case anak status asmatikus (dr lengkong) revisi

Upload: fildzah

Post on 09-Jan-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asma

TRANSCRIPT

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAKRSAL MINTOHARDJO

Dokter Pembimbing: dr. J.B. Lengkong, Sp.ATanda tangan : Nama Mahasiswa: Dinda FebisiaNIM: 030.06.074

I. IDENTITASPASIENNama: By. M. KevinSuku Bangsa: JawaUmur: 5 bulanAgama: IslamJenis Kelamin: Laki-lakiPendidikan: -Alamat: Rusun Sunter Kodamar, Sunter

ORANG TUA/ WALIAYAHNama: Tn. Wahyu PAgama: IslamTgl lahir (Umur): 30 tahunPendidikan: STMSuku Bangsa: JawaPekerjaan: TNI-AL (Praka)Alamat: Rusun Sunter Kodamar, SunterGaji : Rp. 3.000.000/bulan

IBUNama: YuliantiAgama: IslamUmur: 28 tahunPendidikan: D3Suku bangsa: SundaPekerjaan: Ibu Rumah TanggaHubungan dengan orang tua : anak kandung/angkat/tiri/asuh

II. ANAMNESISDilakukan alloanamnesis dengan ibu pasien, pada Jumat, 29 Juni 2012 jam 15.30 WIB.

KELUHAN UTAMASesak nafas

KELUHAN TAMBAHANDemam, batuk, buang air besar cair

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKITKeluhan sesak nafas dialami sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, dirasakan secara tiba-tiba saat bangun tidur dan berlangsung secara terus-menerus, yang makin lama dirasakan makin berat. Saat sesak terjadi, pasien mencari posisi yang lebih enak, biasanya miring ke sebelah kanan dengan diberi 1 bantal. Badan terlihat lebih pucat tetapi tidak sampai biru. Terdengar suara mengi setiap pasien menghembuskan nafas. Menurut keluarga, sesak biasanya muncul kalau berada di tempat-tempat yang debunya cukup banyak dan dalam waktu 1 bulan terakhir tidak bisa netek terlalu lama, hanya sekitar 5 menit dan sedikit sehingga peningkatan berat badan sangat sedikit. Sebelumnya, 1 bulan yang lalu pasien juga mengalami serangan sesak seperti ini tapi tidak terlalu berat dan hilang saat diberi obat oleh dokter di dekat rumah.1 minggu sebelum masuk rumah sakit, badan pasien demam, terus-menerus yang diukur mencapai suhu 39oC tetapi turun saat diberi obat penurun panas, tanpa menggigil, tidak keringat malam. Terdapat batuk berdahak tetapi tidak dapat dikeluarkan, terjadi kapan saja, tidak menentu waktunya. Batuk terjadi sekali-sekali tidak terus-menerus. Saat sedang netek, pasien pernah muntah 1 kali yang berisi lendir berwarna bening, tanpa darah. Terdapat juga keluhan buang air besar yang konsistensinya lebih cair dari biasanya dengan frekuensi 3 kali sehari, sebanyak kira-kira gelas aqua kecil, berwarna kekuningan tanpa lendir dan darah, tidak berbau.Kemudian pasien dibawa berobat ke dokter umum di dekat rumah, diberi obat racikan tetapi ibu pasien lupa nama obat yang diberikan. Sesak yang dirasakan berkurang dan saat obat habis sesak kembali muncul. Oleh dokter tersebut disarankan untuk berobat ke dokter spesialis anak karena dicurigai menderita asma yang dicetuskan oleh debu sehingga dapat diberikan pengobatan yang lebih baik. 1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien dibawa berobat ke spesialis anak, diberikan terapi uap dan keluhan membaik. Saat pagi harinya, terjadi sesak secara tiba-tiba dan terlihat lebih berat dari sebelumnya dengan kulit yang terlihat pucat dan pasien langsung dirawat di RSAL.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN KEHAMILANPerawatan AntenatalRutin kontrol ke dokter kandungan setiap bulan

Penyakit KehamilanTidak ada

KELAHIRANTempat KelahiranRumah Sakit

Penolong PersalinanDokter kandungan

Cara PersalinanSectio Caesarea

Masa GestasiCukup bulan (37 minggu)

Riwayat kelahiranBerat Badan : 4500 gramPanjang Badan Lahir : 49 cmLingkar kepala : ibu tidak ingatLangsung menangis/tidak langsung menangisAPGAR score : ibu tidak tahuKelainan bawaan : tidak ada

RIWAYAT PERKEMBANGANPertumbuhan gigi pertama: - bulanPsikomotorTengkurap : 2,5 bulanDuduk: - bulanBerdiri: - bulanBerjalan: - bulanBicara: - bulanBaca dan tulis: -Perkembangan pubertas: belum adaGangguan Perkembangan: tidak adaKesan Perkembangan :

RIWAYAT IMUNISASIVAKSINDASAR (umur)ULANGAN (umur)

BCG1 bulan-----

DPT/ DT2 bulan4 bulan----

Polio0 bulan2 bulan4 bulan---

Campak------

Hepatitis BSaat lahir1 bulan4 bulan---

MMR------

TIPA------

Kesan : imunisasi dasar belum lengkap yaitu untuk DPT3 karena pasien sedang sakit.

RIWAYAT MAKANANUmur (Bulan)ASI/ PASIBUAH/ BISKUITBUBUR SUSUNASI TIM

0 2ASI ---

2 4ASI (pisang)-

4 6ASI (pisang)-

6 8

8-10

10-12

Kesan : Pasien tidak mendapat ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI tidak diberikan sesuai usia

JENIS MAKANANFREKUENSI DAN JUMLAHNYA

Nasi/ pengganti-

Sayur-

Daging-

Telur-

Ikan-

Tahu-

Tempe-

Susu (merek/ takaran)-

Kesan :

RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITAPENYAKITUMURPENYAKITKETERANGAN

Diare-Morbili-

Otitis-Parotitis-

Radang Paru-Demam Berdarah-

Tuberculosis-Demam Tifoid-

Kejang-Cacingan-

Ginjal-AlergiDebu

Jantung-Kecelakaan-

Darah-Operasi-

Difteri-Herpes di ketiak-

1 bulan yang lalu, pasien mengalami sesak nafas untuk pertama kali, dibawa berobat ke dokter umum dekat rumah, diberi obat racikan dan keluhan berkurang. Pasien juga sering mengalami batuk pilek sejak usia 3 bulan.

RIWAYAT KELUARGACorak ProduksiTgl Lahir(Umur)SexHidupLahir MatiAbortusMati (sebab)Keterangan

4 tahunLaki-laki---Sehat

5 bulanLaki-laki---Pasien

DATA KELUARGAAYAH/ WALIIBU/ WALI

Perkawinan ke-11

Umur saat menikah25 tahun23 tahun

Kosanguinitas--

Keadaan kesehatan/penyakit bila adaSehatSehat

Riwayat Penyakit dalam KeluargaPada keluarga ada yang memiliki penyakit asma yaitu nenek buyut, tante, dan sepupu pasien. Tidak terdapat riwayat diabetes mellitus, keganasan, hipertensi, penyakit jantung.

Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga lain/ orang serumahKakak pasien tinggal serumah dengan pasien, 3 minggu yang lalu menderita batuk pilek, tidak berobat ke dokter, hanya minum obat-obat warung dan sekarang sudah sembuh.

DATA PERUMAHANKepemilikan rumah: Rumah DinasKeadaan rumah: Rumah berukuran 45m2 dengan 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi, dan dapur. Sirkulasi udara di dalam rumah cukup baik, cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah melalui jendela-jendela yang dibuka tiap pagi sampai sore hari. Untuk makan, minum, mandi dan keperluan rumah tangga lain memakai air PAM.

Keadaan lingkungan:Rumah berada di pemukiman padat, berada di lantai 4. Aliran got terbuka dan lancar, tidak bau, tempat pembuangan sampah jauh dari rumah dan tertutup rapat, sampah rumah tangga diambil 1 kali sehari oleh petugas kebersihan. Cukup banyak motor yang lalu lalang di depan lingkungan rumah, tetapi asap tidak sampai ke rumah.

Kesan: Kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal sekitar cukup baik

III.PEMERIKSAAN FISIKTanggal : 29 Juni 2012 (perawatan hari ke-1 )Pukul : 15.00 WIBPEMERIKSAAN UMUMKeadaan Umum: Tampak sakit beratKesadaran: Compos mentisVital sign: Nadi: 171x/menit, reguler, volume cukup, equalitas sama kanan kiri Suhu: 38,90C RR: 65x/menit, tipe pernafasan abdominothorakalData Antropometri: BB: 5,6 kg TB : 64 cmLingkar kepala: 40 cmLingkar dada: 52 cmLingkar lengan atas: 12 cmStatus Gizi: menurut kurva NCHS tinggi badan dibandingkan berat badan kesan status gizi dalam batas normal

PEMERIKSAAN SISTEMATISKEPALABentuk dan ukuran : Normocephali, UUK cekung (-)Rambut dan kulit kepala : Warna hitam, rambut halus, kulit kepala bersih, tidak ada lesi kulitMata : Palpebra tidak ada kelainan, konjungtiva tidak pucat, kornea jernih, sklera putih, pupil bulat isokor diameter 2,5 mm, RCL +/+ RCTL +/+, mata cekung (-)Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen -/-, membran timpani intak +/+Hidung : Normosepti, sekret -/-, deviasi septum (-), nafas cuping hidung (+)Bibir : Warna pucat, keringMulut : Mukosa mulut keringGigi-geligi : belum tumbuh gigi-geligiLidah : normoglotia, kering, tidak ada papil atrofi, lidah tidak kotorTonsil : T1-T1 tenang Faring : permukaan licin, tidak hiperemis, arcus faring simetrisLEHER : tidak teraba kelenjar getah bening dan tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid

THORAKSDinding thoraksI : Simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamisPARUI : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian yang tertinggal, terdapat retraksi supraclavicula, suprasternal, subclavicula, intercostal, dan subcostalP : Vocal fremitus sama di kedua lapang paruP: Sonor di seluruh lapang paru Batas paru kanan-hepar : Linea midclavikularis dextra setinggi ICS V, peranjakan tidak dapat dilakukan Batas paru kiri-gaster: Linea axilaris anterior sinistra setinggi ICS VIIA: Suara nafas kasar, wheezing +/+, ronkhi basah kasar +/+, stridor ekspiratoar (+)

JANTUNGI : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS VP : Batas kanan jantung pada linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V Batas kiri jantung pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V Batas atas jantung pada linea parasternalis sinistra setinggi ICS IIA: Bunyi jantung I-II reguler, murmur dan gallop sulit didengar karena tertutup ronkhi

ABDOMENI : bentuk buncit, simetris, tidak tampak pelebaran vena, umbilikus menonjolA : Bising usus 3x/menitP : supel, tidak teraba massa, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit normalP: Timpani pada seluruh kuadran abdomen

ANUSLubang anus (+), tidak ada kelainan

GENITALJenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan pada organ genitalia

ANGGOTA GERAKAkral hangat dan tidak terdapat oedem pada keempat ekstremitas

KULITWarna kulit sawo matang, kelembapan baik, tidak ada efloresensi bermakna

KELENJAR GETAH BENINGTidak teraba kelenjar getah bening di preaurikular, retroaurikular, oksipitalis, submandibula, submental, cervicalis anterior dan posterior, supraklavikula, infraklavikula, axillaris dan inguinalis.

PEMERIKSAAN NEUROLOGISRefleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/+ , Achilles +/+Refleks patologis : Babbinsky -/- , Chaddok -/- , Schaeffer -/- , Gordon -/- , Oppenheim -/- Tanda rangsang meningeal (-)

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUMDarah tepi (tanggal 29 Juni 2012)Leukosit: 13.400/mm3Hitung jenis : Basofil 0 %Eritrosit : 3,87 juta/mm3Eosinofil 1 %Hemoglobin: 9,2 g/dlBatang 1 %Hematokrit: 29 %Segmen 69 %Trombosit: 403.000/mm3Limfosit 24 %LED: 40 mg/lMonosit 5 %

Air seni- Tinja-

Lain-lainAnalisa Gas DarahpH: 7,339(7,35-48)ABE: -4,3 mmol/l (-2 - +3)pCO2: 40,3 mmHg(32-48)HCO3: 21,3 mmol/l(21-28)pO2: 48,1 mmHg(83-108)tCO2: 22,6SBC: 20,7 mmol/l(21,8-26,9)sO2: 82,8%(95-99)SBE: -4,6 mmol(-3 - +3)tO2: 10,7 ml/dl(15,8-22,3)ElektrolitNa: 133 mmol/l (134-146)K+: 4,5 mmol/l(3,4-4,5)Cl: 100 mmol/l(96-108)V.RINGKASANPasien bayi, 5 bulan, laki-laki, dibawa ke RSAL Mintohardjo dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit dirasakan secara tiba-tiba saat bangun tidur dan berlangsung secara terus-menerus, yang makin lama dirasakan makin berat. Saat sesak terjadi, pasien mencari posisi yang lebih enak, biasanya miring ke sebelah kanan dengan diberi 1 bantal. Badan terlihat lebih pucat tetapi tidak sampai biru. Terdengar suara mengi setiap pasien menghembuskan nafas. Menurut keluarga, sesak biasanya muncul kalau berada di tempat-tempat yang debunya cukup banyak dan dalam waktu 1 bulan terakhir tidak bisa netek terlalu lama, hanya sekitar 5 menit dan sedikit sehingga peningkatan berat badan sangat sedikit. Sebelumnya, 1 bulan yang lalu mengalami sesak nafas tapi tidak terlalu berat dan hilang saat diberi obat oleh dokter di dekat rumah. 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, badan pasien demam, terus-menerus yang diukur mencapai suhu 39oC tetapi turun saat diberi obat penurun panas. Terdapat batuk berdahak tetapi tidak dapat dikeluarkan, terjadi kapan saja, tidak menentu waktunya. Batuk terjadi sekali-sekali tidak terus-menerus. Saat sedang netek, pasien pernah muntah 1 kali yang berisi lendir berwarna bening, tanpa darah. Buang air besar konsistensinya lebih cair dari biasanya dengan frekuensi 3 kali sehari, sebanyak kira-kira gelas aqua kecil, berwarna kekuningan tanpa lendir dan darah, tidak berbau. Saat pagi hari sebelum masuk rumah sakit, terjadi sesak secara tiba-tiba dan terlihat lebih berat dari sebelumnya dengan kulit yang terlihat pucat. Keadaan umum tampak sakit berat, compos mentis, tanda vital nadi: 171x/menit, suhu 38,9oC, pernafasan 65x/menit, status gizi kurang ringan, nafas cuping hidung (+), bibir pucat, kering. Pada thoraks terdapat retraksi supraclavicula, suprasternal, subclavicula, intercostal dan subcostal, wheezing +/+, ronkhi basah kasar +/+, stridor ekspiratoar +/+. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 13.400/mm3, Hb 9,2 g/dl, Ht 29%, LED 40 mg/dl, analisa gas darah didapatkan pH 7,339 , pO2 48,1 mmHg.

VI.DIAGNOSIS KERJA Status Asmatikus Bronkitis akut Diare akut tanpa dehidrasi

VII.DIAGNOSIS BANDINGa. Asma Bronkiale b. Asma Cardiale / Kelainan jantung bawaan

VIII.ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto Rontgen Thoraks EKG

IX.PROGNOSISQuo ad vitam: dubia ad bonamQuo ad functionam: dubia ad bonamQuo ad sanactionam: dubia ad bonam

X.PENATALAKSANAANMedikamentosa RL + 60 mg Aminophilin 8 tpm (makro) / 32 tpm (mikro) O2 1-2 liter/menit Aminophilin 30 mg (IV) Ceftriaxon 1 x 500 mg Dexamethasone 3 x amp PCT syrup 3 x cth Cariamyl drop 3 x 5 tetes Nebulizer 2x (Pulmicort)Non Medikamentosa : Harus banyak minum ASI dan makanan pendamping lainnya seperti susu formula untuk meningkatkan berat badan. Jika ASI tidak keluar, minta ibu untuk banyak minum, atau posisi gendong bayi untuk menetek harus benar, atau ASI bisa diperah dan diletakkan dalam botol susu. Jika pasien batuk, posisikan pasien dengan dimirinkan atau ditepuk-tepuk punggungnya. Menjaga kebersihan diri pasien Menjaga kebersihan makanan dan minuman, dan mencuci bersih botol susu dengan direbus

XI. RESUME TINDAK LANJUTPasien bayi, usia 5 bulan dirawat dengan diagnosis status asmatikus dan gizi buruk. Masuk ke bangsal anak RSAL 29 Juni 2012 langsung di rawat diruangan intermediate dan dipasang monitor. Perawatan hari pertama diberikan O2 2 liter/menit, RL 8 tpm dengan Aminophilin, Ceftriaxone 1x500 mg, Dexa 3 x amp, PCT 3 x cth, dan Cariamyl drop 3x5 tetes. Sudah dirawat 1 minggu dan selama perawatan menunjukkan perbaikan klinis yaitu sesak yang sudah sangat berkurang, ronkhi sudah berkurang, sudah tidak ada lagi retraksi sela iga. Pada perawatan hari ke-3, saat suara ronkhi sudah berkurang dapat terdengar adanya suara murmur dan gallop pada jantung sehingga dikonsulkan pada hari ke-4 ke dokter spesialis jantung, dilakukan pemeriksaan echocardiografi dan ditemukan adanya PDA (Paten Duktus Arteriosus) sebesar 4 mm, tetapi dicoba dengan konservatif terlebih dahulu, dan control untuk echo tiap 6 bulan, diharapkan sebelum usia 1 tahun sudah menutup sendiri dengan ditambah terapi Lasix 2x5 mg. BAB sudah mulai padat lagi sejak perawatan hari ke-3 dengan pemberian Lacto B 3x sach dan Diazinx 1 x tab, kemudian pada perawatan hari ke-4, sudah mau minum susu dengan jumlah 1 botol tiap 2 jam dan terdapat peningkatan berat badan. Pada perawatan hari ke-5 diberikan obat tambahan Mucopec 2x10 tetes untuk membantu mengencerkan lendir dan sejak perawatan hari pertama sudah terus diberikan terapi uap sebanyak 2x dan lendir disuction sehingga sesak makin berkurang. Pada perawatan hari ke-8 dengan keluhan yang sudah berkurang, keadaan umum yang sudah membaik pasien diperbolehkan pulang dengan harus kontrol ke poli anak dan poli jantung.

Status Pasien Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSAL MTH

19

LEMBAR FOLLOW-UPTanggal Perawatan30 Juni 20121 Juli 20122 Juli 20123 Juli 2012

S

Sesak nafas (+), BAB cair 3x/hari, ampas (+) lendir (-), darah (-).Batuk berdahak, dilakukan suction lendir warna bening, demam sumengMasih sesak nafas, demam sumeng, BAB sudah mulai padat dibanding kemarin, 2x/hari, ampas (+)Sesak nafas mulai berkurang, BAB sudah lebih padat dari sebelumnya, 2x/hari, ampas (+), darah (-), batuk berdahak, demam (-) Sesak sudah berkurang, masih ada batuk, dahak (+) warna bening, demam (-), bisa minum susu dengan botol susu.

O

KU : tampak sakit beratS: 37,1oC, N: 140 x/mnt, P: 64 x/mnt,Thoraks: Wh +/+ Rh +/+Abdomen: BU (+) meningkatTerpasang monitor, NGT, dan O2 1 liter/menit

KU : tampak sakit beratS: 37,4oC, N: 138 x/mnt, P: 70 x/mnt,Thoraks: Wh +/+ Rh +/+Abdomen: BU (+) normalTerpasang monitor, NGT, dan O2 1 liter/menit

KU : tampak sakit sedangS: 37,0oC, N: 124 x/mnt, P: 38 x/mnt,Paru: Wh +/+ Rh +/+ berkurangJantung : Murmur (+), Gallop (+)Abdomen: BU (+) normalTerpasang monitor, NGT, dan O2 1 liter/menitKU : tampak sakit sedangS: 36,8oC, N: 110 x/mnt, P: 43 x/mnt,Paru: Wh +/+ Rh +/+ berkurangJantung : Murmur (+), Gallop (+)Abdomen: BU (+) normalTerpasang O2 1 liter/menitFoto thoraks : terdapat kardiomegali, corakan bronkovaskular meningkatTes Mantoux : (-)

AStatus AsmatikusBronkitis AkutDiare akut tanpa dehidrasi

Status AsmatikusBronkitis AkutDiare akut tanpa dehidrasi dengan perbaikanStatus Asmatikus dengan perbaikanBronkitis AkutKelainan Jantung BawaanAsma bronchialBronkitis AkutKelainan Jantung Bawaan

P

Aminophilin 25 mg dalam D5% 100 cc / 8 jam (32 tpm mikro) Ceftriaxone 1x500 mg Dexamethasone 3x amp PCT syr 3x cth Nebulizer 2x selang seling (Pulmicort dan adrenalin amp) Cariamyl drop 3x5 tetes

KAEN 3B 32tpm (mikro) Ceftriaxone 1x500 mg Dexamethasone 3x amp PCT syr 3x cth Nebulizer 2x selang seling (Pulmicort dan adrenalin amp) Cariamyl drop 3x5 tetes Lacto B 3x sach Diazinx 1x tab Tes Mantoux KAEN 3B 32tpm (mikro) Ceftriaxone 1x500 mg Dexamethasone 3x amp PCT syr 3x cth Nebulizer 2x (Pulmicort dan ventolin) Cariamyl drop 3x5 tetes Lacto B 3x sach Diazinx 1x tab Foto thoraks

KAEN 3B 32tpm (mikro) Ceftriaxone 1x500 mg Dexamethasone 3x amp PCT syr 3x cth Nebulizer 2x (Pulmicort dan ventolin) Cariamyl drop 3x5 tetes Lacto B 3x sach Diazinx 1x tabKonsul Spesialis Jantung

LEMBAR FOLLOW-UPTanggal Perawatan4 Juli 20125 Juli 20126 Juli 2012

S

Sesak sudah berkurang, masih batuk berdahak (+) lendir warna bening, nafsu makan meningkat, minum susu tiap 2 jam 1 botol.Sesak sudah berkurang, batuk jarang dengan lendir lebih sedikit, minum susu banyak.Sesak sudah sangat berkurang, batuk jarang dengan lendir lebih sedikit, minum susu banyak.

O

KU : tampak sakit sedangBB : 6100 gram S: 37oC, N: 110 x/mnt, P: 44 x/mnt,Paru: Wh +/+ Rh +/+ berkurangJantung : Murmur (+), Gallop (+)Abdomen: BU (+) normalTerpasang O2 1 liter/menitHasil Echo (3/7/12): PDA (4mm)KU : tampak sakit sedangS: 36,6oC, N: 108 x/mnt, P: 34 x/mnt,Paru: Wh +/+ Rh +/+ berkurangJantung : Murmur (+), Gallop (+)Abdomen: BU (+) normalTerpasang O2 1 liter/menit

KU : tampak sakit ringanS: 36,7oC, N: 112 x/mnt, P: 33 x/mnt,Paru: Wh +/+ Rh +/+ berkurangJantung : Murmur (+), Gallop (+)Abdomen: BU (+) normal

AAsma bronchialBronkitis Akut dengan perbaikanPDA (Paten Duktus Arteruosus) sedang

PDA (Paten Duktus Arteruosus) sedangAsma bronkialBronkitis Akut dengan perbaikan

PDA (Paten Duktus Arteruosus) sedangAsma bronkialBronkitis Akut dengan perbaikan

P

Ceftriaxone 1x500 mg Dexamethasone 2x amp Lasik 2x5 mg PCT syr 3x cth Nebulizer 2x (Combivent) Cariamyl drop 3x5 tetes Mucopec 2x10 tetes Lacto B 3x sach Diazinx 1x tabKontrol untuk Echo tiap 6 bulan.

Cefadroxil camp 3x1 bgks Lasik 2x5 mg PCT syr 3x cth Nebulizer 2x (Combivent) Cariamyl drop 3x5 tetes Mucopec 2x10 tetes Lacto B 3x sach Diazinx 1x tab

Cefadroxil camp 3x1 bgks Lasik 2x5 mg Cariamyl drop 3x5 tetesPerawatan hari ke-8, pasien diperbolehkan pulang

ANALISA KASUS

By. K, laki-laki, usia 5 bulan, didiagnosis status asmatikus dan diare akut tanpa dehidrasi. Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Saat pasien datang, didiagnosis status asmatikus berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan adanya keluhan sesak nafas yang berulang yang tidak berkurang dengan obat yang biasanya diberikan dan adanya riwayat asma pada keluarga. Pada pemeriksaan fisik didapatkan RR : 65 x/menit, adanya pernafasan cuping hidung, pada pemeriksaan thoraks didapatkan adanya retraksi supraclavicula, suprasternal, subclavicula, intercostal, dan subcostal, wheezing +/+, ronkhi basah kasar +/+, dan stridor ekspiratoar. Dimana ini sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa status asmatikus merupakan diagnosis klinik yang ditentukan oleh semakin beratnya asma yang tidak responsif terhadap obat-obat yang biasanya efektif. Pada keadaan ini juga harus diukur analisa gas darah dan elektrolit, karena ditakutkan terjadinya hipoksemia dan gangguan asam-basa (Nelson) dimana pada pasien telah mengalami hipoksemia (pO2 48,1 mmHg) dan asidosis respiratorik terkompensasi (pH 7,339). Pada keadaan seperti ini oksigen dapat diberikan melalui pipa hidung dengan kecepatan aliran 2-3 L/menit, dan pada pasien telah dipasang O2 2 L/menit. Dan obat-obatan yang diberikan Aminofilin 4-5 mg/kg secara IV selama 20 menit dalam 6 jam atau dengan dosis pembebanan 5mg/kg disertai dengan infuse terus-menerus dengan dosis 0,75-1,25 mg/kgBB/jam. Pada pasien diberikan Aminophilin 30 mg secara IV dan 60 mg Aminophilin dalam RL. Lalu diberikan kortikosteroid 1-2 mg/kg setiap 6 jam diperlukan untuk mempercepat hilangnya udem dan mengembalikan sensitivitas terhadap obat-obat bronkodilator dimana pada pasien diberikan Dexamethasone 3x amp.1,2 Pada perawatan hari ke-4 keluhan sesak pun berkurang dan keadaan umum membaik.Pasien mungkin mengalami bronkitis akut karena pada anamnesis sebelum sesak menjadi parah, mengalami batuk dan pilek yang berulang sejak usia pasien 3 bulan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronkhi basah kasar, dengan suara pernafasan yang kasar. Yang menurut referensi, bronkitis akut biasanya didahului ISPA, yang makin lama keluhan menjadi lebih berat yaitu batuk paroksismal, saat sekresi biasanya disertai muntah. Terdapat demam ringan, lalu pada auskultasi suara pernafasan kasar, ronkhi basah kasar dan halus.2Diagnosis diare akut tanpa dehidrasi didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis ada keluhan buang air besar yang konsistensinya lebih cair dari biasanya dengan frekuensi 3 kali sehari, sebanyak kira-kira gelas aqua kecil, berwarna kekuningan tanpa lendir dan darah, tidak berbau. Buang air kecil normal, tidak terdapat gangguan. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya mata cekung, turgor kulit yang melambat, maupun ubun-ubun kecil cekung. Sesuai dengan teori yang menjelaskan diare akut merupakan buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya lebih dari 3x/hari. Dehidrasi terjadi ketika terdapat tanda-tanda turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, mukosa bibir dan mulut serta kulit tampak kering, dan diuresis berkurang, dimana pada pasien tidak terdapat turgor yang berkurang, mata tidak cekung, ubun-ubun tidak cekung, dan BAK masih normal yaitu 4x/hari dengan volume aqua gelas. Dan mukosa bibir dan mulut pada pasien kering terjadi karena sesak nafas yang berat sehingga mengambil nafas dengan mulut yang terbuka dan lama-lama menjadi kering.6Pemberian zink pada pasien bertujuan untuk membantu mengurangi lama dan beratnya diare, membantu proses perbaikan epitel saluran cerna selama diare, sehingga memperbaiki absorbs air dan elektrolit oleh usus halus, sehingga menurunkan resiko terjadinya dehidrasi pada anak. Pemberian prebiotik (Lacto B) untuk memperbaiki kerja saluran pencernaan dan mempersingkat lama diare pada anak dengan cara meningkatkan kolonisasi bakteri prebiotik dalam lumen saluran pencernaan.6Diagnosis Paten Duktus Arteriosus (PDA) didapatkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Saat pertama kali masuk, pasien ini tidak didiagnosis dengan adanya kelainan jantung bawaan karena saat datang bunyi jantung tertutup oleh suara ronkhi yang begitu keras. Pada follow up perawatan hari ke-4, suara ronkhi basah kasar sudah berkurang dan pada pemeriksaan jantung terdengar suara murmur dan gallop pada jantung, pada pemeriksaan rontgen thoraks terlihat gambaran cardiomegali, dengan peningkatan corakan bronkovaskular, dilakukan tes mantoux yang hasilnya negatif dan dikonsulkan kepada dokter spesialis jantung dan dilakukan pemeriksaan echocardiografi yang hasilnya adalah terdapat PDA sebesar 4mm. Dimana ini sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa pada PDA sedang menimbulkan gejala biasanya pada usia 2-5 bulan. Pasien mengalami kesulitan makan, sering menderita infeksi saluran napas, namun biasanya berat badan masih dalam batas normal. Frekuensi napas sedikit lebih cepat dibanding dengan anak normal. Pada gambaran foto thoraks terdapat jantung membesar terutama ventrikel kiri, vaskularisasi paru yang meningkat, dan pembuluh darah hilus membesar.4,5Pada pasien juga diberikan antibiotik karena terdapat leukositosis pada pemeriksaan darah, dan diberikan Cariamyl yang mengandung teofilin sebagai pengobatan untuk asthmatiform bronchitis pada anak-anak, asma dengan atau tanpa severe bronchial congestion, dan dispnea dari pulmonary maupun cardiopulmonary. Dengan dosis pemberian pada bayi < 3 tahun 2-3 tetes/kgBB/hari. Pengobatan selama 1-3 minggu.7Dengan adanya diagnosis PDA pada pasien yang mengalami asma bronkial akan memperberat serangan asma yang terjadi, dimana pada referensi dikatakan dengan adanya hipoksia, pada pasien pO2 48,1 mmHg, akan membuat duktus arteriosus melebar. Oleh karena itu, PDA lebih banyak ditemukan pada bayi dengan PO2 yang rendah. Dan sesak juga akan lebih berat jika dibandingkan dengan bayi asma bronkial tanpa PDA, karena dengan adanya duktus arteriosus yang masih terbuka, membuat darah bersih bercampur dengan darah yang kotor dan ikut mengalirkannya ke seluruh tubuh.8

DAFTAR PUSTAKA

1. Behrman, Kliegman, Dalam Nelson Ilmu Kesehatan Anak : Asma Bronkial, Edisi 15. Jakarta: EGC Buku Kedokteran. 2000. pg 782-787.2. Behrman, Kliegman, Dalam Nelson Ilmu Kesehatan Anak : Bronkitis Akut, Edisi 15. Jakarta: EGC Buku Kedokteran. 2000. pg 1483.3. Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 3. 1985: 1203-1217.4. Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 2. 1985: 715-716.5. Mansyoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid II. Jakarta : Media Aesculapius. FKUI.2000: , 448-4496. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Gastroenterologi-hepatologi, jilid 1, edisi ke-2. 20117. MIMS Indonesia. Available at : http://www.mims.com/Indonesia/drug/info/Cariamyl/. Accessed in July 10, 2012.8. Sastroasmoro, Sudigdo. Buku Ajar Kardiologi Anak. Jakarta: IDAI. 1994.