh semakin intens. Kelompok kiri penerus 'Abduh semakin lama

semakin kiri (menjadi sekular), dan kelompok kanan juga terus semakin kanan, atau

memutuskan diri sama sekali dari kerangka ajaran sang imam, yaitu menjadi

fundamentalis.

Gerakan reformistik adalah proses evolusi madrasah 'Abduh yang beraliran kiri; pada

mulanya adalah 'Abduh, kemudian Qasim Amin, kemudian 'Ali 'Abd al-Raziq, kemudian

Muhammad Imarah dan terakhir Hassan Hanafi. Dinamika tantangan mendorong

konstruksi-konstruksi pemikirannya semakin kiri, sehingga semakin jauh dari kerangka

8

Page 9: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

berpikir awal sang Imam. Kasusnya sama dengan kelompok kanan, semakin kemari

semakin menjadi radikal (perhatikan mata-rantainya: dari 'Abduh, kemudian Rasyid

Ridla, kemudian Hassan al-Banna, dan terakhir Sayyid Quthb).[2] Di kawasan Asia

sendiri bermunculan tokoh–tokoh Islam yang memiliki latar belakang dan corak

pemikiran yang beragam, seperti Syah Waliyullah, Sir Ahmad Khan, Syed Ameer Ali,

Muhammad Iqbal, Muhammad Ali Jinnah (India dan Pakistan) serta KH. Ahmad Dahlan,

KH. Ahmad Syurkati dan KH. Hasyim Asy `ari di Indonesia.

Sebelum mendirikan Muhammadiyah, Kyai Dahlan bergabung terlebih dahulu dengan

Jamiat Khair, gerakan pembaharu pertama di Indonesia. Melalui organisasi ini Dahlan

berkenalan Ahmad Syurkati yang sudah lebih dulu mengenal gagasan pembaharuan Islam

serta memiliki akses terhadap publikasi gagasan-gagasan pembaruan Islam di Timur

Tengah. Inilah yang melatar belakangi ketertarikan Dahlan bergabung dengan Jamiat

Khair.[3] Bersamaan dengan itu, Dahlan ikut bergabung dalam pergerakan Budi Utomo.

Kedua organisasi inilah yang mengilhaminya untuk membangun organisasi Islam

berwawasan modern.

Dapat kita cermati, bahwa Dahlan merupakan orang yang terbuka, respek, toleran,

moderat dan serba ingin tahu. Rickes menggambarkan kepribadian Dahlan tersebut

sebagai berikut:

Dahlan was a kind of Indonesia of the Calvinist ethic, an energetic, militant, intelligent

man some forty year of age, obviously with some Arab blood and stricly orthodox but

with a trace of torelance”.[4]

Wawasan keberagamaan Dahlan mengedapankan sikap inklusivitas, pluralitas dan

relativitas dalam memandang sebuah pemahaman kebenaran. Kepribadian Dahlan ini

sangat mewarnai corak penampilan Muhammadiyah pada fase–fase awal.

Mengingat kedudukan sentral pemikiran Kyai dalam gerak perkembangan

Muhammadiyah maka menjadi sangat penting untuk memahami pokok–pokok pikiran

9

Page 10: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

pemikiran Kyai Dahlan seperti yang terdapat dalam karyanya. Amin Abdullah (2001)

menyatakan bahwa Kyai Dahlan memiliki tipikal yang berbeda dengan para pembaharu

lain yang banyak meninggalkan karya tulis. Kyai Dahlan merupakan tipe pembaharu a

man of action dan bukan a man of tought. Beliau menafsirkan Islam sebagai realitas yang

dinamis dan hidup. Tafsir sosial Islam yang dilakukan Dahlan menyuarakan kepentingan

pemihakan kepada konstruksi-konstruksi sosial yang marjinal, terjajah, dan tertindas oleh

sebuah sistem otoritas/struktur sosial yang opresif.

Maka tidak mengejutkan bila dalam pidato terakhir bulan Desember 1922, sebelum

meninggal dunia, Dahlan menyatakan bahwa problem utama mengapa umat Islam lemah

dan sulit bekerjasama ialah karena setiap orang, pemimpin dan kelompok, merasa paling

benar sendiri, dan menganggap segala yang datang dari orang lain, apalagi yang

memusuhi, selalu salah, buruk dan jahat. Pesan pidato Kyai Dahlan tersebut diabadikan

Charles Kurzman (2002) di bawah judul “The Unity of Human Life”.[5]

Menurut Munir Mulkhan, kesatuan kemanusiaan di atas merupakan dasar berbagai

gagasan KH. Dahlan tentang sikap kritis terhadap kebenaran yang selama ini diyakini

pemeluk agama dan pemimpin agama. Begitu pula pemikiran tentang pentingnya sikap

terbuka dan kesediaan untuk belajar kepada orang lain, walaupun kepada orang yang

berbeda agama. Tampak jelas bahwa bagi KH. Dahlan Islam merupakan ajaran untuk

pencapaian kesejahteraan dan perdamaian seluruh umat manusia.

Untuk itu, gerakan pembaharuan Muhammadiyah bertujuan melawan otoritas-otoritas

(tiran) kolonial/neo-kolonial yang jutru melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan

bahkan mengancam hakekat manusia itu sendiri. Disinilah, Muhammadiyah ikut andil

bagian dalam mengusung nasionalisme dengan berbasis pada identitas Islam.

Bila dilihat secara komparatif, epistemologi Kyai Dahlan terbangun dari dua aksioma,

yaitu aksioma dasar dan aksioma operasional.[6] Al Quran dan Sunnah Rasul merupakan

aksioma dasar yang dijadikan acuan dalam melakukan domestifikasi Islam dalam ranah

historis empirik. Nalar yang berbasis kepada logika, kritisisme dan berdimensi praksis

menjadi pilar utama dalam operasionalisasi aksioma dasar diatas. Struktur epistemologi

10

Page 11: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

ini menyiratkan bahwa kepastian (qath`iah) menjadi dasar utama epistemologi

sebagaimana ditekankan asy Syatibi.[7]

Dalam falsafah ajaran Kyai Dahlan[8] dan pokok-pokok pikiran yang dipubliksikan oleh

Hoofbestuur Taman Pustaka, Kyai hanya menyebut akal suci sebagai metode dalam

melaksanakan ajaran agama. Sumber komplemanter untuk memahami agama terdiri dari

hadits, ijma dan qiyas sebagaimana tercantum dalam Verslaag Moehammadijah di Hindia

Timoer tahun IX Januari-Desember 1922.[9] Inovasi untuk memasukkan ilmu–ilmu

filosofis rasional, baik yang bersifat sosial-humaniora sciences maupun natural sciences,

dalam kurikulum pendidikan Muhammadiyah telah mengecualikan gerakan ini dari tesis

Robert N. Bellah (2000), generalisasi Arkoun (1994) serta analisis Amin Abdullah (1996)

yang mensinyalir telah hilangnya tradisi filosofis rasionalistik dalam tradisi dunia Muslim

pasca masa kodifikasi atau sejak abad pertengahan-skolastik.

Kepiawaian Kyai dalam ilmu falaq (astronomi) dengan memakai pendekatan hisa`b,

kisah surat al Ma`un serta pendirian berbagai institusi sosial menjadi fakta otentik yang

monumental pada masa itu. Proyek nalar modern yang dicanangkan Arkoun sudah

menjadi komitmen sosial Kyai Dahlan untuk memancangkan semangat rasionalitas dan

kritisisme sebagai aksioma operasional epistemologi Muhammadiyah.

Dominasi dan hegemoni nalar Bayani selama ini terhadap peradaban (Arab) Islam yang

menjadi tesis al Jabiri melahirkan varian tersendiri bagi Muhammadiyah. Seperti diakui

Syamsul Anwar[10] dan Hamim Ilyas[11], bahwa sejak awal Muhammadiyah memang

telah mempraktekkan pendekatan bayani yang di konprontasikan dengan realitas empirik.

Sehingga yang terjadi adalah dialektika dinamis antara teks dan konteks, dimensi

normativitas dan historisitas. Menurut penulis, eksistensi nalar Bayani dalam

Muhammadiyah pada masa ini relatif berada pada relasi sinergis–kritis dengan nalar

Burhani (akal suci) dan nalar Irfani (hati suci). Dalam kerangka teori al Jabiri,

Muhammadiyah pada masa Islam (sejati) Kyai Dahlan ini berada dalam tahapan al

tadakhul al takwini; fase subalternasi genetis atau dalam istilah Alfian, the formative

years.[12]

11

Page 12: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

Namun dalam perkembangan fase Muhammadiyah, pendekatan bayani/teks mengeras

secara dominan. Fenomena ini dapat dirujuk pada kentalnya dominasi teks dalam

semangat ijtiha`diah Muhammadiyah yang secara eksplisit terkodifikasi dalam Pokok–

pokok Manhaj Majlis Tarjih. Katagorisasi ijtihad bayani, ijtiha^d qiyasi dan ijtihad

istishlahy dalam konteks ini hanyalah klasifikasi intensitas dan eksplisitas otoritas teks

terhadap nalar. Skema nalar syafi`iah ini menempatkan nalar manusia dalam struktur

subordinatif–dominatif terhadap wahyu. Karena deduksi analogi harus bertitik tolak pada

prinsip–prinsip yang diakui oleh al Quran dan Sunnah.[13] Pada dasarnya, wilayah

ijtihadiah Muhammadiyah hanya terbentang sebatas garis demarkasi otoritas teks. Pada

proses ini terjadi transformasi wilayah non-teks menjadi otoritas wilayah teks.[14]

Pendekatan teks (nalar bayani) yang sangat dominan dalam Muhammadiyah pasca Kyai

Dahlan dengan basis nalar qiyasi (qiyas bayani) telah mentahbiskan lahirnya “Nalar

Islam Muhammadiyah” yang mengalami reifikasi. Nalar ini dibentuk dan menyatu dalam

struktur memori kebudayaan Muhammadiyah secara tidak sadar. Langkah–langkah

kodifikasi yang dilakukan pada fase kepemimpinan 1923–1985 telah memunculkan

dominasi qiyas bayani (nalar qiyasi). Dominasi ini mengartikulasikan kepemimpinan elite

syariah formalistik dalam gerakan Muhammadiyah pasca Kyai Dahlan. Maka gerakan

pemikiran di Muhammadiyah lebih menampakan background fiqhiyyah–nya dibanding

dimensi gerakan pembaharuan sosial yang dinamis. Dengan demikian, metodologi

hermeneutik sosial yang diwariskan Kyai Dahlan tidak saja tidak mendapat ruang

apresiasi bahkan pada akhirnya harus tersingkir dari epistemologi penalaran sosial

keagamaan di Muhammadiyah.

Ketersingkiran paradigma hermeneutik sosial dari konstruksi tafsir sosial

Muhammadiyah telah menimbulkan akibat yang fatal bagi landasan identitas (politik)

Muhammadiyah, yaitu kebudayaan. Nampaknya, kebudayaan dipahami tidak memiliki

garis relasional dengan cita-cita sosial serta kepentingan pemihakan Muhammadiyah.

Justru kebudayaan merupakan medan bagi proses perebutan pemaknaan. Oleh karena itu,

artikulasi gerakan Muhammadiyah akan selalu dibingkai dalam kerangka kebudayaan

yang bermuatan politis; keberpihakan pada kelompok-kelompok sosial yang

ditundukan/dilemahkan oleh sistem maupun oleh konstruksi-konstruksi sosial dominan.

12

Page 13: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

DINAMIKA PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

sambutan allahu-yarham Bapak Mohammad Natsir di majalah Suara Masjid edisi

nomor 4, Januari 1975/Muharram 1395, yang ditulis dalam rangka turut

menggembirakan Muktamar Muhammadiyah ke-39 yang berlangsung di Padang,

Sumatera Barat, bulan Januari 1975. 

”Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah, bersiaplah menjadi pembangun

puing-puing yang hancur.” Kalimat bersayap ini merupakan judul sambutan

allahu-yarham Bapak Mohammad Natsir di majalah Suara Masjid edisi nomor 4,

Januari 1975/Muharram 1395, yang ditulis dalam rangka turut menggembirakan

Muktamar Muhammadiyah ke-39 yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat,

bulan Januari 1975. 

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa Pahlawannya.  Perjalanan

bangsa Indonesia penuh dengan perjuangan yang memberi kita pengalaman

berbangsa dan bernegara. Dalam setiap liku-liku perjuangan itu para pemimpin

dan pejuang Islam berperan sebagai inisiator dan history maker yang menentukan

arah perjalanan bangsa dan negara ini.

Salah satu pemimpin-pejuang muslim Indonesia yang layak dijadikan

panutan ialah allahu yarham Bapak Mohammad Natsir gelar Datuk Sinaro

Panjang. Mohammad Natsir dilahirkan di Sumatera Barat, 17 Juli 1908, dan wafat

di Jakarta, 6 Februari 1993 dalam usia 84 tahun.

Penyelamat NKRI

Jejak perjuangan Pak Natsir tak bisa dilepaskan dari sejarah Republik Indonesia.

Kepahlawanannya tidak diragukan lagi. Natsir ikut memperjuangkan dan

menegakkan Republik Indonesia serta menyelamatkan NKRI dengan mengajukan

”Mosi Integral” kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950.

13

Page 14: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

Pidato bersejarah Natsir di Parlemen Sementara Republik Indonesia Serikat (RIS)

disampaikan tanggal 3 April 1950 tentang Pembentukan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Konsepsi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif

adalah jasa Natsir yang tak dapat dilupakan. Pada masa Kabinet Natsir, Indonesia

menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).     

Natsir seorang tokoh kunci dan pejuang yang gigih mempertahankan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana ditulis dalam artikel dan buku-buku

mengenai perjuangan Mohammad Natsir, berkali-kali Natsir menyelamatkan

NKRI dari ancaman perpecahan. Natsir-lah yang pada tahun 1949 berhasil

membujuk Sjafruddin Prawiranegara, yang bersama Panglima Besar Jenderal

Sudirman merasa tersinggung dengan perundingan Roem-Roijen, untuk kembali

ke Jogya dan menyerahkan pemerintahan kembali kepada Sukarno-Hatta. Dia

jugalah kemudian yang berhasil melunakkan tokoh Aceh, Daud Beureuh yang

menolak bergabung dengan Sumatera Utara pada tahun 1950, terutama karena

keyakinan Daud Beureuh akan keshalehan Natsir, sikap pribadi yang tetap

dipegang teguh sampai akhir hayatnya.

Dalam perjalanan hidupnya sebagai negarawan sejati yang berjuang  tanpa

pamrih, Natsir tidak pernah berdiam diri terhadap kemungkaran dan kesewenang-

wenangan yang terjadi dalam episode buram sejarah nasional.  Menyangkut

bergabungnya Natsir dalam pergolakan PRRI di Sumatera Barat, ada baiknya

disimak hasil studi dan penelitian George Mc Turnan Kahin (Guru Besar Cornell

University, USA) bahwa Natsir, Sjafruddin Prawiranegara dan Burhanuddin

Harahap yang berusaha mencegah para pemimpin militer (dalam PRRI) itu untuk

tidak membangun sebuah negara Sumatera yang terpisah dari Republik Indonesia.

Karena Natsir-lah, perjuangan PRRI telah dilakukan dalam batas-batas ikatan

kesatuan Indonesia, ujar Kahin yang pernah tinggal di Indonesia dan mengenal

Natsir.

14

Page 15: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

Di hari tuanya Natsir pernah menuturkan, ”PRRI itu gerakan perlawanan

terhadap Soekarno yang sudah sangat dipengaruhi PKI. Melihatnya tentu harus

dari perspektif masa itu. Ini masalah zaman saya. Biarkanlah itu berlalu menjadi

sejarah bahwa kami tidak pernah mendiamkan sebuah kezaliman.”      

Dalam masa Orde Lama, Natsir yang bersikap kritis melawan konsepsi

Demokrasi Terpimpin dan menentang koalisi politik Soekarno dengan Partai

Komunis Indonesia (PKI) akhirnya dikarantina dan ditahan sebagai tahanan politik

(1962-1966). Setelah bebas di masa Orde Baru, Natsir bersama beberapa tokoh

seperjuangan di Masyumi melanjutkan bakti pada umat dengan mendirikan Dewan

Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) di mana beliau berkiprah sampai akhir

hayatnya membangun masyarakat di kota-kota dan pedalaman terpencil.

Dakwah, menurut Natsir, melingkupi semua bidang kegiatan. Lebih lanjut

Natsir mengatakan, janganlah merasa kecil kalau masuk organisasi yang hanya

organisasi dakwah saja. Sebab, apakah namanya pembinaan pribadi, pembinaan

keluarga, atau pembangunan masyarakat, pembangunan negara, pembangunan

antar-negara, pembangunan antar-agama, semuanya sudah termasuk dalam ruang

lingkup dakwah Rasulullah saw. Oleh karena itu, melakukan dakwah artinya,

menuruti jejak Rasulullah saw keseluruhannya. Hanya mana yang kuat dikerjakan,

itulah yang dikerjakan, yang belum kuat mengerjakannya jangan dipaksa-

paksakan, ujar Natsir.     

Buku Fiqhud Da’wah adalah salah satu karya monumental Mohammad Natsir

yang mengantar almarhum mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa dari

Universiti Penang Malaysia, sekalipun beliau waktu itu tidak dapat hadir untuk

menerima penganugerahan gelar tersebut karena beberapa hal.    

Selama pemerintahan Orde Baru, Natsir tetap dianggap sebagai pemimpin yang

disegani dan sekaligus juga “dikhawatirkan” pengaruhnya oleh Pemerintah Orde

Baru. Beliau tidak lengah mengamati berbagai persoalan yang langsung

menyangkut nasib Islam dan umatnya baik di dalam maupun di luar negeri.

15

Page 16: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

Pemerintahan Soeharto mencekal Natsir dan sejumlah tokoh nasional yang

menanda-tangani Pernyataan Keprihatinan yang terkenal sebagai Petisi 50”

tanggal 5 Mei 1980. Sejak saat itu Natsir praktis tidak bisa lagi menghadiri

kegiatan konferensi internasional negara-negara Islam di luar negeri. Pencekalan

itu dialami hingga beliau wafat.

Dalam situasi demikian, Natsir sebagai negarawan dan khadimul ummah,

pemimpin yang berkhidmat kepada umat, mengisi hari-harinya dengan tenang, dan

tidak pernah mengeluh. Beliau tetap beraktivitas terutama sebagai Ketua Umum

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Sementara itu bersama sahabatnya, KH

Masjkur (mantan Menteri Agama), dan beberapa tokoh dari berbagai ormas Islam,

beliau memprakarsai pembentukan Forum Ukhuwah Islamiyah. Karena hanya

dengan memelihara ukhuwah Islamiyah itulah kekuatan kaum muslimin akan

terpelihara dengan baik. Selain itu, hubungan korespondensi luar negeri tetap

beliau lakukan selaku Wakil Presiden Muktamar Alam Al Islami (World Muslim

Congress) dan anggota inti Rabithah Alam Al Islami.  

Kegiatan dakwah Natsir tak pernah berhenti. Beliau juga menulis dan memberikan

masukan sekaligus kritik terhadap berbagai kebijakan Pemerintah. Gaya beliau

menulis dan berpidato halus, tenang dan tidak berapi-api sebagaimana kebanyakan

pemimpin yang menghadapi banyak tekanan dan hambatan. Tapi dibalik

ketenangan dan kehalusannya itu, terdapat kekuatan semangat dan keteguhan

pendirian yang luar biasa. Natsir mempunyai pribadi mulia yang diakui oleh

kawan maupun lawan politiknya.  Sosoknya tenang dan santun. Walaupun dalam

situasi gawat, Natsir tidak pernah tegang dan tidak pernah kehilangan kejernihan

berpikir.

Natsir adalah seorang negarawan muslim, guru bangsa, ulama intelektual, mujahid

dakwah, pendidik umat politisi muslim Indonesia dan Perdana Menteri RI tahun

1950-an. Sebelum dan sesudah menjadi Perdana Menteri, Natsir pernah aktif

16

Page 17: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

sebagai anggota Badan Pekerja KNIP (1945-1946), kemudian menjabat sebagai

Menteri Penerangan (1946-1949), Ketua Umum Partai Masyumi (1949-1958)

yang merupakan partai politik Islam terbesar di tanah air masa itu, anggota

Parlemen RI (1950-1958), dan juga anggota Konstituante (1956-1958).

Sebagai ulama intelektual, Natsir melahirkan pikiran-pikiran yang cemerlang, baik

yang ditulis, diucapkan, maupun diimplementasikan dengan amal. Pemikiran-

pemikiran beliau yang tersebar dalam buku-buku dan artikel yang ditulisnya

merupakan warisan kultural yang berharga bagi generasi masa kini. Buku-buku

karya Natsir, antara lain, Capita Selecta (3 jilid), Fiqhud Da’wah, Marilah Shalat

(naskah asli ditulis dalam bahasa Belanda, Komt Tot Het Gebed), Revolusi

Indonesia, Islam Sebagai Dasar Negara, Dari Masa Ke Masa (beberapa jilid),

Kumpulan Khutbah Hari Raya, Islam dan Kristen di Indonesia, Kebudayaan

Islam, Islam dan Akal Merdeka, Di Bawah Naungan Risalah, Kode dan Etik

Da’wah, Tugas dan Peranan Ulama, Kubu Pertahanan Mental Dari Abad Ke

Abad, Membangun Umat dan Negara, Berbahagialah Perintis, World of Islam

Festival Dalam Perspektif Sejarah, Asas Keyakinan Agama Kami, Mencari Modus

Vivendi Antar Umat Beragama Di Indonesia, Tentang Pendidikan, Pengorbanan,

Kepemimpinan, Primordialisme dan Nostalgia, Demokrasi Di Bawah Hukum,

Pesan Perjuangan Seorang Bapak-Percakapan Antar Generasi, dan lain-lain.

Polemik Natsir dengan Soekarno di majalah Pandji Islam Bandung dalam dekade

1930-an tentang hubungan agama dan negara menjadi kajian yang tidak pernah

usang sampai kini. Natsir menginginkan agama tak bisa dipisahkan dari negara,

sedangkan Soekarno menolak mentah-mentah campur tangan agama dalam urusan

bernegara (sekularisme).

Tokoh Dunia Islam

17

Page 18: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

Natsir adalah seorang tokoh dan pemimpin terkemuka dunia Islam. Beliau

berperan dalam organisasi Islam internasional sebagai Wakil Presiden Muktamar

Alam Islamy (World Muslim Conggress) yang bermarkas di Karachi, anggota inti

Rabithah Alam Islami (World Muslim League) yang bermarkas di Mekkah,

anggota inti Majlis A’la Al-Islamy lil Masajid (Dewan Masjid Sedunia) yang

bermarkas di Mekkah, dan lain-lain.

Pada waktu menerima Penghargaan Internasional Malik Faisal di bidang

pengkhidmatan kepada Islam dari ”King Faisal Foundation” di Riyadh, Saudi

Arabia, tahun 1980, Natsir berpidato antara lain, ”Sekarang kita menghadapi

tantangan, setelah negara-negara kita merdeka. Sebab tujuan kita bukan hanya

sekadar merdeka politis semata-mata. Tetapi adalah benar-benar kembali kepada

Allah dan kembali kepada Islam, baik bentuk, isi, tingkah laku maupun komitmen.

Kita tidak akan berkecil hati menghadapi tantangan-tantangan itu. Sebab yang

menimbulkan tantangan-tantangan tersebut terperosok dalam kegelapan. Dan ini

hendaknya menjadi pendorong bagi kita untuk menyampaikan kepada mereka

’nur’ yang telah dianugerahkan Allah kepada kita. Nur yang menerangi kegelapan.

Dan di bawah nur ini urusan dunia dan akhirat menjadi baik. Itulah nur

Islam.”       

Natsir sering berungkap mengutip sabda Rasulullah saw dalam khutbah wada’

(khutbah terakhir) bahwa ”sesungguhnya zaman beredar, musim berganti.”  Ia

berpesan kepada generasi muda muslim, ”Islam menyuruh kita agar hidup dalam

perspektif sejarah. Seorang muslim tidak boleh hanya berdiri berpangku tangan di

pinggir jalan melihat orang lalu.”

Dalam wawancara dengan Jurnal Inovasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(UMY) tahun 1987, Natsir yang waktu itu telah berusia 79 tahun mengutarakan;

ada tiga unsur yaitu, masjid, pesantren, dan kampus, apabila dipertemukan,

niscaya akan menjadi modal utama pembinaan umat maupun pembangunan

18

Page 19: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

bangsa dan negara, entah di bidang ekonomi, pendidikan, budaya dan

sebagainya.  

Natsir adalah salah seorang pejuang pendidikan Islam di Indonesia. Tahun

1932 beliau mendirikan sekolah Pendidikan Islam (Pendis) di Bandung,  Sekolah

yang didirikan Natsir, memadukan pendidikan agama Islam dengan pendidikan

umum. Dia risau sekolah yang didirikan Belanda, tidak mengajarkan pendidikan

agama Islam. Natsir juga merintis berdirinya Sekolah Tinggi Islam (STI), di

Jakarta, yang ketika dipindahkan ke Yogyakarta pada 1945 berubah menjadi

Universitas Islam Indonesia (UII). Tujuh perguruan tinggi Islam besar di Indonesia

kelahirannya turut dibidani oleh Natsir. Selain di Bandung, dan Yogyakarta,

beberapa perguruan tinggi lainnya juga tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Di

samping itu, Natsir selaku Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia  yang

memiliki akses ke Timur Tengah mensponsori pembangunan masjid kampus di

beberapa kampus perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Hati Nurani Umat

Kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan, dan teguh pendirian (istiqamah) adalah

watak Mohammad Natsir yang menonjol. Semua sifat mulia itu bersumber dan

memancar dari ajaran Islam yang menjadi pandangan hidup beliau sebagai

mukmin yang shaleh. Ia dijuluki oleh sahabatnya Mr. Mohamad Roem, hati

nurani umat.

Kehidupan dan perjuangan Mohammad Natsir, seperti halnya tokoh-tokoh

Masyumi yang lain, pantas menjadi contoh tentang asketisisme kekuasaan,

integritas, kesederhanaan, keteguhan memegang prinsip, serta keikhlasan berjuang

di tengah masyarakat. Jimly Ashiddiqie, Ketua Mahkamah Konstitusi menyatakan,

”Saat ini sulit mencari tokoh yang bisa kita sebandingkan dengan Natsir. Natsir

bukan pengusaha, bukan orang kaya. M.Natsir tiga kali menjadi menteri

19

Page 20: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

penerangan dan sekali menjadi perdana menteri, bukan untuk mencari uang atau

memperkaya diri.”   

Konon ketika Raja Faisal bin Abdul Aziz hendak memberi hadiah kepada

Mohammad Natsir, ia menolak secara halus dan mengatakan, “Kalau mau

membantu, tolonglah bantu mahasiswa-mahasiwa Indonesia untuk melanjutkan

studi di Arab Saudi.” pintanya. Permintaan tersebut dipenuhi oleh Raja Saudi

Arabia yang sangat respect pada Natsir.

Penulis bersyukur bisa berkenalan dengan Pak Natsir semasa hidupnya, dan

menyaksikan akhlak beliau yang tidak pernah membeda-bedakan perlakuannya

terhadap setiap orang. Tutur kata yang santun dan senyum kebapaannya tidak

terlupakan selamanya. Pintu rumahnya selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin

berkunjung, dan beliau menerima setiap orang dengan sikap yang ramah dan

santun. Tidak jarang di antara tamunya minta bantuan materi kepada Mohammad

Natsir. Beliau tidak pernah menolak, dan kalaupun sedang tidak bisa membantu,

diberinya ”memo” kepada salah seorang rekannya yang bisa membantu.    

Natsir dalam tulisan dan ceramahnya sering mensitir syair pujangga Mesir, Syauqi

Bey, ”Berdirilah tegak memperjuangkan pendirian selama hidupmu.

Sesungguhnya hidup itu hanya berarti bila diisi dengan akidah dan jihad.”

Pak Natsir adalah pemimpin-pejuang yang selalu memiliki optimisme terhadap

masa depan Islam di Indonesia. Menurut Natsir, Islam bukanlah semata-mata

suatu agama dalam definisi yang sempit, tapi adalah suatu pandangan hidup yang

meliputi soal-soal politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan. 

Sebagai pemimpin yang berkiprah tanpa lelah di medan dakwah, beliau merasakan

betapa tantangan dan ghazwul fikri (perang ideologi dan pemikiran) dihadapi

kaum muslimin di tanah air dan di Dunia Islam. Dalam buku Pesan Perjuangan

Seorang Bapak, Percakapan Antar Generasi, Natsir menyebut tiga tantangan

20

Page 21: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

dakwah yang perlu mendapat perhatian utama, yaitu gerakan pemurtadan, gerakan

sekularisasi, dan gerakan nativisasi.

Dalam tahun-tahun terakhir sebelum berpulang ke rahmatullah, Pak Natsir

berpesan kepada kader-kader dakwah dan umat Islam pada umumnya, ”Marilah

kita melihat tiap-tiap persoalan yang kita hadapi dari masa ke masa, sekarang atau

yang akan datang, sebagai ujian, sebagai ibtilaa’ yang silih berganti. Dan tidak

usah kita menyembunyikan diri dari padanya, tetapi kita harus hadapi dengan

iman, dengan warisan Rasulullah saw, kitabullah wa sunnatu Nabiyyih.” 

Sehari setelah pemakaman jenazah almarhum Mohammad Natsir di TPU Karet,

Jakarta, mantan Perdana Menteri Jepang Takeo Fakuda mengirim faksimil ucapan

duka cita kepada keluarga besar almarhum. Di antara kata belasungkawa Takeo

Fakuda,  ”Dengan sedih kami menerima berita kehilangan besar dengan meninggal

dunianya Dr. Mohammad Natsir. Ketika menerima berita duka tersebut terasa

lebih dahsyat dari jatuhnya bom atom di Hiroshima, karena kita kehilangan

pemimpin dunia, dan pemimpin besar dunia Islam. Peranan beliau masih sangat

dibutuhkan dalam usaha mengkoodinasikan dunia yang stabil.”  

Semoga Peringatan Refleksi Seabad Pemikiran dan Perjuangan Mohammad Natsir

(1908-2008) meninggalkan makna yang mendalam bagi kita semua dalam rangka

melanjutkan pembangunan umat dan negara yang diridhai Allah Swt. Kita tidak

mengkultuskan beliau. Islam pun melarang mengkultuskan manusia. Tetapi

bangsa ini sangat membutuhkan motivasi dan teladan dari para pemimpin di segala

bidang. Salah satu pemimpin yang patut diteladani ialah almarhum Mohammad

Natsir.

Tulisan di Papan Tulis Dekat Tempat Tidur KH. Ahmad Dahlan

21

Page 22: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

 Tulisan ditulis dengan berbahasa arab yang artinya:

 “Hai Dahlan, sungguh di depanmu pasti kau lihat perkara yang lebih besar dan

mematikan, mungkin engkau selamat atau sebaliknya akan tewas.

Hai Dahlan, bayangkan kau sedang berada di dunia ini sedirian beserta Allah dan

dimukamu ada kematian, pengadilan amal, surga, dan neraka. Coba kau piker,

mana yang paling mendekati dirimu selain kematian. Mereka yang menyukai dunia

bisa memperoleh dunia walaupun tanpa sekolah. Sementara yang sekolah dengan

sungguh-sungguh karena mencintai akhirat ternyata tidak pernah naik kelas. Gambaran

ini melukiskan orang-orang yang celaka di dunia dan akhirat sebagai akibat dari tidak

bisa mengekang hawa-nafsunya. Apakah kau tidak bisa melihat orang-orang yang

mempertuhankan hawa nafsu?”

 Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

 

“Mengapa engkau begitu bersemangat saat mendirikan rumahmu agar cepat selesai,

sedangkan gedung untuk keperluan persyarikatan Muhammadiyah tidak engkau

perhatikan dan tidak segera diselesaikan?”

 Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

 

 

22

Page 23: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

“Aku ini sudah tua, berusia lanjut, kekuatanku pun sudah sangat terbatas. Tapi, aku tetap

memaksakan diri memenuhi kewajibanku beramal, bekerja, dan berjuang untuk

menegakkan dan menjunjung tinggi perintah tuhan. Aku sangat yakin seyakin-yakinnya

bahwa memperbaiki urusan yang terlanjur salah dan disalahgunakan atau

diselewengkan adalah merupakan kewajiban setiap manusia, terutama kewajiban

umat Islam.”

 Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

 

“Menjaga dan memelihara Muhammadiyah bukanlah suatu perkara yang mudah. Karena

itu aku senantiasa berdoa setiap saat hingga saat-saat terakhir aku akan menghadap

kepada Illahi Rabbi. Aku juga berdoa berkat dan keridlaan serta limpahan rahmat karunia

Illahi agar Muhammadiyah tetap maju dan bisa memberikan manfaat bagi seluruh ummat

manusia sepanjang sejarah dari zaman ke zaman.”

 Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

 

23

Page 24: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

“Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa

mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus

menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di

mana dank e mana saja. Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada

Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan (propesional) lalu kembalilah kepada

Muhammadiyah sesudah itu.”

 Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

KH. Ahmad Dahlan berkata:

“Mengingat keadaan tubuhku kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-

anakku semua sedangkan aku tidak memiliki harta benda yang bisa kutinggalkan

kepadamu. Aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu

sekalian.”

 

“Karena itu, aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan

agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh

hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.”

 

Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

24

Page 25: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

“Usaha berjuang dan beramal tersebut aku lakukan dengan mendirikan persyarikatan

yang aku beri nama Muhammadiyah. Dengan itu aku berharap kepada seluruh umat

yang berjiwa Islam akan selalu tetap mencintai junjungan Nabi Muhammad

dengan mengamalkan segala tuntunan dan perintahnya.”

 

Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

Khittah KH. Ahmad Dahlan

1. Tidak Menduakan Muhammadiyah dengan organisasi lain;

2. tidak dendam, tidak marah, dan tidak sakit hati jika dicela dan dikritik;

3. tidak sombang dan tidak berbesar hati jika menerima pujian;

4. tidak jubria (ujub, kikir, dan ria);

5. Mengorbankan harta benda, pikiran, dan tenaga dengan hati ikhlas dan murni;

6. bersungguh hati terhadap pendirian.

 

Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

25

Page 26: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

 

Menurut pendapat KH. Ahmad Dahlan, kemunduran umat Islam karena sebagian

besar umat Islam terlalu jauh meninggalkan ajaran Islam. Selain itu disebabkan pula oleh

kemerosotan akhlak sehingga penuh ketakutan seperti kambing dan tidak lagi memiliki

keberanian seperti harimau. KH. Ahmad Dahlan berkata:

“Karena itu, aku terus memperbanyak amal dan berjuang bersama anak-

anakku sekalian untuk menegakkan akhlak dan moral yang sudah bengkok.

Kusadari bahwa menegakkan akhlak dan moral serta berbagai persoalan

Islam yang sudah bengkok memang merupakan tugas berat dan sulit.”

 

Lalu beliau melanjutkan:

“Namun demikian, jika kita terus bekerta dengan rajin disertai kesungguhan,

kemauan keras, dan kesadaran tugas yang tinggi, maka insya Allah tuhan

akan memberi jalan dan pertolongan-Nya akan segera tiba.”

 

Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

 

KH. Ahmad Dahlan berkata:

“Hendaklah setiap warga Muhammadiyah jangan tergesa-gesa menyanggupi suatu tugas

yang ditetapkan oleh sidang persyarikatan. Telitilah terlebih dahulu keputusan siding

yang menetapkan engkau untuk melakukan suatu tugas apakah pemenuhan tugas itu

bersamaan dengan tugas yang telah engkau sanggupi sebelumnya. Jika itu terjadi,

hendaklah kau permudah memenuhi tugas dalam waktu yang tidak bersamaan dengan

26

Page 27: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

tugas lainnya, agar engkau tidak mudah mempermainkan keputusan sidang dengan hanya

mengirimkan surat atau memberi tahu ketika mendapati waktu pemenuhan tugas itu

bersamaan dengan tugas lainnya yang telah engkau snggupi sebelumnya.”

 Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

KH. Ahmad Dahlan Berkata:

“Hendaklah engkau tidak gampang melibatkan diri dalam perebutan tanah sehingga

bertengkar dan berselisih, apalagi bertengkar dan berselisih di muka pengadilan. Jika itu

engkau lakukan, maka Allah akan menjauhkanmu memperoleh rejeki dari tuhan.”

 

Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

Suatu ketika, KH. Ahmad Dahlan bertanya kepada anak-anak muda perempuan

Muhammadiyah, “Apakah kamu tidak malu jika auratmu dilihat kaum lelaki?” Anak-

anak muda perempuan itu serentak menjawab bahwa mereka akan malu sekali jika hal itu

terjadi. Kiai lalu berkata: “jika kau malu, mengapa jika kau sakit lalu pergi ke dokter laki-

laki, apalagi ketika hendak melahirkan anak. Jika kau memang benar-benar malu,

hendaknya kau terus belajar dan belajar dan jadilah dokter sehingga akan

ada dokter perempuan untuk kaum perempuan!”

27

Page 28: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

 

Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

 

KH. Ahmad Dahlan Berkata:

“Di masa yang akan datang, anak-anak warga Muhammadiyah tidak hanya akan tersebar

di seantero tanah air, tapi akan tersebar ke seluruh dunia. Penyebaran anak-anak muda

Muhammadiyah tersebut juga bukan semata-mata karena tugas keilmuan, melainkan juga

akibat hubungan perkawinan.”

 

Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

KH. Ahmad Dahlan berkata:

“Jika engkau meminta izin tidak melakukan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan oleh

suatu keputusan sidang persyarikatan seperti untuk bertabligh, janganlah engkau meminta

izin kepadaku, tapi memintalah izin kepada Tuhan dengan mengemukakan alasan-

alasan. Beranikah engkau mempertanggungjawabkan tindakanmu itu kepada-

Nya?”

 

28

Page 29: Muhammad Darwisy (Nama Kecil Kyai Haji Ahmad · Web viewPuncaknya dalam gerakan pembaharuan Muhammad 'Abduh. Dan `Abduh adalah cikal-bakal gerakan reformis yang ada sekarang ini. Hanya,

Ade Johar Maturidi, 0808036005

“Jika engkau meminta izin tidak memenuhi tugas tersebut karena alasan tidak mampu,

maka beruntunglah engkau! Aku akan mengajarkan kepadamu bagaimana memenuhi

tugas tersebut. Tapi, jika engkau meminta izin tidak memenuhi tugas tersebut hanya

karena sekedar enggan, maka tiadalah orang yang bisa mengatasi seseorang yang

memang tidak mau memenuhi tugas. Janganlah persoalan rumah tangga dijadikan

halangan memenuhi tugas kemasyarakatan!”

 

Sumber:

Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam

Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

29