mtsn lengkong nganjuk ‘batik lengkong’ seragam khas madrasah · mulai di kusuma agrowisata...

68
NO. 331 / JUMADIL AWAL / JUMADIL AKHIR / TH. 1435 H / APRIL 2014 / TH. XXXXI ISSN: 0215-3289 MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag Pohon yang Besar Ditopang Akar yang Kuat

Upload: lybao

Post on 26-Aug-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

NO

. 331

/ JU

MAD

IL A

WAL

/ JU

MAD

IL A

KHIR

/ TH

. 143

5 H

/ APR

IL 2

014

/ TH

. XXX

XIIS

SN: 0

215-

3289

MTsN Lengkong Nganjuk

‘Batik Lengkong’Seragam Khas Madrasah

Drs. H. Mahfudh Shodar, M.AgPohon yang BesarDitopang Akar yang Kuat

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:53 AM1

Page 2: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 8:21 AM2

Page 3: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Kontak dan Pendapat ---------------- 4Teropong ------------------------------ 5Lensa Utama -------------------------- 6Lensa Khusus ------------------------ 12Inspirasi -------------------------------- 18Cahaya Hati --------------------------- 19Agama---------------------------------- 20Tafsir Maudlu’i ----------------------- 24In Memoriam -------------------------- 26

Bilik Santri ----------------------------- 27Ta’aruf ---------------------------------- 34Edukasi --------------------------------- 36Serambi Madrasah ------------------- 42Lintas Peristiwa ----------------------- 51Pesona --------------------------------- 58LAA Remaja --------------------------- 59Cermat ---------------------------------- 62Dunia Islam ---------------------------- 66

Media informasi, komunikasi, dan edukasi,Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur

MPA 331 / APRIL 2014

3MPA 331 / April 2014

Perdebatan mengenai sertifikasi halal telah menjadi polemik yang panjang.Satu pihak menginginkan sertifikasi halal tetap berada di tangan MUI, sementarapihak lainnya ingin hal tersebut dilakukan oleh pemerintah. Apa sebenarnyayang menjad pemicu perdebatan tersebut? Lantas, bagaimana pula solusi untukmengakhiri polemik tersebut? Sebagai jawabannya, Anda bisa baca rubrikLiputan Khusus.

Masih di rubrik yang sama, kami juga menyajikan tentang gerhana. Sebabpada bulan April ini, diprediksi akan ada dua gerhana; satu gerhana bulan dansatunya lagi gerhana matahari. Peristiwa tersebut sengaja kami kaver, karenaselama ini umat Islam jarang yang merespon peristiwa gerhana denganmelakukan shalat Khusuf atau kusuf.

Sementara dari rubrik Inspirasi kami sengaja melirik kegiatan Outdoor Studyyang dilakukan siswa-siswi MAN Surabaya. Mereka melakukan safari penelitianmulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasidi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) SelolimanTrawas Mojokerto. Dari hasil pene-litian tersebut, rencananya pihak ma-drasah akan membangun kawasanhutan sekolah.

Sementara dari rubrik SerambiMadrasah kami tampilkan MTsNLengkong Nganjuk. Sebab madrasahini berhasil mengemas hasil dariekskul berupa ‘Batik Lengkong’ se-bagai produk khas daerah. Bahkan takhanya pihak madrasah saja yang men-jadikannya sebagai seragam sekolah.Karyawan kecamatanpun juga memakaiseragam dari batik yang sama.

Oh ya pada tanggal 1 Maret 2014,di Hall Mina Asrama Haji Sukolilo Su-rabaya, telah berlangsung acara Pamit-Sambut antara Kakanwil lama Drs. H.Sudjak, M.Ag dan Kakanwil baru Drs. H.Mahfudh Shodar, M.Ag. Acara tersebutberlangsung sangat meriah. Bagi yang ingin mengetahui profil panjangKakanwil yang baru, Anda bisa simak rubrik Ta’aruf.

Sedangkan dari rubrik Bilik Santri kami hadirkan pondok pesantren Al-Fattah, Tahunan, Pacitan. Pesantren ini berhasil mengembangkan holtikulturaberupa taman buah naga, jeruk, terong popino dan strobery. Disamping itujuga mengembangkan peternakan dengan ‘pakan kering’. Hasil dari usahatersebut diperuntukkan bagi kebutuhan santri, karena semua santri gratis biaya.

Mengenai wafatnya sosok ulama’ yang sederhana, KHA. MasduqiMahfudh, kami juga memuatnya di rubrik In Memoriam. Banyak hal yang bisakita petik dari sejarah hidup mantan Katib Syuriyah PWNU Jatim, serta RoisSyuriah baik di PWNU Jatim maupun PBNU ini. Beliau paling kerap mengisipengajian di daerah terpencil, yang tak banyak muballigh sanggup melaku-kannya. Selamat membaca!

Pemimpin Umum:H. Mahfudh Shodar

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:H. Musta'in

Wakil Pemimpin Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid

Staf Ahli:H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi,

H. Supandi, H. M. Sakur, H. M. Fachrur Rozi

Dewan Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. HartoyoH. Ahmad Husein AR

Sekretaris Redaksi:H. Fatchul Arief, H. Samsul Anam

Bendahara:H. Sugianto

Staf: Khusnul Khotimah

Distribusi/Tata Usaha:Husnul KhotimahStaf: Sukardjito

Hukum dan Litbang:Hj. Hikmah Rahman

Staf RedaksiEditor:

Choirul MustofaReporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy KurniawanAnni Athi'ah dan Feri Ariya Santi

Design-Layout:Mey Sutrisno, Muhammad Munif

Korektor:Rasmanna Rahiem

Khoththot:M. Midzhar

Koresponden:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

Alamat Redaksi:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490,Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

Diterbitkan Oleh:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya,Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,

Telp. (031) 8475000 (2200-2203)Fax. : 031-8470600

Isi di luar tanggung jawab percetakan

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:53 AM3

Page 4: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

4 MPA 331 / April 2014

Di tengah persaingan yang se-makin ketat, tentu masih banyak halyang bisa dilakukan untuk memperolehpeluang usaha. Diantaranya adalah ke-tika seseorang sedang mengalami keti-dakpuasan dari kegiatan yang biasa di-lakoninya menjadi sebuah keuntungan.Lebih-lebih bila ketidakpuasan itu mun-cul dari kondisi diri yang memang inginberubah. Tentu harus didasari oleh niatbaik yang kuat, disertai semangat usahaperjuangan dan kerja keras tanpa me-ngenal putus asa. Salah satunya adalahperubahan yang dilakukan oleh Mu-hammad Bary.

Bary (demikian dia biasa dipanggil),sempat bertahun-tahun menjadi seorangpengamen jalanan. Suatu saat,dia merasajenuh dan tidak puas dengan kemam-puan dirinya yang hanya menjadi pe-ngamen jalanan. Dia ingin berubah darikehidupan lama menuju kehidupan baru.Ketidakpuasan itulah yang telah men-dorong Bary untuk menjajal kemampu-annya menjadi pelukis yaitu melukiswajah. Tentu setelah sebelumnya diabelajar keras untuk memperoleh cukuppengalaman dan mendapat ilmu melukisgratis dari sejumlah mahasiswaSekolah Tinggi Seni Rupa Indo-nesia. Setelah itu dunianya merasalebih luas. Diapun kemudian me-mutuskan berhenti menjadi pe-ngamen gelandangan dan bekerjadisebuah perusahaan periklanandibawah bendera “Seniman Mer-deka”. Di situ dia bekerja sera-butan, dari kuli suruhan sampaipemasaran. Setelah merasa cukuppengalaman di bidang advertising,Bary membuka sendiri usahaperiklanan di luar ruang, di bawahbendera “CV Gema Multi Cre-ative (GMC)” yang didirikannyadengan modal awal sekitar Rp.150ribuan. Hasil tabungannya selamabekerja di Seniman Merdeka. Uangitu digunakan untuk membeli catdan kain, sementara kompresormasih dia sewa seharga Rp. 5.000,-per hari.

Rupanya Bary tak salahmembaca peluang. Usaha itulambat laun berhasil mengubah

kehidupannya menjadi seorang pe-ngusaha advertising sukses di Yog-yakarta. Dari order kecil, kini dia mampumeraih order menengah dan bahkan or-der besar seperti pesanan dari MatahariDepartement Store yang mempercayaiperusahaan GMC-nya untuk dibuatkanpromosi iklan luar ruangan dengan nilaikontrak sebesar Rp.100 juta lebih. Dariorder besar itulah, GMC yang semulahanya didukung 2 orang karyawan, kinisesuai kebutuhan berkembang menjadipuluhan orang karyawan. Setelah itu,order besar lainnyapun menyusul ber-datangan, seperti dari PT. Coca Coladan Bentoel Supercross.

Meski sebagai pendatang baru,Bary telah mampu mengejar bahkan ber-hasil menyamai dan melebihi para pe-saingnya yang lebih dulu berlaga di du-nia event organizer pembuatan adver-tising luar ruangan. Kini, jalan menujusukses berhasil dia raih. Jika dulu ketikamasih jadi pengamen penampilannyatampak lusuh dengan gitar tuanya, kinidia telah menjadi seorang bos dengan50 orang karyawan dan 3 buah mobilkerja termasuk salah satunya bermerek

mercy. Sukses usaha GMC dibidangpromosi advertising bertajuk otomotif,membuat dia semakin memperoleh ke-percayaan untuk menggarap order be-sar berskala internasional baik otomotifmaupun musik. Kini diusianya yanghampir setengah abad itu, dia masihmemiliki semangat menggebu untukmengembangkan usahanya.

Biasanya seseorang yang tengahmengalami masa-masa krisis dalam ke-hidupannya akan mudah menggali ideyang ada didepan matanya dan menge-nalinya sebagai sebuah peluang usaha.Ide bagus biasanya muncul dari orangyang selalu berpikir tepat dan memilikipandangan yang tepat pula. Sehinggadia dapat memanfaatkan peluang itulebih dulu daripada orang lain. Namunsebaliknya jika dia tergolong orangyang lambat memanfaatkan peluang,maka peluang yang bagus itu akan di-ambil duluan oleh kompetitor lain . Se-bagaimana kata Peter F. Ducker, bahwa“Bisnis bukan semata-mata bagaimanaAnda berusaha membuat produk, tetapibagaimana Anda mengolah peluangmenjadi suatu usaha. Karena itu, tugas

Anda bagaimana membuat oranghaus”.

Muhammad Bary, sudahmembuktikan hal itu. Dari hanyaseorang pengamen jalanan, lalujenuh dan tidak puas, belajar me-lukis dilembaga yang tepat, pin-dah ke perusahaan advertising,setelah memperoleh ilmu dan pe-ngalaman yang cukup, dia memu-tuskan keluar dan mendirikanusaha advertising sendiri. Kemu-dian dengan usaha keras dansungguh-sungguh tanpa kenalputus asa, ternyata usahanyamemperoleh kepercayaan danberkembang diluar dugaan. Bary,adalah salah seorang yang inginberubah, mampu menangkap pe-luang, timingnya tepat, dan ber-hasil. Jika Anda terinspirasi, itupertanda Anda telah memulai se-buah perubahan!. (diangkat daripeluang menjadi usaha jackieambadar dkk bandung kaifa2010 dan sumber lain) Ahar

Pengamen,yang Sukses Membangun Usaha Advertising

Entrepreneurship

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:53 AM4

Page 5: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

5MPA 331 / April 2014

Isu keetaraan gender diIndonesia mulai menyentuhbasis keagamaan pada tahunsembilan puluhan. Masuk-nya buku-buku dari pejuangkaum perempuan –feminis-me- muslim, seperti: AminahWadud, Fatimah Mernisi danZahfrullah Khan sangat ber-pengaruh terhadap perkem-bangan pemikiran dan wa-cana gender di kalangan ma-syarakat Islam. Buku-bukutersebut dipandang progre-sif oleh para pemikir Islamkontemporer, tetapi dinilaikontroversial oleh sebagianlainnya.

Wacana kesetaraangender ini menimbulkan kon-troversi. Tradisi patriakhattelah terbangun sangat kuatdi kalangan masyarakat. Pe-labelan terhadap kaum pe-rempuan sebagai makhlukyang lemah, emosional dankurang rasional begitu kuat.Pandangan bias tersebutmenampilkan kekerasan ber-basis gender oleh kaum laki-laki terhadap perempuan.Sebagai reaksi terhadap ke-timpangan gender yang lahirdari masyarakat patriakhat tersebut muncul wacana ke-setaraan dan keadilan gender.

Bagaimana sebenarnya kedudukan kaum perempuanmenurut pandangan Islam? Begitu pentingnya kedudukankaum perempuan sehingga dalam al-Qur’an terdapat suratyang membahas mengenai kaum hawa ini yaitu surat an-Nisa. Kedudukan dan kehormatan bagi kaum perempuanmenurut Islam sangat tinggi. Hanya struktur sosial, adat ke-biasaan dan budaya lokal masyarakat yang sering memasungkebebasan kaum perempuan dan merendahkannya. Banyakayat-ayat al-Qur’an yang menegaskan bahwa antara kaumlaki-laki dan kaum perempuan itu mempunyai kedudukanyang setara. Dalam hadis pun banyak yang membicarakankedudukan kaum perempuan dalam hukum dan masyarakat.

Menurut syari’at Islam kaum perempuan diberikan hakdan kedudukan yag setara dengan kaum laki-laki. Misalnyadalam hal waris –fara’id- kaum perempuan juga mendapatkanhaknya sebagai ahli waris sesuai dengan ketentuan syar’i,yang sebelumnya berdasarkan tradisi masyarakat Arab tidakmemperoleh hak waris. Bahkan kaum perempuan dikate-gorikan sebagai materi yang bisa diwariskan.

Kaum perempuan juga mempunyai hak dan peluang

yang sama dalam duniakerja. Mereka berke-dudukan sama dengankaum laki-laki dalamberusaha memperolehkarunia Allah (mencaririzki), memiliki hartaatas namanya sendiridan membelanjakan-nya. Sebagaimana ka-um laki-laki, kaum pe-rempuan juga menda-pat kesempatan yangsama dalam menuntutilmu. Demikian pula da-lam beramal shalih danberibadah serta men-dapatkan pahala atasjerih payahnya. Namunpada kndisi tertentumisalnya dalam sholatbersama yang jamaah-nya campuran sebagaiimam adalah laki-laki.Demikian pula yangmenjadi khotib dalamrangkaian ibadah sho-lat Jum’at, tidak bolehperempuan tampil dimimbar/podium seba-gai khotib Jum’at. De-mikian pula dalam sho-lat Idul Fitri/Adha pada

jama’ah campuran, sebagai khotib adalah laki-laki.Dalam kehidupan berumah tangga, antara perempuan

sebagai isteri dan laki-laki sebagai suami mempunyai hakdan kewajiban yang setara. Namun kesetaraan disini tidakberarti sama persis tanpa perbedaan sama sekali. Sesuaidengan kodrat masing-masing maka antara hak dan kewajibandalam rumah tangga tidaklah sama. Suami menjadi pemimpin–kepala keluarga- sementara isteri menjadi pengatur internalrumah tangganya. Namun dalam kesempatan untuk memu-tuskan ikatan pernikahan, kedudukan suami maupun isterisama, selama memenuhi syarat-syarat dan kriteria tertentu.Misalnya bila suami berbuat dholim kepada isteri maka isteriboleh mengajukan gugat cerai. Dalam hal waris juga terdapatperbedaan sesuai dengan pembagian yang ditentukan olehagama, tidak seperti tuntutan pengikut feminisme yang meng-inginkan pembagian yang sama persis antara perempuan danlaki-laki.

Kesetaraan dan keadilan gender merupakan nilai-nilaiIslam yang harus ditegakkan. Namun adanya gap antara nilai-nilai tersebut dengan kondisi masyarakat yang patriakhatmenimbulkan berbagai masalah. Masih perlu pemikiran danperjuangan dalam implementasinya. RAW

G E N D E R

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:53 AM5

Page 6: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

6 MPA 331 / April 2014

Setiap zaman memiliki tantangan-nya sendiri. Begitupun bagi kaum pe-rempuan. Di zaman Kartini, terang dr.Esty Martiana Rachmie, tantangannyaadalah belenggu budaya terhadap pe-rempuan. “Kiprah perempuan saat itudibatasi dengan alasan untuk kemasla-hatan,” tukas Ketua PW Aisyiah JawaTimur ini. “Dampaknya, perempuanwaktu itu tidak bisa berkembang,” tan-dasnya.

Merasa diperlakukan tidak adil,muncullah barisan perlawanan yang di-lakukan oleh kaum perempuan. Perju-angan merekapun mendapat dukungandari kaum pria yang memiliki cara pan-dang yang lebih luas kepada wanita.“Perempuan lantas mampu keluar darikungkungan budaya. Perannya di ma-syarakat telah diakui dan sejajar denganpria,” jelas mantan Kepala Dinas Kese-hatan Kota Surabaya ini.

Memasuki era globalisasi, wanitadan pria telah memiliki peluang yangsama untuk mengambil peran. Baikdalam dunia pendidikan maupunkarir pekerjaannya. Perempuankini tak lagi berkutat dalam wila-yah domestik, tapi juga berperanaktif di ruang publik. “Perkemba-ngan budaya telah mengubah so-sok perempuan. Tak saja dari caraberpikirnya, tapi juga penampilan-nya,” ujar perempuan kelahiranLamongan 28 Maret 1957 ini me-maparkan.

Tata nilai di masyarakat punmulai berubah seiring perkemba-ngan zaman. Hal yang dulunyadianggap tabu, kini seakan men-jadi hal biasa. Kita tak lagi merasaaneh melihat perempuan pulanglarut malam, bahkan menjelangpagi hari – khususnya di kota metropo-lis seperti Surabaya. Sistem dan lingku-ngan pekerjaan telah memberi ruang se-cara bebas antara laki-laki dan perem-puan yang bukan mahram bertemu se-tiap saat. “Di era sekarang dilema antarakarir dan harga diri kerapkali dialami olehperempuan Muslimah. Sebab merekadituntut untuk selalu bersikap profesio-nal terhadap pekerjaannya,” terangalumni Fakultas Kedokteran UGM inimembeberkan fakta.

Posisi wanita karirpun semakin su-lit, karena seringkali dianggap menjadibiang keladi persoalan rumah tangga.

Penghasilan istri yang lebih besar darisuami, karir istri yang lebih tinggi, danjuga kasus perselingkuhan menjadibumbu yang kerapkali menjadi pemicuketidakharmonisan keluarga.

Akibatnya, kasus perceraian di In-donesia tiap tahun semakin meningkat.Ironisnya, 70 persen adalah cerai-gugatyang dilakukan pihak istri. “Itu memangfakta. Tapi kita harus netral dalam me-nilai,” tukasnya. “Sebab bekerja bagi se-orang wanita bukanlah sebuah bentukpilihan yang berangkat dari sebuah ke-inginan, melainkan lebih banyak dida-sari faktor kebutuhan ekonomi keluar-ga,” tandas istri (alm) Ainur Rofiq iniserius.

Meski demikian, mantan KepalaSeksi P2M (Pencegahan Pemberantas-an Penyakit) Kota Surabaya ini tak me-nampik jika tak sedikit dari wanita yangtelah bekerja lupa akan tujuan awalnya.Niatan awal yang begitu mulia, di te-ngah perjalanan tiba-tiba berubah. “De-ngan iming-iming gaji besar dan pe-

ningkatan karir, perempuan begitu sajatergiur untuk menerima tantangan itumeski harus meninggalkan keluarga,”sesalnya. “Hal ini tentunya tak lepasdari budaya pragmatis, hedonis dan ma-terialistis yang kini berkembang di ma-syarakat,” tegasnya.

Bagi mantan Kepala BKKB (BadanKoordinasi Keluarga Berencana) KotaSurabaya ini, tidak ada yang salah padawanita yang memilih untuk bekerja.Bahkan berkarir di zaman modern seka-rang ini adalah sebuah keniscayaan.Perempuan yang bekerja membantumemenuhi kebutuhan keluargapun

dinilainya sebagai pekerjaan yang mulia.“Tapi lebih mulia lagi jika dilandasidengan semangat dan nilai-nilai agamayang kuat,” tuturnya. “Kaum perempu-an harus tahu diri dan tetap berpedomankepada al-Qur’an dan as-Sunnah,”ucapnya mengingatkan.

Menurutnya, Islam adalah agamayang sangat menghormati dan memulia-kan kaum perempuan. “Islam tak pernahmengekang kaum perempuan sepertiyang dituduhkan para pejuang gender.Islam tidak pernah mengeksploitasi pe-rempuan,” tukasnya. “Dengan aturansyari’at itu, Islam justru menjaga danmelindungi kaum perempuan,” tandasibu tiga anak ini.

Sebagai perempuan, lanjutnya, ha-rus menyadari tentang jati diri dan ka-rakter seorang Muslimah. “Hanya ibuyang baik dan berkaraker akan melahir-kan generasi yang berkarakter baik pu-la,” ujarnya. “Jangan ikut-ikutan ibu-ibuyang suka masuk televisi kemudian se-nang-senang dengan berjingkrak danberjoget-joget seperti di acara YKS itu,”tukasnya jengkel sambil merujuk salahsatu program televisi swasta nasional.

Bagi DR. Hj. Hasniah Hasan, M.Si,perempuan berada di ruang publik tentu

memiliki dampak positif dan juganegatif. Dampak positifnya, mere-ka bisa mendapatkan kesempatanmenimba ilmu, meningkatkanskill, bersosialisasi mentransferpotensi yang dimiliki, serta berki-prah untuk bangsa, agama dannegara. “Mereka juga akan lebihpeka menangkap isu-isu aktual dimasyarakat, sehingga bisa mem-percepat pembentukan keluargasakinah dan pembangunan bang-sa yang lebih luas,” ujarnya.

Di sisi lain, mereka dapatberkiprah untuk mengurangi pe-ngangguran dan menambahsumber income keluarga. Yangtak kalah pentingnya, adalah

dakwah Islam. Andai perempuan takmelakukan tugas dakwah, berapa ba-nyak kekurangan tenaga da’i muball-ighat. Begitupun di ranah pendidikan,mereka juga bisa berposisi sebagai sub-jek pendidikan. “Di jalur pendidikan for-mal, saat ini guru perempuan lebih ba-nyak ketimbang guru pria. Nah.. jikamereka tidak diizinkan keluar rumah,berarti sekian banyak power yang mu-badzir di Indonesia,” ungkapnya.

Dengan berperan di area publik,lanjut Ketua Pengajian Wanita Suraba-ya ini, kaum perempuan dapat melihatperkembangan masyarakat yang se-

Peran Publik PerempuanBukan Keharusan, Tapi Sebuah Pilihan

dr. Esty Martiana Rachmie

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:53 AM6

Page 7: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

7MPA 331 / April 2014

sungguhnya. Dari sinilah mereka me-ngetahui apa yang sebenarnya meng-hambat pembangunan kepribadian ma-nusia secara totalitas. Artinya dengandiizinkan keluar, mereka bisa men-dapatkan input informasi dari isu-isuaktual yang tengah berkembang di ma-syarakat. Baik itu secara fisik, intelek-tual, emosi, sikap sosial, terutama sikapspiritualnya.

Perempuan yang keluar rumah, pa-parnya, tak mesti jadi karyawan swastaatau ASN. Yang terpenting, keluar me-

reka itu bisa menunai manfaat. Baik men-jadi karyawan ataupun sebagai voulen-teer. Semisal sebagai kader POSYANDU.“Kalau mereka tidak keluar, berapa anakyang tidak teropeni di lingkungannya,”katanya mencontohkan.

Kalau perempuan semua berada dirumah, tentu mereka tak memperoleh in-formasi tentang bagaimana cara meng-atur gizi bayi, bagaimana cara menjagakesehatan matanya, bagaimana caramengatasi jika tiba-tiba ada wabah se-perti diare atau demam berdarah. “Jadi,jika perempuan tak keluar rumah, merekatidak mungkin mendapatkan infromasisebanyak itu. Kalau melalui TV, paling-paling ya.. sinetron yang dilihat,” sindirHazniah tersenyum.

Dari sisi agama, tutur Kabag Mus-limah Masjid Al-Akbar Surabaya ini,perempuan keluar rumah itu no pro-blem. Di zaman Rasulullah, Ummu Sa-lamah ikut ke medan perang. Apakah kemedan perang tidak keluar rumah? Ai-syah juga mengajar para sahabat, baikHadits maupun ayat-ayat al-Qur’anyang tidak sempat diterima langsungdari Rasulullah. Maka Aisyahlah yangmenjelaskan. Apakah itu tidak keluarrumah? Sementara itu, Siti Khadijahjuga sibuk mengurusi urusan perdaga-ngannya.

Hanya saja yang perlu dicermatibersama, bagaimana agar perempuanyang keluar rumah itu mengetahuibatasan-batasannya. Yang paling uta-ma, bahwa selama mereka berada diluar rumah harus dapat menjaga ke-hormatan dirinya. “Meskipun berada

di rumah kalau mereka takbisa menjaga kehormatan-nya, itu malah jauh lebih pa-rah lagi,” tukasnya. “Jadibaik di rumah ataupun diluar rumah, kita harusmenjadikan Allah seba-gai supervisornya. Ke-kuatan imanlah yang

harus dijadikan seba-gai poin of referencedi dalam mengikutiberbagai aktivitas,”

tegasnya.Sehingga saat

perempuan di ruangpublik, sambung-

nya, maka mereka

harus menjaga agar penampilannya itubetul-betul terhormat. Selama bisamenjaga kehormatannya, no problem.Sebab ketika perempuan tampil denganmodel yang tidak terhormat, merekasangat rawan menjadi objek pelecehan.“Di sinilah pentingnya tuntunan-tuntunan al-Qur’an dalam masalahberbusana. Dan ini harus betul-betuldiperhatikan secara serius,” tukasnya.

Menjaga kehormatan itu bisa be-rupa body language, performance, sikaptutur kata, ataupun komunitas dimanadirinya bergabung. Kalau dia go publik,maka komunitas yang harus dipilih ada-lah komunitas yang shalihah. “Meski-pun dia go publick namun kalau berga-bungnya dengan orang-orang shaleh,maka itu akan semakin mendorong diri-nya untuk beramal shaleh,” imbuhnya.

Dalam agama, tutur Hasniah, wa-nita punya lima kewajiban; yaitu wa-jibah syakhsiyah, diniyah, ahliyyah, ij-tima’iyah, dan wathoniyah. Kelima ke-wajiban itu dibagi secara skala prioritas.Kapan waktu untuk keluarga, diri sen-diri, agama, masyarakat, ataupun nega-ra. Seperti wajibah syakhsiyyah, ilmu-nya harus lengkap. Terserah dia men-cari ilmunya di mana. Melalui internet,sekolah, diskusi, ceramah atau yang lain-nya. “Yang penting wajib mencari ilmu,”tandasnya.

Sedangkan amal shaleh juga kewa-jiban. Untuk beramal sholeh, itu bisadilakukan di rumah, tetangga, keluarga,masyarakat sekitar, sebagai aparatur ne-gara, bisa sebagai pegawai swasta, atau-pun voluenter worker, kader PKK, Pos-yandu, dan seterusnya. “Yang pentinguntuk beramal shaleh dan niatilah untukberibadah,” terangnya.

Intinya, yang terpenting adalah ja-dikan Islam sebagai pegangan. Wanitaharus taat kepada agama. Kalau wanitataat dan patuh pada al-Qur’an dan al-Hadits dalam seluruh aspeknya, sepertidalam berbusana, menuntut ilmu, be-kerja, berpartisipasi di masyarakat, ne-gara, maka wanita akan selamat. Baik diluar rumah maupun di dalam rumah.

Menurut konsep Islam, tutur Dra.Hj. Masruroh Wahid, M.Si, selama pe-rempuan mematuhi koridor syari’ah,meski mereka di ruang publik tidak ter-lalu banyak negatifnya. Bahkan justrulebih banyak positifnya. Lantaran ketikamereka berada di ruang publik, itu me-rupakan bagian dari melaksanakan sya-ri’ah. Sebab Allah menciptakan laki-lakidan perempuan itu sebagai khalifah,yang merupakan wakil Tuhan di bumi.“Artinya.. tidak ada pembagian ranah

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM7

Page 8: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

8 MPA 331 / April 2014

jika perempuan harus domestik dan laki-laki di publik. Tak ada keterangan sepertiitu di dalam al-Qur’an,” urainya.

Yang dikatakan al-Qur’an, sam-bung Ketua PW Muslimat NU Jawa Ti-mur ini, bahwa wa laysadz dzakaru kaluntsa; laki-laki tidak sama dengan pe-rempuan – dari sisi kodrat atau dari sisifitrahnya. Tapi tidak ada pembatasanjika laki-laki harus di ranah publik danperempuan di ranah domestik. Pemba-gian tersebut lebih banyak berasal daribudaya. “Rasulullah justru datangmembuka pintu bagi perempuan untukbisa berperan serasi dengan laki-laki se-bagai khalifah, baik di ranah domestikmaupun publik,” terangnya.

Alhasil, kita tinggal melakukanpembagian kerja saja. Ketika perempuanbertugas sebagai ibu rumah tangga, ma-ka laki-laki hendaknya membantu tugasdomestik tersebut. Jadi tak semua tu-gas-tugas kerumahtanggaan harusdilakukan oleh perempuan. NabiSAW sendiri membantu Aisyah ke-tika menyapu dan membereskan ru-mah. “Artinya, Rasulullah telahmemberikan teladan bahwa ranahdomestik yang dilakukan istri itubisa dibantu suami. Apalagi kalauhubungannya dengan pendidikananak,” jelasnya.

Mantan anggota DPRD JawaTimur ini meminta, agar masyarakatberlaku adil dalam mensikapi hal ter-sebut. Kalau perempuan bekerjamencari nafkah membantu suami, halitu tak pernah diperdebatkan. Tetapiketika perempuan melakukan peker-jaan atau kegiatan yang biasanya di-lakukan laki-laki, itu langsung menja-di perdebatan. Terutama untuk urus-an politik atau kemasyarakatan.

Padahal untuk memakmurkannegara itu tak bisa hanya semata dila-kukan pihak lelaki. Sebab perempuanjuga sebagai khalifah di bumi. Jadi ranahpublik itu tak hanya milik lelaki atau pe-rempuan saja. Tapi masing-masing pi-hak hendaknya berbagi peran sesuaidengan bidang keahliannya. Baik ituuntuk berkiprah di ranah publik atauberperan di ranah domestik.

Tapi bukankah kalau perempuanaktif di ranah publik, itu tak malah menda-tangkan madharat bagi diri dan keluarga-nya? Menurut alumnus S2 UNAIR Sura-baya ini, dampak negatif itu pasti ada ke-tika perempuan tak memenuhi kriteria-kriteria dan rambu-rambu syari’ah. Se-misal terlalu banyak meninggalkan ru-mah, anaknya terbengkalai, atau tidakpernah memperhatikan suaminya. Sebab

melayani suami dan mengurus anak ituadalah wajib.

Namun selama dirinya bisa berba-gi, anaknya juga terurus, suaminya reladengan peran yang dilakukan, maka akti-vitas perempuan di ranah publik tidakada masalah. “Jadi kalau sampai adadampak negatifnya, itu karena tidak me-menuhi ketentuan syara’,” tukasnya.“Seperti cara berpakaian, bergaul, ataucara memperlakukan keluarga. Jika halitu tak sesuai dengan yang dikehendakiIslam, pasti akan timbul hal-hal yang ne-gatif,” tambahnya menegaskan.

Selama sesuai dengan syariah, ka-ta Muballighat yang sering keliling dae-rah memberi pengajian ini, kiprah pe-rempuan di ruang publik justru akan le-bih banyak manfaatnya. Kalaulah sam-pai terjadi dampak perempuan di areapublik, maka yang harus dibenahi ada-lah sisi pemberdayaan dan pendidikan

kaum perempuan. Terutama pendidikanakhlak dan moral yang berlandaskanagama. “Pemberdayaan kaum perem-puan itu jangan hanya dipacu untukmengejar sisi ekonominya saja. Lebihdari itu adalah pemberdayaan perempu-an dari sisi pendidikannya,” pintanya.“Dengan begitu wawasan kaum perem-puan dan laki-laki akan sepadan, se-hingga sama-sama tahu hak dan kewa-jibannya,” tambahnya.

Pengetahuan tentang hak dan ke-wajiban ini sangatlah penting, karenaselama ini banyak sekali rumah tanggayang retak lantaran tak mengerti hak dankewajibannya. Jadi itu tak disebabkansemata-mata karena perempuan bekerja

di luar rumah, melainkan lantaran relasiyang tak dibangun dengan landasansyariah. Oleh karenanya, antara lelakidan perempuan dibutuhkan untuk sa-ling menunjang dan mendukung. Sebabfaedahnya untuk kemaslahatan umat.“Laki-laki mendapatkan apa-apa yangdia lakukan, perempuan juga mendapat-kan yang dia lakukan,” tuturnya denganmenyitir sebuah ayat al-Qur’an.

Yang perlu digarisbawahi, tegas-nya, bahwa perempuan berkiprah di luarrumah itu bukanlah sebuah keharusantapi hanya sebuah pilihan. Kalau lebihenjoy dan merasa pas menjadi ibu ru-mah tangga sejati, itu adalah pilihan.Dan itu sebuah pekerjaan yang sangatmulia. Tetapi jika ingin merasa mampudan sanggup berkiprah di luar rumah,itu juga sebuah pilihan. Itu juga peker-jaan yang mulia. Sebab perempuan itulebih halus perasaannya, lebih tidak su-

ka kekerasan, juga lebih senang akankeadilan. Watak semacam itu akan men-dorong keputusan-keputusan bersamayang lebih demokratis dan egaliter.

Permasalahan-permasalahan ne-gara seperti kesehatan, pendidikan dankemasyarakatan akan lebih baik, jikadiputuskan secara bersama-sama antaralaki-laki dan perempuan. Perempuaan iturata-rata lebih sabar dan telaten. “Kamidi Muslimat bisa membangun rumahlayak huni melalui jimpitan beras. Sayarasa laki-laki tidak akan mungkin me-lakukan jimpitan beras semacam itu,”katanya sambil melepas tawa renyah.

Laporan: Dedy Kurniawan,Muhammad Hisyam (Surabaya).

DR. Hj. Hasniah Hasan, M.Si Dra. Hj. Masruroh Wahid, M.Si

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM8

Page 9: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

9MPA 331 / April 2014

Bekerja di luar rumah, bagi kaumperempuan, terkadang bagai menantangbahaya. Sebab pelecehan dan kekeras-an seksual terhadap kaum perempuanmasih saja kerapkali terjadi. Pada tahun2012 saja, data Komnas HAM mencatatsebanyak 4.336 kasus. Bahkan KomisiNasional Antikekerasan terhadap Pe-rempuan atau Komnas Perempuan me-liris sebanyak 2.920 kasus kekerasanmenimpa perempuan di ruang publik.Sedangkan yang terjadi di ranah per-sonal sebanyak 1.416 kasus. Ini belumtermasuk kekerasan verbal yang harusditerima perempuan. “Meski sudahmenjadi korban, masih saja perempuanyang dipersalahkan,” ujar Wahidah ZeinBr Siregar, MA, Ph.D heran.

Yang lebih mengherankan lagi,tingginya angka kekerasan tersebut ma-lah dijadikan beberapa pihak sebagaipembenar untuk membatasi kiprah pe-rempuan di ruang publik. Bahkan merekaberusaha untuk memgembalikan peranperempuan ke wilayah domestik. Pada-hal antara tindak kekerasan dan aktivitasperempuan di wilayah publik, tutur So-siolog UIN Sunan Ampel Surabaya ini,merupakan dua hal yang berbeda.

Kekerasan terjadi, kata istri Prof.Kacung Marijan, Ph.D ini, itu akibat per-soalan akhlak. Hal tersebut diperkuatdengan fakta yang terjadi di negara Ti-mur Tengah seperti Arab Saudi, dimanapara wanita di sana dibatasi ruang pu-bliknya. Tapi kenyataannya, tingkatperkosaan di sana juga tinggi. “Ini me-nunjukkan ada persoalan yang berbedaantara kehidupan publik dan faktorakhlak,” simpulnya.

Jikapun tingkat kekerasan terha-dap kaum hawa terus terjadi, itu berartiada faktor lain yang perlu diperbaiki.Seperti peningkatan keamanan maupunpembinaan moral akhlak masyarakat.“Jangan lantas justru perempuan diba-tasi, seolah-olah perempuanlah yangmenjadi penyebab timbulnya tindakkriminal dan pelecehan seksual,” kata-nya dengan nada meninggi.

Bagi ibu tiga anak ini, memperten-tangkan antara wilayah publik dan do-mestik bagi perempuan sudah seharus-nya diakhiri. Sebab perempuan sebagaimanusia, warga negara, anggota masya-rakat, maupun bagian dari keluarga, ten-tu memiliki kewajiban dan hak yang sa-ma dengan kaum lelaki. “Dalam me-

ngembangkan masyarakat dan mense-jahterahkan keluarga, tak bisa membe-bankan tanggung jawab tersebut kepa-da salah satunya saja,” tutur wanita ke-lahiran Binjai Sumatera Utara 5 Januari1969 ini menegaskan.

Soal pendidikan anak dalam ke-luarga, misalnya. Tak bisa lantas menye-rahkan sepenuhnya kepada pihak istrisaja. Sementara sang suami menghabis-kan waktu untuk bekerja. Sebab modelpendidikan yang baik, adalah ketikaseorang ayah dan ibu mampu bekerja-sama dalam memberikan kasih sayangkepada anak-anaknya.

Dosen Fak. Dakwah dan Ilmu Ko-munikasi UIN SA ini menuturkan, kehi-dupan publik semestinya harus dimak-nai sebagai upaya memberikan keman-faatan pada banyak orang. Jika seorangperempuan melakukan kegiatan negatifdi luar rumah, kaum perempuan lain ten-tu tidak akan setuju. Seperti halnya pe-rempuan di panggung politik. “Jika pe-ran itu mampu menghadirkan kemasla-hatan, tentu itu baik. Tapi jika kehadir-annya justru berbuat korupsi, itu takbisa dibenarkan,” tandasnya.

Mengenai waktu yang tepat pe-rempuan berkarir di ranah publik, me-nurut wanita berkacamata minus ini,harus ada diskusi bersama antara pihakistri dan suami. Apabila seorang suamimemiliki tingkat kemanfaatan yang lebihbesar di ruang publik dibandingkansang istri, maka seorang istri harusmensupport dan membatasi dirinya. “Initak berarti membatasi imajinasi ataupikiran si istri,” kilahnya. “Membatasidiri itu mencakup beberapa faktor; se-perti faktor anak, faktor kesempatanyang tersedia dan faktor mengontrolegoisme,” jelasnya.

Namun jika kemanfaatan seorangistri kepada khalayak lebih besar darisuami, maka sebaiknya suami memberi-kan kesempatan itu kepada istri. Nah,ketika dalam waktu yang bersamaantingkat kemanfaatan suami dan istri dipublik sama besarnya, maka yang harusdicari adalah pola-pola seperti bagaima-na membagi waktu dengan sebaik-baik-nya.

Menurut wanita yang murah se-nyum ini, jika masih ada anggapan bah-wa SDM perempuan masih kalah de-ngan SDM lelaki, maka faktor pendidik-anlah yang harus dibenahi. Pendidikan

tentu tidak melulu harus melalui pendi-dikan formal. Tapi ada pendidikan in-formal, sosialisasi, serta ada pula pem-belajaran seperti PKK dan DharmaWanita. “Banyak sarana yang bisa di-gunakan untuk mengedukasi para pe-rempuan demi meningkatkan kapasitasSDM dan mentalitasnya sehingga siapberkiprah di ranah publik,” terangnya.

Menurut Prof. Dr. Yusti Probowati,M.Psi, Allah SWT sudah memberikankekuatan yang diberikan kepada laki-laki dan perempuan. Laki-laki punyakemampuan fisik yang baik, perempuanjuga punya kemampuan lain yang di-miliki. Kemampuan perempuan sebagaiseorang ibu, dirinya bisa menjadi leaderyang memberikan rasa aman. Dan itutak dimiliki kaum lelaki. “Maka yangharus dilakukan adalah saling bersiner-gi,” tukasnya.

Jika sekarang ini perempuan adadi second class, katanya, itu bukan di-karenakan kodratnya sebagai wanita.Kondisi semacam itu memang sengajadiciptakan, agar kaum perempuan hadirsebagai warga negara kelas dua. Merekakerap distrukturkan bahwa perempuanitu tidak mampu menjadi pemimpin atautak bisa mengurusi pekerjaan publik.“Padahal perempuan tak kalah denganlelaki untuk melakukan pekerjaan se-macam itu. Kini tak sedikit perempuanyang jadi leader. Tergantung pada ka-pasitas dan kompetensi yang dimiliki,”paparnya.

Dari sisi psikologis, tutur DekanFakultas Psikologi Universitas Sura-baya ini, lelaki dan wanita itu mempu-nyai kebutuhan yang sama. Dalam pan-dangan Maslow, manusia mempunyailima kebutuhan; kebutuhan dasar, ke-butuhan rasa aman, kebutuhan relasidan kasih sayang, kebutuhan harga diri,dan juga kebutuhan aktualisasi diri.“Kalau dilihat dari sini, laki-laki maupunperempuan itu kebutuhannya sama,”tandasnya.

Terkait dengan perempuan yangberkarir di luar rumah, lanjut wanita ke-lahiran Probolinggo 22 September 1964ini, hal itu tak masalah. Lebih-lebih jikasuaminya tak mampu memenuhi kebu-tuhan ekonomis keluarga. Ketika sangistri turut andil untuk memenuhi kebu-tuhan keluarga, justru akan memuncul-kan rasa aman bagi suaminya. Sebabsang suami merasa belum bisa menjadi

Menantang BahayaMenyeimbangkan Multiperan Perempuan

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM9

Page 10: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

10 MPA 331 / April 2014

karyawan tetap sehingga dapat dipecatsewaktu-waktu.

Kalaupun sang suami telah meme-nuhi seluruh kebutuhan keluarga, tuturKetua Umum Asosiasi Psikologi Fo-rensik Indonesia (Apsifor) dan Himpun-an Psikologi (Himpsi) Jatim ini, kaumperempuan masih butuh mengaktuali-sasikan diri untuk dihargai atau untukrelasi. “Tapi ini adalah pilihan,” tegas-nya. “Saya sangat menghormati perem-puan yang tidak masuk ke ruang publik.Tapi saya juga menghormati perempuanyang ada di ruang publik,” jelasnya.

Yang terpenting, simpul penggiatLSM Rumah Hati Jombang ini, semua-nya sudah didiskusikan dengan suami.

Bagaimanapun juga, suami itu menjadiimam di dalam keluarga. Seorang istridiizinkan sampai pada batas yang ba-gaimana, itu tergantung pada proseskomunikaasi tersebut. “Saya rasa setiapkeluarga memiliki komitmen yang ber-beda-beda,” terangnya.

Menurut istri Ir M. Pujiono Santo-so, MM ini, tujuan berkeluarga dalamIslam itu sudah jelas; yakni membentukkeluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Jadi komitmen pembentukankeluarga inilah yang paling utama. “Bagisaya dan suami, semua yang kami laku-kan harus kembali ke keluarga,” ung-

kapnya. “Betapapun saya keluar mem-berikan sesuatu untuk masyarakat, teta-pi saya tak pernah melupakan untuk ko-munikasi dengan keluarga,” tambahnya.

Ibu Annisa Rizkiayu Leofianti danAdistyana Damaranti ini menyadari,bahwa ketika perempuan keluar rumahitu teramat rentan terhadap konflikantara pekerjaan dan keluarga. Di luarrumah beban kerja sudah begitu berat,sedangkan beban pekerjaan rumah jugacukup berat. “Kiranya tak mungkinperempuan harus menanggung bebankeduanya. Untuk itulah, diperlukanpembagian kerja dengan suami,” te-rangnya. “Makanya, dibalik perempuanyang hebat, tentu ada lelaki yang hebat

pula. Semua itu bisa teratasi karena adapengertian luar biasa dari suami,” kata-nya menambahkan.

Bekerja di luar rumah, ungkap wa-nita yang sering menangani anak-anakLapas ini, memang kerap didorong olehfaktor ekonomi. Tapi tak selamanya se-mata masalah finansial. “Ketika melihatanak-anak di Lapas menjadi baik mi-salnya, itu reward yang luar biasa buatsaya,” tukasnya mencontohkan. “Sayaselalu mengatakan ke suami, ini akanmenjadi ladang amal saya dan ladangamal dia yang mengizinkan saya untukkeluar rumah,” pungkasnya menambah-

kan.Menurut Hj. Nurul Istiqomah,

S.PdI, sebenarnya multiperan perempu-an itu bisa diatasi dengan beberapacara. Pertama, memenej waktu denganmenyeimbangkan waktu untuk bekerja,sebagai pendamping suami dan keluar-ga. Kedua, membuat perencanaan ten-tang apa yang akan dikerjakan. Ketiga,dengan memastikan tujuan utama danterpenting yang harus didahulukan.“Kita harus mendahulukan yang palingurgen. Untuk tugas-tugas lainnya, se-mentara bisa kita serahkan kepada or-ang kepercayaan terlebih dahulu,”ujarnya.

Ibu merupakan pendidik utama

dan pertama dalam keluarga. Ketikadalam kondisi tertentu tidak bisa men-didik secara langsung putra putrinya,maka fungsi tersebut bisa diserahkankepada guru dan lembaga pendidikan.Sebab pada dasarnya seorang ibu me-mang tak bisa mendidik semua hal –semisal mata pelajaran yang diajarkandi sekolah. Namun yang paling utama,adalah memberikan dasar pendidikanberupa keimanan dan akhlak sebagaibekal pengembangan pengetahuanyang lain.

Tapi yang menjadi kunci utamadari semua itu, tutur Ketua Dharma

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM10

Page 11: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

11MPA 331 / April 2014

Wanita Persatuan Kanwil KemenagProvinsi Jawa Timur ini, adalah menatahati dan menanamkan keikhlasan dalammenjalankan semua peran tersebut. Se-bab kondisi saat ini membutuhkan ke-sabaran yang rangkap. Disadari atautidak permasalahan bisa datang se-waktu-waktu di mana saja dan kapansaja. Bahkan masalah bisa saja datangdari rekan terdekat yang selama ini baikkepada kita.

Perempuan itu, kata wanita kela-hiran Malang 4 Pebruari 1968 ini, lak-sana cermin. Kalau cerminnya bersih,maka akan menimbulkan pantulan ataudaya pantul yang bagus pula. Tetapiapabila cerminnya penuh kerak atau

debu, tentu tidak akan menimbulkanpantulan yang sempurna. Artinya, bah-wa kehadiran seorang perempuan disemua sektor kehidupan akan membe-rikan sentuhan yang berbeda. Maka su-dah selayaknya, dengan menjalani ber-bagai fungsi tersebut perempuan bisamemberikan cerminan bagi orang-orangyang berada di sekitarnya.

Hal itu dilandasi pada perjalananhidup Khadijah istri Rasulullah yangbegitu setia mendampingi perjuanganNabi SAW, dan sekaligus sebagai se-orang pedagang yang sukses. Meski-pun tak bisa dengan sempurna mencon-tohnya, tapi ada semangat untuk terusberbenah dan memperbaiki diri dalammeniti kehidupan yang ada.

Perempuan bekerja di luar rumah,kata istri Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Agini, merupakan tuntutan yang tak ter-

elakkan lagi. Namun ada beberapa halyang hendaknya tetap dipahami. Perta-ma, bahwa perempuan sebagai seorangistri pendamping suami mempunyaikewajiban utama melayani suami, mem-berikan dorongan dan selalu mendoa-kan. “Melayani suami itu shadaqah. Jadibetapapun sibuknya seorang perempu-an, sebisa mungkin tak melupakan ko-dratnya sebagai seorang istri,” ucapnyamengingatkan.

Yang kedua, perempuan merupa-kan ibu bagi anak-anaknya. Dia harussenantiasa memberikan bimbingan,serta menciptakan suasana yang nya-man dan rukun dalam rumah tangga.Sebab ibu adalah guru pertama bagi

anak-anaknya. Sedangkan yang ketiga,perempuan adalah merupakan putri darikedua orang tuanya, yang juga harusmemiliki rasa patuh dan berbakti kepadakeduanya.

Yang keempat, sebagai perempuankarir atau bekerja di masyarakat adalahmerupakan makhluk sosial. Denganmendayagunakan potensi pada masya-rakatnya, maka usia perempuan akanbarokah. Usia yang barokah itu akantercapai, jika dirinya menjadi pribadiyang bermanfaat dan dibutuhkan oranglain lantaran kebaikan yang dimilikinya.

Puncak karir bagi seorang perem-puan, tutur ibu tiga anak ini, apabilakeluarga sukses, karir suami sukses,kemudian baru dirinya sendiri. Jadi se-berapapun tinggi jabatan dan karir se-orang perempuan, jangan pernah melu-pakan keluarga. Sebab keluarga adalah

miniatur masyarakat. Mengurus keluar-ga pada hakekatnya adalah menyatukanwatak, karakter, maupun kebiasaanyang berbeda dari tiap individu. “Kebe-rhasilan memimpin keluarga merupakancerminan keberhasilan karir seseorang,”tandasnya.

Untuk itulah alumnus UNISMAyang kini tengah menempuh S2 Magis-ter Manajemen Pendidikan Islam dikampus yang sama ini berharap, agarkita perlu membangun komunikasi ter-buka antara suami istri dan anak-anak.Manakala mengalami kejenuhan karenarutinitas pekerjaan atau aktivitas yangada, maka harus dimunculkan suasanarileks dengan kegiatan yang positif. Mi-

salnya dengan kegiatan rekreasi ataubersilaturrahmi dengan keluarga. Semuaitu adalah energi positif yang dapatmenjadi suntikan semangat untuk selalumengokohkan kebersamaan dan kenya-manan dalam keluarga.

Setiap suami-istri pasti memiliki ma-salah dalam mengarungi bahtera beru-mah tangga. Apalagi dengan intensitaspekerjaan dan tanggung jawab yang me-ningkat. Jika ada masalah, maka se-cepatnya dicari akar permasalahan ter-sebut dan tidak perlu berlama-lama un-tuk mencari solusinya. “Lebih baik lagikalau komitmen itu dibangun mulai awalatau sejak menikah,” tukas Kepala MIRaudlatul Ulum Ngijo Karangploso Kab.Malang ini mengakhiri wawancara.

Liputan: Muhammad Hisyam,Suprianto (Surabaya), Syaifudin

Ma’arif (Malang).

Hj. Nurul Istiqomah, S.PdIProf. Dr. Yusti Probowati, M.PsiWahidah Zein Br Siregar, MA, Ph.D

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM11

Page 12: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

12 MPA 331 / April 2014

Gonjang-ganjing isu permainanserta monopoli sertifikasi halal yang di-alamatkan kepada MUI, memancingreaksi beragam. Ada yang berpendapat,seharusnya sertifikat halal dikeluarkanpemerintah dan bukan organisasi ma-syarakat seperti MUI. Adapula yangbersikukuh, bahwa sertifikasi tersebutsudah selayaknya tetap dipegang MUIsebagai induk ormas-ormas Islam.

Perdebatanpun kian panjang kalaRUU Jaminan Produk Halal yang diaju-kan pemerintah kepada DPR sejak tahun2004 lalu mencuat kembali – menjelangmasa berakhirnya DPR RI 2009-2014.Dalam RUU hasil harmonisasi itu meng-amanatkan, bahwa sertifikasi halal men-jadi kewenangan pemerintah. “Sayakurang sependapat dengan ide itu,”ujar Drs. H Amidhan Shaberah.

Menurut Ketua MUI bidang Per-ekonomian dan Produk Halal ini, se-harusnya kewenangan itu secara tek-nis bisa disinergikan. Sebab selamaini, di jalur fungsi MUI dalam peransertifikasi halal dimana halal tidaknyasebuah produk dihasilkan berdasar-kan fatwa tertulis. Fatwa tersebut di-keluarkan melalui sebuah mekanismerapat komisi fatwa yang beranggota-kan 45 orang. “Dari sini sudah sangatjelas, bahwa fatwa adalah domain ula-ma,” tandasnya.

Oleh karenanya, dirinya tak se-pakat jika kewenangan sertifikasi halaldipegang pemerintah. Tokoh Masya-rakat Kalimantan ini malah mengkha-watirkan nantinya bisa dipolitisasiuntuk kepentingan tertentu. MUI dalamkonteks sertifikasi halal bisa lebih in-dependen dibanding pemerintah karenabebas kepentingan. Apalagi MUI meru-pakan organisasi besar umat Islam yangdi dalamnya tergabung semua organi-sasi Islam. Maka keputusan halal MUIbisa diterima semua pihak. “Jika tidakdikeluarkan MUI, nanti malah ada ser-tifikasi halal NU, Muhamadiyah dan se-terusnya,” tukasnya serius.

Sementara pemerintah bisa berpe-ran melalui BPOM (Badan PengawasObat dan Makanan) RI, yang bertugasmenentukan layak tidaknya sebuah pro-duk dijual di Indonesia. Lalu MUI me-nindaklanjutinya dengan meneliti keha-lalan produk-produk yang beredar ter-sebut. Jadi, LPPOM MUI hanya men-dalami apa yang sudah dilakukan

BPOM milik pemerintah. Selain itu, pe-merintah juga memliki peran jauh lebihbesar lagi. Sebab selain menjamin ke-amanan produk, juga memiliki kewena-ngan penindakan hukum bila ada produkyang melanggar atau tidak sesuai.

Selama 25 tahun memang hak serti-fikasi halal berada di MUI. MenurutAmidhan, ini bukanlah monopoli tapilantaran MUIlah yang telah mendapat-kan mandat. MUI pun juga terus mem-benahi sistem sertifikasi halal. Selainmenata sistem, MUI juga memiliki la-boratorium dan tenaga ahli berpenga-laman dengan latar belakang yang jelas.Mereka sudah sering ke luar negeri un-tuk belajar, hingga diminta bantuan

untuk menentukan standar halal di luarnegeri.

Tapi kini Sertifikasi Halal MUI te-ngah menunai gugatan. MUI bahkan di-tuduh telah memperjualbelikan sertifikathalal hingga sangkaan mempermainkantarifnya. “Jelas ini tuduhan yang tidakberalasan. Ini dapat menimbulkan kega-duhan dan bisa memicu ekses lebihbesar bagi ketenteraman batin umat Is-lam,” ujar Ir. Lukmanul Hakim, MSi.

Menurut Direktur Lembaga Peng-kajian Obat, Makanan dan Kosmetika(LPPOM) MUI ini, tuduhan-tuduhanyang mempertanyakan sertifikasi halalMUI itu tidak berdasarkan fakta. Sebabproses sertifikasi halal dan labelisasihalal yang selama ini dijalankan sudahtersistem dengan rapih dan transparan.Mengenai proses pendaftaran misal-

nya, kini sudah melalui mekanisme sis-tem elektronik yakni melalui CEROL SS-23000. “Model pendaftaran online inilebih efisien dan meningkatkan akurasidata,” jelasnya.

Setelah proses tersebut, baru ke-mudian proses pre audit; yakni peneliti-an kelengkapakan dokumen bahan dansistem jaminan halal perusahaan. Padatahap selanjutnya, baru dilakukan pro-ses audit dengan melihat langsung pro-ses produksi. Audit ke lokasi produksi-pun dilakukan oleh aditor LPPOM un-tuk melihat langsung mengenai bahanbaku, bahan tambahan, bahan peno-long, serta proses produksi.

Sebagai lembaga ilmiah, tutur Luk-man – panggilan karib Lukmanul Hakim,tentu LPPOM tetap melakukan klari-fikasi terhadap informasi yang dianggapperlu. Dalam melakukan pengakuansertifikat halal tersebut, LPPOM tidak

sertamerta buta mata terhadap lemba-ga halal luar negeri. Ketika semua je-las, maka bisa dijadikan informasitambahan ke Komisi Fatwa karenadari sini mereka bisa mendapatkanSerfikat Halal. “Ada kewenangan ilmi-ah yang dimiliki LPPOM di dalammemberikan laporan kepada KomisiFatwa. Ketika belum jelas, belum bisamembawa poin-poin itu ke KomisiFatwa,” terangnya.

Setelah jelas informasinya dandianggap tidak ada unsur haram, barumendapatkan sertifikat halal dari Ko-misi Fatwa. Ketika perusahaan sudahdianggap selesai prosesnya, merekabisa mengajukan izin pencantumanlabel halal ke LPPOM. Untuk pencan-tuman label Halal tersebut, denganmelampirkan Sertifikat Halal dari Ko-misi Fatwa MUI.

Sertifikat halal sendiri diterbitkanberdasarkan penetapan status kehalal-an produk dalam sidang Komisi FatwaMUI, dengan masa berlaku sertifikat ha-lal selama dua tahun. Adapun pencan-tuman logo halal pada kemasan, adalahwewenang Badan POM RI. Badan POMRI akan menerbitkan izin labelisasi halalbagi perusahaan berdasarkan penerbit-an Sertifikat Halal MUI.

Meski SOP sertifikasi halal sudahsangat baku dan jelas seperti itu, namunmasih ada gugatan mengenai masalahtarif sertifikasi. Padahal ketentuan pem-biayaan ditetapkan berdasarkan suatupedoman yang sudah sangat jelas, se-hingga tidak dimungkinkan adanyapembiayaan lain yang tidak jelas. “Biayadikenakan sekali yakni saat pendaftar-an. Jadi tidak benar jika ada info yang

Polemik Sertifikasi HalalLebih Strategis Diterbitkan Pemerintah

Drs. H Amidhan Shaberah

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM12

Page 13: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

13MPA 331 / April 2014

mengatakan MUI mengenakan biayabulanan berdasarkan kuota produkyang diperdagangkan,” tandasnya. “Ja-di, apanya yang tidak transparan?” kata-nya kembali menggugat.

Lantas, salahkah jika pemerintahhendak mengambil alih Sertifikaasi Ha-lal? Yang pasti, keinginan pemerintahuntuk mengambil alih sertifikasi halalternyata bukan datang tiba-tiba. Sejakmasa DPR RI periode 2014-2009, peme-rintah sudah mengajukan RancanganUndang-udang Jaminan Produk Halal(JPH). Bahkan pembahasannya berlajuthingga DPR RI periode 2009-2014. “Jadi,meski tanpa adanya polemik sertifikasihalal seperti sekarang ini, pemerintahtetap bertekad untuk menata kembaliproses penerbitan sertifikat halal,” tuturProf. Dr. H. Abdul Djamil, MA.

Dirjen Bimas Islam Kemenag RI inimenyayangkan jika ada penilaian, bah-

wa keinginan pemerintah mengambilkewengan sertifikasi hanya karena ada-nya masalah yang menimpa MUI. Apa-lagi jika hanya sekedar tergiur besaranpotensi ekonomi dari biaya sertifikasihalal. Adapun berlarut-larutnya pemba-hasan RUU JPH tersebut, bukan berartipemerintah tidak serius. Tapi karenaadanya upaya untuk mencari formatproduk undang-undang yang bisa me-nampung banyak aspirasi dari masya-rakat. “Apalagi pemerintah hanya me-miliki hak untuk mengajukan RUU.Adapun fungsi legislasi menjadi kewa-jiban sepenuhnya anggota dewan,” pa-parnya.

Panjanganya pembahasan RUUJPH menunjukkan, bahwa urgensi dariundang-undang tersebut dirasa pen-ting oleh semua pihak. Sebab umat Is-lam sangat mengharapkan barang atau-

pun makanan yang dikonsumsi ada ke-jelasan. “Apalagi umat Islam merupakanmayoritas di negeri ini. Jadi sangat wa-jar jika ada satu regulasi yang memenuhiaspirasi mereka,” terangnya.

Dalam RUU tersebut, sudah diba-has secara intensif tentang sifat sertifi-kasi halal, pelaku yang terkait denganpemeriksaaan halal, laborat, hingga ker-jasama dengan lembaga lain baik dalammaupun luar negeri. Yang masih alotpembahasannya, terkait siapa yang ber-wenang mengeluarkan sertifikat halal.“Secara umum, seputar inilah masalah-nya,” tukasnya singkat.

Menurut mantan Ka Litbang danDiklat Kemenag RI ini, nantinya mung-kin akan dibentuk suatu badan khususdiluar kementerian seperti halnya BAZ-NAS (Badan Amil Zakat Nasional) mau-pun BWI (Badan Wakaf Indonesia),yang bertanggung jawab langsung ke-

pada Presiden atau kementerian yangmengurus agama. Atau juga ada lemba-ga tersendiri yang terpisah dari kemen-terian.

Lelaki kelahiran Kudus 14 April1957 ini mengungkapkan, bahwa peme-rintah berpendapat sebaiknya lembagayang dibentuk untuk menangani prosesadministratif adalah pemerintah – dalamhal ini Kemenag. Sedangkan untuk pro-ses audit diserahkan kepada para audi-tor yang tersertifikasi sebagai operator-nya. Lalu dilanjutkan dengan audit me-morandum; apakah diperlukan peneliti-an khusus malalui laborat atau tidak. Jikadibutuhkan, berarti nanti dicek oleh la-borat independen atau Laborat Peme-riksa Halal (LPH) yang berasal dari per-guruan tinggi maupun ormas. Setelahitu, hasilnya baru disampaikan kepadakomisi fatwa. “Komisi fatwa inilah yang

menjadi domain MUI,” tandasnya.Disini tampak bahwa pemerintah

ingin mengatur kewenangan secara pro-porsional dan fungsional. Jadi, terkaiturusan administrasi diserahkan peme-rintah dan bukan ulama. “Hal ini agardignitif ulama tidak terkurangi lantaranmengurus proses adminstratif. Sebabkompetensi mereka adalah mengeluar-kan fatwa,” ungkapnya. “Jadi inilah ga-gasan pemerintah selama ini,” tambah-nya.

Menurut Prof. Djamil – panggilankarib Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA,setelah mendapatkan fatwa halal dariMUI baru kemudian pemerintah menge-luarkan sertifikat halal. Sebuah sertifikatyang dikeluarkan oleh lembaga negara.Ini sangat setrategis jika pada suatu saatada kerjasama dengan lembaga sertifi-kasi halal luar negeri, yang notabenedilakukan pemerintah. Seperti halnya di

Malaysia, Brunei dan Singapura, sertifi-kat halal diterbitkan pemerintah. “Jadikita kerjasamanya itu g to g (govermentto goverment) dan bukan dengan lem-baga swasta,” tukas mantan DirekturPascasarjana IAIN Walisongo Sema-rang ini menegaskan.

Alasan lainnya, hal tersebut akandapat memotong matarantai pembiaya-an yang banyak. Sebab tenaga PNS su-dah digaji negara. Kalaupun ada tarikankepada produsen, biayanya bisa masukke kas negara sebagai Pendapatan Ne-gara Bukan Pajak (PNBP). Tentu biayaadminitrasi tersebut harus meringankanuntuk menjaga iklim dunia usaha. “De-ngan ditangani pemerintah, sertifikasihalal jauh lebih banyak memberikanmanfaat dan kejelasan. Khususnyatransparansi serta tata kelola keuangan-nya,” pungkasnya. Pri

Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA Ir. Lukmanul Hakim, MSi.

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM13

Page 14: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

14 MPA 331 / April 2014

Di bulan April 2014 ini, ada duafenomena alam yakni gerhana bulan dangerhana matahari. Peristiwa gerhanabulan terjadi pada tanggal 15 April,sedangkan gerhana matahari terjadipada tanggal 29 April.

Gerhana bulan terjadi karena posisimatahari, bulan dan bumi dalam posisisatu garis astronomi yang sama lurus.Implikasinya, sinar matahari terhalangoleh bumi sehingga terjadi gerhanabulan. Jadi mestinya tanggal 15 Aprilitu bulan tersinari penuh oleh matahari.Tapi karena tertutup bumi, akhirnyabulan tidak tersinari matahari. “Padatanggal 15 April posisi bumi persis me-nutupi bulan sehingga terjadi gerhana

bulan total,” urai Syaikhul Hadi, S.Ag,M.Fil.I

Sedangkan pada tanggal 29 April,sambungnya, akan terjadi gerhana ma-tahari. Sebab pada tanggal tersebutposisi matahari, bulan dan bumi dalambujur astronomi yang sama dan posisi-nya agak lurus sehingga bulan menu-tupi bumi. “Maka terjadilah gerhana ma-tahari,” tukasnya singkat.

Hanya saja, kedua gerhana terse-but tak bisa dilihat secara langsung diIndonesia. Karena puncak gerhana bu-lan terjadi pada pukul 14:49:18 (WIB)

dengan magnetude 1.30. Jika dilihat pa-da perhitungan epimeris memang tidakterlihat. Meskipun tipis yakni sekitar1%, wilayah Mataram memungkinkanuntuk bisa melihatnya. Sedangkanuntuk puncak gerhana matahari terjadipada pukul 14:09:14 (WIB) denganmagnetudo 0.99 (di bawah 1), sehinggasulit untuk diamati.

Pada tahun ini, lanjut Kasi ProdukHalal, Pembinaan Syariah dan SistemInformasi Urais pada Bidang Urais danPembinaan Syariah ini, sebenarnya diIndonesia mengalami 4 kali gerhana.Selain 2 di bulan April, juga terjadi 2 kalipada bulan Oktober. Tepatnya padatanggal 8 Oktober (gerhana bulan to-

tal) dan pada tanggal 23 Oktober jugaakan terjadi gerhana matahari parsial(sebagian).

Pada tanggal 23 Oktober 2014,gerhana matahari tidak bisa diamati diIndonesia. Sebab berada jauh di utaraIndonesia dan terjadi pada dini harisekitar pukul 04:41:28 (WIB) denganmagnetudo 0.99. Sedangkan gerhanabulan pada tanggal 8 Oktober 2014,diprediksi akan lebih bagus diamati diIndonesia. Karena puncak gerhananyaterjadi pada sore hari, yaitu pada pukul17:55:41. “Ada rencana pada tanggal 8

Oktober itu tim Hisab Rukyat akan ter-jun ke tempat pengamatan di bagianutara Jawa Timur. Sebab yang palingbagus untuk diamati itu yang pada tang-gal 8 Oktober 2014,” terangnya sambilmengulum senyum.

Sebenarnya, setiap tahun pasti adayang mengalami gerhana, baik mataharimaupun bulan. Tapi tempatnya ber-ganti-ganti. Dalam satu tahun kadang 4hingga 5 kali. Kejadian gerhana yangsama pada suatu tempat, bisa terjadirata-rata dalam rentang 18 tahun. “Se-misal gerhana matahari cincin atau to-tal yang melewati permukaan Indone-sia. Itu biasanya dalam rentang 18 tahunsekali akan terjadi lagi,” ungkapnyamencontohkan.

Menurut DR. KH. Abdussalam Na-wawi, M.Ag, yang disebut sebagai ger-hana matahari adalah pristiwa tertu-tupnya matahari oleh piringan bulan,sebagian atau seluruhnya. Momen ter-jadinya berada di akhir bulan Qamariah.Sedangkan yang dimaksud gerhanabulan, adalah jatuhnya bayang-bayangbumi pada permukaan bulan, sebagianatau seluruhnya. Momen terjadinya ter-dapat pada pertengahan bulan Qama-riah.

Dari sudut pandang Islam, ujar Wa-kil Katib Syuriah PWNU Jawa Timur ini,gerhana matahari dan bulan adalah pe-ristiwa alam yang merupakan dua tanda(ayat) di antara banyak tanda-tanda ke-kuasaan Allah. “Manusia hendaknyapandai-pandai membaca dan mengkajiayat-ayat tersebut guna perbaikan lang-kah kehidupan di dunia dan akhirat,”tutur Kiai Abdussalam dari Madinah al-Munawwarah saat diwawancarai viaphone.

Mantan Dekan Fakultas SyariahUIN Sunan Ampel Surabaya ini menga-takan, selama ini belum ada temuan pe-nelitian bahwa gerhana punya penga-ruh terhadap kehidupan alam danmanusia. Oleh karenanya perlu diada-kan penelitian yang lebih komprehensif,sehingga dapat menghasilkan sebuahkesimpulan yang berarti bagi kehidupanalam dan manusia di masa depan.“Karenanya respon manusia rendahterhadap gerhana. Andai pristiwa terse-but besar pengaruhnya pada kehidup-an, tentu respon mereka akan sangattinggi,” ujarnya.

Sebagai umat Islam, lanjut priakelahiran Sampang 17 Agustus 1957 ini,kita yang mengalami peristiwa gerhana

Gerhana di Bulan AprilTadzkirah: Merespon Tanda-Tanda Zaman

Drs. KH. Abdusshomad Buchori DR. KH. Abdussalam Nawawi, M.Ag

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM14

Page 15: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

15

disyariatkan untuk sujud kepada AllahSang Pencipta Matahari dan Bulandengan melakukan salat sunnah Kusufatau Khusuf. Ini merupakan mediauntuk menyentuh jiwa manusia agarlebih mendekatkan diri kepada al-Khaliq. Juga untuk mengurangi kemak-siatan dan pelanggaran terhadap ke-tentuanNya, serta menjadi motivasipeningkatan amal kebajikan. “Dengandemikian, peristiwa gerhana mataharidan bulan bisa dijadikan suatu peringat-an bagi umat manusia untuk lebihresponsif terhadap tanda-tanda zaman,”ujar suami Muzayyanah yang dikaruniaiempat anak ini.

Menurut Drs. KH. AbdusshomadBuchori, gerhana merupakan tadzkirahdari Allah SWT untuk umat manusia.Tujuannya agar mereka tidak terlenadengan urusan materi belaka. Denganadanya gerhana tersebut, Allah YangMaha Kuasa mengingatkan agar ma-nusia mengingat kepada Penciptanya.“Artinya.. disamping sibukurusan dunia, harus pula me-mikirkan nasibnya di hari akhirnanti,” terangnya.

Namun sayangnya, lanjutKetua Umum MUI Jawa Timurini, umat manusia tidak res-ponsif terhadap adanya gerha-na tersebut. Sebab di era glo-bal ini, mereka sudah menderitalemah tauhid. Penyakit ini sa-ngat bahaya dan memprihatin-kan bagi kehidupan manusia itusendiri. Dirasakan, bahwa tau-hid sudah tidak membumi –khususnya di tanah air ini.

Manusia di abad seka-rang, katanya, justru lebih me-ngagumi kehebatan ilmu penge-tahuan. Bahkan makhluk yang satu inisudah menjadi tuhannya. Mereka lebihmempercayai ilmu pengetahuandaripada petunjuk Tuhannya. Merekaterjangkit penyakit takabbur dan cong-kak. “Maka, adanya gerhana tidak mem-buat efek apapun bagi mereka,” tukasKiai Shomad dengan nada tinggi.

Kalau bagi orang Barat, paparnya,pantas saja bersikap seperti itu. Merekamemang menganggap ilmu pengetahu-an itu sebagai tuhannya. Ilmu pegetahu-anlah yang dijadikan panutan dan tem-pat bertanya dalam setiap persoalanyang mereka hadapi. Namun yang meng-herankan, adalah justru produk anak-anak bangsa sendiri – khususnya gene-

rasi muda Islam. Mereka sudah terseretikut-ikutan menuhankan iptek tersebut.

Kondisi semacam itu sudah meng-gejala di mana-mana. Di lapangan ba-nyak ditemukan berbagai pertanyaandari anak-anak muda Islam, yang me-ngarah kepada kekagumannya terhadapilmu pengetahuan. “Di kalangan gene-rasi muda mulai terasa melemahnyaiman, Islam dan ihsan di kalangan me-reka. Padahala ketiga hal ini merupakanfondasi yang amat mendasar bagi masadepan umat Islam,” tegasnya.

Dari akibat kondisi alam pikiranyang semacam itu, ungkap Kiai Shomad,maka peristiwa gerhana adalah meru-pakan suatu gejala alam yang biasa-biasa saja. Seolah tidak ada apa-apanya.Untuk itulah dirinya mengingatkan,bahwa tugas kita adalah mengembali-kan alam pikiran anak-anak muda Islamke suasana zaman Rasulullah SAW.Mereka diajak merenungkan setiapgejala alam yang memang telah diatur

oleh Allah – seperti terjadinya gerhanabulan dan matahari. “Jangan biarkanmereka terseret budaya luar yang laridari ajaran agama dan menuhankaniptek,” tandasnya.

Anak-anak muda Islam tersebut,kata Kiai Shomad, harus dikembalikankepada ajaran Rasulullah SAW. Merekadiajak untuk melaksanakan shalat sunn-ah Kusuf dan Khusuf. Sebab denganmembiasakan melakukan shalat sunnahsemacam ini, mereka akan tetap memilikipandangan bahwa setiap kejadian alamtelah diatur oleh Allah. Dan ada hikmahbesar di balik peristiwa itu bagi kehidup-an umat manusia.

Hanya saja, sambung Prof. Dr. H.

Thohir Luth, MA, yang perlu dicermatiadalah pendekatan manusia terhadapperistiwa gerhana tersebut. Sebab se-lama ini, banyak perbuatan yang justrumengarah kepada syirik. Seperti ritualyang berkaitan dengan fenomena alamseperti larung saji, sedekah bumi dalamrangka menolak bala’, itu jelas perbuat-an syirik dan musyrik bagi orang yangmengaku Islam yang melakukannya.

Menurut Ketua Pimpinan WilayahMuhammadiyah Jawa Timur ini, kitasudah diberi pedoman yang lengkap didalam Islam. “Jadi, jika ada fenomena alamseperti gerhana matahari atau bulan,yang kita lakukan ya.. shalat gerhana danbukannya yang lain,” jelasnya.

Setiap kali terjadi peristiwa alam,tutur Guru Besar Universitas BrawijayaMalang ini, bagi umat Islam haruslahkembali kepada tuntunan Hadits Rasul-ullah SAW. Dan ini merupakan solusiyang terbaik. Jadi bukan sebaliknya,malah melakukan ritual lain seperti ruwat

bumi dan lain sebagainya. “Ka-lau sudah musyrik, nggak tang-gung-tanggung. Ada ayat al-Qur’an yang artinya: amal salehkamu semua akan sia-sia dantergolong orang-orang yangmerugi,” katanya menandaskan.

Kaitannya dengan benca-na alam yang bertubi-tubi, ung-kap pria kelahiran Flores 1954ini, kita seharusnya melakukankoreksi diri. Jangan-jangan itusemua juga lantaran ulah dansalah kita sendiri. Para pemim-pin dan pejabat telah menelan-tarkan rakyatnya, sehingga me-reka merasa terzalimi. “Makadoa rakyat yang tersakiti ter-sebut didengar oleh Allah

SWT,” urainya.Ketua Program Pengembangan

Agama (PPA) Universitas BrawijayaMalang inipun menuturkan, bahwa se-karang ini membedakan musibah seba-gai ujian atau azab sudah sangat tipissekali. “Ketika kita semakin patuh dantaat kepadaNya dan datang musibah,itu kita sedang diuji. Tapi saat kita se-mua sudah keluar dari jalan Allah, mak-siat merajalela, jangan pernah mengata-kan musibah itu sebagai ujian. Tapi ituadalah siksa supaya kita segera kembalike jalan yang benar,” katanya meng-ingatkan.

Laporan: Athor Subroto, Mey.S,Muhammad Hisyam (Surabaya).

Prof. Dr. H. Thohir Luth, MA

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM15

Page 16: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

16 MPA 331 / April 201416 MPA 331 / April 2014

Acara Pamit-Sambut Kakanwil lamadan baru, yang berlangsung padatanggal 1 Maret 2014 di hall Mina Asra-ma Haji Sukolilo Surabaya, sangatlahmengesankan. Betapa tidak, diantaratamu undangan yang hadir tampak paramantan Kakanwil; seperti Bpk. H. Sobirin,Bpk. H. Roziki, KH. Imam Haromain, sertaBpk. H. Sutrisno. Sedangkan Bpk. H.Ghofir berhalangan hadir karena sakit.

Selain itu Kepala KPPN Sidoarjo,Kepala Biro Administrasi Kemasyara-katan pada Sekdaprov Jatim, MUI Jatim,FKUB, UIN Sunan Ampel Surabaya,Balai Diklat Keagamaan Surabaya,PWNU, Muhammadiyah, FKUB, Ma-takin, PKBIH, PIHK, PIHU, Kepala Kan-kemenag se Jawa Timur, pejabat eselonIII dan IV serta Karyawan-karyawatiKanwil Kemenag Prov. Jatim dan KepalaMKK baik MI, MTs dan MA masing-masing Wilker turut memberikanpenghormatan untuk acara tersebut.

Drs. Musta’in, M.Ag selaku KetuaPanitia mengucapkan terima kasih ke-pada Bpk. H. Sudjak atas prestasi-pres-tasi yang ditorehkan terutama di tahun2013, dan selamat menjalankan tugas ditempat yang baru sebagai dosen padaUniversitas Islam Sunan Ampel Suraba-

ya. Begitu pula kepada Kakanwil baruDrs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag diucap-kan selamat, semoga dapat amanah,sukses dan diberkahi Allah dalam menja-lankan tugas nantinya.

Ucapan terima kasih juga disam-paikan oleh Bpk. H. Sudjak atas kerja-sama seluruh jajarannya dalam melaksa-nakan tugas yang dibebankan selama diamenjabat sebagai Kepala Kanwil Kemen-terian Agama Provinsi Jawa Timur daritahun 2011 hingga 2014. KeberhasilanKementerian Agama Provinsi Jawa Timur

“INDAHNYA KEBERSAMAAN”Pamit Sambut Kepala Kanwil Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timurdiraih karena tiga hal; yaituatas berkat rahmat Allah, ataskeinginan luhur dankebersamaan baik internal/eksternal. Dan sebagai ma-nusia yang tak luput dari salahdan khilaf, dirinya jugamengucapkan permohonanmaaf yang sebesar-besarnya.

Sementara itu KepalaKanwil Kementerian AgamaProvinsi Jawa Timur yang ba-ru dilantik tanggal 21 Pebru-ari 2014, Drs. H. MahfudhShodar, M.Ag, memohon doakepada para pinisepuh agardiberikan kekuatan. Sebabtugas yang akan dijalankanke depan akan lebih berat,karena mempertahankanprestasi itu memang jauhlebih berat. Oleh karena itu,dukungan dari semua pihak

baik pejabat maupun staf sangat diper-lukan, sehingga dirinya bisa memimpinKementerian Agama Provinsi JawaTimur dengan lebih baik.

Dalam acara tersebut juga dilaku-kan penyerahan “memori” dari Kakan-wil lama kepada Kakanwil Baru, yangberisi uraian tugas yang telah dilaksana-kan dan yang belum dilaksanakan. Se-lanjutnya acara ditutup dengan doa,yang dipimpin oleh Drs. Fauzi Afandiedari MUI Jawa Timur dan diikuti denganramah tamah. Anni

Para mantan Kakanwil Depag Provinsi Jatim hadir dalam kebersamaan

Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag Kakankemenag Prov Jatim memberi sambutan

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM16

Page 17: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

17MPA 331 / April 2014 17MPA 331 / April 2014

Seksi Olah Raga (SIWO) PWIJatim menyematkan gelar kepada KanwilKemenag prov. Jatim sebagai InstansiPeduli olah raga. Penghargaan tersebutditerima langsung oleh Drs. H. MahfudhShodar, MAg pada malam PenghargaanAnugerah Olah Raga tahun 2013 padatanggal 24 Maret lalu di Agis Restau-rant Surabaya.

Penganugerahan itu diserahkanlangsung oleh Ketua KONI Jawa TimurErlangga Satriagung, yang disaksikanlangsung oleh Sekretaris Daerah Pro-vinsi Jawa Timur Acmad Sukardi danKedispora Prov. Jatim Sugeng Riyono,serta insan olah raga dari berbagai ca-bang. Bahkan Kapten Timnas U-16,Evan Dimas Darmono dan sang pelatihIndra Sjafri turut mendukung acara ini.Memalui video streaming, keduanyamemeberikan apresiasinya kepadaSIWO Jatim atas Anugerah olah ragayang digelar SIWO PWI Jatim.

Pemilihan insan olah raga terbaikmemang menjadi agenda tahunan bagiSIWO PWI Jatim. Hal itu dimaksudkansebagai apresiasi bagi siapa saja yangtelah menorehkan prestasi dan membe-rikan kontribusi besar bagi pembinaandan kemajuan olah raga. Anugerah olahraga 2013 tersebut juga menjadi rang-kaian acara perayaan Hari Pers Nasional(HPN) 2014.

Pada penghargaan yang digelaruntuk kali ketiga ini, SIWO PWI Jatimmenetapkan 14 kategori. Diantaranya

adalah atlet putra terbaik, atlet putriterbaik, pelatih olah raga terbaik, atletparalimpian berprestasi, tokoh peduliolah raga, instansi peduli olah raga daninduk olah raga terbaik.

Pada malam anugerah olah raga kaliini, SIWO PWI Jatim memberikan peng-hargaan kepada karateka nasional UmarSyarief dan ratu BMX Asia TenggaraElga Kharisma yang terpilih menjadiatlet putra dan putri terbaik 2013. Ada-pun ketegori pelatih terbaik menjadi

Kanwil Kemenag Prov. JatimMenjadi Instansi Peduli Olah Raga

milik Indra Sibarani dari cabang olahraga (cabor) senam. Indra mengunggulinominator seperti Bambang Suhartawan(voli pantai), Sugeng Trihartono (balapsepeda), Hasan Basri (karate) dan AjiSantoso (sepak bola).

SIWO PWI Jatim juga menyerah-kan penghargaan kepada Kota Batuuntuk kategori kabupaten/kota peduliolah raga dan Kabupaten Banyuwangiuntuk kategori sport tourism. Selanjut-anya Erlangga Satriagung dianugerahiinovator sport science dan (alm.) Ali-sjahbana mendapatkan lifetime achiev-ment. Adapun Timnas U-19 yang mam-pu meraih juara turnamen Piala AFF 2013di Sidoarjo, juga memperoleh penghar-gaan kategori Momen Olah Raga Ter-baik dari para jurnalis.

Para penerima penghargaan inimerupakan hasil penjaringan tim khu-sus yang dibentuk SIWO Jatim dan di-dasarkan pencapaian prestasi selama2013. “Kami berharap pemberian peng-hargaan ini bisa membangkitkan mo-tivasi para atlet, pelatih dan insan olahraga di Jatim untuk terus meningkatkanprestasi olah raga, baik di tingkat nasi-onal maupun internasional,” ujar KetuaPWI Jatim Ahmad Munir. Pri

Drs. H. Mahfudh Shodar, MAg menerima Penghargaan Anugerah Olah Ragatahun 2013

Drs. H. Mahfudh Shodar, MAg pada malam Penghargaan Anugerah Olah Raga

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM17

Page 18: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

18 MPA 331 / April 2014

Beragam bencana yang bertubi-tubimelanda Indonesia, mulai dari gempa bumi,erupsi gunung berapi, banjir, tanah longsor,serta peristiwa alam lainnya, ternyata menarikminat siswa-siswi MAN Surabaya untukmelakukan penelitian. “Bagi orang yangberakal, musibah tak hanya bermakna teguran,ujian atau azab semata,” tukas Drs. DennyMahmud Fauzi, S.Pd. “Tapi ada pelajaranyang bisa kita petik dari setiap musibah,”tandas Kepala MAN Surabaya ini.

Menyambut baik minat siswa-siswi-nya untuk menggali data dan fakta melaluiproyek kerja ilmiah, MAN Surabaya me-nyiapkan program bertajuk Outdoor Study,yang dilaksanakan pada 5-7 Maret dan diikuti

oleh seluruh siswa-siswi kelas X. Kegiatanpenelitian itu dilaksanakan di tiga tempat:Kusuma Agrowisata Batu, Taman Safari Pri-gen dan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup(PPLH) Seloliman Trawas Mojokerto.

Yang menarik, penelitian itu dikemasdalam proyek kerja ilmiah gabungan antarmata pelajaran (mapel) Biologi, Geografi,Sosiologi, Bahasa Indonesia dan Agama.“Dengan demikian, kami berharap parasiswa dapat memahami dan memandangsetiap peristiwa melalui dasar keilmuansecara utuh,” terangnya. “Sebab selama ini,kita seringkali hanya mendekatinya dengansatu keilmuan saja,” tandas lelaki kelahiranYogyakarta 2 Juni 1962 ini.

Melalui program ini, pria yang sebe-lumnya menjadi Guru Fisika ini berharap,para siswa nantinya dapat melatih dan meng-gali potensi diri akan jiwa penelitian di la-pangan, serta membangun karakter peduliterhadap lingkungan. Dari pengalaman nyatabelajar langsung di lapangan, para siswa jugadiharapkan mampu mendefinisikan danmencari faktor-faktor yang menjadi kese-imbangan alam, khususnya di tiga tempatpenelitian itu. “Dan yang lebih penting, parasiswa nantinya mampu mengembangkan danmengeksplorasi pengalaman penelitian itu

untuk diaplikasikan di MAN Surabaya,”ujarnya.

Pada penelitian gabungan itu, selainbelajar tentang Pedosfer dan Hidrosfer, parasiswa juga belajar mengenai Biodiversity danEnvironment, serta belajar tentang sosiali-sasi dan kepribadian. “Kajian itu dilengkapidengan pendalaman di bidang agama. Ba-gaimana Islam memandang alam semesta,sehingga para siswa tahu bagaimana seha-rusnya mengelola alam sesuai syariat agamaIslam,” terang Drs. Ali Mustofa, M.Pd. “Diakhir penelitian, para siswa wajib membuatlaporan penelitian sesuai pedoman penu-lisan karya ilmiah sesuai yang diajarkan dipelajaran Bahasa Indonesia,” tandas Ketua

Panitia Outdoor Study ini.Objek penelitian pertama yang dikun-

jungi adalah Kusuma Agrowisata Batu. Daripenjelasan Humas Kusuma AgrowisataGroup, akhirnya para siswa paham, ternya-ta topografi daerah tersebut awalnya adalahdaerah bebatuan sehingga sulit untuk dila-kukan budidaya tanaman. Tanah itupun ke-mudian diolah oleh sang pemilik lahan, Ir.Edy Antoro. Batu-batu itu diambil. Lantas,bahan organik dimasukkan ke dalam tanah.

Usaha konservasi pun dilakukan denganmembuat terasiring, memperbanyak tanamanlindung, juga konservasi lahan. Usahanya punberhasil dengan membuat pertanianhidroponik dan organik. Usaha itu lantas

berkembang menjadi kawasan wisata denganciri khas wisata petik buah langsung, layananhotel berbintang hingga real estate, dan jugaproduk minuman buah kemasan. Pada ke-sempatan itu, para siswa juga berkesempatanberkunjung langsung ke pabrik pembuatanminuman kemasan dan memetik buah jerukBaby Ana. “Dengan demikian, para siswa bisamengetahui apa dampak positif dan negatifdari usaha pengembangan kawasan wisata dihutan lindung,” ujar Pak Ali.

Di hari kedua, para siswa melanjutkanpenelitiannya di Taman Safari Prigen. Me-reka belajar tentang kehidupan macam-ma-cam satwa, juga aneka ragam tumbuhan yanghidup di sana. Diskusi kelompok yang di-pandu guide dari Taman Safari semakin me-narik dengan suguhan pentas satwa, mulaidari monyet, kucing, burung, anjing, tikus,harimau, anjing laut dan juga ikan lumba-lumba.

Di hari terakhir, penelitian di PPLHSeloliman berakhir lebih seru. Para siswadiajak turun ke sungai untuk menangkap danmencatat ragam jenis hewan air. Setelahnya,mereka pun melakukan perjalanan menyu-suri hutan yang terjal dan licin untuk mene-mukan mataair. Dalam perjalanan, merekajuga mencatat tanaman endemik dan satwayang masih hidup di kawasan hutan itu.

Selain itu, para siswa juga belajar ba-gaimana membuat biopori dan sumur resap-an. “Selain bermanfaat mengurangi banjir,khususnya di daerah perkotaan, juga dapatmenampung air agar tidak langsung mengalirke permukaan,” terang Pak Ali. “Air yangmeresap ke dalam tanah ini nantinya diha-rapkan meningkatkan debit sumber mataair,”tambah guru geografi ini.

Dari hasil penelitian ini, ke depannyaMAN Surabaya berharap bisa mewujudkan-nya di lingkungan madrasah. “Kami inginMAN Surabaya membangun semacamhutan sekolah dengan dilengkapi biopori dansumur resapan,” ujar Pak Denny, KepalaMAN Surabaya menimpali. “Kami inginsemua warga MAN Surabaya memilikikepedulian terhadap lingkungan sebagaiwujud ketakwaan kita pada Allah SWT,”tandasnya. Ded

Outdoor StudyMembangun Kawasan Hutan Sekolah

Mengidentifikasi Hewan Air yang hidupdi sungai kawasan Seloliman.

Meneliti Jeruk Baby AnaSiswa MAN Surabaya dalam kegiatan Outdoor Study

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM18

Page 19: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

19MPA 331 / April 2014

Memilih PMemilih PMemilih PMemilih PMemilih Pengengengengengggggganti Khalifanti Khalifanti Khalifanti Khalifanti Khalifah yah yah yah yah yang ang ang ang ang TTTTTeeeeepapapapapatttttMenjelang wafatnya 13 H / 634 M,

Khalifah Abu Bakar Al-Shiddiq selalumembuat perhitungan tentang dirinyadan apa yang dilakukannya sejak diamemegang pimpinan umat. Di sampingitu, dia juga merisaukan nasib kaum Mu-slimin selepas ditinggalkannya kelak.Teringat olehnya peristiwa timbulnyaperbedaan pendapat (yang sempat me-manas) antara kaum Muhajirin dan kaumAnshar di Bangsal Bani Sa’idah saatRasulullah Saw wafat. Selain itu, AbuBakar juga masih teringat peristiwa(konflik) yang nyaris terjadi diantaramereka, saat pembaiatannya. Hanyarahmat Allah-lah yang telah mempersa-tukan mereka kembali. Apa lagi disaatitu, kaum Muslimin disatu sisi tengahmeredam gejolak di Irak dan Syam, dansisi lainnya masih harus menghadapi pa-sukan Persia dan Romawi. Abu Bakartidak menghendaki peristiwa-peristiwaitu muncul kembali. Maka jika sewaktu-waktu dia berpulang, dan situasi inter-nal diantara kaumnya masih diliputiperselisihan, sedang penggantinya ma-sih belum jelas, tentu dampaknya akanmenjadi luarbiasa dan bisa merembetkeseantero wilayah. Karena itu, dia inginUmar bin Al-Khaththab kelak yang akanmenjadi penggantinya.

Kemudian, dia mengemukakan pe-mikirannya itu kepada sejumlah sahabat,antara lain Utsman bin Affan dan Ab-durrahman bin Auf. “Bagaimana penda-patmu tentang Umar bin Al-Khath-thab?”, Tanya Sang Khalifah suatu saatkepada Abdurrahman bin Auf. “WahaiKhalifah, dia memang orang yang mem-punyai pandangan terbaik, tapi dia ter-lalu keras”, jawab sahabat yang jugapengusaha berhasil itu. Pada kesem-patan lain, Khalifah memanggil Utsmanbin Affan. Ketika sahabat yang jugamenantu Rasulullah Saw itu sudah ber-ada disampingnya, Sang Khalifah ber-tanya kepadanya, “Wahai Abu Ab-dullah (panggilan lain dari Utsman binAffan), bagaimana pendapatmu tentangUmar bin Al-Khaththab?”. “Engkaulebih tahu tentang dia, wahai KhalifahRasul”, jawab Utsman, yang juga harta-wan dan dikenal darmawan itu. “Begitu-lah pendapatku. Kiranya Allah Swttelah memberi pengetahuan kepadakutentang dia, bahwa batinnya lebih baikdari lahirnya. Tiada orang seperti dia

dikalangan kita,”demikian Utsman me-nambahkan. “Kiranya Allah Swt melim-pahkan rahmat-Nya kepadamu, wahaiAbu Abdullah”, kata Abu Bakar, ayah-anda A’isyah, isteri Rasulullah Saw.

Selepas itu, Abu Bakar bermusya-warah lagi dengan beberapa sahabatyang pantas didengar dan dimintai pen-dapatnya. Umar adalah juga seorangmanusia yang tidak luput dari kelemah-an, disamping kelebihannya. Jadi wajarbila ada yang menentang gagasan AbuBakar, tetapi juga ada yang mendukung-nya. Setelah mengadakan perenunganmendalam atas semua masukan pro dankontra dari sejumlah sahabat diatas. Diamerasa yakin bahwa langkah dan kepu-tusannya itu tepat. Karena itu, setelahmerasa lebih mantap dengan keputus-annya itu, dia memanggil Utsman binAffan, sahabat yang biasa membantumenuliskan untuknya, untuk menulis-kan pesannya : “Bismillahirahmanirr-ahim. Inilah pesan Abu Bakar bin AbuQuhaafah di akhir hayatnya dengankeluarnya dari dunia ini, dan di awalmemasuki akhirat dengan tinggaldisana. Di tempat ini orang kafir akanpercaya, orang durjana akan yakin,dan orang yang mendustakan akanmembenarkan. Aku menunjuk peng-gantiku yang akan memimpin kalianadalah Umar bin Al-Khaththab. Pa-tuhi dan taatilah dia. Aku tidak akanmengabaikan segala yang baik seba-gai kewajibanku kepada Allah, kepa-da Rasul Saw, kepada agama, kepadadiriku, dan kepada kalian semua. Ka-lau dia berlaku adil, itulah harapan-ku, dan itu pula yang kuketahui ten-tang dia. Tetapi, kalau dia berubah,maka setiap orang akan memetik hasilperbuatannya sendiri. Yang kukehen-daki adalah yang terbaik, dan akutidak mengetahui segala yang ghaib.Dan orang yang dhalim akan menge-tahui perubahan apa yang merekaalami. Wassalamu,alaikum wa rah-matullahi wabarakatuh”. Surat itu laluditutup dengan diberi cap.

Rekaman profil kepribadian UmarSang Pengganti Khalifah Pertama, di-hadapan sejumlah sahabatnya antara lainadalah “seorang yang punya pandanganterbaik dikalangan mereka saat itu, sikapbathinnya lebih baik daripada sikaplakhirnya, keras dan tegas tetapi tetap

luwes maksudnya suatu saat bisa tegasdan disaat yang lain bisa juga lunak, danjang jelas dia bisa berlaku adil (dua kesanterkahir adalah pengakuan Abu Bakar).Kelak dalam perjalanan kekhilafaannya,sejarah mencatat kepemimpinan Umaryang diwarnai dengan kepemimpinanyang amanah, jujur, adil, mau blusukanuntuk mengetahui keadaan rakyat yangsebenarnya, membangun baitulmal,mampu mengikuti perkembangan situasitanpa bergeser dari dasar asasi syar’i,mampu melindungi kedaulatan negeridan keutuhan wilayahnya, disegani la-wan dan kawan, pertahanan dan ke-amanan terjaga, dan yang penting rak-yatnya hidup aman damai dan sejahtera”.Kesemuanya polos tanpa nuansa pen-citraan. Dalam satu riwayat, untuk mem-perkuat kondisi Umat Islam disaat awalyang masih lemah, Rasulullah Saw pernahberdoa agar Allah Swt memilihkan satudiantara dua Umar. Maka kemudian Al-lah Swt mengirim Umar bin Al-Khaththabsebagai jawabannya.

Dengan demikian, Umar bersamapara Khalifah yang lain, telah berusahamewarisi sebagian kepemimpinan Ba-ginda Rasulullah Saw (yang terekamdalam QS. 9 : 128) : “ Merasa tidak se-nang jika umatnya ditimpa sesuatuyang tidak diingini, seperti ditimpa ke-hinaan karena dikuasai dan diper-hamba oleh musuh-musuh kaum Mus-limin, sebagaimana tidak senang pulamelihat umatnya ditimpa azab yangpedih diakhirat nanti (‘aziizun ’alaihimaa ‘anittum). Sangat menginginkanagar umatnya mendapat taufiq dariAllah Swt, bertambah kuat imannyadan bertambah baik keadaannya (ha-riisun ‘alaikum). Sangat belas kasihandan amat penyayang kepada kaumMuslimin. Keinginannya ini tampakpada tujuan risalah yang disampai-kannya, yaitu agar manusia itu hidupbahagia di dunia dan di akhirat nanti(bil mu’miniina raufurrahiim) “. Ma-ka, tepatlah kiranya pilihan Abu Bakardan sejumlah sahabat yang telah me-mutuskan Umar bin Al-Khaththab se-bagai khalifah penggantinya. Wallaahu‘alaam.( sumber : tafsir al-maraghy1992 ; al-quran dan tafsirnya depag1984 ; dan pesan indah dari makkahdan madinah ahmad rafi’ usmani2008; serta sirah nabawiyah) Ahar

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 6:54 AM19

Page 20: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

20 MPA 331 / April 2014

Perempuan Ikut Berjibaku

setelah melewati tiga puluh tahun dari masa muda beliau. Yang pada masa itu hanya bertahan bersama wanita yang lebih tua, Khadijah –lalu disusul Saudah.

Tentu, mereka mengetahui bahwa perkawinan ini tidak sekedar didorong gejolak di dalam diri, dan mencari ke­puasan dari sekian banyak wanita. Tetapi, di sana ada berbagai tujuan yang hendak diraih dengan perkawinan tersebut.

Tujuan yang bisa dibaca, mengapa beliau berbesanan dengan Abu Bakar dan Umar, dengan menikahi Aisyah dan Hafshah. Mengapa menikahkan putri beliau, Fathimah dengan Ali bin Abu Thalib, Ruqayyah dan disusul Ummu Kulsum dengan Utsman bin Affan. Mengisyaratkan bahwa beliau ingin menjalin hubungan yang benar­benar erat dengan empat orang tersebut.

Mereka dikenal paling banyak brkorban untuk kepentingan Islam pada masa­masa krisis. Berkat kehendak Allah, akhirnya masa­masa krisis itu dapat dilewati dengan selamat.

Diantara tradisi bahngsa Arab –adalah menghormati hubungan perbe­sanan. Keluarga besan menurut mereka merupakan salah satu pintu untuk menjalin kedekatan antara beberapa suku yang berbeda. Menurut anggapan mereka, mencela dan memusuhi besan merupakan aib yang dapat mencoreng muka. Maka dengan menikahi beberapa wanita yang menjadi Ummahatul Mukminin –Rasulullah Saw hendak mengenyahkan gambaran permusuhan beberapa kabilah terhadap Islam, dan memadamkan kemarahan mereka terhadap Islam.

Hadis ini ­mengapresiasi eksis­tensi kaum perempuan yang ber­kuwalitas. Indikasinya, menye ­

dap kan pandangan suami, dan mematuhi keinginan sang suami. Lebih dari itu, ia menjaga kehormatan dan harta suaminya bila sang suami tidak ada (disampingnya).

Model perempuan semacam ini yang digadang­gadang Rasulullah Saw –saat Islam awal pertumbuhannya. Pem berdayaan kaum wanita tidak lebih­sedikit daripada pemberdayaan kaum laki­laki. Bahkan, boleh dikatakan lebih­kuat dan lebih dominan. (Syaikh Shafi­yyur­Rahman Al­Mubarakfury, 1997)

Siapa yang mengamati kehidupan Rasululah Saw –tentu bisa mengetahui secara pasti, bawa perkawinan beliau dengan sekian banyak wanita –justru pada masa­masa akhir hidup beliau,

“Sebaik-baik perempuan adalah siapa yang menggemberikan kalian apabila kalian memandangnya. Dan menanta’ati kalian apabila kalian memerintahnya.

Dan menjaga kehormatan dirinya dan harta kalian –apabila kalian tidak ada,”(HR. Thabrani dari Abdillah bin Salam)

Page 21: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

21MPA 331 / April 2014

Setelah Ummu Salamah dari Bani Makhzum –yang satu perkampungan dengan Abu Jahl dan Khalid bin Walid –dinikahi Rasulullah Saw, membuat sikap Khalid bin Walid tidak segarang sikapnya sewaktu perang Uhud. Bah­kan, akhirnya dia masuk Islam tidak lama setelah itu ­dengan penuh kesa­daran dan ketaatan.

Begitu pula Abu Sufyan yang tidak berani menghadapi beliau dengan permusuhan –setelah beliau menikahi putrinya, Ummu Habibah. Begitu pula yang terjadi dengan Bani Al­Musthaliq dan Bani An­Nadhir yang tidak lagi melancarkan permusuhan setelah beliau menikahi Juwairiyah dan Shafiyah. Bahkan Juwairiyah merupakan wanita yang paling banyak mendatangkan barakah bagi kaumnya. Setelah dia dinikahi Rasulullah Saw, para sahabat membebaskan seratus keluarga dari kaumnya. Karena itu para sahabat pada saat itu berkata, “Mereka adalah para besan Rasulullah Saw”, tentu saja hal ini sangat mengundang simpati mansia dan berkesan di dalam jiwa.

Lebih besar dari itu, Nabi Saw sudah diperintahkan untuk mem­bersihkan dan memberdayakan ma­nusia sebelum mereka mengenal sedi­kitpun etika peradaban yang wajar. Serta, bagaimana ikut andil dalam membangun masyarakat yang maju.

Prinsip­prinsip yang menjadi dasar untuk membangun masyarakat Islam, tidak memberikan peluang bagi kaum laki­laki untuk bercampur baur dengan kaum perempuan. Tidak mungkin memberdayakan para wanita seketika pada waktu itu pula, sementara pada saat yang sama prinsip­prinsip ini sama sekali tidak boleh diabaikan. Padahal pemberdayaan kaum wanita –tidak lebih sedikit daripada pemberdayaan kaum laki­laki. Bahkan, boleh dikatakan lebih kuat dan lebih dominan.

Maka tidak ada pilihan lain bagi Rasulullah Saw –kecuali memilih beberapa wanita dengan usia yang ber­beda­beda dan kelebihannya masing­masing ­guna mewujudkan tujuan kemajuan Islam. Dengan begitu, beliau bisa membersihkan diri mereka, men­didik, mengajarkan syariat dan hukum. Memberdayakan mereka dengan ber­bagai pengetahuan Islam.

Lebih jauh lagi, beliau bisa membekali mereka untuk mendidik para wanita di pedalaman yang masih Badui atau yang sudah beradab –tua maupun muda. Sehingga mereka sudah cukup mewakili dakwah terhadap seluruh kaum wanita.

Para Ummahatul Mukminin mem­punyai keutamaan yang amat besar dalam mengajarkan berbagai kondisi

kehidupan rumah tangga kepada manusia. Terutama mereka yang me­miliki umur yang relative panjang, seperti Aisyah. Dia meriwayatkan sekian banyak perbuatan dan ucapan Rasulullah Saw. Sehingga, hadis Nabi itu menjadi pedoman hidup manusia sejagat hingga saat ini –bahkan sampai akhir zaman nanti. Ini jasa­jasa Aisyah dalam mengeklorasi massage Rasulullah Saw kepenjuru dunia.

Ada satu pernikahan yang dimaksudkan untuk menghapus tradisi Jahiliyah yang terlanjur mengakar, yaitu tentang anak angkat. Menurut kepercayaan bangsa Arab Jahiliyah, bagi bapak angkat –berlaku seluruh hak dan hal­hal yang diharamkan seperti bagi anak kandungnya sendiri. Kepercayaan itu sudah mengakar kuat di dalam hati mereka, dan tidak bisa dihapus begitu saja. Tetapi kepercayaan ini bertentangan dengan prinsip yang telah ditetapkan Islam dalam masalah pernikahan, cerai, warisan, dan lain­lainnya. Kepercayaan ini ternyata lebih banyak mendatangkan kerusakan dan hal­hal yang negative. Kemudian dihapus oleh Islam dan tidak lagi berlaku di tengah masyarakat.

Untuk mengenyahkan kepercayaan itu, Allah memerintahkan Rasulullahy Saw untuk menikahi putri bibi beliau, Zainab binti Jahsy, yang sebelumnya menjadi isteri Zaid. Karena tidak ada kecocokan di antara Zaid dan Zainab, maka Zaid ada niat untuk menceraikannya. Peristiwa itu terjadi pada saat berbagai golongan sudah menunjukkan ketundukannya kepada Rasulullah Saw dan kaum Muslimin. Sebenarnya beliau khawatir terhadap orang­orang menuafik, musyrik, dan Yahudi –yang bisa menimbulkan dampak kurang baik terhadap jiwa orang­orang Islam yang lemah. Maka beliau ingin agar Zaid tidak usah menceraikan istrinya, agar beliau tidak mendapat ujian karena masalah ini.

Tidak dapat diragukan, keragu­raguan dan kebimbangan beliau ini tidak selaras sama sekali dengan posisi Rasulullah Saw yang diutus sebagai rasul. Karena itu Allah menghardik beliau dengan berfirman yang artinya kurang lebih ­“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah­lah yang lebih berhak untuk kamu takuti…” (QS. Al­Ahzab [33]: 37)

Akhirnya Zaid menceraikan istrinya, Zainab, lalu Rasulullah Saw

menikahinya pada saat­saat terjadi pengepungan tehadap Bani Quraizhah –setelah habis masa iddahnya. Allah mewajibkan pernikahan ini dan tidak memberikan kepada beliau untuk me nen tukan pilihan. Bahkan Allah sendiri yang mengatur pernikahan itu –dengan berfirman –yang artinya kurang lebih ­ “..Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri­isteri anak­anak angkat mereka, apabila anak­anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya...” (QS. Al­Ahzab [33]: 37)

Hal itu dimaksudkan agar peng­hapusan aturan yang berlaku sebe­lumnya tidak hanya dengan ucapan belaka, tetapi juga dengan perbuatan nyata. Allah Swt memberikan kele­luasaan kepada Rasulullah Saw untuk menikahi beberapa wanita ­yang tidak diperkenankan bagi orang lain, karena beberapa tujuan tertentu.

Kehidupan berumah tangga yang dijalani Rasulullah Saw bersama Ummahatul­Mukminin mencerminkan kehidupan yang terhormat, mapan dan harmonis. Derajat mereka mereka se­tingkat lebih tinggi dalam hal kemu liaan, kesabaran, tawadhu’, pengabdian dan kewajiban mematuhi hak­hak suami. Padahal hidup beliau tak lekang dari keprihatinan, yang tak kan sanggup dija­lani seorang manusia pun di duna ini.

Aisya berkata, “Kami benar­benar pernah melihat tiga kali kemunculan hilal selama dua bulan, namun tidak pernah kunyalakan tungku api di rumah­rumah Rasulullah Saw.”(Syaikh Shafi­yyur­Rahman Al­Mubarrakfury, 1997).

Perempuan, memiliki peranan yang hebat dan luar biasa dalam ber par tisipasi menegakkan rumah tangga, sekaligus melincinkan massage perjuangan agama di tengah masyarakat luas. Inilah, yang barangkali mengilhami para pejuang dan politisi di abad sekarang dalam mengegolkan misi lembaga atau partainya. Mereka mengikutsertakan kamu perempuan untuk mengambil bagian dalam perjuangannya.

Namun, tidak sedikit kaum Hawa yang berkiprah di partai –akhirnya harus menelan pil pahit. Kaum lemah ini berjibaku sampai harus menantang bahaya –yang berakibat fatal –menjalani putusan peradilan atau Mahkamah Agung. Siapa yang harus menolong dan bertanggung jawab. Ini masalah yang mesti dipecahkan –untuk memberi pembelaan terhadap nasib kaum perem puan yang ditarik­tarik ngurusi partai. Jangan lalu dibiarkan begitu saja. Apa tidak takut dosa? •AS

Page 22: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa Indonesia telah terseret ke level kategori negara terkorup di dunia.

Tidak sedikit –pejabat maupun rakyat yang harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan tidak mustakhil –penegak hukum juga terlibat, seperti mantan ketua Mahkmah Konstitusi, AM.

Ibarat penyakit kanker, korupsi telah menggerogoti jantung, hati, dan paru –bagian tubuh manusia yang sangat fital. Penyakitnya sulit disembuhkan –karena telah mencapai stadium empat, dan sangat kronis. Akarnya sudah menjalar keseluruh tubuh. Kehancuran dan kematian menjadi garis hidupnya. Pertanyaannya, mengapa sampai dise­rang penyakit seperti ini. Ini yang mesti dicaritau dengan serius oleh para pakar di bidangnya, sehingga dapat ditemukan terapinya. Begitu pula, praktek korupsi di negeri tercinta ini.

Sudah sampai kemana saja praktek korupsi di negara kita. Ternyata praktek kotor itu sudah menjalar (hampir)

keberbagai lapisan masyarakat. Ada pejabat, ada rakyat. Ada menteri, ada mantri. Ada bos, ada jongos. Dan, ada konglomerat, ada kaum melarat. Karena keadaannya sudah seperti itu, pantas ada orang bilang –korupsi di Indonesia sulit diberantas. Benarkah sinyalemen ini ?

Presiden SBY mengakui hal itu. Selain karena luasnya cakupan, juga karena pelakunya berkolaborasi dalam sebuah jaringan semacam mafia. Sehingga mereka tidak tinggal diam menghadapi upaya pemerintah dalam pemberantasan korupsi. Mereka mela kukan berbagai perlawanan dengan bermacam cara. Mulai dari menyuap, minta disuap, menteror, mengancam, merubah undang­undang atau peratu ran (seakan) untuk melemahkan KPK, hingga membunuh siapapun yang dianggap mengganggu kepentingannya. Tujuannya, untuk menge golkan prakteknya yang kotor dan merugikan negara itu.

“Upaya perlawanan itu dilakukan oleh mereka yang kepentingannya terjamah dan terganggu. Mereka adalah

penyelenggara negara dan aparat birokrasi serta pengusaha yang terbiasa melakukan kolusi dan korupsi,” ungkap Presiden saat membuka Musyawaah Nasional Khusus KADIN, beberapa waktu silam.

Untungnya Presiden SBY memilih untuk terus melanjutkan gerakan pem­berantasan KKN. “Mengingat upa ya besar ini sudah menjadi amanat rakyat, maka pemberantasan korupsi tidak bisa dihentikan,” tegasnya.

Menjadi kenyataan, pemberantasan penyakit kotor ini –sudah mulai menyen tuh para petinggi penegak kea­dilan, seperti kepolisian, kejaksaan, pengadilan, kehakiman, dan mahkamah konstitusi. Bukan cuma pegawai ren­dahan, melainkan para pimpinan lembaga itu. Walau memang belum menyentuh keseluruh aparat lembaga negara. Tertangkapnya AM, mantan ketua Mahkamah Konstitusi, dan yang lain ­misalnya, adalah bukti konkrit adanya tekad yang kuat dari pemerintah dalam upaya pemberantasan KKN.

Oleh: Zainal Abidin *)

Sapunya, Bersihkan Dulu

22 MPA 331 / April 2014

Page 23: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Kita harus menyambut gembira upaya tersebut –karena kita tahu, lembaga­lembaga itu mengemban ama­nah sebagai “sapu” pembersih dari tindak kejahatan dan pelanggaran hukum yang ada di tengah masyarakat. Tetapi kita tahu bahwa “sapu” itu sendiri selama ini tidak bersih. Kotor, dan bisa menjadikan lainnya ikut kotor. Bagaimana bisa membersihkan lantai jika “sapu”­nya kotor. Menggunakan sapu yang kotor ­akan bisa mengaki­batkan tempat yang semula bersih berubah menjadi kotor. Dan bila dipakai untuk membersihkan tempat yang kotor –malah bisa bertambah kotor (pula). Mengapa, karena sapunya tidak bersih. Kotoran sapunya bisa rontok ­jatuh di tempat yang dibersihkan.

Parahnya, berbagai tindakan keja­hatan seperti perjudian, pelacuran, premanisme, dan penyelundupan sering dibekengi oleh oknum yang kuat. Begitu juga dunia peradilan, banyak dikotori oleh jual beli perkara antara hakim, jaksa, pengacara dan terdakwa. Siapa yang berduit –sehingga dapat menyuap hakim dan jaksa –akan dimenangkan. Siapa yang miskin ­akan dikalahkan. Orang bilang “Indonesia, negoro wani piro”, Indonesia, negara berani berapa. Siapa berani membeli (keputusan) yang tinggi ­dia yang dimenangkan.

Karena itu komitmen SBY untuk jalan terus dalam pemberantasan KKN, dan memulainya dari “atas” dengan membersihkan para petinggi dari lembaga “sapu” ini harus kita dukung penuh. SBY telah memulai dari titik start yang benar dan berada pada track (jalur) yang benar pula. Yakni memulai dari “atas” dan memulai dengan “sapu” yang bersih. Itulah kunci perubahan menuju keadaan yang lebih baik.

Adapun tugas kita adalah mengawal komitme itu agar SBY dan aparatnya tetap on the right track, tetap pada jalur yang benar. Kita masih ingat, laporan resmi Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai rekening “gendut” yang jumlahnya tidak wajar –mencapai ratusan juta hingga ratusan milyar rupiah. Tentu rakyat menunggu tindak lanjutnya. Jangan sampai kalau kelompok atas bertindak korup –tidak ada tindakan. Sedang bila rakyat jelata yang melakukan tindakan kotor itu –lalu diberi sanksi dan hukuman. Ini penyebab kehancuran negeri tercinta ini.

Rasulullah Saw pernah mengingat­kan: “Sesungguhnya orang­orang ter­dahulu sebelum kalian ­dihancurkan (oleh Allah) ­karena bila pemuka mereka mencuri dibebaskan dari huku­man, dan bila orang­orang lemah yang mencuri ­ditimpakan kepada mereka

dengan demo, merusak, menutup jalan, menutup perusahaan tempat kerjanya, berkelahi, tawuran, perampasan, dan pem bunuhan. Mengapa bertindak seperti itu. (Barangkali) mereka terinspi­rasi yang di atas –dalam (setiap) menye­lesaikan perkara.

Contoh nyata. Dua kelompok nelayan rebutan tangkapan ikan. Lalu, salah satu kelompok melempar bom ikan kearah kelompok lain. Akibatnya, sembilan anak buah kapal (ABK) asal Sumberanyar Bondowoso itu terlempar ke laut. Insiden semacam perang antar nelayan itu terjadi pada tanggal 22 Februari sekitar pukul 15.00 Wib. (JP. 24/2/14).

Dan, masih banyak sekali contoh lain yang menggambarkan masyarakat negeri ini main hakim sendiri (sesuai nafsunya) dan anarkis ­dalam menyelesaikan persoalan yang timbul di tengah­tengah kehidupan mereka. Mengapa, karena tidak ada standar hukum pasti yang dapat dijadikan pedoman dalam penyelesaian masalah. Lebih dari itu, mereka kehilangan kepercayaan terhadap penegak hukum yang suka bermain keputusan.

Sudah menjadi komitmen Presiden SBY untuk menindak siapa saja yang melakukan tindak korupsi ­mulai yang di atas sampai kepada yang dibawah. Hanya dengan cara itulah, yakni dengan keterlibatan semua pihak untuk meme­ranginya ­Insya Allah penyakit kronis itu bisa dienyahkan dari negeri ini.

Sebenarnya, ada satu terapi lagi yang cos­pleng untuk mengenyahkan sifat kotor itu. Masing­masing orang hendaknya menjadikan dirinya sebagai KPK –yang selalu mengawasi diri masing­masing dari tindakan yang tidak dibenarkan menurut hukum. Sehingga, bisa terhindar dari keinginan yang tidak terpuji itu. Ini, sebuah terapi internal dari diri sendiri. Tentu, hasilnya akan lebih hebat.

Allah Swt berfirman, Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. Al Israa’ [17]: 81)

Penegasan Allah ini menjadikan motivasi yang kuat bagi siapapun yang menghendaki negara Indonesia ini menjadi adil dalam kemakmuran, dan makmur dalam keadilan. Maju terus pantang mundur untuk membersihkan sapu dari berbagai kotoran yang menyatu di tubuhnya. Sehingga, bisa menjadi bersih bila dipergunakan untuk menyapu lantai yang kotor atau mem bersihkan halaman rumah yang kumuh. (Diolah dari HIDAYATULLAH dan sumber lain)

*) Korp Muballigh Jawa Timur.

hukuman. Demi Allah, seandainya Fatimah putri Muhammad melakukan pencurian, niscaya akan kupotong tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis Nabi ini menunjukkan bahwa, kita harus menegakkan hukum secara adil, tidak boleh tebang pilih. Siapapun yang melakukan pencurian atau korupsi, harus ditindak secara tegas ­sesuai dengan perbuatannya. Jangan dibeda­bedakan. Pejabat yang bertindak korup –juga harus diberi hukuman yang setimpal. Jangan dibebaskan atau bahkan ditutup­tutupi.

Kalau ada upaya seperti itu, tentu akan timbul kesan di tengah masyarakat bahwa ada rasa ketidakadilan di negeri tercinta ini. Rakyat bisa marah dan melakukan hukum rimba serta main hakim sendiri ­setiap timbul persoalan di antara mereka. Bisa melakukan tindakan

Ibarat penyakit kanker, korupsi telah menggerogoti jantung, hati, dan paru –bagian tubuh manusia yang sangat fital. Penyakitnya sulit disembuhkan –karena telah mencapai stadium empat, dan sangat kronis. Akarnya sudah menjalar keseluruh tubuh. Kehancuran dan kematian menjadi garis hidupnya.

23MPA 331 / April 2014

Page 24: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

I. Bidang Syari’at Islam(1). Menghapus sistem Khilafah(2). Menghapus Lembaga­lembaga Syari’ah(3). Menutup sekolah­madrasah yang

sudah ada sejak tahun 1300M sebagai suatu lembaga pendidikan Islam.

(4). Memisahkan agama dari kehi­dupan politik negara

(5). Mengakhiri kekuatan tokoh­tokoh agama dalam masalah politik, sosial dan kebudayaan.

(6). Menggerakkan rasa nasionalisme Turki sekaligus menghapus fana­tisme agama, menjadikan agama sebagai lembaga sosial jadi harus disesuaikan dengan sosial dan budaya masyarakat Turki.

(7). Mengubah agama menjadi mo­dern dengan memerintahkan pem bukaan Fakultas Teologi di Universitas Istan bul untuk mengu­bah Islam menjadi modern.

(8). Mengubah situasi dan kondisi masjid menjadi seperti keadaan dan nuansa gereja di negara­negara Barat,

(9). Mengubah apa yang ada di masjid bersih, dengan bangku­bangku dan ruang tempat menyimpan pera latan, mantel dll.;

(10). Mewajibkan jamaah datang dengan sepatu yang bersih;

(11). Mngganti sistem upacara agama dari bahasa Arab dengan bahasa Turki;

(12). Masjid harus menyediakan pera­latan musik dekat tempat shalat untuk memperindah bentuk cara shalat,

(13). Mengubah materi khutbah yang ada dengan khutbah yang berisi pemikiran agama berdasarkan filsafat Barat.

(14). Mengganti lafal adzan diganti dengan bahasa Turki (1932) peme­rintah mengeluarkan kebijakan mengganti pengucapan azan.

(15). Mereformasi agama atau nasio­nalisasi Islam campur tangan peme­rintah Kemalis dalam kehi dupan beragama di masyarakat Turki.

(16). Pemerintah mengambil Undang­Undang Sipil Swiss untuk ke­perluan hukum di Turki menggan­tikan Undang­Undang Syariah,

berdasarkan keputusan Dewan Nasional Agung tanggal 17 februari 1926. Undang­Undang Sipil yang mulai diberlakukan pada tanggal 4 Oktober 1926.

(17). Menerapkan Hukum Monogami dan melarang Poligami.

(18). Memberikan persamaan hak antara pria dan wanita dalam me mu ­tuskan perkawinan dan perceraian.

(19). Sebagai konsekuensi dari per­saman hak dan kewajiban ini hu­kum waris berdasarkan Islam diha­puskan. Selain itu undang­undang sipil juga memberi kebe basan bagi perkawinan antar agama.

II. Sosial Budaya(1) Reformasi budaya, mengganti

penggunaan huruf Arab diganti dengan tulisan Latin melalui undang­undang yang ditetapkan oleh Dewan Nasional Agung pada 3 Novemeber 1928.

(2). Pelarangan memakai jilbab se­cara konstitusional terjadi pada tahun 1998, sebagai reaksi militer atas munculnya fenomena kesa­daran yang tinggi dari musli mah­muslimah Turki dalam menggu­nakan jilbab dan juga reaksi atas kemenangan Partai Islam Refah.

(3). Pada I Januari 1935, pemerintah mengharuskan pemakaian nama keluarga bagi setiap orang Turki dan melarang pemakaian gelar­gelar yang biasa dipakai pada masa Turki­ Usmani. Mustafa Kemal menambahkan nama Ataturk, yang berarti Bapak Bangsa Turki, sebagai nama keluarga.

(4). Pada tahun 1935 sistem kalender hijriyah diganti dengan sistem kalender Masehi;

(5). Hari Minggu dijadikan sebagai hari libur menggantikan hari hari Jumat sebagai libur sebelum itu.

Sekularisme di Negara-Negara Arab dan Dunia Islam

Dr. Camile Al­Hajj mengatakan Seku larisme adalah gerakan untuk me­mi sahkan antara agama dan Negara; Sebagai dalang kolonialis­imperialis, yaitu kaum penjajah Barat (Kristen) maka ajaran sekularis ini ditetapkan menjadi

garis politik pemerintahan Barat kepada negara2 jajahan terutama yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sehingga dari besarnya tekanan ini banyak negeri­negeri Islam (bekas) jajahan secara drastis sudah berani mengikuti aliran faham Sekularis ini, yaitu:1) Mesir, Khudawi Ismail mema sukan

perundang­undangan Pran cis ke Mesir tahun 1883 M. tokoh ini sudah tergila­gila terhadap Barat. Cita­citanya ingin menjadikan Mesir sebagai bagian dari Barat.

2) India, sampai tahun 1791 M hukum yang berlaku di negeri ini masih sejalan dengan syariat Islam. Tetapi setelah didalangi oleh Inggris kemudian berangsur­angsur berubah, melepaskan syariat­Islam. Sehingga pada per­tenga han abad 19, syariat Islam telah habis sama sekali di neger Indiai ini.

3) Al­Jazair menghapuskan hukum Islam setelah dijajah Prancis pada tahun 1830.

4) Tunis memasukan perundang­undangan Prancis pada tahun 1906.

5) Maroko pada tahun 1913 M menga nut aliran Sekularisme seperti tetangganya (http://ibnuhazm57.blogspot.com/).

6) Indonesia oleh Pemerintah (Snouch Horgronye) Belanda maka Hukum Islam Islam diganti dengan Hukum Adat dan Hukum Pidana&Perdata menggunakan Hukum Negara Belanda, Hukum Eropa.

BAB TIGASyarat Calon anggota

Legislatif&PejabatMasalah ke­3: Bagaimana syarat­

syarat seorang Islam untuk menjadi kepala negara atau politikus?: Jawaban hipotetis: Syarat seorang untuk menjadi kepala negara atau politikus ialah: 1) Alim Soleh. 2) Jujur. 3) Adil. 4) Tidak mengikuti hawa nafsu.

Allah berfirman di dalam Al­Quran:“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman

kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan

Nabi Dawud Kepala Negara(Antara Teokrasi & Sekularisme)

(06)

24 MPA 331 / April 2014

Page 25: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ke­tahui" (S 2 Al­Baqarah 30).

“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa­penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan­Nya kepadamu. Sesungguh nya Tuhanmu amat cepat siksaan­Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengam pun lagi Maha Penya yang”(S.6 Al­An’am 165)

Tugas khalifah ialah melak­sanakan apa yang dikehendaki Allah idealnya ialah mencari Ridho Allah, Mahabbah Allah.

Syarat­syarat Menjadi Kepala Negara Islam (Khalifah)

Dalam Islam, kepala negara yang sah adalah khalifah. Kata khalifah ini kadang­kadang disebut imam. Gelarnya sendiri seringkali disebut dengan “Amirul Mukminin”. Maka Khalifah adalah orang yang mewakili umat dalam urusan pemerintahan dan kekuasaan dalam rangka menerapkan aturan­hukum Allah Swt­ .

Untuk menjalankan aturan­hukum Allah mewakilkan urusannya ini kepada seseorang melalui Bai’at. Dalam Islam kekuasaan itu dibedakan dengan kedaulatan. Kekuasaan Islam berada di tangan umat (rakyat) sedangkan kedau­latan berada di tangan syariat (Allah). Dengan demikian, kekuasaan tetap berada di tangan umat, sebab orang yang akan memimpin umat adalah orang yang dipilih oleh umat secara ridha dan ikhlas. Kepala negara tersebut akan sah

menjadi kepala negara setelah dilakukan bai’at kaum muslimin. Tanpa baiat, maka kepemimpinannya tidak sah­.

Mencalonkan diri atau mencalonkan orang lain, atau juga bersaing untuk menjadi khalifah Hukumnya mubah. Tidak ada suatu dalil yang melarang akan hal ini. Namun demikian, hal ini tetap berbeda dengan yang terjadi dalam politik sekuler demokrasi. Dalam politik demokrasi, orang ber­saing menjadi kepala negara bukan untuk menjalankan hukum Allah, tetapi untuk menjalankan hukum selain hukum Allah. Belum lagi, seringkali ambisi itu juga dibarengi dengan nafsu tamak untuk mencari popularitas, kekayaan, kehormatan, dan keuntungan­keuntungan duniawi lainnya. Dalam Islam, orang yang berambisi meraih jabatan kekhalifahan dengan motif dunia atau ingin menerapkan aturan bukan hukum Allah, maka akan ditolak. Tidak bisa orang seperti ini menjadi khalifah­ . Saqifah Bani Saidah (setelah wafat Rasul Saw) adalah contoh riil bagaimana para sahabat berlomba­lomba dalam kebaikan (menerapkan hukum Allah dan memimpin umat). Kita tentu tahu, bahwa yang namanya kepemimpinan itu sangat berat. Ancaman­hukuman jika keliru tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Tetapi kenapa para sahabat bersaing untuk mendapatkan kepemimpinan? Ingat, para sahabat ingin meraih kepemimpinan umat adalah untuk menyatukan umat, agar umat tetap ada pemimpinnya. Para sahabat ingin menggantikan Rasulullah Saw. dalam menerapkan hukum Islam, yaitu hukum Allah.Para sahabat ingin menerapkan Al­Quran&Sunnah.

@Tafsir Al­Manar (7h164) mengi­syaratkan bahwa syarat kepala negara Islam harus mujtahid Ilmu sSari’ah; Pedoman yang lebih umum ialah amar ma’ruf nahi munkar (Qs3a104:s4a59), mengambil yang baik menolak yang madhorot.

@ Syarat­syarat khalifah secara rinci diperselisihkan para ulama , pokoknya ialah: (1)muslim, (2)balig, (3)laki­laki, (4)berakal, (5)merdeka,(6)adil (7) mampu. (8) Afdholiyah (keutamaan /kele bihan: mujtahid, suku Quraisy, pemberani, mahir ilmu taktik strategi­perang.

Qalqasyandi menyebutkan ada 14, Al­Mawardi menyebut ada 4, Ibnu Khaldun ada 5 syarat.

Syarat Perlantikan Khalifah.Di dalam Sistem kenegaraan Islam

hanya ada kedaulatan satukekuasan dan satu pemimpin sahaja melalui satu Bai’at, Jika lebih dari satu pemimpin maka harus

segera diselesaikan, jika perlu dengan kekerasan, Rasul Saw bersabda:

“Dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada dua khalifah yang dibaiat, maka bunuhlah yang paling terakhir dari keduanya"(HR Muslim no.3444).

Syart­syarat untuk menjadi pejabat tingkat di bawah Khalifah, seperti Menteri, Gubernur, Bupati, Camat kebawah tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau permasalahannya, sehingga kedudukan yang paling sederhana syaratnya lebih sederhana lagi; Misalnya mencari jodoh, maka Nabi Saw bersabda :

“Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung" (HR Bukhari no.4700 dan Muslim no.2661).

Sebagai penutup kita renungkan firmanAllah berikut:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal,)8:3 (yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.)8:4( Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia”(S.8 Al-Anfal 2-4).

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

25MPA 331 / April 2014

Page 26: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

26 MPA 331 / April 2014

Saat tengah dirawat di RS Saiful AnwarMalang, KHA. Masduqi Mahfudh dalamkondisi setengah sadar berucap: “Aku diajakrapat iki ambek Gus Dur (saya sekarangdiajak rapat sama Gus Dur.”

Firasat itu seakan menjadi titik terangatas ujaran Kiai Masduqi sebelumnya. Ke-pada putra-putrinya dia menuturkan, bahwasetelah tujuh hari wafatnya KHM. A. SahalMahfudh akan ada barisan ke Mergosono(rumah kediaman Kiai Masduqi). Dan ter-nyata, “barisan” yang dimaksud, adalah ba-risan pentakziah yang berbondong-bondongmenghadiri pemakamannya.

Sontak saja, kabar duka wafatnyaKHA. Masduqi Mahfudh pada 1 Maret2014 sekitar pukul 17.27 itu, disambut de-ngan hujan airmata kepedihan. Tak saja olehkeluarga dan sanak kerabat, tapi juga umatIslam – khususnya warga Nahdliyin.

Berpulangnya kerahmatullah KiaiMasduqi, menambah deretan panjang wafat-nya para Kiai sebelumnya; KHM AhmadSahal Mahfudh, KH. Zainal Abidin Muna-wir Krapyak, KHA. Warits Sumenep danKH. Nu’man Thohir yang lebih dulu meng-hadap Sang Khaliq.

Lahir di Desa Saripan (Syarifan) JeparaJawa Tengah pada 1 Juli 1935, Masduqikecil tumbuh dalam kultur agama yang kuat.Kepribadian sederhana yang ditanamkansang ayah, begitu terpatri dalam dirinya. Se-jak usia lima tahun, Masduqi kecil sudahdisekolahkan di madrasah ibtidaiyah di kam-pungnya.

Sejak kecil, Kiai Masduqi sudah me-nunjukkan minat yang kuat terhadap be-ragam bidang keilmuan. Tapi sang ayah ha-nya menghendaki dirinya untuk belajar ilmuagama. Masduqi kecil pun dilarang belajardi sekolah formal. Maka setamat dari MI,Masduqi diboyong sang ayah untuk menim-ba ilmu agama di pondok pesantren Jeparaasuhan Kyai Abdul Qadir.

Tapi nyatanya, larangan itu tak serta-merta menyurutkan semangatnya mempe-lajari beragam ilmu pengetahuan. Tanpa se-pengetahuan sang ayah, diapun mendaftar-kan diri sebagai siswa di SMP Jepara. Untukmembiayai sekolahnya, tanpa sepengetahu-

an orangtuanya, dia keliling menjual sabundan kebutuhan lain.

Kiai Masduqi lantas melanjutkan se-kolah di Sekolah Guru Hakim Agama(SGHA), sambil nyantri di Pesantren Kra-pyak Yogyakarta asuhan KH. Ali Maksum.Mulanya, dirinya sempat kebingunan de-ngan cara mendidik Kiai Ali. Awalnya disu-ruh ngaji Sorogan Kitab Ta’lim Muta’alim.Tapi belum sampai khatam, dia disuruh gantiKitab Taqrib. Baru berjalan pada Bab Haji,disuruh kembali ganti kitab yang lain lagi.Begitu seterusnya, hingga tak ada satupunkitab yang mampu dikhatamkannya. “Rasa-nya manfaat yang kuperoleh bukan teruta-ma dari kitab yang kubaca, tapi karena seringmemandangi wajah Mbah Ali saja,” tuturKiai Masduqi suatu ketika.

Kiai Ali Maksum memang dikenalmemiliki keistimewaan (maziah) bisa men-transfer ilmu tanpa mengajar secara verbal.Saat pertama kali datang ke Krapyak, Mas-duqi pernah diajak mengikat janji Kiai Ali.Jika dirinya sanggup tinggal di pondok sela-ma tiga tahun berturut-tutur tanpa pulangsekalipun, dirinya dijamin menjadi lebih alimdaripada santri yang telah mondok 15 tahun.Kiai Masduqipun benar-benar memenuhiakad tersebut.

Di akhir tahun ketiga, dia pamit pulang.

Sebelum memberikan izinnya, Kiai Ali me-raih tangan Masduqi, lalu mengajaknya ma-kan bersama. Ketika Masduqi hendak me-raih centong nasi, Kiai Ali melarangnya. Tan-pa diduga, Kiai Alilah yang meladeninya ma-kan. Dan sejak peristiwa itu, Kiai Masduqimerasa tak ada kitab yang sulit baginya. Se-tiap ada lafadh yang tak diketahui makna-nya, dirinya merasa ada yang membisiki te-linganya untuk memberitahunya.

Tahun 1957, ayah sembilan anak itu me-ngajar di beberapa sekolah di Kalimantan;seperti di Tenggarong, Samarinda dan Tarakan.Kiai Masduqi lantas melanjutkan studi diIAIN Sunan Ampel Malang pada tahun 1962,sekaligus menjadi dosen Tadribul Qiraah (bimbingan membaca kitab), Bahasa Arab,akhlak dan tasawuf. Kiai Masduipun lulustahun 1966. Dirinya baru berkesampatanmeneruskan program doktoralnya pada tahun1975 dan lulus dua tahun berikutnya.

Salah satu prinsip hidup yang senanti-asa dipegang secara teguh: “Kalau kita sudahmeraih berbagai macam ilmu terlebih ilmuagama, maka kebahagiaan yang akan kitacapai tidak saja kebahagiaan akhirat, akantetapi kebahagiaan duniapun akan teraih.”

Kiai Masduqipun mulai merintis pon-dok pesantren Salafiyah Syafi’iyah ‘NurulHuda’ (PPSSNH) dari sebuah musholla kecildi Mergosono Gang 3 B. Meskipun sibukmenjalani aktivitasnya sebagai dosen danmengasuh sebuah pesantren, nyatanya takmenghalanginya untuk tetap masih melayaniumat secara luas. Kiai Masduqi masih kerapmengisi pengajian di berbagai masjid di Ma-lang dan Jawa Timur, terutama daerah terpen-cil yang sulit dijangkau oleh para mubaligh.

Semasa hidupnya, Kiai Masduqi jugapernah menjabat sebagai Katib SyuriyahPWNU Jatim, serta Rois Syuriah baik diPWNU Jatim maupun PBNU. Putra ke-empat pasangan Kiai Mahfudh dan NyaiChafsoh ini juga pernah dipercaya sebagaiKetua MUI Jatim. Kiai Masduqipun terca-tat sebagai Pensiunan UIN Maulana MalikIbrahim Malang.

Meski telah menjadi ulama besar yangalim, toh nyatanya Kiai Masduqi masih sajasenantiasa menjadi figur teladan yang se-derhana. Karena Kiai Masduqi masih ter-biasa untuk mereparasi sendiri mobilnyayang rusak, maupun mobil milik orang lain.

Ded/Berbagai Sumber

KHA. Masduqi Mahfudh

Kerap Mengisi Pengajian di Daerah Terpencil

KHA. Masduqi Mahfudh

KHA. Masduqi Mahfudh bersama isteri dan putra-putrinya

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM26

Page 27: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

27MPA 331 / April 2014

Ingin tahu program satu santri satudomba? Beranjangsanalah ke PondokPesantren Al-Fattah Tahunan Pacitan.Sebab di pesantren yang berada di pun-cak pegunungan perbatasan antara Pa-citan dan Ponorogo ini sudah sejak lamamenjalankan program ini demi memberi-kan pemasukan bagi para santrinya.“Sebab, saya tidak ingin ada santri yangputus ngaji atau sekolah lantaran alas-an ekonomi,” tutur Kiai Ahmad Shodiq.

Mayoritas santri pesantren yangberjarak 60 km dari pusat kota Pacitanini, memang berasal dari keluarga miskin.Dan menjadi hal yang lumrah setiap ta-hun menjelang ajaran baru, beberapaorang tua datang ke pesantren dan ber-keluh kesah tentang kondisi keuanganmereka. Kondisi ini tentu banyak dialamibagi rata-rata warga desa yang hanyamenggantungkan hidupnya denganbercocok tanam.

Melihat kondisi inilah pesantrenyang berdiri sejak 1989 ini pun meng-gagas usaha seperti peternakan dombadengan pakan kering. Ini dilakukan un-tuk mencari sumber dana lain sebagaipenopang kebutuhan pesantren dansantri. Model bisnis perternakan jenisini tergolong praktis sebab tidak banyaklimbah yang dihasilkan. Lingkunganpun tetap terjaga kebersihannya.

Dalam budidaya domba ini santripun dilibatkan secara langsung mulaimemberi makan dan minum hingga mem-bersihkan lingkungan kandang. Ini ten-tu dengan maksud memberikan penga-laman berwirausaha srata melatih ke-mandirian. “Apalagi tak banyak waktubelajar yang harus disita. Untuk membe-ri makan domba itu, santri cukup melu-

angkan waktu sekitar 30 menit di pagihari dan sore,” ujar pengasuh PondokPP. Al-Fattah ini.

Pakan kering sendiri didapat pihakpondok dengan cara meracik sendiri.Bahan-bahannya pun sederhana sebabberasal dari janggel atau bonggol ja-gung. Ini pun didapat secara gratis daripetani di sekitar pesantren. Dan santricukup mengambilnya lalu menggiling-nya dengan mesin yang telah dimodi-fikasi pesantren. Hasilnya selain untukpakan langsung juga disimpan di gu-dang penyimpanan yang berlokasi dibelakang komplek pesantren.

Dan yang menarik, pelibatan santritidak hanya memberikan pengalamanberwirausaha secara langsung, merekajuga diberikan reward. Saat masa domba

siap jual, setiap santri mendapatkan ja-tah satu ekor domba dari 10 ekor dombayang dirawatnya. Itupun santri masihdiberikan pilihan antara menjual sendiridomba jatahnya atau melalui pihak pon-pes. “Tapi jatah domba ini baru kita be-rikan ketika masa jual tidak di awal. Se-bab dikhawatirkan nanti malah santri di-sibukkan mengurus dombanya daripadalainnya,” ujar Pak Shodiq – panggilankarib Kiai Ahmad Shodiq ini – sambiltertawa renyah.

Manfaat lainnya, ternyata kotorandari peternakan domba ini pun tidak di-buang percuma. Oleh Ponpes yang ber-alamat di Jl. Pondok Dusun Nanggung-an RT. 09 RW. 03 Desa Tahunan, kotoranitu diubah menjadi pupuk kompos. Inicukup mendukung proses pemupukanlahan perkebunan milik pesantren yangberbatasan langsung dengan wilayahPonorogo ini. Apalagi pihak pondok se-dang gencar melakukan budidaya ta-naman hortikultura seperti jeruk, buahnaga, durian, tanaman obat dan duku,serta kopi.

Meski demikian, yang menjadi ko-moditas andalan pondok yang berdiri dilahan seluas 4.695 m2 adalah buah nagadan jeruk pasca menurunnya hasil peter-nakan. Sesungguhnya bukan penurunantapi lebih karena habis dijual untuk me-menuhi kebutuhan santri yang makin ba-nyak dilepas orang tuanya dari sisi pem-biayaan. “Dan saat ini, tinggal hanya be-berapa ekor saja. Tapi saya tidak kecewa,wong prinsip saya itu dari santri, olehsantri dan untuk santri,” tukas suami NyaiQomariyah ini sambil berekelakar.

Memang sejak awal, bagi kiai yangtelah dikaruniai dua orang anak ini, ti-

PP. Al-Fattah Tahunan Pacitan

Berbagi Hasil Usaha dengan Santri

Kiai Ahmad Shodiq

Hamparan pohon buah naga yang menghijauhkankebun pesantren

Kiai Ahmad Shdiq menunjukan buah jeruk hasilbudidaya pesantren

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM27

Page 28: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

28 MPA 331 / April 2014

dak ingin menggantungkan pembiaya-an pesantren dari satu jenis usaha saja.Apalagi tujuan dari wirausaha yang di-rintis itu tak semata-mata bermotif eko-nomi semata. Tapi dia ingin membekalisantri tentang dunia usaha termasukpengetahuan tentang pertanian. Makadia pun memilih jenis tanaman holtikul-tura sebab harga pasca panennya tidakterlalu fluktuatif.

Jeruk Keprok Siem yang sedang me-menuhi lahan milik pondok, tiap panenmampu menghasilkan 3,5 ton jeruk. De-ngan harga rata-rata 5 ribu perkilonya,mampu menghasilkan 17,5 juta. Adapunbuah naga, dari 400 pohon yang ditanam,pertahunnya mampu memanen 3 kwintal.Bahkan untuk buah naga yang dihasilkandari ladang pesantren ini terbilang supersebab mampu mencapai 1,2 kg perbutir.Dan lagi, tekstur buahnya pun lebih pa-dat dari buah naga pada umumnya. Buahjenis ini biasanya dihargai 60 ribu perkilo-gram. Hasil panen tiap tahun ini kini mam-pu menyuplai pasar sekitar pondok danwilayah kecamatan Gemaharjo Pacitan.

Dan meski telah memiliki pa-sokan pasar yang jelas, ternyatasemua hasil panen ini tidak dijualsemuanya. Karena santri juga tu-rut merawat perkebunan, maka se-tiap panen mereka pun diberi kele-luasaan untuk menikmati buahnya.Ini juga berlaku pada hasil kebunjeruk. Perawatan sendiri dilakukansantri hampir tiap Selasa dan Jum-’at. di hari itu, para santri beramai-ramai membersihkan kebun darirumput, meski sebenarnya telahada empat santri yang diberi man-dat khusus tiap hari merawat ke-bun-kebun itu.

Selain membersihkan kebun,santri pun bebas menanam aneka

sayuran untuk memenuhi kebutuhankeseharian. Adapun beras sudah dise-diakan oleh pesantren secara cuma-cuma. Jadi, kebutuhan santri yang be-lum terkaver hanyalah bumbu dan lauksaja. Tapi kadang, ketika persediaan be-ras pesantren menipis, dengan tanpadikomando, para santri ini meminta ban-tuan beras kepada orang tuannya. Tapikejadian ini sangat jarang terjadi.

Tapi yang pasti dengan berbagaiusaha yang dirintis, pesantren ingin me-menuhi segala kebutuhan santri secaraoptimal tidak hanya kebutuhan makantapi juga kebutuhan keseharian sepertiseragam sekolah maupun madrasah di-niyah. Beruntung sang pengasuh cu-kup jeli dalam melirik bidang usaha.Salah satu usaha yang kini cukup pro-duktif adalah usaha konveksi, sablondan otomotif.

Untuk menjalankan usaha ini ter-nyata pesantren yang memiliki lembagapendidikan formal seperti MadrasahTsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Se-kolah Menengah Kejuruan ini memiliki

trik jitu. Salah satunya, di tiap jenajangpendidikan formal, santri diberikan skillkhusus. Misalnya santri madrasah ali-yah diberi skill menjahit kaos dan sablonsedangkan santri SMK dikhuskan me-nekuni keahlian menjahit baju seragamdan perbengkelan.

Hasilnya, usaha konveksi ini mam-pu menarik konsumen dari sekolah-se-kolah sekitar mulai Taman Kanak-Kanakhingga Sekolah Menengah Pertama seki-tar pesantren. Jadi tiap tahun sekolah-sekolah ini mempercayakan seragamnyakepada pondok Al-Fattah. Hasil dari or-der konveksi ini, pesantren mampu mem-berikan seragam gratis bagi semua santridi setiap jenjang pendidikan formal. “Se-ragam itu mereka sendiri yang menjahit-nya,” tukas Pak Shodiq bangga.

Dan kini, ponpes yang menempatibangunan seluas 826 m2 ini pun seakantak berhenti untuk mengembangkan sa-yap usahanya. Saat ini pondok ini jugasedang bersiap-siap membudidayakanikan. Keseriusan ini dibuktikan denganadanya beberapa kolam di sisi Selatan

kandang domba. Targetnya dalamwaktu dekat, pondok akan meleng-kapinya hingga 24 kolam lagi. Se-lain itu, bagi santri yang hobi otak-atik mesin, akan dibuatkan bengkelsebagai tempat belajar sekaligustempat santri melayani jasa servis.“Tapi saya selalu mewanti-wantiagar para santri sadar bahwa Allah-lah yang menciptakan manusia dansekaligus menjamin rezekinya.Sebab jika tidak menyadari hal ini,kita akan disibukkan dengan meng-urusi hal-hal yang sebenarnya bu-kan urusan kita seperti rezeki itusendiri,” pungkas kiai kelahiran Ba-nyuwangi 11 Oktober 1960 ini.

Suprianto, MahrusShalat jamaah merupakan kegiatan wajib bagi

para santri

Para santri sedang belajar afdruk film sebelum proses sablon Kesibukan di ruang konveksi

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM28

Page 29: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

29MPA 331 / April 2014

Dianrana

Direktur Jenderal PenyelenggaraanHaji dan Umrah Kementerian Agama DR.Anggito Abimanyu, M.Sc dituding mela-kukan plagiat. Artikel Anggito berjudulGagasan Asuransi Bencana yang dimuat diKompas pada Senin 10 Februari 2014dianggap menjiplak karya Hotbonar Sinagayang berjudul Menggagas AsuransiBencana yang juga dimuat Kompas pada21 Juli 2006 silam. Atas kasus tersebut,Anggito pun memilih untuk mundur sebagaidosen di UGM.

Melihat integritas yang dimiliki se-orang Anggito, sulit sekali menilai apakahDirektur Penelitian dan Pelatihan Ekono-mika dan Bisnis (P2EB) Fakultas Ekono-mika dan Bisnis UGM itu benar-benar me-lakukan plagiat. “Sampai saat ini saya masihbelum percaya kalau Pak Anggito mela-kukannya,” tegas Prof. Dr. Muchlas Samani.“Dia sudah populer, kaya, punya jabatan,pintar, pandai menulis dan dikenal jujur.Lantas untuk apa dia melakukan plagiat,”tandas Rektor UNESA itu.

Terlepas dari persoalan yang tengahmembelit Anggito, lelaki kelahiran Ponorogo15 Desember 1951 ini menegaskan, plagia-rism merupakan pelanggaran etika akademik.Menurutnya, tindakan plagiat saat ini di-permudah dengan era teknologi informasi.“Orang bisa dengan mudah mencari sumberdi dunia maya dan mengopi seenaknya,”tukasnya prihatin.

Dalam dunia tulis menulis, kini jugadikenal istilah Autoplagiat, yaitu memakailagi karya sendiri tanpa merujuk karyaaslinya. “Ini memang sesuatu yang baru diIndonesia,” katanya. “Kalau sudah dipubli-kasikan, meski itu tulisan sendiri tetap harusmenyebutkan atau mengutip sumbernya,”tegas suami Dwi-yani Ratna Dewi ini serius.

Menurut ayah tiga anak ini, plagiarismmarak dilakukan karena tradisi tulis menulisbelum tumbuh di Indonesia. “Berapa banyakbuku yang terbit dibanding dengan jumlahakademisi yang kita miliki tidaklah seban-ding,” tuturnya.

Sementara di dunia akademik, menulistelah menjadi sebuah kebutuhan. Sayangnya,tidak semua dosen dan mahasiswa punyakebiasaan menulis. “Dari artikel, makalah,skripsi, tesis dan disertasi, atau karya ilmiahpopuler yang mereka buat, kita bisa tahuapakah mereka terbiasa menulis atau tidak,”tukas penulis buku Konsep dan ModelPendidikan Karakter ini.

Atas desakan kebutuhan akademikitulah, penyimpangan yang berujung tin-dakan memplagiat tulisan orang lain kerapdilakukan. Ada pula yang meminta bantuan

seseorang untuk membuatkan tulisan, yangdalam dunia tulis menulis dikenal istilahGhost Writer. “Ini adalah bentuk tindakanpragmatism di dunia akademik, meskipundia tahu itu melanggar,” sesalnya. “Entahdia lupa, melupakan, atau tidak mampumengendalikan diri,” tambahnya mengelusdada.

Untuk membenahinya, menurutnya,kebiasaan menulis sudah harus ditanamkansejak dini. Harus pula ada pengetatanterhadap tulisan yang akan dimuat di mediajurnal, koran, majalah atau yang lain. “Yangterpenting lagi, adalah penanaman etika.Bahwa plagiat itu melanggar etika akademik,”tegasnya.

Plagiarism, bagi Prof. Dr. Abdul A’lamerupakan cacat besar bagi dunia akademik.Baginya, itu lebih dari sekedar mencuri.Sebab karya tulis adalah bentuk aktualisasidari seorang intelektual. “Dengan mengambilhak milik orang lain tanpa izin, itu adalah

dosa besar yang tidak bisa dimaafkan apalagidilakukan dengan sengaja,” tegas RektorUIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Mengutip karya orang lain, meskipunitu hanya satu kata tapi khas, maka tetapwajib baginya merujuk pada sumber aslinya.“Contohnya, Gus Ipul memopulerkan isti-lah Profesor (Protolan Pemuda Anshor).Atau Hadirin Hadirot, yang artinya HadirIn, hadir di dalam dan Hadirot, hadir out,berarti hadir di luar,” tuturnya tersenyum.“Meski bukan dalam dunia akademik, sayaakan menyebut sumbernya kalau maumemakai,” tambahnya.

Bagi orang yang suka membaca dan

menulis, sangat mudah untuk menilai karyaitu hasil plagiat atau bukan. “Tiap orangmemiliki karakter tulisan masing-masing.Jadi sangat kentara kalau dia mengambiltulisan orang lain,” terangnya.

Di kampus, sudah banyak cara yangditempuh untuk menghindarkan seseorangdari tindakan plagiat. Selain membekalimahasiswa dengan buku pedoman penulis-an karya ilmah, juga ada tim penilai yangakan memastikan apakah karya itu hasilplagiat atau bukan. Termasuk melalui pen-dekatan akhlak.

Prof. A’la tak memungkiri, bahwa diera tekonologi informasi sangat mudah bagiseseorang untuk memplagiat tulisan oranglain. “Sebenarnya sudah ada softwarenya.Tapi tetap saja masih bisa kecolongan,” tu-turnya. “Ke depan, UINSA juga akan mulaimempublish semua tulisan karya mahasiswadan dosen di website. Ini harus menjadisebuah sistem,” tandasnya.

Kepuasan seorang intelektual, terangpria kelahiran Sumenep 5 September 1957itu, terletak pada aktualisasi diri; apakah diamampu menyuguhkan karya yang inovatifdan kreatif. “Kalau dia menjiplak, maka

tujuannya tidak akan pernah tercapai. Yangterjadi adalah hilangnya wibawa dan hargadiri,” tegasnya.

Atas alasan inilah, Dosen Teladan dilingkungan Perguruan Tinggi Islam se-Indo-nesia tahun 2007 itu merasa sulit untukmenilai, apakah Anggito Abimanyu mela-kukan plagiat atau tidak. “Saya tidak beranimengatakan ya atau tidak. Sebab jika melihatintegritasnya, kepribadian yang sederhanadan menekankan kejujuran, sulit untukmempercayainya,” ujarnya. “Mudah-mu-dahan sejarah akan memberikan bukti yangsenyata-nyatanya,” tandasnya.

Dedy Kurniawan

PLAGIARISMAntara Kebutuhan dan Harga Diri

Prof. Dr. Muchlas Samani Prof. Dr. Abdul A’la

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM29

Page 30: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

30 MPA 331 / April 2014

AMO

PengantarFenomena ibadah haji di Indone-

sia bukan hal yang baru. Setiap tahunpenyelenggaraan ibadah haji, yang me-libatkan ratusan ribu calon jamaah hajidi tanah air, telah menguras sumberdayayang dimiliki oleh pemerintah pusat dandaerah. Seluruh perangkat negara yangterkait dan terlibat dalam penyelengga-raan ritual keagamaan tahunan ini seriusmencurahkan perhatian kepadanya, mu-lai sistem administrasi, yang mengha-ruskan tertib administrasi sejak dari awalpendaftaran hingga kepulangan ja-maah, sistem pelayanan yang melibat-kan berbagai unsur pemerintahan dankoordinasi lintas kementrian, menye-babkan sistem pelaksanaan ibadah hajiini menjadi kompleks.

Ketika proses reformasi dilakukanterhadap berbagai bentuk administrasidan sistem pelayanan publik; dan mulaidigagas oleh berbagai badan pelayananpublik pada masa setelah reformasi po-litik di Indonesia, harapan besar tertum-pu pada niatan baik pemerintah untukmerubah paradigma sistem pelayananpublik. Bahkan perangkat jerat hukumseperti Undang-Undang telah terbuat,keterbukaan Informasi dibuat untuk me-rubah paradigma baru yang lebih demo-kratis dalam sistem pelayanan publikdengan memberikan kesempatan dankemudahan akses publik pengguna la-yanan mengetahui informasi yang rele-van dan substansial bagi kepentinganpublik. Akan tetapi, pada pelaksanaan-nya ini pun tidak berjalan maksimal se-suai harapan.

Kondisi seperti inilah yang mendo-rong penulis untuk mengkaji tentangdemokrasi dan pelayanan publik dalamkonteks penyelenggaraan pelayananibadah haji di Indonesia yang tak kun-jung putus didera persoalan-persoalankrusial dan kritikal.

Keseriusan Pemerintah DalamMenangani Pelayanan PelaksanaanIbadah Haji

Pemerintah dalam merespon erareformasi dewasa ini tidak tinggal diam,melainkan dengan mengadakan perom-bakan disegala lini kehidupan berbang-sa dan bernegara, demi kebaikan dantegaknya suatu tatanan bangsa ini, ter-masuk mangadakan refomasi birokrasiyang tengah bergulir pada dekade seka-

rang ini, hasilnya kian lama nampakmembaik meski belum tercapai secarasignifikan. Tidak terkecuali adalah pena-taan pelayanan publik ibadah haji itusendiri dapat dirasakan oleh jamaahakhir-akhir ini kian membaik. Apakahberkaitan dengan segi pelayanan admi-nistrasi, pengaturan kouta, pemondok-an maupun aturan perundangannya.

Dari segi penataan perundanganmisalnya, pemerintah memiliki kepedu-lian yang sangat sensitif dan serius un-tuk menegaknya pelayanan publik hajimenuju perbaikan dan kesempurnaan.Sebagai payung hukum yang diguna-kan pemerintah untuk pengelolaan haji,mengalami berbagai perubahan danpembenahan yang mengarah pada per-baikan pelaynan. Sebut saja mulai dariUU no. 17 tahun 1999 tentang penye-lenggaraan Haji; sebagai upaya perbaik-an, kemudian diterbitkan UU no. 13tahun 2008. Juga tentang penyelengga-raan Haji. Materi sama hanya saja dalamUU tersebut ditambahkan adamya Ko-misi Pengawasan Haji Indonesia ( KPHI)dan peralihan kewenangan. UU sebe-lumnya kewenangan masalah kesehatanmasih ditangani Kementrian Agama be-kerjasama dengan Kementrian kesehat-an. Seperti penataran petugas kesehat-an dan pengedropan obat-obatan dariKemenag kepada Kementrian Kesehat-an untuk jamaah haji, namun setelahterjadi penyempurnaan UU nomor 13tahun 2008 kewenangan kesehatan se-cara otoritas dilimpahkan kepada Ke-mentrian Keserhatan baik penataran pe-tugas kesehatan haji Kloter maupunnon Kloter, hatta (sampai) penyediaanobat-obatannya. Perundangan ini pundirasa belum mampu mengakomodasituntutan perobahan. Maka dari peme-rintah ada wacana merivisinya hinggatahun 2009 belum kunjung selesai. Padatahun 2009 pemerintah mengeluarkanPeraturan Pemerintah Pengganti UU. PPno. 2 tahun 2009 tentang perubahanatas UU no. 13 tahun 2008 sebagai dasarHukum selama UU ini direvisi. Sehinggakebijakan yang dipakai oleh pemerintahmasih berkaitan dengan UU 34 tahun2008 yang mengesahkan PP penggantiUU no. 13 tahun 2008 tersebut.

Untuk tahun 2012, pemerintah da-lam hal ini Kementrian Agama menge-luarkan Peraturan Menteri Agama(PMA) no.14/2012 tentang penyeleng-

garaan ibadah haji reguler. Dalam PMAini diatur mengenai standar penyeleng-garaan dan pelayanan publik haji Indo-nesia yang meliputi: syarat dan prose-dur pendaftaran haji, kuota haji, bim-bingan haji, PPIH, petugas yang me-nyertai jamaah haji, pelayanan dokumendan identitas haji, pelayanan transpor-tasi jamaah haji, pelayanan akomodasidan konsumsi jamaah haji, pembinaandan pelayanan kesehatan jamaah haji,perlindungan jamaah dan petugas haji,dan koordinasi penyelenggaraan iba-dah haji. PMA no 14/2012 ini menjadisemacam Standar Operasional Prosedur(SOP) yang mengatur tentang tata caradan standar pelayanan.

Apa Yang Terjadi di SeputarPenyelenggaraan Ibadah Haji

Berkaitan dengan perkembanganpelaksanaan pengelolaan haji yang di-lakukan oleh pemerintah hingga seka-rang, terus menerus menuai kecamanpublik. Tidak sedikit kritik dan opini pu-blik yang berkembang negatif terhadappelaksanaan pengelolaan haji dari tahunke tahun. Salah satu opini publik yangmuncul contohnya adalah persoalan ma-sih tumpang tindihnya pengelolaan hajidi tanah air. Indonesia. Corruption Watch(ICW) pernah melancarkan kritik bahwapangkal utama buruknya penyelenggara-an haji di Indonesai terjadi karena adanyatumpang tindih kewenangan di Kemen-treian Agama. Fungsi legislasi, penge-lolaan dan evaluasi dilakukan oleh Keme-nag, sehingga terjadi konflik kepentingandan membuka peluang kecurangan(Website ICW).

Berbagai keinginan untuk merubahsistem dan manajemen pelayanan hajiyang prima disuarakan oleh berbagaikepentingan yang ada dalam masyara-kat Indonesia. Termasuk salah satunyaadalah dengan mewacanakan pemben-tukan Badan Haji Indonesia (BHI) se-bagai perwujudan lembaga independennon-kementrian yang berfungsi untukmemberikan pelayanan sekaligus pelak-sana pelayanan publik haji bagi masya-rakat Indonesia. Ide yang muncul duatahun belakangan karena melihat kon-disi pelaksanaan haji yang seolah terusbermasalah digulirkan sebagai salahsatu bentuk alternatif bagi penyelesaianmanajemen krisis pelayanan publik hajiIndonesia.

Pelayanan Haji di IndonesiaAcap Kali Menuai Masalah; Siapa Salah?

Oleh : DR. H. M. LADZI SAFRONY, M.Ag

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM30

Page 31: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

31MPA 331 / April 2014

Munculnya wacana pendirianlembaga independen awalnya digulir-kan oleh Ikatan Persaudaraan Haji In-donesia (IPHI) yang meminta pemerin-tah untuk membentuk badan khususnon-kementrian yang bertanggung ja-wab langsung di bawah Presiden RIuntuk mengelola pelaksanaan ibadahhaji di Indonesia baik kegiatan haji danumroh maupun keuangan dan tabunganhaji (Republika, 3 Januari 2012). Ideaatau usulan ini adalah bentuk respondari IPHI sebagai organisasi yang me-naungi eks-jamaah haji Indonesia untukmenuntut perbaikan kualitas layananpelaksanaan ibadah haji agar menjadilebih baik. Bagi IPHI selama ini peme-rintah tidak mempunyai mekanisme ba-dan tetap yang melakukan penyeleng-garaan haji, selain pembentukan panitiaad-hoc yang dibentuk setahun sekalisehingga penyelesaian persoalan hajitidak bisa optimal. Menurut IPHI, selamaini panitia tahunan ini bekerja untuk mu-sim haji tahun berjalan setelah itu bubar.Sehingga sistem pelayanan haji sulituntuk dibakukan dan distandarkan tiaptahunnya karena panitianya bergantisetiap tahunnya. Belum lagi masalahhaji berlanjut dan tidak ada pengelolaanyang trasnparan dengan uang tabung-an haji, yang semestinya diatur olehbadan khusus tersebut.

Pembentukan badan khusus hajiyang independen ini juga merupakan ba-gian dari usaha untuk merevisi UU 13tahun 2008 terkait pelaksanaan haji.Namun ide IPHI tidak selamanya diterimadan direspon dengan baik, terutama olehpemerintah. Walaupun idenya dianggapbaik, karena nantinya badan ini sendiriakan memiliki dewan pengawas yangbertugas melakukan monitoring danevaluasi serta audit kinerja BHI, tetapipro dan kontra keberadaannya masih di-pertanyakan. Hal yang muncul adalah,jika BHI ini jadi berdiri, lalu apa kewe-nangan Kemenag selanjutnya? JawabanIPHI sendiri, Kemenag diharapkan kem-bali pada fungsi dasarnya sebagai pe-ngayom umat dan penjaga kerukunanantar umat beragama di Indonesia, halyang selama ini seolah mulai dilupakanoleh Kemenag. Haji adalah bukan satu-satunya pekerjaan Kemenag.

Kementrian Agama sendiri meres-pon wacana pembentukan BHI ini se-cara negatif. Menteri Agama, Surya-dharma Ali, tidak setuju dibentuknyaBHI ini karena dinggap tidak memilikikeunggulan dibanding Dirjen Penye-lenggaraan haji dan umroh. Bahkan, se-bagai menteri, Suryadharma akan mun-dur jika pemerintah membentuk BHI

nantinya Sebenarnya tidak hanya IPHIsaja yang menuntut pembentukan ba-dan independen pelaksana haji di In-donesia. Komisi Pengawasan Haji danUmroh Indonesia (KPHUI) juga membe-rikan alternatif solusi yang sama. Bah-kan KPHUI menyarankan adanya per-ubahan yang radikal untuk menyelesai-kan carut marut sistem pelayanan hajiIndonesia. KPHUI meminta dilakukan-nya revisi undang-undang yang memi-sahkan antara pengawas dan pelaksanapealayanan ibadah haji, karena hinggasaat ini pengawas dan pelaksana ibadahhaji berada di Kementrian Agama.

Penolakan pembentukan badankhusus haji tidak hanya datang dari pe-merintah, tetapi juga dari organisasi ke-masyarakat Nahdatul Ulama (NU), salahsatu organisasi kemasyarakatan Islambesar di Indonesia. Ketua PBNU, SaidAgil Shiradz, menyatakan bahwa keber-adaan badan khusus haji tidak berartiakan membuat pelaksanaan ibadah hajidi Indonesia menjadi baik melainkanakan semakin krusial, karena pemerintahakan mengeluarkan biaya yang lebih ba-nyak lagi untuk pembiayaan badan khu-sus haji ini. Berbeda pandangan, partaipolitik seperti PDIP mendukung diben-tuknya badan khusus penanganan hajiIndonesia. Bagi PDIP untuk menjawabdan mengkoordinir masukan para jama-ah haji dan meminimalisasi masalahyang kerap terjadi sehingga jamaah bisafokus beribadah, maka perlu dibentukbadan khusus penyelenggaraan ibadahhaji di Indonesia. Bagi PDIP, Kemen-trian Agama sudah menyalahi sistemmanajemen berbasis kinerja yang memi-nimalisasikan evaluasi kinerja dan pe-ngawasan, karena kedua sistem mana-jemen ini ditangani sendiri oleh Keme-nag. Badan khusus haji ini harus diben-tuk dan diatur dalam revisi UU 13/2008yang mengatur tentang penyelenggara-an ibadah haji dan umroh, menurutPDIP.

Pemerintah sendiri mempunyaistrategi yang berbeda dari kemunculanwacana tentang pembentukan badankhusus haji, dengan berbagai cara. Sa-lah satu langkah yang ditempuh olehpemerintah kemudian adalah memasuk-kan kalangan profesional, seperti aka-demisi, sebagai Dirjen penyelenggaraanhaji dan umroh, yakni DR. Anggito Abi-manyu. Langkah ini ditempuh tentu sajadengan dasar asumsi, bahwa profesio-nal, dalam hal ini akademisi, dianggaplebih mumpuni dalam hal teori penataanatau manajemen pelayanan sekaligusdiharapkan masih mempunyai idealismeyang tinggi dan komitmen menjauhi

korupsi. Dimasukkannya profesionaldalam pelaksanaan pelayanan publik,barangkali akan membawa perubahandalam rangka proses transformasi pe-layanan publik. Walaupun tidak sepe-nuhnya bisa terbukti.

Jangan Hanya Salahkan Peme-rintah

Sejak tahun 1999 reformasi di ne-geri ini bergulir. Reformasi birokrasi da-lam rangka good governance pada lem-baga-lembaga pemerintah seperti Ke-mentrian Agama adalah urgensi yangharus diupayakan secara serius. Refor-masi melalui perombakan struktur-struk-tur pelayanan publik dan birokrasi yangada sangat penting dilakukan. Pemerin-tah sebagai penguasa negeri ini telahmengeluarkan berbagai kebijakan dalamrangka pelaksanaan restrukturisasi, se-perti penataan kelembagaan, dalam pro-ses penyederhanaan pelayanan dan ad-ministrasi dan lainnya, termasuk penye-lenggaraan pelayanan publik haji.

Pelayanan publik haji, memangberbeda dengan pelayanan publik ru-tin lainnya seperti pengurusan KTP,SIM, pembayaran pajak dan sebagai-nya. Hal ini lebih simpel pengurusan-nya, disamping jumlah personil yangdilayani sangat terbatas. Apalagi peng-urusan pelayanannya di laksanakan di-dalam negeri. Sedang penyelenggaraanibadah haji meski barangkali melibatkanjumlah tenaga publik yang banyak na-mun obyek yang dilayani adalah jamaahyang jumlahnya jauh lebih banyak, ra-tusan ribu orang setiap tahunnya. Le-bih-lebih bagi mereka kemampuan in-telektual, ekonomi ketahanan phisik sa-ngat beragam sedang yang harus merekacari sama yaitu tercapai suatu tujuanberibadah. Apalagi dalam pelayanan hajiitu menyangkut dua kepentingan nega-ra yaitu Arab Saudi dan negara Indone-sia. Dan yang paling berkuasa dalampelayanan publik ini adalah negarahousting ( tuan rumah). Eronisnya keti-ka pelayanan publik ibadah haji sudahdipersiapkan dan ditata sedemikianrupa tertib dan rapi oleh pemerintah In-donesia, tetapi negara housting (Arabsaudi) yang punya otoritas membuat re-gulasi baru tentu pelayanan yang sudahdi canangkan oleh pemerintah Indone-sia menjadi berobah total. Seperti pe-ngurangan jumlah kouta dari Arab Sau-di karena ada perbaikan Masjidil Haram.Tentu saja opini masyarakkat akan ber-kesan pelayanan pemerintah dalam pe-nyelenggaraan haji adalah amboradul.Kejadian seperti ini sebenarnya siapayang harus disalahkan.

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM31

Page 32: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

32 MPA 331 / April 2014

SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN (SPT)Tak terasa tahun 2013 sudah terlewati dan tahun 2014

telah tiga bulan kita jalani. Tentunya sebagai Wajib Pajakada suatu kewajiban yang harus dilaksanakaa setiap tahun;yaitu membuat laporan tentang perhitungan dan ataupembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajakdan atau harta dan kewajiban di dalam Surat PemberitahuanTahunan (SPT) PPh.

SPT untuk Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) ada 3jenis; yaitu bentuk formulir 1770 SS, bentuk formulir 1770 Sdan bentuk fommulir 1770. Setiap WP OP harus mengisi salahsatu dari ketiga bentuk SPT tersebut dan harus tahu manafonmulir yang akan dipakai.

Formulir 1770 diperuntukkan bagi WP yang mempuyaipenghasilan: a. Dari usaha/pekeriaan bebas yang menyeleng-garakan pembukuaan atau norma penghitungan PenghasilanNeto. b. Dari satu atau lebih pemberi kerja. c. Penghasilanlain. Sedangkan Formulir 1770 S diperuntukkan bagi WP yangmempunyai penghasilan: a. Dari satu atau lebih pemberi kerja.b. Dari dalam negeri lainnya; dan atau c. Yang dikenakanpajak Penghasilan final/dan atau bersifat final penghasilanlain.

Sedangkan fomulir 1770 SS untuk Tahun Pajak 2013,Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan format baru untukSPT Tahunan PPh Orang Pribadi Sangat Sederhana ataubiasa disingkat 1770 SS. Jika tahun sebelumnya untuk melaporSPT 1770 SS tinggal mengisi jumlah harta dan kewajiban saja,maka sekaraag mendapat tambahan kolom isian baru.Perubahan format SPT 1770 SS ini diatur dalam PeraturanDirien Pajak Nomor: PER-26/PJ/2013 tentang Perubahan atasPeraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-34/PJ/2010tentang Bentuk Formulir Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib PajakBadan Beserta Petunjuk Pengisiannya.

Berdasarkan PER-26/PJ/20l3, formulir 1770 SS ditujukanbagi wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilanselain dari usaha dan/atau pekerjaan bebas dengan jumlahpenghasilan bruto tidak lebih dari Rp. 60.000,000,00 setahun.

Dengan ketentuan ini, yang menggunakan 1770 SS tidakhanya orang pribadi vang berpenghasilan dari pekerjaan saja.Bahkan kalaupun berpenghasilan dari pekerjaan, tidak di-batasi dari satu pemberi kerja saja. Asalkan penghasilannyabukan dari usaha atau pekerjaan bebas dan jumlah pengha-silan brutonya lebih dari Rp. 60 juta, maka dia dapat menggu-nakan 1770 SS.

Jadi cakupan pengguna 1770 SS akan bertambah. Or-ang pribadi yang memiliki lebih dari satu pemberi kerja yang

dulunya menggunakan 1770 SS, asalkan jumlah penghasilanbrutonya tidak lebih dari 60 juta. Orang Pribadi pekerja yangmemiliki penghasilan lain yaag dulu harus menggunakan 1770S, kini dapat menggunakan 1770 SS. Pekerja lepas ataupegawai tidak tetap yang dulunya tidak dapat menggunakan1770 SS karena terbentur pada tidak adanya bukti potong1721 A1, kini dapat menggunakan 1770 SS yang lebih se-derhana.

Konsekuensi dari diperluasnya cakupan pengguna 1770SS adalah, bahwa dengan penggunaan 1770 SS memung-kinkan munculnya status kurang bayar (KB) atau lebih bayar(LB), bukan hanya nihil. Jika WP OP menerima penghasilanhanya dari satu pemberi kerja, WP tinggal memasukkan poin-poin yang ada di bukti potong 1770 A1 atau 1721 A2. Hal inimengakibatkan SPT menjadi nihil. Tetapi jika WP OP menerimapenghasilan dari lebih satu pemberi kerja atau menerimapenghasilan selain dari pekeriaan yang bersifat tidak finalmisalnya royalti, sewa, bunga dan sebagainya, maka PPh-nya harus dihitung ulang dan kemungkinan SPT-nya bisakurang bayar atau lebih bayar.

Jadi walaupun sangat sederhana, formulir 1770 SS inidapat mengakibatkan kewajiban membayar PPh Pasal 29 dandapat juga menjadi sarana untuk meminta pengembaliankelebihan pembayaran pajak kalau ternyata SPT-nya me-nyatakan lebih bayar. Formulir SPT 1770 SS dinyatakan mulaiberlaku untuk pengisian SPT tahunan PPh Tahun pajak 2013.

PENYAMPAIAN SPT SECARA ONLINELaporan atau penyampaian SPT, kini dapat dilakukan

secara online yang diistilahkan dengan e-Filing. Yangdimaksud dengan e-Filing adalah suatu cara penyampaianSPT Tahunan PPh secara elektronik yang dilakukan secaraonline dan rest time melalui Internet Pajak (http://efiling.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Appli-cation Service Provider (ASP).

Hanya saja, bagi Wajib Pajak yaag menyampaikan SPTTahunan PPh secara e-Filing melalui Website DirektoratJenderal Pajak (www.pajak.go.id) mereka harus memiliki Elec-tronic Filing Identification Number (e-FIN). Yang dimaksuddengan e-FIN, adalah nomor identitas yang diterbitkan olehKantor Pelayanan Pajak kepada Wajib Pajak yang telahmengajukan permohonan untuk menyampaikan SPT TahuaanPPh secara e-Filing.

Lantas bagaimana cara mengajukan permohonan untukmemperoleh e-FIN tersebut? Caranya sangat mudah, yaknipermohonan untuk memperoleh e-FIN dapat disampaikansecara Online melalui website Direktorat Jenderal Pajak (http:/

PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPhBISA SECARA ONLINE*)

Oleh Sugianto, S.Sos, MPdI(Kasubbabg Renkeu pada Kanwil Kemenag Prov. Jatim)

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM32

Page 33: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

33MPA 331 / April 2014

/efiling.pajak.go.id). Atau bisa juga langsung datang ke Kan-tor Pelayanan Pajak terdekat dengan menggunakan formulirpermohonan memperoleh e-FIN, dengan ketentuan: a. WajibPajak harus menunjukkan asli kartu identitas diri Wajib Pajak.b. Dalam hal permohonan disampaikan oleh kuasa WajibPajak, harus menunjukkan asli kartu identitas diri kuasa WajibPajak dan menyampaikan surat kuasa bermaterai serta foto-kopi identitas diri Wajib Pajak.

Sedangkan mengenai jangka waktunya, Kantor Pela-yanan Pajak harus menerbitkan e-FIN paling lama tiga harikeria sejak permohonan diterima dengan lengkap dan benar,dalam hal permohonan disampaikan secara online melaluiwebsite Direktorat Jenderal Pajak (http://efiling.pajak.go.id).Atau dalam jangka waktu satu hari kerja sejak permohonanditerima dengan lengkap dan bemar, dalam hal permohonandisampaikan secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak.

Setelah pembuatan e-FIN selesai, maka e-FIN tersebutakan disampaikan kepada WajibPajak dan kuasanya dengandikirim melalui pos, perusahaanjasa ekspedisi, atau jasa kurirdengan bukti pengiriman surat kealamat Wajib Pajak yang tercan-tum pada Master File NasionalDirektorat Jenderal Pajak, dalamhal permohonan e-FIN disampai-kan secara online melalui websiteDirektorat Jenderal Pajak (http://efiling.pajak.go.id). Tapi dalam halpermohonan e-FIN disampaikansecara langsung ke Kantor Pela-yanan Pajak, maka e-FIN akandisampaikan secara langsung.

Para Wajib Pajak yang sudahmendapatkan e-FIN, mereka harusmendaftarkan diri paling lama 30(tiga puluh) hari kalender sejakditerbitnya e-FIN. Mengenai pen-daftaran tersebut dilakukan mela-lui website Direktorat Jenderal Pa-jak (http://efiling.pajak.go.id)dengan mencantumkan: a. Alamatsurat elektronik (e-mail address).b. Nomor telepon seluler (hand-phone).

Apabila Wajib Pajak yangsudah mendapatkan e-FIN tetapitidak mendaftarkan diri sebagaiWajib Pajak e-Filing sampai batas waktu yang ditentukanatau e-FIN hilang sebelum WP mendaftarkan diri sebagaiWP e-Filing namun masih ingin menyampaikan SPT secarae-Filing, maka mereka dapat melakukan pengajuan kembalipermohonan e-FIN secara online melalui website DirektoratJenderal Pajak (http://efiling.pajak.go.id) atau secaralangsung ke Kantor Pelayanan Pajak.

Lantas apa saja yang harus dilakukan oleh Wajib Pajaksetelah terdaftar sebagai Wajib Pajak e-Filing? Pertama, WajibPajak yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak e-Filing melaluiwebsite Direktorat Jenderal Pajak (http://efiling.pajak.go.id)dapat menyampaikan SPT Tahunan PPh dengan cara mengisi

e-SPT dengan benar, lengkap dan jelas. Wajib Pajak wajibmenyampaikan keterangan dan atau dokumen lain terkait SPTTahunan PPh yang tidak dapat disampaikan secara e-Filingmelalui website Direktorat Jenderal Pajak (http://efiling.pajak.go.id) ke Kantor Pelayanan Pajak tempat WajibPajak terdaftar apabila diminta oleh Kantor Pelayanan Pajakdalam rangka memenuhi kewajiban perpajakan.

Kedua, Wajib Pajak yang telah mengisi e-SPT memintakode verifikasi pada website Direktorat Jenderal Pajak (http://efiling.pajak.go.id). Ketiga, SPT Tahunan PPh dibubuhi tandatangan elektronik atau tanda tangan digital dengan caramemasukkan kode verifikasi yang didapat dari DirektoratJenderal Pajak. Keempat, dalam hal SPT Tahunan PPh me-nunjukkan status kurang bayar, Nomor Transaksi PcnerimaanNegara (NTPN) atas pembayaran PPh pasal 29 harus diisikanpada e-SPT sebagai bukti pembayaran yang telah divalidasi.

Kelima, wajib pajak mendapatkan notifikasi setiap pe-

nyampaian SPT Tahunan PPh secara e-Filing melalui websiteDirektorat Jenderal Pajak (http://efiling.pajak.gojd). Dan yangkeenam, dalam hal e-SPT dinyatakan lengkap oleh DirektoratJenderai Pajak. kepada Wajib Pajak diberikan Bukti PenerimaanElektronik sebagai tanda terima penyampaian SP Tahunan.

Barangkali timbul pertanyaan apa yang dimaksuddengan e-SPT? Yang dimaksud dengan e-SPT, adalah aplikasipengolah data Wajib Pajak untuk mengisi SPT. Sedangkan e-Filing adalah cara penyampaian SPT secara online dan realtime.

*) Tulisan ini disarikan dari jurnal Kanwil DJPJawa Timur.

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM33

Page 34: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

34 MPA 331 / April 2014

Tiap pagi lelaki kecil itu turun ke sawah-ladang, bekerjakeras membantu orangtuanya. Hari-hari memang harus di-laluinya dengan perjuangan yang berat. Menjelang siang,dirinya harus pula mempersiapkan diri untuk bertandang kesekolah. Maklum saja, putra sulung dari 11 bersaudara initerlahir dari keluarga yang serba pas-pasan. Semuanya serba“minimalis”.

Lelaki kecil itu bernama Mahfudh Shodar, yang terlahirdari pasangan H. Nurfatikh dan Hj. Munafisah. Kondisi ke-luarga yang tak berkucukupan itulah, yang membuat dirinyamenghunjamkan tekad dalam hatinya; bahwa kelak dia harussanggup mengubah keadaan dengan memerangi kebodohan,kesengsaraan dan kemiskinan.

Setelah merampungkan jenjang pendidikan MadrasahTsanawiyah dan Aliyah di Tuban, dia merantau ke kota dinginMalang. Di tahun 1982 itu, pria kelahiran Tuban 30 Januari1962 ini tercatat sebagai mahasiswa jurusan MatematikaFakultas Tadris IAIN Malang. Namun demikian, beban hidupbukannya makin ringan.Sebab dia harus mencaribiaya sendiri. Maka sejaksemester 2 dirinya sudahmemberikan bimbinganbelajar dan les privat –yang dilakukan selepaskesibukan kuliah.

Alasan kuat untukmemilih jurusan Mate-matika, karena dia merasawaktu itu belum ada gurumatematika yang mengertijuga ilmu agama. Itulahpasalnya, meski di madra-sah tak punya prestasigemilang di bidang ma-tematika, dia tetap ber-sikukuh untuk memilihjurusan matematika.

Nyatanya, pilihan itusangat tepat sekali. Ter-bukti, pada tahun 1987ayah tiga anak ini diterimasebagai guru PNS dan di-tempatkan di MAN 2 Ma-lang (sekarang MAN Ba-tu) menjadi guru matema-tika. “Kan menarik, tahumatematika dan juga me-mahami agama,” katanyadengan senyum dikulum.“Kalau sekarang kan mo-del pembelajarannya ter-integrasi antar satu bi-dang studi dengan bidang

studi yang lain,” tukasnya.Mahfudh Shodar dikenal sebagai guru matematika yang

kreatif. Pada saat alat peraga masih sangat minim – dan bah-kan tidak ada untuk bidang studi matematika, maka dicip-takanlah sebuah permaian seperti kartu domino. Setiap kartuditulisi dengan sudut-sudut istimewa untuk ilmu trigono-metri; ada sin, cos, cotangen, 30æ%, 45æ% dan seterusnya.“Dengan game ringan semacam itu, nyatanya para siswa-siswi jadi sangat menyukai matematika. Mereka tak lagimenjauhi matematika yang selama ini dianggapnya sebagaimomok,” tuturnya. “Saya sangat terkesan. Saya merasa puasdengan yang saya lakukan itu,” tambahnya penuh syukur.

Tak salah jika pada tahun 2001 dirinya diangkat menjadiKepala MTsN Hardjokuncaran. Setelah dilakoninya selamadua tahun, lalu diserahi untuk menjadi Kepala MTsN Lawanghingga akhir 2004. Sejak tahun inilah, Mahfudh Shodar mulaimerasakan aroma birokrasi. Sebab dia dipromosikan menjadiKepala Seksi Mapenda di kabupaten Malang hingga tahun

2007. “Karena suasana-nya sama sekali berbedadengan di sekolah, awal-nya saya sempat kerepot-an juga untuk menyesuai-kan diri,” kisahnya sambilmelepas tawa lirih.

Karir suami Nurul Is-tiqomah inipun terus me-nanjak. Sebab pada tahun2008 s/d 2009 dipercayauntuk menjadi KepalaKantor Kementerian Aga-ma kabupaten Trengga-lek. Lantas diamanahi se-bagai Kepala Kankeme-nag kabupaten Tulung-agung hingga tahun 2011.Dan di tahun inilah, diakembali ke kabupten Ma-lang menjadi Kepala Kan-tor Kementerian Agamakabupaten Malang.

Pada bulan Juni 2012,dirinya dipromosikanmenjadi Kepala BidangMapenda pada KanwilKementerian Agama Pro-vinsi Jawa Timur. Dan te-pat pada tanggal 21 Pe-bruari 20014, resmi dilantiksebagai Kepala KantorWilayah KementerianAgama Provinsi JawaTimur. “Saya betul-betulterkejut saat mendengar

Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag

Pohon yang Besar Ditopang Akar yang Kuat

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM34

Page 35: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

35MPA 331 / April 2014

kabar tersebut. Bahkan saya sempat menangis,” tuturnyaserius.

Baginya, beban amanah itu terlalu berat sekali. Dandirinya merasa belum waktunya untuk menanggung bebanseberat itu. Istri tercintanya, Nurul Istiqomah, juga sangatterkejut saat diberitahu kabar tersebut. Sebab dirinya merasakalau suaminya belum waktunya berada di maqam itu. “Jadi,waktu itu kami sangat kaget sekali. Kami sama sekali takmenyangka. Sebab kami dapat mengukur kemampuan kami,”paparnya bersahaja.

Namun roda takdir kerap berjalan ke arah yang serbatak terduga. Kepastian takdirNya itulah, yang membuat ayahAmirun Najih, Ahmad Mirza Abdirrahman dan WildanAkhsanul Iman ini harus sanggup mengemban amanah ter-sebut. “Semua saya serahkan kepadaNya jua. Dengan bis-millah, saya memohon bimbingan Allah yang Maha Kuasaagar senantiasa memberi petunjuk,” ucapnya datar.

Selain itu, dirinya juga mengharap bimbingan bapak-bapak yang lebih dulu mengemban amanah Kakanwil. Apalagiuntuk mengemban amanah tersebut kini semakin berat.“Tentu saja saya tak bisa melupakan untuk meminta nasihatdari orangtua yang selama ini senantiasa berdoa dan mem-berikan motivasi kepada saya,” imbuhnya.

Dalam memegang amanah itu, Mahfudh Shodar merunutsebuah adagium: almuhafadhatu ‘alal qadimis shalih walakhdzu bil jadidil aslah; yakni memelihara dan mengambil

yang baik dari yang sudah ada, sambil menyerap hal-halbaru yang lebih baik. “Jadi.. saya akan meneruskan hal-halbaik yang telah dilakukan para pendahulu saya, serta mencarilangkah-langkah baru yang baik sesuai dengan kondisi dansituasi yang baru,” terangnya.

Sebuah organisasi yang dipimpinnya, dimisalkan bagaisebuah pohon besar. Agar pohon tersebut dapat tumbuhlebih besar, sehat dan kuat, tentu harus ditopang oleh akar-akar yang kuat pula. “Oleh karenanya, saya meminta du-kungan kepada semua pihak agar dapat memimpin Kemen-terian Agama Provinsi Jawa Timur ini bisa menjadi lebih baiklagi,” katanya bernada harap.

Untuk itulah, dirinya berharap pula agar seluruh jajaranKementerian Agama Provinsi Jawa Timur dapat bekerjadengan menitikberatkan pada kebersamaan. Setiap pegawaihendaknya bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing. “Jadi.. tak usah mengurusi yang bukan urusannya,agar tak terjadi benturan yang tak kita inginkan bersama,”pintanya. “Saya yakin, dengan tak menoleh kesana-ke sini,kita akan bisa mencapai visi misi secara bersama-sama,”tegasnya.

Selain itu, mengingat tahun 2014 merupakan tahun poli-tik, dirinya menghimbau agar seluruh jajaran benar-benarmenjaga kenetralan PNS di tengah hiruk-pikuknya duniaperpolitikan yang ada. “Kita harus turut mensukseskan Pemiludengan tetap menjaga kenetralan PNS. Jangan sampai karenaikut-ikutan lantas terjebak sehingga merugikan diri sendiri,”pungkasnya mengingatkan. Anni

Bersama keluarga tercinta

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM35

Page 36: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

36 MPA 331 / April 2014

Dalam mengembangkan kurikulumpendidikan, tidak terlepas dari landasanatau prinsip dasarnya. Salah satu prin-sip atau landasan yang digunakan ada-lah landasan filosofis, termasuk dalammengembangkan Kurikulum 2013 (K-13). Selama ini, penyampaian konsepdan implementasi K-13 hanya seputarpada pertanyaan mengapa kurikulumharus berubah, bagaimana rasionalisasiadanya K-13, apa saja empat elemen pe-rubahan, bagaimana mengintagrasikanempat Kompetensi Inti (KI) dalampembelajaran (RPP), dan sebagainya,sementara landasan pemikiran terutamalandasan filosofi kurang banyak menda-pat perhatian. Padahal sebagaimanadijelaskan dalam Permendikbud No. 67-71Tahun 2013 tentang Kerangka Dasardan Struktur Kurikulum SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK dan Permenag912 Tahun 2013 tentang KurikulumMadrasah Mapel PAI dan Bahasa Arabdikatakan bahwa landasan filosofis da-lam pengembangan kurikulum menen-tukan kualitas peserta didik yang akandicapai, sumber dan isi dari kurikulum,proses pembelajaran, posisi pesertadidik, penilaian hasil belajar, hubunganpeserta didik dengan masyarakat danlingkungan alam di sekitarnya. Padalandasan filosofis keempat pada per-aturan itu dijelaskan:

“Pendidikan untuk membangunkehidupan masa kini dan masa depanyang lebih baik dari masa lalu denganberbagai kemampuan intelektual, ke-mampuan berkomunikasi, sikap sosial,

kepedulian, dan berpartisipasi untukmembangun kehidupan masyarakat danbangsa yang lebih baik (experimental-ism and social reconstructivism)”.

Berangkat dari landasan ini, modelkurikulum yang dikembangkan dalamKurikulum 2013 mengarah pada ModelKurikulum Rekonstruksi Sosial. Para-digma lama, sebagaimana ditulisOemarHamalik (2013) berpandangan bahwakurikulum diartikan sebagai sejumlahmata pelajaran yang harus ditempuholeh murid untuk memeroleh ijazah. Na-mun dalam pandangan modern, seba-gaimana pendapat Saylor dan Alexan-der dalam Hamdani Hamid (2012) dika-takan sebagai ‘the total effort of theschool situation’, artinya keseluruhanusaha yang yang dilakukan oleh lemba-ga pendidikan atau sekolah untuk men-capai tujuan yang telah ditetapkan. Se-cara operasional dijelaskan oleh S.Nasution (2012) bahwa kurikulum di-pandang sebagai suatu rencana yangdisusun untuk melancarkan proses be-lajar mengajar di bawah bimbingan dantanggungjawab sekolah atau lembagapendidikan beserta staf pengajarnya.Nasution menambahkan, asas filosofisyang dimaksud dalam hal ini tidak lainfalsafah bangsa, yang dalam konteksIndonesia berarti Pancasila.

Mengapa Kurikulum Rekons-truksi Sosial?

Pendidikan mempunyai perananpenting dalam setiap aspek kehidupanmanusia. Nana Syaodih (2013) berpen-dapat bahwa pendidikan”menentukan”

model manusia yang akan dihasilkan-nya. Di sinilah pentingnya memerhati-kan landasan filosofi dalam mengem-bangkan kurikulum, karena kurikulumsebagai‘dapur’ dalam pendidikan yang‘meramu menu’ untuk disajikan kepadapeserta didik. Hendak dibawa kemanaarah pendidikan atau dalam arti sempitpeserta didik dalam pembelajaran,tergantung pada kurikulumnya.

Jika pada satu sisi Pancasila seba-gai falsafah bangsa menjadi landasanfilosofi sekaligus arah pendidikan di In-donesia, sementara di sisi lain nilai-nilailuhur Pancasila semakin memudar padadiri bangsaseperti nilai ketuhanan (silapertama), nilai keadilan dan keberadab-an dalam kemanusian (sila kedua), nilaipersatuan (sila ketiga), nilai demokrasi(sila keempat) dan nilai keadilan sosial(sila kelima) yang banyak tercederaioleh nafsu dan keserakahan seperti ma-raknya tindak kekerasan dan kesusila-an, kasus korupsi yang makin merebak,kejahatan sosial, ekonomi, dan politikyang merajalela,maka pengembangankurikulum pendidikan yang mengarahpada upaya mengembalikan jati diribangsa yang pancasilais, agaknya mo-del kurikulum rekonstruksi sosial men-jadi pilihanyang tepat. Sebab, kurikulumrekonstruksi sosial menurut Hamalik(2012) sangat memerhatikan hubungankurikulum dengan sosial dan perkem-bangan politik-ekonomi. Kurikulumrekonstruksi sosial akan menjawab per-soalan bangsa. Secara spesifik, menurutNana Syaodih (2013) lebih memusatkan

Menggali Landasan FilosofiKurikulum 2013:Telaah Model KurikulumRekonstruksi Sosial dalam K-13

Oleh: Sholehuddin *)

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM36

Page 37: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

37MPA 331 / April 2014

perhatian pada problema-problemayang dihadapi dalam masyarakat. Me-nurutnya model kurikulum ini bersumberdari aliran pendidikan interaksional.Dalam pandangan mereka, pendidikanbukan upaya sendiri, melainkan kegiat-an bersama, interaksi, kerja sama meme-cahkan berbagaipersoalan yang diha-dapi bangsa menuju pembentukan ma-syarakat yang lebih baik. Untuk itu ke-terlibatan orang tua dan masyarakatdalam pembelajaran menjadi indikatoratas percepatan kurikulum rekonstruksisosial.

Bagaimana Implementasinya?Agar dalam penerapanmodel kuri-

kulum rekonstruksi sosial bisa lebih ter-arah, penulis menggunakan desainyang dikembangkan oleh Syaodih(2013), yaitu:

a. Asumsi. Tujuan utama kuriku-lum rekonstruksi sosial adalah meng-hadapkan para siswa pada tantangan,ancaman, hambatan-hambatan ataugangguan yang dihadapi manusia (teorikonflik). Intinya adalah bagaimana pe-serta didik dihadapkan pada persoalanriil yang berkembang dimsyarakat. Mi-salnya masalah Hak Asasi Manusia(HAM) terutama yang dialami oleh ka-um minoritas, persoalan keyakinanyang muncul di masyarakat dan per-soalan nasib kaum tertindas mendapat-kan perhatian khusus pada kurikulumrekonstruksi sosial.

b. Masalah-masalah sosial yangmendesak. Kegiatan belajar dihadapkanpada masalah-masalah sosial yang men-desak. Kajian dipusatkan pada perta-nyaan: Pertama. Dapatkah kehidupansekarang memberikan kekuatan dalammenghadapai gangguan integritas ke-manusiaan? Kedua. Dapatkah antar-te-tangga belajar bersama bekerjasama da-lam memecahkan masalah merekamasing-masing? Ketiga. Dapatkah tataekonomi dan politik dibangun kembaliagar setiap orang dapat memanfaatkanSumber Daya Alam (SDA) dan SumberDaya Manusia (SDM) yang seadilmungkin?. Semuanya harus tercermindalam materi pembelajaran kurikulumrekonstruksi sosial.

c. Pola-pola Organisasi. Padatingkat sekolah menengah pola organi-sasi disusun seperti sebuah roda. Ditengah-tengahnya sebagai poros dipilihsesuatu masalah menjadi tema utamadan dibahas secara pleno. Dari temadijabarkan sejumlah topik yang dibahas

melalui diskusi kelompok, latihan, kun-jungan, dan sebagainya. Topik-topiktersebut merupakan jari-jari yang salingterhubung. (lihat gambar grafis)

Dalam kurikulum rekonstruksisosial, menurut Hamalik (2013) guruberperan menghubungkan tujuan pe-serta didik dengan manfaat lokal, na-sional, dan internasional. Di sini penem-patan muatan lokal harus benar-benarsesuai kebutuhan dan mencerminkankeunggulan lokal. Para peserta didikdiharapkan dapat menggunakan minat-nya dalam menemukan jawaban ataupermasalahan sosial yang dibahas dikelas. Inilah yang kemudian mengarah-kan Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning). Pesertadidik ditekankan dapat mengambilkesimpulan atas apa yang dipelajarimelalui kerjasama dan penyelidikanyang dilakukan.Jika kita merujuk padabangunan Pierce mengenai belief, in-quiry, dan meaninglalu didukung de-ngan konsep rekonstruksi epistemologiAl-Jabiri seperti dikutip Arfan (2012)mengenai metodologi bayani (pen-jelasan), burhani (penyelidikan), dan‘irfani(pengetahuan langsung dari Al-lah), maka pendekatan kedua tokoh tadilayak disandingkan. Seperti diketahui,dalam pembelajaran Kuriulum 2013,pendekatan ilmiah (saintifik) menjadi

langkah inti seperti obeservasi, tanyajawab, ekplorasi/eksperimen, asosiasi,dan komunikasi. Itu artinya sejalandengan apa yang diidealisasikan olehpara filosof modern. Dengan demikiansebagaimana ditulis Abdul Mujib danJusuf Mudzakkir (2006) dari proses be-lajarnya selain menghasilkan perubahansecara relatif dalam perilaku, yaknidalam berpikir, merasa, dan melakukan,pendidikan yang dihasilkan dari prosesbelajar yang diramu dalam kurikulumrekonstruksi sosial diharapkan dapatmengubah masyarakat, sehingga seko-lah/madrasah layak dianggap sebagaiagent of change. Ini pula yang menjadiharapan atau maksud dari lahirnya Ku-

rikulum 2013, yakni dalam rangka me-ngembangkan potensi peserta didikyang memiliki kemampuan dalam ber-pikir reflektif bagi penyelesaian masa-lah sosial di masyarakat, dan untukmembangun kehidupan masyarakatyang demokratis yang lebih baik.

Semoga.

*) Sholehuddin, M.Pd.I adalahWidyaiswara Madya Balai Diklat

Keagamaan Surabaya,sedang melaksanakan tugasbelajar pada program doktor

Universitas Islam NegeriSunan Ampel Surabaya.

GAMBAR GRAFIS

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM37

Page 38: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

38 MPA 331 / April 2014

Bulan April 2014 ini, negara kitapunya dua gawe nasional besar. Di sam-ping menyelenggarakan pemilu leges-latif, pemerintah juga punya gawe na-sional lain, yaitu secara beruntun meng-gelar ujian nasional (UN) untuk SMA/SMK/MA/SMALB pada tanggal 14 –16 April 2014 dan UN SMP/MTs/SMPLB pada tanggal 5 – 8 Mei 2014.Meskipun dua gawe besar ini berbedatujuan, tapi memiliki skala yang sama,yaitu menjangkau seluruh wilayah In-donesia. Dua hajat besar ini juga mem-butuhkan persiapan yang lama dan ha-rus “sistemik”, terutama penyelengga-raan UN. Fakta penyelenggaraan UNtahun 2013 kemarin yang masih “am-buradul” merupakan pil pahit yang tidakperlu terulang kembali. Maka tahun ini,pemerintah bertekad untuk menyeleng-garakan UN secara baik dan tepat waktu.

Saya tidak akan membahas tentangbagaimana teknis penyelenggaraan UNyang ideal. Tapi saya lebih tertarik me-nyorot tentang bagaimana persiapansiswa, termasuk sekolah ketika memper-siapkan siswanya menghadapi UN?Ketertarikan saya terhadap fenomenapersiapan menjelang UN ini munculkarena adanya tradisi yang saya anggap“irasional” sering dilakukan siswa/se-kolah ketika menghadapi UN. Di anta-ranya adalah ritual ziarah ke makam ke-ramat, ritual cuci kaki ibu (kadang adajuga air bekas cuci kaki ibu tadi sedikitdiminum), memantrai/menjampi-jampialat tulis yang akan dipakai untuk menu-lis di lembar jawab komputer (LJK) UN,pergi ke dukun minta azimat, dan kadangyang paling ekstrem menyepi di tempatkeramat.

Dari fakta tersebut, tentunya kitamenemukan hal yang kontraproduktifdari tujuan penyelenggaraan UN. Peme-rintah menggelar UN dengan tujuan me-ningkatkan kualitas pendidikan, seperti

supaya siswa/sekolah berpacu mening-katkan kualitas pembelajaran dan pe-nguasaan materi pelajarannya__ tapiyang terjadi justru maraknya “klenik”.Belum lagi masih ditemukannya bo-coran kunci UN di mana-mana. Usahamenghambat dampak bocoran kunci UNdengan memodel soal UN dengan 20variasi soal tampaknya masih ada “ce-lah”. Di beberapa sekolah pinggiran,termasuk di daerah terpencil juga masihditemukan soal UN yang dikerjakangurunya, kemudian kuncinya dibagikanpada muridnya. Bahkan ada kepala seko-lah yang tertangkap basah menyembu-nyikan naskah soal UN, ketika penge-pakan jatah naskah soal UN di kantorpolisi.

Kejadian-kejadian tersebut me-rupakan fakta bahwa masih banyak sis-wa/sekolah yang “belum” jujur dalammenyiapkan diri menghadapi UN. DataBSNP yang membagi wilayah putih,abu-abu, dan hitam sekolah/daerah pe-nyelenggara UN adalah bukti temuantersebut. Secara mengagetkan banyakditemukan data korelasi antara jarak se-kolah dengan pusat kota dengan tinggi-nya nilai UN, yaitu semakin jauh lokasisekolah dengan pusat kota (ketatnyamonitoring), maka semakin tinggi rata-rata nilai UN-nya. Bahkan ada indikasipemerintah daerah/pemda tertentu me-lakukan kecurangan penyelenggaraanUN secara ber-jama’ah dengan targetseluruh siswa satu daerahnya bisa lulus100% dan nilainya tinggi. Tentu sajamasih banyak pemda dan sekolah yangmasih “mengedepankan” kejujurandalam menghadapi UN, dan mestinyaharus demikian.

Jika kita ingin negeri ini dipimpinoleh kader-kader yang jujur dan amanahtentunya mulai dini mereka harus kitasiapkan menjadi pribadi-pribadi yangjujur, termasuk dalam menghadapi UN.

Ada beberapa strategi/program yangdapat dilakukan oleh sekolah atau ma-drasah untuk sukses menghadapi UNsecara jujur dan elegan, di antaranyaadalah: Pertama. Melakukan bedahstandar kompetensi lulusan (SKL)bidang studi UN. Bedah SKL diperlukanuntuk mengevaluasi soal-soal UN se-belumnya dan memprediksi soal-soalUN yang akan datang. Dalam bedahSKL dilakukan rekapitulasi jumlah soalyang keluar per-indikator tiap SKL danmodel variasi soal tiap bidang studi UNdari tahun ke tahun. Dari hasil analisarekapitulasi dan model variasi soal itukemudian dilakukan prediksi soal be-berapa paket, tentu saja dilengkapi de-ngan kisi-kisi, kunci, dan pembahasan-nya. Hasil prediksi soal ini yang akandigunakan sebagai bahan soal try out.

Kedua. Mengadakan jam tambah-an bimbingan belajar (Bimbel) untukbidang studi UN, khususnya untuk sis-wa kelas XII. Program tambahan jambelajar untuk bidang studi UN ini sangatrasional karena soal UN bahannya mulaidari kelas X sampai kelas XII dan soalUN mempunyai karakteristik yang sedikitberbeda karena memang bukan dibuatoleh guru di sekolah/madrasah kita sen-diri. Program bimbel di sekolah/madrasahsangat dibutuhkan sebagai bekal tam-bahan materi dan penyelesaian soal pa-da siswa dalam menghadapi UN.

Ketiga. Try Out UN. Segala sesu-atu, terutama ujian butuh latihan untukmenghadapinya. try out UN diperlukanuntuk melatih siswa untuk “warmingup” atau pemanasan menjelang UN. Ha-sil beberapa kali try out juga bisa di-jadikan indikator monitoring kemam-puan siswa. Suatu saat perlu juga dicip-takan kondisi pelaksanaan try out se-olah pada saat UN sebenarnya, mulairuangnya, penjaganya, bahkan modeldan variasi soalnya. Pelaksanaan try

Merancang Strategi SuksesUN Yang Elegan

Oleh: Mishad *)

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM38

Page 39: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

39MPA 331 / April 2014

out tidak perlu terlalu sering. Idealnyasekolah cukup tiga sampai lima kali sajamelakukannya karena siswa terkadangjuga mengikuti kegiatan try out di luarsekolah. Ada catatan penting dari ke-lanjutan try out, yaitu pembahasannya.Pembahasan soal try out diperlukansupaya siswa paham mana jawaban me-reka yang benar dan mana jawabanmereka yang salah? Pembahasaan soaljuga diperlukan untuk bekal menjawabsoal try out selanjutnya, termasuk padasaat menjawab soal UN yang se-benarnya.

Keempat. Pengadaan buku kum-pulan materi dan soal UN. UN adalahsebuah ujian yang memiliki SKL yangsudah jelas. Hanya pola dan model so-alnya yang senantiasa berkembang. Un-tuk mempersiapkan penguasaan materidan penyelesaian soal, siswa memer-lukan buku kumpulan materi dan soalUN, terutama kumpulan soal UN. Su-sunan kumpulan materi atau soal UNperlu dibuat per-SKL dengan model/variasi soal sebanyak mungkin. Materidan soal ini kemudian di drill-kan ataudibahas pada saat tambahan jam/bimbeldi sekolah dan program intensif UN.

Kelima. Program intensif UN. Pro-gram intensif UN hampir mirip denganbimbel, bedanya bimbel UN biasanyadiprogramkan sebelum atau setelah jampelajaran di sekolah sedangkan programintensif adalah program murni latihandan pembahasan soal UN dengan me-ngacu pada buku kumpulan soal UNdan pembahasan soal try out UN. Ka-rena materi pelajaran non UN sudahtuntas, maka di program intensif UNmurni hanya mempelajari materi bidangstudi yang di-UN-kan saja. Di selah-selah program intensif UN, perlu jugadiselipkan try out untuk mengetahuiperkembangan penguasaan materisiswa. Hasil try out tersebut diperlukansebagai masukan mengklasifikasikansiswa ke kelas pengayaan atau kelasremedial untuk program pondok UN.

Keenam. Program pondok UN.Program pondok UN adalah program pe-ngayaan bagi siswa yang sudah baguspenguasaan materinya dan program re-medial bagi siswa yang masih rendahpenguasaan materinya. Dinamakanpondok UN karena siswa memang ha-rus di karantina/menginap di sekolahatau belajar hingga malam hari, karenapagi sampai sorenya mereka harusmengikuti program intensif UN. Masing-

masing program dibedakan menjadi duakelas, yaitu kelas pengayaan dan kelasremedial. Di kelas pengayaan, siswayang penguasaan materinya baik dilejit-kan semaksimal mungkin nilainya. Se-dangkan di kelas remedial siswa dite-rapi kemampuannya dan diusahakanmemiliki nilai yang lebih baik/meningkatdan jangan sampai tidak lulus.

Ketujuh. Program pembinaan men-tal dan ibadah. Program pembinaanmental biasanya dilakukan dengan men-datangkan motivator (ESQ) dan terapi(hypno-therapy) untuk mempersiapkanmental/psikologis siswa. Pembinaanmental yang rutin juga bisa dilaksana-kan melalui program bimbingan kon-seling (BK) sekolah/madrasah. Sedang-kan program ibadah dapat dilakukandengan penyelenggaraan sholat dhuhaterbimbing, anjuran melanggengkansholat tahajjud, puasa senin kamis, ba-nyak bersedekah (terutama pada yatimpiatu), do’a bersama/istighotsah, danlain-lain. Bagaimanapun, program pem-binaan mental ini sangat perlu untukmengimbangi penguasaan materi (IQ)dengan kematangan spiritual (SQ)siswa.

Kedelapan. program fisik dan re-laksasi. Program fisik adalah programmenjaga kesehatan tubuh siswa. Cara-nya adalah dengan anjuran berolah ragateratur di selah-selah aktivitas belajardan rutin mengkonsumsi makanan se-hat, seperti tambahan minum susu danmadu. Sedangkan kegiatan relaksasibisa dilakukan melalui penyelenggaraanout bond. Dalam kegiatan out bondmereka diharapkan bisa melepas kepe-natan/kejenuhan pikiran selama men-jalani kegiatan belajar mengajar di se-kolah. Out bond juga diharapkan mam-pu menciptakan suasana kekeluargaanantara mereka, guru, dan orang tua. Tar-get out bond yang lebih penting lagiadalah memicu semangat mereka untuk“siap tanding” menghadapi UN.

Kesembilan. Program mohon restuguru dan orang tua. Program ini dapatdilaksanakan dengan cara mengum-pulkan siswa, guru, dan orang tua padaacara pengajian, do’a bersama, dan san-tunan anak yatim di sekolah. Acaranyabisa didesain dengan diawali dengando’a bersama (istighotsah), pengajian,dan dilanjutkan dengan santunan.Acara ditutup dengan saling bersalam-salaman antara siswa, guru, dan orangtua dengan tujuan mohon do’a restu

dan saling memaafkan. Kegiatan ini be-rangkat dari sabda Rasulullah, yaitu“Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Ra-dliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shall-allaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:“Keridloan Allah tergantung kepadakeridloan orang tua dan kemurkaanAllah tergantung kepada kemurkaanorang tua.” Riwayat Tirmidzi. Haditsshahih menurut Ibnu Hibban danHakim.”. Kalau orang tua merestui atauridho, maka hasil UN insya Allah akanbaik, tentunya baik menurut Allah SWT.

Kesepuluh. Tawakkal. Setelahmelakukan sembilan usaha tersebutsecara optimal, maka langkah penutupkita tanamkan pada siswa kita sifat “ta-wakkal”. Tawakkal dalam arti berserahdiri pada Allah SWT setelah maksimalberusaha. Tawakkal jangan sampai di-salah artikan hanya berdo’a dan ber-serah diri saja tanpa belajar. Siswa perludipahamkan tentang sukes UN itu harusseimbang antara belajar dan berdo’a-nya. Ada ungkapan yang cukup menge-na yang bisa kita tanamkan kepada sis-wa kita, yaitu “Belajar tanpa berdo’aadalah sombong, sedangkan berdo’atanpa belajar adalah malas”.

Jika sepuluh strategi ini dilakukan,maka bisa dikatakan sekolah telah mem-bekali siswanya dengan bekal yang be-nar dan elegan. Sekolah yang berdedi-kasi tentunya sangat tepat jika memben-tuk tim sukses dengan melaksanakansepuluh program ini atau bisa dimodi-fikasi menurut kondisi. Jangan sampaiada sekolah/madrasah membentuk timsukses UN untuk menyiapkan siswa-nya melakukan ritual “klenik” atau me-lakukan kegiatan kecurangan UN. Tu-juan pendidikan kita adalah membentukgenerasi yang ber-IPTEK dan ber-IMTAQ, maka jangan biarkan “ritualklenik” dan “kecurangan” UN menjalarke mana-mana. Ingat! ... Bekal pendi-dikan dan kejujuran yang kita tanamkanpada siswa sekarang akan berbuah dimasa mendatang. Negeri ini butuhkader-kader pemimpin yang jujur danadil dan mereka adalah para siswa siswisekolah/madrasah kita. Generasi pemim-pin mendatang yang jujur berangkatdari mekanisme pendidikan yang jujur,termasuk dalam mensukseskan UN. Ma-ri kita sukseskan UN dengan cara yangjujur dan elegan. Wallohua’lam.

*) Penulis Adalah Guru dan Aktifdi Komisi LITBANG P2M2 MAN 3

Malang

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM39

Page 40: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

40 MPA 331 / April 2014

Diskursus dunia pendidikan de-ngan politik sejatinya bagaikan dua sisimata uang, di mana antara satu sisi dansisi lain tidak bisa dipisahkan, salingberhubungan dan mempengaruhi. Halini sangat beralasan karena untuk mem-pengaruhi masyarakat, hingga meraihpengaruh kekuasaan-politik maka modalpendidikan (ilmu) sangat diperlukan.Sebaliknya kekuasaan-politik sejatinyajuga akan mampu mempengaruhi duniapendidikan menjadi lebih baik danberkualitas. Ini semua akan terwujudjika para pemegang kekuasaan politikdiwarnai para sosok yang berpen-didikan baik dan berkualitas.

Dengan modal pendidikan yangbaik dan berkualitas ini pula, merekayang meraih kekuasaan politik, tentuakan berpikir dan berusaha memberda-yakan berbagai sektor yang ada, diantaranya yakni sektor kependidikan,keagamaan, perekonomian, kebudaya-an, sosial, politik, kesehatan, kelautan,pertanian, perindustrian dan yanglainnya. Pemberdayaan semua sektor itutentu tidak akan terwujud secara opti-mal jika tidak didukung sumber dayamanusia (masyarakat) yang berpendi-dikan baik dan berkualitas. Di sini parapolitisi dan/penguasa yang berpendi-dikan baik dan berkualitas di negeri inibisa memainkan peran untuk mendo-rong terwujudnya dunia pendidikanyang memiliki output dan outcome yangberkualitas melalui kebijakan-kebijakanyang dibuatnya.

Berkaitan dengan diskurusus diatas, al-Qur’an sebagai kitab suci umatIslam dalam hal ini secara ekplisit danimplisit juga menjelaskan akan penting-nya modal keilmuan (pendidikan) diatas.Nabi Sulaiman As dan Yusuf Asserta Dzul Qornain misalnya cukupmenjadi bukti sejarah dan renunganumat Islam khususnya serta umat ma-

nusia pada umumnya. Para figur yangdicontohkan Allah dalam kitab suciumat Islam tersebut sejatinya mampumempengaruhi masyarakat hingga me-raih kekuasaan politik pada masa itu ka-rena memiliki modal ilmu (pendidikan)yang baik. Atas ijin Allah maka dengankekuasaan politik yang diraih SulaimanAs dan Yusuf As serta Dzul Qornain,semuanya mampu mewujudkan negeridan masyarakat yang berperadabantinggi, adil, makmur dan sejahtera.

Petunjuk kitab suci di atas sebenar-nya dapat dijadikan inspirasi dan hujjahagar umat Islam untuk tidak terus larutdalam kebekuan berfikir akibat propa-ganda kelompok yang berpikiran sem-pit, menganggap para ulama-cendikia-wan spiritualis cukup duduk dan bersilahmembawa tasbih dan mengajar ngaji/ilmukeislaman baik di berbagai surau, pe-santren dan majelis ilmu lain. Adapunurusan politik harus dijauhi karena di-anggap penuh dengan kekotoran.

Inspirasi dari kitab suci umat Is-lam tersebut nampaknya belum mampudisikapi positif secara praksis oleh se-bagian politisi umat Islam. Sehinggamuncullah stigma buruk perilaku politisidi negeri ini. Sigma buruk yang dimak-sud adalah dunia politik dianggap pe-nuh dengan kekotoran. Hal ini sangatberalasan, seperti yang dikemukakanIbnu Hajar (2009:80) bahwa temuanpenelitian Fealy menjadi dasar bagi argu-mentasi ini, menurutnya bahwa setelahPNI, NU merupakan partai yang palingbanyak dikotori skandal korupsi. Sela-ma pertengahan hingga akhir 1950-an,para pemimpin NU menghadapi berba-gai pengungkapan skandal di media,penyelidikan polisi dan proses peradil-an atas tindak pidana korupsi.

Kasus di lapangan seperti diung-kapkan Fealy dalam temuannya terda-hulu tampaknya belum menjerahkan

para praktisi politik sebagian umat Is-lam saat ini, baik yang berasal dari par-tai yang basis keagamaan atau nasio-nalis. Media cetak lokal sampai nasionalbanyak memberitakan perilaku burukmereka hingga berujung dalam rumahtahanan. Kenyataan ini tentu sangatmenciderai inspirasi yang diungkapkankitab suci al-Qur’an seperti dalam uraiandi atas.

Meminjam istilah yang digunakanImam Muhammad Abu Zahrah, penye-bab terjadinya kekotoran dunia politikitu karena para pelaku politik (politikus)dihinggapi rasa cinta kekuasaan. Pan-dangan orang-orang yang cinta kekua-saan akan selalu berhenti pada hal-halyang berhubungan dengan kekuasaan.Kelompok manusia seperti ini adalah ke-lompok yang paling berbahaya bagiumat manusia lainnya. (Abu Zahrah,1996:4).

Untuk mengembalikan dunia poli-tik agar tidak distigmakan kotor makalangkah pertama yang harus dilakukanumat Islam yakni dengan kembali ke-pada kitab suci al-Qur’an dan mencon-toh para sosok figur yang tidak menjadi-kan kekuasaan-politik sebagai tujuanutama. Nabi Sulaiman, Yusuf As, danDzul Qurnain misalnya mereka bukansebagai sosok pencita kekuasaan yangmenjadikan kekuasaan-politik sebagaitujuan akhir dan segala-galanya. Keku-asaan bagi para kekasih Allah tersebutsejatinya adalah amanat yang diberikanAllah Swt untuk dijalankan dalam rang-ka menjalankan perintah Allah mewu-judkan kehidupan masyarakat yangberperadaban tinggi, penuh keadilan,kesejahteraan dan keridhoan-Nya.

Untuk mencetak para politikusyang baik seperti yang diinspirasikankitab suci itu maka diperlukan perandunia pendidikan. Dunia pendidikanhendaknya mampu menghantarkan ma-

Pendidikandi Tengah Pusaran Politik

Oleh: Dr. H. Djoko Hartono, S.Ag, M.Ag, M.M(Dosen Politik & Etika Pendidikan di STAI Al-Khoziny dan Dosen Luar Biasa di UNESA)

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM40

Page 41: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

41MPA 331 / April 2014

syarakatnya, baik sebagai pendukungatau praktisi politik yang mampu mema-hami dan turut berperan aktif mereali-sasikan terwujudnya jagad perpolitikan-kekuasaan yang bersih dan sehat. Un-tuk itu eksistensi dunia pendidikan se-yogyanya memberikan proses pendi-dikan yang ideal dan bukan bersifatpragmatis dan materialistis ansich. De-ngan pendidikan seperti itu diharapkanmasyarakat menjadi “melek” politik.Mereka menjadi berpikir cerdas, kritisdemi mewujudkan dunia politik yangdidambakan semua pihak.

Menyikapi peran dunia pendidik-an untuk mendidik masyarakat agarmampu berpikir cerdas, kritis ini maka

pakar politik pendidikan Paulo Frieremenjelaskan bahwa pendidikan hendak-nya mampu meningkatkan tingkat ke-sadaran masyarakat hingga terwujudmasyarakat yang memiliki tingkat kesa-daran transitif kritis. Ketika masyarakattelah memiliki tingkat kesadaran inimaka mereka akan berani berpendapat,respek terhadap problem, pikiran dankepentingannya bergerak ke masa

depan, mampu berdialog tidak hanyadengan sesamanya tetapi juga denganTuhannya, serta mampu berpikir secarakomprehensip.

Adapun dunia pendidikan yangdimaksud di atas sejatinya tidak hanyapendidikan formal saja. Pendidikan in-formal dan non formal hendaknya jugaturut berperan serta. Melalui jalur pen-didikan formal, informal dan non formalini masyarakat harus dididik untukberpikir cerdas dan kritis seperti di atas.Masyarakat yang cerdas ini tentu akanmengarahkan pilihan pada sosok yangberkompeten, dan tidak cinta kekuasaansebagai wakil dan pimpinannya.

Saat ini bangsa Indonesia diha-dapkan dengan pesta demo-krasi untuk memilih paracalon legislatif dan presiden.Demi meraih kemenangan

atau kekuasaan-politik maka banyak diantara para politisi menge-luarkan “jurus mabuk”.Jurus mabuk itu akan dike-

luarkan oleh mereka yangcinta kekuasaan. Di antara ber-

bagai “jurus mabuk” yang dikeluar-kan para politisi yang cinta kekuasaanitu yakni dengan melakukan bagi-bagiuang, bingkisan, pasang gambar, pos-ter, baliho dan alat peraga lain diber-bagai pohon, tiang, di pinggir jalan rayaserta mengeluarkan berbagai janji yangkadang tidak rasional. Padahal berbagai“jurus mabuk” yang dikeluarkan parapolitisi yang cinta kekuasaan itu sejati-nya jelas melanggar aturan.

Kalau di antara mereka,sebelummenjadi anggota legislatif (wakil rakyat)atau penguasa saja sudah berani me-

langgar aturan, bagaimana kalau merekananti telah meraih dan memiliki kekua-saan-politiknya. Mereka diprediksi ten-tu akan mengotori gedung legislatif danpemerintahan yang telah dikuasainya.Modal finansial yang besar hingga ra-tusan juta bahkan milyaran rupiah tentuakan menjadi pemicupara politisi yangcinta kekuasaan untuk berpikir danmelakukan tindakan korupsi serta kerjayang tidak optimal dalam membangunnegeri ini. Merekaakan berpikir danmembuat strategi, serta melakukankonspirasi untuk merampok uang rakyatdemi mengembalikan uang modal politikyang habis dibagi-bagikan saat kampa-nye. Ini tentu akan merusak sendi-sendibernegara bagi kehidupan masyarakat.Hal ini seperti yang dikemukakan Hey-den & World Bank (1992) bahwa ko-rupsi merupakan bentuk tata kelolapemerintahan yang buruk (bad gover-nance) dan telah merusak sendi-sendibernegara bagi kehidupan masyarakatserta merupakan salah satu bentuk pa-tologi kronis dari birokrasi yang digo-longkan sebagai kejahatan kerah putih(white collar crime) yang bersifat luarbiasa (extra ordinary).

Untuk itu masyarakat harus dicer-daskan melalui berbagai jenis pendidik-an seperti di atas agar berani menolakberbagai praktek “jurus mabuk” yangdimainkan para politisi yang cinta ke-kuasaan. Pendidikan ini perlu dilakukandalam rangka sebagai pembelajaran bagimasyarakat. Ini semua juga dikandungmaksud agar masyarakat menjadi sadaruntuk turut serta menyelamatkan parapraktisi politik agar tidak masuk rumahsakit jiwa, akibat jatuh stres, kehabisanmodal harta, kepikiran mengembalikanhutang modal sedang di sisi lain merekatidak berhasil meraih kekuasan politikyang diidam-idamkan.

Selanjutnya dalam menentukanpilihannya nanti dihimbau agar masya-rakat benar-benar cerdas, selektif untukmemilih mereka yang mampu mewujud-kan inspirasi kitab suci, memiliki pendi-dikan berkualitas, berkompeten dan ti-dak cinta kekuasaan. Jika kualifikasi iniada pada para wakil rakyat dan para pe-mimpin negeri ini insya Allah merekaakan berpikir memajukan dunia pendi-dikan sebagai modal mewujudkan ma-syarakat yang adil, makmur, sejahteradan berperadaban serta diperhitungkandunia internasional. Bagaiman menurutAnda?

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:03 AM41

Page 42: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

42 MPA 331 / April 2014

Meski termasuk berada di daerahpelosok, tak menyurutkan MTsN LengkongNganjuk untuk berinovasi dan berkreasi.Setidaknya dua tahun terakhir ini, berbagaiusaha yang telah dilakukan menunjukkanhasilnya. Dulunya, MTsN yang berdomisilidi dusun Jati desa Sawahan Kecamatan Leng-kong ini hanya dijadikan pilihan alternatif.Maklum saja, Kecamatan Lengkong memangdikenal sebagai daerah abangan.Tapi lambatlaun kepercayaan dari masyarakat mulaimeningkat. Ini ditandai dengan semakinbanyaknya siswa yang mendaftar.

Salah satu inovasi MTsN Lengkongyang membanggakan, adalah produk batikLengkongnya. Sebelumnya, batik hanya di-kenalkan kepada para siswa sebagai salahsatu materi pelajaran SBK (Seni Budaya danKeterampilan). Namun melalui tangan dinginkepala MTsN Lengkong Drs. Ahmadi, M.Sy

bersama guru SBK Diah Ekowati M, S.Pd,batik disulap sebagai produk jadi. Dan se-karang inisudah dikenal sebagai batik Leng-kong. “Jadi, MTsN Lengkong adalah pengga-gas lahirnya batik Lengkong,” ungkap Ah-madi bangga.

MTsN Lengkong sebagai penggagasbatik Lengkong, karena di daerah Lengkongbelum ada batik. Ide pembuatan batik iniadalah murni dari kegiatan ekstra batikMTsN Lengkong. Batik Lengkong termasukdalam kategori batik jumput, yaitu batikyang dikerjakan dengan metode ikat celup.Kain polos diikat dengan tali atau dijahitkemudian dicelupkan ke warna. Dalam ikat-an biasanya ditaruh biji-bijian kecil, kerikilatau kelereng yang diikat erat. Untuk bagianyang tidak terkena warna, nantinya akanmenjadi motif yang diinginkan.

Motif batik Lengkong punya kekhasantersendiri. Salah satunya berupa motif buahatau daun kentang hitam yang hanya ada dikecamatan Lengkong yang mengandung an-tioksidan tinggi. “Sekarang ini, motif batikLengkong telah mencapai 40 motif,” kataalumnus pascasarjana IKAHA Jombang ini

menuturkan.Pada awalnya, gagasan untuk menjadi-

kan batik sebagai ciri khas Lengkong me-mang dirasa berat. Banyak sekali yang me-ragukan jika batik bisa dijadikan produk khasLengkong. Namun hal itu tak menyurutkanlangkah pak Ahmadi – begitu biasanyaKepala MTsN Lengkong ini dipanggil –untuk mewujudkannya. Dengan modal awaldari dana “urunan” para guru yang sudah

PNS, batik kreasi siswa-siswi dan guruMTsN Lengkong bisa terwujud. Mulai saatitu baik guru maupun para siswa telah meng-gunakan batik Lengkong sebagai baju sera-gam khas kebanggaan madrasah yang ber-motto ‘Madrasah Masa Depan BerwawasanGlobal ini’.

Melihat hasil batik Lengkong yang takkalah dengan batik lainnya, akhirnya batikini tidak hanya terbatas pada MTsN Leng-kong saja. Tapi sudah mulai menyebar uta-manya di Nganjuk, Kediri maupun Jombang.Bahkan beberapa pemesan secara langsungmenghubungi untuk segera dibuatkan. Padasetiap ada even-even bazaar yang diikuti,imej batik Lengkong sudah lekat denganMTsN Lengkong. “Jika orang berbicara ten-tang batik Lengkong, pasti mereka teringatpada MTsN Lengkong,” ujar bapak satuanak ini seraya tersenyum.

MTsN Lengkong Nganjuk

‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah

Launching batik oleh Camat LengkongStudio radio al-Azmin di frekuensi 94.7 FM siap mengudara

Kepala, Guru, Staf serta siswa MTsN Lengkong bangga menggunakan batik LengkongDrs. Ahmadi, M.Sy (Kepala MTsN Lengkong)

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 8:10 AM42

Page 43: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

43MPA 331 / April 2014

Gayungpun bersambut. Antusiasmedari masyarakat akan batik Lengkong mulaiterasa. Camat Lengkongpun mendukungpenuh. Ini dibuktikannya dengan membelibatik Lengkong untuk dijadikan seragam bagikaryawan yang ada di Kantor KecamatanLengkong. Bertepatan dengan peringatanhari kemerdekaan RI tahun 2013, orangnomor satu di Kecamatan Lengkong tersebutsecara resmi melaunching batik Lengkongsebagai produk khas daerah di halamankantor kecamatan.”Kami berkeinginan agarekstra unggulan batik ini bisa menjadiunggulan daerahNganjuk. Karena di seluruhNganjuk belum ada sekolah atau madrasahyang mengembangkan ekstra ini,” ujar suamiSiti Nur Kholifah M.Pd.I ini berharap.

Bagi MTsN Lengkong, berbicara ba-tik Lengkong tak terpaku pada sisi keuntu-ngan finansialnya saja. Tapi dengan ekstrabatik, para siswa diasah dan dibekali softskill. Sehingga seusai mengenyam pendidik-an di MTsN Lengkong, mereka telah memi-liki keterampilan dan bisa berpenghasilansendiri. Di sisi lain juga memberi kesan yangbaik ke masyarakat, bahwa MTsN Lengkongadalah madarasah yang berkualitas karenatelah memberi bekal keterampilan kepadapara siswanya.

Selain dunia batik, MTsN yang berdiritahun1995 ini juga memperkenalkan diri me-lalui websitesejak tahun 2012. Website ini

memberitakan tentang segala halyang berkaitan dengan MTsNLengkong. Baik itu kegiatan-kegiatan madrasah maupun jugatulisan para guru. Pada awalnya,keberadaan website ini juga diang-gap sesuatu yang sangat tidakmungkin untuk diwujudkan. Pasal-nya, dunia website di wilayahLengkong saat itu merupakanmimpi belaka. Namun melihat adasalah satu guru yang menyodorkankonsep untuk membuat websitedan dirasa handal untuk mena-ngani, akhirnya kepala madrasahberkeyakinan bahwa website itubisa terwujud.

Hanya butuh waktu satu ta-hun, website yang dimiliki olehMTsN Lengkong dinobatkansebagai Website Sekolah Terbaik I pada acaraKonferensi Nasional Guru Blogger diUNAIR Surabaya pada tanggal 24 Oktober2013. “Ini merupakan salah satu prestisebagi Kemenag, karena website madrasahsudah dapat mengalahkan website sekolahumum. Apalagi ini tingkatnya nasional,”tegas Eko Endri Wiyono, salah satu guruyang sekaligus admin website MTsNLengkong.

Melalui pendampinganpak Eko–begitu sapaan akrab Eko Endri Wiyono –

juga terlahir ekstra broadcasting berupa eks-tra radio, magazine dan juga jurnalistik yangkesemuanya menggunakan nama al-Azmi.Meski skalanya masih sederhana, namunkeberadaan ekstra radio yang mengudara di94.7 FM ini sangat memberikan ilmu broad-casting bagi siswa. Sebab siswa bisa langsungpraktek mengudara dan juga menjalankankontroljalannya siaran melalui tombol-tom-bol kontrol dan komputer yang ada di mejakerja. Apalagi didampingi pak Eko yangmemang berpengalaman sebagai penyiar ra-dio dan pemonitoring radio Taiwan. Melaluimedia radio yang menjangkau radius 2 kmini pula, promosi MTsN Lengkong dapatjuga tersampaikan, karena penggemar setiaal-Azmi FM sudah menantikan siarannya.

Teranyar, Pusat Informasi KonselingRemaja (PIK-R) Al-Azmi MTsN Lengkongditunjuk oleh Pemkab Nganjuk melalui Kan-tor Badan Pemberdayaan Perempuan danKeluarga Berencana Daerah Kab Nganjukuntuk mewakilidalam even lomba PIK-R/Mtingkat provinsi. Mengingat MTsN Lengkongmemang dirasa mampu mewakili dalam halpenyampaian informasi dan konsultasi bidangkesehatan reproduksi remaja. Syam, NurPara siswa membersihkan kaindan melepas ikatan seusai dicelupian ke pewarna

Eko EndriWiyono - admin Website MTsN Lengkongmenerima penghargaan dari UNAIR sebagai website

sekolah terbaik

Langkah awal adalah melukis motif pola batik pada kain Proses selanjutnya, pengikatan kain sesuai motif pola batik

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MART 2014.pmd 3/27/2014, 8:10 AM43

Page 44: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Marilah kita tidak bosan-bosan

untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT, atas segala rah-mat, nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedi-kitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita.

Nikmat yang paling utama, ialah hidayah Allah SWT berupa keimanan dan keislaman. Dengan nikmat itu, kita menjadi manusia yang berbahagia di dunia dan di akhirat. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal ibadah kita kepada-Nya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Dalam kesempatan yang baik ini

saya berwasiat, wasiat yang terutama saya tujukan kepada diri sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at

yang berbahagia, yaitu marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran 102 :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam".

Ma’asyiral Muslimin sidang jamaah jumah yang berbahagia,

Allah SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 34 :

Artinya : “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)".

Ayat tersebut memberikan tuntunan bahwa Allah SWT teramat banyak memberikan karunia nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya, sehingga karena begitu besarnya nikmat Allah itu, sampai-sampai kita tidak dapat menghitungnya satu demi satu.

Di antara sekian banyak nikmat-

44 MPA 331 / April 2014

Ilmu dan Hartabagi Seorang Mukmin

Oleh : H. Ahmad HartoyoDosen STAI al-Choziny Buduran Sidoarjo

Page 45: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Nya itu, ada yang amat digandrungi oleh sebagian manusia, yaitu nikmat harta. Dengan harta manusia merasa bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak heran mereka begitu semangat dalam mencari dan mengumpulkan harta.

Mencari harta memang merupakan suatu keniscayaan, karena setiap manusia harus berusaha mendapatkan harta. Hanya dalam mencari harta kita harus tetap dalam landasan kewajaran dan dalam batas-batas tuntunan akhlakul karimah.

Nikmat kedua yang juga amat diminati manusia, adalah karunia Allah SWT berupa ilmu. Sebab dengan ilmu akan memudahkan orang dalam mencari harta. Kenyataan yang dapat kita lihat adalah orang yang berilmu jauh lebih mudah mencari harta, dibanding dengan orang yang tidak berilmu.

Allah SWT berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 269 :

Artinya : “ Allah menganugerahkan hikmah (ilmu / kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)".

Sebenarnya ada lagi nikmat yang amat dibutuhkan manusia, yakni nikmat

kesehatan. Tetapi biasanya orang tidak sungguh-sungguh mencarinya kalau belum sakit. Padahal tanpa nikmat ini, tidak ada artinya harta berlimpah, dan tidak berguna ilmu kepintaran.

Ma’asyiral Muslimin sidang jamaah jumah yang berbahagia,

Karena itu, sungguh beruntung manusia yang memperoleh karunia Allah SWT berupa ilmu dan harta. Namun demikian perlu disadari bahwa kesemua itu merupakan cobaan dari-Nya, sehingga apabila kesemua pemberian Allah itu dipergunakan untuk melakukan kebajikan, niscaya ia akan mendapatkan keberuntungan.

Sebaliknya jika seseorang tidak hati-hati, ia pergunakan ilmu dan hartanya untuk melakukan kejelekan, durhaka dan maksiat kepada Allah SWT, aniaya terhadap diri sendiri dan sesama manusia, maka karunia Allah seperti itu justru akan menjerumuskannya ke dalam kebinasaan dan siksa neraka, na’udzubillah.

Terkait dengan karunia Allah berupa ilmu dan harta ini, Rasulullah SAW memberikan tuntunan dalam sabda beliau :

Artinya : “Seorang manusia yang dikaruniai Allah harta dan ilmu, maka ia berusaha dengan karunia itu memperkokoh taqwa kepada Tuhannya, suka menjalin hubungan silaturahim dengan sesama, dan melakukan amal yang hak (benar) karena Allah, maka hal itu adalah kedudukan yang utama". (HR Tirmidzi dari Abi Kabsyah al-Anshari)

Ma’asyiral Muslimin sidang jamaah jumah yang berbahagia,

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW memberikan tuntunan agar harta dan ilmu itu dipergunakan kepada tiga macam hal : Pertama, hendaklah dipergunakan untuk memperkokoh taqwa kepada Allah SWT.

Semakin menyadari bahwa harta dan ilmu adalah anugerah Allah, dan untuk sementara diamanatkan kepada seseorang. Karena itu anugerah tersebut harus dipergunakan dengan cara dan kepada jalan yang diridhai oleh pemberinya. Bukan malah sebaliknya, semakin kaya semakin durhaka kepada Allah SWT, atau semakin pandai tetapi makin banyak berbuat kejelekan dan mencelakakan orang, naudzu billah.

Kedua, hendaklah harta dan ilmu itu digunakan untuk senang menyambung tali silaturahim dengan sesama, jangan malah sebaliknya. Janganlah karena harta dan ilmu menjadi renggang hubungan persaudaraan, atau membuat orang menjadi meyendiri di tengah-tengah masyarakat.

Ketiga, hendaklah harta dan ilmu itu digunakan untuk melakukan amal kebajikan dan kebenaran. Melakukan hal-hal yang dapat memberikan man-faat bagi kebaikan dan kepentingan masyarakat, yang dilandasi untuk mencapai ridha Allah SWT.

Ma’asyiral Muslimin sidang jamaah jumah yang berbahagia,

Apabila tuntunan Rasulullah SAW tersebut dapat kita wujudkan, maka beliau mengatakan bahwa yang demikian itu adalah adalah kedudukan yang utama di sisi Allah SWT, dan bagi orang yang mampu melakukannya, akan mendapatkan ridha dan maghfirah-Nya.

45MPA 331 / April 2014

Page 46: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

46 MPA 331 / April 2014

Penyakit seperti ini memang jarang, namun akan mengerikan jika terjadi, bahkan sangat menakutkan, karena mematikan dalam waktu 5-10 hari; tak

ada penderitanya yang selamat. Salah satunya adalah penyakit yang dikenal mendunia dengan nama ebola, yang penyebabnya adalah virus Ebolavirus, familia Filoviridae. Akhir-akhir ini juga muncul kasus lain, yang belum terlalu jelas penyebabnya; yang jelas ada luka yang “merambat” memakan menghancurkan jaringan di kiri-kanannya.

KlinikPenyakit macam ini (flesh eating disease, penyakit

pemakan daging) yang secara umum juga disebut sebagai pembusuk jaringan (tissue necrotizing) dapat disebabkan oleh banyak kemungkinan, dari adanya infeksi sampai kerusakan karena gangguan fungsi tubuh “saja”. Yang terkenal sejak dulu adalah penyakit antrax; penyakit ini disebabkan oleh kuman Bacillus anthracis, Begitu masuk ke dalam tubuh (misalnya lewat luka), maka kuman antrax ini sangat mudah menyebar ke kiri-kanan tempat luka dengan menimbulkan nyeri dan pembengkakan karena gas pembusukan yang tertumpuk di sini. Antrax memang akan menimbulkan pembusukan jaringan karena memang sifatnya yang anaerobik disertai memproduksi gas; penyakit antraks ini adalah zoonosis, yaitu pada hakikatnya adalah penyakit hewan ternak yang kemudian dapat menyerang manusia.

Gigitan ular ataupun serangga kadang-kadang menga-kibatkan pembusukan jaringan karena sifat racun atau bisanya yang sebagai penghancur jaringan (liquifying) ataupun infeksi kuman yang terbawa; di sejumlah negara serangga seperti itu (terutama labah-labah, kala jengking) sangat ditakuti.

Kebanyakan pembusukan jaringan pada penyakit busuk jaringan ini menyerang kulit, jaringan lunak, otot ataupun bungkusnya (fascia), maupun sistem pembuluh darah dan syaraf yang ada di situ. Tidak jarang awal keadaan ini berupa infeksi “ringan” yang terabaikan, yang kemudian disertai dengan nyeri dan munculnya keadaan penderitaan yang parah, yang tidak sebanding dengan lukanya. Luka atau lecet

ini dapat juga terjadi pada ibu yang melahirkan ataupun pada tempat pemotongan tali pusat bayi yang baru lahir.

Selain itu, masuknya kuman ke dalam tubuh yang menimbulkan infeksi itu dapat berupa kulit yang lecet ataupun luka iris, tertusuk duri, terbawa oleh jarum suntik, ataupun abses (bisul) yang meluas karena ditekan-tekan. Kemudahan meluasnya infeksi kadang-kadang juga terkait dengan adanya penyakit lain (misalnya kangker usus besar), kegemukan, kelemahan daya tahan tubuh oleh karena penyakit lain (HIV/AIDS) ataupun karena penggunaan obat kortikosteroid. Penyakit yang terkenal mudah berakibat terjadinya pembusukan jaringan adalah penyakit diabetes mellitus (kencing manis) dan sakit gagal ginjal.

Ada sejumlah kuman ada yang dikenal dapat menimbulkan pembusukan jaringan, tetapi ada juga kuman-kuman yang baru akan menimbulkan pembusukan jika terdapat bersama-sama dengan kuman lain (synergistic polymicrobial). Penyebab tunggal (Monomicrobial) yang terkenal dalam tahun-tahun terakhir ini adalah kuman dalam group (kelompok) A beta-hemolytic streptococci (GABHS), Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Clostridium perfringens.

Kuman yang harus bersama (polymicrobial), dua atau lebih, untuk dapat menimbulkan pembusukan jaringan meliputi yang aerobik (suka hidup di luka terbuka, semisal Gram-positive aerobic cocci, termasuk GABHS; group B streptococci; enterococci; dan S aureus (termasuk MRSA), spesies Bacillus dan organisme Gram-negative, terutama Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, ataupun spesies Proteus), maupun yang anaerobik (suka hidup di luka tertutup, semisal spesies Clostridium, Peptostreptococcu, dan Bacteroides). Selain itu ada juga kuman-kuman yang khas keberadaannya, yaitu Vibrio vulnificus, Aeromonas hydrophila (terbawa oleh ikan, bangsa kerang, lintah), ataupun Clostridium septicum (yang terkait dengan adanya kangker usus).

Ada sejumlah orang yang rentan mengalami serangan kuman-kuman pembusuk jaringnan itu, antara lain mereka yang kurang gizi, serangan cacar air, pengguna obat-obat kortikosteroid karena penyakitnya yang lain, pengidap

Penyakit Pemakan Daging

Page 47: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

47MPA 331 / April 2014

kencing manis diabetes mellitus (tipe 1 maupun tipe 2), gagal ginjal (renal failure), dan pengidap kelainan pembuluh darah arteri (peripheral arterial disease), ataupun juga kelemahan daya tahan tubuh oleh karena penyakit lain (HIV/AIDS).

Banyak penderitanya yang kemu-dian mengalami sepsis (infeksi tubuh secara menyeluruh) dan penderita jatuh ke dalam shock (hampir pingsan), kesadaran penderita turun sangat atapun bahkan tidak sadar sama sekali.

DiagnosaWalaupun tidak selalu mudah,

diagnosa adanya pembusukan jaringan harus secepatnya dilakukan walaupun hanya mendasarkan terutama pada kea daan penderita, tanpa harus me-nunggu-nunggu hasil pemeriksaan labo ratoriumnya. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa kematian pada pen-derita pembusukan jaringan biasanya merupakan akibat dari keterlambatan diagnosa (karena dianggap “sederhana”) dan keterlambatan pengobatannya. Pemeriksaan laboratorium mikrobiologis biasanya perlu waktu “panjang”, teru-tama jika dikehendaki juga untuk me nentukan macam obat apa yang masih mempan untuk mengatasinya di samping macam kumannya itu sendiri.

Penderita di tahap awal dapat tidak menunjukkan gejala yang mencu-rigakan selain adanya demam dan kelemahan yang tak khas; mungkin saja ini disertai dengan adanya luka ataupun “sedikit” infeksi di kulitnya. Kemudiannyalah muncul erythema (kemerah-merahan) di sekitar luka yang meluas dengan cepat disertai dengan tanda-tanda pembusukan (menghitam, nyeri, maupun lepuh) yang kemu-dian memunculkan perdarahan. Pem-bu sukan ini akan disertai dengan pembuntuan pembuluh darah kecil di sekitarya; jika serat syarafnya ikut rusak,maka daerah yang semual nyeri itu menjadi hilang rasa, atau nyerinya bergeser ke sekelilingnya. Jaringan yang membusuk itu tidak jarang disertai dengan timbulnya gas yang menampakkan pembengkakan ataupun tampak pada foto ronsennya. Dari luka perdarahan itu kemudiannya akan tampak cairan kotor yang merembes terus, berwarna merah coklat (meru-pakan darah yang membusuk), ataupun hanya kekuningan (getah bening); kadang-kadang cairan itu tampak berbuih karena adanya gas yang timbul dalam pembusukan jaringn itu.

Banyak penderita yang kemudian mengalami sepsis (infeksi tubuh secara menyeluruh, parah), sampai ke keadaan shock (hampir pingsan), ataupun

lagi karena pemakaian-pemakaian yang salah itu. Obat yang digunakan untuk ini misalnya Clindamycin, Erythromycin, Gentamicin, Vancomycin, ataupun yang lebih baru lagi (baca: lebih mahal).

Untuk meningkatkan ketersediaan oksigen dalam membantu memperta-hankan “kehidupan” jaringan yang mau rusak, maka jika fasilitas tersedia juga dilakukan penggunaan hyperbaric oxygen therapy. Untuk ini penderita dimasukkan ke dalam ruangan yang bertekanan “tinggi” agar lebih memu-dahkan larutnya oksigen untuk terbawa aliran darah ke jaringan tubuh yang sakit; dengan cara ini diharapkan juga kuman yang anaerobik menjadi tak tahan hidup, dapat lebih cepat diatasi.

Yang perlu diingat dalam pegobatan penderita pembusukan jaringan ini adalah bahwa kebanyakan jaringan yang sudah mati karena proses pembusukan itu tidak dapat pulih, yang berarti penyakit ini akan menimbulkan cacat yang permanen; tidak jarang bagian tubuh yang mengalami kerusakan itu harus dibuang (misalnya dengan amputasi) sebelum keburu meluas ke jaringan sekitarnya.

Pencegahan.Dari gambaran bagaimana terja-

dinya penyakit pembusukan jaringan dan perkembangannya, mudah kita fahami bahwa penyakit ini perlu pe-nanganan sejak dini, termasuk upaya menghindarinya. Luka bagaimanapun kecilnya perlu diperhatikan, apakah ada gambaran kian memburuknya. Peluang untuk terluka harus diupayakan dengan tindakan-perlindungan diri, termasuk kehati-hatian dalam bekerja. Luka harus dirawat sebaik mungkin. Jika tampak memburuk segeralah minta pertolongan mereka yang lebih tahu permasalahannya, di klinik rumh sakit ataupun tempat prakteknya.

PenutupPemahaman tentang penyakit pem-

bu sukan jaringan harus menjadikan kita lebih waspada terhadap kemungkinan mengalaminya. Menjaga diri (dalam hal kebersihan diri, lingkungan, penggu naan alat, cara kerja yang baik) merupakan langkah penting untuk tidak menderita akibat buruk dari terluka. Kita dituntut untuk tidak mengabaikan luka kecil, apalagi luka besar. Walaupun penyakit seperti ini termasuk sangat jarang sekali terjadi, kita harus selalu waspada. Luka yang kian nyeri, membengkak, dan memerah merupakan pertanda infeksi; perlu pengobatan lanjut; jangan dianggap remeh lagi.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

bahkan tidak sadar sama sekali. Jika penderita sampai di tempat perwatan sudah dalam keadaan seperti ini, maka untuk memastikan penyakitnya dan bagaimana keadaannya mungkin sudah harus dilakukan “pembedahan darurat”, untuk mengetahui sejauh mana pembusukan jaringan telah terjadi. Dengan menggunakan benda tumpul saja (baca: jari) dapat ditelusuri sejauh mana pembusukan terjadi karena jaringan yang sudah membusuk itu dengan mudahnya “ditusuk” dengan benda tumpul itu. Dalam tindakan seperti itu perdarahan jarang terjadi karena pembuluh darah sudah terbuntu oleh gumpalan darah yang ada ataupun pembuluh darahnya sudah ikut hancur termakan kuman.

PengobatanLuka harus dirawat dengan sebaik-

baiknya, termasuk membuang jaringan yang sudah rusak atau membusuk. Antibiotika boleh dibilang selalu diper-lukan. Infus itu juga diperlukan untuk mengatasi shock maupun untuk cepat memberikan antibiotika yang sesuai dengan macam kuman penyebabnya.

Untuk menghindari perluasan penya kitnya, maka tindakan member-sihkan luka itu harus segera dilakukan, termasuk jika harus membuang bagian-bagian jaringan yang sudah mati atau membusuk itu. Selain infus, alat bantu pernafasan untuk memasok kecukupan oksigen sudah harus dipasang; obat antibiotika secara infus juga harus secepatnya diberikan. Boleh dikata peluang kematian meningkat sejalan dengan keterlambatan tindakan. Oleh karena itu semua penderita yang menjurus ke perkembangan penyakit seperti ini harus dirawat di rumah sakit karena seringkali diperlukan tindakan cepat.

Untuk kasus yang parahnya cepat, penderita harus segera mendapatkan penanganan yang memadai, termasuk pemberian infus maupun sarana bantu pernafasan; bahkan juga sudah harus mulai dilakukan tindakan “pembe-dahan” untuk membuang jaringan yang sudah membusuk (baca: yang di situ juga sudah banyak dihuni kuman-kuman pembusuk). Sebagaimana dike tahui bahwa perluasan pembusukan ini dapat berlangsung sangat cepat (dalam hitungan menit ataupun jam) walaupun memang ada yang baru muncul perluasannya setelah beberapa hari “terluka”.

Antibiotika yang diberikan bukan-lah lagi yang “biasa” digunakan orang yang membelinya di apotek tanpa resep (yang seharusnya dengan resep), karena dikhawatirkan kuman yang menyerang sudah resistant, tak mempan obat itu

Page 48: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

As Muslims we believe in the Quran as the holy book revealed from Allah to the prophet Muhammad SAW. Al Quran is the guidance for human life to get happines on the world and the hereafter.

We know that Allah had also revealed the other holy books to the prophets before Muhammad SAW. Those are Taurat to prophet Musa AS, Zabur to prophet Daud AS and Injil to the prophet Isa AS as the guidance for the people in their period.

Allah SWT informs us that after Al Quran the people should not implement the contents of those previous books anymore. There were so many principal changes and alteration in those books done by their own followers. Now, the people have to believe and implement the teaching of Al Quran, because it is intended for all people all over the world until the end of time.

Al Quran is the greatest miracles as the proof of Muhammad’s prophet hood. Al Quran has the most beautiful structure and the deepest meaning which is unparallel to any of human creation.

Its contents comprise all aspects of human life so that they will not go astray. Al Quran tell us about the history of the past people, how they lived and how was the end of their life to give us the lesson of God’s nature.

Life Under the Guidance of Quran (1)

A. Reading (Wacana)

B. Vocabulary (Kosakata)Inform = menyampaikan Previous = terdahuluAlteration = perubahanFollower = pengikutIntended = ditujukanMiracles = mukjizatProof = buktiDeepest = paling dalamMeaning = maknaUn parallel = tak tertandingiCreation = ciptaanContents = isiComprise = mencakup

C. Dialogue A ChAnCe Meeting

Mr. Tanaka : Hello, Mr. Azwar. Are you enjoying the seminar ?Mr. Azwar : Yes, very much. The second speaker was very interesting.

His presentation was excellent. He offered more information and didn’t just answer the participant’s questions with “yes” or “no”. And what about you ?

Mr. Tanaka : Yes, I have learned some new things today. Will you join the third speaker ?Mr. Azwar : Yes, I will. I hope the third speaker will be more interesting.Mr. Tanaka : Do you take part as a participant ? I mean you have a stand

at Singapore Trade Fair ?Mr. Azwar : No, I come here just as an observer. We’ll probably take part

as a full participant next year.Mr. Tanaka : What is your line of business ?Mr. Azwar : We produce machines, especially agricultural machines.Mr. Tanaka : It must be a well-established company.Mr. Azwar : Yes, I may say so. And what company you work for ?Mr. Tanaka : I work for Tokai Electronics in Nagoya. It’s a subsidiary of Tokai Electronics in TokyoMr. Azwar : And you are the Marketing Manager ?Mr. Tanaka : I am the head of sales of our Nagoya branch office.

Mr. Azwar : Do you live in Nagoya ?Mr. Tanaka : Yes, I spend most of the time in Nagoya, but I usually go to

Tokyo twice a month to visit our head office. What about you, Mr. Azwar ? What do you do ?

Mr.Azwar : I am the head of marketing of Dhanafala Texindo Corporation.

Mr. Tanaka : Do you live in Jakarta ?Mr. Azwar : No, I live just outside the city. It’s much quieter. Have you

ever been to Jakarta ?Mr. Tanaka : Yes, I used to be stationed in Jakarta for two years. When I

was stationed in Jakarta. I stayed in Bogor.Mr. Azwar : Were you transferred to Nagoya after that ?Mr. Tanaka : No. I was transferred to BangkokMr. Azwar : How long did you work in Bangkok ?Mr. Tanaka : I stayed in Bangkok for three years. Mr. Azwar : Did you like staying in Bangkok ?Mr. Tanaka : Yes, I liked staying in Bangkok but my wife didn’t. she

just stayed there for one year. By the way, have you ever been to Tokyo?

Mr. Azwar : Not yet. I hope I can go to Tokyo some other time.Mr. Tanaka : If you go to Tokyo sometime later, please don’t forget to

let me know. My wife and I will be very happy to show you around in Tokyo.

Mr. Azwar : That’s very kind of you. Thank you.Mr. Tanaka : Well, Mr. Azwar. The next session begins in a few minutes.Mr. Azwar : Yes.Mr. Tanaka : It was very nice meeting you, Mr. AzwarMr. Azwar : It was nice meeting you too. I hope we’ll meet again. Good bye.Mr. Tanaka : Good bye

D. Vocabulary (Kosakata)Excellent = sangat bagusObserver = peninjauSpend = menghabiskanQuiet = tenangSession = sesi, bagian

48 MPA 331 / April 2014

Page 49: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak

Kosakata :

- Ia (beliau) sejak…

- Takut (khawatir) selip lidah

- Maka Allah akan murka

- Maha Suci Allah

- Anugerah (keutamaan) yang Allah berikan

- Benar (kebenaran)

3. Ini adalah ibu kami. Beliau sudah sejak 40 tahun yang lalu tidak bicara (ngomong) seperti galibnya. Beliau bicara selalu dengan ayat-ayat Al-Qur’an! Demikian itu beliau sangat khawatir dan takut kalau-kalau selip lidah yang mengakibatkan fatal sehingga Allah murka! Maha Suci Allah Yang Maha Kuasa untuk berbuat apa yang dikehendaki-Nya.

“Hanya Allah lah yang Maha Tahu akan keabsahan cerita ini.” Disadur dari Kitab ( )

- Dengan nikmat (nikmatilah)

- Karena amal yang telah kamu kerjakan

- Pada hari-hari yang telah lalu

- Bagiku haram

- Memberitahuku

- Dengan urusannya (tentang dia)

1. Silakan dinikmati makanan dan minumannya sebagai imbalan/tanda terima kasih saya atas pertolongan saudara-saudara pada hari-hari lalu dari Mekkah sampai sini (Bait al-Maqdis)

2. Hari ini haram bagi kami untuk makan/minum jamuan kalian sebelum memberitahu kami tentang si perempuan ini!

49MPA 331 / April 2014

Page 50: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

tingkat SD/MI yang diikuti 170 peserta futsal, dan 30 peserta MIPA.Dalam laporannya H. Khairuddin M.MPd selaku ketua panitia

mengatakan bahwa kegiatan semacam ini akan selalu diadakan guna memacu bakat dan kreativitas siswa untuk menyalurkan segala kemampuan yang dimilikinya.

Sementara itu Kakankemenag Kab. Sumenep yang diwakili Kasi PAIS H. Moh. Yasin MH, berharap agar ajang kegiatan ini bisa terus dilaksanakan. Kementerian Agama akan selalu memberikan support, karena dengan kegiatan ini siswa tidak hanya sehat secara fisik tapi secara mental akan menjadi tegar dan kuat. Para siswa-siswi juga harus terus belajar dan mengejar cita-cita setinggi bintang di langit dan jangan melupakan beribadah kepada Allah SWT.

Acara ini bisa dibilang sukses dan spektakuler. Pasalnya semua stakeholder dari masing masing lembaga turut serta menghantarkan siswanya berlomba dalam ajang ting-kat Kabupaten ini. Para pemenang mendapatkan hadiah berupa trophy dan uang pembinaan serta piala bergilir dari Kakankemenag Kab. Sumenep. •Zarkasyi

BANYUWANGI – Keberadaan masjid sebagai tempat ibadah mutlak dibutuhkan keberadaannya di tengah kehidupan masyarakat. Apalagi jika berada ditengah-tengah lembaga pendidikan. Seperti yang berada di Madrasah Aliyah Negeri Srono Banyuwangi ini. Masjid yang baru selesai dibangun tersebut diberi nama Masjid Al-Hidayah dan diresmikan penggunaannya oleh Kakankemenag Kab. Banyuwangi, (8/3).

Menurut Kepala MAN Srono, H. Mujikan, M.PdI, pembangunan masjid kebanggaan MAN Srono ini, berasal dari dana swadaya murni. “Dana ini berasal dari infaq para siswa dan komite madrasah“, terangnya. Saat ini – lanjutnya – sudah ada sekitar 40 siswi yang mukim di asrama santri putri di area madrasah. Ia berharap, dengan diresmikannya masjid ini akan menambah nilai-nilai spiritual yang bisa dikembangkan di MAN Srono ini.

Sementara itu dalam kesempatan ini, Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Santoso, berpesan agar dalam pengelolaan masjid ini betul-betul dimenej dengan baik. Terutama dalam segi pemeliharaannya ke depan. “Saya berharap agar masjid ini digunakan sebagai sarana ibadah, disamping juga tempat menggali potensi bagi siswa“, pintanya. Usai sambutan, Kakankemenag Kab. Banyuwangi menandatangani prasasti yang disaksikan oleh Kasubag TU, FORPIMKA Srono, beserta tokoh masyarakat. •Yas

NGANJUK – Sebagai pertanggungjawaban pengurus dan pengawas KPRI kepada anggotanya, dilaksanakanlah Rapat anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku tahun 2013, (19/2). Bertempat di Wisma Koperasi, RAT ini dihadiri 700 orang dari pengurus dan anggota KPRI Kemenag Kab. Nganjuk. Kadinas Dekopinda dan Kadinas Indagkoptamben Kab. Nganjuk juga berkenan hadir.

Kakankemenag Kab. Nganjuk Drs. H. Ngudiono, M.Ag.MM dalam pengarahannya menegaskan bahwa KPRI Kemenag Kab. Nganjuk tidak perlu diragukan lagi. Karena dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Mulai dari belanja yang diperlukan anggotanya, hingga pinjaman dalam jumlah besarpun bisa terlayani dengan bunga sangat rendah. Oleh karena itu, kepada pegawai yang belum menjadi anggota, hendaklah mendaftarkan sebagai anggota.

Acara pokok RAT KPRI yang dipandu oleh Wk. Ketua KPRI Kemenag kab. Nganjuk Drs. Habibunnajar, MM berlangsung lancar. Mulai dari pengesahan quorum rapat hingga pembagian door price. Sedangkan susunan pengurus dan pengawas KPRI Kemenag Kab. Nganjuk Masa Bhakti 2014-2016 tidak mengalami perubahan dibanding kepengurusan sebelumnya. Hanya ada peru-bahan pada posisi Ketua yang sekarang dijabat oleh Drs. Habibunajar, MM dan posisi Wakil Ketua dijabat oleh Dra. Diah Pianawati. •Nur

Masjid Al-HidayahMAN Srono Banyuwangi Diresmikan

Rapat Anggota Tahunan (RAT)KPRI Kemenag Kab. Nganjuk

SUMENEP - Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, demikian motto kompetisi kompetisi MIPA & Futsal se-Kabupaten Sumenep yang diselenggarakan oleh MTsN Terate Pandian Sumenep, (10/3). Kegiatan ini menjadi ajang antar Sekolah dan Madrasah di

Kompetisi MIPA dan Futsal se-Kab. Sumenep

50 MPA 331 / April 2014

Page 51: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

hami tujuan, peranan, manajemen, etika, dan keterampilan berkomunikasi. Memahami strategi yang efektif dalam menjalankan tugas kehumasan yaitu membentuk opini guna pencitraan Kemenag.

DDTK kali ini menghadirkan 2 orang widya iswara (WI) BDK Surabaya yaitu Dr. H.M Musfiqon, M.Pd. dan Dr. Rofikatul Karimah, M.Si. Dan Drs. H. Rusman Langke, M.Pd. (Kepala BDK Surabaya) berkenan menutup acara. •Guh

selaku ketua panitia melaporkan bahwa tujuan kegiatan ini selain sebagai forum evaluasi, konsultasi dan informasi dan koordinasi, juga mencari langkah terobosan untuk meningkatkan usaha-usaha menuju peningkatan kinerja pejabat.

Kakankemenag Kab. Lumajang, Nurmaluddin, SE, M.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan bahwa RAKER ini untuk membahas progran kerja tahun 2014 dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahun 2013. Beliau berharap agar dalam kegiatan ini ada pembahasan Renstra 5 tahun ke depan. Karena renstra itu sabagai acuan untuk membuat program kerja selama 5 tahun kedepan.

Pada kesempatan ini Kepala Kemenag juga menjelaskan tentang PERMENPAN No. 29 Tahun 2010 mengenai pedoman penyusunan penetapan kinerja dan lakip. Acara RAKERPIM ini dilanjutkan dengan penyampaian materi dari perencana, Ulil Mukarromah, SH tentang penyusunan lakip terbaru menurut PERMENPAN No 29 Tahun 2010, diteruskan dengan sidang komisi serta sidang pleno masing masing komisi. •ZIZA

LUMAJANG – Mengambil tempat di aula Kankemenag Kab. Lumajang, Kankemenag Kab. Lumajang menyelenggarakan Rakerpim, (3/3). Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kankemenag Lumajang.

Kepala Sub Bag TU Kemenag Lumajang, Harnyoto, SH.MA,

NGAWI – Bertempat di gedung BP. Al-Falah Kankemenag Kab. Ngawi, berlangsung kegiatan Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) Keprotokolan dan Kehumasan dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, (11/3). Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari dan diikuti oleh 30 orang dari KUA dan Madrasan Negeri, serta menghadirkan 2 orang widyaiswara BDK Surabaya.

Pada sambutannya, Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. H. Syahidan, MH mengharap agar peserta mengikuti dengan sungguh-sungguh. Ini dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dan kinerja pegawai. Ilmu yang diperoleh haruslah diamalkan di tempat tugas. Apapun yang dikerjakan harus didasari dengan penuh perhatian dan pemikiran, yaitu memahami, memikirkan dan merencanakan apa yang akan dikerjakan. Juga melaksanakannya sesuai rencana, dan mengevaluasi hasilnya.

Panitia DDTK dari BDK Surabaya berharap agar peserta memahami dan mampu melaksanakan tupoksi humas. Mema-

solidaritas korban gunung kelud di Kec. Ngantang Kab. Malang, (24/2). Pelepasan rombongan yang terdiri dari beberapa guru bersama beberapa murid dari perwakilan OSIS, ekskul PMR dan jurnalistik dilakukan oleh Kepala MTsN Pandaan Drs. Imam Ghazali, M.Pd.I di halaman kantor MTsN Pandaan.

Bantuan yang disalurkan berupa 65 kardus mi instan, diperolah dari sumbangan para siswa dan dewan guru. Saat tiba ditempat, Wakil Kepala Madrasah MTsN Pandaan Rini Herawati, S.Pd langsung menyerahterimakan bantuan secara simbolis kepada salah satu anggota posko adventure, kemudian dilanjutkan dengan penyaluran bantuan.

Kegiatan yang dikomandani oleh Waka urusan Humas Dra. Wahyuni Rodiyah ini dilakukan selain sebagai perwujudan sikap empati warga madrasah kepada korban letusan gunung kelud. Juga dimaksudkan untuk mendidik karakter siswa agar mereka memiliki rasa tanggung jawab, semangat kekeluargaan, dan kepedulian sosial yang tinggi.

Usai penyerahan bantuan, rombongan melanjutkan perjalanan ke lokasi bencana terdekat, yaitu desa Selorejo yang berjarak sekitar 2 km dari posko bencana, yang sudah porak poranda akibat semburan material letusan dan terjangan lahar dingin.

DDTK Keprotokolan dan KehumasanKankemenag Kab. Ngawi

Solidaritas MTsN PandaanUntuk Korban Gunung Kelud

PASURUAN – Sebagai rasa empati terhadap musibah erupsi gunung kelud, MTsN Pandaan Kab. Pasuruan melaksanakan kegiatan

RAKERPIM Pejabat Struktural dan Fungsionaldan Sosialisasi Permenpan No 29 Th 2010

51MPA 331 / April 2014

Page 52: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

MENAG SERAHKAN BANTUAN BENCANA KELUDKEDIRI – Menteri Agama Suryadharma

Ali menyerahkan bantuan bagi sejumlah lembaga pendidikan dan keagamaan yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud, (5/3). Bantuan yang diserahkan di Gedung GNI Kota Kediri tersebut diberikan kepada 69 madrasah yang terdiri dari 21 RA, 28 MI, 16 MTs, dan 4 MA. Selain itu, juga diberikan untuk 21 Madin, 12 Ponpes, dan 13 TPQ. Total bantuan berjumlah Rp. 595 juta. Menag juga menyerahkan bantuan yang dikumpulkan oleh Kanwil Kemenag Prov Jatim untuk 8 masjid yang terkena dampak erupsi, seperti Blitar, Malang dan Kediri, masing-masing sebesar Rp10 Juta.

Dalam sambutannya, Menag berharap bencana yang sedang menimpa tidak menghentikan kegiatan di lingkungan Kemenag, khususnya terkait dengan tugas pendidikan dan pembelajaran. Kemenag juga akan mengalokasikan kembali dana bantuan bagi lembaga di lingkungan Kemenag yang terkena bencana erupsi Gunung Kelud.

Turut Hadir dalam kesempatan itu, Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid, Dirjen Pendis Nur Syam, Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Ace Saepudin, Rektor UIN Sunan Ampel Abd. A’la, dan Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim Mahfudh Shodar. •Alfy

ITJEN BINA PEGAWAI KANKEMENAGKAB. PAMEKASAN

PAMEKASAN – Dalam memberikan pencerahan kepada seluruh jajaran pegawai di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia, Itjen Kemenag. RI, DR. HM. Jasin, turun ke daerah-daerah. Bertempat Aula Arafah, Kankemenag. Kab. Pamekasan mendapatkan kesempatan memperoleh pembinaan, (13/3). Hadir dalam acara tersebut, Kasubag. TU, para Kasi dan Penyelenggara dan seluruh staf.

Dalam pembinaan itu, M. Jasin, menekankan untuk menciptakan birokrasi yang bersih dan berwibawa. Aparatur-aparatur negara dalam hal ini pegawai Kementerian Agama yang taat pada aturan dan menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Birokrasi yang bersih dan berwibawa merupakan syarat utama good governance dan clean governance. Tentu saja hal itu ditunjang oleh aparatur negara yang memiliki skill handal sehingga mampu memberikan pelayanan prima bagi bangsa dan masyarakat.

Namun ditegaskannya juga, bahwa skill yang handal saja tidak cukup tanpa dibarengi oleh akhlaqul karimah. Akhlak inilah yang akan mengantarkan institusi dan orang-orang yang ada di dalamnya menjadi bermartabat dan berwibawa. •Sri Mukti

PENYUMPAHAN PNS DI KANKEMENAG KOTA BLITAR

KOTA BLITAR – Hari Kamis (6/3), telah diadakan acara Penyumpahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kankemenag Kota Blitar. Kegiatan ini diselenggarakan di aula Kankemenag dan diikuti oleh seluruh PNS Kankemenag di Kota Blitar, yang dipimpin langsung oleh Drs. H. Imam Muchlis, M. Pd. – Kakankemenag Kota Blitar.

Adapun PNS yang diambil sumpahnya sebanyak tujuh (7) orang. Tiga (3) orang dari Kankemenag dan empat (4) orang lainnya dari lingkungan Kankemenag Kota Blitar.

Pada kesempatan ini Drs. H. Imam Muchlis, M. Pd. berpesan agar para PNS yang diangkat sumpahnya mentaati kode etik pegawai Kementerian Agama dengan sungguh-sunggung. Dan hendaklah mengedepankan pengabdian dan bersedia untuk selalu melaksanakan tugas dengan ikhlas, kooperatif, santun, rendah hati, serta selalu membawa iklim sejuk dalam korp PNS.

Terlebih dengan predikat sebagai seorang PNS – lanjutnya – dituntut dapat menunjukan etos kerja yang dilandasi oleh profesionalisme yang tinggi, menjaga integritas dan wibawa PNS dengan senantiasa meningkatkan kualitas moral dan iman alam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawab yang dibebankan. •Moza

PEMBINAAN KURIKULUM TPQBAGI GURU TPQ KAB NGANJUK

NGANJUK - Bertempat di aula lantai dua Kankemenag Kab Nganjuk, diadakan kegiatan pembinaan kurikulum TPQ Bagi Guru TPQ Kab Nganjuk Tahun 2014, (13/3). Kegiatan ini diikuti 100 ustadz/dzah TPQ se-Kab Nganjuk.

H. Hanif Kamaludin S.Sos.MM Kasi PD Pontren Kemenag Kab Nganjuk selaku ketua pelaksana kegiatan berharap agar kegiatan ini mampu membangkitkan motivasi TPQ yang saat ini sedikit ada penurunan. Karena dari pendataan PD Pontren, lembaga TPQ semula berjumlah 1.700 lembaga, tapi pada pendataan tahun ini berkurang menjadi 300 lembaga. Disinyalir, lembaga TPQ sudah berubah menjadi madin.

KH. Abdul Wakhid Badrus M.PdI selaku Wabup Nganjuk, menyampaikan rasa bangga kepada ustadz/dzah yang masih peduli terhadap pendidikan Alqur’an. Sebagimana bangganya nabi dengan sabdanya: “sebaik-baik manusia adalah yang belajar dan mengajarkan alqur’an”. Banyak kegiatan yang bisa dibanggakan di antaranya khotmil Qur’an tetapi sekaligus prihatin karena banyak bacaan yang belum sesuai qoidah tajwid.

Kegiatan ini menghadirkan 2 nara sumber yaitu Drs. H. Joko Surono MM KASI Pontren Kanwil Kemenag ProV Jatim dan DR. Musyafa’ akademisi STAIN Ponorogo. •Nur

MAN NGLAWAK KERTOSONOPERINGATI HARI JADI KE-46

NGANJUK – Tanggal 7 Maret, meru-pakan hari yang istimewa bagi MAN Nglawak Kertosono Nganjuk. Pada tanggal ini, MAN Nglawak memperingatinya sebagai hari jadinya yang tahun ini genap berusia 46 tahun. Semua warga MAN dengan penuh khidmat sebagai rasa handarbeni, mengungkapkan kegembiraannya masing-masing.

Kali ini civitas akademika MAN Nglawak tidak menyelenggarakan kegiatan yang bersifat perlombaan, akan tetapi mengadakan apel bendera yang dipimpin oleh Kakankemenag Kab. Nganjuk Drs. H. Ngudiono, M. Ag.

Drs. KH. Moch. Rochani, M.Pd.I, selaku Kepala MAN Nglawak mengharapkan agar kegiatan ini dijadikan langkah menggapai tepian samudera luas untuk membangun MAN sebagai lembaga Islam yang dinomorsatukan.

Di tempat terpisah Dr. Luqman, M.Pd, selaku Ketua Pelaksana, melaporkan bahwa kegiatan-kegiatan pada hari jadi ini difokuskan untuk menjalin silaturrahmi dengan membekali para siswa, lalu mereka mempresentasikan MAN ke sekolah asal, kususnya mereka yang lulusan dari SMP.

H. MK. Syarif Hidayatullah, M.Pd.I sebagai komandan garda depan promosi MAN berharap agar MAN Nglawak menjadi yang terbaik di JawaTimur, khusus di Nganjuk sebagai MAN pelopor. •Iva

SELEKSI MTQ ANGGOTA KORPRI TUBANTUBAN - Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor

Nahar Hussein, M.Si membuka secara resmi Seleksi MTQ anggota KORPRI Kabupaten Tuban di Musholla al-Furqon komplek Kantor Pemkab. Tuban, (4/2).

Menurut Wabup Tuban, jumlah anggota KORPRI di Kab. Tuban yang mencapai sebelas ribu lebih, merupakan kondisi potensial untuk dikembangkan. Salah satunya di bidang membaca al-Qur’an. Oleh karena itu, untuk pertama kalinya Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Tuban melaksanakan MTQ yang diikuti perwakilan KORPRI dari semua SKPD dan instasi vertikal. Kegiatan ini bukan sekedar mencari yang terbaik untuk mewakili Tuban di tingkat Provinsi ataupun Nasional, tetapi juga sebagai media strategis silaturahmi dan introspeksi.

Beliau juga mengingatkan anggota KORPRI agar dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme serta dapat melayani dengan hati yang dilandasi ibadah kepada Allah SWT. KORPRI juga harus mampu menunjukkan ke masyarakat bahwa di era reformasi, KORPRI selalu mengedepankan kepentingan masyarakat. Dan dengan MTQ ini, KORPRI diharapkan dapat mewujudkan perannya melalui birokrasi yang bersih dan bermartabat sesuai tuntunan Al-Qur’an. •Taaar

52 MPA 331 / April 2014

Page 53: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

berlangsung selama 3 hari untuk 3 kecamatan mulai 11-13 Maret 2014 dan bertempat di aula IPHI Kota Batu.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan lembaga TPQ dapat lebih meningkatkan tertib administrasi lembaganya sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pengelolaan lembaga yang pada gilirannya dapat melahirkan santri yang berwawasan qur’ani. •Syarif

(27/02). Kegiatan pengukuran ini diikuti oleh guru-guru madrasah yang akan dikukuhkan.

Ketua MGMP Madrasah Kab. Jember Buchori, S.Pd dalam sambutannya menjelaskan bahwa guru-guru yang akan dilantik sebagai pengurus MGMP Madrasah sudah memenuhi kualifikasi yang kompatibel. Mereka juga sudah memiliki kompetensi terhadap kurikulum terbaru, yaitu kurikulum 2013. Diharapkan setelah adanya pengukuhan ini, program kerja yang telah disusun akan segera dilaksanakan. Konsultasi dan bentuk konseling lain tentunya juga harus selalu dilakukan dengan Kementerian Agama Kab. Jember sebagai mitra kerja.

Drs. Rosyadi, BR. M.Pd.I Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Jember, dalam sambutannya ketika membuka acara, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh MGMP Madrasah Kab. Jember. Dengan pengukuhan ini diharapkan, madrasah akan terbaca di masyarakat dan memiliki nilai tambah. Stigma negatif selama ini akan terkikis, guru madrasah yang selama ini terpinggirkan akan mampu memberikan warna lain. •Ratna

JEMBER – Bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kantor Kementerian Agama Kab. Jember bekerjasama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Madrasah menyelenggarakan pengukuhan pengurus MGMP Madrasah Kabupaten Jember,

BATU – Dalam rangka pemutakhiran data lembaga TPQ/TPA yang berada di lingkungan Kankemenag Kota Batu, Kantor Kementerian Agama Kota Batu bekerjasama dengan Bagian Kesra Pemkot Batu mengadakan kegiatan validasi dan verifikiasi data lembaga TPQ berikut gurunya, (4/3). Kegiatan yang didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Batu ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang valid dalam rangka pemberian insentif Guru TPQ/TPA tahun anggaran 2014. Pada tahun 2013 Pemerintah Kota Batu telah memberikan insentif bagi 1500 Guru TPQ/TPA se-Kota Batu dengan jumlah 1,8 juta per guru per tahun.

Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap yang diawali dengan sosialisasi kepada seluruh Kepala TPQ/TPA se-Kota Batu, kemudian penyerahan berkas data lembaga TPQ dan verifikasi lembaga dan guru TPQ/TPA. Kegiatan verifikasi lembaga berlangsung tanggal 4-5 Maret 2014 di aula Kantor Kementerian Agama Kota Batu. Adapun kegiatan verifikasi guru TPQ/TPA

(12/3). Acara yang bertempat di aula KPRI Abadi ini dihadiri oleh Kakankemenag Kab. Madiun, Kadinkop, Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata (KP3) dan juga Ketua PKPRI Kab. Madiun. Juga dihadiri oleh seluruh pengurus dan pengawas koperasi serta perwakilan anggota koperasi dari masing-masing satker Kankemenag Kab. Madiun.

Pada kesempatan ini Drs. Puji Suwarno selaku Kadin KP3 memberikan saran agar KRPI Abadi segera membentuk tim perubahan anggaran dasar untuk merumuskan program koperasi agar sesuai dengan UU No 17 Tahun 2012. Selain itu beliau juga berharap agara KPRI Abadi membentuk Badan Hukum untuk Koperasi Konsumen agar pelayanan terhadap anggota dan masyarakat lebih maksimal serta meningkatkan kualitas KPRI Abadi sendiri.

Sedangkan Kepala PKPRI Kab. Madiun Drs. Purnomo menyatakan bahwa KPRI Abadi tetap eksis dan sehat. Sehat di sini dapat dikategorikan sehat keuangannya serta pengor-ganisasiannya.

Sementara itu Kakankemenag Kab. Madiun yang diwakili Kasubbag TU Moh. Tafrikhan, M.Si menyampaiakan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja pengurus dan pengawas KPRI Abadi sehingga anggota merasa senang dan diuntungkan. •Arf

Validasi dan Verifikasi LembagaTPQ se-Kota Batu

RAT KPRI Abadi KankemenagKab. Madiun Tahun 2013

MADIUN – Sebagai wujud pertanggungjawaban pengurus KPRI Abadi Kankemenag Kab. Madiun terhadap anggotanya, dilangsungkanlah Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun 2013,

Pengukuhan Pengurus MGMP Madrasah Kabupaten Jember

53MPA 331 / April 2014

Page 54: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

H. SANTOSO : FASI AJANG MOTIFASIMEMACU PRESTASI

BANYUWANGI – Di halaman Pondok Pesantren Nurut Taqwa Dusun Cemoro Desa Balak Kecamatan Songgon, Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Santoso, S.Ag, M.Pd berkenan membuka acara Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) ke-9 tahun 2014, (23/2).

Dalam sambutannya Kakankemenag Kab. Banyuwangi menyatakan bahwa usia keemasan bagi tumbuh kembang anak di usia empat tahun. Menurutnya, diusia tersebut intelegensi anak dapat dibangun. Dan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), merupakan lembaga pendidikan non formal yang mampu membangun generasi qurani bagi anak-anak. Pengurus dan para ustadz-ustadzah diharapkan agar bisa mensinergikan lembaga formal dan non formal. Dan kegiatan FASI ini dapat dijadikan sebagai sarana silaturahmi sekaligus motivasi memacu prestasi.

Sementara itu, menurut Syamsul Huda, S.Pd selaku Ketua Panitia, FASI tahun ini diikuti sekitar 750 peserta TKQ/TKA/TPQ/TKQ dibawah naungan LPPTKA-BKPRMI se-Kab. Banyuwangi. Dalam event tiga tahunan ini, terdapat 19 cabang lomba. Diantaraya, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), lomba Cerdas Cermat Al-Quran (CCQ), lomba pidato, mewarnai, lomba nasyid dan lain-lain. •Yas

PENYULUH AGAMA FUNGSIONAL,GALANG SOLIDARITAS KORBAN KELUD

KAB. PROBOLINGGO – Bertempat di Masjid Ar-Rahiem, Kelompok Kerja Penyuluh Agama Fungsional (Pokjaluh) Kankemenag Kab. Probolinggo mengadakan pertemuan rutin bulanan. Agenda penting yang dibahas adalah penggalangan dana sebagai wujud solidaritas bagi korban letusan gunung Kelud.

Dalam sambutannya, Drs. H. A. Wafi, M.Pd.I sangat mendukung aksi mulia ini mengingat erupsi Kelud telah banyak menimbulkan kerugian dan penderitaan bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya.

Sementara itu, Drs. Suhardi sebagai koordinator aksi langsung mengkoordinir para penyuluh dan simpatisan mengumpulkan berbagai barang-barang kebutuhan berupa mie instan, beras, obat-obatan, pakaian pantas pakai dan uang hasil sumbangan.

Sejalan dengan aksi Penyuluh Agama Fungsional, Kakankemenag Kab. Probolinggo, H. Busthami, SH. M.HI secara resmi menghimbau agar setiap Seksi dan Satker di Kemenag Kab. Probolinggo memberikan sumbangan seikhlasnya sebagai wujud kepedulian kepada sesama. Sebagaimana disampaikan pada saat memberikan pembinaan kepada para Kepala KUA dan Penyuluh Agama Islam Fungsional se Kabupaten Probolinggo. •Yazid Zain

WORKSHOP IGRA KOTA BLITARKOTA BLITAR – Untuk pertama kalinya,

IGRA (Ikatan Guru Raudhlatul Athfal) Kota Blitar menyelenggarakan kegiatan Workshop Pengembangan Perangkat Pem-belajaran untuk Guru RA se-Kota Blitar bertempat di aula Kankemenag Kota Blitar, (17-24/3).

Dra. Umi Wati’ah, salah satu pengurus IGRA Kota Blitar menjelaskan beberapa kegiatan penting dibahas dalam acara ini. Diantaranya mulai dari penyusunan Kalender Pendidikan Tahun 2014/2015, Rencana Kerja Harian (RKH), Program Semester (Promes) hingga penyusunan Program Tahunan (Prota), dan lain-lain.

Kegiatan ini diikuti oleh tujuh belas (17) peserta. Mereka merupakan perwakilan guru dari lembaga-lembaga pendidikan TK/RA yang ada di Kota Blitar. Sedangkan sebagai sebagai nara sumber dalam kegiatan ini adalah Waka Kurikulum RA Perwanida Kota Blitar Dra. Hj. Miftahul Khoiriyah.

Mengingat pentingnya kegiatan dimaksud, sampai hari ketiga atau hari Rabu tanggal 19 Maret dari penye-lenggaraan kegiatan ini, para peserta masih tampak bersemangat dan antusias. Dan oleh karenanya, kata Dra. Umi Wati’ah, kegiatan ini nantinya akan di gelar rutin setiap tahun oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) IGRA. •Moza

DWP KEMENAG GRESIK ADAKAN CERAMAH KESEHATAN

GRESIK – “Awas Penyakit Menular“ , begitu tema yang diangkat oleh DWP Kemenag Gresik pada kegiatan bulan Maret ini. Ceramah kesehatan kali ini disampaikan oleh Kepala Bidang P3 Kesling, Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Gresik, Dr. Mukhibatul Husna, MM.

Dr. Mukhibatul Husna, MM, menjelaskan tentang penyakit menular antara lain: AIDS, TBC, Kusta, Malaria dan DBD. Oleh karena itu jika terdapat gejala, segera berkonsultasi dengan dokter. Semisal penyakit TB (Tuberkulosis) penyakit menular berbahaya dan mematikan ini bisa disembuhkan. Penyakit TB ini juga bisa berdampak sosial ekonomi, karena ada pedagang yang mengeluh dagangan manisannya tidak laku karena orang takut tertular. Akan tetapi dengan pengobatan jangka pendek dan pengawasan langsung, TB dapat disembuhkan. Berdasar data statistik, jumlah penderita penyakit menular di Kab. Gresik setiap tahun semakin meningkat.

Dalam kesempatan ini, Pembina DWP Kemenag Gresik Dr. H. Haris Hasanuddin. M.Ag menyampaikan penghargaan kepada DWP Kemenag Gresik karena kegiatan ini telah menarik para bapak untuk ikut mendengarkan. •Fudlla

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIFPENINGKATAN KOMPETENSI

METODOLOGI PEMBELAJARAN KOTA PROBOLINGGO - Bertempat

di aula Kankemenag Kota Probolinggo, dilaksanakan Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Metodologi Pembelajaran Bagi Guru MTs bekerjasama dengan Bilai Diklat Kegamaan (BDK) Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan selama 7 hari (11-17/3) dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang yang berasal dari guru MTs Negeri dan Swasta di lingkungan Kankemenag Kota Probolinggo.

Mengawali arahannya sekaligus membuka acara, H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I, Kakankemenag Kota Probolinggo memberikan yel-yel pemberi semangat para peserta. Beliau juga berterimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kantor BDK Surabaya yang telah memberikan kepercayaan kepada Kankemenag Kota Probolinggo. Diharapkan berlanjut ke diklat-diklat selanjutnya dan dapat tindaklanjuti sebagai upaya peningkatan kualitas guru.

Beliau juga berpesan kepada para guru untuk selalu meningkatkan kemampuan intelektual dan spiritual agar menjadi contoh yang baik bagi anak didiknya. Dan agar bekerja secara profesional sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap amanah yang diemban. •Roz

SOSIALISASI PENGGUNAAN DANA BOS PADA MI, MTS DAN MA

LUMAJANG – Bertempat di aula Kankemenag Lumajang, Seksi Pendidikan Madrasah melakukan sosialisasi BOS dan BSM Madrasah se-Kab. Lumajang. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari secara bergantian, hari pertama (24/2) diikuti oleh Kepala MI dan hari kedua (25/2) diikuti oleh Kepala MTs dan kepala MA se Kab. Lumajang,

Kegiatan dibuka oleh Kakankemenag Kab. Lumajang, Nurmaluddin, SE, MPdI. Sedangkan pembinaan disampaikan oleh Kasi Pendidikan Madrasah, Drs. H. Solikhul Kirom, MM yang mensosialisasikan tentang petunjuk teknis penggunaan dana BOS.

Kakankemenag Kab. Lumajang be-rharap agar kegiatan ini diikuti dengan sungguh-sungguh. Karena hasil sosialisasi dapat dijadikan pedoman melaksanakan tugas sebagai kepala madrasah. Khu-susnya dalam penggunaan dana BOS sehingga tepat sasaran, tepat guna dan tepat waktu.

Berkenaan dengan dana BOS madrasah, Kakankemenag Lumajang berharap agar dana tersebut dapat dikelola denga sebaik-baiknya, dan data siswa penerima BOS harus update, agar tepat sasaran dan tidak menjadi masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, SPJ harus benar dan tepat waktu jangan sampai terlambat. •Ziza

54 MPA 331 / April 2014

Page 55: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

ISTIGHATSAH AKBAR BERSAMA BPKPAMEKASAN – Istighatsah adalah

memohon pertolongan atau bantuan kepada Allah Yang Maha Kuat dan Agung agar diberi kekuatan untuk menghadapi segala macam kedhaliman dan kemungkaran, atau dihindarkan dari segala bentuk tirani, ketidakadilan, dan kesewenang-wenangan. Akan tetapi, tidak sedikit oknum yang menyalahgunakan momentum istighatsah ini dengan menyelewengkan maksud dan tujuan dari istighatsah tersebut. Misalnya dengan maksud menutup-nutupi kejelekan yang dilakukan, seperti korupsi.

Menyikapi hal tersebut, Kakan-kemenag Kab. Pamekasan, Drs. H. Mu’arif, M.Si, menggelar Istighatsah Akbar bersama BPK, yang berpusat di aula Arafah, (11/3). Turut hadir seluruh pejabat di lingkungan Kankemenag Kab. Pamekasan, baik struktural maupun fungsional, karyawan/i, KKDT, KKM, kepala sekolah swasta dan kepala Madin se-Kab. Pamekasan. Acara ini dimaksudkan agar Allah memberi pertolongan, sehingga bisa dijauhkan dan terhindar dari segala bentuk kedhaliman dalam diri, seperti korupsi, penyalahgunaan wewenang dan indisipliner. Istighatsah ini juga mendoakan bangsa, agar terhindar dari bencana sebagaimana yang terjadi akhir-akhir ini. •Sri Mukti

PEMBERIAN APRESIASITERHADAP MADRASAH SWASTA

KAB. MOJOKERTO – Kakankemenag Kab. Mojokerto Drs. H. Ahmad Rodli,M.Ag memberikan apresisiasi setinggi-tingginya terhadap madrasah swasta yang mau berbenah diri dengan meningkatkan kualitas 8 Standar Pendidikan Nasional, termasuk peningkatan sarana prasarana madrasah. Hal ini dibuktikan dengan ditandatanganinya prasasti peresmian penggunaan gedung baru berlantai dua MTs Miftahul Qulub Tawar Kec. Gondang Kab. Mojokerto, (8/3).

H. Ahmad Khuzaini,S.Pd.,M.Pd.I Kepala MTs Miftahul Qulub saat memberikan kata sambutannya mengatakan bahwa gedung ini dibangun sebagai upaya peningkatan kualitas sarana prasarana madrasah seiring dengan semakin tingginya animo masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di madrasah ini.

Beliau juga menegaskan bahwa dengan semaraknya penekanan pendidikan ber-karakter, berdampak positif terhadap per-kembangan jumlah siswa di madrasah ini.

K.H. Ahmad Syamsuddin Pengasuh Ponpes Miftahul Qulub Tawar yang ikut hadir dalam acara ini berharap agar madrasah ini menjadi pelopor dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pendidikan yang berbasis karakter dengan didasari ilmu agama yang kuat. •Ans

BHAKTI SOSIAL DI LOKASI ERUPSIGUNUNG KELUD KEC. PUNCU KAB. KEDIRISURABAYA - Rasa empati terha-

dap sesama manusia sangat dibu tuh kan, apalagi terhadap korban musibah bencana alam erupsi Gunung Kelud yang terja-di beberapa waktu lalu. Bertempat di Mas-jid Al Manar (Komplek KUA) Kec. Pun-cu Kab. Kediri, diadakan bhakti sosoal (baksos), (19/3).

Sementara Kakankemenag Kota Sura-baya , Drs. H. Saifullah Anshari, M.Ag saat melepas keberangkatan rombongan bhak-sos berpesan agar rombongan melak-sanakan tugas mulia ini dengan penuh keikhlasan. Keluarga besar Kankemenag Kota Surabaya merasa berempati atas ter-jadinya erupsi yang dahsyat ini. Juga, titip salam kepada teman-teman di Kankemenag Kab. Kediri dan masyarakat yang terkena dampak langsung erupsi, mudah-mudahan diberi kekuatan, kesabaran, dan ketabahan menghadapi ujian ini.

Ketua rombongan bhaksos yang diko-mandani Kasi Bimas Islam, Drs. H. Nur-hasan, M.HI menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak langsung di Kec. Puncu. Dan menyampaikan bahwa bantu-an ini dihimpun dari berbagai pihak, se-hingga harus ditasarufkan kepada mas-yarakat langsung sesuai dengan amanat yang menitipkan. •Dori

PEMBINAAN MANAJEMEN KURIKULUM TPQNGAWI – Bertempat di aula BP. Al

Falah Kankemenag Kab. Ngawi telah diselenggarakan Pembinaan Manajemen Kurikulum TPQ bagi Pengelola TPQ se-Kabupaten Ngawi. Hadir dalam acara tersebut segenap pengurus BPPTKA –BKRMI Kabupaten Ngawi dan Kecamatan dan Kepala TPQ se Kabupaten Ngawi. Kegiatan pembinaan ini bertujuan untuk memberikan arah kurikulum program pembelajaran TPQ bagi guru TPQ di Kabupaten Ngawi.

Dalam sambutan pembukaannya, Kasi PD. Pontren, H. Surtoto, S.Ag, M.PdI, mewakili Kepala Kankemenag Kab. Ngawi mengharap agar program pembelajaran TPQ hendaknya disesuaikan dengan aturan yang ada dan mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan Kementerian Agama serta mengacu pada 8 standar Pendidikan Nasional.

Kegiatan yang diadakan pada tanggal 12 Maret 2014 tersebut diikuti 100 orang perwakilan dari 1.418 lembaga TPQ yang ada di Kabupaten Ngawi. Mereka adalah guru TPQ, Pengurus BPPTKA-BKRMI Kecamatan se- Kab. Ngawi.

Nara sumber Pembinaan adalah Drs. H. Djoko Surono, MM dari Kanwil Kemenag Propinsi Jawa Timur Bidang PD. Pontren dengan materi Kebijakan Kementerian Agama dan H. Suroto, S.Ag, M.PdI tentang Kurikulum TPQ. •Guh

RAKOR PENINGKATAN KUB KOTA MALANGKOTA MALANG – Bertempat di aula

Kankemenag Kota Malang berlangsung Rakor Peningkatan Kerukunan Umat Beragama, (21/3). Acara ini dihadiri oleh 50 peserta dari seluruh Pengurus FKUB Kota Malang, para pejabat struktural, para Kepala KUA dan Kepala Madrasah serta Pejabat fungsional Kemenag Kota Malang.

Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji mengatakan bahwa berbagai etnis dan agama yang ada di Kota Malang sejauh ini dapat hidup damai dan toleran. Tentu saja tidak menafikan terjadinya gejolak yang muncul di beberapa kali, tetapi sejauh ini dapat secara cepat diselesaikan.

Kondisi yang kondusif ini – lanjutnya – harus senantiasa dipelihara. Sebab jika tidak, berbagai kemungkinan dapat merusak keharmonisan yang terbina. Oleh karenanya, salah satu prioritas Kota Malang saat ini adalah kerukunan hidup antar umat beragama.

Sementara itu Kakankemenag Kota Malang Drs. H. Imron,M.Ag menyam-paikan bahwa Kota Malang menjadi barometer kerukunan antar umat di Indonesia bahkan Internasional. Namun di balik itu juga terjadi gesekan di intern umat beragama. Oleh sebab itu, perlu juga dipikirkan tentang kerukunan di intern umat beragama. •Burhan

SOSIALISASI NSDT, PEMBINAAN ADMINISTRASI DAN VALIDASI DATA MADIN

LAMONGAN – Dalam upaya memberikan pembinaan kelembagaan, Kankemenag Kab. Lamongan memberikan Sosialisasi Nomor Statistik Diniyah Takmiliyah (NSDT), Pembinaan Administrasi dan Validasi Data Madin di ruang pertemuan setempat, (11/03). Kegiatan ini diikuti PPAI Dasar dan Menengah serta Ketua KKM Kecamatan se-Kab. Lamongan.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Lamongan Drs. H. Leksono, M.Pd.I mengatakan pentingnya pembenahan dalam Madin terutama dalam hal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) maupun kelembagaan. Latar belakang pendidikan guru dan lokasi yang beragam, berdampak pada pelaksanaan proses KBM yang juga beragam antara Madin satu dengan lainnya.

Menindaklanjut surat Kakanwil Kemenag Prov Jatim, PPAI diberi tugas tambahan berupa pembinan pada lembaga Madin. Para PPAI diharapkan turut memberikan pembinaan pada Madin, utamanya pada segi administrasi.

Sebelumnya, Kasi PD Pontren Drs. H. Abdul Karim, M.Ag mengatakan hingga tahun 2013, Kankemenag Kab. Lamongan telah melakukan langkah pembinanaan pada Madin tingkat ula (892 lembaga), tingkat wustho (209 lembaga) dan tingkat ulya (7 lembaga). •Nsr

55MPA 331 / April 2014

Page 56: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

lapangan terutama menyangkut Suscatin dan pembinaan keluarga sakinah. Di samping membina kelompok pengajian dan majelis taklim terutama instansi lain di luar Kemenag seperti di Lapas.

Dalam sosialisasi tersebut juga dilakukan reformasi POKJALUH yang baru. Terpilih sebagai ketua adalah Ansori, S.Ag, M.PdI dan wakilnya adalah Qudsiyah Azizah, S.Ag. •Yazid Zain

olimpiade MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Matematika Kabupaten Sidoarjo tahun 2014.

Siswa-siswa hebat juara olimpiade Matematika tersebut adalah M. Al Faridzi Aghnia R dan Ainun Chabibullah menyabet juara II. Sementara M. Nuchan Ubaidillah dan Rifqi Rosyidah Alifiyah berhasil menyabet juara III. Mereka berhasil mengalahkan 226 regu peserta olimpiade yang berasal dari SMPN/S dan MTsN/S se-Kab. Sidoarjo.

Bangga dengan prestasi siswa, Kepala MTsN Sidoarjo (H. Agus Suwito, M.Pd.) memamerkan tropi kejuaraan yang diraih kepada semua siswa-siswi pada acara apel pagi di halaman kampus MTsN Sidoarjo. Empat siswa yang juara dipanggil maju ke panggung kehormatan untuk menerima tropi, berfoto bersama dengan pimpinan madrasah dan guru pembimbing mapel Matematika.

Prestasi empat siswa ini membahagiakan civitas akademika MTsN Sidoarjo, terutama pembimbing dan guru Matematika. Antara lain; H. Zaini Tamam, S.Pd. MM, Binti Nihayati, S.Pd, Hj. Jamilah, S.Pd., MM, Dra. Musayyarah, MM dan Dra. Khusnul Khotimah, MM. •Im2

SIDOARJO – Mutu pendidikan madrasah baik dari sisi guru dan murid ternyata tidak kalah dengan mutu guru dan murid dari sekolah. Itu terbukti dari prestasi nyata yang telah ditorehkan oleh siswa-siswi MTsN Sidoarjo yang berhasil menyabet Juara II dan III

KAB. PROBOLINGGO – Bertempat di aula Al-Ikhlas Kankemenag Kab. Probolinggo, diadakan sosialisasi struktur baru Bimas Islam bagi Penyuluh Agama Islam Fungsional dan KUA se-Kabupaten Probolinggo, (4/3).

Dalam sambutan sekaligus pembinaan, H. Busthami, SH, M.H.I selaku Kakankemenag Kab. Probolinggo menjelaskan tentang perubahan struktur baru Bimas Islam, tupoksi dan mekanisme organisasi masing-masing setelah sempat mengalami perubahan. Demikian juga tentang posisi Penyuluh Agama Islam yang sekarang berada langsung di bawah Seksi Bimas Islam. Dengan perubahan struktur tersebut tentu akan memperkuat kinerja dan keberadaan Seksi Bimas Islam.

Kasi Bimas Islam, Drs. H. A. Wafi, M.Pd.I menyatakan akan melakukan pemetaan untuk lebih memaksimalkan tugas dan fungsi para penyuluh terutama bagi KUA yang kekurangan petugas. Para penyuluh akan dilibatkan langsung dengan tugas-tugas KUA di

orang dari unsur Kepala KUA, dan perwakilan CJH tiap Kecamatan se-Kab. Sampang.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Sampang Drs. H. Mudjalli melaporkan bahwa CJH untuk Kab. Sampang yang akan berangkat tahun ini sebanyak 316 orang. “Harapan kami dengan adanya kegiatan ini peserta dapat menyerap semua informasi yang disampaikan oleh pemateri,” ungkapnya.

Bertindak sebagai ketua panitia yaitu Kasi PHU Kemenag Sampang Drs. H. Holil, M.MPd. Sementara nara sumber berasal dari Kabid PHU Drs. H.M. Sakur, M.Si, Kasi Pembinaan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur Drs. H. Abd. Haris, M.Pd.I, Ketua IPHI Sampang Drs. H. Moh. Basid, dan Kasi Bimas Islam Kemenag Sampang Drs. H. Ach. Makky, M.Si. “Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan serta karakteristik yang dimiliki baik oleh pembimbing maupun CJH sendiri berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan,” ungkapnya.

Peserta sangat antusias terhadap workshop ini. Bahkan ada usulan agar jumlah peserta kegiatan ini diperbanyak sehingga informasi dan ilmu yang disampaikan terjangkau oleh semua CJH. •Lely

Sosialisasi Struktur Baru Bimas Islam Bagi Penyuluh Agama Islam Fungsional dan KUA

Workshop Bimbingan Perjalanan Ibadah Haji

SAMPANG – Seksi PHU Kankemenag Kab. Sampang mengadakan workshop bimbingan perjalanan ibadah haji yang diselenggarakan di Hotel Wisata Camplong selama dua hari (4-5/3). Peserta sebanyak 40

Siswa-Siswi MTsN Sidoarjo Sabet Juara Olimpiade Matematika

56 MPA 331 / April 2014

Page 57: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

PEMBINAAN P3N SE-KOTA BATUBATU – Pelayanan pernikahan sempat

menjadi sorotan diakhir tahun 2013, hal ini terkait dengan indikasi penerimaan ’gratifikasi’ oleh Penghulu atau PPN. Untuk itu Kankemenag Kota Batu melalui Seksi Bimas Islam menyenggarakan Pembinaan P3N se-Kota Batu bertempat di aula Kankemenag Kota Batu, (19/3).Kegiatan ini dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari Kepala KUA, Penghulu/PPN dan P3N se-Kota Batu.

Kepala Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Batu dalam sambutan pembukaannya yang mewakili Kakankemenag Kota Batu menyatakan akan pentingnya kegiatan pembinaan ini. Diharapkan agar para aparatur terkait dapan memahami dan melaksanakan tugasnya dengan baik, tanpa ada kekhawatiran pelanggaran hukum di kemudian hari.

Para peserta terlihat begitu antusias mengikuti kegiatan ini, mengingat materi yang disampaikan memberikan mereka tambahan ilmu dan pengalaman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya terkait dengan pernikahan. Di samping itu nara sumber yang dihadirkan tampil dengan penuh semangat untuk berbagi ilmu dan pengalamannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan ma-syarakat di bidang pernikahan, talak dan rujuk. •Syarif

GELAR LOMBA MTQ UNTUK KORPRIKABUPATEN JEMBER

JEMBER – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keimanan, Pemkab Jember bekerjasama dengan Kankemenag Kabupaten Jember melaksanakan Seleksi Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) untuk PNS baik dari pegawai struktural maupun fungsional di lingkungan Kabupaten Jember, (15/3). Acara ini dipusatkan di aula PB Sudirman Pemerintah Kabupaten Jember.

Kasubag Kesra bagian Keagamaan menyam paikan bahwa tujuan diadakan Seleksi Musabaqoh Tilawatil Qur’an ini tidak lain untuk mencari bibit-bibit di bidang Musabaqoh juga untuk persiapan MTQ di Surabaya pada tanggal 24-27 Maret 2014 di Asrama Haji Sukolilo.

Hasil seleksi antara lain pada Tartil untuk putra dimenangkan oleh Ustad Syaifudin Zuhri (dari Dinas Pendidikan), Tartil untuk putri dimenangkan oleh Lilik Umi Hanik S.Ag (dari Kankemenag), Tilawah dimenangkan oleh Maskud, S.Ag.M.Ag (dari STAIN), Syarhil Qur’an dimenangkan oleh Ulfa Dalila Ula Banati ( dari UPTD), Tahfid 1 (satu) Juz dimenangkan oleh Mutik A.Md (dari UPTD), Tahfid 5 (lima)Juz dimenangkan oleh Ustad La Gani Siompo S.Ag (dari Kemenag) dan Khottil Qur’an dimenangkan oleh Syaiful Anam S.Ag (dari STAIN).

PEMBINAAN MANAGEMENORGANISASI DHARMA WANITA

SAMPANG - Bertempat di aula Kan-kemenag Kab. Sampang, DWP Kab. Sampang mengadakan pembinaan mana gemen ke-pada unsur pelaksana DWP Kemenag Kab. Sampang, (27/2). Turut hadir dalam pembinaan itu Ketua DWP Kab. Sampang Ny. Hurriyah Puthut selaku istri Sekda Kab. Sampang dan pengurus sebanyak 10 orang serta istri kepala KUA dan PPAI se Kab. Sampang sebagai tamu undangan.

Dalam laporannya, Ketua DWP Kankemenag Kab. Sampang, Ny. Imroatin Mudjalli menyampaikan harapan agar dengan adanya pembinaan ini dapat membenahi administrasi menjadi lebih tertib dan baik, serta yang terpenting dapat menjalin tali silaturrahim.

Pada kesempatan itu pula Ketua DWP Kab. Sampang Ny. Hurriyah Puthut menjelaskan bahwa pembinaan ini ber-tujuan agar administrasi yang ada di unsur pelaksana sesuai dengan AD/ART. “Pembinaan ini juga bertujuan agar kita sebagai istri PNS bisa menambah pengetahuan maupun keterampilan dan mampu memotivasi suami agar menjadi abdi negara yang amanah, jujur dan profesional,” jelasnya.

Setelah diadakan pembinaan ini, pengurus DWP Kankemenag Kab. Sampang langsung mengevaluasi kekurangan admi-nistrasi yang ada. •Lely

VERIFIKASI DATA TEMPAT IBADAH TAHUN 2014KOTA PROBOLINGGO – Bertempat di

aula Kankemenag Kota Probolinggo, Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Probolinggo melaksanakan kegiatan Verifikasi Data Tempat Ibadah Tahun 2014 sekaligus penetapan 50 Penyuluh Agama Islam Non PNS tahun 2014, (14/2).

Ketua pelaksana, Moh. Dawam Ichsan, M.Si (Kasi Bimas Islam) menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan karena ada permintaan dari Kanwil Kemenag Prov. Jatimyang harus segera diselesaikan tentang pendataan tempat ibadah. Hal yang perlu didata adalah nama tempat ibadah, alamat, luas tanah, luas bangunan, status tanah, kriteria masjid dan sertifikasi arah kiblat.

Sementara itu, Kakankemenag Kota Probolinggo H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I dalam arahannya menyampaikan bahwa Penyuluh Agama Islam Non PNS tahun 2014 merupakan perpanjangan tangan dari Kemenag di masyarakat. Penyuluh Non PNS diharapkan bisa memberikan informasi yang baik dan benar terkait pemberitan negatif Kemenag di masyarakat, terutama tentang biaya pencatatan nikah dan masalah haji yang sedang hangat. Dan yang terpenting penyuluh harus memiliki komitmen dalam menjalankan tugasnya dan membesarkan Kemenag. •Roz

MTSN LAWANG GELAR TRY OUTMALANG – Membekali siswa dan

mengukur kemampuannya dalam meng-hadapi UN, dapat dilakukan dengan ber bagai cara termasuk di antaranya menggelar try out beberapa kali. Baik itu untuk skala nasional, wilayah maupun kabupaten. Dengan diadakan try out sejak awal semester hingga bulan Maret ini, diharapkan dapat mengukur kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal ujian dan juga sarana evaluasi pembelajaran siswa di kelas. Demikian pernyataan Kepala MTsN Lawang Kabupaten Malang, Drs. Ode Saeni Ali Idrus, M.Ag.

Untuk itu jauh-jauh sebelumnya, pihak MTsN Lawang bekerja sama dengan lembaga pendidikan Bahasa Inggris menjalankan program English Form Basic (EFB) yakni pemberian materi tambahan untuk bahasa Inggris seusai jam pelajaran sekolah sebanyak 4 kali seminggu. Para siswa diberikan ketrampilan dasar dan lanjutan agar meningkat kemampuannya baik dalam bidang grammar maupun conversation. Cara ini terbilang berhasil karena hasil try out yang baru diselenggarakan ada kenaikan signifikan. Selain itu, pihak madrasah juga memfasilitasi keberadaan English Club maupun Arabic Club sebagai wadah mengasah kemampuan siswa di bidang bahasa. •Arif

PEMBINAAN PENYULUHAN HAJIKAB. KEDIRI – Untuk mempersiapkan

pelaksanaan ibadah haji yang baik, Kantor Kemenag Kab Kediri menyelenggarakan pembinaan penyuluhan haji bagi ketua IPHI Kecamatan, Kepala KUA dan Penyuluh Fungsional, (20/3). Acara yang bertempat di gedung serba guna ini menghadirkan nara sumber dari Dinas Kesehatan dan Kantor Imigrasi.

Kasi Haji Kankemenag Kab. Kab Kediri, Drs. H. Abdul Aziz, M.Pd.I. mengin for-masikan sejumlah bank penerima setoran haji sekaligus mengajak kepada para petugas penyuluhan haji untuk bekerja dengan ikhlas, menyampaikan penyuluhan haji secara tepat dan menjalin komunikasi yang baik dengan calon jama’ah haji.

Pada kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan mensosialisasikan ketentuan pemeriksaan kesehatan calon jama’ah haji dan jadwal pelayanan laboratorium rikkes haji tahun 2014. Sedangkan tim dari Kantor Imigrasi, yang dipimpin oleh Abimanyu menyampaikan beberapa hal terkait dengan paspor.

Pada kesempatan ini petugas penyuluhan haji dengan semangat mengajukan pertanyaan, masukan dan kritik terkait dengan penyelenggaraan haji, juga keluhan calon jama’ah haji tentang pengurusan paspor dan pelayanan kesehatan. •Alfy

57MPA 331 / April 2014

Page 58: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Cara membuat:1. Ambil daging sapi, lalu potong-potong persegi tipis. Sisihkan.2. Haluskan cabai merah, kencur,jahe, dan kunyit. Campurkan

dengan daging, tambahkan ketumbar, jintan, cengkih, pala, terasi, dan garam, lalu panci ditutup. Masak dengan api kecil hingga daging lunak dan kuah mengental. Angkat.

3. Panaskan margarin, goreng potongan daging berbumbu hingga kuning kecokelatan. Angkat, sajikan bersama sausnya.

>> untuk 5 porsi

Cara membuat:1. Buang insang dan sisiknya, cuci bersih ikan, potong-potong.

lumuri ikan dengan asam dan garam.2. Panaskan minyak goreng, masukkan ikan, goreng kering dan

matang, angkat.3. Tumis bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan

bumbu yang dihaluskan hingga harum. Masukkan daun kunyit, serai, garam, dan santan, masak hingga keluar minyak. Masukkan ikan, dan asam kandis, masak dengan api kecil hingga bumbu meresap.

Gulai Cumi

Pindang Bandeng

bahan:l500 gram daging sapil200 gram margarin, untuk menggoreng

bumbu:l2 buah cabai merahl1 ruas jari kencurl1 ruas jari jahe

bahan:l500 gr ikan bandengl1 sdt asaml1 sdm garamlminyak goreng secukupnyal250 ml santanl3 buah bawang merah, iris halusl2 siung bawang putih, iris halusl3 buah cabai merah, iris serong halusl2 lembar daun kunyitl2 batang serai, memarkanl2 sdm garaml2 buah asam kandis

bumbuYanG DIhaLuSKan:l3 buah bawang merahl1 siung bawang putihl5 buah cabai merahl2 cm jahel2 cm lengkuasl1 cm kunyit

l1 ruas jari kunyitl2 sdm ketumbar bubukl½ sdt jintan bubukl¼ sdt cengkih bubukl¼ sdt pala bubukl½ sdt terasil2 sdt garam (secukupnya)

58 MPA 331 / April 2014

Page 59: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

LAA Remaja

Yessy Arianti

Bagaimana rasanya mengikuti tiga ajang kompetisi nasional sekaligus dalam waktu yang bersamaan? Tanyakan saja itu kepada Yessy Arianti siswi kelas XII

IPS-1 MAN Sidoarjo ini. Di awal bulan November tahun lalu dia harus mengikuti Olimpiade Ekonomi tingkat Nasional di Universitas Negeri Malang. Dan dalam waktu yang hampir bersamaan dia juga menjadi delegasi Provinsi Jatim dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat nasional di Malang. “Sebenarnya, saya juga masuk semi final Olimpiade Ekonomi tingkat Nasional Di Universitas Airlangga Surabaya. Tapi karena berbarangen dengn dua kompetisi di Malang itu terpaksa saya tinggalkan.” ujarnya sedikit kecewa.

Kekecewaan ini sangat beralasan, sebab Unair merupakan kampus tujuannya melanjutkan pendidikan remaja kelahiran Sidoarjo 10 September 1996 ini setelah lulus dari MAN Sidoarjo tahun ini. Apalagi dia sudah mendaftarkan diri melalui jalur PMDK di kampus tersebut. Namun, kesedihannya tak berlanjut, seiring dengan hasil positif yang didapatkannya dalam dua ajang kompetisi ekonomi di Malang.

Sebab di Olimpiade Ekonom di UM, dia mampu menggondol status juara harapan I. sedangkan, dalam KSM Nasional 2013 bidang Ekonomi, sulung dari 2 bersaudara ini mampu menyuguhkan gelar The Best Eksplorasi dan berhak mendapatkan medali emas. “Saya langsung sujud syukur, sebab tak menyangkabisa menang. Apalagi sebenarnya kesiapan mengikuti KSM ini minim,” tuturnya sambil tersenyum puas.

Sebelumnya di tahun yang sama

Tak cukup Dua Gelar Juara Nasionalpada Pebruari 2013, dia mampu menjadi yang tebaik bidang Ekonomi dalam KSM se-Wilker Surabaya. Tiga bulan kemudian yakni bulan Mei, putri pasangan Nursalin dan Widyawati ini mendapatkan juara I. Inilah yang mengantarkannya sebagai delegasi Jawa Timur dalam KSM dan Aksionam di Malang.

Meski telah merengkuh juara di berbagai kejuaran, tapi ternyata tak membuatnya jumawa dan berpuas

diri. Sebab baginya, di atas langit masih ada langi lagi. Artinya jangan pernah memuji

diri sendiri hebat, sebab masih banyak ada orang yang lebih dari diri kita. Inilah yang menusik

hati lulusan SMPN 1 Wonoayu ini saat mendapatkan penghargaan dalam HAB Kemenag ke-68 di

Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada awal Januari lalu. “Saya menjadi

iri sekaligus termotivasi dengan prestasi internasional yang didapat

beberapa teman dari berbagai daerah di Jawa Timur,” ucap

penghobi buku-buku sain dan pengetahuan umum ini.

Itulah sebabnya, remaja yangmengaku beberapa kali

gagal juara saat masih di kelas XI ini kini mengikrarkan diri agar ke depan bisa megukir prestasi

internasional. Meski disadari oleh mantan Ketua Koperasi MAN

Sidoarjo ini, kemampuan dalam penguasaan bahasa asingnya lemah. “Sebab itulah saat ini saya serius belajar bahasa inggris sebagai modal pembuka mengukir prestasi internasional di masa mendatang,” pungksnya penuh optimistis. Ternyata tak cukup banginya dua gelar juara nasional sekaligus. •pri

59MPA 331 / April 2014

Page 60: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

60 MPA 331 / April 2014

Seketika Umar Yang GarangJadi Begitu Tenang

Oleh : H. Ahmad Hartoyo

Pasar Ukaz di perbukitan Arafah menjadi saksi keperkasaan Umar bin Khattab. Di situ biasa diselenggarakan pekan tahunan dengan berbagai macam perlombaan, baik

dari cabang seni maupun cabang olahraga. Umarpun sering ke tempat itu untuk mengikuti lomba gulat, dan biasanya ia memperoleh kemenangan, Umar memang perkasa.

Ketika Rasulullah SAW menyiarkan agama Islam, Umar adalah salah seorang penentang Islam yang amat keras. Itu sebabnya ketika tahu Labinah, sahaya perempuan di rumahnya memeluk Islam, ia begitu murka. Dihajarnya sahaya itu sejadi-jadinya, sampai-sampai ia kelelahan karenanya. Dengan enteng ia berkata : “Aku berhenti memukul bukan karena kasihan, tapi aku lelah saat ini. Nanti kalau hilang penatku, aku hajar lagi kau“ Tidak cuma sahayanya yang disiksa, tapi yang lainpun ketika ia tahu telah memeluk Islam, dihajarnya juga.

Namun bagi kaum Muslimin, rintangan dan gangguan seberat apapun tidak berarti apa-apa. Melihat kenyataan itu, Umar bertekad dengan mantap, ia harus melenyapkan pendiri Islam. Akhirnya dengan menenteng pedang, ia bergegas menuju ke tempat Nabi Muhammad SAW, tujuannya satu, bunuh Muhammad!

Dalam perjalanan ke tempat Nabi Muhammad SAW, ia bertemu dengan Nuaim bin Abdullah. Ketika melihat begitu sangar wajah Umar, segera ia menanyakan ada masalah apa? Umar menjawab bahwa ia akan membunuh Muhammad!

Nuaim menjawab : “Kamu lihatlah dulu ke dalam keluargamu, adikmu dan suaminya telah ikut agama Muhammad“ Betapa murka Umar waktu itu, segera ia balik arah ke rumah Fathimah, adiknya sendiri.

Ketika sampai di sana, terdengar adiknya sedang membaca ayat-ayat al-Qur’an, dan tanpa basa basi Umar masuk ke rumah adiknya. Begitu tahu Umar yang masuk, Fathimah segera menyembunyikan lembaran-lembaran al-Qur’an agar tidak terlihat kakaknya.

“Jangan sembunyikan apapun dariku, aku sudah tahu semua. Aku tahu kalian berdua telah ingkar agama“, hardik Umar seraya ia pegang iparnya dan memukulnya dengan sangat kuat.

Fathimah berusaha membela suaminya, tapi Umar tidak kalah garang, adiknya itu ditampar pula sampai berdarah-darah. Dalam situasi yang amat buruk itu, Fathimah dengan lantang berkata : “Umar! Lakukanlah sekehendakmu, Islam tidak akan pernah lepas dari hati kami“.

Tiba-tiba ada perasaan aneh melintas di hati Umar, ia memandang saudarinya dengan pandangan iba dan kasihan,

apalagi dilihatnya darah masih keluar dari luka-luka adiknya. Lalu dengan lembut ia berkata : “Coba tunjukkan kepadaku apa yang kamu baca tadi?“.

Akhirnya Fathimah mengeluarkan petikan dari ayat-ayat al-Qur’an dan diletakkan di hadapan Umar. Umar lalu mengambil dan menemukan ayat : “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah, dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“.

Ia membaca ayat-ayat suci itu dengan sepenuh perhatian, dan tampaknya tiap-tiap kata menimbulkan kesan yang begitu mendalam di hatinya. Sehingga ketika sampai pada ayat : “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya “ tiba-tiba secara reflek ia berseru : “Sesungguhnya aku percaya, bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Nabi dan Utusan-Nya“.

Begitulah kemudian Umar bin Khattab segera berusaha menemui baginda Nabi yang saat itu berada di rumah Al-Arqam ibnu Abul Arqam dan dengan serta merta menyatakan keislamannya. Rasulullah berbahagia, demikian pula para sahabat dengan masuk Islamnya Umar bin Khattab RA. Orang-orang kafir Quraisy susah, karena salah seorang penentang Islam yang paling keras telah berubah menjadi seorang Muslim yang baik.

Sejak saat itu, dakwah Islamiyah mulai dilakukan dengan terang-terangan. Umar memang mengusulkan kepada baginda Nabi tentang hal itu. Ia berkata : “ Bukankah kita di jalan yang benar?“ Rasulullah SAW menjawabnya : “Benar sekali“ dan Umar berkata lagi : “Lalu mengapa kita shalat dan menyebarkan Islam secara diam-diam? Aku bersumpah demi Allah yang telah mengutus Anda sebagai Rasul-Nya, kita harus shalat dan menyebarkan Islam secara terbuka“.

Dan memang Rasulullahpun akhirnya memperkenankan kaum Muslimin shalat secara terbuka di Ka’bah ! Dan para sahabatpun keluar untuk shalat di Ka’bah. Mereka dibagi dalam dua kelompok, satu kelompok dipimpin oleh Hamzah bin Abdul Muthalib RA yang juga telah masuk Islam beberapa hari sebelum Umar, dan satu kelompok lagi dipimpin oleh Umar bin Khattab RA. Begitu juga dengan dakwah Islamiyah yang dulunya dilakukan dengan diam-diam, mulai saat itu dilakukan dengan terang-terangan.

Sejak saat itu pula Rasulullah SAW memberi gelar kepada Umar bin Khattab dengan gelar Al-faruq, Sang Pembeda ! Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Al-Hakim, Baginda Nabi bersabda : "Dialah (Umar) yang mampu membedakan yang hak dan yang bathil".

Page 61: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Kang Jamal

Oleh: Mey.S

61MPA 331 / April 2014

Guratan di wajah kang Jamal tampak jelas dan tajam. Garis gemaris itu menggambarkan betapakerasnya irama hidup yang dilaluinya. Kang Jamal yang biasanya penuh tegur-sapa itu tiba-tibaterdiam merenungkan sesuatu. Kang Jamal mencoba menelusuri isu yang sempat ia tangkap.

Terdengar kabar, bila seorang pejabat telah dengan nyaringnya meneriakkan ketidakpuasannyaterhadap para pengelola lembaga pendidikan. Menurut sang pejabat –yang konon cukup disegani-tadi, para guru belum melaksanakan proses belajar-mengajar secara benar. Para kepala sekolah tidaklagi mampu mengelola manajemen sekolah secara efektif. Lantas para rektor tiada sempat mengendalikanaksi-aksi mahasiswanya.

Sungguh, tudingan pejabat itu membikin telinga merah sebagian orang. Namun tak sedikit yangmenanggapi dengan dingin. Bagi para rektor, kepala sekolah atau guru yang merasa terkena imbasteriakan pejabat tadi, manjadikan dirinya gerah, blingsatan bak kucing kebakaran ekor.

Terlepas dari persoalan benar dan tidaknya apa yang yang telah dilontarkan sang pejabat tersebutmemang relatif. Karena semata-mata hanyalah merupakan hasil pengamatan yang boleh jadi diragukanakurasinya. Dari isu sang pejabat tadi, sesungguhnya ada dimensi moral yang menarik untuk dikaji.

Bila saja para guru dan kepala sekolah jadi ciut nyalinya, itu wajar saja. Tapi tidak demikian bagipara rektor yang terdiri dari para cerdik-cendekia yang tentunya memiliki wawasan dan pengetahuanluas serta daya emphaty ability tinggi, hingga akan dengan mudah memaklumi dan memahami pandangbudaya komunitas kita.

Kang Jamal membelai-belai kumis tipisnya.Kita mengenal adanya budaya komunikasi tradisional, dimana dalam budaya tersebut mengakui

posisi orang tua –pejabat atau seorang pemimpin berperan sebagai komunikator. Dalam model budayaseperti ini, setiap pendapat –opini- yang dilontarkan dari ‘atas’ bersifat normatif. Seperti halnyadengan adanya budaya pengarahan atau restu dari ‘atas’-an. Keduanya merupakan unsur pentingdari budaya komunikasi bangsa kita, dimana semua itu melukiskan adanya paradigma linear sertakomunikasi atas-bawah (top-down).

Posisi orangtua (Ayah, Ibu, dsb) sebagai sosok yang harus disantuni dan dihormati diakuisistem budaya kita. Mereka butuh segala ucapannya agar dipatuhi.Mereka juga butuh segala wejangannya diperhatikan dan dijalankan.Mereka juga memiliki rasa mencintai dan ingin dicintai. Jika segalakebutuhannya tak terpenuhi bukan tidak mungkin akan mengalamipenderitaan batin yang berat.

Tentang kegagalan dalam bersosialisasi ini tidak semua orangyang berperan sebagai komunikator model top-down akan dihinggapipenyakit alienasi (terasing). Bagi mereka yang sadar akan kemam-puannya akan dengan leluasa menyalurkan perasaan kesendiriandan kesepian jiwanya melalui media komunikasi yang dikehen-dakinya.

Kang Jamal mencoba menelusiri perilaku sang pejabat tadi darisisi yang lain.

Kesadaran moral sang pejabat muncul ditentukan oleh ke-sadaran nilai ego. Banyak unsur yang mempengaruhi berubahnyaego kepribadian, antaranya: dorongan-dorongan naluri, kebutuhanserta keinginan yang muncul dari diri seseorang secara spontan

dan bersifat prapersonal.Tanpa disadari, egoisme moral tersebut muncul dengan pongahnya. Ia telah bertindak sedemikian

arogan tanpa mempertimbangkan unsur-unsur lain, semata demi mencapai hasil paling baik bagidirinya. Dan itu pun tak sepenuhnya keliru, karena norma-norma moral berlakunya terbatas padakebudayaan masyarakat tertentu, bahkan tak jarang hanya merupakan ungkapan perasaan seseorangbelaka.

Egoisme sendiri dapat muncul didukung oleh banyak kemungkinan, tergantung bagaimana kitamenyikapi sesuatu yang dianggap baik serta hendak dicapai dalam waktu sekejap atau panjang.

Seseorang yang ingin mencaapai hidup berdasar kepentingannya sendiri harus memiliki bekalwacana luas, matang, dan bertanggungjawab. Tidak sekedar menuruti berbagai keinginan, dorongan,nafsu, melainkan dibarengi penilaian-penilaian apa dan bagaimana yang ideal untuk realita. Kekuatanyang irasional seringkali menjebak hidup seseorang dan orang lain, karena tiadanya usaha untukbertindak yang sesuai dengan kepentingan –yang nyata- orang banyak.

Kang Jamal tersungkur dalam tafakur, mengkaji ayat-ayat suci, mengeja pesan-pesan Nabi.

03 LAYOUT C - HAL 61 CERMAT - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:06 AM61

Page 62: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

KartiniKuIndah nan elok kepribadianmuPancaran kuat pedoman hidupmuWanita tiang tombak wanita lain Pahlawan pejuang wanitaDapur dan sumur tinggal kenangan masa ituPendidikan dan harapan kini berkedudukan samaPemberantas ketidakadilan untuk sesama Jiwa dan raga menjadi ciriSemangat perjuangan menjadi motivasiSetiap zaman yang takkan berhenti Kini, wanita berwajah besarBerjajar di pinggir-pinggir jalanMenatap Negara ingin menatanyaAmanat tidak sebatas kataKartini, butuh generasi

Dina Ila RahmatikaMTsN Tambakberas Jombang

BuntungSaat fajar menyapa.Daun membalut pori.Saat mentari sejengkal.Ilalang jadi sangkar.Saat senja menepi.Sukma terasa mati.Saat bulan menuntun arah.Mata terlanjur menutup diri.Kau badut dalam kefanaan.Merugi akan tujuan benih dilahirkan.Bukan meraup harta nan singgahsana.Namun kawan yang membimbingmu menyusur arah.Dalam lorong keabadian.

Muhammad Arir Fikri AbdillahXII-Agama di MAN Jombang

aKanKah Ku DiKenang ???Aku terdiam dalam sunyiAku terengah dalam dukaTerasing oleh duniaBagai tersesat dalam hutan tak terpihakHanya suara jangkrik Hanya hempasan angin, hanya naungan anjing menggonggongYang temaniku dalam asa

Aku tak bisa berbuat apa-apa lagiHanya rintihan pilu, duka air mata yang tergelinangAku tak dapat berbuat apa-apa lagiSelain membisu terdiam dalam peristirahatanku

Semua orang menjauhiku, berlari ketakutan dengan deritaku

Tengok aku..lihat aku.. peluk aku..Tak ada yang mau meminjamkan pundak untukku

Tuhan.. semiris inikah deritaku ???Akibat dari perbuatankuAmpuni aku Tuhan.. ku sengaja lalaikanMu demi kenikmatan duniaku yang hanya sekejap mata ituKu jual diriku, ku tapakkan kakiku pada arah nan kelamTanpa ku perdulikan akhir kisah yang akan merajai

Tuhan.. betapa hina diri ini saat ku bercermin melihat kisah silamHingga ku korbankan surgaku untuk nerakaMuHingga semua temanku, semua keluargaku serta semua orang yang ku sayang beranjak pergi tak perdulikanku

Malamku menunduk, siangku terdiamMelihat diri ini terperangkap oleh virus HIVMelihat tubuhku semakin habis termakan AIDSBintang itu.. bulan itu.. matahari itu...Menatapku dengan jijik dan kecewaMaafkan aku..maafkan aku...Karna telah ku kotori dinua ini dengan HIV AIDS yang menyerangku

Aku menunggu ajalkuKarna tak ada jalan lagi yang dapat menolongkuAkankah aku dikenang ?dan bagaimana nanti aku akan dikenang ?Karna aku terlalu hina yang tega menodai dunia

Ku goreskan penaku untuk negerikuSampaikan salam, pesan dan maafku yang tulus untuk mereka, para remaja Indonesia nan suciJangan kalian ikuti jejakkuJangan kalian pijaki jalankuJauhi seks bebas dan jauhi narkobaKarna HIV AIDS memperbudak kalian, para remaja IndonesiaHingga nafas memekik sampai terhenti

Tantiwi Dian MaharaniMAN PesanggaranJl. H. Ichsan PO Box 237 Kesilir Kecamatan Siliragung Banyuwangi 68488

KesaDaran aKan KeajaiBan tuhanLihat di sekitarmuTepat di hadapanmuAwan - awan yang menutupLangit yang biruPlanet - planet di orbitnyaMembentuk harmony yang indah

Lihat yang di dalam dirimuYang membentuk susunan yang sempurnaYang tersembunyi di dalam dirimuDan berlari di urat nadimu

Bagaimana dengan benci, cinta dan sedih?

dan apapun yang kau rasakanDapatkah kau menyentuhnya dengan tanganmu?Lalu, apakah mereka benar - benar ada?

Ketika Bayi terlahirSangat lemah dan tak berdayadan kau melihat dia tumbuhLalu apa yang kau ragukan?Apa saja yang di hadapanmuYang merupakanKeajaiban dalam hidup

Kita hanya bisaMembuka mata, hati dan jiwaJika hanya dapat melihat dalam gemerlapnya duniaKita juga harus melihat dalam gemerlap akhiratYang lebih berkilau

Alloh..Engkaulah pencipta keajaiban ituKami bersyukur padamuDalam suka maupun dukaKami mengangkat tanganTerimakasih Alloh

A'yunin NadzifahMTsN Kunir BlitarJl. Ponpes Al-Kamal Wonodadi Blitar

ayat-ayat ayahAyat-ayat terserak diatas batu cintaBertengger diatas sayap-sayap rasa sayangDiatas pangkuan tahta syurgaMenyiratkan tetesan-tetesan tinta sang KuasaDalam lembar yang akan segera hilang diterpa kasta yang tak kunjung nyata Terbercak secercah rasa ikhlas di pelataran karmaNamun disepertiga malam kala tiada asa yang berdansaDalam kantuk yang tak pernah nyata tuk berkataJatuh sebongkah penaDihadapan mimbar sang ayah Bukan sebuah keharusan tuk tetap duduk dan bersilaNamun ini kaki kami yang menopang Walau mungkin takkan pernah terlipat rataUntuk sebuah ayat cinta dari kertas-kertas ayahBukan untuk sepasang kacamata ayah yang tetap bertengger menunggu punahBukan pula untuk sepasang kaki ayah yang akan tetap bersila menanti kataNamun untuk sebuah raga yang kini ku punyaYang kan segera menghilang dari kacamata ayah

Ainun RizqiJl. Batu Raden 1 No 3 Jember kode pos 68101

62 MPA 331 / April 2014

Page 63: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

1. Sigit PamungkaS Perum Bumi mangli Permai Blok iD-9, JemBer2. SuPardi mTsn 1 Paron Jl. raya Paron no.1 Paron-ngawi (63253)3. Erna Badriyatin min sumBerJaTi kaDemangan-BliTar (66161)4. Hanif iS karima sTaf PHu kankemenag kaB. lumaJang, Jl. Pisang agung lumaJang5. moHammad SalEHoddin min al-Husaini Pasanggar PeganTenan-Pamekasan (69361)

JaWaBan ttm no. 329mEndatar :1.BaraT 4.uDara 7.iBa 9.Dosis 11.DaDali 12.Busana 14.rm 15.Bu 17.aJaran 19.Dakkar 21.Jagal 23.nun 24.ana 25.asing 26.aliBi

mEnurun :1.BiaDaB 2.ruas 3.THis 4.uTara 5.aParaTur 6.aBiDin 10.imam 11.DaDar 13.srikanDi 15.BaTa 16.aDinDa 18.naluri 20.arang 21.Jala 22.gigi

Ketentuan :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPa paling lambat akhir april 2014 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPa edisi 333.

Peraih hadiah TTM No. 329

Bulan aPRIl 2014

TTM

MPA

Edisi 331

KUPONNO : 331

daftar PErtanyaanmEndatar :1. Bak, tabung digunakan sebagai wadah4. Tinggi rendahnya bunyi6. Pertama, perdana8. kekacauan, tidak tertib10. kata ganti orang ketiga11. Pilihan allah untuk menerima wahyu13. Delapan15. orang berilmu17. kasih sayang19. Daftar inventaris ruangan20. nama tujuan, sasaran, rumah22. Bagian dari tanaman24. sistem yang dapat berulang 25. Peti besar tempat menyimpan sesuatu

mEnurun :1. sajak sederhana yang mengharukan2. alat penangkap ikan3. udara yang bergerak4. Tidak plus tidak minus5. engkau, kamu7. Berat sebelah9. Bagian anatar buku, sendi, jalan12. logam yang keras14. sama, seimbang, sebanding16. Bahan, benda yang nampak18. alat music dipetik19. nama nabi21. indera penglihatan23. Bernyanyi secara bersama

TTM EDISI 331

63MPA 331 / April 2014

Page 64: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

Panggilan : Shireen

TTl : Sumenep, 14 april 2011

alamaT : Dsn. Pesisir

Ds. Pakandangan Barat RT. 1 RW. 1

Kec. Bluto Kab. Sumenep

HoBi : menyanyi dan menari

CiTa-CiTa : Dokter anak

oRangTua : Zainol Rahman, S.Pd. dan

n. a indah Purwanti, SH.i

Panggilan : ayi

TTl : lumajang, 29 September 2011

alamaT : Jln. Ranu Klakah no 94,

Klakah, lumajang

HoBi : memancing dan main Bola

CiTa - CiTa : Dokter dan

menghafal alqur'an

oRangTua : Hari Purwanto dan

Wasilatun nikmah

Panggilan : Filza

TTl : lumajang 27 September 2012

alamaT : Ranupakis,

Klakah, lumajang

HoBi : Belajar meniru baca do'a

oRangTua : Efi Fahmi dan A.Ridwan

Panggilan: adzka

TTl: Sidoarjo, 19 november 2012

alamaT: Wedi 1 RT. 2 RW. 3

gedangan Sidoarjo

CiTa-CiTa: Pilot

HoBi: membaca al-Qur’an

oRangTua: Rachmat Hidayat, S.Pd &

isna Devinta, a.md.Keb.

Panggilan : azrul

TTl : Sidoarjo, 27 nopember 2013

alamaT : Dsn. awargunting

RT. 23 RW. 12 Tambakrejo Sidoarjo

HoBi : membuat orang lain tersenyum

CiTa-CiTa : Dokter

oRanTua : Sutrisno akbar, S.Pd.i &

mania Sri lestari

Panggilan : Vid

TTl : Sumenep, 03 Ramadhan 1432

alamaT : Dsn. Pesisir Ds. Prenduan

Kec. Pragaan Kab. Sumenep

HoBi : Belanja ke mart

CiTa-CiTa : Penghulu

oRangTua : KH. Rasid, m.Pd.i dan

ny. Hj. musdalifatul arafah

64 MPA 331 / April 2014

Page 65: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

65MPA 331 / April 2014

aisyah melompat dengan cekatan. setelah pintu terbuka lebar, sosok lelaki yang sangat ia kenal telah berdiri dengan gagah.

“ayah...?” suara aisyah agak meninggi.“iya, aisyah. ayah ada perlunya sebentar. Jika kau tak

keberatan, bolehkah kamu memberikan kalung itu kepada ayah. ayah sangat menginginkan kalung itu.”

aisyah membalikkan tubuhnya. Hatinya terasa berat untuk memenuhi keinginan ayahnya. mengapa tidak? sejak dua bulan yang lalu ia menabung untuk memiliki kalung tersebut. keinginannya akhirnya terpenuhi. namun, baru saja ia menikmati kalung favoritnya itu, sang ayah meminta tanpa alasan yang pasti.

sang ayah faham dengan bahasa tubuh aisyah. sang ayah membalikkan tubuhnya setelah menutup pintu itu. namun, sang ayah tak patah semangat. Besok malam, kembali ia menemui aisyah. Permintaan serupa dilontarkan kepada aisyah. kali ini, aisyah tidak terlalu cemberut. Tetapi, ia belum bisa memenuhi permintaan sang ayah.

Tak jemu-jemu sang ayah membujuk aisyah agar memberikan kalung itu. setiap malam tiba, setelah azan isyak berkumandang, sang ayah menemui aisyah dan meminta kalung itu agar diberikan kepada sang ayah. Hal tersebut berlangsung hingga beberapa malam. Pada malam kesepuluh, sang ayah kembali mendatangi aisyah, masih dengan permintaan yang sama.

“ayah sangat menginginkan kalung itu,” bujuk sang ayah.wajah aisyah cemberut. Tetapi, kedua belah tangannya

meraba kalung itu. Dibukanya kedua ujung sambungan yang terdapat pada kalung itu. Tanpa menatap sang ayah. aisyah seperti menyimpan kecewa yang teramat dalam.

“ini kalungnya, yah?” bibir aisyah bergetar pelan. sang ayah menerimanya dengan mata berkaca-kaca. kemudian, sang ayah merogoh sakunya. kedua bola matanya masih menatap wajah aisyah.

“kamu tak pantas memakai kalung mitasi ini, nak. Tapi pakailah kalung berlian ini. ini adalah kalung berlian dan sangat cocok buat perempuan cantik seperti kamu,” sang ayah menjulurkan seuntai kalung berlian. aisyah terkejut. mulutnya terkunci rapat.

*abd. Shamad, staf PD Pontren KanKemenagKab Sumenep. Jln.KH agus salim no. 286

Kabupaten Sumenep Madura.

aisyah menatap dalam-dalam kalung yang dibelinya di pasar. ia tersenyum manja. kalung itu dibolak-balik hingga beberapa kali. sebuah kalung yang diincarnya

sejak dua bulan silam. Baru tadi siang hasratnya untuk memiliki kalung itu terkabulkan. Padahal, beberapa teman sebayanya telah memakai kalung itu sejak dua bulan yang lalu.

aisyah memutar otak untuk bisa membeli kalung tersebut. setiap hari, ia harus menekan uang jajan. Jika sang ayah memberinya uang saku rp. 2.000, aisyah mengisi celengan yang terbuat dari bambu sebesar rp. 1000.-. itu pun kalau tak ada kepentingan yang mendadak. Jika ada keperluan khusus, terkadang aisyah harus gigit jari. ia harus menahan keinginannya membeli camilan yang bergelantungan di kantin sekolah.

“Harganya memang sangat murah, tetapi membuat aku lebih cantik dengan kalung ini,” pikir aisyah seraya membolak-balikkan tubuhnya di depan cermin. senyumnya mengembang manja. sesekali ujung telunjuknya menyentuh lesung pipinya. kepalanya berlenggak-lenggok bak peragawati di atas calt walk.

ketika daun pintu berderet pelan, aisyah tak sempat menyembunyikan rasa malunya. Tiba-tiba, ayahnya berdiri seraya memandang aneh aisyah.

“ada apa, anakku?” tanya ayah dengan sapaan kasih sayang.

“ayah, lihatlah, aku bisa membeli kalung ini tanpa harus merengek-rengek minta dibelikan,” jawab aisyah seraya menampakkan sikap manjanya.

“oh, kalung yang sangat indah. Hmmm..., ayah sangat menyukainya,” puji sang ayah.

aisyah semakin percaya diri. Besok pagi, ketika berangkat ke sekolah, ia tak boleh lupa memakai kalung itu. Bercanda dengan teman-teman. atau mengerjakan Pr bersama.

oh, ya! Ternyata kehadiran aisyah dengan kalung itu mendapat sambutan baik dari teman-temannya. rasa gembira menggelayuti isi hatinya. mulai sekarang, aisyah tak minder lagi berbaur dengan beberapa teman sekelasnya. ia juga memiliki kalung sebagaimana kalung yang dipakai mereka.

malam ini, aisyah tak bisa memejamkan mata. angin kemarau yang menerobos celah jendela membuat tubuhnya sedikit gemetar. lalu, kedua matanya menatap selimut usang pemberian ayahnya beberapa tahun silam.

Baru saja ia menarik selimut, seseorang mengetuk pintu.

Oleh: Abd. Samad*)

Kalung Aisyah

Page 66: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

kehidupan muslim Bangkok memang dikepung ritual, kebiasaan, tradisi, dan budaya Thai Buddhist yang berlangsung sejak pagi hari. Dan tradisi itu menurut

roger welty (2005), berlangsung setiap hari selama lebih dari 2500 tahun silam. Benturan-benturan nilai dan kebiasaan diatas adalah wajah keseharian muslim Bangkok. mereka mengalami konflik identitas. satu sisi sebagai warga negara Thailand, sebagai bangsa Thai, namun sisi yang lain juga sebagai muslim. ada nilai-nilai dasar dan prinsip fundamental serta syariat islam tertentu yang tidak memungkinkan mereka untuk hidup sebagaimana yang orang-orang Thai Buddhist lakukan. Perbedaan cara hidup dan sistem nilai dengan cara hidup mayoritas Thai Buddhist,membuat warga muslim dijuluki sebagi “khek”(istilah untuk pendatang atau orang asing yang beragama islam). sedang pendatang dari barat dan berkulit putih disebut “farang”.

muslim Thailand, walaupun minoritas tetapi tetap eksis dan terus menggeliat. Data Islamic Committee of thailand, December 2000, misalnya menunjukkan bahwa di kota Bangkok dan kota-kota satelitnya, ada sekitar 700.000-an warga muslim dengan jumlah masjid sekitar 260-an buah, dan memiliki imam sekitar 2.475 orang. Juga aktifnya berbagai organisasi asosiasi mahasiswa muslim di universitas-universitas Thailand. kampus-kampus utama di Bangkok, seperti Chulalongkorn, Thammasat, mahidol, dan asian Institute of technology (aIt), memiliki asosiasi mahasiswa muslim (Muslim Students association), yang sangat aktif dan saling berhubungan. Di Chulalongkorn university, ada sekitar 100-an orang mahasiswa dan pegawai muslim. namun hanya ada satu mushalla kecil (berukuran 6x3m berbentuk segitiga dimana dibagian tempat imam mushalla, menyempit). mereka orang Thai menyebutnya dengan “hong lamat”, atau Muslim Study Club Center. kendati kecil,mushalla ini ramai dikunjungi oleh mahasiswa muslim baik pria mapun permepuan. Baik mahasiswa muslim dari Thai sendiri maupun dari luar Thai termasuk indonesia. setiap hari Jumat, utamanya ketika musim kuliah, digelar sholat Jumat dengan imam bergantian dari kalangan mahasiswa sendiri. Para muslimah juga amat rajin melaksanakan shalat fardhu dan juga mengikuti shalat Jumat.

menurut adib, mantan ketua Chulalangkorn Muslim Study Club, sekaligus mahasiswa tingkat akhir Faculty of engineering, menuturkan bahwa kegiatan ke-islaman semacam ini, sudah biasa terjadi di kampus-kampus Bangkok. “kami memiliki hubungan dengan mahasiswa muslim di universitas lain. secara berkala kami mengadakan kegiatan Muslim Study Camp bersama-sama keluar kota untuk memperkuat ukhuwah islamiyah”, katanya.

kalangan pedagang dan pengusaha muslim Bangkok juga bangga dengan ke-islaman mereka. Pedagang muslim selalu menandai dagangannya dengan stiker berlafaz allah, Muhammad, atau Bismillahirrahmanirrahim, disamping label halal yang mereka tempelkan di etalase took. Demikian juga dilingkungan pedagang kaki lima. ini adalah cara mudah untuk mengidentifikasi bahwa makanan yang mereka jual adalah

layak dikonsumsi dan berstatus halal. Toko computer eksklusif di lantai 5 Phantip Plaza Thanom Petchburi di Bangkok pun dengan bangga memasang kaligrafi arab ditembok atasnya untuk menandai bahwa pemiliknya adalah muslim.

sentra kegiatan muslim Bangkok adalah di Islamic Center di daerah ramkamhaeng. Didalamnya ada masjid berukuran luas dan besar berlantai dua. Tempat shalat terletak di lantai 2, dan lantai bawahnya digunakan untuk aula, perpustakaan, tempat makan, toko buku, dan perkantoran. masjid ini selalu ramai dikunjungi jamaah minimal pada setiap hari Jumat dan ahad dengan beragam corak muslim yang datang. Dari yang bercadar dan berjilbab lebar, ataupun bersorban dan bergamis, hingga muslim yang menggunakan celana jeans ketat dan kaos oblong saja.

muslim Bangkok telah memberi warna lain bagi kehidupan kota Bangkok dan Thailand. mereka mudah ditemukan berseliweran di pojok-pojok kota Bangkok. mereka mudah dikenali dari pakaian mereka. Dari rahim mereka (komunitas muslim) telah lahir sejumlah orang penting Thailand, seperti Jenderal sonthi Boonyaratglin, Panglima angkatan Bersenjata dan ketua Dewan keamanan nasional Thailand, yang sekaligus pemimpin kudeta tak berdarah tahun 2005. Juga ada tokoh-tokoh akademisi terkenal seperti Prof. anas dari mahidol university, Prof.Chaiwat satha anand dari Tammasat university, Prof. isra santisart dari Chulalongkorn university. muslim Bangkok memang minoritas tetapi tetap eksis serta terus menggeliat dan berkembang ikut memberikan kontribusi terhadap kemajuan Thailand.

(diangkat dari the journal of muslim traveler heru susetyo jakarta lingkar pena kreativa 2009) ; •Ahar.

66 MPA 331 / April 2014

GELIAT MINORITAS MUSLIMdi Tengah MAYORITAS BUDDHIST THAILAND

(bagian TERaKHiR)

Page 67: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

04 LAYOUT D - HAL 67 BIDIKAN - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:11 AM67

Page 68: MTsN Lengkong Nganjuk ‘Batik Lengkong’ Seragam Khas Madrasah · mulai di Kusuma Agrowisata Batu, menuju Taman Safari Prigen, dan dipamungkasi di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup

05 LAYOUT E - HAL 68 COVER BLKG - MART 2014.pmd 3/27/2014, 7:13 AM68